SlideShare a Scribd company logo
ENZIM
 Enzim : suatu protein yang bekerja sebagai
katalis
 Mengapa enzim diperlukan dan dipelajari ?
 Semua proses kehidupan tidak terlepas dari
enzim
 Enzim berperan dalam bidang industri
 Enzim memegang peranan dalam kesehatan
dan penyakit
 Enzim berfungsi dalam bidang farmasi
ENZIM
 Beberapa istilah yang berhubungan dengan enzim :
 Katalis
 Substrat
 Produk
 Koenzim
 Apoenzim
 Holoenzim
 Metalloenzim
HISTORICAL ENZIM
 1810 – Joseps Gay-Lussac : fermentasi gula oleh yeast.
 1835 – Jacob Berzelius : teori katalis kimia.
 Mid abad 19 – Louis Pasteur : fermentasi hanya pada sel hidup.
 Justus Liebig : proses biologi disebabkan karena aktivitas
substansi kimia “ferment”.
 1878 – Fredrich Wilhelm Kuhne : istilah enzim.
 1897 – Eduard Buchner : extrac sel bebas yeast mensintesis
etanol dari glukosa (alkohol fermentasi).
 1894 – Fischer : lock and key hipotesis.
 1926 – James Sumner : mengkristalkan enzim urease.
 1930 – Northrop & Kunitz : hub. aktivitas enzim kristalin pepsin,
tripsin, dan kemotripsin dengan jml protein.
 1963 : first amino acid sequence of an enzyme (bovine
pancreatic ribonuclease).
 1965 : first X-ray structure enzyme (hen egg white lysozyme).
KLASIFIKASI ENZIM
 Klasikal :
 Beberapa enzim dikenal, mengkatalisis reaksi
hidrolisis ikatan kovalen
 Penambahan akhiran –ase pada substrat yang
dihidrolisisnya
 Contoh :
- Lipase
- Amilase
- Protease
KLASIFIKASI ENZIM
 Sekarang :
 Enzim diklasifikasikan berdasarkan tipe reaksi
 Contoh :
- Dehidrogenase
- Transferase
 Sistem IUB, enzim diklasifikasikan berdasarkan
mekanisme reaksi
 Contoh : Oksidoreduktase, Lyase, Isomerase
KLASIFIKASI ENZIM
 Enzim menurut IUBMB dibagi menjadi 6 klas :
1. Oksidoreduktase : laktat dehidrogenase
2. Transferase : heksokinase
3. Hidrolase : kimotripsin
4. Lyase : Aldolase
5. Isomerase : fosfoglukomutase
6. Ligase : piruvat karboksilase
KOENZIM
 Senyawa organik dengan BM rendah
 Stabil terhadap panas
 Molekul organik kecil atau metal
 Dibutuhkan bagi aktivitas enzim
 Berikatan dengan enzim secara non kovalen
 Prekursornya biasanya vitamin
 Dianggap sebagai co-substrat/ substrat sekunder
OH O
 
