SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
RODA DAN BAN (WHEEL AND TYRE)
Pada sepeda motor roda (wheel) berfungsi untuk menopang berat motor dan pengendara,
menyalurkan daya dorong, pengereman, daya stir pada jalan.. Disaat yang sama roda juga
menyerap tekanan/kejutan dari permukaan jalan. Untuk itu roda harus bersifat kuat, kaku/rigit
dan ringan.
Ada tiga bagian roda pada sepeda motor, yaitu bagian hub roda, bagian pelek roda (wheel rim),
dan ban (tire). Pada hub roda terpasang bantalan peluru (bearing), sepatu rem, tromol dan
komponen bantu lainnya. Hub dan pelek roda dihubungkan oleh jari-jari (spokes). Ada juga
roda dengan model satu kesatuan dimana hub dan peleknya terbuat dari bahan yang ringan
(seperti pada aluminium). Design roda tergantung dari tipe struktur, material dan metode
pembuatan roda dari pabrik.
1. Pelek (Wheel Rim)
a) Tipe pelek Jari-Jari (wire spoke wheel)
Gambar 1. Roda tipe jari-jari
Tipe ini paling banyak digunakan pada sepeda motor. Dimana roda terbuat dari
lembaran-lembaran baja atau aluminium alloy yang melingkar dan tromol terpasang
kaku oleh jari jari.
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
b) Tipe pelek dari composit (composite wheel)
Gambar 2. Roda tipe plat pres
Tipe ini paling banyak digunakan pada sepeda motor dengan roda kecil (tipe keluarga
atau rekreasi). Rodanya/pelek dibuat dengan menyatukan rim dan hub dengan
menggunakan baut dan mur.
c) Tipe pelek dari paduan tuang (cast alloy wheel)
Roda dan jari-jari menjadi satu disebut tipe “Light alloy disk wheel”. Regiditas dan
kekuatannya sama dengan sebelumnya, tidak diperlukan penyetelan untuk balancing roda
(beda dengan jari-jari yang perlu disetel untuk balancingnya). Designnya sangat trendi
biasanya digunakan motor besar, kadang-kadang pada motor kecil dan motor-motor sport.
Gambar 3. Tipe roda dari besi tuang
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
d) Roda tipe khusus (dibentuk dari baja yang di press dan di dalamnya terbagi dua)
Gambar 4. Membelah susunan pelek roda
2. Ban (Tyre)
Ban adalah salah satu komponen kendaraan yang berfungsi:
a. Sebagai pengendali arah kendaraan
b. Sebagai penanggung berat beban kendaraan termasuk penumpangnya
c. Sebagai penerus tenaga dari mesin
d. Sebagai sistem peredam/suspensi dari sepeda motor
Ban merupakan bagian roda yang langsung bersentuhan dengan jalan. Disaat sepeda
motor berjalan dan berhenti akan terjadi gesekan antara ban dan permukaan jalan. Ban selain
berfungsi untuk menopang berat motor dan pengendara pada area yang kecil dimana
permukaan ban menyentuh permukaan jalan, menyalurkan gaya tekan pada saat
pengendaraan dan pengereman, juga meredam kejutan secara simultan/terus menerus.
Pada dasarnya ban yang digunakan pada sepeda motor, umumnya terdiri atas dua
bagian utama yaitu ban luar dan ban dalam. Konstruksi ban pada umumnya sama, baik ban
dengan ban dalam maupun ban tanpa ban dalam. Ban bagian luar disebut Tread terbuat dari
karet yang keras karena bersentuhan langsung dengan tanah. Untuk itu tread harus memiliki
ketahan aus yang tinggi dan cukup baik melindungi ban dalam. Sedangkan lapisan bagian
dalam ban disebut Breaker.
Carcas dan tread fungsinya menjaga dan melindungi ban bagian dalam dari tekanan
udara dan pukulan dari luar secara bersamaan. Carcas ini terbuat dari lapisan kain (fabric
layer) dengan bahan nilon dan rayon yang dilapisi karet dan kawat yang jumlah lapisannya
menentukan kekuatan ban. Disamping itu ada lapisan bead yang mampu memegang dengan
kuat pada pelek melalui tekanan udara selama berjalan. Lapisan yang berbeda dibagian
dalam dari ban “TUBLESS” (tanpa ban dalam) yang bersifat elastis, jika tertusuk paku udara
1. Bolt
2. Rim half
3. Rim half
4. Spring washer
5. Nut
6. Tyre
7. Inner tube
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
bagian dalam tidak bocor keluar. Ban tanpa mempunyai ban dalam disebut ban TUBELESS
dengan konstruksi khusus agar udara bagian dalam tidak bocor keluar. Biasanya pada
bagian luar ban terdapat tanda TUBELESS.
Gambar 5. Ban tipe radial
Ukuran dan jenis ban bisa diketahui dengan membaca kode ban. Kode ban
memberikan informasi tentang ciri-ciri umum dan kerataan (flatness) dari ban.
Pada sebuah ban, dapat ditemukan informasi seperti ukuran ban, TWI (treat wear
indicator), Type ban : tubeless atau tubetype, Nomor lot, speed symbol dan load index, anak
panah, hingga beban maksimum. Semua ini adalah factor penting yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan ban. Secara garis besar penunjukan ukuran ban bisa dibedakan menjadi dua
jenis yaitu metric dan inchi.
Metric
Keterangan :
Lebar ban = adalah bagian terlebar dari ban dengan nilai ± 80 mm
Aspek rasio = adalah persentase dari lebar ban atau sama dengan ± 80 x 90 = ± 72 mm
Diameter pelek = pada ukuran tersebut adalah 17”
Jadi jika ukuran 80/90-17 artinya : ban tersebut memiliki lebar ± 80 mm dengan tinggi ± 72 mm
dan menggunakan pelek 17”
Arti dari 80/90-17 :
80 = Lebar ban dalam mm
90 = Aspek rasio
17 = Diameter pelek dalam inchi
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
Inchi
Arti dari 2,75 – 17 :
2,75 = Lebar ban dalam inchi
17 = Diameter pelek dalam inchi
Keterangan :
Lebar ban = adalah bagian terlebar dari penampang ban dengan nilai ± 2,75” dengan
tinggi± 2,75”
Diameter pelek = pada ukuran tersebut adalah 17”
Jadi jika ukuran 2,75 – 17 artinya : ban tersebut memiliki lebar 2,75” dengan tinggi 2,75” dan
menggunakan pelek 17”
TWI (Tread Wear Indicator)
TWI adalah symbol untuk menunjukan batas
pemakaian ban . tanda ini berupa segitiga yang tertera
di sisi ban dan tonjolan pada sela-sela pattern, hal ini
untuk menunjukan batas keausan tread yang diijinkan
oleh produsen untuk menjamin performa ban, jika
keausan tread sudah mencapai tanda ini maka
sebaiknya ban segera diganti
