Tumor ovarium malignant mirip invasive urothelial carcinoma yang berhubungan dengan brenner tumor benigna atau borderline. Dysgerminoma adalah germ cell tumor primitive yang terdiri dari sel-sel tanpa diferensiasi spesifik. Low grade endometrial stromal sarcoma adalah tumor stromal malignant dengan sel-sel mirip fase proliferasi stroma endometrium yang menunjukkan pertumbuhan infiltratif. High grade endometrial stromal sarcoma adalah tumor stromal endometrial malignant dengan grade tinggi yang bermorfolog
Tumor kelenjar liur dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan ganas. Tumor jinak paling umum adalah adenoma pleomorfik sedangkan tumor ganas umum meliputi karsinoma mukoepidermoid dan adenoid kistik. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik, biopsi, dan pemeriksaan radiologi. Pengobatan meliputi bedah, radiasi, dan kimoterapi tergantung jenis dan stadium tumor.
Phylloides tumor adalah tumor payudara jinak atau ganas yang berasal dari jaringan konektif. Diagnosanya didasarkan pada hasil biopsi dan pemeriksaan histologis. Penanganannya berupa eksisi luas tumor untuk mencegah rekurensi lokal atau metastasis. Prognosanya bergantung pada tingkat keganasan tumor, di mana tumor ganas memiliki risiko kematian lebih tinggi akibat metastasis.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis kanker ginekologi seperti kanker vulva, vagina, serviks, endometrium, tuba falopii, ovarium, dan penyakit trofoblas ganas. Jenis-jenis kanker ini dibedakan berdasarkan lokasi tumornya, epidemiologi, faktor risiko, gejala, diagnosis, skrining, dan kriteria FIGO. Kanker-kanker tertentu dapat dicegah melalui skrining Pap smear
Tumor ovarium malignant mirip invasive urothelial carcinoma yang berhubungan dengan brenner tumor benigna atau borderline. Dysgerminoma adalah germ cell tumor primitive yang terdiri dari sel-sel tanpa diferensiasi spesifik. Low grade endometrial stromal sarcoma adalah tumor stromal malignant dengan sel-sel mirip fase proliferasi stroma endometrium yang menunjukkan pertumbuhan infiltratif. High grade endometrial stromal sarcoma adalah tumor stromal endometrial malignant dengan grade tinggi yang bermorfolog
Tumor kelenjar liur dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan ganas. Tumor jinak paling umum adalah adenoma pleomorfik sedangkan tumor ganas umum meliputi karsinoma mukoepidermoid dan adenoid kistik. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik, biopsi, dan pemeriksaan radiologi. Pengobatan meliputi bedah, radiasi, dan kimoterapi tergantung jenis dan stadium tumor.
Phylloides tumor adalah tumor payudara jinak atau ganas yang berasal dari jaringan konektif. Diagnosanya didasarkan pada hasil biopsi dan pemeriksaan histologis. Penanganannya berupa eksisi luas tumor untuk mencegah rekurensi lokal atau metastasis. Prognosanya bergantung pada tingkat keganasan tumor, di mana tumor ganas memiliki risiko kematian lebih tinggi akibat metastasis.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis kanker ginekologi seperti kanker vulva, vagina, serviks, endometrium, tuba falopii, ovarium, dan penyakit trofoblas ganas. Jenis-jenis kanker ini dibedakan berdasarkan lokasi tumornya, epidemiologi, faktor risiko, gejala, diagnosis, skrining, dan kriteria FIGO. Kanker-kanker tertentu dapat dicegah melalui skrining Pap smear
Tumor jinak ovarium dapat berupa kista non-neoplastik seperti kista folikel dan kista luteum, atau tumor kistik seperti kista dermoid dan kista adenoma. Tumor padat ovarium meliputi tumor sel germinal seperti disgerminoma dan tumor sel granulosa-sel teka, serta tumor stroma seperti fibroma. Pemeriksaan USG dan pencarian marker tumor digunakan untuk diagnosis, sementara tindakan seperti siktektomi dan ovariotomi dilakukan untuk pengob
The document discusses the histopathological characteristics, radiological diagnosis, and treatment approaches for pineal region tumors. It describes the various histological types of pineal parenchymal tumors and germ cell tumors based on the 2021 WHO classification. Surgical resection remains the standard treatment for pineal tumors, while radiotherapy and chemotherapy are important adjunctive treatments.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan jenis-jenis tumor jinak dan ganas pada organ reproduksi wanita seperti uterus, tuba falopii, dan ovarium. Terdapat dua jenis tumor yaitu tumor jinak yang tumbuh secara ekspansif tanpa merusak jaringan, dan tumor ganas yang tumbuh lebih cepat sehingga dapat merusak jaringan. Jenis tumor ganas pada uterus antara lain adenokarsinoma endometrium dan sarkoma uterus, sedangkan pada ovari
Dokumen tersebut membahas tentang karsinoma kolorektal, termasuk definisi, fungsi kolong dan rektum, etiologi, klasifikasi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang, serta penatalaksanaan medisnya. Karsinoma kolorektal adalah keganasan yang terjadi di kolong dan rektum yang disebabkan oleh faktor risiko seperti usia, polip, riwayat keluarga, dan gaya hidup. Diagnosa dan penatalaksanaannya meliputi p
Dokumen tersebut membahas anatomi, fisiologi, definisi, faktor risiko, patofisiologi, gejala klinis, stadium, jalur penyebaran, dan penatalaksanaan kanker payudara. Topik utama yang dibahas meliputi anatomi dan fisiologi normal payudara, definisi dan insidensi kanker payudara, serta faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya kanker payudara.
