Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang moral kepemimpinan dalam perspektif tasawuf dan menjelaskan pengertian moral serta kepemimpinan.
2. Tujuannya adalah mengambil inti ajaran tasawuf untuk mengisi kekosongan keyakinan dalam masyarakat saat ini dan melihat tasawuf sebagai sumber pemikiran yang layak dikaji.
3. Dibahas pula kerangka
Buku ini memberikan 114 tips untuk menjadi murobbi atau pembina kelompok kecil yang sukses. Murobbi memainkan peran penting dalam membentuk kader-kader dakwah yang tangguh. Buku ini berharap dapat membantu para murobbi meningkatkan kemampuan mereka dalam membina halaqah. Tips-tips yang diberikan berfokus pada persiapan, meningkatkan kredibilitas, menarik simpati mad'u, memahami mad'u, dan
Buku Menggairahkan Perjalanan Halaqah memberikan banyak tips dan rumus untuk meningkatkan dinamisasi dan produktivitas halaqah. Dinamisasi halaqah dirumuskan sebagai fungsi dari variasi perubahan, keikhlasan, keteladanan, dan semangat mencapai tujuan. Sedangkan produktivitas halaqah direpresentasikan dalam bentuk piramida dengan tujuan sebagai dasarnya. Buku ini berisi banyak contoh untuk memperbaiki halaq
Dokumen tersebut merupakan ulasan buku tentang pengurusan menurut ajaran Al-Quran karya Abu Maswah Nasi. Ia membahaskan konsep pengurusan menurut perspektif Islam meliputi proses pengurusan, sifat-sifat pemimpin, dan prinsip-prinsip pengurusan yang disarankan dalam Al-Quran seperti keadilan, kejujuran dan tanggungjawab.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang moral kepemimpinan dalam perspektif tasawuf dan menjelaskan pengertian moral serta kepemimpinan.
2. Tujuannya adalah mengambil inti ajaran tasawuf untuk mengisi kekosongan keyakinan dalam masyarakat saat ini dan melihat tasawuf sebagai sumber pemikiran yang layak dikaji.
3. Dibahas pula kerangka
Buku ini memberikan 114 tips untuk menjadi murobbi atau pembina kelompok kecil yang sukses. Murobbi memainkan peran penting dalam membentuk kader-kader dakwah yang tangguh. Buku ini berharap dapat membantu para murobbi meningkatkan kemampuan mereka dalam membina halaqah. Tips-tips yang diberikan berfokus pada persiapan, meningkatkan kredibilitas, menarik simpati mad'u, memahami mad'u, dan
Buku Menggairahkan Perjalanan Halaqah memberikan banyak tips dan rumus untuk meningkatkan dinamisasi dan produktivitas halaqah. Dinamisasi halaqah dirumuskan sebagai fungsi dari variasi perubahan, keikhlasan, keteladanan, dan semangat mencapai tujuan. Sedangkan produktivitas halaqah direpresentasikan dalam bentuk piramida dengan tujuan sebagai dasarnya. Buku ini berisi banyak contoh untuk memperbaiki halaq
Dokumen tersebut merupakan ulasan buku tentang pengurusan menurut ajaran Al-Quran karya Abu Maswah Nasi. Ia membahaskan konsep pengurusan menurut perspektif Islam meliputi proses pengurusan, sifat-sifat pemimpin, dan prinsip-prinsip pengurusan yang disarankan dalam Al-Quran seperti keadilan, kejujuran dan tanggungjawab.
0 Menjadi murabbi tidak memerlukan alasan yang ideal, namun cukup dengan niat ikhlas untuk membimbing dan membina orang lain (paragraf 1). Kunci untuk tetap bersemangat dalam membina adalah dengan bersikap ikhlas, lapang dada, berpikir positif, serta tidak mudah putus asa (paragraf terakhir). Seorang murabbi perlu mempersiapkan materi halaqah, perangkat pendukung, serta gaya penyampaian yang
Prinsip pengurusan Islam mencakupi syura (bermusyawarah), kebebasan, dan persamaan. Syura penting untuk membuat keputusan bersama, kebebasan beragama dan berekspresi dijamin, sedangkan semua manusia dianggap setara di hadapan hukum.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya pengembangan integritas dalam kepemimpinan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
2. Terdapat tiga masalah kepemimpinan yaitu belum optimalnya penerapan kepemimpinan, kurang amanahnya pemimpin, dan kurang memadainya kualitas pemimpin menghadapi tantangan global.
3. Pengembangan integritas dapat dilak
Makalah ini membahas tentang keperibadian Muhammadiyah. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu: (1) keperibadian Muhammadiyah merupakan rumusan yang menggambarkan hakekat dan dasar perjuangan Muhammadiyah, (2) Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang bertujuan menegakkan ajaran Islam di masyarakat, (3) dasar perjuangan Muhammadiyah adalah menjalankan hidup berdasarkan tauhid dan taat kepada Allah serta menjunjung ting
Dokumen tersebut membahasikan konsep kepimpinan dalam Islam dan sifat-sifat pemimpin yang baik. Beberapa poin penting yang disebutkan adalah bahwa kepimpinan bertujuan untuk memastikan urusan masyarakat berjalan sesuai syariat Islam, serta pentingnya sifat-sifat seperti beriman, adil, mencontoh teladan nabi, dan melibatkan unsur syura dalam pengambilan keputusan.