Tubeless atau Tubetype
1. Tube type adalah jenis ban yang pada aplikasinya
harus menggunkan ban dalam dan bias
mengunakan pelek spoke.
2. Tubeless adalah jenis ban yang pada aplikasinya
tanpa menggunakan ban dalam.
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
Lot Number
Lot number adalah kode yang menunjukkan waktu
diproduksinya ban dipabrik. Pada kode lot number di
atas adalah 2607 artinya dua angka di depan
menunjukkan ban diproduksi pada minggu ke-26 atau
sekitar bulat Juni minggu keempat, lalu dua angka di
belakang menunjukkan ban diproduksi tahun 2007.
Speed Simbol dan Load Index
Kode ini menunjukkan batas kecepatan maksimum dan
beban maksimum untuk menjaga performa ban tetap pada
kondisi yang baik.
Pada gambar tertera 41P. Maka arti dari kode tersebut
adalah beban maksimum yang diijinkan agar performa ban
tetap baik adalah 145 kg pada kecepatan 150 km/jam.
Berikut adalah table Indek Beban dan Index Speed
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
Anak Panah
Lambang anak panah pada dinding ban menunjukkan
arah putaran ban agar berfungsi dengan baik
Max Load
Sama dengan load index arti dari symbol ini adalah
beban kerja yang diijinkan agar performa ban tetap
baik yaitu maksimum 160 kg pada tekanan 33 Psi.
Berikut ini contoh lain dari kode ban dan cara membacanya:
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
3. Pemeriksaan dan perawatan
Beberapa hal yang dapat mempercepat keausan ban, yaitu diantaranya :
a. Tekanan angin kurang/berlebih
b. Beban berlebihan
c. Pengereman dan akselerasi yang berlebihan
d. Kondisi musim (Musim kemarau ban akan lebih cepat aus)
e. Power motor besar tetapi penggunaan ban relatif kecil
f. Material karet kompon ban (Kompon lunak akan lebih cepat habis daripada kompon
keras)
Dalam memasang ban ada beberapa hal yang harus diperhatikan demi keselamatan
pengendara dan keawetan ban diantaranya:
a. Gunakan peralatan yang tidak merusak ban atau pelek.
b. Pastikan pelek sejajar dengan rim line saat terpasang.
c. Pastikan arah putar sesuai dengan petunjuk.
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
d. Cek tekanan angin agar sesuai dengan standardnya.
e. Sesuaikan ukuran ban dalam terhadap ban luarnya.
f. Pastikan tidak ada benda asing seperti krikil tajam, beling atau paku di dalam ban.
g. Gunakan selalu rim tape untuk melindungi ban dalam dari tusukan spoke velg.
h. Pastikan bahwa posisi “Valve” ban dalam sesuai dengan tanda posisi “Valve” yang tertera
pada ban.
i. Kencangkan mur ban dalam seperlunya.
j. Setelah mengganti ban belakang sejajarkan posisinya agar lurus terhadap ban depan
untuk menghindari keolengan.
k. Setelah ban terpasang tarik beberapa kali tuas rem terutama rem hidrolik sampai terasa
tekanan rem sudah kembali normal untuk menghindari terjadinya rem blong.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan ban :
a. Periksa tekanan angin dan kondisi fisik secara berkala.
b. Saat motor diparkir gunakan standard tengah untuk mengurangi tekanan pada ban pada
posisi yang sama diwaktu yang lama.
c. Hindari kontaminasi dengan cairan-cairan kimia yang merusak, oli dan bensin segera
bersihkan dengan air dan sabun jika terkena cairan tersebut.
d. Hindari kontak dengan sinar matahari dengan waktu yang lama karena akan membuat
karakter karet ban berubah.
e. Demi keamanan, ganti ban yang sudah melewati batas TWI.
4. Cara mengganti ban motor
Peralatan dan bahan yang diperlukan :
1. Ban dalam atau ban luar sesuai keperluan ban mana yang akan diganti
2. Kunci ring – pas ukuran 8, 10, 12, 14, 17, dan 19
3. Kunci T
4. Pencongkel ban
5. Motorcycle tyre change (manual atau hydroulik)
Langkah pemasangan ban
1. Sepeda motor distandarkan terlebih dahulu ( standar 2 kaki ) ditempat yang rata atau
permukaan lantai tidak miring dan licin.
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
2. Kendorkan dan lepaskan poros roda yang akan diganti bannya, ( disini kita membahas
roda depan ).
3. Kempeskan roda.
4. Tekan-tekan sisi ban secara merata.
5. Congkel salah satu sisi ban luar menggunakan 3 pencongkel sekaligus di tiga bagian yang
berdekatan (arah congkelan keluar pelek)
6. Kendorkan baut pengikat pentil dan keluarkan ban dalam.
7. Keluarkan sisi ban luar yang belum terlepas, menggunakan alat congkelan tadi sampai
terlepas.
8. Pasangkan ban luar yang baru dengan cara memasukkan sebelah sisi terlebih dahulu.
9. Pasangkan ban dalam yang baru dengan cara tepatkan pentil ke lubang pentil yang ada di
pelek terlebih dahulu, lalu pasangkan mur dan kencangkan
10. Congkel sisi ban luar yang belum dipasang kearah dalam pelek sampai semuanya
terpasang ke alur pelek seperti semula dan usahakan jangan mencongkel ban dalam,
dikarnakan jika tercongkel, bisa kemungkinan bocor.
11. Tekan-tekan ban scara merata.
12. Isikan angin ke ban.
13. Pasangkan roda dan tepatkan ke lubang garpu lalu pasangkan poros roda lalu
kencangkan.
Dalam melepas dan memasang ban, terutama untuk ban tubeless dan atau yang
berukuran besar (sepeda motor besar) dapat mengunakan alat bantu berupa motorcycle tyre
change, alat ini mempunyai keunggulan berupa pengerjaan yang lebih mudah dan resiko
merusak pelek dapat dikurangi.
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
Gambar 6. Melepas ban menggunakan alat motorcycle tyre change
REM TROMOL (DRUM BRAKE)
1. Pengertian Rem
Rem adalah elemen penting pada sebuah kendaraan yang berfungsi untuk
mengurangi dan atau menghentikan laju kendaraan. Sejalan dengan pengembangan mesin
penggeraknya, saat ini kendaraan dapat bergerak sangat cepat sehingga memerperlukan rem
yang juga makin baik. Pada tahun 1902 Louis Renault menemukan rem jenis drum yang
bekerja dengan sistim gesek untuk kendaraan. Peralatan utama rem gesek ini terdiri dari
drum dan penggesek. Drum dipasang pada sumbu roda, sedang penggesek pada bagian bodi
