SlideShare a Scribd company logo
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
DEDY SATYAWIRAWAN Y.T
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KADAR AIR AGREGAT
Kadar air agregat adalah banyaknya air yang terkandung dalam
agregat atau perbandingan antara berat air dalam agregat
dengan berat agregat dalam kondisi kering tungku.
Ada 4 kondisi kadar air agregat, diantaranya:
• Kadar air kering tungku, yaitu agregat yang benar – benar kering tanpa
air.
• Kadar air kering udara, yaitu kondisi agregat yang permukaan kering
tetapi mengandung sedikit air dalam porinya sehingga masih dapat menyerap
air.
• Kondisi SSD, dimana agregat yang permukaannya tidak terdapat air tetapi di
dalam butirannya sudah jenuh air.
• Kondisi basah, yaitu kondisi dimana di dalam butiran maupun permukaan
agregat banyak mengandung air sehingga akan menyebabkan penambahan
jumlah air adukan beton.
ESTIMASI KADAR AIR
Hasil penentuan kadar air pada agregat dilakukan dengan cara
pengeringan. Semakin besar selisih antara berat agregat semula
dengan berat agregat setelah pengeringan maka air yang
dikandung oleh agregat tersebut.
Kadar air sekitar 2%, kerikil terasa basah dan sedikit membasahi
tangan. Kadar air sekitar 4%, kerikil sangat basah dan airnya
sampai menetes saat diangkut.
Kadar air sekitar 2 % berat, pasir terasa basah dan sedikit
membasahi tangan, membetuk bola di tangan. Kadar air sekitar 4
% berat, pasir yang sangat basah, airnya sampai menetes ketika
diangkat, semakin membasahi tangan dan tampak mengkilat.
FAKTOR AIR SEMEN
Faktor Air Semen merupakan perbandingan antara
jumlah air yang digunakan pada proses pengikatan
semen (hidrasi) dengan jumlah semen yang digunakan
tanpa memperhitungkan jumlah air yang diserap oleh
agregat.
PENGARUH KADAR AIR PADA FAKTOR AIR
SEMEN (FAS)
Air yang terkandung di dalam agregat akan
mempengaruhi jumlah air yang diperlukan di dalam
campuran (mix). Agregat yang basah akan membuat
campuran lebih basah dan akan meningkatkan Faktor
Air Semen (FAS), dan sebaliknya agregat yang kering
akan menyerap air dan menurunkan kelecakan
campuran. Jadi, kadar air di dalam agregat harus
diketahui. Perubahan kadar air tidak hanya
bergantung pada pengeringan, tetapi juga pengaruh
dari cuaca (misalnya; hujan atau panas terik) dan
lamanya penyimpanan.
HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR, FAS DAN
KUAT TEKAN BETON
Agregat yang baik digunakan dalam campuran beton
adalah agregat pada kondisi SSD. Apabila agregat
dengan kadar air tertentu (belum mencapai kondisi
SSD) digunakan dalam perencanaan campuran, maka
agregat tersebut akan menyerap air terlebih dahulu
sampai mencapai kondisi SSD sebelum air bereaksi
dengan semen. Campuran tersebut akan mengalami
kekurangan air sehingga tidak akan didapatkan kuat
tekan yang diinginkan dan akan berdampak buruk pada
beton yang telah direncanakan.
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
Apabila agregat tidak dalam kondisi jenuh kering permukaan
(SSD), proporsi campuran harus dikoreksi terhadap kandungan
dalam agregat. Koreksi Proporsi Campuran dilakukan terhadap
kadar air dalam agregat minimum satu kali sehari dan di hitung
menurut rumus sebagai berikut:
Dimana :
B = Jumlah air (kg/m3)
C = Jumlah agregat halus (kg/m3)
Ca = Penyerapan air pada agregat halus (%)
Da = Penyerapan air pada agregat kasar (%)
Ck = Kadar air agregat halus (%)
Dk = Kadar air agregat kasar (%)
Air = B – (Ck - Ca) x C/100 – (Dk – Da) x D / 100

More Related Content

What's hot

Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah IZul Anwar
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
ironsand2009
 
106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur
Rahmad Saputra
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahReski Aprilia
 
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
ariffikri12
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Aswar Amiruddin
 
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi,  evapotranspirasiEvaporasi, transpirasi,  evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasiJulia Maidar
 
Prinsip mekanika tanah
Prinsip mekanika tanahPrinsip mekanika tanah
Prinsip mekanika tanah
Yusrizal Mahendra
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
Miftakhul Yaqin
 
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaMenghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Rafi Perdana Setyo
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahReski Aprilia
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
MOSES HADUN
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasi
dwidam
 
