SlideShare a Scribd company logo
Seksi Kesehatan Lingkungan
Dinas Kesehatan Provinsi NTB
Mataram, 12 Juli 2017
Nama : BURHANUDIN, SKM
Jabatan: Sanitarian Madya (Seksi PL Dinkes NTB)
Tupokasi : Pengelola Program Penyehatan Air (1)
Sanitasi Dasar (2)
Tugas +an : - Menyusun Rencana Kerja Program PL
(Dekon, APBD dan sumber lain)
- Program TTU dan KKS
- Analisis Data PL
- Tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan
Status : Perlu ...????
KESLING
PENGAWASAN
KUALITAS AIR
PENYEHATAN
SANITASI
DASAR
PENYEHATAN
PANGAN
PENYEHATAN
LIMBAH &
RADIASI
PENY
UDARA,
TANAH &
KAWASAN
DASAR HUKUM
STANDAR BAKU MUTU KESLING &
PERSYARATAN KESEHATAN SEKOLAH
HIGIENE SANITASI MAKANAN
JAJANAN
PENGAMANAN SAMPAH
PENGAWASAN
UU No. 36
Tahun 2009
PP No 66
Tahun 2014
PERATURAN
MENKES
Pasal 163 (ayat 1) : Pemerintah,
pemda dan masyarakat menjamin
ketersediaan lingkungan yang sehat
dan tidak mempunyai risiko buruk
bagi kesehatan
Pasal 79 : Kesehatan sekolah
diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup
sehat peserta didik dalam
lingkungan hidup sehat sehingga
peserta didik dapat belajar,
tumbuh, dan berkembang secara
harmonis dan setinggi-tingginya
menjadi SDM yang berkualitas
• KMK No. 1429/2006 tentang
Penyelenggaraan Kesehatan
Lingkungan Sekolah
• KMK Nomor 942/2003 ttg
Penyelenggaraan Higiene Sanitasi
Makanan Jajanan
• PMK 416/1990 ttg syarat -syarat
dan pengawasan kualitas air
Kualitas Lingkungan yang sehat
ditentukan melalui pencapaian
atau pemenuhan Standar Baku
Mutu Kesling & Persyaratan
Kesehatan
 Pelaksanaan 7K
 Penyediaan sarana air
bersih sanitasi
 KTR
 Kawasan Tanpa
Narkoba dan Pornografi
 Kantin sekolah
 Pemanfaatan
pekarangan sekolah
Pendidikan
Kesehatan
Pembinaan
Lingkungan
Sehat
Pelayanan
Kesehatan
LOMBA SEKOLAH SEHAT
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Lingkungan
Kualitas Lingkungan yang sehat ditentukan melalui
pencapaian atau pemenuhan Standar Baku Mutu
Kesling & Persyaratan Kesehatan pada media
lingkungan
MEDIA LINGKUNGAN*
 Air
 Udara
 Tanah
 Pangan
 Sarana dan bangunan
 Vektor dan binatang pembawa
penyakit
Lingkungan
• Permukiman
• Tempat Kerja
• Tempat rekreasi
• Tempat dan
fasilitas umum
(Salah satunya
adalah sekolah
* Yang berhubungan atau berdampak langsung thd kesehatan masyarakat
• Jernih, tidak berasa dan
tidak berbau
• Air dalam keadaan
terlindung dari sumber
pencemaran, binatang
pembawa penyakit, dan
tempat
perkembangbiakan vektor.
• Aman dari kemungkinan
kontaminasi
• Tersedia dalam jumlah yang
cukup (20 ltr/org/hr)
PERSYARATAN
KESEHATAN
STANDAR BAKU
MUTU
Parameter fisik,
kimia, dan biologi,
radioaktivitas
Fisik :
• Kekeruhan = 25 NTU
• Warna = 50 TCU
• Suhu = ± 3 dari suhu udara
• Zat Padat Terlarut = 1000
mg/l
Biologis :
• Total Koliform= 50/100 ml
• E. Coli = 0/100 ml
Radioaktivitas :
Radon =
0,1 Bq/Gross Alpha
1 Bq/Gross Beta
Untuk hygiene dan sanitasi
STANDAR BAKU MUTU UDARA DALAM RUANG
No. Parameter FISIK Unit SBM (Kadar
maksimum yang
diperbolehkan)
Keterangan
1. Suhu oC 23-26 Terkondisi
2. Pencahayaan Lux Minimal 60 Minimal dan bervariasi
sesuai fungsi ruangan
3. Kelembaban % Rh 40 – 70 Relative humidity
4. Laju Ventilasi m/detik 0,15 – 0,50
5. Particulate Matter(PM)2,5 μg/m3 ≤35 24 jam
μg/m3 ≤15 Rata-rata setahun
6. Particulate Matter(PM)10 μg/m3 ≤ 70 dalam 24 jam
No. Parameter KIMIA Unit SBM (Kadar
maksimum yang
diperbolehkan)
Keterangan
1. Carbon monoksida (CO) mg/m3 10 8 jam
2. Carbon dioksida (CO2) ppm
mg/m3
1000
1800
8 jam
8 jam
3. Formaldehid (HCHO) ppm
μg/m3
0,1
120
8 jam
8 jam
4. Volatile Organic Compound
(VOC)
ppm 3 8 jam
5. NO2 μg/m3 200 1 jam
Untuk daerah yang memiliki radiasi alam yang tinggi, perlu dilakukan
remediasi
Tidak ada tanah terbuka dan tanah di sekolah harus ditanami dengan
tanaman sesuai jenisnya dengan memperhatikan dampaknya terhadap
konstruksi bangunan
Tidak ada genangan air pada tanah
Tanah dalam keadaan kering, tidak berdebu, dan tidak menjadi habitat
vektor
Tidak ditemukan telur Ascaris Lumbricoides sebagai indikator
pencemaran tinja manusia
Sarana pendidikan tidak di atas tanah yang telah tercemar seperti
tempat pembuangan akhir sampah dan bekas lokasi tambang
Kemiringan atap cukup sehingga tidak memungkinkan adanya genangan
air, bersih dan tidak bocor
LANTAI
Bersih, permukaan rata dan tidak retak,
tidak licin , serta kedap air.
DINDING
• Bersih, kuat, tidak retak
• Permukaan dinding yang selalu terkena
percikan air harus terbuat dari bahan
kedap air.
• Permukaan dinding bagian dalam
mudah dibersihkan
• Berwarna terang
• Tidak lembab (40-60% Rh)
• Lebar injakan tangga > 30 cm
• Tinggi anak tangga maks 20 cm
• Ada pegangan tangan
• Lebar tangga > 150 cm
Pencahayaan ruangan memiliki intensitas yang cukup ditandai dengan dapat
membaca buku dengan jelas tanpa bantuan penerangan pada siang hari (200-
300 lux)
Ventilasi : 20% dari luas lantai dengan laju ventilasi 0,15-0,25 m/detik
Kepadatan kelas :
jumlah murid disesuaikan dengan luas ruang kelas dengan perbandingan : 1,75
m/murid
Jarak papan tulis :
• jarak minimal papan tulis dengan murid paling depan 2,5 m
• Jarak maksimal papan tulis dengan murid paling belakang 9 m
• Menggunakan air bersih yang mengalir
• Tersedia sabun
• Tersedia 1 tempat cuci tangan untuk 2 kelas
• Bersih dan tidak bau
• Ventilasi dan penerangan cukup
• Lantai kedap air, tidak licin, dan
tidak ada genangan air
• Tidak ada nyamuk/jentik nyamuk
• Tersedia air bersih dan sabun
• Jumlah sarana 1:40 untuk murid
laki-laki dan 1:25 untuk murid
perempuan
Terpisah antara sampah
organik dan anorganik
Terbuat dari bahan yang
kuat, cukup ringan,
kedap air, dan tidak
mudah bocor
Memiliki penutup
Dikosongkan setiap hari
