SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Switching & Routing
Sirwan
SMK Telkom Makassar
1. Siswa Mampu membedakan antara Switching
dan Routing
2. Siswa Memahami Prinsip Kerja Switch
3. Siswa di harapkan mengetahui Konsep Dasar
Routing
4. Siswa Mampu mengetahui Routing Statis &
Dinamis
TUJUAN PEMBELAJARAN
Switching= Memindahkan / Meneruskan
Frame data yang berisi bit informasi berdasarkan MAC Address
(alamat mesin) sumber & Tujuan
Routing= Merutekan / Mengarahkan Paket data yang
berisi bit informasi berdasarkan IP Address (alamat logika IP)
Sumber & Tujuan
» Dasar dari proses Switching adalah protokolEthernet
» Ethernet bersifat multi-access broadcast = akses dari 1 ke 1 atau
1 ke banyak
» Menggunakan metode CSMA/CD (Collision Sense Multiple
Access / Collision Detection) untuk mendeteksi terjadinya
tabrakan
» Semakin banyak Collisions/tabrakan dapat menurunkan
performansi Jaringan
» Media akses : CAT5(e), Fiber Optik, Wireless
» Kecepatan dari 10Mbps sampai 10,000 Mbps (10 Gbps)
Protokol Ethernet
» Perangkat Layer 1
» Meneruskan & Memperkuat
sinyal
» 1 collision /bandwidth domain
(1 jalan dipakai bersama
semua jenis kendaraan)
» Hanya 1 perangkat yang dapat
mengirim data dalam sekali
waktu (Half duplex)
» Bandwidth yang tersedia
hanya 50-60% karena
pemakaian bersama
» Kecepatan max 10 Mbps
Hubs
» Perangkat Layer 2
» Mempelajari MAC addresses dari
setiap perangkat yang terhubung ke
setiap port
» Setiap port adalah 1 collision
domain (jalan yang tersedia lebih
banyak = mengurangi tabrakan)
» Setiap port memperoleh alokasi
bandwidth/ tidak sharing.
» Bandwidth yang tersedia 100%
disetiap port
» Kecepatan max 10 Mbps s/d 100
Gbps
» Setiap port dapat mengirim &
menerima bersamaan (Full Duplex)
Switches
Switch merupakan hardware (perangkat keras) jaringan komputer yang
sama dengan HUB, perbedaanya switch ini lebih pintar walaupun
harganya sedikit lebih mahal dengan HUB. Cara kerja switch yaitu dengan
cara menerima paket data pada suatu port lalu akan melihat MAC (Media
Access Control) tujuannya dan membangun sebuah koneksi logika dengan
port yang sudah terhubung dengan node atau perangkat tujuan, sehingga
selain port yang dituju tidak dapat menerima paket data yang dikirimkan
dan akan mengurangi terjadinya tabrakan data atau disebut
dengan collision. Setiap perangkat yang terhubung ke port tertentu, MAC
addresnya akan dicatat di MAC address table yang nantinya disimpan
pada memori chache switch, itulah bagaimana switch bekerja.
Prinsip Kerja Switch
Switch jenis Rackmount memiliki satuan U, dimana 1U = 4,5 cm yang berarti
Memiliki ketebalan/ketinggan dimensi perangkat
Switch jenis Rackmount memiliki satuan U, dimana 1U = 4,5 cm yang berarti
Memiliki ketebalan/ketinggan dimensi perangkat
» Mendukung Interface Ethernet 100 Mbps s/s
100 Gigabit
» Mendukung Port Optics Single Mode dan
Multimode dari jangkauan bandwidth rendah
sampai tinggi seperti DWDM
» Mendukung Konsolidasi LAN & SAN (Storage
Area Network) melalui interface FCoE (Fibre
Channel over Ethernet)
High Performance Switch
» Routing - Pengaturan jalur antar Segment
Network yang berbeda berdasarkan IP Address
tujuan (atau bisa juga asal).
» Bekerja pada OSI layer 3(Network).
» Untuk menghubungkan network yang berbeda
segment (subnet) memerlukan sebuah
perangkat yang mampu melakukan proses
routing yang disebut dengan Router
Routing
» Memungkinkan kita melakukan pemantauan
dan pengelolaan jaringan yang lebih baik.
» Lebih aman (firewall filtering lebihmudah).
» Trafik broadcast (Virus) hanya terkonsentrasi di
local network segmen yang sama.
» Untuk network skala besar, Routing bisa
diimplementasikan menggunakan Dynamic
Routing protocol (RIP/OSPF/BGP)
Routing
dynamic routes
» Dibuat secara otomatis saat menambahkan IP
Address pada interface
» Informasi routing yang didapat dari protokol
routing dinamik seperti RIP, OSPF, dan BGP.
static routes
» Informasi routing yang dibuat secara manual oleh
user untuk mengatur ke arah mana trafik tertentu
akan disalurkan.
