SlideShare a Scribd company logo
Perkerasan jalan
merupakan lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan, yang
berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi, dan selama masa pelayanannya
diharapkan tidak terjadi kerusakan yang berarti. Agar perkerasan jalan yang sesuai dengan mutu
yang diharapkan, maka pengetahuan tentang sifat, pengadaan dan pengolahan dari bahan penyusun
perkerasan jalan sangat diperlukan.
Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari
bawah ke atas,sebagai berikut :
• Lapisan tanah dasar (sub grade)
• Lapisan pondasi bawah (subbase course)
• Lapisan pondasi atas (base course)
• Lapisan permukaan / penutup (surface course)
Perkerasan Jalan Raya dibagi menjadi dua yaitu perkerasan kaku dan lentur.
a. Konstruksi perkerasan lentur yaitu perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan
pengikat. Lapisan perkerasannya bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke
tanah dasar.
b. Konstruksi perkerasan kaku yaitu perkerasan yang menggunakan semen sebagai bahan
pengikat. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh pelat beton.
c. Konstruksi perkerasan komposit (Composite pavement), yaitu perkerasan kaku yang
dikombinasikan dengan perkerasan lentur dapat berupa perkerasan lentur di atas
perkerasan kaku, atau perkerasan kaku di atas perkerasan lentur.
Bahan perkerasan yang diperlukan untuk konstruksi perkerasan jalan dapat digolongkan sebagai
berikut :
1. Perkerasan jalan lentur / Fleksible pavement memerlukan bahan :
Agregat sebagai tulangan
Aspal sebagai bahan pengikat
2. Perkerasan kaku / rigit pavement, memerlukan bahan –bahan sebagai berikut :
Agregat sebagai tulangan
Portland cement sebagai bahan pengikat.
Bahan-bahan perkerasan, baik untuk perkerasan lentur maupun perkerasan kaku, sebelum
digunakan harus melalui pemeriksaan terlebih dahulu di laboratorium.
Pemeriksaan meliputi beberapa hal antara lain :
Jenis Bahan
Keadaan fisik bahan
Kualitas bahan.
Dengan melalui pemeriksaan tersebut diharapkan dapat terpenuhi salah satu factor untuk mencapai
kestabilan kontruksi perkerasan.
A. Tanah Dasar
Tanah dasar ialah jalur tanah bagian dari jalan tanah yang terletak dibawah pengerasan jalan.
Kekuatan dan keawetan pengerasan jalan itu sangat tergantung pada sifat-sifat dan daya
dukung tanah dasar. Oleh karena itu, maka pada perencanaan pembuatan jalan baru harus
diadakan pemeriksaan tanah yang teliti ditempat- tempat yang akan dijadikan tanah dasar
yang berfungsi untuk mendukung pengerasan jalan. Lebih utama kalau diambil beberapa
contoh tanah dari tanah dasar itu dan dikirimkan ke laboratorium penyelidikan tanah untuk
diselidiki.
Jenis- jenis tanah:
1. Tanah Liat Koloidal (Colloid)
Bentuk butir- butir tanah liat koloidal itu bulat dan mempunyai permukaan yang licin.
Besar butir- butirnya kurang dari 1µ (µ dibaca mikron ;1 µ =1/1000 mm). Butir-
butirnya diselimuti oleh suatu selaput air. Gaya adhesi tanah liat koloidal terhadap air
itu besar sekali.
2. Tanah liat biasa (clay)
Bentuk butir- butir tanah liat biasa itu bulat dan mempunyai permukaan yang licin.
Besar butir- butirnya antara 1 µ dan 5 µ. Gaya Adhesi tanah liat biasa terhadap air itu
tidak seberapa besar.
3. Tanah lumpur (silt)
Bentuk butir- butir tanah lumpur itu bulat dan mempunyai permukaan yang agak
kasar. Besar butir- butirnya antara 5 µ dan 50 µ gaya adhesi tanah lumpur terhadap air
itu kecil sekali.
4. Pasir halus (fine sand)
Bentuk butir- butir pasir halus itu tidak bulat benar tetapi bersudut- sudut kasar. Besar
butir- butirnya antara 50 µ dan 200 µ. Tidak ada gaya adhesi antara butir- butir pasir
