Dokumen tersebut merupakan rencana pembelajaran mata diklat integritas untuk Diklat Kepemimpinan Tingkat IV. Rencana ini menjelaskan tujuan, materi, metode pembelajaran, dan evaluasi yang akan dilakukan untuk membantu peserta menginternalisasi akuntabilitas dan etika serta dapat mengaplikasikannya dalam pelaksanaan tugas.
Mata Diklat Integritas Tingkat III bertujuan membekali peserta dengan kemampuan mengaktualisasikan integritas dalam mengelola program instansinya melalui pembelajaran akuntabilitas, etika, dan aktualisasi keduanya. Pembelajaran dilakukan secara interaktif dengan metode ceramah, diskusi, studi kasus, simulasi, dan demonstrasi.
1. Pelatihan ini membahas akuntabilitas kinerja dan membangun budaya akuntabilitas bagi para administrator. 2. Materi pelatihan disampaikan secara interaktif melalui metode belajar mandiri, ceramah, diskusi, praktik dan simulasi. 3. Tujuannya adalah agar peserta mampu menerapkan akuntabilitas dalam pengelolaan kinerja organisasi.
Dokumen tersebut berisi tentang profil diri Titik Kristinawati beserta keahlian mengajarnya, kesepakatan kelas, komitmen mutu, kompetensi dasar, agenda hari ini, konsep efektivitas, efisiensi, inovasi dan mutu, nilai-nilai dasar orientasi mutu, pendekatan inovatif dalam penyelenggaraan pemerintahan, dan upaya peningkatan produktivitas PNS.
Rencana pembelajaran mata diklat Etika Publik ini memuat tujuan dan materi pelatihan yang mencakup pengertian etika publik, kode etik, dan aktualisasi nilai-nilai etika dalam pelaksanaan tugas. Materi akan disampaikan secara interaktif melalui diskusi, studi kasus, dan demonstrasi guna memfasilitasi internalisasi nilai-nilai etika bagi peserta.
Mata Diklat Integritas Tingkat III bertujuan membekali peserta dengan kemampuan mengaktualisasikan integritas dalam mengelola program instansinya melalui pembelajaran akuntabilitas, etika, dan aktualisasi keduanya. Pembelajaran dilakukan secara interaktif dengan metode ceramah, diskusi, studi kasus, simulasi, dan demonstrasi.
1. Pelatihan ini membahas akuntabilitas kinerja dan membangun budaya akuntabilitas bagi para administrator. 2. Materi pelatihan disampaikan secara interaktif melalui metode belajar mandiri, ceramah, diskusi, praktik dan simulasi. 3. Tujuannya adalah agar peserta mampu menerapkan akuntabilitas dalam pengelolaan kinerja organisasi.
Dokumen tersebut berisi tentang profil diri Titik Kristinawati beserta keahlian mengajarnya, kesepakatan kelas, komitmen mutu, kompetensi dasar, agenda hari ini, konsep efektivitas, efisiensi, inovasi dan mutu, nilai-nilai dasar orientasi mutu, pendekatan inovatif dalam penyelenggaraan pemerintahan, dan upaya peningkatan produktivitas PNS.
Rencana pembelajaran mata diklat Etika Publik ini memuat tujuan dan materi pelatihan yang mencakup pengertian etika publik, kode etik, dan aktualisasi nilai-nilai etika dalam pelaksanaan tugas. Materi akan disampaikan secara interaktif melalui diskusi, studi kasus, dan demonstrasi guna memfasilitasi internalisasi nilai-nilai etika bagi peserta.
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-temanna #LABEDDU
Pelatihan ini membahas tentang akuntabilitas kinerja dalam kepemimpinan administrator. Materi pelatihan meliputi konsep akuntabilitas, prinsip-prinsip akuntabilitas, dan bentuk-bentuk akuntabilitas. Tujuannya adalah agar peserta dapat memahami pentingnya akuntabilitas kinerja dan mampu membangun budaya akuntabilitas di organisasinya."
Bab 5 Administrasi Pembangunan Dosen Pengampu Dr. Bambang Kusbandrijo,M.SiUbaidillah Armok
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi pembangunan dan pembangunan administrasi. Ia menjelaskan konsep administrasi pembangunan yang berorientasi pada pelaksanaan tugas-tugas pembangunan, sedangkan ilmu administrasi negara lebih menekankan pada pelaksanaan kegiatan secara efektif dan efisien. Dokumen ini juga membahas pentingnya reformasi administrasi untuk meningkatkan kinerja birokrasi.
