MANUAL HANDLING
 Manual Handling :
Suatu pekerjaan yang berkaitan dengan mengangkat,
menurunkan, mendorong, menarik, menahan dan atau
dengan pengerahan seluruh badan.
 Manual Handling meliputi : transportasi beban dan
suport beban dalam suatu sikap tubuh yang statis,
menurunkan atau melemparkan beban dari satu tempat
ke tempat lainnya yang dituju atau dari satu orang ke
orang lain.
Faktor Resiko Manual Handling
Faktor faktor resiko yang dominan berkaitan dengan
terjadinya cedera akibat pekerjaan manual handling :
 Sikap tubuh yang tidak alamiah dan dipaksakan (badan
membungkuk, dan memuntir kesamping, jongkok,
berlutut)
 Gerakan Berulang ( sering menjangkau, mengangkat
dan membawa objek)
 Pengerahan tenaga berlebihan ( membawa,
mengangkat objek kerja yang terlalu berat)
 Sikap kerja yang statis ( harus mempertahankan sikap
diam untuk waktu yang lama pada satu jenis aktivitas)
Jenis Kecelakaan kerja di tempat kerja
Efek Pekerjaan Manual Handling
 Cedera dan Nyeri Pinggang
- cedera pinggang dan punggung, cedera pada kaki, kejang pada
perut.
 Pinggang adalah bagian yang rentan oleh karena mekanisasi tubuh
manusia dan tipe jaringan serta struktur yang membentuk tulang
belakang.
 Contoh : seorang pekerja mengangkat beban seberat 10 kg, dengan
jarak kedepan dari tubuh adalah 50 cm, maka akan menghasilkan
tekanan kompresif pada disk di titik fulkrum sekitar 200kg. Tekanan
kompresif tersebut 20 kali lebih berat dari berat objek/beban yang
diangkat. Tidak hanya jarak beban dari tubuh yang
menyumbangkan tekanan kompresif yang besar, tetapi juga berat
tubuh yang membungkuk ke depan. Tidak hanya otot pada bagian
belakang yang bekerja untuk menopang beban, tetapi juga berat
tubuh bagian atas. Jika seseorang tidak mengangkat objek
sekalipun, tekanan kompresif yg besar tetap dihasilkan hanya untuk
mempertahankan tubuh didalam posisi membungkuk kedepan.
Tekanan Kompresif
Susunan dan Bagian Tulang Belakang
Hernia pada disc
Manajemen Resiko
Pekerjaan Manual Handling
 Identifikasi Resiko Manual Handling
* Pengecekan catatan cedera dan kecelakaan kerja
ditempat kerja.
* Wawancara dengan pekerja dan perwakilan anggota
P2K3
* Survai tempat kerja
Proses Manajemen Risiko Pekerjaan Manual
Handling
Penilaian Resiko Manual Handling
Lanjutan :
 Aspek aspek pekerjaan manual handling yang
dapat dinilai antara lain :
* Tindakan dan pergerakan pekerja ( action dan movement)
* Layout tempat kerja dan stasiun kerja
* Posisi dan sikap kerja
*Durasi dan frekuensi manual handling
*Jarak dan tempat terhadap beban yang akan dipindahkan
*Berat Beban
* Pengerahan tenaga
* Karakteristik beban dan peralatan kerja
* Organisasi dan lingkungan kerja
* Ketrampilan kerja dan pengalaman kerja
* Karakteristik personel pekerja, pakaian kerja.
Penilaian Resiko Manual Handling
Proses Penilaian resiko pada pekerjaan yang berkaitan
dengan manual handling dapat juga dilakukan dengan
menentukan berbagai resiko cedera yang lebih spesifik
dalam kelompok faktor sebagai berikut :
1. Tugas tugas atau pekerjaan (Task)
2. Beban/Objek (Load)
3. Lingkungan Kerja (The Working Environment)
4. Kemampuan Individu (Individu Capability)
Faktor Tugas tugas atau pekerjaan (Task)
Lanjutan
Lanjutan
Faktor Beban/Objek
lanjutan
Faktor Lingkungan Kerja
Lanjutan
Kemampuan Individu
Lanjutan
Pengendalian Risiko Manual Handling
Suatu proses untuk menghilangkan atau menurunkan faktor
resiko yang telah diidentifikasi dan dinilai sebelumnya.