halus dan air.
5. Pasir Kasar (Coarse sand)
Bentuk butir- butir pasir halus itu tidak bulat benar tetapi bersudut- sudut kasar dan
tajam. Besar butir- butirnya antara 200 µ dan 2 mm. tidak ada gaya adhesi antar butir-
butir pasir kasar dan air.
6. Kerikil (gravel)
Bentuk butir- butir kerikil itu bermacam- macam ada yang bulat, bulat telur dan ada
yang pipih. Besar butir- butirnya lebih dari 2 mm.
B. Agregat
Agregat adalah suatu bahan keras dan kaku yang digunakan sebagai bahan campuran,
yang berupa berbagai jenis butiran atau pecahan, yang termasuk di dalamnya antara lain
pasir, kerikil, agregat pecah, trak dapur tinggi, abu (debu) agregat. Agregat dibutuhkan
pada lapisan struktur perkerasan karena merupakan bahan utama pembuatan konstruksi
perkerasan jalan dan juga merupakan bahan yang paling dominan menghimpun kekuatan
campuran untuk konstruksi jalan (Sumber : Bambang Ismanto, ”Perancangan Perkerasan
dan Bahan”, hal 22) .
Ditinjau dari asal kejadiannya, agregat dapat dibagi dalam tiga golongan umum yaitu :
1. Agregat dari batuan beku ( vulcanic rock )
Agregat ini terjadi karena pendinginan dan pembekuan dari bahan-bahan yang
meleleh akibat panas ( magma bumi ). Contoh batu granit.
2. Agregat / batuan endapan ( sedimentary rock )
Agregat terjadi dari hasil endapan halus dari proses pelapukan batuan bebas, tumbuh-
tumbuhan dan binatang. Dengan mengalami proses pelekatan dan penekanan oleh
alam maka menjadi agregat/batuan endapan. Jenis agregat endapan antara lain :
batuan kapur, batuan silika ( quartsite ), batuan pasir.
3. Agregat dari batuan methamorphik
Agregat terjadi akibat modifikasi (perubahan yang termasuk perubahan fisika / kimia
dari batuan endapan dan beku, sebagai hasil dari tekanan yang kuat akibat gesekan
bumi dan panas yang berlebihan ).
Sebagi contoh antara lain :
· Batuan kapur, berubah menjadi marmer
· Batuan pasir, berubah menjadi kwarsa.
Berdasarkan besar partikel-partikel agregat, agregat dapat dibedakan atas:
1. Agregat kasar, agregat > 4,75 mm menurut ASTM atau > 2 mm AASHTO
2. Agregat halus, agregat < 4,75 mm menurut ASTM atau < 2 mm dan >0,075 mm
menurut AASTHO.
3. Abu batu mineral filler, agregat halus yang umumnya lolos saringan no. 200.
Sifat Agregat :
Sifat dan bentuk agregat menentukan kemampuannya dalam memikul
beban lalu lintas. Sifat Agregat yang menentukan kwalitasnya sebagai bahan
konstruksi perkerasan jalan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu :
1. Kekuatan dan keawetan lapisan perkerasan dipengaruhi oleh :
a. Gradasi
b. Ukuran maksimum
c. Kadar lempung
d. Kekerasan dan ketahanan
e. Bentuk butir
f. Tekstur permukaan
2. Kemampuan dilapisi aspal dengan baik, dipengaruhi oleh :
a. Porositas
b. Kemungkinan basah
c. Jenis agregat
3. Kemudahan dalam pelaksanaan dan menghasilkan lapisan yang nyaman dan
aman, dipengaruhi oleh :
a. Tahanan geser (skid resistance)
b. Campuran yang memberikan kemudahan dalam pelaksanaan
Agregat yang dipakai untuk perkerasan lapis permukaan harus mempunyai gradasi yang menerus
dari butir yang kasar sampai yang halus dan apabila diperiksa dengan SNI harus memenuhi salah
satu gradasi yang digunakan lapis permukaan No. IV.
C. Fillers
Bahan pengisi merupakan agregat yang lebih halus dibandingkan agregat halus
umumnya lolos saringan No.200. Filler adalah bahan yng berfungsi mengurangi rongga,
mengurangi permeabilitas dan menambah kekuatan tarik pada campuran beton aspal.
Menurut keputusan menteri Pekerjaan Umum N0. 378/KPTS/1978 tentang pengesahan 33
standar konstruksi bangunan Indonesia, bahan pengisi (filler) halus terdiri dari debu batu,