Perhitungan dinding penahan tanah
Perhitungan dinding penahan tanahPerhitungan dinding penahan tanah
Perhitungan dinding penahan tanah
Kontraktor Bangunan
 
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
MOSES HADUN
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
vieta_ressang
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
MOSES HADUN
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Marfizal Marfizal
 

What's hot (20)

Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah I
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
 
106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
 
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi,  evapotranspirasiEvaporasi, transpirasi,  evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
 
Prinsip mekanika tanah
Prinsip mekanika tanahPrinsip mekanika tanah
Prinsip mekanika tanah
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaMenghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum Gempa
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasi
 
Perhitungan dinding penahan tanah
Perhitungan dinding penahan tanahPerhitungan dinding penahan tanah
Perhitungan dinding penahan tanah
 
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
 

Viewers also liked

PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETONPENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
Omer Kanan
 
Pengaruh kadar air pada beton
Pengaruh kadar air pada betonPengaruh kadar air pada beton
Pengaruh kadar air pada beton
AwadAkbar
 
Berat volume agregat fadhli
Berat volume agregat fadhliBerat volume agregat fadhli
Berat volume agregat fadhli
andrepratamaputra
 
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
Dwi Andini
 
tahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan betontahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan beton
Riky Rida
 
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptAyu Fatimah Zahra
 
Tahapan tahapan dalam pengerjaan beton
Tahapan tahapan dalam pengerjaan betonTahapan tahapan dalam pengerjaan beton
Tahapan tahapan dalam pengerjaan betonpaulussun
 
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Yusrizal Mahendra
 
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
speaklouder77
 
Mekanika tanah 1 ppt
Mekanika tanah 1 pptMekanika tanah 1 ppt
Mekanika tanah 1 ppt
Hasanuddin University
 

Viewers also liked (10)

PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETONPENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
 
Pengaruh kadar air pada beton
Pengaruh kadar air pada betonPengaruh kadar air pada beton
Pengaruh kadar air pada beton
 
Berat volume agregat fadhli
Berat volume agregat fadhliBerat volume agregat fadhli
Berat volume agregat fadhli
 
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
 
tahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan betontahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan beton
 
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan ppt
 
Tahapan tahapan dalam pengerjaan beton
Tahapan tahapan dalam pengerjaan betonTahapan tahapan dalam pengerjaan beton
Tahapan tahapan dalam pengerjaan beton
 
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
 
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
 
Mekanika tanah 1 ppt
Mekanika tanah 1 pptMekanika tanah 1 ppt
Mekanika tanah 1 ppt
 

Similar to Pengaruh kadar air terhadap beton

PENGARUH KADAR AIR TEHADAP ASPAL
PENGARUH KADAR AIR TEHADAP  ASPALPENGARUH KADAR AIR TEHADAP  ASPAL
PENGARUH KADAR AIR TEHADAP ASPAL
Omer Kanan
 
2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan
Andrew Hutabarat
 
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)Bondan the Planter of Palm Oil
 
modul media pembelajaran siklus hujan
modul media pembelajaran  siklus hujanmodul media pembelajaran  siklus hujan
modul media pembelajaran siklus hujannirmaratulebah
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
Kharistya Amaru
 
Evaporasi dan evapotransporasi Hidrologi Teknik
Evaporasi dan evapotransporasi Hidrologi TeknikEvaporasi dan evapotransporasi Hidrologi Teknik
Evaporasi dan evapotransporasi Hidrologi Teknik
RusydanAmrullah1
 
pengairan 1.ppt
pengairan 1.pptpengairan 1.ppt
pengairan 1.ppt
WawanRidwan36
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
ASPEK PENYALIRAN TAMBANG.pptx
ASPEK PENYALIRAN TAMBANG.pptxASPEK PENYALIRAN TAMBANG.pptx
ASPEK PENYALIRAN TAMBANG.pptx
HandikaBrogas
 
Bab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan airBab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan air
Andrew Hutabarat
 

Similar to Pengaruh kadar air terhadap beton (12)

PENGARUH KADAR AIR TEHADAP ASPAL
PENGARUH KADAR AIR TEHADAP  ASPALPENGARUH KADAR AIR TEHADAP  ASPAL
PENGARUH KADAR AIR TEHADAP ASPAL
 
2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan
 
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)
 
modul media pembelajaran siklus hujan
modul media pembelajaran  siklus hujanmodul media pembelajaran  siklus hujan
modul media pembelajaran siklus hujan
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
 
Evaporasi dan evapotransporasi Hidrologi Teknik
Evaporasi dan evapotransporasi Hidrologi TeknikEvaporasi dan evapotransporasi Hidrologi Teknik
Evaporasi dan evapotransporasi Hidrologi Teknik
 
