Dokumen tersebut membahas tentang parasitologi veteriner khususnya endoparasit. Singkatnya, dibahas mengenai hubungan ekologis antara parasit dan inangnya yaitu mutualisme, komensalisme, dan parasitisme. Selanjutnya dibahas pula beberapa jenis parasit penting beserta morfologi dan siklus hidupnya.
Dokumen tersebut membahas tentang leukosit dan prosedur hitung jenis leukosit. Terdapat 6 jenis utama leukosit yaitu basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit, dan monosit. Prosedur hitung jenis leukosit meliputi pengambilan contoh darah, pemeriksaan di bawah mikroskop, dan pengelompokkan 100 sel leukosit berdasarkan jenisnya.
Teks memberikan informasi mengenai ascariasis, penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides. Cacing ini banyak ditemukan di daerah tropis dengan sanitasi yang buruk. Gejalanya bervariasi dari tidak bergejala hingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan malnutrisi pada infeksi berat, terutama pada anak-anak. Diagnosis didasarkan pada temuan telur cacing pada tinja, sedangkan pengobatannya menggunak
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiurarika ferlianti
Dokumen ini membahas tentang dua jenis cacing parasit yaitu Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura. Ascaris lumbricoides adalah cacing bulat panjang dengan panjang 15-35 cm, sedangkan Trichuris trichiura memiliki kepala halus dan ekor gemuk dengan panjang 4-5 cm. Kedua cacing ini menghasilkan telur dengan karakteristik morfologi yang berbeda.
Dokumen tersebut membahas tentang parasitologi veteriner khususnya endoparasit. Singkatnya, dibahas mengenai hubungan ekologis antara parasit dan inangnya yaitu mutualisme, komensalisme, dan parasitisme. Selanjutnya dibahas pula beberapa jenis parasit penting beserta morfologi dan siklus hidupnya.
Dokumen tersebut membahas tentang leukosit dan prosedur hitung jenis leukosit. Terdapat 6 jenis utama leukosit yaitu basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit, dan monosit. Prosedur hitung jenis leukosit meliputi pengambilan contoh darah, pemeriksaan di bawah mikroskop, dan pengelompokkan 100 sel leukosit berdasarkan jenisnya.
Teks memberikan informasi mengenai ascariasis, penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides. Cacing ini banyak ditemukan di daerah tropis dengan sanitasi yang buruk. Gejalanya bervariasi dari tidak bergejala hingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan malnutrisi pada infeksi berat, terutama pada anak-anak. Diagnosis didasarkan pada temuan telur cacing pada tinja, sedangkan pengobatannya menggunak
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiurarika ferlianti
Dokumen ini membahas tentang dua jenis cacing parasit yaitu Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura. Ascaris lumbricoides adalah cacing bulat panjang dengan panjang 15-35 cm, sedangkan Trichuris trichiura memiliki kepala halus dan ekor gemuk dengan panjang 4-5 cm. Kedua cacing ini menghasilkan telur dengan karakteristik morfologi yang berbeda.
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
Buku pedoman ini memberikan panduan lengkap tentang pemeriksaan parasit malaria secara mikroskopis dan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT). Termasuk siklus hidup parasit, gejala klinis, alat dan prosedur pemeriksaan, interpretasi hasil, serta pengelolaan laboratorium malaria. Pedoman ini bertujuan meningkatkan mutu diagnosis malaria di seluruh fasilitas kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai parasit dan jamur penyebab penyakit pada manusia beserta gambaran mikroskopis dan gejalanya, diantaranya Strongyloides, Toxoplasma, Blastocystis, Isospora, Cryptosporidium, Microsporidium, Cryptococcus, Histoplasma, dan Candida.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa jenis cacing parasit pada manusia seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Onchocerca volvulus, dan Loa loa. Dokumen juga menjelaskan morfologi, siklus hidup, penyebaran geografis, dan penyakit yang ditimbulkan oleh masing-masing jenis cacing tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang mikosis superficial, dermatofitosis, dan non-dermatofitosis. Topik utama mencakup definisi, klasifikasi, etiologi, patogenesis, gejala klinis, dan diagnosis dari berbagai jenis infeksi jamur pada kulit seperti pitiriasis versicolor, tinea, dan piedra.
Dokumen tersebut membahas tentang Plasmodium malariae, vektor penularan malaria yaitu nyamuk Anopheles, siklus hidup parasit malaria, gejala, pencegahan, dan pengobatan malaria.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis leukosit beserta penjelasan mengenai hitungan dan penyebab peningkatan atau penurunan jumlah masing-masing jenis leukosit."