debu batu kapur, kapur padam, semen atau bahan non plastis lainnya.
Bahan pengisi (filler) harus kering dan bebas dari kotoran atau bahan lain yang
mengganggu dan apabila dilakukan pemeriksaan analisa saringan harus memenuhi
gradasi bahan pengisi untuk beton aspal. Adapun karakteristik yang harus dimiliki
material filler adalah :
1. Tidak reaktif atau mengurai saat bercampur dengan aspal.
2. Tidak larut dalam air.
3. Tidak higroskopis.
4. Berwarna gelap (opoque) untuk menghindari masuknya sinar matahari yang dapat
mempercepat oksidasi aspal.
5. Tidak hancur saat proses pencampuran.
Semen
Semen biasa juga disebut Portland cemen ( PC ). Semen adalah suatu bahan pengikat
hidrolis yang dapat mengeras jika dicampur dengan air. Dalam proses pemakaiannya
misalnya pada pembuatan beton ( campuran pasir, kerikil, semen dan air ), semen dan
air akan mengalami proses kimia sedangkan pasir dan kerikil pada dasarnya hanyalah
bahan tambahan karena tidak bekerja aktif didalamnya.
Penggunaan semen sebagai hasil produksi pabrik adalah :
1. Bahan pengikat dalam pembuatan beton ( pasangan, plesteran).
2. Untuk pembuatan elemen-elemen bangunan seperti: bahan penutup atap (genteng,
asbes) dan pipa beton.
3. Sebagai filler pada campuran aspal untuk pembuatan struktur jalan.
D. Bahan pelekat (binders)
Bitumen (asphalt)
 Bitumen adalah zat perekat (cementitious) berwarna hitam atau gelap, yang dapat diperoleh
di alam ataupun sebagai hasil produksi. Bitumen terutama mengandung senyawa
hidrokarbon seperti aspal, tar, atau pitch.
TAR
 Tar adalah material berwarna coklat atau hitam, berbentuk cair atau semi padat, dengan
unsur utama bitumen sebagai hasil konsedat dalam destilasi destruktif dari batubara, minyak
bumi, atau material organik lainnya.
Natural asphalt (asphalt alam)
 Aspal Alam : Merupakan bitumen (campuran hidrokarbon yg dpt dilebur dan mencair dlm
karbon di sulfida), berwarna hitam dgn sementasi solid/ semi solid, jk dipanaskan akan
melunak dan bila dingin akan kembali solid.
Dari ketiga komponen bahan pelekat diatas, Asphalt merupakan material yang umum digunakan
untuk bahan pengikat agregat.
SIFAT ASPAL
Aspal yang digunakan pada konsturksi perkersan jalan berfungsi sebagai :
1. Bahan pengikat,member ikatan yang kuat antara aspal dan agregat dan antara aspal itu
sendiri
2. Bahan pengisi mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori yang ada dari
agregat itu sendiri.
Jenis aspal
Berdasarkan sumbernya, aspal dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu aspal alam dan aspal buatan
(aspal minyak).
1. Aspal Alam
Aspal alam yaitu aspal yang didapat secara langsung dari alam, dan dapat dipakai langsung atau
diolah terlebih dahulu. Aspal alam sumbernya ada yang berasal dari gunung seperti aspal di Pulau
Buton, dan ada pula yang diperoleh di danau seperti di Trinidad. Produk Asbuton dapat dibagi
menjadi dua kelompok yaitu:
1. Produk Asbuton yang masih mengandung material filler, seperti Asbuton
kasar, Asbuton halus, Asbuton mikro, dan butonic mastic asphalt. 14
2. Produk yang telah dimurnikan menjadi aspal murni melalui proses ekstraksi
atau proses kimiawi.
2. Aspal minyak (buatan)
Aspal minyak adalah aspal yang merupakan residu destilasi minyak bumi. Setiap minyak bumi
dapat menghasilkan residu jenis asphalticbase crude oil yang banyak mengandung aspal,parafin base
crude oil yang banyak mengandung paraffin, atau mixed base crude oil yang mengandung campuran
antara paraffin dan aspal. Untuk perkerasan jalan umumnya digunakan aspal minyak jenis asphaltic
base crude oil.
Material jalan 2

