Mekanisme pasar adalah suatu proses penentuan tingkat harga berdasarkan dari kekuatan permintaan dan penawaran. Kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan dari harga hingga pasar menjadi seimbang (jumlah yang penawaran sama dengan jumlah permintaan).
Elastisitas = Sensitivitas = KelenturanElastisitas disini berarti persentase perubahan variabel dependen (jumlah barang) terhadap variabel independen (harga) sebesar satu persen.Ada hubungan sebab akibat.
Mekanisme pasar adalah suatu proses penentuan tingkat harga berdasarkan dari kekuatan permintaan dan penawaran. Kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan dari harga hingga pasar menjadi seimbang (jumlah yang penawaran sama dengan jumlah permintaan).
Elastisitas = Sensitivitas = KelenturanElastisitas disini berarti persentase perubahan variabel dependen (jumlah barang) terhadap variabel independen (harga) sebesar satu persen.Ada hubungan sebab akibat.
Permintaan Perusahaan Akan Faktor-Faktor ProduksiM. Ifaldi Sidik
Matakuliah Teori Ekonomi Mikro Lanjutan Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
1. Gika Apia
2. Lusiana
Pertimbangan pengusaha dalam berproduksi
Pentingnya Analisis Penentuan Harga Faktor Produksi
Prinsip Penggunaan dan Pengalokasian Faktor Produksi secara efisien
Pendapatan Faktor Produksi dan Distribusi Pendapatan
Teori Produktifitas Marjinal
Menentukan jumlah faktor produksi yang digunakan
Permintaan atas faktor produksi
Beberapa pengertian penting berkaitan dengan produksi
Sifat permintaan atas faktor produksi
Permintaan turunan (derived demand)
Kurva permintaan faktor produksi
Pergeseran kurva faktor produksi
Faktor penentu elastisitas permintaan faktor produksi
Elastisitas permintaan dari barang yang dihasilkan
Disusun guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Ekonomi Mikro
Pengampu : Dr. Maimun Sholeh, M.Si.
Oleh :
Aloysius Gregorius Bora 16719251003
Teska Destia Ratri 16719251006
Zuhdan Kamal Abdillah 16719251008
Hakima Maris 16719251022
PENDIDIKAN EKONOMI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Dana desa adalah sebuah program, pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mengalokasikan dana kepada desa-desa di seluruh Indonesia guna mendukung pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan di tingkat desa.
Produksi dalam pandangan islam dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk
menghasilkkan barang dan jasa yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masyarakat
secara umum, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan melalui usaha
yang halal dan berkah. Dalam pandangan islam, tujuan produksi tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi juga untuk mencapai tujuan spiritual yang
lebih tinggi. Produksi yang dijalankan oleh umat islam harus mengarah pada kemaslahatan
bersama dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Islam menekankan prinsip-prinsip berikut :
Keadilan
1.
Kemaslahatan Bersama
2.
Etika dan Moralitas
3.
Keterkaitan antara Produksi dan Ibadah
4.
2. KONSEP KONSUMSI DALAM ISLAM
Konsumsi dalam pandangan islam adalah suatu aktivitas mengeluarkan harta yang
dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsumsi dapat
dilakukan dengan cara yang halal maupun yang haram, oleh karena itu penting
bagi umat islam agar dapat memenuhi kebutuhannyha dengan cara yang halal
dan membawa berkah.
Konsumsi dalam Islam memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam islam, konsumsi yang dilakukan dengan cara yang halal dan baik
akan membawa keberkahan dan mendatangkan rizki yang halal. Sebaliknya
konsumsi yang dilakukan dengan cara yang haram dan tidak baik akan membawa
malapetaka dan kehancuran. IInvestasi dalam pandangan Islam adalah upaya memanfaatkan harta dengan cara
menanamkan modal pada bidang-bidang usaha tertentu dengan harapan memperoleh
keuntungan dan berkembangnya usaha tersebut, sekaligus memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Tujuan utama investasi dalam Islam adalah untuk memperoleh keuntungan yang halal
dan bermanfaat secara ekonomi serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Investasi dalam Islam juga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kemiskinan serta ketimpangan sosial. Selain itu, investasi juga dianggap
sebagai cara untuk menghargai dan memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh Allah
SWT.
