SlideShare a Scribd company logo
Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 1
PENDAPATAN NASIONAL
A. Pengertian
Pendapatan nasional dapat dilihat dengan tiga pendekatan, yaitu pendekatan nilai produksi, pendekatan pengeluaran,
dan pendekatan pendapatan. Ketiga pendekatan itu akan menghasilkan jumlah pendapatan nasional yang sama besar.
Karena ada tiga macam pendekatan dalam melihat pendapatan nasional, maka pendapatan nasional memiliki tiga arti
sebagai berikut:
1. Nilai semua barang dan jasa (output) yang dihasilkan suatu negara selama satu tahun.
2. Jumlah semua pengeluaran yang terjadi pada suatu negara untuk membeli barang dan jasa selama satu tahun.
3. Jumlah semua pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi sebagai balas jasa penggunaan faktor-faktor
produksi pada suatu negara selama satu tahun.
B. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
1. Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh
sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
Pada prakteknya, proses ini tidak dilakukan dengan menghitung secara langsung seluruh nilai produknya. Ini
dikarenakan banyak barang dan jasa yang merupakan input dari proses produksi barang lain. Bila dihitung
secara langsung maka akan terjadi penghitungan ganda (double counting). Penghitungan ganda akan
menyebabkan hasil penghitungan yang melebihi nilai pendapatan nasional yang sesungguhnya.
Untuk mengatasi masalah ini digunakan metode penghitungan nilai tambah (value added) yang dirumuskan
sebagai berikut :
𝒀 = βˆ‘ 𝑽𝑨 𝟏
𝒏
π’Š=𝟏
Jadi, yang dihitung sebagai pendapatan nasional bukanlah nilai akhir yang totalnya Rp68.000,- melainkan nilai
tambahnya yang berjumlah Rp25.000,-. Jika kita menghitung menggunakan nilai akhir maka kita telah melakukan
penghitungan berulang, karena dalam nilai akhir baju anak terkandung nilai akhir kain. Dalam nilai akhir kain
terkandung nilai akhir benang, dalam nilai akhir benang, terkandung nilai akhir kapas. Berikut ini adalah contoh
pendapatan nasional Indonesia yang dihitung dengan metode pendekatan nilai produksi. Penghitungan tersebut
dilakukan oleh BPS (Biro Pusat Statistik) dengan cara menghitung kontribusi (sumbangan) dari sembilan lapangan
usaha yaitu :
ο‚· pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan; ο‚· pertambangan dan penggalian;
ο‚· industri pengolahan; ο‚· listrik, gas, dan air minum;’
ο‚· bangunan; ο‚· perdagangan, hotel, dan restoran;
ο‚· pengangkutan dan komunikasi; ο‚· keuangan, penyewaan, dan jasa perusahaan;
ο‚· jasa-jasa.
2. Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang
diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode. Dirumuskan sebagai berikut :
Y = r + w + i + p
r : rent : sewa (balas jasa pemilik faktor produksi alam)
w : wage : upah (balas jasa pemilik faktor produksi tenaga kerja)
i : interest : bunga (balas jasa pemilik faktor produksi modal)
p : profit : laba (balas jasa pemilik faktor produksi kewirausahaan)
3. Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah
tangga ekonomi (RTK,RTP,RTN,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)
C : consumption : konsumsi (pengeluaran RTK)
I : Invesment : Investasi (pengeluaran RTP) dengan pendekatan pengeluaran, pengeluaran investasi oleh
perusahaan dan pengeluaran investasi oleh pemerintah disatukan dalam komponen β€œPembentukan Modal Tetap
Domestik Bruto (PMTDB)” dan kom ponen β€œPerubahan Stok”
Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 2
G : Goverment Expenditure (pengeluaran RTN)
(X-M) : ekspor netto (pengeluaran RT Luar Negeri)
Dari ketiga metode penghitungan pendapatan nasional tersebut, Indonesia menggunakan metode penghitungan menurut
pendekatan nilai produksi dan pendekatan pengeluaran. Sedangkan negara maju seperti Amerika Serikat menggunakan
pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan.
C. Konsep Pendapatan Nasional
1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di
dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan. PDB/GDP dalam
menghitung pendapatan nasional menggunakan konsep kewilayahan.
2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu,
biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang
berada di luar negeri. PNB/GNP dalam menghitung pendapatan nasional menggunakan konsep
kewarganegaraan.
Salah satu hal yang membedakan PDB/GDP dengan PNB/GNP adalah pendapatan neto terhadap luar negeri dari
faktor produksi (net factors income from abroad). Variabel ini menunjukkan besarnya pendapatan yang diperoleh