CH O- C O-
H2C C LDH H2C C
 
L-laktat O Piruvat O
NAD+ NADH+ + H+
KOENZIM DAN PERANANNYA DLM REAKSI
Koenzim Reaksi yang di mediasi
Biotin
Koenzim Kobalamin
Koenzim A
Koenzim Flavin
Asam lipoat
Koenzim Nikotinamid
Piridoksal fosfat
Tetrahidrofolat
Tiamin pirofosfat
Karboksilasi
Alkilasi
Transfer asil
Oksidasi – reduksi
Transfer asil
Oksidasi – reduksi
Transfer gugus amino
Transfer gugus karbon
Transfer aldehid
KLASIFIKASI KOENZIM
 Karena fungsi koenzim sebagai reagensia
pemindah gugus, maka diklasifikasikan sbb:
 Fungsi pemindahan gugus bukan hidrogen :
- Gula fosfat - KoA. SH
- Tiamin pirofosfat - Piridoksal fosfat
- Koenzim folat - Biotin
- Koenzim kobamida - Asam lipoat
 Fungsi pemindahan hidrogen :
- NAD+, NADP+ - FAD, FMN
- Asam lipoat - Koenzim Q
GUGUS PROSTETIK
 small organic molecules
 covalently linked to protein
KARAKTERISTIK REAKSI ENZIMATIK
 Higher reaction rates
 Milder reaction condition
 Greater reaction specificity
 Capacity for regulation
TEORI KINETIKA (COLLISION THEORI)
 Konsep teori kinetika :
1. Hanya molekul yang saling berbenturan yang
dapat bereaksi
2. Setiap reaksi kimia terdapat barrier energi yang
harus diatasi agar terjadi reaksi
 Faktor-faktor yang meningkatkan kecepatan reaksi :
1. Menaikkan energi kinetik
2. Menurunkan barrier energi
3. Meningkatkan frekuensi benturan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN
REAKSI YANG DIKATALISIS ENZIM
 Temperatur
 pH
 Konsentrasi enzim
 Konsentrasi substrat
 Inhibitor
INTERAKSI ENZIM-SUBSTRAT
 Ada 2 model untuk
menunjukkan interaksi
enzim dan substrat :
1. Lock and key
model
- Substrat (key)
sesuai dengan
ruangan pada
enzim (lock)
yang telah
terbentuk
sempurna
INTERAKSI ENZIM-SUBSTRAT
2. Induced fit model
- Substrat sesuai
dengan ruangan
dalam enzim,
menyebabkan enzim
mengalami
perubahan
konformasi
- Perubahan
konformasi protein
menyebabkan
kesesuaian yang
tepat substrat
dengan enzim
INHIBISI PADA ENZIM
 Senyawa tertentu dapat menghambat enzim,
sehingga menurunkan kecepatan katalisisnya
 Inhibisi dapat reversibel atau ireversibel
 3 tipe inhibitor reversibel :
1. Competitive inhibitor
- Inhibitor meniru substrat, sehingga terjadi
persaingan
- Inhibitor sesuai dengan tempat aktif
- Efek inhibitor ini dapat diatasi dengan
meningkatkan [S]
- Contoh : malonat inhibitor kompetitif
suksinat dehidrogenase
INHIBISI PADA ENZIM (LANJUTAN)
- Inhibitor kompetitif
dapat diidentifikasi
secara kinetik.
- Adanya inhibitor
kompetitif :
Km meningkat ;
Vmax tetap
INHIBISI PADA ENZIM (LANJUTAN)
2. Non-competitive inhibitor
- Inhibitor mengikat pada tempat selain
tempat aktif
- Efek inhibitor ini tidak dapat diatasi
dengan peningkatan [S]
- Dengan adanya Non-competitive inhibitor
Km tetap ;
Vmax menurun
INHIBISI PADA ENZIM (LANJUTAN)
INHIBISI PADA ENZIM (LANJUTAN)
3. Un-competitive inhibitor
- Inhibitor mengikat pada tempat selain
tempat aktif, tetapi hanya ketika substrat
terikat
- Efek inhibitor ini tidak dapat diatasi
dengan peningkatan [S]
- Adanya Un-competitive inhibitor
Km menurun ;
Vmax menurun
INHIBISI PADA ENZIM (LANJUTAN)
INHIBISI PADA ENZIM (LANJUTAN)
INHIBISI PADA ENZIM (LANJUTAN)
INHIBISI ENZIM
• Irreversible inhibition
 enzyme is covalently modified after interaction
with inhibitor
 derivatized enzyme is no longer a catalyst
• Organofluorophosphates used as insecticides and
nerve gases
 irreversible inhibitors of acetylcholinesterase
 form covalent product with active site serine
residue
 enzyme no longer functional
PENDETEKSIAN ENZIM
 Jumlah enzim yang kecil dalam sel mempersulit
pengukuran kadarnya
 Jumlah enzim yang diukur berasal dari cairan
atau ekstrak jaringan
 Aktivitas katalisis enzim menghasilkan
pemeriksaan yang sensitif dan spesifik untuk
kadar enzim
 Kecepatan reaksi yang dikatalisis enzim untuk
mengukur kadar enzim sebuah sampel
PENDETEKSIAN ENZIM (LANJUTAN)
 Hasil pengukuran enzim dinyatakan dalam unit
enzim :
 mikromol/mol=10-6mol
 pikomol/pmol=10-9mol
 Nanomol/nmol=10-12mol
 Unit enzim diukur dari substrat yang bereaksi
atau produk yang dihasilkan permenit
PEMURNIAN ENZIM
 Tujuan : mengisolasi suatu enzim spesifik dari
ekstrak sel atau cairan yang mengandung
banyak komponen lain
 Teknik pemurnian :
 Kromatografi
