Makalah ini membahas tentang pompa jantung, siklus jantung, tekanan darah, dan gangguan sistem kerja jantung seperti hipertensi. Jantung berfungsi sebagai pompa darah yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh melalui siklus kontraksi dan relaksasi ventrikel. Tekanan darah diukur saat sistole dan diastole untuk mengetahui kondisi sistem peredaran darah. Hipertensi adalah gangguan yang menyebabkan peningkatan te
1. MAKALAH SAINS
POMPA JANTUNG DAN TEKANAN DARAH
DOSEN : MUH. IQBAL YUSUF C, ST
NAMA : MARIANA RUSLINDA
JURUSAN : S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARIMUN
KEPRI
2013
2. DAFTAR ISI
Daftar Isi ………………………………………………………………………….. i
Kata Pengantar ……………………………………………………………………. ii
BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
B. Jantung sebagai Pusat Peredaran Darah ………………………………….. 2
BAB II: PEMBAHASAN ……………………………………………………...... 3
A. Pengenalan Pompa Jantung dan Siklus Jantung …………………………... 3
B. Gangguan pada Sistem Kerja Jantung …………………………….………. 5
C. Pengertian Tekanan Darah ……………………….………………………... 7
D. Bentuk-bentuk Tekanan Darah…………………………………………….. 7
E. Tekanan Darah Arteri ……………………………………………............... 9
F. Pengukuran Tekanan darah ………………………………………………... 10
G. Tekanan Darah Normal ………………………………………….………… 11
BAB III : PENUTUP…………………………………………………………….. 17
A. Kesimpulan ……………………………………………………………….. 14
B. Saran …………………………………………………………………….... 14
Daftar Pustaka
3. Kata Pengantar
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberkati kami
sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih
bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam proses penyelesaian makalah ini.
Mengakui keterbatasan kami dalam menyusun makalah ini, maka dengan
rendah hati mohon kritik dan saran yang membangun sehingga dapat membantu kami
di kesempatan lain dalam menyusun makalah. Tidak semua hal dapat kami hadirkan
dengan sempurna dalam makalah ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin
dengan kemampuan yang kami miliki.
Dengan menyelesaikan makalah ini kami mengharapkan banyak manfaat.
Semoga dengan adanya makalah tentang Pompa Jantung dan Tekanan Darah ini
dapat memberi gambaran pengetahuan yang cukup serta menjadi panduan yang
berguna dalam pelaksanaan pembelajaran.
Akhir kata, dengan rendah hati kami sekali lagi mengucapkan terima kasih
banyak kepada semua pihak yang telah membantu, dan khusus kepada dosen mata
kuliah karena telah mendorong kami dengan memberikan tugas membuat makalah,
dan ini merupakan pembelajaran yang sangat berarti bagi kami di masa yang akan
datang.
Penulis
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah adalah cairan yang sangat kompleks, terdiri dari kedua elemen terbentuk (sel
darah merah, sel darah putih, platelet) dan plasma. sel-sel darah merah (eritrosit) adalah
unsur terbentuk paling umum, membawa oksigen ke sel tubuh melalui komponen utama
mereka, hemoglobin. sel darah putih pada umumnya hadir di sekitar 1/700th jumlah
eritrosit dan berfungsi sebagai mediator dari respon imun terhadap infeksi atau
rangsangan lain peradangan.
Platelet adalah unsur terbentuk yang berpartisipasi dalam koagulasi. Plasma sebagian
besar air, elektrolit, dan protein plasma, yang dengan sendirinya sangat kompleks. protein
plasma yang paling penting dalam pembekuan darah adalah faktor koagulasi. Karena
darah beredar ke seluruh tubuh, perubahan pada elemen darah normal fisiologi-baik
dibentuk atau plasma protein-mungkin memiliki konsekuensi yang merugikan luas.
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri
darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan
darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80
mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan
jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat
jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling
baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk
atau berbaring.
B. Jantung sebagai Pusat Peredaran Darah
Jantung adalah pompa berotot didalam dada yang bekerja terus menerus tanpa henti
memompa darah keseluruh tubuh, pagi dan malam dari kelahiran sampai kematian.
Jantung berkontraksi dan relax sebanyak 100.000 kali dalam sehari, dan semua pekerjaan
ini memerlukan suplai darah yang baik yang disediakan oleh pembuluh arteri koroner.
