Perekonomian empat sektor mempertimbangkan perdagangan luar negeri dalam pengeluaran agregat, yang terdiri dari pengeluaran konsumsi, investasi, pemerintah, dan ekspor bersih. Pendapatan nasional seimbang tercapai ketika penawaran agregat sama dengan permintaan agregat."
Modul ini membahas tentang obligasi, termasuk pengertian dan konsep perhitungan obligasi serta menghitung harga wajar obligasi. Metode perhitungan mencakup menyusun skedul amortisasi premium dan diskon, serta menghitung yield nilai sekarang dari obligasi. Jenis obligasi yang dijelaskan meliputi obligasi berbunga, tidak berbunga, serta obligasi dapat ditebus.
Dokumen tersebut memberikan contoh soal tentang penerbitan obligasi oleh dua perusahaan beserta jawabannya yang mencakup jurnal akuntansi untuk mencatat transaksi penerbitan, pembayaran bunga, dan pelunasan obligasi. Jawaban juga menghitung amortisasi diskonto dan premium obligasi dengan metode garis lurus beserta tabelnya.
Pertemuan ini membahas berbagai teknik optimisasi untuk memaksimalkan atau meminimalkan fungsi tujuan perusahaan dengan kendala tertentu. Teknik-teknik tersebut meliputi analisis hubungan ekonomi, biaya total rata-rata dan marginal, pendekatan penerimaan total dan biaya total, analisis marginal, kalkulus diferensial, serta optimasi terkendala dan multivariat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kas perusahaan, termasuk pengertian kas, motif penahanan kas, perencanaan kas, sumber dan penggunaan kas, serta model-model penentuan saldo kas optimal.
2. Beberapa model yang dijelaskan antara lain model Baumol untuk menentukan saldo kas optimal, serta model Miller-Orr yang mempertimbangkan fluktuasi aliran kas.
3. Manajemen kas bertujuan menjaga lik
Perekonomian empat sektor mempertimbangkan perdagangan luar negeri dalam pengeluaran agregat, yang terdiri dari pengeluaran konsumsi, investasi, pemerintah, dan ekspor bersih. Pendapatan nasional seimbang tercapai ketika penawaran agregat sama dengan permintaan agregat."
Modul ini membahas tentang obligasi, termasuk pengertian dan konsep perhitungan obligasi serta menghitung harga wajar obligasi. Metode perhitungan mencakup menyusun skedul amortisasi premium dan diskon, serta menghitung yield nilai sekarang dari obligasi. Jenis obligasi yang dijelaskan meliputi obligasi berbunga, tidak berbunga, serta obligasi dapat ditebus.
Dokumen tersebut memberikan contoh soal tentang penerbitan obligasi oleh dua perusahaan beserta jawabannya yang mencakup jurnal akuntansi untuk mencatat transaksi penerbitan, pembayaran bunga, dan pelunasan obligasi. Jawaban juga menghitung amortisasi diskonto dan premium obligasi dengan metode garis lurus beserta tabelnya.
Pertemuan ini membahas berbagai teknik optimisasi untuk memaksimalkan atau meminimalkan fungsi tujuan perusahaan dengan kendala tertentu. Teknik-teknik tersebut meliputi analisis hubungan ekonomi, biaya total rata-rata dan marginal, pendekatan penerimaan total dan biaya total, analisis marginal, kalkulus diferensial, serta optimasi terkendala dan multivariat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kas perusahaan, termasuk pengertian kas, motif penahanan kas, perencanaan kas, sumber dan penggunaan kas, serta model-model penentuan saldo kas optimal.
2. Beberapa model yang dijelaskan antara lain model Baumol untuk menentukan saldo kas optimal, serta model Miller-Orr yang mempertimbangkan fluktuasi aliran kas.
3. Manajemen kas bertujuan menjaga lik
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan fiskal, moneter, dan investasi. Secara ringkas, kebijakan fiskal berkaitan dengan pengaturan pendapatan dan belanja negara, kebijakan moneter berkaitan dengan pengaturan jumlah uang beredar dan suku bunga, dan kedua kebijakan tersebut berpengaruh terhadap tingkat investasi.
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangDadang Solihin
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas keragaman dan kemiripan struktur ekonomi negara-negara berkembang. Materi yang dibahas meliputi klasifikasi negara berkembang, latar belakang sejarah, sumber daya alam dan manusia, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian negara tersebut seperti struktur industri dan ketergantungan eksternal.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode akuntansi untuk hutang jangka panjang seperti obligasi, wesel bayar, dan transaksi terkait lainnya. Termasuk pencatatan penerbitan, amortisasi premi atau diskonto, konversi menjadi saham, dan penghentian pengakuan.
Teori perilaku konsumen mempelajari bagaimana konsumen mengalokasikan sumber daya ekonominya untuk mencapai kepuasan maksimum. Terdapat dua pendekatan untuk mengukur kepuasan, yaitu pendekatan kardinal dan ordinal. Pendekatan kardinal mengukur kepuasan secara kuantitatif sedangkan pendekatan ordinal hanya membandingkan tingkat kepuasan tanpa mengukurnya.
Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasRani Widianti
Dokumen tersebut membahas analisis pengembalian investasi modal (return on invested capital/ROI) dan profitabilitas perusahaan. Dokumen tersebut menjelaskan cara menghitung dan menganalisis ROI dan profitabilitas dengan membedah komponen-komponen seperti return on net assets, return on common equity, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti leverage dan profit margin."
1. Dokumen ini membahas analisis aktivitas operasi perusahaan berdasarkan konsep laba akuntansi dan ekonomi. Pengukuran laba mencakup pendapatan, beban, dan pos-pos lain seperti luar biasa dan penghentian segmen.
2. Ada beberapa pengukuran laba seperti laba bersih, komprehensif, dan operasi untuk tujuan analisis yang berbeda. Pos-pos tidak berulang dikeluarkan untuk menghitung laba permanen.
3. Ak
Dokumen tersebut membahas tiga skema aliran dana investor ke bank syariah yaitu mudharabah muqayyadah off balance sheet, on balance sheet, dan mudharabah mutlaqah on balance sheet. Kemudian memberikan contoh perhitungan bagi hasil untuk masing-masing skema berdasarkan asumsi-asumsi tertentu seperti jumlah dana investor, nisbah bagi hasil, dan pendapatan usaha. Dokumen juga membahas penentuan tingkat bobot dana dan conto
Biaya modal merupakan biaya peluang dari penggunaan dana untuk diinvestasikan dalam proyek baru. Terdiri dari biaya hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan. Manfaat mengetahui biaya modal antara lain untuk menentukan proyek menguntungkan, sebagai faktor diskonto arus kas, dan regulasi perusahaan monopoli. Besarnya biaya modal dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, keputusan investasi, dan jumlah pembiaya
The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
Ada dua metode akuntansi sistem perhitungan biaya standar yaitu metode tunggal dan metode ganda. Metode ganda mencatat biaya sesungguhnya dan biaya standar secara terpisah sedangkan metode tunggal hanya mencatat biaya standar. Kedua metode mencatat selisih antara biaya sesungguhnya dan standar.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan fiskal, moneter, dan investasi. Secara ringkas, kebijakan fiskal berkaitan dengan pengaturan pendapatan dan belanja negara, kebijakan moneter berkaitan dengan pengaturan jumlah uang beredar dan suku bunga, dan kedua kebijakan tersebut berpengaruh terhadap tingkat investasi.
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangDadang Solihin
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas keragaman dan kemiripan struktur ekonomi negara-negara berkembang. Materi yang dibahas meliputi klasifikasi negara berkembang, latar belakang sejarah, sumber daya alam dan manusia, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian negara tersebut seperti struktur industri dan ketergantungan eksternal.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode akuntansi untuk hutang jangka panjang seperti obligasi, wesel bayar, dan transaksi terkait lainnya. Termasuk pencatatan penerbitan, amortisasi premi atau diskonto, konversi menjadi saham, dan penghentian pengakuan.
Teori perilaku konsumen mempelajari bagaimana konsumen mengalokasikan sumber daya ekonominya untuk mencapai kepuasan maksimum. Terdapat dua pendekatan untuk mengukur kepuasan, yaitu pendekatan kardinal dan ordinal. Pendekatan kardinal mengukur kepuasan secara kuantitatif sedangkan pendekatan ordinal hanya membandingkan tingkat kepuasan tanpa mengukurnya.
Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasRani Widianti
Dokumen tersebut membahas analisis pengembalian investasi modal (return on invested capital/ROI) dan profitabilitas perusahaan. Dokumen tersebut menjelaskan cara menghitung dan menganalisis ROI dan profitabilitas dengan membedah komponen-komponen seperti return on net assets, return on common equity, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti leverage dan profit margin."
1. Dokumen ini membahas analisis aktivitas operasi perusahaan berdasarkan konsep laba akuntansi dan ekonomi. Pengukuran laba mencakup pendapatan, beban, dan pos-pos lain seperti luar biasa dan penghentian segmen.
2. Ada beberapa pengukuran laba seperti laba bersih, komprehensif, dan operasi untuk tujuan analisis yang berbeda. Pos-pos tidak berulang dikeluarkan untuk menghitung laba permanen.
3. Ak
Dokumen tersebut membahas tiga skema aliran dana investor ke bank syariah yaitu mudharabah muqayyadah off balance sheet, on balance sheet, dan mudharabah mutlaqah on balance sheet. Kemudian memberikan contoh perhitungan bagi hasil untuk masing-masing skema berdasarkan asumsi-asumsi tertentu seperti jumlah dana investor, nisbah bagi hasil, dan pendapatan usaha. Dokumen juga membahas penentuan tingkat bobot dana dan conto
Biaya modal merupakan biaya peluang dari penggunaan dana untuk diinvestasikan dalam proyek baru. Terdiri dari biaya hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan. Manfaat mengetahui biaya modal antara lain untuk menentukan proyek menguntungkan, sebagai faktor diskonto arus kas, dan regulasi perusahaan monopoli. Besarnya biaya modal dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, keputusan investasi, dan jumlah pembiaya
The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
Ada dua metode akuntansi sistem perhitungan biaya standar yaitu metode tunggal dan metode ganda. Metode ganda mencatat biaya sesungguhnya dan biaya standar secara terpisah sedangkan metode tunggal hanya mencatat biaya standar. Kedua metode mencatat selisih antara biaya sesungguhnya dan standar.
