SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
DATA REALIASI BOKB KAB/KOTA
PROVINSI SUMATERA BARAT
TA 2023
REKAPITULASI REALISASI DAK BOKB TA 2024
PROVINSI SUMATERA BARAT
PER 14 JANUARI 2024
REKAPITULASI REALISASI BOKB TA 2023 PER 14 JANUARI 2023 JAM 14.00 WIB
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA TAHUN PAGU PAGU RKA REALISASI PERSENTASE REALISASI
1 SUMATERA BARAT DHARMASRAYA 2023 3.851.017.000 3.851.017.000 3.778.781.626 98.12
2 SUMATERA BARAT PADANG PARIAMAN 2023 4.911.371.000 4.911.371.000 4.711.065.597 95.92
3 SUMATERA BARAT SIJUNJUNG 2023 3.588.673.000 3.588.673.000 3.207.280.700 89.37
4 SUMATERA BARAT PESISIR SELATAN 2023 6.044.325.000 6.044.325.000 5.374.308.724 88.91
5 SUMATERA BARAT KOTA PARIAMAN 2023 2.094.369.000 2.094.369.000 1.844.087.000 88.05
6 SUMATERA BARAT SOLOK SELATAN 2023 2.603.834.000 2.603.834.000 2.283.449.900 87.7
7 SUMATERA BARAT KOTA BUKITTINGGI 2023 1.865.648.000 1.865.648.000 1.630.483.811 87.4
8 SUMATERA BARAT PASAMAN BARAT 2023 4.242.735.000 4.242.735.000 3.683.266.800 86.81
9 SUMATERA BARAT SOLOK 2023 4.246.389.000 4.245.833.000 3.626.218.280 85.41
10 SUMATERA BARAT LIMA PULUH KOTA 2023 4.657.001.000 4.657.001.000 3.954.570.597 84.92
11 SUMATERA BARAT AGAM 2023 6.097.654.000 6.097.654.000 5.125.802.373 84.06
12 SUMATERA BARAT TANAH DATAR 2023 4.750.612.000 4.750.612.000 3.963.043.610 83.42
13 SUMATERA BARAT KOTA SOLOK 2023 1.653.194.000 1.653.194.000 1.351.435.170 81.75
14 SUMATERA BARAT PASAMAN 2023 3.512.555.000 3.512.555.000 2.856.947.223 81.34
15 SUMATERA BARAT KOTA PADANG 2023 7.133.124.000 7.133.124.000 5.777.021.123 80.99
16 SUMATERA BARAT KOTA PAYAKUMBUH 2023 2.235.882.000 2.235.882.000 1.630.912.448 72.94
17 SUMATERA BARAT KOTA PADANG PANJANG 2023 1.483.837.000 1.483.837.000 915.759.580 61.72
18 SUMATERA BARAT KOTA SAWAHLUNTO 2023 1.823.731.000 1.823.731.000 1.112.001.796 60.97
19 SUMATERA BARAT KEPULAUAN MENTAWAI 2023 2.514.365.000 2.514.365.000 1.194.823.241 47.52
Total 69.310.316.000 69.309.760.000 58.021.259.599 83.71
REKAP REALISASI PER MENU BOKB KAB KEP MENTAWAI TA 2023
NO KEGIATAN
PERENCANAAN KEGIATAN REALISASI
% Realisasi
Volume Jumlah Anggaran Volume Jumlah Anggaran
-1 -2 -3 -4 -6 -7
I OPERASIONAL BALAI PENYULUHAN KB
1
Operasional Penyuluhan Program dan Pembinaan
tenaga lini lapangan 10 Rp235.500.000 0 Rp120.611.252 51%
2 Operasional Pengolahan Data Rp0 Rp0
3 Langganan Daya dan Jasa 10 Rp30.000.000 0 Rp1.678.000 6%
4 Keamanan dan Pramusaji 10 Rp216.000.000 0 Rp32.400.000 15%
5
Operasional Kegiatan Konseling PPKS di Balai
Penyuluhan Rp0 Rp0
Sub Menu Rp481.500.000 Rp154.689.252 32%
II OPERASIONAL PELAYANAN KB
1 Operasional Distribusi Alokon 14 Rp12.600.000 0 Rp0 0%
2 Operasional Koordinasi Pelayanan KB di Faskes 1 Rp4.500.000 0 Rp0 0%
3 Operasional Pembinaan Pelayanan KB di Faskes 10 Rp6.000.000 0 Rp2.386.200 40%
4 Operasional Penggerakan Pelayanan IUD 5 Rp1.645.000 0 Rp0 0%
5 Operasional Penggerakan Pelayanan Implan 706 Rp221.684.000 0 Rp165.477.818 75%
6 Operasional Penggerakan Pelayanan MOW Rp0 Rp0
7 Operasional Penggerakan Pelayanan MOP Rp0 Rp0
8 Operasional Pencabutan Implant 16 Rp5.536.000 0 Rp0 0%
9
Operasional Registrasi dan Register Pelayanan KB di
Fasyankes 14 Rp16.800.000 0 Rp2.142.000 13%
Sub Menu Rp268.765.000 Rp170.006.018 63%
III OPERASIONAL PENGGERAKAN DI KAMPUNG KB
1 Operasional Pokja Kampung KB 21 Rp63.000.000 0 Rp19.141.818 30%
2 Operasional Ketahanan Keluarga 21 Rp262.500.000 0 Rp26.191.818 10%
3
Operasional Penguatan Kampung KB di tingkat
kab/kota 1 Rp9.000.000 0 Rp0 0%
Sub Menu Rp334.500.000 Rp45.333.636 14%
REKAP REALISASI PERMENU BOKB KAB KEP MENTAWAI TA 2023
IV PENURUNAN STUNTING
1 BKB Kit Stunting 20 Rp360.000.000 0 Rp352.350.000 98%
2
Operasional Pendampingan Sasaran Catin, Keluarga
Berisiko dan Balita Stunting 52 Rp171.600.000 0 Rp102.300.000 60%
3
Operasional Pencatatan Hasil Pemantauan
Pendampingan Sasaran berisiko Stunting 156 Rp156.000.000 0 Rp75.700.000 49%
4 Operasional DASHAT Rp0 Rp0
5 Koordinasi di tingkat Kab/Kota 1 Rp80.000.000 0 Rp23.694.616 30%
6 Audit kasus Stunting 1 Rp80.000.000 0 Rp31.659.616 40%
7 Mini lokakarya Kecamatan 10 Rp130.000.000 10 Rp76.095.000 59%
Sub Menu Rp977.600.000 Rp661.799.232 68%
V OPERASIONAL PEMBINAAN PROGRAM BANGGA KENCANA OLEH KADER (PPKBD DAN SUB PPKBD)
1
Operasional Pelaksanaan Pemutakhiran Data
Wilayah Kerja 43 Rp25.800.000 0 Rp7.800.000 30%
2 Operasional Pelaksanaan KIE 43 Rp86.000.000 0 Rp26.400.000 31%
3
Operasional Kader KB (PPKBD/Sub PPKBD) di
Desa/Kelurahan Tanpa Tenaga Penyuluh KB/PLKB 33 Rp66.000.000 0 Rp10.800.000 16%
4 Dukungan Media KIE 1 Rp150.000.000 0 Rp75.000.000 50%
Sub Menu Rp327.800.000 Rp120.000.000 37%
VI DUKUNGAN MANAJEMEN DAN SIGA
1 Dukungan Manajemen 1 Rp64.200.000 0 Rp42.995.103 67%
2
Dukungan SIGA (Paket data komunikasi di Balai
Penyuluhan) 1 Rp60.000.000 0 Rp0 0%
3
Dukungan SIGA (sewa langganan internet
broadband) Rp0 Rp0
Sub Menu Rp124.200.000 Rp42.995.103 35%
TOTAL 1201 Rp2.514.365.000 10 Rp1.194.823.241 48%
PERBAN NO 14 TAHUN 2023
TENTANG JUKNIS BOKB TA. 2024
MENU KEGIATAN
BANTUAN OPERASIONAL
KELUARGA BERENCANA
TA 2024
OPERASIONAL PENYULUHAN PROGRAM
OPERASIONAL PENGOLAHAN DATA
OPERASIONAL PPKS
PRAMUSAJI DAN PENJAGA BALAI
LANGGANAN DAYA DAN JASA
SIGA
BALAI PENYULUHAN KB
MENU PELAYANAN KB
OPERASIONAL DISTRIBUSI ALOKON
OPERASIONAL PENGGERAKAN
PELAYANAN KB
OPERASIONAL KOORDINASI PELAYANAN
KB
OPERASIONAL PEMBINAAN PELAYANAN
KB DI FASYANKES
OPERASIONAL RIGESTER DAN REGISTRASI
PELAYANAN KB
OPERASIONAL PENGGERAKAN IUD
OPERASIONAL PENGGERAKAN IMPLANT
OPERASIONAL PENGGERAKAN MOP
OPERASIONAL PENGGERAKAN MOW
OPERASIONAL PENGGERAKAN
PENCABUTAN
PEMBEKALAN KAMPUNG KB
PERTEMUAN KELOMPOK
KAMPUNG KB
OPERASIONAL KELOMPOK
KEGIATAN KETAHANAN KELUARGA
OPERASIONAL PENGUATAN
KAMPUNG KB
MENU KAMPUNG KB
BKB KIT STUNTING
OPERASIONAL PENDAMPINGAN KELUARGA BERISIKO STUNTING
OPERASIONAL PENCATATAN HASIL PENDAMPINGAN KELUARGA
BERISIKO STUNTING
DASHAT
KOORDINASI TPPS
AUDIT KASUS STUNTING
MINI LOKAKARYA
MENU PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
OPERASIONAL PELAKSANAAN PEMUTAKHIRAN DATA
WILAYAH KERJA
OPERASIONAL PELAKSANAAN KIE
DUKUNGAN MEDIA KIE
DUKUNGAN MANAJEMEN
MENU PEMBINAAN BANGGA KENCANA OLEH KADER
JUKNIS BOKB TA 2024
B e r e n c a n a I t u K e r e n
Operasional Penyuluhan
Program dan Pembinaan
Tenaga Lini Lapangan
Definisi
Dukungan Operasional Penyuluhan
Program dan Pembinaan Tenaga
Lini Lapangan adalah merupakan
dukungan biaya yang digunakan
untuk mendukung kegiatan
Penyuluhan Program Bangga
Kencana dan Pembinaan Tenaga Lini
Lapangan dengan tujuan dalam
rangka meningkatkan capaian
Program Bangga Kencana,
peningkatan kesertaan ber-KB serta
percepatan penurunan stunting.
Rincian Kegiatan
Kegiatan yang diadakan di Balai Penyuluhan KB atau di luar Balai Penyuluhan KB
Kegiatan, minimal 10 (sepuluh) kali dalam 1 (satu) tahun.
Kegiatan penyuluhan kepada para
calon pengantin/calon pasangan
usia subur, pasangan usia subur, ibu
hamil, ibu menyusui, Keluarga yang
memiliki anak 0-24 bulan, 25 – 59
bulan, remaja dan lansia yang
bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan sikap dan perilaku
Keluarga dan masyarakat guna
mewujudkan Keluarga yang
berencana dan Keluarga yang
berkualitas serta dalam rangka
percepatan penurunan stunting.
Kegiatan pertemuan yang bertujuan
untuk meningkatkan kapasitas Tenaga
Lini Lapangan antara lain: Penyuluh KB,
PLKB ASN maupun Non ASN, kader IMP
(PPKBD dan Sub-PPKBD) dan Tim
Pendamping Keluarga dalam
menjalankan tugas dan fungsinya yaitu
melakukan kegiatan melakukan kegiatan
penyuluhan, peningkatan fungsi
Keluarga, melakukan pencatatan dan
pelaporan, fasilitasi pelayanan rujukan
dan fasilitasi pemberian bantuan sosial
serta pemantauan pendampingan
Keluarga berisiko stunting.
Penyuluhan Program
Bangga Kencana
Pembinaan Tenaga
Lini Lapangan
BALAI PENYULUHAN KB
Sasaran Kegiatan Penyuluhan Program
Sasaran Kegiatan
o Remaja;
o Calon pengantin;
o Pasangan Usia Subur;
o Ibu Hamil;
o Ibu Pasca salin/menyusui;
o Keluarga yang memiliki baduta dan balita;
o Keluarga yang memiliki remaja;
o Keluarga yang memiliki lansia;
o Keluarga yang tergabung dalam UPPKA; dan
o Lansia.
Sasaran Kegiatan Pembinaan Tenaga Lini
Lapangan
o Penyuluh KB, PLKB ASN dan Non ASN;
o PPKBD;
o Sub-PPKBD;
o Tim Pendamping Keluarga;
o Kader Poktan; dan
o Mitra lainnya.
Lingkup Pembiayaan
o konsumsi dan/atau;
o fasilitator dan/atau ;
o Biaya Transportasi pada pelaksanaan kegiatan secara tatap muka, namun
apabila kegiatan dilakukan secara virtual pembiayaan dialihkan dalam
bentuk penggantian pulsa/data sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Output
Meningkatnya jumlah kader yang mendapatkan pembinaan
Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan Tenaga Lini
Lapangan dan mitra
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Tenaga Lini
Lapangan dan mitra terkait pencatatan dan pelaporan Sistem
Informasi Keluarga Program Bangga Kencana
Meningkatnya jumlah Keluarga yang terpapar Program Bangga Kencana
Operasional Pengolahan
Data
Definisi
Biaya yang digunakan untuk
mendukung kegiatan
pengolahan data Program
Bangga Kencana dan/atau data
percepatan penurunan stunting
Rincian Kegiatan Sasaran Kegiatan
 Penyuluh KB, PLKB (ASN dan Non ASN);
 petugas pencatatan dan pelaporan
atau;
 Tenaga Lini Lapangan yang kompeten
yang ditunjuk sebagai pengolah data di
Balai Penyuluhan KB.
Kegiatan pengolahan data
dilakukan oleh Penyuluh KB,
PLKB (ASN dan Non ASN)
dan/atau Tenaga Lini
Lapangan yang kompeten
yang ditunjuk sebagai
pengolah data di Balai
Penyuluhan KB, yang
mencakup kegiatan
mengumpulkan, pengolahan,
menganalisis, dan
menginterpretasikan data
pemantauan sasaran Program
Bangga Kencana dan
percepatan penurunan
stunting.
Lingkup Pembiayaan
Biaya operasional pengolahan data
yang dilakukan 12 (dua belas) kali
dalam 1(satu) tahun
Definisi
Output
Data register pengendalian
lapangan
Data register pelayanan kontrasepsi
fasyankes yang belum bisa
melakukan input data secara online;
dan
Data dasar program bangga
kencana dan percepatan penurunan
stunting di balai penyuluhan KB
Dukungan Langganan Daya
dan Jasa
Definisi
biaya untuk membayar listrik
dan/atau air yang
dipergunakan di Balai
Penyuluhan KB untuk setiap
bulan atau selama 1 tahun (12
bulan).
Dukungan Jasa Tenaga Keamanan
dan Pramusaji
biaya yang digunakan untuk 1
(satu) orang tenaga Jasa
Keamanan dan 1 (satu) orang
Jasa Pramusaji untuk setiap
bulan selama 1 tahun (12 bulan)
di Balai Penyuluhan KB
Definisi
Operasional Kegiatan Konseling
Pusat Pelayanan Keluarga
Sejahtera (PPKS/Satyagatra)
di Balai Penyuluhan KB
Definisi
PPKS/Satyagatra adl Wadah
kegiatan terpadu yang mudah
diakses oleh masyarakat,
dengan kegiatan dan/atau
rangkaian kegiatan pelayanan
Keluarga yang dilaksanakan
dalam bentuk komunikasi,
informasi dan edukasi,
konsultasi, dan konseling,
pembinaan serta rujukan.
Rincian Kegiatan
Kegiatan yang diadakan di Balai Penyuluhan KB dilaksanakan minimal 8 (delapan)
kali dalam 1 (satu) tahun
Pelayanan di PPKS/Satyagatra meliputi
(a) Pelayanan Data dan informasi Kependudukan
dan Keluarga;
(b) Konsultasi dan Konseling Keluarga Balita dan
Anak;
(c) Konsultasi dan Konseling Keluarga Remaja dan
Remaja;
(d) Konsultasi dan Konseling Pra Nikah;
(e) Konsultasi dan Konseling Keluarga Berencana
dan Kesehatan Reproduksi;
(f) Konsultasi dan Konseling Keharmonisan
Keluarga;
(g) Konsultasi dan Konseling Keluarga Lansia dan
Lansia;
(h) Pembinaaan Usaha Ekonomi Keluarga;
(i) Pelayanan Lainnya yang disesuaikan dengan
kebutuhan, sumber daya, dan potensi,
khususnya dengan 3 (tiga) pelayanan utama
dalam rangka percepatan penurunan stunting,
antara lain: (1) penggunaan Kartu Kembang
Anak (KKA) dalam pemantauan tumbuh
kembang balita dan anak; (2) persiapan
kehidupan berkeluarga bagi calon pengantin;
dan (3) pelayanan KB pasca persalinan
Konsultasi dan konseling bagi Keluarga
yang membutuhkan bantuan konseling di
PPKS/Satyagatra yang dapat
dilaksanakan antara lain oleh Guru
PAUD, Penyuluh KB, PLKB, Genre, atau
tenaga lainnya yang kompeten
Sosialisasi Pelayanan
PPKS/Satyagatra
Konsultasi dan
Konseling
Pendampingan bagi
Keluarga
Pendampingan bagi Keluarga yang
membutuhkan pelayanan rujukan lebih
lanjut
Sosialisasi Pelayanan PPKS/Satyagatra
Sasaran Kegiatan
Kader-kader yang ada di desa, baik itu kader IMP, kader
Poktan BKB, BKR, BKL, UPPKA maupun Tim Pendamping
Keluarga yang melaksanakan pendampingan dalam
rangka percepatan penurunan stunting, serta keluarga
berisiko stunting. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan
oleh Guru PAUD, Penyuluh KB, PLKB, Genre, atau tenaga
lainnya yang kompeten dan sudah dilatih;
Konsultasi dan Konseling
Keluarga atau anggota Keluarga yang membutuhkan
konseling tentang 8 (delapan) fungsi Keluarga
Lingkup Pembiayaan
Pendampingan Rujukan
Keluarga atau anggota Keluarga yang membutuhkan
pelayanan rujukan lebih lanjut dan pelaksana pelayanan
teknis PPKS/Satyagatra (konselor) yang
mendampinginya
Sosialisasi Pelayanan PPKS/Satyagatra
o Biaya konsumsi berupa makanan bagi fasilitator;
dan/atau
o Makanan yang mengandung protein tinggi (telur,
susu, dan sebaginya) bagi keluarga berisiko stunting
Konsultasi dan Konseling
o Biaya fasilitator/konselor
o Konsumsi berupa makanan yang mengandung
protein tinggi (telur, susu, dan sebaginya) bagi
keluarga berisiko stunting
Pendampingan Rujukan
o biaya transportasi bagi keluarga/anggota keluarga
yang membutuhkan pelayanan rujukan lebih lanjut;
o biaya transportasi konselor yang mendampinginya
Output
Tersosialisasinya layanan PPKS/Satyagatra Balai
Penyuluhan KB
Keluarga yang mendapatkan pelayanan
konsultasi dan konseling di PPKS/satyagatra
Dukungan Sistem
Informasi Keluarga
Definisi
Pembiayaan paket data
komunikasi atau
pembiayaan sewa internet
menggunakan broadband di
Balai Penyuluhan KB tingkat
kecamatan di kabupaten
dan kota
Rincian Kegiatan Sasaran Kegiatan
 Balai Penyuluhan KB dengan sinyal
bagus mendapatkan dukungan
pembiayaan paket data komunikasi
 Balai Penyuluhan KB dengan kategori
poor signal mendapatkan dukungan
sewa langganan internet broadband
 Perpanjangan paket data
komunikasi atau
 Sewa internet
menggunakan broadband
di balai penyuluhan KB
tingkat kecamatan di
kabupaten dan kota
Lingkup Pembiayaan
 Biaya sewa langganan paket data
komunikasi bagi daerah yang
terjangkau sinyal di balai penyuluhan
tingkat kecamatan atau
 Biaya sewa langganan internet
broadband bagi daerah yang belum
terjangkau sinyal di balai penyuluhan
KB
Output
Paket data komunikasi;
dan/atau
Sewa paket langganan
broadband pada balai
penyuluhan KB
Operasional Distribusi
Alat dan Obat
Kontrasepsi
Definisi
Biaya yang disediakan untuk
mendukung pelaksanaan
kegiatan distribusi Alat dan
Obat Kontrasepsi mencakup
kegiatan untuk
mendistribusikan Alat dan Obat
Kontrasepsi dari gudang PD-KB
kabupaten dan kota ke
Fasyankes dan TPMB setara
Fasyankes
Rincian Kegiatan Sasaran Kegiatan
Seluruh Fasyankes dan TPMB setara
Fasyankes yang teregister pada sistem
informasi manajemen BKKBN
Kegiatan untuk
mendistribusikan alat dan
obat kontrasepsi dari gudang
PD-KB kabupaten dan kota ke
fasyankes dan TPMB setara
fasyankes
Lingkup Pembiayaan
 Biaya bahan bakar minyak;
 Biaya Transportasi (sesuai SBM yang berlaku);
 Biaya Konsumsi (sesuai SBM yang berlaku);
 Jasa pengiriman/ekspedisi 1 (satu) paket;
 Biaya pengepakan 1 (satu) paket; dan/atau biaya penginapan.
Lingkup pembiayaan pada kegiatan distribusi Alat dan Obat Kontrasepsi dapat
dipilih dan disesuaikan dengan kondisi dan peraturan daerah yang berlaku.
Frekuensi jadwal distribusi Alat dan Obat Kontrasepsi disesuaikan dengan
pembiayaan yang tersedia
Output
Fasyankes yang kebutuhan
Alat dan Obat Kontrasepsinya
terpenuhi
PELAYANAN KB
Operasional Koordinasi
Pelayanan KB
Definisi
Biaya yang disediakan untuk
mendukung pelaksanaan
kegiatan pertemuan koordinasi
yang dilakukan dengan
melibatkan stakeholder dan
mitra kerja terkait termasuk
organisasi profesi serta
kelompok KB pria di tingkat
Kabupaten/Kota dalam upaya
meningkatkan komitmen dalam
program KB termasuk
pencatatan pelaporannya
Rincian Kegiatan
Sasaran Kegiatan
 Dinas Pengendalian Penduduk dan KB;
 Dinas Kesehatan;
 Pimpinan Fasyankes;
 Organisasi Profesi (POGI, IBI, IDI, dll);
 Mitra Kerja Potensial lainnya; dan
 Kelompok KB Pria
Pertemuan koordinasi yang dilakukan
dengan melibatkan stakeholder dan
mitra kerja terkait termasuk
organisasi profesi serta kelompok KB
pria di tingkat kabupaten/kota dalam
upaya meningkatkan komitmen dalam
program KB termasuk pencatatan
pelaporannya. Pertemuan koordinasi
pelayanan KB dilaksanakan oleh PD-
KB kabupaten/kota minimal sebanyak
3 kali dalam 1 tahun
Lingkup Pembiayaan
 Biaya Konsumsi pertemuan koordinasi
peningkatan pelayanan KB;
 Biaya Transportasi peserta pertemuan
koordinasi peningkatan pelayanan KB;
dan/atau
 Biaya penggantian pulsa/data diberikan
jika pertemuan diselenggarakan secara
daring
Output
Seluruh kabupaten/kota
melaksanakan pertemuan koordinasi
pelayanan KB
Pertemuan koordinasi didapatkan
penguatan komitmen dan
rekomendasi dalam upaya
mengatasi permasalahan dalam
rangka peningkatan pelayanan KB
termasuk peningkatan cakupan
pencatatan pelaporannya serta
penguatan kelompok KB Pria
Operasional Pembinaan
Pelayanan KB di
Fasyankes
Definisi
Kegiatan pembinaan bagi
pengelola program KB di
Fasyankes
Rincian Kegiatan
Sasaran Kegiatan
Fasyankes dan TPMB setara
Fasyankes yang telah teregistrasi
dalam sistem informasi manajemen
BKKBN
 Pembinaan oleh
petugas/pengelola program KB
kabupaten/kota dengan
melakukan kunjungan langsung
ke Fasyankes yang teregistrasi
dalam sistem informasi BKKBN;
atau
 Pembinaan yang dilakukan
melalui pertemuan di
kabupaten/kota dengan
menghadirkan Fasyankes dan
TPMB setara Fasyankes yang
teregistrasi.
Lingkup Pembiayaan
 Biaya Transportasi pembinaan
langsung ke Fasyankes dan TPMB
setara Fasyankes untuk 1 (satu)
orang petugas/pengelola program
KB kabupaten dan kota yang
melakukan pembinaan;
 Biaya Transportasi pertemuan
pembinaan Fasyankes bagi peserta
yang hadir pada pertemuan
pembinaan pelayanan KB di
Fasyankes;
 Biaya Konsumsi pertemuan
pembinaan Fasyankes yang dihadiri
peserta dari Fasyankes dan TPMB
setara Fasyankes
Kegiatan pembinaan pelayanan KB di