dari faktor produksi yang ada di luar negeri dikurangi pendapatan yang diperoleh dari faktor produksi yang berasal
dari luar negeri didalam negeri.
ο‚· Apabila GDP > GNP-nya maka negara tersebut tergolong negara sedang berkembang. Hal tersebut
menunjukkan bahwa penanaman faktor-faktor produksi (seperti modal, tenaga kerja dan lain-lain) milik negara
tersebut di luar negeri lebih kecil dibandingkan penanaman faktor produksi milik negara asing di negara
tersebut. Dengan kata lain, negara tersebut lebih banyak menerima faktorfaktor produksi milik negara asing
untuk membangun perekonomiannya.
ο‚· Apabila GDP < GNP-nya maka negara tersebut tergolong negara maju. Hal tersebut menunjukkan bahwa
penanaman faktor-faktor produksi milik negara tersebut di luar negeri lebih besar dibandingkan penanaman
faktor-faktor produksi milik negara asing di negara tersebut. Dengan kata lain, negara tersebut telah mampu
menanamkan faktor-faktor produksinya ke negara lain dalam jumlah lebih banyak untuk mengembangkan
perekonomian.
Rumus
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
3. PNN/NNP (Produk Nasional Neto/Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi
penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan
4. PNN/NNI (Pendapatan Nasional Neto/Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung
(indirect tax)
Rumus : NNI = NNP – Pajak tidak langsung
5. PP/PI (Pendapatan Perseorangan/Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat
setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan
transfer payment (bantuan atau subsidi pemerintah bagi para pensiunan, dana sosial, dan tunjangan bekas veteran,
beasiswa, dll.).
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseroan)
6. PI/DI (Pendapatan Disposable/Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
Rumus :
DI = PI – Pajak langsung
D. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang lebih populer dengan Pendapatan Regional merupakan takaran makro
yang digunakan untuk mengamati perekonomian suatu wilayah atau daerah, baik daerah tingkat I (Provinsi) maupun
daerah Tingkat II (Kabupaten atau Kotamadya). Selain indikator-indikator lain, pendapatan regional sangat banyak
digunakan oleh para birokrasi pemerintah, peneliti, dan masyarakat dalam mengevaluasi perekonomian. Bahkan yang
lebih penting, berbagai kebijakan pembangunan pada umumnya memakai data yang bersumber dari pendapatan regional.
Komposisi PDRB terdiri dari beberapa sektor :
a. Sektor primer (pertanian, perikanan dan pertambangan)
b. Sektor sekunder (manufaktur, listrik, gas, air dan konstruksi)
c. Sektor tersier (perdagangan, perbankkan, perhotelan dan jasa)
E. Tujuan Dan Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional
1. Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
a. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
b. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
c. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
2. Manfaat mempelajari pendapatan nasional
a. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
b. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 3
c. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
d. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
F. Pendapatan Per Kapita (Income Per Capita)
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan
dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita
sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan
perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.
Dirumuskan :
𝐼𝑃𝐢 =
π‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› π‘π‘Žπ‘ π‘–π‘œπ‘›π‘Žπ‘™ (𝐺𝑁𝑃 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝐺𝐷𝑃)
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘’π‘‘π‘’π‘˜ π‘†π‘’π‘Žπ‘‘π‘’ π‘π‘’π‘”π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž
G. Hubungan Pendapatan Nasional, Penduduk dan Pendapatan Perkapita
Dengan melihat rumus penghitungan pendapatan per kapita di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
erat antara pendapatan nasional (GDP atau GNP), jumlah penduduk, dan pendapatan per kapita. Dalam hal ini, tampak
jelas bahwa pendapatan nasional (GDP atau GNP) dan jumlah penduduk merupakan dua faktor yang sangat
memengaruhi besar kecilnya pendapatan per kapita. Dengan kata lain, naik turunnya pendapatan nasional dan jumlah
penduduk bisa mengakibatkan naik turunnya pendapatan nasional. Oleh karena itu, jika suatu negara ingin
meningkatkan pendapatan per kapitanya, negara tersebut dapat melakukan dua cara berikut:
1. memperbesar jumlah pendapatan nasional (dilakukan dengan peningkatan pendapatan di segala sektor seperti
