SlideShare a Scribd company logo
KERJASAMA DAN
KERUKUNAN UMAT
BERAGAMA
1. Argia Syahputra
2. Nona Delicya Natalie
3. M. Joseph R
4. Septhia Wulandari
5. Principia Prima Shafa
Indonesia yang Plural dan Multikultural
Indonesia adalah masyarakat majemuk (plural society) dan masyarakat
multikultural (multikultur society)
Merupakan masalah yang rawan dan sering memicu ketegangan atau
konflik antar kelompok termasuk masalah agama
Ada 4 pilar pokok sebagai milai-nilai perekat bangsa (Pancasila, UUD
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika)
Kerukunan dan Keharmonisan hidup seluruh masyarakat akan senantiasa
terpelihara dan terjamin selama nilai-nilai tersebut dipegang teguh secara
konsekwen oleh masing-masing warga negara
Kerukunan Hidup Umat Beragama
Berarti perihal hidup rukun yaitu hidup
dalam suasana baik dan damai, tidak bertengkar,
bersatu hati dan bersepakat antar umat yang
berbeda-beda agamanya atau antara umat dalam
satu agama
AGAMA ISLAM MERUPAKAN
RAHMAT BAGI SELURUH ALAM
Kata islam berarti damai, selamat, sejahtera,
penyebaran diri, taat, dan patuh. Pengertian tersebut
menunjukkan bahwa islam adalah agama yang
mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian,
keselamatan, dan keselamatan kehidupan umat
manusia pada khususnya, dan semua makhluk Allah
pada umumnya.
AGAMA ISLAM MERUPAKAN
RAHMAT BAGI SELURUH ALAM
Fungsi islam sebagai rahmat tidak begantung pada penerimaan atau penilaian manusia.
Substansi rahmat terletak pada fungsi ajaran tersebut dan fungsi itu baru akan dirasakan
baik oleh manusia sendiri maupun oleh makhluk- makhluk yang lain apabila manusia
sebagai pengemban amanah Allah telah menaati ajaran tersebut. Fungsi islam sebagai
rahmat Allah bagi semua alam itu dijelaskan oleh Allah dalam QS. Al-Anbiya [21]:107.
Artinya : “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam.
AGAMA ISLAM MERUPAKAN
RAHMAT BAGI SELURUH ALAM
Kata ukhuwah berarti persaudaraan,
maksudnya perasaan simpati dan empati
antara dua orang atau lebih. Ukhuwah
atau persaudaraan berlaku sesama umat
islam, yang disebut Ukhuwah Islamiyah,
dan berlaku pula pada semua umat
manusia secara universal tanpa
membedakan agama, suku dan aspek-
aspek kekhususan lainnya, yang disebut
ukhuwah insaniyah.
Faktor Pendukung dalam upaya mewujudkan
kerukunan hidup beragama
• Adanya sikap inklusif, tenggang rasa, saling percaya,
menghargai, hormat menghormati, dan toleransi antar
umat beragama
• Adanya nilai-nilai luhur budaya yang telah berakar
dalam masyarakat seperti gotong royong
• Tidak memaksa seseorang untuk memeluk agama
tertentu
• Melaksanakan ibadah sesuai agamanya masing-masing
• Adanya konsensus-konsensus nasional
• Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam agamnya
maupun peraturan negara atau pemerintah sehingga
tercipta kerjasama dikalangan interm umat beragama
● Adanya sikap ekslusif,kurang bersahabat dan sifat fanatisme dangkal.
● Cara – cara agresif dalam dakwah agama yang ditunjukan kepada orang yang telah
beragama.
● Pendirian tempat ibadah tanpa menghiraukan perundang-undangan yang berlaku.
● Pengaburan nilai-nilai ajaran agama antara suatu agama dengan agama lain.
● Warisan politik penjajah.
● Semakin bergesernya pola hidup berdasarkan kekeluargaan atau gotong royong ke arah
kehidupan individualis.
FAKTOR PENGHAMBAT DALAM UPAYA
MEWUJUDKAN KERUKUNAN HIDUP
BERAGAMA