 Elektroforesis
 DNA rekombinan
ENZIM UNTUK KEPERLUAN DIAGNOSIS
 Enzim plasma fungsional : Enzim tertentu,
proenzim yang terdapat dalam sirkulasi darah
manusia normal dan melaksanakan fungsi
fisiologisnya dalam darah
 Contoh :
 Lipoprotein lipase, pseudokolinesterase
 Proenzim pembekuan darah, penghancuran
bekuan darah
 Disintesis dalam hati, tetapi dalam darah
konsentrasinya sama atau lebih tinggi daripada
dalam jaringan
ENZIM UNTUK KEPERLUAN DIAGNOSIS
 Enzim plasma non fungsional tidak
melaksanakan fungsi fisiologi dalam darah dan
terdapat dalam darah manusia normal dengan
kadar sangat rendah daripada dalam jaringan
 Peningkatan diatas normal dalam darah
menunjukkan laju kerusakan jaringan
 Contohnya :
 Amilase pankreas, Lipase
 Alkali fosfatase empedu
 Asam fosfat prostat
ENZIM UNTUK KEPERLUAN DIAGNOSIS
Enzim serum Pemakaian diagnostik
Aminotransferase.
Aspartat aminotransferase (AST atau SGOT)
Alanin aminotransferase (ALT atau SGPT)
Amilase
Infark miokard
Hepatitis virus
Pankreatitis akut
Seruloplasmin Degenerasi hepatolentikuler
(penyakit Wilson)
Kreatin kinase Kelainan otot dan infark miokard
g-Glutamil transpeptidase Berbagai penyakit hati
Laktat dehidrogenase (isosim) Infark miokard
Lipase Pankreatitis akut
Asam fosfatase Karsinoma metastatik prostat
Alkali fosfatase Berbagai kelainan tulang,
penyakit obstruksi hepar
AMINO TRANSFERASE
 Tipe pengukuran enzim liver adalah AST (SGOT) dan
ALT (SGPT).
 ALT spesifik unt mendiagnosa keterlibatan liver.
 AST tdk hanya unt mengetahui keterlibatan liver,
tetapi juga penyakit dan kerusakan jantung
 Pengukuran ratio ALT/AST dapat digunakan unt
mendiagnosa :
 Pada penyakit dan kerusakan liver yg tdk
disebabkan virus, ratio ALT/AST < 1.
 Adanya virus hepatitis, ratio ALT/AST > 1.
AMINO TRANSFERASE
 Peningkatan level AST dalam serum proporsional
dgn jumlah sel yg terlibat.
 Pada saat injury pengukuran AST harus dilakukan.
 Pada injury :
 Level AST meningkat dlm 8 jam dan mencapai
puncaknya pada 24-36 jam kemudian.
 Dalam 3-7 hari level AST hrs kembali seperti
saat preinjury, jika level berlanjut terjadi injury
yg berlanjut.
 Meskipun pengukuran AST tdk dilakukan/
dilakukan secara tunggal, diagnostik infark-
miokard dilakukan bersama dgn LDH, CK.
LDH (LAKTAT DEHIDROGENASE)
 Pemeriksaan LDH khusus unt mendiagnosa infark-miokard .
 Terdapat 5 hubungan erat pada isosim ini :
 LDH 1 - ditemukan pd jantung dan sel darah merah,
jumlahnya 17%-27% dari total serum normal.
 LDH 2 - ditemukan pd jantung dan sel darah merah,
jumlahnya 27%-37% dari total serum normal.
 LDH 3 - ditemukan pada berbagai macam organ dan
jumlahnya 18%-25% dari total serum normal.
 LDH 4 - ditemukan pada berbagai macam organ dan
jumlahnya 3%-8% dari total serum normal.
 LDH 5 - ditemukan pada liver otot skeletal dan jumlahnya
0%-5% dari total serum normal.
LDH (LAKTAT DEHIDROGENASE)
 Pada infark-miokard level serum LDH meningkat dlm
28 jam dan mencapai puncaknya dlm 2-3 hari,
kembali normal dlm 10 hari.
 Diagnosa dengan membandingkan ratio LDH 1/ LDH 2
 Normalnya ratio LDH 1/ LDH 2 < 1.
CPK (Creatin Phospho Kinase)
 CPK terutama ditemukan dalam jantung, otot
skeletal, dan otak.
 Pengukuran level serum CPK merupakan
diagnosis yg tepat unt injury jaringan tersebut.
 Level CPK meningkat dlm 6 jam setelah injury
dan mencapai puncaknya sekitar 18 jam.
 Jika injury tdk berlanjut level kembali normal
dalam 2-3 hari.
CPK (Creatin Phospho Kinase)
 Terdapat isosim CPK spesifik jaringan meliputi :
 CPK3 (CPK-MM) adalah isozim predominan
pada muscle dan jumlahnya 100% dari total
serum normal.
 CPK2 (CPK-MB) jumlahnya sekitar 35%
aktivitas CPK pada otot jantung, tetapi kurang
dari 5% pada otot skeletal dan 0% dari total
serum normal.
 CPK1 (CPK-BB) adalah karakteristik isozim
pada otak dan jumlahnya signifikan pada otot
polos dan 0% dari total serum normal.
CPK (Creatin Phospho Kinase)
 Kebanyakan CPK yg dilepas setelah infark-
miokard adalah CPK-MB, peningkatan ratio CPK-
MB terhadap total CPK membantu dlm
mendiagnosa infark-miokard.
 Level CPK-MB meningkat 3-6 jam setelah infark
miokard dan mencapai puncaknya 12-24 jam
kemudian jika tidak terjadi kerusakan berlanjut
dan kembali normal 12-48 jam setelah infark.

