International Business Finance/abshor.marantika/Tyas Dwi Syarfa/3-04afrays iwd
Sebuah paper dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan. Membahas teori-teori keuangan internasional yang menjelaskan perilaku nilai tukar beserta contoh kasusnya.
Semoga bermanfaat! :)
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
1. MND001-MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL-MODUL-SESI 6
BAB VI
ARBITRASE & PARITAS
INTERNASIONAL
Disusun oleh:
Dedi Supiyadi, S.Pd., MM
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
MEMBANGUN (STIE INABA)
BANDUNG 2020
2. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
1
BAB VI
ARBITRASE DAN PARITAS INTERNASIONAL
Dedi Supiyadi, S.Pd., M.M
Sub CPMK: Mahasiswa mampu menjelaskan arbitrase dan paritas
internasional dan aplikasinya dalam bidang Ekonomi dan
Bisnis.
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan:
Pengertian arbitrasi internasional, purchasing power parity, inrerest rate
parity, internasional fisher effect, prediski kurs mata uang
1.1 ARBITRASE INTERNASIONAL
Arbitrase dapat dikatakan sebagai tindakan pembelian atau
penjualan komoditi (termasuk valuta asing) disuatu tempat dan pada saat
bersaam menjual atau membeli kembali komoditi tersebut di tempat lain,
pada tingkat harga yang menguntungkan. Arbitrase timbul karena terdapat
perbedaan harga untuk suatu komoditi yang sama. Dengan melakukan
arbitrase, arbitror akan memperoleh keuntungan bebas risiko. Keberadaan
arbitrase pada dasarnya akan menyamakan harga komoditi di berbagai
tempat, jika terjadi perbedaan harga maka selisih harga mencerminkan
besarnya biaya transaksi, pada kondisi ini arbitrase tidak akan terjadi.
Terdapat tiga bentuk arbitrase yaitu: arbitrase segitiga, arbitrase lokal dan
arbitrase perlindungan suku bunga.
1. Arbitrase Segitiga
Triangular arbitrage ini adalah jenis arbitrage atau perdagangan
valas yang dilakukan oleh para arbitrageur dengan membandingkan cross
exchange rate antara tiga lokasi atau tempat yang berbeda. Hampir sama
halnya dengan locational arbitrage, international triangular arbitrage ini juga
harus dilakukan secara cepat. Oleh karena itu, biasanya hanya dapat
dilakukan oleh para arbitrager atau forex dealer yang mempunyai terminal
komputer yang mempunyai link atau dapat akses ke berbagai bursa valas
internasional.
3. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
2
• Kurs lintas mata uang (cross exchange rate) mencerminkan
hubungan antara dua mata uang yang berbeda dengan satu
mata uang dasar. Misalnya, di Amerika Serikat, kurs lintas mata
uang mengacu pada hubungan antara dua mata uang selain
dolar.
• Jika kurs lintas mata uang aktual berbeda dengan kurs lintas
mata uang yang seharusnya maka perbedaan ini dapat
dimanfaatkan, yakni dengan menggunakan arbitrase segitiga.
• Dalam arbitrase segitiga transaksi mata uang dilakukan pada
pasar spot untuk memanfaatkan perbedaan kurs lintas mata
uang antara dua mata uang tertentu.
• Arbitrase segitiga merupakan strategi yang hanya dapat
dimanfaatkan oleh sedikit pihak karena teknologi komputer yang
tersedia saat ini untuk para pialang valuta asing dengan segera
mendeteksi ketidakseimbangan kurs lintas nilai tukar.
Perubahan kurs yang terjadi akibat arbitrase segitiga (sebagai
contoh hubungan antara mata uang US Dolar, Poundsterling,
dan Ringgit Malaysia)
Aktivitas triangular arbitrage ini pada prinsipnya berjalan selama 24
jam dari Senin s.d. Ju’mat karena adanya perbedaan waktu antara berbagai
pusat keuangan internasional atau bursa valas di dunia. Misalnya, jika di
Jakarta pukul 11 siang (kegiatan di bursa valas sedang berlangsung) maka
4. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
3
di Sidney pada saat yang sama bursa valas sudah tutup, sedangkan di
Paris masih subuh dan di New York tengah malam (bursa valas sedang
tutup). Demikian pula sebaliknya, jika di Jakarta sore/malam hari, maka di
bursa valas Paris dan New York tentu sedang penuh dengan aktivitas
transaksi valas. Dengan adanya perbedaan waktu ini, seorang investor atau
pemilik modal akan dapat mengoptimalkan pendayagunaan modalnya
dengan melakukan trading valas selama 24 jam penuh.
Misalnya seorang Investor atau pemilik modal yang berada di
Jakarta ingin mencari keuntungan dengan melakukan triangular arbitrage.
Untuk itu dia menghubungi forex dealer untuk melakukan kontrak trading
valas pada salah satu bank devisa yang berada di Jalan Jenderal Sudirman,
misalnya sebesar USD100,000. Menurut informasi yang diperoleh dari forex
dealernya melalui terminal komputer di kantor bank devisa tersebut yang
berhubungan jaringan Reuters melalui satelit Palapa dan Intelsat ternyata
spot rate valas di tiga bursa valas luar negeri sebagai berikut.
Contoh: Jika pound sterling Inggris berharga $1,60, sementara dolar
Kanada berharga $0,80, maka nilai pound sterling Inggris terhadap dolar
Kanada dapat dihitung sebagai berikut:
Nilai £ dalam satuan C$ = $ 1,60/$0,80 = 2,0
Nilai dolar Kanada dalam satuan pound sterling juga dapat dihitung dengan
rumus kurs lintas mata uang:
Nilai C$ dalam satuan £ = $0,80/$ 1,60 = 0,50
Perhatikan bahwa nilai dolar Kanada dalam satuan pound sterling
hanya merupakan kebalikan dari nilai pound sterling dalam dolar Kanada.
Jika kurs lintas mata uang aktual berbeda dengan kurs lintas mata uang
yang seharusnya (seperti yang dihitung oleh rumus di atas) maka Anda
dapat berusaha memanfaatkan perbedaan tersebut. Dengan kata lain,
Anda dapat menggunakan arbitrase segitiga, bilamana transaksi mata uang
5. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
4
dilakukan pada pasar spot untuk memanfaatkan perbedaan kurs lintas mata
uang antara dua mata uang tertentu.