PERAN INVESTASI DALAM
MEININGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Investasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi investasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat:
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Investasi
b. Kontribusi Investasi dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan
c. Peningkatan Kesejahteraan Umum melalui Investasi
4. POTENSI INDUSTRI HALAL
Industri halal memiliki potensi pasar yang besar, terutama di negara-negara mayoritas
Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah. Selain itu, produk halal juga diminati
oleh konsumen non-Muslim yang mencari produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan
diproduksi dengan standar yang ketat. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi pasar
industri halal antara lain:
a. Ukuran Pasar Global Industri Halal.
b. Pertumbuhan Pasar Industri Halal.
c. permintaan Masyarakat akan Produk Halal.
2. Penentuan Kombinasi Faktor Produksi
Melakukan kombinasi
faktor produksi
Menganalisa kombinasi
penggunaan faktor
produksi
Penentuan pendapatan
faktor-faktor produksi
-Efisiensi Biaya
- Laba Maksimum
3. Teori Produktivitas Marjinal
Biaya produksi tambahan yang dibayarkan kepada faktor produksi itu
sama dengan hasil penjualan tambahan yang diperoleh dari produksi
tambahan yang diciptakan oleh faktor produksi tersebut
4. jumlah tenaga
kerja
(L)
Produksi fisik
total
(TPP)
produksi
fisik marjinal
(MPP)
harga barang
(P)
hasil
penjualan
total
(TRP)
hasil
penjualan
marjinal
(MRP)
0 0 5.000 0 0
1 24 24 5.000 120.000 120.000
2 45 21 5.000 225.000 105.000
3 63 18 5.000 315.000 90.000
4 78 15 5.000 390.000 75.000
5 90 12 5.000 450.000 60.000
6 99 9 5.000 495.000 45.000
7 105 6 5.000 525.000 30.000
8 108 3 5.000 540.000 15.000
9 108 0 5.000 540.000 0
Teori Permintaan Terhadap Faktor Produksi
4
Asumsi :
-Harga barang tetap walaupun jumlah produksi bertambah (pasar persaingan sempurna)
-Hanya satu faktor saja yg penggunaannya dpt diubah-ubah, mis : faktor tenaga kerja
- Harga / upah tenaga kerja Rp. 30.000 / tenenaga kerja
5. jumlah tenaga
kerja
(L)
Produksi
fisik total
(TPP)
produksi
fisik
marjinal
(MPP)
harga barang
(P)
hasil
penjualan
total
(TRP)
hasil
penjualan
marjinal
(MRP)
0 0 0 0
1 24 24 5.000 120.000 120.000
2 45 21 4.800 216.000 96.000
3 63 18 4.600 289.000 73.000
4 78 15 4.400 343.000 53.000
5 90 12 4.200 378.000 34.000
6 99 9 4.000 396.000 18.000
7 105 6 3.800 399.000 3.000
8 108 3 3.600 388.000 -10.200
9 108 0 3.400 367.000 -21.600
5
Teori Permintaan Terhadap Faktor Produksi
Asumsi :
-Harga barang berubah-ubah, jumlah produksi bertambah (pasar persaingan tidak sempurna)
-Hanya satu faktor saja yg penggunaannya dpt diubah-ubah, mis : faktor tenaga kerja
- Harga / upah tenaga kerja Rp. 30.000 / tenenaga kerja
8. 8
THE LAW OF DEMINISHING RETURNTHE LAW OF DEMINISHING RETURN
(hukum hasil lebih yang semakin berkurang)
adalah sebuah hukum dalam ekonomi yang menjelaskan tentang proporsi input
yang tepat untuk mendapatkan output maksimal. Teori ini menjelaskan bahwa
ketika input yang kita miliki melebihi kapasitas produksi dari input,
maka return (pendapatan) kita akan semakin menurun
9. Pergeseran kurva permintaan faktor produksi:
1. Perubahan permintaan terhadap barang yang diproduksi.
2. Perubahan faktor produksi yang lain.
– Perubahan harga.
