SlideShare a Scribd company logo
MEKANIKA TANAH
(CIV -205)
OUTLINE :
• Tipe lereng, yaitu alami, buatan
• Dasar teori stabilitas lereng
• Gaya yang bekerja pada bidang runtuh lereng
• Profil tanah bawah permukaan
• Gaya –gaya yang menahan keruntuhan lereng
• Faktor keamanan terhadap keruntuhan lereng
• Metode analisis kestabilan lereng, metode irisan,
Bishop
Setiap kasus tanah yang tidak rata,
terdapat dua permukaan tanah yang
berbeda ketinggian
Komponen gravitasi cenderung
menggerakkan massa tanah dari
elevasi tinggi ke rendah
TIMBUL GAYA YANG MENDORONG
TANAH DI BAWAH
DAN GAYA DARI DALAM TANAH
YANG MELAWAN /MENAHAN
SEHINGGA TANAH TETAP STABIL
LERENG
JENIS LERENG
LERENG ALAMI (NATURAL SLOPE)
• Terbentuk karena proses alam dan stabil selama
bertahun-tahun
• Material berupa jenis tanah atau batuan
LERENG BUATAN (MAN MADE SLOPE)
• Dapat terbentuk kerena pemotongan (cutting atau
timbunan
• Contoh : tanggul untuk jalan atau bendungan tanah
ANALISIS STABILITAS LERENG
Tujuan
analisis
Merencanakan lereng
yang stabil dan
ekonomis
Mengevaluasi
potensi longsoran
yang ada
Menganalisis
kelongsoran yang
terjadi
Aspek penting
dalam analisis
Mekanisme
keruntuhan lereng
Kondisi geologi
setempat dan
topografi serta
kegempaan
Tekanan air dan
muka air tanah
LAND SLIDING
Terjadi karena kekuatan geser tanah telah dilampaui.
Bidang gelincir
Perlawanan geser
PENYEBAB KELONGSORAN
Apabila tegangan geser > kuat geser, maka terjadi kelongsoran
PENYEBAB PENINGKATAN
TEGANGAN GESER
• Kehilangan dukungan (lateral
dan vertikal) : Erosi oleh
sungai, proses pelapukan,
penggalian permukaan oleh
manusia, penambangan
• Beban permukaan dan beban
lain : timbunan, bangunan, air
hujan yang merembes,
tekanan rembesan
PENYEBAB PENURUNAN KUAT
GESER
• Perubahan kadar air
• Desintegrasi dari batuan
• Pelembekan pada fissured
clay
TIPE & MEKANISME GERAKAN TANAH & KELONGSORAN
Gerakan massa jatuh dari
udara
Umumnya material
batuan
terlepas dari lereng yang
curam
RUNTUHAN (FALLS)
Gerakan akibat gaya
momen atau gaya lain
akibat ada air dalam
rekahan
PENGELUPASAN
(TOPPLES)
Peralihan geser
sepanjang bidang
geser, dapat berupa
translasi maupun rotasi
LONGSORAN (SLIDE)
Terjadi pada kondisi
tanah yang amat
sensitif atau sebagai
bagian dari gaya gempa
ALIRAN TANAH (EARTH
FLOW)
TIPE & MEKANISME GERAKAN TANAH & KELONGSORAN
ROTATIONAL SLIDE
TRANSLATIONAL SLIDE
Suatu massa bergerak sepanjang bidang gelincir berbentuk
bidang rata, dapat bersifat menerus ataupun dalam blok
BAGAIMANA MENCEGAH KELONGSORAN ???
• Contoh gaya luar yang merusak kestabilan
: beban lalu lintas atau gerusan banjir
serta gaya sentrifugal dari air sungai
MENCEGAH GAYA
LUAR YANG DAPAT
MERUSAK LERENG
• Membuat lereng lebih datar, kurangi
sudut kemiringan
• Memperkecil ketinggian lereng
Memperkecil gaya
penggerak atau
momen penggerak
Memakai counterweight
• Momen lawan akan bertambah besar dibanding
momen penggerak (FK <<<<<)
• Hanya untuk kelongosoran rotasi
Mengurangi tegangan
air pori di dalam lereng • Dengan membuat selokan teratur
(drainage) pada lereng maka
tegangan pori berkurang
• Kekuatan geser menjadi naik
Dengan cara mekanik
Dengan cara injeksi
• Penambahan bahan kimia atau semen yang dipompa
melalui pipa agar masuk ke dalam lereng.
• Cocok untuk tanah yang memiliki daya rembes tinggi
• Tidak dapat dimasukkan ke dalam lereng yang terdiri
dari lempung atau lanau
• Memasang tiang atau membuat
dinding penahan tanah
• Hanya dipakai pada lereng atau
kelongsoran yang kecil.
PRINSIP KESETIMBANGAN GAYA
Bila T > F max, blok tanah
akan bergeser
T = gaya dorong
F = gaya tahan  gaya gesek
𝑭𝑲 =
