Makalah ini membahas tentang manajemen kelas dan komponen-komponen dalam pengelolaan kelas. Terdapat pembahasan mengenai konsep dasar manajemen kelas, tujuan manajemen kelas, ruang lingkup manajemen kelas, dan komponen-komponen yang harus dipenuhi agar guru dapat mengelola kelas dengan baik."
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
Managemen kelas
1. Makalah Manajemen kelas dan komponen-komponen dalam pengelolaan
kelas
( untuk memenuhi tugas Manajemen Kelas )
Dosen pengampu Fitri Anjaswuri, M.Pd
Disusun Oleh :
Genia Putri Syalshadilla 037119030
Fadila Mariyam 037119035
Dyanniza Saidha 037119040
Silvia Hamzari 037119041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
2. i
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL MAKALAH :
“MANAJEMEN KELAS DAN KOMPONEN-KOMPONEN DALAM
PENGELOLAAN KELAS”
Yang bertujuan untuk : menyelesaikan tugas Manajemen kelas
Telah diketahui dan disetujui oleh :
Dosen pengampu
(Fitri Anjaswuri, M.Pd)
3. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Manajemen kelas dan komponen-
komponen dalam pengelolaan kelas”.
Kami sadar bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, baik
dari segi penyusunan maupun kelegkapan danketepatan isi makalah. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak terhadap makalah kami.
Demikian makalah ini disusun agar dapat bermanfaat, diterima dan digunakan
sebagai acuan untuk makalah-makalah selanjutnya.
Bogor, Maret 2020
Penyusun
4. iii
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................................ 1
1.3 TUJUAN PENULISAN.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 2
A. KONSEP DASAR MANAJEMEN KELAS.......................................................................... 2
1. DEFINISI MANAJEMEN KELAS.................................................................................. 2
2. TUJUAN MANAJEMEN KELAS................................................................................. 6
3. RUANG LINGKUP MANAJEMEN KELAS.................................................................... 6
4. KONSEP DASAR MANAJEMEN................................................................................. 7
B. KOMPONEN-KOMPONEN DALAM PENGELOLAAN KELAS .......................................... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 15
A. KESIMPULAN............................................................................................................. 15
B. SARAN ....................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16
5. 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manajemen kelas sangatlah penting dalam proses nyata pembelajaran
dikelas, karena tanpa adanya pengelolaan, suatu kelas akan terasa tidak hidup.
Namun rendahnya pengetahuan, informasi tentang apa itu manajemen kelas
memberikan banyak kekurangan di dalam pembelajaran. Misalnya pada saat
pembelajaran berlangsung, pengelolaan kelas kurang maksimal sehingga kegiatan
belajar mengajar kurang maksimal pula.
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsure-unsur
manusiawi adalah suatu proses dalam mencapai tujuan pengajaran.Dalam
mencapai tujuan pengajara maka diperlukan interaksi antara pendidik dengan anak
didiknya. Pendidik berusaha mengatru lingkungan belajar bagi anak didik Untuk
itu bagi pendidik diperlukan pemilihan strategi dan metode mengajar yang tepat
sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efesien dalamproses belajar
mengajar.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Manajemen Kelas
1. Apa yang dimaksud manajemen kelas?
2. Bagaimana tujuan dari pengelolaan kelas ?
3. Apa saja ruang lingkup manajemen kelas ?
4. Apa saja konsep dasar manajemen ?
Komponen-komponen dalam pengelolaan kelas
1. apakah yang dimaksud dengan pengelolaan kelas?
2. apa peran guru dalam strategi pengelolaan kelas?
3. bagaimanakah prinsip-prinsip dalam pengelolaan kelas?
4. bagaimana penerapan sistem dalam pengelolaan kelas?
5. apa saja komponen-komponen yang harus dipenuhi agar guru dapat
mengelola kelas dengan baik?
6. 2
6. bagaimana indikator yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur kesuksesan
guru dalam mengelola kelas?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Manajemen Kelas
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan manajemen kelas.
