Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang implementasi mission HMI dalam diri kader HMI
2. Mission HMI adalah tugas dan tanggung jawab untuk mempertahankan NKRI, memajukan umat Islam, dan menciptakan masyarakat adil makmur
3. Kader HMI diharapkan memiliki lima kualitas insan cita untuk merealisasikan mission HMI tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsaISMKI
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya revolusi mental dan pola pikir bagi bangsa Indonesia untuk maju. Revolusi mental berfokus pada nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong.
2. Tujuan revolusi mental antara lain mengubah cara pandang menjadi lebih modern dan kompetitif, membangun optimisme untuk maju, serta mewujudkan kemandirian politik, ekonomi, dan kepribadian bangsa.
3. Revol
Latar belakang berdirinya HMI adalah untuk menjawab tantangan zaman dan mengembalikan ajaran Islam secara utuh. HMI memiliki lima pilar yang menjadi dasar berdirinya yaitu situasi dunia internasional, situasi Indonesia pasca kemerdekaan, kondisi umat Islam, kondisi perguruan tinggi, dan tuntutan modernisasi. Konstitusi HMI mengatur arah organisasi untuk mencapai tujuannya secara independen.
Dokumen tersebut menjelaskan lima kualitas insan cita yang diidealisasikan oleh HMI, yaitu: (1) insan akademis yang berilmu dan berfikir kritis, (2) insan pencipta yang kreatif dan berinovasi, (3) insan pengabdi yang berbakti kepada masyarakat, (4) insan yang bernafaskan Islam, dan (5) insan yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur. Ketiga kualitas ut
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang implementasi mission HMI dalam diri kader HMI
2. Mission HMI adalah tugas dan tanggung jawab untuk mempertahankan NKRI, memajukan umat Islam, dan menciptakan masyarakat adil makmur
3. Kader HMI diharapkan memiliki lima kualitas insan cita untuk merealisasikan mission HMI tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsaISMKI
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya revolusi mental dan pola pikir bagi bangsa Indonesia untuk maju. Revolusi mental berfokus pada nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong.
2. Tujuan revolusi mental antara lain mengubah cara pandang menjadi lebih modern dan kompetitif, membangun optimisme untuk maju, serta mewujudkan kemandirian politik, ekonomi, dan kepribadian bangsa.
3. Revol
Latar belakang berdirinya HMI adalah untuk menjawab tantangan zaman dan mengembalikan ajaran Islam secara utuh. HMI memiliki lima pilar yang menjadi dasar berdirinya yaitu situasi dunia internasional, situasi Indonesia pasca kemerdekaan, kondisi umat Islam, kondisi perguruan tinggi, dan tuntutan modernisasi. Konstitusi HMI mengatur arah organisasi untuk mencapai tujuannya secara independen.
Dokumen tersebut menjelaskan lima kualitas insan cita yang diidealisasikan oleh HMI, yaitu: (1) insan akademis yang berilmu dan berfikir kritis, (2) insan pencipta yang kreatif dan berinovasi, (3) insan pengabdi yang berbakti kepada masyarakat, (4) insan yang bernafaskan Islam, dan (5) insan yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur. Ketiga kualitas ut
Struktur organisasi MA Al-Ishlah Compreng terdiri dari kepala sekolah, komite, bidang-bidang akademik dan non-akademik. Fungsi organisasi memberi arahan, aturan, dan meningkatkan keterampilan anggota. Organisasi siswa terbagi menjadi intra sekolah seperti OSIS dan extra sekolah seperti paskibra.
PMII memilih aswaja sebagai metode berfikir dan pijakan organisasi karena menghubungkan kader dengan ideologi NU secara kultural, bukan struktural. PMII juga menggunakan nilai dasar pergerakan sebagai sumber kekuatan moral dan pengikat kebenaran, serta paradigma kritis-transformatif untuk melakukan analisis dan perubahan sosial. PMII mengajak kader untuk berfikir kritis, berdzikir, dan beramal sholeh guna men
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya InsaniDina Haya Sufya
Dokumen tersebut membahas pentingnya revolusi mental dalam membangun sumber daya insani Indonesia, termasuk transformasi budaya, mindset, dan perilaku. Revolusi mental diperlukan untuk membangun Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya.
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri …” (QS al-Isrâ/ 17: 7)
Dokumen tersebut membahas sejarah berdirinya KAMMI pada 1998 sebagai organisasi kemahasiswaan yang lahir dari gerakan da'wah mahasiswa. Dokumen tersebut juga menjelaskan visi, misi, asas, dan paradigma gerakan KAMMI serta peran kader KAMMI dalam masyarakat.
