Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan penilaian SMP berdasarkan kurikulum 2013, meliputi konsep pembelajaran dan penilaian abad 21, pengembangan soal berpikir tingkat tinggi, serta penerapan e-raport."
4. Pembelajaran masih KONVENSIONAL
Pembelajaran berbasis KONTEN
Pembelajaran belum banyak melibatkan
keterlibatan peserta didik
Pembelajaran tidak melatih siswa untuk
berpikir kritis
Pembelajaran belum banyak
memberikan ruang kreatifitas peserta
didik
PENGALAMAN EMPIRIS
5. Hasil penilaian antara Penilaian Kelas, Ujian
Sekolah dengan hasil UN ada perbedaan
yang signifikan. Ada apakah dengan
penilaian tingkat kelas dan penilaian satuan
pendidikan ?Mengapa distribusi nilai UN murni
berbentuk bimodal? Bisakah distribusi nilai
Ujian Sekolah berbentuk bimodal?
PENGALAMAN EMPIRIS
9. Core
subjects
21st
Century
Context
Learning
and
Innovation
Skills
Digital
literacy
Life and
career skills
Critical thinking
Creativity
Communication
Collaboration
Information
Media, and
ICT literacy
Flexibility
Initiative
Leadership
Social-skills
Cross cultural
Productivity
Accountability
Life-long learner
Kecakapan Hidup Abad 21
21st Century learning:
• To know
• To do
• To be
• To live together
“ Penilaian untuk – mengukur (of), mendorong (for), dan menstimuli (as)
ketercapaian kecakapan abad 21”
10. Kerangka Sistem Penilaian Pendidikan
SK
L
Penilaian
Kelas
Penilaian
SP (PTK)
Penilaian
eksternal
(PMTK)
Ujian
Nasional
Benchmark
Internasional
• Formatif – diagnostik
• Harian oleh guru
• Formatif
• Summative
• Semua kelas
• Semesteran
• Akhir tahun
• Akhir jenjang
• Oleh sekolah
• PTK 4,8,11
• Progress monitoring & evaluasi
• Kelas 4,8,11
• Survey atau sensus
• Tahunan
• Oleh pemerintah
• Sumatif
• Kelas 9, 12
• Sensus
• Oleh pemerintah
• Kompetensi dasar
• Kelas 4, 9
• Survei
• PISA, TIMSS
11. Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013
Kemampuan Belajar
dan Berinovasi
Literasi
Digital
Kecakapan Hidup Karakter Moral
• Berpikir Kritis dan
Penyelesaian
Masalah
• Kreativitas dan
Inovasi
• Komunikasi
• Kolaborasi
• Literasi
Informasi
• Literasi
Media
• Literasi
Teknologi
• Fleksibilitas dan Adaptabilitas
• Inisiatif dan Mandiri
• Interaksi Lintas Sosbud
• Produktivitas dan Akuntabilitas
• Kepemimpinan dan Tanggung
Jawab
• Cinta Tanah Air
• Nilai2 Budi Pekerti Luhur:
Jujur, Adil, Empati,
Penyayang, Rasa
hormat, Kesederhanaan,
Pengampun, Rendah
Hati, dll.
TERIMA KASIH
4C
21st Century skills:
to know, to do, to be,
to live together
NKRI
Ke-Bhinekaan
SDG
HAM
Pancasila
Lingkungan
Demokrasi
PA-BP
PPKn
Bahasa
Matematik
IPA
IPS
Seni
Budaya
PJOK
Konteks
Mata Pelajaran
12. Langkah Pembelajaran dari LOTS menuju HOTS
NKRI
Ke-Bhinekaan
SDG
HAM
Pancasila
Lingkungan
Demokrasi
PA-
BP
PPKn
Bahasa
Matemat
ik
IPA
IPS
Seni
Budaya
PJOK
Kontek
s
Mata Pelajaran
14. 14
KARAKTER SEBAGAI POROS
PENDIDIKAN
Nawacita 8:
Melakukan Revolusi Karakter Bangsa
Membangun pendidikan
(sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai
patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat
bela negara dan budi pekerti)
Penataan kembali kurikulum pendidikan
nasional
Mengevaluasi model penyeragaman
sistem pendidikan nasional
Jaminan hidup yang memadai bagi para
guru khususnya di daerah terpencil
Memperbesar akses warga miskin untuk
mendapatkan pendidikan
“Gerakan Penguatan
Pendidikan Karakter
sebagai fondasi dan ruh
utama pendidikan.”
15. Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa Ingin Tahu
Semangat Kebangsaan
Cinta Tanah Air
Menghargai Prestasi
Bersahabat/Komunikatif
Cinta Damai
Gemar Membaca
Peduli Lingkungan
Peduli Sosial
Tanggung Jawab
(dan lain-lain)
Nilai-nilai Karakter
Olah Hati
Olah
Pikir
Olah
Karsa
Olah
Rag
a
Filosofi Pendidikan Karakter
Ki Hajar Dewantara
Kristalisasi Nilai-Nilai
15
(Etika)
(Literasi)(Kinestetika)
(Estetika)
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER
Nilai
Utama
Religius
Nasionali
s
MandiriGotong
Royong
Integrita
s
*Nilai-nilai utama disesuaikan dengan GNRM,
kearifan lokal dan kreativitas sekolah
16. 5 NILAI UTAMA KARAKTER
• Beriman bertaqwa
• Kebersihan
• Toleransi
• Kegiatan kerohanian
• Perayaan keagamaan
• Kejujuran
• Keteladanan
• Kesantunan
• Cinta kebenaran
• Kerja keras
• Kreatif
• Disiplin
• Berani
• Pembelajar
• Kerjasama
• Solidaritas
• Saling menolong
• Kekeluargaan
• Cinta tanah air
• Semangat kebangsaaan
• kebinekaan
RELIGIUS
INTEGRITAS
MANDIRI
GOTONG
ROYONG
NASIONALIS
1
2
3
4
5
18. STARTEGI PENGEMBANGAN BERPIKIR KRITIS
1. menyeimbangkan antara konten dan proses,
2. seimbangkan antara ceramah (lecture) dan diskusi (interaction)
3. ciptakan diskusi kelas
STATEGI KELAS KREATIF
1. mulai setiap pembelajaran dengan masalah atau kontroversi;
2. gunakan keheningan untuk membangkitkan refleksi;
3. atur ruang kelas untuk membangkitkan interaksi dalam
pembelajaran;
4. Jika mungkin, perpanjang waktu pembelajaran (extend class
time). Berpikir kritis akan terjadi jika siswa memiliki waktu yang
tepat untuk sampai pada refleksi; dan
5. ciptakan lingkungan belajar yang nyaman
19. • Berpikir kritis merupakan sebuah pola pikir
yang memungkinkan manusia menganalisa
masalah berdasarkan data yang relevan
sehingga dapat mencari kemungkinan
pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan yang terbaik
• Berpikir kritis adalah suatu aktifitas kognitif
yang berkaitan dengan penggunaan nalar.
