Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang pelaksanaan pembelajaran sosial emosional tentang manajemen diri untuk siswa kelas 7. Pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat mengenali dan mengelola emosi mereka dengan baik, termasuk menggunakan teknik kesadaran penuh. Kegiatannya meliputi drama peran, diskusi, dan refleksi untuk membantu siswa mempraktikkan manajemen emosi yang sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan pembelajaran, dimana peserta belajar tentang konsep-konsep Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) melalui video. Peserta kemudian berlatih menyusun TP dan ATP berdasarkan CP melalui diskusi kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan kegiatan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Terdapat penjelasan mengenai proses merumuskan tujuan pembelajaran dengan menganalisis kompetensi dan ruang lingkup materi pada elemen capaian pembelajaran, serta contoh penerapannya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan TIK.
Dokumen ini merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran sosial emosional tentang mengenal emosi diri untuk siswa kelas 7. Pelajaran ini bertujuan untuk mengenalkan roda emosi Plutchik, mengeksplorasi macam-macam emosi, dan mempraktikkan kesadaran diri. Kegiatannya meliputi presentasi roda emosi, identifikasi emosi melalui ekspresi wajah, berbagi pengalaman emosi secara kelompok, dan refleksi diri
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan pembelajaran, dimana peserta belajar tentang konsep-konsep Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) melalui video. Peserta kemudian berlatih menyusun TP dan ATP berdasarkan CP melalui diskusi kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan kegiatan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Terdapat penjelasan mengenai proses merumuskan tujuan pembelajaran dengan menganalisis kompetensi dan ruang lingkup materi pada elemen capaian pembelajaran, serta contoh penerapannya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan TIK.
Dokumen ini merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran sosial emosional tentang mengenal emosi diri untuk siswa kelas 7. Pelajaran ini bertujuan untuk mengenalkan roda emosi Plutchik, mengeksplorasi macam-macam emosi, dan mempraktikkan kesadaran diri. Kegiatannya meliputi presentasi roda emosi, identifikasi emosi melalui ekspresi wajah, berbagi pengalaman emosi secara kelompok, dan refleksi diri
Ada 2 aliran psikologi pembelajaran yaitu behaviorisme yang menekankan pembelajar sebagai individu pasif, dan konstruktivisme yang menekankan pembelajar harus menemukan informasi baru secara mandiri. Terdapat 4 prinsip konstruktivisme yaitu pengetahuan dibangun sendiri, tidak dapat dipindahkan, terus dikembangkan, dan pembelajar membantu pembelajar.
Rangkuman slot pengajaran kelas prasekolah tentang emosi diri. Topik utama adalah mengenal pasti emosi sendiri dan orang lain berdasarkan situasi. Aktiviti termasuk memecahkan puzzle untuk memperkenalkan emosi, menyatakan makanan yang disukai, melakonkan situasi untuk mengenal pasti emosi, dan menyanyi lagu.
Pedagogi Bahasa Melayu sekolah rendah - Konsep TeknikNineZero
Teknik pengajaran dan pembelajaran merangkumi beberapa teknik seperti sosiodrama, permainan bahasa, perbincangan dan bercerita. Sosiodrama melibatkan lakonan situasi untuk melatih penyelesaian masalah manakala permainan bahasa memberi faedah perkembangan fizikal, sosial dan kognitif. Perbincangan pula memupuk pemikiran kritis dan berkongsi pendapat. Teknik bercerita pula perlu memilih cer
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan pembelajaran, termasuk pendekatan investigasi kelompok, pendekatan analisis sosial, pendekatan pencapaian konsep, dan metode dialog Socrates. Berbagai metode pembelajaran dibahas seperti sosiodrama, model pembelajaran jigsaw, teknik kepala bernomor, dan teknik think-pair-share. Model pembelajaran berbasis masalah juga dijelaskan dengan lima langkah utamanya.
Metode Pesantren Ramadhan 1444 H-1.pptxRandiElpadri
Dokumen tersebut berisi doa dan puji-pujian untuk Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Doa tersebut memohon agar sholawat dan salam dapat menyembuhkan hati, badan, dan penglihatan serta memberikan kebahagiaan.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan pembelajaran sosial emosional di SMP N 1 Sragen. Pembelajaran sosial emosional merupakan proses kolaboratif antar seluruh komunitas sekolah untuk membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif siswa. Guru membahas langkah-langkah untuk menerapkannya di kelas melalui pembuatan kesepakatan kelas dan teknik STOP untuk menenangkan diri.
Modul ini memberikan informasi umum tentang pelajaran bahasa Inggris untuk siswa kelas X tentang pengenalan diri dan ucapan selamat. Modul ini mencakup tujuan pembelajaran, profil siswa, model pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian.
