SlideShare a Scribd company logo
1 of 126
Perkembangan
PENILAIAN SMP
KURIKULUM 2013
OLEH:
SUSIAH BUDIARTI,M.Pd
• Konsep PEMBELAJARAN &
PENILAIAN ABAD 21
• PENILAIAN Revisi
• PENGEMBANGAN SOAL HOTS
• MODEL SOAL HOTS
• APLIKASI e-RAPOR
Agenda
PEMBELAJARAN & PENILAIAN
dua kegiatan yang TERPADU
Pembelajaran masih KONVENSIONAL
Pembelajaran berbasis KONTEN
Pembelajaran belum banyak melibatkan
keterlibatan peserta didik
Pembelajaran tidak melatih siswa untuk
berpikir kritis
Pembelajaran belum banyak
memberikan ruang kreatifitas peserta
didik
PENGALAMAN EMPIRIS
Hasil penilaian antara Penilaian Kelas, Ujian
Sekolah dengan hasil UN ada perbedaan
yang signifikan. Ada apakah dengan
penilaian tingkat kelas dan penilaian satuan
pendidikan ?Mengapa distribusi nilai UN murni
berbentuk bimodal? Bisakah distribusi nilai
Ujian Sekolah berbentuk bimodal?
PENGALAMAN EMPIRIS
PENGET
A
HUAN
KETERAMPIL
AN
SIKAP
HASIL BELAJAR
GRADASI KOMPETENSI
Sekolah
Kelas
MP
SKL
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
KI
KI-1 KI-2 KI-3 KI-4
KD 1.1 KD 2.1 KD 3.1 KD 4.1
KD
KERANGKA PEMBELAJARAN & PENILAIAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Apa yang harus dilakukan?
Core
subjects
21st
Century
Context
Learning
and
Innovation
Skills
Digital
literacy
Life and
career skills
Critical thinking
Creativity
Communication
Collaboration
Information
Media, and
ICT literacy
Flexibility
Initiative
Leadership
Social-skills
Cross cultural
Productivity
Accountability
Life-long learner
Kecakapan Hidup Abad 21
21st Century learning:
• To know
• To do
• To be
• To live together
“ Penilaian untuk – mengukur (of), mendorong (for), dan menstimuli (as)
ketercapaian kecakapan abad 21”
Kerangka Sistem Penilaian Pendidikan
SK
L
Penilaian
Kelas
Penilaian
SP (PTK)
Penilaian
eksternal
(PMTK)
Ujian
Nasional
Benchmark
Internasional
• Formatif – diagnostik
• Harian oleh guru
• Formatif
• Summative
• Semua kelas
• Semesteran
• Akhir tahun
• Akhir jenjang
• Oleh sekolah
• PTK 4,8,11
• Progress monitoring & evaluasi
• Kelas 4,8,11
• Survey atau sensus
• Tahunan
• Oleh pemerintah
• Sumatif
• Kelas 9, 12
• Sensus
• Oleh pemerintah
• Kompetensi dasar
• Kelas 4, 9
• Survei
• PISA, TIMSS
Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013
Kemampuan Belajar
dan Berinovasi
Literasi
Digital
Kecakapan Hidup Karakter Moral
• Berpikir Kritis dan
Penyelesaian
Masalah
• Kreativitas dan
Inovasi
• Komunikasi
• Kolaborasi
• Literasi
Informasi
• Literasi
Media
• Literasi
Teknologi
• Fleksibilitas dan Adaptabilitas
• Inisiatif dan Mandiri
• Interaksi Lintas Sosbud
• Produktivitas dan Akuntabilitas
• Kepemimpinan dan Tanggung
Jawab
• Cinta Tanah Air
• Nilai2 Budi Pekerti Luhur:
Jujur, Adil, Empati,
Penyayang, Rasa
hormat, Kesederhanaan,
Pengampun, Rendah
Hati, dll.
TERIMA KASIH
4C
21st Century skills:
to know, to do, to be,
to live together
NKRI
Ke-Bhinekaan
SDG
HAM
Pancasila
Lingkungan
Demokrasi
PA-BP
PPKn
Bahasa
Matematik
IPA
IPS
Seni
Budaya
PJOK
Konteks
Mata Pelajaran
Langkah Pembelajaran dari LOTS menuju HOTS
NKRI
Ke-Bhinekaan
SDG
HAM
Pancasila
Lingkungan
Demokrasi
PA-
BP
PPKn
Bahasa
Matemat
ik
IPA
IPS
Seni
Budaya
PJOK
Kontek
s
Mata Pelajaran
Perubahan Paradigma
Pembelajaran 2017
RPP
• 4C,
• HOTS,
• Literasi,
• PPK.
Pengintegrasian
14
KARAKTER SEBAGAI POROS
PENDIDIKAN
Nawacita 8:
Melakukan Revolusi Karakter Bangsa
 Membangun pendidikan
(sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai
patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat
bela negara dan budi pekerti)
 Penataan kembali kurikulum pendidikan
nasional
 Mengevaluasi model penyeragaman
sistem pendidikan nasional
 Jaminan hidup yang memadai bagi para
guru khususnya di daerah terpencil
 Memperbesar akses warga miskin untuk
mendapatkan pendidikan
“Gerakan Penguatan
Pendidikan Karakter
sebagai fondasi dan ruh
utama pendidikan.”
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa Ingin Tahu
Semangat Kebangsaan
Cinta Tanah Air
Menghargai Prestasi
Bersahabat/Komunikatif
Cinta Damai
Gemar Membaca
Peduli Lingkungan
Peduli Sosial
Tanggung Jawab
(dan lain-lain)
Nilai-nilai Karakter
Olah Hati
Olah
Pikir
Olah
Karsa
Olah
Rag
a
Filosofi Pendidikan Karakter
Ki Hajar Dewantara
Kristalisasi Nilai-Nilai
15
(Etika)
(Literasi)(Kinestetika)
(Estetika)
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER
Nilai
Utama
Religius
Nasionali
s
MandiriGotong
Royong
Integrita
s
*Nilai-nilai utama disesuaikan dengan GNRM,
kearifan lokal dan kreativitas sekolah
5 NILAI UTAMA KARAKTER
• Beriman bertaqwa
• Kebersihan
• Toleransi
• Kegiatan kerohanian
• Perayaan keagamaan
• Kejujuran
• Keteladanan
• Kesantunan
• Cinta kebenaran
• Kerja keras
• Kreatif
• Disiplin
• Berani
• Pembelajar
• Kerjasama
• Solidaritas
• Saling menolong
• Kekeluargaan
• Cinta tanah air
• Semangat kebangsaaan
• kebinekaan
RELIGIUS
INTEGRITAS
MANDIRI
GOTONG
ROYONG
NASIONALIS
1
2
3
4
5
MENGAPA HARUS BERPIKIR KRITIS
LEDAKAN INFORMASI
TANTANGAN GLOBAL
PERBEDAAN PENGETAHUAN
STARTEGI PENGEMBANGAN BERPIKIR KRITIS
1. menyeimbangkan antara konten dan proses,
2. seimbangkan antara ceramah (lecture) dan diskusi (interaction)
3. ciptakan diskusi kelas
STATEGI KELAS KREATIF
1. mulai setiap pembelajaran dengan masalah atau kontroversi;
2. gunakan keheningan untuk membangkitkan refleksi;
3. atur ruang kelas untuk membangkitkan interaksi dalam
pembelajaran;
4. Jika mungkin, perpanjang waktu pembelajaran (extend class
time). Berpikir kritis akan terjadi jika siswa memiliki waktu yang
tepat untuk sampai pada refleksi; dan
5. ciptakan lingkungan belajar yang nyaman
• Berpikir kritis merupakan sebuah pola pikir
yang memungkinkan manusia menganalisa
masalah berdasarkan data yang relevan
sehingga dapat mencari kemungkinan
pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan yang terbaik
• Berpikir kritis adalah suatu aktifitas kognitif
yang berkaitan dengan penggunaan nalar.
Belajar untuk berpikir kritis berarti
menggunakan proses-proses mental,
seperti memperhatikan, mengkategorikan,
seleksi, dan menilai/memutuskan.
BERPIKIR KRITIS
MANFAAT BERPIKIR KRITIS
 berpikir kritis adalah kunci menuju
berkembangnya kreativitas, dimana
kreativitas muncul karena melihat fenomena-
fenomena atau permasalahan yang
kemudian akan menuntut kita untuk berpikir
kreatif.
 setiap saat manusia selalu dihadapkan pada
pengambilan keputusan, mau ataupun tidak,
sengaja atau tidak, dicari ataupun tidak akan
memerlukan keterampilan untuk berpikir
kritis. (Zamroni dan Mahfudz (2009:23-29)
• Memiliki banyak alternatif jawaban dan ide kreatif
• Mudah memahami sudut pandang orang lain
• Menjadi rekan kerja yang baik
• Lebih Mandiri
• Sering menemukan peluang baru
• Meminimalkan salah persepsi
• Tidak mudah ditipu
• Berpikir kritis dapat membantu dalam pengambilan
keputusan
MANFAAT BERPIKIR KRITIS
PENILAIAN
Permendikbud No. 23 Tahun 2016
(Standar Penilaian Pendidikan)
Pasal 6 ayat (3), Pasal 9 ayat (2), Pasal 10 ayat (2), dan Pasal 13 ayat (4)
Mekanisme penilaian oleh pendidik dan satuan
pendidikan , prosedur penilaian (penentuan
KKM, kisi-kisi, instrumen, mengolah, analisis,
interpretasi, pelaporan serta pemanfaatan hasil
belajar) oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan,
diatur dalam pedoman yang disusun oleh
Direktorat Jenderal terkait berkoordinasi dengan
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian
PANDUANPENILAIAN
PENILAIAN OLEH
PENDIDIK
PENILAIAN OLEH
SATUAN PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PANDUAN PENILAIAN SMA
Materi Perubahan Awal
KKM
Remedial
Interval Predikat
Penilaian SIKAP
Penilaian PENGETAHUAN
Penilaian KETERAMPILAN
Ruang Lingkup Penilaian Akhir Tahun
Pengolahan Nilai
Pengembangan Soal HOTS
Kenaikan Kelas/Kelulusan
US/USBN
Form Rapor & E-Rapor
K K M
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan
pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi
lulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik
peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan
kondisi satuan pendidikan
Kompleksitas materi/kompetensi
Intake (kualitas peserta didik)
Guru dan daya dukung sekolah
KKM
• Kualifikasi
kemampuan lulusan
yang mencakup
sikap, pengetahuan,
dan keterampilan
• Acuan utama
pengembangan 7
SNP
SKL
KI
KD
GRADASI KOMPETENSI
TAHAPAN PENENTUAN KKM
Predikat
D C B A
< 75 75 ≤ N ≤ 82 82 < N ≤ 92 92 < N ≤ 100
KETERKAITAN KKM DAN INTERVAL PREDIKAT
KKM
Batas
Minimal
Predikat C
• Sekolah dalam
menetapkan KKM
masis prestisius
• Penetapan panjang
kelas Interval
predikat tidak
didasari akademis
PENGALAMAN EMPIRIS
• Ada beberapa Sekolah menetapkan KKM= 75, dengan
interval predikat sbb:
Predikat
D C B A
< 75 75 ≤ N ≤ 82 82 < N ≤ 92 92 < N ≤ 100
< 75 75 ≤ N ≤ 78 78 < N ≤ 95 95 < N ≤ 100
< 75 76 77 ≤ N ≤ 90 90 < N ≤ 100
MEMPERHATIKAN
RENTANG
NILAI
PREDIKAT
86 - 100 A
81 - 85 A-
76 - 80 B+
71 - 75 B
66 - 70 B-
61 - 65 C+
56 - 60 C
41 - 55 D
0 - 40 E
• RENTANG PREDIKAT DIBEBERAPA PERGURUAN
TINGGI SBB.
 INTERVAL PREDIKAT PADA SKHUN
• Satuan pendidikan menetapkan interval predikat sekolah
untuk menggambarkan kategori atau label kualitas
sekolah .
• Kategori sekolah dalam bentuk predikat D, C, B dan A.
• Predikat untuk pengetahuan dan keterampilan ditentukan
berdasarkan interval angka pada skala 0-100
• Interval Predikat Sbb:
Predikat
D C B A
≤ 55 55 < N ≤ 70 70 < N ≤ 85 85 < N ≤ 100
INTERVAL PREDIKAT
PENGETAHUAN & KETERAMPILAN
REMEDIAL
• Remedial merupakan program pembelajaran yang
diperuntukkan bagi peserta didik yang belum mencapai
KKM dalam satu KD tertentu
• Remedial dapat dilakukan:
1. Bimbingan secara individu
2. Bimbingan secara kelompok
3. Pemberian tugas-tugas
4. Pembelajaran ulang
5. Pemanfaatan tutor sebaya.
REMEDIAL
REMEDIAL
PENGAYAAN
KETUNTASAN
TES
ULANG
PEMBERIAN NILAI HASIL REMEDIAL
Alter 1:
Nilai capaian tertinggi yg
diperoleh
NILAI
REMEDIAL
Alter 2:
Nilai berdasarkan rerata antara nilai
sebelum remedial dan setelah
remedial
Alter 3:
Nilai sesuai KKM yang ditetapkan
CAKUPAN PENILAIAN
BENTUK & CAKUPAN PENILAIAN
o Cakupan materi Penilaian Akhir Semester adalah seluruh indikator yang merepresentasikan KD
pada semester ganjil,
o Cakupan materi Penilaian Akhir Tahun meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
KD pada semester genap,
o Cakupan materi Ujian Sekolah/USBN meliputi KD yang merepresentasikan pencapaian SKL.
SATUAN PENDIDIKAN PEMERINTAH
• Penilaian Akhir Semester
• Penilaian Akhir Tahun
• Ujian Sekolah dan
• Ujian Sekolah Berstandar
Nasional
•Ujian Nasional
PENILAIAN HASIL
BELAJAR
PENDIDIK
• Penilaian harian
• Penilaian Tengah Sem
Catatan:
KENAIKAN KELAS
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai
berikut.
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti.
2. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
3. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal
BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
4. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing
capaian pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada
mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau
semester genap, maka ketuntasan mata pelajaran diambil dari rata-rata
nilai setiap aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap
5. Satuan pendidikan dapat menambahkan kriteria sesuai dengan kebutuhan
masing-masing.
KENAIKAN KELAS
Higher-Order Thinking Skills
(HOTS)
Pengembangan Soal
• LATAR BELAKANG
• KONSEP HOTS
• MODEL SOAL HOTS
• TUGAS MANDIRI
Agenda
Sistem Evaluasi Nasional
Mengapa harus HOTS dan
Thematic/Contextual Assessment?
LATAR BELAKANG
• Penilaian kurang banyak memberikan ruang
kreatifitas bagi siswa
• Kualitas soal tidak menguji siswa untuk
bernalar dalam menyelesaikan masalah
• Pengembangan soal memiliki validitas
rendah
• Hasil skor PISA & TIMSS mengalamni
kenaikan, namun posisi masih di peringkat
bawah
PENGALAMAN EMPIRIS
HASIL TELAAH SOAL US TP 2015/2016
HASIL PERKEMB PISA SISWA INDONESIA
Soal Matematika UN memerlukan komputasi yang extensive,
namun tidak kaya konteks
MATEMATIKA
EKONOMI
Diketahui fungsi permintaan adalah Qd = 150 –
3P dan fungsi penawaran Qs = -60 + 4P.
Tingkat harga keseimbangan terjadi pada:
A. (60, 30)
B. (60, 20)
C. (60, 40)
D. (30, 60)
E. (30, 45)
Sumber soal US 2014
PJOK
Sumber soal US 2016
SOAL PAS SEJARAH
Sumber soal US 2016
AGAMA ISLAM
Sumber soal US 2016
PPKN
Sumber soal US 2016
1. Bank A menggunakan sistem anuitas untuk pencicilan hutang,
sedangkan Bank B menggunakan sistem bunga menurun.
Manakah yang lebih ringan bunganya?
2. Ada 2 desa yang berdekatan sedang dilanda konflik adat. Apa
yang harus dilakukan, jika Anda menjadi salah satu kepala
desa tersebut?
3. Bagaimana cara mengetahui umur suatu pohon yang tidak
diketahui kapan ditanam, tanpa menebangnya terlebih
dahulu?
4. Bagaimana cara memperlambat proses korosi pada badan
kapal laut?
5. Bagaimana cara mengembangbiakkan mangga agar buahnya
sejak kecil terasa manis?
6. Jika Anda menjadi kepala sekolah, terobosan apa yang akan
dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
Anda, jika dana komite tidak ada?
Permasalahan sehari-hari
• Permasalahan sehari-hari, menuntut kemampuan
HOTS:
Bu Indri bermaksud menambah modal usaha melalui
pinjaman bank. Bank A menggunakan sistem
Anuitas, sedangkan bank B menggunakan sistem
bunga menurun. Menurut Anda, pada bank mana
sebaiknya Bu Indri meminjam uang agar lebih
menguntungkan?
• Pertanyaan yang tidak HOTS:
1. Berapakah besar angsuran pada bulan ke-8, pada
bank A?
2. Hitunglah besar bunga yang harus dibayarkan
Badu membeli sekeping tripleks seharga Rp 125.000.
Karena dia minta tripleks tersebut dipotong menjadi 3
bagian yang sama, dia dikenakan biaya Rp 3500 sekali
potong. Selanjutnya Badu harus membayar biaya
pengecatan sebesar 30% dari seluruh biaya setelah
pemotongan. Toko memberikan tanda pembayaran
sebagai berikut:
• 1 lembar tripleks @ Rp 125000= Rp 125.000
• 3x pemotongan @ 3500= Rp 10.500 +
• Subtotal Rp 135.500
• Pengecatan Rp 40.650
