Tugas pengembangan kurikulum

1. 1
YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS MURIA KUDUS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
GONDANGMANIS BAE KUDUS PO BOX 53 TELP (0291) 438229 FAX (0291)
437198 KUDUS
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN ONLINE MASA
PANDEMI COVID-19
DI SDN KADILANGU 1 KABUPATEN DEMAK
NAMA MATA KULIAH : PENILAIAN PENDIDIKAN DASAR
SKS : 3 SKS
SEMESTER : II (GENAP)
TAHUN AKADEMIK : 2018/2019
KELAS : A
DOSEN PENGAMPU : DR,SRI UTAMININGSIH., M.PD
Oleh ;
NAMA : MASRIAH
NIM : 201803116
KELAS : A
ABSEN : 15
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN AJARAN 2019/2020

2. 2
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN ONLINE
MASA PANDEMI COVID-19 DI SDN KADILANGU 1
KABUPATEN DEMAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian besar negara – negara yang ada di dunia sedang menerima ujian
maupun teguran dari Allah yang berupa wabah virus corona. Indonesia termasuk negara
yang mengalaminya. UNICEF, WHO dan IFRC dalam COVID-19 Prevention and Control
in Schools (Maret, 2020) menyebut bahwa ketika situasi persebaran virus semakin cepat
maka sekolah harus ditutup dan proses pendidikan harus tetap berjalan melalui kegiatan
pembelajaran online/daring dengan menggunakan berbagai media. Data UNESCO (2020)
menyebut 1,5 miliar siswa dan 63 juta guru di tingkatan sekolah dasar hingga menengah
di 191 negara yang terdampak pandemi Covid-19, hal ini merupakan sesuatu yang tidak
pernah terjadi sebelumnya. Secara teoritis terdapat keterkaitan antara tujuan
pembelajaran, alat evaluasi dan penilaian.
Di Indonesia pembelajaran daring/jarak jauh diatur melalui Surat Edaran
Kemdikbud No 4 Tahun 2020 mengenai Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa
Darurat Coronavirus Disease (Covid-19). Ada tiga poin kebijakan terkait pembelajaran
daring, pertama, pembelajaran daring/jarak jauh untuk memberi pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum
untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Kedua, dapat difokuskan pada pendidikan
kecakapan hidup siswa, antara lain mengenai pandemi Covid-19. Ketiga, aktivitas dan
tugas pembelajaran dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing,
termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah selama
pandemi.
Luthra & Mackenzi (2020) menyebut ada empat cara COVID-19 mengubah cara
kita mendidik generasi masa depan. Pertama, bahwa proses pendidikan di seluruh dunia
semakin saling terhubung. Kedua, pendefinisian ulang peran pendidik. Ketiga,
mengajarkan pentingnya keterampilan hidup di masa yang akan datang. Dan, keempat,
membuka lebih luas peran teknologi dalam menunjang pendidikan.

