SlideShare a Scribd company logo
Epithelial surface tumours of ovary
Oleh:
dr. Dedy Kurniawan
dr. Eka Putra Pratama
Pembimbing:
dr. Citra Dewi, Sp.PA(K)
Serous Tumor
Benign Borderline Malignant
• Serous
cystadenoma
• Serous
adenofibroma
• Serous surface
papiloma
• Serous border line
tumor/atypical
proliferatif serous
tumor
• Serous border line
tumour/
micropapillary
variant/non
invasive low grade
serous carcinoma
• Low grade serous
carcinoma
• High grade serous
carcinoma
Benign
Definisi
• Suatu tumor yang memiliki gambaran epitel yang sama dengan epitel tuba
falopii
Epidemiologi
• Biasanya banyak pada wanita umur 40-60 tahun
• Bisa simtomatis atau simtomatis
• simtomatis gejalanya nyeri pelvis
Benign
Makroskopi
• Berupa kista dengan diameter > 1cm ( 1-30cm), kalau < 1cm disebut
inclusion cyst
• Kista berisi cairan jernih
Benign
Histopatologi
• Masa tumor membentuk struktur kistik, papil, dilapisi epitel kolumner
stratifikasi atau non stratifikasi, menyerupai epitel tuba, biasanya epitel
kuboid sampai kolumner bersilia atau kuboid sampai gepeng tanpa sililia,
walupun kadang hanya fokal.
• Fokus proliferasi epitel yang merupakan atypical proliferatif serous tumour
< 10 %
• Kalau struktur fibrousnya dominan disebut serous adenofibroma
• Small papillary dilapisi epitel serous type disebut serous surface papiloma
Serous Borderline
(Atypical proliferatif serous tumor)
Definisi :
• Non invasif tumor ,dengan proliferasi epitel yang lebih luas dibanding
benign serous tumor, dengan individual cell atipik dibandingkan serous
cystadenoma tapi kurang atipik dibanding low grade carcinoma
Epidemiologi:
• Pasien wanita umur 42 tahun
Klinis :
• Biasanya dijumpai ascites
Serous Borderline
(Atypical proliferatif serous tumor)
Histologi:
• Berupa pola papil yang bercabang, papil, ireguler, dilapisi epitel kuboid
sampai kolumner bersilia,
• Gambaran hobnail, dengan inti hiperkromatik, dengan anak inti,
sitoplasma luas moderate eosinofilik
• Sel-sel dengan sitoplasma jernih
• Bisa juga dijumpai fokus kecil mikropapil dengan gambaran low grade
carcinoma
Serous Borderline
(Atypical proliferatif serous tumor)
Histopatologi:
• Mikroinvasif jika jarak invasinya < 5 mm dengan gambaran yang sama
dengan epitel permukaan
• Mikroinvasif harus dibedakan dengan mikroinvasif karsinoma.
• Pada mikroinvasif karsinoma ditemukan fokus kecil serous low grade
carcinoma
Serous Borderline
(Atypical proliferatif serous tumor)
Implant :
• Epithelial type non invasive implant :Kelompok sel yang dikelilingi stroma
yang non fibrotik
• Desmoplastik type non invasive implant: kelompok sel yang dikelilingi
stroma jaringa ikat padat (desmoplastik)
IHK :
• Cytokeratin, ER,PR,P53
Serous Borderline
(Micropapillary variant/noninvasive lowgrade carcinoma)
Definisi
• Non invasif tumor dengan struktur cabang (branching), pola micropillary
dan atau pola cribiform tersusun dari sel-sel bentuk bulat, dengan inti
atipik moderate, dengan sitoplasma sempit.
Epidemiologi
• Umur 45 tahun
Serous Borderline
(Micropapillary variant/noninvasive lowgrade carcinoma)
Histologi
• Berupa gambaran papil yang mana ukuran tinggi papilnya beberapa kali
dibandingkan ukuran lebarnya.
• Micropapil dengan sedikit atau tanpa stromal core yang berbeda dengan
atypical proliferative serous tumor, dimana dilapisi epitel kolumner bersilia.
• Sedangkan pada tumor ini dilapisi sel-sel bentuk kuboid sampai poligonal,
nc ratio meningkat, inti uniform, atipik, dengan anak inti prominent, mitosis
sedikit.
Serous Borderline
(Micropapillary variant/noninvasive lowgrade carcinoma)
Histologi
• Pada beberapa tumor, memperlihatkan pola kribiform pada permukaan
papil
IHK :
• Cytokeratin, ER,PR,P53
Malignant
(Low grade serous carcinoma)
Definisi :
• Karsinoma invasif yang memperlihatkan gambaran sel atipik low grade
malignant
Klinis :
• Massa pada ovarium, ascites
Malignant
(Low grade serous carcinoma)
Makroskopis:
Berupa sel-sel neopalsia tunggal, small nest infiltratif ,mikropapil yang
tersusun haphazrd, terdiri dari sel-sel neoplasia berukuran kecil, cenderung
uniform (pleomorfik ringan ) dengan inti atipik ringan sampai moderate,
dengan anak inti prominent, tidak dijumpai nekrosis, dan mitosis rendah (
<2-3/10 HPF)
IHK:
Cytokeratin, ER,,P53
Malignant
(High grade serous carcinoma)
Definisi :
• Suatu karsinoma yang tersusun dari sel-sel epitel dengan pola papiler,
glandular, solid, dengan inti atipik high-grade
Klinis :
• Rata-rata umur 63 thn , dengan klinis gastrointestinal, meliputi mual,
anorexia, perut yang distensi, kembung, tenesmus, konstipasi
• CA 125 biasanya meningkat 500-1000 U/ml
Malignant
(High grade serous carcinoma)
Makroskopi:
• Biasanya bilateral ,exophytic, solid, papillary, dengan kista berisi cairan,
bagian solid berwarna putih kecoklatan, dengan nekrosis dan perdarahan,
bisa juga melibatkan fimbrae
IHK :
• Tp53
Malignant
(High grade serous carcinoma)
Histopatologi :
• Massa berstruktur solid, dengan slit-like space, papillary, glandular,
cribiforme, terdiri dari sel-sel neoplasia dengan inti besar, pleomorfik,
sebagian multinucleated, bizare, hiperkromatik, anak inti prominent,
dijumpai nekrosis dan mitosis yang banyak, kadang-kadang dijumpai
psammoma bodies
Mucinous Tumor
Benign Borderline Malignant
• Mucinous
cystadenoma
• Mucinous
adenofibroma
• Mucinous
borderline tumour/
atypical proliferatif
mucinous tumour
• Mucinous
carcinoma
Benign
(Musinus cystadenoma/adenofibroma)
Definisi:
• Tumor kistik yang dilapisi epitel intestinal type, jika stroma fibrous yang
dominan disebut adenofibroma
Epidemiologi:
• Umur rata-rata 50 tahun
• Klinis, nyeri abdomen dan pelvic ,serta dijumpai masa pada abdomen dan
pelvis
• Beberapa disebabkan oleh efek estrogen dan progesteron dikarenakan
luteinisasi pada sel stroma
Benign
(Musinus cystadenoma/adenofibroma)
Makroskopi
• Multikistik ,unilateral, ukuran >30cm rata-rata 10 cm
Histopatologi:
• Berupa kista multipel dan glandular, terdiri dari epitel yang melapisi
mukosa lambung (foveolar- type) berupa epitel dengan musinus non
stratifikasi
Mucinous borderline tumour / atypical proliferative
mucinous tumour
Definisi :
• Masa tumor yang dilapisi epitel foveolar type dengan atipik ringan
sampai moderate, dengan proliferasi epitel yang lebih luas dibanding
benign mucinous tumor, tidak dijumpai invasi pada stroma
Klinis :
• Rentang umur 13-88, dengan rata-rata umur 40-49 thn, dengan masa
abdomen, unilateral, bila terjadi bilateral perlu dicurigai suatu
metastatic carcinoma
Mucinous borderline tumour / atypical proliferative
mucinous tumour
Histopatologi:
• Massa berstruktur kista, dilapisi epitel gastric-pyloric type, dengan
startifikasi / pseudostratifikasi inti, tufting, villous, terdiri dari sel-sel dengan
inti besar
• Pseudomyxoma ovarii (genangan musin aseluler), mucin granuloma
(respon granulomatosa terhadap kelenjar yang ruptur)
• MBT/APMT with intraepithelial carcinoma, merupakan gambaran
MBT/APMT dengan fokus inti atipik pada epitel
• MBT/APMT with microinvasion, dengan gambaran fokus kecil (sel tunggal,
kelenjar, nest, cribiform) invasi pada stroma, dengan dimensi < 5mm,
Mucinous borderline tumour / atypical proliferative
mucinous tumour
Sarcoma -like mural nodule
• Terdiri dari sel-sel spindel yang atipik, dengan ukuran moderate,
pleomorfik, mononukleated atau binukleated giant cell,
hiperkromatin
IHK :
• CK7,CK20,PAX8
Mucinous Carcinoma
Definisi :
• Tumor epitel ganas terdiri dari sel-sel kolumner gastrointestinal type,
dengan musin intrasitoplasma
Klinis :
• Pasien dengan rata-rata umur 45 thn, dengan nyeri dan bengkak pada
abdomen
Makroskopis :
• Berupa masa besar, unilaterl,solid, cystic
Mucinous Carcinoma
Histopatologi :
• Gabungan struktur benign, borderline, dan carcinoma, dijumpai juga