kendaraan dan didudukkan pada mekanisme yang dapat menekan drum. Ketika kedaraan
bergerak, maka drum berputar sesuai putaran roda. Pengereman dilakukan dengan cara
menekan penggesek pada permukaan drum sehingga terjadi pengurangan energi kinetik
(kecepatan) yang diubah menjadi energi panas pada bidang yang bergesekan.
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
Hingga saat ini, rem utama kendaraan yang dikembangkan masih menggunakan
sistim gesek sebagaimana ditemukan pertama kali. Pengembangan dilakukan pada
mekanisme untuk meningkatkan gaya dan mode penekanan serta sifat material permukaan
gesek yang tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi. Pada umumnya bahan material
gesek yang digunakan adalah jenis asbestos atau logam hasil sinter dengan bahan induk besi
atau tembaga. Koefisien gesek asbestos lebih baik tetapi kurang tahan terhadap tekanan.
Sebaliknya logam sinter koefisien geseknya lebih kecil tetapi tahan terhadap tekanan dan
temperatur tinggi.
2. Rem Sepeda Motor
Secara umum sistem pengereman yang berkembang pada sepeda motor saat ini ada dua jenis
yaitu rem cakram (disc brake) dan rem tromol (drum brake). Deskripsi Rem Tromol Pada
rem tromol, penghentian atau pengurangan putaran roda dilakukan dengan adanya gesekan
antara kanvas sepatu rem dengan drumnya, cara kerjanya adalah sebagai berikut :
Pada saat tuas rem tidak ditekan sepatu rem dengan tromol tidak saling kontak. Tromol rem
berputar bebas mengikuti putaran roda, tetapi pada saat tuas rem ditekan lengan rem
memutar cam pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi mengembang dan kanvas
bergesekan dengan drum. Akibatnya, putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan.
Gambar 7. Rem Tromol Drum Brake
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
3. Bagian – bagian Rem Tromol
a) Kanvas rem
Gambar 8. Kanvas rem
Kanvas rem dipasangkan pada sepatu rem untuk menambah tenaga gesek pada drum.
Bahan yang digunakan adalah non asbestos dengan tembaga atau campuran plastik
untuk untuk memperoleh tahan panas yang tinggi dan tahan aus. Pada beberapa macam
rem, terdapat perbedaan bahan kanvas rem yang dipasangkan pada sepatu pertama dan
sepatu kedua. Kanvas ini dapat diganti jika sudah mengalami aus.
b) Tromol / Drum
Gambar 9. Tromol
Dalam drum brake ada beberapa komponen yang terdiri dari drum brake itu sendiri,
pin/cam dan brake arm. Drum rem pada umumnya dibuat dari besi tuang. Drum rem ini
dipasangkan hanya diberi sedikit renggang dengan sepatu rem dan drum yang berputar
bersama roda. Bila rem ditekan maka kanvas rem akan menekan terhadap permukaan
dalam drum, mengakibatkan terjadinya gesekan dan menimbulkan panas pada
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
c) Sepatu rem
Gambar 10. Sepatu rem
Sepatu rem berbentuk busur yang disesuaikan dengan lingkaran drum dan dilengkapi
dengan kanvas yang dikeling ataupun direkatkan pada bagian permukaan dalam sepatu
rem. Salah satu ujung sepatu rem dihubungkan pada anchor pin atau pada baut silinder
penyetel sepatu rem. Ujung lainnya dipasangkan pada roda silinder yang berfungsi untuk
mendorong sepatu ke drum dan juga sepatu rem.
.
d) Pedal rem
Gambar 11. Pedal rem
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
Pedal Rem adalah komponen pada sistem rem yang dimanfaatkan oleh pengemudi untuk
melakukan pengereman. Fungsi pedal rem memegang peranan yang penting didalam
sistem rem. Tinggi pedal harus dalam tinggi yang ditentukan. Jika terlalu tinggi, posisi
kaki saat berkendara kurang nyaman. Sebaliknya jika tinggi pedal terlalu rendah, akan
membuat jarak cadangan yang kurang yang akan mengakibatkan gaya pengereman yang
tidak cukup.
.
4. Pegas pengembai (Return Spring)
Pegas-pegas pembalik berfungsi untuk menarik kembali sepatu rem pada drum ketika
pijakan rem dibebaskan. Satu atau dua buah pegas pembalik biasanya dipasang dibagian sisi
silinder roda.
Gambar 12. Pegas pengembali (return spring)
5. Jenis jenis rem tromol
a) Tipe Single Leading Shoe
Rem tromol tipe single leading shoe merupakan rem paling sederhana yang hanya
mempunyai sebuah cam/nok penggerak untuk menggerakkan dua buah sepatu rem.
Pada ujung sepatu rem lainnya dipasang pivot pin (pasak) sebagai titik tumpuan
sepatu rem.
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
b) Tipe Two Leading Shoe
Rem tromol tipe two leading shoe dapat menghasilkan gaya pengereman kira-kira
satu setengah kali single leading shoe. Terutama digunakan sebagai rem depan, tetapi
baru-baru ini digantikan oleh disk brake (rem cakram). Rem tipe ini mempunyai dua
cam/nok dan ditempatkan di masing-masing ujung dari leading shoe dan trailing
shoe.Cam tersebut bergerak secara bersamaan ketika rem digunakan melalui batang
penghubung yang bisa distel. Setiap sepatu rem mempunyai titik tumpuan tersendiri
pivot) untuk menggerakkan cam.
6. Prinsip Kerja Rem Tromol
Sistem rem sepeda motor dirancang untuk mengontrol kecepatan/laju
(mengurangi/memperlambat kecepatan dan menghentikan laju) sepeda motor dengan
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
tujuan meningkatkan keselamatan dan memperoleh pengendaraan yang aman. Prinsip kerja
rem adalah dengan mengubah energi gerak/kinetik menjadi energi panas dalam bentuk
gesekan.
Gambar 13. Cara kerja rem tromol
Pada saat kabel atau batang penghubung (tidak ditarik), sepatu rem dan tromol tidak saling
kontak. Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran roda.Tetapi saat kabel rem atau
batang penghubung ditarik, lengan rem atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem
sehingga sepatu rem menjadi mengembang dan kanvas rem (pirodo)nya bergesekan dengan
tromol. Akibatnya putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan, dan ini juga berarti
menahan atau menghentikan putaran roda.

