SlideShare a Scribd company logo
MEMBANGUN KERUKUNAN
ANTAR UMAT BERAGAMA:
Perspektif Sosiologis
Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi
Guru Besar Sosiologi IAIN
Sunan Ampel
Dasar Filosofis
• Rukun: Orang Indonesia (khususnya Orang
Jawa) selalu mengedepankan kerukunan dalam
kehidupannya.
• Harmoni: Orang Indonesia (khususnya Orang
Jawa) selalu mengedepankan keseimbangan
antara mikro kosmos dan makro kosmos
• Selamet: Orang Indonesia (khususnya orang
Jawa) sangat menjaga keselamatan baik dengan
sesama manusia, alam dan Tuhan
KERUKUNAN BERAGAMA
• Konsepsi Alamsyah Prawiranegara, yaitu:
• Kerukunan antar umat beragama
• Kerukunan intern umat beragama
• Kerukunan antara umat beragama dengan
pemerintah
HAK BERAGAMA
• bahwa hak beragama adalah hak asasi manusia yg
tdk dpt dikurangi dlm keadaan apapun;
• bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk utk memeluk agamanya masing-masing
dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu;
• bahwa Pemerintah berkewajiban melindungi setiap
usaha penduduk melaksanakan ajaran agama &
ibadat pemeluk-pemeluknya,
PERAN PEMERINTAH
• Pemerintah mempunyai tugas utk memberikan
bimbingan dan pelayanan agar setiap penduduk dlm
melaksanakan ajaran agamanya dapat berlangsung
dgn rukun, lancar, dan tertib;
• Arah kebijakan Pemerintah dalam pembangunan
nasional di bidang agama antara lain peningkatan
kualitas pelayanan dan pemahaman agama,
kehidupan beragama, serta peningkatan kerukunan
intern dan antar umat beragama;
• Kerukunan umat beragama merupakan pilar
kerukunan bangsa dan negara
MAKNA KERUKUNAN BERAGAMA
1. Kerukunan umat beragama adalah keadaan
hubungan sesama umat beragama yang dilandasi
toleransi, saling pengertian, saling menghormati,
menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran
agamanya dan kerjasama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemeliharaan kerukunan umat beragama adalah
upaya bersama umat beragama dan Pemerintah
di bidang pelayanan, pengaturan, dan
pemberdayaan umat beragama.
TANTANGAN KE DEPAN
1. Globalisasi (borderless world, borderless
society)
2. Perubahan Sosial yang sangat cepat (semakin
melemahnya moralitas, kekeluargaan,
kekerabatan, solidaritas sosial dan
primordialitas, sebaliknya semakin menguat
individualisme, konsumerisme dan kapitalisme)
3. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
(semakin mudahnya mengakses informasi dan
melakukan komunikasi melalui interaksi dalam
dunia maya)
SIKAP MASYARAKAT
1. Mengikuti arus perubahan tanpa melakukan
perlawanan sedikitpun (seluruh kehidupannya
merupakan replika kehidupan
modern/posmodern)
2. Melawan dengan segenap kemampuan
(menimbulkan gerakan-gerakan keagamaan
yang bercorak fundamental, seperti gerakan
anti Amerika oleh Imam Samodra cs)
3. Mengikuti dengan kritis (melakukan adaptasi
secara kritis teradap perubahan-perubahan
tersebut, mengambil yang bermanfaat dan
membuang yang madharat)
TANTANGAN UMUM
KEBERAGAMAAN
• Liberalisme yaitu penafsiran teks yang
sangat bebas dan bahkan tanpa
mengindahkan terhadap kaidah-kaidah
penafsiran teks. Sangat melebih-lebihkan
konteks
• Radikalisme, yaitu penafsiran teks yang
sangat ketat tanpa melakukan verifikasi
empirik. Sangat melebihkan-lebihkan teks.
TANTANGAN BERAGAMA DI
INDONESIA
• Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh lembaga-
lembaga terpercaya, maka didapati kecenderungan
masyarakat untuk melakukan kekerasan atas nama
agama. Berikut adalah hasilnya. Survey LSI: 16,9%
setuju radikalisme FPI, 11% setuju radikalisme MMI,
3,3% setuju agenda HTI dan 59,1% setuju agenda MUI