gambaran invasif berupa sel-sel neoplasia tunggal atau kelenjar yang
berfusi ( cribiforme), mitosis banyak
• Bila terjadi bilateral perlu dicurigai sebagai metastasis musinus
adenocarcinoma
• Mural nodule berupa : sel-sel rhabdoid dengan sitoplasma eosinofilik luas,
sel-sel spindel sarcomatoid dengan pola heringbone, pleomorphic cell
Mucinous carcinoma dengan kelenjar yang berfusi (confluent gland)
Seromucinous Tumors
Benign Borderline Malignant
• Seromucinous
cystadenoma /
adenofibroma
• Seromucinous
borderline tumour/
atypical proliferatif
seromucinous
tumour
• Seromucinous
carcinoma
Seromucinous cystadenoma / adenofibroma
Definisi:
• Neoplasma kistik jinak dengan dua atau lebih tipe sel Mullerian. Tumor
memiliki stroma fibrosa yang prominent (adenofibroma).
Epidemiologi:
• Tumor ini merupakan sekitar 1% dari neoplasma epitel jinak; biasanya
pada orang dewasa dengan puncak usia pada kelompok usia reproduksi
akhir.
Seromucinous cystadenoma / adenofibroma
Klinis:
• Tanda dan gejalanya tidak spesifik
Makroskopik:
• Berupa kista unilokular dengan permukaan halus dan terdapat lapisan
bagian dalam.
• Terdapat cairan serosa atau lendir, dan jarang memiliki komponen padat
dengan permukaan potongan yang homogen putih.
Seromucinous cystadenoma / adenofibroma
Histopatologi:
• Kista dilapisi oleh epitel serosa dan epitel musinous (pelapis endoserviks)
• sel endometrioid , sel transisional atau skuamosa dapat terlihat
Seromucinous borderline tumour
Definisi:
• Tumor epitel non-invasif, proliferatif, tersusun lebih dari satu tipe sel epitel,
paling sering berupa serous dan mucinous tipe endoserviks;
• Namun, endometrioid, dan lebih jarang, clear cell, transisional atau
squamous dapat terlihat.
Epidemiologi:
• sebelumya dilaporkan sebagai bagian dari tumor mucinous
Seromucinous borderline tumour
Klinis:
• Sebagian besar pasien memiliki penyakit FIGO stadium I, tetapi sebagian
kecil memiliki penyakit stadium lanjut dalam bentuk implan dan / atau
keterlibatan KGB
• Usia rata-rata pasien adalah 34-44 tahun.
• Tanda dan gejala yang tidak spesifik terkait dengan massa adneksa.
• Tumor berhubungan dengan endometriosis pada sekitar sepertiga kasus
Seromucinous borderline tumour
Makroskopik:
• Ukuran rata-rata adalah 8-10 cm.
• Tumor ini biasanya unilokular, permukaan halus dan terdapat cairan
kental.
• Dijumpai fokus perdarahan, yang menunjukkan hubungan dengan
endometriosis.
• Area padat terkadang terlihat. Hingga 40% bersifat bilateral.
Seromucinous borderline tumour
Histopatologi:
• Tumor ini mirip dengan serous borderline / atypical proliferative serous
tumours.
• Terdapat gambaran papiler kompleks yang bercabang menjadi papil yang
kecil. Papilla yang lebih besar cenderung memiliki stroma edema yang
mengandung neutrofil.
• Epitel yang melapisi papila biasanya stratified dan sebagian besar terdiri
dari endocervical-type mucinous atau epitel serous
Seromucinous borderline tumour
Histopatologi:
• Sitoplasma eosinofilik prominent dan anak inti low-grade; angka mitosis
jarang terjadi.
• Dapat terjadi invasi mikro, karsinoma intraepitel, dan gambaran
mikropapiler. Sebagian dari lapisan kista dapat menunjukkan gambaran
kista endometriotik.
Seromucinous borderline tumour
Imunohistokimia:
• CK7 (+) / CK20 (-) / CDX2 (-).
• Biasanya mengekspresikan ER dan PR; sebagian besar tumor negatif
untuk WT-1
Seromucinous carcinoma
Definisi:
• Karsinoma yang sebagian besar terdiri dari epitel serous dan mucinous
tipe endoservikal.
Epidemiologi:
• Tumor ini sangat jarang, dan belum ada data epidemiologi
Klinis:
• Usia rata-rata 45 tahun
• Paling banyak pada pasien dengan massa pada pelvic dan 57% pada
pasien dengan peritoneal endosalpingiosis
Makroskopis:
• Rata-rata ukuran tumor 12 cm dan kebanyakan tumor terjadi bilateral
• Tumor unilocular atau multilocular dan berisi area yang padat
• Ekresi papilier terdapat pada lapisan dalam atau di permukaan tumor
Seromucinous carcinoma
Histopatologi:
• Papiler dilapisi epitel dengan stratifikasi yang mirip serous tumor.
• Pola invasi yang adalah cribriform dan confluent (expansile), meskipun
pertumbuhan infiltratif destruktif juga terjadi.
• Menurut definisi, tumor ini mengandung epitel serous dan mucinous tipe
endoserviks, dengan sitoplasma jernih (tidak menampilkan pola clear cell
carcinoma), serta fokus diferensiasi endometrioid, sel squamous.
• Indeks mitosis bervariasi tetapi cenderung rendah (<5 angka mitosis / 10
HPF).
Seromucinous carcinoma
Imunohistokimia:
• Mirip dengan the borderline/atypical proliferative group of seromucinous
tumours
Seromucinous carcinoma
Endometrioid Carcinoma
Definisi :
• Keganasan epitelial dengan struktur acinar, papillary, dan sebagian
solid yang menyerupai endometrioid carcinoma corpus uteri
Epidemiologi :
• Umur 50-60 tahun (rata-rata 58 tahun)
• Biasanya berhubungan dengan endometriosis, bila berhubungan
dengan endometriosis biasanya usianya lebih muda 5-10 tahun
Klinis :
• Biasanya tanpa gejala beberpa dengan keluahan, teraba masa pada
pelvis, tanpa rasa nyeri perut membesar (abdominal distention), bisa nyeri
pada pelvis
• Beberapa tumor terbatas pada ovarium (stage1a), 17% bilateral (stage 1b)
• Serum CA125 meningkat pada 80% kasus
Makroskopi :
• Ukuran rata-rata 15 cm, bagian luar halus, dijumpai struktur kista berisi
massa papil, sebagian solid, dengan area nekrosis dan perdarahan
• Jika masa muncul dalam kista cenderung memmbentuk polipoid
menonjolkedalam lumen, dengan kista yang berisi darah
Histopatologi :
• Berupa massa tumor berstruktur glandular, villoglandular, dilapisi epitel
kolumner dengan stratifikasi inti, inti atipik sedang sampai moderate , anak
inti tidak jelas, sitoplasma eosinofilik, bergranuler dan mitosis banyak
Histopatologi :
Beda endometrioid carcinoma dengan atypical hyperplasia / endometrioid
intrarpithelial neoplasia:
1. Invasi stroma , pada endometrioid carcinoma biasanya kelenjar
kelenjarnya confluent (berfusi atau berkumpul) cribiform, sedangkan
atypical hyperplasia tidak
2. Stromanya desmoplastik pada endometrioid
3. Strukturnya papillary/villoglandular pada endometrioid carcinoma
Histopatologi :
Endometrioid hiperplasia without atypia
• Berupa kelenjar proliferasi dengan bentuk, ukuran yang bervariasi.
Denagn epitel pelapis yang tidak atipik. Inti masih perpendikuler pada
membran basalis
Atypical hylerplasia
• Dijumpai kelenjar endimetrium yang banyk berstruktur tubular, dilapisi
epitel kolumner atipik dengan stratifikasi inti. Inti bulat, oval, pleomorfik
sitopasma eisinofilik
Grading:
• Grade 1 komponen solid berjumlah kecil sama dengan 5%
• Grade 2 komponen solid berjumlah 6-50%
• Grade 3 komponen solid berjumlah lebih dari 50%
Yang perlu di ketahui pada tumor ini:
1. Invasi miometrium yang diukur dari endomiometrial junction
2. Diferensiasi squamous . Biasanya pada tumor ini diferensiasi squamos
berjumlah 10-25% dengan sel-sel bentuk poligonal, membran sel jelas,
intercellular bridge, mutiara keratin,
3. Diferensiasi sekretori berupa kelenjar endometrium menyerupai fase
sekresi dengan sub atau supra nuklear
Imunohistokimia:
• IHK kadang2 sulit dibedakan dengan endocervical adenocarcinoma:
• Untuk endimetrioid ca menggunakan progesteron reseptor, estrogen
reseptor
• Untuk endosevik menggunakan p16 ( HPV)
A. High grade endometrioid carcinoma ( FIGO)
grade 3, pola solid, trabekula, terdiri dari sel-sel
dengan inti atipik moderate, didalamnya dijumpai
diferensiasi sel squamous, dan nekrosis.
B.Endometrioid carcinoma dengan diferensiasi
secretory, dijumpai vakuol jernih pada bagian atas
dan bagian bawah inti sel, pada sitoplasma sel
kolumner dengan stratifikasi inti
C.Well differentiated endometrioid carcinoma (