More Related Content

What's hot

Modul teknologi sepeda motor (oto225 04)- chasis
Modul teknologi sepeda motor (oto225 04)- chasisModul teknologi sepeda motor (oto225 04)- chasis
Modul teknologi sepeda motor (oto225 04)- chasislaskar laskarullah
 
Sistem rem sepeda moto
Sistem rem sepeda motoSistem rem sepeda moto
Sistem rem sepeda motoagus riyanto
 
Makalah perawatan ban dan roda
Makalah perawatan ban dan rodaMakalah perawatan ban dan roda
Makalah perawatan ban dan rodaÀlvenda Ryan
 
Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda MotorModul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motorjamilnurgiyanto84
 
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrik
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrikIntip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrik
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrikZul Abidin
 
Pembuatan axle shaft
Pembuatan axle shaftPembuatan axle shaft
Pembuatan axle shaftHary Prihadi
 
Tugas lemes 2 kupling
Tugas lemes 2 kuplingTugas lemes 2 kupling
Tugas lemes 2 kuplingrafatuittuit
 
Makalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.com
Makalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.comMakalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.com
Makalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.comAsf-Screamo Madridista
 
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Purwadi ae
 
Analisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiAnalisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiFathan Rosidi
 

What's hot (20)

Rem cakram
Rem cakramRem cakram
Rem cakram
 
Rem guru
Rem guruRem guru
Rem guru
 
Sistem rem[1]
Sistem rem[1]Sistem rem[1]
Sistem rem[1]
 
Modul teknologi sepeda motor (oto225 04)- chasis
Modul teknologi sepeda motor (oto225 04)- chasisModul teknologi sepeda motor (oto225 04)- chasis
Modul teknologi sepeda motor (oto225 04)- chasis
 
Bab ii engine sepeda motor
Bab ii engine sepeda motorBab ii engine sepeda motor
Bab ii engine sepeda motor
 
Sistem rem sepeda moto
Sistem rem sepeda motoSistem rem sepeda moto
Sistem rem sepeda moto
 
Jurnal toro
Jurnal toroJurnal toro
Jurnal toro
 
Sistem rem
Sistem remSistem rem
Sistem rem
 
Makalah perawatan ban dan roda
Makalah perawatan ban dan rodaMakalah perawatan ban dan roda
Makalah perawatan ban dan roda
 
Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda MotorModul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
 
Makalah kopling
Makalah koplingMakalah kopling
Makalah kopling
 
Sistem kemudi guru
Sistem kemudi guruSistem kemudi guru
Sistem kemudi guru
 
Rem siswa
Rem siswaRem siswa
Rem siswa
 
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrik
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrikIntip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrik
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrik
 
Pembuatan axle shaft
Pembuatan axle shaftPembuatan axle shaft
Pembuatan axle shaft
 
Tugas lemes 2 kupling
Tugas lemes 2 kuplingTugas lemes 2 kupling
Tugas lemes 2 kupling
 
Makalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.com
Makalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.comMakalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.com
Makalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.com
 
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
 
Lap kopling diafragma
Lap kopling diafragmaLap kopling diafragma
Lap kopling diafragma
 
Analisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiAnalisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudi
 

Similar to RODA DAN BAN

Mengenal simbol informasi pada ban
Mengenal simbol informasi pada banMengenal simbol informasi pada ban
Mengenal simbol informasi pada banHairulKabri
 
Paper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truckPaper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truckheny novi
 
04. lapiran materi modul roda & ban
04. lapiran materi modul roda & ban04. lapiran materi modul roda & ban
04. lapiran materi modul roda & banNadh Nadhirin
 
