MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN Fenti Anita Sari
Suatu sengketa bisa didefinisikan sebagai adanya ketidaksetujuan yang spesifik tentang suatu fakta, hukum atau kebijakan yang mana klaim satu pihak ditolak oleh pihak lain yang mengajukan klaim yang berbeda. Dalam cakupan yang lebih luas, sengketa internasional dapat diartikan sebagai ketidaksetujuan yang melibatkan pemerintah, institusi, badan hukum, atau individu dan melewati batas negara.
Namun, sengketa yang akan dibicarakan dalam makalah ini hanyalah sengketa yang pihaknya adalah negara-negara berdaulat. Dalam hubungan internaisonal, sengketa adalah suatu hal yang tidak bisa dielakkan. Sebagaimana halnya dengan manusia, negara seringkali menginginakan sesuatu, tetapi keadaannya tidak memungkinkan atau klaimnya tidak kompatibel. Akibatnya, negara-negara ini berkompromi, mengubah posisinya, dan mengerahkan sumber dayanya hingga ditemukan suatu keadaan yang memuaskan semua pihak. Sehingga, sengketa hendaknya diterima sebagai sebuah konsep yang wajar dalam hubungan internasional; permasalahannya adalah apa yang perlu dilakukan terkait sengketa tersebut.
Peradilan di Indonesia terdiri atas peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara. Peradilan umum membawahi pengadilan negeri sebagai pengadilan tingkat pertama dan pengadilan tinggi sebagai pengadilan banding. Mahkamah Agung berada di puncak sistem peradilan sebagai pengadilan kasasi.
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalNuelnuel11
Dokumen tersebut membahas mengenai yurisdiksi negara dalam hukum internasional, yang merupakan hak dan kewenangan suatu negara untuk mengatur masalah-masalah yang tidak bersifat domestik. Terdapat berbagai jenis yurisdiksi seperti yurisdiksi legislatif, eksekutif, yudisial, personal, kebendaan, kriminal, sipil, berdasarkan ruang seperti teritorial, quasi-teritorial, ekstra-teritorial, universal
Dokumen tersebut merupakan silabus mata kuliah Hukum Internasional yang mencakup berbagai topik seperti pengertian HI, sejarah perkembangan HI, sumber-sumber HI, subyek HI, kedaulatan negara, dan masalah-masalah kontemporer dalam HI. Dokumen juga memberikan daftar referensi buku yang relevan untuk mata kuliah tersebut.
Makalah ini membahas tentang hubungan antara hukum dan lembaga sosial dalam masyarakat. Hukum didefinisikan sebagai aturan yang mengatur perilaku manusia dengan sanksi, sedangkan lembaga sosial adalah himpunan norma yang memenuhi kebutuhan pokok manusia seperti perkawinan, pendidikan, dan agama. Makalah ini menjelaskan bahwa lembaga sosial terbentuk dari proses pelembagaan dan internalisasi
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN Fenti Anita Sari
Suatu sengketa bisa didefinisikan sebagai adanya ketidaksetujuan yang spesifik tentang suatu fakta, hukum atau kebijakan yang mana klaim satu pihak ditolak oleh pihak lain yang mengajukan klaim yang berbeda. Dalam cakupan yang lebih luas, sengketa internasional dapat diartikan sebagai ketidaksetujuan yang melibatkan pemerintah, institusi, badan hukum, atau individu dan melewati batas negara.
Namun, sengketa yang akan dibicarakan dalam makalah ini hanyalah sengketa yang pihaknya adalah negara-negara berdaulat. Dalam hubungan internaisonal, sengketa adalah suatu hal yang tidak bisa dielakkan. Sebagaimana halnya dengan manusia, negara seringkali menginginakan sesuatu, tetapi keadaannya tidak memungkinkan atau klaimnya tidak kompatibel. Akibatnya, negara-negara ini berkompromi, mengubah posisinya, dan mengerahkan sumber dayanya hingga ditemukan suatu keadaan yang memuaskan semua pihak. Sehingga, sengketa hendaknya diterima sebagai sebuah konsep yang wajar dalam hubungan internasional; permasalahannya adalah apa yang perlu dilakukan terkait sengketa tersebut.