Salinan DIDIK MM Pengenalan jenis stadium & morfologi plasmodium malaria (1)....InstalasiLabParasito
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tujuan dan latar belakang pemeriksaan mikroskopis malaria, serta poin-poin diagnosa jenis Plasmodium penyebab malaria yaitu P. falciparum, P. vivax, P. malariae, P. ovale, dan artefak yang dapat ditemukan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang proses hematopoiesis khususnya sintesis leukosit. Ia menjelaskan tentang jenis-jenis leukosit beserta tahapan pembentukannya di sumsum tulang mulai dari sel induk hingga menjadi sel dewasa.
2. Dibahas pula tentang granulopoiesis yang membentuk granulosit dan monopoiesis yang membentuk monosit, melalui beberapa tahapan seperti mieloblas, promielosit, hingga
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
Buku pedoman ini memberikan panduan lengkap tentang pemeriksaan parasit malaria secara mikroskopis dan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT). Termasuk siklus hidup parasit, gejala klinis, alat dan prosedur pemeriksaan, interpretasi hasil, serta pengelolaan laboratorium malaria. Pedoman ini bertujuan meningkatkan mutu diagnosis malaria di seluruh fasilitas kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai parasit dan jamur penyebab penyakit pada manusia beserta gambaran mikroskopis dan gejalanya, diantaranya Strongyloides, Toxoplasma, Blastocystis, Isospora, Cryptosporidium, Microsporidium, Cryptococcus, Histoplasma, dan Candida.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa jenis cacing parasit pada manusia seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Onchocerca volvulus, dan Loa loa. Dokumen juga menjelaskan morfologi, siklus hidup, penyebaran geografis, dan penyakit yang ditimbulkan oleh masing-masing jenis cacing tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang mikosis superficial, dermatofitosis, dan non-dermatofitosis. Topik utama mencakup definisi, klasifikasi, etiologi, patogenesis, gejala klinis, dan diagnosis dari berbagai jenis infeksi jamur pada kulit seperti pitiriasis versicolor, tinea, dan piedra.
Dokumen tersebut membahas tentang Plasmodium malariae, vektor penularan malaria yaitu nyamuk Anopheles, siklus hidup parasit malaria, gejala, pencegahan, dan pengobatan malaria.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis leukosit beserta penjelasan mengenai hitungan dan penyebab peningkatan atau penurunan jumlah masing-masing jenis leukosit."
Salinan DIDIK MM Pengenalan jenis stadium & morfologi plasmodium malaria (1)....InstalasiLabParasito
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tujuan dan latar belakang pemeriksaan mikroskopis malaria, serta poin-poin diagnosa jenis Plasmodium penyebab malaria yaitu P. falciparum, P. vivax, P. malariae, P. ovale, dan artefak yang dapat ditemukan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang proses hematopoiesis khususnya sintesis leukosit. Ia menjelaskan tentang jenis-jenis leukosit beserta tahapan pembentukannya di sumsum tulang mulai dari sel induk hingga menjadi sel dewasa.
2. Dibahas pula tentang granulopoiesis yang membentuk granulosit dan monopoiesis yang membentuk monosit, melalui beberapa tahapan seperti mieloblas, promielosit, hingga
Mitosis terjadi pada jaringan tubuh untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Mitosis terjadi di sel somatik untuk mempertahankan jumlah kromosom. Meiosis terjadi pada sel reproduksi (sel kelamin) untuk menghasilkan gamet (sperma atau ovum). Meiosis terjadi di testis dan ovari untuk menghasilkan sel kelamin haploid.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis tumor muskuloskeletal seperti osteosarkoma, fibroma, fibrosarkoma, lipoma, leiomioma, Ewing sarkoma, rhabdomyosarcoma, dan sinovial sarkoma. Informasi klinis, makroskopis, dan mikroskopis diberikan untuk setiap jenis tumor beserta gejala, lokasi predileksi, dan ciri-ciri sel tumor.
1. Perempuan berusia 4 tahun datang dengan keluhan benjolan di kelopak mata kanan yang telah ada selama setahun terakhir.