Metode pembelajaran yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi pendekatan investigasi kelompok, pendekatan analisis sosial, pendekatan pencapaian konsep, metode Socrates, metode sosiodrama dan bermain peranan, model pembelajaran Jigsaw, teknik Kepala Bernomor, teknik Think Pair Share, dan model pembelajaran berbasis masalah. Metode-metode tersebut dirancang untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ada 2 aliran psikologi pembelajaran yaitu behaviorisme yang menekankan pembelajar sebagai individu pasif, dan konstruktivisme yang menekankan pembelajar harus menemukan informasi baru secara mandiri. Terdapat 4 prinsip konstruktivisme yaitu pengetahuan dibangun sendiri, tidak dapat dipindahkan, terus dikembangkan, dan pembelajar membantu pembelajar.
Rangkuman slot pengajaran kelas prasekolah tentang emosi diri. Topik utama adalah mengenal pasti emosi sendiri dan orang lain berdasarkan situasi. Aktiviti termasuk memecahkan puzzle untuk memperkenalkan emosi, menyatakan makanan yang disukai, melakonkan situasi untuk mengenal pasti emosi, dan menyanyi lagu.
Pedagogi Bahasa Melayu sekolah rendah - Konsep TeknikNineZero
Teknik pengajaran dan pembelajaran merangkumi beberapa teknik seperti sosiodrama, permainan bahasa, perbincangan dan bercerita. Sosiodrama melibatkan lakonan situasi untuk melatih penyelesaian masalah manakala permainan bahasa memberi faedah perkembangan fizikal, sosial dan kognitif. Perbincangan pula memupuk pemikiran kritis dan berkongsi pendapat. Teknik bercerita pula perlu memilih cer
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan pembelajaran, termasuk pendekatan investigasi kelompok, pendekatan analisis sosial, pendekatan pencapaian konsep, dan metode dialog Socrates. Berbagai metode pembelajaran dibahas seperti sosiodrama, model pembelajaran jigsaw, teknik kepala bernomor, dan teknik think-pair-share. Model pembelajaran berbasis masalah juga dijelaskan dengan lima langkah utamanya.
Metode Pesantren Ramadhan 1444 H-1.pptxRandiElpadri
Dokumen tersebut berisi doa dan puji-pujian untuk Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Doa tersebut memohon agar sholawat dan salam dapat menyembuhkan hati, badan, dan penglihatan serta memberikan kebahagiaan.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan pembelajaran sosial emosional di SMP N 1 Sragen. Pembelajaran sosial emosional merupakan proses kolaboratif antar seluruh komunitas sekolah untuk membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif siswa. Guru membahas langkah-langkah untuk menerapkannya di kelas melalui pembuatan kesepakatan kelas dan teknik STOP untuk menenangkan diri.
Modul ini memberikan informasi umum tentang pelajaran bahasa Inggris untuk siswa kelas X tentang pengenalan diri dan ucapan selamat. Modul ini mencakup tujuan pembelajaran, profil siswa, model pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian.
Metode pembelajaran yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi pendekatan investigasi kelompok, pendekatan analisis sosial, pendekatan pencapaian konsep, metode Socrates, metode sosiodrama dan bermain peranan, model pembelajaran Jigsaw, teknik Kepala Bernomor, teknik Think Pair Share, dan model pembelajaran berbasis masalah. Metode-metode tersebut dirancang untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Aku bisa...
Pelajaran: Sosial
Emosional
Topik: Manajemen
Diri
Kelas: 7
Hari/Tanggal:
Capaian pembelajaran: murid dapat
mengetahui cara mengelola emosi
Pada akhir pembelajaran ini, murid diharapkan dapat:
• Mengeksplorasi cara-cara mengelola emosi yang muncul
• Mengidentifikasi pengelolaan emosi diri yang tepat
• Menggunakan praktik kesadaran penuh (mindfulness) dalam upaya mengelola
emosi
Struktur pembelajaran: (Guru telah mempersiapkan isi ruang kelas yang nyaman
dan menenangkan; dapat berupa dekorasi kelas ataupun dengan memainkan
lagu/instrumen. Menyambut setiap murid yang masuk dengan sapaan)
Kegiatan awal (Pembukaan hangat)
• Berikan kesempatan pada murid untuk saling berinteraksi (termasuk dengan
guru)
• Guru mengajak murid untuk hening sejenak dengan latihan bernapas; dapat
menggunakan teknik STOP, five finger breathing, body scanning (observasi diri),
dan dapat menutup dengan gratitude note / affirmation (ungkapan rasa
syukur/motivasi diri)
• Guru membagikan tiga hal yang disyukuri, kemudian mendorong murid untuk
turut menyampaikan tiga hal yang disyukuri di hari itu
Kegiatan Inti
Salah satu metode yang dapat digunakan adalah bermain peran.
Guru telah menyediakan beberapa pilihan skenario berisikan situasi-situasi
umum yang dapat mendorong reaksi emosional yang kuat.
Tujuan pembelajaran:
• Manajemen diri (emosi dan perasaan)
• Menumbuhkan empati dan saling menghormati
PPGP MODUL 2.2 "PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL" ANGKATAN 5, 2021.