pertanian, industri, perdagangan, sektor usaha jasa dan ekspor non migas)
2. menahan laju pertumbuhan penduduk.
Dari tabel 1.1 di atas, nampak jelas bahwa India yang memiliki PDB per tahun US $ 427.740.000.000 hanya
mendapatkan pendapatan per kapita US $ 436,469. Lain halnya dengan Singapura yang mendapatkan PDB per tahun
US $ 95.453.000.000 ternyata pendapatan per kapitanya US $ 31.817,00. Mengapa demikian? Ternyata tingginya
pendapatan nasional suatu negara, tidak menjamin pendapatan per kapitanya juga tinggi. Hal ini terjadi karena
faktor jumlah penduduk juga sangat menentukan tinggi rendahnya pendapatan per kapita.
Dengan menghitung pendapatan per kapita, ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh, yaitu:
1. dapat mengetahui tingkat perekonomian suatu negara, jika pendapatan per kapita tinggi berarti perekonomian sudah
maju, demikian pula sebaliknya;
2. dapat mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara; jika pendapatan per kapita riil tinggi berarti kemakmuran suatu
negara sudah tinggi demikian pula sebaliknya;
3. dapat melihat perkembangan perekonomian dan kemakmuran suatu negara, dengan cara membandingkan besarnya
pendapatan per kapita dari tahun ke tahun;
4. dapat membandingkan tingkat kemakmuran (standar hidup) antarnegara, apakah tergolong kelompok rendah,
menengah, atau tinggi;
5. dapat digunakan sebagai pedoman pengambilan kebijakan ekonomi bagi pemerintah;
6. dapat memberikan data-data mengenai kependudukan, seperti jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk dari tahun
ke tahun, dan penyebaran penduduk dari tiap daerah.
H. Ketimpangan Distribusi Pendapatan
Pendapatan per kapita yang tinggi di suatu negara tidak menjamin semua penduduknya hidup makmur. Sebaliknya,
negara yang pendapatan per kapitanya rendah tidak berarti semua penduduknya hidup dalam kemiskinan, pasti ada
sebagian yang hidup kaya, karena pendapatan per kapita merupakan nilai rata-rata. Untuk melihat apakah pendapatan
nasional di suatu negara telah didistribusikan (dibagikan) secara merata atau belum, ada dua alat ukur yang bisa
digunakan, yaitu:
Kurva Lorens dan Rasio Indeks Gini
Kurva lorens adalah kurva yang menunjukkan perbandingan persentase pendapatan yang diperoleh dengan persentase
jumlah penduduk. Semakin dekat kurva lorens dengan garis kemerataan (garis diagonal), semakin merata
pendapatannya. Sebaliknya semakin jauh kurva lorens dari garis kemerataan, semakin tidak merata distribusi
pendapatannya.
Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 4
Rasio Indeks Gini (Gini Ratio) : ukuran ketimpangan atau ketidakmerataan pendapatan suatu negara (berkisar antara 0-
1). Semakin merata distribusi pendapatannya (semakin mendekati satu), semakin tidak merata distribusi pendapatannya.
% Kumulatif Penduduk %kumulatif penduduk
(a) (b)
Bank Dunia pada tahun 2013 telah mengelompokkan seluruh negara yang ada didunia berdasarkan tingkat
pendapatannya sebagai berikut (sumber :Antarariau: Klasifikasi Bank Dunia, Pendapatan Per Kapita Indonesia Golongan
Menengah-Bawah) :
1) Kelompok negara berpendapatan rendah (low-income economies), yaitu negara yang memiliki pendapatan per
kapitanya ≀USΥ– 1.045
2) Kelompok negara berpendapatan menengah bawah (lower-middle income economies), yaitu kelompok negara yang
memiliki pendapatan per kapita antara USΥ– 1.046 – USΥ– 4.125
3) Kelompok negara berpendapatan menengah tinggi (upper-middle income economies), yaitu kelompok negara yang
memiliki pendapatan per kapita USΥ– 4.126 – USΥ– 12.745
4) Kelompok negara berpendapatan menengah tinggi (high- income economies), yaitu kelompok negara yang memiliki
pendapatan per kapita β‰₯USΥ– 12.475
Sumber Referensi :
Ekonomi SMA Jilid 1, MT. Ritonga, Yoga Firdaus. PT. Phibeta Jakarta 2007
Ekonomi Fenomena di Sekitar Kita 1, Rusdarti-Kusmuriyanto. PT. Tiga Serangakai Pustaka Mandiri, 2008
Ekonomi SMA Kelas X, Alam S.Esis. 2006
BSE Ekonomi Kelas X Chumidatus Sa'dyah (http://bse.kemdiknas.com)
Antarariau: Klasifikasi Bank Dunia, Pendapatan Per Kapita Indonesia Golongan Menengah-Bawah
(http://antarariau.com/berita/40373/klasifikasi-bank-dunia,-pendapatan-per-kapita-indonesia-golongan-
menengah-bawah-)
Kurva (a) merupakan kurva lorens yang semakin
dekat dengan garis diagonal (garis kemerataan).
Artinya distribusi pendapatannya semakian merata
Kurva (b) merupakan kurva lorens yang semakin jauh
dengan garis diagonal (garis kemerataan). Artinya
distribusi pendapatannya semakian tidak merata
%kumulatifpendapatan
%kumulatifpendapatan