Peradilan di Indonesia terdiri atas peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara. Peradilan umum membawahi pengadilan negeri sebagai pengadilan tingkat pertama dan pengadilan tinggi sebagai pengadilan banding. Mahkamah Agung berada di puncak sistem peradilan sebagai pengadilan kasasi.
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalNuelnuel11
Dokumen tersebut membahas mengenai yurisdiksi negara dalam hukum internasional, yang merupakan hak dan kewenangan suatu negara untuk mengatur masalah-masalah yang tidak bersifat domestik. Terdapat berbagai jenis yurisdiksi seperti yurisdiksi legislatif, eksekutif, yudisial, personal, kebendaan, kriminal, sipil, berdasarkan ruang seperti teritorial, quasi-teritorial, ekstra-teritorial, universal
Dokumen tersebut merupakan silabus mata kuliah Hukum Internasional yang mencakup berbagai topik seperti pengertian HI, sejarah perkembangan HI, sumber-sumber HI, subyek HI, kedaulatan negara, dan masalah-masalah kontemporer dalam HI. Dokumen juga memberikan daftar referensi buku yang relevan untuk mata kuliah tersebut.
Makalah ini membahas tentang hubungan antara hukum dan lembaga sosial dalam masyarakat. Hukum didefinisikan sebagai aturan yang mengatur perilaku manusia dengan sanksi, sedangkan lembaga sosial adalah himpunan norma yang memenuhi kebutuhan pokok manusia seperti perkawinan, pendidikan, dan agama. Makalah ini menjelaskan bahwa lembaga sosial terbentuk dari proses pelembagaan dan internalisasi
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sengketa internasional, penyebab-penyebabnya, dan cara penyelesaiannya. Sengketa internasional adalah perbedaan pendapat atau pertengkaran antar negara yang dapat terjadi dalam berbagai bidang seperti politik, hukum, ekonomi, dan sosial budaya. Penyebabnya meliputi perebutan wilayah, sumber daya, ideologi, dan intervensi. Cara penyelesaiannya dapat dilak
Hukum Perdata Buku Ke 1 membahas tentang hukum perorangan atau pribadi yang mengatur status seseorang sebagai subjek hukum mulai dari kelahiran hingga kematian. Subjek hukum terdiri dari orang pribadi dan badan hukum, dimana orang pribadi menjadi subjek hukum sejak lahir sedangkan badan hukum dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan. Buku ini juga membahas tentang cakap hukum, ke
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realismIsnaldi Utih
Dokumen tersebut membahas latar belakang munculnya sosiologisme hukum dan realisme hukum. Sosiologisme hukum berkembang sebagai reaksi terhadap positivisme hukum dan mazhab sejarah, sedangkan realisme hukum berkembang untuk menekankan pendekatan empiris dalam mempelajari hukum. Kedua aliran pemikiran tersebut menganggap penting mempelajari hukum sebagai fenomena sosial yang dipeng
Pengakuan merupakan pengakuan secara hukum terhadap keberadaan suatu negara atau pemerintahan sebagai subjek hukum internasional. Terdapat berbagai jenis pengakuan seperti de facto dan de jure, serta berbagai teori seperti teori deklaratoir, konstitutif, dan pemisah. Pengakuan dapat diberikan secara tegas maupun tersirat, dan umumnya tidak dapat ditarik kembali setelah diberikan.
