Model Pembelajaran Buah Simalakama Kurikulum 2013 Pada masa Pandemi Covid-19Gonez Be
Â
Artikel sebagai Tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Kajian Kurikulum Pendidikan Dasar
Program Studi Magister Pendidikan Dasar
Universitas Muria Kudus
Dosen : Dr. Sri Utaminingsih
Tahun 2020
Model Pembelajaran Buah Simalakama Kurikulum 2013 Pada masa Pandemi Covid-19Gonez Be
Â
Artikel sebagai Tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Kajian Kurikulum Pendidikan Dasar
Program Studi Magister Pendidikan Dasar
Universitas Muria Kudus
Dosen : Dr. Sri Utaminingsih
Tahun 2020
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. Artikel
Plus Minus Pembelajaran di Masa Pandemi
Oleh: Eti Setiawati, S.Pd.SD.,M.Si
Pendidikan hari ini merupakan bagian dari pendidikan pada masa pandemi,
walaupun sudah memasuki tahun pelajaran baru tahun 2020/2021 tetapi pada
pelaksanaannya masih sama dengan tiga bulan ke belakang. Dunia pendidikan saat ini
mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA bahkan sampai Perguruan Tinggi,
mengalami perubahan. Proses Belajar mengajar yang semula secara tatap muka di
sekolah atau kampus, sekarang secara daring belajar dari rumah. Pencapaian target
kurikulum yang semula diharapkan mencapai 100%, saat ini tidak dapat terlaksana
sebagaimana mestinya.
Hal ini tidak bisa dipungkiri oleh kita dijajaran dunia pendidikan termasuk
pemangku kepentingan, semua harus menerima dengan segala konsekwensinya.
Kementrian Pendidikan dan kebudayaan, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan
Kabupaten dan satuan pendidikan ikut serta mendukung program yang disesuaikan
dengan kondisi pandemi Covid-19. Program pembelajaran dilakukan dengan cara
dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring). Maka peserta didik secara langsung
harus melaksanakan pembelajaran Jarak Jauh atau Belajar Dari Rumah (BDR).
Orang tua mempunyai peran penting dalam pembelajaran di masa covid-19,
karena bertindak sebagai pendamping dalam pelaksanaan pembelajaran di rumah.
Tidak sedikit orang tua yang berpendidikan tinggi, berilmu yang cukup mumpuni,
tetapi mereka tetap merasa kewalahan dalam membimbing, mendidik, mengajar dan
mengawasi anaknya belajar dari rumah. Terutama mereka yang memiliki anak usia
sekolah dasar (SD), benar-benar harus fokus dalam mendampingi putra-putrinya.
Orang tua harus lebih intensif melakukan komunikasi dengan guru atau pihak sekolah.
Dengan begitu diharapkan orangtua memahamibetapa besar perjuangan guru dalam mendidik
putra-putri mereka.
2. Disini bisa kita pahami bahwa seorang guru merupakan tenaga profesional yang
tidak bisa digantikan oleh sembarang orang. Seorang tenaga professional tentunya
harus memiliki kompetensi yang relepan dengan bidangnya. Ada empat kompetensi
yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi
pedagogic, kompetensi professional dan kompetensi social. Selain itu harus memiliki
ijazah yang linear dengan profesinya tersebut. Begitu besar tugas pokok dan fungsi
seorang guru dalam menjalankan kegiatan pembelajaran pada masa pandemi ini,
seperti halnya membuat perencanaan pembelajaran secara daring dan luring
diantaranya membuat RPP yang dilengkapi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD),
menyiapkan materi sesuai dengan RPP, membuat media pembelajaran yang sesuai
membuat asesmen terhadap hasil belajar yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi
pandemi. Menshare LKPD dan media pembelajaran di WA grup, mengantarkan LKPD
dan penilain bagi siswa yang tidak memiliki gawai.
Sesuai dengan Undang-undang No. 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban
Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah, Pasal 1 ayat 1 yang berbunyi :
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Dilihat dari Undang-undang tersebut maka untuk menjadi guru tidak
semudah yang dibayangkan, karena tidak hanya mentransfer ilmu tapi ditambah
dengan berbagai macam tugas pokok lainnya untuk membawa anak ke arah yang lebih
dewasa, dalam rangka untuk mencapai tujuan pendidikan Nasional.
Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistim Pendidikan
Nasional dijelaskan bahwa tujuan pendidikan sekolah Dasar adalah meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Jadi pendidikan yang diselenggarakan
di setiap satuan pendidikan tidak bisa lepas dari tujuan pendidikan nasional seperti
yang tertuang dalam undang-undang tersebut. Semua steak holder harus berusaha
untuk mewujudkan tujuan nasional pendidikan sesuai jenjangnya. Sementara untuk
3. menuju tujuan tersebut dalam keadaan seperti ini, guru belum bisa melakukannya
secara optimal, sehubungan dengan segala kegiatan guru yang bersifat pembelajaran
langsung dengan siswa atau tatap muka tidak dapat dilakukan. Lebih dominan
memberikan Tugas Terstruktur dan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur.
Untuk menghadapi situasi ini, berbagai cara dilakukan guru untuk
menjembatani proses pembelajaran. Mereka berusaha untuk melakukan tugasnya
dengan sebaik mungkin. Mengikuti berbagai kegiatan untuk meningkatkan
kemampuan dalam rangka mengikuti proses pembelajaran secara daring. Berusaha
memanfaatkan gawai yang mereka miliki untuk menambah pengetahuan, mengikuti
pelatihan secara daring, membuat video pembelajaran guna memberikan pembelajaran
yang terbaik untuk peserta didiknya. Seorang guru dalam melaksanakan tugasnya
dimasa pandemi ini harus sesuai dengan situasi dan kondisi, harus lebih kreatif, inovatif
dan menyenangkan untuk siswa sehingga tidak merasa jenuh atau bosan. Guru
melaksanakan tugasnya dimulai dengan membuat perencanaan pembelajaran,
melaksanakan Proses Pembelajaran, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran,
membimbing, melatih peserta didik, melakukan penelitian, meningkatkan dan
mengembangkan kualifikasi akademik secara berkelanjutan.
