Dokumen ini membahas tentang kajian dan penerapan teknologi padi hibrida di Sumatera Utara. Padi hibrida memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas namun penggunaannya masih rendah. Diperlukan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu dan pendampingan intensif dari penyuluh agar manfaat padi hibrida dapat dioptimalkan.
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Kajian dan penerapan teknologi padi hibrida di Sumatera Utara.pdf
1. KAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
PADI HIBRIDA DI SUMATERA UTARA
Disampaikan pada Workshop Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)
Pertanian dalam Pengembangan Padi Hibrida, Jumat 7 Oktober 2022,
Hotel Grand Inna Medan
SRI ROMAITO DALIMUNTHE
(BPTP SUMATERA UTARA)
2. • Kementerian pertanian ditarget untuk swasembada padi
berkelanjutan
• Balitbangtan telah menghasilkan berbagai teknologi (VUB &
Budidaya) untuk beragam agroekosistem padi, termasuk padi
hibrida
• Kajian dan pengalaman pengembangan diseminasi, pendampingan
secara intensif, & percontohan krusial untuk mempercepat adopsi
• Teknologi Intensifikasi menggunakan padi hibridatelah diuji
keunggulannya melalui demarea (Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa
Tengah)
• Penggunaan padi hibrida di Sumatera Utara masih sangat rendah
Latar Belakang
9. TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI HIBRIDA
1. Penggunaan varietas unggul atau varietas padi
berdaya hasil tinggi dan atau bernilai ekonomi
tinggi
2. Penggunaan benih bersertifikat dengan mutu
bibit tinggi
3. Penggunaan pupuk berimbang spesifik lokasi
4. Penggunaan kompos BO dan atau pukan sebagai
pupuk dan pembenah tanah
5. Pengelolaan bibit dan tanaman padi sehat
Pendekatan PTT
10. • Pengaturan tanam sistem legowo, tegel, maupun
sistem tebar benih langsung, dengan tetap
mempertahankan populasi minimum
• Penggunaan bibit dengan daya tumbuh tinggi,
cepat, serempak yang diperoleh melalui pemisahan
benih padi bernas (berisi penuh)
• Penanaman bibit muda dengan jumlah terbatas, 1-
3 bibit per lubang
• Pengaturan pengairan intermitten
• Pengendalian gulma
6. Pengendalian hama dan penyakit secara terpadu
7. Penggunaan alat perontok gabah mekanis ataupun
mesin
11. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
• Jika daun di persemaian sudah 4 helai segera pindah tanam
ke sawah, jika daun padi sudah 8 helai segera dipupuk, jika
daun padi sudah 12 helai maka lahan harus dikeringkan,
jika sudah 16 helai tanaman masuk ke primordia bunga dan
segera beri pupuk susulan
• Jangan mengairi sawah terlalu banyak dan jangka lama agar
tumbuh banyak anakan
• Memupuk utk memperkuat tanaman, mengairi utk
membentuk bulir
• Hindari padi hibrida saat berbunga bersamaan dgn musim
petir dan hujan lebat
• Jerami dan sekam hendaknya dikembalikan ke tanah
12. Penerapan PTT dalam budidaya padi hibrida
• komponen teknologi yang dirakit dalam paket sehingga efek secara
kumulatif lebih besar dari efek secara individual
• Agar tercapai sinergisme yang besar antara komponen dan antara
paket teknologi harus ada interaksi positif dengan lingkungan
tumbuh padi
• Keberlanjutan adopsi teknologi dalam rangka meningkatkan
produktivitas dana pendapatan, rekomendasi teknologi dan
pengembangannya harus memperhatikan modal usahatani, potensi
sumberdaya dan akses ke pasar
• Keberhasilan pengembangan PTT pada tingkat regional, harus
memperhatikan potensi sumberdaya alam dan kesesuaiannya,
infrastruktur dan kondisi sosial-ekonomi petani
13. Pengalaman penanaman padi hibrida di
Sumatera Utara
Daerah Ramunia, Kec. Beringin, Deli Serdang
• Hasil 9 ton/ha (ubinan 300-350 kg/rante)
• Berasnya enak dan harum
• Hanya 2x tanam karena tidak ada benih, banyak wereng
Daerah Pagar Merbau, Deli serdang
• Anakan tinggi, sawah irigasi
• Produksi 1,8 ton/5 rante, sistem tegel 25x25
• Nasinya pulen dan wangi
• Kendala benih mahal (Rp 110.000/kg), hama wereng nya
banyak
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41. Penutup
Padi hibrida merupakan salah satu inovasi yang dapat
meningkatkan produktivitas dan efisiensi usahatani padi.
Agar potensi padi hibrida tersebut dapat terekspresi
dengan optimal, maka pendekatan pengelolaan tanaman
terpadu (PTT) perlu diterapkan dengan dukungan modal
dan tenaga yang terampil. Oleh karena itu pemacuan
penerimaan inovasi perlu dilakukan melalui bimbingan
dan pendampingan yang intensif dari penyuluh.