3. Membantu pertumbuhan
dengan bertambahnya
tinggi dan berat badan
secara harmonis
Mengembangkan
kesehatan, kesegaran
jasmani dan memiliki
keterampilan atletik
Mengerti dan memahami
akan pentingnya
kesehatan, kesegaran
jasmani dan mental
Mampu mengisi waktu
luang dengan aktivitas
jasmani yaitu atletik
4. Olahraga atletik yang telah dimainkan
selama lima belas abad silam yang terdapat
pada olimpade kuno yang diselenggarakan oleh
masyarakat Yunani, negara Yunani yang terdiri
dari berbagai macam suku satu sama lain selalu
berperang, di antaranya suku Sparta dan Athena,
tetapi dengan adanya perlombaan-perlombaan
dalam olimpiade, maka peperangan pun dapat
dihentikan karena setiap suku disibukkan
dengan mempersiapkan para atletnya.
5. Para atlet yang akan turut dalam permainan olimpiade dipersiapkan
pada suatu lapangan yang luas dan berdinding tembok yang disebut
Palaestra.
Di samping pesta olimpiade yang dimaksud, juga diadakan
penyembuhan kepada roh-roh yang telah meninggal dan
menghormati dewanya yaitu Zeus. Perlombaan yang dilaksanakan
pada olimpiade kuno adalah:
Lomba lari
Pentathon:
Lari cepat
Lompat jauh
Lempar lembing
Lempar cakram
Gumul / gulat
Parcratium: campuran tinju dan gulat
Gulat
Tinju
Pacuan kereta kuda.
7. Sedangkan perbedaan lari dengan
jalan adalah pada saat jalan salah
satu kaki selalu berhubungan
dengan tanah sedangkan pada saat
lari ada saatnya tubuh melayang di
udara atau tidak menyentuh tanah.
8. Jalan cepat
Jalan cepat adalah gerak maju dengan
melangkah yang dilakukan sedemikian
rupa sehingga tanpa adanya hubungan
terputus dengan tanah, setiap kali
melangkah kaki depan harus menyentu
tanah sebelum kaki belakang
meninggalkan tanah. Pada periode
melangkah di mana satu kaki harus
berada di satu tanah, maka kaki tersebut
harus lurus / lutut tidak bengkok dan
kaki tumpu ini dalam keadaan posisi
tegak lurus.
9. Berdiri beberapa meter
dibelakang garis start
Setelah mendengar aba-aba
“bersedia” dari petugas
starter, maka segera maju
dengan menempatkan salah-
satu kaki di belakang garis
start dengan lutut sedikit
ditekuk, sedangkan kaki
yang lain berada lurus di
belakang dan santai (tidak
kaku)
Badan agak condong ke
depan, berat badan
bertumpu pada kaki yang di
depan. Kedua lengan
tergantung lemas atau
dengan sikut agak
dibongkokkan, berada dekat
badan, serta pandangan
lurus kearah depan.
pada saat mendengar aba-
aba “ya” atau bunyi pistol
dari starter, segera
langkahkan kaki yang
dibelakang kedepan
bersamaan dengan lengan
diayun kebelakang dan
lengan yang lain diayun
kedepan. Selanjutnya jalan
lurus secepat-cepatnya
sampai melewati garis
finish.
10. Pada saat berjalan salah satu kakinya harus selalu kontak
dengan tanah. Jika melanggar, maka petugas akan
memperingatkan. Jika kesalahan tersebut dilakukan lagi maka
pejalan akan didiskualifikasi dan dikeluarkan dari lomba. Yang
harus diperhatikan dalam jalan cepat adalah sebagai berikut:
Pada saat melangkahkan kaki, kaki tumpu harus selalu kontak
dengan tanah dan lutut harus dalam keadaan lurus, sebelum
kaki yang dilangkahkan mendarat ditanah.
Bersamaan dengan mengangkat paha (misalnya tungkai kiri)
kedepan, tungkai bawah kaki kiri dan tangan kanan diayunkan
kedepan, dengan diikuti badan condong kedepan.