Belajar untuk berpikir kritis berarti
menggunakan proses-proses mental,
seperti memperhatikan, mengkategorikan,
seleksi, dan menilai/memutuskan.
BERPIKIR KRITIS
20. MANFAAT BERPIKIR KRITIS
berpikir kritis adalah kunci menuju
berkembangnya kreativitas, dimana
kreativitas muncul karena melihat fenomena-
fenomena atau permasalahan yang
kemudian akan menuntut kita untuk berpikir
kreatif.
setiap saat manusia selalu dihadapkan pada
pengambilan keputusan, mau ataupun tidak,
sengaja atau tidak, dicari ataupun tidak akan
memerlukan keterampilan untuk berpikir
kritis. (Zamroni dan Mahfudz (2009:23-29)
21. • Memiliki banyak alternatif jawaban dan ide kreatif
• Mudah memahami sudut pandang orang lain
• Menjadi rekan kerja yang baik
• Lebih Mandiri
• Sering menemukan peluang baru
• Meminimalkan salah persepsi
• Tidak mudah ditipu
• Berpikir kritis dapat membantu dalam pengambilan
keputusan
MANFAAT BERPIKIR KRITIS
23. Permendikbud No. 23 Tahun 2016
(Standar Penilaian Pendidikan)
Pasal 6 ayat (3), Pasal 9 ayat (2), Pasal 10 ayat (2), dan Pasal 13 ayat (4)
Mekanisme penilaian oleh pendidik dan satuan
pendidikan , prosedur penilaian (penentuan
KKM, kisi-kisi, instrumen, mengolah, analisis,
interpretasi, pelaporan serta pemanfaatan hasil
belajar) oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan,
diatur dalam pedoman yang disusun oleh
Direktorat Jenderal terkait berkoordinasi dengan
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian
25. Materi Perubahan Awal
KKM
Remedial
Interval Predikat
Penilaian SIKAP
Penilaian PENGETAHUAN
Penilaian KETERAMPILAN
Ruang Lingkup Penilaian Akhir Tahun
Pengolahan Nilai
Pengembangan Soal HOTS
Kenaikan Kelas/Kelulusan
US/USBN
Form Rapor & E-Rapor
27. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan
pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi
lulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik
peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan
kondisi satuan pendidikan
Kompleksitas materi/kompetensi
Intake (kualitas peserta didik)
Guru dan daya dukung sekolah
KKM
• Kualifikasi
kemampuan lulusan
yang mencakup
sikap, pengetahuan,
dan keterampilan
• Acuan utama
pengembangan 7
SNP
30. Predikat
D C B A
< 75 75 ≤ N ≤ 82 82 < N ≤ 92 92 < N ≤ 100
KETERKAITAN KKM DAN INTERVAL PREDIKAT
KKM
Batas
Minimal
Predikat C
• Sekolah dalam
menetapkan KKM
masis prestisius
• Penetapan panjang
kelas Interval
predikat tidak
didasari akademis
31. PENGALAMAN EMPIRIS
• Ada beberapa Sekolah menetapkan KKM= 75, dengan
interval predikat sbb:
Predikat
D C B A
< 75 75 ≤ N ≤ 82 82 < N ≤ 92 92 < N ≤ 100
< 75 75 ≤ N ≤ 78 78 < N ≤ 95 95 < N ≤ 100
< 75 76 77 ≤ N ≤ 90 90 < N ≤ 100
32. MEMPERHATIKAN
RENTANG
NILAI
PREDIKAT
86 - 100 A
81 - 85 A-
76 - 80 B+
71 - 75 B
66 - 70 B-
61 - 65 C+
56 - 60 C
41 - 55 D
0 - 40 E
• RENTANG PREDIKAT DIBEBERAPA PERGURUAN
TINGGI SBB.
INTERVAL PREDIKAT PADA SKHUN
33. • Satuan pendidikan menetapkan interval predikat sekolah
untuk menggambarkan kategori atau label kualitas
sekolah .
• Kategori sekolah dalam bentuk predikat D, C, B dan A.