Dokumen tersebut membahas pengembangan program Pelatihan Kepimpinan Administrator (PKA) dan Pelatihan Kepimpinan Pengawas (PKP) untuk memenuhi standar kompetensi jabatan berdasarkan peraturan terbaru. Program PKA dan PKP diintegrasikan dengan Diklat Pimpemdagri untuk meningkatkan kompetensi manajerial pegawai negeri sipil.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya kerja organisasi pemerintah. Ia menjelaskan konsep budaya kerja dan unsur-unsur pentingnya seperti komitmen pimpinan, komunikasi, motivasi, dan lingkungan kerja yang kondusif. Dokumen ini juga menganalisis beberapa aspek budaya yang berpengaruh terhadap kinerja aparatur pemerintah dan cara-cara transformasi budaya kerja melalui sosialisasi nilai-nilai dan etika kebijakan
Dokumen tersebut membahas tentang budaya kerja dan manajemen pemerintahan. Secara ringkas, budaya kerja adalah nilai-nilai dan perilaku yang menjadi kebiasaan dalam bekerja, sedangkan manajemen pemerintahan berorientasi pada pelayanan masyarakat sebagai pelanggan dengan prinsip-prinsip seperti partisipatif, fokus pada hasil, dan pencegahan. Dokumen ini juga membahas unsur-unsur budaya kerja seperti komitmen, inte
1. Sebagian besar proyek inovasi yang dilakukan alumni Diklatpim berlanjut karena dukungan pimpinan dan dimasukkan ke dalam program kegiatan instansi. Faktor penghambatnya adalah mutasi alumni dan keterbatasan anggaran.
2. Diklatpim berdampak pada perubahan cara berpikir dan bekerja alumni, serta kemampuan mereka dalam membangun tim dan memberikan layanan publik yang lebih baik.
3. Proyek-proyek inov
Mata pelatihan ini membahas tentang organisasi digital pemerintah dan proses penerapannya. Tujuannya adalah membekali peserta dengan pengetahuan tentang konsep dan kebijakan transformasi digital serta proses penerapan organisasi digital. Materi pelatihan ini akan disampaikan dalam 9 jam dan mencakup topik seperti manfaat transformasi digital, kebijakan digitalisasi, tantangan dan proses penerapan organisasi digital.
Dokumen tersebut membahas tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. PKM bertujuan untuk meningkatkan mutu mahasiswa dengan memberikan peluang berkarya secara kreatif di berbagai bidang ilmu. Saat ini terdapat enam bidang PKM yaitu PKM-Penelitian, PKM-Kewirausahaan, PKM-Pengabdian Masyarakat, PK
Kompetensi Kepemimpinan dan Kepemimpinan yang BerkarakterTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Kursus Singkat Manajemen Pertahanan Negara untuk Eksekutif dengan Tema “Kepemimpinan”, diselenggarakan oleh BPSDM Kementerian Pertahanan RI
Jakarta, 14 Maret 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Dokumen tersebut membahas tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. PKM bertujuan untuk meningkatkan mutu mahasiswa agar memiliki kemampuan akademik dan profesional serta dapat menerapkan ilmu pengetahuan. PKM terdiri dari 6 bidang yaitu PKM-Penelitian, PKM-Kewirausahaan, PKM-Pengabdian Masyar
Bahan tayang diklatsar-penjelasan aktualisasi-gol iii-2018hadiarnowo
Dokumen tersebut memberikan panduan penyusunan laporan aktualisasi untuk peserta diklat CPNS Kementerian ATR/BPN tahun 2018. Terdapat penjelasan tahapan mengidentifikasi isu inti (core issue) melalui analisis SWOT atau fishbone, serta formulir untuk menyusun rancangan aktualisasi yang mencakup kegiatan, output, kontribusi terhadap visi misi, dan penguatan nilai organisasi.
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah studi kasus ...Researcher Syndicate68
Teks ini membahas pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen PNS di Provinsi Bali. Secara garis besar, teks ini menjelaskan tujuan dan metode kajian untuk mengukur kinerja manajemen PNS, konsep pengukuran dan evaluasi yang digunakan, serta indikator dan tujuan dari evaluasi kinerja manajemen PNS.
Dokumen tersebut merangkum materi empat tingkat pelatihan Sistem Administrasi Pemerintahan dan Pembangunan (SANKRI) yang diselenggarakan oleh PKP2A Bandung. Materi pelatihan meliputi konsep kepemimpinan, koordinasi, pengelolaan kebijakan, program, dan kegiatan pemerintahan beserta evaluasinya. Pelatihan dilaksanakan selama empat hari dengan metode ceramah, diskusi, dan studi kasus.
Dokumen tersebut membahas rencana pembelajaran mata diklat integritas yang meliputi tujuan, materi pokok, metode pembelajaran, alokasi waktu, dan evaluasi. Mata diklat ini bertujuan membekali peserta dengan kemampuan mengaktualisasikan integritas dalam mengelola instansi melalui pembelajaran akuntabilitas, etika, dan aktualisasi keduanya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan diklat kepemimpinan tingkat IV untuk membentuk kompetensi kepemimpinan dan pemimpin perubahan.
