SlideShare a Scribd company logo
BAHASA INDONESIAKEDUDUKAN
BAHASA
FUNGSI
BAHASA
• Kedudukan bahasa adalah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai
budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan dengan bahasa
yang bersangkutan
• Fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa yang dirumuskan sebagai tugas
pemakaian bahasa itu di dalam kedudukan yang diberikan kepadanya
Bahasa Nasional
Bahasa Negara
• Lambang kebanggaan nasional
• Lambang identitas nasional
• Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa
dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya
masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia
• Alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya
•Bahasa resmi kenegaraan
•Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
•Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional
serta kepentingan pemerintah
1
CIRI-CIRI BAHASA INDONESIA ILMIAH
• Cendekia: mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat, seksama,
dan abstrak.
• Lugas dan jelas: ungkapan langsung dengan makna lugas.
• Tidak berbentuk kalimat fragmentaris: kalimat yang belum selesai.
(Keinginan mengungkapkan beberapa gagasan tanpa memperhatikan
kesatuan gagasan).
• Bertolak dari gagasan: penonjolan gagasan, bukan pada penulis (kalimat
pasif lebih tepat)
• Formal dan objektif: kosa kata, bentukan kata, dan struktur kalimat.
• Ringkas dan padat: kehematan penggunaan bahasa.
• Konsisten: ketaatasasan dalam menggunakan istilah, unsur bahasa, tanda
baca, dan tanda-tanda lain
2
MENULIS
TEKNIS/MEKANIS
KETERAMPILAN
BERBAHASA
PRAMENULIS/PENEMUAN/
PERENCANAAN
PENYUSUNAN
KERANGKA KARANGAN
PENULISAN
REVISI
DRAMATISME DIKEMBANGKAN OLEH KENNETH BURKE
CARA YANG MUDAH UNTUK MENGGENERALISASI
IDE ATAU MENGEMBANGKAN IDE
LIMA KUNCI BATASAN DRAMATISME:
ACT : APA YANG TERJADI?
AGENT : SIAPA YANG MENGERJAKAN?
AGENCY : METODE APA YANG DIGUNAKAN?
PURPOSE : APAKAH TUJUAN, MAKSUD, DAN KEHENDAK YANG INGIN DICAPAI?
SCENE : DIMANA DAN KAPAN TERJADI?
Kombinasikan dengan
RASIO
Menghubungkan antara batasan yang satu dengan yang lain dengan tujuan untuk
Mengembangkan subpertanyaan.
Contoh:
 Purpose
 Act/Purpose
 Agent/Purpose
 Agency/Purpose
 Scene/Purpose
 Apa tujuan …?
 Bagaimana topik … dihubungkan
dengan tujuan?
 Siapa yang menentukan bahwa topik itu
penting?
 Apakah makna dari penyelesaian tujuan
ini?
 Mengapa tujuan ini dipertimbangkan
sebagai sebagai sesuatu yang penting
dalam topik …?
ACT AGENT AGENC
Y
PURPOS
E
SCEN
E
ACT X
AGENT X
AGENCY X
PURPOSE
SCENE X
TAGMEMIK DIKEMBANGKAN: RICHARD YOUNG, ALTON BECKER, DAN KENNETH PIKE
Menggunakan 6 topik utama untuk merinci subjek ke dalam bagian-
bagian yang dapat diuji secara individual atau dikombinasikan dengan
pendekatan dan pandangan baru
CONTENT : Bagaimana sebuah masalah serupa atau berbeda dengan masalah
yang
lain?
VARIATION : Seberapa banyak dan dengan cara apa topik atau masalah dapat
berubah
tanpa kehilangan ciri-ciri yang esensial?
DISTRIBUTION : Sesering apakah dan pada tempat-tempat yang mana subjek dapat
diobservasi?
PARTICLE : Bagaimanakah Identifikasi perbedaan dan definisi ciri-ciri masalah?
WAVE : Bagaimanakah masalah itu telah berubah di masa lalu?
FIELD : Bagian-bagian yang berbeda dari masalah dan bagaimanakah
masalah itu
berinteraksi sebagai bagian dari keseluruhan?
Menulis tidak hanya menguasai berbagai teknik mengembangkan ide.
HAL PENTING YANG MENDUKUNG KEBERHASILAN MENULIS ADALAH:
 Kekuatan internal : observasi dan imajinasi; investigasi dan
penelitian
 Kepandaian menguasasi dan menyimpan informasi
 Kepandaian mengekspresikan ide-ide
 Belajar dari penulis lain yang lebih pengalaman dan ahli
PRINSIP-PRINSIP UMUM PEMAKAIAN EJAAN
• Tanda tanya (?), titik (.), titik koma (;), titik dua (:), tanda seru (!) ditulis rapat dengan
huruf akhir dari kata yang mendahuluinya.
• Setelah tanda tanya (?), titik (.), titik koma (;), titik dua (:), tanda seru (!) harus diberi
jarak satu spasi dengan kata berikutnya.
• Tanda petik ganda (“…”), petik tunggal (‘…’), kurung (…) ditulis rapat dengan kata,
frasa, dan kalimat yang diapit.
• Tanda hubung (-), tanda pisah ( ), garis miring (/), ditulis rapat dengan huruf yang
mendahului dan mengikutinya.
• Tanda perhitungan: sma dengan (=), tambah (+), kurang (-), kali (x), bagi (:), lebih
kecil (<), lebih besar (>), ditulis dengan jarak satu spasi dengan huruf yang
mendahului dan yang mengikutinya.
• Penulisan jarak antarkata berspasi tunggal.
• Tepi kanan teks tidak harus rata. Oleh karena itu, kata pada akhir baris tidak harus
dipenggal. Jika terpaksa harus dipenggal, tanda hubungnya ditulis setelah huruf
akhir, tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan di bawahnya.
• Tidak diperbolehkan menambahkan spasi antarkata dalam satu baris yang bertujuan
meratakan tepi kanan teks.
3
PENULISAN HURUF
1. Huruf Besar atau Huruf Kapital
 Huruf pertama nama badan resmi, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi
 Huruf pertama semua kata utama dalam buku, majalah, surat kabar,
