SlideShare a Scribd company logo
1
PENGAJIAN JUMAT PETANG BA’DA MAGHRIB
KAJIAN HADITS TEMATIK
MASJID MARGO RAHAYU NAMBURAN KIDUL YOGYAKARTA
“Menuju Tangga Kesuksesan dengan Ilmu”
Setiap orang yang hidup di atas bumi menginginkan hidupnya
selalu sukses. Hanya sedikit yang mampu mencapainya. Kebanyakan belum
mencapai level (tingkatan) tersebut. Jika demikian, ada satu pertanyaan besar,
mengapa orang yang menginginkan kesuksesan belum kunjung juga
mendapatkannya? Untuk pertanyaan ini, Nabi Muhammad SAW sudah
memberikan jawabannya.
Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa meniti jalan untuk mencari ilmu, Allah akan
permudahkan baginya jalan menuju surga.” (Hadits riwayat At-
Tirmidzi dari Abu Hurairah, Sunan at-Tirmidzi, juz V, hal. 28,
hadits no. 2646)
Hadits itu menguraikan, bahwa Rasulullah SAW menyebut
seseorang yang sedang berjalan untuk menuntut ilmu dengan kata “salaka”.
Padahal, berjalan dalam bahasa Arab tidak hanya “salaka”, masih ada kata
“masyâ”, “sâra”, “safara”, atau “dzahaba”.
Pertanyaannya, mengapa kata “salaka” yang dipilih Nabi, bukan
selainnya. Rupanya, kata-kata selain “salaka” hanya mempunyai arti utama
berjalan. Perjalannya, terkadang, hanya untuk mencari kesenangan belaka.
Mungkin, pembaca pernah mendengar, orang yang berjalan untuk mencari
hiburan disebut dengan “tamasya”, yang dalam istilah sehari-hari sering
disebut dengan ‘wisata atau piknik’. Kata tersebut berasal dari kata “masyâ”.
Jika Nabi SAW menggunakan kata ini, niscaya orang yang
menuntut ilmu ini hanya akan mencari kesenangan belaka. Padahal,
perjalanan untuk mencari ilmu bukanlah untuk sekadar mencari kesenangan.
“Salaka” bermakna berjalan dengan tegap dan cepat serta dengan
pandangan ‘fokus’ kepada tujuan yang dicita-citakan. Dalam hal menuntut
ilmu, Nabi SAW menginginkan agar setiap “thâlib al-ilm” (pencari ilmu)
2
benar-benar berjalan dengan tegap dan cepat, bukan berjalan dengan berleha-
leha, apalagi merangkak. Jika ia tidak fokus, ia akan berhenti di tengah
perjalanan, bahkan akan kembali ke rumah, jika ada hambatan yang
menghadang.
Dengan berjalan tegap dan cepat, ‘dia’ sekarang berada di tengah-
tengah perjalanan. Nabi SAW mengingatkan orang ini agar perjalanannya
diiringi dengan “yaltamisu”, berpegang (memegang). Dalam hal ini pula,
Nabi SAW menggunakan kata “yaltamisu”, bukan “yumsiku” atau
“qabadha”.
Jika “yumsiku” yang digunakan oleh Nabi SAW, maka orang ini
hanya akan sekadar memegang. Sementara, “yaltamisu” memiliki makna
memegang erat-erat atau kuat-kuat. Seperti orang yang hampir jatuh ke
jurang, orang ini akan memegangi ranting dan dahan dengan sekuat-
kuatnya. Jika tidak, pasti ia akan jatuh ke dalam jurang.
Begitu juga dengan orang yang menuntut ilmu. Ketika sudah berada
di tengah-tengah perjalanan (salaka), ia juga berpegang kuat-kuat. Dalam
konteks ini, dia harus memegang kuat niat yang ada di dalam jiwanya. Dia
pun tidak akan berhenti di tengah jalan meski dihadang seribu halangan.
Kata kunci selanjutnya dalam hadits Nabi SAW di atas ialah
“jannah” yang berarti surga. Surga merupakan gambaran dari suatu tempat
yang di dalamnya penuh kenikmatan. Tiap orang yang menikmati
fasilitasnya, tidak perlu lagi bekerja. Semua hal yang diinginkan sudah
disediakan di dalamnya.
Surga dengan gambaran demikian baru bisa dinikmati oleh
seseorang ketika sudah meninggal dunia. Lantas, apakah surga seperti itu
jadi jaminan bagi penuntut ilmu? Nabi SAW sadar, penuntut ilmu hidup di
atas bumi. Dia menginginkan kehidupannya mapan dan tercukupi segala
kebutuhannya.
Oleh karenanya, surga (jannah) dalam Hadits di atas hanya
merupakan ‘simbol’. "Jannah” di atas bermakna kesuksesan. Orang yang
sudah sukses, hidupnya penuh dengan kenikmatan. Segala kebutuhan
hidupnya terpenuhi dengan baik.
Dengan demikian, makna dari hadits Nabi SAW di atas ialah,
“Barang siapa yang mengadakan perjalanan dengan sungguh-sungguh untuk
mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan untuk menuju
kesuksesan.” Inilah jaminan kepada siapa saja yang (sudah) berilmu, dengan
berbekal ilmu dan ridha Allah, hidupnya pun akan ‘sukses’ karenanya. Dan
selamnya, tidaklah mungkin orang tersebut akan ‘sengsara’, karena Allah telah
menjaminnya. Tentu saja, bukan sembarang orang yang berilmu yang akan
3
menuai kesuksesan. Tetapi mereka (orang yang berilmu) dan beramal shaleh
dengan ilmunya, dengan senantiasa membangun keikhlasan untuk menggapai
ridha-Nya.”
Wallâhu A’lam.