Tidak Overload
TEMPAT SAMPAH & SPAL
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) tertutup dan air limbah mengalir
lancar (tidak menimbulkan genangan
• Makanan jajanan yang dijual dalam keadaan
terbungkus/tertutup
• Jajanan kemasan dalam keadaan baik dan
tidak kadaluarsa
• Tempat penyimpanan makanan bersih,
terlindung dari debu, terhindar dari bahan
kimia berbahaya, serangga dan hewan lain
• Dapur selalu bersih dan memenuhi
persyaratan kesehatan
• Peralatan masak dan makan dicuci bersih
setelah digunakan
• Peralatan disimpan di tempat yang bebas
pencemaran
• Tidak menggunakan kembali peralatan yang
dirancang untk sekali pemakaian
• Pengolah dan penyaji makanan selalu
menjaga kebersihan dengan selalu mencuci
tangan sebelum memasak dan setelah dari
toilet
• Halaman sekolah tidak
banyak debu
• Tanaman terlihat rapi
• Tidak ada genangan air
• Tiak ada sampah
berserakan
Persyaratan
Kesehatan
• Bebas nyamuk
• Bebas dari lalat
• Bebas kecoa
• Bebas tikus
Hygiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan,
orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Penjamah makanan jajanan adalah orang yang secara langsung atau
tidak langsung berhubungan dengan makanan dan peralatannya sejak
dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai
dengan penyajian.
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh
pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai
makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan
1. Penjamah Makanan
 tidak menderita penyakit mudah menular misal :
batuk, pilek, influenza, diare, penyakit perut
sejenisnya
 menutup luka (pada luka terbuka/ bisul atau luka
lainnya)
 menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku, dan
pakaian; d. memakai celemek, dan tutup kepala
 mencuci tangan setiap kali hendak menangani
makanan.
 menjamah makanan harus memakai alat/
perlengkapan, atau dengan alas tangan
 tidak sambil merokok, menggaruk anggota badan
(telinga, hidung, mulut atau bagian lainnya)
2. Peralatan
 Peralatan yang digunakan untuk mengolah dan
menyajikan makanan jajanan harus sesuai dengan
peruntukannya dan memenuhi persyaratan hygiene
sanitasi.
 Upaya :
a. peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air
bersih dan dengan sabun;
b. lalu dikeringkan dengan alat pengering/lap yang
bersih
c. kemudian peralatan yang sudah bersih tersebut
disimpan di tempat yang bebas pencemaran.
 Dilarang menggunakan kembali peralatan yang
dirancang hanya untuk sekali pakai.
3. Air, Bahan Makanan, Bahan Tambahan dan Penyajian
Air
 Air yang digunakan dalam penanganan makanan
jajanan harus air yang memenuhi standar dan
Persyaratan Hygiene Sanitasi yang berlaku bagi air
bersih atau air minum.
 Air bersih yang digunakan untuk membuat minuman
harus dimasak sampai mendidih.
Bahan Makanan
 Semua bahan yang diolah menjadi makanan jajanan
harus dalam keadaan baik mutunya, segar dan tidak
busuk.
 Semua bahan olahan dalam kemasan yang diolah
menjadi makanan jajanan harus bahan olahan yang
terdaftar di Departemen Kesehatan, tidak
Bahan Tambahan
 Bahan makanan, serta bahan tambahan makanan dan bahan
penolong makanan jajanan siap saji harus disimpan secara
terpisah
 Bahan makanan yang cepat rusak atau cepat membusuk harus
disimpan dalam wadah terpisah.
Penyajian
 Disajikan pada tempat/alat perlengkapan yang bersih, dan aman
bagi kesehatan.
 Dijajakan dalam keadaan terbungkus dan atau tertutup.
 Pembungkus yang digunakan dan atau tutup makanan jajanan
harus dalam keadaan bersih dan tidak mencemari makanan.
 Pembungkus dilarang ditiup
 Makanan jajanan yang diangkut, harus dalam keadaan tertutup
atau terbungkus dan dalam wadah yang bersih
 Makanan jajanan yang diangkut harus dalam wadah yang terpisah
dengan bahan mentah sehinggga terlindung dari pencemaran.
 Makanan jajanan yang siap disajikan dan telah lebih dari 6 (enam)
jam apabila masih dalam keadaan baik, harus diolah kembali
4. Sarana Penjaja
 Makanan jajanan yang dijajakan dengan sarana
penjaja konstruksinya harus dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat melindungi makanan dari
pencemaran. (2)
 Konstruksi sarana penjaja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan yaitu
antara lain :
a. mudah dibersihkan;
b. tersedia tempat untuk : air bersih, penyimpanan
bahan makanan, penyimpanan makanan jadi/siap
disajikan, penyimpanan peralatan, tempat cuci (alat,
tangan, bahan makanan), tempat sampah.
 Pada waktu menjajakan makanan persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dipenuhi,
Media Penyehatan Pangan di Sekolah
BILA TIDAK DIAMANKAN
Bau Pencemaran Air,
Udara, Tanah
Perkembangbiakan
Vektor
Kotor dan Kumuh
Bencana banjir,
kebakaran,
longsor
Kecelakaan krn
tertusuk benda
tajam
DITIMBUN DIBAKAR
DIBUANG KE
SUNGAI/KALI
DIBUANG DI
SEMBARANG
TEMPAT
Kondisi saat ini, masyarakat mengelola sampahnya dengan dikumpulkan di bak
sampah, kemudian diangkut petugas kebersihan untuk dikumpulkan di Tempat
Pengumpulan Sementara dan akhirnya dibuang di Tempat Pemrosesan Akhir
(TPA).
Pola kumpul – angkut – buang berdasarkan hasil perhitungan Bappenas,
pada tahun 1995 perkiraan timbulan sampah di Indonesia mencapai 22,5 juta
ton, dan meningkat lebih dua kali lipat pada tahun 2020 menjadi 53,7 juta ton.
Sampah Jakarta masuk ke dalam sungai ciliwung 600 m3/hari atau setara
dengan 7 lapangan sepak bola.
Mengajak masyarakat untuk merubah pola
kumpul–angkut–buang menjadi pola
pemilah sampah (menyediakan tempat
sampah terpisah organik dan non
organik - membuang sampah pada
tempatnya – pilah sampah – daur ulang)
Pengurangan sampah dari sumbernya dimulai dari pemilahan sampai