● Memberdayakan institusi keagamaan.
● Membimbing umat beragama,melayani dan menyediakan
kemudahan beribadah.
● Tidak mencampuri urusan akidah dan ibadah sesuatu agama.
● Melindungi agama dari penyalahgunaan dan penodaan.
● Mengembangkan wawasan multikultural bagi segenap lapisan
dan unsur masyarakat melalui jalur pendidikan,penyuluhan.
STRATEGI PEMBINAAN KERUKUNAN
UMAT BERAGAMA
Langkah-Langkah Strategis dalam Memantapkan
Kerukunan Hidup Umat Beragama
Diarahkan kepada 4(empat) strategi yang mendasar yakni:
• Para pembina formal termasuk aparatur pemerintah dan para pembina
nonformal(tokoh agama dan tokoh masyarakat) merupakan komponen penting
dalam pembinaan kerukunan antar umat beragama
• Masyarakat umat beragama di Indonesia yang sangat heterogen perlu
ditingkstkan sikap mental dan pemahaman terhadap ajaran agama serta tingkat
kedewasaan berfikir agar tidak menjurus ke sikap primordial.
• Peraturan pelaksanaan yang mengatur kerukunan hidup umat beragama perlu
dinabarkan dan disosialisasikan agar bisa dimengerti oleh seluruh lapisan
masyarakat, dengan demikian diharapkan tidk terjadi kesalahpahaman dalam
penerapan baik oleh aparat maupun oleh masyarakat, akibat adanya kurang
informasi atau saling pengertian diantara sesama umat beragama.
• Perlu adanya pemantapan fungsi terhadap wadah-wadah musyawarah antar
umat beragama untuk menjembatani kerukunan antar umat beragama.
Kondisi-kondisi yang mempengaruhi
kerukunan antar umat beragama
Sebab-Sebab permusuhan/pertikaian
bernuansa agama
- Agama sering diperalat atau ditunggangi
demi kepentingan lain yang bersifat politik
atau ekonomi
- Fanatisme sempit kurang memahami
agamanya dan agama orang lain
- Merasa posisi dan pengaruhnya terancam karena
adanya agama lain,merasa agama lain sebagai
saingan
- Pencemaran simbol-simbol agama oleh
pemeluk agama lain, hal ini sering membakar
emosi massa dan menimbulkan masalah
Menurut Dr. Ali Masrur, M.Ag, salah satu masalah
dalam komunikasi antar agama sekarang ini, khususnya
di Indonesia, munculnya sikap toleransi malas-malasan
(lazy tolerance) sebagaimana diungkapkan P.Knitter.
sikap ini muncul sebagai akibat dari pola perjuangan
tak langsung (indirect encounter) antar agama,
khususnya menyangkut persoalan teologi yang sensitif.
Sehingga kalangan umat beragama merasa enggan
mendiskusikan masalah-masalah keimanan.
Rendahnya Sikap Toleransi Kepentingan Politik Sikap
Fanatisme
KENDALA-KENDALA DALAM
MENCAPAI KERUKUNAN ANTAR
UMAT BERAGAMA
Di kalangan islam, pemahaman agama secara eksklusif juga ada dan
berkembang. Bahkan akhir-akhir ini, di Indonesia telah tumbuh dan
berkembang pemahaman keagamaan yang dapat dikategorikan sebagai islam
radiakal dan fundamentalis, yakni pemahaman keagamaan yang menekankan
praktik keagamaan tanpa melihat bagaimana sebuah ajaran agama
seharusnya diadaptasikan dengan situasi dan kondisi masyarakat.
I
KERUKUN
AN
SOLUSI
● Penerapan sejarah sosial dalam perjumpaan islam dan non islam di Indonesia akan sangat
relevan, karena ia akan dapat mengungkapkan sisi-sisi lain hubungan para penganut kedua
agama ini diluar bidang politik, yang sangat boleh jadi berlangsung dalam saling pengertian dan
kedamaian, yang pada gilirannya mewujudkan kehidupan bersama secara damai (peaceful co-
existence) diantara para pemeluk agama yang berbeda
ppt%20agama.pptx
ppt%20agama.pptx
ppt%20agama.pptx
ppt%20agama.pptx