Fungsi dasar jantung adalah memompa darah merah yang kaya akan oksigen dan
nutrisi melalui pembuluh besar ke seluruh tubuh. Ketika oksigen telah diserap oleh
5. jaringan, pembuluh vena membawa balik darah yang berwarna biru dan mengandung
sedikit sekali oksigen ke jantung.
Jantung mempunyai dua sisi, dimana setiap sisi bekerja sebagai pompa terpisah.
Setiap sisi dibagi lagi menjadi 2 ruangan, jadi keseluruhannya ada 4 ruangan. Dua diatas,
atria, berfungsi sebagai tempat menampung, dua dibawah, ventrical, berkontraksi
memompa darah. Sisi kanan jantung menerima darah dari seluruh tubuh melalui
pembuluh vena dan memompa ke paru untuk mengambil oksigen. Sisi kiri jantung
menampung darah yang balik dari paru-paru dan memompa keseluruh jaringan tubuh
yang memerlukan oksigen.
Untuk bisa mencapai seluruh otot dan organ tubuh yang berbeda-beda, darah harus
dipompa dengan tekanan yang tinggi, seperti yang pasti anda ketahui jika pembuluh anda
pernah terpotong - darah akan muncrat kemana-mana ! Untuk melakukan ini maka
jantung kita sangat kuat, dan tidak seperti otot kaki kita, jantung tidak pernah lelah. Oleh
karena itu otot jantung menuntut suplai darah yang sangat baik, dan ini disediakan oleh
arteri koroner dan cabang-cabangnya.
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengenalan Pompa Jantung dan Siklus Jantung
Jantung sebenarnya merupakan 2 pompa yang terpisah :
Jantung bagian kanan yang memompa darah ke paru-paru
Jantung bagian kiri yang memompa darah ke bagian tubuh lainnya
Setiap bagian jantung itu dibagi lagi menjadi 2 rongga :
Atrium, dan
Ventrikel
Siklus jantung sebagai pompa berkaitan dengan kontraksi dan pengosongan
ventrikel yang disebut sistole, serta pengisian dan relaksasi ventrikel yang disebut
diastole. Ketika atrium berkontraksi maka ventrikel sedang relaksasi dan sebaliknya
atrium relaksasi maka disitu ventrikel sedang berkontraksi.
Diawali darah dari seluruh tubuh masuk melalui vena cava superior dan vena
cava inferior menuju atrium kanan kemudian masuk ke ventrikel kanan dan ke
pembuluh arteri pulmonalis menuju paru untuk didifusi dan oksigenasi dialirkan
menuju atrium kiri, kemudian ventrikel kiri kemudian ke aorta didistribusikan ke
seluruh jaringan.
Dalam siklusnya, jantung menghasilkan dua suara. Suara jantung I (lubb), yaitu
suara yang ditimbulkan oleh penutupan dari valvula bicuspidalis dan valvula
tricuspidalis (katup atrioventrikular), menimbulkan suara panjang. Suara jantung II
(dupp), yaitu suara yang ditimbulkan oleh penutupan dari valvula semilunaris aorta
dan valvula semilunaris pulmonal, menimbulkan suara pendek dan tajam.
Katup-katup tersebut akan membuka dan menutup secara pasif disebabkan oleh
perbedaan tekanan antara atrium dengan ventrikel, maupun antara ventrikel dengan
aorta ataupun trunkus pulmonalis.
Secara klinis, sistole adalah periode yang terjadi diantara suara jantung I dengan
suara jantung II, sedangkan diastole adalah periode yang terjadi diantara suara jantung
II dengan suara jantung I. Fase diastole juga disebut sebagai fase pengisian, fase
relaksasi (katup mitral dan trikuspid terbuka). Sedangkan pada fase sistolik katup
aorta dan pulmonal membuka, sementara katub mitral dan trikuspid yang menutup.
7. Siklus jantung sebagai pompa (Cardiac cycle), dimulai dari darah masuk
melalui vena-vena besar menuju atrium (hampir sama baik kiri dan kanan), lalu dari
atrium itu darah akan mengalir langsung ke dalam ventrikel melalui valvula
bicuspidalis dan valvula tricuspidalis yang terbuka sebelum terjadi kontraksi atrium.
