2. PRINSIP UMUMPRINSIP UMUM
Propagasi gelombang radio atau
gelombang elektromagnetik pada
umumnya dipengaruhi oleh banyak faktor
dalam bentuk yang sangat kompleks.
1. Kondisi yang sangat bergantung pada
keadaan cuaca
2. Fenomena luar angkasa yang tidak
menentu
Makna inti dari propagasi suatu
gelombang radio adalah menyebarkan
(transmisi) gelombang elektromagnitik di
udara bebas
3. Gelombang radio yang menjalar dalam ruang
bebas mempunyai sedikit pengaruh terhadap
gelombang itu sendiri.
Demikian pula bila gelombang radio yang
menjalar di bumi, maka banyak pengaruh yang
diakibatkan terhadap gelombang itu.
Pengalaman menunjukkan bahwa masalah-
masalah yang dialami oleh gelombang radio
disebabkan oleh kondisi atmosfir tertentu yang
sangat kompleks.
Kondisi yang menyebabkan ini adalah sebagai
hasil dari berkurangnya tingkat keseragaman
udara atmosfir.
Atmosfir Bumi
4. MODEL PROPAGASI GELOMBANG
Ground-Wave or Surface Propagation
Baik digunakan untuk f<2 MHz
Space-Wave or Direct wave Propagation
(Line of Sight)
Digunakan untuk VHF dan di atasnya
Sky-Wave Propagation
Digunakan untuk HF signal
6. GROUND-WAVE (LJT)
Glb. EM Yang berjalan sepanjang permukaan
disebut sebagai gelombang permukaan (surface
wave)
Ground-wave terpolarisasi vertikal
Digunakan untuk maritime mobile
communication, radio navigation
7. GROUND-WAVE (LJT)
Keuntungan:
Power yang diberikan secukupnya dapat berjalan
mengikuti curva bumi
Relatif tidak terpengaruh dengan kondisi atmosferik
Kerugian:
Membutuhkan power transmisi yang tinggi
Membutuhkan antena yang panjang/besar karena
frekwensinya rendah
Ground losses bervariasi terhadap terrain
8. SPACE-WAVE
Energi yang diradiasikan berjalan dibawah
beberapa km dari atmosfer bumi
Terdiri dari glb. Langsung, glb. Pantul, dan glb.
Refraksi
Dibatasi oleh curva bumi (lengkung bumi)
Intensitas medan pada Rx bergantung pada:
Jarak Tx dan Rx
Pergeseran fasa antara glb. Langsung glb. Refleksi
Curvature bumi menggambarkan suatu radio
horison
9. Tx dan Rx harus berada pada LOS
Komunikasi Satelit (signal diatas 30 MHz tidak
dipantulkan oleh ionosfer)
Komunikasi Ground (antena dalam LOS yang efektif)
Jarak maksimum komunikasi :
( )RT hhd += 17
Propagasi Gelombang Radio
10. Propagasi Gelombang Radio
Bila pada sisi pemancar dan penerima digunakan antena
dengan gain G1 dan G2 : 2
⎡ λ ⎤Rumus Friis : P = P G Gr t 1 2⎢ ⎥4π d⎣ ⎦
Di medium sesungguhnya, propagasi gelombang radio
dipengaruhi oleh :
--pantulan
--pembiasan
–-penghamburan
--difraksi
Pantulan Pembiasan Penghamburan Difraksi
11. FREE SPACE LOSS
Propagation in straight line without
absorbtion or reflection : L p = (4 π D/λ)2
= (4
π f D/c)2
Lp = free-space pathloss in km
f = frequency in Hz
λ = wave length in m
c = 3 x 10 8 m/s
D=jarak propagasi antara antena
12. Link Budget
EIRP = P + GdB t,dBm t,dB
(FM=fade margin)P = EIRP − L − L + G + FMr, dBm dB fs,dB other,dB r
Parameter penerima :
• Level sinyal minimum atau sensitivitas penerima (Prmin), •
SNR, dan
• Noise Figure (F) atau temperatur ekivalen noise (Te)
N = kT BF0
TeF =1+
T0
13. KERUGIAN TRANSMISI WIRELESS
LOS
Adanya atenuasi dan distorsi
Free Space Loss
Noise
Absorpsi atmosfer
Multipath
Refraksi
Termal noise
14. ATENUASI
Kekuatan sinyal akan berkurang jauh
(merosot) sebanding dengan jarak
medium transmisi
Faktor atenuasi untuk unguided media:
Signal yang diterima harus kuat agar receiver dapat
menginterpretasikan signal
Signal dijaga pada level lebih tinggi dari noise
Atenuasi lebih besar pada frekuensi tinggi, ini
penyebab distorsi
15. Pengaruh atmosfir pada propagasi
• Fading : Masalah yang sangat menggangu
dan membuat orang frustasi dalam
mengatur penerimaan sinyal radio adalah
berubah-ubahnya kuat sinyal.
• Multipath Fading : jalur jamak
merupakan istilah sederhana untuk
menggambarkan jalur-laur berganda suatu
gelombang radio bisa melewati antara
pemancar dan penerima.
16. REFRAKSI GELOMBANG RADIO
Ada tiga faktor penting terhadap refraksi
gelombang radio ini, yaitu :
1. Kepadatan ionisasi lapisan
2. Frekuensi gelombang radio
3. Sudut datang gelombang radio menuju lapisan.
19. PANTULAN (REFLEKSI)
Pantulan terjadi bila gelombang radio tersimpul
pada bidang/permukaan datar.
