MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN Fenti Anita Sari
Suatu sengketa bisa didefinisikan sebagai adanya ketidaksetujuan yang spesifik tentang suatu fakta, hukum atau kebijakan yang mana klaim satu pihak ditolak oleh pihak lain yang mengajukan klaim yang berbeda. Dalam cakupan yang lebih luas, sengketa internasional dapat diartikan sebagai ketidaksetujuan yang melibatkan pemerintah, institusi, badan hukum, atau individu dan melewati batas negara.
Namun, sengketa yang akan dibicarakan dalam makalah ini hanyalah sengketa yang pihaknya adalah negara-negara berdaulat. Dalam hubungan internaisonal, sengketa adalah suatu hal yang tidak bisa dielakkan. Sebagaimana halnya dengan manusia, negara seringkali menginginakan sesuatu, tetapi keadaannya tidak memungkinkan atau klaimnya tidak kompatibel. Akibatnya, negara-negara ini berkompromi, mengubah posisinya, dan mengerahkan sumber dayanya hingga ditemukan suatu keadaan yang memuaskan semua pihak. Sehingga, sengketa hendaknya diterima sebagai sebuah konsep yang wajar dalam hubungan internasional; permasalahannya adalah apa yang perlu dilakukan terkait sengketa tersebut.
Yoel Immanuella ~ Penyebab Timbulnya Sengketa Internasional & Cara Penyelesai...Yoel Immanuella
Slideshow mengenai : Penyebab timbulnya sengketa internasional dan cara penyelesaiannya oleh mahkamah internasional
Created by Yoel Immanuella
Contact
Twitter : https://twitter.com/yoeL_immanuella
Facebook : https://www.facebook.com/YoeL.ImmanueLLa
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN Fenti Anita Sari
Suatu sengketa bisa didefinisikan sebagai adanya ketidaksetujuan yang spesifik tentang suatu fakta, hukum atau kebijakan yang mana klaim satu pihak ditolak oleh pihak lain yang mengajukan klaim yang berbeda. Dalam cakupan yang lebih luas, sengketa internasional dapat diartikan sebagai ketidaksetujuan yang melibatkan pemerintah, institusi, badan hukum, atau individu dan melewati batas negara.
Namun, sengketa yang akan dibicarakan dalam makalah ini hanyalah sengketa yang pihaknya adalah negara-negara berdaulat. Dalam hubungan internaisonal, sengketa adalah suatu hal yang tidak bisa dielakkan. Sebagaimana halnya dengan manusia, negara seringkali menginginakan sesuatu, tetapi keadaannya tidak memungkinkan atau klaimnya tidak kompatibel. Akibatnya, negara-negara ini berkompromi, mengubah posisinya, dan mengerahkan sumber dayanya hingga ditemukan suatu keadaan yang memuaskan semua pihak. Sehingga, sengketa hendaknya diterima sebagai sebuah konsep yang wajar dalam hubungan internasional; permasalahannya adalah apa yang perlu dilakukan terkait sengketa tersebut.
Yoel Immanuella ~ Penyebab Timbulnya Sengketa Internasional & Cara Penyelesai...Yoel Immanuella
Slideshow mengenai : Penyebab timbulnya sengketa internasional dan cara penyelesaiannya oleh mahkamah internasional
Created by Yoel Immanuella
Contact
Twitter : https://twitter.com/yoeL_immanuella
Facebook : https://www.facebook.com/YoeL.ImmanueLLa
Penyebab Sengketa Internasional dan Upaya Penyelesaiannyasallsawulan
Sengketa Internasional (international dispute) adalah perselisihan yang terjadi antara Negara dengan Negara, Negara dengan individu-individu, atau Negara dengan badan-badan atau lembaga yang menjadi subjek hukum internasional.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sengketa berarti pertentangan atau konflik, Konflik berarti adanya oposisi atau pertentangan antara orang-orang, kelompok-kelompok, atau organisasi-organisasi terhadap satu objek permasalahan.