More Related Content

What's hot

Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)
MuhammadToyeb
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahReski Aprilia
 
Contoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapakContoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapak
soehartonohartono
 
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
noussevarenna
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonAbd Hamid
 
Bab iii analisis geser
Bab iii analisis geserBab iii analisis geser
Bab iii analisis geserKetut Swandana
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaperkasa45
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Syukri Ghazali
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingGraham Atmadja
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
Mira Pemayun
 
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
Mira Pemayun
 
Mektan bab 10
Mektan bab 10Mektan bab 10
Mektan bab 10
Shaleh Afif Hasibuan
 
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalSni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Mira Pemayun
 
Cara uji slump beton
Cara uji slump betonCara uji slump beton
Cara uji slump beton
ardi nasir
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
Nurul Angreliany
 
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganLaboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganReski Aprilia
 
Perancangan campuran beton
Perancangan campuran betonPerancangan campuran beton
Perancangan campuran beton
indah0330
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 

What's hot (20)

Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
 
Contoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapakContoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapak
 
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan beton
 
Bab iii analisis geser
Bab iii analisis geserBab iii analisis geser
Bab iii analisis geser
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
 
Mektan bab 10
Mektan bab 10Mektan bab 10
Mektan bab 10
 
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalSni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
 
1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok
 
Cara uji slump beton
Cara uji slump betonCara uji slump beton
Cara uji slump beton
 
Rekayasa pondasi i haridan
Rekayasa pondasi i haridanRekayasa pondasi i haridan
Rekayasa pondasi i haridan
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganLaboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
 
Perancangan campuran beton
Perancangan campuran betonPerancangan campuran beton
Perancangan campuran beton
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 

Similar to Material jalan 2

Bahan bangunan II
Bahan bangunan IIBahan bangunan II
Bahan bangunan II
E Sanjani
 
AGREGAT PERKERASAN JALAN
AGREGAT PERKERASAN JALANAGREGAT PERKERASAN JALAN
AGREGAT PERKERASAN JALAN
ChristianTian18
 
Ppt agregat kasar
Ppt agregat kasarPpt agregat kasar
Ppt agregat kasar
Tiara Arianti
 
teknologi bahan
teknologi bahanteknologi bahan
teknologi bahan
Nur Adi
 
Material
MaterialMaterial
Material
Wahyu Hidayat
 
MEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptxMEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptx
TasyaGalih
 
Bahankonstruksiteknik
BahankonstruksiteknikBahankonstruksiteknik
Bahankonstruksiteknik
Satriawan Satriawan
 
