SlideShare a Scribd company logo
Email : Fitria_hadriyani@yahoo.com
Twit; @Fitrihadriyani@yahoo.com
pg. 1
D. MODEL BASIS MENURUT TIEBOUT
Gharle M. tiebout dalam makalahnya yang berjudul The community Economic
base study (1962) untuk Committee for economic development, new yorl (dalam Avron
Bendavid: Regional Economic Analisys, 1974) menggunkan perbandingan dalam bentuk
pendapatan (income) dan membuat rincian yang lebih mendalam tentang faktor-faktor
terkait dalam pengganda basis.dalam bentuk pendapatan , hubungan antara perubahan
pendapatan basis dengan perubahan total pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dalam uraian berikutnya Tiebout menggunakan simbol-simbol. Simbol-simbol dasar dari
tiebout adalah :
Yt = Pendapatan Total ( total Income)
Yb = Pendapatan Basis (basic Income)
Yn = Pendapatan Nonbasis (serrvice)
K = Pengganda Basis (base multiplier)
∆ = Perubahan Pada.............
Dengan menggunakan simbol-simbol diatas, apa yang telah dirumuskan dengan
kata-kata pada uraian terdahulu dapat dirumuskan dengan simbol seperti berikut ini :
Pengganda basis dalam satuan pendpatan adalah sebagai berikut :
Atau dalam bentuk simbol adalah : K = Tt
Yb
Karena pendapatan total = Pendapatan Basis + Pendapatan nonbasis maka rumus
pengganda basis tersebut diats dapat dimodifikasi menjadi sebagai berikut :
)2.(....................
1
Yt
YnYt
I
Yt
Yb
I
Yb
Yt
K
Yt
Yn
I
Yt
Yn
Yt
yt
I






Perubahan pendapatan total = Pengganda basis x Perubahan pendapatan basis.
∆Yt = K. ∆ Yb .......................(1)
Pengganda basis = Pendapatan Total
Pendapatan Basis
Email : Fitria_hadriyani@yahoo.com
Twit; @Fitrihadriyani@yahoo.com
pg. 2
Pengganda basis yang dikemukakan diatas disebut sebagai pengganda basis jangka
pendek (Ks) sehingga :
Yt
Yn
s


1
1
K
Apabila Ks dari persamaan (2) digunakan sebagai pengganti pengganda bsis pada
persamaan (1), diperoleh persamaan baru dalam perubahan pendapatan total wilayah
sebagai berikut :
)3.........(..........
1
1
Yb
Yt
Yn
Yt 