2. Pemeriksaan menemukan massa di kelopak mata kanan berukuran 5x5x2 mm yang rata dan tidak sakit.
3. Diagnosis awal adalah tumor glandula lakrimalis kanan.
Tumor ovarium malignant mirip invasive urothelial carcinoma yang berhubungan dengan brenner tumor benigna atau borderline. Dysgerminoma adalah germ cell tumor primitive yang terdiri dari sel-sel tanpa diferensiasi spesifik. Low grade endometrial stromal sarcoma adalah tumor stromal malignant dengan sel-sel mirip fase proliferasi stroma endometrium yang menunjukkan pertumbuhan infiltratif. High grade endometrial stromal sarcoma adalah tumor stromal endometrial malignant dengan grade tinggi yang bermorfolog
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis penyakit tanaman yang disebabkan oleh cendawan Ascomycetes dan Basidiomycetes. Jenis penyakitnya meliputi bercak ter, embun hitam, cacar daun cengkeh, kanker batang petai, cacar daun teh, karat daun kopi, kacang tanah, jagung, gandarusa, gosong jagung, dan jamur upas. Diberikan pula penjelasan mengenai gejala, tanda, dan patogen pen
Hematologists and hematopathologists are highly trained healthcare providers who specialize in diseases of the blood and blood components. These include blood and bone marrow cells. Hematological tests can help diagnose anemia, infection, hemophilia, blood-clotting disorders, and leukemia.
Seorang laki laki 25 tahun dengan massa pada daerahabdulhakam
1. Kasus pria 21 tahun dengan vasculitis dan sindrom metabolik yang mengeluh nyeri lutut kanan dan bengkak selama beberapa bulan.
2. Pemeriksaan menemukan bengkak dan nyeri lutut kanan beserta pembesaran kelenjar getah bening inguinal kanan.
3. Diagnosis banding meliputi sarkoma jaringan lunak, limfoma, dan infeksi tuberkulosis. Biopsi massa lutut dan kelenjar getah bening diperlukan untuk diagnosis pasti
Leukosit terdiri dari berbagai jenis sel darah putih seperti basofil, eosinofil, neutrofil, limfosit, dan monosit. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri mikroskopis dan persentase normal dari masing-masing jenis leukosit serta cara melakukan hitung jenis leukosit untuk diagnosis.
8. Malaria Penyakit infeksi Protozoa darah
(Plasmodium spp) Nyamuk Anopheles spp (betina)
Ada lebih dari 70 spesies Anopheles di Indonesia
10 Species diantaranya diketahui sebagai vektor
penting malaria:
• An.sundaicus
• An.subpictus
• An.maculatus
• An.aconitus
• An.balabacensis
• An.farauti
• An.koliensis
• An.punctulatus
• An.barbirostris
• An.letifer
13. Gambaran morfologi
Plasmodium sp.
• Morfologi
– a. Inti
• Merah
– b. Sitoplasma
• Biru
– c. Pigmen
• Coklat – hitam
– d. Titik-titik
(Maurrer/Shuffner/
Ziemann, James )
• Merah
– e. Zona merah
• Merah
– f. Vakuola
f
14. Plasmodium spp
pada sediaan darah tepi
• Sediaan darah tipis :
Ukuran eritrosit yang terinfeksi parasit malaria
dibandingkan dengan eritrosit normal
Jika lebih besar Pv / Po
Jika sama besar Pf / Pm
• Sediaan darah tebal
Ukuran parasit dibandingkan dengan inti limfosit
kecil
Jika lebih besar Pv / Po
Jika lebih kecil Pf / Pm
15. Plasmodium falciparum
Sediaan darah tipis
Stadium trofozoit
• Ukuran eritrosit yg terinfeksi =
eritrosit normal
• Bintik Maurer tidak tampak
• Morfologi
– Inti
• merah, kecil padat/kompak
– Sitoplasma
• biru, halus.
• Gambar:
1. Bentuk cincin, koma,
tanda seru, lidah api.