Teknik Jalan Cepat
11. Pada saat kaki kiri mendarat (kontak dengan tanah),
segera paha tungkai kanan diangkat kedepan,
bersamaan dengan tungkai bawah kaki kanan dan
tangan kiri diayunkan kedepan, diikuti dengan badan
condong kedepan, pandangan tetap lurus kedepan.
Kaki mendarat mulai dari tumit kemudian berangsur-
angsur menuju keujung kaki, lutut dalam keadaan lurus.
Gerakan lengan dan bahu jangan terlalu tinggi
mengangkatkannya.
Selama berjalan usahakan agar pinggul tetap rendah
dan berada di bawah, keadaan ini harus diusahaakan
tetap terpelihara, hindari gerakan kesamping yang
berlebihan.
Teknik Jalan Cepat
12. Nomor Lari
Lari jarak
pendek
Lari jarak pendek
adalah salah satu
nomor lari cepat.
Lari jarak pendek
disebut juga sprint.
Dalam nomor lari
terdiri dari:
Lari jarak pendek =
100, 200, 400 meter
Lari jarak
menengah=800 , 1500
meter
Lari jarak jauh =
5000, 10000 meter dan
marathon 42,195 km.
13. Start panjang (the long
start)
Start jongkok
• Aba – Aba Start Jongkok
1. Bersedia
2. Siap
3. Ya atau bunyi pistol
TEKNIK START
DALAM LARI
JARAK PENDEK
Start pendek
(the short start /
bunch start)
Start
menengah (the
medium start)
LARI JARAK
PENDEK
16. HAL-HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN:
1. Setelah aba – aba “ya” atau bunyi
pistol, maka pelari berlari melesat
dari balok start.
2. Pendaratan kaki pada ujung kaki
bagian depan.
3. Sikap badan condong ke depan,
pandangan lurus ke depan.
4. Ayunkan lengan dengan kuat ke
depan dada di atas pinggang
5. Pergelangan tangan lurus dan
tangan mengepal. Otot – otot
leher rileks
17. Gerakan memasuki garis
Finish
Lari terus tanpa
mengubah sikap lari
Dada maju atau kepala
ditundukkan, kedua
tangan lurus ke belakang
Salah satu bahu maju ke
depan (dada diputar ke
salah satu sisi)
Teknik Gerakan Memasuki Garis Finish
18. • Badan harus selalu relaks
• Lengan diayun seenaknya dan tidak
terlalu tinggI seperti pada lari jarak
pendek.
• Badan condong ke depan kira-kira 15z
dari garis vertikal.
• Panjang langkah tetap dan lebar tekanan
pada ayunan paha ke depan, panjang
langkah harus sesuai dengan panjang
tungkai. Angkat lutut cukup tinggi,
tetapi tidak setinggi mengangkat lutut
pada lari jarak pendek.
• Penguasaan terhadap kecepatan lari
(face) dan kondisi fisik serta daya tahan
yang baik merupakan hal yang baik
sangat penting bagi pelari jarak
menengah.
Lari jarak
menengah
menempuh
jarak 800 m
dan 1500 m.
19. Teknik gerakan lari jarak
menengah meliputi:
Posisi kepala dan badan
tidak terlalu condong,
sikap badan seperti sikap
orang berlari
Sudut lengan antara 100 –
110 derajat
Pendaratan pada tumit dan
menolak dengan ujung kaki
Ayunkan kedua lengan
untuk mengimbangi gerak
kaki
Mengayunkan lutut kedepan
tidak setinggi pinggul
Pada waktu menggerakkan
tungkai bawah dari belakang
ke depan tidak terlalu tinggi
20. Lari Lintas Alam
Kegiatan ini pada masa
sekarang sudah langka
dilakukan baik itu berupa suatu
perlombaan atau suatu kegiatan
rutin dari suatu lembaga baik
instansi pemerintah maupun
swasta, pelajar atau mahasiswa
betul-betul kurang perhatian
terhadap olahraga lintas alam
atau Cross country.
LARI LINTAS
ALAM
21. Lari jarak jauh yang dilakukan dalam lintasan
stadion adalah jarak 3000 , ke atas, 5000 m, 10.000
m, sedangkan marathon dan juga cross-country,
harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis,
garakan yang harus di lakukan oleh pelari jarak jauh
secara fisik maupum mental merupakan keharusan
bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan
kaki dilakukan seringan-ringannya. Makin jauh jarak
lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan
langkah juga makin kecil.