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraWilli Fragcana Putra
Kista Odontogenik: Kista yang dinding epitelnya berasaldari sisa-sisa organ pembentukan gigi(odontogenik) yang mampu berproliferasi dan potensial menjadi tumor.
Tumor Odontogenik adalah tumor yang terbentuk dari jaringan gigi.
Secara klinis, tumor odontogenik umumnya asimptomatik, adanya pembesaran pada rahang, pergerakan gigi, resorbsi akar dan resorbsi tulang.
Kanker serviks merupakan penyebab utama kematian wanita akibat kanker di dunia. Setiap tahun terdapat 490.000 kasus baru dan menewaskan 240.000 orang. Di Indonesia diperkirakan terdapat 41 kasus baru per hari dan menewaskan 20 orang per hari, sehingga kanker serviks menjadi penyebab kematian nomor satu untuk wanita di Indonesia. Tingginya angka kasus disebabkan oleh rendahnya pengetahuan masyarakat a
Dokumen ini membahas beberapa jenis neoplasma pada hewan. Pertama, hemangioma yang merupakan tumor jinak pada pembuluh darah. Kedua, hemangiosarcoma yang merupakan tumor ganas pada pembuluh darah. Ketiga, fibrosarcoma yang merupakan neoplasma ganas dari fibroblast. Terakhir, adenocarsinoma dan veneral sarcoma yang merupakan tumor ganas pada epitel kelenjar dan alat kelamin hewan.
Kista ovarium adalah kantong yang berisi cairan atau neoplasma yang dapat tumbuh di ovarium. Kista ini dapat bersifat jinak atau ganas, dan memiliki berbagai jenis. Etiologi kista ovarium belum sepenuhnya jelas, tetapi diduga disebabkan gangguan hormon. Jenis kista ovarium meliputi kista fungsional, kista folikel, kista lutein, kista dermoid, dan kista serosum. Gejala kista ovarium bervariasi, mulai
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai neoplasma atau tumor, yang merupakan pertumbuhan jaringan abnormal yang terus berkembang meskipun rangsang pemicunya sudah hilang. Terdapat dua jenis tumor, yaitu tumor jinak yang tumbuh lambat dan tidak menyebar, serta tumor ganas yang tumbuh cepat, invasif dan dapat menyebar ke organ lain. Klasifikasi tumor dapat didasarkan pada sifat biologis, asal jaringan, derajat
Tumor Phylloides adalah neoplasma jarang pada payudara yang umumnya muncul pada wanita dewasa. Tumor ini memiliki bentuk mirip daun dan dapat tumbuh besar. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, mamografi, biopsi jarum halus, dan biopsi terbuka. Penatalaksanaannya meliputi eksisi luas tumor untuk mencegah residiv dan metastasis. Tumor Phylloides ganas dapat menyebar lewat sistem peredaran darah
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis tumor muskuloskeletal seperti osteosarkoma, fibroma, fibrosarkoma, lipoma, leiomioma, Ewing sarkoma, rhabdomyosarcoma, dan sinovial sarkoma. Informasi klinis, makroskopis, dan mikroskopis diberikan untuk setiap jenis tumor beserta gejala, lokasi predileksi, dan ciri-ciri sel tumor.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
Tumor jinak ovarium dapat berupa kista non-neoplastik seperti kista folikel dan kista luteum, atau tumor kistik seperti kista dermoid dan kista adenoma. Tumor padat ovarium meliputi tumor sel germinal seperti disgerminoma dan tumor sel granulosa-sel teka, serta tumor stroma seperti fibroma. Pemeriksaan USG dan pencarian marker tumor digunakan untuk diagnosis, sementara tindakan seperti siktektomi dan ovariotomi dilakukan untuk pengob
The document discusses the histopathological characteristics, radiological diagnosis, and treatment approaches for pineal region tumors. It describes the various histological types of pineal parenchymal tumors and germ cell tumors based on the 2021 WHO classification. Surgical resection remains the standard treatment for pineal tumors, while radiotherapy and chemotherapy are important adjunctive treatments.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan jenis-jenis tumor jinak dan ganas pada organ reproduksi wanita seperti uterus, tuba falopii, dan ovarium. Terdapat dua jenis tumor yaitu tumor jinak yang tumbuh secara ekspansif tanpa merusak jaringan, dan tumor ganas yang tumbuh lebih cepat sehingga dapat merusak jaringan. Jenis tumor ganas pada uterus antara lain adenokarsinoma endometrium dan sarkoma uterus, sedangkan pada ovari
Dokumen tersebut membahas tentang karsinoma kolorektal, termasuk definisi, fungsi kolong dan rektum, etiologi, klasifikasi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang, serta penatalaksanaan medisnya. Karsinoma kolorektal adalah keganasan yang terjadi di kolong dan rektum yang disebabkan oleh faktor risiko seperti usia, polip, riwayat keluarga, dan gaya hidup. Diagnosa dan penatalaksanaannya meliputi p
Dokumen tersebut membahas anatomi, fisiologi, definisi, faktor risiko, patofisiologi, gejala klinis, stadium, jalur penyebaran, dan penatalaksanaan kanker payudara. Topik utama yang dibahas meliputi anatomi dan fisiologi normal payudara, definisi dan insidensi kanker payudara, serta faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya kanker payudara.