Dimana aktivitas manual handling tidak dapat dihindarkan
maka diperlukan proses penilaian manual handling untuk
mendapatkan langkah langkah yang tepat untuk mengurangi
resiko cedera sampai batas terendah yang dapat diterima
tanpa resiko yang dapat menyebabkan cedera atau
kecelakaan kerja.
Perbaikan ergonomi adalah membuat perubahan untuk
menyesuaikan antara tuntutan tugas tugas yang dikerjakan
dengan kemampuan, kebolehan dan limitasi pekerja. Pada
dasarnya setiap perbaikan untuk pengendalian resiko dapat
mengikuti control hierachy yang telah lazim digunakan.
Jenis Pengendalian Resiko
1. Rekayasa Teknik ( Engineering Control)
- Penggunaan Alat Bantu Mekanik
( Alat bantu mekanik yang tersedia dipasaran,
perlu pertimbangan dlm pemilihan dan disesuaikan
dengan jenis pekerjaan manual handling yang
banyak dikerjakan ditempat kerja).
- Perbaikan Layout Pekerjaan
( Hal ini dimaksudkan untuk menjamin posisi yang
optimum pada penyimpanan objek kerja.
Penempatan objek harus diatur sedemikian rupa
dengan cara objek yang paling berat berada di
power zone pekerja, dan yg lebih ringan dpt
ditempatkan diatas dan dibawah power zone.
Penggunaan Alat Bantu Mekanik
Perbaikan Layout Pekerjaan
Perbaikan Layout
Rekayasa Teknik
- Pemindahan Benda Benda yang mengganggu
Rekayasa Teknik
- Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja seperti temperatur, ventilasi,
pencahayaan, kebisingan, vibrasi dll, harus sesuai
dengan standar yang diperkenankan.
- Buat Objek Kerja lebih mudah dipegang
Rekayasa Teknik
- Redesain objek kerja menjadi lebih kecil atau lebih
mudah untuk dikerjakan- apabila memungkinkan
maka setiap objek kerja harus dibungkus lebih kecil
atau secara kuantitas lebih mudah dikerjakan.
Rekayasa Teknik
- Redesain Pekerjaan
Dari menarik objek menjadi mendorong objek,
secara prinsip bahwa tenaga yang dikeluarkan
untuk pekerjaan menarik objek lebih besar dari
pada mendorong objek. Hal ini dapat dilakukan
dengan perbaikan landasan kerja, memberikan
roda tambahan pada landasan objek kerja.
Jenis Pengendalian Resiko
2. Pengendalian Administratif (Administrative
Control)
Perbaikan administratif manual handling adalah
termasuk merubah praktek kerja atau merubah
cara kerja. Perbaikan ini memerlukan monotoring
yg terus menerus dari pihak manajemen dan
umpan balik dari para pekerja untuk memastikan
bahwa implementasi sarana perbaikan telah dapat
berjalan secara efektif.
- Keterlibatan Organisasi Pekerja
- Penggunaan petunjuk petunjuk yang spefisik
dari industri
- Penyediaan pekerjaan yang bervariasi
Pengendalian Administrative
- Tim Kerja
Jika objek kerja yang dikerjakan terlalu berat, sulit
atau tidak aman jika dikerjakan secara individu.
Khusus pekerjaan mengangkat beban, sebaiknya
kita menggunakan tim lifting sebagai sarana yang
temporer sampai suatu perbaikan yang bersifat
permanen dapat diketemukan.
Tim lifting adalah dua orang atau lebih dengan
antropometri tinggi badan yang hampir sama.
Tim lifting yang dikerjakan oleh dua orang akan
dapat mengurangi beban setengahnya.
Pengendalian Administrative
- Pertimbangan Personel Pekerja
Pengendalian Administrative
- Buat objek kerja menjadi lebih ringan
Lanjutan
 Hindarkan pekerjaan MH yang dipaksakan
Lanjutan
- Buat objek kerja menjadi lebih stabil
Lanjutan
- Buat objek kerja menjadi kurang berbahaya
pada saat dikerjakan
Lanjutan
- Modifikasi praktek kerja
( diatas pertengahan paha, dibawah bahu dan dekat
dengan badan )
Lanjutan
- Penyelenggaraan Training
Training bukanlah suatu perbaikan ergonomi, karena
training harus dilaksanakan bersama sama dengan
setiap adanya perubahan proses kerja, peralatan kerja
baru atau penerapan alat bantu yang belum pernah
dipakai sebelumnya agar pekerja dapat menggunakan
secara terampil.