2. Bentuk cincin dua inti
3. Bentuk accole
(posisi di tepi eritrosit)
1
1
3
3
17. Stadium Gametosit
• Tidak tampak titik-titik Maurer
• Bentuk seperti pisang, sosis,
bulan sabit, lonjong
– Makrogametosit (betina)
• Langsing (ujung runcing)
• Inti : merah, kompak, padat
• Sitoplasma : kebiruan
• Pigmen, coklat tua, batang
mengelilingi inti
– Mikrogametosit (jantan)
• Inti : merah, menyebar
• Sitoplasma :
biru kemerahan
• Pigmen, coklat tua, batang
menyebar
2
2
1
1
Plasmodium falciparum
(Sediaan darah tipis)
18. Stadium Skizon muda
• Ukuran eritrosit yg terinfeksi =
eritrosit normal
• Tidak tampak titik-titik Maurer
• Morfologi
– Inti jumlahnya lebih dari 2,
warna merah, kompak padat
– Sitoplasma
melebar, kebiruan, belum
membagi diri
– Mengisi 75 % rongga eritrosit
– Pigmen menggumpal coklat tua
1
1
Plasmodium falciparum
(Sediaan darah tipis)
1
1
19. Plasmodium falciparum
(Sediaan darah tipis)
Skizon matang
• Ukuran eritrosit yg terinfeksi = eritrosit
normal
• Tidak tampak titik-titik Maurer
• Morfologi
– Inti : jumlah inti lebih dari 10 (10-
32) warna merah, kecil padat,
setiap inti dikelilingi oleh
sitoplasma
– Sitoplasma : kebiruan, tebal
menyertai masing-masing inti
– Pigmen menggumpal, warna tengguli
kehitaman
– Parasit tidak memenuhi seluruh
eritrosit
1
2
20. Trofozoit
• Eritrosit yg tidak
terhemolisa sempurna,
dapat ditemukan zona
merah (kecil)
• Stadium parasit seragam
• Morfologi
– Inti bulat, merah, kecil
padat
– Sitoplasma biru, halus,
berbentuk cincin, koma,
tanda seru, burung
terbang, tanda tanya
Plasmodium falciparum
(Sediaan darah tebal)
1
2
5
21. 1
1
1
1
2
Plasmodium falciparum
(Sediaan darah tebal)
Trofozoit lanjut
• Eritrosit terhemolisa
• Tidak tampak zona merah
• Morfologi
– Inti bulat merah, padat
– Sitoplasma biru, bentuk
seperti cincin tebal
– Pigmen kuning
kecoklatan
22. Skizon muda
• Morfologi
– Inti merah, padat
jumlah lebih dari 2
– Sitoplasma biru,
melebar, belum
membagi diri
– Tampak pigmen
menggumpal, warna
cokelat – tengguli
1
1
Plasmodium falciparum
(Sediaan darah tebal)
23. Plasmodium falciparum
(Sediaan darah tebal)
Skizon matang
• Morfologi
– Inti
merah, padat membelah
diri (banyak : 8 - 32).
Masing-masing inti
dikelilingi sitoplasma
– Sitoplasma
biru, padat, kompak
– Tampak pigmen
menggumpal tengguli-
hitam
1
2
24. Gametosit
Berbentuk pisang/ sosis/ bulan
sabit/ lonjong
Morfologi
• Makrogametosit (betina)
– Inti : merah, padat
– Sitoplasma : ujung
meruncing warna biru
- Pigmen : di sekitar inti,
berbentuk batang, warna
coklat kehitaman
• Mikrogametosit (jantan)
– Inti : merah, menyebar
– Sitoplasma : biru-kemerahan
melebar
– Pigmen : menyebar, berbentuk
batang, warna coklat kehitaman
* Kadang dapat ditemukan stadium
gametosit muda dengan balon
merah
Plasmodium falciparum
(Sediaan darah tebal)
1
2
1
2
25. Plasmodium vivax
(sediaan darah tipis)
Stadium Trofozoit
Bentuk cincin
• Eritrosit yg terinfeksi lebih
besar dari eritrosit normal
• Tampak titik-titik Shuffner :
halus dan merata, warna
merah
• Morfologi
• Inti bulat, padat, merah,
kecil
• Sitoplasma
biru, kasar (tebal),
bentuk cincin ada
bagian yang menebal
1 1
1 1
1
1
26. 2
2 2
1
2
1
Trofozoit lanjut
• Eritrosit yg terinfeksi lebih besar
dari eritrosit normal
• Titik-titik Shuffner berwarna merah
• Morfologi
• Inti bulat, merah, melebar
• Sitoplasma
biru, kasar (tebal),
bentuk tidak
beraturan (amuboid)
• Pigmen tengguli kuning
kecoklatan
• Vakuola masih tampak
Plasmodium vivax
(sediaan darah tipis)
27. Skizon
• Eritrosit yg terinfeksi lebih besar dari
eritrosit normal