Laporan kerja batu reza
Laporan kerja batu rezaLaporan kerja batu reza
Laporan kerja batu rezaMuhammad Umari
 
1581 chapter ii
1581 chapter ii1581 chapter ii
1581 chapter iiNety Chan
 
aplikasi semen
aplikasi semenaplikasi semen
aplikasi semen
annisaramadhani36
 
Bahan bangunan 1 byb atika purwanti
Bahan bangunan 1 byb atika purwantiBahan bangunan 1 byb atika purwanti
Bahan bangunan 1 byb atika purwantiAtika Purwanti
 
1-perkersan-jalan.pptx
1-perkersan-jalan.pptx1-perkersan-jalan.pptx
1-perkersan-jalan.pptx
arief294504
 
Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan
hycal farist
 
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-okPelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Putik Ervia Mei
 
Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2Mufid Rahmadi
 
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutuPengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Genteng Beton Pelita Mas
 
Modul 11 Pelaksanaan Landskap Kejur
Modul 11 Pelaksanaan Landskap KejurModul 11 Pelaksanaan Landskap Kejur
Modul 11 Pelaksanaan Landskap KejurWISMARIZAH
 

Similar to Material jalan 2 (20)

Bahan bangunan II
Bahan bangunan IIBahan bangunan II
Bahan bangunan II
 
AGREGAT PERKERASAN JALAN
AGREGAT PERKERASAN JALANAGREGAT PERKERASAN JALAN
AGREGAT PERKERASAN JALAN
 
Ppt agregat kasar
Ppt agregat kasarPpt agregat kasar
Ppt agregat kasar
 
Full paperfdfdfdfd
Full paperfdfdfdfdFull paperfdfdfdfd
Full paperfdfdfdfd
 
ppt uas beton.pptx
ppt uas beton.pptxppt uas beton.pptx
ppt uas beton.pptx
 
teknologi bahan
teknologi bahanteknologi bahan
teknologi bahan
 
Material
MaterialMaterial
Material
 
Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1
 
MEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptxMEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptx
 
Bahankonstruksiteknik
BahankonstruksiteknikBahankonstruksiteknik
Bahankonstruksiteknik
 
Laporan kerja batu reza
Laporan kerja batu rezaLaporan kerja batu reza
Laporan kerja batu reza
 
1581 chapter ii
1581 chapter ii1581 chapter ii
1581 chapter ii
 
aplikasi semen
aplikasi semenaplikasi semen
aplikasi semen
 
Bahan bangunan 1 byb atika purwanti
Bahan bangunan 1 byb atika purwantiBahan bangunan 1 byb atika purwanti
Bahan bangunan 1 byb atika purwanti
 
1-perkersan-jalan.pptx
1-perkersan-jalan.pptx1-perkersan-jalan.pptx
1-perkersan-jalan.pptx
 
Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan
 
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-okPelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
 
Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2
 
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutuPengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
 
Modul 11 Pelaksanaan Landskap Kejur
Modul 11 Pelaksanaan Landskap KejurModul 11 Pelaksanaan Landskap Kejur
Modul 11 Pelaksanaan Landskap Kejur
 

Recently uploaded

PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 

Recently uploaded (20)

PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 

Material jalan 2

  • 1. Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan, yang berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi, dan selama masa pelayanannya diharapkan tidak terjadi kerusakan yang berarti. Agar perkerasan jalan yang sesuai dengan mutu yang diharapkan, maka pengetahuan tentang sifat, pengadaan dan pengolahan dari bahan penyusun perkerasan jalan sangat diperlukan. Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,sebagai berikut : • Lapisan tanah dasar (sub grade) • Lapisan pondasi bawah (subbase course) • Lapisan pondasi atas (base course) • Lapisan permukaan / penutup (surface course) Perkerasan Jalan Raya dibagi menjadi dua yaitu perkerasan kaku dan lentur. a. Konstruksi perkerasan lentur yaitu perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Lapisan perkerasannya bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar. b. Konstruksi perkerasan kaku yaitu perkerasan yang menggunakan semen sebagai bahan pengikat. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh pelat beton. c. Konstruksi perkerasan komposit (Composite pavement), yaitu perkerasan kaku yang dikombinasikan dengan perkerasan lentur dapat berupa perkerasan lentur di atas perkerasan kaku, atau perkerasan kaku di atas perkerasan lentur. Bahan perkerasan yang diperlukan untuk konstruksi perkerasan jalan dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Perkerasan jalan lentur / Fleksible pavement memerlukan bahan : Agregat sebagai tulangan Aspal sebagai bahan pengikat 2. Perkerasan kaku / rigit pavement, memerlukan bahan –bahan sebagai berikut : Agregat sebagai tulangan Portland cement sebagai bahan pengikat. Bahan-bahan perkerasan, baik untuk perkerasan lentur maupun perkerasan kaku, sebelum digunakan harus melalui pemeriksaan terlebih dahulu di laboratorium. Pemeriksaan meliputi beberapa hal antara lain :
  • 2. Jenis Bahan Keadaan fisik bahan Kualitas bahan. Dengan melalui pemeriksaan tersebut diharapkan dapat terpenuhi salah satu factor untuk mencapai kestabilan kontruksi perkerasan. A. Tanah Dasar Tanah dasar ialah jalur tanah bagian dari jalan tanah yang terletak dibawah pengerasan jalan. Kekuatan dan keawetan pengerasan jalan itu sangat tergantung pada sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar. Oleh karena itu, maka pada perencanaan pembuatan jalan baru harus diadakan pemeriksaan tanah yang teliti ditempat- tempat yang akan dijadikan tanah dasar yang berfungsi untuk mendukung pengerasan jalan. Lebih utama kalau diambil beberapa contoh tanah dari tanah dasar itu dan dikirimkan ke laboratorium penyelidikan tanah untuk diselidiki. Jenis- jenis tanah: 1. Tanah Liat Koloidal (Colloid) Bentuk butir- butir tanah liat koloidal itu bulat dan mempunyai permukaan yang licin. Besar butir- butirnya kurang dari 1µ (µ dibaca mikron ;1 µ =1/1000 mm). Butir- butirnya diselimuti oleh suatu selaput air. Gaya adhesi tanah liat koloidal terhadap air itu besar sekali. 2. Tanah liat biasa (clay) Bentuk butir- butir tanah liat biasa itu bulat dan mempunyai permukaan yang licin. Besar butir- butirnya antara 1 µ dan 5 µ. Gaya Adhesi tanah liat biasa terhadap air itu tidak seberapa besar. 3. Tanah lumpur (silt) Bentuk butir- butir tanah lumpur itu bulat dan mempunyai permukaan yang agak kasar. Besar butir- butirnya antara 5 µ dan 50 µ gaya adhesi tanah lumpur terhadap air itu kecil sekali. 4. Pasir halus (fine sand) Bentuk butir- butir pasir halus itu tidak bulat benar tetapi bersudut- sudut kasar. Besar butir- butirnya antara 50 µ dan 200 µ. Tidak ada gaya adhesi antara butir- butir pasir halus dan air. 5. Pasir Kasar (Coarse sand)
