SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Assalamu’alaikum Wr Wb.
Nama: Roy Marto
NIM: 2144012769
Metode dan Fungsi
Pendidikan Islam
Pengertian Metode Pendidikan
Metode pembelajaran adalah segmentasi krusialdari strategi
pembelajaran. Metode memiliki fungsi sebagai cara penyajian,
penguraian, pemberian contoh, dan latihan sehingga sasaran yang
diinginkan bisa tercapai. Seorang pengajar bisa memilih metode
instruksional yang sesuai karena tidak semua metode itu cocok dengan
sasaran yang ingin dituju.
Martinis Yamin, Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik, (Jakarta: Referensi, 2012), hal. 93
1. Keteladanan
Guru yang berperan di depan panggung kelas harus selalu memberikan
contoh positif kepada siswa. Guru akan menjadi sentral perhatian.
Semuanya akan dimonitor oleh siswanya. Percontohan dari guru
merupakan cara efektif yang bisa bekerja di bawah sadar untuk
menghipnotis siswa sehingga mengalami transformasi, terutama
tingkah laku murid.
2. Metode Kisah
Berkisah memiliki sentuhan khas yang menarik. Pendengar seolah
dibawa ke dalam latar dan setting sebagaimana isi cerita. Nilai moral
yang ada, secara bawahsadar akan merasuk kepada siswa. Guru
yang memiliki banyak amunisi kisah, bisa mentransfer ilmu dan etika
melalui cerita yang dibawakan. Walaupun hampir sama dengan
ceramah, berkisah terkesan lebih efektif untuk menarik perhatian.
Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2005), hal.
202.
3. Nasihat
Nasihat biasanya disampaikan dari orang yang lebih tua kepada subjek
yang lebih muda. Atau bisa juga dari orang yang berilmu kepada yang
membutuhkan. Nasihat disampaikan bukan untuk menggurui, tetapi
sebagai arahan, atau siraman terhadap gersangnya hati. Nasihat juga bisa
diberikan kepada subjek yang melakukan seuatu diluar jalur, dengan
kata lain melakukan kesalahan. Harapannya adalah timbul dan
tumbuhnya kebaikan.
4. Habituasi
Sasaran utama pendidikan islam adalah akhlak. Akhlak yang baik, bisa tercermin sebagai
buah kebiasaan. Alah bisa karena biasa. Mendidik adalah membiasakan siswa dengan
perilaku yang sesuai dengan arahan Quran dan sunnah. Kebiasaan bisa dibentuk melalui
pemberian latihan, dan bimbingan khusus. Nalarisasi sesuatu yang terkait dengan
keteraturan, seperti belajar dari ketaraturan alam. Jika alam saja bisa berjalan sesuai dengan
aturan, manusia semestinya lebih bisa, karena posisinya sebagai makhluk terbaik.
Menurut al-Ghazali, manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah. Secara potensial, diabisa
merenungkan keadaan yang bersifat baik, atau buruk. Subjek di sekitarnya, bapak dan
ibunya, akan membantu pula mengarahkan anak kepada satu kecondongan. Fitrah seorang
anak adalah kebaikan, kesempurnaan sebagai pijakan menerima sesuatu yang baru. Potensi
fitrah manusia berupa pikiran, kebisaan, dorongan, serta kebebasan menjadi modal utama
manusia untuk berkembang. Supaya semuanya mengarah pada satu titik, yakni kebaikan,
maka harus dibiasakan.
Zaenuddin, dkk., Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghazali, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hal. 29.
5. Metode Hukuman dan Ganjaran
Sudah menjadi kodratnya, bahwa keburukan akan bersanding dengan
hukuman, dan kebaikan akan bersanding dengan penghargaan. Keduanya
prinsip tersebut juga ditarik ke dalam dunia pendidikan. Sebagai
konsekuensi perbuatan yang tidak diharapkan, siswa harus
mendapatkan hukuman. Sebaliknya, kebaikan dan keberhasilan yang
ditunjukkan oleh siswa berhak untuk dihargai.Yang perlu diperhatikan
adalah pemberian hukuman ataupun penghargaan dalam dunia
pendidikan harus memiliki batas-batas yang spesifik. Jangan sampai
hukuman digunakan sebagai sarana untuk mengintimidasi. Mensinyalir
pendapat al-ghazali, tidaklah tepat cepat-cepat menghukum murid yang
bersalah, tetapi akan lebih elok memberikan kesempatan bagi murid
untuk memperbaiki diri dan mengakui kesalahannya.
Fungsi Pendidikan Islam
1. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam
lingkungan keluarga.
2. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat.
3. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya baik fisik maupun lingkungan sosial dan dapat
mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.
Fungsi kurikulum PI bagi anak didik
Kurikulum sebagia organisasi pengalaman belajar disusun dan disiapkan untuk
murid sebagai salah satu “Konsumen”. Dengan ini diharapkan mereka akan
dapat sejumlah pengalaman baru yang kelak dapat dikembangkan seirama
dengan perkembangannya guna melengkapi bekal hidupnya. Sebagai alat dalam
mencapai tujuan pendidikan, kurikulum diharapkan mampu menawarkan
program-program pada anak didik yang akan hidup pada zamannya, dengan
latar belakang sosio histories dan cultural yang berbeda dengan zaman dimana
kedua orang tuannya berada.
Nus Syamsiyah Yusuf, op.cit., hlm 9.
Abdullah Idi, op.cit., hlm 207
Fungsi kurikulum PI sebagai pendidik
Guru sebagai pendidik, telah dipersiapkan secara formal dalam lembaga
pendidikan keguruan. Ia telah dibekali dengan pengetahuan tentang seluk
beluk dan terori-teori pengembangan anak, seperti pengembangan
kurikulum, ilmu jiwa, setrategi belajar mengajar, dll. Guru juga telah
diberikan ketrampilan praktis untuk memiliki kepribadian yang baik
sebagai pendidik. Ia telah diberikan kepercayaan dan pengakuan baik
oleh pemerintah baik masyarakat, dan menjalankan tugasnya sebagai
profesional dengan menyiapkan rencana yang matang melalui kurikulum
tertulis.
Muhammad Zaini, op.cit, hlm 2017
TERIMA KASIH
Atas Bimbingannya;
Dr. Hj. Syarifatul Marwiyah, M.Pd.I