(Maret 2005). Survey PPIM: 67,2% setuju ajaran Islam
yang membolehkan pemukulan terhadap anak usia 10th
yang tidak salat, 61,4% setuju untuk memerangi orang
non muslim, 53,1% setuju hukuman untuk tafsir al-
Qur.an secara liberal dipenjara, 49% setuju membela
perang dengan non muslim, 47% setuju pelarangan
Ahmadiyah, 20% setuju dengan bom Bali, 18% setuju
perusakan gereja, 37,2% setuju larangan mengucapkan
selamat hari natal. (Juni 2006).
LANJUTAN
• Survey PPIM: 14,7% bersedia merusak gereja,
28,7% bersedia mengusir Ahmadiyah, 34,5%
memukul pencuri, 26,6% merajam pezina,
43,5% perang thad non muslim yang
mengancam, 37,9% merusak pelacuran, 38,4%
merusak tempat minuman keras, 38,4%
mengancam orang yang menghina agama, 24%
bersedia bentrok dengan polisi untuk
menegakkan agama, 23,1% bersedia membela
Afghanistan dan 25,2% bersedian membela
Poso ( Mei 2006).
TANTANGAN LOKALISASI AGAMA
• Pertama, lemahnya agama-agama formal untuk
menyapa terhadap kelompok-kelompok
pinggiran. Agama-agama formal lebih banyak
menyentuh terhadap orang-orang yang sudah
Islam.
• Kedua, mereka belum merasakan kepuasan
dengan agama formal. Munculnya aliran-aliran
kepercayaan dalam banyak hal karena agama
formal tidak memberikan ruang ekspressi
dahaga spiritualitas. Mereka tidak hanya
membutuhkan ritual-ritual formal tetapi
pemenuhan hasrat spiritualitas yang lebih
esoterik.
• Ketiga, keinginan identifikasi diri dan aktualisasi
diri.
KRITERIA SESAT MUI
• 1) Mengingkari salah satu dari rukun iman yang ke
enam, dan rukun Islam yang ke lima,
• 2) Meyakini dan atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai
dengan dalil syar’i (al-Qur’an dan sunnah).
• 3) Meyakini turunnya wahyu setelah al-Qur’an.
• 4) Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi al-
Qur’an.
• 5) Melakukan penafsiran al-Qur’an yang tidak
berdasarkan atas kaidah-kaidah tafsir,
• 6) Mengingkari kedudukan hadits Nabi sebagai sumber
ajaran Islam.
LANJUTAN
• 6) Mengingkari kedudukan hadits Nabi sebagai sumber
ajaran Islam.
• 7) Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para
Nabi dan Rasul.
• 8) Mengingkari Nabi Muhammad Saw sebagai Nabi dan
Rasul terakhir.
• 9) Mengubah, menambah dan atau mengurangi pokok-
pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariah
• 10) Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i
seperti mengkafirkan muslim hanya karena bukan
kelompoknya
MENGEDEPANKAN KERUKUNAN
• pertama, menampilkan ajaran Islam yang
memiliki moralitas universal. Yang diusung di
dalam universalitas adalah moralitas agamanya.
Agama apapun akan mengajarkan kemanusiaan,
cinta dan kasih sayang, keadilan, kesetaraan,
keselamatan dan perdamaian. Persoalan
kemanusiaan adalah persoalan universal,
sehingga harus diusung oleh semua pemeluk
agama
LANJUTAN
• Kedua, menggalang pemahaman agama yang
tidak sempit dengan klaim kebenaran yang
eksklusif. Kesadaran itu bersumber dari
pemahaman bahwa ada perbedaan teologis dan
ritual yang tidak terbantahkan, tetapi juga ada
dimensi humanitas yang dapat dipertemukan.
Faham agama yang eksklusif akan berimplikasi
terhadap penyangkalan diversitas kepemelukan
agama yang memang menjadi keniscayaan di
dunia ini
LANJUTAN
• Ketiga, mengembangkan sikap keberagaman
yang moderat. Moderatisme adalah sikap
keberagamaan yang cenderung memberikan
ruang bagi yang lain untuk hidup. Melalui sikap
moderat, maka orang lain dengan keyakinan
berbeda, pandangan hidup berbeda dan gaya
hidup berbeda adalah suatu kewajaran dan
kemungkinan di dalam kehidupan
AKHIRUL KALAM
• Matur nuwun
• Terima kasih
• Syukran katsiran
• Thanks

