Dokumen tersebut membahas tentang bullying di sekolah. Terdapat 3 karakteristik utama bullying yaitu ketidakseimbangan kekuatan, intimidasi, dan dilakukan secara berulang. Dokumen juga menjelaskan bentuk-bentuk bullying, penyebab terjadinya, dampaknya, dan cara mencegah lingkungan bebas dari bullying.
1. OLEH: DR. M. FAKHRUDIN
(KABID PPPA DP3AP2KB KAB.
JEPARA)
PENERAPAN SEKOLAH BEBAS
PERUNDUNGAN (STOP BULLYING!)
2. MARI KENALI BULLYING !!!
Bullying dikenal sebagai
“penindasan/risak/perundungan”
(dalam bahasa Indonesia)
“segala bentuk penindasan atau
kekerasan yang dilakukan dengan
sengaja oleh satu atau sekelompok
orang yang lebih kuat atau
berkuasa terrhadap orang lain
bertujuan untuk menyakiti dan
dilakukan secara terus menerus”
3. KATA KUNCI
PEMAHAMAN BULLYING
3 Karakteristik UTAMA BULLYING:
Ketidakseimbangan Kekuatan (Power Inbalance)
korban berada dlm keadaan tidak mampu bertahan melawan
tindakan bullying.
co: Pelaku berbadan besar><korban kecil, Berkelompok >< sendiri
Intimidasi (Intimidate/deliberate bullying)
bertujuan menyakiti secara fisik maupun psikologis
Berulang (repeated)
dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan
4. KASUS BULLYING DI
INDONESIA
Kasus bullying pada anak merupakan fenomena gunung es, kasus yang
mencuat terlihat sedikit namun faktanya sangat banyak, mengakar,
terwariskan dari generasi ke gernerasi sehingga kurang terpantau oleh
sekolah dan orang tua.
Pandangan masyarakat mengenai kasus bullying hanya terjadi di tingkat
sekolah SMP dan SMA padahal banyak pula kasus anak saat usia 3-12
tahun (KPAI, 2015).
Menurut catatan KPAI, kasus bullying merupakan kasus dengan peringkat
pertama di Indonesia sebanyak 369 kasus diikuti oleh kasus tawuran,
diskriminasi pendidikan, ataupun pungli.
6. BENTUK-BENTUK BULLYING
Fisik Verbal Relasional/social
- Memukul
- Menendang
- Mengeroyok
- Menjambak
- Merampas
makanan
- Merusak barang
- Meminta uang
jajan dengan paksa
- Menertawakan
- Memanggil dengan
nama julukan yang
tidak di sukai
- Mengancam
- Menggoda hingga
marah Berteriak
kencang
- Menyebarkan
berita bohong
- Tidak
membolehkan
teman ikut bermain
- Mengucilkan teman
- Tidak mau
mengajak teman
ikut belajar
bersama
7. MENGAPA BULLYING BISA
TERJADI ?
• Adanya kesempatan untuk terjadinya bullying
• Adanya anak yang merasa dominan atau memiliki harga
diri tinggi di sekolah dan memiliki karakter agresif, bisa
disebabkan karena pengalaman atau pola asuh keluarga yg
kurang sesuai
• Minimnya pengawasan dan rendahnya kepedulian sekolah
terhadap perilaku siswa-siswinya.
• Lingkungan sekolah yang mendukung tumbuh suburnya
premanisme di sekolah. Misalnya: geng/kelompok yang
tidak terorga-nisir dan tidak mempunyai tujuan yang jelas
8. DAMPAK BULLYING
• Bagi Pelaku: tidak bisa konsentrasi belajar
karena pikirannya lebih banyak untuk
mengincar dan merencanakan tindakan
berikutnya.
• Bagi Korban: menurunkan intensitas pergi
ke sekolah dan berkegiatan karena merasa
cemas dan takut akan menjadi korban.
• Bagi Saksi: takut akan menjadi korban
berikutnya dan merasa bersalah karena
tidak dapat melakukan apa-apa.