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraWilli Fragcana Putra
Kista Odontogenik: Kista yang dinding epitelnya berasaldari sisa-sisa organ pembentukan gigi(odontogenik) yang mampu berproliferasi dan potensial menjadi tumor.
Tumor Odontogenik adalah tumor yang terbentuk dari jaringan gigi.
Secara klinis, tumor odontogenik umumnya asimptomatik, adanya pembesaran pada rahang, pergerakan gigi, resorbsi akar dan resorbsi tulang.
Kanker serviks merupakan penyebab utama kematian wanita akibat kanker di dunia. Setiap tahun terdapat 490.000 kasus baru dan menewaskan 240.000 orang. Di Indonesia diperkirakan terdapat 41 kasus baru per hari dan menewaskan 20 orang per hari, sehingga kanker serviks menjadi penyebab kematian nomor satu untuk wanita di Indonesia. Tingginya angka kasus disebabkan oleh rendahnya pengetahuan masyarakat a
Dokumen ini membahas beberapa jenis neoplasma pada hewan. Pertama, hemangioma yang merupakan tumor jinak pada pembuluh darah. Kedua, hemangiosarcoma yang merupakan tumor ganas pada pembuluh darah. Ketiga, fibrosarcoma yang merupakan neoplasma ganas dari fibroblast. Terakhir, adenocarsinoma dan veneral sarcoma yang merupakan tumor ganas pada epitel kelenjar dan alat kelamin hewan.
Kista ovarium adalah kantong yang berisi cairan atau neoplasma yang dapat tumbuh di ovarium. Kista ini dapat bersifat jinak atau ganas, dan memiliki berbagai jenis. Etiologi kista ovarium belum sepenuhnya jelas, tetapi diduga disebabkan gangguan hormon. Jenis kista ovarium meliputi kista fungsional, kista folikel, kista lutein, kista dermoid, dan kista serosum. Gejala kista ovarium bervariasi, mulai
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai neoplasma atau tumor, yang merupakan pertumbuhan jaringan abnormal yang terus berkembang meskipun rangsang pemicunya sudah hilang. Terdapat dua jenis tumor, yaitu tumor jinak yang tumbuh lambat dan tidak menyebar, serta tumor ganas yang tumbuh cepat, invasif dan dapat menyebar ke organ lain. Klasifikasi tumor dapat didasarkan pada sifat biologis, asal jaringan, derajat
Tumor Phylloides adalah neoplasma jarang pada payudara yang umumnya muncul pada wanita dewasa. Tumor ini memiliki bentuk mirip daun dan dapat tumbuh besar. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, mamografi, biopsi jarum halus, dan biopsi terbuka. Penatalaksanaannya meliputi eksisi luas tumor untuk mencegah residiv dan metastasis. Tumor Phylloides ganas dapat menyebar lewat sistem peredaran darah
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis tumor muskuloskeletal seperti osteosarkoma, fibroma, fibrosarkoma, lipoma, leiomioma, Ewing sarkoma, rhabdomyosarcoma, dan sinovial sarkoma. Informasi klinis, makroskopis, dan mikroskopis diberikan untuk setiap jenis tumor beserta gejala, lokasi predileksi, dan ciri-ciri sel tumor.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
5. Benign
Definisi
• Suatu tumor yang memiliki gambaran epitel yang sama dengan epitel tuba
falopii
Epidemiologi
• Biasanya banyak pada wanita umur 40-60 tahun
• Bisa simtomatis atau simtomatis
• simtomatis gejalanya nyeri pelvis
6. Benign
Makroskopi
• Berupa kista dengan diameter > 1cm ( 1-30cm), kalau < 1cm disebut
inclusion cyst
• Kista berisi cairan jernih
7. Benign
Histopatologi
• Masa tumor membentuk struktur kistik, papil, dilapisi epitel kolumner
stratifikasi atau non stratifikasi, menyerupai epitel tuba, biasanya epitel
kuboid sampai kolumner bersilia atau kuboid sampai gepeng tanpa sililia,
walupun kadang hanya fokal.
• Fokus proliferasi epitel yang merupakan atypical proliferatif serous tumour
< 10 %
• Kalau struktur fibrousnya dominan disebut serous adenofibroma
• Small papillary dilapisi epitel serous type disebut serous surface papiloma
8.