2. Dapat memahami tujuan-tujuan dari pengelolaan kelas.
3. Dapat mengetahui ruang lingkup manajemen kelas.
4. Dapat mengetahui konsep dasar manajemen.
Komponen-komponen dalam pengelolaan kelas
1. mengetahui pengertian dari pengelolaan kelas
2. mengetahui peran guru dalam strategi pengelolaan kelas
3. mengetahui prinsip-prinsip dalam pengelolaan kelas
4. mengetahui bagaimana penerapan sistem dalam pengelolaan kelas
5. mengetahui komponen-komponen yang harus dipenuhi agar guru
dapatmengelola kelas dengan baik
6. mengetahui indikator yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur kesuksesan
gurudalam mengelola kelas.
BAB II PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR MANAJEMEN KELAS
1. DEFINISI MANAJEMEN KELAS
Pengertian manajemen kelas dari beberapa pakar antara lain :
Weber .W.A. (1988), mendefenisikan manajemen kelas sebagai compleks
of teaching behavior of teacher efficient instruction” yang mengandung
pengertian bahwa segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana
belajar yang efektif dan menyenangkan serta memotivasi murid agar dapat
belajar dengan baik. Eferstson dan Emmer mendeskripsikan manajemen
sebagai “those teacher behavior that produceshigh levels of student
infolfoment classroom activities and minimize student behaviors that
7. 3
interfiris with dan pencapaianthe teachers or other students work and
efficient use of instructional time (1998).1
Houston et al (1988), menegaskan bahwa “ Without effective
mamanagement the learning process student for interfering with
instruction“, yang mengandung pengertian bahwa tanpa manajemen yang
efektif proses belajar mengajar menjadi kacau sehingga guru akan
menegur murid-muridnya yang menggagu proses belajar mengajar.
Johson dan Bany, (1970) menguraikan bahwa manajemen kelas adalah
merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan,
memahami, mendiagnosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan
suasan kelas terhadap aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam
manajemen kelas adalah: sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi
kelas, tindakan seleksi dan kreatif.
Adnan Sulaeman (2009) mendefinisikan manajemen kelas merupakan
serangkaian perilaku guru dalam upaya menciptakan dan memelihara
kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan belajar
mencapai tujuan belajar secara efesien atau memungkinkan pesrta didik
belajar dengan baik.
Ahmad Sulaiman, (1995) mendefinisikan manajemen kelas adalah segala
usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang
efektif yang menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar
dengan baik sesuai kemampuan.2
Selaian definisi di atas, definisi manajemen kelas atau pengelolaan kelas
yang dipetik dari informasi Pendidikan Nasional bahwa ada lima definisi
pengelolaan kelas sebagaimana berikut ini.
1. Pengelolaan kelas yang bersifat otoritatif, yakni seperangkat kegiatan
guru untuk menciptakan dan memertahankan ketertiban suasana kelas, disiplin
sangat diutamakan.
2. Pengelolan kelas yang bersifat permisif, yakni pandangan ini
menekankan bahwa tugas guru ialah memaksimalkan perwujudan kebebasan
siswa. Dalam hal ini guru membantu siswa untuk merasa bebas melakukan hal
yang ingin dilakukannya. Berbuat sebaliknya berarti guru menghambat atau
menghalangi perkembangan anak secara alamiah.
1
https://books.google.co.id/books?id=qT1KDwAAQBAJ&pg=PA15&lpg=PA15&dq=weber+wa-
manajemen
2
http://rahmatululum.blogspot.com/2016/05/manajemen-kelas.html
8. 4
3. Pengelolaan kelas yang berdasarkan prinsip-prinsip pengubahan
tingkah laku (behavioral modification), yaitu seperangkat kegiatan guru untuk
mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau
meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan. Secara singkat, guru membantu
siswa dalam memelajari tingkah laku yang tepat melalui penerapan prinsip-prinsip
yang diambil dari teori penguatan (reinforcement).
