SlideShare a Scribd company logo
Leukosit
Oleh : Laeli Uri Putri
(11020220013)
Leukosit
Terdiri dari:
◦ Basofil
◦ Eosinofil
◦ Neutrofil Batang
◦ Neutrofil Segmen
◦ Limfosit
◦ Monosit
Dian Amalia M. 2019. HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN
KADAR LEUKOSIT, LIMFOSIT, MONOSIT DAN GRANULOSIT PADA
MAHASISWA FARMASI UNPAD SHIFT B 2016. Jurnal FARMAKA.
Volume 17 Nomor 2.
Farida Giryatika. 2020. PERBEDAAN PENINGKATAN LEUKOSIT PADA RADIOGRAFER DI RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI
SURABAYA. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol.12 No.2.
HITUNG JENIS LEUKOSIT
Prosedur
●Seleksi area yg paling baik untuk evaluasi
●Dengan lensa objektif 10 x perhatikan
bagian yang cukup tipis dan rata susunan
eritrositnya, penyebaran leukosit
memenuhi syarat counting area
●Dengan lensa objektif emersi (100 x),
menilai morfologi trombosit, eritrosit,
leukosit
Syamsul Bakhri. 2018. ANALISIS JUMLAH LEUKOSIT DAN JENIS LEUKOSIT PADA INDIVIDU YANG TIDUR
DENGAN LAMPU MENYALA DAN YANG DIPADAMKAN. Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1
Cara Melakukan Hitung Jenis
▪ Pilih bagian yang cukup tipis dan penyebaran leukosit
merata
▪ Mulai menghitung pada pinggir atas sediaan ➔
pinggir bawah ➔ kekanan ➔ pinggir atas lagi ➔ dst
▪ Lakukan terus sampai 100 sel leukosit,
dihitung menurut jenisnya
▪ Catat juga kelainan morfologi pada leukosit
▪ Jumlah setiap jenis sel dinyatakan dalam persen
▪ Laporkan jika terdapat eritrosit berinti per 100 leukosit
hitung jenis dilakukan menggunakan 10
kolom,  mengelompokkan tiap 10 sel
yang dihitung, sampai terdapat 100 sel
 Schilling Hemogram
Sel 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 Jumlah
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
limfosit
Monosit
Jumlah
I
0
II
IIII IIII
II III
I
10
II
10 100
Schilling Hemogram
Melaporkan Hitung Jenis
Mulai dengan sel basofil, eosinofil, neutrofil
batang, neutrofil segmen, limfosit dan monosit
Nilai normal hitung jenis pada dewasa
- Basofil : 0-1 %
- Eosinofil : 1 – 3 %
- Neutrofil batang : 2 – 6 %
- Neutrofil segmen : 50 – 70 %
- Limfosit : 20 – 40 %
- Monosit : 2 – 8 %
Identifikasi Leukosit
Andika Aliviameita; Puspitasari. 2019. Buku Ajar Mata Kuliah Hematologi. Umsida Press : Jawa Timur
Basofil
Ukuran sel: 12 - 18 m
Bentuk sel: bulat atau oval
Warna sitoplasma: merah
jambu, ditutupi granul dan
nukleus
Granularitas: basofilik gelap,
ukuran bervariasi. Jumlah
bervariasi
Bentuk inti: bentuk oval pada
basofil muda dan berbentuk
lobular pada basofil dewasa
Tipe kromatin: padat, pucat
Ratio inti/sitoplasma:
rendah atau sangat rendah
Nukleolus: tak tampak
Distribusi:
darah: 0 - 1 %
sumsum tulang: < 1 %
Perbesaran: x 1000
Eosinofi
l
Ukuran sel: 15 - 25 m
Bentuk sel: oval atau bulat
Warna sitoplasma: pucat,
ditutupi granul
Granularitas: eosinofilik
(orange-red)banyak,
ukuran sama besar