Dokumen tersebut membahasakan pengurusan perniagaan Islam dari berbagai aspek seperti prinsip-prinsip, pengurusan sumber daya manusia, fungsi-fungsi bisnis, dan pemasaran dalam perspektif Islam. Dokumen ini juga membandingkan pendekatan pengurusan Barat dan Islam serta menjelaskan konsep kerja, organisasi, dan pengawasan dalam pengurusan kerja berdasarkan prinsip-prinsip Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan manajemen spiritual di sekolah. Ia menjelaskan konsep dasar spiritualitas dan beberapa contoh penerapan prinsip-prinsip spiritualitas dalam manajemen bisnis perusahaan seperti Kyocera dan Bank Muamalat. Artikel ini berargumen bahwa pengembangan manajemen spiritual perlu dilakukan juga di sekolah atau lembaga pendidikan."
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam perspektif Islam. Terdapat beberapa poin penting yang diangkat, antara lain:
1. Kepemimpinan Rasulullah SAW dijadikan teladan karena prioritaskan kepentingan umat.
2. Ada empat kriteria kepemimpinan ideal menurut perspektif Islam yaitu dekat dengan Tuhan, ikhlas, jujur dan adil, serta mencintai rakyat.
3. Lima syarat unt
Makalah ini membahas tentang Budaya Kerja Syariah yang diadaptasi dari sifat-sifat Nabi Muhammad SAW yaitu Shiddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah dan Istiqomah. Kelima sifat tersebut diterapkan dalam dunia bisnis untuk menciptakan lingkungan kerja yang sesuai dengan ajaran Islam."
1. Dokumen membahas tentang pengurusan usrah yang efektif untuk membentuk anggota organisasi yang berkualitas
2. Usrah merupakan salah satu metode tarbiyah paling berhasil untuk membentuk hubungan erat antara anggota dan memenuhi berbagai tujuan pendidikan Islam
3. Dokumen menjelaskan tujuan, sistem, dan cara pengendalian usrah agar dapat mencapai tujuan pembentukan karakter anggota yang kuat secara ro
1. Dokumen membandingkan konsep pengurusan menurut Barat dan Islam, menyentuh aspek kemanusiaan, tanggungjawab, dan kerjasama.
2. Teori pengurusan Islam menekankan kepentingan kesejahteraan pekerja, pengurus sebagai amanah, dan proses permusyawaratan dalam membuat keputusan.
3. Islam melarang amalan rasuah kerana kesannya yang merosakkan struktur sosial dan negara.
Dokumen ini memberikan petunjuk bagi pemimpin jamaah dalam menjalankan gerakan dakwah, antara lain dengan memelihara tujuan universal gerakan, memperhatikan tarbiyah anggota di setiap tahapan, memanfaatkan pengalaman, mempersiapkan masyarakat untuk menegakkan syariat Islam, serta mewariskan dakwah ke generasi muda dengan kemurnian dan keaslian ajaran. Petunjuk lainnya adalah memberikan perhatian p
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang analisis manfaat biaya pendidikan dengan menjelaskan pengertian biaya pendidikan, komponen-komponen biaya pendidikan, cara memperkirakan biaya pendidikan, dan tujuan dari analisis manfaat biaya pendidikan.
ANALISIS KOS DAN FAEDAH DALAM PENDIDIKAN DI MALAYSIAFazHani Faz
Dokumen tersebut membahasikan analisis kos dan manfaat pendidikan di Malaysia. Ia menjelaskan hubungan antara pendidikan dan pertumbuhan ekonomi menurut teori modal manusia. Dokumen juga menganalisis kos dan manfaat pendidikan dari sudut individu dan masyarakat serta cara untuk menilai apakah suatu pelaburan pendidikan menguntungkan atau merugikan.
0 Menjadi murabbi tidak memerlukan alasan yang ideal, namun cukup dengan niat ikhlas untuk membimbing dan membina orang lain (paragraf 1). Kunci untuk tetap bersemangat dalam membina adalah dengan bersikap ikhlas, lapang dada, berpikir positif, serta tidak mudah putus asa (paragraf terakhir). Seorang murabbi perlu mempersiapkan materi halaqah, perangkat pendukung, serta gaya penyampaian yang
Prinsip pengurusan Islam mencakupi syura (bermusyawarah), kebebasan, dan persamaan. Syura penting untuk membuat keputusan bersama, kebebasan beragama dan berekspresi dijamin, sedangkan semua manusia dianggap setara di hadapan hukum.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya pengembangan integritas dalam kepemimpinan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
2. Terdapat tiga masalah kepemimpinan yaitu belum optimalnya penerapan kepemimpinan, kurang amanahnya pemimpin, dan kurang memadainya kualitas pemimpin menghadapi tantangan global.