dan judul karangan.
 Singkatan nama gelar dan sapaan, huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan yang dipakai sebagai kata ganti.
2. Huruf Miring
 Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar, yang dikutip dalam
karangan.
 Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok
kata.
 Menuliskan istilah ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang telah
disesuaikan ejaannya.
4
PENULISAN KATA
1. Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan
2. Kata Turunan/Jadian
Imbuhan (awalan, sisipan, dan akhiran) ditulis serangkai dengan kata
dasarnya.
Awalan atau akhiran ditulis dengan kata yang langsung mendahului
atau mengikutinya kalau bentuk dasarnya berupa gabungan kata.
Kalau bentuk dasar berupa kata gabung dan sekaligus mendapat
awalan dan akhiran, maka kata itu ditulis serangkai.
Catatan:
Kalau salah satu unsur kata hanya dipakai dalam kombinasi,
maka gabungan kata itu ditulis serangkai.
3. Kata Ulang
Bentuk kata ulang ditulis lengkap dengan menggunakan tanda
hubung.
5
4. Gabungan Kata
Kata majemuk, termasuk istilah khusus, bagian-bagiannya ditulis terpisah.
Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan
salah baca, dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di
antara unsur yang bersangkutan.
Gabungan kata yang sudah dianggap satu kata ditulis serangkai.
5. Kata Depan
 Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,
kecuali di dalam kata yang sudah dianggap sebagai satu kesatuan.
6. Partikel
Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali pada
kelompok kata yang sudah dianggap padu
6
7. Angka dan Lambang Bilangan
Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Lazim
digunakan angka Arab (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9) dan angka Romawi (I, II,
III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000)).
Angka digunakan untuk menyatakan (1) ukuran panjang, berat, dan isi,
(2) satuan waktu, dan (3) nilai uang.
Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan seperti berikut.
Contoh: 11 sebelas, 2/3 dua pertiga, 112 seratus dua belas, 1/10
sepersepuluh
Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.
Contoh: bab III = bab ke-3 = bab ketiga; abad XX = abad ke-20 = abad
kedua puluh
Penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan
cara berikut . Contoh: tahun 60-an = tahun enam puluhan
Di dalam dokumen resmi, seperti akta atau kuitansi, bilangan perlu
ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks.
7
PENGGUNAAN KATA DAN ASAS PENGGUNAAN
KATA
1. Penggunaan Kata
a. Kata Asli dan Kata Serapan
a) Adopsi: penyerapan yang dilakukan secara utuh tanpa melakukan
perubahan atau penyesuaian.
b) Adaptasi: penyerapan yang disesuaikan dengan kaidah yang
berlaku, baik kaidah bunyi maupun kaidah penulisan.
b. Kata Baku dan Tidak Baku
a) Kata baku: kata yang diterima oleh masyarakat bahasa sebagai
acuan atau model sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan.
b) Kata tidak baku: kata yang tidak mengikuti kaidah yang telah
ditentukan.
8
2. Asas Penggunaan Kata
a. Asas Kecermatan
Cermat memiliki ciri-ciri antara lain (1) tidak mubazir, (2) tidak rancu,
dan (3)bersifat idiomatis.
b. Asas Ketepatan
Penggunaan kata secara tepat banyak berkaitan dengan makna
dan/atau perilaku sintaksisnya.
c. Asas Keserasian
Asas keserasian (kecocokan) berkaitan dengan faktor-faktor
pragmatik (dengan siapa, kapan, dan dimana)
9
KALIMAT EFEKTIF
a. Gramatikal: penyusunannya mengikuti kaidah bahasa yang bersangkutan.
Pengguna bahasa memiliki kepekaan intuitif struktur sintaksis, bentuk
kata, dan ketepatan diksi.
b. Bernalar atau logis: proposisi atau informasi kalimat dapat diterima oleh
akal atau nalar. Syaratnya: gagasan yang disampaikan masuk akal,
hubungan antargagasan dalam kalimat masuk akal, hubungan gagasan
pokok dan gagasan penjelas masuk akal.
c. Efisien: kalimat yang padat isi bukan padat kata. Kalimat itu hanya
menggunakan kata sesedikit mungkin tetapi dapat menyampaikan
informasi secara tepat dan jelas.
d. Jelas: kalimat yang proposisinya mudah dipahami oleh pembaca.Jika
kalimat itu masih menimbulkan banyak tafsir maka dinamakan kalimat
ambigius.
10
PENGEMBANGAN PARAGRAF
a. Kesatuan: hubungan ide pokok dan ide penjelas merupakan satu
kesatuan atau keutuhan. Dalam satu paragraf hanya ada satu ide
pokok dan beberapa ide penjelas yang mendukung ide pokok.
Berdasarkan letak ide pokok, paragraf dapat dipilah menjadi paragraf
induktif dan paragraf deduktif.
b. Kelengkapan: sejumlah ide penjelas yang pendukung ide pokok secara
lengkap dan ditata secara sistematis.Berdasarkan Pengurutan ide
penjelas, paragraf dapat dikembangkan dengan cara alamiah dan logis.
• Cara alamiah: waktu (kronologis) dan ruang (sudut pandang)
• Cara logis: klimaks-antiklimaks, sebab-akibat, umum-khusus,
dikenal-takdikenal, mudah-sulit, pokok-rincian.
Ide penjelas dapat berupa contoh, ilustrasi, rincian kongkrit, bandingan,
uraian, definisi, fakta,analog, alasan, dsb.
11
