SlideShare a Scribd company logo
RUANG LINGKUP
EKONOMI SUMBER
DAYA MANUSIA
Ekonomi Sumber Daya Manusia
ilmu ekonomi yang diterapkan untuk menganalisis pembentukan dan
pemanfaatan sumber daya manusia yang berkaitan dengan
pembangunan ekonomi.
Ruang lingkup ekonomi
sumber daya manusia
• Dinamika kependudukan,
• ketenagakerjaan,
• struktur ketenagakerjaan,
lanjutan
• sektor informal-formal,
• transisi kependudukan,
• mobilitas dan migrasi penduduk,
• permintaan dan penawaran tenaga kerja,
• pekerja anak,
• perencanaan tenaga kerjaan serta pendududk dan pembangunan
ekonomi.
lingkup tersebut berarti ekonomi sumber daya manusia (Human
Resources Economic) berkaitan dengan studi: perencanaan sumber
daya manusia (human resources planning), ekonomi ketenagakerjaan
(Labur Economics) dan ekonomi kependudukan (Population
Economics).
Teori-Teori Sumber Daya Manusia
1. Teori Klasik Adam Smith Adam Smith (1729-1790). Smith mennganggap bahwa
manusia sebagai faktor produksi utama yang menentukan kemakmuran bangsa-
bangsa. Alasannya, alam (tanah) tidak ada artinya kalau tidak ada sumber daya
manusia yang pandai mengolahnya sehingga bermanfaat bagi kehidupan. Smith
menganggap alokasi sumber daya manusia yang efektif merupakan syarat perlu
bagi pertumbuhan ekonomi.
2. Teori Klasik J.B. Say Kontribusi Jean Baptiste Say (1767-1832) setiap penawaran
akan menciptakan permintaannya sendiri (supply creates its own demand). Say
berasumsi bahwa nilai produksi selalu sama dengan pendapatan. Peningkatan
produksi akan diiringi dengan peningkatan pendapatan. Secara umum peningkatan
produktivitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan peningkatan kemampuan/
keterampilan, disiplin, etos kerja produktif, sikap kreatif dan inofatif serta membina
lingkungan yang sehat untuk memacu prestasi.
3. Teori Malthus Thomas Robert Malthus (1766-1834) dianggap sebagai pemikir klasik
yang berjasa dalam pengembangan pemikiran-pemikiran ekonomi setelah Smith.
Bukunya yang dikenal paling luas adalah Principle of Population. Malthus pesimis
terhadap masa depan umat manusia disebabkan kenyataan bahwa tanah sebagai
salah satu faktor produksi utama tetap jumlahnya. Meskipun pemakaiannya tidak
seberapa namun jumlah lahan pertanian terus berkurang untuk perumahan,
pabrik-pabrik serta untuk pembuatan jalan. Malthus tidak percaya bahwa teknologi
dapat berlomba dengan penduduk. Jumlah penduduk yang tinggi pasti mengurangi
nilai produksi per kepala. Dan untuk mengatasi masalah ini hanya dengan
pengendalian atas pertumbuhan penduduk.
5. Teori Harrod-Domar (1946) dikenal sebagai teori pertumbuhan.
Menurut teori ini investasi tidak hanya menciptakan permintaan,
tetapi juga memperbesar kapasitas produksi. Kegiatan produksi yang
membesar membutuhkan permintaan yang besar pula agar produksi
tidak menurun. Peran modal fisik dalam model pertumbuhan amat
besar. Tetapi kapasitas hanya akan dapat membesar bila sumber daya
lain (modal fisik) membesar pula. Penduduk (angkatan kerja)
diasumsikan meningkat secara geometris dan full employment selalu
tercapai. Model Solow (1957) mirip dengan model Harrod-Domar.
Dalam model Solow dipakai suatu fungsi produksi Cobb-Daouglas dan
progres faktor dibahas secara jelas.
6. Teori Coale-Hoaver Berbeda dengan Solow, Coale-Hoaver tidak hanya
melihat penduduk sebagai input dalam proses produksi tetapi juga
segai konsumen produksi. Coale-Hoaver juga berbeda dengan Keynes
yang memusatkan perhatian pada negara kaya (dengan masalah
permintaan agregatnya). Coale-Hover memperhatikan persoalan di
negara miskin.
4. Teori Keynes Kaum klasik percaya bahwa perekonomian yang dilandaskan pada
kekuatan mekanisme pasar akan selalu menuju keseimbangan (equilibrium).
Dalam posisi keseimbangan, produksi akan menciptakan daya beli secara
otomatis terhadap barang-barang. Adanya paham yang menganggap ketidak
seimbangan hanya bersiafat sementara dan ada tangan tak kentara
(Invisiblehands) yang akan membawa ekonomi kembali pada posisi
keseimbangan. Kaum klasik percaya bahwa seluruh tenaga kerja yang ada akan
dipergunakan untuk proses produksi (fully-employed). Yang berarti tidak
adanya masalah pengangguran tenaga kerja. John Maynard Keynes (1883-
1946) mengkritik teori Say, dalam kenyataannya permintaan lebih kecil dari
pada penawaran, dan pendapatan akan ditabung dan tidak semuanya di pakai
untuk konsiumsi (permintaan efektif lebih kecil dari total produksi).
Penggunaan tenaga kerja penuh (fully employed) tidak akan dicapai karena
tenaga kerja tidak akan bekerja sesuai pandangan klasik. Para pekerja
mempunyai semacam serikat kerja (labor union) yang akan berusaha
memperjuangkan kepentingan buruh dari penurunan tingkat upah. Bila kurva
harga turun, maka kurva nilai produktivitas tenaga kerja (marginal value of
productivity of labor) yang di jadikan patokan dalam mempekerjakan tenaga
kerja ikut turun.
7. Teori Ester Boserup Coale-Hoaver melihat pertumbuhan penduduk sebagai
pengganggu pembangunan seperti halnya Malthus. Boserup berpendapat sebaliknya.
Dia berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk mengakibatkan dipakainya sistem
pertanian yang lebih intensif di suatu masyarakat primitive sehingga meningkatnya
output disektor pertanian. Penduduk juga mendorong penggunaan biologi pertanian
pada tingkat yang lebih tinggi. Penduduk mendorong diterimanya suatu inovasi
(teknologi) baru.
8. Teori Rational Expectation (Ratex) Aliran ini lahir karena kebijakan-kebijakan Keynes
yang dipakai selama ini gagal total dalam menghadapi permasalahan tahun 70-an dan
80-an. Pakar-pakar aliran ratex meninjau premis-premis yang digunakan Keynesian
seperti perlunya campur tangan pemerintah dan ekspektasi pola konsumsi
masyarakat. Aliran Ratex menganggap bahwa perekomomian cenderung pada
keseimbangan. Oleh karena itu tidak perlu lagi adanya kebijaksanaan stabilitas seperti
yang digunakan di masa Keynes. Aliran ini berasumsi bahwa masyarakat tidak bodoh.
Orang selalu berusaha mengejar kepentingan mereka sendiri dengan menggunakan
semua informasi yang mereka punyai untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dan
apa yang melandasi semua tingkah lakunya. Aliran ini membahas aspek
ketenagakerjaan seperti permintaan dan penawaran secara mendalam. Menurut aliran
ini perubahan permintaan melalui ekspansi moneter atau rangsangan fiscal akan
meningkatkan output kerja atau employment bila masyarakat tidak menduga adanya
kenaikan permintaan itu.
Ruang lingkup ekonomi sumber daya manusia

