SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Download to read offline
Komunikasi Data
Teknologi Satellite


Deris Stiawan
FASILKOM UNSRI




                      New 2007 Template - 1
Pendahuluan
• Menggunakan perangkat (satelite) yang berada pada garis orbit dan
  ketinggian tertentu diluar muka bumi.
• Menggunakan frekuensi tertentu untuk mengirimkan dari sumber ke
  tujuan di permukaan bumi lainnya
• Bisa menerima dan meneruskan selama masih dalam coverage
  areanya
Kelebihan Media Satelite
•   Koneksi dimana saja. Tidak perlu LOS (Line of Sigth) dan tidak ada masalah
    dengan jarak,
•   Jangkauan cakupannya yang luas baik nasional, regional maupun global.
•   Pembangunan infrastrukturnya relatif cepat untuk daerah yang luas,
    dibanding teresterial.
•   Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke
    banyak titik secara broadcasting, multicasting
•   kecepatan bit akses tinggi dan bandwidth lebar.
•   VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelit,
•   Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice, video dan data, dengan
    menyediakan bandwidth yang lebar
•   jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP/ NAP router dengan
    keandalannya mendekati 100%
•   Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum
    mempunyai infrastuktur telekomunikasi.
Kekurangan Media Satelite
•   Besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelit
    geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah
    dikembangkan sehingga dapat mengatasi problem tersebut.
    Diantaranya penggunaan Forward Error Correction yang
    menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang.
•   Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya
    melalui satelit adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara
    leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini
    disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari
    bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri
    berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
•   Sangat sensitif cuaca dan Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi
    frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman
    karena curah hujan.
•   Rawan sambaran petir gledek
•   Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada saat
    bumi-satelit-matahari berada dalam satu garis lurus. Satelit yang
    mengorbit bumi secara geostasioner pada garis orbit
    geosynchronous berada di garis equator atau khatulistiwa (di
    ketinggian 36.000 Km) secara tetap dan mengalami dua kali sun
    outage setiap tahunnya. Energi thermal yang dipancarkan
    matahari pada saat sun outage mengakibatkan interferensi sesaat
    pada semua sinyal satelit, sehingga satelit mengalami kehilangan
    komunikasi dengan stasiun bumi, baik head-end/teleport maupun
    ground-segment biasa.
Frekuensi
•   Saat ini band frekuensi yang banyak dipakai untuk aplikasi
    broadcasting adalah S-band, C-Band dan Ku-Band. Untuk daerah
    seperti Indonesia dengan curah hujan yang tinggi penggunaan Ku-
    band akan sangat mengurangi availability link satelit yang
    diharapkan. Sedangkan untuk daerah daerah sub tropis dengan
    curah hujan yang rendah penggunaan Ku-Band akan sangat baik.
    Pemilihan frekuensi ini akan berpengaruh terhadap ukuran
    terminal yang akan dipakai oleh masing masing pelanggan.
•   Debu Meteroit, yang berasal dari luar angkasa sangat
    berpengaruh kepada daya tahan dan pemancar dari satelite
•   Seringkali menembakan gas hydrazine (H2Z) agar rotasi satelit
    agar satelit stabil di orbit, satelit perlu beberapa kali di kalibrasi
    agar tetap pada orbitnya.
•   harga relatif mahal karena menyewa dengan sebuah provider
Mengenal Orbit Satelite
• Agar tetap berada pada orbitnya, satelite memanfaatkan gravitas
  bumi agar supaya dapat melayang dipermukaan bumi dengan jarak