pemrosesan akhir dengan mengaplikasikan 3R (Reduce-Reuse-Recycle)
Pengelolaan Sampah
Undang-undang no. 18 tahun 2008
pengelolaan sampah didefinisikan
sebagai kegiatan yang sistematis,
menyeluruh dan berkesinambungan
yang meliputi pengurangan dan
penanganan sampah.
 Kegiatan pengurangan meliputi
pembatasan timbulan sampah,
pendaur ulang sampah dan/atau
pemanfaatan kembali sampah.
 Kegiatan penanganan meliputi
pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan,
pemrosesan akhir sampah
Pencegahan
Pengurangan
Penggunaan
Daur Ulang
Pemulihan
Buang
Anorganik Organik
Jenis sampah yang dapat menyebabkan bau,
seperti sisa sayuran, sisa makanan dan barang
yang dapat diurai
Jenis sampah yang tidak dapat terurai oleh alam
3
R
REDUCE
upaya
pengelolaan
sampah dengan
cara mengurangi
volume sampah
itu sendiri
REUSE
menggunakan
kembali sampah yang
ada, untuk keperluan
yang sama atau
fungsinya yang sama
RECYCLE
pemanfaatan
sampah untuk
menghasilkan
produk yang sama
atau produk yang
lain, atau
mendaur ulang
barang lama
menjadi barang
baru
Mengurangi pemakaian
kantong plastik
Mengutamakan
membeli produk
berwadah sehingga
bisa diisi ulang
Membeli produk atau
barang yang tahan
lama, dll.
Memanfaatkan
lembaran yang
kosong pada
kestas yang sudah
digunakan
Mengutamakan
membeli produk
berwadah
sehingga
Sampah organik dijadikan
kompos
Sampah anorganik dikumpulkan
untuk didaur ulang (diberikan
Bahan-bahan yang diperlukan:
• Keranjang plastik berventilasi
dengan ukuran besar/sedang
disertai tutup (tempat pakaian
kotor, keranjang plastik, gentong
tanah liat atau ember yang
dilobangi)
• Kardus bekas seukuran keranjang
plastik
• Gabah/kulit beras yang dimasukan
ke dalam kantung vitrase ( 2 buah)
• Kompos jadi yang dapat dibeli di
tempat-tempat penjualan bibit atau
bunga, yang nantinya kompos jadi
ini dicampur atau diaduk dengan
sampah organik yang sudah dicacah
(daun, sayuran, sisa buah, dll)
Tutup Keranjang
Sampah
Kain hitam berpori
Keranjang Sampah
Plastik
Bantal Sekam
Atas
Sampah
Organik
Kompos
Jadi
Bantal Sekam
Bawah
Kardus
• Gali tanah sedalam 50-100
cm. Lubang dibuat dengan
jarak minimal 10 meter dari
sumur untuk menghindari
tercemarnya sumur.
• Isi lubang dengan sampah
organik yang telah dicacah.
• Tutup atau taburi sampah
dengan tanah secara berkala
untuk mengurangi bau.
• Jika telah penuh, tutup lubang
dengan tanah.
• Setelah tiga bulan, lubang
dapat digali. Hasil galian dapat
digunakan sebagai kompos
sedangkan lubangnya dapat
digunakan untuk membuat
kompos kembali.
Membuat Kompos dari Sampah Bagi Sekolah yang Memiliki
Lahan
PENGERTIAN
Konsep
pengumpulan
sampah kering
(plastik, kertas,
karton, kaleng, dll)
untuk
memaksimalkan
partisipasi warga
dalam pengelolaan
sampah lingkungan
TUJUAN
Sebagai
sebuah
mekanisme
untuk
mengurangi
volume
sampah di
tingkat
masyarakat
karena
kemampuanny
a dalam
sistem
pengumpulan
dan
pemulahan
sampah yang
terintegrasi di
tingkat paling
MEKANISME
KERJA
1. Pemilahan
Sampah
2. Penyetoran
dan
Pencatatan
3. Pengolaha
n Daur
Ulang
4. Metode
Konversi
Biopori adalah lubang-lubang kecil atau pori-pori di dalam tanah yang
terbentuk akibat berbagai akitifitas organisme di dalamnya, seperti
cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya.
Manfaat
• meningkatkan daya resapan air
• Mengubah sampah organik menjadi
kompos
• Mengurangi emisi gas rumah kaca
(CO2 dan metan)
• Memanfaatkan fauna tanah dan atau
akar tanaman dan mengatasi masalah
yang ditimbulkan oleh genangan air
seperti penyakit demam berdarah dan
malaria
• Mengurangi air hujan yang dibuang
percuma ke laut
• Mengurangi genangan air yang
menimbulkan penyakit
• Mengurangi resiko banjir di musim
hujan
Dimana dapat dibuat /
dipasang lubang biopori
resapan air ?
1. Pada alas saluran air hujan
di sekitar sekolah 
mengurangi volume air yang
dialirkan sehingga mencegah
air meluap ke luar selokan
2. Di sekeliling pohon 
menjadi sumber air untuk
pohon tersebut
3. Pada tanah kosong antar
tanaman/ batas tanaman
• Buat lubang silindris ke dalam tanah dengan diameter10 cm,
kedalaman 100 cm atau tidak melampaui kedalaman air tanah
• Jarak pembuatan lubang resapan biopori antara 50 – 100 cm.
Pembuatan lubang dapat dibuat dengan memakai alat bantu yang
disebut bor biopori
• Memperkuat mulut atau pangkal lubang dengan menggunakan
1. paralon dengan diameter 10 cm, panjang minimal 10 cm;
atau
2. adukan semen selebar 2 – 3 cm, setebal 2 cmdisekeliling
mulut lubang.
• Isi lubang Biopori dengan sampah organik yang berasal dari
dedaunan, pangkasan rumput dari halaman atau sampah dapur; dan
Menutup lubang resapan biopori dengan saringan kawat/lainnya.
• Setelah Lubang Resapan Biopori dibuat, secara berkala lubang harus
dirawat dan dipelihara dengan cara:
• Mengisi sampah organik kedalam lubang resapan biopori;
Memasukkan sampah organik secara berkala pada saat terjadi
penurunan volume sampah organik pada lubang resapan biopori;
dan/atau Mengambil sampah organik yang ada dalam lubang resapan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan /
IKL (PMK 13 / 2015)
Uji
Laboratorium
Analisis Risiko
Kesehatan
Lingkungan
Pengamatan
Fisik Media
Lingkungan
Dilakukan
dengan
cara
Pengukuran
Media
Lingkungan di
Tempat
•Puskesmas
•Dinkes Kabupaten/Kota
•Pemangku kepentingan
lainnya
Eksternal
•Kepala sekolah
•Guru
•Peserta Didik
Internal
Kartu Inspeksi
Kesling Sekolah
Rapor Kesehatan
Lingkungan
Sekolah
KEPALA
DAERAH
Tempat &
Fasilitas
Umum
TMS MS
Rekomendas
i /Saran
tindak lanjut
•Dinas
Kesehatan
•Stakeholder
PERSYARATAN
KESEHATAN TFU
Masyarakat
http://anakbersinar.com/assets/images/public/media/0b66834782d41ad790238af210e6470f.jpg
SEHAT ADALAH HARTAKU,
YANG HARUS KU JAGA
DAN KU PELIHARA