2. Salah satu materi diklatnya adalah tentang standar etika publik yang diajarkan melalui berbagai metode interaktif.
3. Tujuan akhir dari materi tersebut adalah agar peserta dapat menginternalisasi dan mengaktual
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-temanna #LABEDDU
Pelatihan ini membahas tentang akuntabilitas kinerja dalam kepemimpinan administrator. Materi pelatihan meliputi konsep akuntabilitas, prinsip-prinsip akuntabilitas, dan bentuk-bentuk akuntabilitas. Tujuannya adalah agar peserta dapat memahami pentingnya akuntabilitas kinerja dan mampu membangun budaya akuntabilitas di organisasinya."
Bab 5 Administrasi Pembangunan Dosen Pengampu Dr. Bambang Kusbandrijo,M.SiUbaidillah Armok
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi pembangunan dan pembangunan administrasi. Ia menjelaskan konsep administrasi pembangunan yang berorientasi pada pelaksanaan tugas-tugas pembangunan, sedangkan ilmu administrasi negara lebih menekankan pada pelaksanaan kegiatan secara efektif dan efisien. Dokumen ini juga membahas pentingnya reformasi administrasi untuk meningkatkan kinerja birokrasi.
Dokumen tersebut membahas pengembangan program Pelatihan Kepimpinan Administrator (PKA) dan Pelatihan Kepimpinan Pengawas (PKP) untuk memenuhi standar kompetensi jabatan berdasarkan peraturan terbaru. Program PKA dan PKP diintegrasikan dengan Diklat Pimpemdagri untuk meningkatkan kompetensi manajerial pegawai negeri sipil.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya kerja organisasi pemerintah. Ia menjelaskan konsep budaya kerja dan unsur-unsur pentingnya seperti komitmen pimpinan, komunikasi, motivasi, dan lingkungan kerja yang kondusif. Dokumen ini juga menganalisis beberapa aspek budaya yang berpengaruh terhadap kinerja aparatur pemerintah dan cara-cara transformasi budaya kerja melalui sosialisasi nilai-nilai dan etika kebijakan
Dokumen tersebut membahas tentang budaya kerja dan manajemen pemerintahan. Secara ringkas, budaya kerja adalah nilai-nilai dan perilaku yang menjadi kebiasaan dalam bekerja, sedangkan manajemen pemerintahan berorientasi pada pelayanan masyarakat sebagai pelanggan dengan prinsip-prinsip seperti partisipatif, fokus pada hasil, dan pencegahan. Dokumen ini juga membahas unsur-unsur budaya kerja seperti komitmen, inte
1. Sebagian besar proyek inovasi yang dilakukan alumni Diklatpim berlanjut karena dukungan pimpinan dan dimasukkan ke dalam program kegiatan instansi. Faktor penghambatnya adalah mutasi alumni dan keterbatasan anggaran.
2. Diklatpim berdampak pada perubahan cara berpikir dan bekerja alumni, serta kemampuan mereka dalam membangun tim dan memberikan layanan publik yang lebih baik.
3. Proyek-proyek inov
Mata pelatihan ini membahas tentang organisasi digital pemerintah dan proses penerapannya. Tujuannya adalah membekali peserta dengan pengetahuan tentang konsep dan kebijakan transformasi digital serta proses penerapan organisasi digital. Materi pelatihan ini akan disampaikan dalam 9 jam dan mencakup topik seperti manfaat transformasi digital, kebijakan digitalisasi, tantangan dan proses penerapan organisasi digital.
Dokumen tersebut membahas tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. PKM bertujuan untuk meningkatkan mutu mahasiswa dengan memberikan peluang berkarya secara kreatif di berbagai bidang ilmu. Saat ini terdapat enam bidang PKM yaitu PKM-Penelitian, PKM-Kewirausahaan, PKM-Pengabdian Masyarakat, PK
Kompetensi Kepemimpinan dan Kepemimpinan yang BerkarakterTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Kursus Singkat Manajemen Pertahanan Negara untuk Eksekutif dengan Tema “Kepemimpinan”, diselenggarakan oleh BPSDM Kementerian Pertahanan RI
Jakarta, 14 Maret 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Dokumen tersebut membahas tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. PKM bertujuan untuk meningkatkan mutu mahasiswa agar memiliki kemampuan akademik dan profesional serta dapat menerapkan ilmu pengetahuan. PKM terdiri dari 6 bidang yaitu PKM-Penelitian, PKM-Kewirausahaan, PKM-Pengabdian Masyar
Bahan tayang diklatsar-penjelasan aktualisasi-gol iii-2018hadiarnowo
Dokumen tersebut memberikan panduan penyusunan laporan aktualisasi untuk peserta diklat CPNS Kementerian ATR/BPN tahun 2018. Terdapat penjelasan tahapan mengidentifikasi isu inti (core issue) melalui analisis SWOT atau fishbone, serta formulir untuk menyusun rancangan aktualisasi yang mencakup kegiatan, output, kontribusi terhadap visi misi, dan penguatan nilai organisasi.