Fasyankes dapat dipilih dan disesuaikan
dengan kondisi daerah serta disesuaikan
dengan pembiayaan yang tersedia
Output
Jumlah Fasyankes dan TPMB
setara Fasyankes yang
dilakukan pembinaan oleh
PD-KB kabupaten dan kota
Operasional
Penggerakan
Pelayanan KB IUD
Definisi
Rangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh Tenaga Lini
Lapangan kepada calon peserta
KB ataupun peserta KB agar
bersedia datang ke tempat
pelayanan KB serta mendapat
pelayanan IUD
Rincian Kegiatan
Sasaran Kegiatan
Pasangan usia subur yang akan dilayani
IUD
Pemberian pelayanan
pemasangan IUD oleh
dokter/bidan kompeten
Output
Peserta KB IUD
OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
Lingkup Pembiayaan
Biaya layanan penggerakan KB IUD tidak boleh melebihi harga satuan yang ditetapkan, yaitu
sebesar Rp. 329.000,-
Biaya layanan penggerakan KB IUD merupakan komponen yang terdiri dari Biaya Medis dan
pembiayaan lainnya yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing kabupaten
dan kota. Biaya Medis diberikan kepada Fasyankes milik pemerintah atau swasta atau TPMB
atau tenaga medis/tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan IUD sebesar Rp 105.000,-
per peserta KB sesuai standar biaya non kapitasi pelayanan KB pada BPJS kesehatan
Komponen Pembiayaan lainnya yang dapat dipilih pada biaya layanan penggerakan IUD terdiri
dari:
Belanja makan dan minum (konsumsi) untuk calon peserta KB atau peserta KB, petugas
pendukung kegiatan pelayanan, dan/atau Tenaga Lini Lapangan;
Biaya Transportasi dapat diberikan untuk:
a. calon peserta KB atau peserta KB yang datang ke Fasyankes; dan/atau
b. petugas pendukung kegiatan pelayanan dan/atau Tenaga Lini Lapangan yang melakukan
penggerakan dan membawa akseptor ke Fasyankes.
Biaya Penyediaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) diperuntukkan untuk menyediakan
BMHP yang dibutuhkan dalam pelayanan KB IUD;
Biaya Alat Pelindung Diri (APD)
Biaya penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) diperuntukkan kepada provider yang
memberikan pelayanan KB IUD. Penyediaan APD disesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku
Hal-hal lain yang diperlukan dalam
pelayanan IUD, contoh: laboratorium
pemeriksaan tes kehamilan/test pack.
Penyediaan dukungan pelayanan IUD
disesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku
Biaya Layanan Penggerakan KB IUD
Biaya Dukungan Pelayanan KB IUD
Operasional
Penggerakan
Pelayanan KB Implan
Definisi
Rangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh Tenaga Lini
Lapangan kepada calon peserta
KB ataupun peserta KB agar
bersedia datang ke tempat
pelayanan KB serta mendapat
pelayanan Implan
Rincian Kegiatan
Sasaran Kegiatan
Pasangan usia subur yang akan dilayani
Implan
Pemberian pelayanan
pemasangan Implan oleh
dokter/bidan kompeten
Output
Peserta KB Implan
OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
Lingkup Pembiayaan
Biaya layanan penggerakan KB Implan tidak boleh melebihi harga satuan yang ditetapkan, yaitu
sebesar Rp.314.000,-.
Apabila peserta KB melakukan pencabutan dan pemasangan Implan dalam satu waktu, maka
Biaya Medisnya dapat dibayarkan 2 (dua) kali yaitu biaya dari sub menu penggerakan pelayanan KB
implan dan/atau pencabutan implan namun komponen biaya lainnya hanya dibayarkan 1 kali yang
bersumber dari salah satu submenu tersebut.
Biaya layanan penggerakan KB Implan merupakan komponen yang terdiri dari Biaya Medis dan
pembiayaan lainnya yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing kabupaten dan
kota. Biaya Medis diberikan kepada Fasyankes milik pemerintah atau swasta atau TPMB atau
tenaga medis/tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan Implan sebesar Rp 105.000,- per
peserta KB sesuai standar biaya non kapitasi pelayanan KB pada BPJS kesehatanKomponen
Pembiayaan lainnya yang dapat dipilih pada biaya layanan penggerakan IUD terdiri dari:
 Belanja makan dan minum (konsumsi) untuk calon peserta KB atau peserta KB, petugas
pendukung kegiatan pelayanan, dan/atau Tenaga Lini Lapangan;
 Biaya Transportasi dapat diberikan untuk:
a. Calon peserta KB atau peserta KB yang datang ke Fasyankes; dan/atau
b. Petugas pendukung kegiatan pelayanan dan/atau Tenaga Lini Lapangan yang melakukan
penggerakan dan membawa calon peserta KB atau peserta KB ke Fasyankes; dan/atau.
 Biaya Alat Pelindung Diri (APD).
Biaya penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) diperuntukkan kepada provider yang memberikan
pelayanan KB Implan. Penyediaan APD disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
Hal-hal lain yang diperlukan dalam
pelayanan Implan, contoh:
laboratorium pemeriksaan tes
kehamilan/test pack.
Penyediaan dukungan pelayanan
Implan disesuaikan dengan ketentuan
yang berlaku
Biaya Layanan Penggerakan KB Implan
Biaya Dukungan Pelayanan KB Implan
Operasional
Penggerakan Pelayanan
KB MOW
Definisi
Rangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh Tenaga Lini
Lapangan kepada calon peserta
KB ataupun peserta KB agar
bersedia datang ke tempat
pelayanan KB serta mendapat
pelayanan MOW
Rincian Kegiatan
Sasaran Kegiatan
Pasangan usia subur yang akan dilayani
MOW
Pemberian pelayanan KB
MOW oleh dokter kompeten
Output
Peserta KB MOW
OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
Lingkup Pembiayaan
Dukungan pelayanan KB MOW
yang dapat disediakan antara lain
pemeriksaan tambahan atau
perawatan medis yang diperlukan
untuk pelayanan KB MOW.
Penyediaan Biaya Dukungan
Pelayanan KB MOW yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan
pelayanan MOW disesuaikan
dengan ketentuan yang berlaku
Biaya Dukungan Pelayanan KB MOW
Lingkup Pembiayaan
Biaya layanan penggerakan KB MOW tidak boleh melebihi harga satuan yang
ditetapkan sebesar Rp. 3.830.000,-. Biaya layanan penggerakan KB MOW
merupakan komponen pembiayaan yang digunakan untuk memberikan
pelayanan MOW di Fasyankes Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) dengan komponen
pembiayaan yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing
kabupaten dan kota. Biaya pengganti tidak bekerja merupakan komponen
pembiayaan yang wajib disediakan dan diberikan kepada akseptor KB MOW.
Pelayanan MOW satu paket dengan pelayanan sectio caesarea yang dibiayai
melalui BPJS Kesehatan, Biaya Medis MOW tidak dapat dibayarkan
menggunakan dana BOKB. Pembayaran Biaya Medis MOW harus dapat
dipastikan tidak terjadi pembiayaan ganda (double claim) dengan pembiayaan
dari sumber lainnya.
Komponen pembiayaan yang dapat dipilih pada biaya layanan penggerakan
MOW terdiri dari:
 Biaya Medis diberikan kepada Fasyankes atau tenaga medis/tenaga
kesehatan pemberi Pelayanan KB sesuai dengan peraturan standar Biaya
Medis yang berlaku dan tidak melebihi besaran maksimal biaya penggerakan
pelayanan MOW;
 Belanja makan dan minum (konsumsi) untuk calon peserta KB atau peserta
KB, petugas pendukung kegiatan pelayanan, dan/atau Tenaga Lini Lapangan;
 Biaya Transportasi dapat diberikan untuk:
1. Calon peserta KB atau peserta KB yang datang ke Fasyankes;
Biaya Layanan Penggerakan KB MOW
2. Petugas pendukung kegiatan pelayanan dan/atau pendamping
calon peserta KB dan/atau Tenaga Lini Lapangan yang
melakukan penggerakan dan/atau membawa peserta KB ke
Fasyankes; dan/atau
3. Membawa calon peserta KB MOW ke Fasyankes di luar wilayah
Kabupaten/Kota setempat. Besaran nilai yang digunakan sesuai
dengan ketersediaan dana yang ada dan at cost.
 Pengganti tidak bekerja diberikan kepada peserta KB MOW sebesar
maksimal Rp. 450.000,- per peserta KB. Besaran biaya pengganti
tidak bekerja mengacu pada Perban BKKBN tentang Harga Satuan
Pokok Kegiatan BKKBN dan merupakan satuan biaya tertinggi yang
dapat diberikan.
 Biaya Penyediaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) diperuntukkan
untuk menyediakan BMHP yang dibutuhkan dalam pelayanan KB
MOW.
 Biaya Alat Pelindung Diri (APD)
Biaya penyediaan APD diperuntukkan kepada provider yang
memberikan pelayanan KB MOW. Penyediaan APD disesuaikan
dengan ketentuan yang berlaku.
 Biaya pemeriksaan deteksi dini Covid-19 dapat diberikan kepada
calon peserta KB dan/atau provider yang memberikan pelayanan
MOW. Penyediaan pemeriksaan deteksi dini Covid-19 disesuaikan
dengan ketentuan yang berlaku dan kondisi daerah setempat.
Operasional
Penggerakan
Pelayanan KB MOP
Definisi
Rangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh Tenaga Lini
Lapangan kepada calon peserta
KB ataupun peserta KB agar
bersedia datang ke tempat
pelayanan KB serta mendapat
pelayanan MOP.
Rincian Kegiatan
Sasaran Kegiatan
Pasangan usia subur yang akan dilayani
MOP
Pemberian pelayanan MOP
oleh dokter kompeten
Output
Peserta KB MOP
OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
Dukungan pelayanan KB MOP
yang dapat disediakan antara lain
pemeriksaan tambahan atau
perawatan medis yang diperlukan
untuk pelayanan KB MOP.
Penyediaan Biaya Dukungan
Pelayanan KB MOP yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan
pelayanan MOP disesuaikan
dengan ketentuan yang berlaku
Biaya Dukungan Pelayanan KB MOP
Lingkup Pembiayaan
Biaya layanan penggerakan KB MOP tidak boleh melebihi harga satuan yang
ditetapkan sebesar Rp. 1.577.000,-.
Biaya layanan penggerakan KB MOP merupakan komponen pembiayaan yang
digunakan untuk memberikan pelayanan MOP di Fasyankes dengan
komponen pembiayaan yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masing-
masing kabupaten dan kota. Biaya pengganti tidak bekerja merupakan
komponen pembiayaan yang wajib disediakan dan diberikan kepada akseptor
KB MOP. Komponen pembiayaan yang dapat dipilih pada biaya layanan
penggerakan MOP terdiri dari:
 Biaya Medis diberikan kepada Fasyankes atau tenaga medis/tenaga
kesehatan pemberi Pelayanan KB sesuai dengan peraturan standar Biaya
Medis yang berlaku dan tidak melebihi besaran maksimal biaya
penggerakan pelayanan MOP;
 Belanja makan dan minum (konsumsi) untuk calon peserta KB atau
peserta KB, petugas pendukung kegiatan pelayanan, dan/atau Tenaga Lini
Lapangan;
 Biaya Transportasi dapat diberikan untuk:
1. Calon peserta KB atau peserta KB yang datang ke Fasyankes;
2. Petugas pendukung kegiatan pelayanan dan/atau pendamping calon
peserta KB dan/atau Tenaga Lini Lapangan yang melakukan
penggerakan dan/atau membawa peserta KB ke Fasyankes; dan/atau
Biaya Layanan Penggerakan KB MOP
3. Membawa calon peserta KB MOP ke Fasyankes di luar
wilayah Kabupaten/Kota setempat. Besaran nilai yang
digunakan sesuai dengan ketersediaan dana yang ada dan
at cost.
 Pengganti tidak bekerja diberikan kepada peserta KB MOP
sebesar maksimal Rp. 450.000,- per peserta KB. Besaran
biaya pengganti tidak bekerja mengacu pada Perban BKKBN
tentang Harga Satuan Pokok Kegiatan BKKBN dan
merupakan satuan biaya tertinggi yang dapat diberikan.
 Biaya Penyediaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
diperuntukkan untuk menyediakan BMHP yang dibutuhkan
dalam pelayanan KB MOP.
 Biaya Alat Pelindung Diri (APD)
Biaya penyediaan APD diperuntukkan kepada provider yang
memberikan pelayanan KB MOP. Penyediaan APD
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
 Biaya pemeriksaan deteksi dini Covid-19 dapat diberikan
kepada calon peserta KB dan/atau provider yang
memberikan pelayanan MOP. Penyediaan pemeriksaan
deteksi dini Covid-19 disesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku dan kondisi daerah setempat.
Operasional
Penggerakan Pelayanan
KB Cabut Implan
Definisi
Rangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh Tenaga Lini
Lapangan kepada calon peserta
KB ataupun peserta KB agar
bersedia datang ke tempat
pelayanan KB serta mendapat
pelayanan Cabut Implan
Rincian Kegiatan
Sasaran Kegiatan
PUS yang akan dilayani pencabutan
Implan, dengan ketentuan:
 telah habis masa pakai implannya;
 ingin berganti cara ke metode
kontrasepsi jangka panjang lainnya;
 mengalami efek
samping/komplikasi dari pemakaian
implant sebelumnya;
 mengalami kegagalan pemakaian
kontrasepsi implan (hamil saat
masih menggunakan kontrasepsi
implan).
Pemberian pelayanan
pencabutan Implan oleh
dokter/bidan kompeten
Output
Peserta KB Cabut Implan
OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
Lingkup Pembiayaan
Pembiayaan dana BOKB Pencabutan Implan terdiri dari Biaya
Layanan Pencabutan Implan. Biaya layanan pencabutan Implan tidak
boleh melebihi harga satuan yang ditetapkan, yaitu sebesar
Rp.346.000,.
Apabila peserta KB melakukan pencabutan dan pemasangan Implan
dalam satu waktu, maka Biaya Medisnya dapat dibayarkan 2 (dua)
kali yaitu biaya dari sub menu penggerakan pelayanan KB implan
dan/atau pencabutan implan namun komponen biaya lainnya hanya
dibayarkan 1 kali yang bersumber dari salah satu submenu tersebut.
Biaya layanan pencabutan Implan merupakan komponen yang
terdiri dari Biaya Medis dan pembiayaan lainnya yang dapat dipilih
sesuai dengan kebutuhan masing-masing kabupaten dan kota. Biaya
Medis diberikan kepada Fasyankes milik pemerintah atau swasta
atau TPMB atau tenaga medis/tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan pencabutan Implan sebesar Rp 105.000,- per peserta KB
sesuai standar biaya non kapitasi pelayanan KB pada BPJS
kesehatan.
Biaya Layanan Penggerakan KB Cabut Implan
Komponen Pembiayaan lainnya yang dapat dipilih pada
biaya layanan penggerakan Implan terdiri dari:
 Belanja makan dan minum (konsumsi) untuk peserta
KB, petugas pendukung kegiatan pelayanan, dan/atau
Tenaga Lini Lapangan.
 Biaya Transportasi dapat diberikan untuk:
1. Peserta KB yang datang ke Fasyankes; dan/atau
2. Petugas pendukung kegiatan pelayanan dan/atau
Tenaga Lini Lapangan yang melakukan
penggerakan dan membawa peserta KB ke
Fasyankes.
 Biaya Penyediaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
diperuntukkan untuk menyediakan BMHP yang
dibutuhkan dalam pelayanan pencabutan implan.
 Biaya Alat Pelindung Diri (APD)
Biaya penyediaan APD diperuntukkan kepada
provider yang memberikan pelayanan KB Cabut
Implan. Penyediaan APD disesuaikan dengan
ketentuan yang berlaku
Operasional Registrasi
dan Register Pelayanan
Keluarga Berencana di
Fasyankes
Definisi
Kegiatan pencatatan dan
pelapoan pelayanan KB di
Fasyankes
Rincian Kegiatan Sasaran Kegiatan
Petugas Pencatatan dan Pelaporan di
Fasyankes
Dilakukan secara rutin setiap
bulan sekali (12 kali) dalam 1
tahun oleh Tenaga Pencatatan
dan Pelaporan termasuk untuk
input data dan/atau pengiriman
form registrasi dan register
Fasyankes dan jejaring yang ada
di bawahnya (K/0/KB/20,
R/1/KB/20 dan R/II/KB/20) yang
bersifat by name by addres
yang datanya harus dijaga
kerahasiaannya.
Lingkup Pembiayaan
Biaya Operasional pengelolaan
Fasyankes
Output
Fasyankes yang teregister
Pencatatan dan Pelaporan di
Fasyankes yang update
Pembekalan Pokja
Kampung KB
Definisi
Kegiatan yang dilakukan oleh
PD-KB yang bertujuan untuk
memberikan orientasi
penyelenggaraan Kampung
Keluarga Berkualitas bagi Pokja
dan pendamping program di
tingkat desa/kelurahan
Sasaran Kegiatan
Rincian Kegiatan
Pemberian materi dan praktek
pengelolaan Kampung KB
dilakukan minimal 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun
Satu tim pengelola Kampung KB,
terdiri dari 7 (tujuh) orang dari
masing-masing Kampung KB,
terdiri dari:
 1 orang ketua Pokja Kampung
KB;
 4 orang anggota Pokja yang
mewakili masing-masing
seksi;
 1 orang Penyuluh KB, PLKB
ASN/Non ASN;
 1 orang aparat desa
Lingkup Pembiayaan
 Biaya fasilitator;
 Konsumsi; dan/atau
 Transportasi pada pelaksanaan
kegiatan secara tatap muka.
 Apabila kegiatan dilakukan secara
virtual pembiayaan dialihkan dalam
bentuk penggantian pulsa/data
sesuai ketentuan yang berlaku
Output
Pokja yang terlatih
PENGGERAKAN DI KAMPUNG KB
Pertemuan Pokja
Kampung KB
Definisi
Pertemuan yang diikuti oleh ketua
dan anggota Pokja, beserta tim
penggerak lainnya untuk sebagai
rangkaian pengelolaan Kampung KB
Rincian Kegiatan
Kegiatan yang diadakan minimal 6 (enam) kali dalam 1 (satu) tahun
Kegiatan yang dilakukan oleh Pokja
Kampung KB/kader/kader Rumah Data
yang bertujuan untuk mengumpulkan
data baik secara primer (langsung)
ataupun sekunder (memanfaatkan data
yang tersedia) yang selanjutnya perlu
dilakukan analisis dalam rangka
pemetaan masalah dan potensi
Kampung KB.
Adapun data yang dikumpulkan terkait
dengan data kuantitas penduduk, data
kualitas penduduk, data mobilitas
penduduk, data pembangunan Keluarga,
data kasus stunting, data Keluarga risiko
stunting, data cakupan administrasi,
data perlindungan sosial, data potensi
desa/kelurahan dan data lain sesuai
dengan kebutuhan
Setelah pengumpulan data dan
memetakan potensi dan masalah, maka
Pokja menyusun Rencana Kerja
Masyarakat (RKM) dengan
mempertimbangkan prioritas
pengentasan masalah dengan
memberdayakan segala potensi internal
dan mengoptimalkan jejaring. Untuk
selanjutnya RKM perlu diketahui oleh
pemerintah desa/kelurahan agar
bersinergi dengan program
pembangunan desa/kelurahan. RKM
perlu disampaikan kepada PD-KB
kabupaten dan kota melalui Pembina
Kampung KB yaitu Penyuluh KB, PLKB
sebagai bahan dalam advokasi dengan
lintas sektor yang dapat berkontribusi di
Kampung KB.
Pengumpulan dan
Analisis Data
Penyusunan Rencana
Kerja
Rincian Kegiatan
Kegiatan yang diadakan minimal 6 kali dalam 1 tahun
Pencatatan dan penyusunan
laporan dilakukan setelah
pelaksanaan kegiatan oleh masing-
masing Pokja melalui website
https://kampungkb.bkkbn.go.id/
memuat tentang profil Kampung
KB, profil penduduk, kegiatan, serta
capaian program
Monitoring pelaksanaan rencana
kerja dan capaian program
dilakukan oleh Penyuluh KB beserta
Pokja Kampung KB. Monitoring
ditujukan untuk memperoleh fakta,
data, dan informasi tentang
pelaksanaan dan capaian program
di Kampung KB. Selanjutnya hasil
monitoring perlu ditindak lanjuti
dengan perbaikan pelaksanaan
kegiatan dan program.
Pencatatan dan
Pelaporan Kegiatan
Monitoring Rencana Kerja
dan Capaian Program
Sasaran Kegiatan
 Pokja Kampung KB;
 Penyuluh KB, PLKB ASN dan Non ASN;
 PPKBD;
 Sub-PPKBD;
 Kader Poktan;
 Pengurus Rumah Data Kependudukan;
dan
 Pengelola Dapur Sehat Atasi Stunting
Lingkup Pembiayaan
Bentuk konsumsi dan/atau transpor pada pelaksanaan kegiatan secara tatap
muka. Apabila kegiatan dilakukan secara virtual pembiayaan dialihkan dalam
bentuk penggantian pulsa/data sesuai ketentuan yang berlaku
Output
RKM