3. Pengembangan integritas dapat dilak
Makalah ini membahas tentang keperibadian Muhammadiyah. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu: (1) keperibadian Muhammadiyah merupakan rumusan yang menggambarkan hakekat dan dasar perjuangan Muhammadiyah, (2) Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang bertujuan menegakkan ajaran Islam di masyarakat, (3) dasar perjuangan Muhammadiyah adalah menjalankan hidup berdasarkan tauhid dan taat kepada Allah serta menjunjung ting
Dokumen tersebut membahasikan konsep kepimpinan dalam Islam dan sifat-sifat pemimpin yang baik. Beberapa poin penting yang disebutkan adalah bahwa kepimpinan bertujuan untuk memastikan urusan masyarakat berjalan sesuai syariat Islam, serta pentingnya sifat-sifat seperti beriman, adil, mencontoh teladan nabi, dan melibatkan unsur syura dalam pengambilan keputusan.
Dokumen tersebut membahasakan pengurusan perniagaan Islam dari berbagai aspek seperti prinsip-prinsip, pengurusan sumber daya manusia, fungsi-fungsi bisnis, dan pemasaran dalam perspektif Islam. Dokumen ini juga membandingkan pendekatan pengurusan Barat dan Islam serta menjelaskan konsep kerja, organisasi, dan pengawasan dalam pengurusan kerja berdasarkan prinsip-prinsip Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan manajemen spiritual di sekolah. Ia menjelaskan konsep dasar spiritualitas dan beberapa contoh penerapan prinsip-prinsip spiritualitas dalam manajemen bisnis perusahaan seperti Kyocera dan Bank Muamalat. Artikel ini berargumen bahwa pengembangan manajemen spiritual perlu dilakukan juga di sekolah atau lembaga pendidikan."
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam perspektif Islam. Terdapat beberapa poin penting yang diangkat, antara lain:
1. Kepemimpinan Rasulullah SAW dijadikan teladan karena prioritaskan kepentingan umat.
2. Ada empat kriteria kepemimpinan ideal menurut perspektif Islam yaitu dekat dengan Tuhan, ikhlas, jujur dan adil, serta mencintai rakyat.
3. Lima syarat unt
Makalah ini membahas tentang Budaya Kerja Syariah yang diadaptasi dari sifat-sifat Nabi Muhammad SAW yaitu Shiddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah dan Istiqomah. Kelima sifat tersebut diterapkan dalam dunia bisnis untuk menciptakan lingkungan kerja yang sesuai dengan ajaran Islam."
1. Dokumen membahas tentang pengurusan usrah yang efektif untuk membentuk anggota organisasi yang berkualitas
2. Usrah merupakan salah satu metode tarbiyah paling berhasil untuk membentuk hubungan erat antara anggota dan memenuhi berbagai tujuan pendidikan Islam
3. Dokumen menjelaskan tujuan, sistem, dan cara pengendalian usrah agar dapat mencapai tujuan pembentukan karakter anggota yang kuat secara ro
1. Dokumen membandingkan konsep pengurusan menurut Barat dan Islam, menyentuh aspek kemanusiaan, tanggungjawab, dan kerjasama.
2. Teori pengurusan Islam menekankan kepentingan kesejahteraan pekerja, pengurus sebagai amanah, dan proses permusyawaratan dalam membuat keputusan.
3. Islam melarang amalan rasuah kerana kesannya yang merosakkan struktur sosial dan negara.
Dokumen ini memberikan petunjuk bagi pemimpin jamaah dalam menjalankan gerakan dakwah, antara lain dengan memelihara tujuan universal gerakan, memperhatikan tarbiyah anggota di setiap tahapan, memanfaatkan pengalaman, mempersiapkan masyarakat untuk menegakkan syariat Islam, serta mewariskan dakwah ke generasi muda dengan kemurnian dan keaslian ajaran. Petunjuk lainnya adalah memberikan perhatian p
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang analisis manfaat biaya pendidikan dengan menjelaskan pengertian biaya pendidikan, komponen-komponen biaya pendidikan, cara memperkirakan biaya pendidikan, dan tujuan dari analisis manfaat biaya pendidikan.
ANALISIS KOS DAN FAEDAH DALAM PENDIDIKAN DI MALAYSIAFazHani Faz
Dokumen tersebut membahasikan analisis kos dan manfaat pendidikan di Malaysia. Ia menjelaskan hubungan antara pendidikan dan pertumbuhan ekonomi menurut teori modal manusia. Dokumen juga menganalisis kos dan manfaat pendidikan dari sudut individu dan masyarakat serta cara untuk menilai apakah suatu pelaburan pendidikan menguntungkan atau merugikan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kepemimpinan, manajemen, dan organisasi. Definisi pemimpin adalah orang yang memimpin dua orang atau lebih. Terdapat berbagai tipe kepemimpinan seperti otokratik, kharismatik, demokratis, dan paternalistik. Fungsi kepemimpinan meliputi instruktif, konsultatif, partisipasi, dan delegasi. Organisasi dibedakan menjadi formal dan informal, dengan manfaat
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH FazHani Faz
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kos dan manfaat investasi pendidikan di Malaysia, termasuk teori modal insan dan perkembangan sistem pendidikan negara. Dokumen tersebut juga menganalisis tantangan yang dihadapi Malaysia untuk membangun modal insan berkualitas tinggi guna mencapai status negara maju.