Asumsikan bahwa suatu bank memiliki kurs pound sterling Inggris
seharga $ 1,60 dan ringgit Malaysia (MYR) seharga $0,20, dengan kurs
lintas mata uang £1 = MYR8,1. Tugas pertama Anda adalah menghitung
nilai pound sterling dalam dolar dan nilai ringgit Malaysia dalam dolar untuk
membuat kurs lintas mata uang antara pound sterling dan ringgit. Kurs
lintas mata uang sesuai rumus di atas menetapkah bahwa pound sterling
seharusnya berharga MYR8,1. Ketika menetapkan kurs nilai tukar £1 =
MYR8,1, bank tersebut menukar pound sterling dengan ringgit yang terlalu
banyak dan meminta ringgit yang terlalu banyak untuk ditukar dengan
pound sterling. Berdasarkan informasi ini, Anda dapat melakukan arbitrase
segitiga melalui pembelian pound sterling dengan dolar, mengonversi
pound sterling menjadi ringgit, dan kemudian menukar ringgit menjadi dolar.
Jika Anda saat intu memiliki $10.000, berapa dolar yang Anda miliki
setelah melakukan strategi arbitrase segitiga? Untuk menjawab pertanyaan
ini lakukan lakukan tiga langkah berikut yang diilustrasikan pada gambar
6.1.
Gambar 6.1
Arbitrase Segitiga
6. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
5
• Tentukan pound sterling yang diterima dari penukaran dolar:
$10.000 = £6.2 berdasarkan kurs bank $1,60 per pound sterling.
• Tentukan berapa ringgit yang diterima dari penukaran pound sterling
£6.251 MYR50.625, berdasarkan kurs bank 8,1 ringgit per pound
sterling.
• Tentukan berapa dolar AS yang diperoleh dari penukaran ringgit:
MYRS0.625 = $10.1 berdasarkan kurs bank $0,20 per ringgit (5
ringgit per satu dolar). Strategi arbitrase segitiga menghasilkan
$10.125 atau $125 lebih dari jumlah uang awal.
Tabel 6.1
Datar Nilai Tukar - Arbitrase Segitiga dengan Biaya Transaksi
Manajer pemegang pound berniat membeli dolar dengan kurs
$1,61/£. Dengan adanya nilai tukar silang, ia memiliki cara lain, yaitu
mengonversikan kurs beli MYR8,1/£, lalu jual pada $0,200/MYR. Nilai tukar
yang dihasilkan 8,1 x-0,2= $1,62 /£. Langkah ini menghasilkan keuntungan
$1,62 /£ - $1,61 /£ = $0,01/£.
Tabel 6.1 ini menjelaskan jika seseorang pemegang dolar ($)
menginginkan Pound maka bank akan menggunakan Ask (menjual) pound
dengan tingkat $1,61/£. Jika seseorang menjual Pound maka bank akan
menggunakan Bid (beli) pound dengan tingkat $1,60/£. Demikian pula jika
seseorang pemegang dolar ($) membeli/menjual Ringgit Malaysia, bank
akan menggunakan Ask/ Bid. Pada baris terakhir dicantumkan pula nilai
tukar antara British pound (£) dengan Malaysian ringgit (MYR). Dengan
menggunakan nilai ini kita dapat melakukan pertukaran.
Misalkan manajer ini memiliki uang $1,000 dan ingin membeli pound
(£) dengan cara menukarkan ke bank yang memasang harga nilai tukar di
atas. Apabila manajer ini langsung menukarkan dolar ($) dan membeli
pound (£), ia harus memakai kurs Ask $1,61/£, ia mendapatkan £621,12
7. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
6
(1.000/1,61). Bank menetapkan Ask karena bank menjual pound (£).
Namun, jika ia menukarkan dahulu $1,000 untuk mendapatkan Ringgit
Malaysia, bank menggunakan kurs Ask $0,202/MYR, ia mendapatkan
MYR4950,50 (1000/0.202). Dengan nilai ini manajer menjual MYR4950,50
untuk mendapatkan pound (£) dengan kurs $0,200/MYR, maka manager ini
memperoleh $990.09 (4950.50x0.2). Selanjutnya $990.09 konversikan ke
pound (£), maka bank menetapkan ask price $1.61/£ maka diperoleh
£614.97 (990.08/1.61). Terdapat selisih £6.15 (621.12-614.97), artinya
dengan adanya arbitrase segitiga ini lebih menuntungkan, karena adanya
ask/bid spread. Seperti arbitrase lokasi, arbitrase segitiga tidak mengikat
dana. Selain itu, strateginya juga bebas risiko karena tidak ada
ketidakpastian tentang harga di mana Anda akan membeli dan menjual
mata uang.
2. Arbitrase Lokasi
Arbitrase lokasi adalah proses pembelian mata uang di lokasi
tertentu bilamana harganya murah dan dengan segera menjual mata uang
tersebut di lokasi lain dengan harga yang lebih tinggi. Arbitrase lokasi
biasanya dilakukan oleh bank atau pialang valuta asing yang secara terus-
menerus memantau kurs pada bank lain. Jika suatu bank mengetahui
perbedaan kurs di antara 2 bank lain maka bank tersebut akan melakukan
arbitrase lokasi untuk memperoleh keuntungan bebas risiko dengan
segera. Keuntungan dari arbitrase lokasi tergantung dari jumlah uang yang
digunakan untuk memanfaatkan perbedaan kurs nilai tukar, dan nilai
perbedaan tersebut. Kurs nilai tukar akan bereaksi terhadap strategi
arbitrase lokasi yang diterapkan oleh partisipan pasar valuta asing.
Misalnya, Akron Bank dan Zyn Bank melayani pasar valuta asing
dengan membeli dan menjual mata uang. Asumsikan tidak ada bid / ask
spread. Harga (kuotasi) Nilai tukar di Akron Bank untuk pound Inggris
adalah $ 1,60 sedangkan harga nilai tukar di Bank Zyn adalah $ 1,61. Anda
dapat melakukan arbitrase lokasi dengan membeli pound di Akron Bank
seharga $ 1,60 per pon dan kemudian menjualnya di Zyn Bank seharga $
8. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
7
1,61 per pon. Jika tidak ada bid / ask spread dan jika tidak ada biaya lain
untuk melakukan strategi arbitrase ini, maka keuntungan Anda adalah
$0,01 per pon. Keuntungannya bebas risiko karena Anda tahu, ketika Anda
membeli pound, berapa banyak Anda bisa menjualnya. Selain itu, Anda
tidak perlu mengikat dana Anda untuk waktu yang lama.