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah studi kasus ...Researcher Syndicate68
Teks ini membahas pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen PNS di Provinsi Bali. Secara garis besar, teks ini menjelaskan tujuan dan metode kajian untuk mengukur kinerja manajemen PNS, konsep pengukuran dan evaluasi yang digunakan, serta indikator dan tujuan dari evaluasi kinerja manajemen PNS.
Dokumen tersebut merangkum materi empat tingkat pelatihan Sistem Administrasi Pemerintahan dan Pembangunan (SANKRI) yang diselenggarakan oleh PKP2A Bandung. Materi pelatihan meliputi konsep kepemimpinan, koordinasi, pengelolaan kebijakan, program, dan kegiatan pemerintahan beserta evaluasinya. Pelatihan dilaksanakan selama empat hari dengan metode ceramah, diskusi, dan studi kasus.
Dokumen tersebut membahas rencana pembelajaran mata diklat integritas yang meliputi tujuan, materi pokok, metode pembelajaran, alokasi waktu, dan evaluasi. Mata diklat ini bertujuan membekali peserta dengan kemampuan mengaktualisasikan integritas dalam mengelola instansi melalui pembelajaran akuntabilitas, etika, dan aktualisasi keduanya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan diklat kepemimpinan tingkat IV untuk membentuk kompetensi kepemimpinan dan pemimpin perubahan.
2. Salah satu materi diklatnya adalah tentang standar etika publik yang diajarkan melalui berbagai metode interaktif.
3. Tujuan akhir dari materi tersebut adalah agar peserta dapat menginternalisasi dan mengaktual
Teknologi pendidikan merupakan bidang yang berfokus pada pemecahan masalah pembelajaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan nonmanusia serta menerapkan konsep sistem. Bidang ini terdiri atas 9 unsur utama yaitu studi, praktik etis, memfasilitasi, pembelajaran, meningkatkan kinerja, menciptakan, menggunakan, mengelola, dan peran terhadap pendidikan dan non-pendidikan.
1. Tugas kelompok II meliputi 9 kegiatan utama yaitu identifikasi isu, konsultasi dengan mentor, konsultasi dengan coach, diskusi dengan atasan dan teman, pembuatan leaflet dan video edukasi, sosialisasi protokol kesehatan, konsultasi dengan IT, dan evaluasi implementasi.
I-Polink : Indonesian Police Link Model Knowledge Management Investigasi Fo...Igun
Sangat luasnya kebutuhan pengetahuan dibidang
forensika digital serta terbatasnya waktu investigasi dan disertai fakta tentang pertumbuhan alat-alat digital yang sangat cepat
menyebabkan perlunya dibuat alat bantu untuk pengelolaan aset pengetahuan pada Labfor POLRI. Penelitian ini mengusulkan
pengembangan model Knowledge Management yang diadopsi ke dalam forensika digital yang diberi nama Indonesian Police Link (I-Polink), usulan model ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan model untuk membangun solusi Knowledge Management pada Laboratorium Digital Forensik POLRI
Ringkasan:
Modul ini membahas tentang dinamika kelompok untuk calon PNS. Terdiri dari dua bab utama yaitu mengenal diri dan orang lain, serta proses pembelajaran dalam dinamika kelompok. Pada bab pertama dilakukan beberapa simulasi dan latihan untuk mengenal diri dan orang lain seperti peleburan diri dan perkenalan nama panggilan. Bab kedua membahas proses pembelajaran melalui pengalaman dengan mengerjakan
Dokumen tersebut merupakan bab pendahuluan dan kurikulum dari program pelatihan kepemimpinan untuk pejabat struktural eselon IV. Tujuan pelatihan ini adalah membentuk kompetensi kepemimpinan operasional bagi para pejabat tersebut agar dapat mempengaruhi seluruh pemangku kepentingan dan bawahan dalam mengimplementasikan kebijakan sektor. Kurikulum pelatihan terdiri atas empat agenda pembelajaran yaitu
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang penguatan integritas kepala sekolah melalui peningkatan internalisasi integritas, akuntabilitas, dan etika.
2) Pembelajaran dilakukan secara interaktif dengan metode ceramah, film pendek, diskusi, dan aktualisasi untuk menghasilkan produk pembelajaran.
3) Peningkatan integritas diperlukan agar kepala sekolah dapat mengel
Modul ini membahas tentang literasi digital bagi calon pegawai negeri sipil. Terdiri dari lima bab yang membahas tentang pengertian literasi digital, pilar-pilar literasi digital, implementasi literasi digital, dan implikasinya. Modul ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang pentingnya literasi digital bagi calon pegawai negeri sipil di era digital.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
1. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
2013
Badan Diklat DIY
http://diklat.jogjaprov.go.id
INTEGRITAS
2. Badan Diklat DIY http://diklat.jogjaprov.go.id
2
RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT
1) Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan TK.IV
2) Mata Diklat : Integritas
3) Alokasi Waktu : 18 Jp
4) Deskripsi Singkat : Mata Diklat ini membekali peserta dengan kemampuan mengaktualisasikan
integritas
dalam mengelola pelaksanaan kegiatan instansi melalui pembelajaran akuntabilitas,
etika, dan aktualisasi akuntabilitas dan etika. Mata Diklat disajikan secara interaktif
melalui metode ceramah interaktif, diskusi, studi kasus, simulasi, menonton film
pendek, studi lapangan, dan demonstrasi. Keberhasilan peserta dinilai dari
kemampuannya mengaktualisasikan akuntabilitas dan etika dalam mengelola
pelaksanaan kegiatan instansinya.