Laporan dalam website
Kampung KB
Operasional Ketahanan
Keluarga Poktan
Definisi
Biaya untuk pelaksanaan
kegiatan di poktan Program
Bangga Kencana dalam upaya
peningkatan ketahanan
Keluarga dan percepatan
capaian program prioritas
nasional
Rincian Kegiatan
Kegiatan berupa orientasi teknis, diskusi, tanya jawab, sosialisasi, dan seterusnya yang
berdampak kepada peningkatan ketahanan keluarga.
Orientasi teknis Ketahanan Keluarga berbasis
Poktan adalah kegiatan yang bertujuan
memberikan informasi pemahaman dan
ketrampilan kepada peserta kegiatan dalam
rangka meningkatkan ketahanan Keluarga.
Operasional ketahanan Keluarga dilakukan
dengan topik pembahasan yang disesuaikan
pada kondisi dan kebutuhan di Kampung KB.
Berikut tema yang dapat dipilih dan
dilaksanakan di Kampung KB berbasis Poktan
Program Bangga Kencana:
 Pengelolaan Dapur Sehat Atasi Stunting;
 Kebutuhan dan kecukupan gizi,
pengasuhan, dan pembinaan tumbuh
kembang anak;
 Pemberian pengetahuan dan keterampilan
dalam pengasuhan dan pembinaan remaja;
 Pemberian pengetahuan dan keterampilan
dalam pengasuhan dan pembinaan remaja;
 Penyiapan diri remaja untuk tumbuh dan
berkembang secara optimal, berkualitas
dalam upaya penyiapan perencanaan
kehidupan berkeluarga dan generasi
berkualitas;
 Kelompok BKL mendapatkan fasilitasi dan
pembinaan pelayanan ramah lansia melalui 7
(tujuh) dimensi lansia tangguh dan
pendampingan perawatan jangka panjang;
 Pembinaan pemberdayaan ekonomi Keluarga
dalam upaya perwujudan kemandirian
ekonomi;
 Orientasi pengelolaan Rumah Data;
 Edukasi kependudukan di tingkat
desa/kelurahan;
 Penguatan KIE dan pembinaan kesertaan KB
pria melalui kelompok dan motivator KB Pria;
dan
 KIE pemberdayaan dan perlindungan
Keluarga.
Sosialisasi Pelayanan
PPKS/Satyagatra
Sasaran Kegiatan
 Keluarga yang mempunyai balita;
 Ibu hamil dan menyusui;
 Keluarga yang mempunyai remaja usia 10-24
tahun yang belum menikah;
 Remaja dengan usia 10-24 tahun yang belum
menikah;
 Lansia dan Keluarga yang mempunyai lansia;
 Kelompok KB dan motivator pengguna
kontrasepsi;
 Kader;
 Penyuluh KB, PLKB; dan
 Pengelola Dapur Sehat atasi Stunting.
Lingkup Pembiayaan
 Biaya penunjang pelaksanaan kegiatan berbasis
poktan;
 Konsumsi dan/atau
 Transportasi pada pelaksanaan kegiatan secara
tatap muka.
 Apabila kegiatan dilakukan secara virtual
pembiayaan disesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku
Output
Partisipasi Keluarga atau anggota Keluarga
yang merupakan sasaran Program Bangga
Kencana dalam kegiatan Poktan
Operasional Penguatan
Kampung KB
di Tingkat Kabupaten/Kota
Definisi
Biaya untuk pelaksanaan koordinasi
penyelenggaraan Kampung KB
secara konvergen dan terintegrasi
antar lintas sektor
Rincian Kegiatan
Pertemuan yang bertujuan untuk analisis situasi, penentuan prioritas garapan, perencanaan
intervensi bersama, monitoring, serta evaluasi penyelenggaraaan Kampung KB, topiknya:
Setiap dinas/badan menyiapkan
tentang hasil analisis situasi terkait
dengan capaian program yang
tertuang dalam Instruksi Presiden
Nomor 3 Tahun 2022 tentang
Optimalisasi Penyelenggaraan
Kampung Keluarga Berkualitas. Pada
pertemuan kali ini diharapkan akan
keluar prioritas masalah yang akan
diintervensi bersama oleh lintas
sektor untuk mencapai Keluarga
berkualitas.
Berdasarkan hasil analisis situasi dan
penentuan prioritas masalah, perlu
disusun rencana intervensi bersama,
pembagian tugas, dan mekanisme
pelaksanaan teknis di Kampung KB
Pembahasan Tentang
Hasil Analisis Situasi
Pembahasan tentang rencana
Intervensi Bersama
Penguatan Kampung KB
Monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan Kampung KB
Capaian penyelenggaraan Kampung
KB dengan mengacu kepada
indikator input, proses, output, dan
dampak penyelenggaraan Kampung
KB.
Sasaran Kegiatan
 Pimpinan Daerah;
 Sekretaris Daerah;
 Bappeda kabupaten dan kota;
 PD yang menangani urusan KB di
kabupaten/kota;
 Dinas/badan yang merupakan
perpanjangan urusan dari
kementerian yang tertuang dalam
Instruksi Presiden Nomor 3 tentang
Optimalisasi Penyelenggaraan
Kampung Keluarga Berkualitas;
 Dinas/badan lainnya yang terlibat
dalam penyelenggaraan Kampung
KB;
 Pihak swasta dan pihak lain yang
terlibat dalam penyelenggaraan
Kampung KB.
Lingkup Pembiayaan
 Biaya Transportasi; dan
 Biaya Konsumsi;
 Namun apabila kegiatan dilakukan
secara virtual pembiayaan dialihkan
dalam bentuk penggantian pulsa/data
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Output
Terselenggaranya
konvergensi program di
Kampung KB.
Operasional Penguatan
Kampung KB di Tingkat
Provinsi
Definisi
Biaya untuk pelaksanaan
pendampingan dan fasilitasi
bagi pengelolaan Kampung KB
oleh PD-KB Provinsi Papua
Tengah, Papua Selatan, Papua
Pegunungan, dan Papua Barat
Daya
Sasaran Kegiatan
Rincian Kegiatan
Pertemuan PD-KB provinsi beserta
PD-KB kabupaten/kota yang
bertujuan untuk pendampingan
dan fasilitasi pengelolaan Kampung
KB di tingkat provinsi,
kabupaten/kota, dan desa.
 PD-KB di tingkat provinsi;
 PD-KB di tingkat
kabupaten/kota;
 Dinas lintas sektor; dan
 Kampung KB
Lingkup Pembiayaan
 Biaya narasumber;
 Penginapan;
 Konsumsi; dan
 transportasi
 Apabila kegiatan dilakukan secara
virtual pembiayaan dialihkan dalam
bentuk penggantian pulsa/data
sesuai ketentuan yang berlaku
Output
Laporan pendampingan dan fasilitasi
yang dilaporkan pada semester 1 (satu)
dan 2 (dua) yang ditujukan kepada
Kepala BKKBN yang ditembuskan kepada:
 Gubernur;
 Perwakilan BKKBN Provinsi;
 Deputi Bidang Pengendalian
Penduduk.
Pengadaan Bina Keluarga
Balita (BKB) Kit Stunting
Definisi
Sarana/alat bantu penyuluhan
yang berupa seperangkat alat
permainan edukatif dan media
berisi materi yang
dipergunakan kader untuk
memberikan penyuluhan
kepada Keluarga yang memiliki
ibu hamil dan baduta agar
meningkatkan penerapan
pengasuhan 1000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK) untuk
menurunkan prevalensi
stunting
Lingkup Pembiayaan
Pengadaan seperangkat BKB Kit Stunting terdiri dari materi dan media yang
meliputi:
 Buku Menjadi Orang Tua Hebat
dalam mengasuh Anak yang terdiri
dari 4 seri;
 Buku Pengasuhan Anak yang
berkebutuhan khusus
 Buku Saku "Pengasuhan 1000 Hari
Pertama Kehidupan";
 Media Lembar Balik untuk
penyuluhan stimulasi anak usia 0-23
bulan yang terdiri dari: 0 – 12 bulan
dan 13 – 24 bulan;
 Modul BKB Holistik Integratif;
 Modul BKB Eliminasi Masalah Anak
Stunting (EMAS)
a. Kalender Pengasuhan 1000
HPK yang terdiri dari 3
bagian:
 Kalender Pengasuhan Ibu
Hamil;
 Kalender Pengasuhan
Anak Usia 0-12 bulan;
 Kalender Pengasuhan
Anak Usia 13-24 bulan
b. KKA;
c. Poster Pintar.
Media Bahan Penyuluhan Alat Pantau Tumbuh
Kembang Anak
PENURUNAN STUNTING
Lingkup Pembiayaan
 APE motorik kasar;
 Kubus Susun Edukasi;
 APE Pengenalan Huruf dan Angka;
 Buku Kain Stimulasi;
 APE Pesan Kunci 8 (delapan) Fungsi
Keluarga;
 Ular Tangga “BKB Emas”;
 Tas Jinjing Ular Tangga BKB EMAS;
 Tas penyimpanan APE dan buku, alat
pantau tumbuh kembang anak, media
penyuluhan bagi orang tua;
 Kardus BKB Kit Stunting
Alat Permainan Edukatif
(APE)
Alat Pantau Tumbuh
Kembang Anak
Sasaran Kegiatan
 Kelompok BKB yang sudah
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
(bupati/walikota, camat) atau oleh
Pemerintah Desa (kepala
desa/lurah);
 Penerima BKB Kit Stunting wajib
melampirkan dokumen SK
pembentukan BKB yang
ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang minimal oleh
Pemerintah Desa.
Rincian Kegiatan
Pengadaan sarana BKB Kit Stunting
untuk mendukung pelaksanaan kelas
pengasuhan pada Kelompok BKB
Output
Terdistribusikannya sarana BKB
Kit Stunting untuk kelompok
BKB
Operasional Pendampingan
Keluarga Berisiko Stunting
Definisi
Kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pendamping
Keluarga untuk memantau perkembangan dan
melakukan pendampingan kepada Calon
Pengantin/calon Pasangan Usia Subur (catin/caPUS),
ibu hamil, ibu pasca persalinan, anak usia 0-24
bulan. Kegiatan pemantauan kepada sasaran
sebagaimana dimaksud di atas sebagai upaya
mendeteksi dini faktor-faktor risiko stunting serta
memfasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi
penerimaan program bantuan sosial kepada sasaran
prioritas percepatan penurunan stunting sesuai
dengan kebutuhan sehingga terwujudnya 4 (empat)
PASTI: (1) Memastikan semua sasaran terdata; (2)
Memastikan semua sasaran memperolah pelayanan;
(3) Memastikan semua sasaran memanfaatkan
intervensi dari pelayanan; dan (4) Memastikan
semua pelaksanaan dan pendampingan tercatat dan
terlaporkan.
Rincian Kegiatan
Dukungan operasional
Pendampingan Sasaran Calon
Pengantin (catin), Keluarga Berisiko
Stunting, dan Balita merupakan
dukungan pembiayaan operasional
yang diberikan kepada Tim
Pendamping Keluarga sesuai dengan
jumlah Tim Pendamping Keluarga di
wilayahnya dalam melakukan
kegiatan perencanaan dan
pendampingan kepada sasaran Catin,
Keluarga berisiko stunting dan Balita.
Pelaksanaan pendampingan tersebut
dapat dilakukan 1 orang atau secara
individu sebagai bagian dari Personil
Tim Pendamping Keluarga maupun
pendampingan secara kelompok
(seluruh Tim Pendamping Keluarga
melakukan pendampingan
bersamaan kepada sasaran)
Rincian Kegiatan
Daftar Inventaris Sasaran
Pendampingan
Untuk persiapan melakukan pendampingan kepada
sasaran, Tim Pendamping Keluarga harus memiliki
daftar inventaris sasaran pendampingan yang secara
periodik dimutakhirkan dan diverifikasi. Daftar
Inventaris Sasaran Pendampingan terdiri dari: Data
sasaran Keluarga berisiko stunting (ibu hamil, ibu
pasca salin, baduta dan balita) dan data Catin. Daftar
inventaris sasaran Keluarga berisiko stunting Tim
Pendamping Keluarga dapat diperoleh dari berbagai
sumber antara lain: 1) Data Hasil Pendataan
Keluarga Tahun 2021 atau data pemutakhiran data
Tahun 2022; 2) Data yang bersumber dari kecamatan
atau dari PD-KB; 3) Data dapat bersumber juga dari
desa/kelurahan atau lingkungan kediaman
sasaran/kediaman Calon Pengantin (RT/RW); 4)
KUA/Lembaga Agama/lembaga perizinan pernikahan
lainnya; 5) TPPS tingkat desa/kelurahan; 6) Data
catin yang telah melakukan register melalui aplikasi;
7) Data dapat bersumber juga dari jejaring PKK;
dan/atau 8) Data dapat bersumber dari lainnya
Rincian Kegiatan
Pelaksanaan pendampingan catin/caPUS
Merupakan proses fasilitasi dan edukasi
yang ditindaklanjuti dengan treatment
dan upaya-upaya kesehatan dan
peningkatan status gizi sebagai upaya
pencegahan stunting bagi catin/calon
pasangan usia subur (caPUS).
Pelaksanaan pendampingan bagi
catin/caPUS dilakukan minimal 2 (dua)
kali pada setiap catin/caPUS dalam kurun
waktu ideal 3 (tiga) bulan sebelum
menikah.
Dalam tugas pendampingan, tim
pendamping menyampaikan kepada
catin yang akan menikah sebagai berikut:
o Menginformasikan dan memastikan
catin/caPUS mendaftarkan
pernikahan paling sedikit 3 (tiga)
bulan sebelum menikah;
o Menginformasikan dan memastikan
catin/caPUS melakukan registrasi di
Aplikasi Pendampingan Keluarga;
Kegiatan pendampingan yang dilakukan untuk
memantau perkembangan kehamilan dan
mendeteksi secara dini apabila muncul
ketidaksesuaian perkembangan berdasarkan buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) untuk segera
dilakukan penangananan, agar ibu hamil mampu
menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan
selamat, dan melahirkan bayi yang sehat dan
berkualitas, serta terhindar dari risiko stunting.
Pelaksanaan pendampingan kepada ibu hamil dapat
dilaksanakan sesuai dengan usia kehamilan dan
kondisi sasaran ibu hamil antara lain yaitu 1 (satu)
kali pada trimester 1 (satu), 2 (dua) kali pada
trimester kedua dan 3 (tiga) kali pendampingan
pada trimester, atau dapat dilakukan pendampingan
lebih intensif sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
ibu hamil. Pada saat kunjungan, Tim Pendamping
Keluarga memastikan ibu hamil melaksanakan
rekomendasi tenaga kesehatan sesuai buku KIA, ibu
hamil mendapatkan KIE kehamilan sehat, asupan gizi
seimbang, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), serta ibu hamil mendapatkan KIE kesehatan
reproduksi pasca persalinan.
Pelaksanaan
Pendampingan
Pelaksanaan
Pendampingan Ibu Hamil
o Menghubungkan catin/caPUS kepada
fasilitas kesehatan dan memastikan
untuk mendapatkan fasilitasi dalam
melakukan treatment
(perawatan/penanganan)
pencegahan stunting seperti
suplemen untuk meningkatkan status
gizi dalam mempersiapkan kehamilan
yang sehat;
o Menginformasikan dan memastikan
catin/caPUS mengikuti kelas
dan/atau mendapatkan materi
bimbingan perkawinan di institusi
agamanya masing-masing (untuk
mendapatkan informasi tentang KB,
Pengasuhan 1000 HPK, dll);
o Melakukan KIE dan memastikan PUS
baru yang belum/ tidak layak hamil
untuk menunda kehamilan dengan
kontrasepsi yang sesuai atau dibawah
pengawasan petugas kesehatan; dan
o Melakukan pencatatan dan
pelaporan pelaksanaan
pendampingan catin/caPUS (bisa
dilakukan secara manual atau melalui
aplikasi).
Rincian Kegiatan
Kegiatan pendampingan kepada ibu
hamil yang akan melahirkan sampai
dengan pasca persalinan untuk
memberikan promosi dan KIE tentang KB
pasca persalinan, memantau kesehatan
ibu nifas dan perawatan bayi, promosi,
dan KIE tentang Asi Eksklusif, gizi
seimbang, dan 1000 HPK. Tim
Pendamping Keluarga pada saat
melakukan kunjungan memastikan ibu
pasca persalinan menggunakan alat
kontrasepsi terpilih dalam jangka waktu
sampai 42 (empat puluh dua) hari
setelah melahirkan sehingga memiliki
jarak ideal dengan kehamilan berikutnya
diharapkan sebelum masa nifas selesai
sudah menggunakan KB Pasca
Persalinan. Dalam pendampingan ibu
pasca persalinan berisiko, Tim
Pendamping Keluarga berkoordinasi
dengan tenaga kesehatan, perangkat
desa, pendamping Keluarga harapan,
dan pihak lainnya.
(1) Pendampingan anak usia 0-23 bulan dengan riwayat berat
badan lahir rendah (< 2.500 gram) ataupun panjang badan lahir
rendah (<45 cm) ataupun riwayat kelahiran kurang bulan (≤ 37
minggu);
(2) Memastikan anak usia 0-6 bulan mendapatkan ASI eksklusif;
(3) Memastikan anak usia 6-23 bulan mendapatkan Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI) dengan kandungan gizi lengkap
terutama protein hewani;
(4) Memastikan anak usia 0-23 bulan mendapatkan imunisasi dasar
dan lanjutan lengkap sesuai usia;
(5) Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-23
bulan sesuai dengan standar/usia;
(6) Pendampingan Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan
infeksi kronis yang mendapatkan tatalaksana kesehatan;
(7) Pendampingan anak usia 0-23 bulan dengan masalah gizi
(weight faltering (kenaikan berat badan tidak memadai),
underweight (berat badan kurang), gizi kurang, gizi buruk dan
stunting) mendapatkan tambahan asupan gizi dan tata laksana
kesehatan;
(8) Pendampingan anak usia 0-23 bulan dengan masalah
perkembangan mendapatkan tatalaksana kesehatan;
(9) Tim Pendamping Keluarga memastikan Keluarga yang
memenuhi persyaratan menerima bantuan sosial, menerima
variasi bantuan pangan selain beras dan telur;
(10) Tim Pendamping Keluarga memastikan Keluarga memiliki akses
minum air layak, sarana rumah sehat, memiliki jamban sehat;
(11) Tim Pendamping Keluarga melakukan pencatatan dan
pelaporan pelaksanaan pendampingan anak usia 0-23 bulan
(baik dilakukan melalui aplikasi maupun secara manual).
Pelaksanaan Pendampingan
Pasca Persalinan
Pelaksanaan Pendampingan
Keluarga Anak Usia 0-23 Bulan
Serangkaian kegiatan yang meliputi KIE/Penyuluhan,
fasilitasi pelayanan rujukan kesehatan dan fasilitasi
pemberian bantuan sosial yang dilakukan sebagai
upaya pencegahan dan penanggulangan stunting
bagi anak usia 0-23 bulan. Pelaksanaan
pendampingan bagi anak usia 0-23 bulan mulai dari
kunjungan bayi baru lahir (0 bulan) yang diikuti
kunjungan bulanan (satu kali setiap bulan) hingga
anak berusia 23 (dua puluh tiga) bulan, utamanya
untuk anak 0-23 bulan dengan risiko stunting. Dalam
tugas pendampingan, Tim Pendamping Keluarga
memberikan promosi dan KIE terkait Perawatan bayi
baru lahir, Inisiasi Menyusui Dini, Pemberian Air
Susu Ibu (ASI) Eksklusif, Imunisasi, Makanan
Pendamping ASI (MP ASI), Pemberian ASI sampai
dengan 2 (dua) tahun), PHBS, Vitamin A, Obat
Cacing, Pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan rutin setiap bulan di Posyandu,
stimulasi perkembangan, pola asuh, Tanda Anak
sehat, Tanda bahaya pada Anak usia 0-23 bulan,
serta pemberian KIE bagi orangtua yang belum
menggunakan kontrasepsi dan memastikan untuk
memberikan edukasi untuk menggunakan
kontrasepsi sampai dengan anak usia 23 bulan.
Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Tim
Pendamping Keluarga pada sasaran ini antara lain:
Sasaran Kegiatan
 Sasaran pendampingan laki-laki
dan perempuan sebagai
catin/caPUS;
 Sasaran pendampingan Ibu
Hamil;
 Sasaran pendampingan Ibu pasca
persalinan;
 Sasaran pendampingan Keluarga
memiliki anak usia 0-23 bulan
Lingkup Pembiayaan
Biaya operasional dukungan pelaksanaan rangkaian lingkup kegiatan
Tim Pendamping Keluarga yaitu inventarisasi dan pemutakhiran data
sasaran, pelaksanaan pendampingan, pencatatan dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan pendampingan kepada sasaran serta kegiatan
lainnya yang dilakukan oleh TPK. Dukungan pembiayaan diberikan 10
bulan dalam 1 tahun.
Output
Daftar inventarisasi sasaran dan pemutakhirannya; dan
Rekapitulasi Laporan Hasil Pendampingan per
kabupaten/kota yang dilaporkan setiap per 3 (tiga)
bulan
Operasional Pencatatan
Hasil Pendampingan
Keluarga Berisiko Stunting
Definisi
Kegiatan pencatatan dan pelaporan hasil
pemantauan pendampingan sasaran berisiko
stunting dan balita yang dilakukan oleh Tim
Pendamping Keluarga kepada sasaran Berisiko
Stunting. Pengamatan kepada sasaran bertujuan
untuk memprediksi dan mendeteksi dini faktor
resiko stunting, memonitor, mengevaluasi, dan
memperbaiki kondisi sasaran, serta menyediakan
data dan informasi kondisi sasaran
Sasaran Kegiatan
Rincian Kegiatan
Tim Pendamping Keluarga melakukan
pemantauan dan pendampingan
kepada sasaran berisiko stunting dan
hasil pendampingan terhadap sasaran
dilakukan pencatatan dan sehingga
didapatkan data yang update dan
terkini di wilayah desa/kelurahan
masing-masing Tim Pendamping
Keluarga terlaporkan secara berkala.
 Laki-laki dan perempuan
sebagai catin/caPUS;
 Ibu Hamil;
 Ibu pasca persalinan;
 Keluarga memiliki anak usia 0-