• Total Rp 176.150
Badu mengatakan biaya tersebut salah. Manakah yang
salah?
Soal Berpikir Kritis
Apa yang harus dilakukan?
Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013
Kemampuan Belajar
dan Berinovasi
Literasi
Digital
Kecakapan Hidup Karakter Moral
• Berpikir Kritis dan
Penyelesaian
Masalah
• Kreativitas dan
Inovasi
• Komunikasi
• Kolaborasi
• Literasi
Informasi
• Literasi
Media
• Literasi
Teknologi
• Fleksibilitas dan Adaptabilitas
• Inisiatif dan Mandiri
• Interaksi Lintas Sosbud
• Produktivitas dan Akuntabilitas
• Kepemimpinan dan Tanggung
Jawab
• Cinta Tanah Air
• Nilai2 Budi Pekerti Luhur:
Jujur, Adil, Empati,
Penyayang, Rasa
hormat, Kesederhanaan,
Pengampun, Rendah
Hati, dll.
TERIMA KASIH
4C
21st Century skills:
to know, to do, to be,
to live together
NKRI
Ke-Bhinekaan
SDG
HAM
Pancasila
Lingkungan
Demokrasi
PA-BP
PPKn
Bahasa
Matematik
IPA
IPS
Seni
Budaya
PJOK
Konteks
Mata Pelajaran
MENGAPA HARUS BERPIKIR KRITIS?
Zamroni dan Mahfudz (2009:23-29) pentingnya keterampilan berpikir kritis bagi siswa:
1. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat akan menyebabkan
informasi yang diterima siswa semakin banyak ragamnya, baik sumber maupun esensi
informasinya.
2. siswa merupakan salah satu kekuatan yang berdaya tekan tinggi (people power), oleh
karena itu agar kekuatan itu dapat terarahkan ke arah yang semestinya (selain komitmen
yang tinggi terhadap moral), maka mereka perlu dibekali dengan kemampuan berpikir yang
memadai (deduktif, induktif, reflektif, kritis dan kreatif) agar kelak mampu berkiprah dalam
mengembangkan bidang ilmu yang ditekuninya.
3. siswa adalah warga masyarakat yang kini maupun kelak akan menjalani kehidupan semakin
kompleks. Hal ini menuntut mereka memiliki keterampilan berpikir kritis dan kemampuan
untuk memecahkan masalah yang dihadapinya secara kritis.
4. berpikir kritis adalah kunci menuju berkembangnya kreativitas, dimana kreativitas
muncul karena melihat fenomena-fenomena atau permasalahan yang kemudian
akan menuntut kita untuk berpikir kreatif.
5. banyak lapangan pekerjaan baik langsung maupun
tidak,membutuhkan keterampilan berpikir kritis, misalnya sebagai pengacara atau sebagai
guru maka berpikir kritis adalah kunci keberhasilannya.
6. setiap saat manusia selalu dihadapkan pada pengambilan keputusan, mau ataupun tidak,
sengaja atau tidak, dicari ataupun tidak akan memerlukan keterampilan untuk berpikir
kritis.
• Berpikir kritis merupakan sebuah pola pikir yang
memungkinkan manusia menganalisa masalah
berdasarkan data yang relevan sehingga dapat
mencari kemungkinan pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan yang terbaik
• Manfaat Berpikir Kritis
– Berpikir kritis mampu menyelesaikan masalah
– Berpikir kritis dapat membantu dalam
pengambilan keputusan
– Berpikir kritis dapat membedakan antara fakta
dan opini
– Berpikir kritis membantu kita untuk tetap tenang
sekalipun dalam masalah yang sulit.
MENGAPA HARUS BERPIKIR KRITIS?
Apa itu HOTS?
PENGERTIAN
Higher-order thinking adalah Kemampuan
berpikir yang tidak sekadar mengingat
(recall), menyatakan kembali (restate),
atau merujuk tanpa melakukan
pengolahan (recite)
HOTS adalah kemampuan berpikir kritis, logis,
reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang
merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi
o Transfer satu konsep ke konsep
lainnya
o Memproses dan menerapkan
informasi
o Mencari kaitan dari berbagai
informasi yang berbeda-beda
o Menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah
o Menelaah ide dan informasi secara
kritis
Karakteristik Higher-Order Thinking
@ Dit. PSMA
‘Difficulty’ is NOT same as higher-order
thinking.
Mengetahui arti dari kata yang jarang
digunakan mungkin sulit, tetapi ini bukanlah
Higher-Order Thinking kecuali melibatkan
proses bernalar (seperti mencari arti dari
konteks/stimulus).
DIMENSI BERPIKIR HOTS?
DIMENSI PENGETAHUAN & DIMENSI
PROSES PENGETAHUAN
THEKNOWLEDEDIMENTION
METACOGNITIVE
Metakognitif
PROCEDURAL
Prosedural
CONCEPTUAL
Konseptual
FACTUAL
Faktual
REMEMBER
Mengingat
UNDERSTAND
Memahami
APPLY
Menerapkan
ANALYZE
Menganalisis
EVALUATE
Mengevaluasi
CREATE
Mencipta
THE COGNITIVE PROCESS DIMENTION
Taksonomi Bloom
Karakterisasi Instrumen untuk mengukur HOTs
THEKNOWLEDEDIMENTION
METACOGNITIVE
Metakognitif
KETERAMPILAN
BERPIKIR
TINGKAT TINGGI
PROCEDURAL
Prosedural
CONCEPTUAL
Konseptual
FACTUAL
Faktual
REMEMBER
Mengingat
UNDERSTAND
Memahami
APPLY
Menerapkan
ANALYZE
Menganalisis
EVALUATE
Mengevaluasi
CREATE
Mencipta
THE COGNITIVE PROCESS DIMENTION
Taksonomi Bloom
Karakterisasi Instrumen untuk mengukur HOTs
THEKNOWLEDEDIMENTION
METACOGNITIVE
Metakognitif
PROCEDURAL
Prosedural
CONCEPTUAL
Konseptual
FACTUAL
Faktual
REMEMBER
(C1)
UNDERSTAND
(C2)
APPLY
(C3)
ANALYZE
(C4)
EVALUATE
(C5)
CREATE
(C6)
THE COGNITIVE PROCESS DIMENTION
Taksonomi Bloom
Karakterisasi Instrumen untuk mengukur HOTs
@ Dit. PSMA
NO. LEVEL KOGNITIF KARAKTERISTIK SOAL
1. Pengetahuan dan
Pemahaman
Mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan
prosedural.
2. Aplikasi  Menggunakan pengetahuan faktual, konsep,
dan prosedural tertentu pada konsep lain
dalam mapel yang sama atau mapel
lainnya;
 Menggunakan pengetahuan faktual, konsep,
dan prosedural tertentu untuk
menyelesaikan masalah kontekstual (situasi
lain unfamiliar).
3. Penalaran Menggunakan penalaran dan logika untuk:
 Mengambil keputusan (evaluasi)
 Memprediksi & Refleksi
 Menyusun strategi baru untuk memecahkan
masalah
LEVEL KOGNITIF
(PUSPENDIK)
Proses Kognitif Bloom
(Anderson & Krathwohl, 2001)
Proses Kognitif Definisi
Ingatan Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka-
panjang
Pemahaman Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi
lisan, tertulis, dan gambar
Aplikasi Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang
tidak biasa
Analisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan
bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke
struktur atau tujuan keseluruhan
Evaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
Kreasi Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk
membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional;
menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur baru
Taksonomi Bloom LOTS ke HOTS
(McCurry)
EVALUASI
SINTESIS
ANALISIS
APLIKASI
PEMAHAMAN ‘
PENGETAHUAN
HOTSLOTS
MENCIPTA
MENG
EVALUASI
MENG
ANALISIS
MENERAPKAN
HOT
MEMAHAMI ‘
MENGINGAT
HOTS
Mencipta
• Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
• Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
mengembangkan, menulis, memformulasikan.
Evaluasi
• Mengambil keputusan sendiri.
• Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah,
memutuskan, memilih, mendukung.
Analisis
• Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
• Kata kerja: membandingkan, memeriksa,
menguji, mengkritisi, menguji.
Sumber: Anderson&Krathwohl (2001)
@ Dit. PSMA
Tabel berikut mengklasifikasi instruksi-instruksi
yang umum digunakan dalam soal/pertanyaan sesuai
kategori Bloom taxonomy.
Mengingat
(Remember)
Pemahaman
(Understand)
Aplikasi
(Application)
Analisa
(Analysis)
Evaluasi
(Evaluate)
Kreasi
(Create)
•Uraikan
•Identifikasi
•Urutkan
•Sebutkan
•Ingat kembali
•Kenali
•Catat
•Hubungkan
•Ulangi
•Garis bawahi
•Berikan contoh
Uraikan
• Tentukan
•Jelaskan
Ekspresikan
•Jelaskan
dengan kata-
kata sendiri
•Identifikasi
•Temukan
•Ulangi
•Pilih
•Sebutkan
•Terjemahkan
•Aplikasikan
•Tunjukkan
•Gunakan
•Manfaatkan
•Ilustrasikan
•Operasikan
•Terapkan
•Analisa
•Kategorikan
•Bandingkan
•Simpulkan
•Bedakan
•Temukan
•Gambarkan
•Artikan
•Telaah
•Prediksi
•Menilai
•Pilih
•Kritik
•Evaluasi
•Telaah
•Peringkat
•Kaji ulang
•Cermati
•Kumpulkan
•Rumuskan
•Kelola
•Modifikasi
•Mengubah
•Sintesa
•Buat
•Bangun
•Rancang
•Kembangkan
•Hasilkan
•Susun
•Rakit
•Bentuk
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
o BERPIKIR KRITIS
o BERPIKIR KREATIF
o PEMECAHAN MASALAH
o PEMBUATAN
KEPUTUSAN
HOT
1. Soal diawali dengan STIMULUS
2. Stimulus mengangkat masalah KONTEKSTUAL
(berbasis kasus)
3. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis,
mengevaluasi, mencipta) dengan tahapan proses
berpikir berikut
o Transfer satu konsep ke konsep lainnya
o Memproses dan menerapkan informasi
o Mencari kaitan dari berbagai informasi yang
berbeda-beda
o Menggunakan informasi untuk menyelesaikan
masalah
o Menelaah ide dan informasi secara kritis
4. Jawaban tersirat pada Stimulus
Karakteristik Soal HOTS
• Menemukan
• menganalisis
• menciptakan metode baru
• merefleksi
• memprediksi
• berargumen
• mengambil keputusan yang
tepat
No. Karakteristik
Butir Soal
1 2 3 4 5
1. Soal menggunakan stimulus yang menarik (kebaruan,
mendorong peserta didik untuk membaca).
V V
2. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik,
teks, visualisasi, dll, sesuai dengan dunia nyata)*
V V
3. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis,
mengevaluasi, mencipta) yang dalam penyelesaiannya
dicirikan dengan tahapan proses berpikir berikut:
a. Transfer satu konsep ke konsep lainnya
b. Memproses dan menerapkan informasi
c. Mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-
beda
d. Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah
e. Menelaah ide dan informasi secara kritis
V X
4. Jawaban tersirat pada stimulus. V V
 Bersifat divergen, memungkinkan munculnya
beberapa alternatif respons atau jawaban
 Tidak hanya mengukur kompetensi
pengetahuan, tetapi juga keterampilan proses,
dan sikap
 Stem soal menggunakan stimulus berupa
konteks kehidupan nyata atau fenomena yang
dekat dengan kehidupan siswa
 Tidak hanya mengukur pengetahuan tentang
IPA, tetapi juga mengukur sikap dan
bagaimana menggunakan pengetahuan
tersebut dalam kehidupan nyata
 Tidak cukup hanya berbentuk pilihan ganda
 Asesmen yang berbasis situasi nyata dalam
kehidupan sehari-hari;
 Ruang lingkup stimulus/konteks: personal, sosial,
dan global, seperti:
 kesehatan
 Pendidikan
 Pekerjaan
 sumbar daya alam
 lingkungan hidup
 bencana alam
 pemanfaatan sains dan teknologi
Ciri-ciri asesmen kontekstual:
 Siswa mengkonstruksi responnya sendiri,
bukan sekadar memilih jawaban yang
tersedia.
 Tugas-tugas merupakan tantangan yang
dihadapkan dalam dunia nyata.
 Tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu
yang benar, tetapi memungkinkan banyak
jawaban benar atau semua jawaban benar.
Asesmen Tradisional Asesmen Kontekstual
Peserta didik cenderung memilih
respons yang diberikan.
Peserta didik mengekspresikan
respons
Konteks dunia kelas (buatan) Konteks dunia nyata (realistis)
Umumnya mengukur aspek
ingatan (recalling)
Mengukur performansi tugas
(berpikir tingkat tinggi)
Terpisah dengan pembelajaran Terintegrasi dengan pembelajaran
Pembuktian tidak langsung,
cenderung teoretis.
Pembuktian langsung melalui
penerapan pengetahuan dan
keterampilan dengan konteks
nyata.
Perbandingan asesmen tradisional dan kontekstual
Pertanyaan2 untuk merangsang inovasi
Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat
mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan
kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan inovatif:
– Adakah Cara lain? (What’s another way?),
– Bagaimana jika…? (What if …?),
– Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan
– Apakah yang akan dilakukan? (What would you
do?) (Krulik & Rudnick, 1999).
Higher-Order Thinking Skills
Pertanyaan2 untuk merangsang inovasi
Berpikir Tingkat Tinggi
• Rancanglah ...
Rancanglah beberapa menu sehat untuk 3 hari.
• Kembangkan ...
Kembangkan sebuah rencana kampanye anti penggunaan narkoba
(narkotik dan obat-obatan terlarang) beserta jinggle anti narkoba.
• Karang ...
Karanglah sebuah cerita persahabatan dengan latar belakang perselisihan
antar suku.
• Ciptakan ...
Ciptakanlah sebuah rancang bangun kendaraan untuk akhir abad 21.
• Tulis ...
Dengan memakai sudut pandang Malin Kundang, tulislah sebuah surat
yang menceritakan konflik antara si Malin dengan ibunya.
• Nilailah (menilai) ...
Menurut penilaianmu, apakah Malin Kundang satu-satunya yang bersalah
dalam peristiwa tersebut? Mengapa?
• Dll
Higher-Order Thinking Skills
Mengevaluasi
Kemampuan menilai suatu benda atau informasi
berdasarkan suatu kriteria (menilai suatu ide, kreasi, cara,
atau metode).
Contoh
Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan
berguna, apakah suatu informasi/benda menarik/
menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari
kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan, memberikan
pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih
berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan
sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.
Higher-Order Thinking Skills
Mencipta
Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada
sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan
berbeda dari komponen yang digunakan untuk
membentuknya
Contoh
Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai
sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan
yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu
benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas
lainnya.
Higher-Order Thinking Skills
CONTOH SOAL HOTS?
@ Dit. PSMA
1. Pengetahuan dan Pemahaman
Di antara eubacteria berikut yang dapat
menimbulkan sakit perut (diare) pada manusia
adalah….
A. Psedomonas sp
B. Thiobaccilus ferrooksidan
C. Clostridium botulinum
D. Escerichia coli
E. Acetobacter xylinum
SOAL BERDASARKAN LEVEL
@ Dit. PSMA
2. Aplikasi (Penerapan)
Jumlah uang yang beredar di masyarakat sebesar Rp
100 milyar, tingkat harga umum yang berlaku Rp
200.000,00 dan jumlah barang yang diperdagangkan
5.000.000 unit, maka kecepatan uang yang beredar
menurut teori kuantitas Irving Fisher adalah ….
A. 5 kali
B. 10 kali
C. 50 kali
D. 100 kali
E. 1000 kali
@ Dit. PSMA
Contoh Level Kognitif PENALARAN
Ahmad adalah siswa lulusan SMA yang ingin melanjutkan ke
Fakultas Pertanian IPB. Syarat untuk dapat diterima di