My modul
My modulMy modul
My modul
 
My modul
My modulMy modul
My modul
 
pengairan 1.ppt
pengairan 1.pptpengairan 1.ppt
pengairan 1.ppt
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
ASPEK PENYALIRAN TAMBANG.pptx
ASPEK PENYALIRAN TAMBANG.pptxASPEK PENYALIRAN TAMBANG.pptx
ASPEK PENYALIRAN TAMBANG.pptx
 
Bab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan airBab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan air
 

Recently uploaded

TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 

Recently uploaded (11)

TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 

Pengaruh kadar air terhadap beton

  • 1. PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON DEDY SATYAWIRAWAN Y.T TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS HASANUDDIN
  • 2. KADAR AIR AGREGAT Kadar air agregat adalah banyaknya air yang terkandung dalam agregat atau perbandingan antara berat air dalam agregat dengan berat agregat dalam kondisi kering tungku. Ada 4 kondisi kadar air agregat, diantaranya: • Kadar air kering tungku, yaitu agregat yang benar – benar kering tanpa air. • Kadar air kering udara, yaitu kondisi agregat yang permukaan kering tetapi mengandung sedikit air dalam porinya sehingga masih dapat menyerap air. • Kondisi SSD, dimana agregat yang permukaannya tidak terdapat air tetapi di dalam butirannya sudah jenuh air. • Kondisi basah, yaitu kondisi dimana di dalam butiran maupun permukaan agregat banyak mengandung air sehingga akan menyebabkan penambahan jumlah air adukan beton.
  • 3. ESTIMASI KADAR AIR Hasil penentuan kadar air pada agregat dilakukan dengan cara pengeringan. Semakin besar selisih antara berat agregat semula dengan berat agregat setelah pengeringan maka air yang dikandung oleh agregat tersebut. Kadar air sekitar 2%, kerikil terasa basah dan sedikit membasahi tangan. Kadar air sekitar 4%, kerikil sangat basah dan airnya sampai menetes saat diangkut. Kadar air sekitar 2 % berat, pasir terasa basah dan sedikit membasahi tangan, membetuk bola di tangan. Kadar air sekitar 4 % berat, pasir yang sangat basah, airnya sampai menetes ketika diangkat, semakin membasahi tangan dan tampak mengkilat.
  • 4. FAKTOR AIR SEMEN Faktor Air Semen merupakan perbandingan antara jumlah air yang digunakan pada proses pengikatan semen (hidrasi) dengan jumlah semen yang digunakan tanpa memperhitungkan jumlah air yang diserap oleh agregat.
  • 5. PENGARUH KADAR AIR PADA FAKTOR AIR SEMEN (FAS) Air yang terkandung di dalam agregat akan mempengaruhi jumlah air yang diperlukan di dalam campuran (mix). Agregat yang basah akan membuat campuran lebih basah dan akan meningkatkan Faktor Air Semen (FAS), dan sebaliknya agregat yang kering akan menyerap air dan menurunkan kelecakan campuran. Jadi, kadar air di dalam agregat harus diketahui. Perubahan kadar air tidak hanya bergantung pada pengeringan, tetapi juga pengaruh dari cuaca (misalnya; hujan atau panas terik) dan lamanya penyimpanan.
  • 6. HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR, FAS DAN KUAT TEKAN BETON Agregat yang baik digunakan dalam campuran beton adalah agregat pada kondisi SSD. Apabila agregat dengan kadar air tertentu (belum mencapai kondisi SSD) digunakan dalam perencanaan campuran, maka agregat tersebut akan menyerap air terlebih dahulu sampai mencapai kondisi SSD sebelum air bereaksi dengan semen. Campuran tersebut akan mengalami kekurangan air sehingga tidak akan didapatkan kuat tekan yang diinginkan dan akan berdampak buruk pada beton yang telah direncanakan.
  • 7. PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON Apabila agregat tidak dalam kondisi jenuh kering permukaan (SSD), proporsi campuran harus dikoreksi terhadap kandungan dalam agregat. Koreksi Proporsi Campuran dilakukan terhadap kadar air dalam agregat minimum satu kali sehari dan di hitung menurut rumus sebagai berikut: Dimana : B = Jumlah air (kg/m3) C = Jumlah agregat halus (kg/m3) Ca = Penyerapan air pada agregat halus (%) Da = Penyerapan air pada agregat kasar (%) Ck = Kadar air agregat halus (%) Dk = Kadar air agregat kasar (%) Air = B – (Ck - Ca) x C/100 – (Dk – Da) x D / 100