Pada dasarnya ada dua jenis pantulan yang
terjadi di atmosfir yaitu pantulan bumi dan
pantulan ionosfir.
Pada gambar berikutnya dapat ditunjukkan
adanya dua gelombang yang mengalami
pantulan oleh permukaan bumi.
22. DEFRAKSI
Defraksi adalah kemampuan gelombang radio
untuk berputar pada sudut yang tajam dan
membelok disekitar penghalangnya.
Daerah bayangan (shadow zone) pada dasarnya
adalah daerah kosong dari sisi berlawanan
datangnya gelombang dalam arah segaris
pandang dari pemancar terhadap penerima.
24. APLIKASI PROPAGASI LINE OF
SIGHT
FM and TV broadcast
Cellular radio
Short-range marine and aircraft communication
Microwave communications
Utilities (police, fire etc)
Wireless data
25. TROPFOSFIR
• Hampir semua fenomena cuaca terjadi
pada lapisan ini.
• Temperatur (suhu) pada daerah ini secara
cepat menurun sejalan dengan
bertambahnya ketinggian.
• Terjadinya awan dan turbulensi angin
disebabkan oleh berubahnya suhu,
tekanan dan kepadatan udara.
• Kondisi ini sangat mempengaruhi dalam
propagasi gelombang radio, karena akan
menyebabkan terjadinya perubahan-
perubahan pada komponen gelombang
26. STRATOSFIR
• Stratosfir terletak di antara lapisan
troposfir dan ionosfir.
• Suhu pada lapisan ini hapir pasti tetap
dan sangat sedikit uang air yang ada.
• Karena kondisi lapisan ini yang cukup
stabil, tenang, maka daerah ini tidak
banyak memberi akibat yang jelek pada
propagasi gelombang radio.
28. IONOSFIR
Berguna terutama pada rentang HF (3-30 MHz)
Sinyal dibiaskan di ionosfer dan kembali ke bumi
Komunikasi di seluruh dunia adalah mungkin
menggunakan beberapa "hop"
29. IONOSPHERIC LAPISAN
Lapisan D: kira-kira pada ketinggian. 60-90 km
Lapisan E: kira-kira pada ketinggian. 90-150 km
Lapisan F1 : kira-kira pada ketinggian 150-250
km
Lapisan F2: kira-kira pada ketinggian 250-400
km
Lapisan D, E hilang pada malam hari
Lapisan F menggabungkan menjadi satu di
malam hari
30. LAPISAN D
Lapisan D hilang pada malam hari
Mencerminkan VLF, LF
Terendah, terletak antara 50 sampai 100 km,
sedikit ionisasi
Pnyerapan pada MF dan HF
31. LAPISAN E
100 – 140 km: Kennelly-Heaviside layer
Menghilang pada malam hari
Aids gelombang permukaan MF
Merefleksikan gelombang HF agak siang hari
32. LAPISAN F
Lapisan (layers) F1 and F2
Perubahan lapisan dari siang ke malam dan
musim panas ke musim dingin
F1: 140 sampai 250 km
F2: 140 km sampai 350
Kebanyakan gelombang HF melewati F2 dimana
mereka dibiaskan kembali ke Bumi
33.
34.
35. PROPAGASI SIANG HARI
Lapisan D dan E menyerap frekuensi rendah, di
bawah sekitar 8-10 MHz
Lapisan F sinyalnya kembali dari sekitar 10-30
MHz
37. Lapisan D dan E menghilang
Lapisan F sinyal kembali ke sekitar 2-10 MHz
Frekuensi yang lebih tinggi melewati ionosfer ke
ruang angkasa
PROPAGASI MALAM HARI
39. • Frekuensi Kritis
– Frekuensi tertinggi dimana gelombang tersebut
masih bisa dipantulkan ke bumi
Hal yang penting pada Frekuensi HF
40. HAL YANG PENTING PADA FREKUENSI
HF … LANJUT
Maximum Usable Frequency (MUF)
Frekuensi tertinggi yang dikembalikan pada suatu titik
tertentu
• Optimum Working Frequency (OWF)
– untuk MUF Frekuensi kerja yang masih dapat
diandalkan sekitar 85%
41. HAL YANG PENTING PADA
FREKUENSI HF … LANJUT
Optimum Working Frequency (OWF)
untuk MUF Frekuensi kerja yang masih dapat diandalkan
sekitar 85%
42. SKIP ZONE
Jarak Skip : di mana gelombang langit
pertama kali kembali ke bumi. Jarak skip
bergantung kepada frekuensi gelombang
radio dan sudut datangnya, serta tingkat
ionisasi pada lapisan itu
Daerah skip : daerah tenang antara 2 titik
di mana gelombang tanah terlalu lemah
untuk dapat diterima oleh antena penerima
dan titik dimana gelombang langit pertama
kali kembali ke bumi. Batas luar daerah skip
bervariasi bergantung pada frekuensi kerja,
kapan terjadinya (hari), musim, aktivitas
matahari dan arah pancaran.
44. Pengaruh atmosfir pada propagasi
• Fading : Masalah yang sangat menggangu
dan membuat orang frustasi dalam
mengatur penerimaan sinyal radio adalah
berubah-ubahnya kuat sinyal.
• Multipath Fading : jalur jamak
merupakan istilah sederhana untuk
menggambarkan jalur-laur berganda suatu
gelombang radio bisa melewati antara
pemancar dan penerima.