Fase ini disebut fase pengisian pada diastolik (passive ventricular fillingà mid-diastole
atau rapid filling), dimana volume darah dari atrium yang masuk ke ventrikel baru
sebanyak 75%.
Selanjutnya, atrium akan berkontraksi dan memompa 25% darah lagi masuk ke
dalam ventrikel sehingga ventrikel menjadi penuh 100% atau sebesar 120 mL (Ending
Diastolik Volume), fase ini merupakan akhir dari diastole atau diastesis (pengisian
ventrikel secara lambat).
Kontraksi yang tadinya terjadi pada atrium (karena potensial aksi) akan menjalar
merangsang ventrikel (atrial kick). Miokardium dari ventrikel akan berkontraksi tetapi
kedua valvula semilunaris masih tertutup dan volume dari ventrikel masih tetap
seperti sebelumnya. Fase ini disebut dengan fase kontraksi isovolumetrik, dimana
terjadi peningkatan tekanan pada ventrikel melebihi tekanan pada atrium, akibatnya
valvula bicuspidalis dan valvula tricuspidalis jadi tertutup (menimbulkan suara
jantung I).
Tekanan ventrikel yang meningkat akan menyebabkan kedua valvula
semilunaris jadi membuka, dimana tekanan ventrikel sinistra akan melebihi tekanan
aorta saat mencapai sekitar 80 mmHg, sedangkan tekanan ventrikel dextra akan
melebihi tekanan arteri pulmonalis saat mencapai sekitar 10 mmHg, inilah yang
menyebabkan valvula semilunaris aorta dan valvula semilunaris pulmonal jadi
membuka. Pembukaan kedua valvula semilunaris tersebut akan memulai fase ejeksi
pada sistolik.
Pada fase ejeksi ini tekanan ventrikel sinistra dan aorta mencapai tekanan
maksimum yang berkisar 120 mmHg. Sebagian besar volume sekuncup akan
dipompakan secara cepat selama fase awal, dan kecepatan aliran pada aorta akan
meningkat hingga mencapai maksimum. Tekanan ventrikel tersebut kemudian mulai
turun (volume sekuncup yang tersisa dipompakan lebih lambat) sampai akhirnya di
bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis, ini menyebabkan kedua valvula
semilunaris menutup (menimbulkan suara jantung II). Dari fase ini tidak semua darah
dipompa keluar dari ventrikel menuju aorta dan arteri pulmonalis, tapi ada darah yang
masih tersisa dalam ventrikel sebagai volume residu yang banyaknya sekitar 40 mL
8. (Ending Sistolik Volume). Perlu diingat bahwa pada fase ejeksi ini valvula
atrioventrikular tetap tertutup agar ketika darah dipompa ventrikel ke aorta dan arteri
pulmonalis dengan tekanan yang besar darah tersebut tidak kembali ke atrium.
Diastole sekarang dimulai dengan fase relaksasi isovolumetrik, pada fase ini kedua
valvula semilunaris dan valvula atrioventrikular masih tertutup, miokardium pun
mengalami relaksasi. Pada fase ini darah dari atrium telah terisi kembali karena ada
suatu proses yang menghasilkan efek menghisap akibat turunnya tekanan valvula
atrioventrikular selama fase ejeksi sebelumnya. Tekanan ventrikel pun menurun tajam
sedangkan sebaliknya, tekanan atrium telah naik (karena darah yang telah masuk ke
atrium), hal ini menyebabkan valvula bicuspidalis dan valvula tricuspidalis terbuka
kembali.
Setelah valvula atrioventrikular tersebut terbuka, darah dari atrium mengalir ke
ventrikel tanpa kontraksi dari atrium, jadi pada fase ini siklus jantung sebagai pompa
kembali pada fase pengisian pada diastolik dan seterusnya berurutan melewati fase-fase
seperti yang sudah dijelaskan di atas.
B. Gangguan pada Sistem Kerja Jantung
1. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi atau Hipertensi adalah kondisi medis diman terjadi peningkatan
tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang
mempengaruhi sekurang – kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi
9. 140/90 mmHg saat istirahat, diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan
darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung,
gagal jantung, dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung
kronis.
Berdasarkan faktor akibat Hipertensi terjadi peningkatan tekanan darah di dalam arteri
bisa terjadi melalui beberapa cara:
Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada
setiap detiknya
Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri akibat usia lanjut. Arteri
besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak
dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut.
Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh
yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan.
Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya
tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga
tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume
darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat. Oleh
sebab itu, jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami
pelebaran, dan banyak cairan keluar dari sirkulasi. Maka tekanan darah akan
menurun atau menjadi lebih kecil.
2. Anemia
Anemia berarti kekurangan hemoglobin dalam darah, yang dapat disebabkan oleh
salah satu sel darah merah terlalu sedikit atau terlalu sedikit hemoglobin dalam
sel. Beberapa jenis anemia dan penyebab fisiologis mereka adalah sebagai darah
rugi anemia. Setelah perdarahan cepat, tubuh bagian daklam menggantikan cairan
plasma dalam satu sampai tiga hari, tapi ini meninggalkan konsentrasi rendah sel
darah merah, jika perdarahan yang kedua tidak terjadi, konsentrasi sel darah
merah biasanya kembali normal dalam waktu 3 sampai 6 minggu.
3. Aterosklerios
Aterosklerios adalah salah satu penyebab jantung iskemik disebabkan pengendapan
kolesterol dan zat lainnya pada dinding arteri, yang membentuk plak yang
mempersempit arteri. Hal ini terkait dengan beberapa kebiasaan kesehatan yang
10. buruk,seperti merokok dan diet lemak tinggi. Kedua faktor merupakan parameter
penting untuk psikolog kesehatan dan menjelaskan mengapa ada begitu penekanan di
lapangan pada perubahan perilaku kesehatan yang buruk.
4. Angina Pektoris
Angina Pektoris adalah nyeri jantung pada sebagian orang dengan kontraksi arteri
koronaria yang progresif dan mulai muncul bila beban jantung menjadi terlampau
dengan aliran darah koroner yang tersedia.
5. Infark Miokardium
Infark Miokardium yaitu perubahan irreversibel dan kematian sel –sel otot yang
disebabkan suplai darah ke bagian miokardium terganggu. Infark miokardium sering
berkomplikasi dengan aritmia ventrikel yang serius dengan ancaman fibrilasi
ventrikel dan kematian.
C. Pengertian Tekanan Darah
Tekanan darah berarti tenaga yang digunakan oleh darah terhadap satuan daearah
dinding pembuluh tersebut. Bila seseorang menagatakan bahwa tekanan dalam pembuluh
adalah 50 mmHg, hal itu berarti bahwa daya yang di hasilkan cukup untuk memdorong
kolom air raksa melawan gravitasi sampai setinggi 50 mm. Bila tekanan adalah 100
mmHg, kolom air raksa akan didorong setinggi 100 milimeter.
Tekanan darah adalah kekuatan tekanan darah dinding pembuluh darah tersebut.
Selama sisitol, pada dinding pembuluh darah adalah yang terbesar selama sistol, jatuh ke
titik terendah.
D. Bentuk – bentuk Tekanan Darah
1. Eritrosit
Mature sel darah merah berbentuk cakram cekung dua diisi dengan hemoglobin, yang
berfungsi sebagai komponen pengangkut oksigen dalam darah. Berbeda dengan sel
yang paling lain, mereka tidak memiliki inti pada saat jatuh tempo; inti mereka
diekstrusi selama tahap akhir pembangunan eritrosit. Adanya eritrosit dengan inti di
hapusan darah perifer menunjukkan suatu keadaan penyakit yang mendasarinya.Sel-sel
normal merah sekitar 8 m dengan diameter, ukuran yang lebih besar dari kapiler
terkecil.
11. Namun, bentuk cekung ganda mereka memberikan fleksibilitas yang cukup untuk
menyelinap melalui kapiler kecil dan mengantarkan oksigen ke jaringan. Setelah
diekstrusi dari sumsum tulang, eritrosit individu fungsi selama sekitar 120 hari
sebelum mereka dikeluarkan dari sirkulasi oleh limpa.
2. Anemia
Anemia berarti kekurangan hemoglobin dalam darah, yang dapat disebabkan oleh
salah satu sel darah merah terlalu sedikit atau terlalu sedikit hemoglobin dalam sel.