5) Tujuan Pembelajaran
a. Hasil Belajar : Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mengaktualisasikan
integritas pribadinya dalam mengelola pelaksanaan kegiatan instansi
b. Indikator Hasil Belajar : Peserta diharapkan mampu
1) Menginternalisasi akuntabilitas;
2) Menginternalisasi etika;
3) Mengaktualisasikan akuntabilitas dan etika dalam mengelola pelaksanaan
kegiatan instansi.
3. Badan Diklat DIY http://diklat.jogjaprov.go.id
3
NO
.
INDIKATOR
HASIL BELAJAR
MATERI POKOK METODE ALAT
BANTU
DAN
MEDIA
ESTIMASI WAKTU REFERENSI/
KET
MATERI
POKOK
SUB MATERI T L La
p
Total
1)
Menginternalisa
si akuntabilitas
Akuntabilitas 1)Penjelasan
mengenai
pentingnya
integritas bagi
aparatur
pemerintah
2)Penjelasan
mengenai
pentingnya
akuntabilitas
dalam
mewujudkan
integritas
Penya-jian
Pemutaran
Film
Pendek
Tanya
Jawab
Bahan
Bacaan
Bahan
Tayang
Film
Pendek
3 jp 3 jp .......................
...
Bahan Tayang
Film Pendek
2)
Menginternalisa
si etika;
Etika 3)Menjelaskan
pentingnya etika
dalam
mewujudkan
integritas
4)Mendiskusikan
penerapan dan
penguatan etika di
instansi peserta
Ceramah
Diskusi
Kasus
3p 3jp 6 jp Kasus:
Akutabilitas,
etika atau
integritas.
3) Mengaktualisasi-
kan
akuntabilitas dan
etika dalam
mengelola
pelaksanaan
kegiatan instansi.
Aktualisasi
Etika dan
Integritas
dalam
pelaksanaan
kegiatan
instansi
5)Merumuskan
aktualisasi etika
dan integritas
dalam
pelaksanaan
kegiatan instansi
Kerja,
Diskusi dan
Presentasi
Kelompok
In focus
Flipchart
Alat tulis
Laptop
dll
3 jp 6jp 9 jp
JUMLAH 12 jp - 6
jp
18 jp
4. Badan Diklat DIY http://diklat.jogjaprov.go.id
4
RENCANA PEMBELAJARAN
1) Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan TK.IV
2) Mata Diklat : Integritas
3) Alokasi Waktu : 18 Jp
4) Deskripsi Singkat :
Mata Diklat ini membekali peserta dengan kemampuan mengaktualisasikan integritas dalam mengelola pelaksanaan
kegiatan instansi melalui pembelajaran akuntabilitas, etika, dan aktualisasi akuntabilitas dan etika. Mata Diklat disajikan
secara interaktif melalui metode ceramah interaktif, diskusi, studi kasus, simulasi, menonton film pendek, studi
lapangan, dan demonstrasi. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya mengaktualisasikan akuntabilitas dan
etika dalam mengelola pelaksanaan kegiatan instansinya.
5) Tujuan Pembelajaran
c. Hasil Belajar : Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mengaktualisasikan
integritas pribadinya dalam mengelola pelaksanaan kegiatan instansi
d. Indikator Hasil Belajar : Peserta diharapkan mampu
1) Menginternalisasi akuntabilitas;
2) Menginternalisasi etika;
3) Mengaktualisasikan akuntabilitas dan etika dalam mengelola pelaksanaan
kegiatan instansi.
6) Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
a. Materi Pokok
1) Internalisasi Akuntabilitas
2) Internalisasi Etika
3) Aktualisasi etika dan ingeritas dalam pelaksanaan kegiatan diinstansinya.
b. Sub Materi Pokok
1) Penjelasan mengenai pentingnya integritas bagi aparatur pemerintah
2) Penjelasan mengenai pentingnya akuntabilitas dalam mewujudkan integritas
5. Badan Diklat DIY http://diklat.jogjaprov.go.id
5
3) Menjelaskan pentingnya etika dalam mewujudkan integritas
4) Mendiskusikan penerapan dan penguatan etika di instansi peserta
5) Merumuskan aktualisasi etika dan integritas dalam pelaksanaan kegiatan instansi
7) KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR :
NO. TAHAP
KEGIATAN
MATERI POKOK METODE MEDIA
DAN ALAT
BANTU
ALOKA
SI
WAKTUFASILITATOR PESERTA
1. Pendahuluan 1) Menjelaskan deskripsi
singkat dan tujuan
pembelajaran.