Bentuk inti: lobulated
(biasanya bilobus)
Tipe kromatin: padat
Ratio inti/sitoplasma:
rendah atau sangat rendah
Nukleolus: tak tampak
Distribusi:
darah: 1 - 3 %
sumsum tulang: < 2 %
Perbesaran: x 1000
Neutrofi
l
batang
Ukuran sel: 14 - 20 m
Bentuk sel: oval atau bulat
Warna sitoplasma: pink
Granularitas: sedikit azurofilik
neutrofilik,
Bentuk inti: lonjong,
Spt sepatu kuda atau berlobus
tp tidak bersegmen
Tipe kromatin: padat
Ratio inti/sitoplasma: rendah
atau sangat rendah
Nukleolus: tak terlihat
Distribusi :
darah: 2 – 6 %
sumsum tulang: 5 - 20 %
Neutrofi
l
segmen
Ukuran sel: 14 - 20 m
Bentuk sel: oval atau bulat
Warna sitoplasma: pink
Granularitas: sedikit azurofilik
neutrofilik
Bentuk inti: berlobus(normal
kurang dari 5 lobus)
Tipe kromatin: padat
Ratio inti/sitoplasma: rendah
atau sangat rendah
Nukleolus: tak terlihat
Distribusi :
darah: 50 - 70 %
sumsum tulang: 5 - 20 %
Perbesaran: x1000
Monosit
Ukuran: 15 - 25 m
Bentuk: bulat, oval atau tidak
teratur
Warna sitoplasma: abu-abu
biru
Granularitas: tidak ada atau
sedikit granul azurofilik halus
Bentuk inti: biasanya tidak
teratur
Tipe kromatin: kromatin
kasar, berkelompok
Rasio inti/sitoplasma:
sedang atau rendah
Nukleolus: tak terlihat
Distribusi:
Darah: 2 - 8 %
sumsum tulang: < 2 %
Perbesaran: x1000
Monosit khas dengan
sitoplasma biru lembayung
yang berisi vakuola-vakuola
kecil.
Monosit khas dengan
sitoplasma ungu dan bentuk
nukleus sangat tidak teratur
Monosit dan neutrofil
segmen. pada monosit
kromatinkurang padat,
warna dan granularitas
sitoplasma berwarna
merah jambu, ukuran
sering lebih besar dan
terdapatnya banyak
vakuola
Limfosit
Ukuran: 10 - 15 m
Bentuk: bulat, kadang-kadang
oval
Warna sitoplasma: biru
Granularitas: tidak ada
Bentuk inti: bulat atau agak
oval
Tipe kromatin: homogen, padat
Rasio inti/sitoplasma: tinggi
atau sangat tinggi
Nukleolus: tidak terlihat,
kadang-kadang hampir tidak
terlihat , satu nukleolus kecil
Distribusi:
darah: 20 - 40 %
sumsum tulang: 5 - 20 %
Perbesaran: x1000
Limfosit normal besar
dengan sitoplasma
pucat tanpa granul
Limfosit granular besar
dengan butir azurofilik kasar
dan sitoplasma jernih.
Limfosit granular dengan
granula azurofilik kasar.
Limfosit reaktif
Limfosit reaktif yang terlihat selama infeksi, khususnya
infeksi virus. Namun bisa juga dijumpai dalam darah
normal.
Limfosit plasma biru
Limfosit plasma biru sering ditemukan pada
infeksi virus, terutama pada DHF
Limfosit Atipik
Sel
plasma
Ukuran: 15 - 20 m
Bentuk: oval
Warna sitoplasma: biru tua,
dengan halo dekat inti besar,
kadang-kadang ada satu
vakuola
Granularitas: tidak ada
Bentuk inti: bulat
Tipe kromatin: padat
Rasio inti/sitoplasma: rendah
Nukleolus: tidak kelihatan
Distribusi:
darah: tidak ada
sumsum tulang: < 3%
Perbesaran: x1000
Sel Plasma dalam sumsum
tulang
Leukosit dalam darah perifer
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to leukosit.pptx