More Related Content

Similar to Membangun Kerukunan antar Umat Beragama oleh Prof. Nur Syam

Presentasi aliran sesat go to school
Presentasi aliran sesat go to schoolPresentasi aliran sesat go to school
Presentasi aliran sesat go to school
asepmanhad
 
11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt
11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt
11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt
miduwidang
 
Islam Normatif dan Historis
Islam Normatif dan Historis Islam Normatif dan Historis
Islam Normatif dan Historis
LBB. Mr. Q
 
Tugas PKN Pancasila
Tugas PKN PancasilaTugas PKN Pancasila
Tugas PKN Pancasila
Desri Ayu Puspita
 
Slide Minggu Perpaduan Mari Mengenal Islam.pptx
Slide Minggu Perpaduan  Mari Mengenal Islam.pptxSlide Minggu Perpaduan  Mari Mengenal Islam.pptx
Slide Minggu Perpaduan Mari Mengenal Islam.pptx
EngLee4
 
Hukum islam
Hukum islamHukum islam
Hukum islam
Anang Dwi Purwanto
 
Sejarah dan Makna Islam
Sejarah dan Makna IslamSejarah dan Makna Islam
Sejarah dan Makna Islam
Universitas Indonesia
 
INTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA DI SEKOLAH.docx
INTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA DI SEKOLAH.docxINTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA DI SEKOLAH.docx
INTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA DI SEKOLAH.docx
ssuser829f70
 
AGAMA ISLAM.ppt
AGAMA ISLAM.pptAGAMA ISLAM.ppt
AGAMA ISLAM.ppt
HanifHardiansah
 
Agama-Agama di Dunia.pdf
Agama-Agama di Dunia.pdfAgama-Agama di Dunia.pdf
Agama-Agama di Dunia.pdf
Zukét Printing
 
Agama-Agama di Dunia.docx
Agama-Agama di Dunia.docxAgama-Agama di Dunia.docx
Agama-Agama di Dunia.docx
Zukét Printing
 
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnikHubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Asraf Rahmat
 
Bab 6 kepelbagaian agama
Bab 6   kepelbagaian agamaBab 6   kepelbagaian agama
Bab 6 kepelbagaian agama
Maizatul Akmal
 
Agama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaanAgama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaan
munnianwar
 
Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan ManusiaPeran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Jimatul Arrobi
 
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.pptPeranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Jimatul Arrobi
 
Manusia Dan Trasendensi Diri
Manusia Dan Trasendensi DiriManusia Dan Trasendensi Diri
Manusia Dan Trasendensi DiriNatalia Gultom
 
Bab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
Bab 2 Fenomena Dakwah di MalaysiaBab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
Bab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
Firdhaus Sakaff
 
Matan_keyakinan_dan_cita_cita_hidup_Muha (1).pptx
Matan_keyakinan_dan_cita_cita_hidup_Muha (1).pptxMatan_keyakinan_dan_cita_cita_hidup_Muha (1).pptx
Matan_keyakinan_dan_cita_cita_hidup_Muha (1).pptx
MuhammadTohir14
 

Similar to Membangun Kerukunan antar Umat Beragama oleh Prof. Nur Syam (20)

Presentasi aliran sesat go to school
Presentasi aliran sesat go to schoolPresentasi aliran sesat go to school
Presentasi aliran sesat go to school
 
11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt
11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt
11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt
 
Islam Normatif dan Historis
Islam Normatif dan Historis Islam Normatif dan Historis
Islam Normatif dan Historis
 
Tugas PKN Pancasila
Tugas PKN PancasilaTugas PKN Pancasila
Tugas PKN Pancasila
 
Slide Minggu Perpaduan Mari Mengenal Islam.pptx
Slide Minggu Perpaduan  Mari Mengenal Islam.pptxSlide Minggu Perpaduan  Mari Mengenal Islam.pptx
Slide Minggu Perpaduan Mari Mengenal Islam.pptx
 
Hukum islam
Hukum islamHukum islam
Hukum islam
 
Sejarah dan Makna Islam
Sejarah dan Makna IslamSejarah dan Makna Islam
Sejarah dan Makna Islam
 
INTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA DI SEKOLAH.docx
INTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA DI SEKOLAH.docxINTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA DI SEKOLAH.docx
INTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA DI SEKOLAH.docx
 
AGAMA ISLAM.ppt
AGAMA ISLAM.pptAGAMA ISLAM.ppt
AGAMA ISLAM.ppt
 
Agama-Agama di Dunia.pdf
Agama-Agama di Dunia.pdfAgama-Agama di Dunia.pdf
Agama-Agama di Dunia.pdf
 
Agama-Agama di Dunia.docx
Agama-Agama di Dunia.docxAgama-Agama di Dunia.docx
Agama-Agama di Dunia.docx
 
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnikHubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
 