Beberapa jenis anemia dan penyebab fisiologis mereka adalah sebagai berikut:
Anemia akibat kehilangan darah
Anemia aplastik
Anemia megaloblastik
Anemia hemofilik
3. Polisitemia
Polisitemia sekunder. Setiap kali jaringan menjadi hipoksia karena terlalu sedikit
oksigen di udara bernapas, seperti pada ketinggian tinggi, atau karena kegagalan
pengiriman oksigen ke jaringan, seperti gagal jantung, organ pembentuk darah secara
otomatis menghasilkan jumlah besar merah ekstra sel darah. Kondisi ini disebut
polisitemia sekunder, dan jumlah sel darah merah yang biasa naik ke 6-7
million/mm3, sekitar 30 persen di atas normal.
Jenis umum dari polisitemia sekunder, disebut polisitemia fisiologis, terjadi pada
pribumi yang tinggal di ketinggian 14.000 kaki ke 17.000, di mana oksigen atmosfer
sangat rendah.The jumlah darah biasanya 6-7 million/mm3; ini memungkinkan orang-orang
untuk melakukan cukup tinggi tingkat bekerja terus menerus bahkan dalam
suasana jernih.
4. Granulosit-Neutrofil, Eosinofil, dan Basofil
Para granulosit adalah sel-sel darah putih yang paling umum; ini, neutrofil yang
paling banyak, diikuti oleh eosinofil dan Basofil. Perkembangannya, ketiga jenis
mirip: Ketika mereka dewasa, inti mereka menjadi lebih rumit dan multilobed, dan
masing-masing mengembangkan sitoplasma penuh dengan butiran.
Butir ini mengandung berbagai enzim, prostaglandin, dan mediator peradangan,
dengan faktor-faktor tertentu tergantung pada jenis sel basofil berisi butiran biru atau
ungu yang sangat gelap ketika diwarnai dengan baik Giemsa atau Wright noda.
Basophil butiran yang besar dan biasanya mengaburkan inti karena kepadatan mereka.
12. Eosinofil mengandung besar, mencolok "inti sel" butir (pewarnaan merah dengan
Wright atau Giemsa's stain). inti eosinofil biasanya bilobed. Biasanya, eosinofil
berfungsi sebagai bagian dari respon inflamasi untuk parasit terlalu besar untuk
ditelan oleh sel kekebalan tubuh individu. Mereka juga terlibat dalam beberapa reaksi
alergi.
Neutrofil mengandung butiran yang "neutrophilic" (yaitu, tidak eosinofilik atau
basophilic). Meskipun mereka mendominasi dalam darah, fungsi utama mereka
sebenarnya pada jaringan, mereka harus meninggalkan darah dengan memasukkan
sendiri antara sel endotel dari vaskular untuk mencapai situs dari cedera atau infeksi.
butiran mereka mengandung enzim yang sangat aktif seperti myeloperoxidase, yang,
bersama dengan ion oksigen radikal bebas yang dihasilkan oleh enzim membran
seperti fosfat dinukleotida nicotinamide adenin (NADPH) oksidase, membunuh
bakteri yang menelan neutrofil melalui endositosis atau fagositosis.
E. Tekanan Darah Arteri
Tekanan darah arteri adalah kekuataan tekanan darah ke dinding pembuluh darah
yang memampunya. Tekanan ini berubah – ubah pada setiap tahap siklus jantung.
Selama sistole ventrikel kiri memaksa darah masuk aorta, tekanan naik sampai
puncak, yang disebut tekanan sistolik. Selama diastole tekanan turun, nilai terendah
yang dicapai disebut tekanan diastolik.
Tekanan di dalam aorta dan dalam arteri brakialis dan arteri besar lain pada orang
dewasa muda meningkat mencapai nilai puncak atau tekanan sistolik kira – kira 120
mmHg selama tiap siklus jantung dan turun ke nilai minimal atau tekanan diastolik
sekitar 70 mmHg. Tekanan nadi adalah perbedaan antara tekanan sistolik dan tekanan
diasyolik, secara normal sekitar 50 mmHg. Tekanan rata – rata adalah tekanan rata –
rata selama siklus jantung.
Tekanan darah arteri adalah satu kesatuan yang memelihara perfusi jaringan, atau
suplai darah ke kapiler, dalam berbagai kondisi fisiologis, termasuk perubahan posisi
tubuh, aktivitas otot dan sirkulasi volume darah. Tekanan darah arteri di tentukan oleh
curah jantung (volume darah yang dipompa jantung selama 1 menit) dan resistensi
perifer. Kenaikkan satu atau keduanya akan meningkatkan tekanan arteri. Tekanan
arteri rata – rata (MAP), yang merupakan tekanan arteri rata –rata di sepanjang siklus
jantung, tergantung pada sifat drastis dari dinding arteri dan volume rata – rata darah
dalam sistem arteri.