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Syifa Nadia
Essai ini membahas tentang sistem hukum di Indonesia yang dianggap belum dewasa karena masih bergantung pada berbagai sumber hukum yang berbeda seperti hukum Eropa (terutama Belanda), hukum adat, dan hukum agama. Indonesia juga belum menetapkan sumber hukum utama meski Pancasila dan UUD 1945 seharusnya menjadi pedoman. Untuk mematangkan sistem hukum, dibutuhkan kontribusi dari lulusan perguruan tinggi huk
Dokumen ini berisi jawaban tergugat dalam perkara perdata antara Iman Pantara sebagai penggugat dan James Sumartono sebagai tergugat. Tergugat mengajukan eksepsi dan menyangkal gugatan penggugat. Tergugat juga mengajukan gugatan balik dengan meminta pengadilan meletakkan sita jaminan atas mobil yang dijaminkan dan meminta penggugat membayar ganti rugi. Tergugat meminta pengadilan menolak gugatan pen
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan hukum perdata internasional, dimulai dari masa Kekaisaran Romawi hingga pertumbuhan teori statuta di Perancis. Terdapat beberapa prinsip hukum perdata internasional yang tumbuh dan berkembang sejak masa Romawi hingga abad pertengahan seperti asas lex situs, lex domicilii, dan lex loci contractus. Teori statuta yang dikembangkan Bartolus de Sassoferrato kemudian meluas pengguna
Teks tersebut membahas hubungan antara Ilmu Negara dan Ilmu Politik. Ilmu Negara lebih bersifat teoritis sedangkan Ilmu Politik lebih praktis dan dinamis. Kedua ilmu saling melengkapi dan berhubungan erat karena Ilmu Negara menyediakan kerangka teoritis yang kemudian diimplementasikan oleh Ilmu Politik.
Ini merupakan salah satu tugas saya mengenai Keputusan Tata Usaha Negara dimana merupakan tugas untuk mata kuliah Hukum Administrasi Negara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Indonesia
Sengketa internasional dapat terjadi antara negara dengan negara, negara dengan individu, atau negara dengan badan internasional. Terdapat sengketa yang dapat diselesaikan melalui pengadilan internasional (justisiabel) atau melalui diplomasi (non-justisiabel). Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis sengketa internasional dan metode penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sengketa internasional, penyebab-penyebabnya, dan cara penyelesaiannya. Sengketa internasional adalah perbedaan pendapat atau pertengkaran antar negara yang dapat terjadi dalam berbagai bidang seperti politik, hukum, ekonomi, dan sosial budaya. Penyebabnya meliputi perebutan wilayah, sumber daya, ideologi, dan intervensi. Cara penyelesaiannya dapat dilak
Hukum Perdata Buku Ke 1 membahas tentang hukum perorangan atau pribadi yang mengatur status seseorang sebagai subjek hukum mulai dari kelahiran hingga kematian. Subjek hukum terdiri dari orang pribadi dan badan hukum, dimana orang pribadi menjadi subjek hukum sejak lahir sedangkan badan hukum dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan. Buku ini juga membahas tentang cakap hukum, ke
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realismIsnaldi Utih
Dokumen tersebut membahas latar belakang munculnya sosiologisme hukum dan realisme hukum. Sosiologisme hukum berkembang sebagai reaksi terhadap positivisme hukum dan mazhab sejarah, sedangkan realisme hukum berkembang untuk menekankan pendekatan empiris dalam mempelajari hukum. Kedua aliran pemikiran tersebut menganggap penting mempelajari hukum sebagai fenomena sosial yang dipeng
Pengakuan merupakan pengakuan secara hukum terhadap keberadaan suatu negara atau pemerintahan sebagai subjek hukum internasional. Terdapat berbagai jenis pengakuan seperti de facto dan de jure, serta berbagai teori seperti teori deklaratoir, konstitutif, dan pemisah. Pengakuan dapat diberikan secara tegas maupun tersirat, dan umumnya tidak dapat ditarik kembali setelah diberikan.