3. 3
Menurut Luthra & Mackenzi (2020) maupun Tam dan El Azar (2020) menunjukkan
betapa Covid-19 telah membuat percepatan transformasi pendidikan dengan mengubah
pola pendidikan dari tatap muka menjadi pendidikan jarak jauh(PJJ) / daring.
Namun demikian, secara empirik realisasi kebijakan tersebut sangat bergantung
pada berbagai faktor. Pertama, pemerintah pusat mesti menjamin dengan menyediakan
koneksi internet yang lancar dan stabil, subsidi kuota, bantuan perangkat digital, dan
peningkatan kapasitas digital juga meminimalisir ketimpangan akses di berbagai wilayah.
Harus ada alokasi anggaran secara khusus utuk mendukung lancarnya kegiatan.
Beruntung, pembelian kuota untuk mendukund pelaksanaan pembelajaran daring
dapat diambilkan dari dana BOS. Pemerintah juga bekerjasama dengan TVRI untuk
menampilkan program edukasi, sehingga siswa dapat menikmatinya.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai implementasi kurikulum 2013 dalam
pembelajaran daring selama masa pandemi corona di SDN Kadilangu 1 Demak dan
hambatan – hambatan dalam pembelajaran daring..
Selama masa pandemi ini, sudah banyak penelitian yang telah dilakukan terkait
pembelajaran online pada masa pandemi (Allo, 2020; Foti, 2020; Mailizar, dkk., 2020;
Almuraqab, 2020; Mataka, Mukurunge, & Bhila, 2020; Demuyakor, 2020; Purwanto, dkk.,
2020; dan Firman & Rahman, 2020). Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan
tersebut, belum ditemukan penelitian evaluasi tentang implementasi kurikulum 2013 dalam
pembelajaran online selama masa pandemi Covid-19.
Melalui penelitian evaluasi ini dilakukan dengan tujuan pembelajaran masa
pandemi Covid-19. Penelitian evaluasi ini dibatasi pada standar mengevaluasi
implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran online selama proses dengan
pelaksana kurikulum yaitu dengan membuat desain pembelajaran terlebih dahulu seperti
yang telah dilakukan oleh Utaminingsih, S. & Zuliana, E. (2018) dalam penelitian
sebelumnya.
Dalam melaksanakan pembelajaran perlu diterapkan beberapa hal antara lain:
pengelolaan kelas, pengelolaan waktu, pemilihan metode, model, serta media yang tepat.
Beberapa model dan metode pembelajaran sudah terbukti efektif diterapkan dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Seperti hasil
dari beberapa penelitian sebelumnya, diantaranya: model Problem Based Learning
(Malinda, Z.A., Murtono, & Zuliana, E., 2017); model Kooperatif CIRC dan Jigsaw (Murtono,
2014); model Cooperative Learning Tipe STAD dan Snowball Drilling (Oktavianti, I. &
Santoso, 2014); dan model Contextual Teaching and Learning (Khakim, Utaminingsih, S.,
& Fakhriyah, F., 2015).

4. 4
Sedangkan dalam penilaian proses dan hasil penilaian pembelajaran, guru perlu
menyiapkan instrument penilaian yang tepat sesuai tujuan pembelajaran.
(Muhaimin, 2004: 191-192) menyebutkan bahwa ada beberapa kategori dalam
megevaluasi suatu program pendidikan sesuai dengan kategori evaluasi kurikulum baik
secara internal maupun eksternal.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian evaluasi terkait implementasi kurikulum 2013 dalam
pembelajaran online selama masa Covid-19 di SDN Kadilangu 1 Kabupaten Demak
pada standar proses dan hambatan pada masa daring.
B. Masalah
Dalam latar belakang diatas dapat ditarik beberapa masalah yaitu;
1. Menjelaskan evaluasi implementasi kurikulum 2013 melalui pembelajaran daring
di SDN Kadilangu 1 Demak.
2. Menjelaskan hambatan – hambatan dalam pembelajaran daring di SDN Kadilangu
1 Demak.
C. Tujuan
Dari masalah diatas terdapat tujuan yang akan dicapai yaitu; Hasil analisis
menunjukan bahwa tujuan pembelajaran secara daring di SDN Kadilangu 1 berjalan
lancar dan sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Kita dapat mengetahui alat
penilaian yang terdapat dalam evalusi pembelajaran.
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini mencakup beberapa yang
terkait diantaranya sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Sebagai bahan referensi bagi guru agar pembelajaran secara daring dapat
membangkitkan semangat guru dalam menambah pengetahuan dalam bidang
teknologi dan meningkatkan kompetensi guru.
2. Bagi Masyarakat umum
Sebagai bahan bacaan yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan
tentang evaluasi pembelajaran daring. Dan serta untuk menambahkan peran aktif
masyarakat dalam pendidikan.