UNIVA BAB I Memahami Budaya Organisasi.pptxYuniAndri3
Budaya organisasi didefinisikan sebagai sistem nilai dan norma yang memandu perilaku anggota organisasi. Terdapat delapan asas budaya organisasi menurut Miller yaitu tujuan, keunggulan, konsensus, kesatuan, prestasi, empiris, keakraban, dan integritas. Budaya organisasi dapat berupa budaya dominan, subkultur, nilai-nilai inti, budaya kuat, dan budaya yang sesuai dengan organisasi.
Dokumen tersebut membahas landasan filosofis dalam bimbingan dan konseling, termasuk makna, fungsi, dan prinsip filosofis; hakikat manusia; serta tujuan dan tugas landasan filosofis dalam kehidupan. Landasan filosofis memberikan kerangka berpikir tentang hakikat dan tujuan hidup manusia agar konselor dapat memahami manusia secara utuh sebagai objek bimbingan dan konseling.
Paper Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunanafa hyerin
Paragraf pertama memberikan pengertian paradigma pembangunan sebagai kerangka berpikir yang menjadi acuan untuk melaksanakan perubahan guna mewujudkan cita-cita masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik. Paragraf berikutnya menjelaskan bahwa Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional berarti Pancasila menjadi sumber nilai dan kerangka acuan dalam menentukan arah pembangunan nasional. Terakhir
Dokumen tersebut membahas tentang kultur organisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara singkat, dibahas mengenai (1) pengertian kultur organisasi, (2) proses pembentukan kultur organisasi, dan (3) faktor-faktor seperti pendiri, sumber daya manusia, dan lingkungan luar yang dapat mempengaruhi kultur suatu organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang jati diri bangsa Indonesia yang didasarkan pada Pancasila. Pancasila terdiri dari lima sila yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan, masing-masing memuat nilai-nilai luhur seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Nilai-nilai tersebut diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan manajemen spiritual di sekolah. Ia menjelaskan konsep dasar spiritualitas dan beberapa contoh penerapan prinsip-prinsip spiritualitas dalam manajemen bisnis perusahaan seperti Kyocera dan Bank Muamalat. Artikel ini berargumen bahwa pengembangan manajemen spiritual perlu dilakukan juga di sekolah atau lembaga pendidikan."
Struktur organisasi MA Al-Ishlah Compreng terdiri dari kepala sekolah, komite, bidang-bidang akademik dan non-akademik. Fungsi organisasi memberi arahan, aturan, dan meningkatkan keterampilan anggota. Organisasi siswa terbagi menjadi intra sekolah seperti OSIS dan extra sekolah seperti paskibra.
PMII memilih aswaja sebagai metode berfikir dan pijakan organisasi karena menghubungkan kader dengan ideologi NU secara kultural, bukan struktural. PMII juga menggunakan nilai dasar pergerakan sebagai sumber kekuatan moral dan pengikat kebenaran, serta paradigma kritis-transformatif untuk melakukan analisis dan perubahan sosial. PMII mengajak kader untuk berfikir kritis, berdzikir, dan beramal sholeh guna men
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya InsaniDina Haya Sufya
Dokumen tersebut membahas pentingnya revolusi mental dalam membangun sumber daya insani Indonesia, termasuk transformasi budaya, mindset, dan perilaku. Revolusi mental diperlukan untuk membangun Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya.
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri …” (QS al-Isrâ/ 17: 7)
Dokumen tersebut membahas sejarah berdirinya KAMMI pada 1998 sebagai organisasi kemahasiswaan yang lahir dari gerakan da'wah mahasiswa. Dokumen tersebut juga menjelaskan visi, misi, asas, dan paradigma gerakan KAMMI serta peran kader KAMMI dalam masyarakat.
UNIVA BAB I Memahami Budaya Organisasi.pptxYuniAndri3
Budaya organisasi didefinisikan sebagai sistem nilai dan norma yang memandu perilaku anggota organisasi. Terdapat delapan asas budaya organisasi menurut Miller yaitu tujuan, keunggulan, konsensus, kesatuan, prestasi, empiris, keakraban, dan integritas. Budaya organisasi dapat berupa budaya dominan, subkultur, nilai-nilai inti, budaya kuat, dan budaya yang sesuai dengan organisasi.