More Related Content

What's hot

Ppt cara penamaan enzim kel 3
Ppt  cara penamaan enzim kel 3Ppt  cara penamaan enzim kel 3
Ppt cara penamaan enzim kel 3
Welly Andrei
 
metabolisme kh br AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
metabolisme kh br AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA metabolisme kh br AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
metabolisme kh br AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Daftar Enzim yang Terdapat di dalam Tubuh Manusia dan Fungsinya
Daftar Enzim yang Terdapat di dalam Tubuh Manusia dan FungsinyaDaftar Enzim yang Terdapat di dalam Tubuh Manusia dan Fungsinya
Daftar Enzim yang Terdapat di dalam Tubuh Manusia dan Fungsinya
Dewi Nilam Sari
 
Presentase enzim lipase
Presentase enzim lipasePresentase enzim lipase
Presentase enzim lipase
Harewood Jr.
 
enzim AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
enzim  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA enzim  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
enzim AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhanMetabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
aufia w
 
Enzim - Egie dan Tika
Enzim - Egie dan TikaEnzim - Egie dan Tika
Enzim - Egie dan Tika
pure chems
 
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
Dhea Rizky
 
Enzim & Koenzim
Enzim & KoenzimEnzim & Koenzim
Enzim & Koenzim
ahhhfaizal
 
Kinetika enzim
Kinetika enzimKinetika enzim
Kinetika enzim
Uswatun Khasanah
 
Enzim - Biokimia
Enzim - BiokimiaEnzim - Biokimia
Enzim - Biokimia
Ninda Rizky
 
Biokimia Enzim 02
Biokimia Enzim 02Biokimia Enzim 02
Biokimia Enzim 02
Dedi Kun
 
Enzim revisi terbaru
Enzim revisi terbaruEnzim revisi terbaru
Enzim revisi terbaru
adeputra93
 
Enzim (Biokimia) STKIP Banjarmasin
Enzim (Biokimia) STKIP BanjarmasinEnzim (Biokimia) STKIP Banjarmasin
Enzim (Biokimia) STKIP Banjarmasin
Ikhsan Saputra
 

What's hot (20)

Ppt cara penamaan enzim kel 3
Ppt  cara penamaan enzim kel 3Ppt  cara penamaan enzim kel 3
Ppt cara penamaan enzim kel 3
 
metabolisme kh br AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
metabolisme kh br AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA metabolisme kh br AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
metabolisme kh br AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Daftar Enzim yang Terdapat di dalam Tubuh Manusia dan Fungsinya
Daftar Enzim yang Terdapat di dalam Tubuh Manusia dan FungsinyaDaftar Enzim yang Terdapat di dalam Tubuh Manusia dan Fungsinya
Daftar Enzim yang Terdapat di dalam Tubuh Manusia dan Fungsinya
 
Presentase enzim lipase
Presentase enzim lipasePresentase enzim lipase
Presentase enzim lipase
 
enzim AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
enzim  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA enzim  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
enzim AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Biokimia enzim lipid
Biokimia   enzim lipidBiokimia   enzim lipid
Biokimia enzim lipid
 
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhanMetabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
 
Enzim - Egie dan Tika
Enzim - Egie dan TikaEnzim - Egie dan Tika
Enzim - Egie dan Tika
 
Tentang enzim
Tentang enzimTentang enzim
Tentang enzim
 
materi BIOKIMIA ENZIM
materi BIOKIMIA ENZIMmateri BIOKIMIA ENZIM
materi BIOKIMIA ENZIM
 
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
 
Enzim & Koenzim
Enzim & KoenzimEnzim & Koenzim
Enzim & Koenzim
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Kinetika enzim
Kinetika enzimKinetika enzim
Kinetika enzim
 
Enzim - Biokimia
Enzim - BiokimiaEnzim - Biokimia
Enzim - Biokimia
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Biokimia Enzim 02
Biokimia Enzim 02Biokimia Enzim 02
Biokimia Enzim 02
 
Enzim - Biology
Enzim - BiologyEnzim - Biology
Enzim - Biology
 
Enzim revisi terbaru
Enzim revisi terbaruEnzim revisi terbaru
Enzim revisi terbaru
 