LARI JARAK JAUH
22. Berlari dengan irama konstan
dengan langkah menghemat tenaga.
Pertahankan agar posisi badan tetap tegak.
Mengayun kedua tangan dengan rileks.
Daya tahan umum dan daya tahan
kecepatan.
TEKNIK YANG PERLU DIKETAHUI
23. Putra dan putri harus di bawah 20 tahun,
sebagai contoh modifikasi kelompok usia
dengan patokan tanggal. umpamanya
perlombaan dilaksanakan pada 31 Desember
maka:
Kelompok Junior I di bawah 20 tahun
Kelompok Junior II 17 – 18 tahun
Kelompok Junior III 15 – 18 tahun
Kelompok Pemula 13 – 14 tahun
Kelompok Veteran Putra Usia 40 tahun
Kelompok Veteran Putri Usia 35 tahun
26. Lempar lembing merupakan nomor
lengkap yang pelaksanaannya lebih mudah
dibandingkan dengan lempar lainnya,
gerakan lempar lembing merupakan
gerakan yang alami, jadi setiap orang
dapat melakukan lempar tersebut.
Ukuran lembing:
Putra: panjang = 260 – 270
cm
Berat = 800 gram
Lebar lilitan = 15 – 16 cm
Putri: panjang= 220 – 230 cm
Berat = 600 gram
Lebar lilitan = 14 – 5 cm
27. Pada nomor lempar lembing, seorang pelempar
dapat melemparkan lembing dengan jarak yang
jauh karena mendapatkan tambahan tenaga dari
hasil pelaksanaan awalan, jadi tenaga untuk
melempar bukan dari tenaga lengan (kekuatan otot
lengan) saja.
30. 1.
Lembing dipegang tangan
kanan/kiri setinggi telinga
dengan siku ditekuk dan
mata lembing menuju ke
atas.
Teknik Dasar: 2. Cara membawa lembing
31. 2.
Lembing dipegang tangan
kanan/kiri setinggi telinga
dengan siku ditekuk serta
mata lembing menuju ke
depan serong ke bawah.
Teknik Dasar: 2. Cara membawa lembing
32. 3.
Lembing dipegang tangan
kanan/kiri di samping
badan lurus ke belakang
serta mata lembing
menuju ke atas.
Teknik Dasar: 2. Cara membawa lembing
33. Tahap persiapan
Berdiri menghadap arah
gerakan (lemparan)
Lembing dipegang dan
diangkat setinggi telinga
dengan siku ditekuk
Mata lembing serong ke
atas.
Teknik Dasar: 3. Lempar Lembing
34. Sikap badan saat
melempar lembing
Melakukan gaya
lemparan yaitu, dua
sampai lima langkah
menjelang akhir
awalan sampai lembing
dilepas dari pegangan
tangan.
Teknik Dasar: 3. Lempar Lembing
35. setelah awalan dilakukan kurang dua langkah menjelang batas akhir,
kaki kiri dilangkahkan ke depan atau samping kiri bersamaan dengan
kaki kanan dilangkahkan, lebar badan diputar menghadap ke kanan,
sehingga posisi badan menyamping ke arah lemparan (sektor) dan
tangan yang memegang lembing secepatnya diluruskan ke belakang
bawah dengan sudut -/+ 45o atau pangkal lembing hampir menyentuh
tanah.
Saat kaki menumpu pada tanah secepatnya kaki kanan melakukan
langkah jingkat dan dilanjutkan mendarat dengan kaki kanan sekaligus
sebagai penahan laju badan bergerak ke depan agar badan tidak jatuh ke
daerah lemparan (sektor). Perlu diingat kaki jangan sampai menginjak
garis batas lemparan yang dapat menyebabkan diskualifikasi atau
lemparan dinyatakan tidak sah, dan lembing dilempar dengan sudut
lemparan -/+ 45o.
36. Melakukan gerakan kaki ganti
langkah dengan cara tumpuan
kaki depan adalah kaki kiri
digantikan kaki kanan dengan
cepat hal ini dimaksudkan agar
badan tidak jatuh ke depan.