More Related Content

What's hot

Ekonomi Bab 3 Konsep Pendapatan Nasional
Ekonomi Bab 3 Konsep Pendapatan NasionalEkonomi Bab 3 Konsep Pendapatan Nasional
Ekonomi Bab 3 Konsep Pendapatan Nasionalrendrafauzi
Β 
Pengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasionalPengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasional
Saputra Ayudi
Β 
Perhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalPerhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasional
Nindya Sukmawati
Β 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
Early Ridho Kismawadi
Β 
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalEkonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Aori Meru
Β 
Perhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalPerhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasional
Vicky Farahani
Β 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasional Pendapatan nasional
Pendapatan nasional
Ita Pitriyanti
Β 
Bab. 3 Pendapatan Nasional (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 3 Pendapatan Nasional (Kelas XI, Kurikulum 2013)Bab. 3 Pendapatan Nasional (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 3 Pendapatan Nasional (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Yuni Tri Retnani Sardi, S.Pd
Β 
Pendapatan Nasional - Ekonomi
Pendapatan Nasional - EkonomiPendapatan Nasional - Ekonomi
Pendapatan Nasional - Ekonomi
Teuku Ichsan
Β 
Ii pendapatan-nasional by bu rosy
Ii pendapatan-nasional by bu rosyIi pendapatan-nasional by bu rosy
Ii pendapatan-nasional by bu rosy
Fyan XmanGat
Β 
PENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMIPENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Aryansa Dewi
Β 
Ppt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasionalPpt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasionalHaiRina Sukesti
Β 
Ekonomi kelas X Pendapatan nasional
Ekonomi kelas X Pendapatan nasional Ekonomi kelas X Pendapatan nasional
Ekonomi kelas X Pendapatan nasional
SMAN 2 Dumai
Β 
pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasional
nevi anisa
Β 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
Septi Putri
Β 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
Ivana Carissa
Β 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
Luce Scuola Elementare Nation
Β 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasional Pendapatan nasional
Pendapatan nasional wakhidatularifah
Β 

What's hot (20)

Ekonomi Bab 3 Konsep Pendapatan Nasional
Ekonomi Bab 3 Konsep Pendapatan NasionalEkonomi Bab 3 Konsep Pendapatan Nasional
Ekonomi Bab 3 Konsep Pendapatan Nasional
Β 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
Β 
Pengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasionalPengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasional
Β 
Ekonomi bta
Ekonomi btaEkonomi bta
Ekonomi bta
Β 
Perhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalPerhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasional
Β 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
Β 
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalEkonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Β 
Perhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalPerhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasional
Β 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasional Pendapatan nasional
Pendapatan nasional
Β 
Bab. 3 Pendapatan Nasional (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 3 Pendapatan Nasional (Kelas XI, Kurikulum 2013)Bab. 3 Pendapatan Nasional (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 3 Pendapatan Nasional (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Β 
Pendapatan Nasional - Ekonomi
Pendapatan Nasional - EkonomiPendapatan Nasional - Ekonomi
Pendapatan Nasional - Ekonomi
Β 
Ii pendapatan-nasional by bu rosy
Ii pendapatan-nasional by bu rosyIi pendapatan-nasional by bu rosy
Ii pendapatan-nasional by bu rosy
Β 
PENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMIPENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Β 
Ppt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasionalPpt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasional
Β 
Ekonomi kelas X Pendapatan nasional
Ekonomi kelas X Pendapatan nasional Ekonomi kelas X Pendapatan nasional
Ekonomi kelas X Pendapatan nasional
Β 
pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasional
Β 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
Β 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
Β 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
Β 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasional Pendapatan nasional
Pendapatan nasional
Β 

Similar to Pendapatan Nasional

Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copyPaarief Udin
Β 
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONALKOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
heckaathaya
Β 
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
RiyanAdita
Β 
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
RiyanAdita
Β 
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS IPendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Farah Della
Β 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copyPaarief Udin
Β 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copyPaarief Udin
Β 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
AGUS SETIYONO
Β 
Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
MegaTri7
Β 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
ikhwan caniago
Β 
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
luluksaja
Β 
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptxKELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
alifyaErfaisa
Β 
Ppt national income RANI, SARAH,YOYO, FAuZAN
Ppt national income RANI, SARAH,YOYO, FAuZANPpt national income RANI, SARAH,YOYO, FAuZAN
Ppt national income RANI, SARAH,YOYO, FAuZAN
Garuda Indonesia
Β 
Ppt national income rani,sarah,yoyo,ojan
Ppt national income rani,sarah,yoyo,ojanPpt national income rani,sarah,yoyo,ojan
Ppt national income rani,sarah,yoyo,ojan
Garuda Indonesia
Β 
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnisAplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnisWahono Diphayana
Β 
Pendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptPendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.ppt
NovaRuwanti
Β 
Pendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptPendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.ppt
DidikHermanto2
Β 
Pendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptPendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.ppt
GibranFadilla4
Β 
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.pptPPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
SmaPgrirks
Β 

Similar to Pendapatan Nasional (20)

Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Β 
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONALKOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
Β 
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Β 
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Β 
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS IPendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Β 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Β 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Β 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
Β 
Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
Β 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
Β 
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
Β 
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptxKELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
Β 
Ppt national income RANI, SARAH,YOYO, FAuZAN
Ppt national income RANI, SARAH,YOYO, FAuZANPpt national income RANI, SARAH,YOYO, FAuZAN
Ppt national income RANI, SARAH,YOYO, FAuZAN
Β 
Ppt national income rani,sarah,yoyo,ojan
Ppt national income rani,sarah,yoyo,ojanPpt national income rani,sarah,yoyo,ojan
Ppt national income rani,sarah,yoyo,ojan
Β 
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnisAplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Β 
Pendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptPendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.ppt
Β 
Pendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptPendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.ppt
Β 
Pendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptPendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.ppt
Β 
pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasional
Β 
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.pptPPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
Β 

More from Jogo Hera

Pembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soal
Pembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soalPembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soal
Pembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soal
Jogo Hera
Β 
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Jogo Hera
Β 
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Jogo Hera
Β 
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Konsep Dasar Ilmu EkonomiKonsep Dasar Ilmu Ekonomi
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Jogo Hera
Β 
Sistem Ekonomi
Sistem EkonomiSistem Ekonomi
Sistem Ekonomi
Jogo Hera
Β 
Perilaku Konsumen
Perilaku KonsumenPerilaku Konsumen
Perilaku Konsumen
Jogo Hera
Β 
Pasar dan Jenis-jenis Pasar
Pasar dan Jenis-jenis PasarPasar dan Jenis-jenis Pasar
Pasar dan Jenis-jenis Pasar
Jogo Hera
Β 
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas HargaPermintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
Jogo Hera
Β 
Uang dan Perbankkan
Uang dan PerbankkanUang dan Perbankkan
Uang dan Perbankkan
Jogo Hera
Β 
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK)Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Jogo Hera
Β 
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroEkonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Jogo Hera
Β 
Konsumsi, Tabungan dan Investasi
Konsumsi, Tabungan dan InvestasiKonsumsi, Tabungan dan Investasi
Konsumsi, Tabungan dan Investasi
Jogo Hera
Β 
Materi Ajar Inflasi
Materi Ajar InflasiMateri Ajar Inflasi
Materi Ajar Inflasi
Jogo Hera
Β 
Manusia dan Kebutuhan
Manusia dan KebutuhanManusia dan Kebutuhan
Manusia dan Kebutuhan
Jogo Hera
Β 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Jogo Hera
Β 
Kumpulan Soal UN Ekonomi SMA (Persiapan UN Ekonomi SMA Tahun 2015)
Kumpulan Soal UN Ekonomi SMA (Persiapan UN Ekonomi SMA Tahun 2015)Kumpulan Soal UN Ekonomi SMA (Persiapan UN Ekonomi SMA Tahun 2015)
Kumpulan Soal UN Ekonomi SMA (Persiapan UN Ekonomi SMA Tahun 2015)
Jogo Hera
Β 
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasaJurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Jogo Hera
Β 
Penyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan Jasa
Penyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan JasaPenyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan Jasa
Penyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan Jasa
Jogo Hera
Β 
Materi pajak
Materi pajakMateri pajak
Materi pajak
Jogo Hera
Β 
Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)
Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)
Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)
Jogo Hera
Β 

More from Jogo Hera (20)

Pembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soal
Pembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soalPembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soal
Pembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soal
Β 
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Β 
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Β 
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Konsep Dasar Ilmu EkonomiKonsep Dasar Ilmu Ekonomi
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Β 
Sistem Ekonomi
Sistem EkonomiSistem Ekonomi
Sistem Ekonomi
Β 
Perilaku Konsumen
Perilaku KonsumenPerilaku Konsumen
Perilaku Konsumen
Β 
Pasar dan Jenis-jenis Pasar
Pasar dan Jenis-jenis PasarPasar dan Jenis-jenis Pasar
Pasar dan Jenis-jenis Pasar
Β 
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas HargaPermintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
Β 
Uang dan Perbankkan
Uang dan PerbankkanUang dan Perbankkan
Uang dan Perbankkan
Β 
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK)Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Β 
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroEkonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Β 
Konsumsi, Tabungan dan Investasi
Konsumsi, Tabungan dan InvestasiKonsumsi, Tabungan dan Investasi
Konsumsi, Tabungan dan Investasi
Β 
Materi Ajar Inflasi
Materi Ajar InflasiMateri Ajar Inflasi
Materi Ajar Inflasi
Β 
Manusia dan Kebutuhan
Manusia dan KebutuhanManusia dan Kebutuhan
Manusia dan Kebutuhan
Β 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Β 
Kumpulan Soal UN Ekonomi SMA (Persiapan UN Ekonomi SMA Tahun 2015)
Kumpulan Soal UN Ekonomi SMA (Persiapan UN Ekonomi SMA Tahun 2015)Kumpulan Soal UN Ekonomi SMA (Persiapan UN Ekonomi SMA Tahun 2015)
Kumpulan Soal UN Ekonomi SMA (Persiapan UN Ekonomi SMA Tahun 2015)
Β 
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasaJurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Β 
Penyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan Jasa
Penyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan JasaPenyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan Jasa
Penyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan Jasa
Β 
Materi pajak
Materi pajakMateri pajak
Materi pajak
Β 
Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)
Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)
Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)
Β 