More Related Content

What's hot

Bab 12-periode-madinah
Bab 12-periode-madinahBab 12-periode-madinah
Bab 12-periode-madinahDarul Muttaqin
 
Washillah (Tawasul)
Washillah (Tawasul)Washillah (Tawasul)
Washillah (Tawasul)
Ayu Sri
 
Tasawwuf slide
Tasawwuf slideTasawwuf slide
Tasawwuf slide
nurshahirah17
 
Knowing allah
Knowing allahKnowing allah
Knowing allah
Doddy Elzha Al Jambary
 
Pen Islam-form 3..titian sirat,syurga,neraka
Pen Islam-form 3..titian sirat,syurga,nerakaPen Islam-form 3..titian sirat,syurga,neraka
Pen Islam-form 3..titian sirat,syurga,neraka
Alisya04
 
Menemukan Pencipta Sejati
Menemukan Pencipta SejatiMenemukan Pencipta Sejati
Menemukan Pencipta Sejati
Erwin Wahyu
 
Mensyukuri Nikmat Al-Qur'an
Mensyukuri Nikmat Al-Qur'anMensyukuri Nikmat Al-Qur'an
Mensyukuri Nikmat Al-Qur'an
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Tasawuf qabdu dan basthu
Tasawuf qabdu dan basthuTasawuf qabdu dan basthu
Tasawuf qabdu dan basthu
syifaakamalshah
 
Muliakan diri dengan ilmu
Muliakan diri dengan ilmuMuliakan diri dengan ilmu
Muliakan diri dengan ilmuSinar Smamsa
 
Tarbiyah fardiyah
Tarbiyah fardiyahTarbiyah fardiyah
Tarbiyah fardiyah
Anang Sodiqin
 
Iman kepada allah(akidah)
Iman kepada allah(akidah)Iman kepada allah(akidah)
Iman kepada allah(akidah)
mifrokhatullaily
 
Iman kepada-allah-swt2dani-yahya
Iman kepada-allah-swt2dani-yahyaIman kepada-allah-swt2dani-yahya
Iman kepada-allah-swt2dani-yahya
Hariadi Malaz
 