Dokumen tersebut membahas sejarah teologi Islam dan akar pemikiran Ahlussunah Wal Jama'ah. Ia menjelaskan perkembangan berbagai aliran dalam teologi Islam seperti Khawarij, Murji'ah, Jabariyah, Qadariyah, Muktazilah, Syi'ah, Salaf, Asy'ariyah dan Maturidiyyah. Dokumen ini juga menyinggung sejarah masuk dan perkembangan Islam di Indonesia serta geneologi pemikiran Ahlussunah
Memantapkan budaya ilmu dalam kalangan pelajarAngah Mzack
Teks ini membahasikan konsep budaya ilmu dan kepentingannya dalam kalangan pelajar. Ia menjelaskan bahawa budaya ilmu merupakan cara berfikir yang dikongsi bersama untuk dijadikan nilai dan tindakan dalam kehidupan sosial. Teks ini juga menekankan pentingnya memantapkan budaya ilmu pelajar untuk membangunkan masyarakat dan negara.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kepemimpinan, tugas pokok, fungsi, tipe, faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti komunikasi, motivasi, kerjasama, dan konflik. Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses menggerakkan dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsaISMKI
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya revolusi mental dan pola pikir bagi bangsa Indonesia untuk maju. Revolusi mental berfokus pada nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong.
2. Tujuan revolusi mental antara lain mengubah cara pandang menjadi lebih modern dan kompetitif, membangun optimisme untuk maju, serta mewujudkan kemandirian politik, ekonomi, dan kepribadian bangsa.
3. Revol
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang implementasi mission HMI dalam diri kader HMI
2. Mission HMI adalah tugas dan tanggung jawab untuk mempertahankan NKRI, memajukan umat Islam, dan menciptakan masyarakat adil makmur
3. Kader HMI diharapkan memiliki lima kualitas insan cita untuk merealisasikan mission HMI tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Dokumen tersebut membahas tentang kultur organisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara singkat, dibahas mengenai (1) pengertian kultur organisasi, (2) proses pembentukan kultur organisasi, dan (3) faktor-faktor seperti pendiri, sumber daya manusia, dan lingkungan luar yang dapat mempengaruhi kultur suatu organisasi.
Makalah ini membahas strategi pendampingan kader PMII dengan menjelaskan pengertian strategi pendampingan kader, tujuan strategi pendampingan kader PMII, dan cara-cara pendampingan kader yang dilakukan PMII secara formal maupun non-formal untuk mencapai tujuan pembentukan kader yang berkualitas dan dapat melanjutkan perjuangan organisasi.
Latar belakang berdirinya HMI adalah untuk menjawab tantangan zaman dan mengembalikan ajaran Islam secara utuh. HMI memiliki lima pilar yang menjadi dasar berdirinya yaitu situasi dunia internasional, situasi Indonesia pasca kemerdekaan, kondisi umat Islam, kondisi perguruan tinggi, dan tuntutan modernisasi. Konstitusi HMI mengatur arah organisasi untuk mencapai tujuannya secara independen.
Dokumen tersebut membahas sejarah, sistem, dan metode pelatihan perkaderan di HMI sejak tahun 1970-an hingga saat ini. Secara garis besar, dokumen menjelaskan proses rekrutmen kader, tahapan pembentukan kader melalui latihan-latihan, serta pembinaan pasca latihan untuk pengabdian kader. Dokumen juga menyoroti perkembangan kurikulum dan materi pelatihan kader selama beberapa dekade.
Dokumen tersebut membahas sejarah dan metode perkaderan di HMI, mulai dari definisi kader, unsur-unsur perkaderan, sistem perkaderan secara historis beserta kurikulum pelatihannya, sampai konsep perkaderan ke depan yang terbagi atas sistematika konseptual dan proses perkaderannya.
Departemen PSDM HMSI bertanggung jawab untuk mengembangkan sumber daya mahasiswa agar dapat menjalankan peran sebagai mahasiswa dan membentuk kader-kader untuk membawa HMSI ke arah yang lebih baik. Visi departemen ini adalah menghasilkan SDM yang tangguh, profesional, dan berkontribusi untuk menciptakan kader berkualitas. Misi departemen ini meliputi kerjasama dengan berbagai pihak, pengawalan kaderis
Materi Training esq, training motivasi, Training kepemimpinan - Aditya 087888...ESQ Leadership Center
Aditya - 087-888-765-439 | Training ESQ bermula dari sebuah buku yang ditulis oleh DR. H. C Ary Ginanjar Agustian, kemudian bertransformasi menjadi sebuah pelatihan sumber daya manusia. Berdiri sejak 16 Mei 2000, ESQ LC kini telah menjadi salah satu lembaga pelatihan terbesar di Indonesia dengan alumni sebanyak 1.2 juta orang dengan 7962 event.