- Penyediaan waktu pemulihan atau recovery
Periode relaksasi otot dpt mencegah kelelahan dan
cedera otot.
Adanya rotasi jadwal istirahat dpt mengurangi
pengerahan tenaga fisik.
Manual handling.ppt
Manual handling.ppt

Manual handling.ppt

  • 1.
    MANUAL HANDLING  ManualHandling : Suatu pekerjaan yang berkaitan dengan mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik, menahan dan atau dengan pengerahan seluruh badan.  Manual Handling meliputi : transportasi beban dan suport beban dalam suatu sikap tubuh yang statis, menurunkan atau melemparkan beban dari satu tempat ke tempat lainnya yang dituju atau dari satu orang ke orang lain.
  • 2.
    Faktor Resiko ManualHandling Faktor faktor resiko yang dominan berkaitan dengan terjadinya cedera akibat pekerjaan manual handling :  Sikap tubuh yang tidak alamiah dan dipaksakan (badan membungkuk, dan memuntir kesamping, jongkok, berlutut)  Gerakan Berulang ( sering menjangkau, mengangkat dan membawa objek)  Pengerahan tenaga berlebihan ( membawa, mengangkat objek kerja yang terlalu berat)  Sikap kerja yang statis ( harus mempertahankan sikap diam untuk waktu yang lama pada satu jenis aktivitas)
  • 3.
    Jenis Kecelakaan kerjadi tempat kerja
  • 4.
    Efek Pekerjaan ManualHandling  Cedera dan Nyeri Pinggang - cedera pinggang dan punggung, cedera pada kaki, kejang pada perut.  Pinggang adalah bagian yang rentan oleh karena mekanisasi tubuh manusia dan tipe jaringan serta struktur yang membentuk tulang belakang.  Contoh : seorang pekerja mengangkat beban seberat 10 kg, dengan jarak kedepan dari tubuh adalah 50 cm, maka akan menghasilkan tekanan kompresif pada disk di titik fulkrum sekitar 200kg. Tekanan kompresif tersebut 20 kali lebih berat dari berat objek/beban yang diangkat. Tidak hanya jarak beban dari tubuh yang menyumbangkan tekanan kompresif yang besar, tetapi juga berat tubuh yang membungkuk ke depan. Tidak hanya otot pada bagian belakang yang bekerja untuk menopang beban, tetapi juga berat tubuh bagian atas. Jika seseorang tidak mengangkat objek sekalipun, tekanan kompresif yg besar tetap dihasilkan hanya untuk mempertahankan tubuh didalam posisi membungkuk kedepan.
  • 5.
  • 6.
    Susunan dan BagianTulang Belakang
  • 7.
  • 8.
    Manajemen Resiko Pekerjaan ManualHandling  Identifikasi Resiko Manual Handling * Pengecekan catatan cedera dan kecelakaan kerja ditempat kerja. * Wawancara dengan pekerja dan perwakilan anggota P2K3 * Survai tempat kerja
  • 9.
    Proses Manajemen RisikoPekerjaan Manual Handling
  • 10.
  • 11.
    Lanjutan :  Aspekaspek pekerjaan manual handling yang dapat dinilai antara lain : * Tindakan dan pergerakan pekerja ( action dan movement) * Layout tempat kerja dan stasiun kerja * Posisi dan sikap kerja *Durasi dan frekuensi manual handling *Jarak dan tempat terhadap beban yang akan dipindahkan *Berat Beban * Pengerahan tenaga * Karakteristik beban dan peralatan kerja * Organisasi dan lingkungan kerja * Ketrampilan kerja dan pengalaman kerja * Karakteristik personel pekerja, pakaian kerja.
  • 12.
    Penilaian Resiko ManualHandling Proses Penilaian resiko pada pekerjaan yang berkaitan dengan manual handling dapat juga dilakukan dengan menentukan berbagai resiko cedera yang lebih spesifik dalam kelompok faktor sebagai berikut : 1. Tugas tugas atau pekerjaan (Task) 2. Beban/Objek (Load) 3. Lingkungan Kerja (The Working Environment) 4. Kemampuan Individu (Individu Capability)
  • 13.