  • 3. Bentuk butir- butir pasir halus itu tidak bulat benar tetapi bersudut- sudut kasar dan tajam. Besar butir- butirnya antara 200 µ dan 2 mm. tidak ada gaya adhesi antar butir- butir pasir kasar dan air. 6. Kerikil (gravel) Bentuk butir- butir kerikil itu bermacam- macam ada yang bulat, bulat telur dan ada yang pipih. Besar butir- butirnya lebih dari 2 mm. B. Agregat Agregat adalah suatu bahan keras dan kaku yang digunakan sebagai bahan campuran, yang berupa berbagai jenis butiran atau pecahan, yang termasuk di dalamnya antara lain pasir, kerikil, agregat pecah, trak dapur tinggi, abu (debu) agregat. Agregat dibutuhkan pada lapisan struktur perkerasan karena merupakan bahan utama pembuatan konstruksi perkerasan jalan dan juga merupakan bahan yang paling dominan menghimpun kekuatan campuran untuk konstruksi jalan (Sumber : Bambang Ismanto, ”Perancangan Perkerasan dan Bahan”, hal 22) . Ditinjau dari asal kejadiannya, agregat dapat dibagi dalam tiga golongan umum yaitu : 1. Agregat dari batuan beku ( vulcanic rock ) Agregat ini terjadi karena pendinginan dan pembekuan dari bahan-bahan yang meleleh akibat panas ( magma bumi ). Contoh batu granit. 2. Agregat / batuan endapan ( sedimentary rock ) Agregat terjadi dari hasil endapan halus dari proses pelapukan batuan bebas, tumbuh- tumbuhan dan binatang. Dengan mengalami proses pelekatan dan penekanan oleh alam maka menjadi agregat/batuan endapan. Jenis agregat endapan antara lain : batuan kapur, batuan silika ( quartsite ), batuan pasir. 3. Agregat dari batuan methamorphik Agregat terjadi akibat modifikasi (perubahan yang termasuk perubahan fisika / kimia dari batuan endapan dan beku, sebagai hasil dari tekanan yang kuat akibat gesekan bumi dan panas yang berlebihan ). Sebagi contoh antara lain : · Batuan kapur, berubah menjadi marmer · Batuan pasir, berubah menjadi kwarsa. Berdasarkan besar partikel-partikel agregat, agregat dapat dibedakan atas: 1. Agregat kasar, agregat > 4,75 mm menurut ASTM atau > 2 mm AASHTO
  • 4. 2. Agregat halus, agregat < 4,75 mm menurut ASTM atau < 2 mm dan >0,075 mm menurut AASTHO. 3. Abu batu mineral filler, agregat halus yang umumnya lolos saringan no. 200. Sifat Agregat : Sifat dan bentuk agregat menentukan kemampuannya dalam memikul beban lalu lintas. Sifat Agregat yang menentukan kwalitasnya sebagai bahan konstruksi perkerasan jalan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu : 1. Kekuatan dan keawetan lapisan perkerasan dipengaruhi oleh : a. Gradasi b. Ukuran maksimum c. Kadar lempung d. Kekerasan dan ketahanan e. Bentuk butir f. Tekstur permukaan 2. Kemampuan dilapisi aspal dengan baik, dipengaruhi oleh : a. Porositas b. Kemungkinan basah c. Jenis agregat 3. Kemudahan dalam pelaksanaan dan menghasilkan lapisan yang nyaman dan aman, dipengaruhi oleh : a. Tahanan geser (skid resistance) b. Campuran yang memberikan kemudahan dalam pelaksanaan Agregat yang dipakai untuk perkerasan lapis permukaan harus mempunyai gradasi yang menerus dari butir yang kasar sampai yang halus dan apabila diperiksa dengan SNI harus memenuhi salah satu gradasi yang digunakan lapis permukaan No. IV.
  • 5.