𝑮𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒂𝒏
𝒈𝒂𝒚𝒂 𝒅𝒐𝒓𝒐𝒏𝒈
Bila T < F max, blok tanah
akan stabil atau diam
PRINSIP KESETIMBANGAN GAYA
N = w cos α
F = gaya tahan = μ . N
= μ W cos α
𝑭𝑲 =
𝑮𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒂𝒏
𝒈𝒂𝒚𝒂 𝒅𝒐𝒓𝒐𝒏𝒈
=
𝝁
𝒕𝒈 𝜶
F = gaya dorong = W sin α
• gaya dorong = gaya tahan  FK =1
• Gaya dorong > gaya tahan  FK < 1
• Gaya dorong < gaya tahan  FK > 1
TEORI DASAR KUAT GESER TANAH
KERUNTUHAN GESER
DALAM TANAH
AKIBAT GERAK RELATIF
ANTARA BUTIRANNYA
BUKAN KARENA BUTIRAN TANAH YANG HANCUR !!!!!
TEORI DASAR KUAT GESER TANAH
STABILITAS LERENG
Kuat geser yang melawan longsoran , dilakukan dengan dua kondisi :
ANALISIS TEGANGAN TOTAL :
Dalam kondisi ini tegangan air pori (μ) = 0
Formula tegangan geser :
𝝉 = 𝒄 + 𝝈 𝐭𝐚𝐧 𝝋
ANALISIS TEGANGAN EFEKTIF :
Dalam kondisi tegangan air pori (μ) ada
Formula tegangan geser :
𝝉′ = 𝒄′ + (𝝈 − 𝝁) 𝐭𝐚𝐧 𝝋’
• Nilai c dan  diperoleh dari
uji undrained test
• Digunakan untuk analisis
jangka pendek
• Nilai c’ dan ’ diperoleh dari
uji CU atau drained atau
direct shear
• Digunakan untuk analisis
jangka panjang
ANALISIS STABILITAS LERENG
TUJUAN :
1. Menilai apakah suatu lereng yang ada akan longsor atau tidak
2. Menilai potensi longsoran yang ada
3. Merencanakan suatu lereng yang stabil dan ekonomis
ANALISIS STABILITAS LERENG
BERDASARKAN PENGETAHUAN PRAKTIS
BERDASARKAN FINITE ELEMEN /PROGRAM
BERDASARKAN KESEIMBANGAN BATAS
• METODE KESEIMBANGAN POTONGAN BEBAS SEBAGAI SUATU KESELURUHAN :
CARA BUSUR LINGKARAN DAN CARA LINGKARAN GESER
• METODE POTONGAN (METHOD OF SLICES) : FELLENIUS, BISHOP
BERDASARKAN GRAFIK STABILITAS
• JANBU
• TAYLOR
• COUSINS
• NAVAC DLL
FAKTOR KEAMANAN
𝑭𝒔 =
𝝉𝒇
𝝉𝒅
Secara umum faktor keamanan didefinisikan sebagai :
𝜏𝑓 = 𝑘𝑢𝑎𝑡 𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
𝜏𝑑 = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑢𝑛𝑡𝑢ℎ
Kuat geser tanah terdiri dari dua komponen utama yaitu : kohesi (c) dan
geser yang dinyatakan dalam persamaan :
𝝉𝒇 = 𝐜′ + 𝝈′ 𝐭𝐚𝐧 φ
𝝉𝒅 = 𝒄′𝒅 + 𝝈′ 𝐭𝐚𝐧 𝝋′𝒅
𝑭𝒔 =
𝐜′
+ 𝝈′
𝐭𝐚𝐧 φ
𝒄′𝒅 + 𝝈′
𝐭𝐚𝐧 𝝋′𝒅
Faktor keamanan terhadap kohesi : Faktor keamanan terhadap friction :
𝑭𝒄′ =
𝐜′
𝒄′𝒅
𝑭φ′ =
𝒕𝒂𝒏 𝝋′
𝒕𝒂𝒏 𝝋′𝒅
ANALISIS PADA LERENG MENERUS (dry condition)
ANALISIS PADA LERENG MENERUS (wet condition)
PERMUKAAN ALIRAN REMBESAN DI PERMUKAAN LERENG
ANALISIS PADA LERENG MENERUS (wet condition)
PERMUKAAN AIR TANAH DI BAWAH PERMUKAAN LERENG
Analisis Pada Lereng terbatas (Metode Culman)
• Metode ini mengasumsikan
kelongsoran adalah bidang
datar
• Terjadi apabila tegangan geser
rata-rata yang mengakibatkan
gelincir > kekuatan geser tanah
• Bidang gelincir kritis adalah
yang memilki nilai FK terkecil
Analisis Pada Lereng terbatas (Metode Culman)
• Metode ini mengasumsikan
kelongsoran adalah bidang
datar
• Terjadi apabila tegangan geser
rata-rata yang mengakibatkan
gelincir > kekuatan geser tanah
• Bidang gelincir kritis adalah
yang memilki nilai FK terkecil
Contoh kasus :
Timbunan baru akan diletakkan pada suatu timbunan lama. Tanah timbunan baru
mempunyai berat volume  =19,6 kN/m3. kohesi dan sudut gesek dalam yang
bekerja pada bidang longsor , c = 25 kN/m2dan φ = 17⁰. Lereng timbunan baru
bersudut β = 48,5⁰ sedangkan lereng tibunan lama bersudut α = 40⁰ dari arah
horisontal. Berapa tinggi timbunan maksimum, bila dikehendaki faktor aman
terhadap longsoran FK=2?
Model Keruntuhan ROTASI
ANALISIS CARA KESEIMBANGAN BATAS
Cara ini dilakukan penilaian apakah tegangan geser yang terjadi pada
bidang longsor yang diperkirakan melampaui kekuatan gesernya
PRINSIP ANALISIS :
• Memperkirakan terlebih dahulu suatu bidang longsor yang akan