Ppt tekpen
Ppt tekpenPpt tekpen
Ppt tekpen
Yunie Octavia
 
Makna bismillah
Makna bismillahMakna bismillah
Makna bismillah
Syarifudin Amq
 
Alqur'an pedoman hidup
Alqur'an pedoman hidupAlqur'an pedoman hidup
Alqur'an pedoman hidup
Hamidah Jabalnoer
 
26.10.2012
26.10.201226.10.2012
26.10.2012
almuttaqinmn
 
Fana Wal Baqa
Fana Wal BaqaFana Wal Baqa
Fana Wal Baqa
nor aniha
 

What's hot (17)

Bab 12-periode-madinah
Bab 12-periode-madinahBab 12-periode-madinah
Bab 12-periode-madinah
 
Washillah (Tawasul)
Washillah (Tawasul)Washillah (Tawasul)
Washillah (Tawasul)
 
Tasawwuf slide
Tasawwuf slideTasawwuf slide
Tasawwuf slide
 
Knowing allah
Knowing allahKnowing allah
Knowing allah
 
Pen Islam-form 3..titian sirat,syurga,neraka
Pen Islam-form 3..titian sirat,syurga,nerakaPen Islam-form 3..titian sirat,syurga,neraka
Pen Islam-form 3..titian sirat,syurga,neraka
 
Menemukan Pencipta Sejati
Menemukan Pencipta SejatiMenemukan Pencipta Sejati
Menemukan Pencipta Sejati
 
Mensyukuri Nikmat Al-Qur'an
Mensyukuri Nikmat Al-Qur'anMensyukuri Nikmat Al-Qur'an
Mensyukuri Nikmat Al-Qur'an
 
Tasawuf qabdu dan basthu
Tasawuf qabdu dan basthuTasawuf qabdu dan basthu
Tasawuf qabdu dan basthu
 
Muliakan diri dengan ilmu
Muliakan diri dengan ilmuMuliakan diri dengan ilmu
Muliakan diri dengan ilmu
 
Tarbiyah fardiyah
Tarbiyah fardiyahTarbiyah fardiyah
Tarbiyah fardiyah
 
Iman kepada allah(akidah)
Iman kepada allah(akidah)Iman kepada allah(akidah)
Iman kepada allah(akidah)
 
Iman kepada-allah-swt2dani-yahya
Iman kepada-allah-swt2dani-yahyaIman kepada-allah-swt2dani-yahya
Iman kepada-allah-swt2dani-yahya
 
Ppt tekpen
Ppt tekpenPpt tekpen
Ppt tekpen
 
Makna bismillah
Makna bismillahMakna bismillah
Makna bismillah
 
Alqur'an pedoman hidup
Alqur'an pedoman hidupAlqur'an pedoman hidup
Alqur'an pedoman hidup
 
26.10.2012
26.10.201226.10.2012
26.10.2012
 
Fana Wal Baqa
Fana Wal BaqaFana Wal Baqa
Fana Wal Baqa
 

Viewers also liked

Ikhbat
IkhbatIkhbat
Penjelasan mengenai puasa ‘arafah
Penjelasan mengenai puasa ‘arafahPenjelasan mengenai puasa ‘arafah
Penjelasan mengenai puasa ‘arafahMuhsin Hariyanto
 
At tabattul
At tabattulAt tabattul
At tabattul
Muhsin Hariyanto
 
Pilar pilar muhasabah
Pilar pilar muhasabahPilar pilar muhasabah
Pilar pilar muhasabah
Muhsin Hariyanto
 
Menyingkap rahasia keberhasilan dakwah rasulullah
Menyingkap rahasia keberhasilan dakwah rasulullahMenyingkap rahasia keberhasilan dakwah rasulullah
Menyingkap rahasia keberhasilan dakwah rasulullahMuhsin Hariyanto
 
Menebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktuMenebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktu
Muhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
Muhsin Hariyanto
 
Tafsir qs al baqarah 2, 17-18
Tafsir qs al baqarah 2, 17-18Tafsir qs al baqarah 2, 17-18
Tafsir qs al baqarah 2, 17-18
Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
Muhsin Hariyanto
 