Tabel 6.2
Harga Mata Uang untuk Contoh Arbitrase Lokasi
Arbitrase lokasi biasanya dilakukan oleh bank atau dealer valuta
asing lainnya yang komputernya dapat terus memantau harga (kuotasi)
yang diberikan oleh bank lain. Jika bank lain mengamati ketidaksesuaian
antara harga yang ditetapkan oleh Akron Bank dan Zyn Bank, maka bank-
bank lain ini akan segera terlibat dalam arbitrase lokasi untuk mendapatkan
keuntungan langsung tanpa risiko. Karena bank sebenarnya memiliki bid /
ask spread pada mata uang, contoh berikut memperhitungkan spread itu.
Informasi yang diberikan sebelumnya dalam Tabel 6.2, jika pound
Inggris di kedua bank direvisi termasuk bid / ask spread. Anda tidak akan
dapat keuntungan lagi dari arbitrase lokasi. Jika Anda membeli pound
sebesar $1,61 harga Jual (ask) Bank Akron dan kemudian menjualnya
$1,61 pada harga beli (bid) Bank Zyn, Anda hanya mencapai titik impas.
Seperti yang ditunjukkan contoh ini, arbitrase lokasi tidak selalu
memungkinkan. Untuk memperoleh keuntungan dari strategi ini, harga
penawaran (bid) suatu bank harus lebih tinggi dari harga permintaan (ask)
bank lain. Keuntungan Anda dari arbitrase lokasi didasarkan pada dua
faktor:
• Jumlah uang yang Anda gunakan untuk memanfaatkan perbedaan
nilai tukar; dan
• Ukuran perbedaan harga mata uang.
9. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
8
Misalnya, harga dolar Selandia Baru (NZ$) pada dua bank
ditunjukkan pada Gambar 6.2. Anda dapat memperoleh dolar Selandia Baru
dari North Bank dengan harga permintaan (ask) $0,640 dan kemudian
menjualnya ke South Bank dengan harga penawaran (bid) $0,645. Ini
dianggap sebagai satu transaksi bolak-balik dalam arbitrase lokasi. Jika
Anda memulai investasi sebesar $10.000 dan melakukan satu transaksi
bolak-balik, berapa dolar AS yang akan Anda dapatkan?
• Tukarkan uang $10.000 dengan NZ$ di North Bank sehingga
diperoleh NZ$ 15.625 = ($10.000 / $0.640 per dolar Selandia Baru).
• Kemudian anda jual NZ$ 15.625 pada Sout Bank dengan harga
$0,645 sehingga diperoleh total $10.078= (15.625 x 0,645).
• Jadi, keuntungan Anda dari arbitrase lokasi adalah $78 = (10.078-
10.000).
Gambar 6.1
Perbedaan Harga Valuta Asing - Arbitrase Lokasi
Konsep locational arbitrage relevan karena menjelaskan mengapa
kuotasi nilai tukar antar bank di lokasi yang berbeda jarang berbeda dalam
jumlah yang signifikan. Generalisasi ini tidak hanya berlaku untuk bank di
jalan yang sama atau di kota yang sama tetapi juga untuk bank di seluruh
10. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
9
dunia. Teknologi memungkinkan semua bank untuk secara elektronik dan
terus menerus terhubung ke kuotasi valuta asing.
Akibatnya, bank dapat memastikan bahwa kuotasi mereka sejalan
dengan bank lain. Mereka juga dapat mendeteksi setiap perbedaan harga
secara real time dan memanfaatkan perbedaan tersebut. Dengan demikian,
teknologi memungkinkan harga yang lebih konsisten di antara bank dan
mengurangi kemungkinan perbedaan yang signifikan dalam kuotasi valuta
asing antar lokasi.
3. Converted Interest Arbitrage
Arbitrase perlindungan suku bunga merupakan proses untuk
memanfaatkan perbedaan suku bunga antara dua negara untuk melindungi
dari risiko kurs nilai tukar. Istilah arbitrase perlindungan suku bunga
(covered interest arbitrage) akan lebih jelas jika dibagi menjadi dua bagian:
• arbitrase suku bunga” (interest arbitrage): mengacu pada proses
untuk memanfaatkan perbedaan suku bunga di antara dua negara;
• perlindungan” (covered): mengacu pada lindung nilai atas risiko kurs
nilai tukar.
Arbitrase perlindungan suku bunga kadang diartikan bahwa dana yang
digunakan untuk investasi diperoleh dari pinjaman lokal. Dalam kasus ini,
istilah arbitrase digunakan secara luas karena terdapat sejumlah uang yang
diinvestasikan selama beberapa periode tertentu.
Arbitrasi adalah dimungkinkan apabila salah satu dari ketiga kondisi
ini terjadi:
• Aset yang sama tidak diperdagangkan dengan harga yang sama
pada setiap pasar.
• Dua aset dengan arus kas yang identik tidak diperdagangkan
dengan harga yang sama.
• Suatu aset dengan nilai kontrak berjangka yang diketahui, bilamana
aset tersebut pada saat ini tidaklah diperdagangkan pada harga
kontrak berjangka dengan dikurangi potongan harga berdasarkan
11. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
10
suku bunga bebas risiko (atau terdapat biaya penyimpanan gudang
atas aset tersebut yang tidak dapat diabaikan).
Arbitrasi bukanlah merupakan suatu tindakan sederhana dari
pembelian produk di suatu pasar dan menjualnya di pasar lain dengan
harga yang lebih tinggi kelak. Transaksi arbitrasi harus terjadi secara
kesinambungan guna menghindari terungkapnya risiko pasar ataupun
risiko perubahan harga pada salah satu pasar sebelum kedua transaksi
selesai dilaksanakan. Dalam segi praktik, hal ini umumnya hanya
dimungkinkan untuk dilakukan terhadap sekuriti dan produk keuangan yang
dapat diperdagangkan secara elektronik.
Contoh. Anda berminat untuk memanfaatkan suku bunga yang relatif
tinggi di Inggris dan Anda memiliki dana yang tersedia untuk 90 hari. Suku
bunga ini sudah pasti; hanya kurs masa depan saat Anda akan menukar
pound sterling menjadi dolar yang tidak pasti. Anda dapat menggunakan
kontrak forward penjualan pound sterling untuk memastikan kurs saat
pound sterling ditukar menjadi dolar pada suatu waktu di masa depan.
Strategi sesungguhnya sebagai berikut.
• Pada hari pertama, tukar dolar AS Anda menjadi pound sterling dan
membuat deposito berjangka 90 hari di bank Inggris.
• Pada hari pertama, buatlah kontrak forward untuk menjual pound
sterling 90 hari kemudian.
• Setelah 90 hari, saat deposito jatuh tempo, tukar pound sterling
menjadi dolar AS berdasarkan kurs yang telah disepakati pada
kontrak forward.