Mendengarkan
penjelasan
Ceramah Infocus
flipchart
1Jp
2) Penjelasan mengenai
pentingnya integritas bagi
aparatur pemerintah
- Menonton film
pendek
- Berdiskusi
Nonton film
Tanya
jawab
Infocus
Film
Pendek
Flip chart
Alat tulis
2 Jp
2. Penyajian 3) Menfasilitasi diskusi
mengenai pentingnya
akuntabilitas dalam
mewujudkan integritas
mendiskusikan
Kasus
Diskusi Flip chart
Infocus
dll
3 jp
4)Menfasilitasi diskusi
mengenai penerapan dan
penguatan etika di instansi
peserta
Mendiskusikan
penerapan dan
penguatan etika
Diskusi Flip chart
Infocus
dll
6 jp
5)Memandu peserta untuk
merumuskan aktualisasi
etika dan integritas dalam
pelaksanaan kegiatan
instansi, dilakukan per
kelompok
Mendiskusikan,
merumuskan dan
menpresentasika
n gagasan
tentang
aktualisasi etika
dan integritas
dalam
pelaksanaan
kegiatan di
Diskusi
Presentasi
Infocus
Flip chart
Alat Tulis
dll
5 jp
6. Badan Diklat DIY http://diklat.jogjaprov.go.id
6
isntansinya
3. Penutup Menyampaikan
komitmen terkait
dengan
aktualisasi
integritas
Pembacar
an
Komitmen
Peserta
Pemaparan
1 jp
9. EVALUASI PEMBELAJARAN
NO. MATERI & SUB MATERI POKOK BENTUK EVALUASI
1. Akuntabilitas Evaluasi dilakukan secara kualitatif,
dengan cara peserta menulis laporan
diksusi kasus, merumuskan aktualisasi
dan membangun komitmen.
2. Etika
3. Aktualisasi Etika dan Integritas dalam pelaksaan
kegiatan di instansinya
Catatan: dimungkinkan sebagaui pengganti kasus diganti dengan role play.
10. REFERENSI
a) Bahan Bacaan
- Bahan-bahan terlampir.
-
b) Bahan Tayangan
- Slide
c) Film Pendek
d)
7. Badan Diklat DIY http://diklat.jogjaprov.go.id
7
Jakarta, ..............................
Disetujui Oleh Tim Validasi
(.........................................) (.........................................) (.......................................)
8.
9.
10.
11. Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu
atau kelompok mengenai apa yang benar dan salah
berdasarkan standar moral.
Standar moral ialah standar yang berkaitan dengan
persoalan yang dianggap mempunyai konsekuensi
serius, didasarkan pada penalaran yang baik bukan
otoritas kekuasaan, melebihi kepentingan sendiri,
tidak memihak dan pelanggarannya diasosiasikan
dengan perasaan bersalah, malu, menyesal, dll.
http://diklat.jogjaprov.go.id
12. 1. Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju
suasana yang harmonis, tertib, teratur, damai dan
sejahtera.
2. Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam
mengambil keputusan secara otonom
EtikaEtika
NormaNorma
Norma
Khusus
Norma
Umum
Norma
Sopan Santun
Norma Hukum
Norma Moral
http://diklat.jogjaprov.go.id
13. Norma diartikan sebagai kaidah atau pedoman
untuk melakukan sesuatu.
Secara umum, norma dibagi menjadi 2 yaitu
norma khusus dan norma umum
1. Norma khusus adalah aturan yang berlaku
dalam bidang kegiatan tertentu atau khusus,
ex: aturan olahraga, aturan kuliah,dll
2. Norma umum adalah aturan yang bersifat
umum dan universal. Norma umum dibagi
menjadi 3 yaitu norma sopan santun, norma
hukum dan norma moral.
http://diklat.jogjaprov.go.id
14. Norma sopan santun atau norma etiket adalah
norma yang mengatur pola perilaku dan sikap
lahiriah manusia. Misal: mengatur perilaku
pergaulan, bertamu, minum,makan, berpakaian, dll.
Norma hukum merupakan norma biasanya
dikodifikasikan dalam bentuk aturan tertulis sebagai
pegangan bagi masyarakat untuk berperilaku yang
baik maupun sebagai pedoman untuk menjatuhkan
hukuman bagi pelanggarnya. Misal: UUD 1945, PP,
Ttap MPR, Keppres, KUHP, dll
http://diklat.jogjaprov.go.id
15. Norma moral adalah norma yang bersumber dari
hati nurani (conscience), menjadi tolak ukur yang
dipakai oleh masyarakt dalam menentukan baik
buruknya tindakan manusia sebagai anggota
masyarat atau sebagai orang dengan jabatan atau
profesi tertentu.
http://diklat.jogjaprov.go.id
16. 1. Norma moral berkaitan dengan hal-hal yang
mempunyai kensekuensi serius bagi
kesajahteraan, kebaikan dan kehidupan manusia.