Selanjutnay menurut tiebout perekonomian terdiri atas tiga sector, yaitu sector (x),
sector investasi(I), dan sector konsumsi (c). Total pendpatan wilayah adalah penjumlahan
dari ketiga sector tersebut denagn catatan apabila seluruh kegiatan menggunakan bahan
baku local. Jadi secara simbolik :
Namun diketahui bahwa pengeluaran pemerintah untuk konsumsi dan
pengeluaran untuk investasi tidaks eluruhnya menggunkan bahan baku local. Yang
menjadi pendapatan daerah adalah total pengeluaran dikurangi pengeluaran untuk impor
kedua kegiatan tersebut. Pengeluaran konsumsi yang digunakan untuk memblei produk
local dan menjadi pendapatan daerah diberi symbol Cr dan untuk investasi diberi symbol
Ir. Dari persamaan (4) diatas dapat dirumuskan bahwa
Yt = X + I +C.....................(4)
∆Yt = ∆X + ∆Ir + ∆Cr……………………..(5)
Email : Fitria_hadriyani@yahoo.com
Twit; @Fitrihadriyani@yahoo.com
pg. 3
Penambahan symbol r (regional) dibelakang I dan C menggambarkan bahwa yang
dihitung hanyalah yang menjadi penaptan local. Sebagian pengeluaran untuk investasi
dan konsumsi tidak akan menjadi pendapatan lokal. Sebagian pengeluaran untuk
investasi dan konsumsi tidak akan menjadi pendapatan lokal, baik karena pajak yang
ditarik pemerintah maupun karena barang tersebut berasal dari impor. Pendapatan dari
konsumsi (Cr) adalah pendapatan non basis karena besarnya ditentukan oleh tingkat
pendapatan masyarakat diwilayah tersebut. Pendapatan dari ekspor adalah pendapatan
basis karena sifat oxogenous begitu pula pendaptan dari kegitan investasi (Ir) besarnya
investasi bukan ditentukan oleh pendapatan masyarakat saat ini, melainkanberdasarkan
keputusan masa lalu dan harapan dimasa yang akan datang, atau dana investasi datang
dari luar wilayah sehingga dianggap Oxogeneous. Jadi pendapatan basis terdiri atas
penjumlahan dari pendapatan kegiatan ekspor dan kegiatan investasi tetapi dari bagian
yang menjadi pendapatan lokal. Jadi, dapat dirumuskan bahwa :
Dan selanjutnya diturunkan menjadi
Untuk mendapatkam analisis yang lebih mendetail tentang tiga sektor yang
mempengaruhi pendapatan wilayah, selanjutnya akan digunakan simbol-simbol yang
lebih sederhana ketimbang simbol-simbol asli yang digunkaan Tiebout, tanpa mengubah
sedikitpun sasaran dari perumusan Tiebout. Dalam rangka penyerhanaan rumus, akan
digunakan konsep propensity, yaitu hasrat untuk membelanjakan pendapatan untuk
membeli barang-barang konsumsi. Propensity biasanya dinyatakan dalam bentuk
proporsi, yaitu berupa hasil bagi. Hasil bagi ini jika dikaliakn dengan 1—(seratus) akan
menjadi persentase (%). Propensity biasanya dinyatakan dalam bentuk huruf kecil dari
simbol aslinya. Simbol-simbol yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
Yb = X + Ir………………(6)
∆Yb = (∆X + ∆ Ir) = ∆ (X + Ir)...........(7)
c = propensity to consume (proporsi untuk konsumsi)
cr = proporsi konsumsi yang menggunakan produk lokal
Email : Fitria_hadriyani@yahoo.com
Twit; @Fitrihadriyani@yahoo.com
pg. 4
Sekarang kita dapat menuliskan bahwa :
Artinya penerimaan sektor nonbisnis samadengan pengeluaran konsumsi untuk
barang-barang lokal sama dengan penerimaan total dikalikan proporsi yang dijadikan
konsumsi dikalikan proporsi konsumsi yang menjadi penerimaan lokal. Apabila
persamaan 980 kita masukkan de dalam persamaan (2), akan diperoleh rumus baru untuk
menghitung pengganda basis sebagai berikut :
)9........(..........
)).((1
1
)).(.(1
1
crc
Yt
crcYt
K




Sekarang persamaan tiga dapat dilengkapi dengan memasukkan persamaan (9)
kedalam persamaan (3) dan mendapatkan persamaan perubahan pendapatan total sebagai
berikut :
)10..(..........).........(
)).((1
1
IrX
crc
Yt 


Secara ekonomi, penyebut pada persamaan pengganda basis akan selalu lebih
besar dari satu. Seandainya berdasarkan suatu survei sosila ekonomi diketahui bahwa
rata-rata rumah tangga menggunkana 0,7 (70%) dari pendapatannya untuk kebutuhan
konsumsi. Kemudian dari barang yang dikonsumsi tersebut diketahui bahwa 0,6 (60%)
merupakan produk lokal dan sisanya adalah barang impor, maka nilai pengganda basis
adalah :
724,1
)6,0).(7,0(1
1