4. Perbandingan Pengaruh Arbitrase
Perbandingan efek ketiga jenis arbitrase dapat dilihat pada gambar
6.2. Ancaman arbitrase lokasi memastikan bahwa perubahan nilai tukar di
seluruh bank di lokasi berbeda sama; ancaman arbitrase segitiga
memastikan bahwa nilai tukar silang ditetapkan dengan benar; dan
ancaman arbitrase bunga tertutup memastikan bahwa nilai tukar berjangka
12. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
11
ditetapkan dengan benar. Setiap perbedaan akan memicu arbitrase, yang
seharusnya menghilangkan perbedaan tersebut. Dengan demikian,
arbitrase cenderung menjamin pasar valuta asing yang lebih tertib.
Gambar 6.2
Perbandingan Strategi Arbitrase Internasional
1.2 INTEREST RATE PARITY (IRP)
Paritas suku bunga (IRP) adalah teori yang menyatakan bahwa
besaran premi (atau diskon) kurs forward seharusnya setara dengan
perbedaan suku bunga dari kedua negara terkait, misalnya:
• Titik A dan B mencerminkan diskon, bilamana dalam situasi ini suku
bunga asing melebihi suku bunga asal, kurs forward biasanya
memiliki diskon kira-kira sebesar perbedaan tersebut (titik A = 1%,
titik B = 2%).
• Titik C dan D mencerminkan premi, bilamana dalam situasi ini suku
bunga asing lebih rendah dari suku bunga asal, kurs forward
biasanya memiliki premi kira-kira sebesar perbedaan tersebut (titik C
= 1%, titik D=2%).
13. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
12
• Pada titik X digambarkan bahwa perbedaan suku bunga asing dan
domestik adalah 2%, dan premi forward atas mata uang asing adalah
4% maka dihasilkan titik X, begitu pula dengan titik Y.
• Pada titik Z terjadi sebaliknya, bahwa perbedaan antara suku bunga
asing dan suku bunga domestik adalah -1%, dan diskon forward
sebesar 3% maka dihasilkan titik Z.
• Untuk menguji apakah terdapat paritas suku bunga, dapat dilihat dari
posisi titik tersebut, apakah memberikan indikasi arbitrase
perlindungan suku bunga akan menguntungkan. Untuk titik di
sebelah kanan garis IRP, investor pada negara asal perlu
mempertimbangkan penggunaan arbitrase perlindungan suku bunga
dapat dilakukan karena akan menghasilkan keuntungan (perbedaan
suku bunga asing lebih tinggi dan premi forward lebih kecil dari
selisih perbedaan suku bunga tersebut).
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan jika akan melakukan
arbitrase perlindungan suku bunga, yaitu
1. biaya transaksi;
2. risiko politik;
3. perbedaan undang-undang pajak.
Interest Rate Parity (IRP)
Menunjukkan tingkat bunga yang seharusnya akibat dari proses pertukaran
mata uang. Contoh aplikasi IRP diberikan sebagai berikut:
a. Investor Amerika Serikat mengkonversikan US $1,000,000 ke uang
Swiss France (spot rate SF1.4800/$). Dari hasil konversi ini
didapatkan: SF 1,480,000.
b. Uang ini diinvestasikan selama 3 bulan pada deposito Bank Swiss
dengan bunga 4% per tahun. Pada saat jatuh tempo didapatkan
bunga + pokok: SF 1,480,000 x (1+0.04/4) = SF 1,494,800.
c. Pada saat jatuh tempo ia mengkonversikan kembali uangnya ke US$
(forward rate SF1.4655/$). Dari hasil konversi ini didapatkan:
US$1,020,000.
14. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
13
Catatan: IRP adalah tingkat bunga dengan mendepositokan US$
1,000,000 pada tingkat bunga 2.00% per 3 bulan (atau 8.00% per tahun)
sehingga didapatkan pokok + bunga: US$1,020,000. Implikasi transaksi ini
menunjukkan perbandingan safe forward dan spot sama dengan
perbandingan suku bunga SF dan suku bunga $:
SSF/$ /F SF/$ = (1+iSF)/(1+i$) ................................................(6.x)
Covered Interest Arbitrage (CIA)
Menunjukkan adanya peluang keuntungan akibat proses arbitrage akibat
tidak seimbangnya tingkat bunga (IRP) dengan rate yang ditawarkan.
Contoh aplikasi CIA diberikan sebagai berikut:
Arbitrage:
a. Investor Amerika Serikat mengkonversikan US $1,000,000 ke uang
Yen Jepang (spot rate ¥106.00/$). Dari hasil konversi ini didapatkan:
¥ 106,000,000.
b. Uang ini diinvestasikan selama 6 bulan pada deposito Bank Jepang
dengan bunga 4% per tahun. Pada saat jatuh tempo didapatkan
bunga + pokok: ¥ 106,000,000.x (1+0.04/2) = ¥108,120,000.
c. Pada saat jatuh tempo ia mengkonversikan kembali uangnya ke US$
(forward rate ¥103.50/$). Dari hasil konversi ini didapatkan:
US$1,044,638.
Deposito:
Jika deposito pada Bank Amerika adalah 8.00% per tahun maka jika
didepositokan uang US$1,000,000 pada saat jatuh tempo didapat pokok +
bunga: $1,000,000x (1+0.08/2) = $1,040,000.
Catatan: Cost of fund jika mendepositokan uang adalah sebesar
US$1,044,638-US$1,040,000 = $4,638. Nilai ini adalah keuntungan yang
diperoleh jika melakukan proses arbitrage.
15. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
14
Gambar 6.3
Perbandingan Teori PPP, IRP dan IFE
1.3 PUCHASING POWER PARITY (PPP)
Teori Purchasing Power Parity (PPP) menyatakan bahwa
keseimbangan kurs akan menyesuaikan dengan besaran perbedaan
tingkat inflasi diantara dua negara. Teori paritas daya beli menerangkan
hubungan sempurna antara tingkat inflasi relatif diantara dua negara
dengan kurs mereka. Bentuk relatif teori PPP mempertimbangkan
kemungkinan pasar yang tidak sempurna, seperti biaya transportasi, bea
masuk, dan kuota. Versi ini menyatakan bahwa karena adanya
ketidaksempurnaan pasar, harga sejumlah
produk pada negara yang berbeda tidak selalu sama jika diukur
dalam mata uang yang sama. Namun, bentuk ini menyatakan bahwa tingkat
perubahan harga barang kurang lebih akan sama jika diukur dalam mata
uang yang sama, selama biaya transportasi dan batasan perdagangan
lainnya tidak berubah. Jika dua negara menghasilkan produk yang
merupakan substitusi satu sama lain, permintaan produk tersebut akan
16. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
15
berubah saat terjadi perbedaan tingkat inflasi. Jika Inflasi mata uang asal
(Ih) lebih besar dari inflasi mata uang asing (If) dan nilai tukar mata uang
kedua negara tersebut tidak berubah maka daya beli konsumen atas
barang asing lebih besar dibandingkan daya beli atas barang lokal. Pada
kasus ini tidak terjadi PPP. Jika Inflasi mata uang asal (Ih) lebih kecil dari
inflasi mata uang asing (If) dan nilai tukar mata uang kedua negara tersebut
tidak berubah maka daya beli konsumen atas produk lokal lebih besar
dibandingkan daya beli atas produk asing. Pada kasus ini juga tidak terjadi
PPP. Teori PPP menyatakan bahwa nilai tukar tidak tetap, tetapi akan
berubah untuk mempertahankan paritas daya bell.