Enzim (Biokimia) STKIP Banjarmasin
Enzim (Biokimia) STKIP BanjarmasinEnzim (Biokimia) STKIP Banjarmasin
Enzim (Biokimia) STKIP Banjarmasin
 

Similar to Enzim

Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
marketingIndogen
 
Pp enzim dan protein lain 2
Pp enzim dan protein lain 2Pp enzim dan protein lain 2
Pp enzim dan protein lain 2Ismail Ibrahim
 
Buku xii bab 2 (Metabolisme)
Buku xii bab 2 (Metabolisme)Buku xii bab 2 (Metabolisme)
Buku xii bab 2 (Metabolisme)
Muhamad Toha
 
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzimkonsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
radityaadiputra5
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
riniaandayani
 
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMKMateri Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Wulung Gono
 
Protein.pptx
Protein.pptxProtein.pptx
Protein.pptx
dindafara1
 
enzim
enzim enzim
enzim
Dedi Kun
 
METABOLISME XII.pptx
METABOLISME XII.pptxMETABOLISME XII.pptx
METABOLISME XII.pptx
AyuPuspita73
 
1pblblokvlemak-151008082908-lva1-app6892.pdf
1pblblokvlemak-151008082908-lva1-app6892.pdf1pblblokvlemak-151008082908-lva1-app6892.pdf
1pblblokvlemak-151008082908-lva1-app6892.pdf
Hotimah Masdan Salim
 
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAWEnzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01
Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01
Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01
Ismail Ibrahim
 
Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01(1)
Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01(1)Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01(1)
Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01(1)
Kencang Pawawoi
 
Enzim dan metabolism sel
Enzim dan metabolism selEnzim dan metabolism sel
Enzim dan metabolism sel
AnggraeniKusumaWarda
 
Enzim dan metabolism sel
Enzim dan metabolism selEnzim dan metabolism sel
Enzim dan metabolism sel
AnggraeniKusumaWarda
 
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdfbab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
PringgoWillyPraputra1
 
BAB 2 METABOLISME KELAS XII.pptx
BAB 2 METABOLISME KELAS XII.pptxBAB 2 METABOLISME KELAS XII.pptx
BAB 2 METABOLISME KELAS XII.pptx
AyuPuspita73
 
Metabolisme
Metabolisme Metabolisme
Metabolisme
Ismail Fizh
 
BAB 2 ENZIM DAN METABOLISME 2.pptx
BAB 2 ENZIM DAN METABOLISME 2.pptxBAB 2 ENZIM DAN METABOLISME 2.pptx
BAB 2 ENZIM DAN METABOLISME 2.pptx
yunifadil
 

Similar to Enzim (20)

Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
 
Pp enzim dan protein lain 2
Pp enzim dan protein lain 2Pp enzim dan protein lain 2
Pp enzim dan protein lain 2
 
Buku xii bab 2 (Metabolisme)
Buku xii bab 2 (Metabolisme)Buku xii bab 2 (Metabolisme)
Buku xii bab 2 (Metabolisme)
 
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzimkonsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
 
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMKMateri Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
 
Protein.pptx
Protein.pptxProtein.pptx
Protein.pptx
 
enzim
enzim enzim
enzim
 
METABOLISME XII.pptx
METABOLISME XII.pptxMETABOLISME XII.pptx
METABOLISME XII.pptx
 
1pblblokvlemak-151008082908-lva1-app6892.pdf
1pblblokvlemak-151008082908-lva1-app6892.pdf1pblblokvlemak-151008082908-lva1-app6892.pdf
1pblblokvlemak-151008082908-lva1-app6892.pdf
 
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAWEnzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
 
Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01
Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01
Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01
 
Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01(1)
Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01(1)Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01(1)
Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01(1)
 
Enzim dan metabolism sel
Enzim dan metabolism selEnzim dan metabolism sel
Enzim dan metabolism sel
 
Enzim dan metabolism sel
Enzim dan metabolism selEnzim dan metabolism sel
Enzim dan metabolism sel
 
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdfbab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
 
BAB 2 METABOLISME KELAS XII.pptx
BAB 2 METABOLISME KELAS XII.pptxBAB 2 METABOLISME KELAS XII.pptx
BAB 2 METABOLISME KELAS XII.pptx
 
Metabolisme
Metabolisme Metabolisme
Metabolisme
 
BAB 2 ENZIM DAN METABOLISME 2.pptx
BAB 2 ENZIM DAN METABOLISME 2.pptxBAB 2 ENZIM DAN METABOLISME 2.pptx
BAB 2 ENZIM DAN METABOLISME 2.pptx
 