Selama 10 tahun pertama ESQ melakukan personal transformation atau perubahan karakter individu melalui penggabungan 3 potensi manusia yaitu kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.
Terselenggara hampir di seluruh provinsi di Indonesia juga mancanegara seperti Malaysia, Brunei, Singapura, Belanda, Amerika Serikat, Helsinski, Bangkok, Madrid.
Mulai tahun ke 11 ESQ bergerak pada pembangunan kultur atau budaya perusahaan dengan meluncurkan ACT (Accelerated Culture Transformation) Consulting yang membantu lembaga atau korporasi untuk melakukan pembangunan budaya.
Kami juga memberikan kelas In House untuk korporasi/organisasi, dengan materi yang dapat “customize” sesuai dengan misi, visi dan nilai serta makna yang ingin ditanamkan.
Proposal ini mengajukan pembentukan kegiatan Bina Aksi Sosial (BAKSOS) 16 Keluarga Mahasiswa Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang untuk memperkuat persaudaraan dan kaderisasi antara mahasiswa baru dan pengurus serta mencetak kader-kader yang dapat melanjutkan kepengurusan organisasi di masa depan.
Dokumen tersebut merupakan pedoman organisasi kemahasiswaan (POK) untuk Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon. POK ini mengatur tentang ketentuan umum organisasi kemahasiswaan, Senat Mahasiswa (SEMA) sebagai lembaga tertinggi legislatif, dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) sebagai lembaga tertinggi eksekutif di IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Rapat anggota Komisariat Tarbiyah IAIN SENJA 2010 membahas periode kepengurusan yang telah berakhir dengan capaian dan hambatan. Kerjasama solid diharapkan dapat menyelesaikan masalah dan membangun organisasi yang berfungsi dengan baik seperti tubuh. Semangat pantang menyerah diperlukan untuk mencapai kesempurnaan. Anggota diharapkan terus berjuang membangun Komisariat menuju yang lebih baik untuk masa depan yang le
Doa ini meminta Allah untuk menyelamatkan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dari berbagai hal negatif seperti ambisi materialistik, kata-kata kosong, rutinitas tak bermakna, dogma yang membekukan, ketergantungan, perpecahan, dan ambisi pribadi. Doa ini menyerukan agar HMI dapat terbebas dari hal-hal tersebut dan fokus pada tujuan idealisme serta kemanusiaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mentadabburi Al Qur'an bagi umat Islam. Urgensi ini dijelaskan melalui lima sudut pandang yaitu janji Allah dan Rasul-Nya, penyesalan ahli neraka, makar musuh Islam, Al Qur'an sebagai sumber kekuatan, dan solusi keterpurukan umat. Dokumen ini juga menjelaskan makna dan ciri tadabbur Al Qur'an serta kunci-kuncinya seperti cinta Al Qur'
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan tanggung jawab pemuda Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan. Dokumen ini menjelaskan bahwa pemuda memiliki peranan penting dalam pembangunan nasional melalui pengembangan kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan. Dokumen ini juga menjelaskan hak dan tanggung jawab pemuda serta tugas pemerintah dalam memberdayakan pemuda.
Dialog strategis peran pemuda [seminar kepemudaan hmi]
Membangun hmi baru menuju cirebon lebih baik
1. MEMBANGUN HMI BARU MENUJU CIREBON LEBIH BAIK
(POKOK-POKOK PIKIRAN UNTUK PEMBAHARUAN HMI CABANG CIREBON)
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahi Rabbil ‘Aalamiin, Wasshalaatu Wassalaamu’ala Asyrafil Ambiyaa’I Wal
Mursaliin, Wa’alaa Aalihi Wa Shahbihi Ajma’in.
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat,
taufiq dan hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada kita semua. Teriring do’a semoga kita
semua senantiasa mendapatkan limpahan berkah, sehingga hati dan pikiran jernih kita
selalu dibimbing petunjuk-Nya dalam melaksanakan berbagai aktivitas masing-masing
dan juga dalam menghadiri peringatan dies Natalis HMI ke- 63 ini. Amiin.
Hadirin yang kami hormati,
Sembari melayangkan pandangan ke hadapan wajah-wajah putra/i terbaik kader
HMI di mimbar ini, ijinkan terlebih dahulu kami mensitir sebuah pesan dalam Kitab Suci.
Al-Qur’an mengamanatkan kepada kita, “Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling bertaqwa di antara kamu.” (QS Al-Hujuraat : 13).