Pada gerakan sikap akhir ini
bagian dari tangan yang
digunakan untuk melempar
dijulurkan ke depan.
37. Tolak Peluru merupakan suatu
aktivitas yang dilakukan untuk
mencapai lemparan atau tolakan yang
sejauh-jauhnya. Peluru yang
digunakan terbuat dari besi berbentuk
oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7,26
kg. Dengan ruang lingkaran lebar
5×3 meter. Yang terpenting dari
Tolak peluru adalah peluru harus
didorong keluar dengan kecepatan
maksimal, dengan sudut kira-kira 40
derajat. Posisi untuk menolak harus
ditekankan pada kaki. karena kaki
adalah bagian yang terkuat dari
badan.
38. Peluru dipegang dengan telapak
tangan dan jari-jari terbuka
Peluru diletakkan pada pangkal
ruas-ruas jari tangan
Kemudian peluru dan tangan yang
memegang peluru ditempelkan
pada bahu atau tengkuk dengan
sikap tangan siku ditekuk relaks ke
samping ketika dibuka
Sedangkan lenagn kiri berada di
depan badan, siku sedikit ditekuk
rileks guna menjaga keseimbangan
badan
39. 1. Awalan gaya menyamping
Cara menyamping arah sector:
Sikap badan
Badan menghadap menyamping
sector, kalu tangan kanan sebagai
penolak (memegang peluru), bahu
kiri berada dekat sector/mengarah
ke sector lemparan
Badan saat persiapan tegak
kemudian dinungkukkan, dijaga
keseimbangan badan agar tidak
jatuh ke depan
40. Sikap kaki
Kaki kanan di depan, kaki kiri ditarik ke belakang secukupnya, sehingga
kedua kaki terbuka lutut kaki kanan ditekuk sedikit, sedangkan kaki kiri
rilaks
Berat badan ditumpukan pada kaki kanan
Sikap tangan
Tangan kanan yang memegang peluru diletakan pada bahu, tangan kiri
dijulurkan ke depan siku relaks.
Gerakan
Kaki kiri digerakan dengan ayunan ke depan dan ke belakang, apabila
sudah konsentrasi penuh dan badan sudah seimbang, langkahkan kaki
kiri ke samping lebar, sedangkan kaki kanan dengan langkah tolakan
menggeser mengikuti kaki kiri dan kedua kaki bertumpu dengan mantap
Selanjutnya sambil memutar badan ke kiri hingga menghadap arah
sector, secepatnya berat badan dipindah ke kaki kiri
41. Sikap badan saat siap menolak
Setelah berat badan dipindahkan ke kaki kiri,
secepatnya kedua kaki melakukan dorongan
(tolakan), dilanjutkan gerakan tenaga otot perut
kemudian dorongan lengan penuh diakhiri lecutan
pergelangan tangan. Saat melepas peluru, tangan
dalam keadaan lurus dan pandangan ke depan atas.
Sudut tolakan yang ideal adalah -/+ 45o.
Sikap akhir
Setelah peluru lepas dari tangan, secepatnya
melakukan gerakan ganti langkah, badan dan tangan
menjulur ke depan ke arah sector lemparan.
42. 2. Tolak Peluru Awalan Membelakangi
(Gaya O’Brien)
Tolak peluru awalan membelakangi
merupakan salah satu awalan dalam
tolak peluru. Disebut awalan mundur
karena awalan yang dilakukan dengan
membelakangi arah tolakan. Awalan
ini yang menghasilkan tolakan paling
jauh disbanding awalan lainnya.
Karakteristik gerak dasar dalam tolak
peluru awalan membelakangi (Gaya
O’Brien) meliputi cara memegang
peluru, sikap badan saat menolak,
gerakan menolak dan gerakan lanjutan
dan sikap akhir.
43. Lapangan dan alat-alat dalam lempar
cakram
Lapangan lempar cakram berbentuk
lingkaran yang ditarik segitiga sama
kaki dari pusat lingkaran tersebut.
Keterangan gambar:
Garis tengah =
2,50 cm
Lanjutan garis tengah = 0,75 cm
Sector lemparan = 45o
Lebar garis = 5 cm
44. Alat-alat
Cakram, dengan ketentuan berat untuk putra
dewasa/senior 2 kg. untuk putra remaja/junior 1
kg, untuk putri senior dewasa 1,5 kg, dan untuk
putri junior/remaja 1 kg.