K
Yn = Cr = Yt . (c) . (cr)……………….(8)
Email : Fitria_hadriyani@yahoo.com
Twit; @Fitrihadriyani@yahoo.com
pg. 5
Pengganda basis sebesar 1,724 berarti untuk setiap tambahan penapatan wilayah
yang berasal dari peningkatan ekspor dan atau pertambahainvestasi akan menaikkan
penapatan wilayah sebesar 1,724 kali, yaitu satu unit berasal dari sektor basis itu sendiri
dan 0,724 unit berasal dari sektor nonbasis. Dalam bentuk persamaan, hal itu dapat
dituliskan :
Manfaat dari pengganda basis ini, antara lain disatu sisi dapat digunkaan untuk
meramalkan tingkat pendapatan dimasa yanga akan datang seandainya diketahui
besarnya kenaikan ekspor dan besarnya tambahan investsi yang diduga akan msuk
kewilayah analisis. Disisi lain, seandainya pendapaan wilayah ingin ditingkatkan sebesar
suatu angka tertentu maka untuk mencapai hal itu harus ada usaha untuk menaikkan
ekspor dan investasi baru hingga mencapai suatu angka tertentu.
Tiebout kebudian memerinci sektor-sektornay secara lebih detail. Sektor ekspor
dibagi menjadi dua dan sektor investasi dibagi menjadi emapt. Perinciannya denagn
menggunkan simbol yang lebih sederhana adalah sebagai berikut :
Sektor Ekspor :
Xp = Penerimaan dari ekspor kepada pihak swasta/luar negeri
Xg = Penerimaan dari ekspor kepada pemerintah pusat, yaitu barang/jasa yang dbeli
pemerintah pusat diwilayah analisis
Sektor Investasi:
Irb = Penerimaan dari investasi di bidang usaha (business)
Irh = Penerimaan investasi dari bidang perumahan (housing)
Irg = Penerimaan investasi pemerintah diwilayah analisis
Org = Penerimaan dari kegiatan rutin pemerintahan diwilayah analsis
Sekarang kita bisa membuat persamaan perubahan pendapdta regional dengan 7
sektor yang sebetulnya hanya perincian dari model sebelumnya yang terdiri dari 3 sektor.
Persamaan perubahan pendapatan regional tersebut aalah sebagai berikut :
∆Yt = 1,724 . ∆ ( X + Ir)
Email : Fitria_hadriyani@yahoo.com
Twit; @Fitrihadriyani@yahoo.com
pg. 6
)11....().........(.
)).((1
1
rgrgrbgp OIIXX
crc
Yt 







Rumus diatas dianamakan pengganda jangka pendek (short run multiplier)
Menurut tiebout dalam jangka panjang (long run), hanya sektor ekspor yang dapat
mendorong pertumbuhan, sedangkan sektor investasi sebetulnya tumbuh karena ada
pertumbuhan ekonomi.

More Related Content

What's hot

Pendapatan Nasional - Ekonomi
Pendapatan Nasional - EkonomiPendapatan Nasional - Ekonomi
Pendapatan Nasional - Ekonomi
Teuku Ichsan
 
58443826 e-book-regional
58443826 e-book-regional58443826 e-book-regional
58443826 e-book-regional
Aroel Shylla
 
Kebijakan perencanaan pembangunan regional
Kebijakan perencanaan pembangunan regional Kebijakan perencanaan pembangunan regional
Kebijakan perencanaan pembangunan regional
Hamid Zukhair
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
Indra Yu
 
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan Perekonomian TerbukaKeseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasional Pendapatan nasional
Pendapatan nasional
Ita Pitriyanti
 
Input output edit akhir
Input output edit akhirInput output edit akhir
Input output edit akhir
Shahnaz Acrydiena
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis Kependudukan
Siti Sahati
 
Tugas makro
Tugas makroTugas makro
Tugas makro
taufik anggoro
 
Model basis eko menurut tiebout
Model basis eko menurut tieboutModel basis eko menurut tiebout
Model basis eko menurut tieboutFitria Hadri Yani
 
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riauAnalisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
Opissen Yudisyus
 
Perhitungan Bagi Hasil Dalam Bank Syari'ah
Perhitungan Bagi Hasil Dalam Bank Syari'ahPerhitungan Bagi Hasil Dalam Bank Syari'ah
Perhitungan Bagi Hasil Dalam Bank Syari'ahmadureh
 
Analisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalAnalisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi Regional
Dahlan Tampubolon
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Hisyam Lingga
 
Ekonomi regional
Ekonomi regionalEkonomi regional
M keu-31
M keu-31M keu-31
Beberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regionalBeberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regional
Sugeng Budiharsono
 
Partnership (persekutuan)
Partnership (persekutuan)Partnership (persekutuan)
Partnership (persekutuan)
Syafril Djaelani,SE, MM
 

What's hot (20)

Pendapatan Nasional - Ekonomi
Pendapatan Nasional - EkonomiPendapatan Nasional - Ekonomi
Pendapatan Nasional - Ekonomi
 
58443826 e-book-regional
58443826 e-book-regional58443826 e-book-regional
58443826 e-book-regional
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Kebijakan perencanaan pembangunan regional
Kebijakan perencanaan pembangunan regional Kebijakan perencanaan pembangunan regional
Kebijakan perencanaan pembangunan regional
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
 
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan Perekonomian TerbukaKeseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan Perekonomian Terbuka
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasional Pendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Input output edit akhir
Input output edit akhirInput output edit akhir
Input output edit akhir
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis Kependudukan
 
Tugas makro
Tugas makroTugas makro
Tugas makro
 
Model basis eko menurut tiebout
Model basis eko menurut tieboutModel basis eko menurut tiebout
Model basis eko menurut tiebout
 
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riauAnalisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
 
Perhitungan Bagi Hasil Dalam Bank Syari'ah
Perhitungan Bagi Hasil Dalam Bank Syari'ahPerhitungan Bagi Hasil Dalam Bank Syari'ah
Perhitungan Bagi Hasil Dalam Bank Syari'ah
 
Analisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalAnalisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi Regional
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
 
Ekonomi regional
Ekonomi regionalEkonomi regional
Ekonomi regional
 
M keu-31
M keu-31M keu-31
M keu-31
 
Beberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regionalBeberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regional
 
Partnership (persekutuan)
Partnership (persekutuan)Partnership (persekutuan)
Partnership (persekutuan)
 

Viewers also liked

Permasalahan pendidikan
Permasalahan pendidikanPermasalahan pendidikan
Permasalahan pendidikan
Fitria Hadri Yani
 
Perdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksiPerdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksiFitria Hadri Yani
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
Fitria Hadri Yani
 
Mengenal globalisasi
Mengenal globalisasiMengenal globalisasi
Mengenal globalisasi
Fitria Hadri Yani
 
Konsep Dasar Analisis Finansial
Konsep Dasar Analisis FinansialKonsep Dasar Analisis Finansial
Konsep Dasar Analisis Finansial
Ellen Deviana Arisadi
 
Analisa Proyek (SDR)
Analisa Proyek (SDR)Analisa Proyek (SDR)
Analisa Proyek (SDR)
Sandi Andrian
 
Proteksi perdagangan
Proteksi perdaganganProteksi perdagangan
Proteksi perdagangan
Fitria Hadri Yani
 
Produk domestik bruto
Produk domestik brutoProduk domestik bruto
Produk domestik bruto
Fitria Hadri Yani
 
Evaluasi proyek (1)
Evaluasi proyek (1)Evaluasi proyek (1)
Evaluasi proyek (1)
Sahat Sianipar
 
Analisis proyek pembangunan kehutanan
Analisis proyek pembangunan kehutananAnalisis proyek pembangunan kehutanan
Analisis proyek pembangunan kehutanan
EDIS BLOG
 
P ph badan dan badan usaha tetap
P ph badan dan badan usaha tetapP ph badan dan badan usaha tetap
P ph badan dan badan usaha tetapFitria Hadri Yani
 
Pengertian implementasi kurikulum
Pengertian implementasi kurikulumPengertian implementasi kurikulum
Pengertian implementasi kurikulumFitria Hadri Yani
 
08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layak08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layak
derezara
 