Dokumen tersebut membahas tentang neraca pembayaran dan nilai tukar valuta asing. Neraca pembayaran menunjukkan aliran pembayaran antarnegara dan mencatat transaksi perdagangan, modal, dan transfer. Nilai tukar valuta ditentukan oleh pasar berdasarkan keseimbangan penawaran dan permintaan, dan mempengaruhi harga barang impor.
1. Neraca pembayaran mencatat semua transaksi ekonomi internasional yang dilakukan penduduk suatu negara.
2. Terdiri atas neraca transaksi berjalan, neraca modal, dan cadangan devisa negara.
3. Data neraca pembayaran berguna untuk menganalisis kinerja ekonomi suatu negara secara internasional.
Neraca pembayaran merupakan catatan sistematis mengenai transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dengan negara lain dalam periode tertentu. Terdiri dari transaksi berjalan dan modal serta perubahan cadangan devisa, neraca pembayaran menunjukkan keseimbangan antara sisi kredit dan debet transaksi tersebut.
Dokumen tersebut merangkum pengertian dan komponen neraca pembayaran, termasuk transaksi berjalan, arus modal, defisit dan surplus neraca pembayaran, serta fungsi neraca pembayaran bagi suatu negara.
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan (yang terdiri dari neraca perdagangan, neraca jasa dan transfer payment) dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.
Neraca pembayaran adalah catatan sistematis transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dengan negara lain. Terdiri dari transaksi debit dan kredit, mencatat defisit jika nilai impor lebih besar dari ekspor dan surplus sebaliknya. Neraca pembayaran penting untuk mengambil keputusan mengenai barang dan jasa yang masuk dan keluar negara serta mengukur dampak transaksi luar negeri terhadap ekonomi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Neraca pembayaran adalah ikhtisar transaksi antarnegara selama satu tahun yang mencakup perdagangan barang dan jasa, hibah, dan transaksi keuangan. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi kebijakan ekonomi dan posisi pembayaran internasional suatu negara. Neraca pembayaran terdiri dari transaksi kredit dan debit yang mengukur surplus atau defisit suatu negara.
Koruptor terbesar di dunia mempunyai beberapa kesamaan. Mereka adalah pemimpin politik, presiden, atau perdana menteri dengan kekuasaan yang sangat besar. Mereka menguasai semua unsur trias politika. Pers dan oposisi dibungkam atau dihabisi ; keamanan Negara menjadi pembenaran. Pemilian umum menjadi pannggung sandiwara. Koruptor terbesar adalah autokrat .
Kekuasan absolut memungkinkan mereka menguasai seluruh sumber perekonomian, termasuk bantuan yang diberikan oleh bank sentral sebagai Lender of the last resort . kekuasaan absolut memungkinkan mereka menjarah kekayaan Negara , termasuk kekayaan Negara yang dibelanjai dengan utang (termasuk utang luar negeri). Mereka adala autokrat dan Kleptokrat, dua sisi dari mata uang yang sama.
Dokumen tersebut membahas tentang perdagangan internasional, kebijakan perdagangan bebas dan proteksionis serta dampaknya bagi negara pengekspor dan pengimpor. Secara khusus dijelaskan mengenai keuntungan spesialisasi dan perdagangan melalui contoh angka."
PDB didefinisikan sebagai total nilai seluruh barang dan jasa yang diproduksi di suatu wilayah dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Ada tiga pendekatan untuk mengukur PDB yaitu pendekatan produksi, pengeluaran, dan pendapatan. Pendekatan produksi menjumlahkan nilai tambah setiap sektor, pendekatan pengeluaran menjumlahkan konsumsi rumah tangga, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor-impor, sementara pendekatan
Makalah ini membahas permasalahan pendidikan di Indonesia. Tiga permasalahan utama yang dijelaskan adalah (1) keterbatasan pemerataan pendidikan ke seluruh wilayah dan lapisan masyarakat, (2) rendahnya mutu dan relevansi pendidikan, dan (3) masalah efisiensi dan efektivitas sistem pendidikan. Makalah ini menganalisis faktor-faktor penyebab ketiga permasalahan tersebut dan langkah-langkah untuk mengatas
Pajak penghasilan adalah pajak yang dibebankan pada penghasilan perorangan, perusahaan atau badan hukum lainnya. Dokumen ini menjelaskan pengertian, subjek, objek, dan sejarah pajak penghasilan di Indonesia dimulai dari zaman kolonial hingga saat ini.