FIGO grade 1) 5% berupa pola solid
D.Endometrioid carcinoma dengan deferensiasi sel
squamous, deferensiasi tampak sebagai lembaran
sel-sel poligonal dengan sitoplasma eosinofilik luas,
beberapa dengan sisa(remainder) diferensiasi
glandular
E.Moderately differentiated endometrioid carcinoma
(FIGO grade 2) 6 dan 50% berupa pola solid
F.Poorly differentiated endometrioid carcinoma
(high grade) (FIGO grade3) > 50% berupa pola
solid
Clear cell tumours
Clear cell cystadenoma / adenofibroma
• Tumor yang terdiri dari kista atau kelenjar yang dilapisi sel pipih
hingga kuboid dengan sitoplasma jernih atau eosinofilik dalam stroma
fibromatous
• Tumor yang sangat jarang  tidak ada gejala spesifik  insidental
• Makroskopik : massa solid uk 3-16 cm, permukaan halus dan
lobulated, potongan  kista-kista kecil pada massa solid
Mikroskopik
• Adenofibroma  stroma jaringan
ikat lebih luas
• Sel : pipih – kuboid dengan
sitoplasma jernih atau eosinofilik,
dapat hobnail
• Atipia inti dan mitosis minimal
• Dapat dijumpai foki endometriosis
• Diagnosis ditegakkan  seluruh
sampel  exclude borderline
tumor / carcinoma
Clear cell borderline tumour / atypical
proliferative clear cell tumour
• Clear cell adenofibromatous tumour dengan atipia sel tanpa invasi
stroma
• Kebanyakan pada wanita post menopause
• Makroskopik : ukuran rata-rata 6 cm, solid dengan kista2 kecil 
sampling semua  exclude komponen clear cell carcinoma
Mikroskopik
• Kelenjar bulat-oval pada stroma
fibromatous
• Kista dan kelenjar  dilapisi sel
kuboid, pipih, hobnail  sitoplasma
jernih atau eosinofilik
• Kelenjar lebih crowded
• Atipia sedang : kromatin kasar,
clumping, anak inti prominent
• Mitosis jarang
• Dapat dijumpai foki endometriosis
• Mikroinvasif  area invasif < 5 mm
Clear cell carcinoma
• tumor ganas yang terdiri dari sel-sel jernih, eosinofilik dan hobnail
• Usia rata-rata 55 tahun
• 50-70% kasus berasal dari endometriosis ovarium
• Makroskopik : unilateral, rata-rata 15 cm, solid, solid-kistik, kistik
dengan nodul-nodul berwarna kuning pucat
Histopatologi
• Pola : tubulokistik, papilar dan
solid, dilatasi kistik dilapisi sel
pipih
• Papilar  hyalinized papillary
core
• Solid  sel2 polihedral,
dipisahkan oleh septa halus
• Lumen : sekresi eosinofilik dan
bulat (targetoid)
Histopatologi
• Bentuk : poligonal – kuboid –
pipih
• Sitoplasma : jernih, eosinofilik
(lebih jarang)
• Inti : apikal, hiperkromatik
(hobnail cell), eksentrik
• Anak inti jelas
• Mitosis jarang  < 10 / 10 HPF
• Clear cell  PAS diastase positif
Imunohistokimia
Clear cell
cystadenoma /
adenofibroma
• Pola : kistik
• Atipia inti dan
mitosis minimal
• Stroma jaringan
ikat lebih luas
Clear cell borderline
tumor
• Pola kistik
• Atipia sedang,
tanpa invasif
• Kelenjar lebih
crowded
Clear cell carcinoma
• Pola : tubulokistik,
papilar, solid
• Ada komponen
invasif
• Atipia inti berat
Brenner tumour (benign)
• Tumor yang terdiri dari sarang-sarang sel transisional (menyerupai sel
urothelial) pada stroma fibromatous
• Pada usia dekade ke 5 hingga 7
• Terdeteksi insidentral
• Kebanyakan < 2 cm
• Makroskopik  solid, konsistensi kenyal, batas tegas, warna putih
keabuan, sering dijumpai kista2 kecil
• ¼ kasus sering berhubungan dengan tipe tumor lain (tersering
mucinous)
Histopatologi
• Sarang-sarang oval atau ireguler
 pada stroma fibromatous
• Bagian sentral  dapat
mengandung musin atau
material eosinofilik
• Terdiri dari / dilapisi sel
transisional-type, mucinous,
cilliated, kuboid atau pipih
Histopatologi
• Sel transisional : bentuk
polihedral hingga elongated,
sitoplasma pucat hingga jernih
• Inti : oval, kromatin halus, anak
inti dapat prominent, inti dapat
dijumpai grooved longitudinal
Borderline brenner tumour / atypical
proliferative brenner tumour
• Tumor sel transisional dengan proliferasi epithelial tanpa invasi
stroma
• Usia rata-rata pasien 59 tahun
• Makroskopik : tumor ukuran besar, kistik (ukuran 10-28 cm), massa
papiler proyeksi ke lumen kista, area solid  komponen jinak brenner
• Low grade  non invasive papillary transitional cell
• High grade  borderline tumour with intraepithelial carcinoma
Mikroskopik
• Pola : papilar  papillary non
invasive transitional cell tumor
• Sarang2 dengan stratifikasi inti
• Metaplasia mucinous sering
• Aktivitas mitosis dan atipia inti
• Invasi stroma dan mikroinvasi (-)
Malignant brenner tumour
• Karsinoma ovarium dengan tipe transisional  mirip dengan
karsinoma urothelial invasif
• Jarang  tipe skuamous
• Usia > 50 tahun
• Massa abdomen, nyeri, perdarahan pervaginam
• 80% kasus  stadium I
Makroskopik
• Besar, 16-20 cm
• Solid atau kistik bernodul2,
rapuh
• Perdarahan dan nekrosis
prominent
• Foki kalsifikasi griti
• 12% bilateral
Mikroskopik
• Pola TCC + komponen brenner jinak
atau proliferatif atipikal
• Pola : > 50% ada pola TCC
papillary dilapisi sel transisional
• Foki skuamosa atau glandular <
20%
• Invasif stroma  epitel infiltratif
pada dasar papila atau area solid
luas
• Atipia inti prominent --> pleomorfik
inti berat
Mikroskopik
• Pola brenner : solid dan sarang-
sarang ireguler dan invasif
• Stroma desmoplastik sering
• Mitosis banyak
• IHK : CK7, p63, S100, GATA3,
uroplakin
Benign brenner
tumour
• Pola : sarang2
oval
• Inti oval,
kromatin halus,
ada grooved,
anak inti dapat
prominent
Borderline
brenner tumour
• Pola : papiler
non invasif dan
sarang-sarang
dengan
stratifikasi sel
• Atipia inti dan
mitosis
Malignant
brenner tumour
• Pola TCC
(papiler invasif)
dan komponen
brenner tumor
(sarang2
ireguler invasif)
• Atipia inti dan
pleomorfik
berat
Seromucinous cystadenoma / adenofibroma
• Tumor jinak yang terdiri dari 2 atau lebih tipe sel mullerian  minimal
10% dari epitel
• Terdiagnosis insidental
• Pada usia reproduksi akhir
• Makroskopik : kista unilokular dengan permukaan halus  cairan
serous atau musin
Mikroskopik
• Kista dilapisi campuran sel
serous dan mucinous (tersering)
• dapat endometrioid, clear cell
transisional dan squamous
Seromucinous borderline tumour / atypical
proliferative seromucinous tumour
• Tumor epithelial, proliferatif, non invasif  terdiri dari satu atau lebih
tipe sel epitel
• Usia : 34 – 44
• Gejala : tidak spesifik
• 1/3 kasus berkaitan dengan endometriosis
• Makros : rata2 8 -10 cm, unilokular, permukaan halus, sebagian
papilar rapuh
• Foki perdarahan  berkaitan dengan endometriosis
• > 40% bilateral
Mikroskopik
• Pola : mirip serous borderline
tumour  papillar bercabang /
papilar kecil
• Sel pelapis : stratifikasi, terdiri
dari epitel serous atau mucinous
(endocervical type)  tersering
• Atipia inti ringan, mitosis jarang
• Infiltrasi neutrofil
• Mikroinvasif dapat dijumpai
Seromucinous carcinoma
• Karsinoma yang secara predominan terdiri dari epitel mucinous
endoserviks dan serous
• Usia rata2 45 tahun
• 57% mempunyai endosalpingiosis peritoneal
• Makroskopik : uk rata2 12 cm, 50% bilateral, kista unilokular atau
multilokular dengan area solid, papiler (+)
Mikroskopik
• Pola : papiler dengan stratifikasi
sel  serous tumor
• Pola invasif : cribriform dan
infiltratif
• Mitosis rendah (<5 / 10 HPF)
• IHK : CK7(+), CK20 (-), CDX2(-),
ER dan PR (+), WT-1 (-)
Seromucinous
cystadenoma /
adenofibroma
• Pola : kistik
• Atipia sel (-)
Seromucinous
borderline tumour
• Pola : papiler
bercabang atau
papiler kecil
• Invasi stroma (-)
• Atipia inti ringan,
mitosis jarang
Seromucinous
carcinoma
• Pola : papiler
dengan stratifikasi,
• Komponen invasi :
cribriform dan
infiltratif
Undifferentiated carcinoma
• Tumor epitel ganas yang tidak
menunjukkan diferensiasi tipe
sel mullerian
• Pola : lembaran, sarang2, pita2,
sel2 tersebar satu2
• Sel tumor monoton dan non
kohesif  bulat, dapat spindel
• Nekrosis (+)
• Mitosis banyak
Terima kasih
TUMOR OVARIUM.pptx