c. Kekohesifan dan Kekoherensian: Kalimat-kalimat dalam paragraf saling
terkait. Kekohesifan berhubungan dengan ide-ide bawahan yang mendukung
ide pokok. Kekoherensian berhubungan dengan penataan atau penyusunan
ide bawahan untuk mendukung ide pokok.
Jalinan antaride dan antarkalimat dapat dilakukan dengan menggunakan
penanda hubung, baik yang eksplisit (tersurat) maupun implisit (tersirat).
Penanda hubung: penanda hubungan gramatikal, logis, dan leksikal.
Penanda hubung gramatikal: pengacuan, penggantian, dan penghilangan.
Penanda hubung logis: hubungan penambahan, penjelasan, penyimpulan,
kausalitas, pengontrasan, penegasan, dll.
Penanda hubung leksikal: pengulangan atau pernyataan kembali sesuatu
yang telah disebutkan.
12
PERENCANAAN PENULISAN MAKALAH ILMIAH
1. Pemilihan Topik
1.1 Sumber Topik: buku referensi, majalah, jurnal, surat kabar, pengalaman, pendapat,
sikap-perilaku, kebiasaan, atau kejadian sehari-hari di masyarakat dll.
1.2 Kriteria Pemilihan Topik:
1.2.1 Topik ada manfaatnya, baik praktis maupun teoretis dan layak dibahas.
1.2.2 Topik menarik sesuai dengan minat penulis.
1.2.3 Topik dipahami dan dikuasai penulis.
1.2.4 Bahan referensi masih dalam jangkauan untuk diperoleh.
1.3 Strategi Penemuan Topik:
1.3.1 Ramu pendapat (brainstorming).
1.3.2 Perenungan atau meditasi
1.3.3 Pengembangan Formula Jurnalistik
1.3.4 Pertanyaan Klasik.
1.3.5 Pemecahan Masalah
13
Saran-Saran:
a) Penulis hendaknya selalu berupaya untuk menambah pengetahun dan
pengalaman.
b) Penulis harus rajin mengamati sesuatu yang terjadi di sekitarnya.
c) Penulis rajin mengembangkan daya imajinasinya dan kreativitasnya.
d) Penulis harus berlatih untuk mengemukakan pendapat dan
mempertahankannya dan memperluas cakrawala.
1.4 Teknik Membatasi Topik
Tidak ada batasan khusus yang menjadi acuan, tetapi penulis harus dapat
memperkirakan sendiri cakupan topik yang akan dibahas dalam sebuah makalah.
1.5.Teknik Merinci Topik
Perincian topik akan lebih mudah jika disusun terlebih dahulu dalam bentuk kerangka
karangan
1.5.1 Jenis-Jenis Kerangka Makalah
1.5.1.1 Pola Urutan Alamiah
1.5.1.2 Pola Urutan Logis
14
PENGUMPULAN BAHAN PENULISAN
A. Cara Memanfaatkan Bahan dari Sumber Pustaka
a. Menentukan Bahan
Melalui penentuan topik dan subtopik
b. Memanfaatkan Kartu Katalog
1. Katalog Pengarang
2. Katalog Judul
3. Katalog Subjek
c. Menelaah Bahan Pustaka secara Langsung
1. Teknik Daftar Isi
2. Teknik Indeks
15
B. Cara Memanfatkan Bahan dari Sumber Nonpustaka
a. Wawancara
b. Observasi
c. Angket
C. Cara Mendokumentasikan Bahan
a. Model Buku Harian
b. Model Kartu
c. Model Komputer
CARA PENULISAN ISI ATAU BAHAN:
a. Bentuk Kutipan
b. Bentuk Parafrase
c. Bentuk Rangkuman atau Ringkasan
d. Bentuk Ulasan atau Evaluasi
16
CARA MERUJUK DAN MENULIS DAFTAR RUJUKAN
A. Cara Merujuk
1. Perujukan dilakukan dngan menggunakan nama akhir dan tahun di antara
tanda kurung.
2. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama
akhir kedua penulis tersebut.
3. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan dengan
cara menulis nama penulis pertama dari para penulis tersebut diikuti
dengan dkk.
4. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan
adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan,
atau nama koran.
5. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan
nama penulis aslinya.
6. Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda
dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda
pemisahnya. 17
CARA MERUJUK KUTIPAN LANGSUNG
A. Kutipan Kurang dari 40 Kata
1. Ditulis di antara tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks
utama dan diikuti nama penulis, tahun, dan nomor halaman.
Contoh:
Kesimpulan penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara
faktor sosial
ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebroto, 1990:123).
2. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu
dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung.
Contoh:
Soebroto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor
sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
18
Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘…’)
Contoh:
Kesimpulan penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak
‘campur tangan’ pimpinan perusahaan, semakin rendah tingkat partisipasi
di daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991:101).
Kutipan 40 Kata atau Lebih
1. Ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahuluinya.
2. Ditulis 1,2 cm sdari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi
tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.
Contoh:
Smith (1990:176) menarik kesimpulan sebagai berikut.
The ‘placebo effect’, which had been verified in previous studies, disappeared
when behaviors were studied in this manner. Futhermore, the behaviors were
never exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies
were clearly premature in attributing the results to a placebo effect.
Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2
cm dari tepi kiri garis teks kutipan.
19