More Related Content

What's hot

KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.docKAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
keslingkembangan
 
PHBS DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN.ppt
PHBS DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN.pptPHBS DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN.ppt
PHBS DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN.ppt
FadluMajid
 
edukasi PHBS Di tempat kerja.ppt
edukasi PHBS Di tempat kerja.pptedukasi PHBS Di tempat kerja.ppt
edukasi PHBS Di tempat kerja.ppt
andiRifai9
 
Sanitasi lingkungan
Sanitasi lingkunganSanitasi lingkungan
Sanitasi lingkungan
eli priyatna laidan
 
Phbs institusi pendidikan
Phbs institusi pendidikanPhbs institusi pendidikan
Phbs institusi pendidikan
azwar Chaniago
 
5 kunci keamanan pangan anak sekolah (PJAS)
5 kunci keamanan pangan anak sekolah (PJAS)5 kunci keamanan pangan anak sekolah (PJAS)
5 kunci keamanan pangan anak sekolah (PJAS)
Heru Fernandez
 
Program kesling (1)
Program kesling (1)Program kesling (1)
Program kesling (1)
BidangTFBBPKCiloto
 
PPT PHBS di Sekolah.pptx
PPT PHBS di Sekolah.pptxPPT PHBS di Sekolah.pptx
PPT PHBS di Sekolah.pptx
DodiEffendi1
 
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKESKUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
uning wikandari
 
Hiygiene Sanitasi Kantin sekolah
Hiygiene Sanitasi Kantin sekolahHiygiene Sanitasi Kantin sekolah
Hiygiene Sanitasi Kantin sekolah
Gilang Rosul
 
Sanitasi & hygiene
Sanitasi & hygieneSanitasi & hygiene
Sanitasi & hygiene
Tasya Lailia Kadari
 
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Mimi S Munadi
 
Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3
Sidik Darmanto
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
Shoetiaone
 
PPT-PENYULUHAN-KANTIN SEHAT.pptx
PPT-PENYULUHAN-KANTIN SEHAT.pptxPPT-PENYULUHAN-KANTIN SEHAT.pptx
PPT-PENYULUHAN-KANTIN SEHAT.pptx
TatanTardiyana1
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitPenanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Amako Rezeki Utama
 
Pembinaan kesehatan calon jemaah haji
Pembinaan kesehatan calon jemaah hajiPembinaan kesehatan calon jemaah haji
Pembinaan kesehatan calon jemaah hajiEdison Thomas
 
Soal lomba cerdas cermat uks
Soal lomba cerdas cermat uksSoal lomba cerdas cermat uks
Soal lomba cerdas cermat uks
ShiniCan Dra
 

What's hot (20)

KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.docKAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
 
PHBS DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN.ppt
PHBS DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN.pptPHBS DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN.ppt
PHBS DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN.ppt
 
edukasi PHBS Di tempat kerja.ppt
edukasi PHBS Di tempat kerja.pptedukasi PHBS Di tempat kerja.ppt
edukasi PHBS Di tempat kerja.ppt
 
Sanitasi lingkungan
Sanitasi lingkunganSanitasi lingkungan
Sanitasi lingkungan
 
Phbs institusi pendidikan
Phbs institusi pendidikanPhbs institusi pendidikan
Phbs institusi pendidikan
 
5 kunci keamanan pangan anak sekolah (PJAS)
5 kunci keamanan pangan anak sekolah (PJAS)5 kunci keamanan pangan anak sekolah (PJAS)
5 kunci keamanan pangan anak sekolah (PJAS)
 
Program kesling (1)
Program kesling (1)Program kesling (1)
Program kesling (1)
 
PPT PHBS di Sekolah.pptx
PPT PHBS di Sekolah.pptxPPT PHBS di Sekolah.pptx
PPT PHBS di Sekolah.pptx
 
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKESKUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
 
Hiygiene Sanitasi Kantin sekolah
Hiygiene Sanitasi Kantin sekolahHiygiene Sanitasi Kantin sekolah
Hiygiene Sanitasi Kantin sekolah
 
Sanitasi & hygiene
Sanitasi & hygieneSanitasi & hygiene
Sanitasi & hygiene
 
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
 
Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 
PPT-PENYULUHAN-KANTIN SEHAT.pptx
PPT-PENYULUHAN-KANTIN SEHAT.pptxPPT-PENYULUHAN-KANTIN SEHAT.pptx
PPT-PENYULUHAN-KANTIN SEHAT.pptx
 
Power Point PHBS
Power Point PHBSPower Point PHBS
Power Point PHBS
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
 
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitPenanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
 
Pembinaan kesehatan calon jemaah haji
Pembinaan kesehatan calon jemaah hajiPembinaan kesehatan calon jemaah haji
Pembinaan kesehatan calon jemaah haji
 
Soal lomba cerdas cermat uks
Soal lomba cerdas cermat uksSoal lomba cerdas cermat uks
Soal lomba cerdas cermat uks
 