More Related Content

Similar to TUMOR OVARIUM.pptx

Tumor Jinak Ovarium
Tumor Jinak OvariumTumor Jinak Ovarium
Tumor Jinak Ovarium
Evan Permana
 
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptxPPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
SibranMIPutra
 
Jurnal Reading Neuro Onkologi Rosyita.pptx
Jurnal Reading Neuro Onkologi Rosyita.pptxJurnal Reading Neuro Onkologi Rosyita.pptx
Jurnal Reading Neuro Onkologi Rosyita.pptx
AzfahsyaRafifYusro
 
kelompok 7 Tumor.pptx
kelompok 7 Tumor.pptxkelompok 7 Tumor.pptx
kelompok 7 Tumor.pptx
wksatustikesbhc
 
Askep ca. colorektal
Askep ca. colorektalAskep ca. colorektal
Askep ca. colorektal
snowman Saputra
 
Tata nama neoplasma
Tata nama neoplasmaTata nama neoplasma
Tata nama neoplasma
helmy lisik miko
 
Tata nama neoplasma
Tata nama neoplasmaTata nama neoplasma
Tata nama neoplasma
helmy lisik miko
 
130565941 ca-mamae-ppt
130565941 ca-mamae-ppt130565941 ca-mamae-ppt
130565941 ca-mamae-ppt
Elvira Cesarena
 
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraPresentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Willi Fragcana Putra
 
Tumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirTumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahir
ririn95
 
Praktikum neoplasma zum
Praktikum neoplasma zumPraktikum neoplasma zum
Praktikum neoplasma zum
zumara mufida
 
Referat tumor ovarium (ppt)
Referat tumor ovarium  (ppt)Referat tumor ovarium  (ppt)
Referat tumor ovarium (ppt)
Kezia Sitorus
 
Gynecology Ultrasound---.pptx
Gynecology Ultrasound---.pptxGynecology Ultrasound---.pptx
Gynecology Ultrasound---.pptx
AnaAgustina5
 
Introducing neoplasma
Introducing neoplasmaIntroducing neoplasma
Introducing neoplasma
Yosi Safitri
 
