Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
Persentasi dari kelompok 2 yang berjudul "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam". yang beranggotakan : Shollana M, Danang Wahyu T, Muhammad Wahyu D, dan Nurul F. Husna.
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
Persentasi dari kelompok 2 yang berjudul "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam". yang beranggotakan : Shollana M, Danang Wahyu T, Muhammad Wahyu D, dan Nurul F. Husna.
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
teologi islam muncul pada masa nabi muhammad saw wafat sehingga menimbulkan banyak masalah pada umat islam kala itu sahabat-sahabt rasullullah yaitu pada masa sahabat umar bin khatab berakhir sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan muncul dua kelompok besar yang dipimpin oleh sahabat nabi yaitu usman bin afwan dan ali bin abi thalib kedua kelompok besar ini melakukan musyawarah yang akhirnya usman bin affan lah yang mendapat suara terbanyak untuk menjadi pemegang kekuasaan namun, dilain pihak kelompok ali sangat tidak terima dengan hasil musyawarah akhirnya terjadilah perang antara mereka itulah awal mula munculnya teologi islam.
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
teologi islam muncul pada masa nabi muhammad saw wafat sehingga menimbulkan banyak masalah pada umat islam kala itu sahabat-sahabt rasullullah yaitu pada masa sahabat umar bin khatab berakhir sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan muncul dua kelompok besar yang dipimpin oleh sahabat nabi yaitu usman bin afwan dan ali bin abi thalib kedua kelompok besar ini melakukan musyawarah yang akhirnya usman bin affan lah yang mendapat suara terbanyak untuk menjadi pemegang kekuasaan namun, dilain pihak kelompok ali sangat tidak terima dengan hasil musyawarah akhirnya terjadilah perang antara mereka itulah awal mula munculnya teologi islam.
pada makalah kali ini dijelaskan bagaimana membuat antara kedua (manusia dan agama) berjalan secara harmonis dan tidak saling tumpang tindih.dari berbagai pandangan dan sumber
Konflik adalah proses sosial antara dua orang atau lebih (kelompok) yang salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dg menghancurkan/membuat tak berdaya
Adam adalah manusia pertama yang diciptakan allah S.W.T. Beliau dijadikan dari tanah yang kering, dari tanah hitam yang busuk, dibentuk berupa manusia dan kemudian ditiupkan ruh ke dalamnya, maka jadilah manusia. Jadi manusia berasal dari Nabi Adam A.S., bukan dari kera.
Dosa Nabi Adam A.S. memakan buah pohon Khuldi itu telah diampuni Allah S.W.T., karena beliau telah meminta ampun kepada Allah. Peristiwa yang menimpa Nabi Adam sebagai cikal bakal manusia, yang melakukan dosa dengan melanggar larangan Allah, mengakibatkan Adam dan isterinya diturunkan dari syurga, tidak bisa dijadikan argumen bahwa manusia pada hakikatnya adalah pembawa dosa turunan. Al-Qur’an justru memuliakan manusia sebagai makhluk syurgawi yang sedang dalam perjalanan menuju suatu kehidupan spiritual yang suci dan abadi di negeri akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan cobaan dengan beban dosa saat melakukan kesalahan di dalam hidupnya di dunia ini. Bahkan manusia diisyaratkan sebagai makhluk spiritual yang sifat aslinya adalah pembawaan baik (positif, haniif).
ELMK3033 Nilai-nilai Murni Daripada Perspektif Pelbagai Agama dan Masyarakat ...Kelvin WC
Program Ijazah Sarjana Muda Perguruan (PISMP)
Semester 2 Tahun 1
Pengajaran Bahasa Inggeris Sebagai Bahasa Kedua (TESL)
ELMK3033
Nilai-nilai Murni Daripada Perspektif Pelbagai Agama dan Masyarakat
Pengenalan dan konsep agama
Pendidikan Moral Elektif Teras
Materi ini berisi materi mata kuliah Moderasi Beragama UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan yang memberikan pemahaman dan sikap dalam mencerminkan dan mewujdukan Islam Rahmatan Lil Alamin Pokok Pembahasan dalam meteri ini meliputi: Definisi dan Urgensi Moderasi Beragama, Komitmen Kebangsaaan, Anti Kekerasan. Toleransi, Akomodatif Terhadap budaya lokal
3. MANUSIA DAN AGAMA
• Agama Dalam Kehidupan Manusia :
Tujuan Agama Untuk Kehidupan Manusia
Kebutuhan Manusia Terhadap Agama
• Cara Manusia Beragama
4. AGAMA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Tujuan Agama Untuk Kehidupan Manusia ?
• Menegakan kepercayaan manusia hanya kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
• Mengatur kehidupan manusia di dunia, agar
kehidupan teratur dengan baik, sehingga dapat
mencapai kesejahterahan hidup, lahir dan batin, dunia
dan akhirat.
• Menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatan.
• Menyempurnakan akhlak manusia.
5. AGAMA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Kebutuhan Manusia Terhadap Agama
• Fitrah Manusia (Bawaan Alami)
latar belakang perlunya manusia pada agama adalah karena
dalam diri manusia sudah terdapat potensi untuk beragama.
• Kelemahan dan Kekurangan Manusia
• Tantangan Manusia
Faktor lain yang menyebabkan manusia memerlukan
agama adalah karena manusia dalam kehidupannya
senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang
datang dari dalam maupun dari luar.
6. CARA MANUSIA BERAGAMA
Berdasarkan cara beragamanya terbagi menjadi 4 yaitu :
• Tradisional
yaitu cara beragama berdasar tradisi. Cara ini mengikuti
cara beragamanya nenek moyang, leluhur atau orang-orang
dari angkatan sebelumnya.
• Formal
yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku
di lingkungannya atau masyarakatnya. Cara ini biasanya
mengikuti cara beragamanya orang yang berkedudukan
tinggi atau punya pengaruh.
7. • Rasional
yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio
sebisanya. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami
dan menghayati ajaran agamanya dengan pengetahuan,
ilmu dan pengamalannya.
• Metode Pendahulu
yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan akal dan hati
(perasaan) dibawah wahyu. Untuk itu mereka selalu
berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya
dengan ilmu, pengamalan dan penyebaran (dakwah).
8. KESIMPULAN
Agama adalah pandangan dan pedoman hidup
manusia, dan menjadi kekuatan utama dalam
membentuk sejarah kehidupan manusia. Salah
satu tujuan agama adalah membentuk jiwa nya
ber-budipekerti dengan adab yang sempurna baik
dengan
tuhan-nya
maupun
lingkungan
masyarakat. Semua agama sudah sangat sempurna
dikarnakan dapat menuntun umat-nya bersikap
dengan baik dan benar. Karena tidak ada agama
yang menyuruh umatnya untuk berbuat kejahatan.
9. SARAN
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup (Agama)
masing-masing yang mereka percayai seyogyanya kita
sebagai makhluk yang beragama haruslah saling
menghargai antara agama yang satu dengan yang lain,
janganlah suatu perbedaan dijadikan sebagai dasar
perpecahan atau pertikaian di masyarakat khususnya antar
umat beragama.