2. Pengertian Upaya Kesehatan Kerja :
Upaya Kesehatan Kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas
kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja
secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat
di sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal (UU
Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23)
Kesehatan Kerja adalah upaya yang ditujukan untuk melindungi setiap
orang yang berada di Tempat Kerja agar hidup sehat dan terbebas dari
gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan dari
pekerjaan. Tempat Kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup
atau terbuka, bergerak atau tetap, letak pekerja bekerja, atau yang sering
dimasuki pekerja untuk keperluan suatu usaha dan terdapat sumber
bahaya sesuai dcngan ketentuan peraturan perundang-undangan. (PP
88 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Kerja)
Konsep dasar dari Upaya Kesehatan Kerja ini adalah :
1. Identifikasi
Permasalahan
2. Evaluasi
Permasalahan
3. Pengendalian
3. Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja
Beban
kerja
Lingkungan
kerja
Kapasitas kerja
-Fisik
-Mental
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani &
rohani
- Status kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
-Fisik
-Kimia
-Biologi
-Ergonomi
-Psikologi
4. Jenis Bahaya Kesehatan Kerja :
1. BAHAYA KIMIA (CHEMICAL HAZARD)
Yang berupa debu, partikel, gas , uap yang dapat masuk ke dalam
tubuh manusia.
2. BAHAYA FISIKA (PHYSICAL HAZARD)
Yang berasal dari lingkungan tempat kerja seperti bising, getaran,
iluminasi, suhu rendah atau tinggi dan tekanan
3. BAHAYA BIOLOGI (BIOLOGICAL HAZARD)
Yang terdapat ditempat kerja seperti bakteri, virus, parasitis, jamur,
dan tungau
4. BAHAYA ERGONOMI (ERGONOMIC HAZARD)
Seperti gerakan yang berulang ulang, mengangkat barang berat
dengan manual, kecapaian, monoton dan beban kerja yang
berlebihan
5. BAHAYA KIMIA (CHEMICAL HAZARDS)
PENGENDALIAN BAHAYA KIMIA :
1. MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)
2. SOSIALISASI DAN PELATIHAN CHEMICAL
HAZARD
3. PEMASANGAN SIMBOL-SIMBOL / LABEL BAHAYA
4. PENYIAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI
5. MELAKUKAN HOUSE KEEPING YANG BAIK
6. BAHAYA FISIK A (PHYSICAL HAZARDS)
Bahaya Fisika antara lain:
Kebisingan
Pencahayaan
Suhu
Getaran
Radiasi Non Mengion
7. BAHAYA FISIKA (KEBISINGAN)
KEBISINGAN
Segala bunyi yang tidak dikehendaki yang dapat memberi pengaruh
negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan seseorang maupun
suatu populasi
Kebisingan dapat menghasilkan efek akut
seperti masalah komunikasi dan turunnya
konsentrasi
Pajanan kebisingan yang tinggi (biasanya >85
dBA) pada jangka waktu tertentu dapat
menyebabkan tuli yang bersifat sementara maupun
kronis
9. BAHAYA FISIKA (GETARAN)
Metode kerja dan ketrampilan memegang peranan
penting dalam memberikan efek yang berbahaya.
Pekerjaan manual menggunakan “powered tool”
berasosiasi dengan gejala gangguan peredaran
darah yang dikenal sebagai ” Raynaud’s
phenomenon ” atau ” vibration-induced white
fingers”(VWF).
Peralatan yang menimbulkan getaran juga dapat
memberi efek negatif pada sistem saraf dan
sistem musculo-skeletal dengan mengurangi
kekuatan cengkram dan sakit tulang belakang.
Contoh : Loaders, forklift truck, pneumatic tools,
chain saws.
