Makalah ini membahas tentang gizi, status gizi, dan penilaian status gizi. Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat dari konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi, yang dapat berupa status gizi baik, kurang, atau buruk. Faktor yang mempengaruhi status gizi antara lain kurangnya asupan makanan dan infeksi penyakit."
Dokumen ini membahas tentang dukungan nutrisi pada sindrom nefrotik dengan tujuan mengganti kehilangan protein terutama albumin melalui urin. Diet harus menyediakan energi 35 kkal/kgBB, protein 1.0-0.8 g/kgBB dan karbohidrat yang mencukupi serta mengontrol kadar kolesterol dan protein urin. Monitoring dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan intervensi gizi.
Pasien wanita berusia 65 tahun didiagnosis mengalami stroke non hemoragik dan komplikasi diabetes serta hipertensi. Diagnosa gizinya adalah kelebihan asupan lemak, gangguan fungsi pankreas untuk menghasilkan insulin, dan peningkatan kadar lipid darah. Intervensi gizi bertujuan menurunkan kadar lipid darah dan gula darah serta membatasi asupan tinggi kolesterol dan natrium.
Makalah ini membahas tentang gizi, status gizi, dan penilaian status gizi. Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat dari konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi, yang dapat berupa status gizi baik, kurang, atau buruk. Faktor yang mempengaruhi status gizi antara lain kurangnya asupan makanan dan infeksi penyakit."
Dokumen ini membahas tentang dukungan nutrisi pada sindrom nefrotik dengan tujuan mengganti kehilangan protein terutama albumin melalui urin. Diet harus menyediakan energi 35 kkal/kgBB, protein 1.0-0.8 g/kgBB dan karbohidrat yang mencukupi serta mengontrol kadar kolesterol dan protein urin. Monitoring dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan intervensi gizi.
Pasien wanita berusia 65 tahun didiagnosis mengalami stroke non hemoragik dan komplikasi diabetes serta hipertensi. Diagnosa gizinya adalah kelebihan asupan lemak, gangguan fungsi pankreas untuk menghasilkan insulin, dan peningkatan kadar lipid darah. Intervensi gizi bertujuan menurunkan kadar lipid darah dan gula darah serta membatasi asupan tinggi kolesterol dan natrium.
Dokumen tersebut membahas manajemen sumber daya manusia yang mencakup pengertian, perencanaan tenaga kerja, sistem perekrutan, perhitungan kebutuhan tenaga kerja, manajemen tenaga kerja, produktivitas, dan evaluasi kinerja. Beberapa metode untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja dijelaskan seperti Index Staffing Needs, Recommendation Full Time Equivalent, dan Workload Index Staffing Needs.
GIZI DEWASAdan LANSIA
USIA DEWASA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
(Permenkes RI) nomor 41 Tahun 2014 tentang pedoman gizi seimbang usia dewasa dalam status gizi menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) bagi usia >18 tahun
Klasifikasi Indeks Masa Tubuh untuk INDONESIA menurut DEPKES:
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KONSUMSI PANGAN
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBUTUHAN GIZI USIA DEWASA(1) Usia Tahap Perkembangan
Langkah-langkah Penyusunan Menu Gizi Seimbang
Penyebab, kerugian, dan Solusi Masalah Berat Badan
Permasalahan Gizi dan Penyakit Tidak MenularUsia Dewasa
PENUAAN
Efek Penuaan TerhadapFungsi Fisiologis
Teori Penuaan danPembatasan Energi
10 Penyakit Terbanyak pada Lansia Tahun 2013
Kelompok Lansia BERISIKO yang rentan dalam hal Gizi
Zat Gizi dengan Risiko Asupan tidak Adekuat
Pengkajian Gizi pada Lansia
Kapasitas Fungsional
Grafik Hipotesis dari Kapasitas Fungsional
Grafik Kapasitas Fungsional dan Kapasitas Intrinsik
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHpjj_kemenkes
Modul ini membahas diet yang tepat untuk penderita penyakit jantung dan pembuluh darah. Topik utama meliputi faktor risiko penyakit jantung, diet umum pencegahan, diet dislipidemia, diet jantung, dan diet stroke. Diet disarankan mengurangi lemak jenuh, meningkatkan serat, dan mengendalikan kolesterol serta trigliserida untuk mencegah penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penilaian konsumsi pangan, yang meliputi pengukuran konsumsi makanan pada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat untuk menilai asupan zat gizi secara tidak langsung. Tujuan penilaian konsumsi pangan adalah untuk memberikan informasi awal tentang kondisi asupan zat gizi saat ini dan masa lalu pada tingkat individu, keluarga, dan kelompok masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, fungsi, dan jenis-jenis diet. Terdapat empat jenis diet yaitu diet padat, lunak, saring, dan cair yang dibedakan berdasarkan tekstur makanannya. Dokumen juga memberikan contoh menu makanan dan bahan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi untuk masing-masing jenis diet.