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Syifa Nadia
Essai ini membahas tentang sistem hukum di Indonesia yang dianggap belum dewasa karena masih bergantung pada berbagai sumber hukum yang berbeda seperti hukum Eropa (terutama Belanda), hukum adat, dan hukum agama. Indonesia juga belum menetapkan sumber hukum utama meski Pancasila dan UUD 1945 seharusnya menjadi pedoman. Untuk mematangkan sistem hukum, dibutuhkan kontribusi dari lulusan perguruan tinggi huk
Dokumen ini berisi jawaban tergugat dalam perkara perdata antara Iman Pantara sebagai penggugat dan James Sumartono sebagai tergugat. Tergugat mengajukan eksepsi dan menyangkal gugatan penggugat. Tergugat juga mengajukan gugatan balik dengan meminta pengadilan meletakkan sita jaminan atas mobil yang dijaminkan dan meminta penggugat membayar ganti rugi. Tergugat meminta pengadilan menolak gugatan pen
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan hukum perdata internasional, dimulai dari masa Kekaisaran Romawi hingga pertumbuhan teori statuta di Perancis. Terdapat beberapa prinsip hukum perdata internasional yang tumbuh dan berkembang sejak masa Romawi hingga abad pertengahan seperti asas lex situs, lex domicilii, dan lex loci contractus. Teori statuta yang dikembangkan Bartolus de Sassoferrato kemudian meluas pengguna
Teks tersebut membahas hubungan antara Ilmu Negara dan Ilmu Politik. Ilmu Negara lebih bersifat teoritis sedangkan Ilmu Politik lebih praktis dan dinamis. Kedua ilmu saling melengkapi dan berhubungan erat karena Ilmu Negara menyediakan kerangka teoritis yang kemudian diimplementasikan oleh Ilmu Politik.
Ini merupakan salah satu tugas saya mengenai Keputusan Tata Usaha Negara dimana merupakan tugas untuk mata kuliah Hukum Administrasi Negara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Indonesia
Sengketa internasional dapat terjadi antara negara dengan negara, negara dengan individu, atau negara dengan badan internasional. Terdapat sengketa yang dapat diselesaikan melalui pengadilan internasional (justisiabel) atau melalui diplomasi (non-justisiabel). Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis sengketa internasional dan metode penyelesaiannya.
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...Risa Tsamara
Dokumen tersebut membahas tentang penyelesaian sengketa internasional melalui mahkamah internasional dan arbitrase internasional. Terdapat penjelasan tentang mekanisme penyelesaian sengketa melalui mahkamah internasional dan arbitrase serta kelebihan penggunaan arbitrase.
Yoel Immanuella ~ Penyebab Timbulnya Sengketa Internasional & Cara Penyelesai...Yoel Immanuella
Slideshow mengenai : Penyebab timbulnya sengketa internasional dan cara penyelesaiannya oleh mahkamah internasional
Created by Yoel Immanuella
Contact
Twitter : https://twitter.com/yoeL_immanuella
Facebook : https://www.facebook.com/YoeL.ImmanueLLa
Dokumen ini membahas penyebab-penyebab terjadinya sengketa internasional antara lain masalah regional, masalah internasional, dan contoh penyebab seperti perebutan sumber daya, ketidakpatuhan perjanjian, perbedaan penafsiran perjanjian, perebutan pengaruh, intervensi kedaulatan, dan penghinaan harga diri.
Dokumen tersebut merupakan profil perusahaan logistik bernama PT. AMR Global Logistics yang menawarkan berbagai jasa logistik seperti pengiriman udara, laut, darat, gudang, proyek, pindahan, dan lainnya baik domestik maupun internasional. Perusahaan ini memiliki visi menjadi perusahaan logistik terbesar, terkuat, terkendali, berkualitas, dan paling terpercaya.
Penyebab Sengketa Internasional dan Upaya Penyelesaiannyasallsawulan
Sengketa Internasional (international dispute) adalah perselisihan yang terjadi antara Negara dengan Negara, Negara dengan individu-individu, atau Negara dengan badan-badan atau lembaga yang menjadi subjek hukum internasional.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan indikator pembelajaran tentang sistem hukum dan peradilan internasional. Materi pelajaran mencakup penyebab timbulnya sengketa internasional, cara penyelesaiannya melalui arbitrase dan konsiliasi, serta contoh kasus yang diselesaikan lewat arbitrase dan konsiliasi.
LAKSMA TNI DR YANI Membangun sinergitas uu siar dan arsip dalam rangka padnasYani Antariksa
Tiga kalimat ringkasan dokumen:
Dokumen ini membahas tentang seminar nasional kearsipan yang membahas manfaat UU Penyiaran dan Kearsipan untuk meningkatkan kewaspadaan nasional dan ketahanan Indonesia. Dokumen ini juga memaparkan berbagai faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional serta pentingnya integrasi antar unsur bangsa.