Dalam penyelesaian sengketa, kita dihadapkan pada dua pilihan untuk menyelesaikan sengketa, yaitu litigasi ataunon-litigasi. Pada umumnya, cara menyelesaikan sengketa adalah dengan mengajukan gugatan ke pengadilan atau litigasi.
Penyebab Sengketa Internasional dan Upaya Penyelesaiannyasallsawulan
Sengketa Internasional (international dispute) adalah perselisihan yang terjadi antara Negara dengan Negara, Negara dengan individu-individu, atau Negara dengan badan-badan atau lembaga yang menjadi subjek hukum internasional.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sengketa berarti pertentangan atau konflik, Konflik berarti adanya oposisi atau pertentangan antara orang-orang, kelompok-kelompok, atau organisasi-organisasi terhadap satu objek permasalahan.
Dalam penyelesaian sengketa, kita dihadapkan pada dua pilihan untuk menyelesaikan sengketa, yaitu litigasi ataunon-litigasi. Pada umumnya, cara menyelesaikan sengketa adalah dengan mengajukan gugatan ke pengadilan atau litigasi.
slide ini di buat dalam perkuliahan hukum kontrak atau contract drafting, pada masa perkuliahan semester 7 tahun 2011, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Jurusan HUKUM BISNIS SYARIAH
DI SUSUN OLEH :
NAMA : WIDYIA ASTUTI
NPM : 1434021395
KELAS : KARYAWAN (SABTU)
NAMA DOSEN : DR. EDDY SANUSI, SE, MM
NAMA PENGARANG : DR. H. SUDIARTO, SH, M.HUM
Similar to Hbl, dimas triadi, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sengketa ekonomi, universitas mercu buana, 2018 pdf (20)
Hbl, dimas triadi, hapzi ali,hukum lingkungan dari perspektif hukum dan hubun...Dimas Triadi
Hbl, dimas triadi, hapzi ali,hukum lingkungan dari perspektif hukum dan hubungannya dengan kegiatan bisnis serta dampak yang timbul dari undang undang lingkungan hidup , universitas mercu buana, 2018, pdf
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, anti monopoli dan persainagn bisnis tidak sehat...Dimas Triadi
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, anti monopoli dan persainagn bisnis tidak sehat, pada suatu aktivitas bisnis atau pada suatu perusahaan, universitas mercu buana, 2018, pdf
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sengketa ekonomi, universitas mercu buana, 2018 pdf
1. MAKALAH
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
“Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolusi Sengketa Ekonomi”
DOSEN : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
DISUSUN OLEH :
DIMAS TRIADI 43216010085
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
MARET 2018
2. KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim
Segala puji hanya bagi Allah Tuhan semesta alam, karena dengan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolusi Sengketa Ekonomi”.
Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi saya berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada Prof.
Dr. Hapzi Ali, CMA selaku dosen mata kuliah Pengantar Bisnis. saya juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada teman-teman dari hasil makalah ini. Karena
itu kami harapkan semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Saya menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
Saya sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya
makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Jakarta, Maret 2018
Dimas Triadi
3. Pengertian Sengketa SecataUmum dan Cara Penyelesaiannya
Pertikaian atau sengketa, keduanya adalah yang dipergunakan secara bergantian dan
merupakan terjemahan dari “dispute”. John G. Merrils memahami persengketaan sebagai terjadinya
perbedaan pemahaman akan suatu keadaan atau obyek yang diikuti oleh pengklaim oleh satu pihak
dan penolakan di pihak lain. Karena itu, sengketa internasional adalah perselisihan yang
tidak secara eksklusif melibatkan negara, dan memiliki konsekuensi pada lingkup
internasional Jawahir Tantowi dan Pranoto Iskandar.Hukum Internasional
Kontemporer.Bandung:PT.RefikaAditama.hlm:224
Menurut Mahkamah Internasional, sengketa internasional adalah suatu situasi ketika dua
negara mempunyai pandangan yang bertentangan mengenai dilaksanakan atau tidaknya kewajiban-
kewajiban yang terdapat dalam perjanjian Huala Adolf.Hukum Penyelesaian Sengketa
Internasional.Jakarta:Sinar Grafika.hlm:2 . Sengketa antar negara internasional dapat merupakan
sengketa yang tidak dapat mempengaruhi kehidupan internasional dan dapat pula merupakan
sengketa yang mengancam perdamaian dan ketertiban internasional.