More Related Content

What's hot

Kapital dalam pembangunan ekonomi
Kapital dalam pembangunan ekonomiKapital dalam pembangunan ekonomi
Kapital dalam pembangunan ekonomi
yuniar putri
 
Ekonomi publik
Ekonomi publikEkonomi publik
Ekonomi publik
Thio Helena Simarmata
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
19091997sovi
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
Sugeng Budiharsono
 
pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasionalEdo Setiawan
 
konsep ekonomi regional
konsep ekonomi regionalkonsep ekonomi regional
konsep ekonomi regional
lailan syafrina
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
Wiandita Handayani
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguran
Gunawan Manalu
 
ekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alamekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alam
Firman Ferdian
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
Irma Asyatun
 
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomiStrategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomiNamirah Namirah
 
Konsumsi dan Investasi
Konsumsi dan InvestasiKonsumsi dan Investasi
Konsumsi dan Investasi
Ary Efendi
 
Perekonomian indonesia ppt
Perekonomian indonesia pptPerekonomian indonesia ppt
Perekonomian indonesia ppt
Dita Prillia Kusuma Devi
 
Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi IndonesiaSistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi Indonesia
abdul kodir
 
Ekonomi regional
Ekonomi regionalEkonomi regional
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
Indra Yu
 
PPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil Rahardiansyah
PPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil RahardiansyahPPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil Rahardiansyah
PPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil Rahardiansyah
Risal Fadhil Rahardiansyah
 
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasiPPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
Erika N. D
 

What's hot (20)

Kapital dalam pembangunan ekonomi
Kapital dalam pembangunan ekonomiKapital dalam pembangunan ekonomi
Kapital dalam pembangunan ekonomi
 