» Default route adalah salah satu contoh static
routes.
Routing
Destination
» Destination address
» Network mask
» 0.0.0.0/0 -> ke semua network
Gateway
IP Address gateway, harus merupakan IP Address yang satu subnet
dengan IP yang terpasang pada salah satu interface
Gateway Interface
Digunakan apabila IP gateway tidak diketahui dan bersifat dinamik
(biasanya digunakan di ppp interface).
Pref Source
source IP address dari paket yang akan meninggalkan router
Distance
Beban untuk kalkulasi pemilihan routing
Parameter Dasar Routing
Konsep Dasar Routing - Static Routing
IP Address Gateway harus merupakan IP Address yang subnetnya sama
dengan salah satu IP Address yang terpasang pada router (connect
directly)
• Dari gambar disampaing, PC 10.10.4.2 agar bisa
Mengakses internet harus melewati 2 router
Dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.10.2.1
Dynamic Routing
• Karena sebuah jaringan memiliki besar skala yang berbeda
satu sama lain, maka sangat memungkinkan jika jaringan
tersebut berkembang menjadi besar sekali. Maka
penggunaan routing menjadi sangat penting dan kritis.
• Informasi routing haruslah tepat dan kesalahan melakukan
distribusi informasi routing harus diminimalisasi sedikit
mungkin.
• Sangatlah tidak nyaman jika harus menuliskan rule routing
untuk puluhan bahkan ratusan router secara static.
Interior Gateway Protocol (IGP) = yaitu routing protocol
untuk suatu lokasi yang sama, misal : area kampus /
organisasi / perusahaan
Exterior Gateway Protocol (EGP) = yaitu routing protocol
untuk “mengintegrasikan” antar routing-routing yang
Berbeda dari banyak kampus, misal : kampus A dengan
Kampus B, ISP A dengan ISP B
Distance Vector = Router akan memilih rute terpendek dengan melihat berapa
banyak Router/ Transit / Hop yang harus ditempuh
Pengiriman data dari PC0 ke PC1 melewati Router0 dan Router3
Link State = Pemilihan jalur oleh Router melaui pertimbangan beberapa
Parameter penting seperti : besarnya bandwidth,delay ,metric dsb.
Pengiriman data dari PC0 ke PC1 melewati Router0, Router2 dan Router3
Link State & Distance Vector
Which One is The best ???
Link State … Why ???
• Sedikit Hops/Transit tetapi tidak Memperdulikan
parameter penting Lainnya seperti delay, bandwidth,
Congestion pada Distance Vector Dapat memperlambat
pengiriman Data.
• Lebih baik banyak Hop/Transit tetapi Cepat sampai
tujuan (Link State) karena lewat jalur bebas macet
Routing Information Protocol (RIP)
• Routing protokol distance vector
• open standard dan mudah diimplementasikan
• Metric berdasarkan pada jumlah lompatan (hop count)
untuk pemilihan jalur
• Jika hop count lebih dari 15, maka paket dibuang,
• Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik
• Sudah ditingkatkan menjadi RIPv2 dengan penambahan fitur tag,
subnet eksternal, alamat hop berikutnya dan Autentikasi
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
• routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco
• update routing setiap interval 90 detik
• dapat menangani topologi yang komplek
• Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load,
• delay dan reliability
OSPF (Open Shortest Path First)
• Protokol ini bersifat open yang berarti dapat diadopsi oleh siapa pun
• Protokol routing link-state.
• OSPF lebih effisien daripada RIP.
• OSPF didesain oleh IETF ( Internet Engineering Task Force )
• Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah.
• Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan
topologi jaringan.
• OSPF adalah linkstate protokol dimana dapat memelihara rute dalam
• dinamik network struktur dan dapat dibangun beberapa bagian dari
subnetwork.
• Menggunakan protokol broadcast.
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
• EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector
• Menggunakan protokol routing enhanced distance vector.
• Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.
• Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan
link-state.
• Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung
jalur terpendek.
Terima kasih

