Dokumen tersebut membahas perkembangan remaja dalam empat aspek: fisik, intelektual, emosi, dan sosial. Perkembangan fisik termasuk pertumbuhan dan tanda-tanda kematangan seksual. Perkembangan intelektual meliputi kognisi, pengukuran kecerdasan, dan teori perkembangan kognitif. Perkembangan emosi dan sosial mencakup interaksi dengan teman sebaya, penerimaan sosial, dan teori perkembangan
3. Pendahuluan
Masa remaja mempunyai ciri yang berbeda dengan masa sebelumnya atau
sesudahnya, karena berbagai hal yang mempengaruhi sehingga selalu
menarik untuk dibicarakan. Karena remaja diterjemahkan dari kata
dalam bahasa Inggris adolescence atau adolecere (bahasa latin) yang
berarti tumbuh atau tumbuh untuk masak, menjadi dewasa.
Dalam pemakainnya, istilah remaja dengan adolecen disamakan.
Adolecen maupun remaja menggambarkan seluruh perkembangan remaja
baik perkembangan fisik, intelektual, emosi dan sosial.
Back
4. Perkembangan Fisik
Pertumbuhan perkembangan fisik pada akhir masa remaja
menunjukkan terbentuknya remaja laki-laki sebagai bentuk khas laki-
laki dan remaja perempuan menjadi bentuk khas perempuan.
Perkembangan fisik yang pesat pada diri remaja selalu diiringi dengan
perkembangan psikoseksual, yang dalam hal ini akan dibahas meliputi :
Tanda-tanda pemasakan seksual
Menurut Monks, Knoers, & Siti rahayu Haditono (1984), ada tiga
kriteria yang membedakan perkembangan kematangan seksual pada
laki-laki dan perempuan yaitu dalam hal :
Pemasakan seksual
Permulaan pemasakan seksual
Urutan gelaja pemasakan seksual.
Next
5. Perbedaan kriteria pemasakan seksual
Perbedaan kriteria pemasakan seksual menunjukkan bahwa pada
perempuan nampak lebih jelas dibandingkan dengan laki-laki.
Perbedaan permulaan pemasakan seksual
Pada remaja, menurut beberapa penelitian perbedaan permulaan
pemasakan seksual pada perempuan terjadi 2 tahun lebih awal
dibandingkan pada remaja laki-laki.
Perbedaan urutan gejala pemasakan seksual
Perkembangan percintaan remaja
Seiring dengan kematangan seksual, menurut Garrison seorang
remaja akan mengalami jatuh cinta didalam masa kehidupannya
pada usia belasan tahun.
Back
6. Perkembangan Intelektual
Perkembangan kognisi dan bahasa
Konsep Kecerdasan
Sebelum membahas tentang perkembangan kognisi remaja, maka
akan diuraikan tentang konsep kecerdasan, karena masalah kognisi
manusia akan selalu berkaitan dengan kecerdasan.
Witherington, mengidentifikasi beberapa ciri perilaku inteligensi
sebagai manifestasi dari kemapuan inteligensi sebagai berikut :
Kemampuan dalam menggunakan bilangan.
Efisiensi dalam berbahasa.
Kecepatan dalam pengamatan.
Kemudahan dalam mengingat.
Kemudahan dalam memahami hubungan.
Imaginasi.
Next
7. Pengukuran kecerdasan
Kecerdasan dapat diukur melalui tes kecerdasan. Orang pertama
yang melakukan tes tersebut adalah Binet. Tes tersebut kemudian
disempurnakan oleh Theodore Simon, sehingga kemudian dikenal
dengan istilah tes inteligensi Binet-Simon. Hasil tes inteligensi
disebut dengan intelligency Quotient (IQ), yang menunjukkan
tingkat inteligensi seseorang. Sekor IQ didapatkan dengan
menghitung umur mental (Mental Age/MA) dibagi umur kronologis
(Cronological Age/CA) kemudian dikalikan 100%, sehingga
rumusnya sebagai berikut :
IQ = MA/CA x 100%
Next
8. Perkembangan kognitif remaja
Sebagaimana aspek lain dalam perkembangan remaja, kecerdasan
(kognisi) juga mengalami perkembangan baik secara kuantitatif
maupun secara kualitatif.
Vygotsky membedakan proses mental menjadi dua yaitu :
Elementary : masa praverbal, yaitu : selama anak belum
menguasai verbal, pada saat itu anak berhubungan dengan
lingkungan menggunakan bahasa tubuhnya.
Higher : masa setelah anak dapat berbicara, pada masa ini anak
akan berhubungan dengan lingkungan secara verbal.
Back
9. Perkembangan emosi
Terjadinya peningkatan kepekaan emosi pada remaja hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain:
Perubahan sistem endokrim menyebabkan perubahan fisik.
Faktor nutrisi → ketegangan emosi.