Ekonomi publik
Ekonomi publikEkonomi publik
Ekonomi publik
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
 
pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasional
 
konsep ekonomi regional
konsep ekonomi regionalkonsep ekonomi regional
konsep ekonomi regional
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguran
 
ekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alamekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alam
 
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIKPEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomiStrategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
 
Konsumsi dan Investasi
Konsumsi dan InvestasiKonsumsi dan Investasi
Konsumsi dan Investasi
 
Perekonomian indonesia ppt
Perekonomian indonesia pptPerekonomian indonesia ppt
Perekonomian indonesia ppt
 
Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi IndonesiaSistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi Indonesia
 
Ekonomi regional
Ekonomi regionalEkonomi regional
Ekonomi regional
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
 
PPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil Rahardiansyah
PPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil RahardiansyahPPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil Rahardiansyah
PPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil Rahardiansyah
 
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasiPPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
 

Similar to Ruang lingkup ekonomi sumber daya manusia

Tugas 4 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 4 restu antika 11140107 (5 v ma)Tugas 4 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 4 restu antika 11140107 (5 v ma)
Restu Antika
 
Pengantar ekp bab 3
Pengantar ekp bab 3Pengantar ekp bab 3
Pengantar ekp bab 3
Mubarok Syahrul
 
Ekonomi pertumbuhan ekonomi
Ekonomi   pertumbuhan ekonomiEkonomi   pertumbuhan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan ekonomi
Isyh
 
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunanevolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
Aprilia putri
 
Teori pembangunan
Teori pembangunanTeori pembangunan
Teori pembangunan
Sherra Rossa
 
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptxEkonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
RahmadKhadafi2
 
Ekonomika pembangunan
Ekonomika pembangunanEkonomika pembangunan
Ekonomika pembangunan
M Putra
 
Model ekonomi dan optimasi ekonomi
Model ekonomi dan optimasi ekonomiModel ekonomi dan optimasi ekonomi
Model ekonomi dan optimasi ekonomi
nuralfiyani24
 
(4) PERTUMBUHAN EKONOMI
(4) PERTUMBUHAN EKONOMI(4) PERTUMBUHAN EKONOMI
(4) PERTUMBUHAN EKONOMI
Bakhrul Ulum
 
Pertumbuhan Ekonomi (Pengertian, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan dengan ...
Pertumbuhan Ekonomi (Pengertian, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan dengan ...Pertumbuhan Ekonomi (Pengertian, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan dengan ...
Pertumbuhan Ekonomi (Pengertian, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan dengan ...
SMA BRUDERAN PURWOREJO
 
Teori 2 kependudukan
Teori 2 kependudukanTeori 2 kependudukan
Teori 2 kependudukan
Naimnukke
 
Ekonomi islam edited
Ekonomi islam editedEkonomi islam edited
Ekonomi islam edited
ardimuluk
 
Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1
aanjbi
 
Ekonomi pembangunan
Ekonomi pembangunanEkonomi pembangunan
Ekonomi pembangunan
ucup orenz
 
Teori pertumbuhan ekonomi klasik
Teori pertumbuhan ekonomi klasikTeori pertumbuhan ekonomi klasik
Teori pertumbuhan ekonomi klasik
salmafirda
 
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNANPERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Mikha_135
 
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptxTeori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
Adie dwiyanto
 
Pergeseran Paradigma Pembangunan
Pergeseran Paradigma PembangunanPergeseran Paradigma Pembangunan
Pergeseran Paradigma Pembangunan
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Pergeseran Paradigma Pembangunan
Pergeseran Paradigma PembangunanPergeseran Paradigma Pembangunan
Pergeseran Paradigma Pembangunan
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Mata kuliah teori dan isu pembangunan modul 123
Mata kuliah teori dan isu pembangunan modul 123Mata kuliah teori dan isu pembangunan modul 123
Mata kuliah teori dan isu pembangunan modul 123
dayattaufik21
 

Similar to Ruang lingkup ekonomi sumber daya manusia (20)

Tugas 4 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 4 restu antika 11140107 (5 v ma)Tugas 4 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 4 restu antika 11140107 (5 v ma)
 
Pengantar ekp bab 3
Pengantar ekp bab 3Pengantar ekp bab 3
Pengantar ekp bab 3
 
Ekonomi pertumbuhan ekonomi
Ekonomi   pertumbuhan ekonomiEkonomi   pertumbuhan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan ekonomi
 
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunanevolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
 
Teori pembangunan
Teori pembangunanTeori pembangunan
Teori pembangunan
 
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptxEkonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
 