More Related Content

Similar to Switching & Routing

Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocolengguh123
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)ismailnursidiq
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxHafidzahPatel1
 
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi   7 pti1Jaringan komunikasi   7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1antony veru
 
Materi jaringan komputer
Materi jaringan komputerMateri jaringan komputer
Materi jaringan komputerc_hidayah
 
Manajemen jaringan
Manajemen jaringanManajemen jaringan
Manajemen jaringanEric Tomas
 
Materi jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptxMateri jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptxMusanif Efendi
 
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptxMateri_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptxSMKN 2 Dumai
 
Pengantar jarkom-1-6
Pengantar jarkom-1-6Pengantar jarkom-1-6
Pengantar jarkom-1-6Daudi Lazarus
 
Kelompok 4 jarkom pp
Kelompok 4 jarkom ppKelompok 4 jarkom pp
Kelompok 4 jarkom ppDiJe MaMoo
 
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMakalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMuhammad Syarif
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingCindy Carissa
 

Similar to Switching & Routing (20)

Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocol
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptx
 
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi   7 pti1Jaringan komunikasi   7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1
 
Materi jaringan komputer
Materi jaringan komputerMateri jaringan komputer
Materi jaringan komputer
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Manajemen jaringan
Manajemen jaringanManajemen jaringan
Manajemen jaringan
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Materi jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptxMateri jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptx
 
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptxMateri_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
 
Pengantar jarkom-1-6
Pengantar jarkom-1-6Pengantar jarkom-1-6
Pengantar jarkom-1-6
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Kelompok 4 jarkom pp
Kelompok 4 jarkom ppKelompok 4 jarkom pp
Kelompok 4 jarkom pp
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMakalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
 

More from SangPenaklukChanel

More from SangPenaklukChanel (10)

PERTEMUAN KE 4 MODEL DATA SPASIAL.ppt
PERTEMUAN KE 4 MODEL DATA SPASIAL.pptPERTEMUAN KE 4 MODEL DATA SPASIAL.ppt
PERTEMUAN KE 4 MODEL DATA SPASIAL.ppt
 
PERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptx
PERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptxPERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptx
PERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptx
 
KONTRAK PERKULIAHAN.pptx
KONTRAK PERKULIAHAN.pptxKONTRAK PERKULIAHAN.pptx
KONTRAK PERKULIAHAN.pptx
 
ICTVT-05-10-20.pptx
ICTVT-05-10-20.pptxICTVT-05-10-20.pptx
ICTVT-05-10-20.pptx
 
Project 2.pptx
Project 2.pptxProject 2.pptx
Project 2.pptx
 
Project 1.pptx
Project 1.pptxProject 1.pptx
Project 1.pptx
 
Sistem Informasi Geografis.pptx
Sistem Informasi Geografis.pptxSistem Informasi Geografis.pptx
Sistem Informasi Geografis.pptx
 
9.1 panduan instalasi Virtual BOX.pptx
9.1 panduan instalasi Virtual BOX.pptx9.1 panduan instalasi Virtual BOX.pptx
9.1 panduan instalasi Virtual BOX.pptx
 
pertemuan ke 1 Komunikasi data.pptx
pertemuan ke 1 Komunikasi data.pptxpertemuan ke 1 Komunikasi data.pptx
pertemuan ke 1 Komunikasi data.pptx
 
cLIENT sERVER.pptx
cLIENT sERVER.pptxcLIENT sERVER.pptx
cLIENT sERVER.pptx
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