More Related Content

Similar to ppt%20agama.pptx

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA.pptx
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA.pptxKERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA.pptx
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA.pptx
Jimatul Arrobi
 
ppt pkn toleransi kelas xii mipa 5 .pptx
ppt pkn toleransi kelas xii mipa 5 .pptxppt pkn toleransi kelas xii mipa 5 .pptx
ppt pkn toleransi kelas xii mipa 5 .pptx
Irfan597866
 
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docxWUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
NurRahmaeda
 
Moderasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdfModerasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdf
Islamic Studies
 
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptx
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptxKERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptx
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptx
Ahya Daydia
 
ARTIKEL PKN : Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...
ARTIKEL PKN :  Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...ARTIKEL PKN :  Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...
ARTIKEL PKN : Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...
Ricky Suadma
 
Makalah Moderasi Beragama 16 Juli 2022.pptx
Makalah Moderasi Beragama 16 Juli 2022.pptxMakalah Moderasi Beragama 16 Juli 2022.pptx
Makalah Moderasi Beragama 16 Juli 2022.pptx
AnonymouskNlIgjlBVe
 
Kerukunan Beragama.ppt
Kerukunan Beragama.pptKerukunan Beragama.ppt
Kerukunan Beragama.ppt
ProdiSejarahUnesa
 
Membangun persaudaraan sejati
Membangun persaudaraan sejatiMembangun persaudaraan sejati
Membangun persaudaraan sejati
Nestor Lahewa
 
KONFLIK AGAMA
KONFLIK AGAMAKONFLIK AGAMA
KONFLIK AGAMASwee Mun
 
CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMA
Eman Syukur
 
Bab II.docx
Bab II.docxBab II.docx
Bab II.docx
GampoengJeuram
 
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptxAlissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
MohZaini6
 
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama Siswa
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama SiswaPAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama Siswa
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama Siswa
Della Gita Van Gobel
 
1. kerjasama antar umat beragama
1. kerjasama antar umat beragama1. kerjasama antar umat beragama
1. kerjasama antar umat beragama
IkhwanUdin13
 
Bab II.pdf
Bab II.pdfBab II.pdf
Bab II.pdf
GampoengJeuram
 
Moderasi Beragama.KIRIM.ppt
Moderasi Beragama.KIRIM.pptModerasi Beragama.KIRIM.ppt
Moderasi Beragama.KIRIM.ppt
EkoNaniFitriono
 

Similar to ppt%20agama.pptx (20)

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA.pptx
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA.pptxKERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA.pptx
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA.pptx
 
ppt pkn toleransi kelas xii mipa 5 .pptx
ppt pkn toleransi kelas xii mipa 5 .pptxppt pkn toleransi kelas xii mipa 5 .pptx
ppt pkn toleransi kelas xii mipa 5 .pptx
 
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docxWUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
 
Moderasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdfModerasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdf
 
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptx
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptxKERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptx
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptx
 
ARTIKEL PKN : Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...
ARTIKEL PKN :  Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...ARTIKEL PKN :  Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...
ARTIKEL PKN : Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...
 
Islam dan hubungan etnik
Islam dan hubungan etnikIslam dan hubungan etnik
Islam dan hubungan etnik
 
Makalah Moderasi Beragama 16 Juli 2022.pptx
Makalah Moderasi Beragama 16 Juli 2022.pptxMakalah Moderasi Beragama 16 Juli 2022.pptx
Makalah Moderasi Beragama 16 Juli 2022.pptx
 
Kerukunan Beragama.ppt
Kerukunan Beragama.pptKerukunan Beragama.ppt
Kerukunan Beragama.ppt
 
Membangun persaudaraan sejati
Membangun persaudaraan sejatiMembangun persaudaraan sejati
Membangun persaudaraan sejati
 
KONFLIK AGAMA
KONFLIK AGAMAKONFLIK AGAMA
KONFLIK AGAMA
 
CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMA
 
Pp
PpPp
Pp
 
Teloeransi antar umat beragama 2
Teloeransi antar umat beragama 2Teloeransi antar umat beragama 2
Teloeransi antar umat beragama 2
 
Bab II.docx
Bab II.docxBab II.docx
Bab II.docx
 
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptxAlissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
 
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama Siswa
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama SiswaPAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama Siswa
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama Siswa
 
1. kerjasama antar umat beragama
1. kerjasama antar umat beragama1. kerjasama antar umat beragama
1. kerjasama antar umat beragama
 