Sebagaimana pesan Qur’an diatas, kami pun berharap agar kader-kader HMI
Cabang Cirebon dari segenap komisariat Se-wilayah Kerja HMI Cabang Cirebon yang
pada kesempatan kali ini bisa berkenan hadir dalam momen yang sangat berbahagia
ini, telah saling berinteraksi, saling kenal-mengenal, saling merajut tali persaudaraan,
dan saling menyamakan persepsi serta visi guna menyongsong hari depan HMI,
Cirebon dan indonesia nan cerlang-cemerlang itu.
Selanjutnya, barangkali sebagian besar di antara kita sudah cukup lelah setelah
sekian lamanya bergulat dalam dinamika keorganisasian HMI. Namun demikian,
kelelahan fisik kita nampaknya telah terobati ketika kita semua mengikuti tahapan-
tahapan perjuangan HMI pada masa kebelakang (sejarah), tetapi kitajangan sampai
terbuai dengan kebesaran sejarah tersebut sehingga yang akan tumbuh di dalam
benak, pikiran kader HMI adalah uporia sejarah dan sejarah perjuangan HMI hanya
menjadi romantisme sejarah belaka.
Oleh karena mulianya momen ini, maka sudah seyogyanya kita selaku kader HMI
untuk menyadari bahwasanya kebesaran sejarah tersebut tidak akan berarti apa-apa
ketika kita selaku kader HMI tidak bisa memaknai sejarah tersebut sebagai stimulus
perjuangan dalam melakukan upaya-upaya pengembangan organisasi kearah lebih
baik. sebelum kita secara praktis melakukan berbagai ikhtiar strategis bagi kepentingan
HMI ke depan, kami sekali lagi berdo’a semoga dalam tahapan ini hati kita tetap
merdeka dalam membimbing pikiran-pikiran cerdas kita.
Untuk itu dalam kesempatan yang berbahagia ini, kami akan menyampaikan
tentang agenda-agenda strategis bagi upaya pembaharuan di tubuh HMI Cabang
Cirebon. Pada garis besarnya pokok pikiran ini terbagi ke dalam enam hal.
1. Peningkatan Visi Intelektual.
Upaya untuk membangkitkan kembali kekuatan intelektual dari kader-kader HMI
hukumnya fardhu. HMI harus semakin menyadari bahwa dinamika intelektual dari
organisasi-organisasi lain semakin berkembang, sementara sebaliknya justru HMI
semakin meredup. HMI yang dulu senantiasa berada di garda depan dalam
perkembangan wacana pemikiran, dituntut untuk melanjutkan prestasi sejarah
tersebut.
2. Upaya untuk membangkitkan kembali kekuatan intelektual ini membutuhkan
beberapa hal. Pertama, lingkungan yang kondusif, berupa kebijakan organisasi dan
komitmen para pemimpin organisasi di berbagai tingkatan. Kedua, menyediakan
ruang organisasi (organization sphere) sebagai sarana bagi debat pemikiran, seperti
jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah ini adalah “proyek rugi”, tetapi harus diwujudkan sebagai
ruang dialektika gagasan bagi kader-kader HMI. Ketiga, membentuk institusi
penyangga berupa limited study group, berikut pembimbing atau konsultannya. Grup
studi terbatas ini juga merupakan lahan dan persemaian para intelektual baru di
HMI. Karena penajaman kapasitas akademis intelektual itu dapat dilakukan dengan
tiga hal, yakni membaca, menulis dan berdebat (diskusi). Sementara bentuk-bentuk
praksis dari komitmen intelektual, yakni sikap-sikap responsibility harus ditajamkan
dengan institusi penyangga yang bersifat advokasi. Kader-kader HMI harus semakin
banyak dikenalkan dan disentuhkan dengan masalah-masalah kemasyarakatan,
sehingga intelektual HMI bukan intelektual buku atau teori, tetapi juga diterjemahkan
ke dalam upaya-upaya kongkrit di masyarakat.
Dengan demikian, perkembangan wacana pemikiran yang belakangan ini sangat
intensif dan akseleratif –minimal– dapat diikuti oleh HMI. Bahkan kalau
memungkinkan HMI justru harus mampu menjadi konduktor bagi orkestra
perkembangan wacana-wacana baru, Karena dengan jalan ini, upaya untuk
menyuarakan idea of progress akan dapat diejawahtahkan. Selain itu, ketajaman
dan penguasaan wacana pemikiran itu dapat diterjemahkan menjadi kritisisme, yang
korektif, konstruktif dan futuristik.
2. Peningkatan Kualitas Perkaderan.
Perkaderan HMI di masa datang harus benar-benar berkualitas. Dalam bahasa yang
cukup menggugah, yakni bagaimana kita senantiasa “Mengembangkan
Perkaderan, dan Membangun Peradaban.” Kualitas perkaderan itu sangat
ditentukan oleh kemampuan kita untuk menjauhkan diri dari formalism perkaderan.