23 bulan
Lingkup Pembiayaan
 Pembiayaan operasional yang dapat
digunakan untuk pembelian paket
data/pulsa, dan/atau
 Penggunaan transportasi,
 Pembelian alat tulis kantor, dan/atau
 Keperluan photo copy ataupun biaya
lainnya.
Dukungan pembiayaan diberikan 10 bulan
dalam 1 tahun dan diberikan kepada para
anggota Tim Pendamping Keluarga sesuai
dengan SK Tim Pendamping Keluarga yang
ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang.
Output
Tersedianya data dan informasi terkini
tentang kondisi kesehatan Calon
Pengantin/Calon Pasangan Usia Subur, Ibu
Hamil, Ibu Pasca Persalinan, Anak Usia 0 – 23
bulan untuk mendeteksi secara dini faktor
risiko stunting berdasarkan hasil dari
pelaksanaan pendampingan Keluarga di setiap
wilayah
Operasional Dapur Sehat
Atasi Stunting
Definisi
Biaya untuk pelaksanaan
kegiatan pemberian edukasi
gizi, pendampingan, dan
pembiasaaan konsumsi
makanan bergizi melalui
Dashat, dalam upaya
percepatan penurunan
stunting.
Rincian Kegiatan
Kegiatan dapat berupa pemberian edukasi gizi kepada kader Dashat maupun
kelompok sasaran (Ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki balita) tentang
pentingnya makanan bergizi dalam upaya pencegahan stunting.
Pada pelaksanaan edukasi gizi
terdapat praktek memasak, yang
hasil masakannya dapat
dikonsumsi oleh Keluarga risiko
stunting, dan selanjutnya seluruh
peserta edukasi diberikan tugas
untuk melakukan pendampingan
dan pembiasaaan kepada 10
Keluarga risiko stunting dengan
menggunakan Rapor Konsumsi
Menu Bergizi.
Operasional Dashat dilakukan minimal
10 kali selama 1 tahun, dengan rincian
sebagai berikut:
1. Pertemuan pertama, memberikan
orientasi kepada 1 (satu) PKB dan
kader yang mengelola Dashat di
Kampung KB;
2. Pertemuan kedua dan seterusnya
akan dilakukan oleh kader pengelola
Dashat kepada minimal 10 Keluarga
sasaran untuk mempraktikkan sesuai
dengan isi piringku.
Sasaran Kegiatan
 Ketua TP PKK tingkat
desa/kelurahan;
 Kader;
 Penyuluh KB, PLKB;
 Tenaga Kesehatan dan/atau ahli gizi
Puskesmas;
 Tim Pendamping Keluarga; dan
 Keluarga berisiko stunting.
Lingkup Pembiayaan
Diberikan bagi Kampung KB yang belum pernah mendapatkan
alokasi pendanaan di tahun sebelumnya.
Pembiayaan yang diberikan berupa biaya penunjang pelaksanaan
kegiatan, seperti
 Fasilitator;
 Belanja bahan untuk praktek masak, dan/atau
 Transportasi.
 Pada pelaksanaan kegiatan secara tatap muka. Apabila kegiatan
dilakukan secara virtual pembiayaan dialihkan dalam bentuk
penggantian pulsa/data sesuai ketentuan yang berlaku.
Output
Meningkatnya pengetahuan dan
keterampilan Keluarga risiko stunting
dalam penyediaan makanan bergizi
Koordinasi TPPS di Tingkat
Kabupaten/Kota
Definisi
Kegiatan operasional yang
mengikutsertakan TPPS dan mitra
kerja lainnya di tingkat
kabupaten/kota dalam
melaksanakan kegiatan yang
mendukung dan memastikan
pelaksanaan aksi konvergensi
percepatan penurunan stunting
di wilayahnya
Sasaran Kegiatan
Rincian Kegiatan
Pertemuan (luring/daring),
koordinasi, fasilitasi, konsultasi,
evaluasi serta pelaporan
pelaksanaan kegiatan dalam
mendukung Aksi Konvergensi
percepatan penurunan stunting.
Dalam penyusunan rincian
kegiatan agar berkoordinasi
dengan Bappeda selaku
Koordinator Bidang Koordinasi dan
Konvergensi TPPS
TPPS tingkat kabupaten/kota;
mitra kerja lainnya
Lingkup Pembiayaan
 Belanja transportasi lokal;
 Belanja perjalanan dinas dalam
kabupaten/kota sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai keuangan
daerah paling banyak 15% dari total
pagu operasional TPPS;
 Belanja konsumsi pertemuan/rapat di
dalam/di luar kantor wilayah kerja
kabupaten/kota sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai keuangan
daerah;
 Belanja honor, transportasi dan/atau
akomodasi narasumber, dibayarkan
sesuai dengan ketentuan peraturan
keuangan yang berlaku.
Operasional Koordinasi TPPS
Koordinasi TPPS di Tingkat
Kabupaten/Kota
Output
Laporan pelaksanaan
kegiatan aksi konvergensi
percepatan penurunan
stunting.
Operasional Koordinasi TPPS
Laporan tersebut terdiri dari:
 Laporan Semester I (pelaksanaan
kegiatan selama bulan Januari-
Juni) yang dilaporkan di bulan
Juli;
 Laporan Semester II
(pelaksanaan kegiatan selama
bulan Juli-Desember) yang
dilaporkan di bulan Desember;
dan
 Laporan Reviu Kinerja Tahunan
(pelaksanaan kegiatan selama
bulan Januari-Desember) yang
dilaporkan di bulan Januari
tahun berikutnya.
Laporan dimaksud dilaporkan
secara periodik ditujukan kepada:
 Ketua TPPS di tingkat
kabupaten/kota;
 Ketua TPPS provinsi;
 Ketua Pelaksana Sekretariat
Stunting BKKBN Pusat dengan
tembusan Direktorat Advokasi
dan Hubungan Antar Lembaga;
dan
 Direktorat Jenderal Bina
Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri.
Koordinasi TPPS di Tingkat
Provinsi Daerah Otonomi Baru
Definisi
Kegiatan operasional yang
mengikutsertakan TPPS dan mitra
kerja lainnya di tingkat provinsi
dalam melaksanakan kegiatan yang
mendukung dan memastikan
pelaksanaan koordinasi Konvergensi
percepatan penurunan stunting di
wilayahnya.
Sasaran Kegiatan
Rincian Kegiatan
Koordinasi TPPS di tingkat provinsi
dilaksanakan dalam bentuk: pertemuan,
koordinasi, fasilitasi, konsultasi, evaluasi
serta pelaporan pelaksanaan kegiatan
dalam mendukung Aksi Konvergensi
percepatan penurunan stunting.
Pelaksanaan Aksi Konvergensi percepatan
penurunan stunting yang didukung melalui
pembiayaan ini terutama terkait dengan:
 Pemantauan pelaksanaan Aksi
Konvergensi di tingkat kabupaten/kota;
 Pelaksanaan Rembuk Stunting provinsi;
 Fasilitasi pendanaan (tagging) APBD
provinsi yang mendukung penurunan
stunting;
 Pencapaian indikator Peraturan Presiden
Nomor 72 Tahun 2021 tingkat provinsi;
dan
 Pelaporan TPPS Semester I dan II.
TPPS di provinsi 4 daerah otonomi
baru (Papua Selatan, Papua Tengah,
Papua Pegunungan, dan Papua
Barat Daya);
mitra kerja lainnya
Lingkup Pembiayaan
Pembiayaan pelaksanaan koordinasi TPPS
di provinsi 4 daerah otonomi baru dalam
mendukung dan memastikan pelaksanaan
Aksi Konvergensi percepatan penurunan
stunting meliputi:
 Belanja transportasi lokal;
 Belanja perjalanan dinas dalam daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai
keuangan daerah paling banyak 15%
dari total pagu operasional TPPS;
 Belanja konsumsi pertemuan/rapat di
dalam/di luar kantor wilayah kerja
sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai keuangan daerah;
Belanja honor, transportasi, dan/atau
akomodasi narasumber dibayarkan sesuai
dengan ketentuan peraturan keuangan
yang berlaku.
Operasional Koordinasi TPPS
Koordinasi TPPS di Tingkat
Kabupaten/Kota
Output
Laporan pelaksaan kegiatan
aksi konvergensi percepatan
penurunan stunting.
Operasional Koordinasi TPPS
Laporan tersebut terdiri dari:
 Laporan Semester I (pelaksanaan
kegiatan selama bulan Januari-
Juni) yang dilaporkan di bulan
Juli;
 Laporan Semester II
(pelaksanaan kegiatan selama
bulan Juli-Desember) yang
dilaporkan di bulan Desember;
dan
 Laporan Reviu Kinerja Tahunan
(pelaksanaan kegiatan selama
bulan Januari-Desember) yang
dilaporkan di bulan Januari
tahun berikutnya.
Laporan dimaksud dilaporkan
secara periodik ditujukan kepada:
 Ketua TPPS di tingkat provinsi;
 Ketua Pelaksana Sekretariat
Stunting BKKBN Pusat dengan
tembusan Direktorat Advokasi
dan Hubungan Antar Lembaga;
dan
 Direktorat Jenderal Bina
Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri.
Audit Kasus Stunting
Definisi
Identifikasi risiko dan penyebab
risiko pada kelompok sasaran
berbasis surveilans rutin atau
sumber data lainnya
Rincian Kegiatan
Kegiatan Audit Kasus Stunting dalam 1 kali/siklus mencakup 4 tahapan audit
kasus stunting yaitu
1) Pembentukan Tim Audit
Kasus Stunting di
Kabupaten/Kota
2) Pelaksanaan Audit Kasus
Stunting dan manajemen
pendampingan keluarga
3) Diseminasi Hasil Audit Kasus
Stunting dan Rencana Tindak
Lanjut
4) Evaluasi Rencana Tindak
Lanjut dan evaluasi
perubahan status risiko kasus
audit stunting
Kegiatan Audit Kasus Stunting
dilaksanakan 2 kali/siklus dalam
1 tahun. Masing-masing siklus
melaksanakan tahapan
pelaksanaan audit kasus stunting.
Khusus Tahap 1 (Pembentukan
Tim Audit Kasus Stunting)
dilakukan pada tahap awal jika
belum terbentuk tim
Sasaran Kegiatan
Keluarga berisiko stunting yang
meliputi:
1) Calon pengantin/Calon PUS;
2) Ibu hamil;
3) Ibu pascapersalinan; dan
4) Anak 0-59 bulan.
Lingkup Pembiayaan
 Biaya konsumsi;
 Biaya transportasi;
 Narasumber Pakar; dan
 Paket pulsa dan/atau paket data Telekonsultasi apabila
koordinasi dilakukan secara daring
Output
Laporan Audit Kasus Stunting
per siklus (2 kali per tahun)
Mini Lokakarya Kecamatan
Definisi
Kegiatan pertemuan di kecamatan yang
diinisiasi dan dipimpin oleh camat dalam
rangka mengawal dan mengevaluasi
pelaksanaan pendampingan Keluarga dan
hasil pemantauan pendampingan
Keluarga di tingkat kecamatan agar
terwujud 3 standar: (1) Tim Pendamping
Keluarga yang terlatih; (2) Tersedia Alat
Ukur/Aplikasi Pengukuran untuk sasaran
Stunting; dan (3) Tersedia dan
terlaksananya Prosedural Operasional
percepatan penurunan stunting dan
terwujudnya 4 (empat) PASTI: (1)
Memastikan semua sasaran terdata; (2)
Memastikan semua sasaran memperolah
pelayanan; (3) Memastikan semua
sasaran memanfaatkan intervensi dari
pelayanan; dan (4) Memastikan semua
pelaksanaan dan pendampingan tercatat
dan terlaporkan
Rincian Kegiatan
Mini Lokakarya tingkat kecamatan dilakukan minimal 10 (sepuluh) kali dalam 1 (satu)
tahun. Pertemuan dapat dilakukan secara berkelompok melalui luring dan/atau daring
Kegiatan pertemuan untuk
mengawal dan mengevaluasi
pelaksanaan pendampingan
Keluarga dan hasil dari pelaksanaan
dan pemantauan pendampingan
Keluarga di tingkat kecamatan serta
pembinaan (coach) Tim
Pendamping Keluarga agar
terwujudnya 3 (tiga) STANDAR dan
4 (empat) PASTI. Kegiatan diinisiasi
oleh Pengurus TP PKK kecamatan
dan dipimpin oleh Camat.
Keg. Mini Lokakarya ini salah satunya
dapat diagendakan pemaparan
materi dari Kepala Puskesmas atau
perwakilannya ttg data kondisi
stunting by name by addres,
Pemaparan dari PKB, PLKB dalam
capaian Program Bangga Kencana
dan pelaksanaan pendampingan
Keluarga resiko stunting dalam
percepatan penurunan stunting yang
dilakukan oleh Tim Pendamping
Keluarga di wilayahnya.
Sasaran Kegiatan
Pelaksana Mini Lokakarya di tingkat
Kecamatan yang meliputi Camat,
Kepala Puskesmas, Tenaga Gizi,
Dokter, Bidan dan tenaga kesehatan
lainnya, Pengurus Tim Penggerak PKK
Kecamatan, Penyuluh KB, PLKB (ASN
dan Non ASN), Koordinator Statistik
Kecamatan, Pengurus IBI Ranting,
Pengurus KUA, Pengurus Lembaga
pemberdayaan masyarakat (LPM),
Satuan Tugas percepatan penurunan
stunting, Tim Pendamping Keluarga,
Danramil, Kapolsek dan pihak-pihak
terkait lainnya di tingkat Kecamatan
yang berpastisipasi dalam mini
lokakarya tingkat Kecamatan
Lingkup Pembiayaan
 Biaya Konsumsi, dan/atau
 Transportasi, dan/atau
 Dapat menghadirkan fasilitator pada beberapa pelaksanaan Mini
Lokakarya apabila dibutuhkan.
 Apabila kegiatan dilakukan secara virtual maka pembiayaan dapat
dialihkan dalam bentuk penggantian pulsa/data sesuai ketentuan
yang berlaku
Output
Tindak lanjut hasil evaluasi pelaksanaan pendampingan
Keluarga dan pembinaan Tim Pendamping Keluarga serta
laporan kondisi pelaksanaan pendampingan Keluarga dan
program percepatan penurunan stunting di seluruh
desa/kelurahan dalam satu wilayah kecamatan
Operasional Pelaksanaan
Pemutakhiran Data Wilayah
Kerja
Definisi
Biaya operasional yang
diberikan kepada PPKBD dan
Sub-PPKBD untuk melakukan
pemutakhiran data
pengendalian lapangan di
tingkat desa
Sasaran Kegiatan
Rincian Kegiatan
Pemutakhiran data pengendalian
lapangan Poktan (BKB, BKR, BKL,
UPPKA), rumah dataku, Kampung
KB, data SDM lini lapangan (PPKBD
dan Sub-PPKBD) yang ada di tingkat
desa di wilayah kerjanya yang
dilakukan dengan mengumpulkan
data dari kader poktan, dengan
menggunakan formulir K/0 untuk
Poktan dan setara Poktan R/I
Poktan serta K/0 dan R/I
PPKBD/Sub-PPKBD
 PPKBD; dan
 Sub-PPKBD
Lingkup Pembiayaan
Biaya operasional pelaksanaan
pemutakhiran data wilayah kerja yang
diberikan kepada PPKBD dan Sub-PPKBD
dilakukan 2 kali setiap tahun
Output
Terkumpulnya data Poktan yg
dapat dijadikan data dasar
Program Bangga Kencana di
tingkat desa/kel yg dimiliki &
dapat digunakan oleh kader
PPKBD dan Sub-PPKBD untuk
perkembangan wilayah
kerjanya
PEMBINAAN PROGRAM BANGGA KENCANA OLEH KADER PPKBD DAN SUB-PPKBD
Operasional
Pelaksanaan KIE
Definisi
Kegiatan pelaksanaan promosi,
sosialisasi Program Bangga
Kencana yang disampaikan oleh
kader PPKBD atau Sub-PPKBD
dan/atau Tenaga Lini Lapangan
melalui pelayanan KIE kepada
sasaran langsung yaitu Keluarga
dan masyarakat di wilayah
desa/kelurahan, kader PPKBD
atau Sub-PPKBD di wilayah
desa/kelurahan setempat
Sasaran Kegiatan
Rincian Kegiatan
Operasional Pelaksanaan KIE
Program Bangga Kencana dan
percepatan penurunan stunting
oleh kader KB (PPKBD dan Sub-
PPKBD) dan/atau Tenaga Lini
Lapangan dapat dilakukan
kunjungan langsung kepada
Keluarga, masyarakat, Poktan,
maupun dalam pertemuan lainnya.
Keluarga termasuk remaja, calon
pengantin/calon pasangan usia subur,
pasangan usia subur, ibu hamil, ibu
pasca persalinan, ibu menyusui,
Keluarga yang memiliki anak usia 0 –
59 bulan, lansia dan anggota Poktan
(BKB, BKR, BKL, PIK R, dan UPPKA).
Lingkup Pembiayaan
Biaya operasional untuk dukungan
pelaksanaan promosi, KIE, penggerakan,
pembinaan, pencatatan dan
pelaporan/pemutakhiran data Keluarga
serta lainnya yang dilakukan oleh kader
PPKBD atau Sub-PPKBD minimal 10 kali
dalam 1 tahun
Output
Meningkatnya kesertaan ber-
KB
Meningkatnya pastisipasi
Keluarga dalam Poktan BKB, BKR,
BKL, PIK-R dan UPPKA; dan
Meningkatnya partisipasi anggota
Keluarga untuk memeriksakan
kesehatannya di Posyandu
dan/atau Fasyankes
Media Elektronik
Definisi
Sarana/media/saluran untuk
menyampaikan pesan dan
gagasan kepada khalayak yang
berbasis elektronik. Media
elektronik dalam Petujuk Teknis
ini dibatasi berupa:
(1) Televisi;
(2) Radio; dan
(3) Media Online
Sasaran Kegiatan
Rincian Kegiatan
Pembuatan/produksi dan/atau
penayangan/
penempatan (placement) media
elektronik yang digunakan untuk
menayangkan pesan Program
Bangga Kencana dan Pencegahan
Stunting sebagai pendukung kinerja
kader di lini lapangan.
 Remaja,
 Catin/caPUS, dan
 Keluarga
Lingkup Pembiayaan
 Biaya produksi (talkshow/iklan
layanan
masyarakat/psa/adlibs/jingle);
 Biaya penayangan/placement
Output
Tersampaikannya materi KIE
Program Bangga Kencana dan
Pencegahan Stunting melalui
media elektronik di
kabupaten dan kota
Dukungan Media KIE
Media Cetakan
Definisi
Sarana/media/saluran untuk
menyampaikan pesan dan
gagasan kepada khalayak yang
berbasis cetakan (printing). Media
cetakan dalam Petujuk Teknis ini
dibatasi berupa:
(1) Leaflet;
(2) Poster.
Sasaran Kegiatan
Rincian Kegiatan
Pembuatan/produksi dan/atau
penayangan/
penempatan (placement) media
cetakan yang digunakan untuk
menayangkan pesan Program
Bangga Kencana dan Pencegahan
Stunting sebagai pendukung kinerja
kader di lini lapangan.
 Remaja,
 Catin/caPUS, dan
 Keluarga
Lingkup Pembiayaan
 Biaya pembuatan/produksi
(desain/layout);
 Biaya penempatan media cetak
(contoh: akrilik untuk poster dan
leaflet);
 Biaya penggandaan/perbanyakan;
dan
 Biaya distribusi
Output
Tersampaikannya materi KIE
Program Bangga Kencana dan
Pencegahan Stunting melalui
media cetakan di kabupaten
dan kota
Dukungan Media KIE
Media Luar Ruang
Definisi
Sarana/media/saluran untuk
menyampaikan pesan dan
gagasan kepada khalayak yang
berbasis media luar ruang.
Media luar ruang dalam
Petujuk Teknis ini dibatasi
berupa:
(1) Spanduk;
(2) Baliho; dan
(3) Umbul-umbul.
Sasaran Kegiatan
Rincian Kegiatan
Pembuatan/produksi dan/atau
penayangan/
penempatan (placement) media
media luar ruang yang digunakan
untuk menayangkan pesan Program
Bangga Kencana dan Pencegahan
Stunting sebagai pendukung kinerja
kader di lini lapangan.
 Remaja,
 Catin/caPUS, dan
 Keluarga
Lingkup Pembiayaan
 Biaya pembuatan/produksi
(desain/layout);
 Biaya penggandaan/perbanyakan;
dan
 Biaya penempatan media luar
ruang.
Output
Tersampaikannya materi KIE
Program Bangga Kencana dan
Pencegahan Stunting melalui
media luar ruang di
kabupaten dan kota
Dukungan Media KIE
Media Tradisional dan
Kearifan Lokal
Definisi
Sarana/media/saluran untuk
menyampaikan pesan dan
gagasan kepada khalayak yang
seni tradisi dengan kearifan
lokal. Media tradisional dan
kearifan lokal dalam Petujuk
Teknis ini dibatasi berupa:
(1) Drama/Lakon/Pertunjukan
Rakyat;
(2) Puisi/Pantun/Gurindam/kes
enian budaya lainnya yang
lekat dengan unsur lisan.
Sasaran Kegiatan
Rincian Kegiatan
Pembuatan/produksi dan/atau
penayangan (placement) media
tradisional dan kearifan lokal yang
digunakan untuk menayangkan
pesan Program Bangga Kencana
dan Pencegahan Stunting dan dapat
memanfaatkan momentum
strategis.
 Remaja,
 Catin/caPUS, dan
 Keluarga
Lingkup Pembiayaan
a) Biaya pembuatan/produksi;
b) Biaya penayangan/placement
Output
Tersampaikannya materi KIE
Program Bangga Kencana dan
Pencegahan Stunting melalui
media tradisional dan
kearifan lokal di kabupaten
dan kota
Dukungan Media KIE
Dukungan Manajemen
Definisi
Dukungan operasional untuk
pembiayaan pengelola keuangan
BOKB, alat tulis kantor, termasuk
rapat-rapat atau pertemuan dalam
rangka pembinaan, monitoring dan
evaluasi dalam lingkup pengelolaan
dana BOKB.
Sasaran Kegiatan
Lingkup Pembiayaan
Biaya pembinaan administrasi
pengelolaan program dan anggaran
oleh PD-KB kabupaten dan kota
berupa perjalanan dinas dalam
kabupaten/kota yang dilaksanakan
oleh pejabat/staf dari PD-KB
meliputi:
 Honorarium PPTK dan pengelola
keuangan BOKB di PD-KB
kabupaten dan kota yang
ditetapkan oleh pejabat
berwenang di daerah;
 Dukungan administrasi, seperti
alat tulis kantor, penggandaan
materi, dan/atau penjilidan;
PD-KB kabupaten dan kota
Lingkup Pembiayaan
 Rapat-rapat/pertemuan koordinasi,
sosialisasi dan perencanaan bagi
pengelola program bangga kencana
di PD-KB kabupaten dan kota, serta
monitoring dan evaluasi dari
kecamatan ke kabupaten dan kota
dan/atau sebaliknya; dan
 Pembinaan administrasi pengelolaan
program dan anggaran oleh PD-KB
kabupaten dan kota di balai
penyuluhan KB dan kampung KB
serta kader poktan.
Output
Tersedianya dukungan
pembiayaan untuk mendukung
pengelolaan BOKB serta
penurunan stunting
69