More Related Content

What's hot

Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah IZul Anwar
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten TemanggungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung
Penataan Ruang
 
Persamaan kecepatan
Persamaan kecepatanPersamaan kecepatan
Persamaan kecepatan
Adunk Putra
 
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptxALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
FakhriWahidSanjaya
 
Bab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranBab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranAde Rohima
 
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-airPerencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-airIren Doke
 
Analisis crosstab
Analisis crosstabAnalisis crosstab
Analisis crosstab
Sally Indah N
 
Analisis Frekuensi
Analisis FrekuensiAnalisis Frekuensi
Analisis Frekuensi
Dian Werokila
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
vieta_ressang
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
muhamad ulul azmi
 
Teknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirTeknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondir
noussevarenna
 
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMPengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Rega Surveyor
 
Modul 4 ragam bahasa.
Modul 4   ragam bahasa.Modul 4   ragam bahasa.
Modul 4 ragam bahasa.
taylorgreenville
 
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnya
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnyaSaluran terbuka-dan-sifat-sifatnya
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnyaSiti Tamara
 
Kuliah 2 Komposisi Tanah.pptx
Kuliah 2 Komposisi Tanah.pptxKuliah 2 Komposisi Tanah.pptx
Kuliah 2 Komposisi Tanah.pptx
Ilham Ipong
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
yulika usman
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Health Polytechnic of Bandung
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigEko Artanto
 
Pengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutupPengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutup
Amilia Tiara
 
Tugas 1 , hubungan antara pori dan porositas copy
Tugas 1 , hubungan antara pori dan porositas   copyTugas 1 , hubungan antara pori dan porositas   copy
Tugas 1 , hubungan antara pori dan porositas copysaiful919
 

What's hot (20)

Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah I
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten TemanggungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung
 
Persamaan kecepatan
Persamaan kecepatanPersamaan kecepatan
Persamaan kecepatan
 
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptxALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
 
Bab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranBab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluran
 
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-airPerencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-air
 
Analisis crosstab
Analisis crosstabAnalisis crosstab
Analisis crosstab
 
Analisis Frekuensi
Analisis FrekuensiAnalisis Frekuensi
Analisis Frekuensi
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
 
Teknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirTeknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondir
 
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMPengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
 
Modul 4 ragam bahasa.
Modul 4   ragam bahasa.Modul 4   ragam bahasa.
Modul 4 ragam bahasa.
 
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnya
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnyaSaluran terbuka-dan-sifat-sifatnya
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnya
 
Kuliah 2 Komposisi Tanah.pptx
Kuliah 2 Komposisi Tanah.pptxKuliah 2 Komposisi Tanah.pptx
Kuliah 2 Komposisi Tanah.pptx
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sig
 
Pengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutupPengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutup
 
Tugas 1 , hubungan antara pori dan porositas copy
Tugas 1 , hubungan antara pori dan porositas   copyTugas 1 , hubungan antara pori dan porositas   copy
Tugas 1 , hubungan antara pori dan porositas copy
 

Viewers also liked

TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK- Cara memberikan ukuran DAN DIMENSI
TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK- Cara memberikan ukuran DAN DIMENSITUGAS MENGGAMBAR TEKNIK- Cara memberikan ukuran DAN DIMENSI
TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK- Cara memberikan ukuran DAN DIMENSI
MOSES HADUN
 
Modul 3-balok diatas dua perletakan
Modul 3-balok diatas dua perletakanModul 3-balok diatas dua perletakan
Modul 3-balok diatas dua perletakan
MOSES HADUN
 
Mkbi menulis, LANJUTAN TEKNIK SIPIL MATAKULIAH SEMESTER 1
Mkbi menulis, LANJUTAN TEKNIK SIPIL MATAKULIAH SEMESTER 1Mkbi menulis, LANJUTAN TEKNIK SIPIL MATAKULIAH SEMESTER 1
Mkbi menulis, LANJUTAN TEKNIK SIPIL MATAKULIAH SEMESTER 1
MOSES HADUN
 
Modul 4-balok menganjur diatas dua perletakan
Modul 4-balok menganjur diatas dua perletakanModul 4-balok menganjur diatas dua perletakan
Modul 4-balok menganjur diatas dua perletakan
MOSES HADUN
 
FISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
FISIKA- Gerak melingkar BERATURANFISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
FISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
MOSES HADUN
 
Fisika dasar IPA
Fisika dasar IPAFisika dasar IPA
Fisika dasar IPA
MOSES HADUN
 
Memberikan ukuran pada_gambar_kerja
Memberikan ukuran pada_gambar_kerjaMemberikan ukuran pada_gambar_kerja
Memberikan ukuran pada_gambar_kerja
MOSES HADUN
 
Modul 2- balok terjepit sebelah
Modul 2- balok terjepit sebelahModul 2- balok terjepit sebelah
Modul 2- balok terjepit sebelah
MOSES HADUN
 
Modul 1-pengertian-dasar-statika
Modul 1-pengertian-dasar-statikaModul 1-pengertian-dasar-statika
Modul 1-pengertian-dasar-statika
MOSES HADUN
 
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSIFisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
MOSES HADUN
 
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasarModul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
MOSES HADUN
 
Modul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasar
Modul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasarModul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasar
Modul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasar
MOSES HADUN
 
Statika dan mekanika dasar- PORTAL
Statika dan mekanika dasar- PORTALStatika dan mekanika dasar- PORTAL
Statika dan mekanika dasar- PORTAL
MOSES HADUN
 
Gambar teknik standar kertas dan tata letak
Gambar teknik   standar kertas dan tata letakGambar teknik   standar kertas dan tata letak
Gambar teknik standar kertas dan tata letak
MOSES HADUN
 
Statika dan mekanika dasar- GERBER,
Statika dan mekanika dasar- GERBER,Statika dan mekanika dasar- GERBER,
Statika dan mekanika dasar- GERBER,
MOSES HADUN
 
Modul 1- mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
Modul 1-  mekanika teknik, statika dan mekanika dasarModul 1-  mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
Modul 1- mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
MOSES HADUN
 
Media pendidikan media pembelajaran dua dimensi non proyeksi
Media pendidikan media pembelajaran dua dimensi non proyeksiMedia pendidikan media pembelajaran dua dimensi non proyeksi
Media pendidikan media pembelajaran dua dimensi non proyeksi
MOSES HADUN
 
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
MOSES HADUN
 
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBERMEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MOSES HADUN
 