2. Skenario harus yang akrab dengan situasi yang sering dialami murid, misalnya:
a. "Kamu telah menyelesaikan PR yang dikerjakan hingga tengah malam. Namun,
keesokan harinya kamu lupa membawa tugas tersebut ke sekolah"
b. "Saat tugas kelompok, pendapat kamu tidak didengarkan oleh teman-teman"
c. "Karena macet, kamu terlambat datang ke sekolah dan akhirnya mendapatkan
hukuman"
d. "di rumah, kakak/adik memakan snack yang kamu simpan di kulkas, dan saat
kamu menegur mereka terjadi perselisihan. Kalian semua yang mendapat hukuman
dari orang tua"
(skenario dapat disesuaikan dengan konteks masing-masing murid yang diajarkan
- pilihlah yang paling umum terjadi)
Panduan bermain peran (kolaboratif):
Bermain peran
• Bagi siswa dalam kelompok kecil (3-4 orang)
• Berikan instruksi agar masing-masing kelompok dapat memilih salah satu dari
pilihan skenario
• Persiapkan drama singkat (durasi 1 menit) yang menggambarkan isi skenario
yang dipilih
• Setiap anggota kelompok terlibat dalam drama yang akan ditampilkan
Penonton dan penampil:
• Persiapkan panduan masukan dan refleksi yang akan diisi oleh semua murid
• Pertanyaan panduan: 1) Emosi apa saja yang dimunculkan setiap karakter? 2)
menurutmu, kenapa karakter-karakter tersebut mengalami emosi demikian? 3)
bagaimana sebaiknya mereka merespon kejadian tersebut?
• Pertanyaan refleksi:1) Coba posisikan dirimu dalam situasi salah satu dari
karakter yang ditampilkan, apa yang akan kamu lakukan? 2) apakah kamu
pernah mengalami situasi serupa atau yang tidak menyenangkan? jelaskan
situasinya dan apa emosi saja emosi yang kamu rasakan saat itu? bagaimana
kamu merespon situasi tersebut? 3) apa menurut kamu respon yang tepat
dalam menyikapi situasi yang tidak menyenangkan?
Masing-masing kelompok menyampaikan masukannya dengan tiga poin berikut
ini:
• Apresiasi: hal-hal yang menarik dari penampilan kelompok
• Peningkatan: hal-hal apa yang dapat ditingkatkan dari penampilan
• Motivasi: apa saja hal baru yang kamu pelajari dari tampilan drama kelompok
Setelah penampilan satu kelompok, satu perwakilan dari kelompok-kelompok lain
secara bergantian menyampaikan tiga poin masukan terhadap kelompok
penampil.
PPGP MODUL 2.2 "PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL" ANGKATAN 5, 2021.
3. (aktivitas ini dapat diterapkan selama beberapa pertemuan kelas)
Setelah semua anggota kelompok telah selesai menampilkan drama singkatnya,
• Guru melanjutkan dengan mengajak siswa menonton video singkat tentang
cara mengelola emosi menggunakan latihan kesadaran penuh
• Murid mengidentifikasi mengapa latihan kesadaran penuh dapat membantu
pengelolaan emosi diri
• Dalam jurnal refleksi, berikan kesempatan pada murid untuk menuliskan cara
alternatif menggunakan salah satu teknik latihan kesadaran penuh saat
berhadapan dengan situasi yang tidak menyenangkan
Kegiatan penutup (penutupan optimis)
- Berikan apresiasi atas usaha murid selama kegiatan dan aktivitas yang dilakukan
dengan cara mengajak murid untuk membentuk sebuah lingkaran. Masing-masing
menyampaikan satu umpan balik dan hal menarik yang dipelajari (dalam satu kata
yang mewakili - satu kata untuk umpan balik, dan satu kata untuk hal menarik) dan
apa yang akan mereka lakukan untuk mempraktikkan pelajaran saat mereka
kembali ke rumah masing-masing
Refleksi Guru: (Selesai mengajar, ambilah waktu sejenak untuk melakukan refleksi
diri dan hasil pembelajaran)
• Apa saja emosi dan perasaan Anda saat ini?
• Bagaimana keadaan secara fisik? apa yang dapat dirasakan?
• Apa pendapat Anda mengenai kegiatan pembelajaran yang dilangsungkan:
apakah topik sesuai dengan kebutuhan murid? apakah kegiatan dan metode
yang dipakai dapat menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi
manfaat bagi murid? Berikan bukti/contoh yang Anda temukan
• Apakah yang perlu menjadi perhatian untuk pertemuan dan topik
pembelajaran berikutnya?
• Berikan apresiasi untuk diri anda sebagai Guru yang telah melaksanakan
pembelajaran hari ini dan hadir bagi murid.
PPGP MODUL 2.2 "PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL" ANGKATAN 5, 2021.