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...Indra Andhika Putra
Dokumen ini membahas tentang perbatasan laut antara Indonesia dan Malaysia di kawasan Ambalat, Kalimantan Timur. Terdapat perbedaan klaim batas antara kedua negara yang menyebabkan tumpang tindih wilayah pengeboran minyak. Upaya penyelesaian konflik melalui perundingan teknis belum menemukan kesepakatan karena perbedaan prinsip yang dibahas.
Penjelasan fgd alki laksda yani tim dan penanggap utamaYani Antariksa
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) guna mendukung Indonesia sebagai poros maritim dunia dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional. Beberapa poin pokok yang diangkat antara lain kurangnya kemampuan pengawasan, belum lengkapnya infrastruktur pendukung, dan belum optimalnya pemanfaatan teknologi pengelolaan ALKI. Diskusi lebih lanjut mengenai strategi pengelola
Perang Dingin bermula dari perimbangan kekuatan antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet setelah Perang Dunia II. Kedua negara besar ini bersaing mempengaruhi negara-negara lain melalui ekspansi ideologi, ekonomi, dan militer. Hal ini memicu konflik-konflik proxy seperti Perang Korea, Revolusi Kuba, dan Perang Vietnam yang memperluas ruang lingkup Perang Dingin ke kawasan Asia dan Amerika Latin.
Este documento repite la frase "Servicios de la Web 2.0" varias veces sin proporcionar ninguna información adicional sobre los servicios de la Web 2.0.
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar mengenai sengketa internasional dan cara-cara penyelesaiannya secara damai. Secara garis besar, dibahas mengenai definisi sengketa internasional, kriteria sengketa menurut Mahkamah Internasional, perkembangan penyelesaian secara damai, dan berbagai metode penyelesaian seperti negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan peran Mahkamah Internasional.
RESUME
SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
Sumber hukum dipakai dalam beberapa arti. Kata sumber hukum pertama-tama dipakai dalam arti dasar berlakunya sumber hukum. Sumber hukum dalam arti material karena menyelidiki masalah, sumber hukum dalam arti formal yang memberikan jawaban kepada pertanyaan. Kata sumber hukum dipergunakan juga dalam arti lain yaitu : kekuatan atau faktor apakah (politis, kemasyarakatan, ekonomis, teknis,psikologis). Sumber hukum dalam arti yang ketiga meneliti faktor kausal atau penyebab yang turut membantu dalam pembentukan suatu kaidah. Bidang luar ilmu hukum (ekstra yuridis) sebagaimana juga masalah sumber hukum material merupakan soal ekstra yuridis yakni pada hakekatnya merupakan persoalan falsafah.
Dalam hukum tertulis ada 2 tempat yang menunjukkan atau mencantumkan secara tertulis sumber hukum dalam arti formal yakni pasal 7 konvensi den haag XII tertanggal 18 otober 1907 yang mendirikan mahkamah Internasional perampasan kapal dilaut (Internasional Prize Court) dan dalam pasal 38 Piagam Mahkamah Internasional Permanen tertanggal 16 Desember 1920 yang kini tercantum dalam pasal 38 Piagam Mahkamah Internasional sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB tertanggal 26 juni 1945.
Bagi hukum internasional sajalah yang penting pasal 38 ayat (1) mengatakan bahwa dalam mengadili perkara yang diajukan kepadanya,Mahkamah Internasional akan menggunakan :
(1) Perjanjian internasional, baik yang bersifat umum maupun khusus, yang mengandung ketentuan hukum yang diakui secara tegas oleh negara-negara yang bersengketa.
(2) Kebiasaan internasional, sebagai bukti dari kebiasaan umum yang telah diterima sebagai hukum.
(3) Prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab.
(4) Keputusan pengadilan dan ajaran para sarjana yang paling terkemuka dari berbagai negara sebagai sumber tambahan bagi menetapkan kaidah hukum
Makalah ini membahas tentang catatan kaki dan daftar pustaka. Topik utama yang dibahas meliputi pengertian, sejarah perkembangan, sumber-sumber, dan subyek hukum internasional.