Ekonomika pembangunan
Ekonomika pembangunanEkonomika pembangunan
Ekonomika pembangunan
 
Model ekonomi dan optimasi ekonomi
Model ekonomi dan optimasi ekonomiModel ekonomi dan optimasi ekonomi
Model ekonomi dan optimasi ekonomi
 
(4) PERTUMBUHAN EKONOMI
(4) PERTUMBUHAN EKONOMI(4) PERTUMBUHAN EKONOMI
(4) PERTUMBUHAN EKONOMI
 
Pertumbuhan Ekonomi (Pengertian, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan dengan ...
Pertumbuhan Ekonomi (Pengertian, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan dengan ...Pertumbuhan Ekonomi (Pengertian, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan dengan ...
Pertumbuhan Ekonomi (Pengertian, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan dengan ...
 
Teori 2 kependudukan
Teori 2 kependudukanTeori 2 kependudukan
Teori 2 kependudukan
 
Ekonomi islam edited
Ekonomi islam editedEkonomi islam edited
Ekonomi islam edited
 
Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1
 
Ekonomi pembangunan
Ekonomi pembangunanEkonomi pembangunan
Ekonomi pembangunan
 
Teori pertumbuhan ekonomi klasik
Teori pertumbuhan ekonomi klasikTeori pertumbuhan ekonomi klasik
Teori pertumbuhan ekonomi klasik
 
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNANPERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptxTeori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
 
Pergeseran Paradigma Pembangunan
Pergeseran Paradigma PembangunanPergeseran Paradigma Pembangunan
Pergeseran Paradigma Pembangunan
 
Pergeseran Paradigma Pembangunan
Pergeseran Paradigma PembangunanPergeseran Paradigma Pembangunan
Pergeseran Paradigma Pembangunan
 
Mata kuliah teori dan isu pembangunan modul 123
Mata kuliah teori dan isu pembangunan modul 123Mata kuliah teori dan isu pembangunan modul 123
Mata kuliah teori dan isu pembangunan modul 123
 