2. Norma moral tidak ditetapkan dan diubah oleh
keputusan penguasa tertentu.
3. Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan
moral (moral sense) tertentu, seperti malu,
menyesal, bersalah, dll.
http://diklat.jogjaprov.go.id
19. 1. Etika Deontologi, berasal dari kata Yunani deon yang berarti
kewajiban. Etika deontologi menekankan kewajiban manusia
untuk bertindak secara baik. Menurut teori ini tindakan
dikatakan baik bukan karena tindakan itu mendatangkan
akibat baik, melainkan berdasarkan tindakan sendiri sebagai
baik pada dirinya sendiri.
Contoh: manusia beribadah kepada Tuhan karena sudah
merupakan kewajiban manusia untuk menyembah Tuhannya,
bukan karena perbuatan tersebut akan mendapatkan pahala.
http://diklat.jogjaprov.go.id
20. 2. Etika Teleologi, berasal dari kata Yunani telos yang berarti
tujuan, sasaran, akibat dan hasil. Menurut teori ini, suatu
tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik dan membawa
akibat yang baik dan berguna.
Dari sudup pandang “apa tujuannya”, etika teleologi
dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Teleologi Hedonisme (hedone= kenikmatan) yaitu
tindakan yant bertujuan untukmencari kenikmatan
dan kesenangan.
b. Teleologi Eudamonisme (eudamonia=kebahagiaan)
yaitu tindakan yang bertujuan mencari kebahagiaan
hakiki.
http://diklat.jogjaprov.go.id
21. Dari sudut pandang “untuk siapa tujuannya”,
etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Egoisme Etis, yaitu tindakan yang pada
dasarnya bertujuan untuk mengejar
kepentingan pribadi dan memajukan dirinnya
sendiri.
b. Utilitarianisme, yaitu tindakan yang berguna
dan membawa manfaat bagi semua pihak.
http://diklat.jogjaprov.go.id
26. Beberapa Definisi
• Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya:
kebiasaan atau watak
• Moral, dari bahasa Latin mos (jamak:
mores), artinya: cara hidup atau
kebiasaan.
• Norma, dalam bahasa Latin, norma
berarti penyiku atau pengukur, dalam
bahasa Inggris, norm, berarti aturan atau
kaidah.
• Nilai, dalam bhs Inggris value, berarti
konsep tentang baik dan buruk baik yang
berkenaan dengan proses (instrumental)
atau hasil (terminal)http://diklat.jogjaprov.go.id
27. Definisi Etika Administrasi Publik
• Ethics is the rules or standards governing, the
moral conduct of the members of an
organization or management profession
(Chandler & Plano, The Public Administration
Dictionary, 1982)
• Aturan atau standar pengelolaan, arahan moral
bagi anggota organisasi atau pekerjaan
manajemen
• Aturan atau standar pengelolaan yang
merupakan arahan moral bagi administrator
publik dalam melaksanakan tugasnya melayani
masyarakat
http://diklat.jogjaprov.go.id
28. Posisi Etika dalam Studi Administrasi Publik
• Teori administrasi publik klasik (Wilson,
Weber, Gulick, Urwick) kurang memberi
tempat pada pilihan-pilihan moral (etika).
• Kebutuhan moral administrator hanyalah
keharusan untuk menjalankan tugas
sehari-hari secara efisien.
• Dengan diskresi yang dimiliki,
administrator publik tidak hanya harus
efisien, tapi juga harus dapat
mendefinisikan kepentingan publik,
barang publik dan menentukan pilihan-
pilihan kebijakan atau tindakan secara
bertanggungjawab.
5http://diklat.jogjaprov.go.id
29. Old and New Public Administration (Denhradt)
• Dapat dipetakan posisi etika dimana
• Tabel perbedaan here!!
http://diklat.jogjaprov.go.id
30. 4 aliran pemikiran etika
• Teori Empiris: etika diambil dari
pengalaman dan dirumuskan sebagai
kesepakatan
• Teori Rasional: manusia menentukan
apa yang baik dan buruk berdasar
penalaran atau logika.
• Teori Intuitif: Manusia secara
naluriah atau otomatis mampu
membedakan hal yang baik dan
buruk.
• Teori Wahyu: Ketentuan baik dan
buruk datang dari Yang Maha Kuasa.
7http://diklat.jogjaprov.go.id
32. Hukum dan Etika
• Keduanya mengatur perilaku individu
• Terdapat perbedaan: ilegalitas tidak
selalu berarti tidak etis
• Hukum bersifat eksternal dan dapat
ditegakkan tanpa melibatkan perasaan,
atau kepercayaan orang (sasaran
hukum), sementara etika bersifat internal,
subyektif, digerakkan oleh keyakinan dan
kesadaran individu.