Bentuk relatif PPP dapat digunakan untuk mengestimasi bagaimana
nilai tukar akan berubah sebagai akibat dari perbedaan tingkat inflasi antar
negara. Teori PPP tidak hanya memberikan penjelasan bagaimana tingkat
inflasi diantara dua negara dapat mempengaruhi nilai tukar, tetapi juga
memberikan informasi yang dapat digunakan untuk memprediksi nilai tukar.
Kelemahan dalam pengujian teori PPP adalah bahwa hasilnya berbeda
tergantung dari periode dasar yang digunakan. Periode dasar yang dipilih
harus mencerminkan posisi keseimbangan, karena evaluasi periode
berikutnya akan dibandingkan dengan periode dasar tersebut. Salah satu
alasan utama meniadakan kurs tetap adalah karena sulitnya
mengidentifikasi keseimbangan kurs yang layak.
Paritas daya beli tidak terjadi secara konsisten karena adanya
pengaruh hal lain dan karena tidak tersedia substitusi untuk beberapa
barang yang diperdagangkan. Segera setelah harga menjadi relatif lebih
tinggi di suatu negara, konsumen di negara lain akan berhenti mengimpor
barang dan berbalik membeli produk dalam negeri. Hal ini akan
mempengaruhi nilai tukar. Namun, jika tidak terdapat barang substitusi lokal
maka konsumen tidak akan berhenti mengimpor barang. Paritas daya beli
dapat diuji dengan menilai kurs “ruil” diantara dua mata uang sepanjang
waktu. Kurs riil merupakan kurs nilai tukar aktual setelah disesuaikan
dengan dampak inflasi pada dua negara bersangkutan. Kurs tidak akan
mendekati tingkat rata-rata tertentu dan karenanya tidak dapat dianggap
17. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
16
konstan pada jangka panjang. Berdasarkan kondisi ini, gagasan PPP tidak
berlaku karena pergerakan kurs ruil bukan merupakan penyimpangan
sementara dari suatu nilai keseimbangan.
1.4 INTERNASIONAL FISHER EFFECT (IFC)
Internasional Fisher Effect (IFE) adalah teori yang menerangkan
hubungan sempurna antara suku bunga relatif dan nilai tukar di antara dua
negara. Teori IFE ini tidak sejalan dengan gagasan bahwa dengan suku
bunga tinggi maka akan dapat menarik investor untuk berinvestasi, tetapi
harus diperhatikan pula tingkat inflasinya.
Misalkan:
• Titik yang berada pada garis IFE merupakan penyesuaian kurs untuk
mengompensasi perbedaan suku bunga. Hal ini berarti bahwa
investor akan memperoleh hasil yang sama (setelah disesuaikan
oleh fluktuasi kurs) tanpa memperhatikan apakan investor akan
berinvestasi pada negara asal atau negara asing.
• Titik yang berada di bawah garis IFE umumnya mencerminkan
pengembalian investasi deposito asing yang lebih tinggi, sedangkan
titik yang berada di atas JFE umumnya mencerminkan
pengembalian investasi deposito asing yang lebih kecil dibandingkan
dengan pengembalian investasi domestik
Kelemahan teori IFE ini adalah sekali lagi fluktuasi nilai tukar tidak
hanya dipengaruhi oleh suku bunga saja dan tingkat inflasi, tetapi juga oleh
faktor-faktor lain sehingga pengaruh suku bunga kadang membingungkan.
Turunan Dampak Fisher Internasional
Hubungan yang tepat antara perbedaan suku bunga di antara dua
negara dan taksiran perubahan nilai kurs menurut IFE dapat diturunkan
melalui Pengembalian aktual bagi para investor yang melakukan investasi
pada sekuritas pasar uang (seperti deposito bank jangka pendek) di negara
asal mereka adalah berupa suku bunga yang ditawar deposito tersebut.
Pengembalian aktual bagi investor yang melakukan investasi pada
sekuritas pasar uang asing tergantung dari suku bunga asing (if) serta
18. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
17
persentase perubahan nilai mata uang asing (ef) yang digunakan pada
sekuritas tersebut. Pengembalian aktual dapat di cari dengan Rumus
r = (1+if)(1+ef) - 1 .............................................................(6.1)
Menurut IFE, pengembalian efektif atas investasi asing harus secara rata-
rata, setara dengan pengembalian efektif atas investasi domestik. Oleh
karena itu, IFE menyatakan batas taksiran pengembalian atas investasi
pasar uang asing setara dengan suku bunga pada investasi pasar uang
lokal:
E(r) = ih ............................................................................(6.2)
Bilamana r adalah pengembalian efektif atas deposit asing dan i,
adalah suku bunga deposit di negara asal, maka tingkat perubahan selling
investasi mata uang asing di kedua negara memberikan hasil yang sama.
Gunakan rumus awal untuk menghitung r, dan tetapkan r setara dengan i,
sebagai berikut:
r = ih → (1+if)(1+ef) – 1=ih ................................................(6.3)
kemudian cari nila ef :
..............................................................(6.4)
Contoh:
Asumsikan bahwa suku bunga deposito bank satu tahun di negara
asal adalah 11%, dan suku bunga deposito bank satu tahun di negara
asing adalah 12%. Agar pengembalian aktual dari dua investasi
berikut akan setara dari sudut pandang investor negara asal maka
kurs mata uang asing harus berubah sepanjang periode investasi
sebesar persentase berikut.
Jawab:
19. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
18
Implikasinya adalah mata uang asing yang digunakan untuk deposito asing
perlu terdepresiasi sebesar 0,89% agar pengembalian aktual deposito
asing menjadi 11 persen dari sudut pandang investor negara asal. Hal ini
menyebabkan pengembalian atas investasi asing akan setara dengan
pengembalian investasi domestik.