More Related Content

Similar to Materi Evaluasi dan Sosialisasi BOKB 2024 KAB KEP Mentawai.pptx

BKKfdfdgfgfggfhgfffffffffffffffffffffBN (1).ppt
BKKfdfdgfgfggfhgfffffffffffffffffffffBN (1).pptBKKfdfdgfgfggfhgfffffffffffffffffffffBN (1).ppt
BKKfdfdgfgfggfhgfffffffffffffffffffffBN (1).pptleni narulita
 
Program dan kegiatan DAK 2019 jawa tengah
Program dan kegiatan DAK 2019 jawa tengahProgram dan kegiatan DAK 2019 jawa tengah
Program dan kegiatan DAK 2019 jawa tengah93220872
 
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR TAHUN 2022 (edit).pptx
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR  TAHUN 2022 (edit).pptxMateri pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR  TAHUN 2022 (edit).pptx
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR TAHUN 2022 (edit).pptxssuserc17747
 
renjasnk-musren.rpt-kwringin2020.pdf
renjasnk-musren.rpt-kwringin2020.pdfrenjasnk-musren.rpt-kwringin2020.pdf
renjasnk-musren.rpt-kwringin2020.pdfRizalApitFitrian
 
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdfIIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdfandfixy
 
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR TAHUN 2022 (2).pptx
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR  TAHUN 2022 (2).pptxMateri pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR  TAHUN 2022 (2).pptx
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR TAHUN 2022 (2).pptxssuserc17747
 
Ekspose rancangan kua ppas ta.2019 tgl 20 sept 2018
Ekspose rancangan kua ppas ta.2019 tgl 20 sept 2018Ekspose rancangan kua ppas ta.2019 tgl 20 sept 2018
Ekspose rancangan kua ppas ta.2019 tgl 20 sept 2018Tarmizi Achmad
 
Pendampingan Arkas di satuan pendidikan.pptx
Pendampingan Arkas di satuan pendidikan.pptxPendampingan Arkas di satuan pendidikan.pptx
Pendampingan Arkas di satuan pendidikan.pptxCahyadiWahyono
 
Sosialisasi-Anggaran PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH-2023-5.pptx
Sosialisasi-Anggaran PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH-2023-5.pptxSosialisasi-Anggaran PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH-2023-5.pptx
Sosialisasi-Anggaran PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH-2023-5.pptxArdiyantiBaharuddin
 
ARAH KEBIJAKAN DAK KESEHATAN 2022
ARAH KEBIJAKAN DAK KESEHATAN 2022ARAH KEBIJAKAN DAK KESEHATAN 2022
ARAH KEBIJAKAN DAK KESEHATAN 2022RizkieDani
 
Materi Pendampingan Keluarga dalam PPS_BKKBN 22 Agustus 2023.pptx
Materi Pendampingan Keluarga dalam PPS_BKKBN 22 Agustus 2023.pptxMateri Pendampingan Keluarga dalam PPS_BKKBN 22 Agustus 2023.pptx
Materi Pendampingan Keluarga dalam PPS_BKKBN 22 Agustus 2023.pptxKalimatusSaroh
 
bahan rapat digital signature JUMAT 20 NOV 2020.pptx
bahan rapat digital signature JUMAT 20 NOV 2020.pptxbahan rapat digital signature JUMAT 20 NOV 2020.pptx
bahan rapat digital signature JUMAT 20 NOV 2020.pptxJesaArinda
 
Rekap apbd 2021(1)
Rekap apbd 2021(1)Rekap apbd 2021(1)
Rekap apbd 2021(1)DiskominfoPB
 
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptxRB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptxMarioMario435914
 
Paparan Bappeda Renja Perkim.pdf
Paparan Bappeda Renja Perkim.pdfPaparan Bappeda Renja Perkim.pdf
Paparan Bappeda Renja Perkim.pdfJayaIvan
 
Pertemuan Tim Teknis DCC AIPMNH Kota Kupang
Pertemuan Tim Teknis DCC AIPMNH Kota KupangPertemuan Tim Teknis DCC AIPMNH Kota Kupang
Pertemuan Tim Teknis DCC AIPMNH Kota Kupangdarikupang
 

Similar to Materi Evaluasi dan Sosialisasi BOKB 2024 KAB KEP Mentawai.pptx (20)

BKKBN.ppt
BKKBN.pptBKKBN.ppt
BKKBN.ppt
 
BKKBN.ppt
BKKBN.pptBKKBN.ppt
BKKBN.ppt
 
BKKfdfdgfgfggfhgfffffffffffffffffffffBN (1).ppt
BKKfdfdgfgfggfhgfffffffffffffffffffffBN (1).pptBKKfdfdgfgfggfhgfffffffffffffffffffffBN (1).ppt
BKKfdfdgfgfggfhgfffffffffffffffffffffBN (1).ppt
 
Program dan kegiatan DAK 2019 jawa tengah
Program dan kegiatan DAK 2019 jawa tengahProgram dan kegiatan DAK 2019 jawa tengah
Program dan kegiatan DAK 2019 jawa tengah
 
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR TAHUN 2022 (edit).pptx
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR  TAHUN 2022 (edit).pptxMateri pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR  TAHUN 2022 (edit).pptx
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR TAHUN 2022 (edit).pptx
 
renjasnk-musren.rpt-kwringin2020.pdf
renjasnk-musren.rpt-kwringin2020.pdfrenjasnk-musren.rpt-kwringin2020.pdf
renjasnk-musren.rpt-kwringin2020.pdf
 
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdfIIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
 
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR TAHUN 2022 (2).pptx
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR  TAHUN 2022 (2).pptxMateri pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR  TAHUN 2022 (2).pptx
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR TAHUN 2022 (2).pptx
 
Ekspose rancangan kua ppas ta.2019 tgl 20 sept 2018
Ekspose rancangan kua ppas ta.2019 tgl 20 sept 2018Ekspose rancangan kua ppas ta.2019 tgl 20 sept 2018
Ekspose rancangan kua ppas ta.2019 tgl 20 sept 2018
 
Pendampingan Arkas di satuan pendidikan.pptx
Pendampingan Arkas di satuan pendidikan.pptxPendampingan Arkas di satuan pendidikan.pptx
Pendampingan Arkas di satuan pendidikan.pptx
 
Sosialisasi-Anggaran PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH-2023-5.pptx
Sosialisasi-Anggaran PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH-2023-5.pptxSosialisasi-Anggaran PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH-2023-5.pptx
Sosialisasi-Anggaran PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH-2023-5.pptx
 
ARAH KEBIJAKAN DAK KESEHATAN 2022
ARAH KEBIJAKAN DAK KESEHATAN 2022ARAH KEBIJAKAN DAK KESEHATAN 2022
ARAH KEBIJAKAN DAK KESEHATAN 2022
 
Materi Pendampingan Keluarga dalam PPS_BKKBN 22 Agustus 2023.pptx
Materi Pendampingan Keluarga dalam PPS_BKKBN 22 Agustus 2023.pptxMateri Pendampingan Keluarga dalam PPS_BKKBN 22 Agustus 2023.pptx
Materi Pendampingan Keluarga dalam PPS_BKKBN 22 Agustus 2023.pptx
 
bahan rapat digital signature JUMAT 20 NOV 2020.pptx
bahan rapat digital signature JUMAT 20 NOV 2020.pptxbahan rapat digital signature JUMAT 20 NOV 2020.pptx
bahan rapat digital signature JUMAT 20 NOV 2020.pptx
 
Rakornis hub sulbar 26 juli 2017
Rakornis hub sulbar 26 juli 2017Rakornis hub sulbar 26 juli 2017
Rakornis hub sulbar 26 juli 2017
 
Rekap apbd 2021(1)
Rekap apbd 2021(1)Rekap apbd 2021(1)
Rekap apbd 2021(1)
 
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptxRB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
 
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptxRB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
 
Paparan Bappeda Renja Perkim.pdf
Paparan Bappeda Renja Perkim.pdfPaparan Bappeda Renja Perkim.pdf
Paparan Bappeda Renja Perkim.pdf
 
Pertemuan Tim Teknis DCC AIPMNH Kota Kupang
Pertemuan Tim Teknis DCC AIPMNH Kota KupangPertemuan Tim Teknis DCC AIPMNH Kota Kupang
Pertemuan Tim Teknis DCC AIPMNH Kota Kupang
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Materi Evaluasi dan Sosialisasi BOKB 2024 KAB KEP Mentawai.pptx