Th4
Th4Th4
Th4
andreei
 
Apus darah sudah diedit
Apus darah sudah dieditApus darah sudah diedit
Apus darah sudah diedit
aisyah fitri
 
HEMATOLOGI DASAR
HEMATOLOGI DASARHEMATOLOGI DASAR
HEMATOLOGI DASAR
DoroteaNina1
 
fdokumen.com_sistem-vaskular-dan-darahppt.ppt
fdokumen.com_sistem-vaskular-dan-darahppt.pptfdokumen.com_sistem-vaskular-dan-darahppt.ppt
fdokumen.com_sistem-vaskular-dan-darahppt.ppt
AdityaMuharam
 
Darah
DarahDarah
Darah
materi-x2
 
Pengertian darah dan AKBID PARAMATA RAHA
Pengertian darah dan AKBID PARAMATA RAHA Pengertian darah dan AKBID PARAMATA RAHA
Pengertian darah dan AKBID PARAMATA RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Yabniel Lit Jingga
 
12
1212
Ckd stage v e.c ht kronic
Ckd stage v e.c ht kronicCkd stage v e.c ht kronic
Ckd stage v e.c ht kronichakenfia
 
Pertemuan 1 BLOOD
Pertemuan 1 BLOODPertemuan 1 BLOOD
Pertemuan 1 BLOOD
Asarotul Hijriyah
 
STRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAH
STRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAHSTRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAH
STRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAH
Muhammad Nasrullah
 
DARAH LENGKAP & bmp.pdf
DARAH LENGKAP & bmp.pdfDARAH LENGKAP & bmp.pdf
DARAH LENGKAP & bmp.pdf
NovindyLubisFahlawan
 
Hematologi
HematologiHematologi
Jaringan Darah (Blood Tissue)
Jaringan Darah (Blood Tissue)Jaringan Darah (Blood Tissue)
Jaringan Darah (Blood Tissue)
Nur Aini
 
pertemuan-1.ppt
pertemuan-1.pptpertemuan-1.ppt
pertemuan-1.ppt
rafidin7
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum iv
sarahmae26
 
Sel-sel pada leukosit
Sel-sel pada leukositSel-sel pada leukosit
Sel-sel pada leukosit
dery laskar/ kahadari
 
Sistem Peredaran Darah Pertemuan I
Sistem Peredaran Darah Pertemuan ISistem Peredaran Darah Pertemuan I
Sistem Peredaran Darah Pertemuan IHarsidi Side
 
Refhemabaru5
Refhemabaru5Refhemabaru5
Refhemabaru5
andreei
 

Similar to leukosit.pptx (20)

Th4
Th4Th4
Th4
 
Apus darah sudah diedit
Apus darah sudah dieditApus darah sudah diedit
Apus darah sudah diedit
 
HEMATOLOGI DASAR
HEMATOLOGI DASARHEMATOLOGI DASAR
HEMATOLOGI DASAR
 
fdokumen.com_sistem-vaskular-dan-darahppt.ppt
fdokumen.com_sistem-vaskular-dan-darahppt.pptfdokumen.com_sistem-vaskular-dan-darahppt.ppt
fdokumen.com_sistem-vaskular-dan-darahppt.ppt
 
Darah
DarahDarah
Darah
 
Pengertian darah dan AKBID PARAMATA RAHA
Pengertian darah dan AKBID PARAMATA RAHA Pengertian darah dan AKBID PARAMATA RAHA
Pengertian darah dan AKBID PARAMATA RAHA
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
12
1212
12
 
12
1212
12
 
Ckd stage v e.c ht kronic
Ckd stage v e.c ht kronicCkd stage v e.c ht kronic
Ckd stage v e.c ht kronic
 
Pertemuan 1 BLOOD
Pertemuan 1 BLOODPertemuan 1 BLOOD
Pertemuan 1 BLOOD
 
STRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAH
STRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAHSTRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAH
STRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAH
 
DARAH LENGKAP & bmp.pdf
DARAH LENGKAP & bmp.pdfDARAH LENGKAP & bmp.pdf
DARAH LENGKAP & bmp.pdf
 
Hematologi
HematologiHematologi
Hematologi
 
Jaringan Darah (Blood Tissue)
Jaringan Darah (Blood Tissue)Jaringan Darah (Blood Tissue)
Jaringan Darah (Blood Tissue)
 
pertemuan-1.ppt
pertemuan-1.pptpertemuan-1.ppt
pertemuan-1.ppt
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum iv
 