terjadi.
• Menghitung tegangan geser yang terjadi di sepanjang bidang
longsoran sehingga gaya-gaya pada freebody dalam batas antara
bidang longsor dan permukaan tanah berada dalam
keseimbangan statis.
• Bandingkan kekuatan geser tanah di sepanjang bidang longsor
dengan tegangan geser yang bekerja.
EQUILIBRIUM OF FREEBODY AS A WHOLE
1. CIRCULAR ARC METHOD
Persyaratan : digunakan
hanya untuk tanah lempung
homogen dengan φ = 0
𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘 = 𝑤. ҧ
𝑥
𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑤𝑎𝑛𝑎𝑛 = 𝑆. ෢
𝐴𝐶. 𝑅
𝐹𝐾 =
𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑟𝑜𝑛𝑔
=
𝑆. ෢
𝐴𝐶. 𝑅
𝑤. ҧ
𝑥
EQUILIBRIUM OF FREEBODY AS A WHOLE
2. CIRCULAR ARC METHOD dengan
DIAGRAM TAYLOR ( untuk lempung  = 0)
Persyaratan :
• digunakan hanya untuk
tanah lempung homogen
dengan φ = 0
• Kuat geser undrained
yang konstan di
sembarang kedalaman
DIAGRAM STABILITAS  = 0
(Taylor 1948)
Contoh kasus
Suatu galian sedalam 10 meter dibangun pada tanah
lempung jenuh yang memilki berat volume 18,5 kN/m3
dan kohesi 40 kN/m2. lapisan tanah keras terdapat di
kedalaman 12 meter di bawah permukaan tanah.
Dengan menganggap sudut gesek dalam tanah  = 0,
berapakah kemiringan lereng β yang dibutuhkan agar
faktor aman FK = 1,5 ?
EQUILIBRIUM OF FREEBODY AS A WHOLE
2. CIRCULAR ARC METHOD dengan DIAGRAM TAYLOR ( untuk lempung  > 0)
Persyaratan :
• Tanah memiliki 2 komponen kuat geser :
kohesi (c) dan sudut gesek dalam ()
• Jika tanah memiliki komponen gesek, maka
distribusi gaya normal akan mempengaruhi
distribusi tahanan gesernya.
• Pada bidang longsor, tegangan normal yang
bekerja tidak merata sama , sebagai fungsi
dari besarnya sudut pusat lingkaran ()
CONTOH KASUS
Suatu timbunan dengan tinggi H = 12,2 memiliki
kemiringan lereng β = 30⁰. Permukaan tanah kerasa
dianggap pada kedalaman tak terhingga. Tanah memiliki
kohesi c = 38,3 kN/m2, sudut gesek dalam  = 10⁰ dan
berat volume total  = 15,7 kN/m3. tentukan faktor aman
terhadap kohesi (Fc), sudut gesek dalam (F) dan faktor
aman keseluruhan (F) ?
METHOD OF SLICES
• Pada cara ini bidang longsor di bagi menjadi
potongan/segmen.
• Perhitungan dilakukan dengan tinjauan pada masing-
masing potongan dimana gaya-gaya yang bekerja berada
dalam keseimbangan statis
KEUNTUNGAN METODE INI :
1. Bisa mendapatkan hasil lebih teliti, terutama pada
kondisi lapisan yang berbeda (non homogen)
2. Dapat dipergunakan pada setiap jenis tanah
METHOD OF SLICES
Metode Fellinius
Pada metode ini “ inter
strip force” diabaikan ,
sehingga N dapat
langsung ditentukan
dalam keseimbangan
gaya W, N dan S
METHOD OF SLICES
Metode Fellinius
𝐴 =
𝑚 + 𝑛
2
× 𝑏
𝑊 = 𝐴. 𝛾
𝑙𝑖 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑠𝑢𝑟 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒 − 𝑖
𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 = 𝑀𝑅 = 𝑐. 𝑙𝑖. 𝑅 + 𝑊𝑖. cos 𝜃𝑖 . tan 𝜑 . 𝑅
𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑟𝑜𝑛𝑔 = 𝑀𝐷 = 𝑊𝑖. sin 𝜃𝑖 . 𝑅
𝑭𝑲 (𝟏 𝒔𝒆𝒈𝒎𝒆𝒏) =
𝑴𝑹
𝑴𝑫
=
𝒄. 𝒍𝒊. 𝑹 + 𝑾𝒊. 𝒄𝒐𝒔 𝜽𝒊 . 𝒕𝒂𝒏 𝝋 . 𝑹
𝑾𝒊. 𝒔𝒊𝒏 𝜽𝒊 . 𝑹
METHOD OF SLICES
Metode Fellinius
Faktor keamanan didefinisikan sebagai :
𝑭𝑲 =
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒐𝒎𝒆𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒕𝒂𝒉𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒈𝒆𝒔𝒆𝒓 𝒔𝒆𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒐𝒏𝒈𝒔𝒐𝒓
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒐𝒎𝒆𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒕𝒂𝒏𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒐𝒏𝒈𝒔𝒐𝒓
𝑭𝑲 =
σ 𝑴𝑹
σ 𝑴𝑫
KONDISI TEGANGAN TOTAL :  