  • 1.
  • 2. DATA REALIASI BOKB KAB/KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT TA 2023
  • 3. REKAPITULASI REALISASI DAK BOKB TA 2024 PROVINSI SUMATERA BARAT PER 14 JANUARI 2024 REKAPITULASI REALISASI BOKB TA 2023 PER 14 JANUARI 2023 JAM 14.00 WIB NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA TAHUN PAGU PAGU RKA REALISASI PERSENTASE REALISASI 1 SUMATERA BARAT DHARMASRAYA 2023 3.851.017.000 3.851.017.000 3.778.781.626 98.12 2 SUMATERA BARAT PADANG PARIAMAN 2023 4.911.371.000 4.911.371.000 4.711.065.597 95.92 3 SUMATERA BARAT SIJUNJUNG 2023 3.588.673.000 3.588.673.000 3.207.280.700 89.37 4 SUMATERA BARAT PESISIR SELATAN 2023 6.044.325.000 6.044.325.000 5.374.308.724 88.91 5 SUMATERA BARAT KOTA PARIAMAN 2023 2.094.369.000 2.094.369.000 1.844.087.000 88.05 6 SUMATERA BARAT SOLOK SELATAN 2023 2.603.834.000 2.603.834.000 2.283.449.900 87.7 7 SUMATERA BARAT KOTA BUKITTINGGI 2023 1.865.648.000 1.865.648.000 1.630.483.811 87.4 8 SUMATERA BARAT PASAMAN BARAT 2023 4.242.735.000 4.242.735.000 3.683.266.800 86.81 9 SUMATERA BARAT SOLOK 2023 4.246.389.000 4.245.833.000 3.626.218.280 85.41 10 SUMATERA BARAT LIMA PULUH KOTA 2023 4.657.001.000 4.657.001.000 3.954.570.597 84.92 11 SUMATERA BARAT AGAM 2023 6.097.654.000 6.097.654.000 5.125.802.373 84.06 12 SUMATERA BARAT TANAH DATAR 2023 4.750.612.000 4.750.612.000 3.963.043.610 83.42 13 SUMATERA BARAT KOTA SOLOK 2023 1.653.194.000 1.653.194.000 1.351.435.170 81.75 14 SUMATERA BARAT PASAMAN 2023 3.512.555.000 3.512.555.000 2.856.947.223 81.34 15 SUMATERA BARAT KOTA PADANG 2023 7.133.124.000 7.133.124.000 5.777.021.123 80.99 16 SUMATERA BARAT KOTA PAYAKUMBUH 2023 2.235.882.000 2.235.882.000 1.630.912.448 72.94 17 SUMATERA BARAT KOTA PADANG PANJANG 2023 1.483.837.000 1.483.837.000 915.759.580 61.72 18 SUMATERA BARAT KOTA SAWAHLUNTO 2023 1.823.731.000 1.823.731.000 1.112.001.796 60.97 19 SUMATERA BARAT KEPULAUAN MENTAWAI 2023 2.514.365.000 2.514.365.000 1.194.823.241 47.52 Total 69.310.316.000 69.309.760.000 58.021.259.599 83.71
  • 4. REKAP REALISASI PER MENU BOKB KAB KEP MENTAWAI TA 2023 NO KEGIATAN PERENCANAAN KEGIATAN REALISASI % Realisasi Volume Jumlah Anggaran Volume Jumlah Anggaran -1 -2 -3 -4 -6 -7 I OPERASIONAL BALAI PENYULUHAN KB 1 Operasional Penyuluhan Program dan Pembinaan tenaga lini lapangan 10 Rp235.500.000 0 Rp120.611.252 51% 2 Operasional Pengolahan Data Rp0 Rp0 3 Langganan Daya dan Jasa 10 Rp30.000.000 0 Rp1.678.000 6% 4 Keamanan dan Pramusaji 10 Rp216.000.000 0 Rp32.400.000 15% 5 Operasional Kegiatan Konseling PPKS di Balai Penyuluhan Rp0 Rp0 Sub Menu Rp481.500.000 Rp154.689.252 32% II OPERASIONAL PELAYANAN KB 1 Operasional Distribusi Alokon 14 Rp12.600.000 0 Rp0 0% 2 Operasional Koordinasi Pelayanan KB di Faskes 1 Rp4.500.000 0 Rp0 0% 3 Operasional Pembinaan Pelayanan KB di Faskes 10 Rp6.000.000 0 Rp2.386.200 40% 4 Operasional Penggerakan Pelayanan IUD 5 Rp1.645.000 0 Rp0 0% 5 Operasional Penggerakan Pelayanan Implan 706 Rp221.684.000 0 Rp165.477.818 75% 6 Operasional Penggerakan Pelayanan MOW Rp0 Rp0 7 Operasional Penggerakan Pelayanan MOP Rp0 Rp0 8 Operasional Pencabutan Implant 16 Rp5.536.000 0 Rp0 0% 9 Operasional Registrasi dan Register Pelayanan KB di Fasyankes 14 Rp16.800.000 0 Rp2.142.000 13% Sub Menu Rp268.765.000 Rp170.006.018 63% III OPERASIONAL PENGGERAKAN DI KAMPUNG KB 1 Operasional Pokja Kampung KB 21 Rp63.000.000 0 Rp19.141.818 30% 2 Operasional Ketahanan Keluarga 21 Rp262.500.000 0 Rp26.191.818 10% 3 Operasional Penguatan Kampung KB di tingkat kab/kota 1 Rp9.000.000 0 Rp0 0% Sub Menu Rp334.500.000 Rp45.333.636 14%
  • 5. REKAP REALISASI PERMENU BOKB KAB KEP MENTAWAI TA 2023 IV PENURUNAN STUNTING 1 BKB Kit Stunting 20 Rp360.000.000 0 Rp352.350.000 98% 2 Operasional Pendampingan Sasaran Catin, Keluarga Berisiko dan Balita Stunting 52 Rp171.600.000 0 Rp102.300.000 60% 3 Operasional Pencatatan Hasil Pemantauan Pendampingan Sasaran berisiko Stunting 156 Rp156.000.000 0 Rp75.700.000 49% 4 Operasional DASHAT Rp0 Rp0 5 Koordinasi di tingkat Kab/Kota 1 Rp80.000.000 0 Rp23.694.616 30% 6 Audit kasus Stunting 1 Rp80.000.000 0 Rp31.659.616 40% 7 Mini lokakarya Kecamatan 10 Rp130.000.000 10 Rp76.095.000 59% Sub Menu Rp977.600.000 Rp661.799.232 68% V OPERASIONAL PEMBINAAN PROGRAM BANGGA KENCANA OLEH KADER (PPKBD DAN SUB PPKBD) 1 Operasional Pelaksanaan Pemutakhiran Data Wilayah Kerja 43 Rp25.800.000 0 Rp7.800.000 30% 2 Operasional Pelaksanaan KIE 43 Rp86.000.000 0 Rp26.400.000 31% 3 Operasional Kader KB (PPKBD/Sub PPKBD) di Desa/Kelurahan Tanpa Tenaga Penyuluh KB/PLKB 33 Rp66.000.000 0 Rp10.800.000 16% 4 Dukungan Media KIE 1 Rp150.000.000 0 Rp75.000.000 50% Sub Menu Rp327.800.000 Rp120.000.000 37% VI DUKUNGAN MANAJEMEN DAN SIGA 1 Dukungan Manajemen 1 Rp64.200.000 0 Rp42.995.103 67% 2 Dukungan SIGA (Paket data komunikasi di Balai Penyuluhan) 1 Rp60.000.000 0 Rp0 0% 3 Dukungan SIGA (sewa langganan internet broadband) Rp0 Rp0 Sub Menu Rp124.200.000 Rp42.995.103 35% TOTAL 1201 Rp2.514.365.000 10 Rp1.194.823.241 48%
  • 6. PERBAN NO 14 TAHUN 2023 TENTANG JUKNIS BOKB TA. 2024
  • 8.
  • 9. OPERASIONAL PENYULUHAN PROGRAM OPERASIONAL PENGOLAHAN DATA OPERASIONAL PPKS PRAMUSAJI DAN PENJAGA BALAI LANGGANAN DAYA DAN JASA SIGA BALAI PENYULUHAN KB
  • 10. MENU PELAYANAN KB OPERASIONAL DISTRIBUSI ALOKON OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB OPERASIONAL KOORDINASI PELAYANAN KB OPERASIONAL PEMBINAAN PELAYANAN KB DI FASYANKES OPERASIONAL RIGESTER DAN REGISTRASI PELAYANAN KB OPERASIONAL PENGGERAKAN IUD OPERASIONAL PENGGERAKAN IMPLANT OPERASIONAL PENGGERAKAN MOP OPERASIONAL PENGGERAKAN MOW OPERASIONAL PENGGERAKAN PENCABUTAN
  • 11. PEMBEKALAN KAMPUNG KB PERTEMUAN KELOMPOK KAMPUNG KB OPERASIONAL KELOMPOK KEGIATAN KETAHANAN KELUARGA OPERASIONAL PENGUATAN KAMPUNG KB MENU KAMPUNG KB
  • 12. BKB KIT STUNTING OPERASIONAL PENDAMPINGAN KELUARGA BERISIKO STUNTING OPERASIONAL PENCATATAN HASIL PENDAMPINGAN KELUARGA BERISIKO STUNTING DASHAT KOORDINASI TPPS AUDIT KASUS STUNTING MINI LOKAKARYA MENU PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
  • 13. OPERASIONAL PELAKSANAAN PEMUTAKHIRAN DATA WILAYAH KERJA OPERASIONAL PELAKSANAAN KIE DUKUNGAN MEDIA KIE DUKUNGAN MANAJEMEN MENU PEMBINAAN BANGGA KENCANA OLEH KADER
  • 14. JUKNIS BOKB TA 2024 B e r e n c a n a I t u K e r e n
  • 15. Operasional Penyuluhan Program dan Pembinaan Tenaga Lini Lapangan Definisi Dukungan Operasional Penyuluhan Program dan Pembinaan Tenaga Lini Lapangan adalah merupakan dukungan biaya yang digunakan untuk mendukung kegiatan Penyuluhan Program Bangga Kencana dan Pembinaan Tenaga Lini Lapangan dengan tujuan dalam rangka meningkatkan capaian Program Bangga Kencana, peningkatan kesertaan ber-KB serta percepatan penurunan stunting. Rincian Kegiatan Kegiatan yang diadakan di Balai Penyuluhan KB atau di luar Balai Penyuluhan KB Kegiatan, minimal 10 (sepuluh) kali dalam 1 (satu) tahun. Kegiatan penyuluhan kepada para calon pengantin/calon pasangan usia subur, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui, Keluarga yang memiliki anak 0-24 bulan, 25 – 59 bulan, remaja dan lansia yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap dan perilaku Keluarga dan masyarakat guna mewujudkan Keluarga yang berencana dan Keluarga yang berkualitas serta dalam rangka percepatan penurunan stunting. Kegiatan pertemuan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Tenaga Lini Lapangan antara lain: Penyuluh KB, PLKB ASN maupun Non ASN, kader IMP (PPKBD dan Sub-PPKBD) dan Tim Pendamping Keluarga dalam menjalankan tugas dan fungsinya yaitu melakukan kegiatan melakukan kegiatan penyuluhan, peningkatan fungsi Keluarga, melakukan pencatatan dan pelaporan, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi pemberian bantuan sosial serta pemantauan pendampingan Keluarga berisiko stunting. Penyuluhan Program Bangga Kencana Pembinaan Tenaga Lini Lapangan BALAI PENYULUHAN KB
  • 16. Sasaran Kegiatan Penyuluhan Program Sasaran Kegiatan o Remaja; o Calon pengantin; o Pasangan Usia Subur; o Ibu Hamil; o Ibu Pasca salin/menyusui; o Keluarga yang memiliki baduta dan balita; o Keluarga yang memiliki remaja; o Keluarga yang memiliki lansia; o Keluarga yang tergabung dalam UPPKA; dan o Lansia. Sasaran Kegiatan Pembinaan Tenaga Lini Lapangan o Penyuluh KB, PLKB ASN dan Non ASN; o PPKBD; o Sub-PPKBD; o Tim Pendamping Keluarga; o Kader Poktan; dan o Mitra lainnya. Lingkup Pembiayaan o konsumsi dan/atau; o fasilitator dan/atau ; o Biaya Transportasi pada pelaksanaan kegiatan secara tatap muka, namun apabila kegiatan dilakukan secara virtual pembiayaan dialihkan dalam bentuk penggantian pulsa/data sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Output Meningkatnya jumlah kader yang mendapatkan pembinaan Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan Tenaga Lini Lapangan dan mitra Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Tenaga Lini Lapangan dan mitra terkait pencatatan dan pelaporan Sistem Informasi Keluarga Program Bangga Kencana Meningkatnya jumlah Keluarga yang terpapar Program Bangga Kencana
  • 17. Operasional Pengolahan Data Definisi Biaya yang digunakan untuk mendukung kegiatan pengolahan data Program Bangga Kencana dan/atau data percepatan penurunan stunting Rincian Kegiatan Sasaran Kegiatan  Penyuluh KB, PLKB (ASN dan Non ASN);  petugas pencatatan dan pelaporan atau;  Tenaga Lini Lapangan yang kompeten yang ditunjuk sebagai pengolah data di Balai Penyuluhan KB. Kegiatan pengolahan data dilakukan oleh Penyuluh KB, PLKB (ASN dan Non ASN) dan/atau Tenaga Lini Lapangan yang kompeten yang ditunjuk sebagai pengolah data di Balai Penyuluhan KB, yang mencakup kegiatan mengumpulkan, pengolahan, menganalisis, dan menginterpretasikan data pemantauan sasaran Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting. Lingkup Pembiayaan Biaya operasional pengolahan data yang dilakukan 12 (dua belas) kali dalam 1(satu) tahun Definisi Output Data register pengendalian lapangan Data register pelayanan kontrasepsi fasyankes yang belum bisa melakukan input data secara online; dan Data dasar program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di balai penyuluhan KB
  • 18. Dukungan Langganan Daya dan Jasa Definisi biaya untuk membayar listrik dan/atau air yang dipergunakan di Balai Penyuluhan KB untuk setiap bulan atau selama 1 tahun (12 bulan). Dukungan Jasa Tenaga Keamanan dan Pramusaji biaya yang digunakan untuk 1 (satu) orang tenaga Jasa Keamanan dan 1 (satu) orang Jasa Pramusaji untuk setiap bulan selama 1 tahun (12 bulan) di Balai Penyuluhan KB Definisi
  • 19. Operasional Kegiatan Konseling Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS/Satyagatra) di Balai Penyuluhan KB Definisi PPKS/Satyagatra adl Wadah kegiatan terpadu yang mudah diakses oleh masyarakat, dengan kegiatan dan/atau rangkaian kegiatan pelayanan Keluarga yang dilaksanakan dalam bentuk komunikasi, informasi dan edukasi, konsultasi, dan konseling, pembinaan serta rujukan. Rincian Kegiatan Kegiatan yang diadakan di Balai Penyuluhan KB dilaksanakan minimal 8 (delapan) kali dalam 1 (satu) tahun Pelayanan di PPKS/Satyagatra meliputi (a) Pelayanan Data dan informasi Kependudukan dan Keluarga; (b) Konsultasi dan Konseling Keluarga Balita dan Anak; (c) Konsultasi dan Konseling Keluarga Remaja dan Remaja; (d) Konsultasi dan Konseling Pra Nikah; (e) Konsultasi dan Konseling Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; (f) Konsultasi dan Konseling Keharmonisan Keluarga; (g) Konsultasi dan Konseling Keluarga Lansia dan Lansia; (h) Pembinaaan Usaha Ekonomi Keluarga; (i) Pelayanan Lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan, sumber daya, dan potensi, khususnya dengan 3 (tiga) pelayanan utama dalam rangka percepatan penurunan stunting, antara lain: (1) penggunaan Kartu Kembang Anak (KKA) dalam pemantauan tumbuh kembang balita dan anak; (2) persiapan kehidupan berkeluarga bagi calon pengantin; dan (3) pelayanan KB pasca persalinan Konsultasi dan konseling bagi Keluarga yang membutuhkan bantuan konseling di PPKS/Satyagatra yang dapat dilaksanakan antara lain oleh Guru PAUD, Penyuluh KB, PLKB, Genre, atau tenaga lainnya yang kompeten Sosialisasi Pelayanan PPKS/Satyagatra Konsultasi dan Konseling Pendampingan bagi Keluarga Pendampingan bagi Keluarga yang membutuhkan pelayanan rujukan lebih lanjut
  • 20. Sosialisasi Pelayanan PPKS/Satyagatra Sasaran Kegiatan Kader-kader yang ada di desa, baik itu kader IMP, kader Poktan BKB, BKR, BKL, UPPKA maupun Tim Pendamping Keluarga yang melaksanakan pendampingan dalam rangka percepatan penurunan stunting, serta keluarga berisiko stunting. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan oleh Guru PAUD, Penyuluh KB, PLKB, Genre, atau tenaga lainnya yang kompeten dan sudah dilatih; Konsultasi dan Konseling Keluarga atau anggota Keluarga yang membutuhkan konseling tentang 8 (delapan) fungsi Keluarga Lingkup Pembiayaan Pendampingan Rujukan Keluarga atau anggota Keluarga yang membutuhkan pelayanan rujukan lebih lanjut dan pelaksana pelayanan teknis PPKS/Satyagatra (konselor) yang mendampinginya Sosialisasi Pelayanan PPKS/Satyagatra o Biaya konsumsi berupa makanan bagi fasilitator; dan/atau o Makanan yang mengandung protein tinggi (telur, susu, dan sebaginya) bagi keluarga berisiko stunting Konsultasi dan Konseling o Biaya fasilitator/konselor o Konsumsi berupa makanan yang mengandung protein tinggi (telur, susu, dan sebaginya) bagi keluarga berisiko stunting Pendampingan Rujukan o biaya transportasi bagi keluarga/anggota keluarga yang membutuhkan pelayanan rujukan lebih lanjut; o biaya transportasi konselor yang mendampinginya
  • 21. Output Tersosialisasinya layanan PPKS/Satyagatra Balai Penyuluhan KB Keluarga yang mendapatkan pelayanan konsultasi dan konseling di PPKS/satyagatra
  • 22. Dukungan Sistem Informasi Keluarga Definisi Pembiayaan paket data komunikasi atau pembiayaan sewa internet menggunakan broadband di Balai Penyuluhan KB tingkat kecamatan di kabupaten dan kota Rincian Kegiatan Sasaran Kegiatan  Balai Penyuluhan KB dengan sinyal bagus mendapatkan dukungan pembiayaan paket data komunikasi  Balai Penyuluhan KB dengan kategori poor signal mendapatkan dukungan sewa langganan internet broadband  Perpanjangan paket data komunikasi atau  Sewa internet menggunakan broadband di balai penyuluhan KB tingkat kecamatan di kabupaten dan kota Lingkup Pembiayaan  Biaya sewa langganan paket data komunikasi bagi daerah yang terjangkau sinyal di balai penyuluhan tingkat kecamatan atau  Biaya sewa langganan internet broadband bagi daerah yang belum terjangkau sinyal di balai penyuluhan KB Output Paket data komunikasi; dan/atau Sewa paket langganan broadband pada balai penyuluhan KB
  • 23. Operasional Distribusi Alat dan Obat Kontrasepsi Definisi Biaya yang disediakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan distribusi Alat dan Obat Kontrasepsi mencakup kegiatan untuk mendistribusikan Alat dan Obat Kontrasepsi dari gudang PD-KB kabupaten dan kota ke Fasyankes dan TPMB setara Fasyankes Rincian Kegiatan Sasaran Kegiatan Seluruh Fasyankes dan TPMB setara Fasyankes yang teregister pada sistem informasi manajemen BKKBN Kegiatan untuk mendistribusikan alat dan obat kontrasepsi dari gudang PD-KB kabupaten dan kota ke fasyankes dan TPMB setara fasyankes Lingkup Pembiayaan  Biaya bahan bakar minyak;  Biaya Transportasi (sesuai SBM yang berlaku);  Biaya Konsumsi (sesuai SBM yang berlaku);  Jasa pengiriman/ekspedisi 1 (satu) paket;  Biaya pengepakan 1 (satu) paket; dan/atau biaya penginapan. Lingkup pembiayaan pada kegiatan distribusi Alat dan Obat Kontrasepsi dapat dipilih dan disesuaikan dengan kondisi dan peraturan daerah yang berlaku. Frekuensi jadwal distribusi Alat dan Obat Kontrasepsi disesuaikan dengan pembiayaan yang tersedia Output Fasyankes yang kebutuhan Alat dan Obat Kontrasepsinya terpenuhi PELAYANAN KB
  • 24. Operasional Koordinasi Pelayanan KB Definisi Biaya yang disediakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pertemuan koordinasi yang dilakukan dengan melibatkan stakeholder dan mitra kerja terkait termasuk organisasi profesi serta kelompok KB pria di tingkat Kabupaten/Kota dalam upaya meningkatkan komitmen dalam program KB termasuk pencatatan pelaporannya Rincian Kegiatan Sasaran Kegiatan  Dinas Pengendalian Penduduk dan KB;  Dinas Kesehatan;  Pimpinan Fasyankes;  Organisasi Profesi (POGI, IBI, IDI, dll);  Mitra Kerja Potensial lainnya; dan  Kelompok KB Pria Pertemuan koordinasi yang dilakukan dengan melibatkan stakeholder dan mitra kerja terkait termasuk organisasi profesi serta kelompok KB pria di tingkat kabupaten/kota dalam upaya meningkatkan komitmen dalam program KB termasuk pencatatan pelaporannya. Pertemuan koordinasi pelayanan KB dilaksanakan oleh PD- KB kabupaten/kota minimal sebanyak 3 kali dalam 1 tahun Lingkup Pembiayaan  Biaya Konsumsi pertemuan koordinasi peningkatan pelayanan KB;  Biaya Transportasi peserta pertemuan koordinasi peningkatan pelayanan KB; dan/atau  Biaya penggantian pulsa/data diberikan jika pertemuan diselenggarakan secara daring Output Seluruh kabupaten/kota melaksanakan pertemuan koordinasi pelayanan KB Pertemuan koordinasi didapatkan penguatan komitmen dan rekomendasi dalam upaya mengatasi permasalahan dalam rangka peningkatan pelayanan KB termasuk peningkatan cakupan pencatatan pelaporannya serta penguatan kelompok KB Pria
  • 25. Operasional Pembinaan Pelayanan KB di Fasyankes Definisi Kegiatan pembinaan bagi pengelola program KB di Fasyankes Rincian Kegiatan Sasaran Kegiatan Fasyankes dan TPMB setara Fasyankes yang telah teregistrasi dalam sistem informasi manajemen BKKBN  Pembinaan oleh petugas/pengelola program KB kabupaten/kota dengan melakukan kunjungan langsung ke Fasyankes yang teregistrasi dalam sistem informasi BKKBN; atau  Pembinaan yang dilakukan melalui pertemuan di kabupaten/kota dengan menghadirkan Fasyankes dan TPMB setara Fasyankes yang teregistrasi. Lingkup Pembiayaan  Biaya Transportasi pembinaan langsung ke Fasyankes dan TPMB setara Fasyankes untuk 1 (satu) orang petugas/pengelola program KB kabupaten dan kota yang melakukan pembinaan;  Biaya Transportasi pertemuan pembinaan Fasyankes bagi peserta yang hadir pada pertemuan pembinaan pelayanan KB di Fasyankes;  Biaya Konsumsi pertemuan pembinaan Fasyankes yang dihadiri peserta dari Fasyankes dan TPMB setara Fasyankes Kegiatan pembinaan pelayanan KB di Fasyankes dapat dipilih dan disesuaikan dengan kondisi daerah serta disesuaikan dengan pembiayaan yang tersedia Output Jumlah Fasyankes dan TPMB setara Fasyankes yang dilakukan pembinaan oleh PD-KB kabupaten dan kota
  • 26. Operasional Penggerakan Pelayanan KB IUD Definisi Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Tenaga Lini Lapangan kepada calon peserta KB ataupun peserta KB agar bersedia datang ke tempat pelayanan KB serta mendapat pelayanan IUD Rincian Kegiatan Sasaran Kegiatan Pasangan usia subur yang akan dilayani IUD Pemberian pelayanan pemasangan IUD oleh dokter/bidan kompeten Output Peserta KB IUD OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
  • 27. Lingkup Pembiayaan Biaya layanan penggerakan KB IUD tidak boleh melebihi harga satuan yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp. 329.000,- Biaya layanan penggerakan KB IUD merupakan komponen yang terdiri dari Biaya Medis dan pembiayaan lainnya yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing kabupaten dan kota. Biaya Medis diberikan kepada Fasyankes milik pemerintah atau swasta atau TPMB atau tenaga medis/tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan IUD sebesar Rp 105.000,- per peserta KB sesuai standar biaya non kapitasi pelayanan KB pada BPJS kesehatan Komponen Pembiayaan lainnya yang dapat dipilih pada biaya layanan penggerakan IUD terdiri dari: Belanja makan dan minum (konsumsi) untuk calon peserta KB atau peserta KB, petugas pendukung kegiatan pelayanan, dan/atau Tenaga Lini Lapangan; Biaya Transportasi dapat diberikan untuk: a. calon peserta KB atau peserta KB yang datang ke Fasyankes; dan/atau b. petugas pendukung kegiatan pelayanan dan/atau Tenaga Lini Lapangan yang melakukan penggerakan dan membawa akseptor ke Fasyankes. Biaya Penyediaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) diperuntukkan untuk menyediakan BMHP yang dibutuhkan dalam pelayanan KB IUD; Biaya Alat Pelindung Diri (APD) Biaya penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) diperuntukkan kepada provider yang memberikan pelayanan KB IUD. Penyediaan APD disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku Hal-hal lain yang diperlukan dalam pelayanan IUD, contoh: laboratorium pemeriksaan tes kehamilan/test pack. Penyediaan dukungan pelayanan IUD disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku Biaya Layanan Penggerakan KB IUD Biaya Dukungan Pelayanan KB IUD
  • 28. Operasional Penggerakan Pelayanan KB Implan Definisi Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Tenaga Lini Lapangan kepada calon peserta KB ataupun peserta KB agar bersedia datang ke tempat pelayanan KB serta mendapat pelayanan Implan Rincian Kegiatan Sasaran Kegiatan Pasangan usia subur yang akan dilayani Implan Pemberian pelayanan pemasangan Implan oleh dokter/bidan kompeten Output Peserta KB Implan OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
  • 29. Lingkup Pembiayaan Biaya layanan penggerakan KB Implan tidak boleh melebihi harga satuan yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp.314.000,-. Apabila peserta KB melakukan pencabutan dan pemasangan Implan dalam satu waktu, maka Biaya Medisnya dapat dibayarkan 2 (dua) kali yaitu biaya dari sub menu penggerakan pelayanan KB implan dan/atau pencabutan implan namun komponen biaya lainnya hanya dibayarkan 1 kali yang bersumber dari salah satu submenu tersebut. Biaya layanan penggerakan KB Implan merupakan komponen yang terdiri dari Biaya Medis dan pembiayaan lainnya yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing kabupaten dan kota. Biaya Medis diberikan kepada Fasyankes milik pemerintah atau swasta atau TPMB atau tenaga medis/tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan Implan sebesar Rp 105.000,- per peserta KB sesuai standar biaya non kapitasi pelayanan KB pada BPJS kesehatanKomponen Pembiayaan lainnya yang dapat dipilih pada biaya layanan penggerakan IUD terdiri dari:  Belanja makan dan minum (konsumsi) untuk calon peserta KB atau peserta KB, petugas pendukung kegiatan pelayanan, dan/atau Tenaga Lini Lapangan;  Biaya Transportasi dapat diberikan untuk: a. Calon peserta KB atau peserta KB yang datang ke Fasyankes; dan/atau b. Petugas pendukung kegiatan pelayanan dan/atau Tenaga Lini Lapangan yang melakukan penggerakan dan membawa calon peserta KB atau peserta KB ke Fasyankes; dan/atau.  Biaya Alat Pelindung Diri (APD). Biaya penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) diperuntukkan kepada provider yang memberikan pelayanan KB Implan. Penyediaan APD disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku Hal-hal lain yang diperlukan dalam pelayanan Implan, contoh: laboratorium pemeriksaan tes kehamilan/test pack. Penyediaan dukungan pelayanan Implan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku Biaya Layanan Penggerakan KB Implan Biaya Dukungan Pelayanan KB Implan
  • 30. Operasional Penggerakan Pelayanan KB MOW Definisi Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Tenaga Lini Lapangan kepada calon peserta KB ataupun peserta KB agar bersedia datang ke tempat pelayanan KB serta mendapat pelayanan MOW Rincian Kegiatan Sasaran Kegiatan Pasangan usia subur yang akan dilayani MOW Pemberian pelayanan KB MOW oleh dokter kompeten Output Peserta KB MOW OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG Lingkup Pembiayaan Dukungan pelayanan KB MOW yang dapat disediakan antara lain pemeriksaan tambahan atau perawatan medis yang diperlukan untuk pelayanan KB MOW. Penyediaan Biaya Dukungan Pelayanan KB MOW yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pelayanan MOW disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku Biaya Dukungan Pelayanan KB MOW