9. Serous Borderline
(Atypical proliferatif serous tumor)
Definisi :
• Non invasif tumor ,dengan proliferasi epitel yang lebih luas dibanding
benign serous tumor, dengan individual cell atipik dibandingkan serous
cystadenoma tapi kurang atipik dibanding low grade carcinoma
Epidemiologi:
• Pasien wanita umur 42 tahun
Klinis :
• Biasanya dijumpai ascites
10. Serous Borderline
(Atypical proliferatif serous tumor)
Histologi:
• Berupa pola papil yang bercabang, papil, ireguler, dilapisi epitel kuboid
sampai kolumner bersilia,
• Gambaran hobnail, dengan inti hiperkromatik, dengan anak inti,
sitoplasma luas moderate eosinofilik
• Sel-sel dengan sitoplasma jernih
• Bisa juga dijumpai fokus kecil mikropapil dengan gambaran low grade
carcinoma
11. Serous Borderline
(Atypical proliferatif serous tumor)
Histopatologi:
• Mikroinvasif jika jarak invasinya < 5 mm dengan gambaran yang sama
dengan epitel permukaan
• Mikroinvasif harus dibedakan dengan mikroinvasif karsinoma.
• Pada mikroinvasif karsinoma ditemukan fokus kecil serous low grade
carcinoma
12. Serous Borderline
(Atypical proliferatif serous tumor)
Implant :
• Epithelial type non invasive implant :Kelompok sel yang dikelilingi stroma
yang non fibrotik
• Desmoplastik type non invasive implant: kelompok sel yang dikelilingi
stroma jaringa ikat padat (desmoplastik)
IHK :
• Cytokeratin, ER,PR,P53
13.
14.
15.
16. Serous Borderline
(Micropapillary variant/noninvasive lowgrade carcinoma)
Definisi
• Non invasif tumor dengan struktur cabang (branching), pola micropillary
dan atau pola cribiform tersusun dari sel-sel bentuk bulat, dengan inti
atipik moderate, dengan sitoplasma sempit.
Epidemiologi
• Umur 45 tahun
17. Serous Borderline
(Micropapillary variant/noninvasive lowgrade carcinoma)
Histologi
• Berupa gambaran papil yang mana ukuran tinggi papilnya beberapa kali
dibandingkan ukuran lebarnya.
• Micropapil dengan sedikit atau tanpa stromal core yang berbeda dengan
atypical proliferative serous tumor, dimana dilapisi epitel kolumner bersilia.
• Sedangkan pada tumor ini dilapisi sel-sel bentuk kuboid sampai poligonal,
nc ratio meningkat, inti uniform, atipik, dengan anak inti prominent, mitosis
sedikit.
20. Malignant
(Low grade serous carcinoma)
Definisi :
• Karsinoma invasif yang memperlihatkan gambaran sel atipik low grade
malignant
Klinis :
• Massa pada ovarium, ascites
21. Malignant
(Low grade serous carcinoma)
Makroskopis:
Berupa sel-sel neopalsia tunggal, small nest infiltratif ,mikropapil yang
tersusun haphazrd, terdiri dari sel-sel neoplasia berukuran kecil, cenderung
uniform (pleomorfik ringan ) dengan inti atipik ringan sampai moderate,
dengan anak inti prominent, tidak dijumpai nekrosis, dan mitosis rendah (
<2-3/10 HPF)
IHK:
Cytokeratin, ER,,P53
22.
23. Malignant
(High grade serous carcinoma)
Definisi :
• Suatu karsinoma yang tersusun dari sel-sel epitel dengan pola papiler,
glandular, solid, dengan inti atipik high-grade
Klinis :
• Rata-rata umur 63 thn , dengan klinis gastrointestinal, meliputi mual,
anorexia, perut yang distensi, kembung, tenesmus, konstipasi
• CA 125 biasanya meningkat 500-1000 U/ml
24. Malignant
(High grade serous carcinoma)
Makroskopi:
• Biasanya bilateral ,exophytic, solid, papillary, dengan kista berisi cairan,
bagian solid berwarna putih kecoklatan, dengan nekrosis dan perdarahan,
bisa juga melibatkan fimbrae
IHK :
• Tp53
25. Malignant
(High grade serous carcinoma)
Histopatologi :
• Massa berstruktur solid, dengan slit-like space, papillary, glandular,
cribiforme, terdiri dari sel-sel neoplasia dengan inti besar, pleomorfik,
sebagian multinucleated, bizare, hiperkromatik, anak inti prominent,
dijumpai nekrosis dan mitosis yang banyak, kadang-kadang dijumpai
psammoma bodies
30. Benign
(Musinus cystadenoma/adenofibroma)
Definisi:
• Tumor kistik yang dilapisi epitel intestinal type, jika stroma fibrous yang
dominan disebut adenofibroma
Epidemiologi:
• Umur rata-rata 50 tahun
• Klinis, nyeri abdomen dan pelvic ,serta dijumpai masa pada abdomen dan
pelvis
• Beberapa disebabkan oleh efek estrogen dan progesteron dikarenakan
luteinisasi pada sel stroma
31. Benign
(Musinus cystadenoma/adenofibroma)
Makroskopi
• Multikistik ,unilateral, ukuran >30cm rata-rata 10 cm
Histopatologi:
• Berupa kista multipel dan glandular, terdiri dari epitel yang melapisi
mukosa lambung (foveolar- type) berupa epitel dengan musinus non
stratifikasi
32.