 n
i
i
i
n
i
i
i
i
W
W
l
c
FK
1
1
.
sin
.
tan
.
cos
.
.



KONDISI TEGANGAN EFEKTIF :
 
 






 n
i
i
i
n
i
i
i
i
i
W
l
u
W
l
c
FK
1
1
.
sin
.
tan
.
.
cos
.
.



METHOD OF SLICES
Metode Fellinius
Faktor keamanan didefinisikan sebagai :
𝑭𝑲 =
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒐𝒎𝒆𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒕𝒂𝒉𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒈𝒆𝒔𝒆𝒓 𝒔𝒆𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒐𝒏𝒈𝒔𝒐𝒓
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒐𝒎𝒆𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒕𝒂𝒏𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒐𝒏𝒈𝒔𝒐𝒓
𝑭𝑲 =
σ 𝑴𝑹
σ 𝑴𝑫
KONDISI TEGANGAN TOTAL :  





 n
i
i
i
n
i
i
i
i
W
W
l
c
FK
1
1
.
sin
.
tan
.
cos
.
.



KONDISI TEGANGAN EFEKTIF :
 
 






 n
i
i
i
n
i
i
i
i
i
W
l
u
W
l
c
FK
1
1
.
sin
.
tan
.
.
cos
.
.



CONTOH KASUS
Suatu tanah digali sedalam 14 meter dengan kemiringan 1,5H
: 1V. Sampai kedalaman 5 meter di bawah permukaan, tanah
memilki data sebagai berikut :
 = 17.7 kN/m3, c’ = 25 kN/m2 dan ’ =10⁰. Di bawah lapisan
tersebut tanah memiliki  = 19.1 kN/m3, c’ = 34 kN/m2 dan ’
= 24⁰ dan tanah dalam kondisi jenuh. Kondisi galian, lingkaran
longsor dan permukaan air diperlihatkan pada gambar. Untuk
lingkaran longsor yang telah ditentukan, berapa faktor
keamanan dari lereng galian tersebut .
MEKANIKA TANAH (CIV -205).pdf

More Related Content

What's hot

Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
Analisis Frekuensi
Analisis FrekuensiAnalisis Frekuensi
Analisis Frekuensi
Dian Werokila
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
rakesword
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap
Vian Andreas
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangafadliansyah
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
infosanitasi
 
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainaseAnalisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
infosanitasi
 
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode CrossAnalisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Ardia Tiara R
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
ironsand2009
 
Teknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirTeknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondir
noussevarenna
 
Stabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurStabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapur
herewith sofian
 
Perancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik JalanPerancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik Jalan
Christian indrajaya, ST, MT
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Afret Nobel
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
 
Klasifikasi profil aliran
Klasifikasi profil aliranKlasifikasi profil aliran
Klasifikasi profil alirannanangoz
 
Material jalan 2
Material jalan 2Material jalan 2
Material jalan 2
Githa Maharani
 
Kuat geser
Kuat geserKuat geser
Kuat geser
Jaka Jaka
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
Nurul Angreliany
 

What's hot (20)

Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
Analisis Frekuensi
Analisis FrekuensiAnalisis Frekuensi
Analisis Frekuensi
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjang
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
 
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainaseAnalisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
 
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode CrossAnalisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
 
Teknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirTeknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondir
 
Stabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurStabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapur
 
Perancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik JalanPerancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik Jalan
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
 
Klasifikasi profil aliran
Klasifikasi profil aliranKlasifikasi profil aliran
Klasifikasi profil aliran
 
Material jalan 2
Material jalan 2Material jalan 2
Material jalan 2
 
Metode cross
Metode crossMetode cross
Metode cross
 
Kuat geser
Kuat geserKuat geser
Kuat geser
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 

Similar to MEKANIKA TANAH (CIV -205).pdf

Slide-TSP301-kestabilan-lereng_070524.pdf
Slide-TSP301-kestabilan-lereng_070524.pdfSlide-TSP301-kestabilan-lereng_070524.pdf
Slide-TSP301-kestabilan-lereng_070524.pdf
samsunugroho4
 
perancangan-bendungan.pptx
perancangan-bendungan.pptxperancangan-bendungan.pptx
perancangan-bendungan.pptx
HendyWijaya17
 
Galian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise buildingGalian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise building
HBieb Almospy
 
72219130 sondir
72219130 sondir72219130 sondir
72219130 sondir
Bunz Lynch
 
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptxMEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
HendraAdityaDarma1
 
Perencanaan Pelat Satu Arah.pdf
Perencanaan Pelat Satu Arah.pdfPerencanaan Pelat Satu Arah.pdf
Perencanaan Pelat Satu Arah.pdf
UmiKalsum220895
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganheny novi
 
Slide _10 Slope Stability-2.pdf
Slide _10 Slope Stability-2.pdfSlide _10 Slope Stability-2.pdf
Slide _10 Slope Stability-2.pdf
ssuser91ceb01
 
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptAyu Fatimah Zahra
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
Mira Pemayun
 