Recently uploaded

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
Β 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
Β 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
Β 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Β 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
Β 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
Β 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
Β 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
Β 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
Β 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
Β 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
Β 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
Β 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
Β 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
Β 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
Β 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
Β 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
Β 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
Β 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
Β 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
Β 

Recently uploaded (20)

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Β 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
Β 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Β 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Β 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Β 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
Β 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Β 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
Β 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
Β 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Β 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Β 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Β 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
Β 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
Β 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
Β 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
Β 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Β 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
Β 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Β 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
Β 

Pendapatan Nasional

  • 1. Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 1 PENDAPATAN NASIONAL A. Pengertian Pendapatan nasional dapat dilihat dengan tiga pendekatan, yaitu pendekatan nilai produksi, pendekatan pengeluaran, dan pendekatan pendapatan. Ketiga pendekatan itu akan menghasilkan jumlah pendapatan nasional yang sama besar. Karena ada tiga macam pendekatan dalam melihat pendapatan nasional, maka pendapatan nasional memiliki tiga arti sebagai berikut: 1. Nilai semua barang dan jasa (output) yang dihasilkan suatu negara selama satu tahun. 2. Jumlah semua pengeluaran yang terjadi pada suatu negara untuk membeli barang dan jasa selama satu tahun. 3. Jumlah semua pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi sebagai balas jasa penggunaan faktor-faktor produksi pada suatu negara selama satu tahun. B. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional 1. Metode Produksi Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……] Pada prakteknya, proses ini tidak dilakukan dengan menghitung secara langsung seluruh nilai produknya. Ini dikarenakan banyak barang dan jasa yang merupakan input dari proses produksi barang lain. Bila dihitung secara langsung maka akan terjadi penghitungan ganda (double counting). Penghitungan ganda akan menyebabkan hasil penghitungan yang melebihi nilai pendapatan nasional yang sesungguhnya. Untuk mengatasi masalah ini digunakan metode penghitungan nilai tambah (value added) yang dirumuskan sebagai berikut : 𝒀 = βˆ‘ 𝑽𝑨 𝟏 𝒏 π’Š=𝟏 Jadi, yang dihitung sebagai pendapatan nasional bukanlah nilai akhir yang totalnya Rp68.000,- melainkan nilai tambahnya yang berjumlah Rp25.000,-. Jika kita menghitung menggunakan nilai akhir maka kita telah melakukan penghitungan berulang, karena dalam nilai akhir baju anak terkandung nilai akhir kain. Dalam nilai akhir kain terkandung nilai akhir benang, dalam nilai akhir benang, terkandung nilai akhir kapas. Berikut ini adalah contoh pendapatan nasional Indonesia yang dihitung dengan metode pendekatan nilai produksi. Penghitungan tersebut dilakukan oleh BPS (Biro Pusat Statistik) dengan cara menghitung kontribusi (sumbangan) dari sembilan lapangan usaha yaitu : ο‚· pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan; ο‚· pertambangan dan penggalian; ο‚· industri pengolahan; ο‚· listrik, gas, dan air minum;’ ο‚· bangunan; ο‚· perdagangan, hotel, dan restoran; ο‚· pengangkutan dan komunikasi; ο‚· keuangan, penyewaan, dan jasa perusahaan; ο‚· jasa-jasa. 2. Metode Pendapatan Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode. Dirumuskan sebagai berikut : Y = r + w + i + p r : rent : sewa (balas jasa pemilik faktor produksi alam) w : wage : upah (balas jasa pemilik faktor produksi tenaga kerja) i : interest : bunga (balas jasa pemilik faktor produksi modal) p : profit : laba (balas jasa pemilik faktor produksi kewirausahaan) 3. Metode Pengeluaran Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTN,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun. Y = C + I + G + (X – M) C : consumption : konsumsi (pengeluaran RTK) I : Invesment : Investasi (pengeluaran RTP) dengan pendekatan pengeluaran, pengeluaran investasi oleh perusahaan dan pengeluaran investasi oleh pemerintah disatukan dalam komponen β€œPembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB)” dan kom ponen β€œPerubahan Stok”