Dokumen tersebut membahas landasan filosofis dalam bimbingan dan konseling, termasuk makna, fungsi, dan prinsip filosofis; hakikat manusia; serta tujuan dan tugas landasan filosofis dalam kehidupan. Landasan filosofis memberikan kerangka berpikir tentang hakikat dan tujuan hidup manusia agar konselor dapat memahami manusia secara utuh sebagai objek bimbingan dan konseling.
Paper Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunanafa hyerin
Paragraf pertama memberikan pengertian paradigma pembangunan sebagai kerangka berpikir yang menjadi acuan untuk melaksanakan perubahan guna mewujudkan cita-cita masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik. Paragraf berikutnya menjelaskan bahwa Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional berarti Pancasila menjadi sumber nilai dan kerangka acuan dalam menentukan arah pembangunan nasional. Terakhir
Dokumen tersebut membahas tentang kultur organisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara singkat, dibahas mengenai (1) pengertian kultur organisasi, (2) proses pembentukan kultur organisasi, dan (3) faktor-faktor seperti pendiri, sumber daya manusia, dan lingkungan luar yang dapat mempengaruhi kultur suatu organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang jati diri bangsa Indonesia yang didasarkan pada Pancasila. Pancasila terdiri dari lima sila yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan, masing-masing memuat nilai-nilai luhur seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Nilai-nilai tersebut diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan manajemen spiritual di sekolah. Ia menjelaskan konsep dasar spiritualitas dan beberapa contoh penerapan prinsip-prinsip spiritualitas dalam manajemen bisnis perusahaan seperti Kyocera dan Bank Muamalat. Artikel ini berargumen bahwa pengembangan manajemen spiritual perlu dilakukan juga di sekolah atau lembaga pendidikan."
1. Mars HMI
Mengenangkan Nasib Perjuangan
Sebangsa dan setanah airku
Aku meninggalkan kemewahan
Aku maju terus menyerbu
*Jangan kembali pulang HMI
Kalau tak akan menang
Walau mayat terhampar di medan juang
Itulah HMI berjuang
Tinggallah Ayah tinggallah Ibu
Relakan kami pergi berjuang
Di bawah naungan bulan bintang
Sampai agama Islam cemerlang
Back to *
2.
3. Kunci Sukses Rekrutmen Kader;
•Mampu menanamkan dasar pemahaman
yang positif tentang (manfaat) berorganisasi
dan ber-HMI.
•HMI mampu menawarkan nilai tambah (value
added) bagi mahasiswa.
•Ada pengorganisasian/manajemen yang baik
dalam proses rekrutmen.
4. Hakikat dan Urgensi Berorganisasi
dan Ber-HMI
Materi I Upgrading Manajemen
Rekrutmen Kader HMI
5. Kenapa harus Berorganisasi ?
•Manusia pada dasarnya merupakan makhluk
individu dan sosial sekaligus.
•Sebagai makhluk sosial, manusia hidup dalam suatu
bentuk hubungan tertentu (bersosialisasi) dengan
dunia sekitarnya dan dengan individu lain.
•Bersosialisasi merupakan jalan bagi manusia untuk
memenuhi kebutuhan kemanusiaannya. Tanpa
berada di tengah sesamanya dalam bentuk-bentuk
hubungan tertentu, manusia tidak dapat
memenuhi kebutuhannya dan tidak dapat tumbuh
mencapai tingkat kemanusiaan-nya yang tertinggi.
6. Kenapa harus Berorganisasi ?
•Organisasi adalah bentuk masyarakat yang terbaik
karena didalamnya terdapat kejelasan aturan main
yang tertuang dalam peraturan organisasi dan
dalam budaya organisasi; memiliki jenjang
struktural yang jelas; serta memiliki tujuan dan
prinsip-prinsip dasar yang menginspirasi kehidupan
berorganisasi yang eksplisit.
•Oleh karena itu, individu yang berorganisasi
merupakan individu yang paling memiliki peluang
mewujudkan fitrah kemanusiaannya yang
merdeka, berkehendak untuk tumbuh, dan saling
memberi dengan yang lainnya.
7. Kenapa harus Berorganisasi ?
• Berorganisasi di usia muda, pada dasarnya juga
merupakan langkah mempersiapkan masa
depan menjadi lebih baik dan terarah dengan
jelas.