Switching & Routing

  • 2. 1. Siswa Mampu membedakan antara Switching dan Routing 2. Siswa Memahami Prinsip Kerja Switch 3. Siswa di harapkan mengetahui Konsep Dasar Routing 4. Siswa Mampu mengetahui Routing Statis & Dinamis TUJUAN PEMBELAJARAN
  • 3. Switching= Memindahkan / Meneruskan Frame data yang berisi bit informasi berdasarkan MAC Address (alamat mesin) sumber & Tujuan Routing= Merutekan / Mengarahkan Paket data yang berisi bit informasi berdasarkan IP Address (alamat logika IP) Sumber & Tujuan
  • 4. » Dasar dari proses Switching adalah protokolEthernet » Ethernet bersifat multi-access broadcast = akses dari 1 ke 1 atau 1 ke banyak » Menggunakan metode CSMA/CD (Collision Sense Multiple Access / Collision Detection) untuk mendeteksi terjadinya tabrakan » Semakin banyak Collisions/tabrakan dapat menurunkan performansi Jaringan » Media akses : CAT5(e), Fiber Optik, Wireless » Kecepatan dari 10Mbps sampai 10,000 Mbps (10 Gbps) Protokol Ethernet
  • 5. » Perangkat Layer 1 » Meneruskan & Memperkuat sinyal » 1 collision /bandwidth domain (1 jalan dipakai bersama semua jenis kendaraan) » Hanya 1 perangkat yang dapat mengirim data dalam sekali waktu (Half duplex) » Bandwidth yang tersedia hanya 50-60% karena pemakaian bersama » Kecepatan max 10 Mbps Hubs
  • 6. » Perangkat Layer 2 » Mempelajari MAC addresses dari setiap perangkat yang terhubung ke setiap port » Setiap port adalah 1 collision domain (jalan yang tersedia lebih banyak = mengurangi tabrakan) » Setiap port memperoleh alokasi bandwidth/ tidak sharing. » Bandwidth yang tersedia 100% disetiap port » Kecepatan max 10 Mbps s/d 100 Gbps » Setiap port dapat mengirim & menerima bersamaan (Full Duplex) Switches
  • 7. Switch merupakan hardware (perangkat keras) jaringan komputer yang sama dengan HUB, perbedaanya switch ini lebih pintar walaupun harganya sedikit lebih mahal dengan HUB. Cara kerja switch yaitu dengan cara menerima paket data pada suatu port lalu akan melihat MAC (Media Access Control) tujuannya dan membangun sebuah koneksi logika dengan port yang sudah terhubung dengan node atau perangkat tujuan, sehingga selain port yang dituju tidak dapat menerima paket data yang dikirimkan dan akan mengurangi terjadinya tabrakan data atau disebut dengan collision. Setiap perangkat yang terhubung ke port tertentu, MAC addresnya akan dicatat di MAC address table yang nantinya disimpan pada memori chache switch, itulah bagaimana switch bekerja. Prinsip Kerja Switch
  • 8. Switch jenis Rackmount memiliki satuan U, dimana 1U = 4,5 cm yang berarti Memiliki ketebalan/ketinggan dimensi perangkat
  • 9. Switch jenis Rackmount memiliki satuan U, dimana 1U = 4,5 cm yang berarti Memiliki ketebalan/ketinggan dimensi perangkat
  • 10.
  • 11.
  • 12. » Mendukung Interface Ethernet 100 Mbps s/s 100 Gigabit » Mendukung Port Optics Single Mode dan Multimode dari jangkauan bandwidth rendah sampai tinggi seperti DWDM » Mendukung Konsolidasi LAN & SAN (Storage Area Network) melalui interface FCoE (Fibre Channel over Ethernet) High Performance Switch
  • 13. » Routing - Pengaturan jalur antar Segment Network yang berbeda berdasarkan IP Address tujuan (atau bisa juga asal). » Bekerja pada OSI layer 3(Network). » Untuk menghubungkan network yang berbeda segment (subnet) memerlukan sebuah perangkat yang mampu melakukan proses routing yang disebut dengan Router Routing
  • 14. » Memungkinkan kita melakukan pemantauan dan pengelolaan jaringan yang lebih baik. » Lebih aman (firewall filtering lebihmudah). » Trafik broadcast (Virus) hanya terkonsentrasi di local network segmen yang sama. » Untuk network skala besar, Routing bisa diimplementasikan menggunakan Dynamic Routing protocol (RIP/OSPF/BGP) Routing
  • 15. dynamic routes » Dibuat secara otomatis saat menambahkan IP Address pada interface » Informasi routing yang didapat dari protokol routing dinamik seperti RIP, OSPF, dan BGP. static routes » Informasi routing yang dibuat secara manual oleh user untuk mengatur ke arah mana trafik tertentu akan disalurkan. » Default route adalah salah satu contoh static routes. Routing