Gambar 6.4
Ilustrasi Garis IFE (Ketika Nilai Tukar Berubah Secara Sempurna
Mengimbangi Perbedaan Suku Bunga)
Analisis Grafik Dampak Fisher
Gambar 6.5 menggambarkan sekumpulan titik yang membuktikan
argumen di balik teori IFE. Misalnya, titik E mencerminkan situasi bilamana
20. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
19
suku bunga asing melebihi suku bunga awal sebesar 0,3 persen. Namun,
mata uang terdepresiasi sebesar 3 persen untuk mengompensasi
keuntungan dari suku bunga ini. Oleh karena itu, seorang investor yang
memiliki deposito di negara asing memperoleh pengembalian yang setara
dengan investasi domestik. Titik F mencerminkan suku bunga negara asal
yang 2 persen lebih tinggi dibandingkan suku bunga asing. Jika investor
dari negara asal membuat deposito asing, investor tersebut akan rugi
meskipun suku bunga lebih tinggi. Namun, teori IFE menyatakan bahwa
mata uang tersebut akan terapresiasi sebesar 2 persen untuk
mengompensasi suku bunga yang lebih rendah.
Titik F pada Grafik 6.3 juga menggambarkan IFE dari sudut pandang
investor asing. Suku bunga negara asal akan menarik investor asing.
Namun, teori IFE menyatakan bahwa mata uang asing akan terapresiasi
sebesar 2 persen sehingga dari sudut pandang investor asing berarti bahwa
mata uang negara asal yang digunakan pada instrumen investasi akan
terdepresiasi untuk mengompensasi suku bunga yang lebih tinggi.
Titik pada Garis IFE. Seluruh titik yang terletak pada garis IFE (J/FE
line) pada Grafik 6.3 mencerminkan penyesuaian kurs untuk
mengompensasi perbedaan suku bunga. Hal ini berarti bahwa investor
akan memperoleh hasil yang sama (setelah disesuaikan oleh fluktuasi kurs
tanpa memerhatikan apakah investor akan berinvestasi pada negara asal
atau negara asing.
Tepatnya, teori IFE tidak menyatakan bahwa hubungan ini akan
terus terjadi sepanjang satu periode tertentu. Kesimpulan teori IFE adalah
jika suatu. perusahaan secara periodik melakukan investasi asing untuk
memanfaatkan suku bunga asing yang lebih tinggi maka perusahaan
tersebut akan memperoleh hasil yang kadang kala di atas atau di bawah
hasil investasi domestik. Investasi periodik oleh perusahaan AS untuk
memanfaatkan suku bunga yang lebih tinggi secara rata-rata akan
memperoleh hasil yang sama dengan yang diperoleh perusahaan melalui
investasi domestik secara periodik.
21. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
20
Titik di bawah Garis IFE. Titik-titik di bawah garis IFE umumnya
mencerminka pengembalian investasi deposito asing yang lebih tinggi.
Misalnya, titik G pada Grafik 6.3 mengindikasikan bahwa suku bunga asing
lebih tinggi 3 persen dibandingkan suku bunga negara asal. Selain itu, mata
uang asing terapresiasi sebesar 2 persen. Kombinasi dari suku bunga asing
yang lebih tinggi ditambah dengan apresiasi mata uang asing akan
menyebabkan hasil investasi asing lebih tinggi dibandingkan investasi
domestik. Jika data aktual digabung dan digambarkan, serta sejumlah
besar titik berada di bawah garis IFI maka hal ini menyatakan bahwa
investor negara asal akan secara konsisten meningkatkan pengembalian
investasinya melalui deposito pada bank asing, Kondisi tersebut akan
menyangkal teori IFE.
Titik di atas Garis IFE. Titik-titik di atas garis IFE umumnya
mencerminkan pengembalian deposito asing yang lebih kecil dibandingkan
dengan pengembalian investasi domestik. Misalnya, titik H mencerminkan
suku bunga asing yang lebih tinggi 3 persen dibandingkan suku bunga
negara asal. Namun, titik H juga memberikan indikasi bahwa kurs mata
asing terdepresiasi sebesar-5 persen sehingga menghilangkan keuntungan
dari perbeda suku bunga. Contoh lain, yaitu titik J mencerminkan situasi
bilamana investor negara asal terkena dua dampak negatif akibat
berinvestasi pada deposito asing.
Pertama, suku bunga asing lebih rendah dibandingkan suku bunga
negara asal. Kedua, mata uang asing terdepresiasi selama periode
deposito. Jika data aktual digabung dan digambarkan, serta sebagian besar
titik berada di garis IFE, hal ini menyatakan bahwa investor negara asal
akan secara konsisten menerima pengembalian atas investasi asing yang
lebih rendah dibandingkan dengan investasi pada negara asal. Hasil
tersebut juga menyangkal teori IFE.
Contoh.
Informasi Effective return home investment = ih = 11% dan Interest
rate foreign deposit = if = 12%. Agar effective return dari kedua
22. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
21
investasi ini sama bagi investor domestik maka persentase (%)
perubahan forex rate akan mencapai sebesar:
Jawab:
Dengan kata lain, mata uang asing yang mendenominasi deposito asing
perlu terdepresiasi sebesar 0,89 persen agar pengembalian sebenarnya
atas deposito asing sama dengan 11 persen dari perspektif investor di
dalam negeri. Jumlah depresiasi itu akan membuat pengembalian investasi
asing sama dengan pengembalian investasi domestik.
Gambar 6.4
Kesimpulan Teori Intenational Fisher Effect
Ringkasan teori Internasional Fisher Effect dapat dilihat pada
gambar 6.4, Menurut teori IFE bahwa Perdagangan internasional adalah
mekanisme di mana perbedaan tingkat bunga nominal mempengaruhi nilai
tukar, artinya IFE lebih dapat diterapkan ketika kedua negara yang
bersangkutan terlibat dalam perdagangan internasional yang cukup besar
satu sama lain. Jika tidak ada banyak perdagangan antara kedua negara
23. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
22
maka perbedaan inflasi antar kedua negara seharusnya tidak berdampak
besar pada perdagangan itu, dan tidak ada alasan untuk mengharapkan
bahwa nilai tukar akan berubah sebagai respons terhadap perbedaan suku
bunga.
Jadi dalam kasus ini, bahkan perbedaan suku bunga yang besar
(yang menandakan perbedaan besar dalam ekspektasi inflasi) akan
memiliki efek yang dapat diabaikan pada perdagangan antar negara.