– Perubahan produktivitas faktor
– Elastisitas permintaan faktor produksi
oElastisitas permintaan dari barang yang dihasilkan
makin besar elastisitas permintaan barang yang dihasilkan, makin besar
elastisitas permintaan faktor produksi
oPerbandingan diantara ongkos yang dibayarkan kepada faktor produksi
dengan ongkos total.
oTingkat penggantian diantara faktor produksi makin banyak faktor produksi
lainnya dapat menggantikan sesuatu faktor produksi tertentu, semakin elastis
permintaan faktor produksi tersebut
oTingkat penurunan produksi fisik marginal (MPP) makin cepat
penurunan produksi fisik marjinal makin tidak elastis permintaan faktor
produksi yang bersangkutan
9
10. Penentuan Upah di Pasar Tenaga Kerja
Upah adalah pembayaran jasa-jasa fisik maupun mental yang
disediakan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha.
Upah uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para
pengusaha sebagai pembayaran tenaga mental atau fisik para pekerja
yang digunakan dalam proses produksi.
Upah riil adalah tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut
kemampuan upah tersebut membeli barang-barang dan jasa yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja.
10
11. Tahun Upah uang
(per unit)
Indeks
harga
konsumen
Upah riil
1995 Rp. 100.000 100 100/100 x Rp. 100.000 = Rp. 100.000
1997 Rp. 150.000 125 100/125 x Rp. 150.000 = Rp. 120.000
2000 Rp. 200.000 150 100/150 x Rp. 200.000 = Rp. 125.000
2005 Rp. 600.000 400 100/400 x Rp. 600.000 = Rp. 150.000
11
Indeks harga adalah indeks yang memberikan gambaran tentang tingkat rata-
rata dari perubahan harga-harga dari waktu ke waktu.
Indeks harga barang konsumen digunakan untuk menaksir upah riil dari tahun
ke tahun. Upah riil yang diterima tenaga kerja tergantung pada produktivitas
pekerja.
12. Sumber kenaikan produktivitas:
1.Kemajuan teknologi memproduksi.
2.Pertambahan kepandaian dan ketrampilan tenaga kerja
3.Perbaikan dalam organisasi perusahaan dan masyarakat.
12
Tingkat
upahWa
Wb
Sn
E1
E0
MRP1= D1
MRP0= D0
Jumlah tenaga kerjaN0
Tingkat produktivitas dan upah riil
Hubungan Antara Produktivitas dan Upah
13. Penentuan upah dalam pasar persaingan:
1.Pasar persaingan sempurna, tenaga kerja maupun perusahaan
tidak mempunyai persatuan.
2.Pasar monopsoni, dimana satu perusahaan merupakan pembeli
tunggal dari jasa tenaga kerja yang ditawarkan.
3.Pasar monopoli, dimana pekerja bersatu dalam suatu persatuan
atau serikat pekerja dalam menawarkan tenaga kerja.
4.Pasar monopoli bilateral, perusahaan adalah pembeli tunggal jasa
tenaga kerja, dan tenaga kerja secara bersama menawarkan tenaga
kerja.
13
14. Persaingan sempurna dalam pasar tenaga kerja:
Banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja dan tenaga kerja
di pasar tidak menyatukan diri dalam serikat pekerja
14
W
Jumlah tenaga kerja
Jumlah tenaga
kerja
0 0
e S = MRC
d = mrp d = mrp
D S
e
l L
15. Pasar tenaga kerja monopsoni :
Monopsoni berarti hanya terdapat satu pembeli di pasar sedangkan
penjual jumlahnya banyak.
15
jumlah
tenaga
kerja
tingkat
upah
upah total
tenaga kerja
upah
marjinal
tenaga
kerja (MCL)
hasil penjualan
marjinal (MRP)
1 300 300 1500
2 400 800 500 1300
3 500 1500 700 1100
4 600 2400 900 900
5 700 3500 1100 700
6 800 4800 1300 500
7 900 6300 1500 300
16. 16
MCL
S = w
D =MRP
D
Jumlah tenaga kerja
Tingkatupah
Tingkat Upah Pasar Monopsoni
17. Penentuan upah di pasar monopoli dan monopoli bilateral:
1.Menuntut upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada
ekuilibrium permintaan dan penawaran.