• Predikat untuk pengetahuan dan keterampilan ditentukan
berdasarkan interval angka pada skala 0-100
• Interval Predikat Sbb:
Predikat
D C B A
≤ 55 55 < N ≤ 70 70 < N ≤ 85 85 < N ≤ 100
INTERVAL PREDIKAT
PENGETAHUAN & KETERAMPILAN
35. • Remedial merupakan program pembelajaran yang
diperuntukkan bagi peserta didik yang belum mencapai
KKM dalam satu KD tertentu
• Remedial dapat dilakukan:
1. Bimbingan secara individu
2. Bimbingan secara kelompok
3. Pemberian tugas-tugas
4. Pembelajaran ulang
5. Pemanfaatan tutor sebaya.
REMEDIAL
REMEDIAL
PENGAYAAN
KETUNTASAN
TES
ULANG
36. PEMBERIAN NILAI HASIL REMEDIAL
Alter 1:
Nilai capaian tertinggi yg
diperoleh
NILAI
REMEDIAL
Alter 2:
Nilai berdasarkan rerata antara nilai
sebelum remedial dan setelah
remedial
Alter 3:
Nilai sesuai KKM yang ditetapkan
38. BENTUK & CAKUPAN PENILAIAN
o Cakupan materi Penilaian Akhir Semester adalah seluruh indikator yang merepresentasikan KD
pada semester ganjil,
o Cakupan materi Penilaian Akhir Tahun meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
KD pada semester genap,
o Cakupan materi Ujian Sekolah/USBN meliputi KD yang merepresentasikan pencapaian SKL.
SATUAN PENDIDIKAN PEMERINTAH
• Penilaian Akhir Semester
• Penilaian Akhir Tahun
• Ujian Sekolah dan
• Ujian Sekolah Berstandar
Nasional
•Ujian Nasional
PENILAIAN HASIL
BELAJAR
PENDIDIK
• Penilaian harian
• Penilaian Tengah Sem
Catatan:
40. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai
berikut.
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti.
2. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
3. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal
BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
4. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing
capaian pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada
mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau
semester genap, maka ketuntasan mata pelajaran diambil dari rata-rata
nilai setiap aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap
5. Satuan pendidikan dapat menambahkan kriteria sesuai dengan kebutuhan
masing-masing.
KENAIKAN KELAS
44. LATAR BELAKANG
• Penilaian kurang banyak memberikan ruang
kreatifitas bagi siswa
• Kualitas soal tidak menguji siswa untuk
bernalar dalam menyelesaikan masalah
• Pengembangan soal memiliki validitas
rendah
• Hasil skor PISA & TIMSS mengalamni
kenaikan, namun posisi masih di peringkat
bawah
51. Soal Matematika UN memerlukan komputasi yang extensive,
namun tidak kaya konteks
MATEMATIKA
52. EKONOMI
Diketahui fungsi permintaan adalah Qd = 150 –
3P dan fungsi penawaran Qs = -60 + 4P.
Tingkat harga keseimbangan terjadi pada:
A. (60, 30)
B. (60, 20)
C. (60, 40)
D. (30, 60)
E. (30, 45)
Sumber soal US 2014
57. 1. Bank A menggunakan sistem anuitas untuk pencicilan hutang,
sedangkan Bank B menggunakan sistem bunga menurun.
Manakah yang lebih ringan bunganya?
2. Ada 2 desa yang berdekatan sedang dilanda konflik adat. Apa
yang harus dilakukan, jika Anda menjadi salah satu kepala
desa tersebut?
3. Bagaimana cara mengetahui umur suatu pohon yang tidak
diketahui kapan ditanam, tanpa menebangnya terlebih
dahulu?
4. Bagaimana cara memperlambat proses korosi pada badan
kapal laut?
5. Bagaimana cara mengembangbiakkan mangga agar buahnya
sejak kecil terasa manis?
6. Jika Anda menjadi kepala sekolah, terobosan apa yang akan
dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
Anda, jika dana komite tidak ada?
Permasalahan sehari-hari
58. • Permasalahan sehari-hari, menuntut kemampuan
HOTS:
Bu Indri bermaksud menambah modal usaha melalui
pinjaman bank. Bank A menggunakan sistem
Anuitas, sedangkan bank B menggunakan sistem
bunga menurun. Menurut Anda, pada bank mana
sebaiknya Bu Indri meminjam uang agar lebih
menguntungkan?
• Pertanyaan yang tidak HOTS:
1. Berapakah besar angsuran pada bulan ke-8, pada
bank A?
2. Hitunglah besar bunga yang harus dibayarkan
59. Badu membeli sekeping tripleks seharga Rp 125.000.
Karena dia minta tripleks tersebut dipotong menjadi 3
bagian yang sama, dia dikenakan biaya Rp 3500 sekali
potong. Selanjutnya Badu harus membayar biaya
pengecatan sebesar 30% dari seluruh biaya setelah
pemotongan. Toko memberikan tanda pembayaran
sebagai berikut:
• 1 lembar tripleks @ Rp 125000= Rp 125.000
• 3x pemotongan @ 3500= Rp 10.500 +
• Subtotal Rp 135.500
• Pengecatan Rp 40.650
• Total Rp 176.150
Badu mengatakan biaya tersebut salah. Manakah yang
salah?
Soal Berpikir Kritis
61. Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013
Kemampuan Belajar
dan Berinovasi
Literasi
Digital
Kecakapan Hidup Karakter Moral
• Berpikir Kritis dan
Penyelesaian
Masalah
• Kreativitas dan
Inovasi
• Komunikasi
• Kolaborasi
• Literasi
Informasi
• Literasi
Media
• Literasi
Teknologi
• Fleksibilitas dan Adaptabilitas
• Inisiatif dan Mandiri
• Interaksi Lintas Sosbud
• Produktivitas dan Akuntabilitas
• Kepemimpinan dan Tanggung
Jawab
• Cinta Tanah Air
• Nilai2 Budi Pekerti Luhur:
Jujur, Adil, Empati,
Penyayang, Rasa
hormat, Kesederhanaan,
Pengampun, Rendah
Hati, dll.