• Titik-titik Shuffner terdesak kepinggir
• Morfologi
– Skizon muda
• Inti : lebih dari 2, merah,
melebar
• Sitoplasma : biru, melebar
• Pigmen coklat tengguli
• Vakuol tidak terlihat
– Skizon matang (lanjut)
• Inti : merah, padat membagi diri
(8-24)
• Sitoplasma : biru, mengelilingi
setiap inti (merozoit)
• Pigmen coklat tengguli
2
Plasmodium vivax
(sediaan darah tipis)
28. Gametosit
• Eritrosit yg terinfeksi lebih besar dari
eritrosit normal
• Titik-titik Shuffner terdesak kepinggir
• Morfologi
– Makrogametosit (betina)
• Inti : merah, padat, ditepi
• Sitoplasma : kasar, biru, melebar
• Pigmen coklat tersebar di
sitoplasma
– Mikrogametosit (jantan)
• Inti : merah, melebar, ditengah
• Sitoplasma : kasar, biru-
kemerahan, melebar
• Pigmen coklat tersebar di
sitoplasma
Plasmodium vivax
(sediaan darah tipis)
29. Trofozoit
• Tampak zona merah
• Bentuk bervariasi
• Morfologi
• Inti bulat, padat, merah
• Sitoplasma biru, kasar (tebal),
bentuk cincin ada bagian yang
menebal dan bentuk bercabang
/ tidak beraturan (amuboid)
• Pigmen kecoklatan di
sitoplasma
• Vakuola masih terlihat
2
1
Plasmodium vivax
(sediaan darah tebal)
30. Skizon
• zona merah tampak pada skizon muda
• Vakuola sudah tidak tampak
• Morfologi
Stadium skizon muda
– Inti : merah, padat, membagi diri (>2)
– Sitoplasma : biru, padat, menyebar masih
menyatu
– Pigmen : menggumpal, coklat tua
Stadium skizon lanjut
– Inti : merah, padat, membagi diri (8-24)
– Sitoplasma : biru, padat, menyebar masih
menyatu
– Pigmen : menggumpal, coklat tengguli
Stadium skizon matang
– Sama dengan skizon lanjut, namun
sitoplasma sudah membagi diri
mengelilingi masing-masing inti
Plasmodium vivax
(sediaan darah tebal)
31. Gametosit
• Zona merah masih terlihat
• Vakuola tidak ada
• Morfologi
Makrogametosit (betina)
– Inti : merah, padat, di tepi
– Sitoplasma : biru, melebar
– Pigmen : coklat tua, tersebar
Mikrogametosit (jantan)
– Inti : merah melebar, di tengah
– Sitoplasma : biru kemerahan,
melebar
– Pigmen : coklat tua, tersebar
Plasmodium vivax
(sediaan darah tebal)
32. P. falciparum dan P. vivax
(Sediaan darah tebal)
• Perbedaan gambaran pd sediaan
darah tebal.
– Ada atau tidaknya zona merah
• Zona merah ………………….. Pv
• Tanpa zona merah……………Pf
– Ada atau tidaknya bintik merah
• Shuffner………………………..Pv
• Maurer dapat terlihat ………Pf
– Keseragaman bentuk
• Tidak seragam………………..Pv
• Seragam………………………..Pf
P.f
P.v
33. P. malariae
(sediaan darah tipis)
Trofozoit muda
• Titik-titik Ziemann tidak terlihat
• Morfologi :
– Inti:
• Merah, bulat atau melebar
• Kadang terlihat seperti di
dalam sitoplasma
– Sitoplasma :
• biru tebal
• Berbentuk cincin
• Memanjang seperti pita
– Pigmen :
• Belum terlihat jelas (bentuk
cincin)
• Terlihat jelas (bentuk pita)
– Vakuola masih terlihat
34. Stadium Trofozoit lanjut
• Eritrosit yg terinfeksi tidak membesar.
• Bintik Ziemann tidak terlihat
• Morfologi:
– Inti:
• merah tua, melebar, irreguler
– Sitoplasma:
• kebiruan,
• Melebar/tebal irreguler
• Memanjang (pita)
– Pigmen :
• Bercak kuning- kecoklatan,
• Bentuk
– Cincin (inti ditengah)
– pita
P. malariae
(sediaan darah tipis)
35. Stadium Skizon
• Pada skizon matang :
Merozoit mengisi penuh ruang eritrosit
(rosette atau seruni).
• Bintik Ziemann tidak terlihat
• Morfologi :
– Stadium skizon muda
• Inti : merah, membagi diri >2
• Sitoplasma : biru, melebar
• Pigmen : menggumpal di
tengah, kecoklatan.
– Stadium skizon matang
• Inti : merah, membagi diri 10-
12
• Sitoplasma : biru, membagi diri
mengelilingi masing-masing inti
• Pigmen : menggumpal di
tengah, kecoklatan.