Recently uploaded

graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 

Recently uploaded (20)

graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 

Enzim

  • 1. ENZIM  Enzim : suatu protein yang bekerja sebagai katalis  Mengapa enzim diperlukan dan dipelajari ?  Semua proses kehidupan tidak terlepas dari enzim  Enzim berperan dalam bidang industri  Enzim memegang peranan dalam kesehatan dan penyakit  Enzim berfungsi dalam bidang farmasi
  • 2. ENZIM  Beberapa istilah yang berhubungan dengan enzim :  Katalis  Substrat  Produk  Koenzim  Apoenzim  Holoenzim  Metalloenzim
  • 3. HISTORICAL ENZIM  1810 – Joseps Gay-Lussac : fermentasi gula oleh yeast.  1835 – Jacob Berzelius : teori katalis kimia.  Mid abad 19 – Louis Pasteur : fermentasi hanya pada sel hidup.  Justus Liebig : proses biologi disebabkan karena aktivitas substansi kimia “ferment”.  1878 – Fredrich Wilhelm Kuhne : istilah enzim.  1897 – Eduard Buchner : extrac sel bebas yeast mensintesis etanol dari glukosa (alkohol fermentasi).  1894 – Fischer : lock and key hipotesis.  1926 – James Sumner : mengkristalkan enzim urease.  1930 – Northrop & Kunitz : hub. aktivitas enzim kristalin pepsin, tripsin, dan kemotripsin dengan jml protein.  1963 : first amino acid sequence of an enzyme (bovine pancreatic ribonuclease).  1965 : first X-ray structure enzyme (hen egg white lysozyme).
  • 4. KLASIFIKASI ENZIM  Klasikal :  Beberapa enzim dikenal, mengkatalisis reaksi hidrolisis ikatan kovalen  Penambahan akhiran –ase pada substrat yang dihidrolisisnya  Contoh : - Lipase - Amilase - Protease
  • 5. KLASIFIKASI ENZIM  Sekarang :  Enzim diklasifikasikan berdasarkan tipe reaksi  Contoh : - Dehidrogenase - Transferase  Sistem IUB, enzim diklasifikasikan berdasarkan mekanisme reaksi  Contoh : Oksidoreduktase, Lyase, Isomerase
  • 6. KLASIFIKASI ENZIM  Enzim menurut IUBMB dibagi menjadi 6 klas : 1. Oksidoreduktase : laktat dehidrogenase 2. Transferase : heksokinase 3. Hidrolase : kimotripsin 4. Lyase : Aldolase 5. Isomerase : fosfoglukomutase 6. Ligase : piruvat karboksilase
  • 7. KOENZIM  Senyawa organik dengan BM rendah  Stabil terhadap panas  Molekul organik kecil atau metal  Dibutuhkan bagi aktivitas enzim  Berikatan dengan enzim secara non kovalen  Prekursornya biasanya vitamin  Dianggap sebagai co-substrat/ substrat sekunder OH O   CH O- C O- H2C C LDH H2C C   L-laktat O Piruvat O NAD+ NADH+ + H+
  • 8. KOENZIM DAN PERANANNYA DLM REAKSI Koenzim Reaksi yang di mediasi Biotin Koenzim Kobalamin Koenzim A Koenzim Flavin Asam lipoat Koenzim Nikotinamid Piridoksal fosfat Tetrahidrofolat Tiamin pirofosfat Karboksilasi Alkilasi Transfer asil Oksidasi – reduksi Transfer asil Oksidasi – reduksi Transfer gugus amino Transfer gugus karbon Transfer aldehid
  • 9. KLASIFIKASI KOENZIM  Karena fungsi koenzim sebagai reagensia pemindah gugus, maka diklasifikasikan sbb:  Fungsi pemindahan gugus bukan hidrogen : - Gula fosfat - KoA. SH - Tiamin pirofosfat - Piridoksal fosfat - Koenzim folat - Biotin - Koenzim kobamida - Asam lipoat  Fungsi pemindahan hidrogen : - NAD+, NADP+ - FAD, FMN - Asam lipoat - Koenzim Q
  • 10. GUGUS PROSTETIK  small organic molecules  covalently linked to protein
  • 11. KARAKTERISTIK REAKSI ENZIMATIK  Higher reaction rates  Milder reaction condition  Greater reaction specificity  Capacity for regulation
  • 12. TEORI KINETIKA (COLLISION THEORI)  Konsep teori kinetika : 1. Hanya molekul yang saling berbenturan yang dapat bereaksi 2. Setiap reaksi kimia terdapat barrier energi yang harus diatasi agar terjadi reaksi  Faktor-faktor yang meningkatkan kecepatan reaksi : 1. Menaikkan energi kinetik 2. Menurunkan barrier energi 3. Meningkatkan frekuensi benturan