• Kebersamaan dan proses-proses yang dialami
selama dalam organisasi ketika muda, antara
individu yang satu dengan lainnya, akan
menumbuhkan rasa persaudaraan yang kuat
sehingga mengekalkan kebersamaan tersebut.
• Kebersamaan itulah yang menjadi bekal untuk
tumbuh bersama, saling menolong, saling bantu,
dan saling membesarkan sambil terus berupaya
mewujudkan tujuan ideal yang pernah diserap
dalam organisasi pada saat muda.
8. Kenapa harus Berorganisasi ?
• Selama berorganisasi, setiap individu
dihadapkan pada usaha dan masalah.
• Melalui mekanisme dalam organisasi,
setiap individu dipacu untuk dapat
berusaha dan mengatasi masalah secara
efektif dan efisien sehingga
kemampuannya secara personal dan
komunal ditingkatkan.
9. Piramida Kebutuhan Manusia ala Maslow
(Maslow’s Hierarchyof Needs)
Kebutuhan Fisiologis (phisiological need)
Kebutuhan atas rasa aman
(safety need)
Dihargai (self esteem)
Diakui dan disayangi
(belongingness & love need)
Aktualisasi Diri
(Self actualization)
10. Saat ini telah diakui bahwa kecerdasan
intelektual hanya menyumbang 10-20
persen kesuksesan seseorang, sementara
sisanya 80-90 persen ditentukan oleh
kecerdasan emosional dan spiritual.
Berorganisasi adalah melatih kecerdasan
emosional dan spiritual, sehingga dengan
demikian berorganisasi merupakan jalan
menuju kesuksesan.
11.
12. Kenapa harus Ber-HMI ?
•HMI adalah organisasi kemahasiswaan yang
didirikan dengan semangat mempertemukan
semangat nasionalisme kebangsaan Indonesia dan
Islam Indonesia.
•Hal tersebut tercermin dalam tujuan awal
berdirinya HMI yakni (1) mempertahankan Negara
Republik Indonesia dan mempertinggi derajat
rakyat Indonesia, dan (2) menegakkan dan
mengembangkan ajaran agama Islam.
13. • HMI sehingga dapat terus eksis menjadi
organisasi kemahasiswaan tertua (berdiri
14 Rabiul Awal 1366 H bertepatan 5
Februari 1947, kurang dari 2 tahun
setelah kemerdekaan NKRI) dan terbesar
(memiliki 17 Badko, 149 Cabang Penuh,
dan 16 Cabang Persiapan di seluruh
Indonesia dan Malaysia, dan jumlah
anggota lebih dari 100 ribu).
Kenapa harus Ber-HMI ?
14. • Pandangan dan ideologi HMI yang mengawinkan Islam
dan nasionalisme Indonesia bukanlah ahistoris
melainkan didasarkan pijakan historis, identitas, dan visi
yang jauh ke depan.
• Jejak historis misalkan dapat dilihat dari kutipan berikut
ini:
Agama Islam tidak begitu saja menyerap nurani suatu
kebangsaan secara pasif. Agama ini menjadi pengadaan
saluran dini dari perkembangan nasionalisme yang
matang, nasionalisme modern, suatu saluran yang
sampai sekarang masih sangat penting.[1]
[1] George Mc Turnan Kahin, Refleksi Pergumulan
Lahirnya Republik: Nasionalisme dan Revolusi di
Indonesia (Nationalism and Revolution in Indonesia),
Penerjemah Nik Bakdi Soemanto, Pustaka Sinar Harapan
dan UNS-Press, Solo, 1995, hal 59.
Kenapa harus Ber-HMI ?
15. • Argumen identitas didasarkan pada suatu
kesadaran bahwa dalam diri tiap warga
Indonesia dan umat Islam Indonesia melekat
dua identitas sekaligus, yakni berbangsa
Indonesia dan beragama Islam. Keduanya
merupakan identitas yang tidak terbantahkan
dan karenanya harus diharmoniskan dan
dijadikan modal yang saling memperkuat demi
terwujudnya kehidupan dan peradaban yang
lebih baik.
Kenapa harus Ber-HMI ?
16. • Sedangkan argumen visi jauh ke depan
dimaksudkan karena HMI memiliki visi bahwa
Islam dan Indonesia yang plural dapat dibangun
menjadi maju, kuat, dan sejahtera dalam wadah
yang lebih mengedepankan substansi dari pada
simbol.