4. Pengelolaan kelas sebagai proses penciptaan iklim sosio-emosional
yang positif di dalam kelas. Pandangan ini mempunyai anggaran dasar bahwa
kegiatan belajar akan berkembang secara maksimal di dalam kelas yang beriklim
positif, yaitu suasana hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa
dan siswa dengan siswa. Untuk terciptanya suasana seperti ini guru memegang
peranan kunci. Peranan guru ialah mengembangkan iklim sosio-emosional kelas
yang positif melalui pertumbuhan hubungan interpersonal yang sehat. Dengan
demikian, pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk
mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional
kelas yang positif.
5. Pengelolaan kelas yang bertolak dari anggapan bahwa kelas merupakan
sistem sosial dengan proses kelompok (group process) sebagai intinya. Dalam
kaitan ini dipakailah anggapan dasar bahwa pengajaran berlangsung dalam
kaitannya dengan suatu kelompok. Dengan demikian, kehidupan kelas sebagai
kelompok dipandang mempunyai pengaruh yang amat berarti terhadap kegiatan
belajar, meskipun belajar dianggap sebagai proses individual. Peranan guru ialah
mendorong berkembangnya dan berprestasinya sistem kelas yang efektif. Dengan
demikian, pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan
dan memertahankan organisasi kelas yang efektif (Depdikbud, 1982).
9. 5
PENDAPAT PARA AHLI
Weber .W.A Manajemen kelas sebagai compleks of teaching behavior of teacher efficient instruction” yang mengandung
pengertian bahwa segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar yang efektif dan
menyenangkan serta memotivasi murid agar dapat belajar dengan baik. Eferstson dan Emmer
mendeskripsikan manajemen sebagai “those teacher behavior that produceshigh levels of student
infolfoment classroom activities and minimize student behaviors that interfiris with dan pencapaianthe
teachers or other students work and efficient use of instructional time
Houston et al “ Without effective mamanagement the learning process student for interfering with instruction“, yang
mengandung pengertian bahwa tanpa manajemen yang efektif proses belajar mengajar menjadi kacau
sehingga guru akan menegur murid-muridnya yang menggagu proses belajar mengajar.
Johson dan Bany Manajemen kelas adalah merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan,
memahami, mendiagnosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasan kelas terhadap aspek-aspek
yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas adalah: sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas,
tindakan seleksi dan kreatif.
Adnan Sulaeman Manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upaya menciptakan dan memelihara kondisi
kelas yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan belajar mencapai tujuan belajar secara efesien
atau memungkinkan pesrta didik belajar dengan baik.
Ahmad Sulaiman Manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang
efektif yang menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan
10. 6
2. TUJUAN MANAJEMEN KELAS
Tujuan manajemen Kelas pada hakekatnya sudah terkandung pada tujuan
pendidikan secara umum. Menurut Sudirman (2000), tujuan manajemen kelas
adalah penyediaan pasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang
disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana
sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual,
emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa.
Suharsimi Arikunto,(2004), berpendapat bahwa tujuan manajemen kelas
adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera
tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Untuk lebih jelasnya
Arikuno menguraikan rincian tujuan Manajemen Kelas, sebagaimana berikut ini.
1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar
maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya
interaksi pembelajaran.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang
mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan siaoal,
emosional dan intelek siswa dalam belajar.
4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang
sosial,ekonomi,budaya,serta sifat-sifat individunya. Dirjen PUOD dan Dirjen
Dikdasmen, (1996).
3. RUANG LINGKUP MANAJEMEN KELAS
a. Manajemen kurikulum
Kurikulum adalah suatu cakupan kerja yang digunakan oleh seorang guru
sebagai pedoman yang akan dicapai di dalam proses belajar mengajar. Jadi
manajemen kurikulum adalah sebuah perencanaan atau pengarahan untuk
menyelesaikan kurukulum tersebut.
b. Manajemen peserta didik
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia baik dari jalur jenjang dan
jenis pendidikan tertentu. Jadi, manajemen peserta didik adalah suatu proses
kegiatan yang rencanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara
11. 7
kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang
bersangkutan) agar dapat mengikuti PBM dengan efektif dan efesien, UUSPN
(2003 ).
c. Kegiatan akademik
Kegiatan akademik dikategorikan sebagai kegiatan PBM (teaching),
diantaranya membuat persiapan sebelum mengajar, melaksanakan pengajaran
yang telah dipersiapkan, dan menilai sejauh mana pelajaran yang sudah disajikan
itu berhasil dan dikuasai peserta didik.
d. Kegiatan administratif
Kegiatan administratif dikategorikan sebagai kiegiatan "non teaching"
sebagai kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan guru bagi kelancaran
mengajarnya seperti kegiatan-kegiatan procedural, dan kegiatan organisasional.
Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya ruang lingkup manajemen kelas
dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
a. Fisik, pengelolaan kelas yang memfokuskan pada hal-hal yang bersifat
fisik mencakup pengaturan siswa dalam belajar, ruang belajar, dan perabot kelas.
b. Nonfisik pengelolaan kelas yang memfokuskan pada aspek interaksi
siswa dengan siswa lainnya, siswa dengan guru dan lingkungan kelas atau
sekolahnya sebelum, selama, dan setelah pembelajaran. Atas dasar ini aspek
psikologis, social, dan hubungan interpersonal perlu diperhatikan. Imam gunawan.
4. KONSEP DASAR MANAJEMEN
a. Manajemen sebagai Ilmu
Manajemen telah dipelajarai lama dan telah dikaji, diorganisasikan menjadi
suatu rangkaian teori. Manajemen memerlukan disiplin-disiplin ilmu pengetahuan
lain dalam penerapannya untuk mencapai tujuan. Manajemen dalam upaya
mencapai tujuannya berdasarkan kaidah ilmiah dan sistematis.
b. Manajemen sebagai Seni
Diartikan bahwa manajer dalam mencapai tujuan banyak dipengaruhi oleh
keterampilan-keterampilan pribadi, bakat dan karakternya.
12. 8
c. Manajemen sebagai Proses
Manajemen sebagai proses karena dalam mencapai tujuan menggunakan
serangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Manajemen sebagai proses lebih diarahkan pada proses mengelola dan mengatur
pelaksanaan suatu pekerjaan, atau serangkain aktivitas dalam rangka mencapai
tujuan.
d. Manajemen sebagai Profesi
Manajemen sebagai profesi penekankan pada kegiatan yang dilakukan
sekelompok orang dengan menggunakan keahlian-keahlian tertentu. Keahlian-
keahlian tersebut diperoleh karena telah memenuhi syarat atau standart tertentu
dan diakui oleh masyarakat. Dengan keahlian tersebut seseorang dapat
memperoleh suatu status.
B. KOMPONEN-KOMPONEN DALAM PENGELOLAAN KELAS
1. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas berbeda dengan pengelolaan pembelajaran. Pengelolaan
pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
evaluasidan tindak lanjut dalam suatu pembelajaran. Sedangkan pengelolaan kelas
lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisiyang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport ,
penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas,
pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu,
penetapan normakelompok yang produktif), di dalamnya mencakup pengaturan
orang (peserta didik)dan fasilitas.Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu
pengelolaan dan kelas.Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “kelola”
ditambah awalan “pe” danakhiran “an”. Istilah lain dari pengelolaan adalah
“manajemen”. Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa Inggris, yaitu
management yang berartiketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan.Hadari
Nawawi memandang kelas dari dua sudut, yaitu:
1. Kelas dalam arti sempit yakni tempat sejumlah siswa berkumpul
untukmengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam pengertian tradisional
inimengandung sifat statis karena sekadar menunjuk pengelompokan
siswamenurut tingkat perkembangan yang antara lain didasarkan pada batas
umurkronologis masing-masing.
2. Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan
bagiandari masyarakat sekolah yang sebagai suatu kesatuan diorganisasi menjadi
unitkerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
belajarmengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
13. 9
Maka pengelolaan kelas merupakan usaha sadar atau keterampilan
seorangguru untuk menciptakan, mengatur, dan memelihara kegiatan proses
belajarmengajar secara sistematis dan kondusif yang mengarah pada penyiapan
sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi atau kondisi
proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai.