Ruang lingkup ekonomi sumber daya manusia

  • 2. Ekonomi Sumber Daya Manusia ilmu ekonomi yang diterapkan untuk menganalisis pembentukan dan pemanfaatan sumber daya manusia yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
  • 3. Ruang lingkup ekonomi sumber daya manusia • Dinamika kependudukan, • ketenagakerjaan, • struktur ketenagakerjaan,
  • 4. lanjutan • sektor informal-formal, • transisi kependudukan, • mobilitas dan migrasi penduduk,
  • 5. • permintaan dan penawaran tenaga kerja, • pekerja anak, • perencanaan tenaga kerjaan serta pendududk dan pembangunan ekonomi. lingkup tersebut berarti ekonomi sumber daya manusia (Human Resources Economic) berkaitan dengan studi: perencanaan sumber daya manusia (human resources planning), ekonomi ketenagakerjaan (Labur Economics) dan ekonomi kependudukan (Population Economics).
  • 6. Teori-Teori Sumber Daya Manusia 1. Teori Klasik Adam Smith Adam Smith (1729-1790). Smith mennganggap bahwa manusia sebagai faktor produksi utama yang menentukan kemakmuran bangsa- bangsa. Alasannya, alam (tanah) tidak ada artinya kalau tidak ada sumber daya manusia yang pandai mengolahnya sehingga bermanfaat bagi kehidupan. Smith menganggap alokasi sumber daya manusia yang efektif merupakan syarat perlu bagi pertumbuhan ekonomi. 2. Teori Klasik J.B. Say Kontribusi Jean Baptiste Say (1767-1832) setiap penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri (supply creates its own demand). Say berasumsi bahwa nilai produksi selalu sama dengan pendapatan. Peningkatan produksi akan diiringi dengan peningkatan pendapatan. Secara umum peningkatan produktivitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan peningkatan kemampuan/ keterampilan, disiplin, etos kerja produktif, sikap kreatif dan inofatif serta membina lingkungan yang sehat untuk memacu prestasi. 3. Teori Malthus Thomas Robert Malthus (1766-1834) dianggap sebagai pemikir klasik yang berjasa dalam pengembangan pemikiran-pemikiran ekonomi setelah Smith. Bukunya yang dikenal paling luas adalah Principle of Population. Malthus pesimis terhadap masa depan umat manusia disebabkan kenyataan bahwa tanah sebagai salah satu faktor produksi utama tetap jumlahnya. Meskipun pemakaiannya tidak seberapa namun jumlah lahan pertanian terus berkurang untuk perumahan, pabrik-pabrik serta untuk pembuatan jalan. Malthus tidak percaya bahwa teknologi dapat berlomba dengan penduduk. Jumlah penduduk yang tinggi pasti mengurangi nilai produksi per kepala. Dan untuk mengatasi masalah ini hanya dengan pengendalian atas pertumbuhan penduduk.
  • 7. 5. Teori Harrod-Domar (1946) dikenal sebagai teori pertumbuhan. Menurut teori ini investasi tidak hanya menciptakan permintaan, tetapi juga memperbesar kapasitas produksi. Kegiatan produksi yang membesar membutuhkan permintaan yang besar pula agar produksi tidak menurun. Peran modal fisik dalam model pertumbuhan amat besar. Tetapi kapasitas hanya akan dapat membesar bila sumber daya lain (modal fisik) membesar pula. Penduduk (angkatan kerja) diasumsikan meningkat secara geometris dan full employment selalu tercapai. Model Solow (1957) mirip dengan model Harrod-Domar. Dalam model Solow dipakai suatu fungsi produksi Cobb-Daouglas dan progres faktor dibahas secara jelas. 6. Teori Coale-Hoaver Berbeda dengan Solow, Coale-Hoaver tidak hanya melihat penduduk sebagai input dalam proses produksi tetapi juga segai konsumen produksi. Coale-Hoaver juga berbeda dengan Keynes yang memusatkan perhatian pada negara kaya (dengan masalah permintaan agregatnya). Coale-Hover memperhatikan persoalan di negara miskin.
  • 8. 4. Teori Keynes Kaum klasik percaya bahwa perekonomian yang dilandaskan pada kekuatan mekanisme pasar akan selalu menuju keseimbangan (equilibrium). Dalam posisi keseimbangan, produksi akan menciptakan daya beli secara otomatis terhadap barang-barang. Adanya paham yang menganggap ketidak seimbangan hanya bersiafat sementara dan ada tangan tak kentara (Invisiblehands) yang akan membawa ekonomi kembali pada posisi keseimbangan. Kaum klasik percaya bahwa seluruh tenaga kerja yang ada akan dipergunakan untuk proses produksi (fully-employed). Yang berarti tidak adanya masalah pengangguran tenaga kerja. John Maynard Keynes (1883- 1946) mengkritik teori Say, dalam kenyataannya permintaan lebih kecil dari pada penawaran, dan pendapatan akan ditabung dan tidak semuanya di pakai untuk konsiumsi (permintaan efektif lebih kecil dari total produksi). Penggunaan tenaga kerja penuh (fully employed) tidak akan dicapai karena tenaga kerja tidak akan bekerja sesuai pandangan klasik. Para pekerja mempunyai semacam serikat kerja (labor union) yang akan berusaha memperjuangkan kepentingan buruh dari penurunan tingkat upah. Bila kurva harga turun, maka kurva nilai produktivitas tenaga kerja (marginal value of productivity of labor) yang di jadikan patokan dalam mempekerjakan tenaga kerja ikut turun.
  • 9. 7. Teori Ester Boserup Coale-Hoaver melihat pertumbuhan penduduk sebagai pengganggu pembangunan seperti halnya Malthus. Boserup berpendapat sebaliknya. Dia berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk mengakibatkan dipakainya sistem pertanian yang lebih intensif di suatu masyarakat primitive sehingga meningkatnya output disektor pertanian. Penduduk juga mendorong penggunaan biologi pertanian pada tingkat yang lebih tinggi. Penduduk mendorong diterimanya suatu inovasi (teknologi) baru. 8. Teori Rational Expectation (Ratex) Aliran ini lahir karena kebijakan-kebijakan Keynes yang dipakai selama ini gagal total dalam menghadapi permasalahan tahun 70-an dan 80-an. Pakar-pakar aliran ratex meninjau premis-premis yang digunakan Keynesian seperti perlunya campur tangan pemerintah dan ekspektasi pola konsumsi masyarakat. Aliran Ratex menganggap bahwa perekomomian cenderung pada keseimbangan. Oleh karena itu tidak perlu lagi adanya kebijaksanaan stabilitas seperti yang digunakan di masa Keynes. Aliran ini berasumsi bahwa masyarakat tidak bodoh. Orang selalu berusaha mengejar kepentingan mereka sendiri dengan menggunakan semua informasi yang mereka punyai untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dan apa yang melandasi semua tingkah lakunya. Aliran ini membahas aspek ketenagakerjaan seperti permintaan dan penawaran secara mendalam. Menurut aliran ini perubahan permintaan melalui ekspansi moneter atau rangsangan fiscal akan meningkatkan output kerja atau employment bila masyarakat tidak menduga adanya kenaikan permintaan itu.