  • 31. Lingkup Pembiayaan Biaya layanan penggerakan KB MOW tidak boleh melebihi harga satuan yang ditetapkan sebesar Rp. 3.830.000,-. Biaya layanan penggerakan KB MOW merupakan komponen pembiayaan yang digunakan untuk memberikan pelayanan MOW di Fasyankes Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) dengan komponen pembiayaan yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing kabupaten dan kota. Biaya pengganti tidak bekerja merupakan komponen pembiayaan yang wajib disediakan dan diberikan kepada akseptor KB MOW. Pelayanan MOW satu paket dengan pelayanan sectio caesarea yang dibiayai melalui BPJS Kesehatan, Biaya Medis MOW tidak dapat dibayarkan menggunakan dana BOKB. Pembayaran Biaya Medis MOW harus dapat dipastikan tidak terjadi pembiayaan ganda (double claim) dengan pembiayaan dari sumber lainnya. Komponen pembiayaan yang dapat dipilih pada biaya layanan penggerakan MOW terdiri dari:  Biaya Medis diberikan kepada Fasyankes atau tenaga medis/tenaga kesehatan pemberi Pelayanan KB sesuai dengan peraturan standar Biaya Medis yang berlaku dan tidak melebihi besaran maksimal biaya penggerakan pelayanan MOW;  Belanja makan dan minum (konsumsi) untuk calon peserta KB atau peserta KB, petugas pendukung kegiatan pelayanan, dan/atau Tenaga Lini Lapangan;  Biaya Transportasi dapat diberikan untuk: 1. Calon peserta KB atau peserta KB yang datang ke Fasyankes; Biaya Layanan Penggerakan KB MOW 2. Petugas pendukung kegiatan pelayanan dan/atau pendamping calon peserta KB dan/atau Tenaga Lini Lapangan yang melakukan penggerakan dan/atau membawa peserta KB ke Fasyankes; dan/atau 3. Membawa calon peserta KB MOW ke Fasyankes di luar wilayah Kabupaten/Kota setempat. Besaran nilai yang digunakan sesuai dengan ketersediaan dana yang ada dan at cost.  Pengganti tidak bekerja diberikan kepada peserta KB MOW sebesar maksimal Rp. 450.000,- per peserta KB. Besaran biaya pengganti tidak bekerja mengacu pada Perban BKKBN tentang Harga Satuan Pokok Kegiatan BKKBN dan merupakan satuan biaya tertinggi yang dapat diberikan.  Biaya Penyediaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) diperuntukkan untuk menyediakan BMHP yang dibutuhkan dalam pelayanan KB MOW.  Biaya Alat Pelindung Diri (APD) Biaya penyediaan APD diperuntukkan kepada provider yang memberikan pelayanan KB MOW. Penyediaan APD disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.  Biaya pemeriksaan deteksi dini Covid-19 dapat diberikan kepada calon peserta KB dan/atau provider yang memberikan pelayanan MOW. Penyediaan pemeriksaan deteksi dini Covid-19 disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dan kondisi daerah setempat.
  • 32. Operasional Penggerakan Pelayanan KB MOP Definisi Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Tenaga Lini Lapangan kepada calon peserta KB ataupun peserta KB agar bersedia datang ke tempat pelayanan KB serta mendapat pelayanan MOP. Rincian Kegiatan Sasaran Kegiatan Pasangan usia subur yang akan dilayani MOP Pemberian pelayanan MOP oleh dokter kompeten Output Peserta KB MOP OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG Dukungan pelayanan KB MOP yang dapat disediakan antara lain pemeriksaan tambahan atau perawatan medis yang diperlukan untuk pelayanan KB MOP. Penyediaan Biaya Dukungan Pelayanan KB MOP yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pelayanan MOP disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku Biaya Dukungan Pelayanan KB MOP
  • 33. Lingkup Pembiayaan Biaya layanan penggerakan KB MOP tidak boleh melebihi harga satuan yang ditetapkan sebesar Rp. 1.577.000,-. Biaya layanan penggerakan KB MOP merupakan komponen pembiayaan yang digunakan untuk memberikan pelayanan MOP di Fasyankes dengan komponen pembiayaan yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masing- masing kabupaten dan kota. Biaya pengganti tidak bekerja merupakan komponen pembiayaan yang wajib disediakan dan diberikan kepada akseptor KB MOP. Komponen pembiayaan yang dapat dipilih pada biaya layanan penggerakan MOP terdiri dari:  Biaya Medis diberikan kepada Fasyankes atau tenaga medis/tenaga kesehatan pemberi Pelayanan KB sesuai dengan peraturan standar Biaya Medis yang berlaku dan tidak melebihi besaran maksimal biaya penggerakan pelayanan MOP;  Belanja makan dan minum (konsumsi) untuk calon peserta KB atau peserta KB, petugas pendukung kegiatan pelayanan, dan/atau Tenaga Lini Lapangan;  Biaya Transportasi dapat diberikan untuk: 1. Calon peserta KB atau peserta KB yang datang ke Fasyankes; 2. Petugas pendukung kegiatan pelayanan dan/atau pendamping calon peserta KB dan/atau Tenaga Lini Lapangan yang melakukan penggerakan dan/atau membawa peserta KB ke Fasyankes; dan/atau Biaya Layanan Penggerakan KB MOP 3. Membawa calon peserta KB MOP ke Fasyankes di luar wilayah Kabupaten/Kota setempat. Besaran nilai yang digunakan sesuai dengan ketersediaan dana yang ada dan at cost.  Pengganti tidak bekerja diberikan kepada peserta KB MOP sebesar maksimal Rp. 450.000,- per peserta KB. Besaran biaya pengganti tidak bekerja mengacu pada Perban BKKBN tentang Harga Satuan Pokok Kegiatan BKKBN dan merupakan satuan biaya tertinggi yang dapat diberikan.  Biaya Penyediaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) diperuntukkan untuk menyediakan BMHP yang dibutuhkan dalam pelayanan KB MOP.  Biaya Alat Pelindung Diri (APD) Biaya penyediaan APD diperuntukkan kepada provider yang memberikan pelayanan KB MOP. Penyediaan APD disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.  Biaya pemeriksaan deteksi dini Covid-19 dapat diberikan kepada calon peserta KB dan/atau provider yang memberikan pelayanan MOP. Penyediaan pemeriksaan deteksi dini Covid-19 disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dan kondisi daerah setempat.
  • 34. Operasional Penggerakan Pelayanan KB Cabut Implan Definisi Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Tenaga Lini Lapangan kepada calon peserta KB ataupun peserta KB agar bersedia datang ke tempat pelayanan KB serta mendapat pelayanan Cabut Implan Rincian Kegiatan Sasaran Kegiatan PUS yang akan dilayani pencabutan Implan, dengan ketentuan:  telah habis masa pakai implannya;  ingin berganti cara ke metode kontrasepsi jangka panjang lainnya;  mengalami efek samping/komplikasi dari pemakaian implant sebelumnya;  mengalami kegagalan pemakaian kontrasepsi implan (hamil saat masih menggunakan kontrasepsi implan). Pemberian pelayanan pencabutan Implan oleh dokter/bidan kompeten Output Peserta KB Cabut Implan OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG OPERASIONAL PENGGERAKAN PELAYANAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
  • 35. Lingkup Pembiayaan Pembiayaan dana BOKB Pencabutan Implan terdiri dari Biaya Layanan Pencabutan Implan. Biaya layanan pencabutan Implan tidak boleh melebihi harga satuan yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp.346.000,. Apabila peserta KB melakukan pencabutan dan pemasangan Implan dalam satu waktu, maka Biaya Medisnya dapat dibayarkan 2 (dua) kali yaitu biaya dari sub menu penggerakan pelayanan KB implan dan/atau pencabutan implan namun komponen biaya lainnya hanya dibayarkan 1 kali yang bersumber dari salah satu submenu tersebut. Biaya layanan pencabutan Implan merupakan komponen yang terdiri dari Biaya Medis dan pembiayaan lainnya yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing kabupaten dan kota. Biaya Medis diberikan kepada Fasyankes milik pemerintah atau swasta atau TPMB atau tenaga medis/tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan pencabutan Implan sebesar Rp 105.000,- per peserta KB sesuai standar biaya non kapitasi pelayanan KB pada BPJS kesehatan. Biaya Layanan Penggerakan KB Cabut Implan Komponen Pembiayaan lainnya yang dapat dipilih pada biaya layanan penggerakan Implan terdiri dari:  Belanja makan dan minum (konsumsi) untuk peserta KB, petugas pendukung kegiatan pelayanan, dan/atau Tenaga Lini Lapangan.  Biaya Transportasi dapat diberikan untuk: 1. Peserta KB yang datang ke Fasyankes; dan/atau 2. Petugas pendukung kegiatan pelayanan dan/atau Tenaga Lini Lapangan yang melakukan penggerakan dan membawa peserta KB ke Fasyankes.  Biaya Penyediaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) diperuntukkan untuk menyediakan BMHP yang dibutuhkan dalam pelayanan pencabutan implan.  Biaya Alat Pelindung Diri (APD) Biaya penyediaan APD diperuntukkan kepada provider yang memberikan pelayanan KB Cabut Implan. Penyediaan APD disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
  • 36. Operasional Registrasi dan Register Pelayanan Keluarga Berencana di Fasyankes Definisi Kegiatan pencatatan dan pelapoan pelayanan KB di Fasyankes Rincian Kegiatan Sasaran Kegiatan Petugas Pencatatan dan Pelaporan di Fasyankes Dilakukan secara rutin setiap bulan sekali (12 kali) dalam 1 tahun oleh Tenaga Pencatatan dan Pelaporan termasuk untuk input data dan/atau pengiriman form registrasi dan register Fasyankes dan jejaring yang ada di bawahnya (K/0/KB/20, R/1/KB/20 dan R/II/KB/20) yang bersifat by name by addres yang datanya harus dijaga kerahasiaannya. Lingkup Pembiayaan Biaya Operasional pengelolaan Fasyankes Output Fasyankes yang teregister Pencatatan dan Pelaporan di Fasyankes yang update
  • 37. Pembekalan Pokja Kampung KB Definisi Kegiatan yang dilakukan oleh PD-KB yang bertujuan untuk memberikan orientasi penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas bagi Pokja dan pendamping program di tingkat desa/kelurahan Sasaran Kegiatan Rincian Kegiatan Pemberian materi dan praktek pengelolaan Kampung KB dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun Satu tim pengelola Kampung KB, terdiri dari 7 (tujuh) orang dari masing-masing Kampung KB, terdiri dari:  1 orang ketua Pokja Kampung KB;  4 orang anggota Pokja yang mewakili masing-masing seksi;  1 orang Penyuluh KB, PLKB ASN/Non ASN;  1 orang aparat desa Lingkup Pembiayaan  Biaya fasilitator;  Konsumsi; dan/atau  Transportasi pada pelaksanaan kegiatan secara tatap muka.  Apabila kegiatan dilakukan secara virtual pembiayaan dialihkan dalam bentuk penggantian pulsa/data sesuai ketentuan yang berlaku Output Pokja yang terlatih PENGGERAKAN DI KAMPUNG KB
  • 38. Pertemuan Pokja Kampung KB Definisi Pertemuan yang diikuti oleh ketua dan anggota Pokja, beserta tim penggerak lainnya untuk sebagai rangkaian pengelolaan Kampung KB Rincian Kegiatan Kegiatan yang diadakan minimal 6 (enam) kali dalam 1 (satu) tahun Kegiatan yang dilakukan oleh Pokja Kampung KB/kader/kader Rumah Data yang bertujuan untuk mengumpulkan data baik secara primer (langsung) ataupun sekunder (memanfaatkan data yang tersedia) yang selanjutnya perlu dilakukan analisis dalam rangka pemetaan masalah dan potensi Kampung KB. Adapun data yang dikumpulkan terkait dengan data kuantitas penduduk, data kualitas penduduk, data mobilitas penduduk, data pembangunan Keluarga, data kasus stunting, data Keluarga risiko stunting, data cakupan administrasi, data perlindungan sosial, data potensi desa/kelurahan dan data lain sesuai dengan kebutuhan Setelah pengumpulan data dan memetakan potensi dan masalah, maka Pokja menyusun Rencana Kerja Masyarakat (RKM) dengan mempertimbangkan prioritas pengentasan masalah dengan memberdayakan segala potensi internal dan mengoptimalkan jejaring. Untuk selanjutnya RKM perlu diketahui oleh pemerintah desa/kelurahan agar bersinergi dengan program pembangunan desa/kelurahan. RKM perlu disampaikan kepada PD-KB kabupaten dan kota melalui Pembina Kampung KB yaitu Penyuluh KB, PLKB sebagai bahan dalam advokasi dengan lintas sektor yang dapat berkontribusi di Kampung KB. Pengumpulan dan Analisis Data Penyusunan Rencana Kerja
  • 39. Rincian Kegiatan Kegiatan yang diadakan minimal 6 kali dalam 1 tahun Pencatatan dan penyusunan laporan dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan oleh masing- masing Pokja melalui website https://kampungkb.bkkbn.go.id/ memuat tentang profil Kampung KB, profil penduduk, kegiatan, serta capaian program Monitoring pelaksanaan rencana kerja dan capaian program dilakukan oleh Penyuluh KB beserta Pokja Kampung KB. Monitoring ditujukan untuk memperoleh fakta, data, dan informasi tentang pelaksanaan dan capaian program di Kampung KB. Selanjutnya hasil monitoring perlu ditindak lanjuti dengan perbaikan pelaksanaan kegiatan dan program. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Monitoring Rencana Kerja dan Capaian Program Sasaran Kegiatan  Pokja Kampung KB;  Penyuluh KB, PLKB ASN dan Non ASN;  PPKBD;  Sub-PPKBD;  Kader Poktan;  Pengurus Rumah Data Kependudukan; dan  Pengelola Dapur Sehat Atasi Stunting Lingkup Pembiayaan Bentuk konsumsi dan/atau transpor pada pelaksanaan kegiatan secara tatap muka. Apabila kegiatan dilakukan secara virtual pembiayaan dialihkan dalam bentuk penggantian pulsa/data sesuai ketentuan yang berlaku Output RKM Laporan dalam website Kampung KB
  • 40. Operasional Ketahanan Keluarga Poktan Definisi Biaya untuk pelaksanaan kegiatan di poktan Program Bangga Kencana dalam upaya peningkatan ketahanan Keluarga dan percepatan capaian program prioritas nasional Rincian Kegiatan Kegiatan berupa orientasi teknis, diskusi, tanya jawab, sosialisasi, dan seterusnya yang berdampak kepada peningkatan ketahanan keluarga. Orientasi teknis Ketahanan Keluarga berbasis Poktan adalah kegiatan yang bertujuan memberikan informasi pemahaman dan ketrampilan kepada peserta kegiatan dalam rangka meningkatkan ketahanan Keluarga. Operasional ketahanan Keluarga dilakukan dengan topik pembahasan yang disesuaikan pada kondisi dan kebutuhan di Kampung KB. Berikut tema yang dapat dipilih dan dilaksanakan di Kampung KB berbasis Poktan Program Bangga Kencana:  Pengelolaan Dapur Sehat Atasi Stunting;  Kebutuhan dan kecukupan gizi, pengasuhan, dan pembinaan tumbuh kembang anak;  Pemberian pengetahuan dan keterampilan dalam pengasuhan dan pembinaan remaja;  Pemberian pengetahuan dan keterampilan dalam pengasuhan dan pembinaan remaja;  Penyiapan diri remaja untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, berkualitas dalam upaya penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga dan generasi berkualitas;  Kelompok BKL mendapatkan fasilitasi dan pembinaan pelayanan ramah lansia melalui 7 (tujuh) dimensi lansia tangguh dan pendampingan perawatan jangka panjang;  Pembinaan pemberdayaan ekonomi Keluarga dalam upaya perwujudan kemandirian ekonomi;  Orientasi pengelolaan Rumah Data;  Edukasi kependudukan di tingkat desa/kelurahan;  Penguatan KIE dan pembinaan kesertaan KB pria melalui kelompok dan motivator KB Pria; dan  KIE pemberdayaan dan perlindungan Keluarga. Sosialisasi Pelayanan PPKS/Satyagatra
  • 41. Sasaran Kegiatan  Keluarga yang mempunyai balita;  Ibu hamil dan menyusui;  Keluarga yang mempunyai remaja usia 10-24 tahun yang belum menikah;  Remaja dengan usia 10-24 tahun yang belum menikah;  Lansia dan Keluarga yang mempunyai lansia;  Kelompok KB dan motivator pengguna kontrasepsi;  Kader;  Penyuluh KB, PLKB; dan  Pengelola Dapur Sehat atasi Stunting. Lingkup Pembiayaan  Biaya penunjang pelaksanaan kegiatan berbasis poktan;  Konsumsi dan/atau  Transportasi pada pelaksanaan kegiatan secara tatap muka.  Apabila kegiatan dilakukan secara virtual pembiayaan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku Output Partisipasi Keluarga atau anggota Keluarga yang merupakan sasaran Program Bangga Kencana dalam kegiatan Poktan
  • 42. Operasional Penguatan Kampung KB di Tingkat Kabupaten/Kota Definisi Biaya untuk pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan Kampung KB secara konvergen dan terintegrasi antar lintas sektor Rincian Kegiatan Pertemuan yang bertujuan untuk analisis situasi, penentuan prioritas garapan, perencanaan intervensi bersama, monitoring, serta evaluasi penyelenggaraaan Kampung KB, topiknya: Setiap dinas/badan menyiapkan tentang hasil analisis situasi terkait dengan capaian program yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas. Pada pertemuan kali ini diharapkan akan keluar prioritas masalah yang akan diintervensi bersama oleh lintas sektor untuk mencapai Keluarga berkualitas. Berdasarkan hasil analisis situasi dan penentuan prioritas masalah, perlu disusun rencana intervensi bersama, pembagian tugas, dan mekanisme pelaksanaan teknis di Kampung KB Pembahasan Tentang Hasil Analisis Situasi Pembahasan tentang rencana Intervensi Bersama Penguatan Kampung KB Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan Kampung KB Capaian penyelenggaraan Kampung KB dengan mengacu kepada indikator input, proses, output, dan dampak penyelenggaraan Kampung KB.
  • 43. Sasaran Kegiatan  Pimpinan Daerah;  Sekretaris Daerah;  Bappeda kabupaten dan kota;  PD yang menangani urusan KB di kabupaten/kota;  Dinas/badan yang merupakan perpanjangan urusan dari kementerian yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 3 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas;  Dinas/badan lainnya yang terlibat dalam penyelenggaraan Kampung KB;  Pihak swasta dan pihak lain yang terlibat dalam penyelenggaraan Kampung KB. Lingkup Pembiayaan  Biaya Transportasi; dan  Biaya Konsumsi;  Namun apabila kegiatan dilakukan secara virtual pembiayaan dialihkan dalam bentuk penggantian pulsa/data sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Output Terselenggaranya konvergensi program di Kampung KB.
  • 44. Operasional Penguatan Kampung KB di Tingkat Provinsi Definisi Biaya untuk pelaksanaan pendampingan dan fasilitasi bagi pengelolaan Kampung KB oleh PD-KB Provinsi Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya Sasaran Kegiatan Rincian Kegiatan Pertemuan PD-KB provinsi beserta PD-KB kabupaten/kota yang bertujuan untuk pendampingan dan fasilitasi pengelolaan Kampung KB di tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan desa.  PD-KB di tingkat provinsi;  PD-KB di tingkat kabupaten/kota;  Dinas lintas sektor; dan  Kampung KB Lingkup Pembiayaan  Biaya narasumber;  Penginapan;  Konsumsi; dan  transportasi  Apabila kegiatan dilakukan secara virtual pembiayaan dialihkan dalam bentuk penggantian pulsa/data sesuai ketentuan yang berlaku Output Laporan pendampingan dan fasilitasi yang dilaporkan pada semester 1 (satu) dan 2 (dua) yang ditujukan kepada Kepala BKKBN yang ditembuskan kepada:  Gubernur;  Perwakilan BKKBN Provinsi;  Deputi Bidang Pengendalian Penduduk.
  • 45. Pengadaan Bina Keluarga Balita (BKB) Kit Stunting Definisi Sarana/alat bantu penyuluhan yang berupa seperangkat alat permainan edukatif dan media berisi materi yang dipergunakan kader untuk memberikan penyuluhan kepada Keluarga yang memiliki ibu hamil dan baduta agar meningkatkan penerapan pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk menurunkan prevalensi stunting Lingkup Pembiayaan Pengadaan seperangkat BKB Kit Stunting terdiri dari materi dan media yang meliputi:  Buku Menjadi Orang Tua Hebat dalam mengasuh Anak yang terdiri dari 4 seri;  Buku Pengasuhan Anak yang berkebutuhan khusus  Buku Saku "Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan";  Media Lembar Balik untuk penyuluhan stimulasi anak usia 0-23 bulan yang terdiri dari: 0 – 12 bulan dan 13 – 24 bulan;  Modul BKB Holistik Integratif;  Modul BKB Eliminasi Masalah Anak Stunting (EMAS) a. Kalender Pengasuhan 1000 HPK yang terdiri dari 3 bagian:  Kalender Pengasuhan Ibu Hamil;  Kalender Pengasuhan Anak Usia 0-12 bulan;  Kalender Pengasuhan Anak Usia 13-24 bulan b. KKA; c. Poster Pintar. Media Bahan Penyuluhan Alat Pantau Tumbuh Kembang Anak PENURUNAN STUNTING
  • 46. Lingkup Pembiayaan  APE motorik kasar;  Kubus Susun Edukasi;  APE Pengenalan Huruf dan Angka;  Buku Kain Stimulasi;  APE Pesan Kunci 8 (delapan) Fungsi Keluarga;  Ular Tangga “BKB Emas”;  Tas Jinjing Ular Tangga BKB EMAS;  Tas penyimpanan APE dan buku, alat pantau tumbuh kembang anak, media penyuluhan bagi orang tua;  Kardus BKB Kit Stunting Alat Permainan Edukatif (APE) Alat Pantau Tumbuh Kembang Anak Sasaran Kegiatan  Kelompok BKB yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah (bupati/walikota, camat) atau oleh Pemerintah Desa (kepala desa/lurah);  Penerima BKB Kit Stunting wajib melampirkan dokumen SK pembentukan BKB yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang minimal oleh Pemerintah Desa. Rincian Kegiatan Pengadaan sarana BKB Kit Stunting untuk mendukung pelaksanaan kelas pengasuhan pada Kelompok BKB Output Terdistribusikannya sarana BKB Kit Stunting untuk kelompok BKB
  • 47. Operasional Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting Definisi Kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga untuk memantau perkembangan dan melakukan pendampingan kepada Calon Pengantin/calon Pasangan Usia Subur (catin/caPUS), ibu hamil, ibu pasca persalinan, anak usia 0-24 bulan. Kegiatan pemantauan kepada sasaran sebagaimana dimaksud di atas sebagai upaya mendeteksi dini faktor-faktor risiko stunting serta memfasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial kepada sasaran prioritas percepatan penurunan stunting sesuai dengan kebutuhan sehingga terwujudnya 4 (empat) PASTI: (1) Memastikan semua sasaran terdata; (2) Memastikan semua sasaran memperolah pelayanan; (3) Memastikan semua sasaran memanfaatkan intervensi dari pelayanan; dan (4) Memastikan semua pelaksanaan dan pendampingan tercatat dan terlaporkan. Rincian Kegiatan Dukungan operasional Pendampingan Sasaran Calon Pengantin (catin), Keluarga Berisiko Stunting, dan Balita merupakan dukungan pembiayaan operasional yang diberikan kepada Tim Pendamping Keluarga sesuai dengan jumlah Tim Pendamping Keluarga di wilayahnya dalam melakukan kegiatan perencanaan dan pendampingan kepada sasaran Catin, Keluarga berisiko stunting dan Balita. Pelaksanaan pendampingan tersebut dapat dilakukan 1 orang atau secara individu sebagai bagian dari Personil Tim Pendamping Keluarga maupun pendampingan secara kelompok (seluruh Tim Pendamping Keluarga melakukan pendampingan bersamaan kepada sasaran) Rincian Kegiatan Daftar Inventaris Sasaran Pendampingan Untuk persiapan melakukan pendampingan kepada sasaran, Tim Pendamping Keluarga harus memiliki daftar inventaris sasaran pendampingan yang secara periodik dimutakhirkan dan diverifikasi. Daftar Inventaris Sasaran Pendampingan terdiri dari: Data sasaran Keluarga berisiko stunting (ibu hamil, ibu pasca salin, baduta dan balita) dan data Catin. Daftar inventaris sasaran Keluarga berisiko stunting Tim Pendamping Keluarga dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain: 1) Data Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2021 atau data pemutakhiran data Tahun 2022; 2) Data yang bersumber dari kecamatan atau dari PD-KB; 3) Data dapat bersumber juga dari desa/kelurahan atau lingkungan kediaman sasaran/kediaman Calon Pengantin (RT/RW); 4) KUA/Lembaga Agama/lembaga perizinan pernikahan lainnya; 5) TPPS tingkat desa/kelurahan; 6) Data catin yang telah melakukan register melalui aplikasi; 7) Data dapat bersumber juga dari jejaring PKK; dan/atau 8) Data dapat bersumber dari lainnya
  • 48. Rincian Kegiatan Pelaksanaan pendampingan catin/caPUS Merupakan proses fasilitasi dan edukasi yang ditindaklanjuti dengan treatment dan upaya-upaya kesehatan dan peningkatan status gizi sebagai upaya pencegahan stunting bagi catin/calon pasangan usia subur (caPUS). Pelaksanaan pendampingan bagi catin/caPUS dilakukan minimal 2 (dua) kali pada setiap catin/caPUS dalam kurun waktu ideal 3 (tiga) bulan sebelum menikah. Dalam tugas pendampingan, tim pendamping menyampaikan kepada catin yang akan menikah sebagai berikut: o Menginformasikan dan memastikan catin/caPUS mendaftarkan pernikahan paling sedikit 3 (tiga) bulan sebelum menikah; o Menginformasikan dan memastikan catin/caPUS melakukan registrasi di Aplikasi Pendampingan Keluarga; Kegiatan pendampingan yang dilakukan untuk memantau perkembangan kehamilan dan mendeteksi secara dini apabila muncul ketidaksesuaian perkembangan berdasarkan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) untuk segera dilakukan penangananan, agar ibu hamil mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas, serta terhindar dari risiko stunting. Pelaksanaan pendampingan kepada ibu hamil dapat dilaksanakan sesuai dengan usia kehamilan dan kondisi sasaran ibu hamil antara lain yaitu 1 (satu) kali pada trimester 1 (satu), 2 (dua) kali pada trimester kedua dan 3 (tiga) kali pendampingan pada trimester, atau dapat dilakukan pendampingan lebih intensif sesuai dengan kondisi dan kebutuhan ibu hamil. Pada saat kunjungan, Tim Pendamping Keluarga memastikan ibu hamil melaksanakan rekomendasi tenaga kesehatan sesuai buku KIA, ibu hamil mendapatkan KIE kehamilan sehat, asupan gizi seimbang, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta ibu hamil mendapatkan KIE kesehatan reproduksi pasca persalinan. Pelaksanaan Pendampingan Pelaksanaan Pendampingan Ibu Hamil o Menghubungkan catin/caPUS kepada fasilitas kesehatan dan memastikan untuk mendapatkan fasilitasi dalam melakukan treatment (perawatan/penanganan) pencegahan stunting seperti suplemen untuk meningkatkan status gizi dalam mempersiapkan kehamilan yang sehat; o Menginformasikan dan memastikan catin/caPUS mengikuti kelas dan/atau mendapatkan materi bimbingan perkawinan di institusi agamanya masing-masing (untuk mendapatkan informasi tentang KB, Pengasuhan 1000 HPK, dll); o Melakukan KIE dan memastikan PUS baru yang belum/ tidak layak hamil untuk menunda kehamilan dengan kontrasepsi yang sesuai atau dibawah pengawasan petugas kesehatan; dan o Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan pendampingan catin/caPUS (bisa dilakukan secara manual atau melalui aplikasi).