Globalisasi dan proteksi perdagangan memiliki dampak positif dan negatif bagi perekonomian suatu negara. Dampak positifnya meliputi peningkatan produksi dan kemakmuran melalui spesialisasi, meluasnya pasar ekspor, dan bertambahnya modal asing dan teknologi. Namun demikian, globalisasi juga dapat menghambat pertumbuhan industri dalam negeri, memperburuk neraca pembayaran, dan menyebabkan sektor keuangan menjadi tidak
Makalah ini membahas tentang analisis proyek, termasuk langkah-langkah evaluasi proyek seperti identifikasi manfaat dan biaya, perhitungan dalam rupiah, serta perbedaan analisis proyek pemerintah dan swasta. Makalah ini juga membahas keuntungan dan kelemahan analisis manfaat-biaya serta menyimpulkan tentang pentingnya analisis proyek untuk penggunaan sumber daya yang efisien.
Teknik evaluasi non tes yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi skala bertingkat untuk menilai sikap siswa, kuesioner berbentuk skala Likert untuk mengukur pola konsumsi masyarakat, dan daftar cek untuk mengetahui tingkat percaya diri siswa.
Teks tersebut membahas tentang perdagangan bebas dan perjanjian perdagangan internasional yang telah disepakati Indonesia. Secara umum dikatakan bahwa perjanjian-perjanjian tersebut bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, namun ada pandangan yang menyatakan bahwa perjanjian-perjanjian itu sebenarnya hanya untuk memperluas pasar dan agenda neoliberal serta menguntungkan perusahaan besar.
Globalisasi telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi, budaya, dan politik. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian globalisasi dan bagaimana prosesnya telah berlangsung sejak berabad-abad lalu meskipun semakin meluas di era modern. Dokumen juga membahas dampak positif dan negatif globalisasi terhadap perekonomian, serta perdebatan di antara para pendukung dan penentang ideologi globalisasi.
Makalah ini membahas tentang analisis proyek, termasuk langkah-langkah evaluasi proyek seperti identifikasi manfaat dan biaya, perhitungan dalam rupiah, serta perbedaan analisis proyek pemerintah dan swasta. Makalah ini juga membahas keuntungan dan kelemahan analisis manfaat-biaya serta menyimpulkan tentang pentingnya analisis proyek untuk penggunaan sumber daya yang efisien.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Bab 6 analisis neraca pembayaran
1. Bab 6 Analisis Neraca Pembayaran
Setelah kita mengetahui dua macam perkiraan sosial atau social accounts yang berupa neraca
pembayaran luar negeri dan neraca hutang piutang luar negeri, langkah selanjutnya ialah mempelajari
bagaimana cara menganalisis angka-angka yang terdapat dalam kedua perkiraan sosial tersebut.
Dalam bab ini akan diuraikan beberapa macam analisis neraca pembayaran luar negeri. Pertama-
tama akan dibahas analisis status debitur-kreditur sebuah perekonomian. Mendasarkan pada hipotesis
siklus status debitur-kreditur kita akan memahami kebijakan pemerintah yang tidak ragu-ragu
memanfaatkan pinjaman luar negeri untuk membiayai pembangunan ekonomi kita.
Macam analisis yang disajikan berikutnya ialah analisis investasi luar negeri. Kalau analisis
kestatusan sebagai negara debitur atau sebagai negara kreditur merupakan analisis jangka panjang,
analisis investasi luar negeri dapat dikatakan merupakan analisis jangka pendek.
Macam analisis neraca pembayaran yang rupa-rupanya pada dewasa ini sedang populer-populernya
ialah analisis debt-servicing capacity. Macam analisis ini disajikan dalam Subbab 6.3.
Analisis ekuilibrium-disekuilibrium neraca pembayaran merupakan analisis neraca pembayaran
yang dari sudut pandangan ekonomi keuangan internasional adalah yang paling berperan. Boleh
dikatakan hampir semua materi bahas yang dimuat dalam literatur 'International Finance' berkisar pada
masalah disekuilibrium neraca pembayaran. Mengingat bahwa uraian mengenai macam analisis ini
terlalu banyak untuk dimuat dalam sebuah sub-bab dari bab ini, maka Bab 7 disajikan khusus untuk
memuat uraian analisis ekuilibrium-disekuilibrium neraca pembayaran.
6.1. Negara Debitur dan Negara Kreditur
Dengan cara membandingkan nilai kekayaan penduduk suatu negara yang tertanam di luar negeri
dengan nilai kekayaan penduduk negara lain yang tertanam di dalam perekonomian negara tersebut,
kita dapat membedakan antara negara yang mempunyai status sebagai negara debitur dan negara
yang mempunyai status sebagai negara kreditur. Mudahlah kiranya dipahami bahwa apabila jumlah
nilai kekayaan dalam artian yang luas, yaitu meliputi semua harta benda yang dimilikinya secara
langsung, pesertaan modal dan semua piutang, melebihi jumlah nilai seluruh kekayaan asing, juga
dalam artian yang luas, yang tertanam di negara tersebut, wajar untuk disebut sebagai negara kreditur
atau 'creditor country'. Sebaliknya apabila suatu negara, seperti misalnya negara kita sendiri sampai
dewasa ini, jumlah nilai seluruh kekayaan penduduk yang tertanam di luar negeri lebih kecil bila
dibandingkan dengan jumlah nilai kekayaan negara lain yang tertanam di negara tersebut, maka
negara tersebut kita katakan mempunyai status sebagai negara debitur atau 'debtor country'.