  tertentu.
• Jarak tersebut telah ditentukan oleh badan khusus yang mengatur
  tentang posisi orbit setiap satelite, karena saat ini kalau dilihat dari
  luar bumi kita seperti ”keranjang bola” karena ada banyak sekali
  satelite di permukaan bumi.
The Intelsat Satellite Network
The GlobeCity Satellite Network
The Inmarsat Satellite Network
Orbit Polar
• polar orbit is a satellite orbit that passes over, or
  very close to, both poles of the Earth. During a
  12-hour day, a satellite in such an orbit can
  observe all points on the Earth.
• Polar orbits are 90-degree inclination orbits,
  meaning that the orbit is at 90-degrees to the
  plane of the equator. This type of orbit is useful
  for spacecraft that perform mapping or
  surveillance operations, such as the NOAA Tiros
  satellites and the Landsat satellites. Since the
  orbital plane is nominally fixed in space, the
  planet rotates below a polar orbit, allowing the
  spacecraft low-altitude access to virtually every
  point on the surface.
• To achieve a polar orbit requires more energy,
  thus more propellant, than does an orbit of low
  inclination. A polar orbit cannot take advantage of
  the "free ride" provided by the Earth's rotation,
  and thus the launch vehicle must provide all of
  the energy for attaining orbital speed.
Low Earth Orbit
• adalah sebuah orbit sekitar Bumi antara atmosfer dan sabuk radiasi
  Van Allen, dengan sebuah sudut inklinasi rendah. Batasan ini tidak
  didefinisikan secara pasti tetapi biasanya sekitar 200-1200 km (124-
  726 mil) di atas permukaan Bumi. Orbit ini biasanya berada di
  bawah intermediate circular orbit (ICO) dan jauh di bawah orbit
  geostationary. Orbit lebih rendah dari sini tidak stabil dan akan turun
  secara cepat karena gesekan atmosfer. Orbit yang lebih tinggi dari
  orbit ini merupakan subyek dari kegagalan elektronik awal karena
  radiasi yang kuat dan pengumpulan muatan. Orbit dengan sebuah
  sudut inklinasi yang lebih tinggi biasanya disebut orbit polar.
• Rentan terhadap sampah angkasa yang berada di orbit rendah bumi
Geosynchronous Equatorial Orbit
• Memerluka 24 jam untuk mengelilingi bumi
• Karena jauh dengan bumi maka dapat coverage area semakin luas
•   Geosynchronous Orbit (GEO) yang berada di atas muka bumi
    35.786 km
•   Medium Earth Orbit (MEO), diantara 8.000 – 20.000 km
•   Low Earth Orbit (LEO), yang berjarak 500 – 2.000 km dari bumi.
Frequensi Band satelite
• Satelit menstransikan informasi dengan sebuah band frequency
  tertentu
   – L-band : 202 satellites
   – L-Band berada pada frequency antar 390MHz dan 1.55GHz yang
     biasa digunakan untuk satelite komunikasi dan komunikasi antara
     peralatan satelite lainnya
• S-band :
    – 296 satellites :
    – Beroperasi pada frequency 1.7GHz sampai 2.3 GHz sedangkan untuk
      downlink di 1.55GHz sampai 5.2GHz yang biasanya digunakan untuk
      Digitas Audio Radio Satelite (DARS)
• C-Band
   – 164 satellites
   – Rata-rata satelite telco di indonesaia menggunakan pita frekuensi C
     atau C band. Pita frekuensi pada kisaran 3.4 GHz sampai 7 GHz.
   – Frekuensi downlink berada pada rentang 3.7 sampai 4.2 GHz itu
     terbukti paling tangguh dalam menghadapi halangan hujan dan cuaca
     seperti yang sering terjadi di Indonesia dan daerah tropis lainnya.
   – C-Band lebih tahan terhadap cuaca dibandingkan dengan KU-Band
• KU-Band
   – Ku-band : 416 satellites
   – Frekuensi satelit yang berada pada rentang 12 GHz sampai 17 GHz.
     Digunakan untuk broadcast TV, DBS, and direct-to-home television.
   – Beroperasi untuk downlink antara 15.2GHZ sampai 17.2GHZ dan
     uplink 13.7GHZ
• Ka-Band
   – Ka-band : 12 satellites
   – Komunikasi yang biasa digunakan untuk siaran tv, dll
   – Frekuensi satellite pada 30GHz uplink dan 20 GHz downlink.
     Digunakan untuk kebutuhan masa depan.
Traveling in space