10. BAHAYA BIOLOGI (BIOLOGYCAL
HAZARDS)
Bahaya biologi dapat didefinisikan sebagai debu
organik yang berasal dari sumber-sumber biologi
yang berbeda. seperti virus, bakteri, jamur, protein
dari binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan
seperti produk serat alam yang terdegradasi
Sumber Bahaya Biologi :
Virus
Bakteri
Jamur
Serangga
Cacing
11. BAHAYA ERGONOMI (ERGONOMIC
HAZARDS)
Ergonomi
Contoh Bahaya Ergonomi :
Back Sick Pain
Kelelahan
Ergonomik mempelajari hubungan manusia dan mesin,
disain lingkungan kerja untuk kenyamanan fisik dan
karakteristik mental kerja
12. BAHAYA ERGONOMI (ERGONOMIC
HAZARDS)
Manual Handling Procedure
1. Renggangkan kaki, yang satu lebih dekat kepada
benda yang akan diangkat, dan kaki lainnya
berada di belakang benda itu
2. Lakukan posisi jongkok dengan tulang belakang
lurus, namun bukan vertikal
3. Gunakan sarung tangan bila menangani barang-
barang yang kasar atau terdapat serpihan
4. Pegang benda tersebut dengan kedua tangan
(telapak tangan) dan jangan dengan jari
5. Lipat siku guna mendapatkan tenaga yang lebih
kuat
13. Copyrights : PT. Lintas Solusi Prima
BAHAYA ERGONOMI (ERGONOMIC
HAZARDS)
Manual Handling Procedure
6. Konsentrasikan berat badan pada kedua kaki dan
menganjal dengan kaki, usahakan punggung lurus
dan jangan menggunakan otot punggung
7. Memutar tubuh ketika sedang mengangkat barang
biasanya akan berakibat dengan sakit punggung.
Hal ini bisa dihindari dengan memutar kaki yang
berada pada posisi lebih di depan ke arah yang
diinginkan
8. Sebelum diangkat, ambil keputusan ke arah mana
barang tersebut akan dibawa tanpa adanya
halangan
9. Dapatkan perkiraan berat barang yang akan
diangkat. Jika berat barang sangat berlebihan atau
tidak dapat diangkat sendirian, anda harus mencari
bantuan
14. BAHAYA ERGONOMI (ERGONOMIC
HAZARDS)
KELELAHAN
• Kelelahan kerja memperlambat waktu reaksi, merasa
lelah ada penurunan aktivitas dan kesulitan mengambil
keputusan disamping gejala lain
• Kelelahan dapat meningkatkan error operator atau
pelanggaran saat kerja. Hal ini merupakan Penyebab
utama terjadinya kecelakaan.
15. BAHAYA ERGONOMI (ERGONOMIC
HAZARDS)
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KELELAHAN
• Penyebab medis : flu, anemia, gangguan tidur,
hypothyroidism, hepatitis, TBC, dan penyakit kronis lainnya.
• Penyebab yang berkaitan dengan gaya hidup : kurang tidur,
terlalu banyak tidur, alkohol dan miras, diet yang buruk,
kurangnya olahraga, gizi, daya tahan tubuh, circadian rhythm.
• Penyebab yang berkaitan dengan tempat kerja : kerja shift,
pelatihan tempat kerja yang buruk, stress di tempat kerja,
pengangguran, work aholics, suhu ruang kerja, penyinaran,
kebisingan, monoton pekerjaan dan kebosanan, beban kerja
• Faktor psikologis : depresi, kecemasan dan stress, kesedihan
19. Pembentukan Pos UKK
Pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja) merupakan bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang memberikan Pelayanan Kesehatan Dasar
bagi masyarakat pekerja terutama pekerja informal serta merupakan wadah dari
serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur, dan
berkesinambungan yang diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat pekerja.
Semakin meningkatnya jumlah pekerja yang sebagian besar dari mereka belum
mendapatkan pelayanan kesehatan kerja yang memadai ditambah masih banyak
tempat kerja yang belum melaksanakan kesehatan dan banyaknya pekerja yang
mengalami penyakit akibat kerja serta kecelakaan kerja yang dapat menurunkan
produktivitas kerja, maka dari itu perlu adanya Pos UKK ditengah masyarakat
Pos UKK dapat dimanfaatkan oleh semua pekerja yang menjadi anggota Pos UKK
baik itu pekerja yang sehat maupun yang sakit ataupun mengalami kecelakaan kerja.
Selain itu, Pos UKK juga dapat dimanfaatkan oleh anggota keluarga pekerja dan
masyarakat umum yang memerlukan pelayanan kesehatan dasar.
Beberapa pelayanan kesehatan yang dapat diberikan di Pos UKK, seperti:
1. Pelayanan Promotif, yaitu penyuluhan kesehatan kerja, konsultasi kesehatan kerja
sederhana, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Pelayanan Preventif, yaitu pengenalan risiko bahaya di tempat kerja, upaya
perbaikan lingkungan kerja, pemeriksaan kesehatan awal dan berkala, penyediaan
APD dan melihat kepatuhan penggunaan APD, dan Pemeriksaan PTM.
3. Pelayanan Kuratif, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan pertolongan
pertama pada penyakit (P3P).
4. Pencatatan dan pelaporan.