TERIMA KASIH
4C
21st Century skills:
to know, to do, to be,
to live together
NKRI
Ke-Bhinekaan
SDG
HAM
Pancasila
Lingkungan
Demokrasi
PA-BP
PPKn
Bahasa
Matematik
IPA
IPS
Seni
Budaya
PJOK
Konteks
Mata Pelajaran
62. MENGAPA HARUS BERPIKIR KRITIS?
Zamroni dan Mahfudz (2009:23-29) pentingnya keterampilan berpikir kritis bagi siswa:
1. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat akan menyebabkan
informasi yang diterima siswa semakin banyak ragamnya, baik sumber maupun esensi
informasinya.
2. siswa merupakan salah satu kekuatan yang berdaya tekan tinggi (people power), oleh
karena itu agar kekuatan itu dapat terarahkan ke arah yang semestinya (selain komitmen
yang tinggi terhadap moral), maka mereka perlu dibekali dengan kemampuan berpikir yang
memadai (deduktif, induktif, reflektif, kritis dan kreatif) agar kelak mampu berkiprah dalam
mengembangkan bidang ilmu yang ditekuninya.
3. siswa adalah warga masyarakat yang kini maupun kelak akan menjalani kehidupan semakin
kompleks. Hal ini menuntut mereka memiliki keterampilan berpikir kritis dan kemampuan
untuk memecahkan masalah yang dihadapinya secara kritis.
4. berpikir kritis adalah kunci menuju berkembangnya kreativitas, dimana kreativitas
muncul karena melihat fenomena-fenomena atau permasalahan yang kemudian
akan menuntut kita untuk berpikir kreatif.
5. banyak lapangan pekerjaan baik langsung maupun
tidak,membutuhkan keterampilan berpikir kritis, misalnya sebagai pengacara atau sebagai
guru maka berpikir kritis adalah kunci keberhasilannya.
6. setiap saat manusia selalu dihadapkan pada pengambilan keputusan, mau ataupun tidak,
sengaja atau tidak, dicari ataupun tidak akan memerlukan keterampilan untuk berpikir
kritis.
63. • Berpikir kritis merupakan sebuah pola pikir yang
memungkinkan manusia menganalisa masalah
berdasarkan data yang relevan sehingga dapat
mencari kemungkinan pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan yang terbaik
• Manfaat Berpikir Kritis
– Berpikir kritis mampu menyelesaikan masalah
– Berpikir kritis dapat membantu dalam
pengambilan keputusan
– Berpikir kritis dapat membedakan antara fakta
dan opini
– Berpikir kritis membantu kita untuk tetap tenang
sekalipun dalam masalah yang sulit.
MENGAPA HARUS BERPIKIR KRITIS?
65. PENGERTIAN
Higher-order thinking adalah Kemampuan
berpikir yang tidak sekadar mengingat
(recall), menyatakan kembali (restate),
atau merujuk tanpa melakukan
pengolahan (recite)
HOTS adalah kemampuan berpikir kritis, logis,
reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang
merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi
66. o Transfer satu konsep ke konsep
lainnya
o Memproses dan menerapkan
informasi
o Mencari kaitan dari berbagai
informasi yang berbeda-beda
o Menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah
o Menelaah ide dan informasi secara
kritis
Karakteristik Higher-Order Thinking
67. @ Dit. PSMA
‘Difficulty’ is NOT same as higher-order
thinking.
Mengetahui arti dari kata yang jarang
digunakan mungkin sulit, tetapi ini bukanlah
Higher-Order Thinking kecuali melibatkan
proses bernalar (seperti mencari arti dari
konteks/stimulus).
73. @ Dit. PSMA
NO. LEVEL KOGNITIF KARAKTERISTIK SOAL
1. Pengetahuan dan
Pemahaman
Mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan
prosedural.
2. Aplikasi Menggunakan pengetahuan faktual, konsep,
dan prosedural tertentu pada konsep lain
dalam mapel yang sama atau mapel
lainnya;
Menggunakan pengetahuan faktual, konsep,
dan prosedural tertentu untuk
menyelesaikan masalah kontekstual (situasi
lain unfamiliar).
3. Penalaran Menggunakan penalaran dan logika untuk:
Mengambil keputusan (evaluasi)
Memprediksi & Refleksi
Menyusun strategi baru untuk memecahkan
masalah
LEVEL KOGNITIF
(PUSPENDIK)
74. Proses Kognitif Bloom
(Anderson & Krathwohl, 2001)
Proses Kognitif Definisi
Ingatan Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka-
panjang
Pemahaman Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi
lisan, tertulis, dan gambar
Aplikasi Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang
tidak biasa
Analisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan
bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke
struktur atau tujuan keseluruhan
Evaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
Kreasi Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk
membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional;
menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur baru
75. Taksonomi Bloom LOTS ke HOTS
(McCurry)
EVALUASI
SINTESIS
ANALISIS
APLIKASI
PEMAHAMAN ‘
PENGETAHUAN
HOTSLOTS
MENCIPTA
MENG
EVALUASI
MENG
ANALISIS
MENERAPKAN
HOT
MEMAHAMI ‘
MENGINGAT
76. HOTS
Mencipta
• Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
• Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
mengembangkan, menulis, memformulasikan.
Evaluasi
• Mengambil keputusan sendiri.
• Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah,
memutuskan, memilih, mendukung.
Analisis
• Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
• Kata kerja: membandingkan, memeriksa,
menguji, mengkritisi, menguji.
Sumber: Anderson&Krathwohl (2001)
@ Dit. PSMA
77. Tabel berikut mengklasifikasi instruksi-instruksi
yang umum digunakan dalam soal/pertanyaan sesuai
kategori Bloom taxonomy.