Macam-macam sengketa internasional
Sengketa internasional ada dua macam, diantaranya: Boer Mauna2003.Pengertian,Peranan
dan Fungsi Hukum Internasional dalam era Dinamika Global.Bandung:PT.Alumni.hlm:188 -189
1. Sengketa politik
Sengketa politik adalah sengketa ketika suatu negara mendasarkan tuntutan tidak atas
pertimbangan yurisdiksi melainkan atas dasar politik atau kepentingan lainnya. Sengketa yang tidak
bersifat hukum ini penyelesaiannya secara politik. Keputusan yang diambil dalam penyelesaian
politik hanya berbentuk usul-usul yang tidak mengikat negara yang bersengketa. Usul
tersebut tetap mengutamakan kedaulatan negara yang bersengketa dan tidak harus
mendasarkan pada ketentuan hukum yang diambil.
2. Sengketa hukum
Sengketa hukum yaitu sengketa dimana suatu negara mendasarkan sengketa atau
tuntutannya atas ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam suatu perjanjian atau yang telah diakui
oleh hukum internasional. Keputusan yang diambil dalam penyelesaian sengketa secara hukum
punya sifat yang memaksa kedaulatan negara yang bersengketa. Hal ini disebabkan keputusan
yang diambil hanya berdasarkan atas prinsip-prinsip hukum internasional.
4. Mekanisme penyelesaian sengketa internasional
J.G Starke menggolongkan mekanisme penyelesaian sengketa ke dalam dua kategori;
1. Cara-cara penyelesaian damai, yaitu apabila para pihak telah dapat menyepakati untuk
menemukan suatu solusi yang bersahabat.
2. Cara-cara penyelesaian secara paksa atau dengan kekerasan, yaitu apabila solusi yang
dipakai atau dikenakan adalah melalui kekerasan J.G Starke,2001.Pengantar Hukum
Internasional 2,terjemahaan dari Bambang Iriana Djajaatmadja dari Inroduction to International
Law(1989).Jakarta:Sinar Grafika.hlm:646
Adapun di bawah ini akan dibahas mesing-masing golongan tersebut diatas:
1) Cara-cara penyelesaian secara damai:
Pada Piagam PBB Pasal 3 (1) mengatakan bahwa:
“Pihak-pihak yang tersangkut dalam suatu sengketa yang terus menerus yang mungkin
membahayakan terpeliharanya perdamaian dan keamanan internasional, pertama-tama harus
mencari penyelesaian melalui negosiasi, penyidikan, dengan peraturan, konsiliasi, arbitrasi,
penyelesaian menurut hukum, melalui badan-badan atau perjanjian setempat, atau dengan cara
damai lain yang dipilih sendiri.”
Berdasarkan Piagam PBB tersebut diatas, maka penyelesaian sengketa secara damai dapat dibagi
menjadi 3:
i. Melalui jalur diplomatik (non yurisdiksional)
a. Negosiasi
Menurut Huala Adolf, negosiasi adalah perundingan yang diadakan secara langsung antara
para pihak dengan tujuan untuk mencari penyelesaian melalui dialog tanpa melibatkan pihak ketiga.