Fakultas Pertanian IPB harus lulus tes Matematika dengan
nilai tidak kurang dari 70 dan tes Biologi dengan nilai tidak
kurang dari 50, serta jumlah nilai Matematika dan Biologi
tidak boleh kurang dari 130.
Ternyata jumlah nilai Ahmad untuk dua kali nilai Matematika
dan tiga kali nilai Biologi sama dengan 300.
Apakah Ahmad diterima atau ditolak di Fakultas Pertanian
IPB? Jelaskan jawaban Anda!
Materi Pokok:
Sistem pertidaksamaan linear dua variabel
@ Dit. PSMA
Penyelesaian Skor
Nilai tes Matematika = x (1)
Nilai tes Biologi = y
Didapat pertidaksamaan : 70x dan 50y ........... (1)
Syarat diterima :
130 yx ........... (2)
4
Kita misalkan juga seorang peserta tes mendapat nilai C, maka
didapat satu persamaan yaitu: C = 2x + 3y ................. (3)
Agar diterima, nilai peserta tes harus lebih besar dari C minimal.
1
701  xg
502  yg
1303  yxg
1
Pedoman Penskoran
@ Dit. PSMA
Pedoman Penskoran
Tentukan koordinat titik A dan B. Daerah penyelesaiannya adalah seperti yang diarsir
Koordinat titi A adalah perpotongan garis 1g dan 3g maka koordinat A(70,60)
Koordinat titik B adalah perpotongan 2g dan 3g maka koordinat B(80,50)
1
C = 2x + 3y pada B(80,50)
C = 2(80) + 3(50)
C = 310
C = 2x + 3y pada A(70,60) = 2(70) + 3(60)
= 320
1
Karena nilai minimal C=2x+3y adalah 310, sedangkan jumlah nilai Ahmad
2x+3y=300. Kesimpulan Ahmad ditolak
1
Total skor 6
Kompetensi
Dasar
: Menyusun sistem persamaan linear tiga
variabel dari masalah kontekstual
Materi : Menyusun sistem persamaan linear tiga
variabel dari masalah kontekstual (Penerapan
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel)
Indikator Soal
Level Kognitif
:
:
Disajikan sebuah masalah yang berkaitan
dengan SPLTV, siswa dapat menarik
kesimpulan dari masalah yang ada
Penalaran (L3)
Kartu Soal
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : XI/1
Kurikulum : 2013
dari data di atas bonus terbesar adalah....
A. Rp300.000,00
B. Rp400.000,00
C. Rp500.000,00
D. Rp600.000,00
E. Rp700.000,00
TIDAK
HOTS
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C1, C2
Mengingat (C1): menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori
jangka panjang.
Larutan Asam adalah jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion H+.
Pernyataan ini diungkapkan oleh…
A. Arrhenius C. Lewis
B. Bronsted-lowry D. Dalton
Memahami (C2): mengkonstruksi makna atau pengertian berdasarkan
pengetahuan awal yang dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan
pengetahuan yang telah dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang
baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran siswa
Apakah yang terjadi menurut Arrhenius jika suatu asam dilarutkan dalam
air...
A. mengikat H+ C. terurai sempurna mengasilkan ion H+
B. menghasilkan ion H+ D. terjadi reaksi dengan air
Bukan
HOTS
Bukan
HOTS
Aplikasi (C3): melibatkan penggunaan prosedur-prosedur
tertentu untuk menyelesaikan masalah atau mengerjakan
tugas
Jika konsentrasi suatu larutan H2SO4 0,1M maka konsentrasi
ion H+ adalah....
A. dua kali konsentrasi H2SO4
B. setengah kali konsentrasi H2SO4
C.sama dengan Konsentrasi H2SO4
D.tergantung jumlah H2SO4 yang ada
Berapakah pH larutan HCl dengan konsentrasi 0,01 M
A. 1 C. 13
B. 2 D. 12
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C3
Bukan
HOTS
Analisis (C4): menguraikan suatu permasalahan atau obyek
ke unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling
keterkaitan antar unsur-unsur tersebut dan struktur besarnya
Jika Larutan HCl dan H2SO4 mempunyai konsentarsi yang
sama maka perbandingan konsentrasi H+ pada kedua larutan
tersebut adalah...
A. sama besar
B. konsentrasi H+ pada HCl lebih besar daripada konsentrasi
H+ pada H2SO4
C.konsentrasi H+ pada H2SO4 lebih besar daripada
konsentrasi H+ pada HCl
D.konsentrasi H+ pada HCl ½ kali lebih besar daripada
konsentrasi H+ pada H2SO4
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C4
Evaluasi (C5): membuat suatu pertimbangan atau keputusan
berdasarkan kriteria dan standar yang ada
4 orang siswa ingin mereaksikan logam Mg dengan 2 buah asam,
yaitu HCl dan H2SO4. Reaksi yang dilakukan haruslah
menghasilkan jumlah gas H2 yang sama. Berikut hal yang
dilakukan ke-4 siswa tersebut:
Siswa A: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah H2SO4 dan HCl yang sama
Siswa B: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah H2SO4 2 kali dari HCl
Siswa C: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah HCl 2 kali dari H2SO4
Siswa D: mereaksikan sejumlah 2 kali Mg dengan dengan sejumlah H2SO4 dan
HCl yang sama
Dari percobaan yang dilakukkan oleh ke-4 siswa tersebut, siswa
manakah benar melakukannya...
A.Siswa A C. Siswa C
B.Siswa B D. Siswa D
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C5
Kreasi (C6)  memadukan bagian-bagian untuk membuat
sesuatu yang baru dan saling berhubungan yang masuk akal
atau dapat juga untuk menghasilkan suatu produk yang
orisinil
Jika anda akan membuat suatu larutan HCl dan H2SO4 dengan
pH yang sama besar maka yang akan anda lakukan adalah....
A. Mengencerkan kedua larutan itu hingga mendapatkan pH
yang sama dengan menggunakan pengukuran indikator
universal
B. Membuat Konsentrasi larutan HCl menjadi 2 kali larutan
H2SO4
C. Menuliskan reaksi keduanya dan memeriksa jumlah H+ yang
terlibat dari kedua reaksi tersebut
D. Membandingkan langsung antara Konsentrasi HCl dan H2SO4
karena keduanya akan mempunyai konsentarsi H+ yang sama
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C6
Pertanyaan2 untuk merangsang inovasi
Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat
mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan
kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan inovatif:
– Adakah Cara lain? (What’s another way?),
– Bagaimana jika…? (What if …?),
– Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan
– Apakah yang akan dilakukan? (What would you
do?) (Krulik & Rudnick, 1999).
Higher-Order Thinking Skills
MATEMATIKA
Kamu harus menulis jawabanmu pada garis yang disediakan. Jumlah garis
menunjukkan perkiraan seberapa banyak yang harus kamu tulis.
Jawaban-jawaban ini MASING-MASING akan diberi
nilai penuh:
Manusia sekarang lebih sehat daripada
sebelumnya, dan cara-cara berlatih lebih ilmiah.
Ada sepatu dan baju dibuat khusus yang
meningkatkan prestasi. Orang-orang masa kini,
rata-rata, umumnya lebih tinggi dan memiliki
kaki lebih panjang daripada orang-orang 100
tahun lalu.
Lintasan lari telah diperbaiki dari tahun ke
tahun. Terdapat sekarang pusat-pusat latihan
olah raga khusus untuk melatih atlit
Contoh Soal Matematika
Tabel berikut menyajikan waktu lari dalam menit dan detik untuk
pemenang medali Emas pada Olimpiade tahun 2008 dalam lomba
lari 100 m, 200 m, 400 m dan 800 m.
Lomba Pria Wanita
100 m 9,69 10,78
200 m 19,30 21,74
400 m 43,75 49,62
800 m 1:44,65 ?
Manakah berikut ini yang paling mungkin merupakan waktu lari
bagi pemenang medali emas untuk lomba lari wanita 800 m?
A. 1:00,18
B. 1:20,43
C. 1:48,02
D. 1:54,87
Contoh Soal Matematika
Contoh Soal Matematika
PENGGUNA INTERNET DI DUNIA
Pengguna Internet dari hari ke hari selalu mengalami perkembangan dan salah satu
cara mengetahui pengguna Internet dunia adalah dengan melihat data ter-update.
Biasanya tempat untuk mengecek atau melihat data urutan pengguna Internet dari
seluruh adalah melalui Internet World Stats (IWS). Melalui IWS kita bisa melihat
perkembangan Pengguna Internet dari tahun ke tahun. Gambar 1 berikut adalah
data pengguna Internet di dunia di berbagai wilayah.
Tabel 1.
Perkiraan jumlah penduduk.
No Nama Region
Jumlah
Penduduk
(dalam juta)
1 Asia 2.531
2 Eropa 739
3 Amerika Latin/Karibia 93
4 Amerika Utara 351
5 Afrika 1.125
6 Timur Tengah 279
7 Oceania/Australia 36
Jumlah 5.154
Soal
HOTS
Pengguna Internet di Indonesia adalah 73 juta orang. Dari
data di atas, hitunglah perbandingan pengguna internet di
Indonesia dan negara-negara di Asia!
Kunci/Pedoman Penskoran:
Penyelesaian Skor
Jumlah pengguna internet di Asia
= 45.7% x 5.154
= 2.355 juta .................................................................................
Pengguna Internet di Indonesia
= 73 juta
Jadi perbandingan pengguna internet di Indonesia dibandingkan
dengan pengguna internet di Asia adalah 73 : 2.355 atau sekitar
73
2355
𝑥 100% = 3,09% ....................................................................
1
1
Jumlah skor Maksimum 2
Pengujian sifat larutan asam atau basa dapat digunakan bahan alam sekitar sebagai
pengganti kertas lakmus. Berikut ini Beberapa kelompok siswa akan menguji sifat asam
dan basa suatu larutan dengan menggunakan berbagai bahan yang ada dirumahnya.
Mereka terlebih dahulu membuat beberapa indikator alam untuk mengujinya. Data
yang diperoleh dari berbagai tanaman tertera pada tabel.
Bahan indikator mana seharusnya dipilih mereka untuk menguji bahan-bahan lain
yang mempunyai sifat asam basa yang belum diketahui?
A. Tomat dan daun pandan
B. Kembang sepatu dan tomat
C. Kol ungu dan kembang sepatu
D. Daun pandan dan kembang sepatu
Contoh Soal Kimia
Empat orang siswa yang bernama Juli, Poppy, Parmin dan Anang menyelidiki apakah
tanaman membutuhkan cahaya untuk bertahan hidup. Mereka masing-masing menanam
tanaman yang sama dalam kondisi yang berbeda seperti yang tertera pada gambar berikut
Dari ke-empat siswa tersebut, siapakah melakukan percobaan dengan menggunakan
variabel kontrol yang tepat...
A. Anang C. Poppy
B. Parmin D. Juli
1) Ditulis oleh Poppy,P4TK IPA
Contoh Soal Biologi1
Contoh Soal Fisika1
MENYUSUN & MENGEMBANGKAN
SOAL HOTS
Alur Pengembangan Soal HOTS
a. Pilihlah beberapa informasi dapat berupa gambar,
grafik, tabel, wacana, dll yang memiliki keterkaitan
dalam sebuah kasus.
b. Stimulus hendaknya menuntut kemampuan
menginterpretasi, mencari hubungan,
menganalisis, menyimpulkan, atau menciptakan.
c. Pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan
menarik (terkini) memotivasi peserta didik untuk
membaca. Pengecualian untuk mapel Bahasa,
Sejarah boleh tidak kontekstual.
d. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal),
berfungsi.
Menyusun Stimulus Soal HOTS
KISI-KISI SOAL HOTS
@ Dit. PSMA
No. Kompetensi Dasar Materi
Kelas/
Semester
Indikator Soal
Level
Kognitif
Bentuk
Soal
No.
Soal
Mata Pelajaran : ..............................................
Guru Mapel : ...............................................
Mata Pelajaran : ..............................................
Guru Mapel : ...............................................
Mata Pelajaran : ...................
Guru Mapel : ...................
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kelas/
Semeste
r
Indikator Soal Bentuk
Soal
Level
Kognf
No
Soa
l
3.1.
Menganalisi
s berbagai
kasus
pelamnggar
an HAM
secara
argumentati
f dan saling
keterhubun
gan antara
aspek ideal,
instrumenta
l dan
praksis sila-
sila
Pancasila
Hak
asasi
manusia
dalam
Pancasil
a
1. Peserta didik dapat
mengevaluasi HAM
yang diajikan dalam
sebuah wacana
2. Peserta didik dapat
memprediksi
pelanggaran HAM
yang diajikan dalam
sebuah wacana
Uraian Penalaran
C5
Penalaran
C6
1
2
Mata Pelajaran : PPKn
Peminatan : ---
Kelas/Semester : XII/1
Kisi-Kisi
@ Dit. PSMA
Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup
sebagai orang kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia
mendapati pohon pepaya di depan rumahnya telah
berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telah
menguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik
buah itu di keesokan hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia
mendapati satu buah pepayanya hilang dicuri orang.
KAKEK DAN PENCURI PEPAYA
Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “Suamiku, jangan
hanya karena sebuah pepaya saja engkau demikian murung” ujar sang
istri. “Bukan itu yang aku sedihkan,” jawab sang kakek. “Aku berpikir,
betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi-
sembunyi di tengah malam agar tidak ketahuan orang. Belum lagi mesti
memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetik pepaya.”
@ Dit. PSMA
“Oleh karena itu istriku...,” lanjut sang kakek. “Saya akan meminjam
tangga dan saya taruh di bawah pohon pepaya kita. Mudah-mudahan
ia datang kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil
pepaya yang satunya.” Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati
pepaya yang tinggal sebuah itu tetap ada beserta tangganya tanpa
bergeser sedikitpun. Sang Kakek tetap menunggu. Namun di pagi
berikutnya, tetap saja buah pepaya itu masih di tempatnya.
Di sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang
menenteng dua buah pepaya besar di tangannya. Sang kakek belum
pernah mengenal si tamu tersebut. Singkat cerita, setelah berbincang
lama, sang tamu dengan amat menyesal mengaku bahwa dialah yang
telah mencuri pepayanya.
@ Dit. PSMA
“Sebenarnya, di malam berikutnya saya ingin mencuri buah
pepaya yang tersisa. Namun saat saya menemukan ada
tangga di sana, saya tersadarkan dan sejak itu saya
bertekad untuk tidak mencuri lagi. Untuk itu, saya
kembalikan pepaya Anda dan untuk menebus kesalahan
saya, saya hadiahkan pepaya yang baru saya beli di pasar
untuk Anda.”
Diambil dari
http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/kisah-
kakek-dan-pencuri-pepaya.html
@ Dit. PSMA
PERTANYAAN
1. Ani berpendapat bahwa sifat Kakek tersebut dermawan.
Setujukah kamu dengan pendapat Ani tersebut? Jelaskan
alasanmu!
2. Apakah pendapatmu jika pada cerita tersebut si pencuri
tetap mengambil pepaya milik Kakek yang kedua?
3. Apakah yang membuat perasaan Kakek sedih setelah
menyadari satu buah pepaya miliknya hilang?**)
4. Apakah yang dilakukan sang pencuri untuk menebus
kesalahannya?**)
**) bukan soal HOTS
No Jawaban Skor
1. Langkah ke-1 ……………………………
Langkah ke-2 ……………………………
Langkah ke-3 ……………………………
…………….
1
1
1
….
Jumlah 5
Pedoman Penskoran
@ Dit. PSMA
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/Peminatan : Umum
Kelas/Semester : XII/1