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas namaTumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
RFFooraa
 
Kanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem ReproduksiKanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem Reproduksinovaangelia125
 
244037322 tumor-phyloides
244037322 tumor-phyloides244037322 tumor-phyloides
244037322 tumor-phyloides
Elvira Cesarena
 
Tumor muskuloskletal
Tumor muskuloskletalTumor muskuloskletal
Tumor muskuloskletal
Elissa Lisencia
 

Similar to TUMOR OVARIUM.pptx (20)

Tumor Jinak Ovarium
Tumor Jinak OvariumTumor Jinak Ovarium
Tumor Jinak Ovarium
 
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptxPPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
 
Jurnal Reading Neuro Onkologi Rosyita.pptx
Jurnal Reading Neuro Onkologi Rosyita.pptxJurnal Reading Neuro Onkologi Rosyita.pptx
Jurnal Reading Neuro Onkologi Rosyita.pptx
 
kelompok 7 Tumor.pptx
kelompok 7 Tumor.pptxkelompok 7 Tumor.pptx
kelompok 7 Tumor.pptx
 
Askep ca. colorektal
Askep ca. colorektalAskep ca. colorektal
Askep ca. colorektal
 
Tata nama neoplasma
Tata nama neoplasmaTata nama neoplasma
Tata nama neoplasma
 
Tata nama neoplasma
Tata nama neoplasmaTata nama neoplasma
Tata nama neoplasma
 
130565941 ca-mamae-ppt
130565941 ca-mamae-ppt130565941 ca-mamae-ppt
130565941 ca-mamae-ppt
 
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraPresentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Tumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirTumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahir
 
Praktikum neoplasma zum
Praktikum neoplasma zumPraktikum neoplasma zum
Praktikum neoplasma zum
 
Referat tumor ovarium (ppt)
Referat tumor ovarium  (ppt)Referat tumor ovarium  (ppt)
Referat tumor ovarium (ppt)
 
Gynecology Ultrasound---.pptx
Gynecology Ultrasound---.pptxGynecology Ultrasound---.pptx
Gynecology Ultrasound---.pptx
 
Introducing neoplasma
Introducing neoplasmaIntroducing neoplasma
Introducing neoplasma
 
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas namaTumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
 
Kanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem ReproduksiKanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem Reproduksi
 
244037322 tumor-phyloides
244037322 tumor-phyloides244037322 tumor-phyloides
244037322 tumor-phyloides
 
Tumor muskuloskletal
Tumor muskuloskletalTumor muskuloskletal
Tumor muskuloskletal
 

Recently uploaded

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 

Recently uploaded (20)