                     New 2007 Template - 28
Pendahuluan
              • Space Shutle dari tempat peluncuran
              • Memperhatikan aspek
                 – Jarak antara tempat peluncuran ke
                   orbit
                 – Kecepatan rotasi bumi di tempat
                   peluncuran
                 – Perbedaan kecepatan muka bumi
                   dan tempat peluncuran
                 – Daya dorong roket pendorong &
                   kendaraan peluncur
                 – Kecepatan roket pendorong.
• Space Shuttle
   – Cape Canaveral, Florida
   – Satelit Xichang, Provinsi Sichuan
   – Francis
   – Indian Space Research Organisation (ISRO)
• Pelepasan roket pendorong di ketinggian tertentu
• Sebuah roket harus mempunyai akselerasi hingga minimum
  25.039 mph (40.320 kph) untuk melepaskan diri dari gravitasi
  bumi dan meluncur ke angkasa.
• Selalu dipertahankan untuk beredar di orbit bumi
Stasiun Bumi sebagai
controlling systems




                       New 2007 Template - 39
Stasiun Bumi
• Agar selalu satelite berada di orbitnya maka stasiun
  pengendali bumi bertugas mengendalikan motor roket kecil
  yang berfungsi untuk mengoreksi arah.
• Tujuannya adalah agar orbit sebisa mungkin tetap berbentuk
  bundar. Bagaimana caranya
• Dengan menyalakan roket ketika orbit berada di posisi apogee
  (titik terjauh dari bumi) dan menyalakan mesin pendorong di
  arah perjalanan, maka perigee (titik terdekat dengan bumi) akan
  menjauh.
Stasiun Luar Angkasa




                       New 2007 Template - 48
media satelite
media satelite

More Related Content

Viewers also liked

8 august reception powerpoint
8 august reception powerpoint8 august reception powerpoint
8 august reception powerpointsusancd
 
Experiencias glenn doman
Experiencias glenn domanExperiencias glenn doman
Experiencias glenn domanwaldensmitch
 
1 year and 4 months
1 year and 4 months1 year and 4 months
1 year and 4 monthsIan Kakkoii
 
Exalt august 2012
Exalt  august 2012Exalt  august 2012
Exalt august 2012JTS_Inc
 
GreyStar Corporation Presentation
GreyStar Corporation PresentationGreyStar Corporation Presentation
GreyStar Corporation Presentationcondebf
 
Projeto saber
Projeto  saberProjeto  saber
Projeto sabergtruzzi
 
Wireless,fundamental&instalasi
Wireless,fundamental&instalasiWireless,fundamental&instalasi
Wireless,fundamental&instalasifahmihariyadi
 
Technology transfer: Changes in Materials and Containers used to Store and Tr...
Technology transfer: Changes in Materials and Containers used to Store and Tr...Technology transfer: Changes in Materials and Containers used to Store and Tr...
Technology transfer: Changes in Materials and Containers used to Store and Tr...haideejohnson
 
Presentasi motherboard2
Presentasi motherboard2Presentasi motherboard2
Presentasi motherboard2Irma Arsita
 
Introduction to Design Thinking
Introduction to Design ThinkingIntroduction to Design Thinking
Introduction to Design ThinkingJoseph Broughton
 
Information Design Principles
Information Design PrinciplesInformation Design Principles
Information Design PrinciplesJoseph Broughton
 

Viewers also liked (15)

Fashionable
FashionableFashionable
Fashionable
 
DHCP
DHCPDHCP
DHCP
 
8 august reception powerpoint
8 august reception powerpoint8 august reception powerpoint
8 august reception powerpoint
 
Experiencias glenn doman
Experiencias glenn domanExperiencias glenn doman
Experiencias glenn doman
 
1 year and 4 months
1 year and 4 months1 year and 4 months
1 year and 4 months
 
Exalt august 2012
Exalt  august 2012Exalt  august 2012
Exalt august 2012
 
GreyStar Corporation Presentation
GreyStar Corporation PresentationGreyStar Corporation Presentation
GreyStar Corporation Presentation
 