9. DAMPA
K
PELAKU
• Menyalahgunakan alkohol dan narkoba
• Sering berkelahi
• Berpikir bulliying adalah hal yang biasa
• Melakukan seks di usia dini
• Berpotensi menjadi menjadi kriminal
• Bersikap kasar kepada pasangan
• Bersikap kasar dan berani kepada orang
yang lebih tua
10. DAMPA
K
KORBAN
• Merasa menderita
• Mogok/malas datang ke sekolah
• Kehilangan kepercayaan dan konsep diri
• Menyalahkan diri sendiri atas kejadian
bullying
yang sudah terjadi
• Kehilangan konsentrasi belajar
• Menunjukkan gejala stress
• Membahayakan kehidupan mereka
sampai mengarah pada kematian
11. ANAK YANG MENYAKSIKAN BULLYING
1. Reinforcer : saksi yg memperkuat tindakan pelaku dengan
cara menertawakan menjadi penonton yang bertepuk
tangan, bersorak
2. Asisten : Saksi membantu pelaku dalam satu kelompok,
contoh siswa yang mengejar korban untuk diserahkan ke
pelaku
3. Defender : saksi memberikan pertolongan kepada korban
12. KARAKTERISTIK PELAKU
BULLYING
• Hanya peduli dengan keinginannya sendiri
• Sulit melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain
• Agresif terhadap orang lain termasuk guru dan orang tua
• Secara fisik lebih kuat, secara sosial dominan dan
berusaha untuk menguasai orang lain.
• Memiliki pandangan positif terhadap agresivitas
• Memiliki masalah dalam mentaati peraturan
• Sakit hati karena kalah bersaing dengan calon korban
bullying
13. LANJUTAN…
• Pola perilakunya impulsif, agresif, intimidatif dan
suka memukul
• Menunjukkan sedikit empati
• Mudah cemburu karena merasa gagal dalam
suatu hal
• Secara emosional mudah marah dan ter-
singgung
• Perilakunya tidak bertanggung jawab (semaunya
sendiri)
• Ingin mendapat pengakuan
• Mencari perhatian
14. KARAKTERISTIK ANAK KORBAN
BULLYING
• Secara fisik kurus atau terlalu gemuk
• Pendiam
• Memiliki kelainan fisik
• Memiliki budaya atau agama yang berbeda
• Memiliki perbedaan selera
• Salah/tidak mengikuti trend
• Lemah dalam konsep diri dan tidak memiliki kekuatan untuk
membela diri
• Provokatif, sering memancing amarah
15. KARAKTERISTIK ANAK KORBAN
BULLYING
• Secara fisik kurus atau terlalu gemuk
• Pendiam
• Memiliki kelainan fisik
• Memiliki budaya atau agama yang berbeda
• Memiliki perbedaan selera
• Salah/tidak mengikuti trend
• Lemah dalam konsep diri dan tidak memiliki kekuatan untuk
membela diri
• Provokatif, sering memancing amarah
16. PENYEBAB ANAK MELAKUKAN
BULLYING
Ingin menunjukan rasa percaya diri dengan menganggap orang lain tidak
ada artinya
Adanya perasaan memiliki kekuasaan atau kendali
Ekspresi dari kekecewaan karena menjadi korban pelecehan (kemarahan,
sakit hati dan balas dendam)
Kebutuhan akan kasih sayang, spiritual dan perkembangan yang tidak
terpenuhi
Tidak memiliki figur teladan dan mudah dipengaruhi orang lain.
Pernah menjadi korban bullying
Frustasi
Conduct Disorder (gangguan perilaku dan emosi)
17. BAGAIMANA MENJAGA
LINGKUNGAN BEBAS DARI
BULLYING?
1. Perhatikan dan kenalilah dengan baik
teman di lingkungan anda
2. Mengembangkan kemampuan
bersosialisasi dengan sesama
3. Tumbuhkan rasa percaya diri
4. Memiliki etika yang baik terhadap sesama
5. Mempunyai sikap keberanian dan tegas
6. Jangan menunjukan rasa takut atau sedih
7. Laporkan ke pihak berwenang apabila
telah diluar batas