More Related Content

What's hot

Analisis Penerapan Model Pembelajaran Kurikulum 2013 edisi Revisi 2016
Analisis Penerapan Model Pembelajaran Kurikulum 2013 edisi Revisi 2016Analisis Penerapan Model Pembelajaran Kurikulum 2013 edisi Revisi 2016
Analisis Penerapan Model Pembelajaran Kurikulum 2013 edisi Revisi 2016Almateus Nanang Rudiatmoko
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev finalZo Ri
 
Kit penerangan pak21 kpm
Kit penerangan pak21  kpmKit penerangan pak21  kpm
Kit penerangan pak21 kpmNurul Haida
 
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi smaworkshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi smaari wibowo
 
3.pengenalan program i_think
3.pengenalan program i_think3.pengenalan program i_think
3.pengenalan program i_thinkKPM
 
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT)
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT)Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT)
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT)hibatullah92
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningMJUNAEDI1961
 
Kbat dalam hsp
Kbat dalam hspKbat dalam hsp
Kbat dalam hspSmi Zakini
 
Model model pembelajaran scl
Model model pembelajaran sclModel model pembelajaran scl
Model model pembelajaran sclShinisri Edogawa
 
Pembelajaran problem based learning
Pembelajaran  problem based learningPembelajaran  problem based learning
Pembelajaran problem based learningDIKPORABANJARMANGU
 
Kurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan PengajaranKurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan Pengajarannanasupriatna
 
Hbhe1203 bagaimana kemahiran berfikir aras tinggi
Hbhe1203 bagaimana kemahiran berfikir aras tinggiHbhe1203 bagaimana kemahiran berfikir aras tinggi
Hbhe1203 bagaimana kemahiran berfikir aras tinggimuhammad
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learningMJUNAEDI1961
 
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum revAmrizal Ahmad
 

What's hot (18)

Analisis Penerapan Model Pembelajaran Kurikulum 2013 edisi Revisi 2016
Analisis Penerapan Model Pembelajaran Kurikulum 2013 edisi Revisi 2016Analisis Penerapan Model Pembelajaran Kurikulum 2013 edisi Revisi 2016
Analisis Penerapan Model Pembelajaran Kurikulum 2013 edisi Revisi 2016
 
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
KBAT
KBATKBAT
KBAT
 
Kit penerangan pak21 kpm
Kit penerangan pak21  kpmKit penerangan pak21  kpm
Kit penerangan pak21 kpm
 
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi smaworkshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
 
3.pengenalan program i_think
3.pengenalan program i_think3.pengenalan program i_think
3.pengenalan program i_think
 
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT)
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT)Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT)
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT)
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Kbat dalam hsp
Kbat dalam hspKbat dalam hsp
Kbat dalam hsp
 
