Makalah Studi Kasus Ergonomi_RINI APRILIA LESTARI(1).pdf
1. Desain Kursi Kuliah yang Ergonmis
Studi Kasus di Sekolah Tinggi Teknik Internasional Multimedia Malang
OLEH :
RINI APRILIA LESTARI S.T.
NPM : 5622322032
PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALASURABAYA
2022
2. KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyesesaikan makalah yang berjudul
Desan Kursi Kuliah yang Ergomonis Studi Kasus di Sekolah Tinggi Teknik Mutimedia
Internasional Malang. Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas Studi Kasus
pada Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena
itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Rasional Sitepu M.Eng., IPU., ASEAN Eng., selaku dosen Mata Kuliah
Studi kasus.
2. Bapak Ir. Andrew Joewono, ST., MT., IPU., ASEAN Eng., selaku dosen Mata
Kuliah Studi kasus.
3. ibu Ir. Lusia Permata Sari Hartanti, ST., M. Eng,. IPM selaku dosenpembimbing
4. Seluruh staf pengajar dan administrasi Program Profesi Insinyur Jurusan
Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang telah memberikan
ilmu, membimbing, dan membantu kelancaran saya dalam menempuh
pendidikan profesi Insinyur.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Malang, September 2022
Penulis
3. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aktivitas perkuliahan adalah proses belajar mengajar dimana
mahasiswa dituntut untuk dapat menerima pelajaran dari dosen secara
maksimal. Hal ini harus ditunjang dengan fasilitas yang memadai seperti
pengaturan tempat duduk atau kursi yang nyaman, alat menulis dan berbagai
macam perlengkapan yang tersedia dalam ruang belajar. Dalam proses
belajar mengajar, sebagian besar aktivitas belajar mahasiswa dilaksanakan
dengan duduk, yakni mendengarkan maupun menulis. Sehingga kenyamanan
dan efektifitas gerak mahasiswa tidak bisa dikesampingkan begitu saja,
karena desain kursi yang baik dan menunjang kenyamanan dan efektifitas
gerak mahasiswa, yang pada akhirnya adalah salah satu pendukung
keberhasilan proses belajar mahasiswa.
Perkembangan teknologi dan informasi saat ini membuat mahasiswa
dituntut aktif menambah ilmu pengetahuan, tidak hanya dari buku tetapi dari
intenet juga, sehingga banyak dari mahasiswa yang menggunakan laptop
sebagai alat penunjang dalam menuntut ilmu. Internet menjadi media sosial
yang sudah menjadi bagian dari kehidupan mahasiswa. Hampir setiap hari
dalam beberapa jam mahasiswa menghadap laptop baik di kelas maupun di
Hot Spot. Hal ini tidak didukung dengan tersedianya fasilitas kursi kuliah yang
ergonomis untuk menunjang aktifitas berlaptop yang bisa mengakibatkan
4. kelelahan fisik. Kursi kuliah menjadi salah satu peralatan penunjang yang
penting dalam proses pembelajaran mahasiswa sebab ketidaknyamanan
dalam penggunaan kursi kuliah ini akan mempengaruhi konsentrasi
mahasiswa dalam belajar dan kondisi ini mempercepat timbulnya kelelahan
pada mahasiswa. Selain itu pada saat proses kuliah di ruang kelas, seringkali
mahasiswa merasakan ketidaknyamanan padasaat akan duduk karena jarak
alas menulis dengan kursi terlalu dekat, sedangkan saat duduk dengan alas
menulis yang kurang lebar membuat mahasiswa kurang leluasa
untuk menulis dan meletakkan laptop, tidak ada tempat untuk menaruh alat
tulis, begitu juga tempat tas yang beralih fungsi menjadi tempat pijakan kaki
sehingga tas ditaruh di lantai dan menjadi kotor.
Ergonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari kemampuan manusia
berinteraksi dengan pekerjaannya dalam artian luas dengan tujuan untuk
mendapatkan informasi tentang interaksi tersebut, sehingga dapat dirancang
sistem- sistem yang aman, nyaman, dan efisien (Madyana, 1996). Menurut
Tarwaka dkk (2004) Ergonomi adalah ilmu, seni, dan penerapan teknologi
untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang
digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan dan
keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup
secara keseluruhan menjadi lebih baik. Salah satu pendekatan yang dapat
digunakan untuk merancang fasilitas yang lebih ergonomis dilakukan dengan
pendekatan antropometri. Dengan pendekatan antropometri ini dapat
diperoleh rancangan kursi kuliah yang lebih ergonomis dan yang disesuaikan
dengan ukuran tubuh manusia/mahasiswa, sehingga di peroleh dimensi kursi
alas menulis yang sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan mahasiswa
5. pada posisi duduk.
Keluhan yang timbul akibat peletakan laptop pada kursi kuliah yang
tidak ergonomis antara lain menyebabkan migrain, pandangan mata kabur,
nyeri pada tangan, leher, pundak serta pinggang. Sehingga diperlukan konsep
ergonomi untuk kursi kuliah mahasiswa yang ergonomis. diantaranya adalah
mendisain kursi kuliah yang sesuai anatomi tubuh yang benar, seperti
menggunakan kursi dengan alas menulis yang lebar agar bisa menyangga
laptop dengan tepat, kursi dengan sandaran yang mampu menyangga tulang
belakang secara tepat agar badan tidak cenderung bungkuk, serta penyangga
tangan dan kaki yang tepat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil perumusan
masalahsebagai berikut:
1. Bagaimana desain kursi kuliah yang lebih ergonomis dan sesuai dengan
ekspetasi mahasiswa
1.3 Batasan Masalah
Dari perumusan masalah yang didapat, maka perlu dilakukan
pembatasan masalah yang dihadapi. Adapun batasan masalah pada
penelitian ini adalah:
1. Penelitian berfokus pada desain kursi kuliah menggunakan konsep ergonomi
6. 1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui tingkat keergonomian kursi mahasiswa di STT Malang
2. Mengetahui desain kursi kuliah yang lebih ergonomis dan sesuai dengan
kebutuhan mahasiswa.
7. BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Ergonomi
2.1.1 Pengertian Ergonomi
Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon (kerja) dan nomos
(norma/hukum) yang berarti ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum
kerja. Ergonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sifat, kemampuan,
dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu system kerja sehingga
manusia dapat hidup dan bekerja pada system itu dengan baik, dan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman dan
nyaman (Sutalaksanadalam Wiranata, 2011). Ergonomi adalah suatu ilmu yang
mempelajari kemampuan manusia berinteraksi dengan pekerjaannya dalam
artian luas dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang interaksi
tersebut, sehingga dapat dirancang sistem- sistem yang aman, nyaman, dan
efisien (Madyana, 1996).
2.1.2 Ergonomi Tempat Duduk (Seating)
Dalam ergonomi postur tubuh adalah faktor yang sangat penting, salah
satunya postur duduk yang setiap orang lakukan setiap hari dalam durasi
berjam-jam. Tujuan utama membuat disain ergonomi untuk kursi atau tempat
duduk adalah menciptakan sedemikian rupa bentuk kursi sehingga dapat
mempertahankan postur tulang punggung yang fisiologis, dengan demikian
8. diharapkan kerja otot tidak perlu berkontraksi. Postur duduk yang ergonomis
dimana mempertahankan postur badan yang stabil dan memenuhi hal-hal
sebagai berikut:
a. Menyenangkan dalam jangka waktu tertentu
b. Memuaskan secara fisiologi, dengan duduk kita jadi lebih nyaman
c. Sesuai / serasi / cocok dengan pekerjaan yang
dilakukan Adapun prinsip duduk normal atau
santai antara lain:
a. Lutut fleksi 900
b. Tubuh fleksi di atas pada 900
c. Pelvis rotasi ke belakang 300
atau lebih.
d. Berat badan bertumpu pada “ischial tuberositas”
e. Bagian atas tulang sacrum agak horizontal dibandingkan dengan sitting
Berikut ini konsep-konsep ergonomis yang perlu dilengkapi pada
kursi atautempat duduk untuk memenuhi kaidah yang dibahas pada paragraf
di atas:
a. Keadaan Otot
1) Karena mobilitas terbatas hanya pada meja dan kursi maka tidak
bisa bebassepenuhnya dari aktivitas
2) Duduk tegak lurus tanpa sandaran dapat mengakibatkan beban
pada daerahlumbal.