  • 13. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN REAKSI YANG DIKATALISIS ENZIM  Temperatur  pH  Konsentrasi enzim  Konsentrasi substrat  Inhibitor
  • 14. INTERAKSI ENZIM-SUBSTRAT  Ada 2 model untuk menunjukkan interaksi enzim dan substrat : 1. Lock and key model - Substrat (key) sesuai dengan ruangan pada enzim (lock) yang telah terbentuk sempurna
  • 15. INTERAKSI ENZIM-SUBSTRAT 2. Induced fit model - Substrat sesuai dengan ruangan dalam enzim, menyebabkan enzim mengalami perubahan konformasi - Perubahan konformasi protein menyebabkan kesesuaian yang tepat substrat dengan enzim
  • 16. INHIBISI PADA ENZIM  Senyawa tertentu dapat menghambat enzim, sehingga menurunkan kecepatan katalisisnya  Inhibisi dapat reversibel atau ireversibel  3 tipe inhibitor reversibel : 1. Competitive inhibitor - Inhibitor meniru substrat, sehingga terjadi persaingan - Inhibitor sesuai dengan tempat aktif - Efek inhibitor ini dapat diatasi dengan meningkatkan [S] - Contoh : malonat inhibitor kompetitif suksinat dehidrogenase
  • 17. INHIBISI PADA ENZIM (LANJUTAN) - Inhibitor kompetitif dapat diidentifikasi secara kinetik. - Adanya inhibitor kompetitif : Km meningkat ; Vmax tetap
  • 18. INHIBISI PADA ENZIM (LANJUTAN) 2. Non-competitive inhibitor - Inhibitor mengikat pada tempat selain tempat aktif - Efek inhibitor ini tidak dapat diatasi dengan peningkatan [S] - Dengan adanya Non-competitive inhibitor Km tetap ; Vmax menurun
  • 19. INHIBISI PADA ENZIM (LANJUTAN)
  • 20. INHIBISI PADA ENZIM (LANJUTAN) 3. Un-competitive inhibitor - Inhibitor mengikat pada tempat selain tempat aktif, tetapi hanya ketika substrat terikat - Efek inhibitor ini tidak dapat diatasi dengan peningkatan [S] - Adanya Un-competitive inhibitor Km menurun ; Vmax menurun
  • 21. INHIBISI PADA ENZIM (LANJUTAN)
  • 22. INHIBISI PADA ENZIM (LANJUTAN)
  • 23. INHIBISI PADA ENZIM (LANJUTAN)
  • 24. INHIBISI ENZIM • Irreversible inhibition  enzyme is covalently modified after interaction with inhibitor  derivatized enzyme is no longer a catalyst • Organofluorophosphates used as insecticides and nerve gases  irreversible inhibitors of acetylcholinesterase  form covalent product with active site serine residue  enzyme no longer functional
  • 25. PENDETEKSIAN ENZIM  Jumlah enzim yang kecil dalam sel mempersulit pengukuran kadarnya  Jumlah enzim yang diukur berasal dari cairan atau ekstrak jaringan  Aktivitas katalisis enzim menghasilkan pemeriksaan yang sensitif dan spesifik untuk kadar enzim  Kecepatan reaksi yang dikatalisis enzim untuk mengukur kadar enzim sebuah sampel
  • 26. PENDETEKSIAN ENZIM (LANJUTAN)  Hasil pengukuran enzim dinyatakan dalam unit enzim :  mikromol/mol=10-6mol  pikomol/pmol=10-9mol  Nanomol/nmol=10-12mol  Unit enzim diukur dari substrat yang bereaksi atau produk yang dihasilkan permenit
  • 27. PEMURNIAN ENZIM  Tujuan : mengisolasi suatu enzim spesifik dari ekstrak sel atau cairan yang mengandung banyak komponen lain  Teknik pemurnian :  Kromatografi  Elektroforesis  DNA rekombinan
  • 28. ENZIM UNTUK KEPERLUAN DIAGNOSIS  Enzim plasma fungsional : Enzim tertentu, proenzim yang terdapat dalam sirkulasi darah manusia normal dan melaksanakan fungsi fisiologisnya dalam darah  Contoh :  Lipoprotein lipase, pseudokolinesterase  Proenzim pembekuan darah, penghancuran bekuan darah  Disintesis dalam hati, tetapi dalam darah konsentrasinya sama atau lebih tinggi daripada dalam jaringan
  • 29. ENZIM UNTUK KEPERLUAN DIAGNOSIS  Enzim plasma non fungsional tidak melaksanakan fungsi fisiologi dalam darah dan terdapat dalam darah manusia normal dengan kadar sangat rendah daripada dalam jaringan  Peningkatan diatas normal dalam darah menunjukkan laju kerusakan jaringan  Contohnya :  Amilase pankreas, Lipase  Alkali fosfatase empedu  Asam fosfat prostat