2. Peran Guru dalam Strategi Pengelolaan Kelas
Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses
pendidikansecara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor
yang pentingdalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam
kelas. Oleh karenaitu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya,
guru yangkompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang
efektif dan akanlebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa
berada pada tingkatyang optimal. Adam dan Decey mengemukakan peranan guru
dalam proses belajarmengajar adalah sebagai berikut: (a) guru sebagai
demonstrator, (b) guru sebagai pengelola kelas, (c) guru sebagai mediator dan
fasilitator dan (d) guru sebagaievaluator.Guru sebagai pengelola kelas harus
memiliki managemen kelas, tanpakemampuan ini maka performence dan karisma
guru akan menurun, bahkankegiatan pembelajaran bisa kacau tanpa tujuan.
Guru sebagai pengelola kelas bertugas membuat anak didik betah tinggal di
kelas dengan motivasi yang tinggiuntuk senantiasa belajar di dalamnya. Beberapa
fungsi guru sebagai pengelola kelasadalah merancang tujuan pembelajaran,
mengorganisasi beberapa sumber pembelajaran, memotivasi yang bisa dilakukan
dengan memberi hukuman ataureward, mendorong, dan menstimulasi siswa serta
mengawasi segala sesuatuapakah berjalan dengan lancar apa belum dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran.
3. Prinsip-Prinsip dalam Pengelolaan Kelas
Secara umum faktor yang mempengaruhi manajemen kelas dibagi
menjadidua golongan yaitu, faktor intern dan faktor ekstern siswa. Faktor intern
siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku. Kepribadian
siswa dengaciri-ciri khasnya masing-masing menyebabkan siswa berbeda dari
siswa lainnyasacara individual. Perbedaan sacara individual ini dilihat dari segi
aspek yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis.Faktor ekstern siswa
terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa,
pengelompokan siswa, jumlah siswa, dan sebagainya. Masalah jumlah siswa di
kelas akan mewarnai dinamika kelas. Semakin banyak jumlah siswadi kelas akan
cenderung lebih mudah terjadi konflik begitu sebaliknya.Dalam rangka
memperkecil masalah gangguan dalam kelas, prinsip-prinsip pengelolaan kelas
dapat dipergunakan yaitu:
14. 10
• Hangat dan antusias
kehangatan dan keantusiasan guru dapat memudahkanterciptanya iklim
kelas yang menyenangkan yang merupakan salah satu syarat bagi kegiatan
belajar-mengajar yang optimal.
• Tantangan
penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan
yangmenantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar
sehinggamengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
• Bervariasi
Penggunaan variasi dalam media, gaya mengajar guru, pola interaksiantara
guru dan anak didik merupakan kunci pengelolaan kelas untukmenghindari
kejenuhan serta pengulangan-pengulangan aktivitas yangmenyebabkan
menurunnya kegiatan belajar dan tingkah laku positif siswa.
4. Penerapan Sistem dalam Pengelolaan Kelas
Mengelola kelas merupakan pembuatan keputusan-keputusan
yangdirencanakan bukan keputusan-keputusan spontan yang diambil dalam
keadaandarurat jika seorang guru dalam keadaan marah dan frustasi terhadap
siswa. Setelahguru tenang kembali ia merasa bahwa hukuman tersebut terlalu
berat apabila telah
terjadi lagi pelanggaran serupa oleh siswa lain haruskah guru berbuat seperti
itulagi? Jika demikian, ia bertindak tidak adil tetapi tidak bertindak demikian, ia
tidakkonsisten biasanya antisipasi terhadap timbulnya masalah-masalah di kelas
akanmenolong guru dari dilema-lema seperti itu. Dasar dari pendekatan yaitu
bahwa perilaku yang baik di kelas sebagian dapat dibentuk dengan cara
memberikanganjaran atau tidak.
• Teknik mendekati
bila seorang siswa mulai bertingkah, satu teknik yang biasanya efektif yaitu
teknik mendekatinya. Kehadiran guru bisa membuatnyatakut, dan karena itu dapat
menghentikannya dari perbuatan yang disruptif ,tanpa perlu menegur andai kata
siswa mulai menampakan kecenderungan berbuat nakal, memindahkan tempat
duduknya ke meja guru dapat berefek preventif.