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
YOHANIS SAHABAT
 
Bangunan Bawah Jembatan abutmenttttt. pptx
Bangunan Bawah Jembatan abutmenttttt. pptxBangunan Bawah Jembatan abutmenttttt. pptx
Bangunan Bawah Jembatan abutmenttttt. pptx
MadaniAnriana
 
Bangunan Bawah Jembatan abutmenttttt. pptx
Bangunan Bawah Jembatan abutmenttttt. pptxBangunan Bawah Jembatan abutmenttttt. pptx
Bangunan Bawah Jembatan abutmenttttt. pptx
MadaniAnriana
 
Chapter 4 deep foundation
Chapter 4 deep foundationChapter 4 deep foundation
Chapter 4 deep foundationAmiRul AFiq
 
KARAK TANAH DAN-penyelidikan-tanah.ppt
KARAK TANAH DAN-penyelidikan-tanah.pptKARAK TANAH DAN-penyelidikan-tanah.ppt
KARAK TANAH DAN-penyelidikan-tanah.ppt
darmadi ir,mm
 
Perilaku Beton Bertulang
Perilaku Beton BertulangPerilaku Beton Bertulang
Perilaku Beton Bertulang
Saiful Hadi
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakanUDIN MUHRUDIN
 
Dokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftDokumen gaya uplift
Dokumen gaya uplift
HAFIZ ILHAM
 
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Fardi Kalumata
 

Similar to MEKANIKA TANAH (CIV -205).pdf (20)

Slide-TSP301-kestabilan-lereng_070524.pdf
Slide-TSP301-kestabilan-lereng_070524.pdfSlide-TSP301-kestabilan-lereng_070524.pdf
Slide-TSP301-kestabilan-lereng_070524.pdf
 
perancangan-bendungan.pptx
perancangan-bendungan.pptxperancangan-bendungan.pptx
perancangan-bendungan.pptx
 
Galian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise buildingGalian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise building
 
72219130 sondir
72219130 sondir72219130 sondir
72219130 sondir
 
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptxMEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
 
Perencanaan Pelat Satu Arah.pdf
Perencanaan Pelat Satu Arah.pdfPerencanaan Pelat Satu Arah.pdf
Perencanaan Pelat Satu Arah.pdf
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowongan
 
Slide _10 Slope Stability-2.pdf
Slide _10 Slope Stability-2.pdfSlide _10 Slope Stability-2.pdf
Slide _10 Slope Stability-2.pdf
 
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan ppt
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
 
Bangunan Bawah Jembatan abutmenttttt. pptx
Bangunan Bawah Jembatan abutmenttttt. pptxBangunan Bawah Jembatan abutmenttttt. pptx
Bangunan Bawah Jembatan abutmenttttt. pptx
 
Bangunan Bawah Jembatan abutmenttttt. pptx
Bangunan Bawah Jembatan abutmenttttt. pptxBangunan Bawah Jembatan abutmenttttt. pptx
Bangunan Bawah Jembatan abutmenttttt. pptx
 
Chapter 4 deep foundation
Chapter 4 deep foundationChapter 4 deep foundation
Chapter 4 deep foundation
 
KARAK TANAH DAN-penyelidikan-tanah.ppt
KARAK TANAH DAN-penyelidikan-tanah.pptKARAK TANAH DAN-penyelidikan-tanah.ppt
KARAK TANAH DAN-penyelidikan-tanah.ppt
 
Perilaku Beton Bertulang
Perilaku Beton BertulangPerilaku Beton Bertulang
Perilaku Beton Bertulang
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakan
 
Dokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftDokumen gaya uplift
Dokumen gaya uplift
 
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
 
Rekayasa pondasi i haridan
Rekayasa pondasi i haridanRekayasa pondasi i haridan
Rekayasa pondasi i haridan
 

Recently uploaded

Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 

Recently uploaded (20)

Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 

MEKANIKA TANAH (CIV -205).pdf

  • 2. OUTLINE : • Tipe lereng, yaitu alami, buatan • Dasar teori stabilitas lereng • Gaya yang bekerja pada bidang runtuh lereng • Profil tanah bawah permukaan • Gaya –gaya yang menahan keruntuhan lereng • Faktor keamanan terhadap keruntuhan lereng • Metode analisis kestabilan lereng, metode irisan, Bishop
  • 3. Setiap kasus tanah yang tidak rata, terdapat dua permukaan tanah yang berbeda ketinggian Komponen gravitasi cenderung menggerakkan massa tanah dari elevasi tinggi ke rendah TIMBUL GAYA YANG MENDORONG TANAH DI BAWAH DAN GAYA DARI DALAM TANAH YANG MELAWAN /MENAHAN SEHINGGA TANAH TETAP STABIL
  • 5. JENIS LERENG LERENG ALAMI (NATURAL SLOPE) • Terbentuk karena proses alam dan stabil selama bertahun-tahun • Material berupa jenis tanah atau batuan LERENG BUATAN (MAN MADE SLOPE) • Dapat terbentuk kerena pemotongan (cutting atau timbunan • Contoh : tanggul untuk jalan atau bendungan tanah
  • 6. ANALISIS STABILITAS LERENG Tujuan analisis Merencanakan lereng yang stabil dan ekonomis Mengevaluasi potensi longsoran yang ada Menganalisis kelongsoran yang terjadi Aspek penting dalam analisis Mekanisme keruntuhan lereng Kondisi geologi setempat dan topografi serta kegempaan Tekanan air dan muka air tanah
  • 7. LAND SLIDING Terjadi karena kekuatan geser tanah telah dilampaui. Bidang gelincir Perlawanan geser
  • 8. PENYEBAB KELONGSORAN Apabila tegangan geser > kuat geser, maka terjadi kelongsoran PENYEBAB PENINGKATAN TEGANGAN GESER • Kehilangan dukungan (lateral dan vertikal) : Erosi oleh sungai, proses pelapukan, penggalian permukaan oleh manusia, penambangan • Beban permukaan dan beban lain : timbunan, bangunan, air hujan yang merembes, tekanan rembesan PENYEBAB PENURUNAN KUAT GESER • Perubahan kadar air • Desintegrasi dari batuan • Pelembekan pada fissured clay
  • 9. TIPE & MEKANISME GERAKAN TANAH & KELONGSORAN Gerakan massa jatuh dari udara Umumnya material batuan terlepas dari lereng yang curam RUNTUHAN (FALLS) Gerakan akibat gaya momen atau gaya lain akibat ada air dalam rekahan PENGELUPASAN (TOPPLES) Peralihan geser sepanjang bidang geser, dapat berupa translasi maupun rotasi LONGSORAN (SLIDE) Terjadi pada kondisi tanah yang amat sensitif atau sebagai bagian dari gaya gempa ALIRAN TANAH (EARTH FLOW)
  • 10. TIPE & MEKANISME GERAKAN TANAH & KELONGSORAN ROTATIONAL SLIDE TRANSLATIONAL SLIDE Suatu massa bergerak sepanjang bidang gelincir berbentuk bidang rata, dapat bersifat menerus ataupun dalam blok
  • 11. BAGAIMANA MENCEGAH KELONGSORAN ??? • Contoh gaya luar yang merusak kestabilan : beban lalu lintas atau gerusan banjir serta gaya sentrifugal dari air sungai MENCEGAH GAYA LUAR YANG DAPAT MERUSAK LERENG • Membuat lereng lebih datar, kurangi sudut kemiringan • Memperkecil ketinggian lereng Memperkecil gaya penggerak atau momen penggerak
  • 12. Memakai counterweight • Momen lawan akan bertambah besar dibanding momen penggerak (FK <<<<<) • Hanya untuk kelongosoran rotasi Mengurangi tegangan air pori di dalam lereng • Dengan membuat selokan teratur (drainage) pada lereng maka tegangan pori berkurang • Kekuatan geser menjadi naik
  • 13. Dengan cara mekanik Dengan cara injeksi • Penambahan bahan kimia atau semen yang dipompa melalui pipa agar masuk ke dalam lereng. • Cocok untuk tanah yang memiliki daya rembes tinggi • Tidak dapat dimasukkan ke dalam lereng yang terdiri dari lempung atau lanau • Memasang tiang atau membuat dinding penahan tanah • Hanya dipakai pada lereng atau kelongsoran yang kecil.
  • 14. PRINSIP KESETIMBANGAN GAYA Bila T > F max, blok tanah akan bergeser T = gaya dorong F = gaya tahan  gaya gesek 𝑭𝑲 = 𝑮𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒈𝒂𝒚𝒂 𝒅𝒐𝒓𝒐𝒏𝒈 Bila T < F max, blok tanah akan stabil atau diam
  • 15. PRINSIP KESETIMBANGAN GAYA N = w cos α F = gaya tahan = μ . N = μ W cos α 𝑭𝑲 = 𝑮𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒈𝒂𝒚𝒂 𝒅𝒐𝒓𝒐𝒏𝒈 = 𝝁 𝒕𝒈 𝜶 F = gaya dorong = W sin α • gaya dorong = gaya tahan  FK =1 • Gaya dorong > gaya tahan  FK < 1 • Gaya dorong < gaya tahan  FK > 1