Dengan demikian berarti bahwa kalau kita ingin mengetahui apakah suatu negara mempunyai
status sebagai negara kreditur ataukah sebagai negara debitur, cara yang kita lakukan ialah dengan
meneliti angka-angka pada 'balances ofindebtedness' negara tersebut. Akan tetapi seperti yang telah
diuraikan pada Bab 5, kebanyakan negara sampai dewasa ini tidak menyusun 'balances of
indebtedness' secara lengkap dan cukup dapat diandalkan angka-angkanya. Oleh karena itulah kita perlu
2. menempuh jalan lain. Adapun cara yang lazim digunakan untuk menggantikan cara tersebut di atas
ialah dengan memanfaatkan angka-angka pada neraca pembayaran negara tersebut.
Pendekatan dengan menggunakan data neraca pembayaran, landasan teoritiknya cukup kuat dan
banyak sekali dipergunakan. Pendekatan ini menggunakan anggapan bahwa nilai aktiva ditentukan
oleh besarnya pendapatan yang diperoleh dari aktiva tersebut. Pendekatan dengan menggunakan
konsepsi nilai sekarang atau 'present value' tergolong dalam kategori pendekatan tersebut. Dengan
menggunakan pendekatan tersebut, semakin besar pendapatan yang dihasilkan dari pemilikan sebuah
aktiva, semakin besar nilai aktiva bersangkutan.
Kita telah mengetahui bahwa pendapatan yang diperoleh penduduk suatu negara sebagai hasil yang
diperoleh dari penanaman modalnya di luar negeri mengenai semua pencatatannya tertampung dalam pos
pendapatan modal atau income on investment. Oleh karena nilai kredit pos pendapatan modal merupakan
pendapatan yang diperoleh penduduk negara neraca pembayaran dan di lain pihak nilai debit pos
pendapatan modal menunjukkan besarnya pendapatan yang diperoleh investor asing dari penanaman
modalnya di negara kita, maka mudah kiranya dipahami bahwa:
(a)apabila pos pendapatan modal pada sebuah neraca pembayaran mempunyai saldo kredit, maka negara
yang mempunyai neraca pembayaran tersebut kita sebut sebagai negara kreditur, dan
(b)apabila pos pendapatan modal mempunyai saldo debit, makanegara yang mempunyai neraca
pembayaran kita sebut sebagai negara debitur.
Selanjutnya perlu diketengahkan bahwa sementara pemikir ekonomi, dari pengamatan yang
kemudian juga disusul oleh penalaran, melihat bahwa status debitur-kreditur suatu negara tidaklah
statik, melainkan mengalami perubahan. Sekalipun berubahnya sangat pelan serta tidak mempunyai
derajat kepastian yang tinggi, namun dapat terjadi perubahan tersebut membentuk sebuah siklus.
Gambar 6.1.1.: SIKLUS STATUS DEBITUR-KREDITUR SUATU NEGARA
Sebagai contoh klasik yang biasa dipergunakan untuk menerangkan hipotesa ini ialah hubungan
3. antara negara Inggris dengan negara Amerika Serikat." Pada awal abad 19 negara Inggris banyak
menanam modalnya di Amerika Serikat. Untuk membiayai ini negara Inggris memerlukan saldo kredit
pada pos neraca perdagangannya. Dengan saldo kredit pada pos Pendapatan Modal dan pos Neraca
Perdagangan berarti bahwa negara Inggris mempunyai kedudukan sebagai negara kreditur muda. Pada
waktu yang sama negara Amerika Serikat mempunyai kedudukan yang berkebalikan dari kedudukan
negara Inggris; yaitu berkedudukan sebagai negara debitur muda. Neraca pendapatan modalnya bersaldo
negatif, neraca perdagangannya pun bersaldo negatif juga.
Dengan modal yang diimpornya dari Inggris tersebut negara Amerika Serikat mulai membangun
perekonomiannya. Dengan berhasilnya perekonomian Amerika Serikat membangun perekonomiannya,
kemampuannya untuk menghasilkan berbagai macam barang dan jasa meningkat.2) Akibat selanjutnya
dari gejala ini ternyata berupa meningkatnya kemampuan negara tersebut untuk mengekspor.
Peningkatan ekspor tersebut ternyata mempunyai trend yang meningkat, yang bahkan akhirnya
menghasilkan angka ekspor yang absolut yang melebihi impornya. Dengan telah berubahnya saldo
neraca perdagangan yang semula negatif berubah menjadi positif berarti bahwa status sebagai negara
debitur tua, statusnya sebagai negara debitur berangsur-angsur ditinggalkan.
Dengan berubahnya tanda saldo neraca perdagangan negara Amerika Serikat, berarti saldo neraca
perdagangan negara Inggris tandanya berubah dari semula bertanda positif, sekarang bertanda negatif.
Ini mempunyai makna bahwa negara Inggris kedudukannya telah berubah menjadi negara kreditur
tua. Perubahan tersebut terjadi sekitar tahun 1914.