Pengenalan sistem brek
Pengenalan sistem brekPengenalan sistem brek
Pengenalan sistem brekMohd Ikbal
 
Makalah sistem-rem-cbs-vario
Makalah sistem-rem-cbs-varioMakalah sistem-rem-cbs-vario
Makalah sistem-rem-cbs-variowarsono poetra
 
Analisis roda.pptx
Analisis roda.pptxAnalisis roda.pptx
Analisis roda.pptxAdiAdi385174
 
Analisis roda.pptx
Analisis roda.pptxAnalisis roda.pptx
Analisis roda.pptxAdiAdi385174
 
rangka-rang-spd-motor.ppt
rangka-rang-spd-motor.pptrangka-rang-spd-motor.ppt
rangka-rang-spd-motor.pptherwan6
 
CHASIS 1 TBSM KELAS XI dan XII.pptx
CHASIS 1 TBSM KELAS XI dan XII.pptxCHASIS 1 TBSM KELAS XI dan XII.pptx
CHASIS 1 TBSM KELAS XI dan XII.pptxSendiAhmadFajriFitri
 
Bab i pendahuluan te rem baru
Bab i pendahuluan te rem baruBab i pendahuluan te rem baru
Bab i pendahuluan te rem baruMario Megis
 

Similar to RODA DAN BAN (20)

BAN_DAN_RODA.pptx
BAN_DAN_RODA.pptxBAN_DAN_RODA.pptx
BAN_DAN_RODA.pptx
 
Mengenal simbol informasi pada ban
Mengenal simbol informasi pada banMengenal simbol informasi pada ban
Mengenal simbol informasi pada ban
 
Ban dan pelek
Ban dan pelekBan dan pelek
Ban dan pelek
 
Paper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truckPaper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truck
 
Roda & ban guru
Roda & ban guruRoda & ban guru
Roda & ban guru
 
04. lapiran materi modul roda & ban
04. lapiran materi modul roda & ban04. lapiran materi modul roda & ban
04. lapiran materi modul roda & ban
 
Pengenalan sistem brek
Pengenalan sistem brekPengenalan sistem brek
Pengenalan sistem brek
 
Tire changer
 Tire changer Tire changer
Tire changer
 
62618696 soal-tsm rem
62618696 soal-tsm rem62618696 soal-tsm rem
62618696 soal-tsm rem
 
62618696 soal-tsm rem
62618696 soal-tsm rem62618696 soal-tsm rem
62618696 soal-tsm rem
 
Makalah sistem-rem-cbs-vario
Makalah sistem-rem-cbs-varioMakalah sistem-rem-cbs-vario
Makalah sistem-rem-cbs-vario
 
Jenis jenis ban
Jenis jenis banJenis jenis ban
Jenis jenis ban
 
rangka-dan-chasis.ppt
rangka-dan-chasis.pptrangka-dan-chasis.ppt
rangka-dan-chasis.ppt
 
Analisis roda.pptx
Analisis roda.pptxAnalisis roda.pptx
Analisis roda.pptx
 
Analisis roda.pptx
Analisis roda.pptxAnalisis roda.pptx
Analisis roda.pptx
 
rangka-rang-spd-motor.ppt
rangka-rang-spd-motor.pptrangka-rang-spd-motor.ppt
rangka-rang-spd-motor.ppt
 
6 rangka dan chasis
6 rangka dan chasis6 rangka dan chasis
6 rangka dan chasis
 
CHASIS 1 TBSM KELAS XI dan XII.pptx
CHASIS 1 TBSM KELAS XI dan XII.pptxCHASIS 1 TBSM KELAS XI dan XII.pptx
CHASIS 1 TBSM KELAS XI dan XII.pptx
 
Kopling tiger
Kopling tigerKopling tiger
Kopling tiger
 
Bab i pendahuluan te rem baru
Bab i pendahuluan te rem baruBab i pendahuluan te rem baru
Bab i pendahuluan te rem baru
 