Modul 8-bangunan portal dengan rasuk gerber
Modul 8-bangunan portal dengan rasuk gerberModul 8-bangunan portal dengan rasuk gerber
Modul 8-bangunan portal dengan rasuk gerber
MOSES HADUN
 

Viewers also liked (20)

TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK- Cara memberikan ukuran DAN DIMENSI
TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK- Cara memberikan ukuran DAN DIMENSITUGAS MENGGAMBAR TEKNIK- Cara memberikan ukuran DAN DIMENSI
TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK- Cara memberikan ukuran DAN DIMENSI
 
Modul 3-balok diatas dua perletakan
Modul 3-balok diatas dua perletakanModul 3-balok diatas dua perletakan
Modul 3-balok diatas dua perletakan
 
Mkbi menulis, LANJUTAN TEKNIK SIPIL MATAKULIAH SEMESTER 1
Mkbi menulis, LANJUTAN TEKNIK SIPIL MATAKULIAH SEMESTER 1Mkbi menulis, LANJUTAN TEKNIK SIPIL MATAKULIAH SEMESTER 1
Mkbi menulis, LANJUTAN TEKNIK SIPIL MATAKULIAH SEMESTER 1
 
Modul 4-balok menganjur diatas dua perletakan
Modul 4-balok menganjur diatas dua perletakanModul 4-balok menganjur diatas dua perletakan
Modul 4-balok menganjur diatas dua perletakan
 
FISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
FISIKA- Gerak melingkar BERATURANFISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
FISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
 
Fisika dasar IPA
Fisika dasar IPAFisika dasar IPA
Fisika dasar IPA
 
Memberikan ukuran pada_gambar_kerja
Memberikan ukuran pada_gambar_kerjaMemberikan ukuran pada_gambar_kerja
Memberikan ukuran pada_gambar_kerja
 
Modul 2- balok terjepit sebelah
Modul 2- balok terjepit sebelahModul 2- balok terjepit sebelah
Modul 2- balok terjepit sebelah
 
Modul 1-pengertian-dasar-statika
Modul 1-pengertian-dasar-statikaModul 1-pengertian-dasar-statika
Modul 1-pengertian-dasar-statika
 
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSIFisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
 
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasarModul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
 
Modul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasar
Modul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasarModul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasar
Modul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasar
 
Statika dan mekanika dasar- PORTAL
Statika dan mekanika dasar- PORTALStatika dan mekanika dasar- PORTAL
Statika dan mekanika dasar- PORTAL
 
Gambar teknik standar kertas dan tata letak
Gambar teknik   standar kertas dan tata letakGambar teknik   standar kertas dan tata letak
Gambar teknik standar kertas dan tata letak
 
Statika dan mekanika dasar- GERBER,
Statika dan mekanika dasar- GERBER,Statika dan mekanika dasar- GERBER,
Statika dan mekanika dasar- GERBER,
 
Modul 1- mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
Modul 1-  mekanika teknik, statika dan mekanika dasarModul 1-  mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
Modul 1- mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
 
Media pendidikan media pembelajaran dua dimensi non proyeksi
Media pendidikan media pembelajaran dua dimensi non proyeksiMedia pendidikan media pembelajaran dua dimensi non proyeksi
Media pendidikan media pembelajaran dua dimensi non proyeksi
 
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
 
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBERMEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
 
Modul 8-bangunan portal dengan rasuk gerber
Modul 8-bangunan portal dengan rasuk gerberModul 8-bangunan portal dengan rasuk gerber
Modul 8-bangunan portal dengan rasuk gerber
 

Similar to MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1, TEKNIK SIPIL

MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx
MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptxMATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx
MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx
SandraSaputri
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
pipit rantika
 
Materi workshop KARIL
Materi workshop KARILMateri workshop KARIL
Materi workshop KARIL
Iwan Hermawan
 
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tian Sarwoyo
 
Bahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaahBahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaah
Sri Fauzia Smrt
 
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAHPENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
Hanik Hidayah
 
Pemetaan standar isi kurtilas
Pemetaan standar isi kurtilasPemetaan standar isi kurtilas
Pemetaan standar isi kurtilas
naila80
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
SALMAN ALFARISI
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
Sharon Alfa Marlina
 
Makalah semantik
Makalah semantikMakalah semantik
Makalah semantik
Muhammad Idris
 
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Aldon Samosir
 
sesi 1.pptx
sesi 1.pptxsesi 1.pptx
sesi 1.pptx
SriAstuti566194
 
Tugas tik firda
Tugas tik firdaTugas tik firda
Tugas tik firda
Azharfirda
 
Penggunaan kalimat
Penggunaan kalimatPenggunaan kalimat
Penggunaan kalimat
Ade Nurlaila
 
Penggunaan Kalimat
Penggunaan KalimatPenggunaan Kalimat
Penggunaan Kalimat
Ade Nurlaila
 
5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya
Simon Patabang
 

Similar to MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1, TEKNIK SIPIL (20)

MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx
MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptxMATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx
MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx
 
Makna kata
Makna kataMakna kata
Makna kata
 
Karakt karangan ilmiah (1)
Karakt karangan ilmiah (1)Karakt karangan ilmiah (1)
Karakt karangan ilmiah (1)
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
 
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan BerbahasaMATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
 
Materi workshop KARIL
Materi workshop KARILMateri workshop KARIL
Materi workshop KARIL
 
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya Ilmiah
 
Bahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaahBahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaah
 
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAHPENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
 
Pemetaan standar isi kurtilas
Pemetaan standar isi kurtilasPemetaan standar isi kurtilas
Pemetaan standar isi kurtilas
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
 