Projeto saber
Projeto  saberProjeto  saber
Projeto saber
 
Domain name system
Domain name systemDomain name system
Domain name system
 
Wireless,fundamental&instalasi
Wireless,fundamental&instalasiWireless,fundamental&instalasi
Wireless,fundamental&instalasi
 
Mission pt
Mission ptMission pt
Mission pt
 
Technology transfer: Changes in Materials and Containers used to Store and Tr...
Technology transfer: Changes in Materials and Containers used to Store and Tr...Technology transfer: Changes in Materials and Containers used to Store and Tr...
Technology transfer: Changes in Materials and Containers used to Store and Tr...
 
Presentasi motherboard2
Presentasi motherboard2Presentasi motherboard2
Presentasi motherboard2
 
Introduction to Design Thinking
Introduction to Design ThinkingIntroduction to Design Thinking
Introduction to Design Thinking
 
Information Design Principles
Information Design PrinciplesInformation Design Principles
Information Design Principles
 

Similar to media satelite

Komunikasi satelit
Komunikasi satelitKomunikasi satelit
Komunikasi satelitfachrielamir
 
TUGAS SISTRAN_FADIL WIJAYA_1955031013.pptx
TUGAS SISTRAN_FADIL WIJAYA_1955031013.pptxTUGAS SISTRAN_FADIL WIJAYA_1955031013.pptx
TUGAS SISTRAN_FADIL WIJAYA_1955031013.pptxFadilWijaya
 
overview VSAT
overview VSAToverview VSAT
overview VSATEri Alam
 
Modul#6.media transmisi
Modul#6.media transmisiModul#6.media transmisi
Modul#6.media transmisiVicka Triarti
 
Teknik telekomunikasi dasar.docx
Teknik telekomunikasi dasar.docxTeknik telekomunikasi dasar.docx
Teknik telekomunikasi dasar.docxAmat13
 
VER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptx
VER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptxVER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptx
VER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptxChairulSoleh3
 
11-PENGENALAN-SISTEM-KOMUNIKASI-SATELIT.pdf
11-PENGENALAN-SISTEM-KOMUNIKASI-SATELIT.pdf11-PENGENALAN-SISTEM-KOMUNIKASI-SATELIT.pdf
11-PENGENALAN-SISTEM-KOMUNIKASI-SATELIT.pdfAigaSiCemong
 
PPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptxPPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptxDaudWahyu
 
Presentation1 ipa haqi syafiq dan yuka hadi lesmana kls 92
Presentation1 ipa haqi syafiq dan yuka hadi lesmana kls 92Presentation1 ipa haqi syafiq dan yuka hadi lesmana kls 92
Presentation1 ipa haqi syafiq dan yuka hadi lesmana kls 92haqisyafiq
 
presentasion benda angkasa luar
presentasion benda angkasa luarpresentasion benda angkasa luar
presentasion benda angkasa luarhaqisyafiq
 
Global Positioning System
Global Positioning SystemGlobal Positioning System
Global Positioning SystemLaili Aidi
 
Media transmisi wireless
Media transmisi wirelessMedia transmisi wireless
Media transmisi wirelessAnshari Nasrun
 
Makalah fisika satelit
Makalah fisika satelitMakalah fisika satelit
Makalah fisika satelitSitiMaysaroh15
 
Modul 7 propagasi gelombang radio
Modul 7 propagasi gelombang radioModul 7 propagasi gelombang radio
Modul 7 propagasi gelombang radioWahyuNurSaputra1
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitRetno Pratiwi
 
Propagasi gel radio
Propagasi gel radioPropagasi gel radio
Propagasi gel radiosigit12345
 
SLR (Satellite Laser Ranging)
SLR (Satellite Laser Ranging)SLR (Satellite Laser Ranging)
SLR (Satellite Laser Ranging)aulia rachmawati
 

Similar to media satelite (20)