RODA DAN BAN

  • 1. Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin
  • 2. Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin RODA DAN BAN (WHEEL AND TYRE) Pada sepeda motor roda (wheel) berfungsi untuk menopang berat motor dan pengendara, menyalurkan daya dorong, pengereman, daya stir pada jalan.. Disaat yang sama roda juga menyerap tekanan/kejutan dari permukaan jalan. Untuk itu roda harus bersifat kuat, kaku/rigit dan ringan. Ada tiga bagian roda pada sepeda motor, yaitu bagian hub roda, bagian pelek roda (wheel rim), dan ban (tire). Pada hub roda terpasang bantalan peluru (bearing), sepatu rem, tromol dan komponen bantu lainnya. Hub dan pelek roda dihubungkan oleh jari-jari (spokes). Ada juga roda dengan model satu kesatuan dimana hub dan peleknya terbuat dari bahan yang ringan (seperti pada aluminium). Design roda tergantung dari tipe struktur, material dan metode pembuatan roda dari pabrik. 1. Pelek (Wheel Rim) a) Tipe pelek Jari-Jari (wire spoke wheel) Gambar 1. Roda tipe jari-jari Tipe ini paling banyak digunakan pada sepeda motor. Dimana roda terbuat dari lembaran-lembaran baja atau aluminium alloy yang melingkar dan tromol terpasang kaku oleh jari jari.
  • 3. Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin b) Tipe pelek dari composit (composite wheel) Gambar 2. Roda tipe plat pres Tipe ini paling banyak digunakan pada sepeda motor dengan roda kecil (tipe keluarga atau rekreasi). Rodanya/pelek dibuat dengan menyatukan rim dan hub dengan menggunakan baut dan mur. c) Tipe pelek dari paduan tuang (cast alloy wheel) Roda dan jari-jari menjadi satu disebut tipe “Light alloy disk wheel”. Regiditas dan kekuatannya sama dengan sebelumnya, tidak diperlukan penyetelan untuk balancing roda (beda dengan jari-jari yang perlu disetel untuk balancingnya). Designnya sangat trendi biasanya digunakan motor besar, kadang-kadang pada motor kecil dan motor-motor sport. Gambar 3. Tipe roda dari besi tuang
  • 4. Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin d) Roda tipe khusus (dibentuk dari baja yang di press dan di dalamnya terbagi dua) Gambar 4. Membelah susunan pelek roda 2. Ban (Tyre) Ban adalah salah satu komponen kendaraan yang berfungsi: a. Sebagai pengendali arah kendaraan b. Sebagai penanggung berat beban kendaraan termasuk penumpangnya c. Sebagai penerus tenaga dari mesin d. Sebagai sistem peredam/suspensi dari sepeda motor Ban merupakan bagian roda yang langsung bersentuhan dengan jalan. Disaat sepeda motor berjalan dan berhenti akan terjadi gesekan antara ban dan permukaan jalan. Ban selain berfungsi untuk menopang berat motor dan pengendara pada area yang kecil dimana permukaan ban menyentuh permukaan jalan, menyalurkan gaya tekan pada saat pengendaraan dan pengereman, juga meredam kejutan secara simultan/terus menerus. Pada dasarnya ban yang digunakan pada sepeda motor, umumnya terdiri atas dua bagian utama yaitu ban luar dan ban dalam. Konstruksi ban pada umumnya sama, baik ban dengan ban dalam maupun ban tanpa ban dalam. Ban bagian luar disebut Tread terbuat dari karet yang keras karena bersentuhan langsung dengan tanah. Untuk itu tread harus memiliki ketahan aus yang tinggi dan cukup baik melindungi ban dalam. Sedangkan lapisan bagian dalam ban disebut Breaker. Carcas dan tread fungsinya menjaga dan melindungi ban bagian dalam dari tekanan udara dan pukulan dari luar secara bersamaan. Carcas ini terbuat dari lapisan kain (fabric layer) dengan bahan nilon dan rayon yang dilapisi karet dan kawat yang jumlah lapisannya menentukan kekuatan ban. Disamping itu ada lapisan bead yang mampu memegang dengan kuat pada pelek melalui tekanan udara selama berjalan. Lapisan yang berbeda dibagian dalam dari ban “TUBLESS” (tanpa ban dalam) yang bersifat elastis, jika tertusuk paku udara 1. Bolt 2. Rim half 3. Rim half 4. Spring washer 5. Nut 6. Tyre 7. Inner tube
  • 5. Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin bagian dalam tidak bocor keluar. Ban tanpa mempunyai ban dalam disebut ban TUBELESS dengan konstruksi khusus agar udara bagian dalam tidak bocor keluar. Biasanya pada bagian luar ban terdapat tanda TUBELESS. Gambar 5. Ban tipe radial Ukuran dan jenis ban bisa diketahui dengan membaca kode ban. Kode ban memberikan informasi tentang ciri-ciri umum dan kerataan (flatness) dari ban. Pada sebuah ban, dapat ditemukan informasi seperti ukuran ban, TWI (treat wear indicator), Type ban : tubeless atau tubetype, Nomor lot, speed symbol dan load index, anak panah, hingga beban maksimum. Semua ini adalah factor penting yang perlu diperhatikan dalam pemilihan ban. Secara garis besar penunjukan ukuran ban bisa dibedakan menjadi dua jenis yaitu metric dan inchi. Metric Keterangan : Lebar ban = adalah bagian terlebar dari ban dengan nilai ± 80 mm Aspek rasio = adalah persentase dari lebar ban atau sama dengan ± 80 x 90 = ± 72 mm Diameter pelek = pada ukuran tersebut adalah 17” Jadi jika ukuran 80/90-17 artinya : ban tersebut memiliki lebar ± 80 mm dengan tinggi ± 72 mm dan menggunakan pelek 17” Arti dari 80/90-17 : 80 = Lebar ban dalam mm 90 = Aspek rasio 17 = Diameter pelek dalam inchi
  • 6. Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin Inchi Arti dari 2,75 – 17 : 2,75 = Lebar ban dalam inchi 17 = Diameter pelek dalam inchi Keterangan : Lebar ban = adalah bagian terlebar dari penampang ban dengan nilai ± 2,75” dengan tinggi± 2,75” Diameter pelek = pada ukuran tersebut adalah 17” Jadi jika ukuran 2,75 – 17 artinya : ban tersebut memiliki lebar 2,75” dengan tinggi 2,75” dan menggunakan pelek 17” TWI (Tread Wear Indicator) TWI adalah symbol untuk menunjukan batas pemakaian ban . tanda ini berupa segitiga yang tertera di sisi ban dan tonjolan pada sela-sela pattern, hal ini untuk menunjukan batas keausan tread yang diijinkan oleh produsen untuk menjamin performa ban, jika keausan tread sudah mencapai tanda ini maka sebaiknya ban segera diganti Tubeless atau Tubetype 1. Tube type adalah jenis ban yang pada aplikasinya harus menggunkan ban dalam dan bias mengunakan pelek spoke. 2. Tubeless adalah jenis ban yang pada aplikasinya tanpa menggunakan ban dalam.