Sistem hukum dan perdilan internasionalAsmadi Asmadi
Dokumen tersebut merupakan ringkasan mengenai sistem hukum dan peradilan internasional yang mencakup makna hukum internasional, asas-asasnya, sumber-sumbernya, lembaga peradilannya, sebab terjadinya sengketa internasional, cara penyelesaiannya melalui mahkamah internasional.
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasionalSri Rahayu
Makalah ini membahas tentang sistem hukum dan peradilan internasional dengan menjelaskan beberapa poin utama seperti pengertian hukum internasional, asal-usulnya, asas-asasnya, sumber hukum internasional, subjek hukum internasional, dan hubungannya dengan hukum nasional.
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahliSyifa Fauziyah
Pengertian hukum internasional menurut para ahli meliputi hukum yang mengatur hubungan antar negara dan subjek hukum lainnya seperti organisasi internasional, perusahaan multinasional, dan individu. Hukum internasional terdiri atas hukum perdata internasional yang mengatur hubungan hukum antar warga negara, dan hukum publik internasional yang mengatur hubungan antar negara."
Dokumen tersebut membahas sistem hukum dan peradilan internasional. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan pengertian hukum internasional, asal-usulnya, asas-asas yang dianut, sumber hukumnya, subjek yang tercakup didalamnya, hubungannya dengan hukum nasional, serta proses ratifikasi menjadi hukum nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang Mahkamah Internasional, termasuk tugasnya dalam menyelesaikan masalah internasional, prosedur yang dilakukan, dan dampak bagi negara yang tidak mematuhi putusannya. Secara khusus, dibahas tentang bagaimana Mahkamah Internasional mengambil keputusan berdasarkan hukum internasional dan dampak negatif bagi negara yang tidak mematuhi putusannya seperti dikucilkan secara internasional.
Makalah ini membahas tentang hukum internasional, meliputi pengertian, sejarah perkembangan, sumber-sumber, dan subyek hukum internasional. Hukum internasional adalah aturan yang mengatur hubungan antar negara dan subjek lainnya di tingkat global."
Makalah ini membahas tentang catatan kaki dan daftar pustaka. Topik utama yang dibahas adalah pengertian, sejarah perkembangan, sumber-sumber, dan subyek hukum internasional."
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas yang berjudul “Makalah Sengketa Internasional” ini
dapat saya selesaikan. Makalah ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi
tugas.
Dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan terimakasih yang dalam
kepada semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran mereka
demi terwujudnya makalah ini. Akhirnya saran dan kritik pembaca yang dimaksud
untuk mewujudkan kesempurnaan makalah ini penulis sangat hargai.
Magelang, 14 Juni 2016
Penulis
3. iii
DAFTAR ISI
Halaman Depan.................................................................................................i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii
BAB I: Pendahuluan
Latar Belakang..........................................................................................1
Rumusan Masalah.....................................................................................1
Tujuan.......................................................................................................2
BAB II.Landasan Teori....................................................................................3
BAB III.Pembahasan
Penyelesaian Sengketa Secara Damai ......................................................4
BAB IV.Penutup
Kesimpulan...............................................................................................6
Saran .........................................................................................................6
Daftar Pustaka ....................................................................................................
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hubungan-hubungan internasional yang diadakan antar negara, negara
dengan individu, atau negara dengan organisasi internasional tidak selamanya
terjalin dengan baik. Sering kali hubungan itu menimbulkan sengketa di antara
mereka. Sengketa dapat bermula dari berbagai sumber potensi sengketa. Sumber
potensi sengketa antar negara dapat berupa perbatasan, sumber daya alam,
kerusakan lingkungan, perdagangan, dan sebagainya. Dengan demikian, Hukum
Internasional memainkan peranan yang tidak kecil dalam penyelesaiannya.
Upaya-upaya penyelesaian terhadapnya telah menjadi perhatian yang cukup
penting di masyarakat intenasional sejak awal abad ke-20. Upaya-upaya ini
ditujukan untuk menciptakan hubungan antar negara yang lebih baik berdasarkan
prinsip perdamaian dan keamanan internasional.