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 

TUMOR OVARIUM.pptx

  • 1. Epithelial surface tumours of ovary Oleh: dr. Dedy Kurniawan dr. Eka Putra Pratama Pembimbing: dr. Citra Dewi, Sp.PA(K)
  • 2.
  • 4. Benign Borderline Malignant • Serous cystadenoma • Serous adenofibroma • Serous surface papiloma • Serous border line tumor/atypical proliferatif serous tumor • Serous border line tumour/ micropapillary variant/non invasive low grade serous carcinoma • Low grade serous carcinoma • High grade serous carcinoma
  • 5. Benign Definisi • Suatu tumor yang memiliki gambaran epitel yang sama dengan epitel tuba falopii Epidemiologi • Biasanya banyak pada wanita umur 40-60 tahun • Bisa simtomatis atau simtomatis • simtomatis gejalanya nyeri pelvis
  • 6. Benign Makroskopi • Berupa kista dengan diameter > 1cm ( 1-30cm), kalau < 1cm disebut inclusion cyst • Kista berisi cairan jernih
  • 7. Benign Histopatologi • Masa tumor membentuk struktur kistik, papil, dilapisi epitel kolumner stratifikasi atau non stratifikasi, menyerupai epitel tuba, biasanya epitel kuboid sampai kolumner bersilia atau kuboid sampai gepeng tanpa sililia, walupun kadang hanya fokal. • Fokus proliferasi epitel yang merupakan atypical proliferatif serous tumour < 10 % • Kalau struktur fibrousnya dominan disebut serous adenofibroma • Small papillary dilapisi epitel serous type disebut serous surface papiloma
  • 8.
  • 9. Serous Borderline (Atypical proliferatif serous tumor) Definisi : • Non invasif tumor ,dengan proliferasi epitel yang lebih luas dibanding benign serous tumor, dengan individual cell atipik dibandingkan serous cystadenoma tapi kurang atipik dibanding low grade carcinoma Epidemiologi: • Pasien wanita umur 42 tahun Klinis : • Biasanya dijumpai ascites
  • 10. Serous Borderline (Atypical proliferatif serous tumor) Histologi: • Berupa pola papil yang bercabang, papil, ireguler, dilapisi epitel kuboid sampai kolumner bersilia, • Gambaran hobnail, dengan inti hiperkromatik, dengan anak inti, sitoplasma luas moderate eosinofilik • Sel-sel dengan sitoplasma jernih • Bisa juga dijumpai fokus kecil mikropapil dengan gambaran low grade carcinoma
  • 11. Serous Borderline (Atypical proliferatif serous tumor) Histopatologi: • Mikroinvasif jika jarak invasinya < 5 mm dengan gambaran yang sama dengan epitel permukaan • Mikroinvasif harus dibedakan dengan mikroinvasif karsinoma. • Pada mikroinvasif karsinoma ditemukan fokus kecil serous low grade carcinoma
  • 12. Serous Borderline (Atypical proliferatif serous tumor) Implant : • Epithelial type non invasive implant :Kelompok sel yang dikelilingi stroma yang non fibrotik • Desmoplastik type non invasive implant: kelompok sel yang dikelilingi stroma jaringa ikat padat (desmoplastik) IHK : • Cytokeratin, ER,PR,P53
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16. Serous Borderline (Micropapillary variant/noninvasive lowgrade carcinoma) Definisi • Non invasif tumor dengan struktur cabang (branching), pola micropillary dan atau pola cribiform tersusun dari sel-sel bentuk bulat, dengan inti atipik moderate, dengan sitoplasma sempit. Epidemiologi • Umur 45 tahun
  • 17. Serous Borderline (Micropapillary variant/noninvasive lowgrade carcinoma) Histologi • Berupa gambaran papil yang mana ukuran tinggi papilnya beberapa kali dibandingkan ukuran lebarnya. • Micropapil dengan sedikit atau tanpa stromal core yang berbeda dengan atypical proliferative serous tumor, dimana dilapisi epitel kolumner bersilia. • Sedangkan pada tumor ini dilapisi sel-sel bentuk kuboid sampai poligonal, nc ratio meningkat, inti uniform, atipik, dengan anak inti prominent, mitosis sedikit.
  • 18. Serous Borderline (Micropapillary variant/noninvasive lowgrade carcinoma) Histologi • Pada beberapa tumor, memperlihatkan pola kribiform pada permukaan papil IHK : • Cytokeratin, ER,PR,P53
  • 19.
  • 20. Malignant (Low grade serous carcinoma) Definisi : • Karsinoma invasif yang memperlihatkan gambaran sel atipik low grade malignant Klinis : • Massa pada ovarium, ascites
  • 21. Malignant (Low grade serous carcinoma) Makroskopis: Berupa sel-sel neopalsia tunggal, small nest infiltratif ,mikropapil yang tersusun haphazrd, terdiri dari sel-sel neoplasia berukuran kecil, cenderung uniform (pleomorfik ringan ) dengan inti atipik ringan sampai moderate, dengan anak inti prominent, tidak dijumpai nekrosis, dan mitosis rendah ( <2-3/10 HPF) IHK: Cytokeratin, ER,,P53
  • 22.
  • 23. Malignant (High grade serous carcinoma) Definisi : • Suatu karsinoma yang tersusun dari sel-sel epitel dengan pola papiler, glandular, solid, dengan inti atipik high-grade Klinis : • Rata-rata umur 63 thn , dengan klinis gastrointestinal, meliputi mual, anorexia, perut yang distensi, kembung, tenesmus, konstipasi • CA 125 biasanya meningkat 500-1000 U/ml
  • 24. Malignant (High grade serous carcinoma) Makroskopi: • Biasanya bilateral ,exophytic, solid, papillary, dengan kista berisi cairan, bagian solid berwarna putih kecoklatan, dengan nekrosis dan perdarahan, bisa juga melibatkan fimbrae IHK : • Tp53
  • 25. Malignant (High grade serous carcinoma) Histopatologi : • Massa berstruktur solid, dengan slit-like space, papillary, glandular, cribiforme, terdiri dari sel-sel neoplasia dengan inti besar, pleomorfik, sebagian multinucleated, bizare, hiperkromatik, anak inti prominent, dijumpai nekrosis dan mitosis yang banyak, kadang-kadang dijumpai psammoma bodies
  • 26.
  • 27.
  • 29. Benign Borderline Malignant • Mucinous cystadenoma • Mucinous adenofibroma • Mucinous borderline tumour/ atypical proliferatif mucinous tumour • Mucinous carcinoma
  • 30. Benign (Musinus cystadenoma/adenofibroma) Definisi: • Tumor kistik yang dilapisi epitel intestinal type, jika stroma fibrous yang dominan disebut adenofibroma Epidemiologi: • Umur rata-rata 50 tahun • Klinis, nyeri abdomen dan pelvic ,serta dijumpai masa pada abdomen dan pelvis • Beberapa disebabkan oleh efek estrogen dan progesteron dikarenakan luteinisasi pada sel stroma
  • 31. Benign (Musinus cystadenoma/adenofibroma) Makroskopi • Multikistik ,unilateral, ukuran >30cm rata-rata 10 cm Histopatologi: • Berupa kista multipel dan glandular, terdiri dari epitel yang melapisi mukosa lambung (foveolar- type) berupa epitel dengan musinus non stratifikasi
  • 32.
  • 33. Mucinous borderline tumour / atypical proliferative mucinous tumour Definisi : • Masa tumor yang dilapisi epitel foveolar type dengan atipik ringan sampai moderate, dengan proliferasi epitel yang lebih luas dibanding benign mucinous tumor, tidak dijumpai invasi pada stroma Klinis : • Rentang umur 13-88, dengan rata-rata umur 40-49 thn, dengan masa abdomen, unilateral, bila terjadi bilateral perlu dicurigai suatu metastatic carcinoma
  • 34. Mucinous borderline tumour / atypical proliferative mucinous tumour Histopatologi: • Massa berstruktur kista, dilapisi epitel gastric-pyloric type, dengan startifikasi / pseudostratifikasi inti, tufting, villous, terdiri dari sel-sel dengan inti besar • Pseudomyxoma ovarii (genangan musin aseluler), mucin granuloma (respon granulomatosa terhadap kelenjar yang ruptur) • MBT/APMT with intraepithelial carcinoma, merupakan gambaran MBT/APMT dengan fokus inti atipik pada epitel • MBT/APMT with microinvasion, dengan gambaran fokus kecil (sel tunggal, kelenjar, nest, cribiform) invasi pada stroma, dengan dimensi < 5mm,
  • 35.
  • 36. Mucinous borderline tumour / atypical proliferative mucinous tumour Sarcoma -like mural nodule • Terdiri dari sel-sel spindel yang atipik, dengan ukuran moderate, pleomorfik, mononukleated atau binukleated giant cell, hiperkromatin IHK : • CK7,CK20,PAX8
  • 37.
  • 38. Mucinous Carcinoma Definisi : • Tumor epitel ganas terdiri dari sel-sel kolumner gastrointestinal type, dengan musin intrasitoplasma Klinis : • Pasien dengan rata-rata umur 45 thn, dengan nyeri dan bengkak pada abdomen Makroskopis : • Berupa masa besar, unilaterl,solid, cystic