  • 2. Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 2 G : Goverment Expenditure (pengeluaran RTN) (X-M) : ekspor netto (pengeluaran RT Luar Negeri) Dari ketiga metode penghitungan pendapatan nasional tersebut, Indonesia menggunakan metode penghitungan menurut pendekatan nilai produksi dan pendekatan pengeluaran. Sedangkan negara maju seperti Amerika Serikat menggunakan pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. C. Konsep Pendapatan Nasional 1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product) Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan. PDB/GDP dalam menghitung pendapatan nasional menggunakan konsep kewilayahan. 2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product) PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri. PNB/GNP dalam menghitung pendapatan nasional menggunakan konsep kewarganegaraan. Salah satu hal yang membedakan PDB/GDP dengan PNB/GNP adalah pendapatan neto terhadap luar negeri dari faktor produksi (net factors income from abroad). Variabel ini menunjukkan besarnya pendapatan yang diperoleh dari faktor produksi yang ada di luar negeri dikurangi pendapatan yang diperoleh dari faktor produksi yang berasal dari luar negeri didalam negeri. ο‚· Apabila GDP > GNP-nya maka negara tersebut tergolong negara sedang berkembang. Hal tersebut menunjukkan bahwa penanaman faktor-faktor produksi (seperti modal, tenaga kerja dan lain-lain) milik negara tersebut di luar negeri lebih kecil dibandingkan penanaman faktor produksi milik negara asing di negara tersebut. Dengan kata lain, negara tersebut lebih banyak menerima faktorfaktor produksi milik negara asing untuk membangun perekonomiannya. ο‚· Apabila GDP < GNP-nya maka negara tersebut tergolong negara maju. Hal tersebut menunjukkan bahwa penanaman faktor-faktor produksi milik negara tersebut di luar negeri lebih besar dibandingkan penanaman faktor-faktor produksi milik negara asing di negara tersebut. Dengan kata lain, negara tersebut telah mampu menanamkan faktor-faktor produksinya ke negara lain dalam jumlah lebih banyak untuk mengembangkan perekonomian. Rumus GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri 3. PNN/NNP (Produk Nasional Neto/Net National Product) NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal. Rumus : NNP = GNP – Penyusutan 4. PNN/NNI (Pendapatan Nasional Neto/Net National Income) NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax) Rumus : NNI = NNP – Pajak tidak langsung 5. PP/PI (Pendapatan Perseorangan/Personal Income) PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment (bantuan atau subsidi pemerintah bagi para pensiunan, dana sosial, dan tunjangan bekas veteran, beasiswa, dll.). Rumus : PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseroan) 6. PI/DI (Pendapatan Disposable/Disposible Income) DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya. Rumus : DI = PI – Pajak langsung D. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang lebih populer dengan Pendapatan Regional merupakan takaran makro yang digunakan untuk mengamati perekonomian suatu wilayah atau daerah, baik daerah tingkat I (Provinsi) maupun daerah Tingkat II (Kabupaten atau Kotamadya). Selain indikator-indikator lain, pendapatan regional sangat banyak digunakan oleh para birokrasi pemerintah, peneliti, dan masyarakat dalam mengevaluasi perekonomian. Bahkan yang lebih penting, berbagai kebijakan pembangunan pada umumnya memakai data yang bersumber dari pendapatan regional. Komposisi PDRB terdiri dari beberapa sektor : a. Sektor primer (pertanian, perikanan dan pertambangan) b. Sektor sekunder (manufaktur, listrik, gas, air dan konstruksi) c. Sektor tersier (perdagangan, perbankkan, perhotelan dan jasa) E. Tujuan Dan Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional 1. Tujuan mempelajari pendapatan nasional : a. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara b. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun c. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka. 2. Manfaat mempelajari pendapatan nasional a. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara b. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