5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Implementasi Kurikulum K-13 melalui pembelajaran daring
Sukmadinata (2002: 27) menjelaskan mengenai 3 konsep kurikulum, yaitu: 1)
kurikulum merupakan substansi, sebuah rencana kegiatan belajar bagi siswa di sekolah,
atau suatu perangkat dengan tujuan yang ingin dicapai. Kurikulum juga termasuk suatu
dokumen tertulis berisi rumusan suatu tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar,
jadwal, serta evaluasi; 2) kurikulum merupakan sebuah sistem, artinya sistem kurikulum
mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja, tentang cara penyusunan kurikulum,
pelaksanaan, evaluasi, dan penyempurnaan. 3) kurikulum merupakan bidang studi, artinya
kurikulum mempunyai tujuan untuk mengembangkan ilmu masalah kurikulum dan sistem
kurikulum.
Implementasi adalah sebuah jalan yang memberi kepastian sesungguhnya
pembelajaran sudah mempunyai SDM dan sarpras yang dibutuhkan sehingga dapat
membentuk karakter, kompetensi, juga tujuan yang ingin dicapai,Mulyasa (2014: 26)i.
Mars (dalam Rusman, 2012: 74) menyebutkan bahwa, terdapat 5 unsur yang
mempengaruhi implementasi kurikulum antara lain dukungan kepala sekolah, rekan
sejawat guru, dukungan siswa, dukungan orang tua, serta dorongan dalam diri guru itu
sendiri yang paling utama. Dari lima unsur tersebut, yang paling berperan adalah guru itu
sendiri.
Di dalam merencanakan suatu pembelajaran, perlu disiapkan perangkat
pembelajaran antara lain silabus dan RPP. Sebelum menyusun RPP sebaiknya membuat
desain pembelajaran terlebih dahulu seperti yang telah dilakukan oleh Utaminingsih, S. &
Zuliana, E. (2018) dalam penelitian sebelumnya.
Dalam melaksanakan pembelajaran perlu diterapkan beberapa hal antara lain:
pengelolaan kelas, pengelolaan waktu, pemilihan metode, model, serta media yang tepat.
Beberapa model dan metode pembelajaran sudah terbukti efektif diterapkan dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Seperti hasil
dari beberapa penelitian sebelumnya, diantaranya: model Problem Based Learning
(Malinda, Z.A., Murtono, & Zuliana, E., 2017); model Kooperatif CIRC dan Jigsaw (Murtono,
2014); model Cooperative Learning Tipe STAD dan Snowball Drilling (Oktavianti, I. &
Santoso, 2014); dan model Contextual Teaching and Learning (Khakim, Utaminingsih, S.,
& Fakhriyah, F., 2015).
Sedangkan dalam penilaian proses dan hasil penilaian pembelajaran, guru perlu
menyiapkan instrument penilaian yang tepat sesuai tujuan pembelajaran.

6. 6
(Muhaimin, 2004: 191-192) menyebutkan bahwa ada beberapa kategori dalam
megevaluasi suatu program pendidikan sesuai dengan kategori evaluasi kurikulum baik
secara internal maupun eksternal Beberapa kategori untuk evaluasi kurikulum antara lain:
1) unsur-unsur pembelajaran, 2) kesesuaian topik dalam pembelajaran, 3) sumber daya
dan kebutuhan pembelajaran yang sesuai, 4) pengembangan program, 5) kebijakan
program dan pelaksanaan sesuai, 6) komponen program yang efesien, 7) hasil
pelaksanaan program, dan 8) dampak dari pelaksanaan program.
Adapun hasil penelitian evaluasi implementasi kurikulum 2013 dalam
pembelajaran online selama masa Covid-19 di SDN Kadilangu 1 Kabupaten Demak pada
standar proses dan hambatan yang dihadapi guru adalah mencakup beberapa aspek
antara lain: perencanaan pembelajaran, implementasi proses pembelajaran, penilaian baik
proses maupun hasil pembelajaran, serta hambatan-hambatannya. Hasil analisis secara
keseluruhan tentang implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran online selama
masa Covid-19 di SDN Kadilangu 1 Kabupaten Demak dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Evaluasi Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran online selama masa
Covid-19 di SDN Kadilangu 1 Kabupaten Demak
Aspek Indikator Persentase
Perencanaan Pembelajaran Silabus 57%
RPP 57%
Rata-rata 57%
Pelaksanaan Proses Pembelajaran Pengelolaan Waktu 65%
Pengelolaan Kelas 70%
Cakupan Materi 65%
Bahan Ajar 90%
Metode
Pembelajaran 50%
Media Pembelajaran 55%
Rata-rata 66%
Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran
Pembelajaran
Sikap 68%
Pengetahuan 80%
Keterampilan 55%
Rata-rata 68%
Hambatan Internal 30%
Eksternal 50%
Rata-rata 40%
Rata-rata total 57.75%
Adapun masing-masing aspek melalui analisis hasil dapat dideskripsikan sebagai
berikut: (1) perencanaan pembelajaran implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran
online selama masa pandemi Covid-19 di SDN Kadilangu 1 Kabupaten Demak rata-
ratanya adalah 57%. Skor tersebut menunjukkan kategori “cukup baik”; (2) pelaksanaan