Dokumen tersebut membahas tentang standar makanan rumah sakit yang terdiri dari makanan umum, khusus, dan diet pemeriksaan. Jenis makanan umum meliputi makanan biasa, lunak, saring, dan cair yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Diet khusus misalnya TETP, rendah garam, dan diabetes bertujuan memenuhi kebutuhan gizi pasien. Diet pemeriksaan seperti benzidine, kecap, dan bowl digunakan untuk mempersiapkan p
Intervensi Konsumsi Pangan dan Gizi mendiskusikan 7 jenis intervensi gizi yang umum digunakan untuk menangani masalah gizi, yaitu pemberian makanan tambahan, pendidikan gizi, fortifikasi, makanan formula, subsidi harga, produksi pertanian, dan program terpadu. Dokumen ini juga menjelaskan proses perencanaan intervensi gizi mulai dari diagnosis masalah, penentuan sasaran, tujuan intervensi, hingga evaluasi program.
Pasien berusia 38 tahun dengan diagnosis sirosis hati mengalami asupan oral inadekuat dan underweight. Hasil pemeriksaan lab menunjukkan peningkatan SGPT dan penurunan albumin. Diagnosis gizi mencakup asupan oral inadekuat, underweight, dan perubahan data lab terkait sirosis hati. Tujuan diet adalah mencapai status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati dengan meningkatkan asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat sesuai kebutu
1. Pasien berusia 46 tahun menderita hepatitis B dengan gejala mual dan wajah pucat.
2. Diagnosa gizi menunjukkan kurangnya asupan zat gizi dan pengetahuan tentang gizi.
3. Rencana intervensi gizi meliputi diet hati III, edukasi gizi seimbang, dan monitoring kondisi serta asupan pasien.
Dokumen ini memberikan panduan tentang pentingnya sarapan pagi untuk anak sekolah, termasuk memberikan sarapan secara bertahap untuk anak yang belum terbiasa, contoh menu sarapan seimbang, dan manfaat sarapan bagi konsentrasi belajar dan kesehatan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang diet yang sehat bagi penderita diabetes dan hipertensi. Diet sehat untuk diabetes meliputi 5 kunci seperti diet seimbang, olahraga teratur, menghindari stres, melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara berkala, dan mencegah luka. Sedangkan diet untuk hipertensi bertujuan untuk menurunkan tekanan darah dan menghilangkan edema dengan membatasi konsumsi garam, protein hewani, dan makanan
Dokumen tersebut memberikan rekomendasi menu selingan untuk anak usia 6-8 tahun yang sehat dan bervariasi setiap harinya untuk menunjang asupan gizi mereka. Makanan selingan harus memenuhi syarat porsi kecil, tidak mengenyangkan, melengkapi menu utama, tidak terlalu dekat dengan waktu makan utama, bahan tidak terlalu manis atau berlemak, serta variasi bahan dan teknik pengolahan.