Model model pembelajaran scl
Model model pembelajaran sclModel model pembelajaran scl
Model model pembelajaran scl
 
Kit penerangan pak21
Kit penerangan pak21Kit penerangan pak21
Kit penerangan pak21
 
Pembelajaran problem based learning
Pembelajaran  problem based learningPembelajaran  problem based learning
Pembelajaran problem based learning
 
Kurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan PengajaranKurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan Pengajaran
 
Pengembangan rpp
Pengembangan rppPengembangan rpp
Pengembangan rpp
 
Hbhe1203 bagaimana kemahiran berfikir aras tinggi
Hbhe1203 bagaimana kemahiran berfikir aras tinggiHbhe1203 bagaimana kemahiran berfikir aras tinggi
Hbhe1203 bagaimana kemahiran berfikir aras tinggi
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning
 
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
 

Similar to Penilaian K13

Peningkatankinerjakepsekdanpengawas abisujak-100128053924-phpapp02
Peningkatankinerjakepsekdanpengawas abisujak-100128053924-phpapp02Peningkatankinerjakepsekdanpengawas abisujak-100128053924-phpapp02
Peningkatankinerjakepsekdanpengawas abisujak-100128053924-phpapp02Pendidikan Matematika
 
format nilai baru.pptx
format nilai baru.pptxformat nilai baru.pptx
format nilai baru.pptxSavoxitFlint
 
ARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptx
ARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptxARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptx
ARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptxwesaltv1
 
3. PENGOLAHAN NILAI_2017 oke.pptx
3. PENGOLAHAN NILAI_2017 oke.pptx3. PENGOLAHAN NILAI_2017 oke.pptx
3. PENGOLAHAN NILAI_2017 oke.pptxKhablillahNgadepan1
 
0.3. ASESMEN NASIONAL - BAHAN BIMTEK PENILAIAN 2020 - EDIT 20102020.pdf
0.3. ASESMEN NASIONAL - BAHAN BIMTEK PENILAIAN 2020 - EDIT 20102020.pdf0.3. ASESMEN NASIONAL - BAHAN BIMTEK PENILAIAN 2020 - EDIT 20102020.pdf
0.3. ASESMEN NASIONAL - BAHAN BIMTEK PENILAIAN 2020 - EDIT 20102020.pdfSriWahyuni423396
 
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptxBudiHermono1
 
Penilaian K-13 Terbaru 2017 - Syam.pptx
Penilaian K-13 Terbaru 2017 - Syam.pptxPenilaian K-13 Terbaru 2017 - Syam.pptx
Penilaian K-13 Terbaru 2017 - Syam.pptxbudi125986
 
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptxIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptxYulyAndriyani2
 
Model penilaian kurikulum 2013
Model penilaian kurikulum 2013Model penilaian kurikulum 2013
Model penilaian kurikulum 2013Suwandi Sibarani
 
Penilaian Terbaru.pptx
Penilaian Terbaru.pptxPenilaian Terbaru.pptx
Penilaian Terbaru.pptxsriismawati6
 
Praktik pengolahan dan penilaian hasil kurikulum
Praktik pengolahan dan penilaian hasil kurikulumPraktik pengolahan dan penilaian hasil kurikulum
Praktik pengolahan dan penilaian hasil kurikulumAddoBdw
 
Praktik pengolahan dan penilaian hasil kurikulum
Praktik pengolahan dan penilaian hasil kurikulumPraktik pengolahan dan penilaian hasil kurikulum
Praktik pengolahan dan penilaian hasil kurikulumAddoBdw
 
Mbs abi-sujak
Mbs abi-sujakMbs abi-sujak
Mbs abi-sujaktrysnokoe
 
BEDAH PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN KURIKULUM 2013.pptx
BEDAH PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN KURIKULUM 2013.pptxBEDAH PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN KURIKULUM 2013.pptx
BEDAH PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN KURIKULUM 2013.pptxMochamadPradaniJayaU
 
EDUP2122 Tajuk 6 Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS).pptx
EDUP2122 Tajuk 6 Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS).pptxEDUP2122 Tajuk 6 Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS).pptx
EDUP2122 Tajuk 6 Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS).pptxHafizul20
 
Percepatan peningkatan mutu pendidikan
Percepatan peningkatan mutu pendidikanPercepatan peningkatan mutu pendidikan
Percepatan peningkatan mutu pendidikanMumun Mulyana
 
Angket Evaluasi Diri Kepala Sekolah SMP
Angket Evaluasi Diri Kepala Sekolah SMPAngket Evaluasi Diri Kepala Sekolah SMP
Angket Evaluasi Diri Kepala Sekolah SMPAKHMAD SUDRAJAT
 

Similar to Penilaian K13 (20)

Peningkatankinerjakepsekdanpengawas abisujak-100128053924-phpapp02
Peningkatankinerjakepsekdanpengawas abisujak-100128053924-phpapp02Peningkatankinerjakepsekdanpengawas abisujak-100128053924-phpapp02
Peningkatankinerjakepsekdanpengawas abisujak-100128053924-phpapp02
 
format nilai baru.pptx
format nilai baru.pptxformat nilai baru.pptx
format nilai baru.pptx
 
ARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptx
ARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptxARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptx
ARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptx
 
Kurikulum 2006 2013 p4 tk-sb
Kurikulum 2006   2013 p4 tk-sbKurikulum 2006   2013 p4 tk-sb
Kurikulum 2006 2013 p4 tk-sb
 
3. PENGOLAHAN NILAI_2017 oke.pptx
3. PENGOLAHAN NILAI_2017 oke.pptx3. PENGOLAHAN NILAI_2017 oke.pptx
3. PENGOLAHAN NILAI_2017 oke.pptx
 
0.3. ASESMEN NASIONAL - BAHAN BIMTEK PENILAIAN 2020 - EDIT 20102020.pdf
0.3. ASESMEN NASIONAL - BAHAN BIMTEK PENILAIAN 2020 - EDIT 20102020.pdf0.3. ASESMEN NASIONAL - BAHAN BIMTEK PENILAIAN 2020 - EDIT 20102020.pdf
0.3. ASESMEN NASIONAL - BAHAN BIMTEK PENILAIAN 2020 - EDIT 20102020.pdf
 
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
 
Penilaian K-13 Terbaru 2017 - Syam.pptx
Penilaian K-13 Terbaru 2017 - Syam.pptxPenilaian K-13 Terbaru 2017 - Syam.pptx
Penilaian K-13 Terbaru 2017 - Syam.pptx
 
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptxIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
 
Model penilaian kurikulum 2013
Model penilaian kurikulum 2013Model penilaian kurikulum 2013
Model penilaian kurikulum 2013
 
Penilaian Terbaru.pptx
Penilaian Terbaru.pptxPenilaian Terbaru.pptx
Penilaian Terbaru.pptx
 
Praktik pengolahan dan penilaian hasil kurikulum
Praktik pengolahan dan penilaian hasil kurikulumPraktik pengolahan dan penilaian hasil kurikulum
Praktik pengolahan dan penilaian hasil kurikulum
 
Praktik pengolahan dan penilaian hasil kurikulum
Praktik pengolahan dan penilaian hasil kurikulumPraktik pengolahan dan penilaian hasil kurikulum
Praktik pengolahan dan penilaian hasil kurikulum
 
Mbs abi-sujak
Mbs abi-sujakMbs abi-sujak
Mbs abi-sujak
 
BEDAH PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN KURIKULUM 2013.pptx
BEDAH PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN KURIKULUM 2013.pptxBEDAH PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN KURIKULUM 2013.pptx
BEDAH PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN KURIKULUM 2013.pptx
 
kurikulum
kurikulumkurikulum
kurikulum
 
lesson-study-41.ppt
lesson-study-41.pptlesson-study-41.ppt
lesson-study-41.ppt
 
EDUP2122 Tajuk 6 Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS).pptx
EDUP2122 Tajuk 6 Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS).pptxEDUP2122 Tajuk 6 Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS).pptx
EDUP2122 Tajuk 6 Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS).pptx
 
Percepatan peningkatan mutu pendidikan
Percepatan peningkatan mutu pendidikanPercepatan peningkatan mutu pendidikan
Percepatan peningkatan mutu pendidikan
 
Angket Evaluasi Diri Kepala Sekolah SMP
Angket Evaluasi Diri Kepala Sekolah SMPAngket Evaluasi Diri Kepala Sekolah SMP
Angket Evaluasi Diri Kepala Sekolah SMP
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 

Recently uploaded (20)