Proses evolusi siklus status debitur-kreditur kedua negara tersebut dipercepat oleh
berkecamuknya dua Perang Dunia. Kerusakan perekonomian Inggris di satu pihak dan perekonomian
Amerika Serikat yang boleh dikatakan utuh ternyata mempercepat beralihnya arah aliran modal;
yang dulunya dari Inggris menuju Amerika Serikat sekarang dari Amerika Serikat menuju Inggris.
Ini dengan sendirinya mengakibatkan mengecilnya saldo debit pos Neraca Pendapatan Modal
perekonomian Amerika Serikat dan mengecilkan saldo kredit Neraca Pendapatan Modal negara
Inggris. Gejala ini ternyata berjalan terus dan akhirnya tibalah saatnya saldo pos Pendapatan Modal
tersebut untuk negara Amerika Serikat berubah tandanya menjadi positif dan untuk Inggris berubah
tandanya menjadi negatif.
Mulai saat itu, tetapi juga sampai saat ini, baik saldo pos Perdagangan maupun pos Pendapatan
Modal untuk negara Inggris kedua-duanya tidak lagi positif, tetapi negatif. Ini berarti bahwa negara
Inggris kini tidak lagi mempunyai kedudukan sebagai negara kreditur, melainkan sebagai negara
debitur. Sebaliknya negara Amerika Serikat statusnya telah berubah juga, yang dulunya mempunyai
kedudukan sebagai negara debitur, mulai saat itu, merupakan negara kreditur terbesar di dunia.
Apabila kita mempelajari neraca pembayaran negara kita, kita menemukan bahwa semenjak kita
berhasil menghimpun data ekonomi dengan cukup lengkap untuk dapat disusunnya dalam bentuk
neraca pembayaran luar negeri, pos "pendapatan modal" neraca pembayaran yang berhasil kita susun
tersebut senantiasa menghasilkan saldo debit. Ini menunjukkan bahwa perekonomian kita sejak dahulu
4. sampai sekarang mempunyai status sebagai negara debitur. Saldo debitnya tersebut menunjukkan
kecenderungan untuk meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini kiranya mudah kita pahami mengingat
bahwa 'investment account' neraca pembayaran kita juga tendensinya mempunyai saldo kredit dari
tahun ke tahun. Kenyataannya seperti ini memang merupakan kejadian yang wajar, kalau kita ingat
bahwa dana yang kita pergunakan untuk membiayai pembangunan ekonomi kita dari tahun ke tahun
sebagian berasal dari luar negeri, baik dalam bentuk pinjaman jangka panjang maupun penanaman
modal langsung oleh para investor asing.
Kalau kita ingat akan hipotesis siklus debitur-kreditur seperti diuraikan di atas, kita tidak perlu
khawatir dengan pinjaman luar negeri yang semakin menumpuk. Asalkan modal asing tersebut kita
manfaatkan sungguh-sungguh, modal pinjaman luar negeri tersebut akan mampu melunasinya sendiri.
Betullah bahwa pinjaman luar negeri dan modal asing dalam bentuk lainnya yang mengalir ke dalam
perekonomian kita menyebabkan membengkaknya saldo debit pos pendapatan modal neraca
pembayaran kita. Ini berarti bahwa negara kita sampai sekarang mempunyai status sebagai negara
debitur muda. Berubahnya status dari negara debitur muda menjadi negara debitur tua menurut teori
ditandai oleh berubahnya tanda saldo neraca perdagangan barang dan jasa; yaitu dari saldo minus ke saldo
plus. Apabila neraca perdagangan tersebut saldo kreditnya telah berkesinambungan dari tahun ke tahun,
saldo debit pos "pendapatan modal" akan menurun, yang berarti bahwa negara kita statusnya telah
berubah menjadi negara debitur tua.
Dari segi tinjauan ini, data negara pembayaran tahun anggaran 1979/1980 dan 1980/ 1981
mendorong kita berpandangan optimis. Dapat kiranya kita katakan bahwa pada tahun-tahun tersebut
perekonomian kita nyaris berhasil meninggalkan status-negara debitur muda kita, sebab pada dua tahun
anggaran tersebut tidak hanya pos perdagangannya yang bersaldo kredit, bahkan "current account"
neraca pembayaran kita memiliki saldo kredit.
Akan tetapi sayang, tahun-tahun yang sangat menggembirakan tersebut segera disusul oleh
menghebatnya resesi dunia dan "memburuknya" pasar minyak dunia. Kedua faktor inilah yang
menyebabkan tidak dapat dipertahankannya saldo kredit transaksi berjalan neraca pembayaran luar
negeri kita. Ini berarti bahwa status sebagai negara debitur muda rupa-rupanya bagi perekonomian kita
sampai saat ini memang belum waktunya dapat kita tinggalkan.
6.2. Analisis Investasi Luar Negeri
Kalau analisis status debitur-kreditur suatu negara biasa disebut sebagai analisis jangka panjang,
mengingat bahwa perubahan status yang satu ke status yang lain memakan waktu beberapa dasawarsa,
analisis investasi luar negeri dapat dikategorikan sebagai analisis jangka pendek.