Guru melakukan inovasi dan modifikasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
Target kurikulum tidak menjadi beban sesuai dengan kebijakan dari mentri pendidikan
berupa Surat Edaran (SE) Kemendikbud Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Covid-19 di lingkungan Kemendikbud dan Surat Edaran (SE)
Kemendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 di lingkungan
Satuan Pendidikan.
Demi terjaganya keamanan dan kesehatan baik guru maupun peserta didik, dan
untuk menghindari terpaparnya dari penyakit covid-19 maka sesuai edaran tersebut
diberlakukan pembelajaran jarak jauh. Siswa belajar dari rumah (BDR) secara daring
untuk yang memiliki gawai. Sementara peserta didik yang tidak memiliki gawai maka
pembelajaran dilakukan secara luring, guru berkunjung ke rumah siswa tersebut untuk
4. memberikan buku, LKPD dan penilaian. Pembelajaran dalam jaringan (Daring)
merupakan proses adaptasi dengan teknologi di era industry 4.0. Baik guru maupun
siswa diharuskan lebih dekat dan lebih menguasai gawai atau teknologi digital untuk
memperlancar proses pembelajaran.
Pada pelaksanaanya tentu saja banyak kendala dalam pembelajaran secara
daring maupun luring yang sesuai dengan edaran tersebut, karena tanpa rencana dan
persiapan yang sesuai dengan kurikulum yang telah dibuat. Untuk guru yang
menguasai teknologi tentu akan berupaya memikirkan dengan cepat bagaimana
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran secara daring yang tepat dan efektif.
Karena guru memiliki harapan peserta didiknya tetap bisa belajar sesuai jadwal yang
lebih peksibel dan tetap terarah. Guru yang belum melek teknologi merasa kesulitan
dalam merancang dan melaksanakan tugasnya. Biasanya guru yang sudah sepuh yang
banyak mengalami hal tersebut. Banyak yang harus dipelajari oleh mereka dalam
penggunaan teknologi agar bisa mendukung kegiatan pembelajaran secara daring.
Semangat tak pernah kendur walau usia sudah sepuh, untuk memenuhi tugasnya
tersebut, dan berusaha untuk meningkatkan kemampuannya itu.
Selain kendala yang dihadapi oleh guru, ada juga kendala yang dihadapi oleh
siswa dalam pembelajaran daring dan luring ini. Diantaranya yaitu keterbatasan gawai
yang dimiliki siswa, kuota internet yang menjadi beban bagi orangtua, sinyal yang
kurang baik, kurangnya pemahaman orang tua dalam pendampingan pelaksanaan
pembelajaran dari rumah. Dan masih banyak lagi kendala yang lainnya.
Dengan pembelajaran dari rumah secara daring maka siswa belajar di dunia
maya. Siswa berinteraksi dengan guru sebatas chating di WA atau melalui Vidio Call,
dan mungkin melalui Zoom Meeting kelas online. Adapun tugas orang tua untuk
memotivasi dan mendorong anaknya untuk bertanggung jawab terhadap pemanfaatan
gawai hanya untuk hal-hal yang bermanfaat dan produktif. Dengan bimbingan orang
tua diharapkan peserta didik belajar ke arah yang lebih baik.
Dalam menyikapi kendala yang timbul dalam kegiatan pembelajaran secara
daring, ada beberapa solusi diantaranya adalah: 1) Guru mengikuti perkembangan
5. teknologi, mengikuti pelatihan- pelatihan, lebih kreatif dalam meramu materi dan
media pembelajaran yang menyenangkan untuk peserta didik, 2) Untuk siswa yang
tidak memiliki gawai maka guru meminta siswa tersebut untuk bergabung dengan
teman yang dekat yang memiliki gawai, 3) Untuk kuota internet itu sudah menjadi
tanggungjawab orangtua, anggap saja sebagai pengganti transport anak sekolah, 4)
Jaringan internet yang kurang baik bisa disiasati dengan mencari tempat terdekat yang
bagus sinyalnya, 5) Guru memberikan arahan kepada orangtua agar bisa memdampingi
putra-putrinya mengikuti pembelajaran secara daring dengan lebih baik dan lebih
sabar.
Dari uraian di atas tentang pembelajaran di masa pandemi, ada beberapa hal
yang dapat kita garis bawahi:
1. Guru, siswa dan orang tua harus lebih meningkatkan penguasaan teknologi
untuk pembelajaran daring.
2. Guru harus lebih kreatif, inovatif meramu materi, menciptakan model dan
media pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan pembelajaran daring.
3. Guru, siswa dan orang tua memupuk kerjasama dan disiplin.
Dengan demikian pembelajaran daring pada masa pandemi ini sebagai solusi
efektif dalam pembelajaran dari rumah. Kerjasama dan komunikasi antara guru, siswa
dan orang tua dapat terjalin dengan baik, dan menginspirasi untuk menciptakan
pengalaman positif dalam belajar sampai pandemi covid-19 berakhir.
Biodata:
Nama : Eti Setiawati, S.Pd.SD.,M.Si
Unit Kerja : SDN Leuweungdatar
Alamat Unit Kerja : Jalan Raya Cikidang KM 6, Desa Sukasirna,
Kec. Cibadak_Sukabumi