7. 7
proses pembelajaran pembelajaran implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran
online selama masa pandemi Covid-19 di SDN Kadilangu 1 Kabupaten Demak rata-
ratanya adalah 66%. Skor tersebut menunjukkan kategori “cukup baik”; (3) penilaian
proses dan hasil pembelajaran implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran online
selama masa pandemi Covid-19 di SDN Kadilangu 1 Kabupaten Demak rata-ratanya
adalah 68%. Skor tersebut menunjukkan kategori “cukup baik”; dan (4) hambatan
implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran online selama masa pandemi Covid-19
di SDN Kadilangu 1 Kabupaten Demak rata-ratanya adalah 40%. Skor tersebut
menunjukkan kategori “kurang baik”.
Hasil evaluasi keseluruhan pada implementasi kurikulum 2013 dalam
pembelajaran online selama masa pandemi Covid-19 di SDN Kadilangu 1 Kabupaten
Demak rata-rata total adalah 57.75%. Skor tersebut menunjukkan kategori “cukup baik”.
Dari empat aspek tersebut dapat diketahui bahwa hasil evaluasi tertinggi ada pada aspek
penilaian proses dan hasil pembelajaran yaitu sebesar 68% dengan kategori “cukup baik”.
Sedangkan hasil terendah yaitu pada aspek hambatan, yaitu sebesar 40% dengan kategori
“kurang baik”
B. Hambatan – hambatan dalam pembelajaran online
Adapun hambatan – hambatan itu diantaranya kurangnya ketersediaan laptop/HP
bagi siswa, kurangnya pengetahuan guru dalam bidang teknologi dan media dalam
pembelajaran daring, Sinyal yang tidak merata antar siswa sehingga pembelajaran daring
tidak dapat berjalan dengan lancar dan baik serta kurangnya pengetahuan siswa dan guru
dalam pembelajaran daring/online.

8. 8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa implementasi
kurikulum 2013 pada pembelajaran online/daring selama masa pandemi Covid-19 di SDN
Kadilangu 1 Kabupaten Demak mendapatkan rata-rata total 57,75% dengan kategori
“cukup baik”. Dari empat aspek yang dievaluasi dapat diketahui bahwa hasil evaluasi
tertinggi ada pada aspek penilaian proses dan hasil pembelajaran yaitu sebesar 68%
dengan kategori “ cukup baik”. Sedangkan hasil terendah yaitu pada aspek perencanaan
pembelajaran dan hambatan, yaitu sebesar 40 % dengan kategori “kurang baik”.
Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan
menambah wawasan kita. (1). Bagi guru dengan meningkatkan pengetahuannya dibidang
teknologi dan media pembelajaran sehingga dapat mengimplementasikan pelaksanaan
kurikulum K -13 melalui pembelajaran daring dengan memuaskan.(2).Bagi Kepala
Sekolah hendaknya memberikan motivasi dan dorongan pada guru untuk semangat dalam
meningkatkan kompetensinya. Adapun ba(3) bagi peneliti yang akan datang, diharapkan
hasil penelitian ini dapat digunakan acuan dalam penelitiannya, khususnya penelitian
tentang implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran online selama masa pandemi
Covid-19.