Karena perkaderan formalisme akan menggiring dinamika perkaderan HMI sekedar
menjadi pertrainingan. Bagi HMI, sekedar pertrainingan adalah reduksi yang sangat
berbahaya bagi totalitas perkaderan HMI yang sesungguhnya.
Perkaderan formal penting sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
administratif-struktural yang bersifat formal, serta kerangka-kerangka dasar yang
harus dikembangkan lebih lanjut. Sementara perkaderan non-formal dan informal
adalah medan yang lebih luas untuk proses penempaan kualitas kader-kader.
Intelektualitas, profesionalitas, loyalitas, religiusitas dan integritas para kader diasah
lebih tajam dalam perkaderan yang non-formal dan informal, seperti up-grading,
follow up, diskusi, seminar, riset dan sebagainya.
Agenda lainnya adalah meningkatnya kuantitas dan kualitas pelaksanaan LK I,
Training Of Trainer, pelatihan kprotokoleran, pelatihan kewirausahaan, dan training-
training lainnya yang bias menunjang proses pengembangan sumber daya manusia,
sehingga produk dari rekruitmen dapat terserap dan dikembangkan kualitasnya
secara maksimal.
Dalam rangka peningkatan kualitas perkaderan (formal), maka pemahaman segenap
pelaku training terhadap pedoman perkaderan perlu ditingkatkan. Selain itu, kualitas
instruktur dan pengelola training wajib diperhatikan, misalnya dengan
memperbanyak pelaksanaan Sekolah Pengelola Latihan dan Sekolah Instruktur.
3. Modernisasi Organisasi.
Upaya modernisasi organisasi harus menjadi perhatian yang serius. Dimensi-
dimensinya bukan hanya hardware, tetapi juga software dan brainware. Tidak
semata struktural, tetapi juga kultural.
Beberapa hal yang harus mendapatkan perhatian adalah: Pertama, mendorong
keluarga besar HMI untuk membangun sekretariat yang permanen, dengan segala
pirantinya. Dalam hal ini Pengurus HMI Cabang Cirebon harus memainkan peran
sebagai fasilitator dan motivator bagi upaya-upaya pembangunan sekretariat
tersebut. Kedua, menumbuhkan kultur riset dan semangat datatif dalam organisasi.
Ketiga, menguatkan kultur taat azas, dengan peningkatan pemahaman dan loyalitas
3. pada aturan main atau mekanisme organisasi. Keempat, meningkatkan kualitas
interaksi dan komunikasi, baik secara vertikal maupun horizontal. Selain forum-forum
resmi organisasi, perlu diperbanyak forum-forum alternatif (partikelir) yang
bemanfaat. Kelima, dengan menerbitkan media komunikasi berupa buletin aktifitas.
Bisa direkomendasikan untuk saat ini dan kedepannya perlu sekiranya dibentuk
lembaga pers mahasiswa islam sebagai pengembangan propesi sekaligus lembaga
otonom HMI. Lembaga Ini penting bagi sosialisasi kebijakan-kebijakan organisasi
secara lebih merata sekaligus bermanfaat untuk membangun kesamaan visi
organisasi, baik berkaitan dengan persoalan-persoalan ekstern maupun intern
organisasi.
4. Peningkatan Kualitas Keislaman.
Komitmen HMI pada Islam sebagai ajaran dan umat Islam sebagai entitas
empirisnya musti benar-benar berupaya diwujudkan. Hal ini bisa dilakukan dengan
beberapa hal yakni: Pertama, melanjutkan upaya pembaharuan pemikiran Islam di
Indonesia. Ini hanya mungkin apabila HMI membangkitkan kembali wacana-wacana
keislaman. HMI harus semakin mampu memainkan perannya untuk memproduksi
gagasan-gagasan baru tentang Islam yang rasional, modern dan inklusif. Kedua,
dengan senantiasa memperjelas identitas empiris ditengah-tengah dunia
kemahasiswaan. Hal ini penting untuk menangkis gejala yang mulai berkembang di
beberapa kampus-kampus umum: “Islam Yes, HMI No”. Kecenderungan itu muncul
karena minimal HMI dikesan sebagai kurang jelas identitas keislamannya, pada
peringkat empiris. Ketiga, memperkuat ruh spiritualitas dalam dinamika organisasi
untuk mengimbangi perkembangan rasionalitas yang kadangkala terlalu maju.
Artinya, harus ditegaskan bahwa kualitas seorang kader, salah satunya, diukur dari
dimensi-dimensi spiritualitasnya.
5. Penguatan Basis HMI di Kampus.
HMI dituntut untuk menterjemahkan komitmen kemahasiswaannya secara sungguh-
sungguh. Dalam kerangka itu dibutuhkan reorientasi aktivitas yang diarah-
orientasikan untuk mengakomodasi aspirasi, kepentingan, dan kebutuhan
mahasiswa. Hal ini penting bagi upaya memperkuat kembali basis HMI di kampus.
Semangat HMI sebagai second campus akan terwujud apabila secara empiris,
aktivitas-aktivitas HMI benar-benar bersifat alternatif dan komplementer dengan
dunia kampus.