Bab II.pdf
Bab II.pdfBab II.pdf
Bab II.pdf
 
Moderasi Beragama.KIRIM.ppt
Moderasi Beragama.KIRIM.pptModerasi Beragama.KIRIM.ppt
Moderasi Beragama.KIRIM.ppt
 

Recently uploaded

Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
intelkejarimimika07
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
CIkumparan
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
adbangplk
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
Adhi Setyowibowo
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
HansWijaya13
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
JabalArfah
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
asmazn0001
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
MunirMisbah1
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
thegoddescorp
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Pelita9
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
SharonPriscilla3
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
intelkejarimimika07
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
thegoddescorp
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
CI kumparan
 

Recently uploaded (16)

Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
 

ppt%20agama.pptx

  • 1. KERJASAMA DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA 1. Argia Syahputra 2. Nona Delicya Natalie 3. M. Joseph R 4. Septhia Wulandari 5. Principia Prima Shafa
  • 2. Indonesia yang Plural dan Multikultural Indonesia adalah masyarakat majemuk (plural society) dan masyarakat multikultural (multikultur society) Merupakan masalah yang rawan dan sering memicu ketegangan atau konflik antar kelompok termasuk masalah agama Ada 4 pilar pokok sebagai milai-nilai perekat bangsa (Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika) Kerukunan dan Keharmonisan hidup seluruh masyarakat akan senantiasa terpelihara dan terjamin selama nilai-nilai tersebut dipegang teguh secara konsekwen oleh masing-masing warga negara
  • 3. Kerukunan Hidup Umat Beragama Berarti perihal hidup rukun yaitu hidup dalam suasana baik dan damai, tidak bertengkar, bersatu hati dan bersepakat antar umat yang berbeda-beda agamanya atau antara umat dalam satu agama
  • 4. AGAMA ISLAM MERUPAKAN RAHMAT BAGI SELURUH ALAM Kata islam berarti damai, selamat, sejahtera, penyebaran diri, taat, dan patuh. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa islam adalah agama yang mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian, keselamatan, dan keselamatan kehidupan umat manusia pada khususnya, dan semua makhluk Allah pada umumnya.
  • 5. AGAMA ISLAM MERUPAKAN RAHMAT BAGI SELURUH ALAM Fungsi islam sebagai rahmat tidak begantung pada penerimaan atau penilaian manusia. Substansi rahmat terletak pada fungsi ajaran tersebut dan fungsi itu baru akan dirasakan baik oleh manusia sendiri maupun oleh makhluk- makhluk yang lain apabila manusia sebagai pengemban amanah Allah telah menaati ajaran tersebut. Fungsi islam sebagai rahmat Allah bagi semua alam itu dijelaskan oleh Allah dalam QS. Al-Anbiya [21]:107. Artinya : “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
  • 6. AGAMA ISLAM MERUPAKAN RAHMAT BAGI SELURUH ALAM Kata ukhuwah berarti persaudaraan, maksudnya perasaan simpati dan empati antara dua orang atau lebih. Ukhuwah atau persaudaraan berlaku sesama umat islam, yang disebut Ukhuwah Islamiyah, dan berlaku pula pada semua umat manusia secara universal tanpa membedakan agama, suku dan aspek- aspek kekhususan lainnya, yang disebut ukhuwah insaniyah.
  • 7. Faktor Pendukung dalam upaya mewujudkan kerukunan hidup beragama • Adanya sikap inklusif, tenggang rasa, saling percaya, menghargai, hormat menghormati, dan toleransi antar umat beragama • Adanya nilai-nilai luhur budaya yang telah berakar dalam masyarakat seperti gotong royong • Tidak memaksa seseorang untuk memeluk agama tertentu • Melaksanakan ibadah sesuai agamanya masing-masing • Adanya konsensus-konsensus nasional • Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam agamnya maupun peraturan negara atau pemerintah sehingga tercipta kerjasama dikalangan interm umat beragama