Mengingat
(Remember)
Pemahaman
(Understand)
Aplikasi
(Application)
Analisa
(Analysis)
Evaluasi
(Evaluate)
Kreasi
(Create)
•Uraikan
•Identifikasi
•Urutkan
•Sebutkan
•Ingat kembali
•Kenali
•Catat
•Hubungkan
•Ulangi
•Garis bawahi
•Berikan contoh
Uraikan
• Tentukan
•Jelaskan
Ekspresikan
•Jelaskan
dengan kata-
kata sendiri
•Identifikasi
•Temukan
•Ulangi
•Pilih
•Sebutkan
•Terjemahkan
•Aplikasikan
•Tunjukkan
•Gunakan
•Manfaatkan
•Ilustrasikan
•Operasikan
•Terapkan
•Analisa
•Kategorikan
•Bandingkan
•Simpulkan
•Bedakan
•Temukan
•Gambarkan
•Artikan
•Telaah
•Prediksi
•Menilai
•Pilih
•Kritik
•Evaluasi
•Telaah
•Peringkat
•Kaji ulang
•Cermati
•Kumpulkan
•Rumuskan
•Kelola
•Modifikasi
•Mengubah
•Sintesa
•Buat
•Bangun
•Rancang
•Kembangkan
•Hasilkan
•Susun
•Rakit
•Bentuk
78. KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
o BERPIKIR KRITIS
o BERPIKIR KREATIF
o PEMECAHAN MASALAH
o PEMBUATAN
KEPUTUSAN
HOT
79. 1. Soal diawali dengan STIMULUS
2. Stimulus mengangkat masalah KONTEKSTUAL
(berbasis kasus)
3. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis,
mengevaluasi, mencipta) dengan tahapan proses
berpikir berikut
o Transfer satu konsep ke konsep lainnya
o Memproses dan menerapkan informasi
o Mencari kaitan dari berbagai informasi yang
berbeda-beda
o Menggunakan informasi untuk menyelesaikan
masalah
o Menelaah ide dan informasi secara kritis
4. Jawaban tersirat pada Stimulus
Karakteristik Soal HOTS
• Menemukan
• menganalisis
• menciptakan metode baru
• merefleksi
• memprediksi
• berargumen
• mengambil keputusan yang
tepat
80. No. Karakteristik
Butir Soal
1 2 3 4 5
1. Soal menggunakan stimulus yang menarik (kebaruan,
mendorong peserta didik untuk membaca).
V V
2. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik,
teks, visualisasi, dll, sesuai dengan dunia nyata)*
V V
3. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis,
mengevaluasi, mencipta) yang dalam penyelesaiannya
dicirikan dengan tahapan proses berpikir berikut:
a. Transfer satu konsep ke konsep lainnya
b. Memproses dan menerapkan informasi
c. Mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-
beda
d. Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah
e. Menelaah ide dan informasi secara kritis
V X
4. Jawaban tersirat pada stimulus. V V
81. Bersifat divergen, memungkinkan munculnya
beberapa alternatif respons atau jawaban
Tidak hanya mengukur kompetensi
pengetahuan, tetapi juga keterampilan proses,
dan sikap
Stem soal menggunakan stimulus berupa
konteks kehidupan nyata atau fenomena yang
dekat dengan kehidupan siswa
Tidak hanya mengukur pengetahuan tentang
IPA, tetapi juga mengukur sikap dan
bagaimana menggunakan pengetahuan
tersebut dalam kehidupan nyata
Tidak cukup hanya berbentuk pilihan ganda
82. Asesmen yang berbasis situasi nyata dalam
kehidupan sehari-hari;
Ruang lingkup stimulus/konteks: personal, sosial,
dan global, seperti:
kesehatan
Pendidikan
Pekerjaan
sumbar daya alam
lingkungan hidup
bencana alam
pemanfaatan sains dan teknologi
83. Ciri-ciri asesmen kontekstual:
Siswa mengkonstruksi responnya sendiri,
bukan sekadar memilih jawaban yang
tersedia.
Tugas-tugas merupakan tantangan yang
dihadapkan dalam dunia nyata.
Tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu
yang benar, tetapi memungkinkan banyak
jawaban benar atau semua jawaban benar.
84. Asesmen Tradisional Asesmen Kontekstual
Peserta didik cenderung memilih
respons yang diberikan.
Peserta didik mengekspresikan
respons
Konteks dunia kelas (buatan) Konteks dunia nyata (realistis)
Umumnya mengukur aspek
ingatan (recalling)
Mengukur performansi tugas
(berpikir tingkat tinggi)
Terpisah dengan pembelajaran Terintegrasi dengan pembelajaran
Pembuktian tidak langsung,
cenderung teoretis.
Pembuktian langsung melalui
penerapan pengetahuan dan
keterampilan dengan konteks
nyata.
Perbandingan asesmen tradisional dan kontekstual
85. Pertanyaan2 untuk merangsang inovasi
Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat
mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan
kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan inovatif:
– Adakah Cara lain? (What’s another way?),
– Bagaimana jika…? (What if …?),
– Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan
– Apakah yang akan dilakukan? (What would you
do?) (Krulik & Rudnick, 1999).
Higher-Order Thinking Skills
86. Pertanyaan2 untuk merangsang inovasi
Berpikir Tingkat Tinggi
• Rancanglah ...
Rancanglah beberapa menu sehat untuk 3 hari.
• Kembangkan ...
Kembangkan sebuah rencana kampanye anti penggunaan narkoba
(narkotik dan obat-obatan terlarang) beserta jinggle anti narkoba.
• Karang ...
Karanglah sebuah cerita persahabatan dengan latar belakang perselisihan
antar suku.
• Ciptakan ...
Ciptakanlah sebuah rancang bangun kendaraan untuk akhir abad 21.
• Tulis ...
Dengan memakai sudut pandang Malin Kundang, tulislah sebuah surat
yang menceritakan konflik antara si Malin dengan ibunya.
• Nilailah (menilai) ...
Menurut penilaianmu, apakah Malin Kundang satu-satunya yang bersalah
dalam peristiwa tersebut? Mengapa?
• Dll
Higher-Order Thinking Skills
87. Mengevaluasi
Kemampuan menilai suatu benda atau informasi
berdasarkan suatu kriteria (menilai suatu ide, kreasi, cara,
atau metode).