Similar to Materi KESLING SEKOLAH Juli 2017.pptx

PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI
PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPIPENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI
PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI
luthfipmi1
 
MmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmSANITASI JASA BOGA.pptx
MmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmSANITASI JASA BOGA.pptxMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmSANITASI JASA BOGA.pptx
MmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmSANITASI JASA BOGA.pptx
OkaWidarsana
 
Hygiene Santasi Pangan Kanyhhhhhtin.pptx
Hygiene Santasi  Pangan Kanyhhhhhtin.pptxHygiene Santasi  Pangan Kanyhhhhhtin.pptx
Hygiene Santasi Pangan Kanyhhhhhtin.pptx
PuskesmasKebumenII
 
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
raden prawoto
 
Hygiene Santasi Pangan Kantin.pptx
Hygiene Santasi  Pangan Kantin.pptxHygiene Santasi  Pangan Kantin.pptx
Hygiene Santasi Pangan Kantin.pptx
azisbustari
 
dokumen.tips_perilaku-hidup-bersih-phbs-pondok-pesantren-ppt-fileweb-view2015...
dokumen.tips_perilaku-hidup-bersih-phbs-pondok-pesantren-ppt-fileweb-view2015...dokumen.tips_perilaku-hidup-bersih-phbs-pondok-pesantren-ppt-fileweb-view2015...
dokumen.tips_perilaku-hidup-bersih-phbs-pondok-pesantren-ppt-fileweb-view2015...
FebyCahyani2
 
Kader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkunganKader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkungan
Zakiah dr
 
dokumen.tips_kantin-sekolah-sehat.pptx
dokumen.tips_kantin-sekolah-sehat.pptxdokumen.tips_kantin-sekolah-sehat.pptx
dokumen.tips_kantin-sekolah-sehat.pptx
tiaraagatha4
 
Hygine Sanitasi Ponpes.pptx
Hygine Sanitasi Ponpes.pptxHygine Sanitasi Ponpes.pptx
Hygine Sanitasi Ponpes.pptx
KeslingTegalrejo
 
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatankaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
GusmanArsyad1
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
gebinawahyu
 
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasPenyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasDR Irene
 
Sanitasi dan Kesehatan lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan lingkunganSanitasi dan Kesehatan lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan lingkungan
Septi Ratnasari
 
PHBS SEKOLAH.pptx
PHBS SEKOLAH.pptxPHBS SEKOLAH.pptx
PHBS SEKOLAH.pptx
yuvida1
 
revisi-materi pembentukan Sekolah sehat TKSMP Th 2018 (1).pptx
revisi-materi pembentukan Sekolah sehat TKSMP Th 2018 (1).pptxrevisi-materi pembentukan Sekolah sehat TKSMP Th 2018 (1).pptx
revisi-materi pembentukan Sekolah sehat TKSMP Th 2018 (1).pptx
yuvida1
 
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGANPELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGANZakiah dr
 
Sanitasi dan K3
Sanitasi dan K3Sanitasi dan K3
Sanitasi dan K3
Agnescia Sera
 
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam SanitasiBahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
Syartiwidya Syariful
 
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes JabarMateri  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Dickdick Maulana
 
fdokumen.com_lingkungan-sekolah-sehat.ppt
fdokumen.com_lingkungan-sekolah-sehat.pptfdokumen.com_lingkungan-sekolah-sehat.ppt
fdokumen.com_lingkungan-sekolah-sehat.ppt
NanaDwiyana1
 

Similar to Materi KESLING SEKOLAH Juli 2017.pptx (20)

PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI
PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPIPENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI
PENGENDALIAN LINGKUNGAN IHT rumah sakit PPI
 
MmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmSANITASI JASA BOGA.pptx
MmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmSANITASI JASA BOGA.pptxMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmSANITASI JASA BOGA.pptx
MmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmSANITASI JASA BOGA.pptx
 
Hygiene Santasi Pangan Kanyhhhhhtin.pptx
Hygiene Santasi  Pangan Kanyhhhhhtin.pptxHygiene Santasi  Pangan Kanyhhhhhtin.pptx
Hygiene Santasi Pangan Kanyhhhhhtin.pptx
 
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
 
Hygiene Santasi Pangan Kantin.pptx
Hygiene Santasi  Pangan Kantin.pptxHygiene Santasi  Pangan Kantin.pptx
Hygiene Santasi Pangan Kantin.pptx
 
dokumen.tips_perilaku-hidup-bersih-phbs-pondok-pesantren-ppt-fileweb-view2015...
dokumen.tips_perilaku-hidup-bersih-phbs-pondok-pesantren-ppt-fileweb-view2015...dokumen.tips_perilaku-hidup-bersih-phbs-pondok-pesantren-ppt-fileweb-view2015...
dokumen.tips_perilaku-hidup-bersih-phbs-pondok-pesantren-ppt-fileweb-view2015...
 
Kader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkunganKader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkungan
 
dokumen.tips_kantin-sekolah-sehat.pptx
dokumen.tips_kantin-sekolah-sehat.pptxdokumen.tips_kantin-sekolah-sehat.pptx
dokumen.tips_kantin-sekolah-sehat.pptx
 
Hygine Sanitasi Ponpes.pptx
Hygine Sanitasi Ponpes.pptxHygine Sanitasi Ponpes.pptx
Hygine Sanitasi Ponpes.pptx
 
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatankaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
 
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasPenyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
 
Sanitasi dan Kesehatan lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan lingkunganSanitasi dan Kesehatan lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan lingkungan
 
PHBS SEKOLAH.pptx
PHBS SEKOLAH.pptxPHBS SEKOLAH.pptx
PHBS SEKOLAH.pptx
 
revisi-materi pembentukan Sekolah sehat TKSMP Th 2018 (1).pptx
revisi-materi pembentukan Sekolah sehat TKSMP Th 2018 (1).pptxrevisi-materi pembentukan Sekolah sehat TKSMP Th 2018 (1).pptx
revisi-materi pembentukan Sekolah sehat TKSMP Th 2018 (1).pptx
 
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGANPELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
 
Sanitasi dan K3
Sanitasi dan K3Sanitasi dan K3
Sanitasi dan K3
 
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam SanitasiBahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
 
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes JabarMateri  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
 
fdokumen.com_lingkungan-sekolah-sehat.ppt
fdokumen.com_lingkungan-sekolah-sehat.pptfdokumen.com_lingkungan-sekolah-sehat.ppt
fdokumen.com_lingkungan-sekolah-sehat.ppt
 

Recently uploaded

Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
ApriyandiIyan1
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
adminguntur
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
Zainul Ulum
 