  • 3. Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 3 c. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara d. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah. F. Pendapatan Per Kapita (Income Per Capita) Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut. Dirumuskan : 𝐼𝑃𝐢 = π‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› π‘π‘Žπ‘ π‘–π‘œπ‘›π‘Žπ‘™ (𝐺𝑁𝑃 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝐺𝐷𝑃) π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘’π‘‘π‘’π‘˜ π‘†π‘’π‘Žπ‘‘π‘’ π‘π‘’π‘”π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž G. Hubungan Pendapatan Nasional, Penduduk dan Pendapatan Perkapita Dengan melihat rumus penghitungan pendapatan per kapita di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara pendapatan nasional (GDP atau GNP), jumlah penduduk, dan pendapatan per kapita. Dalam hal ini, tampak jelas bahwa pendapatan nasional (GDP atau GNP) dan jumlah penduduk merupakan dua faktor yang sangat memengaruhi besar kecilnya pendapatan per kapita. Dengan kata lain, naik turunnya pendapatan nasional dan jumlah penduduk bisa mengakibatkan naik turunnya pendapatan nasional. Oleh karena itu, jika suatu negara ingin meningkatkan pendapatan per kapitanya, negara tersebut dapat melakukan dua cara berikut: 1. memperbesar jumlah pendapatan nasional (dilakukan dengan peningkatan pendapatan di segala sektor seperti pertanian, industri, perdagangan, sektor usaha jasa dan ekspor non migas) 2. menahan laju pertumbuhan penduduk. Dari tabel 1.1 di atas, nampak jelas bahwa India yang memiliki PDB per tahun US $ 427.740.000.000 hanya mendapatkan pendapatan per kapita US $ 436,469. Lain halnya dengan Singapura yang mendapatkan PDB per tahun US $ 95.453.000.000 ternyata pendapatan per kapitanya US $ 31.817,00. Mengapa demikian? Ternyata tingginya pendapatan nasional suatu negara, tidak menjamin pendapatan per kapitanya juga tinggi. Hal ini terjadi karena faktor jumlah penduduk juga sangat menentukan tinggi rendahnya pendapatan per kapita. Dengan menghitung pendapatan per kapita, ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh, yaitu: 1. dapat mengetahui tingkat perekonomian suatu negara, jika pendapatan per kapita tinggi berarti perekonomian sudah maju, demikian pula sebaliknya; 2. dapat mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara; jika pendapatan per kapita riil tinggi berarti kemakmuran suatu negara sudah tinggi demikian pula sebaliknya; 3. dapat melihat perkembangan perekonomian dan kemakmuran suatu negara, dengan cara membandingkan besarnya pendapatan per kapita dari tahun ke tahun; 4. dapat membandingkan tingkat kemakmuran (standar hidup) antarnegara, apakah tergolong kelompok rendah, menengah, atau tinggi; 5. dapat digunakan sebagai pedoman pengambilan kebijakan ekonomi bagi pemerintah; 6. dapat memberikan data-data mengenai kependudukan, seperti jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun, dan penyebaran penduduk dari tiap daerah. H. Ketimpangan Distribusi Pendapatan Pendapatan per kapita yang tinggi di suatu negara tidak menjamin semua penduduknya hidup makmur. Sebaliknya, negara yang pendapatan per kapitanya rendah tidak berarti semua penduduknya hidup dalam kemiskinan, pasti ada sebagian yang hidup kaya, karena pendapatan per kapita merupakan nilai rata-rata. Untuk melihat apakah pendapatan nasional di suatu negara telah didistribusikan (dibagikan) secara merata atau belum, ada dua alat ukur yang bisa digunakan, yaitu: Kurva Lorens dan Rasio Indeks Gini Kurva lorens adalah kurva yang menunjukkan perbandingan persentase pendapatan yang diperoleh dengan persentase jumlah penduduk. Semakin dekat kurva lorens dengan garis kemerataan (garis diagonal), semakin merata pendapatannya. Sebaliknya semakin jauh kurva lorens dari garis kemerataan, semakin tidak merata distribusi pendapatannya.
  • 4. Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 4 Rasio Indeks Gini (Gini Ratio) : ukuran ketimpangan atau ketidakmerataan pendapatan suatu negara (berkisar antara 0- 1). Semakin merata distribusi pendapatannya (semakin mendekati satu), semakin tidak merata distribusi pendapatannya. % Kumulatif Penduduk %kumulatif penduduk (a) (b) Bank Dunia pada tahun 2013 telah mengelompokkan seluruh negara yang ada didunia berdasarkan tingkat pendapatannya sebagai berikut (sumber :Antarariau: Klasifikasi Bank Dunia, Pendapatan Per Kapita Indonesia Golongan Menengah-Bawah) : 1) Kelompok negara berpendapatan rendah (low-income economies), yaitu negara yang memiliki pendapatan per kapitanya ≀USΥ– 1.045 2) Kelompok negara berpendapatan menengah bawah (lower-middle income economies), yaitu kelompok negara yang memiliki pendapatan per kapita antara USΥ– 1.046 – USΥ– 4.125 3) Kelompok negara berpendapatan menengah tinggi (upper-middle income economies), yaitu kelompok negara yang memiliki pendapatan per kapita USΥ– 4.126 – USΥ– 12.745 4) Kelompok negara berpendapatan menengah tinggi (high- income economies), yaitu kelompok negara yang memiliki pendapatan per kapita β‰₯USΥ– 12.475 Sumber Referensi : Ekonomi SMA Jilid 1, MT. Ritonga, Yoga Firdaus. PT. Phibeta Jakarta 2007 Ekonomi Fenomena di Sekitar Kita 1, Rusdarti-Kusmuriyanto. PT. Tiga Serangakai Pustaka Mandiri, 2008 Ekonomi SMA Kelas X, Alam S.Esis. 2006 BSE Ekonomi Kelas X Chumidatus Sa'dyah (http://bse.kemdiknas.com) Antarariau: Klasifikasi Bank Dunia, Pendapatan Per Kapita Indonesia Golongan Menengah-Bawah (http://antarariau.com/berita/40373/klasifikasi-bank-dunia,-pendapatan-per-kapita-indonesia-golongan- menengah-bawah-) Kurva (a) merupakan kurva lorens yang semakin dekat dengan garis diagonal (garis kemerataan). Artinya distribusi pendapatannya semakian merata Kurva (b) merupakan kurva lorens yang semakin jauh dengan garis diagonal (garis kemerataan). Artinya distribusi pendapatannya semakian tidak merata %kumulatifpendapatan %kumulatifpendapatan