15. 11
• Teknik memberikan isyarat,
apabila siswa berbuat penakalan kecil, guru dapatmemberikan isyarat bahwa
ia sedang diawasi. Isyarat tersebut dapat berupa petikan jari, pandangan tajam,
atau lambaian tangan.
• Teknik mengadakan humor
jika insiden itu kecil, setidaknya gurumemandang efek saja, dengan
melihatnya secara humoristis, guru akan dapatmempertahankan suasana baik,
serta memberikan peringatan kepada si pelanggar bahwa ia tahu tentang apa yang
akan terjadi.
5. Komponen-Komponen dalam Mengelola Kelas
Komponen-komponen keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
gurudalam mengelola kelas ini pada umumnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu
a) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan
kondisibelajar yang optimal (bersifat preventif)
Preventif adalah upaya sedini mungkin yang dilakukan oleh guru
untukmencegah terjadinya gangguan dalam pembelajaran. Keterampilan dalam
hal ini berhubungan dengan kompetensi guru dalam mengambil inisiatif
danmengendalikan pelajaran serta aktivitas yang berkaitan dengan keterampilan:
Sikap tanggap, perhatian, keterlibatan, ketidakacuhan, dan
ketidakterlibatansiswa dalam tugas-tugas di kelas. Siswa merasa bahwa
guru hadir bersamamereka dan tahu apa yang mereka perbuat. Kesan ini
ditunjukkan dengan cara: memandang secara seksama, bercakap-cakap,
bekerja sama, danmenunjukkan rasa persahabatan.
Memberi perhatian mampu menumbuhkan pengelolaan kelas yang efektif
pada beberapa kegiatan yang berlangsung pada waktu yang sama.
Membagi perhatian dapat dibedakan menjadi dua :
• Visual , mengalihkan pandangan dari satu kegiatan kepada kegiatan
yanglain dengan kontak pandang terhadap kelompok siswa atau individu;
• Verbal , guru dapat memberikan komentar, penjelasan, pertanyaan
dansebagainya terhadap aktivitas seorang siswa sementara ia memimpinkegiatan
siswa lain dan terlibat supervise pada aktivitas anak didik yang lain.
16. 12
Memusatkan perhatian kelompok terhadap tugas-tugas yang dilakukan.
Halini dapat dilakukan dengan cara :
Memberi tanda, dalam memulai proses belajar mengajar guru memusatkan
pada perhatian kelompok terhadap suatu tugas dengan memberi
beberapatanda, misalnya menciptakan atau membuat situasi tenang
sebelummemperkenalkan objek, pertanyaan, atau topik, dengan memilih
anak secararandom untuk meresponnya.
Pertanggungan jawab, guru meminta pertanggungjawaban anak didik
ataskegiatan dan keterlibatannya dalam suatu kegiatan. Setiap anak
didiksebagai anggota kelompok harus bertanggungjawab terhadap
kegiatansendiri maupun kegiatan kelompoknya. Misalnya dengan meminta
kepada anak didik untuk memperagakan, melaporkan hasil dan
memberikantanggapan.
Pengarahan dan petunjuk yang jelas, guru harus seringkali memberikan
pengarahan dan petunjuk yang jelas dan singkat dalam memberikan
pelajaran kepada anak didik, sehingga tidak terjadi kebingungan pada
dirianak didik. Pengarahan dan petunjuk dapat dilakukan pada seluruh
anggotakelas, kepada kelompok kecil, ataupun kepada individu dengan
bahasa dantujuan yang jelas.
b) Keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar
yang optimal (bersifat refresif dan perubahan tingkah laku)
Refresif adalah kemampuan guru mencari atau menemukan solusi yangtepat
untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam lingkungan pembelajaran.Strategi
untuk tindak perbaikan terhadap tingkah laku siswa yang terus-menerus
menimbulkan gangguan dan tidak mau terlibat dalam tugas di kelas,yaitu :
1. Modifikasi tingkah laku,
guru menganalisis tingkah laku anak didik yangmengalami masalah atau
kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkahlaku tersebut dengan
mengiplikasikan pemberian penguatan secarasistematis.