Analisis proyek
Analisis proyekAnalisis proyek
Analisis proyek
Fitria Hadri Yani
 
Makalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyekMakalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyek
Marobo United
 
Analisis proyek full version
Analisis proyek full versionAnalisis proyek full version
Analisis proyek full version
Krisdinar Sumadja
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
D Istigfarin
 

Viewers also liked (19)

Permasalahan pendidikan
Permasalahan pendidikanPermasalahan pendidikan
Permasalahan pendidikan
 
Perdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksiPerdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksi
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
 
Mengenal globalisasi
Mengenal globalisasiMengenal globalisasi
Mengenal globalisasi
 
Konsep Dasar Analisis Finansial
Konsep Dasar Analisis FinansialKonsep Dasar Analisis Finansial
Konsep Dasar Analisis Finansial
 
Analisa Proyek (SDR)
Analisa Proyek (SDR)Analisa Proyek (SDR)
Analisa Proyek (SDR)
 
Proteksi perdagangan
Proteksi perdaganganProteksi perdagangan
Proteksi perdagangan
 
Produk domestik bruto
Produk domestik brutoProduk domestik bruto
Produk domestik bruto
 
Evaluasi proyek (1)
Evaluasi proyek (1)Evaluasi proyek (1)
Evaluasi proyek (1)
 
Analisis proyek pembangunan kehutanan
Analisis proyek pembangunan kehutananAnalisis proyek pembangunan kehutanan
Analisis proyek pembangunan kehutanan
 
P ph badan dan badan usaha tetap
P ph badan dan badan usaha tetapP ph badan dan badan usaha tetap
P ph badan dan badan usaha tetap
 
Pengertian implementasi kurikulum
Pengertian implementasi kurikulumPengertian implementasi kurikulum
Pengertian implementasi kurikulum
 
08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layak08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layak
 
Analisis proyek
Analisis proyekAnalisis proyek
Analisis proyek
 
Makalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyekMakalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyek
 
Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)
Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)
Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)
 
Analisis proyek full version
Analisis proyek full versionAnalisis proyek full version
Analisis proyek full version
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
Evaluasi proyek
Evaluasi proyekEvaluasi proyek
Evaluasi proyek
 

Similar to Model basis eko menurut tiebout

KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONALKOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
heckaathaya
 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copyPaarief Udin
 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Paarief Udin
 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copyPaarief Udin
 
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
RiyanAdita
 
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
RiyanAdita
 
PENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMIPENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Aryansa Dewi
 
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
TimothySiahaan
 
Pendapatan Nasional
Pendapatan NasionalPendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
Early Ridho Kismawadi
 
Pendapatan Nasional
Pendapatan NasionalPendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
Jogo Hera
 
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptxKELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
alifyaErfaisa
 
Sektor potensial di indonesia
Sektor potensial di indonesiaSektor potensial di indonesia
Sektor potensial di indonesia
aliluqman
 
Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)Tri Yani
 
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
pakguruku.site
 
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS IPendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Farah Della
 
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnisAplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Wahono Diphayana
 
pendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdf
pendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdfpendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdf
pendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdf
NuryonoAdiRahman
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Yasmin Pambudi Putri
 

Similar to Model basis eko menurut tiebout (20)

KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONALKOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
 
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
 
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
 
Latihan ekonomi
Latihan ekonomiLatihan ekonomi
Latihan ekonomi
 
PENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMIPENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
 
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
 
Pendapatan Nasional
Pendapatan NasionalPendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Pendapatan Nasional
Pendapatan NasionalPendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
 
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptxKELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
 
Sektor potensial di indonesia
Sektor potensial di indonesiaSektor potensial di indonesia
Sektor potensial di indonesia
 
Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)
 
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
 
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS IPendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
 
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnisAplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
 
pendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdf
pendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdfpendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdf
pendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdf
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 

More from Fitria Hadri Yani

Masalah pendidikan di indonesia
Masalah pendidikan di indonesiaMasalah pendidikan di indonesia
Masalah pendidikan di indonesiaFitria Hadri Yani
 