2.Membatasi penawaran tenaga kerja
3.Menjalankan usaha-usaha yang bertujuan menaikkan permintaan
tenaga kerja
17
w0
w1
L2
L0L1
0
D
S
e
Tingkatupah
Jumlah tenaga kerja
Gambar : upah dimana serikat
buruh mempunyai kekuatan
monopoli
18. 18
S1
S0
E1
E0
D = MRP
w1
w0
0 Jumlah tenaga kerja
L1 L0
Tingkatupah
Gambar : meningkatkan
upah dengan membatasi
penawaran
Tingkat Upah pada Pasar Monopoli di Pihak Tenaga Kerja
19. 19
D = MRP
MCL
S = w
w2
w0
w1
0 L1 L0 Jumlah tenaga kerja
Tingkatupah Tingkat upah dalam pasar tenaga kerja monopoli bilateral
20. Faktor yang menimbulkan perbedaan upah:
1.Perbedaan jenis pekerjaan.
2.Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan.
3.Pertimbangan bukan keuangan dalam memilih
pekerjaan.
4.Ketidak-sempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja.
20
21. Pendapatan faktor-faktor produksi lain:
sewa, bunga dan keuntungan
Sewa Ekonomi:
Sewa ekonomi adalah harga yang harus dibayar atas penggunaan tanah dan faktor-
faktor produksi lain yang jumlah penawarannya tidak dapat ditambah, atau bagian
pembayaran faktor produksi yang melebihi pendapatan yang diterimanya dari
pilihan terbaik dari pekerjaan-pekerjaan lain yang mungkin dilakukan:
a. Pendapatan pindahan (transfer earning): bagian dari pendapatan yang digunakan
untuk mencegah faktor produksi tersebut digunakan untuk kegiatan ekonomi yang
lain.
b. Sewa ekonomi: perbedaan diantara pendapatan yang diterima dan pendapatan
pindahan.
21
22. Tanah dan sewa ekonomi
22
D1
D2
D0
S
R2
R1
R0
0 Jumlah tenaga kerja
Sewatanah
23. 23
D = MRP S
Ew
w1
0
L
Tingkatupah
Jumlah tenaga kerja
Sewa ekonomi dan pendapatan pindahan
Sewa
ekonomi
Pendapatan
pindahan
24. Modal dan tingkat bunga:
1. faktor yang menentukan permintaan para pengusaha atas modal.
2. Faktor utama yang menentukan penawaran tabungan oleh
masyarakat.
3. Teori-teori yang menerangkan tentang penentuan tingkat upah.
Sebab-sebabnya terdapat beberapa tingkat bunga
Menerangkan perbedaan antara tingkat bunga nominal dan
tingkat bunga riil
24
25. Produktivitas modal dan permintaan modal:
Investasi : pengeluaran sektor perusahaan untuk membeli atau
memperoleh barang-barang modal baru untuk menggantikan
barang-barang modal lama
Faktor yang menentukan produktivitas modal:
-Menentukan besarnya pendapatan rata-rata tahunan netto.
- presentase dari modal yang ditanamkan
- tingkat pengembalian modal
25
28. Penentuan tingkat bunga:
Klasik : tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran
tabungan
28
D”m
Dm
Dm
D”m
E
E1
E2
r1
r0
r2
l0 l2 l10 Jumlah investasi
Tingkatbunga
29. Keynes : tingkat bunga tergantung pada jumlah uang yang beredar dan
preferensi likuiditet.
Preferensi likuiditet adalah permintaan masyarakat atas uang yang
tergantung pada tiga motif:
a. Untuk transaksi.
b. Untuk berjaga-jaga.
c. Untuk spekulasi.
29
r0
r1
0 M0 M1
LP
Jumlah uang
Tingkat
bunga
30. Faktor yang menyebabkan adanya beberapa tingkat bunga :
-Perbedaan resiko
-Jangka waktu pengembalian
-Biaya administrasi pinjaman
Tingkat bunga nominal dan tingkat bunga riil:
Tingkat bunga nominal : digunakan sebagai ukuran untuk
menentukan besarnya bunga yang harus dibayar oleh pihak
peminjam dana.
Tingkat bunga riil : persentase kenaikan nilai riil dari modal ditambah
bunganya dalam setahun
30