9http://diklat.jogjaprov.go.id
33. • Hukum dalam konteks administrasi
adalah soal pemberian otoritas atau
instrumen kekuasaan
• Basis dari hukum adalah etika, dan
ketika hukum diterapkan harus
dikembalikan pada prinsip-prinsip etika
• Banyak kasus, secara hukum
dibenarkan tapi secara etika
dipermasalahkan [trend anak politisi
yang jadi calon anggota legislatif]
10http://diklat.jogjaprov.go.id
34. Debat Herman Finer Vs. Carl Friedrich
• Finer (1936): Untuk menjamin birokrasi
yang bertanggungjawab yang diperlukan
adalah penegakan sistem kontrol melalui
undang-undang dan peraturan yang
dapat mendisiplinkan para pelanggar
hukum.
• Friedrich (1940): Birokrasi yang
bertanggungjawab hanya bisa ditegakkan
dengan dengan menseleksi orang yang
benar dengan kriteria profesionalisme
yang jelas, dan mensosialisasikannya ke
dalam nilai-nilai pelayanan publik.
11http://diklat.jogjaprov.go.id
35. Perilaku tidak etis di birokrasi pemerintah
• Bohong kepada publik
• Korupsi, kolusi, nepotisme
• Melanggar nilai-nilai publik: responsibilitas,
akuntabilitas, transparansi, keadilan, dan
lain-lain
• Melanggar sumpah jabatan
• Mengorbankan, mengabaikan, atau
merugikan kepentingan publik
12http://diklat.jogjaprov.go.id
37. Moralitas Pribadi
• Konsep baik-buruk, benar-salah yang telah
terinternalisasi dalam diri individu
• Produk dari sosialisasi nilai masa lalu
• Moralitas pribadi adalah superego atau hati
nurani yang hidup dalam jiwa dan menuntun
perilaku individu
• Konsistensi pada nilai mencerminkan kualitas
kepribadian individu
• Moralitas pribadi menjadi basis penting dalam
kehidupan sosial dan organisasi
14http://diklat.jogjaprov.go.id
38. Etika profesi
• Nilai benar-salah dan baik-buruk yang
terkait dengan pekerjaan profesional
• Nilai-nilai tersebut terkait dengan prinsip-
prinsip profesionalisme (kapabilitas
teknis, kualitas kerja, komitmen pada
profesi)
• Dapat dirumuskan ke dalam kode etik
profesional yang berlaku secara
universal
• Penegakan etika profesi melalui sanksi
profesi (pencabutan lisensi)
15http://diklat.jogjaprov.go.id
39. Etika Organisasi
• Konsep baik-buruk dan benar-salah yang terkait
dengan kehidupan organisasi
• Nilai tersebut terkait dengan prinsip-prinsip
pengelolaan organisasi modern (efisiensi,
efektivitas, keadilan, transparansi, akuntabilitas,
demokrasi)
• Dapat dirumuskan ke dalam kode etik organisasi
yang berlaku secara universal
• Dalam praktek penegakan kode etik organisasi
dipengaruhi oleh kepentingan sempit organisasi,
kepentingan birokrat, atau kepentingan politik dari
politisi yang membawahi birokrat
• Penegakan etika organisasi melalui sanksi
organisasi
16http://diklat.jogjaprov.go.id
40. Etika Sosial
• Konsep benar-salah dan baik-buruk yang
terkait dengan hubungan-hubungan sosial
• Nilai bersumber dari agama, tradisi, dan
dinamika sosial
• Pada umumnya etika sosial tidak tertulis,
tetapi hidup dalam memori publik, dan
terinternalisasi melalui sosialisasi nilai di
masyarakat
• Etika sosial menjadi basis tertib sosial
[Jepang, tidak boleh mengganggu dan
merepotkan orang lain]
• Masyarakat memiliki mekanisme penegakan
etika sosial, yaitu melalui penerapan sanksi-
sanksi sosial [diberitakan sebagai tersangka]
17http://diklat.jogjaprov.go.id
41. Kenapa diperlukan peraturan etika?
• Untuk meredam kecenderungan
kepentingan pribadi.
• Etika bersifat kompleks, dalam banyak
kasus bersifat dilematis, karena itu
diperlukan yang bisa memberikan
kepastian tentang mana yang benar dan
salah, baik dan buruk.
• Penerapan peraturan etika dapat
membuat perilaku etis menimbulkan efek
reputasi.
• Organisasi publik sekarang banyak
dicemooh karena kinerjanaya dinilai
buruk, karena itu perlu etika. 18http://diklat.jogjaprov.go.id
42. Kenapa perilaku tidak etis terjadi?
• Kecenderungan mengedepankan etika
personal ketimbang etika yang lebih
besar (sosial).
• Kecenderungan mengedepankan
kepentingan diri sendiri
• Tekanan dari luar untuk berbuat tidak
etis.
19http://diklat.jogjaprov.go.id