Satuan Acara Penyuluan Diit Diabetes Melitusyohanes meor
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Satuan acara penyuluhan tentang diit diabetes mellitus yang diselenggarakan di Ruang Melati RSUD Ruteng pada 14 September 2013 dengan sasaran klien dan keluarga klien. Penyuluhan memberikan pemahaman tentang tujuan, makanan yang dianjurkan dan yang dihindari, serta hal penting lainnya bagi penderita diabetes.
Dokumen tersebut membahas penilaian status gizi melalui pengukuran langsung seperti antropometri, klinis, dan biokimia serta tidak langsung melalui survei konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi. Status gizi dibedakan menjadi kurang, normal, dan lebih berdasarkan keseimbangan antara energi masuk dan keluar tubuh. Indeks Masa Tubuh (IMT) digunakan untuk mengukur status gizi seseor
KONSEP DAN MANFAAT PENILAIAN STATUS GIZI.pptxKusmaWenny1
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan manfaat penilaian status gizi. Penilaian status gizi dapat dilakukan secara langsung melalui antropometri, biokimia, klinis, dan biofisik atau secara tidak langsung melalui survei konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi. Penilaian status gizi bermanfaat untuk mempersiapkan tubuh sebelum memasuki usia dewasa dan mengetahui tingkat kesehatan
Dokumen tersebut membahas manajemen sumber daya manusia yang mencakup pengertian, perencanaan tenaga kerja, sistem perekrutan, perhitungan kebutuhan tenaga kerja, manajemen tenaga kerja, produktivitas, dan evaluasi kinerja. Beberapa metode untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja dijelaskan seperti Index Staffing Needs, Recommendation Full Time Equivalent, dan Workload Index Staffing Needs.
GIZI DEWASAdan LANSIA
USIA DEWASA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
(Permenkes RI) nomor 41 Tahun 2014 tentang pedoman gizi seimbang usia dewasa dalam status gizi menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) bagi usia >18 tahun
Klasifikasi Indeks Masa Tubuh untuk INDONESIA menurut DEPKES:
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KONSUMSI PANGAN
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBUTUHAN GIZI USIA DEWASA(1) Usia Tahap Perkembangan
Langkah-langkah Penyusunan Menu Gizi Seimbang
Penyebab, kerugian, dan Solusi Masalah Berat Badan
Permasalahan Gizi dan Penyakit Tidak MenularUsia Dewasa
PENUAAN
Efek Penuaan TerhadapFungsi Fisiologis
Teori Penuaan danPembatasan Energi
10 Penyakit Terbanyak pada Lansia Tahun 2013
Kelompok Lansia BERISIKO yang rentan dalam hal Gizi
Zat Gizi dengan Risiko Asupan tidak Adekuat
Pengkajian Gizi pada Lansia
Kapasitas Fungsional
Grafik Hipotesis dari Kapasitas Fungsional
Grafik Kapasitas Fungsional dan Kapasitas Intrinsik
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHpjj_kemenkes
Modul ini membahas diet yang tepat untuk penderita penyakit jantung dan pembuluh darah. Topik utama meliputi faktor risiko penyakit jantung, diet umum pencegahan, diet dislipidemia, diet jantung, dan diet stroke. Diet disarankan mengurangi lemak jenuh, meningkatkan serat, dan mengendalikan kolesterol serta trigliserida untuk mencegah penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penilaian konsumsi pangan, yang meliputi pengukuran konsumsi makanan pada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat untuk menilai asupan zat gizi secara tidak langsung. Tujuan penilaian konsumsi pangan adalah untuk memberikan informasi awal tentang kondisi asupan zat gizi saat ini dan masa lalu pada tingkat individu, keluarga, dan kelompok masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, fungsi, dan jenis-jenis diet. Terdapat empat jenis diet yaitu diet padat, lunak, saring, dan cair yang dibedakan berdasarkan tekstur makanannya. Dokumen juga memberikan contoh menu makanan dan bahan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi untuk masing-masing jenis diet.