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

Penilaian K13

  • 2. • Konsep PEMBELAJARAN & PENILAIAN ABAD 21 • PENILAIAN Revisi • PENGEMBANGAN SOAL HOTS • MODEL SOAL HOTS • APLIKASI e-RAPOR Agenda
  • 3. PEMBELAJARAN & PENILAIAN dua kegiatan yang TERPADU
  • 4. Pembelajaran masih KONVENSIONAL Pembelajaran berbasis KONTEN Pembelajaran belum banyak melibatkan keterlibatan peserta didik Pembelajaran tidak melatih siswa untuk berpikir kritis Pembelajaran belum banyak memberikan ruang kreatifitas peserta didik PENGALAMAN EMPIRIS
  • 5. Hasil penilaian antara Penilaian Kelas, Ujian Sekolah dengan hasil UN ada perbedaan yang signifikan. Ada apakah dengan penilaian tingkat kelas dan penilaian satuan pendidikan ?Mengapa distribusi nilai UN murni berbentuk bimodal? Bisakah distribusi nilai Ujian Sekolah berbentuk bimodal? PENGALAMAN EMPIRIS
  • 7. GRADASI KOMPETENSI Sekolah Kelas MP SKL SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN KI KI-1 KI-2 KI-3 KI-4 KD 1.1 KD 2.1 KD 3.1 KD 4.1 KD
  • 8. KERANGKA PEMBELAJARAN & PENILAIAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Apa yang harus dilakukan?
  • 9. Core subjects 21st Century Context Learning and Innovation Skills Digital literacy Life and career skills Critical thinking Creativity Communication Collaboration Information Media, and ICT literacy Flexibility Initiative Leadership Social-skills Cross cultural Productivity Accountability Life-long learner Kecakapan Hidup Abad 21 21st Century learning: • To know • To do • To be • To live together “ Penilaian untuk – mengukur (of), mendorong (for), dan menstimuli (as) ketercapaian kecakapan abad 21”
  • 10. Kerangka Sistem Penilaian Pendidikan SK L Penilaian Kelas Penilaian SP (PTK) Penilaian eksternal (PMTK) Ujian Nasional Benchmark Internasional • Formatif – diagnostik • Harian oleh guru • Formatif • Summative • Semua kelas • Semesteran • Akhir tahun • Akhir jenjang • Oleh sekolah • PTK 4,8,11 • Progress monitoring & evaluasi • Kelas 4,8,11 • Survey atau sensus • Tahunan • Oleh pemerintah • Sumatif • Kelas 9, 12 • Sensus • Oleh pemerintah • Kompetensi dasar • Kelas 4, 9 • Survei • PISA, TIMSS
  • 11. Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013 Kemampuan Belajar dan Berinovasi Literasi Digital Kecakapan Hidup Karakter Moral • Berpikir Kritis dan Penyelesaian Masalah • Kreativitas dan Inovasi • Komunikasi • Kolaborasi • Literasi Informasi • Literasi Media • Literasi Teknologi • Fleksibilitas dan Adaptabilitas • Inisiatif dan Mandiri • Interaksi Lintas Sosbud • Produktivitas dan Akuntabilitas • Kepemimpinan dan Tanggung Jawab • Cinta Tanah Air • Nilai2 Budi Pekerti Luhur: Jujur, Adil, Empati, Penyayang, Rasa hormat, Kesederhanaan, Pengampun, Rendah Hati, dll. TERIMA KASIH 4C 21st Century skills: to know, to do, to be, to live together NKRI Ke-Bhinekaan SDG HAM Pancasila Lingkungan Demokrasi PA-BP PPKn Bahasa Matematik IPA IPS Seni Budaya PJOK Konteks Mata Pelajaran
  • 12. Langkah Pembelajaran dari LOTS menuju HOTS NKRI Ke-Bhinekaan SDG HAM Pancasila Lingkungan Demokrasi PA- BP PPKn Bahasa Matemat ik IPA IPS Seni Budaya PJOK Kontek s Mata Pelajaran
  • 13. Perubahan Paradigma Pembelajaran 2017 RPP • 4C, • HOTS, • Literasi, • PPK. Pengintegrasian
  • 14. 14 KARAKTER SEBAGAI POROS PENDIDIKAN Nawacita 8: Melakukan Revolusi Karakter Bangsa  Membangun pendidikan (sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti)  Penataan kembali kurikulum pendidikan nasional  Mengevaluasi model penyeragaman sistem pendidikan nasional  Jaminan hidup yang memadai bagi para guru khususnya di daerah terpencil  Memperbesar akses warga miskin untuk mendapatkan pendidikan “Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter sebagai fondasi dan ruh utama pendidikan.”
  • 15. Religius Jujur Toleransi Disiplin Kerja Keras Kreatif Mandiri Demokratis Rasa Ingin Tahu Semangat Kebangsaan Cinta Tanah Air Menghargai Prestasi Bersahabat/Komunikatif Cinta Damai Gemar Membaca Peduli Lingkungan Peduli Sosial Tanggung Jawab (dan lain-lain) Nilai-nilai Karakter Olah Hati Olah Pikir Olah Karsa Olah Rag a Filosofi Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara Kristalisasi Nilai-Nilai 15 (Etika) (Literasi)(Kinestetika) (Estetika) PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER Nilai Utama Religius Nasionali s MandiriGotong Royong Integrita s *Nilai-nilai utama disesuaikan dengan GNRM, kearifan lokal dan kreativitas sekolah
  • 16. 5 NILAI UTAMA KARAKTER • Beriman bertaqwa • Kebersihan • Toleransi • Kegiatan kerohanian • Perayaan keagamaan • Kejujuran • Keteladanan • Kesantunan • Cinta kebenaran • Kerja keras • Kreatif • Disiplin • Berani • Pembelajar • Kerjasama • Solidaritas • Saling menolong • Kekeluargaan • Cinta tanah air • Semangat kebangsaaan • kebinekaan RELIGIUS INTEGRITAS MANDIRI GOTONG ROYONG NASIONALIS 1 2 3 4 5
  • 17. MENGAPA HARUS BERPIKIR KRITIS LEDAKAN INFORMASI TANTANGAN GLOBAL PERBEDAAN PENGETAHUAN
  • 18. STARTEGI PENGEMBANGAN BERPIKIR KRITIS 1. menyeimbangkan antara konten dan proses, 2. seimbangkan antara ceramah (lecture) dan diskusi (interaction) 3. ciptakan diskusi kelas STATEGI KELAS KREATIF 1. mulai setiap pembelajaran dengan masalah atau kontroversi; 2. gunakan keheningan untuk membangkitkan refleksi; 3. atur ruang kelas untuk membangkitkan interaksi dalam pembelajaran; 4. Jika mungkin, perpanjang waktu pembelajaran (extend class time). Berpikir kritis akan terjadi jika siswa memiliki waktu yang tepat untuk sampai pada refleksi; dan 5. ciptakan lingkungan belajar yang nyaman
  • 19. • Berpikir kritis merupakan sebuah pola pikir yang memungkinkan manusia menganalisa masalah berdasarkan data yang relevan sehingga dapat mencari kemungkinan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang terbaik • Berpikir kritis adalah suatu aktifitas kognitif yang berkaitan dengan penggunaan nalar. Belajar untuk berpikir kritis berarti menggunakan proses-proses mental, seperti memperhatikan, mengkategorikan, seleksi, dan menilai/memutuskan. BERPIKIR KRITIS
  • 20. MANFAAT BERPIKIR KRITIS  berpikir kritis adalah kunci menuju berkembangnya kreativitas, dimana kreativitas muncul karena melihat fenomena- fenomena atau permasalahan yang kemudian akan menuntut kita untuk berpikir kreatif.  setiap saat manusia selalu dihadapkan pada pengambilan keputusan, mau ataupun tidak, sengaja atau tidak, dicari ataupun tidak akan memerlukan keterampilan untuk berpikir kritis. (Zamroni dan Mahfudz (2009:23-29)
  • 21. • Memiliki banyak alternatif jawaban dan ide kreatif • Mudah memahami sudut pandang orang lain • Menjadi rekan kerja yang baik • Lebih Mandiri • Sering menemukan peluang baru • Meminimalkan salah persepsi • Tidak mudah ditipu • Berpikir kritis dapat membantu dalam pengambilan keputusan MANFAAT BERPIKIR KRITIS
  • 23. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 (Standar Penilaian Pendidikan) Pasal 6 ayat (3), Pasal 9 ayat (2), Pasal 10 ayat (2), dan Pasal 13 ayat (4) Mekanisme penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan , prosedur penilaian (penentuan KKM, kisi-kisi, instrumen, mengolah, analisis, interpretasi, pelaporan serta pemanfaatan hasil belajar) oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan, diatur dalam pedoman yang disusun oleh Direktorat Jenderal terkait berkoordinasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian
  • 24. PANDUANPENILAIAN PENILAIAN OLEH PENDIDIK PENILAIAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN RUANG LINGKUP PANDUAN PENILAIAN SMA
  • 25. Materi Perubahan Awal KKM Remedial Interval Predikat Penilaian SIKAP Penilaian PENGETAHUAN Penilaian KETERAMPILAN Ruang Lingkup Penilaian Akhir Tahun Pengolahan Nilai Pengembangan Soal HOTS Kenaikan Kelas/Kelulusan US/USBN Form Rapor & E-Rapor
  • 26. K K M
  • 27. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi lulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan Kompleksitas materi/kompetensi Intake (kualitas peserta didik) Guru dan daya dukung sekolah KKM • Kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan • Acuan utama pengembangan 7 SNP
  • 30. Predikat D C B A < 75 75 ≤ N ≤ 82 82 < N ≤ 92 92 < N ≤ 100 KETERKAITAN KKM DAN INTERVAL PREDIKAT KKM Batas Minimal Predikat C • Sekolah dalam menetapkan KKM masis prestisius • Penetapan panjang kelas Interval predikat tidak didasari akademis
  • 31. PENGALAMAN EMPIRIS • Ada beberapa Sekolah menetapkan KKM= 75, dengan interval predikat sbb: Predikat D C B A < 75 75 ≤ N ≤ 82 82 < N ≤ 92 92 < N ≤ 100 < 75 75 ≤ N ≤ 78 78 < N ≤ 95 95 < N ≤ 100 < 75 76 77 ≤ N ≤ 90 90 < N ≤ 100
  • 32. MEMPERHATIKAN RENTANG NILAI PREDIKAT 86 - 100 A 81 - 85 A- 76 - 80 B+ 71 - 75 B 66 - 70 B- 61 - 65 C+ 56 - 60 C 41 - 55 D 0 - 40 E • RENTANG PREDIKAT DIBEBERAPA PERGURUAN TINGGI SBB.  INTERVAL PREDIKAT PADA SKHUN
  • 33. • Satuan pendidikan menetapkan interval predikat sekolah untuk menggambarkan kategori atau label kualitas sekolah . • Kategori sekolah dalam bentuk predikat D, C, B dan A. • Predikat untuk pengetahuan dan keterampilan ditentukan berdasarkan interval angka pada skala 0-100 • Interval Predikat Sbb: Predikat D C B A ≤ 55 55 < N ≤ 70 70 < N ≤ 85 85 < N ≤ 100 INTERVAL PREDIKAT PENGETAHUAN & KETERAMPILAN
  • 35. • Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik yang belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu • Remedial dapat dilakukan: 1. Bimbingan secara individu 2. Bimbingan secara kelompok 3. Pemberian tugas-tugas 4. Pembelajaran ulang 5. Pemanfaatan tutor sebaya. REMEDIAL REMEDIAL PENGAYAAN KETUNTASAN TES ULANG
  • 36. PEMBERIAN NILAI HASIL REMEDIAL Alter 1: Nilai capaian tertinggi yg diperoleh NILAI REMEDIAL Alter 2: Nilai berdasarkan rerata antara nilai sebelum remedial dan setelah remedial Alter 3: Nilai sesuai KKM yang ditetapkan
  • 38. BENTUK & CAKUPAN PENILAIAN o Cakupan materi Penilaian Akhir Semester adalah seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester ganjil, o Cakupan materi Penilaian Akhir Tahun meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester genap, o Cakupan materi Ujian Sekolah/USBN meliputi KD yang merepresentasikan pencapaian SKL. SATUAN PENDIDIKAN PEMERINTAH • Penilaian Akhir Semester • Penilaian Akhir Tahun • Ujian Sekolah dan • Ujian Sekolah Berstandar Nasional •Ujian Nasional PENILAIAN HASIL BELAJAR PENDIDIK • Penilaian harian • Penilaian Tengah Sem Catatan:
  • 40. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut. 1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti. 2. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. 3. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. 4. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing capaian pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau semester genap, maka ketuntasan mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai setiap aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap 5. Satuan pendidikan dapat menambahkan kriteria sesuai dengan kebutuhan masing-masing. KENAIKAN KELAS
  • 42. • LATAR BELAKANG • KONSEP HOTS • MODEL SOAL HOTS • TUGAS MANDIRI Agenda
  • 43. Sistem Evaluasi Nasional Mengapa harus HOTS dan Thematic/Contextual Assessment?
  • 44. LATAR BELAKANG • Penilaian kurang banyak memberikan ruang kreatifitas bagi siswa • Kualitas soal tidak menguji siswa untuk bernalar dalam menyelesaikan masalah • Pengembangan soal memiliki validitas rendah • Hasil skor PISA & TIMSS mengalamni kenaikan, namun posisi masih di peringkat bawah
  • 46. HASIL TELAAH SOAL US TP 2015/2016
  • 47. HASIL PERKEMB PISA SISWA INDONESIA
  • 48.
  • 49.
  • 50.
  • 51. Soal Matematika UN memerlukan komputasi yang extensive, namun tidak kaya konteks MATEMATIKA
  • 52. EKONOMI Diketahui fungsi permintaan adalah Qd = 150 – 3P dan fungsi penawaran Qs = -60 + 4P. Tingkat harga keseimbangan terjadi pada: A. (60, 30) B. (60, 20) C. (60, 40) D. (30, 60) E. (30, 45) Sumber soal US 2014
  • 54. SOAL PAS SEJARAH Sumber soal US 2016
  • 57. 1. Bank A menggunakan sistem anuitas untuk pencicilan hutang, sedangkan Bank B menggunakan sistem bunga menurun. Manakah yang lebih ringan bunganya? 2. Ada 2 desa yang berdekatan sedang dilanda konflik adat. Apa yang harus dilakukan, jika Anda menjadi salah satu kepala desa tersebut? 3. Bagaimana cara mengetahui umur suatu pohon yang tidak diketahui kapan ditanam, tanpa menebangnya terlebih dahulu? 4. Bagaimana cara memperlambat proses korosi pada badan kapal laut? 5. Bagaimana cara mengembangbiakkan mangga agar buahnya sejak kecil terasa manis? 6. Jika Anda menjadi kepala sekolah, terobosan apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah Anda, jika dana komite tidak ada? Permasalahan sehari-hari
  • 58. • Permasalahan sehari-hari, menuntut kemampuan HOTS: Bu Indri bermaksud menambah modal usaha melalui pinjaman bank. Bank A menggunakan sistem Anuitas, sedangkan bank B menggunakan sistem bunga menurun. Menurut Anda, pada bank mana sebaiknya Bu Indri meminjam uang agar lebih menguntungkan? • Pertanyaan yang tidak HOTS: 1. Berapakah besar angsuran pada bulan ke-8, pada bank A? 2. Hitunglah besar bunga yang harus dibayarkan