Masalah-masalah yang ingin terjawab dari analisis investasi luar negeri suatu perekonomian ialah:
dalam tahun neraca pembayaran, berapa besar investasi luar negeri netto yang diadakan oleh
perekonomian tersebut, dan bagaimana cara membiayai investasi luar negeri tersebut. Apabila suatu
perekonomian mengalami disinvestasi, yaitu jumlah nilai penanaman modal oleh orang asing ke
dalam perekonomian tersebut dalam tahun neraca pembayaran lebih besar daripada jumlah nilai
5. penanaman modal luar negeri yang dilakukan oleh penduduk negara tersebut, maka pertanyaan di atas
perlu diubah sedikit menjadi "disinvestasi yang diadakan oleh negara tersebut dipergunakan untuk
apa".
Untuk menganalisis investasi luar negeri pos-pos neraca pembayaran kita golong-golongkan
sebagai berikut:
/. Saving Accounts:
1.Perdagangan (barang-barang dan jasa-jasa)
2.Pendapatan modal
3.Transaksi-transaksi unilateral.
//. Investment Accounts:
4.Penanaman modal langsung
5.Hutang piutang jangka panjang
6.Hutang piutang jangka pendek.
///. Cash Accounts:
7. Sektor Moneter.
Sesudah pos-pos neraca pembayaran kita golongkan dengan penggolongan seperti di atas, kita
teliti saldo-saldo dari kelompok pos-pos tersebut. Pertama-tama kita perhatikan saldo 'investment
account'. Investment account yang mempunyai saldo debit menunjukkan bahwa negara tersebut
melakukan 'foreign investment'. Sebaliknya apabila investment account mempunyai saldo kredit
menunjukkan negara tersebut melakukan 'foreign investment'.
Foreign investment yang dibarengi oleh 'foreign saving', yaitu saldo kredit pada saving account,
mempunyai tendensi untuk bisa bertahan lama. Sebaliknya apabila foreign investment' ini dibarengi
oleh foreign dissaving' yaitu saldo debit pada saving account, dapat diramalkan bahwa foreign
investment tersebut tidak akan dapat bertahan lama. Saldo debit pada investment account yang
dibarengi oleh saldo debit pada saving account pasti disertai dengan kreditnya saldo 'cash account'.
Kreditnya saldo cash account inilah yang kita sebut foreign dishoarding'. Foreign dishoarding berupa
penurunan cadangan internasional negara tersebut. Apabila negara tersebut mengalami foreign
dishoarding terus menerus cadangan internasional akan terus menerus menurun, yang pada akhirnya
cadangan tersebut tidak dapat dikurangi lagi, hal mana berarti foreign investment tidak lagi dapat
dipertahankan.
Setelah kita mengetahui mengenai hubungan investasi (atau disinvestasi) luar negeri lengkap
dengan cara membelanjainya (atau cara menggunakannya), hal yang perlu kita ketahui juga ialah
hubungan antara 'investment account' dengan saldo pos pendapatan modal. Mengingat bahwa saldo
kredit 'investment account' menunjukkan adanya 'capital inflow' atau impor capital netto dan saldo
debit 'investment account' menunjukkan besarnya capital outflow yang dapat disebut juga adanya
ekspor modal netto, maka mudahlah kiranya untuk dipahami bahwa saldo kredit 'investment account'
tendensinya mengakibatkan meningkatnya nilai saldo debit atau menurunnya nilai saldo kredit pos
6. pendapatan modal. Saldo debit 'investment account' adalah sebaliknya, yaitu tendensinya akan
mengakibatkan meningkatnya saldo kredit atau menurunnya saldo debit pos pendapatan modal.
6.3. Analisis Debt-Service Ratio
Analisis neraca pembayaran internasional yang dewasa ini sedang populer-populernya ialah 'debt
service capacity analysis' atau analisis daya kemampuan pemenuhan kewajiban hutang luar negeri.
Analisis ini terutama dimanfaatkan oleh negara-negara kreditur dalam mempertimbangkan pemberian
pinjaman luar negeri, khususnya pinjaman yang diberikan kepada negara-negara yang sedang
berkembang. Analisis macam ini mereka rasakan sangat perlu, sebab pengalaman menunjukkan jumlah
negara yang sedang berkembang yang pernah mengalami ketidak mampuan memenuhi kewajiban
membayar bunga dan angsuran pinjaman kepada negara lain dapat dikatakan cukup banyak. Dari tahun
1965 sampai dengan tahun 1972 terjadi dua puluh satu kali penjadwalan kembali atau 'rescheduling'
pembayaran hutang sebelas negara yang sedang berkembang.3'
Tingginya daya kemampuan suatu negara dalam memenuhi kewajiban-kewajiban luar negeri yang
timbul sebagai akibat dari pinjaman luar negeri mereka dapat diukur dengan menggunakan indikator-
indikator daya pemenuhan kewajiban hutang luar negeri yang biasa disebut juga debt-servicing
capacity indicators, yang untuk selanjutnya kita singkat dengan kependekan indikator-indikator DSC.
Sedangkan yang dimaksud dengan 'debt service'tidak lain ialah jumlah bunga pinjaman dan cicilan yang
harus dibayar oleh penduduk negara tersebut kepada penduduk negara lain untuk kurun waktu neraca
pembayaran.