Inilah hidupku
Inilah hidupkuInilah hidupku
Inilah hidupku
 
Bab 6 kepelbagaian agama
Bab 6   kepelbagaian agamaBab 6   kepelbagaian agama
Bab 6 kepelbagaian agama
 
Agama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaanAgama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaan
 
Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan ManusiaPeran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia
 
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.pptPeranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
 
Manusia Dan Trasendensi Diri
Manusia Dan Trasendensi DiriManusia Dan Trasendensi Diri
Manusia Dan Trasendensi Diri
 
Bab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
Bab 2 Fenomena Dakwah di MalaysiaBab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
Bab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
 
Matan_keyakinan_dan_cita_cita_hidup_Muha (1).pptx
Matan_keyakinan_dan_cita_cita_hidup_Muha (1).pptxMatan_keyakinan_dan_cita_cita_hidup_Muha (1).pptx
Matan_keyakinan_dan_cita_cita_hidup_Muha (1).pptx
 

Recently uploaded

Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 

Recently uploaded (20)

Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 

Membangun Kerukunan antar Umat Beragama oleh Prof. Nur Syam

  • 1. MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA: Perspektif Sosiologis Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel
  • 2. Dasar Filosofis • Rukun: Orang Indonesia (khususnya Orang Jawa) selalu mengedepankan kerukunan dalam kehidupannya. • Harmoni: Orang Indonesia (khususnya Orang Jawa) selalu mengedepankan keseimbangan antara mikro kosmos dan makro kosmos • Selamet: Orang Indonesia (khususnya orang Jawa) sangat menjaga keselamatan baik dengan sesama manusia, alam dan Tuhan
  • 3. KERUKUNAN BERAGAMA • Konsepsi Alamsyah Prawiranegara, yaitu: • Kerukunan antar umat beragama • Kerukunan intern umat beragama • Kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah
  • 4. HAK BERAGAMA • bahwa hak beragama adalah hak asasi manusia yg tdk dpt dikurangi dlm keadaan apapun; • bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk utk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu; • bahwa Pemerintah berkewajiban melindungi setiap usaha penduduk melaksanakan ajaran agama & ibadat pemeluk-pemeluknya,
  • 5. PERAN PEMERINTAH • Pemerintah mempunyai tugas utk memberikan bimbingan dan pelayanan agar setiap penduduk dlm melaksanakan ajaran agamanya dapat berlangsung dgn rukun, lancar, dan tertib; • Arah kebijakan Pemerintah dalam pembangunan nasional di bidang agama antara lain peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama, kehidupan beragama, serta peningkatan kerukunan intern dan antar umat beragama; • Kerukunan umat beragama merupakan pilar kerukunan bangsa dan negara
  • 6. MAKNA KERUKUNAN BERAGAMA 1. Kerukunan umat beragama adalah keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Pemeliharaan kerukunan umat beragama adalah upaya bersama umat beragama dan Pemerintah di bidang pelayanan, pengaturan, dan pemberdayaan umat beragama.
  • 7. TANTANGAN KE DEPAN 1. Globalisasi (borderless world, borderless society) 2. Perubahan Sosial yang sangat cepat (semakin melemahnya moralitas, kekeluargaan, kekerabatan, solidaritas sosial dan primordialitas, sebaliknya semakin menguat individualisme, konsumerisme dan kapitalisme) 3. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi (semakin mudahnya mengakses informasi dan melakukan komunikasi melalui interaksi dalam dunia maya)
  • 8. SIKAP MASYARAKAT 1. Mengikuti arus perubahan tanpa melakukan perlawanan sedikitpun (seluruh kehidupannya merupakan replika kehidupan modern/posmodern) 2. Melawan dengan segenap kemampuan (menimbulkan gerakan-gerakan keagamaan yang bercorak fundamental, seperti gerakan anti Amerika oleh Imam Samodra cs) 3. Mengikuti dengan kritis (melakukan adaptasi secara kritis teradap perubahan-perubahan tersebut, mengambil yang bermanfaat dan membuang yang madharat)