Komunikasi satelit
Komunikasi satelitKomunikasi satelit
Komunikasi satelit
 
TUGAS SISTRAN_FADIL WIJAYA_1955031013.pptx
TUGAS SISTRAN_FADIL WIJAYA_1955031013.pptxTUGAS SISTRAN_FADIL WIJAYA_1955031013.pptx
TUGAS SISTRAN_FADIL WIJAYA_1955031013.pptx
 
overview VSAT
overview VSAToverview VSAT
overview VSAT
 
Modul#6.media transmisi
Modul#6.media transmisiModul#6.media transmisi
Modul#6.media transmisi
 
Gps dan cara kerjanya
Gps dan cara kerjanyaGps dan cara kerjanya
Gps dan cara kerjanya
 
Teknik telekomunikasi dasar.docx
Teknik telekomunikasi dasar.docxTeknik telekomunikasi dasar.docx
Teknik telekomunikasi dasar.docx
 
VER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptx
VER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptxVER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptx
VER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptx
 
11-PENGENALAN-SISTEM-KOMUNIKASI-SATELIT.pdf
11-PENGENALAN-SISTEM-KOMUNIKASI-SATELIT.pdf11-PENGENALAN-SISTEM-KOMUNIKASI-SATELIT.pdf
11-PENGENALAN-SISTEM-KOMUNIKASI-SATELIT.pdf
 
PPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptxPPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptx
 
Presentation1 ipa haqi syafiq dan yuka hadi lesmana kls 92
Presentation1 ipa haqi syafiq dan yuka hadi lesmana kls 92Presentation1 ipa haqi syafiq dan yuka hadi lesmana kls 92
Presentation1 ipa haqi syafiq dan yuka hadi lesmana kls 92
 
presentasion benda angkasa luar
presentasion benda angkasa luarpresentasion benda angkasa luar
presentasion benda angkasa luar
 
Global Positioning System
Global Positioning SystemGlobal Positioning System
Global Positioning System
 
Media transmisi wireless
Media transmisi wirelessMedia transmisi wireless
Media transmisi wireless
 
Makalah fisika satelit
Makalah fisika satelitMakalah fisika satelit
Makalah fisika satelit
 
radar.ppt
radar.pptradar.ppt
radar.ppt
 
Modul 7 propagasi gelombang radio
Modul 7 propagasi gelombang radioModul 7 propagasi gelombang radio
Modul 7 propagasi gelombang radio
 
Alokasi dan aplikasi spectrum elektromagnetik
Alokasi dan aplikasi spectrum elektromagnetikAlokasi dan aplikasi spectrum elektromagnetik
Alokasi dan aplikasi spectrum elektromagnetik
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
 
Propagasi gel radio
Propagasi gel radioPropagasi gel radio
Propagasi gel radio
 
SLR (Satellite Laser Ranging)
SLR (Satellite Laser Ranging)SLR (Satellite Laser Ranging)
SLR (Satellite Laser Ranging)
 