Data yang diperlukan untuk menghasilkan indikator-indikator DSC tersebut tidak seluruhnya
berasal dari neraca pembayaran, melainkan juga dari sumber-sumber lainnya. Antara lain ialah dari
neraca hutang piutang luar negeri, yang biasa disebut juga 'balance of indebtedness'dan dari perkiraan
pendapatan nasional. Indikator-indikator DSC yang banyak dipergunakan antara lain adalah seperti di
bawah ini4):
1.'Debt service to exports ratio'. Indikator DSC ini merupakan angka banding antara nilai debt service
dengan nilai ekspor total. Semakin tinggi angka banding ini, semakin rendah daya kemampuan suatu
negara dalam melunasi kewajiban-kewajiban luar negerinya, sebab ekspor merupakan salah satu
sumber devisa dengan mana negara tersebut dapat membayar bunga dan juga cicilan pinjaman luar
negerinya.
2.'Imports to reserve ratio', yaitu angka banding antara nilai impor dengan cadangan luar negeri.
Tingginya angka ini menunjukkan lebih kecilnya proporsi cadangan valuta asing yang dapat dipergunakan
untuk memenuhi kewajiban luar negeri yang telah jatuh tempo. Dengan demikian berarti bahwa semakin
tinggi nilai indikator DSC ini semakin rendah dayakemampuan negara tersebut dalam
memenuhikewajiban-kewajibanluarnegerinya.
3.'Outstanding debt to current amortization ratio', yaitu angka banding pinjaman luar negeri yang
dimiliki oleh suatu negara terhadap besarnya cicilan. Angka banding ini dengan sendirinya
menunjukkan dalam jangka waktu berapa lama negara tersebut mempunyai beban angsuran. Oleh
7. karena itulah maka semakin tinggi nilai indikator DSC ini dapat diartikan sebagai semakin rendah
daya pemenuhan kewajiban luar negerinya. Dengan perkataan lain semakin tinggi nilai indikator
DSC macam ini, semakin tinggi resiko pemberian pinjaman kepada negara tersebut.
4.'Debt service to capital inflow ratio'. Kita mengetahui bahwa masuknya modal ke dalam negeri dapat
dipergunakan untuk menutup neraca perdagangan yang defisit maupun juga untuk menutup kewajiban
membayar bunga dan cicilan hutang luar negeri. Dengan demikian berarti bahwa lebih rendahnya nilai
indikator DSC ini relatif lebih rendah pula resiko pemberian pinjaman kepada negara tersebut.
5. Imports to GNP ratio', yaitu angka banding nilai impor terhadap nilai produk nasional
bruto. Tingginya nilai indikator ini menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat perekonomian sangat menggantungkan pada tersedianya barang-barang dan
jasa-jasa dari luar negeri. Hal semacam ini tendensinya berarti bahwa bagi pemerintah
relatif sukar untuk mengekang impor bilamana diperlukan. Dengan lebih sukarnya
mengurangi impor berarti jaminan akan terbayarnya bunga dan angsuran pelunasan
pinjaman luar negeri negara tersebut kecil.
6.Tingkat pertumbuhan ekspor'. Meningkatnya nilai ekspor berarti meningkat pula penerimaan devisa,
yang penggunaannya antara lain dapat untuk membayar debt service. Oleh karena itulah maka
mudahlah dipahami kalau suatu negara tingkat pertumbuhan ekspornya tinggi, 'debt-servicing
capacity'nya juga tinggi.
7.'Fluktuasi ekspor'. Kenyataan menunjukkan bahwa fluktuasi baik nilai maupun volume ekspor
komoditi yang satu dengan komoditi yang lain berbeda-beda. Ekspor komoditi hasil pertanian dapat
saja tiba-tiba merosot volumenya sebagai akibat adanya kegagalan panen. Sebaliknya hasil produksi
yang berlimpah-limpah dapat mengakibatkan menurunnya harga di pasar dunia. Dengan demikian
kiranya mudah dipahami bahwa dengan indikator-indikator DSC lainnya yang tingginya sama, lebih
tingginya sifat fluktuasi ekspor akan ditafsirkan lebih rendahnya 'debt servicing capacity' suatu negara.
8.Tingkat pertumbuhan produk domestikper kapita'. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan produk
domestik nyata per kapita semakin besar proporsi pendapatan yang diperuntukkan untuk konsumsi,
sehingga bagian atau proporsi yang diperuntukkan untuk memenuhi kewajiban masyarakat melunasi
bunga dan pengembalian pinjaman baik dalam negeri maupun luar negeri meningkat. Ini dengan
sendirinya berarti bahwa tingginya nilai indikator DSC macam ini harus diinterpretasikan sebagai
meningkatnya 'debt servicing capacity' negara tersebut.
Sebagai catatan akhir terhadap penggunaan berbagai indikator DSC tersebut, perlu diperingatkan
di sini bahwa dalam menginterpretasikan angka-angka indikator tersebut kita tidak boleh melupakan arti
pentingnya hubungan antara indikator yang satu dengan indikator lainnya.