    Faktor Tugas tugasatau pekerjaan (Task)
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
    Pengendalian Risiko ManualHandling Suatu proses untuk menghilangkan atau menurunkan faktor resiko yang telah diidentifikasi dan dinilai sebelumnya. Dimana aktivitas manual handling tidak dapat dihindarkan maka diperlukan proses penilaian manual handling untuk mendapatkan langkah langkah yang tepat untuk mengurangi resiko cedera sampai batas terendah yang dapat diterima tanpa resiko yang dapat menyebabkan cedera atau kecelakaan kerja. Perbaikan ergonomi adalah membuat perubahan untuk menyesuaikan antara tuntutan tugas tugas yang dikerjakan dengan kemampuan, kebolehan dan limitasi pekerja. Pada dasarnya setiap perbaikan untuk pengendalian resiko dapat mengikuti control hierachy yang telah lazim digunakan.
  • 23.
    Jenis Pengendalian Resiko 1.Rekayasa Teknik ( Engineering Control) - Penggunaan Alat Bantu Mekanik ( Alat bantu mekanik yang tersedia dipasaran, perlu pertimbangan dlm pemilihan dan disesuaikan dengan jenis pekerjaan manual handling yang banyak dikerjakan ditempat kerja). - Perbaikan Layout Pekerjaan ( Hal ini dimaksudkan untuk menjamin posisi yang optimum pada penyimpanan objek kerja. Penempatan objek harus diatur sedemikian rupa dengan cara objek yang paling berat berada di power zone pekerja, dan yg lebih ringan dpt ditempatkan diatas dan dibawah power zone.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 28.
    Rekayasa Teknik - PemindahanBenda Benda yang mengganggu
  • 29.
    Rekayasa Teknik - LingkunganKerja Lingkungan kerja seperti temperatur, ventilasi, pencahayaan, kebisingan, vibrasi dll, harus sesuai dengan standar yang diperkenankan. - Buat Objek Kerja lebih mudah dipegang
  • 30.
    Rekayasa Teknik - Redesainobjek kerja menjadi lebih kecil atau lebih mudah untuk dikerjakan- apabila memungkinkan maka setiap objek kerja harus dibungkus lebih kecil atau secara kuantitas lebih mudah dikerjakan.
  • 31.
    Rekayasa Teknik - RedesainPekerjaan Dari menarik objek menjadi mendorong objek, secara prinsip bahwa tenaga yang dikeluarkan untuk pekerjaan menarik objek lebih besar dari pada mendorong objek. Hal ini dapat dilakukan dengan perbaikan landasan kerja, memberikan roda tambahan pada landasan objek kerja.
  • 32.
    Jenis Pengendalian Resiko 2.Pengendalian Administratif (Administrative Control) Perbaikan administratif manual handling adalah termasuk merubah praktek kerja atau merubah cara kerja. Perbaikan ini memerlukan monotoring yg terus menerus dari pihak manajemen dan umpan balik dari para pekerja untuk memastikan bahwa implementasi sarana perbaikan telah dapat berjalan secara efektif. - Keterlibatan Organisasi Pekerja - Penggunaan petunjuk petunjuk yang spefisik dari industri - Penyediaan pekerjaan yang bervariasi
  • 33.
    Pengendalian Administrative - TimKerja Jika objek kerja yang dikerjakan terlalu berat, sulit atau tidak aman jika dikerjakan secara individu. Khusus pekerjaan mengangkat beban, sebaiknya kita menggunakan tim lifting sebagai sarana yang temporer sampai suatu perbaikan yang bersifat permanen dapat diketemukan. Tim lifting adalah dua orang atau lebih dengan antropometri tinggi badan yang hampir sama. Tim lifting yang dikerjakan oleh dua orang akan dapat mengurangi beban setengahnya.
  • 34.
  • 35.
    Pengendalian Administrative - Buatobjek kerja menjadi lebih ringan
  • 36.
  • 37.
    Lanjutan - Buat objekkerja menjadi lebih stabil
  • 38.
    Lanjutan - Buat objekkerja menjadi kurang berbahaya pada saat dikerjakan
  • 39.
    Lanjutan - Modifikasi praktekkerja ( diatas pertengahan paha, dibawah bahu dan dekat dengan badan )
  • 40.
    Lanjutan - Penyelenggaraan Training Trainingbukanlah suatu perbaikan ergonomi, karena training harus dilaksanakan bersama sama dengan setiap adanya perubahan proses kerja, peralatan kerja baru atau penerapan alat bantu yang belum pernah dipakai sebelumnya agar pekerja dapat menggunakan secara terampil. - Penyediaan waktu pemulihan atau recovery Periode relaksasi otot dpt mencegah kelelahan dan cedera otot. Adanya rotasi jadwal istirahat dpt mengurangi pengerahan tenaga fisik.