Sel-sel pada leukosit
Sel-sel pada leukositSel-sel pada leukosit
Sel-sel pada leukosit
 
Sistem Peredaran Darah Pertemuan I
Sistem Peredaran Darah Pertemuan ISistem Peredaran Darah Pertemuan I
Sistem Peredaran Darah Pertemuan I
 
Refhemabaru5
Refhemabaru5Refhemabaru5
Refhemabaru5
 

leukosit.pptx

  • 2. Oleh : Laeli Uri Putri (11020220013)
  • 3. Leukosit Terdiri dari: ◦ Basofil ◦ Eosinofil ◦ Neutrofil Batang ◦ Neutrofil Segmen ◦ Limfosit ◦ Monosit Dian Amalia M. 2019. HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KADAR LEUKOSIT, LIMFOSIT, MONOSIT DAN GRANULOSIT PADA MAHASISWA FARMASI UNPAD SHIFT B 2016. Jurnal FARMAKA. Volume 17 Nomor 2.
  • 4. Farida Giryatika. 2020. PERBEDAAN PENINGKATAN LEUKOSIT PADA RADIOGRAFER DI RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI SURABAYA. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol.12 No.2.
  • 6. Prosedur ●Seleksi area yg paling baik untuk evaluasi ●Dengan lensa objektif 10 x perhatikan bagian yang cukup tipis dan rata susunan eritrositnya, penyebaran leukosit memenuhi syarat counting area ●Dengan lensa objektif emersi (100 x), menilai morfologi trombosit, eritrosit, leukosit Syamsul Bakhri. 2018. ANALISIS JUMLAH LEUKOSIT DAN JENIS LEUKOSIT PADA INDIVIDU YANG TIDUR DENGAN LAMPU MENYALA DAN YANG DIPADAMKAN. Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1
  • 7. Cara Melakukan Hitung Jenis ▪ Pilih bagian yang cukup tipis dan penyebaran leukosit merata ▪ Mulai menghitung pada pinggir atas sediaan ➔ pinggir bawah ➔ kekanan ➔ pinggir atas lagi ➔ dst ▪ Lakukan terus sampai 100 sel leukosit, dihitung menurut jenisnya ▪ Catat juga kelainan morfologi pada leukosit ▪ Jumlah setiap jenis sel dinyatakan dalam persen ▪ Laporkan jika terdapat eritrosit berinti per 100 leukosit
  • 8. hitung jenis dilakukan menggunakan 10 kolom,  mengelompokkan tiap 10 sel yang dihitung, sampai terdapat 100 sel  Schilling Hemogram
  • 9. Sel 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 Jumlah Basofil Eosinofil Batang Segmen limfosit Monosit Jumlah I 0 II IIII IIII II III I 10 II 10 100 Schilling Hemogram
  • 10. Melaporkan Hitung Jenis Mulai dengan sel basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit dan monosit Nilai normal hitung jenis pada dewasa - Basofil : 0-1 % - Eosinofil : 1 – 3 % - Neutrofil batang : 2 – 6 % - Neutrofil segmen : 50 – 70 % - Limfosit : 20 – 40 % - Monosit : 2 – 8 %
  • 11. Identifikasi Leukosit Andika Aliviameita; Puspitasari. 2019. Buku Ajar Mata Kuliah Hematologi. Umsida Press : Jawa Timur
  • 12. Basofil Ukuran sel: 12 - 18 m Bentuk sel: bulat atau oval Warna sitoplasma: merah jambu, ditutupi granul dan nukleus Granularitas: basofilik gelap, ukuran bervariasi. Jumlah bervariasi Bentuk inti: bentuk oval pada basofil muda dan berbentuk lobular pada basofil dewasa Tipe kromatin: padat, pucat Ratio inti/sitoplasma: rendah atau sangat rendah Nukleolus: tak tampak Distribusi: darah: 0 - 1 % sumsum tulang: < 1 % Perbesaran: x 1000
  • 13.