  • 49. Rincian Kegiatan Kegiatan pendampingan kepada ibu hamil yang akan melahirkan sampai dengan pasca persalinan untuk memberikan promosi dan KIE tentang KB pasca persalinan, memantau kesehatan ibu nifas dan perawatan bayi, promosi, dan KIE tentang Asi Eksklusif, gizi seimbang, dan 1000 HPK. Tim Pendamping Keluarga pada saat melakukan kunjungan memastikan ibu pasca persalinan menggunakan alat kontrasepsi terpilih dalam jangka waktu sampai 42 (empat puluh dua) hari setelah melahirkan sehingga memiliki jarak ideal dengan kehamilan berikutnya diharapkan sebelum masa nifas selesai sudah menggunakan KB Pasca Persalinan. Dalam pendampingan ibu pasca persalinan berisiko, Tim Pendamping Keluarga berkoordinasi dengan tenaga kesehatan, perangkat desa, pendamping Keluarga harapan, dan pihak lainnya. (1) Pendampingan anak usia 0-23 bulan dengan riwayat berat badan lahir rendah (< 2.500 gram) ataupun panjang badan lahir rendah (<45 cm) ataupun riwayat kelahiran kurang bulan (≤ 37 minggu); (2) Memastikan anak usia 0-6 bulan mendapatkan ASI eksklusif; (3) Memastikan anak usia 6-23 bulan mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan kandungan gizi lengkap terutama protein hewani; (4) Memastikan anak usia 0-23 bulan mendapatkan imunisasi dasar dan lanjutan lengkap sesuai usia; (5) Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-23 bulan sesuai dengan standar/usia; (6) Pendampingan Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan infeksi kronis yang mendapatkan tatalaksana kesehatan; (7) Pendampingan anak usia 0-23 bulan dengan masalah gizi (weight faltering (kenaikan berat badan tidak memadai), underweight (berat badan kurang), gizi kurang, gizi buruk dan stunting) mendapatkan tambahan asupan gizi dan tata laksana kesehatan; (8) Pendampingan anak usia 0-23 bulan dengan masalah perkembangan mendapatkan tatalaksana kesehatan; (9) Tim Pendamping Keluarga memastikan Keluarga yang memenuhi persyaratan menerima bantuan sosial, menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur; (10) Tim Pendamping Keluarga memastikan Keluarga memiliki akses minum air layak, sarana rumah sehat, memiliki jamban sehat; (11) Tim Pendamping Keluarga melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan pendampingan anak usia 0-23 bulan (baik dilakukan melalui aplikasi maupun secara manual). Pelaksanaan Pendampingan Pasca Persalinan Pelaksanaan Pendampingan Keluarga Anak Usia 0-23 Bulan Serangkaian kegiatan yang meliputi KIE/Penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan kesehatan dan fasilitasi pemberian bantuan sosial yang dilakukan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan stunting bagi anak usia 0-23 bulan. Pelaksanaan pendampingan bagi anak usia 0-23 bulan mulai dari kunjungan bayi baru lahir (0 bulan) yang diikuti kunjungan bulanan (satu kali setiap bulan) hingga anak berusia 23 (dua puluh tiga) bulan, utamanya untuk anak 0-23 bulan dengan risiko stunting. Dalam tugas pendampingan, Tim Pendamping Keluarga memberikan promosi dan KIE terkait Perawatan bayi baru lahir, Inisiasi Menyusui Dini, Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif, Imunisasi, Makanan Pendamping ASI (MP ASI), Pemberian ASI sampai dengan 2 (dua) tahun), PHBS, Vitamin A, Obat Cacing, Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan rutin setiap bulan di Posyandu, stimulasi perkembangan, pola asuh, Tanda Anak sehat, Tanda bahaya pada Anak usia 0-23 bulan, serta pemberian KIE bagi orangtua yang belum menggunakan kontrasepsi dan memastikan untuk memberikan edukasi untuk menggunakan kontrasepsi sampai dengan anak usia 23 bulan. Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga pada sasaran ini antara lain:
  • 50. Sasaran Kegiatan  Sasaran pendampingan laki-laki dan perempuan sebagai catin/caPUS;  Sasaran pendampingan Ibu Hamil;  Sasaran pendampingan Ibu pasca persalinan;  Sasaran pendampingan Keluarga memiliki anak usia 0-23 bulan Lingkup Pembiayaan Biaya operasional dukungan pelaksanaan rangkaian lingkup kegiatan Tim Pendamping Keluarga yaitu inventarisasi dan pemutakhiran data sasaran, pelaksanaan pendampingan, pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pendampingan kepada sasaran serta kegiatan lainnya yang dilakukan oleh TPK. Dukungan pembiayaan diberikan 10 bulan dalam 1 tahun. Output Daftar inventarisasi sasaran dan pemutakhirannya; dan Rekapitulasi Laporan Hasil Pendampingan per kabupaten/kota yang dilaporkan setiap per 3 (tiga) bulan
  • 51. Operasional Pencatatan Hasil Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting Definisi Kegiatan pencatatan dan pelaporan hasil pemantauan pendampingan sasaran berisiko stunting dan balita yang dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga kepada sasaran Berisiko Stunting. Pengamatan kepada sasaran bertujuan untuk memprediksi dan mendeteksi dini faktor resiko stunting, memonitor, mengevaluasi, dan memperbaiki kondisi sasaran, serta menyediakan data dan informasi kondisi sasaran Sasaran Kegiatan Rincian Kegiatan Tim Pendamping Keluarga melakukan pemantauan dan pendampingan kepada sasaran berisiko stunting dan hasil pendampingan terhadap sasaran dilakukan pencatatan dan sehingga didapatkan data yang update dan terkini di wilayah desa/kelurahan masing-masing Tim Pendamping Keluarga terlaporkan secara berkala.  Laki-laki dan perempuan sebagai catin/caPUS;  Ibu Hamil;  Ibu pasca persalinan;  Keluarga memiliki anak usia 0- 23 bulan Lingkup Pembiayaan  Pembiayaan operasional yang dapat digunakan untuk pembelian paket data/pulsa, dan/atau  Penggunaan transportasi,  Pembelian alat tulis kantor, dan/atau  Keperluan photo copy ataupun biaya lainnya. Dukungan pembiayaan diberikan 10 bulan dalam 1 tahun dan diberikan kepada para anggota Tim Pendamping Keluarga sesuai dengan SK Tim Pendamping Keluarga yang ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang. Output Tersedianya data dan informasi terkini tentang kondisi kesehatan Calon Pengantin/Calon Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil, Ibu Pasca Persalinan, Anak Usia 0 – 23 bulan untuk mendeteksi secara dini faktor risiko stunting berdasarkan hasil dari pelaksanaan pendampingan Keluarga di setiap wilayah
  • 52. Operasional Dapur Sehat Atasi Stunting Definisi Biaya untuk pelaksanaan kegiatan pemberian edukasi gizi, pendampingan, dan pembiasaaan konsumsi makanan bergizi melalui Dashat, dalam upaya percepatan penurunan stunting. Rincian Kegiatan Kegiatan dapat berupa pemberian edukasi gizi kepada kader Dashat maupun kelompok sasaran (Ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki balita) tentang pentingnya makanan bergizi dalam upaya pencegahan stunting. Pada pelaksanaan edukasi gizi terdapat praktek memasak, yang hasil masakannya dapat dikonsumsi oleh Keluarga risiko stunting, dan selanjutnya seluruh peserta edukasi diberikan tugas untuk melakukan pendampingan dan pembiasaaan kepada 10 Keluarga risiko stunting dengan menggunakan Rapor Konsumsi Menu Bergizi. Operasional Dashat dilakukan minimal 10 kali selama 1 tahun, dengan rincian sebagai berikut: 1. Pertemuan pertama, memberikan orientasi kepada 1 (satu) PKB dan kader yang mengelola Dashat di Kampung KB; 2. Pertemuan kedua dan seterusnya akan dilakukan oleh kader pengelola Dashat kepada minimal 10 Keluarga sasaran untuk mempraktikkan sesuai dengan isi piringku.
  • 53. Sasaran Kegiatan  Ketua TP PKK tingkat desa/kelurahan;  Kader;  Penyuluh KB, PLKB;  Tenaga Kesehatan dan/atau ahli gizi Puskesmas;  Tim Pendamping Keluarga; dan  Keluarga berisiko stunting. Lingkup Pembiayaan Diberikan bagi Kampung KB yang belum pernah mendapatkan alokasi pendanaan di tahun sebelumnya. Pembiayaan yang diberikan berupa biaya penunjang pelaksanaan kegiatan, seperti  Fasilitator;  Belanja bahan untuk praktek masak, dan/atau  Transportasi.  Pada pelaksanaan kegiatan secara tatap muka. Apabila kegiatan dilakukan secara virtual pembiayaan dialihkan dalam bentuk penggantian pulsa/data sesuai ketentuan yang berlaku. Output Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan Keluarga risiko stunting dalam penyediaan makanan bergizi
  • 54. Koordinasi TPPS di Tingkat Kabupaten/Kota Definisi Kegiatan operasional yang mengikutsertakan TPPS dan mitra kerja lainnya di tingkat kabupaten/kota dalam melaksanakan kegiatan yang mendukung dan memastikan pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di wilayahnya Sasaran Kegiatan Rincian Kegiatan Pertemuan (luring/daring), koordinasi, fasilitasi, konsultasi, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan kegiatan dalam mendukung Aksi Konvergensi percepatan penurunan stunting. Dalam penyusunan rincian kegiatan agar berkoordinasi dengan Bappeda selaku Koordinator Bidang Koordinasi dan Konvergensi TPPS TPPS tingkat kabupaten/kota; mitra kerja lainnya Lingkup Pembiayaan  Belanja transportasi lokal;  Belanja perjalanan dinas dalam kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai keuangan daerah paling banyak 15% dari total pagu operasional TPPS;  Belanja konsumsi pertemuan/rapat di dalam/di luar kantor wilayah kerja kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai keuangan daerah;  Belanja honor, transportasi dan/atau akomodasi narasumber, dibayarkan sesuai dengan ketentuan peraturan keuangan yang berlaku. Operasional Koordinasi TPPS
  • 55. Koordinasi TPPS di Tingkat Kabupaten/Kota Output Laporan pelaksanaan kegiatan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting. Operasional Koordinasi TPPS Laporan tersebut terdiri dari:  Laporan Semester I (pelaksanaan kegiatan selama bulan Januari- Juni) yang dilaporkan di bulan Juli;  Laporan Semester II (pelaksanaan kegiatan selama bulan Juli-Desember) yang dilaporkan di bulan Desember; dan  Laporan Reviu Kinerja Tahunan (pelaksanaan kegiatan selama bulan Januari-Desember) yang dilaporkan di bulan Januari tahun berikutnya. Laporan dimaksud dilaporkan secara periodik ditujukan kepada:  Ketua TPPS di tingkat kabupaten/kota;  Ketua TPPS provinsi;  Ketua Pelaksana Sekretariat Stunting BKKBN Pusat dengan tembusan Direktorat Advokasi dan Hubungan Antar Lembaga; dan  Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri.
  • 56. Koordinasi TPPS di Tingkat Provinsi Daerah Otonomi Baru Definisi Kegiatan operasional yang mengikutsertakan TPPS dan mitra kerja lainnya di tingkat provinsi dalam melaksanakan kegiatan yang mendukung dan memastikan pelaksanaan koordinasi Konvergensi percepatan penurunan stunting di wilayahnya. Sasaran Kegiatan Rincian Kegiatan Koordinasi TPPS di tingkat provinsi dilaksanakan dalam bentuk: pertemuan, koordinasi, fasilitasi, konsultasi, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan kegiatan dalam mendukung Aksi Konvergensi percepatan penurunan stunting. Pelaksanaan Aksi Konvergensi percepatan penurunan stunting yang didukung melalui pembiayaan ini terutama terkait dengan:  Pemantauan pelaksanaan Aksi Konvergensi di tingkat kabupaten/kota;  Pelaksanaan Rembuk Stunting provinsi;  Fasilitasi pendanaan (tagging) APBD provinsi yang mendukung penurunan stunting;  Pencapaian indikator Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tingkat provinsi; dan  Pelaporan TPPS Semester I dan II. TPPS di provinsi 4 daerah otonomi baru (Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya); mitra kerja lainnya Lingkup Pembiayaan Pembiayaan pelaksanaan koordinasi TPPS di provinsi 4 daerah otonomi baru dalam mendukung dan memastikan pelaksanaan Aksi Konvergensi percepatan penurunan stunting meliputi:  Belanja transportasi lokal;  Belanja perjalanan dinas dalam daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai keuangan daerah paling banyak 15% dari total pagu operasional TPPS;  Belanja konsumsi pertemuan/rapat di dalam/di luar kantor wilayah kerja sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai keuangan daerah; Belanja honor, transportasi, dan/atau akomodasi narasumber dibayarkan sesuai dengan ketentuan peraturan keuangan yang berlaku. Operasional Koordinasi TPPS
  • 57. Koordinasi TPPS di Tingkat Kabupaten/Kota Output Laporan pelaksaan kegiatan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting. Operasional Koordinasi TPPS Laporan tersebut terdiri dari:  Laporan Semester I (pelaksanaan kegiatan selama bulan Januari- Juni) yang dilaporkan di bulan Juli;  Laporan Semester II (pelaksanaan kegiatan selama bulan Juli-Desember) yang dilaporkan di bulan Desember; dan  Laporan Reviu Kinerja Tahunan (pelaksanaan kegiatan selama bulan Januari-Desember) yang dilaporkan di bulan Januari tahun berikutnya. Laporan dimaksud dilaporkan secara periodik ditujukan kepada:  Ketua TPPS di tingkat provinsi;  Ketua Pelaksana Sekretariat Stunting BKKBN Pusat dengan tembusan Direktorat Advokasi dan Hubungan Antar Lembaga; dan  Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri.
  • 58. Audit Kasus Stunting Definisi Identifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber data lainnya Rincian Kegiatan Kegiatan Audit Kasus Stunting dalam 1 kali/siklus mencakup 4 tahapan audit kasus stunting yaitu 1) Pembentukan Tim Audit Kasus Stunting di Kabupaten/Kota 2) Pelaksanaan Audit Kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga 3) Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting dan Rencana Tindak Lanjut 4) Evaluasi Rencana Tindak Lanjut dan evaluasi perubahan status risiko kasus audit stunting Kegiatan Audit Kasus Stunting dilaksanakan 2 kali/siklus dalam 1 tahun. Masing-masing siklus melaksanakan tahapan pelaksanaan audit kasus stunting. Khusus Tahap 1 (Pembentukan Tim Audit Kasus Stunting) dilakukan pada tahap awal jika belum terbentuk tim
  • 59. Sasaran Kegiatan Keluarga berisiko stunting yang meliputi: 1) Calon pengantin/Calon PUS; 2) Ibu hamil; 3) Ibu pascapersalinan; dan 4) Anak 0-59 bulan. Lingkup Pembiayaan  Biaya konsumsi;  Biaya transportasi;  Narasumber Pakar; dan  Paket pulsa dan/atau paket data Telekonsultasi apabila koordinasi dilakukan secara daring Output Laporan Audit Kasus Stunting per siklus (2 kali per tahun)
  • 60. Mini Lokakarya Kecamatan Definisi Kegiatan pertemuan di kecamatan yang diinisiasi dan dipimpin oleh camat dalam rangka mengawal dan mengevaluasi pelaksanaan pendampingan Keluarga dan hasil pemantauan pendampingan Keluarga di tingkat kecamatan agar terwujud 3 standar: (1) Tim Pendamping Keluarga yang terlatih; (2) Tersedia Alat Ukur/Aplikasi Pengukuran untuk sasaran Stunting; dan (3) Tersedia dan terlaksananya Prosedural Operasional percepatan penurunan stunting dan terwujudnya 4 (empat) PASTI: (1) Memastikan semua sasaran terdata; (2) Memastikan semua sasaran memperolah pelayanan; (3) Memastikan semua sasaran memanfaatkan intervensi dari pelayanan; dan (4) Memastikan semua pelaksanaan dan pendampingan tercatat dan terlaporkan Rincian Kegiatan Mini Lokakarya tingkat kecamatan dilakukan minimal 10 (sepuluh) kali dalam 1 (satu) tahun. Pertemuan dapat dilakukan secara berkelompok melalui luring dan/atau daring Kegiatan pertemuan untuk mengawal dan mengevaluasi pelaksanaan pendampingan Keluarga dan hasil dari pelaksanaan dan pemantauan pendampingan Keluarga di tingkat kecamatan serta pembinaan (coach) Tim Pendamping Keluarga agar terwujudnya 3 (tiga) STANDAR dan 4 (empat) PASTI. Kegiatan diinisiasi oleh Pengurus TP PKK kecamatan dan dipimpin oleh Camat. Keg. Mini Lokakarya ini salah satunya dapat diagendakan pemaparan materi dari Kepala Puskesmas atau perwakilannya ttg data kondisi stunting by name by addres, Pemaparan dari PKB, PLKB dalam capaian Program Bangga Kencana dan pelaksanaan pendampingan Keluarga resiko stunting dalam percepatan penurunan stunting yang dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga di wilayahnya.
  • 61. Sasaran Kegiatan Pelaksana Mini Lokakarya di tingkat Kecamatan yang meliputi Camat, Kepala Puskesmas, Tenaga Gizi, Dokter, Bidan dan tenaga kesehatan lainnya, Pengurus Tim Penggerak PKK Kecamatan, Penyuluh KB, PLKB (ASN dan Non ASN), Koordinator Statistik Kecamatan, Pengurus IBI Ranting, Pengurus KUA, Pengurus Lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM), Satuan Tugas percepatan penurunan stunting, Tim Pendamping Keluarga, Danramil, Kapolsek dan pihak-pihak terkait lainnya di tingkat Kecamatan yang berpastisipasi dalam mini lokakarya tingkat Kecamatan Lingkup Pembiayaan  Biaya Konsumsi, dan/atau  Transportasi, dan/atau  Dapat menghadirkan fasilitator pada beberapa pelaksanaan Mini Lokakarya apabila dibutuhkan.  Apabila kegiatan dilakukan secara virtual maka pembiayaan dapat dialihkan dalam bentuk penggantian pulsa/data sesuai ketentuan yang berlaku Output Tindak lanjut hasil evaluasi pelaksanaan pendampingan Keluarga dan pembinaan Tim Pendamping Keluarga serta laporan kondisi pelaksanaan pendampingan Keluarga dan program percepatan penurunan stunting di seluruh desa/kelurahan dalam satu wilayah kecamatan
  • 62. Operasional Pelaksanaan Pemutakhiran Data Wilayah Kerja Definisi Biaya operasional yang diberikan kepada PPKBD dan Sub-PPKBD untuk melakukan pemutakhiran data pengendalian lapangan di tingkat desa Sasaran Kegiatan Rincian Kegiatan Pemutakhiran data pengendalian lapangan Poktan (BKB, BKR, BKL, UPPKA), rumah dataku, Kampung KB, data SDM lini lapangan (PPKBD dan Sub-PPKBD) yang ada di tingkat desa di wilayah kerjanya yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari kader poktan, dengan menggunakan formulir K/0 untuk Poktan dan setara Poktan R/I Poktan serta K/0 dan R/I PPKBD/Sub-PPKBD  PPKBD; dan  Sub-PPKBD Lingkup Pembiayaan Biaya operasional pelaksanaan pemutakhiran data wilayah kerja yang diberikan kepada PPKBD dan Sub-PPKBD dilakukan 2 kali setiap tahun Output Terkumpulnya data Poktan yg dapat dijadikan data dasar Program Bangga Kencana di tingkat desa/kel yg dimiliki & dapat digunakan oleh kader PPKBD dan Sub-PPKBD untuk perkembangan wilayah kerjanya PEMBINAAN PROGRAM BANGGA KENCANA OLEH KADER PPKBD DAN SUB-PPKBD
  • 63. Operasional Pelaksanaan KIE Definisi Kegiatan pelaksanaan promosi, sosialisasi Program Bangga Kencana yang disampaikan oleh kader PPKBD atau Sub-PPKBD dan/atau Tenaga Lini Lapangan melalui pelayanan KIE kepada sasaran langsung yaitu Keluarga dan masyarakat di wilayah desa/kelurahan, kader PPKBD atau Sub-PPKBD di wilayah desa/kelurahan setempat Sasaran Kegiatan Rincian Kegiatan Operasional Pelaksanaan KIE Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting oleh kader KB (PPKBD dan Sub- PPKBD) dan/atau Tenaga Lini Lapangan dapat dilakukan kunjungan langsung kepada Keluarga, masyarakat, Poktan, maupun dalam pertemuan lainnya. Keluarga termasuk remaja, calon pengantin/calon pasangan usia subur, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan, ibu menyusui, Keluarga yang memiliki anak usia 0 – 59 bulan, lansia dan anggota Poktan (BKB, BKR, BKL, PIK R, dan UPPKA). Lingkup Pembiayaan Biaya operasional untuk dukungan pelaksanaan promosi, KIE, penggerakan, pembinaan, pencatatan dan pelaporan/pemutakhiran data Keluarga serta lainnya yang dilakukan oleh kader PPKBD atau Sub-PPKBD minimal 10 kali dalam 1 tahun Output Meningkatnya kesertaan ber- KB Meningkatnya pastisipasi Keluarga dalam Poktan BKB, BKR, BKL, PIK-R dan UPPKA; dan Meningkatnya partisipasi anggota Keluarga untuk memeriksakan kesehatannya di Posyandu dan/atau Fasyankes
  • 64. Media Elektronik Definisi Sarana/media/saluran untuk menyampaikan pesan dan gagasan kepada khalayak yang berbasis elektronik. Media elektronik dalam Petujuk Teknis ini dibatasi berupa: (1) Televisi; (2) Radio; dan (3) Media Online Sasaran Kegiatan Rincian Kegiatan Pembuatan/produksi dan/atau penayangan/ penempatan (placement) media elektronik yang digunakan untuk menayangkan pesan Program Bangga Kencana dan Pencegahan Stunting sebagai pendukung kinerja kader di lini lapangan.  Remaja,  Catin/caPUS, dan  Keluarga Lingkup Pembiayaan  Biaya produksi (talkshow/iklan layanan masyarakat/psa/adlibs/jingle);  Biaya penayangan/placement Output Tersampaikannya materi KIE Program Bangga Kencana dan Pencegahan Stunting melalui media elektronik di kabupaten dan kota Dukungan Media KIE
  • 65. Media Cetakan Definisi Sarana/media/saluran untuk menyampaikan pesan dan gagasan kepada khalayak yang berbasis cetakan (printing). Media cetakan dalam Petujuk Teknis ini dibatasi berupa: (1) Leaflet; (2) Poster. Sasaran Kegiatan Rincian Kegiatan Pembuatan/produksi dan/atau penayangan/ penempatan (placement) media cetakan yang digunakan untuk menayangkan pesan Program Bangga Kencana dan Pencegahan Stunting sebagai pendukung kinerja kader di lini lapangan.  Remaja,  Catin/caPUS, dan  Keluarga Lingkup Pembiayaan  Biaya pembuatan/produksi (desain/layout);  Biaya penempatan media cetak (contoh: akrilik untuk poster dan leaflet);  Biaya penggandaan/perbanyakan; dan  Biaya distribusi Output Tersampaikannya materi KIE Program Bangga Kencana dan Pencegahan Stunting melalui media cetakan di kabupaten dan kota Dukungan Media KIE
  • 66. Media Luar Ruang Definisi Sarana/media/saluran untuk menyampaikan pesan dan gagasan kepada khalayak yang berbasis media luar ruang. Media luar ruang dalam Petujuk Teknis ini dibatasi berupa: (1) Spanduk; (2) Baliho; dan (3) Umbul-umbul. Sasaran Kegiatan Rincian Kegiatan Pembuatan/produksi dan/atau penayangan/ penempatan (placement) media media luar ruang yang digunakan untuk menayangkan pesan Program Bangga Kencana dan Pencegahan Stunting sebagai pendukung kinerja kader di lini lapangan.  Remaja,  Catin/caPUS, dan  Keluarga Lingkup Pembiayaan  Biaya pembuatan/produksi (desain/layout);  Biaya penggandaan/perbanyakan; dan  Biaya penempatan media luar ruang. Output Tersampaikannya materi KIE Program Bangga Kencana dan Pencegahan Stunting melalui media luar ruang di kabupaten dan kota Dukungan Media KIE
  • 67. Media Tradisional dan Kearifan Lokal Definisi Sarana/media/saluran untuk menyampaikan pesan dan gagasan kepada khalayak yang seni tradisi dengan kearifan lokal. Media tradisional dan kearifan lokal dalam Petujuk Teknis ini dibatasi berupa: (1) Drama/Lakon/Pertunjukan Rakyat; (2) Puisi/Pantun/Gurindam/kes enian budaya lainnya yang lekat dengan unsur lisan. Sasaran Kegiatan Rincian Kegiatan Pembuatan/produksi dan/atau penayangan (placement) media tradisional dan kearifan lokal yang digunakan untuk menayangkan pesan Program Bangga Kencana dan Pencegahan Stunting dan dapat memanfaatkan momentum strategis.  Remaja,  Catin/caPUS, dan  Keluarga Lingkup Pembiayaan a) Biaya pembuatan/produksi; b) Biaya penayangan/placement Output Tersampaikannya materi KIE Program Bangga Kencana dan Pencegahan Stunting melalui media tradisional dan kearifan lokal di kabupaten dan kota Dukungan Media KIE
  • 68. Dukungan Manajemen Definisi Dukungan operasional untuk pembiayaan pengelola keuangan BOKB, alat tulis kantor, termasuk rapat-rapat atau pertemuan dalam rangka pembinaan, monitoring dan evaluasi dalam lingkup pengelolaan dana BOKB. Sasaran Kegiatan Lingkup Pembiayaan Biaya pembinaan administrasi pengelolaan program dan anggaran oleh PD-KB kabupaten dan kota berupa perjalanan dinas dalam kabupaten/kota yang dilaksanakan oleh pejabat/staf dari PD-KB meliputi:  Honorarium PPTK dan pengelola keuangan BOKB di PD-KB kabupaten dan kota yang ditetapkan oleh pejabat berwenang di daerah;  Dukungan administrasi, seperti alat tulis kantor, penggandaan materi, dan/atau penjilidan; PD-KB kabupaten dan kota Lingkup Pembiayaan  Rapat-rapat/pertemuan koordinasi, sosialisasi dan perencanaan bagi pengelola program bangga kencana di PD-KB kabupaten dan kota, serta monitoring dan evaluasi dari kecamatan ke kabupaten dan kota dan/atau sebaliknya; dan  Pembinaan administrasi pengelolaan program dan anggaran oleh PD-KB kabupaten dan kota di balai penyuluhan KB dan kampung KB serta kader poktan. Output Tersedianya dukungan pembiayaan untuk mendukung pengelolaan BOKB serta penurunan stunting
  • 69. 69

Editor's Notes

  1. Kalo ini bias ga backgroundnya Indonesia, terus ada bendera nya