Kalimat efektihh
Kalimat efektihhKalimat efektihh
Kalimat efektihh
 
Makalah semantik
Makalah semantikMakalah semantik
Makalah semantik
 
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
 
sesi 1.pptx
sesi 1.pptxsesi 1.pptx
sesi 1.pptx
 
Tugas tik firda
Tugas tik firdaTugas tik firda
Tugas tik firda
 
Penggunaan kalimat
Penggunaan kalimatPenggunaan kalimat
Penggunaan kalimat
 
Penggunaan Kalimat
Penggunaan KalimatPenggunaan Kalimat
Penggunaan Kalimat
 
5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya
 

More from MOSES HADUN

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
MOSES HADUN
 
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBARSAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
MOSES HADUN
 
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
MOSES HADUN
 
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadunBISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
MOSES HADUN
 
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
MOSES HADUN
 
Business plan
Business planBusiness plan
Business plan
MOSES HADUN
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
MOSES HADUN
 
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiPpt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
MOSES HADUN
 
Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1
MOSES HADUN
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
MOSES HADUN
 
Modul batang tekan
Modul batang tekanModul batang tekan
Modul batang tekan
MOSES HADUN
 
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAPERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
MOSES HADUN
 
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkanPenentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
MOSES HADUN
 
Bentuk batu alam
Bentuk batu alamBentuk batu alam
Bentuk batu alam
MOSES HADUN
 
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATANJENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
MOSES HADUN
 
Bahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganBahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkungan
MOSES HADUN
 
BAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUBAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYU
MOSES HADUN
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
MOSES HADUN
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
MOSES HADUN
 
Statika per portal
Statika per portal Statika per portal
Statika per portal
MOSES HADUN
 

More from MOSES HADUN (20)

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
 
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBARSAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
 
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
 
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadunBISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
 
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
 
Business plan
Business planBusiness plan
Business plan
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
 
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiPpt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
 
Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Modul batang tekan
Modul batang tekanModul batang tekan
Modul batang tekan
 
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAPERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
 
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkanPenentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
 
Bentuk batu alam
Bentuk batu alamBentuk batu alam
Bentuk batu alam
 
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATANJENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
 
Bahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganBahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkungan
 
BAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUBAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYU
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Statika per portal
Statika per portal Statika per portal
Statika per portal
 

Recently uploaded

Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
PES2018Mobile
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
UmiKalsum53666
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 

Recently uploaded (11)

Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 

MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1, TEKNIK SIPIL

  • 1.
  • 2. BAHASA INDONESIAKEDUDUKAN BAHASA FUNGSI BAHASA • Kedudukan bahasa adalah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan dengan bahasa yang bersangkutan • Fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa yang dirumuskan sebagai tugas pemakaian bahasa itu di dalam kedudukan yang diberikan kepadanya Bahasa Nasional Bahasa Negara • Lambang kebanggaan nasional • Lambang identitas nasional • Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia • Alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya •Bahasa resmi kenegaraan •Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan •Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah 1
  • 3. CIRI-CIRI BAHASA INDONESIA ILMIAH • Cendekia: mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat, seksama, dan abstrak. • Lugas dan jelas: ungkapan langsung dengan makna lugas. • Tidak berbentuk kalimat fragmentaris: kalimat yang belum selesai. (Keinginan mengungkapkan beberapa gagasan tanpa memperhatikan kesatuan gagasan). • Bertolak dari gagasan: penonjolan gagasan, bukan pada penulis (kalimat pasif lebih tepat) • Formal dan objektif: kosa kata, bentukan kata, dan struktur kalimat. • Ringkas dan padat: kehematan penggunaan bahasa. • Konsisten: ketaatasasan dalam menggunakan istilah, unsur bahasa, tanda baca, dan tanda-tanda lain 2
  • 5. DRAMATISME DIKEMBANGKAN OLEH KENNETH BURKE CARA YANG MUDAH UNTUK MENGGENERALISASI IDE ATAU MENGEMBANGKAN IDE LIMA KUNCI BATASAN DRAMATISME: ACT : APA YANG TERJADI? AGENT : SIAPA YANG MENGERJAKAN? AGENCY : METODE APA YANG DIGUNAKAN? PURPOSE : APAKAH TUJUAN, MAKSUD, DAN KEHENDAK YANG INGIN DICAPAI? SCENE : DIMANA DAN KAPAN TERJADI? Kombinasikan dengan RASIO Menghubungkan antara batasan yang satu dengan yang lain dengan tujuan untuk Mengembangkan subpertanyaan.
  • 6. Contoh:  Purpose  Act/Purpose  Agent/Purpose  Agency/Purpose  Scene/Purpose  Apa tujuan …?  Bagaimana topik … dihubungkan dengan tujuan?  Siapa yang menentukan bahwa topik itu penting?  Apakah makna dari penyelesaian tujuan ini?  Mengapa tujuan ini dipertimbangkan sebagai sebagai sesuatu yang penting dalam topik …? ACT AGENT AGENC Y PURPOS E SCEN E ACT X AGENT X AGENCY X PURPOSE SCENE X
  • 7. TAGMEMIK DIKEMBANGKAN: RICHARD YOUNG, ALTON BECKER, DAN KENNETH PIKE Menggunakan 6 topik utama untuk merinci subjek ke dalam bagian- bagian yang dapat diuji secara individual atau dikombinasikan dengan pendekatan dan pandangan baru CONTENT : Bagaimana sebuah masalah serupa atau berbeda dengan masalah yang lain? VARIATION : Seberapa banyak dan dengan cara apa topik atau masalah dapat berubah tanpa kehilangan ciri-ciri yang esensial? DISTRIBUTION : Sesering apakah dan pada tempat-tempat yang mana subjek dapat diobservasi? PARTICLE : Bagaimanakah Identifikasi perbedaan dan definisi ciri-ciri masalah? WAVE : Bagaimanakah masalah itu telah berubah di masa lalu? FIELD : Bagian-bagian yang berbeda dari masalah dan bagaimanakah masalah itu berinteraksi sebagai bagian dari keseluruhan?
  • 8. Menulis tidak hanya menguasai berbagai teknik mengembangkan ide. HAL PENTING YANG MENDUKUNG KEBERHASILAN MENULIS ADALAH:  Kekuatan internal : observasi dan imajinasi; investigasi dan penelitian  Kepandaian menguasasi dan menyimpan informasi  Kepandaian mengekspresikan ide-ide  Belajar dari penulis lain yang lebih pengalaman dan ahli
  • 9. PRINSIP-PRINSIP UMUM PEMAKAIAN EJAAN • Tanda tanya (?), titik (.), titik koma (;), titik dua (:), tanda seru (!) ditulis rapat dengan huruf akhir dari kata yang mendahuluinya. • Setelah tanda tanya (?), titik (.), titik koma (;), titik dua (:), tanda seru (!) harus diberi jarak satu spasi dengan kata berikutnya. • Tanda petik ganda (“…”), petik tunggal (‘…’), kurung (…) ditulis rapat dengan kata, frasa, dan kalimat yang diapit. • Tanda hubung (-), tanda pisah ( ), garis miring (/), ditulis rapat dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya. • Tanda perhitungan: sma dengan (=), tambah (+), kurang (-), kali (x), bagi (:), lebih kecil (<), lebih besar (>), ditulis dengan jarak satu spasi dengan huruf yang mendahului dan yang mengikutinya. • Penulisan jarak antarkata berspasi tunggal. • Tepi kanan teks tidak harus rata. Oleh karena itu, kata pada akhir baris tidak harus dipenggal. Jika terpaksa harus dipenggal, tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan di bawahnya. • Tidak diperbolehkan menambahkan spasi antarkata dalam satu baris yang bertujuan meratakan tepi kanan teks. 3
  • 10. PENULISAN HURUF 1. Huruf Besar atau Huruf Kapital  Huruf pertama nama badan resmi, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi  Huruf pertama semua kata utama dalam buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan.  Singkatan nama gelar dan sapaan, huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai sebagai kata ganti. 2. Huruf Miring  Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar, yang dikutip dalam karangan.  Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.  Menuliskan istilah ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. 4
  • 11. PENULISAN KATA 1. Kata Dasar Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan 2. Kata Turunan/Jadian Imbuhan (awalan, sisipan, dan akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Awalan atau akhiran ditulis dengan kata yang langsung mendahului atau mengikutinya kalau bentuk dasarnya berupa gabungan kata. Kalau bentuk dasar berupa kata gabung dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran, maka kata itu ditulis serangkai. Catatan: Kalau salah satu unsur kata hanya dipakai dalam kombinasi, maka gabungan kata itu ditulis serangkai. 3. Kata Ulang Bentuk kata ulang ditulis lengkap dengan menggunakan tanda hubung. 5
  • 12. 4. Gabungan Kata Kata majemuk, termasuk istilah khusus, bagian-bagiannya ditulis terpisah. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan salah baca, dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan. Gabungan kata yang sudah dianggap satu kata ditulis serangkai. 5. Kata Depan  Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam kata yang sudah dianggap sebagai satu kesatuan. 6. Partikel Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali pada kelompok kata yang sudah dianggap padu 6
  • 13. 7. Angka dan Lambang Bilangan Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Lazim digunakan angka Arab (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9) dan angka Romawi (I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000)). Angka digunakan untuk menyatakan (1) ukuran panjang, berat, dan isi, (2) satuan waktu, dan (3) nilai uang. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan seperti berikut. Contoh: 11 sebelas, 2/3 dua pertiga, 112 seratus dua belas, 1/10 sepersepuluh Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: bab III = bab ke-3 = bab ketiga; abad XX = abad ke-20 = abad kedua puluh Penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara berikut . Contoh: tahun 60-an = tahun enam puluhan Di dalam dokumen resmi, seperti akta atau kuitansi, bilangan perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks. 7