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contohslip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
projecttomarss
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
DwiSuprianto2
 
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdfBerita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
DenniPratama2
 

Recently uploaded (6)

Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
 
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contohslip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
 
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdfBerita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
 

Materi KESLING SEKOLAH Juli 2017.pptx

  • 1. Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi NTB Mataram, 12 Juli 2017
  • 2. Nama : BURHANUDIN, SKM Jabatan: Sanitarian Madya (Seksi PL Dinkes NTB) Tupokasi : Pengelola Program Penyehatan Air (1) Sanitasi Dasar (2) Tugas +an : - Menyusun Rencana Kerja Program PL (Dekon, APBD dan sumber lain) - Program TTU dan KKS - Analisis Data PL - Tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan Status : Perlu ...????
  • 4. DASAR HUKUM STANDAR BAKU MUTU KESLING & PERSYARATAN KESEHATAN SEKOLAH HIGIENE SANITASI MAKANAN JAJANAN PENGAMANAN SAMPAH PENGAWASAN
  • 5.
  • 6. UU No. 36 Tahun 2009 PP No 66 Tahun 2014 PERATURAN MENKES Pasal 163 (ayat 1) : Pemerintah, pemda dan masyarakat menjamin ketersediaan lingkungan yang sehat dan tidak mempunyai risiko buruk bagi kesehatan Pasal 79 : Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi SDM yang berkualitas • KMK No. 1429/2006 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah • KMK Nomor 942/2003 ttg Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan • PMK 416/1990 ttg syarat -syarat dan pengawasan kualitas air Kualitas Lingkungan yang sehat ditentukan melalui pencapaian atau pemenuhan Standar Baku Mutu Kesling & Persyaratan Kesehatan
  • 7.  Pelaksanaan 7K  Penyediaan sarana air bersih sanitasi  KTR  Kawasan Tanpa Narkoba dan Pornografi  Kantin sekolah  Pemanfaatan pekarangan sekolah Pendidikan Kesehatan Pembinaan Lingkungan Sehat Pelayanan Kesehatan LOMBA SEKOLAH SEHAT
  • 8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Kualitas Lingkungan yang sehat ditentukan melalui pencapaian atau pemenuhan Standar Baku Mutu Kesling & Persyaratan Kesehatan pada media lingkungan MEDIA LINGKUNGAN*  Air  Udara  Tanah  Pangan  Sarana dan bangunan  Vektor dan binatang pembawa penyakit Lingkungan • Permukiman • Tempat Kerja • Tempat rekreasi • Tempat dan fasilitas umum (Salah satunya adalah sekolah * Yang berhubungan atau berdampak langsung thd kesehatan masyarakat
  • 9.
  • 10. • Jernih, tidak berasa dan tidak berbau • Air dalam keadaan terlindung dari sumber pencemaran, binatang pembawa penyakit, dan tempat perkembangbiakan vektor. • Aman dari kemungkinan kontaminasi • Tersedia dalam jumlah yang cukup (20 ltr/org/hr) PERSYARATAN KESEHATAN STANDAR BAKU MUTU Parameter fisik, kimia, dan biologi, radioaktivitas Fisik : • Kekeruhan = 25 NTU • Warna = 50 TCU • Suhu = ± 3 dari suhu udara • Zat Padat Terlarut = 1000 mg/l Biologis : • Total Koliform= 50/100 ml • E. Coli = 0/100 ml Radioaktivitas : Radon = 0,1 Bq/Gross Alpha 1 Bq/Gross Beta Untuk hygiene dan sanitasi
  • 11. STANDAR BAKU MUTU UDARA DALAM RUANG No. Parameter FISIK Unit SBM (Kadar maksimum yang diperbolehkan) Keterangan 1. Suhu oC 23-26 Terkondisi 2. Pencahayaan Lux Minimal 60 Minimal dan bervariasi sesuai fungsi ruangan 3. Kelembaban % Rh 40 – 70 Relative humidity 4. Laju Ventilasi m/detik 0,15 – 0,50 5. Particulate Matter(PM)2,5 μg/m3 ≤35 24 jam μg/m3 ≤15 Rata-rata setahun 6. Particulate Matter(PM)10 μg/m3 ≤ 70 dalam 24 jam No. Parameter KIMIA Unit SBM (Kadar maksimum yang diperbolehkan) Keterangan 1. Carbon monoksida (CO) mg/m3 10 8 jam 2. Carbon dioksida (CO2) ppm mg/m3 1000 1800 8 jam 8 jam 3. Formaldehid (HCHO) ppm μg/m3 0,1 120 8 jam 8 jam 4. Volatile Organic Compound (VOC) ppm 3 8 jam 5. NO2 μg/m3 200 1 jam
  • 12. Untuk daerah yang memiliki radiasi alam yang tinggi, perlu dilakukan remediasi Tidak ada tanah terbuka dan tanah di sekolah harus ditanami dengan tanaman sesuai jenisnya dengan memperhatikan dampaknya terhadap konstruksi bangunan Tidak ada genangan air pada tanah Tanah dalam keadaan kering, tidak berdebu, dan tidak menjadi habitat vektor Tidak ditemukan telur Ascaris Lumbricoides sebagai indikator pencemaran tinja manusia Sarana pendidikan tidak di atas tanah yang telah tercemar seperti tempat pembuangan akhir sampah dan bekas lokasi tambang
  • 13. Kemiringan atap cukup sehingga tidak memungkinkan adanya genangan air, bersih dan tidak bocor
  • 14. LANTAI Bersih, permukaan rata dan tidak retak, tidak licin , serta kedap air. DINDING • Bersih, kuat, tidak retak • Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air harus terbuat dari bahan kedap air. • Permukaan dinding bagian dalam mudah dibersihkan • Berwarna terang • Tidak lembab (40-60% Rh)
  • 15. • Lebar injakan tangga > 30 cm • Tinggi anak tangga maks 20 cm • Ada pegangan tangan • Lebar tangga > 150 cm
  • 16. Pencahayaan ruangan memiliki intensitas yang cukup ditandai dengan dapat membaca buku dengan jelas tanpa bantuan penerangan pada siang hari (200- 300 lux) Ventilasi : 20% dari luas lantai dengan laju ventilasi 0,15-0,25 m/detik
  • 17. Kepadatan kelas : jumlah murid disesuaikan dengan luas ruang kelas dengan perbandingan : 1,75 m/murid Jarak papan tulis : • jarak minimal papan tulis dengan murid paling depan 2,5 m • Jarak maksimal papan tulis dengan murid paling belakang 9 m
  • 18. • Menggunakan air bersih yang mengalir • Tersedia sabun • Tersedia 1 tempat cuci tangan untuk 2 kelas
  • 19. • Bersih dan tidak bau • Ventilasi dan penerangan cukup • Lantai kedap air, tidak licin, dan tidak ada genangan air • Tidak ada nyamuk/jentik nyamuk • Tersedia air bersih dan sabun • Jumlah sarana 1:40 untuk murid laki-laki dan 1:25 untuk murid perempuan