Contoh
Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan
berguna, apakah suatu informasi/benda menarik/
menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari
kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan, memberikan
pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih
berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan
sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.
Higher-Order Thinking Skills
88. Mencipta
Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada
sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan
berbeda dari komponen yang digunakan untuk
membentuknya
Contoh
Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai
sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan
yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu
benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas
lainnya.
Higher-Order Thinking Skills
90. @ Dit. PSMA
1. Pengetahuan dan Pemahaman
Di antara eubacteria berikut yang dapat
menimbulkan sakit perut (diare) pada manusia
adalah….
A. Psedomonas sp
B. Thiobaccilus ferrooksidan
C. Clostridium botulinum
D. Escerichia coli
E. Acetobacter xylinum
SOAL BERDASARKAN LEVEL
91. @ Dit. PSMA
2. Aplikasi (Penerapan)
Jumlah uang yang beredar di masyarakat sebesar Rp
100 milyar, tingkat harga umum yang berlaku Rp
200.000,00 dan jumlah barang yang diperdagangkan
5.000.000 unit, maka kecepatan uang yang beredar
menurut teori kuantitas Irving Fisher adalah ….
A. 5 kali
B. 10 kali
C. 50 kali
D. 100 kali
E. 1000 kali
92. @ Dit. PSMA
Contoh Level Kognitif PENALARAN
Ahmad adalah siswa lulusan SMA yang ingin melanjutkan ke
Fakultas Pertanian IPB. Syarat untuk dapat diterima di
Fakultas Pertanian IPB harus lulus tes Matematika dengan
nilai tidak kurang dari 70 dan tes Biologi dengan nilai tidak
kurang dari 50, serta jumlah nilai Matematika dan Biologi
tidak boleh kurang dari 130.
Ternyata jumlah nilai Ahmad untuk dua kali nilai Matematika
dan tiga kali nilai Biologi sama dengan 300.
Apakah Ahmad diterima atau ditolak di Fakultas Pertanian
IPB? Jelaskan jawaban Anda!
Materi Pokok:
Sistem pertidaksamaan linear dua variabel
93. @ Dit. PSMA
Penyelesaian Skor
Nilai tes Matematika = x (1)
Nilai tes Biologi = y
Didapat pertidaksamaan : 70x dan 50y ........... (1)
Syarat diterima :
130 yx ........... (2)
4
Kita misalkan juga seorang peserta tes mendapat nilai C, maka
didapat satu persamaan yaitu: C = 2x + 3y ................. (3)
Agar diterima, nilai peserta tes harus lebih besar dari C minimal.
1
701 xg
502 yg
1303 yxg
1
Pedoman Penskoran
94. @ Dit. PSMA
Pedoman Penskoran
Tentukan koordinat titik A dan B. Daerah penyelesaiannya adalah seperti yang diarsir
Koordinat titi A adalah perpotongan garis 1g dan 3g maka koordinat A(70,60)
Koordinat titik B adalah perpotongan 2g dan 3g maka koordinat B(80,50)
1
C = 2x + 3y pada B(80,50)
C = 2(80) + 3(50)
C = 310
C = 2x + 3y pada A(70,60) = 2(70) + 3(60)
= 320
1
Karena nilai minimal C=2x+3y adalah 310, sedangkan jumlah nilai Ahmad
2x+3y=300. Kesimpulan Ahmad ditolak
1
Total skor 6
95. Kompetensi
Dasar
: Menyusun sistem persamaan linear tiga
variabel dari masalah kontekstual
Materi : Menyusun sistem persamaan linear tiga
variabel dari masalah kontekstual (Penerapan
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel)
Indikator Soal
Level Kognitif
:
:
Disajikan sebuah masalah yang berkaitan
dengan SPLTV, siswa dapat menarik
kesimpulan dari masalah yang ada
Penalaran (L3)
Kartu Soal
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : XI/1
Kurikulum : 2013
96.
97. dari data di atas bonus terbesar adalah....
A. Rp300.000,00
B. Rp400.000,00
C. Rp500.000,00
D. Rp600.000,00
E. Rp700.000,00
TIDAK
HOTS
98. Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C1, C2
Mengingat (C1): menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori
jangka panjang.
Larutan Asam adalah jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion H+.
Pernyataan ini diungkapkan oleh…
A. Arrhenius C. Lewis
B. Bronsted-lowry D. Dalton
Memahami (C2): mengkonstruksi makna atau pengertian berdasarkan
pengetahuan awal yang dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan
pengetahuan yang telah dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang
baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran siswa
Apakah yang terjadi menurut Arrhenius jika suatu asam dilarutkan dalam
air...
A. mengikat H+ C. terurai sempurna mengasilkan ion H+
B. menghasilkan ion H+ D. terjadi reaksi dengan air
Bukan
HOTS
Bukan
HOTS
99. Aplikasi (C3): melibatkan penggunaan prosedur-prosedur
tertentu untuk menyelesaikan masalah atau mengerjakan
tugas
Jika konsentrasi suatu larutan H2SO4 0,1M maka konsentrasi
ion H+ adalah....
A. dua kali konsentrasi H2SO4
B. setengah kali konsentrasi H2SO4
C.sama dengan Konsentrasi H2SO4
D.tergantung jumlah H2SO4 yang ada
Berapakah pH larutan HCl dengan konsentrasi 0,01 M
A. 1 C. 13
B. 2 D. 12
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C3
Bukan
HOTS
100. Analisis (C4): menguraikan suatu permasalahan atau obyek
ke unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling
keterkaitan antar unsur-unsur tersebut dan struktur besarnya
Jika Larutan HCl dan H2SO4 mempunyai konsentarsi yang
sama maka perbandingan konsentrasi H+ pada kedua larutan
tersebut adalah...