Recently uploaded

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

media satelite

  • 1. Komunikasi Data Teknologi Satellite Deris Stiawan FASILKOM UNSRI New 2007 Template - 1
  • 2. Pendahuluan • Menggunakan perangkat (satelite) yang berada pada garis orbit dan ketinggian tertentu diluar muka bumi.
  • 3.
  • 4. • Menggunakan frekuensi tertentu untuk mengirimkan dari sumber ke tujuan di permukaan bumi lainnya
  • 5. • Bisa menerima dan meneruskan selama masih dalam coverage areanya
  • 6. Kelebihan Media Satelite • Koneksi dimana saja. Tidak perlu LOS (Line of Sigth) dan tidak ada masalah dengan jarak, • Jangkauan cakupannya yang luas baik nasional, regional maupun global. • Pembangunan infrastrukturnya relatif cepat untuk daerah yang luas, dibanding teresterial. • Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik secara broadcasting, multicasting • kecepatan bit akses tinggi dan bandwidth lebar. • VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelit, • Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice, video dan data, dengan menyediakan bandwidth yang lebar • jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP/ NAP router dengan keandalannya mendekati 100% • Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai infrastuktur telekomunikasi.
  • 7. Kekurangan Media Satelite • Besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelit geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangkan sehingga dapat mengatasi problem tersebut. Diantaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang. • Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
  • 8. Sangat sensitif cuaca dan Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan. • Rawan sambaran petir gledek
  • 9. Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada saat bumi-satelit-matahari berada dalam satu garis lurus. Satelit yang mengorbit bumi secara geostasioner pada garis orbit geosynchronous berada di garis equator atau khatulistiwa (di ketinggian 36.000 Km) secara tetap dan mengalami dua kali sun outage setiap tahunnya. Energi thermal yang dipancarkan matahari pada saat sun outage mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit mengalami kehilangan komunikasi dengan stasiun bumi, baik head-end/teleport maupun ground-segment biasa.
  • 10. Frekuensi • Saat ini band frekuensi yang banyak dipakai untuk aplikasi broadcasting adalah S-band, C-Band dan Ku-Band. Untuk daerah seperti Indonesia dengan curah hujan yang tinggi penggunaan Ku- band akan sangat mengurangi availability link satelit yang diharapkan. Sedangkan untuk daerah daerah sub tropis dengan curah hujan yang rendah penggunaan Ku-Band akan sangat baik. Pemilihan frekuensi ini akan berpengaruh terhadap ukuran terminal yang akan dipakai oleh masing masing pelanggan. • Debu Meteroit, yang berasal dari luar angkasa sangat berpengaruh kepada daya tahan dan pemancar dari satelite
  • 11. Seringkali menembakan gas hydrazine (H2Z) agar rotasi satelit agar satelit stabil di orbit, satelit perlu beberapa kali di kalibrasi agar tetap pada orbitnya. • harga relatif mahal karena menyewa dengan sebuah provider
  • 12. Mengenal Orbit Satelite • Agar tetap berada pada orbitnya, satelite memanfaatkan gravitas bumi agar supaya dapat melayang dipermukaan bumi dengan jarak tertentu. • Jarak tersebut telah ditentukan oleh badan khusus yang mengatur tentang posisi orbit setiap satelite, karena saat ini kalau dilihat dari luar bumi kita seperti ”keranjang bola” karena ada banyak sekali satelite di permukaan bumi.
  • 16. Orbit Polar • polar orbit is a satellite orbit that passes over, or very close to, both poles of the Earth. During a 12-hour day, a satellite in such an orbit can observe all points on the Earth. • Polar orbits are 90-degree inclination orbits, meaning that the orbit is at 90-degrees to the plane of the equator. This type of orbit is useful for spacecraft that perform mapping or surveillance operations, such as the NOAA Tiros satellites and the Landsat satellites. Since the orbital plane is nominally fixed in space, the planet rotates below a polar orbit, allowing the spacecraft low-altitude access to virtually every point on the surface. • To achieve a polar orbit requires more energy, thus more propellant, than does an orbit of low inclination. A polar orbit cannot take advantage of the "free ride" provided by the Earth's rotation, and thus the launch vehicle must provide all of the energy for attaining orbital speed.