  • 16. TEORI DASAR KUAT GESER TANAH KERUNTUHAN GESER DALAM TANAH AKIBAT GERAK RELATIF ANTARA BUTIRANNYA BUKAN KARENA BUTIRAN TANAH YANG HANCUR !!!!!
  • 17. TEORI DASAR KUAT GESER TANAH
  • 18. STABILITAS LERENG Kuat geser yang melawan longsoran , dilakukan dengan dua kondisi : ANALISIS TEGANGAN TOTAL : Dalam kondisi ini tegangan air pori (μ) = 0 Formula tegangan geser : 𝝉 = 𝒄 + 𝝈 𝐭𝐚𝐧 𝝋 ANALISIS TEGANGAN EFEKTIF : Dalam kondisi tegangan air pori (μ) ada Formula tegangan geser : 𝝉′ = 𝒄′ + (𝝈 − 𝝁) 𝐭𝐚𝐧 𝝋’ • Nilai c dan  diperoleh dari uji undrained test • Digunakan untuk analisis jangka pendek • Nilai c’ dan ’ diperoleh dari uji CU atau drained atau direct shear • Digunakan untuk analisis jangka panjang
  • 19. ANALISIS STABILITAS LERENG TUJUAN : 1. Menilai apakah suatu lereng yang ada akan longsor atau tidak 2. Menilai potensi longsoran yang ada 3. Merencanakan suatu lereng yang stabil dan ekonomis
  • 20. ANALISIS STABILITAS LERENG BERDASARKAN PENGETAHUAN PRAKTIS BERDASARKAN FINITE ELEMEN /PROGRAM BERDASARKAN KESEIMBANGAN BATAS • METODE KESEIMBANGAN POTONGAN BEBAS SEBAGAI SUATU KESELURUHAN : CARA BUSUR LINGKARAN DAN CARA LINGKARAN GESER • METODE POTONGAN (METHOD OF SLICES) : FELLENIUS, BISHOP BERDASARKAN GRAFIK STABILITAS • JANBU • TAYLOR • COUSINS • NAVAC DLL
  • 21. FAKTOR KEAMANAN 𝑭𝒔 = 𝝉𝒇 𝝉𝒅 Secara umum faktor keamanan didefinisikan sebagai : 𝜏𝑓 = 𝑘𝑢𝑎𝑡 𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝜏𝑑 = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑢𝑛𝑡𝑢ℎ Kuat geser tanah terdiri dari dua komponen utama yaitu : kohesi (c) dan geser yang dinyatakan dalam persamaan : 𝝉𝒇 = 𝐜′ + 𝝈′ 𝐭𝐚𝐧 φ 𝝉𝒅 = 𝒄′𝒅 + 𝝈′ 𝐭𝐚𝐧 𝝋′𝒅 𝑭𝒔 = 𝐜′ + 𝝈′ 𝐭𝐚𝐧 φ 𝒄′𝒅 + 𝝈′ 𝐭𝐚𝐧 𝝋′𝒅 Faktor keamanan terhadap kohesi : Faktor keamanan terhadap friction : 𝑭𝒄′ = 𝐜′ 𝒄′𝒅 𝑭φ′ = 𝒕𝒂𝒏 𝝋′ 𝒕𝒂𝒏 𝝋′𝒅
  • 22. ANALISIS PADA LERENG MENERUS (dry condition)
  • 23. ANALISIS PADA LERENG MENERUS (wet condition) PERMUKAAN ALIRAN REMBESAN DI PERMUKAAN LERENG
  • 24. ANALISIS PADA LERENG MENERUS (wet condition) PERMUKAAN AIR TANAH DI BAWAH PERMUKAAN LERENG
  • 25. Analisis Pada Lereng terbatas (Metode Culman) • Metode ini mengasumsikan kelongsoran adalah bidang datar • Terjadi apabila tegangan geser rata-rata yang mengakibatkan gelincir > kekuatan geser tanah • Bidang gelincir kritis adalah yang memilki nilai FK terkecil
  • 26. Analisis Pada Lereng terbatas (Metode Culman) • Metode ini mengasumsikan kelongsoran adalah bidang datar • Terjadi apabila tegangan geser rata-rata yang mengakibatkan gelincir > kekuatan geser tanah • Bidang gelincir kritis adalah yang memilki nilai FK terkecil
  • 27. Contoh kasus : Timbunan baru akan diletakkan pada suatu timbunan lama. Tanah timbunan baru mempunyai berat volume  =19,6 kN/m3. kohesi dan sudut gesek dalam yang bekerja pada bidang longsor , c = 25 kN/m2dan φ = 17⁰. Lereng timbunan baru bersudut β = 48,5⁰ sedangkan lereng tibunan lama bersudut α = 40⁰ dari arah horisontal. Berapa tinggi timbunan maksimum, bila dikehendaki faktor aman terhadap longsoran FK=2?
  • 29. ANALISIS CARA KESEIMBANGAN BATAS Cara ini dilakukan penilaian apakah tegangan geser yang terjadi pada bidang longsor yang diperkirakan melampaui kekuatan gesernya PRINSIP ANALISIS : • Memperkirakan terlebih dahulu suatu bidang longsor yang akan terjadi. • Menghitung tegangan geser yang terjadi di sepanjang bidang longsoran sehingga gaya-gaya pada freebody dalam batas antara bidang longsor dan permukaan tanah berada dalam keseimbangan statis. • Bandingkan kekuatan geser tanah di sepanjang bidang longsor dengan tegangan geser yang bekerja.
  • 30. EQUILIBRIUM OF FREEBODY AS A WHOLE 1. CIRCULAR ARC METHOD Persyaratan : digunakan hanya untuk tanah lempung homogen dengan φ = 0 𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘 = 𝑤. ҧ 𝑥 𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑤𝑎𝑛𝑎𝑛 = 𝑆. ෢ 𝐴𝐶. 𝑅 𝐹𝐾 = 𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑟𝑜𝑛𝑔 = 𝑆. ෢ 𝐴𝐶. 𝑅 𝑤. ҧ 𝑥
  • 31. EQUILIBRIUM OF FREEBODY AS A WHOLE 2. CIRCULAR ARC METHOD dengan DIAGRAM TAYLOR ( untuk lempung  = 0) Persyaratan : • digunakan hanya untuk tanah lempung homogen dengan φ = 0 • Kuat geser undrained yang konstan di sembarang kedalaman