Dokumen tersebut membahas tentang standar makanan rumah sakit yang terdiri dari makanan umum, khusus, dan diet pemeriksaan. Jenis makanan umum meliputi makanan biasa, lunak, saring, dan cair yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Diet khusus misalnya TETP, rendah garam, dan diabetes bertujuan memenuhi kebutuhan gizi pasien. Diet pemeriksaan seperti benzidine, kecap, dan bowl digunakan untuk mempersiapkan p
Intervensi Konsumsi Pangan dan Gizi mendiskusikan 7 jenis intervensi gizi yang umum digunakan untuk menangani masalah gizi, yaitu pemberian makanan tambahan, pendidikan gizi, fortifikasi, makanan formula, subsidi harga, produksi pertanian, dan program terpadu. Dokumen ini juga menjelaskan proses perencanaan intervensi gizi mulai dari diagnosis masalah, penentuan sasaran, tujuan intervensi, hingga evaluasi program.
Pasien berusia 38 tahun dengan diagnosis sirosis hati mengalami asupan oral inadekuat dan underweight. Hasil pemeriksaan lab menunjukkan peningkatan SGPT dan penurunan albumin. Diagnosis gizi mencakup asupan oral inadekuat, underweight, dan perubahan data lab terkait sirosis hati. Tujuan diet adalah mencapai status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati dengan meningkatkan asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat sesuai kebutu
1. Pasien berusia 46 tahun menderita hepatitis B dengan gejala mual dan wajah pucat.
2. Diagnosa gizi menunjukkan kurangnya asupan zat gizi dan pengetahuan tentang gizi.
3. Rencana intervensi gizi meliputi diet hati III, edukasi gizi seimbang, dan monitoring kondisi serta asupan pasien.
Dokumen ini memberikan panduan tentang pentingnya sarapan pagi untuk anak sekolah, termasuk memberikan sarapan secara bertahap untuk anak yang belum terbiasa, contoh menu sarapan seimbang, dan manfaat sarapan bagi konsentrasi belajar dan kesehatan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang diet yang sehat bagi penderita diabetes dan hipertensi. Diet sehat untuk diabetes meliputi 5 kunci seperti diet seimbang, olahraga teratur, menghindari stres, melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara berkala, dan mencegah luka. Sedangkan diet untuk hipertensi bertujuan untuk menurunkan tekanan darah dan menghilangkan edema dengan membatasi konsumsi garam, protein hewani, dan makanan
Dokumen tersebut memberikan rekomendasi menu selingan untuk anak usia 6-8 tahun yang sehat dan bervariasi setiap harinya untuk menunjang asupan gizi mereka. Makanan selingan harus memenuhi syarat porsi kecil, tidak mengenyangkan, melengkapi menu utama, tidak terlalu dekat dengan waktu makan utama, bahan tidak terlalu manis atau berlemak, serta variasi bahan dan teknik pengolahan.
Satuan Acara Penyuluan Diit Diabetes Melitusyohanes meor
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Satuan acara penyuluhan tentang diit diabetes mellitus yang diselenggarakan di Ruang Melati RSUD Ruteng pada 14 September 2013 dengan sasaran klien dan keluarga klien. Penyuluhan memberikan pemahaman tentang tujuan, makanan yang dianjurkan dan yang dihindari, serta hal penting lainnya bagi penderita diabetes.