Agar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setanAgar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setan
Muhsin Hariyanto
 
13 wajah gerakan syahwat merdeka
13 wajah gerakan syahwat merdeka13 wajah gerakan syahwat merdeka
13 wajah gerakan syahwat merdekaMuhsin Hariyanto
 
LPDeezign Brand Book 2
LPDeezign Brand Book 2LPDeezign Brand Book 2
LPDeezign Brand Book 2Alexis Bolden
 

Viewers also liked (16)

Riyâdhah
RiyâdhahRiyâdhah
Riyâdhah
 
Ikhbat
IkhbatIkhbat
Ikhbat
 
What is passio1
What is passio1What is passio1
What is passio1
 
Penjelasan mengenai puasa ‘arafah
Penjelasan mengenai puasa ‘arafahPenjelasan mengenai puasa ‘arafah
Penjelasan mengenai puasa ‘arafah
 
At tabattul
At tabattulAt tabattul
At tabattul
 
Pilar pilar muhasabah
Pilar pilar muhasabahPilar pilar muhasabah
Pilar pilar muhasabah
 
Menyingkap rahasia keberhasilan dakwah rasulullah
Menyingkap rahasia keberhasilan dakwah rasulullahMenyingkap rahasia keberhasilan dakwah rasulullah
Menyingkap rahasia keberhasilan dakwah rasulullah
 
Menebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktuMenebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktu
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
Tafsir qs al baqarah 2, 17-18
Tafsir qs al baqarah 2, 17-18Tafsir qs al baqarah 2, 17-18
Tafsir qs al baqarah 2, 17-18
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
Agar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setanAgar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setan
 
13 wajah gerakan syahwat merdeka
13 wajah gerakan syahwat merdeka13 wajah gerakan syahwat merdeka
13 wajah gerakan syahwat merdeka
 
LPDeezign Brand Book 2
LPDeezign Brand Book 2LPDeezign Brand Book 2
LPDeezign Brand Book 2
 

More from Muhsin Hariyanto

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
Muhsin Hariyanto
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Muhsin Hariyanto
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
Muhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
Muhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
Muhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Muhsin Hariyanto
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
Muhsin Hariyanto
 
Ketika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaKetika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaMuhsin Hariyanto
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkah
Muhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 
Ketika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaKetika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkaca
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkah
 