  • 59. Badu membeli sekeping tripleks seharga Rp 125.000. Karena dia minta tripleks tersebut dipotong menjadi 3 bagian yang sama, dia dikenakan biaya Rp 3500 sekali potong. Selanjutnya Badu harus membayar biaya pengecatan sebesar 30% dari seluruh biaya setelah pemotongan. Toko memberikan tanda pembayaran sebagai berikut: • 1 lembar tripleks @ Rp 125000= Rp 125.000 • 3x pemotongan @ 3500= Rp 10.500 + • Subtotal Rp 135.500 • Pengecatan Rp 40.650 • Total Rp 176.150 Badu mengatakan biaya tersebut salah. Manakah yang salah? Soal Berpikir Kritis
  • 60. Apa yang harus dilakukan?
  • 61. Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013 Kemampuan Belajar dan Berinovasi Literasi Digital Kecakapan Hidup Karakter Moral • Berpikir Kritis dan Penyelesaian Masalah • Kreativitas dan Inovasi • Komunikasi • Kolaborasi • Literasi Informasi • Literasi Media • Literasi Teknologi • Fleksibilitas dan Adaptabilitas • Inisiatif dan Mandiri • Interaksi Lintas Sosbud • Produktivitas dan Akuntabilitas • Kepemimpinan dan Tanggung Jawab • Cinta Tanah Air • Nilai2 Budi Pekerti Luhur: Jujur, Adil, Empati, Penyayang, Rasa hormat, Kesederhanaan, Pengampun, Rendah Hati, dll. TERIMA KASIH 4C 21st Century skills: to know, to do, to be, to live together NKRI Ke-Bhinekaan SDG HAM Pancasila Lingkungan Demokrasi PA-BP PPKn Bahasa Matematik IPA IPS Seni Budaya PJOK Konteks Mata Pelajaran
  • 62. MENGAPA HARUS BERPIKIR KRITIS? Zamroni dan Mahfudz (2009:23-29) pentingnya keterampilan berpikir kritis bagi siswa: 1. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat akan menyebabkan informasi yang diterima siswa semakin banyak ragamnya, baik sumber maupun esensi informasinya. 2. siswa merupakan salah satu kekuatan yang berdaya tekan tinggi (people power), oleh karena itu agar kekuatan itu dapat terarahkan ke arah yang semestinya (selain komitmen yang tinggi terhadap moral), maka mereka perlu dibekali dengan kemampuan berpikir yang memadai (deduktif, induktif, reflektif, kritis dan kreatif) agar kelak mampu berkiprah dalam mengembangkan bidang ilmu yang ditekuninya. 3. siswa adalah warga masyarakat yang kini maupun kelak akan menjalani kehidupan semakin kompleks. Hal ini menuntut mereka memiliki keterampilan berpikir kritis dan kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya secara kritis. 4. berpikir kritis adalah kunci menuju berkembangnya kreativitas, dimana kreativitas muncul karena melihat fenomena-fenomena atau permasalahan yang kemudian akan menuntut kita untuk berpikir kreatif. 5. banyak lapangan pekerjaan baik langsung maupun tidak,membutuhkan keterampilan berpikir kritis, misalnya sebagai pengacara atau sebagai guru maka berpikir kritis adalah kunci keberhasilannya. 6. setiap saat manusia selalu dihadapkan pada pengambilan keputusan, mau ataupun tidak, sengaja atau tidak, dicari ataupun tidak akan memerlukan keterampilan untuk berpikir kritis.
  • 63. • Berpikir kritis merupakan sebuah pola pikir yang memungkinkan manusia menganalisa masalah berdasarkan data yang relevan sehingga dapat mencari kemungkinan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang terbaik • Manfaat Berpikir Kritis – Berpikir kritis mampu menyelesaikan masalah – Berpikir kritis dapat membantu dalam pengambilan keputusan – Berpikir kritis dapat membedakan antara fakta dan opini – Berpikir kritis membantu kita untuk tetap tenang sekalipun dalam masalah yang sulit. MENGAPA HARUS BERPIKIR KRITIS?
  • 65. PENGERTIAN Higher-order thinking adalah Kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite) HOTS adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi
  • 66. o Transfer satu konsep ke konsep lainnya o Memproses dan menerapkan informasi o Mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda o Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah o Menelaah ide dan informasi secara kritis Karakteristik Higher-Order Thinking
  • 67. @ Dit. PSMA ‘Difficulty’ is NOT same as higher-order thinking. Mengetahui arti dari kata yang jarang digunakan mungkin sulit, tetapi ini bukanlah Higher-Order Thinking kecuali melibatkan proses bernalar (seperti mencari arti dari konteks/stimulus).
  • 69. DIMENSI PENGETAHUAN & DIMENSI PROSES PENGETAHUAN
  • 73. @ Dit. PSMA NO. LEVEL KOGNITIF KARAKTERISTIK SOAL 1. Pengetahuan dan Pemahaman Mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural. 2. Aplikasi  Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural tertentu pada konsep lain dalam mapel yang sama atau mapel lainnya;  Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural tertentu untuk menyelesaikan masalah kontekstual (situasi lain unfamiliar). 3. Penalaran Menggunakan penalaran dan logika untuk:  Mengambil keputusan (evaluasi)  Memprediksi & Refleksi  Menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah LEVEL KOGNITIF (PUSPENDIK)
  • 74. Proses Kognitif Bloom (Anderson & Krathwohl, 2001) Proses Kognitif Definisi Ingatan Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka- panjang Pemahaman Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi lisan, tertulis, dan gambar Aplikasi Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak biasa Analisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan Evaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar Kreasi Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur baru
  • 75. Taksonomi Bloom LOTS ke HOTS (McCurry) EVALUASI SINTESIS ANALISIS APLIKASI PEMAHAMAN ‘ PENGETAHUAN HOTSLOTS MENCIPTA MENG EVALUASI MENG ANALISIS MENERAPKAN HOT MEMAHAMI ‘ MENGINGAT
  • 76. HOTS Mencipta • Mengkreasi ide/gagasan sendiri. • Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi, mengembangkan, menulis, memformulasikan. Evaluasi • Mengambil keputusan sendiri. • Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah, memutuskan, memilih, mendukung. Analisis • Menspesifikasi aspek-aspek/elemen. • Kata kerja: membandingkan, memeriksa, menguji, mengkritisi, menguji. Sumber: Anderson&Krathwohl (2001) @ Dit. PSMA
  • 77. Tabel berikut mengklasifikasi instruksi-instruksi yang umum digunakan dalam soal/pertanyaan sesuai kategori Bloom taxonomy. Mengingat (Remember) Pemahaman (Understand) Aplikasi (Application) Analisa (Analysis) Evaluasi (Evaluate) Kreasi (Create) •Uraikan •Identifikasi •Urutkan •Sebutkan •Ingat kembali •Kenali •Catat •Hubungkan •Ulangi •Garis bawahi •Berikan contoh Uraikan • Tentukan •Jelaskan Ekspresikan •Jelaskan dengan kata- kata sendiri •Identifikasi •Temukan •Ulangi •Pilih •Sebutkan •Terjemahkan •Aplikasikan •Tunjukkan •Gunakan •Manfaatkan •Ilustrasikan •Operasikan •Terapkan •Analisa •Kategorikan •Bandingkan •Simpulkan •Bedakan •Temukan •Gambarkan •Artikan •Telaah •Prediksi •Menilai •Pilih •Kritik •Evaluasi •Telaah •Peringkat •Kaji ulang •Cermati •Kumpulkan •Rumuskan •Kelola •Modifikasi •Mengubah •Sintesa •Buat •Bangun •Rancang •Kembangkan •Hasilkan •Susun •Rakit •Bentuk
  • 78. KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI o BERPIKIR KRITIS o BERPIKIR KREATIF o PEMECAHAN MASALAH o PEMBUATAN KEPUTUSAN HOT
  • 79. 1. Soal diawali dengan STIMULUS 2. Stimulus mengangkat masalah KONTEKSTUAL (berbasis kasus) 3. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi, mencipta) dengan tahapan proses berpikir berikut o Transfer satu konsep ke konsep lainnya o Memproses dan menerapkan informasi o Mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda o Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah o Menelaah ide dan informasi secara kritis 4. Jawaban tersirat pada Stimulus Karakteristik Soal HOTS • Menemukan • menganalisis • menciptakan metode baru • merefleksi • memprediksi • berargumen • mengambil keputusan yang tepat
  • 80. No. Karakteristik Butir Soal 1 2 3 4 5 1. Soal menggunakan stimulus yang menarik (kebaruan, mendorong peserta didik untuk membaca). V V 2. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik, teks, visualisasi, dll, sesuai dengan dunia nyata)* V V 3. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi, mencipta) yang dalam penyelesaiannya dicirikan dengan tahapan proses berpikir berikut: a. Transfer satu konsep ke konsep lainnya b. Memproses dan menerapkan informasi c. Mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda- beda d. Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah e. Menelaah ide dan informasi secara kritis V X 4. Jawaban tersirat pada stimulus. V V
  • 81.  Bersifat divergen, memungkinkan munculnya beberapa alternatif respons atau jawaban  Tidak hanya mengukur kompetensi pengetahuan, tetapi juga keterampilan proses, dan sikap  Stem soal menggunakan stimulus berupa konteks kehidupan nyata atau fenomena yang dekat dengan kehidupan siswa  Tidak hanya mengukur pengetahuan tentang IPA, tetapi juga mengukur sikap dan bagaimana menggunakan pengetahuan tersebut dalam kehidupan nyata  Tidak cukup hanya berbentuk pilihan ganda
  • 82.  Asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari;  Ruang lingkup stimulus/konteks: personal, sosial, dan global, seperti:  kesehatan  Pendidikan  Pekerjaan  sumbar daya alam  lingkungan hidup  bencana alam  pemanfaatan sains dan teknologi
  • 83. Ciri-ciri asesmen kontekstual:  Siswa mengkonstruksi responnya sendiri, bukan sekadar memilih jawaban yang tersedia.  Tugas-tugas merupakan tantangan yang dihadapkan dalam dunia nyata.  Tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar, tetapi memungkinkan banyak jawaban benar atau semua jawaban benar.
  • 84. Asesmen Tradisional Asesmen Kontekstual Peserta didik cenderung memilih respons yang diberikan. Peserta didik mengekspresikan respons Konteks dunia kelas (buatan) Konteks dunia nyata (realistis) Umumnya mengukur aspek ingatan (recalling) Mengukur performansi tugas (berpikir tingkat tinggi) Terpisah dengan pembelajaran Terintegrasi dengan pembelajaran Pembuktian tidak langsung, cenderung teoretis. Pembuktian langsung melalui penerapan pengetahuan dan keterampilan dengan konteks nyata. Perbandingan asesmen tradisional dan kontekstual
  • 85. Pertanyaan2 untuk merangsang inovasi Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan- pertanyaan inovatif: – Adakah Cara lain? (What’s another way?), – Bagaimana jika…? (What if …?), – Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan – Apakah yang akan dilakukan? (What would you do?) (Krulik & Rudnick, 1999). Higher-Order Thinking Skills
  • 86. Pertanyaan2 untuk merangsang inovasi Berpikir Tingkat Tinggi • Rancanglah ... Rancanglah beberapa menu sehat untuk 3 hari. • Kembangkan ... Kembangkan sebuah rencana kampanye anti penggunaan narkoba (narkotik dan obat-obatan terlarang) beserta jinggle anti narkoba. • Karang ... Karanglah sebuah cerita persahabatan dengan latar belakang perselisihan antar suku. • Ciptakan ... Ciptakanlah sebuah rancang bangun kendaraan untuk akhir abad 21. • Tulis ... Dengan memakai sudut pandang Malin Kundang, tulislah sebuah surat yang menceritakan konflik antara si Malin dengan ibunya. • Nilailah (menilai) ... Menurut penilaianmu, apakah Malin Kundang satu-satunya yang bersalah dalam peristiwa tersebut? Mengapa? • Dll Higher-Order Thinking Skills
  • 87. Mengevaluasi Kemampuan menilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria (menilai suatu ide, kreasi, cara, atau metode). Contoh Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan berguna, apakah suatu informasi/benda menarik/ menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan, memberikan pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria. Higher-Order Thinking Skills
  • 88. Mencipta Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan untuk membentuknya Contoh Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas lainnya. Higher-Order Thinking Skills
  • 90. @ Dit. PSMA 1. Pengetahuan dan Pemahaman Di antara eubacteria berikut yang dapat menimbulkan sakit perut (diare) pada manusia adalah…. A. Psedomonas sp B. Thiobaccilus ferrooksidan C. Clostridium botulinum D. Escerichia coli E. Acetobacter xylinum SOAL BERDASARKAN LEVEL
  • 91. @ Dit. PSMA 2. Aplikasi (Penerapan) Jumlah uang yang beredar di masyarakat sebesar Rp 100 milyar, tingkat harga umum yang berlaku Rp 200.000,00 dan jumlah barang yang diperdagangkan 5.000.000 unit, maka kecepatan uang yang beredar menurut teori kuantitas Irving Fisher adalah …. A. 5 kali B. 10 kali C. 50 kali D. 100 kali E. 1000 kali
  • 92. @ Dit. PSMA Contoh Level Kognitif PENALARAN Ahmad adalah siswa lulusan SMA yang ingin melanjutkan ke Fakultas Pertanian IPB. Syarat untuk dapat diterima di Fakultas Pertanian IPB harus lulus tes Matematika dengan nilai tidak kurang dari 70 dan tes Biologi dengan nilai tidak kurang dari 50, serta jumlah nilai Matematika dan Biologi tidak boleh kurang dari 130. Ternyata jumlah nilai Ahmad untuk dua kali nilai Matematika dan tiga kali nilai Biologi sama dengan 300. Apakah Ahmad diterima atau ditolak di Fakultas Pertanian IPB? Jelaskan jawaban Anda! Materi Pokok: Sistem pertidaksamaan linear dua variabel