3
2
2
1
1
P. malariae
(sediaan darah tipis)
36. Gametosit
• Morfologi
– makrogametosit (betina)
• Inti : merah, padat, di tepi
• Sitoplasma : biru, melebar
• Pigmen : bercak coklat, tersebar
– mikrogametosit (jantan)
• Inti : merah, melebar, di tengah
• Sitoplasma : biru terlihat
kemerahan, melebar
• Pigmen : bercak coklat, tersebar
P. malariae
(sediaan darah tipis)
37. Trofozoit
Pigmen terlihat dominan
• Morfologi :
– Inti:
• Merah, bulat atau melebar
– Sitoplasma :
• biru tebal
• Berbentuk cincin
• Memanjang seperti pita
– Pigmen :
• Pada bentuk cincin belum
terlihat jelas
• Terlihat jelas (bentuk pita)
– Vakuola masih terlihat
P. malariae
(sediaan darah tebal)
38. Stadium Skizon
Pigmen sangat dominan
• Morfologi
– Stadium skizon muda
• Inti : merah, melebar, >2 (8-12)
• Sitoplasma : biru, melebar
• Pigmen : menyebar, warna coklat
tua
– Stadium skizon lanjut
• Inti : 8-12, merah, menyebar
• Sitoplasma : biru, belum membagi
diri (masih menyatu)
• Pigmen : menyebar, warna coklat
tenguli
– Stadium skizon matang
• Pigmen mengumpul seringnya di
tengah
• Merozoit : tersusun rapi seperti
bunga seruni
3
3
2
1
1
1
P. malariae
(sediaan darah tebal)
39. Gametosit
Pigmen sangat dominan
• Morfologi
– Makrogametosit (betina)
• Inti : merah , padat, di tepi
• Sitoplasma : biru, melebar
• Pigmen : bercak coklat,
tersebar
– Mikrogametosit (jantan)
• Inti : merah, melebar, di
tengah
• Sitoplasma : biru, melebar
• Pigmen : bercak coklat,Tersebar
2
2
2
2
1
1
1
P. malariae
(sediaan darah tebal)
40. Plasmodium ovale
(sediaan darah tipis)
Trofozoit bentuk cincin
• Eritrosit yg terinfeksi sedikit
lebih besar dari eritrosit
normal
• Biasanya berbentuk oval atau
disalah satu ujung atau 2
ujung berbentuk fimbriae
• Tampak titik-titik james: kasar
dan merata, warna merah
• Morfologi
-Parasit memenuhi 1/3
bagian eritrosit
-Inti merah, padat
-Sitoplasma kompak
41. Trofozoit bentuk cincin
• Terdapat zona merah, Biasanya
berbentuk oval atau disalah satu
ujung atau 2 ujung berbentuk
fimbriae
• Ukuran parasit hampir seragam,
sedikit lebih besar dari limfosit
kecil
Morfologi
-Inti merah, padat
-Sitoplasma kompak
-Pigmen merata, coklat
kehitaman
Plasmodium ovale
(sediaan darah tebal)
42. Plasmodium ovale
Stadium skizon
• Terdapat zona merah, Biasanya
berbentuk oval atau disalah satu
ujung atau 2 ujung berbentuk
fimbriae
• SD tipis : ukuran parasit lebih
besar dari eritrosit normal.
•Tampak titik-titik james: kasar dan
merata, warna merah
Morfologi
-Muda : Inti membelah >2,
sitoplasma kompak
-Tua : inti 8-12,
sitoplasma mengelilingi
masing-masing inti
43. Plasmodium ovale
(sediaan darah tipis)
Stadium gametosit
• Eritrosit yg terinfeksi sedikit
lebih besar dari eritrosit
normal
• Biasanya berbentuk oval atau
disalah satu ujung atau 2
ujung berbentuk fimbriae
• Morfologi
-Parasit memenuhi seluruh
bagian eritrosit
-Inti besar, padat, massa
jelas
-Sitoplasma kompak
-Pigmen
44. Stadium gametosit
• Ukuran parasit
• Biasanya berbentuk oval atau
disalah satu ujung atau 2
ujung berbentuk fimbriae
• Tampak titik-titik james: kasar
dan merata, warna merah
• Morfologi
– Parasit memenuhi seluruh
bagian eritrosit
– Inti padat, massa jelas
– Sitoplasma kompak
– Pigmen
Plasmodium ovale
(sediaan darah tipis)