Dialog tersebut biasanya lebih banyak diwarnai pertimbangan politis atau argumen hukum. Namun
demikian, dalam proses negosiasi atau dialog tersebut, adakalanya argumen-argumen hukum cukup
banyak berfungsi memperkuat kedudukan para pihak. Manakala proses ini berhasil, hasilnya
biasanya dituangkan dalam suatu dokumen yang memberinya kekuatan hukum. Misalnya hasil
kesepakatan negosiasi yang dituangkan dalam bentuk suatu dokumen perjanjian
perdamaian. Huala Adolf,Op.Cit.hlm:26-27
b. Konsiliasi
Konsiliasi menurut The Institue of International Law melalui Regulations on the Procedure of
International Concilition yang diadopsi pada tahun 1961 dalam Pasal 1 dinyatakan sebagai suatu
metode penyelesaian pertikaian bersifat intenasional dalam suatu komisi yang dibentuk oleh pihak-
pihak, baik sifatnya permanen atau sementara berkaitan dengan proses penyelesaian
pertikaian. Jawahir Tantowi dan Pranoto Iskandar.Op.Cit.hlm:229
5. c. Mediasi
Mediasi atau perantaraan merupakan negosiasi tambahan, tapi dengan mediator atau
perantara sebagai pihak yang aktif, mempunyai wewenang, dan memang diharapkan, untuk
mengajukan proposalnya sendiri dan menafsirkan, juga menyerahkan, masing-masing proposal satu
pihak pada pihak lainJ.GMerrills.Penyelesaian Sengketa Internasional.Terjemahan Achmad
Fauzan(Internasional Dispute Settlement).Bandung:Trasito.hlm:21.
d. Organisasi internasional (PBB)
Menurut Huala Adolf, S.H ada 4 kelompok tindakan PBB dalam menciptakan perdamaian
dan keamanan internasional. Keempat kelompok tindakan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Preventive Diplomacy
Adalah suatu tindakan untuk mencegah timbulnya suatu sengketa di antara para pihak,
mencegah meluasnya suatu sengketa, atau membatasi perluasan suatu sengketa. Cara ini
dapat dilakukan oleh sekjen PBB, DK, Majelis Umum, atau oleh organisasi-organisasi
internasional bekerja sama dengan PBB.
2. Peace Making
Adalah tindakan untuk membawa para pihak yang bersengketa untuk saling sepakat, khususnya
melalui cara-cara damai seperti terdapat dalam Bab VI Piagam PBB. Tujuan PBB dalam hal ini
berada di antara tugas mencegah konflik dan menjaga perdamaian.
3. Peace Keeping
Adalah tindakan untuk mengerahkan kehadiran PBB dalam pemeliharaan perdamaian dengan
kesepakatan para pihak yang berkepentingan. Biasanya PBB mengirimkan personel militer,
polisi PBB, dan personel sipil.
4. Peace Building
Adalah tindakan untuk mengidentifikasi dan mendukung struktur-struktur yang ada guna
memperkuat perdamaian untuk mencegah suatu konflik yang telah didamaikan berubah kembali
menjadi konflik. Cara ini bisa berupa proyek kerja sama konkret yang menghubungkan dua atau
lebih negara yang menguntungkan di antara mereka.
6. Disamping keempat hal tersebut, ada istilah Peace Enforcement (penegakan perdamaian).
Yang dimaksud dengan istilah ini adalah wewenang DK berdasarkan Piagam untuk menentukan
adanya suatu tindakan yang merupakan ancaman terhadap perdamaian atau adanya suatu agresi.
Dalam menghadapi situasi seperti ini, Dewan berwenang memutuskan penerapan sanksi ekonomi,
politik, atau militer.
Loekito Santoso berpendapat bahwa pada taraf perdamaian, maka jalan terbaik adalah
melibatkan PBB sebagai forum perdamaian internasional serta memberikan kesempatan untuk
menjadi penengah Loekito Santoso.1986.Orde Perdamaian Memecahkan Masalah Perang (Penjelajah
Polemologik).Jakarta:UI Pres.hlm:29
ii. Melalui jalur litigasi (yurisdiksional)
a. Arbitrase internasional
Arbitrase merupakan cara penyelesaian yang telah dikenal jauh di masa lampau.
Pengaturan arbitrase baru mulai pada tahun 1794, yakni ketika ditetapkan Perjanjian (internasional)
Jay antara Amerika Serikat dan Inggris. Arbitrase adalah suatu cara penyelesaian sengketa dengan
cara mengajukan sengketa kepada orang-orang tertentu, yang dipilih secara bebas oleh pihak-pihak
yyang bersengketa untuk memutuskan sengketa tersebutF.S ugeng Istanto.Hukum
Internasional.Yogyakarta:Universitas Atmadjaya Yogyakarta.hlm:92.