  • 32. DIAGRAM STABILITAS  = 0 (Taylor 1948)
  • 33.
  • 34. Contoh kasus Suatu galian sedalam 10 meter dibangun pada tanah lempung jenuh yang memilki berat volume 18,5 kN/m3 dan kohesi 40 kN/m2. lapisan tanah keras terdapat di kedalaman 12 meter di bawah permukaan tanah. Dengan menganggap sudut gesek dalam tanah  = 0, berapakah kemiringan lereng β yang dibutuhkan agar faktor aman FK = 1,5 ?
  • 35. EQUILIBRIUM OF FREEBODY AS A WHOLE 2. CIRCULAR ARC METHOD dengan DIAGRAM TAYLOR ( untuk lempung  > 0) Persyaratan : • Tanah memiliki 2 komponen kuat geser : kohesi (c) dan sudut gesek dalam () • Jika tanah memiliki komponen gesek, maka distribusi gaya normal akan mempengaruhi distribusi tahanan gesernya. • Pada bidang longsor, tegangan normal yang bekerja tidak merata sama , sebagai fungsi dari besarnya sudut pusat lingkaran ()
  • 36.
  • 37.
  • 38. CONTOH KASUS Suatu timbunan dengan tinggi H = 12,2 memiliki kemiringan lereng β = 30⁰. Permukaan tanah kerasa dianggap pada kedalaman tak terhingga. Tanah memiliki kohesi c = 38,3 kN/m2, sudut gesek dalam  = 10⁰ dan berat volume total  = 15,7 kN/m3. tentukan faktor aman terhadap kohesi (Fc), sudut gesek dalam (F) dan faktor aman keseluruhan (F) ?
  • 39. METHOD OF SLICES • Pada cara ini bidang longsor di bagi menjadi potongan/segmen. • Perhitungan dilakukan dengan tinjauan pada masing- masing potongan dimana gaya-gaya yang bekerja berada dalam keseimbangan statis KEUNTUNGAN METODE INI : 1. Bisa mendapatkan hasil lebih teliti, terutama pada kondisi lapisan yang berbeda (non homogen) 2. Dapat dipergunakan pada setiap jenis tanah
  • 40. METHOD OF SLICES Metode Fellinius Pada metode ini “ inter strip force” diabaikan , sehingga N dapat langsung ditentukan dalam keseimbangan gaya W, N dan S
  • 41. METHOD OF SLICES Metode Fellinius 𝐴 = 𝑚 + 𝑛 2 × 𝑏 𝑊 = 𝐴. 𝛾 𝑙𝑖 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑠𝑢𝑟 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒 − 𝑖 𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 = 𝑀𝑅 = 𝑐. 𝑙𝑖. 𝑅 + 𝑊𝑖. cos 𝜃𝑖 . tan 𝜑 . 𝑅 𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑟𝑜𝑛𝑔 = 𝑀𝐷 = 𝑊𝑖. sin 𝜃𝑖 . 𝑅 𝑭𝑲 (𝟏 𝒔𝒆𝒈𝒎𝒆𝒏) = 𝑴𝑹 𝑴𝑫 = 𝒄. 𝒍𝒊. 𝑹 + 𝑾𝒊. 𝒄𝒐𝒔 𝜽𝒊 . 𝒕𝒂𝒏 𝝋 . 𝑹 𝑾𝒊. 𝒔𝒊𝒏 𝜽𝒊 . 𝑹
  • 42. METHOD OF SLICES Metode Fellinius Faktor keamanan didefinisikan sebagai : 𝑭𝑲 = 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒐𝒎𝒆𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒕𝒂𝒉𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒈𝒆𝒔𝒆𝒓 𝒔𝒆𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒐𝒏𝒈𝒔𝒐𝒓 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒐𝒎𝒆𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒕𝒂𝒏𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒐𝒏𝒈𝒔𝒐𝒓 𝑭𝑲 = σ 𝑴𝑹 σ 𝑴𝑫 KONDISI TEGANGAN TOTAL :         n i i i n i i i i W W l c FK 1 1 . sin . tan . cos . .    KONDISI TEGANGAN EFEKTIF :            n i i i n i i i i i W l u W l c FK 1 1 . sin . tan . . cos . .   
  • 43. METHOD OF SLICES Metode Fellinius Faktor keamanan didefinisikan sebagai : 𝑭𝑲 = 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒐𝒎𝒆𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒕𝒂𝒉𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒈𝒆𝒔𝒆𝒓 𝒔𝒆𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒐𝒏𝒈𝒔𝒐𝒓 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒐𝒎𝒆𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒕𝒂𝒏𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒐𝒏𝒈𝒔𝒐𝒓 𝑭𝑲 = σ 𝑴𝑹 σ 𝑴𝑫 KONDISI TEGANGAN TOTAL :         n i i i n i i i i W W l c FK 1 1 . sin . tan . cos . .    KONDISI TEGANGAN EFEKTIF :            n i i i n i i i i i W l u W l c FK 1 1 . sin . tan . . cos . .   
  • 44. CONTOH KASUS Suatu tanah digali sedalam 14 meter dengan kemiringan 1,5H : 1V. Sampai kedalaman 5 meter di bawah permukaan, tanah memilki data sebagai berikut :  = 17.7 kN/m3, c’ = 25 kN/m2 dan ’ =10⁰. Di bawah lapisan tersebut tanah memiliki  = 19.1 kN/m3, c’ = 34 kN/m2 dan ’ = 24⁰ dan tanah dalam kondisi jenuh. Kondisi galian, lingkaran longsor dan permukaan air diperlihatkan pada gambar. Untuk lingkaran longsor yang telah ditentukan, berapa faktor keamanan dari lereng galian tersebut .