  • 7. Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin Lot Number Lot number adalah kode yang menunjukkan waktu diproduksinya ban dipabrik. Pada kode lot number di atas adalah 2607 artinya dua angka di depan menunjukkan ban diproduksi pada minggu ke-26 atau sekitar bulat Juni minggu keempat, lalu dua angka di belakang menunjukkan ban diproduksi tahun 2007. Speed Simbol dan Load Index Kode ini menunjukkan batas kecepatan maksimum dan beban maksimum untuk menjaga performa ban tetap pada kondisi yang baik. Pada gambar tertera 41P. Maka arti dari kode tersebut adalah beban maksimum yang diijinkan agar performa ban tetap baik adalah 145 kg pada kecepatan 150 km/jam. Berikut adalah table Indek Beban dan Index Speed
  • 8. Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin Anak Panah Lambang anak panah pada dinding ban menunjukkan arah putaran ban agar berfungsi dengan baik Max Load Sama dengan load index arti dari symbol ini adalah beban kerja yang diijinkan agar performa ban tetap baik yaitu maksimum 160 kg pada tekanan 33 Psi. Berikut ini contoh lain dari kode ban dan cara membacanya:
  • 9. Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin 3. Pemeriksaan dan perawatan Beberapa hal yang dapat mempercepat keausan ban, yaitu diantaranya : a. Tekanan angin kurang/berlebih b. Beban berlebihan c. Pengereman dan akselerasi yang berlebihan d. Kondisi musim (Musim kemarau ban akan lebih cepat aus) e. Power motor besar tetapi penggunaan ban relatif kecil f. Material karet kompon ban (Kompon lunak akan lebih cepat habis daripada kompon keras) Dalam memasang ban ada beberapa hal yang harus diperhatikan demi keselamatan pengendara dan keawetan ban diantaranya: a. Gunakan peralatan yang tidak merusak ban atau pelek. b. Pastikan pelek sejajar dengan rim line saat terpasang. c. Pastikan arah putar sesuai dengan petunjuk.
  • 10. Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin d. Cek tekanan angin agar sesuai dengan standardnya. e. Sesuaikan ukuran ban dalam terhadap ban luarnya. f. Pastikan tidak ada benda asing seperti krikil tajam, beling atau paku di dalam ban. g. Gunakan selalu rim tape untuk melindungi ban dalam dari tusukan spoke velg. h. Pastikan bahwa posisi “Valve” ban dalam sesuai dengan tanda posisi “Valve” yang tertera pada ban. i. Kencangkan mur ban dalam seperlunya. j. Setelah mengganti ban belakang sejajarkan posisinya agar lurus terhadap ban depan untuk menghindari keolengan. k. Setelah ban terpasang tarik beberapa kali tuas rem terutama rem hidrolik sampai terasa tekanan rem sudah kembali normal untuk menghindari terjadinya rem blong. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan ban : a. Periksa tekanan angin dan kondisi fisik secara berkala. b. Saat motor diparkir gunakan standard tengah untuk mengurangi tekanan pada ban pada posisi yang sama diwaktu yang lama. c. Hindari kontaminasi dengan cairan-cairan kimia yang merusak, oli dan bensin segera bersihkan dengan air dan sabun jika terkena cairan tersebut. d. Hindari kontak dengan sinar matahari dengan waktu yang lama karena akan membuat karakter karet ban berubah. e. Demi keamanan, ganti ban yang sudah melewati batas TWI. 4. Cara mengganti ban motor Peralatan dan bahan yang diperlukan : 1. Ban dalam atau ban luar sesuai keperluan ban mana yang akan diganti 2. Kunci ring – pas ukuran 8, 10, 12, 14, 17, dan 19 3. Kunci T 4. Pencongkel ban 5. Motorcycle tyre change (manual atau hydroulik) Langkah pemasangan ban 1. Sepeda motor distandarkan terlebih dahulu ( standar 2 kaki ) ditempat yang rata atau permukaan lantai tidak miring dan licin.
  • 11. Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin 2. Kendorkan dan lepaskan poros roda yang akan diganti bannya, ( disini kita membahas roda depan ). 3. Kempeskan roda. 4. Tekan-tekan sisi ban secara merata. 5. Congkel salah satu sisi ban luar menggunakan 3 pencongkel sekaligus di tiga bagian yang berdekatan (arah congkelan keluar pelek) 6. Kendorkan baut pengikat pentil dan keluarkan ban dalam. 7. Keluarkan sisi ban luar yang belum terlepas, menggunakan alat congkelan tadi sampai terlepas. 8. Pasangkan ban luar yang baru dengan cara memasukkan sebelah sisi terlebih dahulu. 9. Pasangkan ban dalam yang baru dengan cara tepatkan pentil ke lubang pentil yang ada di pelek terlebih dahulu, lalu pasangkan mur dan kencangkan 10. Congkel sisi ban luar yang belum dipasang kearah dalam pelek sampai semuanya terpasang ke alur pelek seperti semula dan usahakan jangan mencongkel ban dalam, dikarnakan jika tercongkel, bisa kemungkinan bocor. 11. Tekan-tekan ban scara merata. 12. Isikan angin ke ban. 13. Pasangkan roda dan tepatkan ke lubang garpu lalu pasangkan poros roda lalu kencangkan. Dalam melepas dan memasang ban, terutama untuk ban tubeless dan atau yang berukuran besar (sepeda motor besar) dapat mengunakan alat bantu berupa motorcycle tyre change, alat ini mempunyai keunggulan berupa pengerjaan yang lebih mudah dan resiko merusak pelek dapat dikurangi.
  • 12. Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin Gambar 6. Melepas ban menggunakan alat motorcycle tyre change REM TROMOL (DRUM BRAKE) 1. Pengertian Rem Rem adalah elemen penting pada sebuah kendaraan yang berfungsi untuk mengurangi dan atau menghentikan laju kendaraan. Sejalan dengan pengembangan mesin penggeraknya, saat ini kendaraan dapat bergerak sangat cepat sehingga memerperlukan rem yang juga makin baik. Pada tahun 1902 Louis Renault menemukan rem jenis drum yang bekerja dengan sistim gesek untuk kendaraan. Peralatan utama rem gesek ini terdiri dari drum dan penggesek. Drum dipasang pada sumbu roda, sedang penggesek pada bagian bodi kendaraan dan didudukkan pada mekanisme yang dapat menekan drum. Ketika kedaraan bergerak, maka drum berputar sesuai putaran roda. Pengereman dilakukan dengan cara menekan penggesek pada permukaan drum sehingga terjadi pengurangan energi kinetik (kecepatan) yang diubah menjadi energi panas pada bidang yang bergesekan.