Dokumen tersebut membahas penilaian status gizi melalui pengukuran langsung seperti antropometri, klinis, dan biokimia serta tidak langsung melalui survei konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi. Status gizi dibedakan menjadi kurang, normal, dan lebih berdasarkan keseimbangan antara energi masuk dan keluar tubuh. Indeks Masa Tubuh (IMT) digunakan untuk mengukur status gizi seseor
KONSEP DAN MANFAAT PENILAIAN STATUS GIZI.pptxKusmaWenny1
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan manfaat penilaian status gizi. Penilaian status gizi dapat dilakukan secara langsung melalui antropometri, biokimia, klinis, dan biofisik atau secara tidak langsung melalui survei konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi. Penilaian status gizi bermanfaat untuk mempersiapkan tubuh sebelum memasuki usia dewasa dan mengetahui tingkat kesehatan
Modul ini membahas konsep dasar ilmu gizi bagi perawat, termasuk tujuan pembelajaran umum dan khusus tentang penilaian status gizi. Metode penilaian status gizi dibahas meliputi antropometri, pemeriksaan klinis, biokimia, dan biofisik secara langsung, serta survei konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi secara tidak langsung. Antropometri digunakan untuk menilai status gizi dengan
Apa itu angka kecukupan gizi dan bagaimana cara perhitungannya dalam memenuhi kebutuhan gizi tergantung pda jenis kelamin dan usia dengan faktor koreksi aktivitas fisik
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisicuttriahajaton
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi Kwashiorkor memberikan penjelasan tentang definisi, gejala, penyebab, dan asuhan keperawatan yang diberikan untuk mengatasi gangguan nutrisi tersebut. Asuhan meliputi pengkajian status gizi, pemberian makanan bergizi, dan edukasi nutrisi kepada keluarga pasien.
STATUS GIZI
Penilaian Status Gizi secara Klinis
Penilaian Status Gizi secara Klinis
Penilaian Status Gizi secara Klinis
Identifikasi tanda klinisKurang Energi Protein
Identifikasi tanda klinisKurang Energi Protein
Interpretasi:
Interpretasi:
PENILAIAN STATUS GIZI SECARA BIOKIMIA
PENILAIAN STATUS GIZIZAT GIZI MAKRO (protein)
PENILAIAN STATUS GIZIZAT GIZI MAKRO (lemak)
PENILAIAN STATUS GIZI SECARA ANTROPOMETRI
Parameter
Penggunaan Antropometri
Baku dan Standar Antropometri
Anak umur 0-60 bulan (Laki-laki dan perempuan)
Jenis, keunggulan, dan kelemahan masing-masing indeks (I)
Berikut ringkasan dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Status gizi merupakan kondisi tubuh akibat konsumsi zat gizi dan ditentukan melalui penilaian secara langsung dengan antropometri dan tes biokimia, atau secara tidak langsung melalui survei konsumsi makanan dan statistik kesehatan. Antropometri adalah ukuran tubuh yang penting untuk menilai status gizi meliputi berat badan, tinggi badan, dan ling
Proses asuhan gizi di Puskesmas mencakup 4 langkah utama yaitu pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi, dan monitoring & evaluasi. Pengkajian gizi melibatkan pengumpulan data dari 5 domain untuk mengidentifikasi masalah gizi. Diagnosis gizi menentukan masalah gizi spesifik berdasarkan etiologi dan gejala. Intervensi gizi meliputi pemberian makanan, edukasi, konseling, dan koordin
Dokumen tersebut membahas tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Daily Allowance (RDA) yang merupakan standar konsumsi zat gizi harian yang direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan gizi sebagian besar orang sehat. Dokumen tersebut menjelaskan metode penetapan dan penggunaan AKG serta faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi seseorang.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
3. KOMPETENSI KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan tutorial Anda mampu:
• Menjelaskan pengertian, tujuan, dan kegunaan
penilaian status gizi secara langsung dan tidak
langsung
• Menyebutkan tentang jenis dan perbedaan
berdasarkan masing-masing cara yaitu langsung dan
tidak langsung
• Menyebutkan jenis parameter dan cara menggunakan
parameter tersebut
• Menentukan pengklasifikasian status gizi
6. DEFINISI
• Gizi: Nutrition
keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh
(intake) dan yang digunakan untuk keperluan proses
pertumbuhan, aktivitas dan lainnya.
• Zat Gizi: Nutrient
zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh untuk berbagai
proses pertumbuhan, aktivitas, pemeliharaan proses biologis,
proses penyembuhan penyakit dan daya tahan
• Status Gizi: Nutritional Status
Keadaan yang ditunjukkan sebagai konsekuensi dari
keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan
yang diperlukan.
7. PENILAIAN STATUS GIZI
• Malnutrition merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat.