  • 39. Mucinous Carcinoma Histopatologi : • Gabungan struktur benign, borderline, dan carcinoma, dijumpai juga gambaran invasif berupa sel-sel neoplasia tunggal atau kelenjar yang berfusi ( cribiforme), mitosis banyak • Bila terjadi bilateral perlu dicurigai sebagai metastasis musinus adenocarcinoma • Mural nodule berupa : sel-sel rhabdoid dengan sitoplasma eosinofilik luas, sel-sel spindel sarcomatoid dengan pola heringbone, pleomorphic cell
  • 40. Mucinous carcinoma dengan kelenjar yang berfusi (confluent gland)
  • 42. Benign Borderline Malignant • Seromucinous cystadenoma / adenofibroma • Seromucinous borderline tumour/ atypical proliferatif seromucinous tumour • Seromucinous carcinoma
  • 43. Seromucinous cystadenoma / adenofibroma Definisi: • Neoplasma kistik jinak dengan dua atau lebih tipe sel Mullerian. Tumor memiliki stroma fibrosa yang prominent (adenofibroma). Epidemiologi: • Tumor ini merupakan sekitar 1% dari neoplasma epitel jinak; biasanya pada orang dewasa dengan puncak usia pada kelompok usia reproduksi akhir.
  • 44. Seromucinous cystadenoma / adenofibroma Klinis: • Tanda dan gejalanya tidak spesifik Makroskopik: • Berupa kista unilokular dengan permukaan halus dan terdapat lapisan bagian dalam. • Terdapat cairan serosa atau lendir, dan jarang memiliki komponen padat dengan permukaan potongan yang homogen putih.
  • 45. Seromucinous cystadenoma / adenofibroma Histopatologi: • Kista dilapisi oleh epitel serosa dan epitel musinous (pelapis endoserviks) • sel endometrioid , sel transisional atau skuamosa dapat terlihat
  • 46. Seromucinous borderline tumour Definisi: • Tumor epitel non-invasif, proliferatif, tersusun lebih dari satu tipe sel epitel, paling sering berupa serous dan mucinous tipe endoserviks; • Namun, endometrioid, dan lebih jarang, clear cell, transisional atau squamous dapat terlihat. Epidemiologi: • sebelumya dilaporkan sebagai bagian dari tumor mucinous
  • 47. Seromucinous borderline tumour Klinis: • Sebagian besar pasien memiliki penyakit FIGO stadium I, tetapi sebagian kecil memiliki penyakit stadium lanjut dalam bentuk implan dan / atau keterlibatan KGB • Usia rata-rata pasien adalah 34-44 tahun. • Tanda dan gejala yang tidak spesifik terkait dengan massa adneksa. • Tumor berhubungan dengan endometriosis pada sekitar sepertiga kasus
  • 48. Seromucinous borderline tumour Makroskopik: • Ukuran rata-rata adalah 8-10 cm. • Tumor ini biasanya unilokular, permukaan halus dan terdapat cairan kental. • Dijumpai fokus perdarahan, yang menunjukkan hubungan dengan endometriosis. • Area padat terkadang terlihat. Hingga 40% bersifat bilateral.
  • 49. Seromucinous borderline tumour Histopatologi: • Tumor ini mirip dengan serous borderline / atypical proliferative serous tumours. • Terdapat gambaran papiler kompleks yang bercabang menjadi papil yang kecil. Papilla yang lebih besar cenderung memiliki stroma edema yang mengandung neutrofil. • Epitel yang melapisi papila biasanya stratified dan sebagian besar terdiri dari endocervical-type mucinous atau epitel serous
  • 50. Seromucinous borderline tumour Histopatologi: • Sitoplasma eosinofilik prominent dan anak inti low-grade; angka mitosis jarang terjadi. • Dapat terjadi invasi mikro, karsinoma intraepitel, dan gambaran mikropapiler. Sebagian dari lapisan kista dapat menunjukkan gambaran kista endometriotik.
  • 51.
  • 52.
  • 53. Seromucinous borderline tumour Imunohistokimia: • CK7 (+) / CK20 (-) / CDX2 (-). • Biasanya mengekspresikan ER dan PR; sebagian besar tumor negatif untuk WT-1
  • 54. Seromucinous carcinoma Definisi: • Karsinoma yang sebagian besar terdiri dari epitel serous dan mucinous tipe endoservikal. Epidemiologi: • Tumor ini sangat jarang, dan belum ada data epidemiologi
  • 55. Klinis: • Usia rata-rata 45 tahun • Paling banyak pada pasien dengan massa pada pelvic dan 57% pada pasien dengan peritoneal endosalpingiosis Makroskopis: • Rata-rata ukuran tumor 12 cm dan kebanyakan tumor terjadi bilateral • Tumor unilocular atau multilocular dan berisi area yang padat • Ekresi papilier terdapat pada lapisan dalam atau di permukaan tumor Seromucinous carcinoma
  • 56. Histopatologi: • Papiler dilapisi epitel dengan stratifikasi yang mirip serous tumor. • Pola invasi yang adalah cribriform dan confluent (expansile), meskipun pertumbuhan infiltratif destruktif juga terjadi. • Menurut definisi, tumor ini mengandung epitel serous dan mucinous tipe endoserviks, dengan sitoplasma jernih (tidak menampilkan pola clear cell carcinoma), serta fokus diferensiasi endometrioid, sel squamous. • Indeks mitosis bervariasi tetapi cenderung rendah (<5 angka mitosis / 10 HPF). Seromucinous carcinoma
  • 57. Imunohistokimia: • Mirip dengan the borderline/atypical proliferative group of seromucinous tumours Seromucinous carcinoma
  • 59. Definisi : • Keganasan epitelial dengan struktur acinar, papillary, dan sebagian solid yang menyerupai endometrioid carcinoma corpus uteri Epidemiologi : • Umur 50-60 tahun (rata-rata 58 tahun) • Biasanya berhubungan dengan endometriosis, bila berhubungan dengan endometriosis biasanya usianya lebih muda 5-10 tahun
  • 60. Klinis : • Biasanya tanpa gejala beberpa dengan keluahan, teraba masa pada pelvis, tanpa rasa nyeri perut membesar (abdominal distention), bisa nyeri pada pelvis • Beberapa tumor terbatas pada ovarium (stage1a), 17% bilateral (stage 1b) • Serum CA125 meningkat pada 80% kasus Makroskopi : • Ukuran rata-rata 15 cm, bagian luar halus, dijumpai struktur kista berisi massa papil, sebagian solid, dengan area nekrosis dan perdarahan • Jika masa muncul dalam kista cenderung memmbentuk polipoid menonjolkedalam lumen, dengan kista yang berisi darah
  • 61. Histopatologi : • Berupa massa tumor berstruktur glandular, villoglandular, dilapisi epitel kolumner dengan stratifikasi inti, inti atipik sedang sampai moderate , anak inti tidak jelas, sitoplasma eosinofilik, bergranuler dan mitosis banyak
  • 62. Histopatologi : Beda endometrioid carcinoma dengan atypical hyperplasia / endometrioid intrarpithelial neoplasia: 1. Invasi stroma , pada endometrioid carcinoma biasanya kelenjar kelenjarnya confluent (berfusi atau berkumpul) cribiform, sedangkan atypical hyperplasia tidak 2. Stromanya desmoplastik pada endometrioid 3. Strukturnya papillary/villoglandular pada endometrioid carcinoma
  • 63. Histopatologi : Endometrioid hiperplasia without atypia • Berupa kelenjar proliferasi dengan bentuk, ukuran yang bervariasi. Denagn epitel pelapis yang tidak atipik. Inti masih perpendikuler pada membran basalis Atypical hylerplasia • Dijumpai kelenjar endimetrium yang banyk berstruktur tubular, dilapisi epitel kolumner atipik dengan stratifikasi inti. Inti bulat, oval, pleomorfik sitopasma eisinofilik
  • 64.
  • 65. Grading: • Grade 1 komponen solid berjumlah kecil sama dengan 5% • Grade 2 komponen solid berjumlah 6-50% • Grade 3 komponen solid berjumlah lebih dari 50%
  • 66. Yang perlu di ketahui pada tumor ini: 1. Invasi miometrium yang diukur dari endomiometrial junction 2. Diferensiasi squamous . Biasanya pada tumor ini diferensiasi squamos berjumlah 10-25% dengan sel-sel bentuk poligonal, membran sel jelas, intercellular bridge, mutiara keratin, 3. Diferensiasi sekretori berupa kelenjar endometrium menyerupai fase sekresi dengan sub atau supra nuklear
  • 67. Imunohistokimia: • IHK kadang2 sulit dibedakan dengan endocervical adenocarcinoma: • Untuk endimetrioid ca menggunakan progesteron reseptor, estrogen reseptor • Untuk endosevik menggunakan p16 ( HPV)
  • 68. A. High grade endometrioid carcinoma ( FIGO) grade 3, pola solid, trabekula, terdiri dari sel-sel dengan inti atipik moderate, didalamnya dijumpai diferensiasi sel squamous, dan nekrosis. B.Endometrioid carcinoma dengan diferensiasi secretory, dijumpai vakuol jernih pada bagian atas dan bagian bawah inti sel, pada sitoplasma sel kolumner dengan stratifikasi inti