  • 13. Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin Hingga saat ini, rem utama kendaraan yang dikembangkan masih menggunakan sistim gesek sebagaimana ditemukan pertama kali. Pengembangan dilakukan pada mekanisme untuk meningkatkan gaya dan mode penekanan serta sifat material permukaan gesek yang tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi. Pada umumnya bahan material gesek yang digunakan adalah jenis asbestos atau logam hasil sinter dengan bahan induk besi atau tembaga. Koefisien gesek asbestos lebih baik tetapi kurang tahan terhadap tekanan. Sebaliknya logam sinter koefisien geseknya lebih kecil tetapi tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi. 2. Rem Sepeda Motor Secara umum sistem pengereman yang berkembang pada sepeda motor saat ini ada dua jenis yaitu rem cakram (disc brake) dan rem tromol (drum brake). Deskripsi Rem Tromol Pada rem tromol, penghentian atau pengurangan putaran roda dilakukan dengan adanya gesekan antara kanvas sepatu rem dengan drumnya, cara kerjanya adalah sebagai berikut : Pada saat tuas rem tidak ditekan sepatu rem dengan tromol tidak saling kontak. Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran roda, tetapi pada saat tuas rem ditekan lengan rem memutar cam pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi mengembang dan kanvas bergesekan dengan drum. Akibatnya, putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan. Gambar 7. Rem Tromol Drum Brake
  • 14. Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin 3. Bagian – bagian Rem Tromol a) Kanvas rem Gambar 8. Kanvas rem Kanvas rem dipasangkan pada sepatu rem untuk menambah tenaga gesek pada drum. Bahan yang digunakan adalah non asbestos dengan tembaga atau campuran plastik untuk untuk memperoleh tahan panas yang tinggi dan tahan aus. Pada beberapa macam rem, terdapat perbedaan bahan kanvas rem yang dipasangkan pada sepatu pertama dan sepatu kedua. Kanvas ini dapat diganti jika sudah mengalami aus. b) Tromol / Drum Gambar 9. Tromol Dalam drum brake ada beberapa komponen yang terdiri dari drum brake itu sendiri, pin/cam dan brake arm. Drum rem pada umumnya dibuat dari besi tuang. Drum rem ini dipasangkan hanya diberi sedikit renggang dengan sepatu rem dan drum yang berputar bersama roda. Bila rem ditekan maka kanvas rem akan menekan terhadap permukaan dalam drum, mengakibatkan terjadinya gesekan dan menimbulkan panas pada
  • 15. Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin c) Sepatu rem Gambar 10. Sepatu rem Sepatu rem berbentuk busur yang disesuaikan dengan lingkaran drum dan dilengkapi dengan kanvas yang dikeling ataupun direkatkan pada bagian permukaan dalam sepatu rem. Salah satu ujung sepatu rem dihubungkan pada anchor pin atau pada baut silinder penyetel sepatu rem. Ujung lainnya dipasangkan pada roda silinder yang berfungsi untuk mendorong sepatu ke drum dan juga sepatu rem. . d) Pedal rem Gambar 11. Pedal rem
  • 16. Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin Pedal Rem adalah komponen pada sistem rem yang dimanfaatkan oleh pengemudi untuk melakukan pengereman. Fungsi pedal rem memegang peranan yang penting didalam sistem rem. Tinggi pedal harus dalam tinggi yang ditentukan. Jika terlalu tinggi, posisi kaki saat berkendara kurang nyaman. Sebaliknya jika tinggi pedal terlalu rendah, akan membuat jarak cadangan yang kurang yang akan mengakibatkan gaya pengereman yang tidak cukup. . 4. Pegas pengembai (Return Spring) Pegas-pegas pembalik berfungsi untuk menarik kembali sepatu rem pada drum ketika pijakan rem dibebaskan. Satu atau dua buah pegas pembalik biasanya dipasang dibagian sisi silinder roda. Gambar 12. Pegas pengembali (return spring) 5. Jenis jenis rem tromol a) Tipe Single Leading Shoe Rem tromol tipe single leading shoe merupakan rem paling sederhana yang hanya mempunyai sebuah cam/nok penggerak untuk menggerakkan dua buah sepatu rem. Pada ujung sepatu rem lainnya dipasang pivot pin (pasak) sebagai titik tumpuan sepatu rem.
  • 17. Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin b) Tipe Two Leading Shoe Rem tromol tipe two leading shoe dapat menghasilkan gaya pengereman kira-kira satu setengah kali single leading shoe. Terutama digunakan sebagai rem depan, tetapi baru-baru ini digantikan oleh disk brake (rem cakram). Rem tipe ini mempunyai dua cam/nok dan ditempatkan di masing-masing ujung dari leading shoe dan trailing shoe.Cam tersebut bergerak secara bersamaan ketika rem digunakan melalui batang penghubung yang bisa distel. Setiap sepatu rem mempunyai titik tumpuan tersendiri pivot) untuk menggerakkan cam. 6. Prinsip Kerja Rem Tromol Sistem rem sepeda motor dirancang untuk mengontrol kecepatan/laju (mengurangi/memperlambat kecepatan dan menghentikan laju) sepeda motor dengan
  • 18. Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin tujuan meningkatkan keselamatan dan memperoleh pengendaraan yang aman. Prinsip kerja rem adalah dengan mengubah energi gerak/kinetik menjadi energi panas dalam bentuk gesekan. Gambar 13. Cara kerja rem tromol Pada saat kabel atau batang penghubung (tidak ditarik), sepatu rem dan tromol tidak saling kontak. Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran roda.Tetapi saat kabel rem atau batang penghubung ditarik, lengan rem atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi mengembang dan kanvas rem (pirodo)nya bergesekan dengan tromol. Akibatnya putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan, dan ini juga berarti menahan atau menghentikan putaran roda.