  • 16. Destination » Destination address » Network mask » 0.0.0.0/0 -> ke semua network Gateway IP Address gateway, harus merupakan IP Address yang satu subnet dengan IP yang terpasang pada salah satu interface Gateway Interface Digunakan apabila IP gateway tidak diketahui dan bersifat dinamik (biasanya digunakan di ppp interface). Pref Source source IP address dari paket yang akan meninggalkan router Distance Beban untuk kalkulasi pemilihan routing Parameter Dasar Routing
  • 17. Konsep Dasar Routing - Static Routing IP Address Gateway harus merupakan IP Address yang subnetnya sama dengan salah satu IP Address yang terpasang pada router (connect directly) • Dari gambar disampaing, PC 10.10.4.2 agar bisa Mengakses internet harus melewati 2 router Dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.10.2.1
  • 18. Dynamic Routing • Karena sebuah jaringan memiliki besar skala yang berbeda satu sama lain, maka sangat memungkinkan jika jaringan tersebut berkembang menjadi besar sekali. Maka penggunaan routing menjadi sangat penting dan kritis. • Informasi routing haruslah tepat dan kesalahan melakukan distribusi informasi routing harus diminimalisasi sedikit mungkin. • Sangatlah tidak nyaman jika harus menuliskan rule routing untuk puluhan bahkan ratusan router secara static.
  • 19.
  • 20. Interior Gateway Protocol (IGP) = yaitu routing protocol untuk suatu lokasi yang sama, misal : area kampus / organisasi / perusahaan Exterior Gateway Protocol (EGP) = yaitu routing protocol untuk “mengintegrasikan” antar routing-routing yang Berbeda dari banyak kampus, misal : kampus A dengan Kampus B, ISP A dengan ISP B
  • 21. Distance Vector = Router akan memilih rute terpendek dengan melihat berapa banyak Router/ Transit / Hop yang harus ditempuh Pengiriman data dari PC0 ke PC1 melewati Router0 dan Router3
  • 22. Link State = Pemilihan jalur oleh Router melaui pertimbangan beberapa Parameter penting seperti : besarnya bandwidth,delay ,metric dsb. Pengiriman data dari PC0 ke PC1 melewati Router0, Router2 dan Router3
  • 23. Link State & Distance Vector Which One is The best ??? Link State … Why ??? • Sedikit Hops/Transit tetapi tidak Memperdulikan parameter penting Lainnya seperti delay, bandwidth, Congestion pada Distance Vector Dapat memperlambat pengiriman Data. • Lebih baik banyak Hop/Transit tetapi Cepat sampai tujuan (Link State) karena lewat jalur bebas macet
  • 24. Routing Information Protocol (RIP) • Routing protokol distance vector • open standard dan mudah diimplementasikan • Metric berdasarkan pada jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan jalur • Jika hop count lebih dari 15, maka paket dibuang, • Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik • Sudah ditingkatkan menjadi RIPv2 dengan penambahan fitur tag, subnet eksternal, alamat hop berikutnya dan Autentikasi
  • 25. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) • routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco • update routing setiap interval 90 detik • dapat menangani topologi yang komplek • Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, • delay dan reliability
  • 26. OSPF (Open Shortest Path First) • Protokol ini bersifat open yang berarti dapat diadopsi oleh siapa pun • Protokol routing link-state. • OSPF lebih effisien daripada RIP. • OSPF didesain oleh IETF ( Internet Engineering Task Force ) • Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah. • Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan. • OSPF adalah linkstate protokol dimana dapat memelihara rute dalam • dinamik network struktur dan dapat dibangun beberapa bagian dari subnetwork. • Menggunakan protokol broadcast.
  • 27. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) • EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector • Menggunakan protokol routing enhanced distance vector. • Menggunakan cost load balancing yang tidak sama. • Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state. • Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.