• Dalam kerangka itulah, HMI kemudian memiliki
visi menciptakan kader yang memiliki visi lima
kualitas insan cita seperti yang tercermin dalam
tujuan HMI (Ps 4 AD), yakni terbinanya insan
akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan
Islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya
masyarakat adil-makmur yang diridhoi Allah
SWT.
Kenapa harus Ber-HMI ?
17. • HMI mengembangkan dimensi lain dari agama
Islam dari yang umum dipahami dan
dipraktekkan di Indonesia, agar umat Islam
Indonesia tidak terjebak dalam Islam syariah
yang telah membelenggu umat sehingga berpikir
seolah-olah Islam hanya sebatas itu.
• Dalam rangka itulah HMI mengembangkan Nilai-
nilai Dasar Perjuangan yang merupakan jendela
pemahaman Islam di HMI dalam ranah teologi,
pemikiran sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
Kenapa harus Ber-HMI ?
18. • Dengan demikian, memasuki HMI berarti memasuki
alam pemikiran Islam-nasionalis dan Nasionalis-Islam.
Memasuki alam pemikiran pluralis yang substansialis,
modern, dan memandang beragama sebagai proses
penuh kesadaran dan tanggungjawab.
• Corak yang demikian merupakan konsekuensi dari spirit
misi HMI yang berasal dari QS Al Imran, 3:104
“Hendaknya diantara kamu ada umat yang melakukan
da’wah ila al khair, ammar makruf dan nahi munkar, dan
mereka itulah orang-orang yang bahagia”.[1]
•
[1] Al khair = “kebajikan universal”, Al makruf = “yang
telah diketahui” (sebagai benar, hukum/kebaikan), Al
munkar = “yang diingkari” (oleh hati nurani).
Kenapa harus Ber-HMI ?
19. •Paham keagamaan dan kebangsaannya yang paling
suitable bagi umat Islam Indonesia.
•HMI merupakan organisasi kemahasiswaan
terbesar dan tertua di Indonesia.
•Terbukti telah sukses melahirkan banyak tokoh
nasional dan lokal.
•Memberikan nilai tambah yang nyata bagi
kehidupan mahasiswa dan masa depannya.
•Tantangan keindonesiaan dan global saat ini dan ke
depan menuntut kehadiran organisasi dan individu-
individu yang memiliki karakter seperti HMI, yakni
rasional, modern, pluralis, dan substansialis.
Kenapa harus Ber-HMI ?
21. Pengertian Stereotype
• Stereotype secara sederhana dapat
diartikan citra/kesan negatif yang
cederung berlebihan dan relatif permanen,
yang terbangun karena “penampakan”
dari (pihak/seseorang/organisasi)
bersangkutan yang dilebih-lebihkan dan
oleh karena kampanye negatif yang
dibangun oleh pihak lain yang
berkepentingan merusak.
22. Beberapa Prinsip Dasar yang harus
dipahami;
• Kebohongan yang diulang-ulang akan
menjadi sesuatu yang diterima sebagai
“kebenaran”.
• Keburukan seseorang akan lebih cepat
menyebar daripada kebaikannya.
23. Beberapa Prinsip Dasar yang harus
dipahami;
• Bahasa perbuatan dan bahasa tubuh lebih
kuat dari sekedar bahasa lisan.
• Meski bukan substansi dan segalanya,
yang pertama dilihat oleh orang lain
adalah penampilan kita.
• Kesan pertama sangat penting dan
fungsional, bahkan terkadang lebih
menentukan pola interaksi berikutnya.
24. Beberapa Prinsip Dasar yang harus
dipahami;
• Segala sesuatu yang akan kita sampaikan harus
tergambar dengan jelas dipikiran kita. Hanya
dengan begitu, penyampaian pesan dapat
dilakukan dengan baik.
• Segala sesuatu yang kita sampaikan pada
prinsipnya selalu bisa diterima apabila konteks
dan cara penyampaian serta media komunikasi
yang digunakan sesuai/relevan.
25. Beberapa Prinsip Dasar yang harus
dipahami;
• Memberilah terlebih dahulu, baru anda
berpikir menerima.
• Sampaikanlah pesan secara simpatik,
ekspresif, dewasa, dan cerdas.
26. Stereotype HMI;
• HMI itu tidak Islami,
• HMI itu haus kekuasaan dan sangat
politis,
• HMI itu berkonflik melulu,
• HMI itu alumninya banyak koruptor,
• Mantan Ketum PB HMI-nya saja
melakukan tindakan asusila, dan lain-lain.
Bagaimana cara kita menyikapi dan
menepis stereotype tersebut?