Arbitrase bisa mendasarkan keputusannya pada ketentuan hukum atau juga mendasarkan
pada kepantasan dan kebaikan. Pihak yang diberi kepercayaan untuk menyelenggarakan ini disebut
arbitator, yang bisa dibentuk berdasarkan persetujuan khusus dari pihak-pihak yang bersengketa
atau melalui perjanjian arbitrase yang ada. Kesepakatan arbitrase lazim disebut
compromis. Soemaryo Suryokusumo.OpCit.hlm :10
b. Pengadilan internasional
Pengadilan internasional yaitu penyelesaian masalah dengan menerapkan ketentuan hukum
oleh badan-badan pengadilan internasional yang dibentuk secara teratur. Pengadilan internasional
dapat dilakukan oleh Mahkamah Internasional karena merupakan satu-satunya pengadilan tetap
yang dapat digunakan dalam masyarakat internasional. Pengadilan internasional juga dapat
digunakan oleh badan lain berdasar persetujuan pihak-pihak yang bersengketa.
Pengadilan internasional merupakan sebuah lembaga hukum yang sebelumnya suatu
negara dapat dengan permohonan secara unilateral membawa persengketaannya dengan negara
lain dan memangggilnya untuk hadir di depan pengadilan tanpa terlebih dulu mencapai persetujuan
tentang susunan pengadilan dan masalah yang akan diajukan dan menyatakan bahwa negara lain
telah menerima yurisdiksi dari pengadilan yang bersangkutan Rebecca M.M.Wallace.Hukum
Internasional,terjemahan Bambang Arumnadi (International Law).Semarang:IKIP Semarang.hlm:281
7. iii. Melalui Organisasi internasional regional
Organisasi-organisasi atau Badan-Badan regional yang berfungsi memelihara perdamaian dan
keamanan di wilayah tertentu umumnya memiliki mekanisme tersendiri dalam menyelesaikan
sengketa internasional di antara para anggotanya.
2) Cara-cara penyelesaian secara kekerasan
Prinsip-prinsip cara penyelesaian melalui kekerasan menurut JG. Starke adalah:
Perang dan tindakan bersenjata non perang
Keseluruhan tujuan dari perang adalah untuk menaklukan negara lawan dan untuk
membebankan syarat-syarat penyelesaian di mana negara yang ditaklukan itu tidak
memiliki alternatif lain selain mematuhinya.
Retorsi
Retorsi adalah istilah teknis untuk pembalasan dendam oleh suatu negara terhadap
tindakan-tindakan tidak pantas atau tidak patut dari negara lain, balas dendam tersebut
dilakukan dalam bentuk tindakan-tindakan sah yang tidak bersahabat di dalam konferensi
negara yang kehormatannya dihina; misalnya merenggangnya hubungan diplomatik,
pencabutan privilege- privilege diplomatik, atau penarikan diri dari konsesi-konsesi fiskal dan
bea.
Tindakan pembalasan
Pembalasan adalah metode-metode yang dipakai oleh negara- negara untuk
mengupayakan diperolehnya ganti rugi dari negara lain dengan melakukan tindakan-
tindakan yang sifatnya pembalasan.
Blokade damai
Blokade secara damai adalah suatu tindakan yang dilakukan pada waktu damai. Kadang-
kadang digolongkan sebagai suatu pembalasan, tindakan itu pada umumnya ditujukan untuk
memaksa negara yang pelabuhannya diblokade untuk menaati permintaan ganti rugi
kerugian yang diderita oleh negara yang memblokade J.G Starke.Op.Cit,hlm:679-683
Intervensi
Menurut piagam PBB Pasal 2 ayat 4, intervensi tidak boleh berkembang menjadi ancaman
atau penggunaan kekerasan terhadap intergrasi teritorial atau kemerdekaan politik negara -
negara manapun Ibid.hlm:137