  • 6. C. Fillers Bahan pengisi merupakan agregat yang lebih halus dibandingkan agregat halus umumnya lolos saringan No.200. Filler adalah bahan yng berfungsi mengurangi rongga, mengurangi permeabilitas dan menambah kekuatan tarik pada campuran beton aspal. Menurut keputusan menteri Pekerjaan Umum N0. 378/KPTS/1978 tentang pengesahan 33 standar konstruksi bangunan Indonesia, bahan pengisi (filler) halus terdiri dari debu batu, debu batu kapur, kapur padam, semen atau bahan non plastis lainnya. Bahan pengisi (filler) harus kering dan bebas dari kotoran atau bahan lain yang mengganggu dan apabila dilakukan pemeriksaan analisa saringan harus memenuhi gradasi bahan pengisi untuk beton aspal. Adapun karakteristik yang harus dimiliki material filler adalah : 1. Tidak reaktif atau mengurai saat bercampur dengan aspal. 2. Tidak larut dalam air. 3. Tidak higroskopis. 4. Berwarna gelap (opoque) untuk menghindari masuknya sinar matahari yang dapat mempercepat oksidasi aspal. 5. Tidak hancur saat proses pencampuran. Semen Semen biasa juga disebut Portland cemen ( PC ). Semen adalah suatu bahan pengikat hidrolis yang dapat mengeras jika dicampur dengan air. Dalam proses pemakaiannya misalnya pada pembuatan beton ( campuran pasir, kerikil, semen dan air ), semen dan air akan mengalami proses kimia sedangkan pasir dan kerikil pada dasarnya hanyalah bahan tambahan karena tidak bekerja aktif didalamnya. Penggunaan semen sebagai hasil produksi pabrik adalah : 1. Bahan pengikat dalam pembuatan beton ( pasangan, plesteran). 2. Untuk pembuatan elemen-elemen bangunan seperti: bahan penutup atap (genteng, asbes) dan pipa beton. 3. Sebagai filler pada campuran aspal untuk pembuatan struktur jalan. D. Bahan pelekat (binders) Bitumen (asphalt)  Bitumen adalah zat perekat (cementitious) berwarna hitam atau gelap, yang dapat diperoleh di alam ataupun sebagai hasil produksi. Bitumen terutama mengandung senyawa hidrokarbon seperti aspal, tar, atau pitch.
  • 7. TAR  Tar adalah material berwarna coklat atau hitam, berbentuk cair atau semi padat, dengan unsur utama bitumen sebagai hasil konsedat dalam destilasi destruktif dari batubara, minyak bumi, atau material organik lainnya. Natural asphalt (asphalt alam)  Aspal Alam : Merupakan bitumen (campuran hidrokarbon yg dpt dilebur dan mencair dlm karbon di sulfida), berwarna hitam dgn sementasi solid/ semi solid, jk dipanaskan akan melunak dan bila dingin akan kembali solid. Dari ketiga komponen bahan pelekat diatas, Asphalt merupakan material yang umum digunakan untuk bahan pengikat agregat. SIFAT ASPAL Aspal yang digunakan pada konsturksi perkersan jalan berfungsi sebagai : 1. Bahan pengikat,member ikatan yang kuat antara aspal dan agregat dan antara aspal itu sendiri 2. Bahan pengisi mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori yang ada dari agregat itu sendiri. Jenis aspal Berdasarkan sumbernya, aspal dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu aspal alam dan aspal buatan (aspal minyak). 1. Aspal Alam Aspal alam yaitu aspal yang didapat secara langsung dari alam, dan dapat dipakai langsung atau diolah terlebih dahulu. Aspal alam sumbernya ada yang berasal dari gunung seperti aspal di Pulau Buton, dan ada pula yang diperoleh di danau seperti di Trinidad. Produk Asbuton dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: 1. Produk Asbuton yang masih mengandung material filler, seperti Asbuton kasar, Asbuton halus, Asbuton mikro, dan butonic mastic asphalt. 14 2. Produk yang telah dimurnikan menjadi aspal murni melalui proses ekstraksi atau proses kimiawi. 2. Aspal minyak (buatan) Aspal minyak adalah aspal yang merupakan residu destilasi minyak bumi. Setiap minyak bumi dapat menghasilkan residu jenis asphalticbase crude oil yang banyak mengandung aspal,parafin base crude oil yang banyak mengandung paraffin, atau mixed base crude oil yang mengandung campuran antara paraffin dan aspal. Untuk perkerasan jalan umumnya digunakan aspal minyak jenis asphaltic base crude oil.