A. sama besar
B. konsentrasi H+ pada HCl lebih besar daripada konsentrasi
H+ pada H2SO4
C.konsentrasi H+ pada H2SO4 lebih besar daripada
konsentrasi H+ pada HCl
D.konsentrasi H+ pada HCl ½ kali lebih besar daripada
konsentrasi H+ pada H2SO4
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C4
101. Evaluasi (C5): membuat suatu pertimbangan atau keputusan
berdasarkan kriteria dan standar yang ada
4 orang siswa ingin mereaksikan logam Mg dengan 2 buah asam,
yaitu HCl dan H2SO4. Reaksi yang dilakukan haruslah
menghasilkan jumlah gas H2 yang sama. Berikut hal yang
dilakukan ke-4 siswa tersebut:
Siswa A: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah H2SO4 dan HCl yang sama
Siswa B: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah H2SO4 2 kali dari HCl
Siswa C: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah HCl 2 kali dari H2SO4
Siswa D: mereaksikan sejumlah 2 kali Mg dengan dengan sejumlah H2SO4 dan
HCl yang sama
Dari percobaan yang dilakukkan oleh ke-4 siswa tersebut, siswa
manakah benar melakukannya...
A.Siswa A C. Siswa C
B.Siswa B D. Siswa D
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C5
102. Kreasi (C6) memadukan bagian-bagian untuk membuat
sesuatu yang baru dan saling berhubungan yang masuk akal
atau dapat juga untuk menghasilkan suatu produk yang
orisinil
Jika anda akan membuat suatu larutan HCl dan H2SO4 dengan
pH yang sama besar maka yang akan anda lakukan adalah....
A. Mengencerkan kedua larutan itu hingga mendapatkan pH
yang sama dengan menggunakan pengukuran indikator
universal
B. Membuat Konsentrasi larutan HCl menjadi 2 kali larutan
H2SO4
C. Menuliskan reaksi keduanya dan memeriksa jumlah H+ yang
terlibat dari kedua reaksi tersebut
D. Membandingkan langsung antara Konsentrasi HCl dan H2SO4
karena keduanya akan mempunyai konsentarsi H+ yang sama
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C6
103. Pertanyaan2 untuk merangsang inovasi
Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat
mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan
kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan inovatif:
– Adakah Cara lain? (What’s another way?),
– Bagaimana jika…? (What if …?),
– Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan
– Apakah yang akan dilakukan? (What would you
do?) (Krulik & Rudnick, 1999).
Higher-Order Thinking Skills
104. MATEMATIKA
Kamu harus menulis jawabanmu pada garis yang disediakan. Jumlah garis
menunjukkan perkiraan seberapa banyak yang harus kamu tulis.
105. Jawaban-jawaban ini MASING-MASING akan diberi
nilai penuh:
Manusia sekarang lebih sehat daripada
sebelumnya, dan cara-cara berlatih lebih ilmiah.
Ada sepatu dan baju dibuat khusus yang
meningkatkan prestasi. Orang-orang masa kini,
rata-rata, umumnya lebih tinggi dan memiliki
kaki lebih panjang daripada orang-orang 100
tahun lalu.
Lintasan lari telah diperbaiki dari tahun ke
tahun. Terdapat sekarang pusat-pusat latihan
olah raga khusus untuk melatih atlit
110. Tabel berikut menyajikan waktu lari dalam menit dan detik untuk
pemenang medali Emas pada Olimpiade tahun 2008 dalam lomba
lari 100 m, 200 m, 400 m dan 800 m.
Lomba Pria Wanita
100 m 9,69 10,78
200 m 19,30 21,74
400 m 43,75 49,62
800 m 1:44,65 ?
Manakah berikut ini yang paling mungkin merupakan waktu lari
bagi pemenang medali emas untuk lomba lari wanita 800 m?
A. 1:00,18
B. 1:20,43
C. 1:48,02
D. 1:54,87
Contoh Soal Matematika
112. PENGGUNA INTERNET DI DUNIA
Pengguna Internet dari hari ke hari selalu mengalami perkembangan dan salah satu
cara mengetahui pengguna Internet dunia adalah dengan melihat data ter-update.
Biasanya tempat untuk mengecek atau melihat data urutan pengguna Internet dari
seluruh adalah melalui Internet World Stats (IWS). Melalui IWS kita bisa melihat
perkembangan Pengguna Internet dari tahun ke tahun. Gambar 1 berikut adalah
data pengguna Internet di dunia di berbagai wilayah.
Tabel 1.
Perkiraan jumlah penduduk.
No Nama Region
Jumlah
Penduduk
(dalam juta)
1 Asia 2.531
2 Eropa 739
3 Amerika Latin/Karibia 93
4 Amerika Utara 351
5 Afrika 1.125
6 Timur Tengah 279
7 Oceania/Australia 36
Jumlah 5.154
Soal
HOTS
113. Pengguna Internet di Indonesia adalah 73 juta orang. Dari
data di atas, hitunglah perbandingan pengguna internet di
Indonesia dan negara-negara di Asia!
Kunci/Pedoman Penskoran:
Penyelesaian Skor
Jumlah pengguna internet di Asia
= 45.7% x 5.154
= 2.355 juta .................................................................................
Pengguna Internet di Indonesia
= 73 juta
Jadi perbandingan pengguna internet di Indonesia dibandingkan
dengan pengguna internet di Asia adalah 73 : 2.355 atau sekitar
73
2355
𝑥 100% = 3,09% ....................................................................
1
1
Jumlah skor Maksimum 2
114. Pengujian sifat larutan asam atau basa dapat digunakan bahan alam sekitar sebagai
pengganti kertas lakmus. Berikut ini Beberapa kelompok siswa akan menguji sifat asam
dan basa suatu larutan dengan menggunakan berbagai bahan yang ada dirumahnya.