Analisis proyek
Analisis proyekAnalisis proyek
Analisis proyek
Fitria Hadri Yani
 
Skala bertingkat
Skala bertingkatSkala bertingkat
Skala bertingkat
Fitria Hadri Yani
 
Perdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksiPerdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksi
Fitria Hadri Yani
 
Mengenal globalisasi
Mengenal globalisasiMengenal globalisasi
Mengenal globalisasi
Fitria Hadri Yani
 
Bab 6 analisis neraca pembayaran
Bab 6 analisis neraca pembayaranBab 6 analisis neraca pembayaran
Bab 6 analisis neraca pembayaranFitria Hadri Yani
 

More from Fitria Hadri Yani (9)

Masalah pendidikan di indonesia
Masalah pendidikan di indonesiaMasalah pendidikan di indonesia
Masalah pendidikan di indonesia
 
Analisis proyek
Analisis proyekAnalisis proyek
Analisis proyek
 
Skala bertingkat
Skala bertingkatSkala bertingkat
Skala bertingkat
 
Perdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksiPerdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksi
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
 
Mengenal globalisasi
Mengenal globalisasiMengenal globalisasi
Mengenal globalisasi
 
Skala bertingkat
Skala bertingkatSkala bertingkat
Skala bertingkat
 
Kelompok 8..
Kelompok 8..Kelompok 8..
Kelompok 8..
 
Bab 6 analisis neraca pembayaran
Bab 6 analisis neraca pembayaranBab 6 analisis neraca pembayaran
Bab 6 analisis neraca pembayaran
 

Recently uploaded

LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
moh3315
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 