• Data dasar sangat penting dalam rangka membuat
perencanaan yang akurat dan logis.
• Dalam program intervensi gizi diperlukan
identifikasi dan deteminan, besarnya masalah gizi
pada masyarakat.
8. Penilaian status gizi ditujukan untuk individu maupun
kelompok/masyarakat.
Tujuan umum:
• Mengumpulkan data dasar tentang status gizi yang
digunakan sebagai dasar pembuatan perencanaan,
rumusan dan modifikasi kegiatan untuk
meningkatkan gizi dan kesehatan pada populasi.
• Khusus:
• mengidentifikasi jenis masalah gizi,
• menentukan faktor determinan dan distribusi
masalah gizi
10. METODE PENILAIAN STATUS GIZI
PSG LANGSUNG PSG TIDAK LANGSUNG
• ANTROPOMETRI
• KLINIS
• BIOKIMIA
• BIOFISIK
• SURVEI KONSUMSI
MAKANAN
• STATISTIK VITAL
• FAKTOR EKOLOGI
11. Metode Langsung
Metode langsung didasarkan terhadap
perubahan atau tanda fisik yang dipercaya
berkaitan dengan gizi yang tidak memadai:
12. Metode Tidak Langsung
Penilaian status gizi secara tidak langsung
dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
Survei Konsumsi Makanan
Statistik Vital
Faktor Ekologi
1
2
3
14. ANTROPOMETRI
• Pengertian
Merupakan ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut
pandang gizi, antropometri gizi berhubungan dengan
berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan
komposisi tubuh
• Penggunaan
Antropometri secara umum digunakan untuk melihat
ketidakseimbangan asupan protein dan energi.
Ketidakseimbangan terlihat dari pola pertumbuhan fisik
dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan
jumlah air pada tubuh
15. ANTROPOMETRI
• Kelebihan
• Objektif
• Dapat digunakan dalam pemantauan pertumbuhan, skrining dan
survailance.
• Dapat dilaksanakan dengan sumberdaya minimum sebagai dasar
intervensi dan rehabilitasi
• Kekurangan:
• Kesalahan pengukuran
• masalah presentasi data dan pemilihan reference (standart).
• Ukuran yang digunakan: BB, TB/PB, LLA, TLBK, RLPP
16. Ukuran yang biasa digunakan
Berat
Badan
Panjang
Badan
Lingkar
Lengan
Atas
Tebal
Lemak
Bawah
Kulit
Rasio Lingkar
Pinggang dan
Panggul
Tinggi
Badan
ANTROPOMETRI
18. Kategori Ambang Batas IMT untuk orang Indonesia
Kategori IMT
Kurus Kekurangan BB tingkat berat < 17,0
Kekurangan BB tingkat ringan 17,0-18,5
Normal > 18,7-25,0
Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan > 25,0-27,0
Kelebihan BB tingkat berat > 27,0
IMT = BB (kg)
TB2 (m)
INDEKS MASSA TUBUH (IMT)
19. KLINIS
• Pengertian
Pemeriksaan yang sangat penting untuk menilai status
gizi masyarakat. Metode ini berdasarkan perubahan”
yang terjadi dan dihubungkan dengan ketidakcukupan
gizi
• Penggunaan
Pada umumnya untuk survei klinis secara cepat. Survei
ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda” klinis
umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Di
samping itu, digunakan untuk mengetahui tingkat status
gizi dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda
(sign) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit.
20. KLINIS
Kelebihan:
• Dapat diterapkan pada populasi yang besar dan waktu terbatas.
• Tidak memerlukan alat yang canggih
• Dengan training, supervisi dan pedoman praktis, yang kurang pengalaman
dapat menentukan tanda-tanda klinis.
Kekurangan:
• Tanda klinis tidak spesifik
• Overlapping---> tanda klinik tidak hanya gizi tetapi banyak faktor.
• Bias of the observer ---> kaitannya dengan training bukan medis.
• Bias of the obverser ----> kaitannya dengan cara pelaporan yang belum
distandardisasi.