Menuju kesuksesan

  • 1. 1 PENGAJIAN JUMAT PETANG BA’DA MAGHRIB KAJIAN HADITS TEMATIK MASJID MARGO RAHAYU NAMBURAN KIDUL YOGYAKARTA “Menuju Tangga Kesuksesan dengan Ilmu” Setiap orang yang hidup di atas bumi menginginkan hidupnya selalu sukses. Hanya sedikit yang mampu mencapainya. Kebanyakan belum mencapai level (tingkatan) tersebut. Jika demikian, ada satu pertanyaan besar, mengapa orang yang menginginkan kesuksesan belum kunjung juga mendapatkannya? Untuk pertanyaan ini, Nabi Muhammad SAW sudah memberikan jawabannya. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa meniti jalan untuk mencari ilmu, Allah akan permudahkan baginya jalan menuju surga.” (Hadits riwayat At- Tirmidzi dari Abu Hurairah, Sunan at-Tirmidzi, juz V, hal. 28, hadits no. 2646) Hadits itu menguraikan, bahwa Rasulullah SAW menyebut seseorang yang sedang berjalan untuk menuntut ilmu dengan kata “salaka”. Padahal, berjalan dalam bahasa Arab tidak hanya “salaka”, masih ada kata “masyâ”, “sâra”, “safara”, atau “dzahaba”. Pertanyaannya, mengapa kata “salaka” yang dipilih Nabi, bukan selainnya. Rupanya, kata-kata selain “salaka” hanya mempunyai arti utama berjalan. Perjalannya, terkadang, hanya untuk mencari kesenangan belaka. Mungkin, pembaca pernah mendengar, orang yang berjalan untuk mencari hiburan disebut dengan “tamasya”, yang dalam istilah sehari-hari sering disebut dengan ‘wisata atau piknik’. Kata tersebut berasal dari kata “masyâ”. Jika Nabi SAW menggunakan kata ini, niscaya orang yang menuntut ilmu ini hanya akan mencari kesenangan belaka. Padahal, perjalanan untuk mencari ilmu bukanlah untuk sekadar mencari kesenangan. “Salaka” bermakna berjalan dengan tegap dan cepat serta dengan pandangan ‘fokus’ kepada tujuan yang dicita-citakan. Dalam hal menuntut ilmu, Nabi SAW menginginkan agar setiap “thâlib al-ilm” (pencari ilmu)
  • 2. 2 benar-benar berjalan dengan tegap dan cepat, bukan berjalan dengan berleha- leha, apalagi merangkak. Jika ia tidak fokus, ia akan berhenti di tengah perjalanan, bahkan akan kembali ke rumah, jika ada hambatan yang menghadang. Dengan berjalan tegap dan cepat, ‘dia’ sekarang berada di tengah- tengah perjalanan. Nabi SAW mengingatkan orang ini agar perjalanannya diiringi dengan “yaltamisu”, berpegang (memegang). Dalam hal ini pula, Nabi SAW menggunakan kata “yaltamisu”, bukan “yumsiku” atau “qabadha”. Jika “yumsiku” yang digunakan oleh Nabi SAW, maka orang ini hanya akan sekadar memegang. Sementara, “yaltamisu” memiliki makna memegang erat-erat atau kuat-kuat. Seperti orang yang hampir jatuh ke jurang, orang ini akan memegangi ranting dan dahan dengan sekuat- kuatnya. Jika tidak, pasti ia akan jatuh ke dalam jurang. Begitu juga dengan orang yang menuntut ilmu. Ketika sudah berada di tengah-tengah perjalanan (salaka), ia juga berpegang kuat-kuat. Dalam konteks ini, dia harus memegang kuat niat yang ada di dalam jiwanya. Dia pun tidak akan berhenti di tengah jalan meski dihadang seribu halangan. Kata kunci selanjutnya dalam hadits Nabi SAW di atas ialah “jannah” yang berarti surga. Surga merupakan gambaran dari suatu tempat yang di dalamnya penuh kenikmatan. Tiap orang yang menikmati fasilitasnya, tidak perlu lagi bekerja. Semua hal yang diinginkan sudah disediakan di dalamnya. Surga dengan gambaran demikian baru bisa dinikmati oleh seseorang ketika sudah meninggal dunia. Lantas, apakah surga seperti itu jadi jaminan bagi penuntut ilmu? Nabi SAW sadar, penuntut ilmu hidup di atas bumi. Dia menginginkan kehidupannya mapan dan tercukupi segala kebutuhannya. Oleh karenanya, surga (jannah) dalam Hadits di atas hanya merupakan ‘simbol’. "Jannah” di atas bermakna kesuksesan. Orang yang sudah sukses, hidupnya penuh dengan kenikmatan. Segala kebutuhan hidupnya terpenuhi dengan baik. Dengan demikian, makna dari hadits Nabi SAW di atas ialah, “Barang siapa yang mengadakan perjalanan dengan sungguh-sungguh untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan untuk menuju kesuksesan.” Inilah jaminan kepada siapa saja yang (sudah) berilmu, dengan berbekal ilmu dan ridha Allah, hidupnya pun akan ‘sukses’ karenanya. Dan selamnya, tidaklah mungkin orang tersebut akan ‘sengsara’, karena Allah telah menjaminnya. Tentu saja, bukan sembarang orang yang berilmu yang akan
  • 3. 3 menuai kesuksesan. Tetapi mereka (orang yang berilmu) dan beramal shaleh dengan ilmunya, dengan senantiasa membangun keikhlasan untuk menggapai ridha-Nya.” Wallâhu A’lam.