Model basis eko menurut tiebout

  • 1. Email : Fitria_hadriyani@yahoo.com Twit; @Fitrihadriyani@yahoo.com pg. 1 D. MODEL BASIS MENURUT TIEBOUT Gharle M. tiebout dalam makalahnya yang berjudul The community Economic base study (1962) untuk Committee for economic development, new yorl (dalam Avron Bendavid: Regional Economic Analisys, 1974) menggunkan perbandingan dalam bentuk pendapatan (income) dan membuat rincian yang lebih mendalam tentang faktor-faktor terkait dalam pengganda basis.dalam bentuk pendapatan , hubungan antara perubahan pendapatan basis dengan perubahan total pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut : Dalam uraian berikutnya Tiebout menggunakan simbol-simbol. Simbol-simbol dasar dari tiebout adalah : Yt = Pendapatan Total ( total Income) Yb = Pendapatan Basis (basic Income) Yn = Pendapatan Nonbasis (serrvice) K = Pengganda Basis (base multiplier) ∆ = Perubahan Pada............. Dengan menggunakan simbol-simbol diatas, apa yang telah dirumuskan dengan kata-kata pada uraian terdahulu dapat dirumuskan dengan simbol seperti berikut ini : Pengganda basis dalam satuan pendpatan adalah sebagai berikut : Atau dalam bentuk simbol adalah : K = Tt Yb Karena pendapatan total = Pendapatan Basis + Pendapatan nonbasis maka rumus pengganda basis tersebut diats dapat dimodifikasi menjadi sebagai berikut : )2.(.................... 1 Yt YnYt I Yt Yb I Yb Yt K Yt Yn I Yt Yn Yt yt I       Perubahan pendapatan total = Pengganda basis x Perubahan pendapatan basis. ∆Yt = K. ∆ Yb .......................(1) Pengganda basis = Pendapatan Total Pendapatan Basis
  • 2. Email : Fitria_hadriyani@yahoo.com Twit; @Fitrihadriyani@yahoo.com pg. 2 Pengganda basis yang dikemukakan diatas disebut sebagai pengganda basis jangka pendek (Ks) sehingga : Yt Yn s   1 1 K Apabila Ks dari persamaan (2) digunakan sebagai pengganti pengganda bsis pada persamaan (1), diperoleh persamaan baru dalam perubahan pendapatan total wilayah sebagai berikut : )3.........(.......... 1 1 Yb Yt Yn Yt                Selanjutnay menurut tiebout perekonomian terdiri atas tiga sector, yaitu sector (x), sector investasi(I), dan sector konsumsi (c). Total pendpatan wilayah adalah penjumlahan dari ketiga sector tersebut denagn catatan apabila seluruh kegiatan menggunakan bahan baku local. Jadi secara simbolik : Namun diketahui bahwa pengeluaran pemerintah untuk konsumsi dan pengeluaran untuk investasi tidaks eluruhnya menggunkan bahan baku local. Yang menjadi pendapatan daerah adalah total pengeluaran dikurangi pengeluaran untuk impor kedua kegiatan tersebut. Pengeluaran konsumsi yang digunakan untuk memblei produk local dan menjadi pendapatan daerah diberi symbol Cr dan untuk investasi diberi symbol Ir. Dari persamaan (4) diatas dapat dirumuskan bahwa Yt = X + I +C.....................(4) ∆Yt = ∆X + ∆Ir + ∆Cr……………………..(5)
  • 3. Email : Fitria_hadriyani@yahoo.com Twit; @Fitrihadriyani@yahoo.com pg. 3 Penambahan symbol r (regional) dibelakang I dan C menggambarkan bahwa yang dihitung hanyalah yang menjadi penaptan local. Sebagian pengeluaran untuk investasi dan konsumsi tidak akan menjadi pendapatan lokal. Sebagian pengeluaran untuk investasi dan konsumsi tidak akan menjadi pendapatan lokal, baik karena pajak yang ditarik pemerintah maupun karena barang tersebut berasal dari impor. Pendapatan dari konsumsi (Cr) adalah pendapatan non basis karena besarnya ditentukan oleh tingkat pendapatan masyarakat diwilayah tersebut. Pendapatan dari ekspor adalah pendapatan basis karena sifat oxogenous begitu pula pendaptan dari kegitan investasi (Ir) besarnya investasi bukan ditentukan oleh pendapatan masyarakat saat ini, melainkanberdasarkan keputusan masa lalu dan harapan dimasa yang akan datang, atau dana investasi datang dari luar wilayah sehingga dianggap Oxogeneous. Jadi pendapatan basis terdiri atas penjumlahan dari pendapatan kegiatan ekspor dan kegiatan investasi tetapi dari bagian yang menjadi pendapatan lokal. Jadi, dapat dirumuskan bahwa : Dan selanjutnya diturunkan menjadi Untuk mendapatkam analisis yang lebih mendetail tentang tiga sektor yang mempengaruhi pendapatan wilayah, selanjutnya akan digunakan simbol-simbol yang lebih sederhana ketimbang simbol-simbol asli yang digunkaan Tiebout, tanpa mengubah sedikitpun sasaran dari perumusan Tiebout. Dalam rangka penyerhanaan rumus, akan digunakan konsep propensity, yaitu hasrat untuk membelanjakan pendapatan untuk membeli barang-barang konsumsi. Propensity biasanya dinyatakan dalam bentuk proporsi, yaitu berupa hasil bagi. Hasil bagi ini jika dikaliakn dengan 1—(seratus) akan menjadi persentase (%). Propensity biasanya dinyatakan dalam bentuk huruf kecil dari simbol aslinya. Simbol-simbol yang akan digunakan adalah sebagai berikut : Yb = X + Ir………………(6) ∆Yb = (∆X + ∆ Ir) = ∆ (X + Ir)...........