Peran yang dimainkan Hukum Internasional dalam penyelesaian sengketa
internasional adalah memberikan cara para pihak yang bersengketa menyelesaikan
sengketanya menurut hukum internasional. Dalam perkembangan awalnya, Hukum
Internasional mengenal dua cara penyelesaian, yaitu cara penyelesaian secara
damai dan perang (militer).
Maka dari itu dalam makalah ini saya akan membahas mengenai cara
penyelesaian sengketa-sengketa internasional secara keseluruhan dan lebih jelas
sesuai dengan informasi dan literatur-literatur yang kami dapatkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka muncul rumusan
masalah, yaitu:
1. Pengertian sengketa internasional?
2. Bagaimana cara penyelesaian sengketa internasional?
5. 2
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pada pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa
yang dimaksud dengan sengketa internasional dan cara-cara dalam penyelesaian
sengketa internasional.
6. 3
BAB II
LANDASAN TEORI
Penyelesaian sengketa internasional tidak hanya meliputi sengketa antar
negara, tetapi juga sengketa antar satu negara dengan individu atau badan hukum
dan organisasi kesatuan bukan negara yang terjadi dalam lingkungan peraturan
internasional, seperti yang dikemukakan oleh George Ellien, "Proses dua
konferensi yang diadakan itu, mempunyai nilai sejarah untuk perkembangan
Hukum Internasional di era modern ini, telah diperkenalkan dan dikembangkan
sesuai dengan keberadaan beberapa prinsip Hukum Internasional dalam masalah
peperangan".
Mahkamah Internasional Permanen dalam sengketa Mavrommatis Palestine
Concessions (Preliminary Objection) (1924) mendefinisikan pengertian sengketa
sebagai : disagreement on a point of law or fact, a conflict of legal views or interest
between two person.
Mahkamah Internasional mengungkapkan pendapat hukumnya (advisory
opinion) dalam kasus Interpretation of Peace Treaties (1950, ICJ Rep.65) bahwa
untuk menyatakan ada tidakny suatu sengketa internasional harus ditentukan secara
objektif.
Menurut mahkamah, sengketa internasional adalah suatu situasi ketika dua
negara mempunyai pandangan yang bertentangan mengenai dilaksanakan atau
tidaknya kewajiban-kewajiban yang terdapat dalam perjanjian.
7. 4
BAB III
PEMBAHASAN
A. Penyelesaian Sengketa Internasional Secara Damai
1. Sengketa Hukum dan Sengketa Politik
Dalam studi Hukum Internasional publik, dikenal dua macam sengketa
internasional, yaitu sengketa hukum (legal or judicial disputes) dan sengketa politik
(political or nonjusticiable disputes). Hal yang menjadi ukuran suatu sengketa
dipandang sebagai sengketa hukum yaitu jika sengketa tersebut bisa atau dapat
diserahkan dan diselesaikan oleh Pengadilan Internasional, namun pandangan
demikian sulit diterima. Sengketa-sengketa internasional secara teoritis pada
pokoknya selalu dapat diserahkan dan diselesaikan oleh Pengadilan Internasional.
Dalam hal ini yang menjadi dasar hukum bagi pengadilan untuk melaksanakan
yurisdiksinya adalah kesepakatan para pihak yang bersengketa.
a) Pendapat Friedmann
Pendapat pertama adalah pendapat yang dikemukakan oleh golongan sarjana
Hukum Internasional Amerika Serikat dengan pemukanya Profesor Wolfgang
Friedmann. Meunurut beliau, meskipun sulit untuk membedakan kedua pengertian
tersebut, namun pembedaannya dapat terlihat pada konsepsi sengketanya. Konsepsi
sengketa hukum memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Sengketa hukum adalah perselisihan antar negara yang mampu
diselesaikan oleh pengadilan dengan menerapkan aturan-aturan hukum
yang ada atau yang sudah pasti.
b. Sengketa hukum adalah sengketa yang sifatnya memengaruhi
kepentingan vital negara, seperti integritas, wilayah, kehormatan atau
kepentingan lainnya dari suatu negara.
c. Sengketa hukum adalah sengketa yang diterapkan oleh Hukum
Internasional yang ada, cukup untuk menghasilkan suatu putusan yang
sesuai dengan keadilan antar negara dengan perkembangan progresif
hubungan internasional.