More Related Content

Similar to Metode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptx

Resume Filsafat Pendidikan Ke3.docx
Resume Filsafat Pendidikan Ke3.docxResume Filsafat Pendidikan Ke3.docx
Resume Filsafat Pendidikan Ke3.docxDhindaVadyaizmi
 
7.Hakikat Metode Pendidikan dalam Islam .doc
7.Hakikat Metode Pendidikan dalam Islam .doc7.Hakikat Metode Pendidikan dalam Islam .doc
7.Hakikat Metode Pendidikan dalam Islam .docRiska Affriany
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi200810
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi200810
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum  Agung  SuryadiKurikulum  Agung  Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi200912
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi200912
 
Esensi Pendidik dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam
Esensi Pendidik dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam Esensi Pendidik dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam
Esensi Pendidik dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam Islamic Studies
 
aksi nyata topik 1 Darmawans.pdf
aksi nyata topik 1 Darmawans.pdfaksi nyata topik 1 Darmawans.pdf
aksi nyata topik 1 Darmawans.pdfDarmawanSusanto2
 
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Selly Robbya Lestari, S.Pd.pdf
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Selly Robbya Lestari, S.Pd.pdfAksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Selly Robbya Lestari, S.Pd.pdf
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Selly Robbya Lestari, S.Pd.pdfSellyUle
 
Aksi Nyata PMM topik 2 Merdeka Belajar.pptx
Aksi Nyata PMM topik 2 Merdeka Belajar.pptxAksi Nyata PMM topik 2 Merdeka Belajar.pptx
Aksi Nyata PMM topik 2 Merdeka Belajar.pptxNurLailaWahyuni1
 
Makalah pendidik dlm pendidikan islam
Makalah pendidik dlm pendidikan islamMakalah pendidik dlm pendidikan islam
Makalah pendidik dlm pendidikan islamYuliana Aminulloh
 
AKSI NYATA TOPIK 2 MERDEKA BELAJAR OK.pdf
AKSI NYATA TOPIK 2 MERDEKA BELAJAR OK.pdfAKSI NYATA TOPIK 2 MERDEKA BELAJAR OK.pdf
AKSI NYATA TOPIK 2 MERDEKA BELAJAR OK.pdfYudhiKrisnanto2
 
AKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptx
AKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptxAKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptx
AKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptxIkaYani1
 
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi.docx
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi.docx1.1.a.8. Koneksi Antar Materi.docx
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi.docxermasuryani79
 
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar Nurrochmah .pptx
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar Nurrochmah .pptxAksi Nyata Topik Merdeka Belajar Nurrochmah .pptx
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar Nurrochmah .pptxnurrochmah20
 
Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...
Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...
Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...Zukét Printing
 

Similar to Metode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptx (20)

Resume Filsafat Pendidikan Ke3.docx
Resume Filsafat Pendidikan Ke3.docxResume Filsafat Pendidikan Ke3.docx
Resume Filsafat Pendidikan Ke3.docx
 
Aksi Nyata Topik 1.pptx
Aksi Nyata Topik 1.pptxAksi Nyata Topik 1.pptx
Aksi Nyata Topik 1.pptx
 
Pbm
PbmPbm
Pbm
 
G000060008
G000060008G000060008
G000060008
 
7.Hakikat Metode Pendidikan dalam Islam .doc
7.Hakikat Metode Pendidikan dalam Islam .doc7.Hakikat Metode Pendidikan dalam Islam .doc
7.Hakikat Metode Pendidikan dalam Islam .doc
 
tugas metodologi PAI.pptx
tugas metodologi PAI.pptxtugas metodologi PAI.pptx
tugas metodologi PAI.pptx
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum  Agung  SuryadiKurikulum  Agung  Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi
 
Esensi Pendidik dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam
Esensi Pendidik dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam Esensi Pendidik dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam
Esensi Pendidik dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam
 
aksi nyata topik 1 Darmawans.pdf
aksi nyata topik 1 Darmawans.pdfaksi nyata topik 1 Darmawans.pdf
aksi nyata topik 1 Darmawans.pdf
 
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Selly Robbya Lestari, S.Pd.pdf
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Selly Robbya Lestari, S.Pd.pdfAksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Selly Robbya Lestari, S.Pd.pdf
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Selly Robbya Lestari, S.Pd.pdf
 
Aksi Nyata PMM topik 2 Merdeka Belajar.pptx
Aksi Nyata PMM topik 2 Merdeka Belajar.pptxAksi Nyata PMM topik 2 Merdeka Belajar.pptx
Aksi Nyata PMM topik 2 Merdeka Belajar.pptx
 
Makalah pendidik dlm pendidikan islam
Makalah pendidik dlm pendidikan islamMakalah pendidik dlm pendidikan islam
Makalah pendidik dlm pendidikan islam
 
AKSI NYATA TOPIK 2 MERDEKA BELAJAR OK.pdf
AKSI NYATA TOPIK 2 MERDEKA BELAJAR OK.pdfAKSI NYATA TOPIK 2 MERDEKA BELAJAR OK.pdf
AKSI NYATA TOPIK 2 MERDEKA BELAJAR OK.pdf
 
AKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptx
AKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptxAKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptx
AKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptx
 
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi.docx
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi.docx1.1.a.8. Koneksi Antar Materi.docx
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi.docx
 
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar Nurrochmah .pptx
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar Nurrochmah .pptxAksi Nyata Topik Merdeka Belajar Nurrochmah .pptx
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar Nurrochmah .pptx
 
Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...
Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...
Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...
 