33. Mucinous borderline tumour / atypical proliferative
mucinous tumour
Definisi :
• Masa tumor yang dilapisi epitel foveolar type dengan atipik ringan
sampai moderate, dengan proliferasi epitel yang lebih luas dibanding
benign mucinous tumor, tidak dijumpai invasi pada stroma
Klinis :
• Rentang umur 13-88, dengan rata-rata umur 40-49 thn, dengan masa
abdomen, unilateral, bila terjadi bilateral perlu dicurigai suatu
metastatic carcinoma
34. Mucinous borderline tumour / atypical proliferative
mucinous tumour
Histopatologi:
• Massa berstruktur kista, dilapisi epitel gastric-pyloric type, dengan
startifikasi / pseudostratifikasi inti, tufting, villous, terdiri dari sel-sel dengan
inti besar
• Pseudomyxoma ovarii (genangan musin aseluler), mucin granuloma
(respon granulomatosa terhadap kelenjar yang ruptur)
• MBT/APMT with intraepithelial carcinoma, merupakan gambaran
MBT/APMT dengan fokus inti atipik pada epitel
• MBT/APMT with microinvasion, dengan gambaran fokus kecil (sel tunggal,
kelenjar, nest, cribiform) invasi pada stroma, dengan dimensi < 5mm,
35.
36. Mucinous borderline tumour / atypical proliferative
mucinous tumour
Sarcoma -like mural nodule
• Terdiri dari sel-sel spindel yang atipik, dengan ukuran moderate,
pleomorfik, mononukleated atau binukleated giant cell,
hiperkromatin
IHK :
• CK7,CK20,PAX8
37.
38. Mucinous Carcinoma
Definisi :
• Tumor epitel ganas terdiri dari sel-sel kolumner gastrointestinal type,
dengan musin intrasitoplasma
Klinis :
• Pasien dengan rata-rata umur 45 thn, dengan nyeri dan bengkak pada
abdomen
Makroskopis :
• Berupa masa besar, unilaterl,solid, cystic
39. Mucinous Carcinoma
Histopatologi :
• Gabungan struktur benign, borderline, dan carcinoma, dijumpai juga
gambaran invasif berupa sel-sel neoplasia tunggal atau kelenjar yang
berfusi ( cribiforme), mitosis banyak
• Bila terjadi bilateral perlu dicurigai sebagai metastasis musinus
adenocarcinoma
• Mural nodule berupa : sel-sel rhabdoid dengan sitoplasma eosinofilik luas,
sel-sel spindel sarcomatoid dengan pola heringbone, pleomorphic cell
43. Seromucinous cystadenoma / adenofibroma
Definisi:
• Neoplasma kistik jinak dengan dua atau lebih tipe sel Mullerian. Tumor
memiliki stroma fibrosa yang prominent (adenofibroma).
Epidemiologi:
• Tumor ini merupakan sekitar 1% dari neoplasma epitel jinak; biasanya
pada orang dewasa dengan puncak usia pada kelompok usia reproduksi
akhir.
44. Seromucinous cystadenoma / adenofibroma
Klinis:
• Tanda dan gejalanya tidak spesifik
Makroskopik:
• Berupa kista unilokular dengan permukaan halus dan terdapat lapisan
bagian dalam.
• Terdapat cairan serosa atau lendir, dan jarang memiliki komponen padat
dengan permukaan potongan yang homogen putih.
45. Seromucinous cystadenoma / adenofibroma
Histopatologi:
• Kista dilapisi oleh epitel serosa dan epitel musinous (pelapis endoserviks)
• sel endometrioid , sel transisional atau skuamosa dapat terlihat
46. Seromucinous borderline tumour
Definisi:
• Tumor epitel non-invasif, proliferatif, tersusun lebih dari satu tipe sel epitel,
paling sering berupa serous dan mucinous tipe endoserviks;
• Namun, endometrioid, dan lebih jarang, clear cell, transisional atau
squamous dapat terlihat.
Epidemiologi:
• sebelumya dilaporkan sebagai bagian dari tumor mucinous
47. Seromucinous borderline tumour
Klinis:
• Sebagian besar pasien memiliki penyakit FIGO stadium I, tetapi sebagian
kecil memiliki penyakit stadium lanjut dalam bentuk implan dan / atau
keterlibatan KGB
• Usia rata-rata pasien adalah 34-44 tahun.
• Tanda dan gejala yang tidak spesifik terkait dengan massa adneksa.
• Tumor berhubungan dengan endometriosis pada sekitar sepertiga kasus
48. Seromucinous borderline tumour
Makroskopik:
• Ukuran rata-rata adalah 8-10 cm.
• Tumor ini biasanya unilokular, permukaan halus dan terdapat cairan
kental.
• Dijumpai fokus perdarahan, yang menunjukkan hubungan dengan
endometriosis.
• Area padat terkadang terlihat. Hingga 40% bersifat bilateral.
49. Seromucinous borderline tumour
Histopatologi:
• Tumor ini mirip dengan serous borderline / atypical proliferative serous
tumours.
• Terdapat gambaran papiler kompleks yang bercabang menjadi papil yang
kecil. Papilla yang lebih besar cenderung memiliki stroma edema yang
mengandung neutrofil.