  • 93. @ Dit. PSMA Penyelesaian Skor Nilai tes Matematika = x (1) Nilai tes Biologi = y Didapat pertidaksamaan : 70x dan 50y ........... (1) Syarat diterima : 130 yx ........... (2) 4 Kita misalkan juga seorang peserta tes mendapat nilai C, maka didapat satu persamaan yaitu: C = 2x + 3y ................. (3) Agar diterima, nilai peserta tes harus lebih besar dari C minimal. 1 701  xg 502  yg 1303  yxg 1 Pedoman Penskoran
  • 94. @ Dit. PSMA Pedoman Penskoran Tentukan koordinat titik A dan B. Daerah penyelesaiannya adalah seperti yang diarsir Koordinat titi A adalah perpotongan garis 1g dan 3g maka koordinat A(70,60) Koordinat titik B adalah perpotongan 2g dan 3g maka koordinat B(80,50) 1 C = 2x + 3y pada B(80,50) C = 2(80) + 3(50) C = 310 C = 2x + 3y pada A(70,60) = 2(70) + 3(60) = 320 1 Karena nilai minimal C=2x+3y adalah 310, sedangkan jumlah nilai Ahmad 2x+3y=300. Kesimpulan Ahmad ditolak 1 Total skor 6
  • 95. Kompetensi Dasar : Menyusun sistem persamaan linear tiga variabel dari masalah kontekstual Materi : Menyusun sistem persamaan linear tiga variabel dari masalah kontekstual (Penerapan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel) Indikator Soal Level Kognitif : : Disajikan sebuah masalah yang berkaitan dengan SPLTV, siswa dapat menarik kesimpulan dari masalah yang ada Penalaran (L3) Kartu Soal Mata Pelajaran : Matematika Wajib Kelas/Semester : XI/1 Kurikulum : 2013
  • 96.
  • 97. dari data di atas bonus terbesar adalah.... A. Rp300.000,00 B. Rp400.000,00 C. Rp500.000,00 D. Rp600.000,00 E. Rp700.000,00 TIDAK HOTS
  • 98. Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C1, C2 Mengingat (C1): menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang. Larutan Asam adalah jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion H+. Pernyataan ini diungkapkan oleh… A. Arrhenius C. Lewis B. Bronsted-lowry D. Dalton Memahami (C2): mengkonstruksi makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran siswa Apakah yang terjadi menurut Arrhenius jika suatu asam dilarutkan dalam air... A. mengikat H+ C. terurai sempurna mengasilkan ion H+ B. menghasilkan ion H+ D. terjadi reaksi dengan air Bukan HOTS Bukan HOTS
  • 99. Aplikasi (C3): melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas Jika konsentrasi suatu larutan H2SO4 0,1M maka konsentrasi ion H+ adalah.... A. dua kali konsentrasi H2SO4 B. setengah kali konsentrasi H2SO4 C.sama dengan Konsentrasi H2SO4 D.tergantung jumlah H2SO4 yang ada Berapakah pH larutan HCl dengan konsentrasi 0,01 M A. 1 C. 13 B. 2 D. 12 Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C3 Bukan HOTS
  • 100. Analisis (C4): menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut dan struktur besarnya Jika Larutan HCl dan H2SO4 mempunyai konsentarsi yang sama maka perbandingan konsentrasi H+ pada kedua larutan tersebut adalah... A. sama besar B. konsentrasi H+ pada HCl lebih besar daripada konsentrasi H+ pada H2SO4 C.konsentrasi H+ pada H2SO4 lebih besar daripada konsentrasi H+ pada HCl D.konsentrasi H+ pada HCl ½ kali lebih besar daripada konsentrasi H+ pada H2SO4 Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C4
  • 101. Evaluasi (C5): membuat suatu pertimbangan atau keputusan berdasarkan kriteria dan standar yang ada 4 orang siswa ingin mereaksikan logam Mg dengan 2 buah asam, yaitu HCl dan H2SO4. Reaksi yang dilakukan haruslah menghasilkan jumlah gas H2 yang sama. Berikut hal yang dilakukan ke-4 siswa tersebut: Siswa A: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah H2SO4 dan HCl yang sama Siswa B: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah H2SO4 2 kali dari HCl Siswa C: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah HCl 2 kali dari H2SO4 Siswa D: mereaksikan sejumlah 2 kali Mg dengan dengan sejumlah H2SO4 dan HCl yang sama Dari percobaan yang dilakukkan oleh ke-4 siswa tersebut, siswa manakah benar melakukannya... A.Siswa A C. Siswa C B.Siswa B D. Siswa D Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C5
  • 102. Kreasi (C6)  memadukan bagian-bagian untuk membuat sesuatu yang baru dan saling berhubungan yang masuk akal atau dapat juga untuk menghasilkan suatu produk yang orisinil Jika anda akan membuat suatu larutan HCl dan H2SO4 dengan pH yang sama besar maka yang akan anda lakukan adalah.... A. Mengencerkan kedua larutan itu hingga mendapatkan pH yang sama dengan menggunakan pengukuran indikator universal B. Membuat Konsentrasi larutan HCl menjadi 2 kali larutan H2SO4 C. Menuliskan reaksi keduanya dan memeriksa jumlah H+ yang terlibat dari kedua reaksi tersebut D. Membandingkan langsung antara Konsentrasi HCl dan H2SO4 karena keduanya akan mempunyai konsentarsi H+ yang sama Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C6
  • 103. Pertanyaan2 untuk merangsang inovasi Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan- pertanyaan inovatif: – Adakah Cara lain? (What’s another way?), – Bagaimana jika…? (What if …?), – Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan – Apakah yang akan dilakukan? (What would you do?) (Krulik & Rudnick, 1999). Higher-Order Thinking Skills
  • 104. MATEMATIKA Kamu harus menulis jawabanmu pada garis yang disediakan. Jumlah garis menunjukkan perkiraan seberapa banyak yang harus kamu tulis.
  • 105. Jawaban-jawaban ini MASING-MASING akan diberi nilai penuh: Manusia sekarang lebih sehat daripada sebelumnya, dan cara-cara berlatih lebih ilmiah. Ada sepatu dan baju dibuat khusus yang meningkatkan prestasi. Orang-orang masa kini, rata-rata, umumnya lebih tinggi dan memiliki kaki lebih panjang daripada orang-orang 100 tahun lalu. Lintasan lari telah diperbaiki dari tahun ke tahun. Terdapat sekarang pusat-pusat latihan olah raga khusus untuk melatih atlit
  • 106.
  • 107.
  • 108.
  • 110. Tabel berikut menyajikan waktu lari dalam menit dan detik untuk pemenang medali Emas pada Olimpiade tahun 2008 dalam lomba lari 100 m, 200 m, 400 m dan 800 m. Lomba Pria Wanita 100 m 9,69 10,78 200 m 19,30 21,74 400 m 43,75 49,62 800 m 1:44,65 ? Manakah berikut ini yang paling mungkin merupakan waktu lari bagi pemenang medali emas untuk lomba lari wanita 800 m? A. 1:00,18 B. 1:20,43 C. 1:48,02 D. 1:54,87 Contoh Soal Matematika
  • 112. PENGGUNA INTERNET DI DUNIA Pengguna Internet dari hari ke hari selalu mengalami perkembangan dan salah satu cara mengetahui pengguna Internet dunia adalah dengan melihat data ter-update. Biasanya tempat untuk mengecek atau melihat data urutan pengguna Internet dari seluruh adalah melalui Internet World Stats (IWS). Melalui IWS kita bisa melihat perkembangan Pengguna Internet dari tahun ke tahun. Gambar 1 berikut adalah data pengguna Internet di dunia di berbagai wilayah. Tabel 1. Perkiraan jumlah penduduk. No Nama Region Jumlah Penduduk (dalam juta) 1 Asia 2.531 2 Eropa 739 3 Amerika Latin/Karibia 93 4 Amerika Utara 351 5 Afrika 1.125 6 Timur Tengah 279 7 Oceania/Australia 36 Jumlah 5.154 Soal HOTS
  • 113. Pengguna Internet di Indonesia adalah 73 juta orang. Dari data di atas, hitunglah perbandingan pengguna internet di Indonesia dan negara-negara di Asia! Kunci/Pedoman Penskoran: Penyelesaian Skor Jumlah pengguna internet di Asia = 45.7% x 5.154 = 2.355 juta ................................................................................. Pengguna Internet di Indonesia = 73 juta Jadi perbandingan pengguna internet di Indonesia dibandingkan dengan pengguna internet di Asia adalah 73 : 2.355 atau sekitar 73 2355 𝑥 100% = 3,09% .................................................................... 1 1 Jumlah skor Maksimum 2
  • 114. Pengujian sifat larutan asam atau basa dapat digunakan bahan alam sekitar sebagai pengganti kertas lakmus. Berikut ini Beberapa kelompok siswa akan menguji sifat asam dan basa suatu larutan dengan menggunakan berbagai bahan yang ada dirumahnya. Mereka terlebih dahulu membuat beberapa indikator alam untuk mengujinya. Data yang diperoleh dari berbagai tanaman tertera pada tabel. Bahan indikator mana seharusnya dipilih mereka untuk menguji bahan-bahan lain yang mempunyai sifat asam basa yang belum diketahui? A. Tomat dan daun pandan B. Kembang sepatu dan tomat C. Kol ungu dan kembang sepatu D. Daun pandan dan kembang sepatu Contoh Soal Kimia
  • 115. Empat orang siswa yang bernama Juli, Poppy, Parmin dan Anang menyelidiki apakah tanaman membutuhkan cahaya untuk bertahan hidup. Mereka masing-masing menanam tanaman yang sama dalam kondisi yang berbeda seperti yang tertera pada gambar berikut Dari ke-empat siswa tersebut, siapakah melakukan percobaan dengan menggunakan variabel kontrol yang tepat... A. Anang C. Poppy B. Parmin D. Juli 1) Ditulis oleh Poppy,P4TK IPA Contoh Soal Biologi1
  • 119. a. Pilihlah beberapa informasi dapat berupa gambar, grafik, tabel, wacana, dll yang memiliki keterkaitan dalam sebuah kasus. b. Stimulus hendaknya menuntut kemampuan menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis, menyimpulkan, atau menciptakan. c. Pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan menarik (terkini) memotivasi peserta didik untuk membaca. Pengecualian untuk mapel Bahasa, Sejarah boleh tidak kontekstual. d. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal), berfungsi. Menyusun Stimulus Soal HOTS
  • 120. KISI-KISI SOAL HOTS @ Dit. PSMA No. Kompetensi Dasar Materi Kelas/ Semester Indikator Soal Level Kognitif Bentuk Soal No. Soal Mata Pelajaran : .............................................. Guru Mapel : ............................................... Mata Pelajaran : .............................................. Guru Mapel : ............................................... Mata Pelajaran : ................... Guru Mapel : ...................
  • 121. Kompetensi Dasar Materi Pokok Kelas/ Semeste r Indikator Soal Bentuk Soal Level Kognf No Soa l 3.1. Menganalisi s berbagai kasus pelamnggar an HAM secara argumentati f dan saling keterhubun gan antara aspek ideal, instrumenta l dan praksis sila- sila Pancasila Hak asasi manusia dalam Pancasil a 1. Peserta didik dapat mengevaluasi HAM yang diajikan dalam sebuah wacana 2. Peserta didik dapat memprediksi pelanggaran HAM yang diajikan dalam sebuah wacana Uraian Penalaran C5 Penalaran C6 1 2 Mata Pelajaran : PPKn Peminatan : --- Kelas/Semester : XII/1 Kisi-Kisi
  • 122. @ Dit. PSMA Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup sebagai orang kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia mendapati pohon pepaya di depan rumahnya telah berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telah menguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik buah itu di keesokan hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah pepayanya hilang dicuri orang. KAKEK DAN PENCURI PEPAYA Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “Suamiku, jangan hanya karena sebuah pepaya saja engkau demikian murung” ujar sang istri. “Bukan itu yang aku sedihkan,” jawab sang kakek. “Aku berpikir, betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi- sembunyi di tengah malam agar tidak ketahuan orang. Belum lagi mesti memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetik pepaya.”
  • 123. @ Dit. PSMA “Oleh karena itu istriku...,” lanjut sang kakek. “Saya akan meminjam tangga dan saya taruh di bawah pohon pepaya kita. Mudah-mudahan ia datang kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil pepaya yang satunya.” Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati pepaya yang tinggal sebuah itu tetap ada beserta tangganya tanpa bergeser sedikitpun. Sang Kakek tetap menunggu. Namun di pagi berikutnya, tetap saja buah pepaya itu masih di tempatnya. Di sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang menenteng dua buah pepaya besar di tangannya. Sang kakek belum pernah mengenal si tamu tersebut. Singkat cerita, setelah berbincang lama, sang tamu dengan amat menyesal mengaku bahwa dialah yang telah mencuri pepayanya.
  • 124. @ Dit. PSMA “Sebenarnya, di malam berikutnya saya ingin mencuri buah pepaya yang tersisa. Namun saat saya menemukan ada tangga di sana, saya tersadarkan dan sejak itu saya bertekad untuk tidak mencuri lagi. Untuk itu, saya kembalikan pepaya Anda dan untuk menebus kesalahan saya, saya hadiahkan pepaya yang baru saya beli di pasar untuk Anda.” Diambil dari http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/kisah- kakek-dan-pencuri-pepaya.html
  • 125. @ Dit. PSMA PERTANYAAN 1. Ani berpendapat bahwa sifat Kakek tersebut dermawan. Setujukah kamu dengan pendapat Ani tersebut? Jelaskan alasanmu! 2. Apakah pendapatmu jika pada cerita tersebut si pencuri tetap mengambil pepaya milik Kakek yang kedua? 3. Apakah yang membuat perasaan Kakek sedih setelah menyadari satu buah pepaya miliknya hilang?**) 4. Apakah yang dilakukan sang pencuri untuk menebus kesalahannya?**) **) bukan soal HOTS
  • 126. No Jawaban Skor 1. Langkah ke-1 …………………………… Langkah ke-2 …………………………… Langkah ke-3 …………………………… ……………. 1 1 1 …. Jumlah 5 Pedoman Penskoran @ Dit. PSMA Mata Pelajaran : PPKn Kelas/Peminatan : Umum Kelas/Semester : XII/1