  • 17. Low Earth Orbit • adalah sebuah orbit sekitar Bumi antara atmosfer dan sabuk radiasi Van Allen, dengan sebuah sudut inklinasi rendah. Batasan ini tidak didefinisikan secara pasti tetapi biasanya sekitar 200-1200 km (124- 726 mil) di atas permukaan Bumi. Orbit ini biasanya berada di bawah intermediate circular orbit (ICO) dan jauh di bawah orbit geostationary. Orbit lebih rendah dari sini tidak stabil dan akan turun secara cepat karena gesekan atmosfer. Orbit yang lebih tinggi dari orbit ini merupakan subyek dari kegagalan elektronik awal karena radiasi yang kuat dan pengumpulan muatan. Orbit dengan sebuah sudut inklinasi yang lebih tinggi biasanya disebut orbit polar. • Rentan terhadap sampah angkasa yang berada di orbit rendah bumi
  • 18. Geosynchronous Equatorial Orbit • Memerluka 24 jam untuk mengelilingi bumi • Karena jauh dengan bumi maka dapat coverage area semakin luas
  • 19. Geosynchronous Orbit (GEO) yang berada di atas muka bumi 35.786 km • Medium Earth Orbit (MEO), diantara 8.000 – 20.000 km • Low Earth Orbit (LEO), yang berjarak 500 – 2.000 km dari bumi.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23. Frequensi Band satelite • Satelit menstransikan informasi dengan sebuah band frequency tertentu – L-band : 202 satellites – L-Band berada pada frequency antar 390MHz dan 1.55GHz yang biasa digunakan untuk satelite komunikasi dan komunikasi antara peralatan satelite lainnya
  • 24. • S-band : – 296 satellites : – Beroperasi pada frequency 1.7GHz sampai 2.3 GHz sedangkan untuk downlink di 1.55GHz sampai 5.2GHz yang biasanya digunakan untuk Digitas Audio Radio Satelite (DARS)
  • 25. • C-Band – 164 satellites – Rata-rata satelite telco di indonesaia menggunakan pita frekuensi C atau C band. Pita frekuensi pada kisaran 3.4 GHz sampai 7 GHz. – Frekuensi downlink berada pada rentang 3.7 sampai 4.2 GHz itu terbukti paling tangguh dalam menghadapi halangan hujan dan cuaca seperti yang sering terjadi di Indonesia dan daerah tropis lainnya. – C-Band lebih tahan terhadap cuaca dibandingkan dengan KU-Band
  • 26. • KU-Band – Ku-band : 416 satellites – Frekuensi satelit yang berada pada rentang 12 GHz sampai 17 GHz. Digunakan untuk broadcast TV, DBS, and direct-to-home television. – Beroperasi untuk downlink antara 15.2GHZ sampai 17.2GHZ dan uplink 13.7GHZ
  • 27. • Ka-Band – Ka-band : 12 satellites – Komunikasi yang biasa digunakan untuk siaran tv, dll – Frekuensi satellite pada 30GHz uplink dan 20 GHz downlink. Digunakan untuk kebutuhan masa depan.
  • 28. Traveling in space New 2007 Template - 28
  • 29.
  • 30. Pendahuluan • Space Shutle dari tempat peluncuran • Memperhatikan aspek – Jarak antara tempat peluncuran ke orbit – Kecepatan rotasi bumi di tempat peluncuran – Perbedaan kecepatan muka bumi dan tempat peluncuran – Daya dorong roket pendorong & kendaraan peluncur – Kecepatan roket pendorong.
  • 31.
  • 32. • Space Shuttle – Cape Canaveral, Florida – Satelit Xichang, Provinsi Sichuan – Francis – Indian Space Research Organisation (ISRO)
  • 33. • Pelepasan roket pendorong di ketinggian tertentu • Sebuah roket harus mempunyai akselerasi hingga minimum 25.039 mph (40.320 kph) untuk melepaskan diri dari gravitasi bumi dan meluncur ke angkasa.
  • 34.
  • 35.
  • 36. • Selalu dipertahankan untuk beredar di orbit bumi
  • 37.
  • 38.
  • 39. Stasiun Bumi sebagai controlling systems New 2007 Template - 39
  • 40. Stasiun Bumi • Agar selalu satelite berada di orbitnya maka stasiun pengendali bumi bertugas mengendalikan motor roket kecil yang berfungsi untuk mengoreksi arah. • Tujuannya adalah agar orbit sebisa mungkin tetap berbentuk bundar. Bagaimana caranya • Dengan menyalakan roket ketika orbit berada di posisi apogee (titik terjauh dari bumi) dan menyalakan mesin pendorong di arah perjalanan, maka perigee (titik terdekat dengan bumi) akan menjauh.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48. Stasiun Luar Angkasa New 2007 Template - 48