• Epitel yang melapisi papila biasanya stratified dan sebagian besar terdiri
dari endocervical-type mucinous atau epitel serous
50. Seromucinous borderline tumour
Histopatologi:
• Sitoplasma eosinofilik prominent dan anak inti low-grade; angka mitosis
jarang terjadi.
• Dapat terjadi invasi mikro, karsinoma intraepitel, dan gambaran
mikropapiler. Sebagian dari lapisan kista dapat menunjukkan gambaran
kista endometriotik.
54. Seromucinous carcinoma
Definisi:
• Karsinoma yang sebagian besar terdiri dari epitel serous dan mucinous
tipe endoservikal.
Epidemiologi:
• Tumor ini sangat jarang, dan belum ada data epidemiologi
55. Klinis:
• Usia rata-rata 45 tahun
• Paling banyak pada pasien dengan massa pada pelvic dan 57% pada
pasien dengan peritoneal endosalpingiosis
Makroskopis:
• Rata-rata ukuran tumor 12 cm dan kebanyakan tumor terjadi bilateral
• Tumor unilocular atau multilocular dan berisi area yang padat
• Ekresi papilier terdapat pada lapisan dalam atau di permukaan tumor
Seromucinous carcinoma
56. Histopatologi:
• Papiler dilapisi epitel dengan stratifikasi yang mirip serous tumor.
• Pola invasi yang adalah cribriform dan confluent (expansile), meskipun
pertumbuhan infiltratif destruktif juga terjadi.
• Menurut definisi, tumor ini mengandung epitel serous dan mucinous tipe
endoserviks, dengan sitoplasma jernih (tidak menampilkan pola clear cell
carcinoma), serta fokus diferensiasi endometrioid, sel squamous.
• Indeks mitosis bervariasi tetapi cenderung rendah (<5 angka mitosis / 10
HPF).
Seromucinous carcinoma
59. Definisi :
• Keganasan epitelial dengan struktur acinar, papillary, dan sebagian
solid yang menyerupai endometrioid carcinoma corpus uteri
Epidemiologi :
• Umur 50-60 tahun (rata-rata 58 tahun)
• Biasanya berhubungan dengan endometriosis, bila berhubungan
dengan endometriosis biasanya usianya lebih muda 5-10 tahun
60. Klinis :
• Biasanya tanpa gejala beberpa dengan keluahan, teraba masa pada
pelvis, tanpa rasa nyeri perut membesar (abdominal distention), bisa nyeri
pada pelvis
• Beberapa tumor terbatas pada ovarium (stage1a), 17% bilateral (stage 1b)
• Serum CA125 meningkat pada 80% kasus
Makroskopi :
• Ukuran rata-rata 15 cm, bagian luar halus, dijumpai struktur kista berisi
massa papil, sebagian solid, dengan area nekrosis dan perdarahan
• Jika masa muncul dalam kista cenderung memmbentuk polipoid
menonjolkedalam lumen, dengan kista yang berisi darah
61. Histopatologi :
• Berupa massa tumor berstruktur glandular, villoglandular, dilapisi epitel
kolumner dengan stratifikasi inti, inti atipik sedang sampai moderate , anak
inti tidak jelas, sitoplasma eosinofilik, bergranuler dan mitosis banyak
62. Histopatologi :
Beda endometrioid carcinoma dengan atypical hyperplasia / endometrioid
intrarpithelial neoplasia:
1. Invasi stroma , pada endometrioid carcinoma biasanya kelenjar
kelenjarnya confluent (berfusi atau berkumpul) cribiform, sedangkan
atypical hyperplasia tidak
2. Stromanya desmoplastik pada endometrioid
3. Strukturnya papillary/villoglandular pada endometrioid carcinoma
63. Histopatologi :
Endometrioid hiperplasia without atypia
• Berupa kelenjar proliferasi dengan bentuk, ukuran yang bervariasi.
Denagn epitel pelapis yang tidak atipik. Inti masih perpendikuler pada
membran basalis
Atypical hylerplasia
• Dijumpai kelenjar endimetrium yang banyk berstruktur tubular, dilapisi
epitel kolumner atipik dengan stratifikasi inti. Inti bulat, oval, pleomorfik
sitopasma eisinofilik
64.
65. Grading:
• Grade 1 komponen solid berjumlah kecil sama dengan 5%
• Grade 2 komponen solid berjumlah 6-50%
• Grade 3 komponen solid berjumlah lebih dari 50%
66. Yang perlu di ketahui pada tumor ini:
1. Invasi miometrium yang diukur dari endomiometrial junction
2. Diferensiasi squamous . Biasanya pada tumor ini diferensiasi squamos
berjumlah 10-25% dengan sel-sel bentuk poligonal, membran sel jelas,
intercellular bridge, mutiara keratin,
3. Diferensiasi sekretori berupa kelenjar endometrium menyerupai fase
sekresi dengan sub atau supra nuklear
67. Imunohistokimia:
• IHK kadang2 sulit dibedakan dengan endocervical adenocarcinoma:
• Untuk endimetrioid ca menggunakan progesteron reseptor, estrogen
reseptor
• Untuk endosevik menggunakan p16 ( HPV)
68. A. High grade endometrioid carcinoma ( FIGO)
grade 3, pola solid, trabekula, terdiri dari sel-sel
dengan inti atipik moderate, didalamnya dijumpai
diferensiasi sel squamous, dan nekrosis.