  • 30. ENZIM UNTUK KEPERLUAN DIAGNOSIS Enzim serum Pemakaian diagnostik Aminotransferase. Aspartat aminotransferase (AST atau SGOT) Alanin aminotransferase (ALT atau SGPT) Amilase Infark miokard Hepatitis virus Pankreatitis akut Seruloplasmin Degenerasi hepatolentikuler (penyakit Wilson) Kreatin kinase Kelainan otot dan infark miokard g-Glutamil transpeptidase Berbagai penyakit hati Laktat dehidrogenase (isosim) Infark miokard Lipase Pankreatitis akut Asam fosfatase Karsinoma metastatik prostat Alkali fosfatase Berbagai kelainan tulang, penyakit obstruksi hepar
  • 31. AMINO TRANSFERASE  Tipe pengukuran enzim liver adalah AST (SGOT) dan ALT (SGPT).  ALT spesifik unt mendiagnosa keterlibatan liver.  AST tdk hanya unt mengetahui keterlibatan liver, tetapi juga penyakit dan kerusakan jantung  Pengukuran ratio ALT/AST dapat digunakan unt mendiagnosa :  Pada penyakit dan kerusakan liver yg tdk disebabkan virus, ratio ALT/AST < 1.  Adanya virus hepatitis, ratio ALT/AST > 1.
  • 32. AMINO TRANSFERASE  Peningkatan level AST dalam serum proporsional dgn jumlah sel yg terlibat.  Pada saat injury pengukuran AST harus dilakukan.  Pada injury :  Level AST meningkat dlm 8 jam dan mencapai puncaknya pada 24-36 jam kemudian.  Dalam 3-7 hari level AST hrs kembali seperti saat preinjury, jika level berlanjut terjadi injury yg berlanjut.  Meskipun pengukuran AST tdk dilakukan/ dilakukan secara tunggal, diagnostik infark- miokard dilakukan bersama dgn LDH, CK.
  • 33. LDH (LAKTAT DEHIDROGENASE)  Pemeriksaan LDH khusus unt mendiagnosa infark-miokard .  Terdapat 5 hubungan erat pada isosim ini :  LDH 1 - ditemukan pd jantung dan sel darah merah, jumlahnya 17%-27% dari total serum normal.  LDH 2 - ditemukan pd jantung dan sel darah merah, jumlahnya 27%-37% dari total serum normal.  LDH 3 - ditemukan pada berbagai macam organ dan jumlahnya 18%-25% dari total serum normal.  LDH 4 - ditemukan pada berbagai macam organ dan jumlahnya 3%-8% dari total serum normal.  LDH 5 - ditemukan pada liver otot skeletal dan jumlahnya 0%-5% dari total serum normal.
  • 34. LDH (LAKTAT DEHIDROGENASE)  Pada infark-miokard level serum LDH meningkat dlm 28 jam dan mencapai puncaknya dlm 2-3 hari, kembali normal dlm 10 hari.  Diagnosa dengan membandingkan ratio LDH 1/ LDH 2  Normalnya ratio LDH 1/ LDH 2 < 1.
  • 35. CPK (Creatin Phospho Kinase)  CPK terutama ditemukan dalam jantung, otot skeletal, dan otak.  Pengukuran level serum CPK merupakan diagnosis yg tepat unt injury jaringan tersebut.  Level CPK meningkat dlm 6 jam setelah injury dan mencapai puncaknya sekitar 18 jam.  Jika injury tdk berlanjut level kembali normal dalam 2-3 hari.
  • 36. CPK (Creatin Phospho Kinase)  Terdapat isosim CPK spesifik jaringan meliputi :  CPK3 (CPK-MM) adalah isozim predominan pada muscle dan jumlahnya 100% dari total serum normal.  CPK2 (CPK-MB) jumlahnya sekitar 35% aktivitas CPK pada otot jantung, tetapi kurang dari 5% pada otot skeletal dan 0% dari total serum normal.  CPK1 (CPK-BB) adalah karakteristik isozim pada otak dan jumlahnya signifikan pada otot polos dan 0% dari total serum normal.
  • 37. CPK (Creatin Phospho Kinase)  Kebanyakan CPK yg dilepas setelah infark- miokard adalah CPK-MB, peningkatan ratio CPK- MB terhadap total CPK membantu dlm mendiagnosa infark-miokard.  Level CPK-MB meningkat 3-6 jam setelah infark miokard dan mencapai puncaknya 12-24 jam kemudian jika tidak terjadi kerusakan berlanjut dan kembali normal 12-48 jam setelah infark.