  • 20. Terpisah antara sampah organik dan anorganik Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, kedap air, dan tidak mudah bocor Memiliki penutup Dikosongkan setiap hari Tidak Overload TEMPAT SAMPAH & SPAL Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) tertutup dan air limbah mengalir lancar (tidak menimbulkan genangan
  • 21. • Makanan jajanan yang dijual dalam keadaan terbungkus/tertutup • Jajanan kemasan dalam keadaan baik dan tidak kadaluarsa • Tempat penyimpanan makanan bersih, terlindung dari debu, terhindar dari bahan kimia berbahaya, serangga dan hewan lain • Dapur selalu bersih dan memenuhi persyaratan kesehatan • Peralatan masak dan makan dicuci bersih setelah digunakan • Peralatan disimpan di tempat yang bebas pencemaran • Tidak menggunakan kembali peralatan yang dirancang untk sekali pemakaian • Pengolah dan penyaji makanan selalu menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan sebelum memasak dan setelah dari toilet
  • 22. • Halaman sekolah tidak banyak debu • Tanaman terlihat rapi • Tidak ada genangan air • Tiak ada sampah berserakan
  • 23. Persyaratan Kesehatan • Bebas nyamuk • Bebas dari lalat • Bebas kecoa • Bebas tikus
  • 24.
  • 25. Hygiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Penjamah makanan jajanan adalah orang yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan makanan dan peralatannya sejak dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai dengan penyajian. Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan
  • 26. 1. Penjamah Makanan  tidak menderita penyakit mudah menular misal : batuk, pilek, influenza, diare, penyakit perut sejenisnya  menutup luka (pada luka terbuka/ bisul atau luka lainnya)  menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku, dan pakaian; d. memakai celemek, dan tutup kepala  mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan.  menjamah makanan harus memakai alat/ perlengkapan, atau dengan alas tangan  tidak sambil merokok, menggaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut atau bagian lainnya)
  • 27. 2. Peralatan  Peralatan yang digunakan untuk mengolah dan menyajikan makanan jajanan harus sesuai dengan peruntukannya dan memenuhi persyaratan hygiene sanitasi.  Upaya : a. peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air bersih dan dengan sabun; b. lalu dikeringkan dengan alat pengering/lap yang bersih c. kemudian peralatan yang sudah bersih tersebut disimpan di tempat yang bebas pencemaran.  Dilarang menggunakan kembali peralatan yang dirancang hanya untuk sekali pakai.
  • 28. 3. Air, Bahan Makanan, Bahan Tambahan dan Penyajian Air  Air yang digunakan dalam penanganan makanan jajanan harus air yang memenuhi standar dan Persyaratan Hygiene Sanitasi yang berlaku bagi air bersih atau air minum.  Air bersih yang digunakan untuk membuat minuman harus dimasak sampai mendidih. Bahan Makanan  Semua bahan yang diolah menjadi makanan jajanan harus dalam keadaan baik mutunya, segar dan tidak busuk.  Semua bahan olahan dalam kemasan yang diolah menjadi makanan jajanan harus bahan olahan yang terdaftar di Departemen Kesehatan, tidak
  • 29. Bahan Tambahan  Bahan makanan, serta bahan tambahan makanan dan bahan penolong makanan jajanan siap saji harus disimpan secara terpisah  Bahan makanan yang cepat rusak atau cepat membusuk harus disimpan dalam wadah terpisah. Penyajian  Disajikan pada tempat/alat perlengkapan yang bersih, dan aman bagi kesehatan.  Dijajakan dalam keadaan terbungkus dan atau tertutup.  Pembungkus yang digunakan dan atau tutup makanan jajanan harus dalam keadaan bersih dan tidak mencemari makanan.  Pembungkus dilarang ditiup  Makanan jajanan yang diangkut, harus dalam keadaan tertutup atau terbungkus dan dalam wadah yang bersih  Makanan jajanan yang diangkut harus dalam wadah yang terpisah dengan bahan mentah sehinggga terlindung dari pencemaran.  Makanan jajanan yang siap disajikan dan telah lebih dari 6 (enam) jam apabila masih dalam keadaan baik, harus diolah kembali
  • 30. 4. Sarana Penjaja  Makanan jajanan yang dijajakan dengan sarana penjaja konstruksinya harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat melindungi makanan dari pencemaran. (2)  Konstruksi sarana penjaja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan yaitu antara lain : a. mudah dibersihkan; b. tersedia tempat untuk : air bersih, penyimpanan bahan makanan, penyimpanan makanan jadi/siap disajikan, penyimpanan peralatan, tempat cuci (alat, tangan, bahan makanan), tempat sampah.  Pada waktu menjajakan makanan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dipenuhi,
  • 32.
  • 33. BILA TIDAK DIAMANKAN Bau Pencemaran Air, Udara, Tanah Perkembangbiakan Vektor Kotor dan Kumuh Bencana banjir, kebakaran, longsor Kecelakaan krn tertusuk benda tajam
  • 34. DITIMBUN DIBAKAR DIBUANG KE SUNGAI/KALI DIBUANG DI SEMBARANG TEMPAT Kondisi saat ini, masyarakat mengelola sampahnya dengan dikumpulkan di bak sampah, kemudian diangkut petugas kebersihan untuk dikumpulkan di Tempat Pengumpulan Sementara dan akhirnya dibuang di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Pola kumpul – angkut – buang berdasarkan hasil perhitungan Bappenas, pada tahun 1995 perkiraan timbulan sampah di Indonesia mencapai 22,5 juta ton, dan meningkat lebih dua kali lipat pada tahun 2020 menjadi 53,7 juta ton. Sampah Jakarta masuk ke dalam sungai ciliwung 600 m3/hari atau setara dengan 7 lapangan sepak bola.
  • 35. Mengajak masyarakat untuk merubah pola kumpul–angkut–buang menjadi pola pemilah sampah (menyediakan tempat sampah terpisah organik dan non organik - membuang sampah pada tempatnya – pilah sampah – daur ulang) Pengurangan sampah dari sumbernya dimulai dari pemilahan sampai pemrosesan akhir dengan mengaplikasikan 3R (Reduce-Reuse-Recycle)