Investor kemudian mungkin lebih ingin berinvestasi di negara asing dengan
suku bunga tinggi, meskipun mata uang negara tersebut masih bisa
melemah karena alasan lain.
1.5 PREDISKI KURS MATA UANG
Pendapatan dan biaya operasi MNC dipengaruhi oleh pergerakan
nilai tukar, leh karena itu prakiraan pergerakan nilai tukar MNC dapat
mempengaruhi kelayakan proyek yang direncanakan dan mungkin
mempengaruhi keputusan-keputusan manajerial. Setiap revisi prakiraan
nilai tukar dapat mengubah manfaat relatif dari operasi alternatif yang
diusulkan dan dapat menyebabkan MNC merevisi strategi bisnisnya.
Pentingnya Forcasting Kurs Mata Uang
pada kenyataannya, sangat sulit untuk meramalkan nilai tukar
dengan sangat akurat. Namun, MNC masih bisa mendapatkan keuntungan
dari perkiraan nilai tukar; denan melakukan peramalan MNC dapat
memperoleh prakiraan yang wajar dari arus kas di masa depan, sehinga
MNC dapat membuat keputusan-keputusan keuangan yang tepat. Berikut
beberapa Fungsi perusahaan yang memerlukan prakiraan nilai tukar:
1. Hedging decision, Perusahaan multinasional terus-menerus
menghadapi keputusan apakah akan melakukan hedging atas hutang
dan piutang masa depan dalam mata uang asing. Apakah perusahaan
melakukan hedging atau tidak dapat ditentukan oleh prakiraan nilai
mata uang asing.
2. Short-term investment decision, dalam jangka pendek Perusahaan
kadang memiliki kelebihan uang dalam jumlah besar. Perusahaan
24. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
23
dalam jangka pendek dapat memilih investasi dalam beberapa mata
uang, pilihan yang tepat yaitu deposito karena (1) suku bunga tinggi
dan (2) menguat nilainya selama periode investasi.
3. Capital budgeting decision, Ketika perusahaan multinasional menilai
apakah akan menginvestasikan dana dalam proyek asing,
perusahaan memperhitungkan bahwa proyek tersebut mungkin
secara berkala memerlukan pertukaran mata uang. Analisis
penganggaran modal dapat diselesaikan hanya jika semua perkiraan
arus kas diukur dalam mata uang lokal MNC.
4. Earnings assessment, Keputusan MNC tentang apakah anak
perusahaan di luar negeri harus menginvestasikan kembali
pendapatannya di negara asing atau mengirimkan kembali
pendapatan tersebut kepada induknya dapat dipengaruhi oleh
perkiraan nilai tukar. Jika mata uang asing yang kuat diperkirakan
akan melemah secara substansial terhadap mata uang negara asal
MNC, maka perusahaan induk dapat memilih untuk mempercepat
pengiriman pendapatan anak perusahaan sebelum mata uang asing
melemah. Perkiraan nilai tukar juga berguna untuk memperkirakan
pendapatan MNC.
5. Long-term financing decision, Perusahaan multinasional yang
menerbitkan obligasi untuk mengamankan dana jangka panjang dapat
mempertimbangkan untuk mendenominasi obligasi tersebut dalam
mata uang asing. Mereka lebih suka mata uang yang dipinjam
terdepresiasi seiring waktu terhadap mata uang yang mereka terima
dari penjualan. Untuk memperkirakan biaya penerbitan obligasi dalam
mata uang asing, diperlukan perkiraan nilai tukar.
Teknik Forcasting
Banyak metode yang dapat digunakan untuk meramalkan nilai tukar,
teknik forcasting dapat dikategorikan menjadi empat kelompok umum: (1)
teknis, (2) fundamental, (3) berbasis pasar, dan (4) campuran.
25. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
24
Techical Forcasting
Techical Forcasting menggunakan data nilai tukar historis untuk
memprediksi nilai masa depan. Mungkin ada tren penyesuaian nilai tukar
harian yang berturut-turut ke arah yang sama, yang dapat mengarah pada
kelanjutan tren tersebut. Sebagai alternatif, mungkin terdapat beberapa
indikasi teknis bahwa koreksi nilai tukar mungkin terjadi, yang akan
menghasilkan prakiraan bahwa nilai tukar akan berbalik arah.
Techical Forcasting disebut sebagai teknik utama yang digunakan
oleh investor yang berspekulasi di pasar valuta asing, terutama dalam
investasi jangka pendek. Perhatikan contoh berikut:
Kansas Co. harus membayar 10 juta peso Meksiko untuk persediaan
yang baru-baru ini diterima dari Meksiko. Saat ini, peso telah terapresiasi
sebesar 3% terhadap dolar. Kansas Co. dapat mengirimkan pembayaran
hari ini agar terhindar dari efek apresiasi tambahan besok. Berdasarkan
analisis deret waktu historis, Kansas telah menentukan bahwa setiap kali
peso menguat terhadap dolar lebih dari 1%, ia mengalami pembalikan
sekitar 60% dari perubahan itu pada hari berikutnya.
Maka:
Melihat kecenderungan pada situasi saat ini, di mana peso terapresiasi
sebesar 3% hari ini, Kansas Co. memperkirakan bahwa nilai tukar besok
akan berubah:
Mengingat perkiraan bahwa peso akan terdepresiasi besok, Kansas Co.
memutuskan bahwa ia akan melakukan pembayarannya besok, bukan
hari ini
Fundamental Forcasting
Peramalan fundamental didasarkan pada hubungan fundamental
antara variabel ekonomi dan nilai tukar. Seperti yang telah di bahas pada
bab 5, bahwa perubahan nilai spot mata uang adalah dipengaruhi oleh
faktor-faktor berikut:
...............................................(6.5)
Dimana:
26. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
25
Dengan mempertimbangkan variabel-variabel tersebut serta
dampak historisnya terhadap nilai mata uang saat ini, perusahaan dapat
mengembangkan proyeksi nilai tukar. Fokus pembahasan ini hanya dua
dari beberapa faktor yang memengaruhi nilai mata uang. Sebelum
mengidentifikasi faktor tersebut, pertimbangkan bahwa tujuan perusahaan
adalah untuk memperkirakan persentase perubahan (tingkat apresiasi atau
depresiasi) atas pound sterling Inggris terhadap dolar AS pada kuartal
berikutnya. Untuk penyederhanaan, asumsikan bahwa peramalan
perusahaan atas pound sterling Inggris tergantung hanya dari dua faktor
yang memengaruhi nilai pound sterling:
• inflasi di Amerika Serikat relatif terhadap inflasi di Inggris;
• pertumbuhan pendapatan di Amerika Serikat relatif terhadap
pertumbuhan pendapatan di Inggris (dinyatakan dalam persentase
perubahan).