8. 5
d. Sengketa hukum adalah sengketa yang berkaitan dengan persengketaan
hak-hak hukum yang dilakukan melalui tuntutan yang menghendaki
suatu perubahan atas suatu hukum yang telah ada.
b) Pendapat Walddock
Pendapat kedua dikemukakan oleh para sarjana dan ahli Hukum Internasional
dari Inggris yang membentuk suatu kelompok studi mengenai penyelesaian
sengketa tahun 1963. Kelompok studi yang diketuai oleh Sir Humprey Waldock ini
menerbitkan laporannya yang sampai sekarang masih dipakai sebagai sumber
penting untuk studi tentang penyelesaian sengketa internasional.
Menurut kelompok studi ini penentuan suatu sengketa sebagai suatu sengketa
hukum atau politik bergantung sepenuhnya kepada para pihak yang bersangkutan,
jika para pihak menentukan sengketanya sebagai sengketa hukum maka sengketa
tersebut adalah sengketa hukum. Sebaliknya, jika sengketa tersebut menurut para
pihak membutuhkan patokan tertentu yang tidak ada dalam Hukum Internasional,
misalya soal pelucutan senjata maka sengketa tersebut adalah sengketa politik.
c) Pendapat Jalan Tengah (Oppenheim-Kelsen)
Pendapat ketiga adalah golongan yang penulis sebut sebagai pendapat jalan
tengah. Mereka adalah sekelompok sarjana yang merupakan gabungan sarjana
Eropa (seperti De Visscer, Geamanu,Opepenheim) dan Amerika Serikat (seperti
Hans Kelsen). Menurut Oppenheim dan Kelsen, tidak ada pembenaran ilmiah serta
tidak ada dasar kriteria objektif yang mendasari pembedaan antara sengketa politik
dan hukum. Menurut mereka, setiap sengketa memiliki aspek politis dan
hukumnya. Sengketa tersebut biasanya terkait antar negara yang berdaulat.
Mungkin saja dalam sengketa yang dianggap sebagai sengketa hukum terkandung
kepentingan politis yang tinggi dari negara yang bersangkutan, begitu pula
sebaliknya. Terhadap sengketa yang memiliki sifat politisi, prinsip-prinsip atau
aturan Hukum Internasional boleh jadi dapat diterapkan. Hubungan internasional
hal seperti itu seringkali terjadi, misalnya saja pelanggaran hak-hak istimewa
diplomatik, khususnya sewaktu berlangsungnya perang dingin antara blok barat
(Amerika Serikat dan sekutunya) dan blok timur (Uni Soviet dan sekutunya)
9. 6
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam mengatasi sengketa internasional sebaiknya diselesaikan dengan
cara perdamaian bukan peperangan, karena untuk mengatasi sengketa dari
berbagai negara sudah ada yang mengatur dan terdapat undang-undang yang
berlaku secara universal. Dengan adanya sengketa antar negara Pengadilan
Internasional berhak memutuskan atau menyelesaikan berdasarkan hukum yang
ada.
B. Saran
Untuk mengatasi sengketa antar negara melalui Pengadilan Internasional
sebaiknya didampingi oleh negara lain yang tidak bersangkutan yang bertujuan
untuk menyelesaikan sengketa tersebut dan negara tersebut harus netral atau tidak
memihak kepada salah satu negara.
10. 7
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2015.Pengertian sengketa Internasional. dilihat di laman
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-sengketa-
internasional-dan.html.pada tanggal 25 Desember 2015.
Papahan, Ombar.2013.Sengketa Hubungan Internasional, dilihat di laman
http://pengertianmenurutahli.blogspot.co.id/2013/06/sengketa-
hubungan-internasional.html.tanggal 25 Desember 2015.