B.Endometrioid carcinoma dengan diferensiasi
secretory, dijumpai vakuol jernih pada bagian atas
dan bagian bawah inti sel, pada sitoplasma sel
kolumner dengan stratifikasi inti
69. C.Well differentiated endometrioid carcinoma (
FIGO grade 1) 5% berupa pola solid
D.Endometrioid carcinoma dengan deferensiasi sel
squamous, deferensiasi tampak sebagai lembaran
sel-sel poligonal dengan sitoplasma eosinofilik luas,
beberapa dengan sisa(remainder) diferensiasi
glandular
70. E.Moderately differentiated endometrioid carcinoma
(FIGO grade 2) 6 dan 50% berupa pola solid
F.Poorly differentiated endometrioid carcinoma
(high grade) (FIGO grade3) > 50% berupa pola
solid
72. Clear cell cystadenoma / adenofibroma
• Tumor yang terdiri dari kista atau kelenjar yang dilapisi sel pipih
hingga kuboid dengan sitoplasma jernih atau eosinofilik dalam stroma
fibromatous
• Tumor yang sangat jarang tidak ada gejala spesifik insidental
• Makroskopik : massa solid uk 3-16 cm, permukaan halus dan
lobulated, potongan kista-kista kecil pada massa solid
73. Mikroskopik
• Adenofibroma stroma jaringan
ikat lebih luas
• Sel : pipih – kuboid dengan
sitoplasma jernih atau eosinofilik,
dapat hobnail
• Atipia inti dan mitosis minimal
• Dapat dijumpai foki endometriosis
• Diagnosis ditegakkan seluruh
sampel exclude borderline
tumor / carcinoma
74. Clear cell borderline tumour / atypical
proliferative clear cell tumour
• Clear cell adenofibromatous tumour dengan atipia sel tanpa invasi
stroma
• Kebanyakan pada wanita post menopause
• Makroskopik : ukuran rata-rata 6 cm, solid dengan kista2 kecil
sampling semua exclude komponen clear cell carcinoma
75. Mikroskopik
• Kelenjar bulat-oval pada stroma
fibromatous
• Kista dan kelenjar dilapisi sel
kuboid, pipih, hobnail sitoplasma
jernih atau eosinofilik
• Kelenjar lebih crowded
• Atipia sedang : kromatin kasar,
clumping, anak inti prominent
• Mitosis jarang
• Dapat dijumpai foki endometriosis
• Mikroinvasif area invasif < 5 mm
76. Clear cell carcinoma
• tumor ganas yang terdiri dari sel-sel jernih, eosinofilik dan hobnail
• Usia rata-rata 55 tahun
• 50-70% kasus berasal dari endometriosis ovarium
• Makroskopik : unilateral, rata-rata 15 cm, solid, solid-kistik, kistik
dengan nodul-nodul berwarna kuning pucat
77. Histopatologi
• Pola : tubulokistik, papilar dan
solid, dilatasi kistik dilapisi sel
pipih
• Papilar hyalinized papillary
core
• Solid sel2 polihedral,
dipisahkan oleh septa halus
• Lumen : sekresi eosinofilik dan
bulat (targetoid)
78. Histopatologi
• Bentuk : poligonal – kuboid –
pipih
• Sitoplasma : jernih, eosinofilik
(lebih jarang)
• Inti : apikal, hiperkromatik
(hobnail cell), eksentrik
• Anak inti jelas
• Mitosis jarang < 10 / 10 HPF
• Clear cell PAS diastase positif
80. Clear cell
cystadenoma /
adenofibroma
• Pola : kistik
• Atipia inti dan
mitosis minimal
• Stroma jaringan
ikat lebih luas
Clear cell borderline
tumor
• Pola kistik
• Atipia sedang,
tanpa invasif
• Kelenjar lebih
crowded
Clear cell carcinoma
• Pola : tubulokistik,
papilar, solid
• Ada komponen
invasif
• Atipia inti berat
81. Brenner tumour (benign)
• Tumor yang terdiri dari sarang-sarang sel transisional (menyerupai sel
urothelial) pada stroma fibromatous
• Pada usia dekade ke 5 hingga 7
• Terdeteksi insidentral
• Kebanyakan < 2 cm
• Makroskopik solid, konsistensi kenyal, batas tegas, warna putih
keabuan, sering dijumpai kista2 kecil
• ¼ kasus sering berhubungan dengan tipe tumor lain (tersering
mucinous)
82. Histopatologi
• Sarang-sarang oval atau ireguler
pada stroma fibromatous
• Bagian sentral dapat
mengandung musin atau
material eosinofilik
• Terdiri dari / dilapisi sel
transisional-type, mucinous,
cilliated, kuboid atau pipih
83. Histopatologi
• Sel transisional : bentuk
polihedral hingga elongated,
sitoplasma pucat hingga jernih
• Inti : oval, kromatin halus, anak
inti dapat prominent, inti dapat
dijumpai grooved longitudinal
84. Borderline brenner tumour / atypical
proliferative brenner tumour
• Tumor sel transisional dengan proliferasi epithelial tanpa invasi
stroma
• Usia rata-rata pasien 59 tahun
• Makroskopik : tumor ukuran besar, kistik (ukuran 10-28 cm), massa
papiler proyeksi ke lumen kista, area solid komponen jinak brenner
• Low grade non invasive papillary transitional cell
• High grade borderline tumour with intraepithelial carcinoma
85. Mikroskopik
• Pola : papilar papillary non
invasive transitional cell tumor
• Sarang2 dengan stratifikasi inti
• Metaplasia mucinous sering
• Aktivitas mitosis dan atipia inti
• Invasi stroma dan mikroinvasi (-)
86.