Anemia → apatis, disertai kecemasan dan lekas marah.
Kurang kalsium → lekas marah, emosi tidak stabil.
Adanya cacat tubuh.
Hubungan yang tidak harmonis dalam keluarga.
Faktor sosial, tuntutan masyarakat yang terlalu tinggi.
Tidak dapat mencapai cita-cita → frustasi.
Masalah-masalah sekolah : masalah penyesuaian diri, emosi, sosial,
pertentangan dengan aturan sekolah.
Back
10. Perkembangan sosial dan moral
Perkembangan Sosial
Pada usia remaja pergaulan dan interaksi sosial dengan teman sebaya
bertambah luas dan kompleks debandingkan dengan masa-masa sebelumnya
termasuk pergaulan dengan lawan jenis.
Penerimaan sosial dalam kelompok remaja sangat tergantung pada : a) kesan
pertama, b) penampilan yang menarik c) partisipasi sosial, d) perasaan humor
yang dimiliki, e) ketrampilan berbicara dan f) kecerdasan.
Teori perkembangan sosial Erikson
Berdasarkan tahapan perkembangan psikososial yang dikembangkan oleh
Erikson, nampak bahwa usia remaja, termasuk pada tahap kelima yaitu
pencarian identitas versus kebingungan identitas. Dimana pada masa itu
remaja diharapkan pada pencarian pengetahuan tentang dirinya, apa dan
dimana serta bagaimana tentang dirinya.
Next
11. Perkembangan moral
Furter mengemukakan berkaitan dengan moral ada 3 dalil yaitu sebagai
berikut :
Tingkah laku moral yang sesungguhnya baru terjadi pada masa remaja.
Masa remaja sebagai periode masa muda harus dihayati betul-betul untuk
dapat mencapai tingkah laku moral yang otonom.
Eksistensi moral sebagai keseluruhan merupakan masalah moral.
Berdasarkan dengan perkembangan moral ada beberapa teori yang
dikemukakan oleh para ahli yaitu :
Teori perkembangan moral menurut Psikologi Analisis dari Freud
Menurut Freud, manusia mula-mula mempunyai Das Es, yaitu impuls-impuls
nafsu. Lalu ada Das Ich, yaitu aku yang menjaga supaya hubungan dengan
realitas dapat dikoordinir. Akhirnya ada Das Ueber Ich, yaitu Aku ideal yang
mengendalikan tingkah laku individu, Das Ueber Ich, dipandang sebagai
suatu intitusi dengan norma-norma yang telah diinternalisasi.
Next
12. Teori perkembangan moral menurut pendekatan Kognitif dari Piaget
Pendekatan kognotif menitik beratkan pada pengertian dan pemahaman,
maka Piaget mengemukakan jenis-jenis moral sebagai berikut :
Pemahaman moral heteromon (2-7 tahun)
Pemahaman moral otonom (10 tahun)
Periode Transisi (7 tahun – 10 tahun)
Teori perkembangan moral menurut Lawrence Kohlberg
Tingkat pra-konvensional
Tingkat Konvensional
Tingkat Pasca Konvensional
Teori perkembangan moral menurut Further
Further menyatakan bahwa tingkah laku moral yang sesungguhnya baru timbul
pada masa remaja.
Back
13. Bahaya dan masalah-masalah pada masa remaja
Menurut Hurlock, ada 2 bahaya yaitu :
Bahaya fisik, yang meliputi kematian, bunuh diri atau percobaan bunuh
diri, cacat fisik, kecanggungan dan kekakuan.
Bahaya psikologis, yaitu sekitar kegegalan menjalankan peralihan
psikologis ke arah kematangan yang merupakan tugas perkembangan masa
remaja yang penting.
Adapun sebab-sebab terjadinya bahaya antara lain:
Personality individu remaja sendiri seperti : a) mempunyai kepribadian
yang lemah, b) ciri-ciri kepribadian, seperti remaja yang terlalu PD,
memberontak, c) tidak suka menaati norma, d) perilaku awal ditunjukkan
dengan suka membolos, dan e) penampilan fisik yang berbeda dengan
kelompoknya,
Latar belakang keluarga Back
14. Implikasi pada pendidikan
Disaat remaja memasuki tahap perkembangan kognitif, yaitu operasional
formal, maka dalam pendidikan sangat dibutuhkan adanya stimulasi dari
lingkungan baik guru maupun orangtua untuk mengembangkan rasa
keingintahuan mereka dengan memberikan kesempatan untuk melakukan
eksplorasi.
Back
15. Penutup
Kesimpulan :
Masa remaja mempunyai ciri yang berbeda dengan masa sebelumnya atau
sesudahnya, karena berbagai hal yang mempengaruhinya.
perkembangan remaja berupa : perkembangan fisik, intelektual, emosi dan
sosial.
Next