  • 14. PENGGUNAAN KATA DAN ASAS PENGGUNAAN KATA 1. Penggunaan Kata a. Kata Asli dan Kata Serapan a) Adopsi: penyerapan yang dilakukan secara utuh tanpa melakukan perubahan atau penyesuaian. b) Adaptasi: penyerapan yang disesuaikan dengan kaidah yang berlaku, baik kaidah bunyi maupun kaidah penulisan. b. Kata Baku dan Tidak Baku a) Kata baku: kata yang diterima oleh masyarakat bahasa sebagai acuan atau model sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan. b) Kata tidak baku: kata yang tidak mengikuti kaidah yang telah ditentukan. 8
  • 15. 2. Asas Penggunaan Kata a. Asas Kecermatan Cermat memiliki ciri-ciri antara lain (1) tidak mubazir, (2) tidak rancu, dan (3)bersifat idiomatis. b. Asas Ketepatan Penggunaan kata secara tepat banyak berkaitan dengan makna dan/atau perilaku sintaksisnya. c. Asas Keserasian Asas keserasian (kecocokan) berkaitan dengan faktor-faktor pragmatik (dengan siapa, kapan, dan dimana) 9
  • 16. KALIMAT EFEKTIF a. Gramatikal: penyusunannya mengikuti kaidah bahasa yang bersangkutan. Pengguna bahasa memiliki kepekaan intuitif struktur sintaksis, bentuk kata, dan ketepatan diksi. b. Bernalar atau logis: proposisi atau informasi kalimat dapat diterima oleh akal atau nalar. Syaratnya: gagasan yang disampaikan masuk akal, hubungan antargagasan dalam kalimat masuk akal, hubungan gagasan pokok dan gagasan penjelas masuk akal. c. Efisien: kalimat yang padat isi bukan padat kata. Kalimat itu hanya menggunakan kata sesedikit mungkin tetapi dapat menyampaikan informasi secara tepat dan jelas. d. Jelas: kalimat yang proposisinya mudah dipahami oleh pembaca.Jika kalimat itu masih menimbulkan banyak tafsir maka dinamakan kalimat ambigius. 10
  • 17. PENGEMBANGAN PARAGRAF a. Kesatuan: hubungan ide pokok dan ide penjelas merupakan satu kesatuan atau keutuhan. Dalam satu paragraf hanya ada satu ide pokok dan beberapa ide penjelas yang mendukung ide pokok. Berdasarkan letak ide pokok, paragraf dapat dipilah menjadi paragraf induktif dan paragraf deduktif. b. Kelengkapan: sejumlah ide penjelas yang pendukung ide pokok secara lengkap dan ditata secara sistematis.Berdasarkan Pengurutan ide penjelas, paragraf dapat dikembangkan dengan cara alamiah dan logis. • Cara alamiah: waktu (kronologis) dan ruang (sudut pandang) • Cara logis: klimaks-antiklimaks, sebab-akibat, umum-khusus, dikenal-takdikenal, mudah-sulit, pokok-rincian. Ide penjelas dapat berupa contoh, ilustrasi, rincian kongkrit, bandingan, uraian, definisi, fakta,analog, alasan, dsb. 11
  • 18. c. Kekohesifan dan Kekoherensian: Kalimat-kalimat dalam paragraf saling terkait. Kekohesifan berhubungan dengan ide-ide bawahan yang mendukung ide pokok. Kekoherensian berhubungan dengan penataan atau penyusunan ide bawahan untuk mendukung ide pokok. Jalinan antaride dan antarkalimat dapat dilakukan dengan menggunakan penanda hubung, baik yang eksplisit (tersurat) maupun implisit (tersirat). Penanda hubung: penanda hubungan gramatikal, logis, dan leksikal. Penanda hubung gramatikal: pengacuan, penggantian, dan penghilangan. Penanda hubung logis: hubungan penambahan, penjelasan, penyimpulan, kausalitas, pengontrasan, penegasan, dll. Penanda hubung leksikal: pengulangan atau pernyataan kembali sesuatu yang telah disebutkan. 12
  • 19. PERENCANAAN PENULISAN MAKALAH ILMIAH 1. Pemilihan Topik 1.1 Sumber Topik: buku referensi, majalah, jurnal, surat kabar, pengalaman, pendapat, sikap-perilaku, kebiasaan, atau kejadian sehari-hari di masyarakat dll. 1.2 Kriteria Pemilihan Topik: 1.2.1 Topik ada manfaatnya, baik praktis maupun teoretis dan layak dibahas. 1.2.2 Topik menarik sesuai dengan minat penulis. 1.2.3 Topik dipahami dan dikuasai penulis. 1.2.4 Bahan referensi masih dalam jangkauan untuk diperoleh. 1.3 Strategi Penemuan Topik: 1.3.1 Ramu pendapat (brainstorming). 1.3.2 Perenungan atau meditasi 1.3.3 Pengembangan Formula Jurnalistik 1.3.4 Pertanyaan Klasik. 1.3.5 Pemecahan Masalah 13
  • 20. Saran-Saran: a) Penulis hendaknya selalu berupaya untuk menambah pengetahun dan pengalaman. b) Penulis harus rajin mengamati sesuatu yang terjadi di sekitarnya. c) Penulis rajin mengembangkan daya imajinasinya dan kreativitasnya. d) Penulis harus berlatih untuk mengemukakan pendapat dan mempertahankannya dan memperluas cakrawala. 1.4 Teknik Membatasi Topik Tidak ada batasan khusus yang menjadi acuan, tetapi penulis harus dapat memperkirakan sendiri cakupan topik yang akan dibahas dalam sebuah makalah. 1.5.Teknik Merinci Topik Perincian topik akan lebih mudah jika disusun terlebih dahulu dalam bentuk kerangka karangan 1.5.1 Jenis-Jenis Kerangka Makalah 1.5.1.1 Pola Urutan Alamiah 1.5.1.2 Pola Urutan Logis 14
  • 21. PENGUMPULAN BAHAN PENULISAN A. Cara Memanfaatkan Bahan dari Sumber Pustaka a. Menentukan Bahan Melalui penentuan topik dan subtopik b. Memanfaatkan Kartu Katalog 1. Katalog Pengarang 2. Katalog Judul 3. Katalog Subjek c. Menelaah Bahan Pustaka secara Langsung 1. Teknik Daftar Isi 2. Teknik Indeks 15
  • 22. B. Cara Memanfatkan Bahan dari Sumber Nonpustaka a. Wawancara b. Observasi c. Angket C. Cara Mendokumentasikan Bahan a. Model Buku Harian b. Model Kartu c. Model Komputer CARA PENULISAN ISI ATAU BAHAN: a. Bentuk Kutipan b. Bentuk Parafrase c. Bentuk Rangkuman atau Ringkasan d. Bentuk Ulasan atau Evaluasi 16
  • 23. CARA MERUJUK DAN MENULIS DAFTAR RUJUKAN A. Cara Merujuk 1. Perujukan dilakukan dngan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung. 2. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua penulis tersebut. 3. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama penulis pertama dari para penulis tersebut diikuti dengan dkk. 4. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. 5. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya. 6. Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya. 17
  • 24. CARA MERUJUK KUTIPAN LANGSUNG A. Kutipan Kurang dari 40 Kata 1. Ditulis di antara tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama dan diikuti nama penulis, tahun, dan nomor halaman. Contoh: Kesimpulan penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebroto, 1990:123). 2. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Contoh: Soebroto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”. 18
  • 25. Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘…’) Contoh: Kesimpulan penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan, semakin rendah tingkat partisipasi di daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991:101). Kutipan 40 Kata atau Lebih 1. Ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahuluinya. 2. Ditulis 1,2 cm sdari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis. Contoh: Smith (1990:176) menarik kesimpulan sebagai berikut. The ‘placebo effect’, which had been verified in previous studies, disappeared when behaviors were studied in this manner. Futhermore, the behaviors were never exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies were clearly premature in attributing the results to a placebo effect. Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri garis teks kutipan. 19