  • 14. Eosinofi l Ukuran sel: 15 - 25 m Bentuk sel: oval atau bulat Warna sitoplasma: pucat, ditutupi granul Granularitas: eosinofilik (orange-red)banyak, ukuran sama besar Bentuk inti: lobulated (biasanya bilobus) Tipe kromatin: padat Ratio inti/sitoplasma: rendah atau sangat rendah Nukleolus: tak tampak Distribusi: darah: 1 - 3 % sumsum tulang: < 2 % Perbesaran: x 1000
  • 15.
  • 16.
  • 17. Neutrofi l batang Ukuran sel: 14 - 20 m Bentuk sel: oval atau bulat Warna sitoplasma: pink Granularitas: sedikit azurofilik neutrofilik, Bentuk inti: lonjong, Spt sepatu kuda atau berlobus tp tidak bersegmen Tipe kromatin: padat Ratio inti/sitoplasma: rendah atau sangat rendah Nukleolus: tak terlihat Distribusi : darah: 2 – 6 % sumsum tulang: 5 - 20 %
  • 18.
  • 19. Neutrofi l segmen Ukuran sel: 14 - 20 m Bentuk sel: oval atau bulat Warna sitoplasma: pink Granularitas: sedikit azurofilik neutrofilik Bentuk inti: berlobus(normal kurang dari 5 lobus) Tipe kromatin: padat Ratio inti/sitoplasma: rendah atau sangat rendah Nukleolus: tak terlihat Distribusi : darah: 50 - 70 % sumsum tulang: 5 - 20 % Perbesaran: x1000
  • 20.
  • 21. Monosit Ukuran: 15 - 25 m Bentuk: bulat, oval atau tidak teratur Warna sitoplasma: abu-abu biru Granularitas: tidak ada atau sedikit granul azurofilik halus Bentuk inti: biasanya tidak teratur Tipe kromatin: kromatin kasar, berkelompok Rasio inti/sitoplasma: sedang atau rendah Nukleolus: tak terlihat Distribusi: Darah: 2 - 8 % sumsum tulang: < 2 % Perbesaran: x1000
  • 22. Monosit khas dengan sitoplasma biru lembayung yang berisi vakuola-vakuola kecil. Monosit khas dengan sitoplasma ungu dan bentuk nukleus sangat tidak teratur
  • 23. Monosit dan neutrofil segmen. pada monosit kromatinkurang padat, warna dan granularitas sitoplasma berwarna merah jambu, ukuran sering lebih besar dan terdapatnya banyak vakuola
  • 24. Limfosit Ukuran: 10 - 15 m Bentuk: bulat, kadang-kadang oval Warna sitoplasma: biru Granularitas: tidak ada Bentuk inti: bulat atau agak oval Tipe kromatin: homogen, padat Rasio inti/sitoplasma: tinggi atau sangat tinggi Nukleolus: tidak terlihat, kadang-kadang hampir tidak terlihat , satu nukleolus kecil Distribusi: darah: 20 - 40 % sumsum tulang: 5 - 20 % Perbesaran: x1000
  • 25. Limfosit normal besar dengan sitoplasma pucat tanpa granul Limfosit granular besar dengan butir azurofilik kasar dan sitoplasma jernih.
  • 26. Limfosit granular dengan granula azurofilik kasar.
  • 27. Limfosit reaktif Limfosit reaktif yang terlihat selama infeksi, khususnya infeksi virus. Namun bisa juga dijumpai dalam darah normal.
  • 28. Limfosit plasma biru Limfosit plasma biru sering ditemukan pada infeksi virus, terutama pada DHF
  • 30. Sel plasma Ukuran: 15 - 20 m Bentuk: oval Warna sitoplasma: biru tua, dengan halo dekat inti besar, kadang-kadang ada satu vakuola Granularitas: tidak ada Bentuk inti: bulat Tipe kromatin: padat Rasio inti/sitoplasma: rendah Nukleolus: tidak kelihatan Distribusi: darah: tidak ada sumsum tulang: < 3% Perbesaran: x1000
  • 31. Sel Plasma dalam sumsum tulang