87. Malignant brenner tumour
• Karsinoma ovarium dengan tipe transisional mirip dengan
karsinoma urothelial invasif
• Jarang tipe skuamous
• Usia > 50 tahun
• Massa abdomen, nyeri, perdarahan pervaginam
• 80% kasus stadium I
88. Makroskopik
• Besar, 16-20 cm
• Solid atau kistik bernodul2,
rapuh
• Perdarahan dan nekrosis
prominent
• Foki kalsifikasi griti
• 12% bilateral
89. Mikroskopik
• Pola TCC + komponen brenner jinak
atau proliferatif atipikal
• Pola : > 50% ada pola TCC
papillary dilapisi sel transisional
• Foki skuamosa atau glandular <
20%
• Invasif stroma epitel infiltratif
pada dasar papila atau area solid
luas
• Atipia inti prominent --> pleomorfik
inti berat
90. Mikroskopik
• Pola brenner : solid dan sarang-
sarang ireguler dan invasif
• Stroma desmoplastik sering
• Mitosis banyak
• IHK : CK7, p63, S100, GATA3,
uroplakin
91. Benign brenner
tumour
• Pola : sarang2
oval
• Inti oval,
kromatin halus,
ada grooved,
anak inti dapat
prominent
Borderline
brenner tumour
• Pola : papiler
non invasif dan
sarang-sarang
dengan
stratifikasi sel
• Atipia inti dan
mitosis
Malignant
brenner tumour
• Pola TCC
(papiler invasif)
dan komponen
brenner tumor
(sarang2
ireguler invasif)
• Atipia inti dan
pleomorfik
berat
92. Seromucinous cystadenoma / adenofibroma
• Tumor jinak yang terdiri dari 2 atau lebih tipe sel mullerian minimal
10% dari epitel
• Terdiagnosis insidental
• Pada usia reproduksi akhir
• Makroskopik : kista unilokular dengan permukaan halus cairan
serous atau musin
93. Mikroskopik
• Kista dilapisi campuran sel
serous dan mucinous (tersering)
• dapat endometrioid, clear cell
transisional dan squamous
94. Seromucinous borderline tumour / atypical
proliferative seromucinous tumour
• Tumor epithelial, proliferatif, non invasif terdiri dari satu atau lebih
tipe sel epitel
• Usia : 34 – 44
• Gejala : tidak spesifik
• 1/3 kasus berkaitan dengan endometriosis
• Makros : rata2 8 -10 cm, unilokular, permukaan halus, sebagian
papilar rapuh
• Foki perdarahan berkaitan dengan endometriosis
• > 40% bilateral
95. Mikroskopik
• Pola : mirip serous borderline
tumour papillar bercabang /
papilar kecil
• Sel pelapis : stratifikasi, terdiri
dari epitel serous atau mucinous
(endocervical type) tersering
• Atipia inti ringan, mitosis jarang
• Infiltrasi neutrofil
• Mikroinvasif dapat dijumpai
96. Seromucinous carcinoma
• Karsinoma yang secara predominan terdiri dari epitel mucinous
endoserviks dan serous
• Usia rata2 45 tahun
• 57% mempunyai endosalpingiosis peritoneal
• Makroskopik : uk rata2 12 cm, 50% bilateral, kista unilokular atau
multilokular dengan area solid, papiler (+)
97. Mikroskopik
• Pola : papiler dengan stratifikasi
sel serous tumor
• Pola invasif : cribriform dan
infiltratif
• Mitosis rendah (<5 / 10 HPF)
• IHK : CK7(+), CK20 (-), CDX2(-),
ER dan PR (+), WT-1 (-)
98. Seromucinous
cystadenoma /
adenofibroma
• Pola : kistik
• Atipia sel (-)
Seromucinous
borderline tumour
• Pola : papiler
bercabang atau
papiler kecil
• Invasi stroma (-)
• Atipia inti ringan,
mitosis jarang
Seromucinous
carcinoma
• Pola : papiler
dengan stratifikasi,
• Komponen invasi :
cribriform dan
infiltratif
99. Undifferentiated carcinoma
• Tumor epitel ganas yang tidak
menunjukkan diferensiasi tipe
sel mullerian
• Pola : lembaran, sarang2, pita2,
sel2 tersebar satu2
• Sel tumor monoton dan non
kohesif bulat, dapat spindel
• Nekrosis (+)
• Mitosis banyak