9. 7
3) Postur duduk tegak lurus, membungkuk kedepan dapat
mengakibatkankelelahan/ fatigue.
4) Pengadaan backrest (sandaran) dapat mengurangi
kelelahan/fatigue didaerah lumbal.
b. Perilaku Duduk
1) Kenyamanan (comfort) vs ketidaknyamanan (discomfort)
2) Kegelisahan: semakin banyak gerakan, maka timbul kegelisahan
danmenyebabkan ketidaknyamanan.
c. Perilaku Dinamis Selama Duduk
1) Pergerakan-pergerakan reguler.
2) Tulang panggul berbentuk piramida terbalik.
1) Ischial tuberosities dengan luas sekitar 25 cm2
. Selama duduk,
75% daritotal berat badan dipikul oleh tonjolan tersebut.
2) Compression fatigue yaitu kelelahan karena tekanan pada tulang
punggung daerah L5 dan S1.
3) Mempengaruhi ujung-ujung saraf dengan manifesasi rasa sakit,
nyeri danbaal (mati rasa).
10. Gambar 2.1 Posisi duduk yang benar dan salah
2.1.3 Desain Kursi Ergonomis
a. Tinggi Kursi / Seat Height (H)
Tinggi kursi harus mewakili persentil ke-5 wanita, agar kaki tidak
menggantung yang dapat menyebabkan tekanan pada pembuluh darah
hingga menyebabkan kakikesemutan, kaki bengkak atau nyeri.
b. Kedalaman Kursi / Seat Depth (D)
Harus mewakili persentil ke-5 wanita, jika dibuat terlalu sempit maka lutut
bisa terpentuk.
11. c. Sandaran Kursi (Backrest)Ada 3 tingkatan sandaran:
1) Sandaran kursi rendah (low level backrest). Biasanya berkisar antara
15-20 mm.
2) Sandaran kursi menengah (midle level backrest). Menyangga seluruh
bagian bahu (persentil ke-95 laki-laki). Biasanya 645 mm.
3) Sandaran kursi tinggi (high level backrest). Kursi direktur, kursi sopir
(supaya pada waktu pengereman mendadak leher tidak terbentur /
whiplash injury), menyangga seluruh berat kepala dan leher. Diperlukan
ketinggian 900 mm untuk mencakup persentil ke-95 laki-laki.
d. Sudut Sandaran/ Backrest Angle (Α)
1) Semakin miring maka semakin banyak berat badan yang didukung
oleh backrest sehingga tekanan kompresi pada batas tulang
punggung danpanggul (l5/s1) menjadi berkurang.
2) Semakin besar sudut antara paha dan tulang punggung maka
lordosis lumbal bertambah sehingga bagian horizontal dari vertebra
yang mengalami tekanan kompresi semakin bertambah.
3) Sudut optimal sekitar 1000
hingga 1100
cocok untuk kursi santai.
4) Sudut yang berlebih tidak cocok untuk sandaran punggung yang
sedang atau rendah karena menyebabkan bagian atas badan
menjadi tidak tersangga.
12. e. Lebar Kursi (Seat Width)
Lebar panggul maximum dikurangi 5 cm (2,5 cm ke kanan & 2,5 cm ke kiri).
f. Sudut Sandaran/Seat Angle or Tilt (Β)
Disain tempat duduk (seating design) memiliki kontak yang baik dengan
sandaran kursi (backrest), keperluan umum = 50
s/d 100
g. Sandaran Lengan Tangan (Armrest)
Penunjang tambahan untuk postur.
h. Membantu berdiri dan duduk ke kursi Ruang kaki (Legroom)
1) Lateral legroom (500-600 mm)
2) Vertical legroom
a) Tinggi lutut populasi laki-laki adalah persentil ke-95
b) Tinggi popliteal + ketebalan
paha3). Depan/Forward legroom
i. Alas Duduk (Seat surface)
1) Mendistribusikan tekanan pada bokong (buttock), dengan
mempertimbangkedalam (shapping) dan kekenyalan (padding).