  • 9. TANTANGAN UMUM KEBERAGAMAAN • Liberalisme yaitu penafsiran teks yang sangat bebas dan bahkan tanpa mengindahkan terhadap kaidah-kaidah penafsiran teks. Sangat melebih-lebihkan konteks • Radikalisme, yaitu penafsiran teks yang sangat ketat tanpa melakukan verifikasi empirik. Sangat melebihkan-lebihkan teks.
  • 10. TANTANGAN BERAGAMA DI INDONESIA • Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh lembaga- lembaga terpercaya, maka didapati kecenderungan masyarakat untuk melakukan kekerasan atas nama agama. Berikut adalah hasilnya. Survey LSI: 16,9% setuju radikalisme FPI, 11% setuju radikalisme MMI, 3,3% setuju agenda HTI dan 59,1% setuju agenda MUI (Maret 2005). Survey PPIM: 67,2% setuju ajaran Islam yang membolehkan pemukulan terhadap anak usia 10th yang tidak salat, 61,4% setuju untuk memerangi orang non muslim, 53,1% setuju hukuman untuk tafsir al- Qur.an secara liberal dipenjara, 49% setuju membela perang dengan non muslim, 47% setuju pelarangan Ahmadiyah, 20% setuju dengan bom Bali, 18% setuju perusakan gereja, 37,2% setuju larangan mengucapkan selamat hari natal. (Juni 2006).
  • 11. LANJUTAN • Survey PPIM: 14,7% bersedia merusak gereja, 28,7% bersedia mengusir Ahmadiyah, 34,5% memukul pencuri, 26,6% merajam pezina, 43,5% perang thad non muslim yang mengancam, 37,9% merusak pelacuran, 38,4% merusak tempat minuman keras, 38,4% mengancam orang yang menghina agama, 24% bersedia bentrok dengan polisi untuk menegakkan agama, 23,1% bersedia membela Afghanistan dan 25,2% bersedian membela Poso ( Mei 2006).
  • 12. TANTANGAN LOKALISASI AGAMA • Pertama, lemahnya agama-agama formal untuk menyapa terhadap kelompok-kelompok pinggiran. Agama-agama formal lebih banyak menyentuh terhadap orang-orang yang sudah Islam. • Kedua, mereka belum merasakan kepuasan dengan agama formal. Munculnya aliran-aliran kepercayaan dalam banyak hal karena agama formal tidak memberikan ruang ekspressi dahaga spiritualitas. Mereka tidak hanya membutuhkan ritual-ritual formal tetapi pemenuhan hasrat spiritualitas yang lebih esoterik. • Ketiga, keinginan identifikasi diri dan aktualisasi diri.
  • 13. KRITERIA SESAT MUI • 1) Mengingkari salah satu dari rukun iman yang ke enam, dan rukun Islam yang ke lima, • 2) Meyakini dan atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan dalil syar’i (al-Qur’an dan sunnah). • 3) Meyakini turunnya wahyu setelah al-Qur’an. • 4) Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi al- Qur’an. • 5) Melakukan penafsiran al-Qur’an yang tidak berdasarkan atas kaidah-kaidah tafsir, • 6) Mengingkari kedudukan hadits Nabi sebagai sumber ajaran Islam.
  • 14. LANJUTAN • 6) Mengingkari kedudukan hadits Nabi sebagai sumber ajaran Islam. • 7) Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para Nabi dan Rasul. • 8) Mengingkari Nabi Muhammad Saw sebagai Nabi dan Rasul terakhir. • 9) Mengubah, menambah dan atau mengurangi pokok- pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariah • 10) Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i seperti mengkafirkan muslim hanya karena bukan kelompoknya
  • 15. MENGEDEPANKAN KERUKUNAN • pertama, menampilkan ajaran Islam yang memiliki moralitas universal. Yang diusung di dalam universalitas adalah moralitas agamanya. Agama apapun akan mengajarkan kemanusiaan, cinta dan kasih sayang, keadilan, kesetaraan, keselamatan dan perdamaian. Persoalan kemanusiaan adalah persoalan universal, sehingga harus diusung oleh semua pemeluk agama
  • 16. LANJUTAN • Kedua, menggalang pemahaman agama yang tidak sempit dengan klaim kebenaran yang eksklusif. Kesadaran itu bersumber dari pemahaman bahwa ada perbedaan teologis dan ritual yang tidak terbantahkan, tetapi juga ada dimensi humanitas yang dapat dipertemukan. Faham agama yang eksklusif akan berimplikasi terhadap penyangkalan diversitas kepemelukan agama yang memang menjadi keniscayaan di dunia ini
  • 17. LANJUTAN • Ketiga, mengembangkan sikap keberagaman yang moderat. Moderatisme adalah sikap keberagamaan yang cenderung memberikan ruang bagi yang lain untuk hidup. Melalui sikap moderat, maka orang lain dengan keyakinan berbeda, pandangan hidup berbeda dan gaya hidup berbeda adalah suatu kewajaran dan kemungkinan di dalam kehidupan
  • 18. AKHIRUL KALAM • Matur nuwun • Terima kasih • Syukran katsiran • Thanks