9. 9
Daftar Pustaka
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Surat Edaran Kemdikbud No 4 Tahun 2020
mengenai Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus
Disease (Covid-19). Jakarta: Kemendikbud. Sumber:
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/mendikbud-terbitkan-se-tentang-
pelaksanaan-pendidikan-dalam-masa-darurat-covid19.
Luthra, Poornima & Mackenzie, Sandy. 2020. 4 Ways Covid-19 Education Future
Generations. Sumber: https://www.weforum.org/agenda/2020/03/4-ways-covid-19-
education-future-generations/
UNICEF, IRC, & WHO. 2020. Key Messages and Actions for COVID-19 Prevention and
Control in Schools. Sumber: https://www.who.int/docs/default-
source/coronaviruse/key-messages-and-actions-for-covid-19-prevention-and-
control-in-schools-march-2020.pdf?sfvrsn=baf81d52_4.
Luthra, Poornima & Mackenzie, Sandy. 2020. 4 Ways Covid-19 Education Future
Generations. Sumber: https://www.weforum.org/agenda/2020/03/4-ways-covid-19-
education-future-generations/..
Tam, Gloria & El-Azar, Diana. 2020. 3 ways the coronavirus pandemic could reshape
education. Sumber: https://www.weforum.org/agenda/2020/03/3-ways-coronavirus-is-
reshaping-education-and-what-changes-might-be-here-to-stay/.
Zhong, Raymond. 2020. The Coronavirus Exposes Education’s Digital Divide. Sumber:
https://www.nytimes.com/2020/03/17/technology/china-schools-coronavirus.html.
Allo, M. D. (2020). In the Online LEarning Good in the Midst of Covid-19 PAndemi? The
Case of EFL Learners. Jurnal Sinestesia, 10(1), 1-10.
Almuaraqab, N. A. (2020). Shall Universities at the UAE Continue Distance Learning After
the Covid-19 Pandemi? Revealing Studens' Perspektive. International Journal of
Advenced Research in Engineering and Technology (IJARET), 11(5), 226-233.
Demuyakor, J. (2020). Coronavirus (Covid-19) and Online Learning in Higher Institutions
of Education: A Survey of the Perseptions of Ghanaian International Studens in
China. Online Journal of Communication and Media Technologies, 10(3), 1-9.
Firman, & Rahman, S. R. (2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19.
Indonesian Journal of Educational Science, 5(1), 81-89.
Foti, P. (2020). Research in Distance Learning in Greek Kindergarten Schools during the
Pandemi of Covid-19: Possibilities, Dillemmas, Limitations. European Journal of
Open Education and E-Learning Studies, 5(1), 19-40.
Allo, M. D. (2020). In the Online LEarning Good in the Midst of Covid-19 PAndemi? The
Case of EFL Learners. Jurnal Sinestesia, 10(1), 1-10...
Kemendikbud. (2020). Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Implementasi Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona
Virus Disease (Covid-19). Jakarta: Kemendikbud.
Khakim, Utaminingsih, S., & Fakhriyah, F. (2015). Penerapan Model Contextual Teaching
and Learning Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekitar untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Kelas V SD 1 Peganjaran Kudus. REFLEKSI EDUKATIKA: Jurnal
Ilmiah Kependidikan, 5(1), 1-11.
Mailizar, d. (2020). Secondary School Mathematics Teacher's Views on E-Learning
Imolementation Barrier during the Covid-19 Pandemi: The Case of Indonesia.

10. 10
EURASIA Journal of Mathematics, Science, and Technology Education, 17(7), 1-
9.
Malinda, Z. A., Murtono, & Zuliana, E. (2017). Problem Based Learning Berbantuan Lego
Meningkatkan Pemecahan Masalah Siswa Sekolah Dasar. JURNAL REFLEKSI
EDUKATIKA, 8(1), 1-9.
Mataka, T. W., Mukurunge, T., & Bhila, T. (2020). Virtual Teaching and Learning: A Sad
Reality of the 'Haves' and 'Have Nots', the Teacher's Voice in Zimbabwe during
Covid-19 Pandemi. IJARW International Journal of All Research Writings, 1(12),
8-14.
Muhaimin. (2004). Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. Surabaya: Pustaka Pelajar.
Mulyasa, E. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Murtono. (2014). Eksperimentasi Model Kooperatif CIRC dan Jigsaw untuk Peningkatan
Keterampilan Membaca Ditinjau dari Kemampuan Logika Berbahasa. REFLEKSI
EDUKATIKA: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 4(2), 1-12.
Oktavianti, I., & Santoso. (2014). Penerapan Cooperative Learning Tipe STAD dan
Snowball Drilling untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar IPS.
REFLEKSI EDUKATIKA: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 4(2), 1-8.
Pemerintah Kabupaten Demak. (2020). Peraturan Bupati Demak No. 45 tahun 2020
tentang Pedoman Implementasi Pembatasan Kegiatan Masyarakat Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten
Demak. Demak: Pemerintah Kabupaten Demak.
Pemerintah Kabupaten Demak. (2020). Surat Edaran Bupati Demak Nomor 440.1/5 Tahun
2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-
19) di Kabupaten Demak. Demak: Pemerintah Kabupaten Demak.
Pemerintah Republik Indonesia. (2020). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21
Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19). Jakarta: Pemerintah
Republik Indonesia.
Purwanto, A., & dkk. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Proses
Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. EduPsyCouns Journal, 2(1), 1-12.
Rusman. (2012). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Press.
Sukamdinata, N. (2002). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Utaminingsih, S., & Zuliana, E. (2018). Design of Thematic Integrative Learning Based on
Local Advantage in Elementary School. REFLEKSI EDUKATIKA: Jurnal Ilmiah
Kependidikan, 9(1), 75-81.