2) Konsensus dasar disepakati sebagai berikut :
a) Permukaan kursi rata, ujung depannya bulat.
b) Kain pelapis/Upholstery agak kaku dibandingkan lembut.
13. c) Material pelapis (covering material) yang berpori, agar menjaga
ventilasi/sirkulasi udara.
2.2 Kursi Kuliah di STT Malang
Berikut adalah gambar kursi kuliah mahasiswa STT Malang yang
digunakan pada saat perkuliahan berlangsung.
Gambar 2.1 Kondisi kursi kuliah di ruang kelas STT Malang
Dilihat dari gambar diatas, dalam proses belajar mahasiswa sangat
membutuhkan kenyamanan, tetapi tidak didukungnya dengan tersedianya fasilitas
kursi kuliah yang ergonomis dalam ruang kelas. Kursi yang dimaksud adalah tidak
sesuai dengan besarnya laptop sehingga mengakibatkan kelelahan fisik mahasiswa
saat proses belajar di kelas. Selain itu mahasiswa juga merasakan beberapa keluhan
lain diantaranya :
14. 1) Keluhan yang timbul akibat peletakan laptop pada meja kursi yang tidak
ergonomis membuat mahasiswa mendapati keluhan diantaranya
pandangan mata kabur karena kurang tepatnya peletakan laptop yang
digunakan cukup lama saat pembelajaran berlangsung. Keluahan lain
yaitu nyeri pada tangan, leher, pundak serta punggung.
2) Alas menulis yang kurang lebar membuat mahasiswa kurang leluasa
untuk menulis dan meletakkan laptop maupun alat tulis.
3) Tidak adanya tempat untuk manruh tas, karena tempat untuk menaruh
tas yang berada di bawah kursi dijadikan sebagai pijakan kaki
mahasiswa. Sehingga tas berserakan di lantai dan membuat
berantakan.
Jika dilihat dari ilmu ergonomi, maka amat sangat diperlukan kursi yang
nyaman untuk mahasiswa pada saat perkuliahan. Sehingga didesainlah kursi yang
nyaman sebgai alat penunjang belajar mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik
Muktimedia Internasional Malang. Dari keputusan tersebut di desainkan kursi
mahasiswa yang diukur secara ergonomi, yaitu sebagai berikut
1) Kursi mahasiswa dibuat sesuai dengan anatomi tubuh yang benar
dengan menggunakan ilmu ergonomi, seperti menggunakan kursi
dengan alas menulis yang lebar agar mahasiswa bisa menyangga
laptop dengan tepat, kursi di perlebar ke arah samping dan depan.
2) Sandaran pada kursi dibuat mampu untuk menyangga tulang belakang
secara tepat agar badan tidak cenderung membungkuk, sehingga tidak
menimbulkan kelelahan punggung
15. 3) Teradapat pijakan kaki pada bawah kursi sehingga bisa dijadikan pijakan
yang nyaman untuk mahasiswa duduk
4) Terdapat tempat tas pada sisi kanan kurso seohingga tas yang dbawa
oleh mahasiswa tidak berserakan di bawah atau lantai.
Bentuk kursi yang baru dapat dilihat seperti gambar dibawah ini
Gambar 2.2 kursi kuliah baru
Dengan di desainkan kursi mahasiswa yang baru diharapkan mahasiswa
dapat belajar dengan nyaman sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan
dengan maksimal dan mahasiswa dapat terhindar dari kelelahan-kelelahan fisik
akibat kurang nyamannya sarana prasarana yang digunakan
16. BAB 3
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan
yaitu sebagai berikut :
1. Kursi kuliah adalah salah satu sarana dalam proses belajar mengajar
yang dapat memberikan dampak bagi mahasiswa dalam proses
menerima pelajaran
2. Kursi kuliah yang ergonomis dapat memberikan kenyaman bagi
mahaiswa dalam menerima pelajaran dan tidak menimbulkan
kelelahan fisik bagi mahasiswa
3.2 Saran
Saran yang dapat peneliti diharapkan penelitian ini dapat digunakan
sebagai informasi awal untuk penellitian selanjutnya sehingga desain kursi
kuliah mahasiswa selalu dibuat demi kenyamanan proses belajar mengajar.