Dalam rangka itu, maka komisariat sebagai ujung tombak HMI di kampus harus
mendapatkan perhatian yang serius, sehingga kemampuannya untuk menjadi
representasi HMI benar-benar mewujud. Komisariat harus mampu merumuskan
aktivitas-aktivitas yang sesuai dengan student need, student interest dan student
welfare. Inilah yang akan menyentuhkan dinamika komisariat dan dinamika riil
kehidupan kemahasiswaan.
Dalam rangka mendinamisir kehidupan kampus, maka HMI musti mendorong dan
menyuarakan pentingnya kehadiran organisasi ekstra unversiter di kampus.
Kehadiran organisasi ekstra sangat dibutuhkan untuk membangun dinamika
kemahasiswaan yang sehat, sehingga akan lahir tokoh-tokoh mahasiswa.
Setidaknya, tokoh mahasiswa harus mempunyai lima kualitas, yakni kedalaman
ideologis, wawasan politis, kemampuan komunikasi sosial dan kemampuan
membangun solidaritas sosial didalam realitas kampus yang heterogen.
6. Pengembangan Visi Kewirausahaan.
Bagi HMI, entrepreneurship termasuk orientasi baru, tetapi mesti mendapatkan
perhatian perhatian yang sungguh-sungguh. Bukan saja karena merupakan salah
satu terjemahan kongkrit dari semangat profesionalitas, tetapi juga akan
memberikan kontribusi yang strategis bagi kepentingan umat dan bangsa di masa
depan. Umat boleh kuat secara politik dan intelektual. Tetapi kalau secara ekonomi
masih marginal, maka upaya empowering umat Islam akan mendapat hambatan
yang sangat berarti. Untuk itu, sangat mendesak dilahirkannya generasi muda
muslim yang bergerak menjadi entrepreneur. Orientasi pada kewirausahaan ini,
pada jangka menengah akan mengarah pada pembentukan kelas menengah
(middle class) ekonomi, yang akan menjadi pilar bagi kekuatan ekonomi umat. Hal
4. ini juga sekaligus akan memperkuat posisi ekonomi daerah dalam dinamika nasional
yang semakin kompetitif. Dalam konteks organisasi, hal ini akan memunculkan new-
organizational paradigm yang sangat penting bagi HMI. Hal demikian, secara
internal juga bermanfaat untuk mengurangi dominasi orientasi politik, sebagaimana
terjadi beberapa tahun terakhir ini.
Penguatan visi kewirausahaan ini juga musti disambut dengan upaya-upya yang
lebih kongkrit, seperti membuka akses kepada pelaku-pelaku ekonomi yang sudah
mapan, akses modal, dan sebagainya.Tugas untuk itu tidak akan maksimal kalau
hanya dilakukan secara personal, sehingga dibutuhkan upaya-upaya yang lebih
sistematis secara institusional.
Dalam kaitan itu, maka lembaga-lembaga Pengembangan Propesi di HMI cabang
Cirebon harus dikuatkan eksistensinya. Tetapi pengembangan Lembaga
Pengembangan Propesi harus dilakukan dengan spesifikasi, sesuai dengan kondisi
lokalitas. Seyogyanya HMI cabang cirebon sebaiknya memilih beberapa jenis
Lembaga Pengembangan Propesi yang paling mungkin dikembangkan dan
disesuaikan dengan potensi kader salah satunya dilihat dari basic akademik.
Terkecuali kalau HMI cabang cirebon sudah mapan dalam mengelola lembaga-
lembaga tersebut, maka dimungkinkan bias untuk dibentuk jenis lembaga
pengembangan propesi yang lainnya secara optimal. Dengan demikian orientasi
terhadap kualitas lembaga menjadi diberi tempat yang proporsional, dan bukan
sekedar untuk kebutuhan struktural administratif.
Demikian pokok-pokok pikiran ini disampaikan pada Peringatan Diesnatalis HMI
Ke-63, yang merupakan terjemahan dan keyakinan dan visi bagi pengembangan HMI
ke depan. Saya percaya bahwa visi merupakan keyakinan bagi seluruh kader HMI.
Memilih visi ini berarti memilih keyakinan sendiri. Memilih keyakinan sendiri berarti
menjaga harga diri organisasi dan merupakan terjemahan dari independensi dan
otonomi.
Akhirnya, saya sampaikan ucapan terimakasih kepada rakanda-rakandawati dan
juga seluruh elemen yang selalu konsisten dalam mendukung berbagai perjuangan HMI
Cabang Cirebon. Tidak lupa salam hangat kami sampaikan teruntuk dinda-dinda kader
HMI di masing-masing komisariat/universitas se-wilayah kerja HMI cabang cirebon. Dan
juga teruntuk segenap pengurus dan panitia Diesnatalis HMI ke- 63 HMI Cabang
Cirebon yang telah bersusah payah mensukseskan momen diesnatalis ini, kami
mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya.
Billahittaufiq wal Hidayah,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.