Mereka terlebih dahulu membuat beberapa indikator alam untuk mengujinya. Data
yang diperoleh dari berbagai tanaman tertera pada tabel.
Bahan indikator mana seharusnya dipilih mereka untuk menguji bahan-bahan lain
yang mempunyai sifat asam basa yang belum diketahui?
A. Tomat dan daun pandan
B. Kembang sepatu dan tomat
C. Kol ungu dan kembang sepatu
D. Daun pandan dan kembang sepatu
Contoh Soal Kimia
115. Empat orang siswa yang bernama Juli, Poppy, Parmin dan Anang menyelidiki apakah
tanaman membutuhkan cahaya untuk bertahan hidup. Mereka masing-masing menanam
tanaman yang sama dalam kondisi yang berbeda seperti yang tertera pada gambar berikut
Dari ke-empat siswa tersebut, siapakah melakukan percobaan dengan menggunakan
variabel kontrol yang tepat...
A. Anang C. Poppy
B. Parmin D. Juli
1) Ditulis oleh Poppy,P4TK IPA
Contoh Soal Biologi1
119. a. Pilihlah beberapa informasi dapat berupa gambar,
grafik, tabel, wacana, dll yang memiliki keterkaitan
dalam sebuah kasus.
b. Stimulus hendaknya menuntut kemampuan
menginterpretasi, mencari hubungan,
menganalisis, menyimpulkan, atau menciptakan.
c. Pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan
menarik (terkini) memotivasi peserta didik untuk
membaca. Pengecualian untuk mapel Bahasa,
Sejarah boleh tidak kontekstual.
d. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal),
berfungsi.
Menyusun Stimulus Soal HOTS
120. KISI-KISI SOAL HOTS
@ Dit. PSMA
No. Kompetensi Dasar Materi
Kelas/
Semester
Indikator Soal
Level
Kognitif
Bentuk
Soal
No.
Soal
Mata Pelajaran : ..............................................
Guru Mapel : ...............................................
Mata Pelajaran : ..............................................
Guru Mapel : ...............................................
Mata Pelajaran : ...................
Guru Mapel : ...................
121. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kelas/
Semeste
r
Indikator Soal Bentuk
Soal
Level
Kognf
No
Soa
l
3.1.
Menganalisi
s berbagai
kasus
pelamnggar
an HAM
secara
argumentati
f dan saling
keterhubun
gan antara
aspek ideal,
instrumenta
l dan
praksis sila-
sila
Pancasila
Hak
asasi
manusia
dalam
Pancasil
a
1. Peserta didik dapat
mengevaluasi HAM
yang diajikan dalam
sebuah wacana
2. Peserta didik dapat
memprediksi
pelanggaran HAM
yang diajikan dalam
sebuah wacana
Uraian Penalaran
C5
Penalaran
C6
1
2
Mata Pelajaran : PPKn
Peminatan : ---
Kelas/Semester : XII/1
Kisi-Kisi
122. @ Dit. PSMA
Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup
sebagai orang kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia
mendapati pohon pepaya di depan rumahnya telah
berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telah
menguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik
buah itu di keesokan hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia
mendapati satu buah pepayanya hilang dicuri orang.
KAKEK DAN PENCURI PEPAYA
Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “Suamiku, jangan
hanya karena sebuah pepaya saja engkau demikian murung” ujar sang
istri. “Bukan itu yang aku sedihkan,” jawab sang kakek. “Aku berpikir,
betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi-
sembunyi di tengah malam agar tidak ketahuan orang. Belum lagi mesti
memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetik pepaya.”
123. @ Dit. PSMA
“Oleh karena itu istriku...,” lanjut sang kakek. “Saya akan meminjam
tangga dan saya taruh di bawah pohon pepaya kita. Mudah-mudahan
ia datang kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil
pepaya yang satunya.” Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati
pepaya yang tinggal sebuah itu tetap ada beserta tangganya tanpa
bergeser sedikitpun. Sang Kakek tetap menunggu. Namun di pagi
berikutnya, tetap saja buah pepaya itu masih di tempatnya.
Di sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang
menenteng dua buah pepaya besar di tangannya. Sang kakek belum
pernah mengenal si tamu tersebut. Singkat cerita, setelah berbincang
lama, sang tamu dengan amat menyesal mengaku bahwa dialah yang
telah mencuri pepayanya.
124. @ Dit. PSMA
“Sebenarnya, di malam berikutnya saya ingin mencuri buah
pepaya yang tersisa. Namun saat saya menemukan ada
tangga di sana, saya tersadarkan dan sejak itu saya
bertekad untuk tidak mencuri lagi. Untuk itu, saya
kembalikan pepaya Anda dan untuk menebus kesalahan
saya, saya hadiahkan pepaya yang baru saya beli di pasar
untuk Anda.”
Diambil dari
http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/kisah-
kakek-dan-pencuri-pepaya.html
125. @ Dit. PSMA
PERTANYAAN
1. Ani berpendapat bahwa sifat Kakek tersebut dermawan.
Setujukah kamu dengan pendapat Ani tersebut? Jelaskan
alasanmu!
2. Apakah pendapatmu jika pada cerita tersebut si pencuri
tetap mengambil pepaya milik Kakek yang kedua?
3. Apakah yang membuat perasaan Kakek sedih setelah
menyadari satu buah pepaya miliknya hilang?**)
4. Apakah yang dilakukan sang pencuri untuk menebus
kesalahannya?**)
**) bukan soal HOTS
126. No Jawaban Skor
1. Langkah ke-1 ……………………………
Langkah ke-2 ……………………………
Langkah ke-3 ……………………………
…………….
1
1
1
….
Jumlah 5
Pedoman Penskoran
@ Dit. PSMA
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/Peminatan : Umum
Kelas/Semester : XII/1