21. BIOKIMIA
• Pengertian
Penilaian status gizi dengan biokimia yaitu pemeriksaan
spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan
pada berbagai macam jaringan tubuh, seperti: darah,
urine, tinja, dan beberapa jaringan seperti otot dan hati.
• Penggunaan
Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa
kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih
parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik,
maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak
menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang
spesifik.
22. BIOKIMIA
Kelebihan:
•Dapat mendeteksi awal defisiensi gizi
•Menedeteksi defisiensi zat gizi spesifik
•Objektif
Kekurangan:
•Lebih mahal
•Perlu waktu
•Masalah interpretasi hasil
23. BIOFISIK
• Pengertian
Penentuan gizi secara biofisik merupakan
metode penentuan status gizi dengan melihat
kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan
melihat perubahan struktur dari jaringan.
• Penggunaan
Pada umumnya untuk digunakan dalam situasi
tertentu seperti kejadian buta senja epidemik.
Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap
24. BIOFISIK
Kelebihan:
• Dapat diterapkan pada populasi yang besar dan waktu terbatas.
• Tidak memerlukan alat yang canggih
• Dengan training, supervisi dan pedoman praktis, yang kurang pengalaman
dapat menentukan tanda-tanda klinis.
Kekurangan:
• Tanda klinis tidak spesifik
• Overlapping---> tanda klinik tidak hanya gizi tetapi banyak faktor.
• Bias of the observer ---> kaitannya dengan training bukan medis.
• Bias of the obverser ----> kaitannya dengan cara pelaporan yang belum
distandardisasi.
26. SURVEI KONSUMSI MAKANAN
• Pengertian
Merupakan metode penentuan status gizi secara
tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis
zat gizi yang dikonsumsi
• Penggunaan
Pengumpulan data konsumsi makanan dapat
memberikan gambaran tentang konsumsi
berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga, dan
individu. Survei ini dapat mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangan zat gizi
27. SURVEI KONSUMSI MAKANAN
Survei Konsumsi Makanan
• Menilai kuantitas dan kualitas diet individu dan populasi
•Family food account
•Food record Household food
consumption
•Food list method
•Food recall
•Food weighing Individual food consumption
•Diet history
28. • Pengertian
Pengukuran gizi dengan menggunakan statistik
vital dengan menganalisis data beberapa statistik
kesehatan seperti angka kematian berdasarkan
umur, angka kesakitan dan kematian akibat
penyakit tertentu dan lainnya yang berhubungan
dengan gizi
• Penggunaan
Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian
dari indikator tidak langsung pengukuran status
gizi masyarakat
STATISTIK VITAL
29. Berbagai statistik yang berkaitan dengan dengan lahir, mati
dan sakit.
Misalnya:
• Age spesific mortality rate
• Infant Mortality Rate
• Maternal Mortality Rate
• Morbidity Rate
• Incidence
• Prevalence
STATISTIK VITAL
30. FAKTOR EKOLOGI
• Pengertian
Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai
hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis, dan
lingkungan serta budaya. Jumlah makanan yang
tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi
seperti iklim, tanah, irigasi, dll.
• Penggunaan
Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat
penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di
suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan
program intervensi gizi.
31. Faktor dalam Pemilihan Metode PSG
1. Tujuan
• Misal: melihat perubahan fisik ---> antropometri
• Status vitamin dan mineral ---> biokimia
2. Unit sampel yang diukur
• Community ----> antropometri
3. Jenis informasi yang dibutuhkan
• Informasi asupan ---> survei konsumsi
• HB ---> biokimia
• BB/TB ----> antropomteri
• Situasi sosek ----> faktor ekologi
32. Faktor dalam Pemilihan Metode PSG
4. Tingkat reliabilitas dan akurasi yang dibutuhkan
5. Tersedianya fasilitas, peralatan dan tenaga.
6. Waktu
• Terbatas ----> antropometri
7. Dana
• Terbatas ---> cari metode yang murah tetapi
akurasinya bagus.