  • 8. ● Adanya sikap ekslusif,kurang bersahabat dan sifat fanatisme dangkal. ● Cara – cara agresif dalam dakwah agama yang ditunjukan kepada orang yang telah beragama. ● Pendirian tempat ibadah tanpa menghiraukan perundang-undangan yang berlaku. ● Pengaburan nilai-nilai ajaran agama antara suatu agama dengan agama lain. ● Warisan politik penjajah. ● Semakin bergesernya pola hidup berdasarkan kekeluargaan atau gotong royong ke arah kehidupan individualis. FAKTOR PENGHAMBAT DALAM UPAYA MEWUJUDKAN KERUKUNAN HIDUP BERAGAMA
  • 9. ● Memberdayakan institusi keagamaan. ● Membimbing umat beragama,melayani dan menyediakan kemudahan beribadah. ● Tidak mencampuri urusan akidah dan ibadah sesuatu agama. ● Melindungi agama dari penyalahgunaan dan penodaan. ● Mengembangkan wawasan multikultural bagi segenap lapisan dan unsur masyarakat melalui jalur pendidikan,penyuluhan. STRATEGI PEMBINAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
  • 10. Langkah-Langkah Strategis dalam Memantapkan Kerukunan Hidup Umat Beragama Diarahkan kepada 4(empat) strategi yang mendasar yakni: • Para pembina formal termasuk aparatur pemerintah dan para pembina nonformal(tokoh agama dan tokoh masyarakat) merupakan komponen penting dalam pembinaan kerukunan antar umat beragama • Masyarakat umat beragama di Indonesia yang sangat heterogen perlu ditingkstkan sikap mental dan pemahaman terhadap ajaran agama serta tingkat kedewasaan berfikir agar tidak menjurus ke sikap primordial. • Peraturan pelaksanaan yang mengatur kerukunan hidup umat beragama perlu dinabarkan dan disosialisasikan agar bisa dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat, dengan demikian diharapkan tidk terjadi kesalahpahaman dalam penerapan baik oleh aparat maupun oleh masyarakat, akibat adanya kurang informasi atau saling pengertian diantara sesama umat beragama. • Perlu adanya pemantapan fungsi terhadap wadah-wadah musyawarah antar umat beragama untuk menjembatani kerukunan antar umat beragama.
  • 12. Sebab-Sebab permusuhan/pertikaian bernuansa agama - Agama sering diperalat atau ditunggangi demi kepentingan lain yang bersifat politik atau ekonomi - Fanatisme sempit kurang memahami agamanya dan agama orang lain - Merasa posisi dan pengaruhnya terancam karena adanya agama lain,merasa agama lain sebagai saingan - Pencemaran simbol-simbol agama oleh pemeluk agama lain, hal ini sering membakar emosi massa dan menimbulkan masalah
  • 13. Menurut Dr. Ali Masrur, M.Ag, salah satu masalah dalam komunikasi antar agama sekarang ini, khususnya di Indonesia, munculnya sikap toleransi malas-malasan (lazy tolerance) sebagaimana diungkapkan P.Knitter. sikap ini muncul sebagai akibat dari pola perjuangan tak langsung (indirect encounter) antar agama, khususnya menyangkut persoalan teologi yang sensitif. Sehingga kalangan umat beragama merasa enggan mendiskusikan masalah-masalah keimanan. Rendahnya Sikap Toleransi Kepentingan Politik Sikap Fanatisme KENDALA-KENDALA DALAM MENCAPAI KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
  • 14. Di kalangan islam, pemahaman agama secara eksklusif juga ada dan berkembang. Bahkan akhir-akhir ini, di Indonesia telah tumbuh dan berkembang pemahaman keagamaan yang dapat dikategorikan sebagai islam radiakal dan fundamentalis, yakni pemahaman keagamaan yang menekankan praktik keagamaan tanpa melihat bagaimana sebuah ajaran agama seharusnya diadaptasikan dengan situasi dan kondisi masyarakat. I KERUKUN AN
  • 15. SOLUSI ● Penerapan sejarah sosial dalam perjumpaan islam dan non islam di Indonesia akan sangat relevan, karena ia akan dapat mengungkapkan sisi-sisi lain hubungan para penganut kedua agama ini diluar bidang politik, yang sangat boleh jadi berlangsung dalam saling pengertian dan kedamaian, yang pada gilirannya mewujudkan kehidupan bersama secara damai (peaceful co- existence) diantara para pemeluk agama yang berbeda