Metode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptx

  • 1. Assalamu’alaikum Wr Wb. Nama: Roy Marto NIM: 2144012769
  • 3. Pengertian Metode Pendidikan Metode pembelajaran adalah segmentasi krusialdari strategi pembelajaran. Metode memiliki fungsi sebagai cara penyajian, penguraian, pemberian contoh, dan latihan sehingga sasaran yang diinginkan bisa tercapai. Seorang pengajar bisa memilih metode instruksional yang sesuai karena tidak semua metode itu cocok dengan sasaran yang ingin dituju. Martinis Yamin, Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik, (Jakarta: Referensi, 2012), hal. 93
  • 4. 1. Keteladanan Guru yang berperan di depan panggung kelas harus selalu memberikan contoh positif kepada siswa. Guru akan menjadi sentral perhatian. Semuanya akan dimonitor oleh siswanya. Percontohan dari guru merupakan cara efektif yang bisa bekerja di bawah sadar untuk menghipnotis siswa sehingga mengalami transformasi, terutama tingkah laku murid.
  • 5. 2. Metode Kisah Berkisah memiliki sentuhan khas yang menarik. Pendengar seolah dibawa ke dalam latar dan setting sebagaimana isi cerita. Nilai moral yang ada, secara bawahsadar akan merasuk kepada siswa. Guru yang memiliki banyak amunisi kisah, bisa mentransfer ilmu dan etika melalui cerita yang dibawakan. Walaupun hampir sama dengan ceramah, berkisah terkesan lebih efektif untuk menarik perhatian. Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2005), hal. 202.
  • 6. 3. Nasihat Nasihat biasanya disampaikan dari orang yang lebih tua kepada subjek yang lebih muda. Atau bisa juga dari orang yang berilmu kepada yang membutuhkan. Nasihat disampaikan bukan untuk menggurui, tetapi sebagai arahan, atau siraman terhadap gersangnya hati. Nasihat juga bisa diberikan kepada subjek yang melakukan seuatu diluar jalur, dengan kata lain melakukan kesalahan. Harapannya adalah timbul dan tumbuhnya kebaikan.
  • 7. 4. Habituasi Sasaran utama pendidikan islam adalah akhlak. Akhlak yang baik, bisa tercermin sebagai buah kebiasaan. Alah bisa karena biasa. Mendidik adalah membiasakan siswa dengan perilaku yang sesuai dengan arahan Quran dan sunnah. Kebiasaan bisa dibentuk melalui pemberian latihan, dan bimbingan khusus. Nalarisasi sesuatu yang terkait dengan keteraturan, seperti belajar dari ketaraturan alam. Jika alam saja bisa berjalan sesuai dengan aturan, manusia semestinya lebih bisa, karena posisinya sebagai makhluk terbaik. Menurut al-Ghazali, manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah. Secara potensial, diabisa merenungkan keadaan yang bersifat baik, atau buruk. Subjek di sekitarnya, bapak dan ibunya, akan membantu pula mengarahkan anak kepada satu kecondongan. Fitrah seorang anak adalah kebaikan, kesempurnaan sebagai pijakan menerima sesuatu yang baru. Potensi fitrah manusia berupa pikiran, kebisaan, dorongan, serta kebebasan menjadi modal utama manusia untuk berkembang. Supaya semuanya mengarah pada satu titik, yakni kebaikan, maka harus dibiasakan. Zaenuddin, dkk., Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghazali, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hal. 29.
  • 8. 5. Metode Hukuman dan Ganjaran Sudah menjadi kodratnya, bahwa keburukan akan bersanding dengan hukuman, dan kebaikan akan bersanding dengan penghargaan. Keduanya prinsip tersebut juga ditarik ke dalam dunia pendidikan. Sebagai konsekuensi perbuatan yang tidak diharapkan, siswa harus mendapatkan hukuman. Sebaliknya, kebaikan dan keberhasilan yang ditunjukkan oleh siswa berhak untuk dihargai.Yang perlu diperhatikan adalah pemberian hukuman ataupun penghargaan dalam dunia pendidikan harus memiliki batas-batas yang spesifik. Jangan sampai hukuman digunakan sebagai sarana untuk mengintimidasi. Mensinyalir pendapat al-ghazali, tidaklah tepat cepat-cepat menghukum murid yang bersalah, tetapi akan lebih elok memberikan kesempatan bagi murid untuk memperbaiki diri dan mengakui kesalahannya.
  • 9. Fungsi Pendidikan Islam 1. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. 2. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. 3. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.
  • 10. Fungsi kurikulum PI bagi anak didik Kurikulum sebagia organisasi pengalaman belajar disusun dan disiapkan untuk murid sebagai salah satu “Konsumen”. Dengan ini diharapkan mereka akan dapat sejumlah pengalaman baru yang kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangannya guna melengkapi bekal hidupnya. Sebagai alat dalam mencapai tujuan pendidikan, kurikulum diharapkan mampu menawarkan program-program pada anak didik yang akan hidup pada zamannya, dengan latar belakang sosio histories dan cultural yang berbeda dengan zaman dimana kedua orang tuannya berada. Nus Syamsiyah Yusuf, op.cit., hlm 9. Abdullah Idi, op.cit., hlm 207
  • 11. Fungsi kurikulum PI sebagai pendidik Guru sebagai pendidik, telah dipersiapkan secara formal dalam lembaga pendidikan keguruan. Ia telah dibekali dengan pengetahuan tentang seluk beluk dan terori-teori pengembangan anak, seperti pengembangan kurikulum, ilmu jiwa, setrategi belajar mengajar, dll. Guru juga telah diberikan ketrampilan praktis untuk memiliki kepribadian yang baik sebagai pendidik. Ia telah diberikan kepercayaan dan pengakuan baik oleh pemerintah baik masyarakat, dan menjalankan tugasnya sebagai profesional dengan menyiapkan rencana yang matang melalui kurikulum tertulis. Muhammad Zaini, op.cit, hlm 2017
  • 12. TERIMA KASIH Atas Bimbingannya; Dr. Hj. Syarifatul Marwiyah, M.Pd.I