2. Pendekatan pemecahan masalah kelompok,
guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok
dengan cara:
- memperlancar tugas-tugas: mengusahakan terjadinya kerjasama yang
baikdalam pelaksanaan tugas
- memelihara kegiatan-kegiatan kelompok: memelihara dan
memulihkansemangat anak didik dan menangani konflik yang timbul.
17. 13
3. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah,
guru dapat menggunakan seperangkat arah untuk mengendalikan
tingkahlaku keliru yang muncul, dan ia mengetahui sebab-sebab dasar
yangmengakibatkan ketidakpatuhan tingkah laku tersebut serta
berusahauntuk menemukan pemecahannya
Sedangkan komponen komponen dalam pengelolaaan kelas yang
perludiperhatikan oleh guru adalah :
c) Kondisi dan situasi belajar yang mendukung
• KONDISI FISIK
1. Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar- Jenis kegiatan
(di dalam kelas/di ruang praktikum)- Jumlah siswa yang melakukan kegiatan
2. Pengaturan tempat duduk- Berbaris- Pengelompokan/individu-
Membentuk setengah lingkaran/lingkaran penuh- Berbentuk lingkaran- Ruang
kelas yang normal
3. Ventilasi dan pengaturan cahaya Ventilasi harus cukup menjamin
kesehatan siswa anatara lain jendelayang cukup besar agar cahaya matahari masuk
dan udara sehat.
4. Pengaturan penyimpanan barang-barangPenyimpanan barang hendaknya
disimpan ditempat khusus yang mudahdicapai, dan diatur sedemikian rupa
sehingga barang-barang tersebut segeradapat digunakan.
• KONDISI EMOSIONAL
1. Tipe Kepemimpinan Tipe Otoriter (diktator) yang dengan kondisi ini
siswa hanya akan aktifkalau ada guru sedangkan kalau tidak ada maka tidak akan
aktif. Aktivitas belajar mengajar sangat tergantung pada guru dan menuntut
banyak perhatiandari guru.Tipe demokratis lebih memungkinkan terbinanya sikap
persahabatanantara siswa dan guru. Sikap ini dapat membantu. Menciptakan iklim
yangmenguntungkan bagi terciptanya kondisi proses belajar mengajar
yangoptimal.
2. Sikap Guru Sikap guru menghadapi siswa yang melanggar peraturan
sekolahhendaknya tetap sabar dan bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa
tingkahlaku siswa dapat diperbaiki
3. Suara Guru Hendaknya dengan suara yang rendah tetapi cukup jelas
dengan volumesuara yang penuh.
18. 14
4. Pembinaan Raport Dengan hubungan baik guru dan siswa, diharapkan
siswa senantiasagembira, penuh gairah dan semangat.
Administrasi teknik
1. Absensi, pengelolaan absensi hendaknya dilakukan secara periodik.
2. Tempat bimbingan siswa, ruangan khusus untuk keperluan bimbingan
siswayang dilakukan guru, wali kelas, atau guru pembimbing sekolah
3. Tempat baca siswa
4. Tempat sampah
5. Catatan pribadi siswa, dengan catatan pribadi siswa, guru akan
mengenalsiswa secara lengkap termasuk latar belakang kehidupan siswa.
Dimensi pengelolaan kelas
1. Dimensi pencegahan, dimensi pencegahan (preventif) dapat
merupakantindakan guru dalam mengatur siswa dan peralatan atau format
belajarmengajar yang tepat. Dalam rangka pembinaan pengelolaan di sekolah
kitadapat menempuh berbagai usaha anatara lain :
a. Meningkatkan kesadaran diri dari guru
b. Meningkatkan kesadaran siswac. Sikap tulus dari gurud. Menemukan dan
pengenalan alternatif pengelolaane. Membuat kontrak sosial
2. Dimensi tindakan (action), dimensi tindakan merupakan kegiatan
yangdilakukan guru bila terjadi masalah pengelolaan. Adapun hal yang
bisadijadika pertimbangan bagi guru adalah :
a. Lakukan tindakan dan bukan ceramah
b. Gunakan “kontrol” kerja. Nyatakan peraturan dan konsekuensinya
3. Dimensi penyembuhan, dimensi penyembuhan dimaksudkan untuk
membinakontrak sosial yang tidak jalan. Bentuk dari situasi ini :
- Siswa melanggar sejumlah peraturan sekolah
- Siswa menolak konsekuensi- Siswa menolak sama sekali aturan khusus
yang sudah dibuat
6. Indikator Sebagai Tolak Ukur Kesuksesan Guru dalam Mengelola Kelas
19. 15
Ada beberapa indikator yang bisa digunakan sebagai tolak ukur bahwa
pengelolaan kelas dapat dikatakan berhasil adalah sebagai berikut :
1) Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan kelas.