  • 36. Pengelolaan Sampah Undang-undang no. 18 tahun 2008 pengelolaan sampah didefinisikan sebagai kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.  Kegiatan pengurangan meliputi pembatasan timbulan sampah, pendaur ulang sampah dan/atau pemanfaatan kembali sampah.  Kegiatan penanganan meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, pemrosesan akhir sampah Pencegahan Pengurangan Penggunaan Daur Ulang Pemulihan Buang
  • 37. Anorganik Organik Jenis sampah yang dapat menyebabkan bau, seperti sisa sayuran, sisa makanan dan barang yang dapat diurai Jenis sampah yang tidak dapat terurai oleh alam
  • 38. 3 R REDUCE upaya pengelolaan sampah dengan cara mengurangi volume sampah itu sendiri REUSE menggunakan kembali sampah yang ada, untuk keperluan yang sama atau fungsinya yang sama RECYCLE pemanfaatan sampah untuk menghasilkan produk yang sama atau produk yang lain, atau mendaur ulang barang lama menjadi barang baru Mengurangi pemakaian kantong plastik Mengutamakan membeli produk berwadah sehingga bisa diisi ulang Membeli produk atau barang yang tahan lama, dll. Memanfaatkan lembaran yang kosong pada kestas yang sudah digunakan Mengutamakan membeli produk berwadah sehingga Sampah organik dijadikan kompos Sampah anorganik dikumpulkan untuk didaur ulang (diberikan
  • 39. Bahan-bahan yang diperlukan: • Keranjang plastik berventilasi dengan ukuran besar/sedang disertai tutup (tempat pakaian kotor, keranjang plastik, gentong tanah liat atau ember yang dilobangi) • Kardus bekas seukuran keranjang plastik • Gabah/kulit beras yang dimasukan ke dalam kantung vitrase ( 2 buah) • Kompos jadi yang dapat dibeli di tempat-tempat penjualan bibit atau bunga, yang nantinya kompos jadi ini dicampur atau diaduk dengan sampah organik yang sudah dicacah (daun, sayuran, sisa buah, dll)
  • 40. Tutup Keranjang Sampah Kain hitam berpori Keranjang Sampah Plastik Bantal Sekam Atas Sampah Organik Kompos Jadi Bantal Sekam Bawah Kardus
  • 41.
  • 42. • Gali tanah sedalam 50-100 cm. Lubang dibuat dengan jarak minimal 10 meter dari sumur untuk menghindari tercemarnya sumur. • Isi lubang dengan sampah organik yang telah dicacah. • Tutup atau taburi sampah dengan tanah secara berkala untuk mengurangi bau. • Jika telah penuh, tutup lubang dengan tanah. • Setelah tiga bulan, lubang dapat digali. Hasil galian dapat digunakan sebagai kompos sedangkan lubangnya dapat digunakan untuk membuat kompos kembali. Membuat Kompos dari Sampah Bagi Sekolah yang Memiliki Lahan
  • 43. PENGERTIAN Konsep pengumpulan sampah kering (plastik, kertas, karton, kaleng, dll) untuk memaksimalkan partisipasi warga dalam pengelolaan sampah lingkungan TUJUAN Sebagai sebuah mekanisme untuk mengurangi volume sampah di tingkat masyarakat karena kemampuanny a dalam sistem pengumpulan dan pemulahan sampah yang terintegrasi di tingkat paling MEKANISME KERJA 1. Pemilahan Sampah 2. Penyetoran dan Pencatatan 3. Pengolaha n Daur Ulang 4. Metode Konversi
  • 44.
  • 45. Biopori adalah lubang-lubang kecil atau pori-pori di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisme di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Manfaat • meningkatkan daya resapan air • Mengubah sampah organik menjadi kompos • Mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan) • Memanfaatkan fauna tanah dan atau akar tanaman dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria • Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut • Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit • Mengurangi resiko banjir di musim hujan Dimana dapat dibuat / dipasang lubang biopori resapan air ? 1. Pada alas saluran air hujan di sekitar sekolah  mengurangi volume air yang dialirkan sehingga mencegah air meluap ke luar selokan 2. Di sekeliling pohon  menjadi sumber air untuk pohon tersebut 3. Pada tanah kosong antar tanaman/ batas tanaman
  • 46. • Buat lubang silindris ke dalam tanah dengan diameter10 cm, kedalaman 100 cm atau tidak melampaui kedalaman air tanah • Jarak pembuatan lubang resapan biopori antara 50 – 100 cm. Pembuatan lubang dapat dibuat dengan memakai alat bantu yang disebut bor biopori • Memperkuat mulut atau pangkal lubang dengan menggunakan 1. paralon dengan diameter 10 cm, panjang minimal 10 cm; atau 2. adukan semen selebar 2 – 3 cm, setebal 2 cmdisekeliling mulut lubang. • Isi lubang Biopori dengan sampah organik yang berasal dari dedaunan, pangkasan rumput dari halaman atau sampah dapur; dan Menutup lubang resapan biopori dengan saringan kawat/lainnya. • Setelah Lubang Resapan Biopori dibuat, secara berkala lubang harus dirawat dan dipelihara dengan cara: • Mengisi sampah organik kedalam lubang resapan biopori; Memasukkan sampah organik secara berkala pada saat terjadi penurunan volume sampah organik pada lubang resapan biopori; dan/atau Mengambil sampah organik yang ada dalam lubang resapan
  • 47.
  • 48.
  • 49. Inspeksi Kesehatan Lingkungan / IKL (PMK 13 / 2015) Uji Laboratorium Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Pengamatan Fisik Media Lingkungan Dilakukan dengan cara Pengukuran Media Lingkungan di Tempat
  • 50. •Puskesmas •Dinkes Kabupaten/Kota •Pemangku kepentingan lainnya Eksternal •Kepala sekolah •Guru •Peserta Didik Internal Kartu Inspeksi Kesling Sekolah Rapor Kesehatan Lingkungan Sekolah
  • 51. KEPALA DAERAH Tempat & Fasilitas Umum TMS MS Rekomendas i /Saran tindak lanjut •Dinas Kesehatan •Stakeholder PERSYARATAN KESEHATAN TFU Masyarakat

Editor's Notes

  1. Bapak Menteri PU dan PERA serta hadirin yang saya hormati, Demikianlah beberapa hal penting yang perlu saya sampaikan pada pertemuan ini. Saya berharap dukungan Bapak beserta seluruh jajarannya agar dapat mendukung pelaksanaan program pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, meningkatkan kualitas hidup rakyat kita, dan mensejahterakan Bangsa Indonesia. Atas perhatian Bapak dan Ibu saya ucapkan Terima kasih. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.