13. F. Pengukuran Tekanan Darah
Mengukur tekanan darah dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut
Sfigmanometer dan steteskop yang dilakukan pada arteri brikialis diletakkan siku
yang bisa teraba secara jelas. Bunyi jantung dapat di dengar pada arteri briakialis,
tempat bunyi pertama sebagai tekanan sistol dan diastol.
Faktor – faktor yang mempengaruhi tekanan darah :
Kekuataan jantung memompa darah, membuat tekanan yang dilakukan
jantung sehingga darah bisa beredar keseluruh tubuh dan di arah dapat
kembali ke jantung.
Viskisitas (kekntalan) darah, disebabkan oleh protein plasma dan jumlah darah
yang beredar dalam aliran tubuh.
Tahanan tepi yaitu tahanan yang dikeluarkan oleh darah mengalir dalam
pembuluh darah dalam sirkulasi darah besar yang berada dalam arterial.
Metode tidak langsung untuk mengukur aliran darah berbagai organ daklam manusia
termasuk adaptasi dari teknik Fick dan pengenceran indikator.
Tekanan darah dapat di ukur dengan dua metode :
a. Metode Langsung (Direct Method) ; Metode ini menggunakan jarum atau
kanula yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan dihubungkan dengan
manometer. Metode ini merupakan cara yang sangat tepat untuk pengukuran
tekanan darah tapi butuh peralatan yang lengkap dan ketrampilan khusus.
b. Metode tidak langsung (Inderct Method) ; Metode ini menggunakan
Sphygmomanometer (tensi meter). Tekanan darah dapat diukur dengan tiga
cara yaitu :
Cara Palpasi ; Dengan cara ini hanya dapat diukur tekanan sistolik.
Metode palpasi harus di lakukan sebelum melakukan auskultasi untuk
menentukan tinggi tekanan yang diharapkan. Palpasi juga dilakukan
bila tekanan darah sulit di dengarkan. Tetapi, dengan Palpasi tekanan
diastolic tidak dapat ditentukan dengan akurat.
Cara Auskultasi ; Dengan cara ini dapat diukur tekanan darah sistolik
maupun tekanan distolik,cara ini memerlukan alat ‘Stethoscope”.
Dengan Metode ini pertama kali di perkenalkan oleh seorang dokter
Rusia yaitu Korotkoff pada tahun 1905. Kedua tekanan sistolik dan
14. diastolis dapat diukur dengan metode ini, dengan cara mendengar
(auskultasi) bunyi yang timbul akibat aliran turbulen dalam arteri yang
disebabkan oleh penekanaan manset pada arteri tersebut. Dalam cara
auskultasi ini harus di perhatikan bahwa terdapat suatu jarak yang
paling sedikit 5 cm, antar amanset dan tempat meletakkan stetoskop.
Bunyi yang terdengar disebut Bunyi Korotkoff.
Cara Osilasi ; Dalam metode ini kita hanya melihat osilasi pada
manometer. Saat timbulnya pada manometer menunjukkan tekanan
sistolik. Tekanan manset terus di turunkan sampai osilasi menghilang
yang menunjukkan tekanan diastolik.
G. Tekanan Darah Normal
Tekanan darah normal orang dewasa biasanya mencapai rata-rata 120/80 (100/60)
sampai 140/85 mm Hg, hal ini biasanya tidak terlalu berarti. Namun,jika tekanan
bawah atau diastole lebih dari 100, maka biasnaya memerlukan pengobatan. Pada
orang dewasa, tekanan darah rendah mencapai 90/60 sampai 110/70 itu berarti orang
ini normal dan usia hidup seorang wanita akan menjadi lebih panjang. Dan juga
jarang mengalami suatu gangguan jantung.
Berikut ini klasifikasi tekanan darah berlaku bagi orang dewasa berusia 18 tahun atau
lebih. Ini didasarkan pada rata-rata pembacaan tekanan darah yang diukur dengan
baik selama 2 atau lebih kunjungan kantor.