2) Sebagai guru jika Anda pulang ke rumah tidak dalam keadaan yang
sangatlelah.
3) Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas (apa yang guru
inginkanterjadi contohnya cara masuk ke dalam kelas, mendiamkan siswa,
bekerjasecara bersamaan dan lain-lain) dan rutinitas kelas (apa yang siswa
lakukansecara otomatis misalnya tata cara masuk kelas, pergi ke toilet dan
lain-lain).Ingat prosedur kelas bukan peraturan kelas.
4) Guru melakukan pengelolaan kelas dengan mengorganisir prosedur-
prosedur,sebab prosedur mengajarkan siswa akan pentingnya tanggung
jawab.
5) Guru tidak mendisiplinkan siswa dengan ancaman-ancaman, dan
konsekuensi(stiker, penghilangan hak siswa dan lain-lain).
6) Guru mengerti bahwa perilaku siswa di kelas disebabkan oleh
sesuatu,sedangkan disiplin bisa dipelajari
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen kelas adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan guru di dalam
kelas, menciptakan, mempertahankan,dan memperbaiki kondisi kelas yang
optimal sehingga menjadi efektif dan efesien yang meliputi tujuan
pembelajaran,waktu, peralatan,fasilitas belajar dan pengelompokan siswa dalam
belajar. Tujuan yang hendak dicapai dalam manajemen kelas ini adalahagar setiap
anak dapat belajar dengan tertib sehingga tujuan bisa tecapai dengan baik. Dalam
pengelolaan kelas ini kegiatan-kegitan yang harus diperhatikan adalah mengatur
perserta didik dan mengatur fasilitas belajar.
Keterampilan pengelolaan kelas perlu dimiliki oleh guru, karena hal ini akan
membantu dalam pencapaian tujuan pembelajaran sendiri. Pengelolaan kelas
adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru yang ditujukan untuk
menciptakankondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses
pembelajaran yangkondusif dan maksimal. Pengelolaan kelas ditekankan pada
aspek pengaturan(management) lingkungan pembelajaran yaitu berkaitan dengan
pengaturan orang(siswa) dan barang/ fasilitas. Tujuan pengelolaan kelas adalah
menyediakan fasilitas bagi bermacam-macamkegiatan belajar siswa dalam
20. 16
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual di dalamkelas. Keterampilan dalam
pengelolaan kelas dapat bersifat preventif serta refresifdan tingkah laku. Namun
dalam penerapannya kadang terdapat masalah dalam pengelolaan kelas baik
secara individu maupun kelompok yang timbul dikarenakanadanya
keanekaragaman perilaku siswa.
B. SARAN
Makalah ini berisi tentang bagaimana seorang guru bisa memanage kelas
dengan baik. Untuk itu penulis berusaha mengungkap dengan sebaik-baiknya agar
kita sebagai seorang calon guru nanti tidak canggung lagi. Untuk itu hendaknya
kita jangan mencukupi sampai disini saja, karena masih banyak lagi hal-hal yang
terkait yang belum kita ketahui. Oleh karena itu, mari kita sama-sama lebih
mendalami lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/5530684/Makalah_PENGELOLAAN_KELAS_DALA
M_PEMBELAJARAN
http://perencenaan.blogspot.com/2011/10/bab-i-konsep-dasar-manajemen-
kelas.html