Langkah pertama adalah menentukan bagaimana variabel tersebut
memengaruhi persentase perubahan nilai pound sterling berdasarkan data
historis. Hal ini dapat ditentukan dengan analisis regresi. Pertama, data
kuartalan inflasi dan tingkat pertumbuhan pendapatan baik di Inggris dan
Amerika digabungkan. Variabel terikat (dependen) adalah persentase
perubahan nilai pound sterling Inggris per kuartal (BP). Variabel bebas
(independen) dibentuk sebagai berikut:
1. Persentase perubahan perbedaan inflasi (tingkat inflasi AS dikurang
tingkat inflasi Inggris) kuartal sebelumnya, disebut INF.
2. Persentase perubahan perbedaan pertumbuhan pendapatan
(pertumbuhan pendapatan AS dikurangi pertumbuhan pendapatan
Inggris) pada kuartal sebelumnya, atau disebut INC.
27. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
26
Persamaan regresi didefinisikan sebagai berikut.
BP = bo + b1INFt-1 + b2INC t-1 + e ......................................(6.6)
Dimana: bo merupakan konstanta, b1 mengukur sensitivitas pengaruh
perubahan INF terhadap BP, b2 mengukur sensitivitas BP, terhadap
perubahan pada INC, dan e mencerminkan tingkat kesalahan (error).
Seperangkat data historis lalu digunakan untuk mencari nilai BP, INF, dan
INC sebelumnya. Dengan perangkat data tersebut, analisis regresi akan
menentukan nilai koefisien regresi (bo, b1, dan b2), atau analisis regresi
menentukan arah dan sejauhi mana BP dipengaruhi oleh setiap variabel
bebas.
Sebagai ilustrasi, asumsikan nilai berikut: b0 = 0,02, b1 = 0,8 dan b2
= 1,0. Untuk melakukan peramalan diasumsikan bahwa INF sebesar 4%,
INC sebesar 2%, dengan demikian hasil persamaan regresinya dapat di cari
sebagai berikut:
Dari persamaan tersebut dapat diinterpretasikan bahwa nilai pound akan
mengalami apresiasi sebesar 5.4% pada kuartal yang akan datang. Contoh
ini menggambarkan bagaimana analisis fundamental dapat diterapkan
untuk peramalan. Model yang lengkap dapat mencakup lebih dari dua
faktor, tetapi aplikasinya akan tetap serupa. Database deret waktu yang
besar akan diperlukan untuk menjamin kepercayaan dalam hubungan yang
terdeteksi oleh model seperti itu.
Market-Based Forecasting
Proses pengembangan prakiraan dari indikator pasar, yang dikenal
sebagai prakiraan berbasis pasar, biasanya didasarkan pada kurs spot atau
kurs forward. Kegunaan Kurs Spot. Kurs spot saat ini dapat digunakan
sebagai taksiran atas kurs spot di masa depan. Untuk melihat mengapa
28. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
27
kurs spot dapat digunakan dalam peramalan berbasis pasar, asumsikan
bahwa pound sterling Inggris diperkirakan akan mengalami apresiasi
terhadap dolar dalam jangka waktu dekat. Perkiraan ini akan mendorong
spekulan untuk membeli pound sterling dengan menggunakan dolar AS
saat ini untuk mengantisipasi apresiasi pound sterling, dan pembelian ini
dapat mendorong naik nilai pound sterling.
Sebaliknya, jika pound sterling diperkirakan akan mengalami
depresiasi terhadap dolar, spekulan akan menjual pound sterling sekarang,
dengan harapan dapat membeli pound sterling kembali dengan harga yang
lebih murah setelah nilainya turun. Tindakan tersebut dapat membuat
depresiasi pound sterling langsung terjadi. Oleh karena itu, nilai pound
sterling saat ini seharusnya mencerminkan perkiraan nilai pound sterling
dalam jangka waktu dekat. Perusahaan dapat menggunakan kurs spot
dalam peramalan karena kurs ini mencerminkan perkiraan pasar atas kurs
spot dalam jangka waktu dekat.
Kegunaan Kurs Forward. Kurs forward untuk tanggal tertentu di
masa depan biasanya digunakan sebagai perkiraan kurs spot di masa
depan atau kurs forward berjangka 30 hari merupakan perkiraan kurs spot
30 hari mendatang, kurs forward berjangka 90 hari merupakan perkiraan
kurs spot 90 hari mendatang, dan seterusnya. Ingat bahwa kurs forward
dihitung sebagai berikut:
F=S(l+p)...........................................................................(6.7)
Dilamana p mencerminkan premi forward. Oleh karena p mencerminkan
selisih kurs forward terhadap kurs spot, maka dapat digunakan sebagai
perkiraan persentase perubahan kurs sebagai berikut:
E(e) =p
= (F/S) – 1................................................................(6.8)
Jika kurs forward dolar Australia berjangka satu tahun adalah $0,63,
sementara kurs spot adalah $0,60 maka perkiraan persentase perubahan
dolar Australia adalah:
29. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
28
E(e) =p
= (F/S)-1
= (0,63/0,60) — 1
= 0,05, atau 5%
Gambar 6.5
Motif Perusahaan untuk Memperkirakan Nilai Tukar
Mixed Forecasting
Mixed Forecasting dapat dilakukan apabila masing-masing teknik
peramalan memiliki superioritas yang sama. Cara melakukan teknik ini
adalah dengan minimbang hasil proyeksi masing-masing teknik dengan
total timbangan 100%, dengan asumsi bahwa teknik yang dianggap paling
baik mendapat timbangan lebih tinggi, MNC dapat mengukur ketidakpastian
dengan mengukur kisaran hasil peramalan teknik-teknik yang digunakan.
1.6 LATIHAN SOAL
1.7 QUIZ
DAFTAR PUSTAKA
30. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
29
DAFTAR PUSTAKA
Eiteman, D. K., Stonehill, A. I., & Moffett, M. H. (2016). Multinational
Business Finance Global Edition (14th ed.). Pearson Education
Limited.
Madura, J., & Fox, R. (2011). International Financial Management Second
edition (2nd ed.). Cengage Learning EMEA.
Modigliani, F., & Pogue, G. A. (1973). An Introduction to risk and return:
Concepts and Evidences. March, 646–673.
Yulianti, S. H., & Prasetyo, H. (2015). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan
Internasional (2nd ed.). Andi Offset (Penerbit ANDI).