Kategori systolic, mmHg
diastolic,
mmHg
Hypotensi < 90 atau < 60
Normal 90 – 119 Dan 60 – 79
Prahipertensi 120 – 139 atau 80 – 89
Tahap 1 hipertensi 140 – 159 Atau 90 – 99
Tahap 2 hipertensi ≥ 160 or ≥ 100
Tabel Klasifikasi tekanan Darah untuk Dewasa di Atas 18 Tahun
15. Kategori Diastolic Sistolik
Pada masa bayi 50 70 sampai 90
Pada masa
anak-anak
60 80 sampai 100
Selama masa
remaja
60 90 sampai 110
Dewas muda 60 sampai 70 110 sampai
125
Umur lebih tua 80 sampai 90 130 sampai
150
Tabel Klasifikasi Tekanan Darah Normal Sesuai pada Rentang Usia
Tekanan darah yang normal bisa dibaca dengan bacaan pertama denyutan jantung. Ini
adalah suatu kontraksi otot jantung yang mendesak darah yang masuk pada arteri.
Pada orang normal, biasanya sekitar 110-120 mm. Kunci tensimeter terus, kemudian
dibuka dengan pelan-pelan. Dan bacaan kedua adalah saat denyutan jantung mulai
terdengar samar-samar atauu juga menghilang. Ini biasanya dinamakan dengan
diastole, biasanya terjadi normal pada 60-80 mm.
Tekanan darah normal orang dewasa dibagi menjadi dua, yakni tekanan darah tinggi
dan tekanan darah rendah. Tekanan darah tinggi atau yang biasanya disebut dengan
penyakit hipertensi yang bisa menimbulkan banyak masalah misalnya adalah penyakit
jantung, ginjal dan juga penyakit pembuluh darah otak atau penyakit stroke.
Sedangkan tekanan darah rendah adalah tekanan darah yang nilainya dibawah nilai
normal, hal ini dinilai sebagai penyakit darah rendah atau hypotension. Syarat dari
pengukuran darah rendah ini adalah dilakukan pada saat bangun tidur dan belum
melakukan aktivitas apapun.
Tekanan darah menuju kepada tekanan yang dialami oleh darah pada pembuluh arteri
darah saat darah di pompa oleh jantung dan pasokan darah di sebar luaskan ke seluruh
bagian anggota tubuh manusia. Cara mengetahui tekanan darah adalah dengan
mengambil dua ukuran yang umumnya diukur dengan menggunakan alat yang disebut
dengan tensimeter, kemudian diketahui tekanan darah contoh 120/80 mmHg. Angka
120 menunjukkan tekanan darah atas pembuluh arteri dari denyut jantung yang
disebut tekanan darah sistolik, kemudian angka 80 merupakan tekanan darah bawah
16. saat tubuh sedang beristirahat tanpa melakukan aktivitas apapun yang disebut dengan
tekanan darah diastolik. Cara yang paling efektif untuk mengetahui tekanan darah
seseorang secara pasti, benar dan akurat pada saat tubuh sedang beristirahat dan
dalam keadaan duduk ataupun berbaring.
Grafik tekanan darah antara wanita dengan pria
17. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan pada bab sebelumnya, akhirnya dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Jantung merupakan pusat peredaran darah
2. Jantung adalah pompa berotot didalam dada yang bekerja terus menerus tanpa
henti memompa darah keseluruh tubuh, pagi dan malam dari kelahiran sampai
kematian.
3. Pompa jantung berperan sangat penting dalam sistem sirkulasi darah manusia
4. Tekanan darah kekuatan tekanan darah dinding pembuluh darah tersebut.
Selama sisitol, pada dinding pembuluh darah adalah yang terbesar selama
sistol, jatuh ke titik terendah.
5. Dapat mengenal beberapa penyakit gangguan pada jantung seperti hipertensi,
anemia, aterosklerios, angina pectoris, infark miokardium.
6. Bahwa berbagai macam cara untuk mengetahui seberapa besar tekanan darah
pada manusia.
B. Saran
1. Agar kita bisa semakin mengerti tentang pompa jantung dan tekanan darah
sehingga dalam kehidupan sehari-hari dapat diterapkan dengan
memperhatikan pola makan, gaya hidup serta hal-hal yang dapat merugikan
diri sendiri.
2. Agar kita mempelajari system kerja jantung dan nantinya memiliki manfaat
dalam penerapan pembelajaran di masa yang akan datang.