(7) c = propensity to consume (proporsi untuk konsumsi) cr = proporsi konsumsi yang menggunakan produk lokal
  • 4. Email : Fitria_hadriyani@yahoo.com Twit; @Fitrihadriyani@yahoo.com pg. 4 Sekarang kita dapat menuliskan bahwa : Artinya penerimaan sektor nonbisnis samadengan pengeluaran konsumsi untuk barang-barang lokal sama dengan penerimaan total dikalikan proporsi yang dijadikan konsumsi dikalikan proporsi konsumsi yang menjadi penerimaan lokal. Apabila persamaan 980 kita masukkan de dalam persamaan (2), akan diperoleh rumus baru untuk menghitung pengganda basis sebagai berikut : )9........(.......... )).((1 1 )).(.(1 1 crc Yt crcYt K     Sekarang persamaan tiga dapat dilengkapi dengan memasukkan persamaan (9) kedalam persamaan (3) dan mendapatkan persamaan perubahan pendapatan total sebagai berikut : )10..(..........).........( )).((1 1 IrX crc Yt    Secara ekonomi, penyebut pada persamaan pengganda basis akan selalu lebih besar dari satu. Seandainya berdasarkan suatu survei sosila ekonomi diketahui bahwa rata-rata rumah tangga menggunkana 0,7 (70%) dari pendapatannya untuk kebutuhan konsumsi. Kemudian dari barang yang dikonsumsi tersebut diketahui bahwa 0,6 (60%) merupakan produk lokal dan sisanya adalah barang impor, maka nilai pengganda basis adalah : 724,1 )6,0).(7,0(1 1   K Yn = Cr = Yt . (c) . (cr)……………….(8)
  • 5. Email : Fitria_hadriyani@yahoo.com Twit; @Fitrihadriyani@yahoo.com pg. 5 Pengganda basis sebesar 1,724 berarti untuk setiap tambahan penapatan wilayah yang berasal dari peningkatan ekspor dan atau pertambahainvestasi akan menaikkan penapatan wilayah sebesar 1,724 kali, yaitu satu unit berasal dari sektor basis itu sendiri dan 0,724 unit berasal dari sektor nonbasis. Dalam bentuk persamaan, hal itu dapat dituliskan : Manfaat dari pengganda basis ini, antara lain disatu sisi dapat digunkaan untuk meramalkan tingkat pendapatan dimasa yanga akan datang seandainya diketahui besarnya kenaikan ekspor dan besarnya tambahan investsi yang diduga akan msuk kewilayah analisis. Disisi lain, seandainya pendapaan wilayah ingin ditingkatkan sebesar suatu angka tertentu maka untuk mencapai hal itu harus ada usaha untuk menaikkan ekspor dan investasi baru hingga mencapai suatu angka tertentu. Tiebout kebudian memerinci sektor-sektornay secara lebih detail. Sektor ekspor dibagi menjadi dua dan sektor investasi dibagi menjadi emapt. Perinciannya denagn menggunkan simbol yang lebih sederhana adalah sebagai berikut : Sektor Ekspor : Xp = Penerimaan dari ekspor kepada pihak swasta/luar negeri Xg = Penerimaan dari ekspor kepada pemerintah pusat, yaitu barang/jasa yang dbeli pemerintah pusat diwilayah analisis Sektor Investasi: Irb = Penerimaan dari investasi di bidang usaha (business) Irh = Penerimaan investasi dari bidang perumahan (housing) Irg = Penerimaan investasi pemerintah diwilayah analisis Org = Penerimaan dari kegiatan rutin pemerintahan diwilayah analsis Sekarang kita bisa membuat persamaan perubahan pendapdta regional dengan 7 sektor yang sebetulnya hanya perincian dari model sebelumnya yang terdiri dari 3 sektor. Persamaan perubahan pendapatan regional tersebut aalah sebagai berikut : ∆Yt = 1,724 . ∆ ( X + Ir)
  • 6. Email : Fitria_hadriyani@yahoo.com Twit; @Fitrihadriyani@yahoo.com pg. 6 )11....().........(. )).((1 1 rgrgrbgp OIIXX crc Yt         Rumus diatas dianamakan pengganda jangka pendek (short run multiplier) Menurut tiebout dalam jangka panjang (long run), hanya sektor ekspor yang dapat mendorong pertumbuhan, sedangkan sektor investasi sebetulnya tumbuh karena ada pertumbuhan ekonomi.