  • 69. C.Well differentiated endometrioid carcinoma ( FIGO grade 1) 5% berupa pola solid D.Endometrioid carcinoma dengan deferensiasi sel squamous, deferensiasi tampak sebagai lembaran sel-sel poligonal dengan sitoplasma eosinofilik luas, beberapa dengan sisa(remainder) diferensiasi glandular
  • 70. E.Moderately differentiated endometrioid carcinoma (FIGO grade 2) 6 dan 50% berupa pola solid F.Poorly differentiated endometrioid carcinoma (high grade) (FIGO grade3) > 50% berupa pola solid
  • 72. Clear cell cystadenoma / adenofibroma • Tumor yang terdiri dari kista atau kelenjar yang dilapisi sel pipih hingga kuboid dengan sitoplasma jernih atau eosinofilik dalam stroma fibromatous • Tumor yang sangat jarang  tidak ada gejala spesifik  insidental • Makroskopik : massa solid uk 3-16 cm, permukaan halus dan lobulated, potongan  kista-kista kecil pada massa solid
  • 73. Mikroskopik • Adenofibroma  stroma jaringan ikat lebih luas • Sel : pipih – kuboid dengan sitoplasma jernih atau eosinofilik, dapat hobnail • Atipia inti dan mitosis minimal • Dapat dijumpai foki endometriosis • Diagnosis ditegakkan  seluruh sampel  exclude borderline tumor / carcinoma
  • 74. Clear cell borderline tumour / atypical proliferative clear cell tumour • Clear cell adenofibromatous tumour dengan atipia sel tanpa invasi stroma • Kebanyakan pada wanita post menopause • Makroskopik : ukuran rata-rata 6 cm, solid dengan kista2 kecil  sampling semua  exclude komponen clear cell carcinoma
  • 75. Mikroskopik • Kelenjar bulat-oval pada stroma fibromatous • Kista dan kelenjar  dilapisi sel kuboid, pipih, hobnail  sitoplasma jernih atau eosinofilik • Kelenjar lebih crowded • Atipia sedang : kromatin kasar, clumping, anak inti prominent • Mitosis jarang • Dapat dijumpai foki endometriosis • Mikroinvasif  area invasif < 5 mm
  • 76. Clear cell carcinoma • tumor ganas yang terdiri dari sel-sel jernih, eosinofilik dan hobnail • Usia rata-rata 55 tahun • 50-70% kasus berasal dari endometriosis ovarium • Makroskopik : unilateral, rata-rata 15 cm, solid, solid-kistik, kistik dengan nodul-nodul berwarna kuning pucat
  • 77. Histopatologi • Pola : tubulokistik, papilar dan solid, dilatasi kistik dilapisi sel pipih • Papilar  hyalinized papillary core • Solid  sel2 polihedral, dipisahkan oleh septa halus • Lumen : sekresi eosinofilik dan bulat (targetoid)
  • 78. Histopatologi • Bentuk : poligonal – kuboid – pipih • Sitoplasma : jernih, eosinofilik (lebih jarang) • Inti : apikal, hiperkromatik (hobnail cell), eksentrik • Anak inti jelas • Mitosis jarang  < 10 / 10 HPF • Clear cell  PAS diastase positif
  • 80. Clear cell cystadenoma / adenofibroma • Pola : kistik • Atipia inti dan mitosis minimal • Stroma jaringan ikat lebih luas Clear cell borderline tumor • Pola kistik • Atipia sedang, tanpa invasif • Kelenjar lebih crowded Clear cell carcinoma • Pola : tubulokistik, papilar, solid • Ada komponen invasif • Atipia inti berat
  • 81. Brenner tumour (benign) • Tumor yang terdiri dari sarang-sarang sel transisional (menyerupai sel urothelial) pada stroma fibromatous • Pada usia dekade ke 5 hingga 7 • Terdeteksi insidentral • Kebanyakan < 2 cm • Makroskopik  solid, konsistensi kenyal, batas tegas, warna putih keabuan, sering dijumpai kista2 kecil • ¼ kasus sering berhubungan dengan tipe tumor lain (tersering mucinous)
  • 82. Histopatologi • Sarang-sarang oval atau ireguler  pada stroma fibromatous • Bagian sentral  dapat mengandung musin atau material eosinofilik • Terdiri dari / dilapisi sel transisional-type, mucinous, cilliated, kuboid atau pipih
  • 83. Histopatologi • Sel transisional : bentuk polihedral hingga elongated, sitoplasma pucat hingga jernih • Inti : oval, kromatin halus, anak inti dapat prominent, inti dapat dijumpai grooved longitudinal
  • 84. Borderline brenner tumour / atypical proliferative brenner tumour • Tumor sel transisional dengan proliferasi epithelial tanpa invasi stroma • Usia rata-rata pasien 59 tahun • Makroskopik : tumor ukuran besar, kistik (ukuran 10-28 cm), massa papiler proyeksi ke lumen kista, area solid  komponen jinak brenner • Low grade  non invasive papillary transitional cell • High grade  borderline tumour with intraepithelial carcinoma
  • 85. Mikroskopik • Pola : papilar  papillary non invasive transitional cell tumor • Sarang2 dengan stratifikasi inti • Metaplasia mucinous sering • Aktivitas mitosis dan atipia inti • Invasi stroma dan mikroinvasi (-)
  • 86.
  • 87. Malignant brenner tumour • Karsinoma ovarium dengan tipe transisional  mirip dengan karsinoma urothelial invasif • Jarang  tipe skuamous • Usia > 50 tahun • Massa abdomen, nyeri, perdarahan pervaginam • 80% kasus  stadium I
  • 88. Makroskopik • Besar, 16-20 cm • Solid atau kistik bernodul2, rapuh • Perdarahan dan nekrosis prominent • Foki kalsifikasi griti • 12% bilateral
  • 89. Mikroskopik • Pola TCC + komponen brenner jinak atau proliferatif atipikal • Pola : > 50% ada pola TCC papillary dilapisi sel transisional • Foki skuamosa atau glandular < 20% • Invasif stroma  epitel infiltratif pada dasar papila atau area solid luas • Atipia inti prominent --> pleomorfik inti berat
  • 90. Mikroskopik • Pola brenner : solid dan sarang- sarang ireguler dan invasif • Stroma desmoplastik sering • Mitosis banyak • IHK : CK7, p63, S100, GATA3, uroplakin
  • 91. Benign brenner tumour • Pola : sarang2 oval • Inti oval, kromatin halus, ada grooved, anak inti dapat prominent Borderline brenner tumour • Pola : papiler non invasif dan sarang-sarang dengan stratifikasi sel • Atipia inti dan mitosis Malignant brenner tumour • Pola TCC (papiler invasif) dan komponen brenner tumor (sarang2 ireguler invasif) • Atipia inti dan pleomorfik berat
  • 92. Seromucinous cystadenoma / adenofibroma • Tumor jinak yang terdiri dari 2 atau lebih tipe sel mullerian  minimal 10% dari epitel • Terdiagnosis insidental • Pada usia reproduksi akhir • Makroskopik : kista unilokular dengan permukaan halus  cairan serous atau musin
  • 93. Mikroskopik • Kista dilapisi campuran sel serous dan mucinous (tersering) • dapat endometrioid, clear cell transisional dan squamous
  • 94. Seromucinous borderline tumour / atypical proliferative seromucinous tumour • Tumor epithelial, proliferatif, non invasif  terdiri dari satu atau lebih tipe sel epitel • Usia : 34 – 44 • Gejala : tidak spesifik • 1/3 kasus berkaitan dengan endometriosis • Makros : rata2 8 -10 cm, unilokular, permukaan halus, sebagian papilar rapuh • Foki perdarahan  berkaitan dengan endometriosis • > 40% bilateral
  • 95. Mikroskopik • Pola : mirip serous borderline tumour  papillar bercabang / papilar kecil • Sel pelapis : stratifikasi, terdiri dari epitel serous atau mucinous (endocervical type)  tersering • Atipia inti ringan, mitosis jarang • Infiltrasi neutrofil • Mikroinvasif dapat dijumpai
  • 96. Seromucinous carcinoma • Karsinoma yang secara predominan terdiri dari epitel mucinous endoserviks dan serous • Usia rata2 45 tahun • 57% mempunyai endosalpingiosis peritoneal • Makroskopik : uk rata2 12 cm, 50% bilateral, kista unilokular atau multilokular dengan area solid, papiler (+)
  • 97. Mikroskopik • Pola : papiler dengan stratifikasi sel  serous tumor • Pola invasif : cribriform dan infiltratif • Mitosis rendah (<5 / 10 HPF) • IHK : CK7(+), CK20 (-), CDX2(-), ER dan PR (+), WT-1 (-)
  • 98. Seromucinous cystadenoma / adenofibroma • Pola : kistik • Atipia sel (-) Seromucinous borderline tumour • Pola : papiler bercabang atau papiler kecil • Invasi stroma (-) • Atipia inti ringan, mitosis jarang Seromucinous carcinoma • Pola : papiler dengan stratifikasi, • Komponen invasi : cribriform dan infiltratif
  • 99. Undifferentiated carcinoma • Tumor epitel ganas yang tidak menunjukkan diferensiasi tipe sel mullerian • Pola : lembaran, sarang2, pita2, sel2 tersebar satu2 • Sel tumor monoton dan non kohesif  bulat, dapat spindel • Nekrosis (+) • Mitosis banyak