Bendera untuk tanda
Meteran gulungan untuk mengukur jauhnya
lemparan.
45. Teknik memegang cakram
Cara memegang cakram tergantung pada
lebarnya tangan dan panjangnya jari-jari
setiap atletnya. Beberapa teknik
memegang cakram berdasarkan besarnya
tangan dan panjangnya jari-jari atlet.
Bagi atlet yang tangannya cukup lebar
Cara pertama
Cakram dipegang dengan meletakkan tepi
cakram lekuk pertama jari-jari. Jari-jari
sedikit renggang dengan jarak yang sama
antara satu jari dengan jari lain. Cakram
melekat pada telapak tangan tepat pada
titik berat cakram atau sedikit di
belakangnya. Makin panjang jari-jari atlet,
makin erat pula pegangannya.
46. Cara kedua
Jari telunjuk dan jari tengah berimpit, jari-jari lain
agak renggang. Pada cara ini tekanan dititikberatkan
pada kedua jari yang berimpit. Tekanan pada jari-
jari ini bertujuan untuk mengatur putaran cakram
sewaktu lepas dari tangan.
Bagi atlet yang jari-jarinya pendek
Cara memegangnya posisi jari-jari sama pada cara
pertama, hanya letak tepi cakram agak ke ujung jari-
jari, telapak tangan berada di tengah-tengah cakram.
Variasi lain
Posisi jari-jari seperti cara pertama, tetapi telapak
tangan agak cekung, tidak menyentuh cakram ini
disebabkan karena tepi cakram menyandar pada
pergelangan tangan, pangkal ibu jari agak dekat
dengan jari telunjuk. Cara ii lebih menguntungakan
apabila digunakan oleh atlet yang berjari-jari
panjang.
47. Lompat merupakan salah satu
bagian dari cabang olahraga
atletik. Lompat adalah
memindahkan tubuh ke ke depan
atas dengan didahului dengan
awalan lari dan tumpuan satu kaki.
Nomor lompat terdiri atas:
Lompat jauh.
Lompat tinggi
Lompat galah
Lompat jangkit
48. Lompat jauh merupakan salah satu
nomor lompat selain lompat
jangkit, lompat tinggi, dan lompt
tinggi galah. Tujuan lompat jauh
adalah melompat sejauh-jauhnya
dengan memindahkan seluruh
tubuh dari titik-titik tertentu ke
titik lainnya, dengan cara berlari
secepat-cepatnya kemudian
menolak, melayang di udara dan
mendarat, pencapaian jarak
lompatan yang sejauh jauhnya.
49. 1. Awalan atau ancang-ancang
Guna awalan atau ancang-ancang pada lompat jauh adalah untuk
mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya sebelum
mencapai balok tolakan. Panjang awalan untuk melaksanakan
awalan lompat jauh tidak kurang dari 45 meter. Cara
melakukan awalan atau ancang-ancang lompat jauh sebagai
berikut:
Lari ancang-ancang tergantung pada kemampuan masing-
masing siswa.
Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit
sebelum bertumpu/bertolak.
Pinggang diturunkan sedikit pada satu langkah akhir ancang-
ancang.
50. Tumpuan
Tumpuan atau tolakan kaki harus kuat agar tercapai
tinggi lompatan yang cukup tanpa kehilangan
keepatan maju. Kaki ayun digerakkan secara aktif
agar membantu menaikkan badan dan menjaga
keseimbangan berat badan sedikit di depan titik
tumpuan.
Ayunkan paha kaki ke posisi horizontal dan
dipertahankan.
Luruskan sendi mata kaki, lutut, dan pinggang pada
waktu melakukan tolakan.
Bertolaklah ke depan dank ke atas.
Sudut tolakan 45⁰.
51. Melayang Di Udara
Sikap badan melayang di udara
yaitu sikap setelah kaki tolak
menolakkan kaki pada balok
tumpuan. Badan akan dapat
terangkat melayang di udara,
bersamaan dengan ayunan kedua
lengan ke depan atas. Tinggi dan
jatuhnya hasil lompatan sangat
tergantung dari besarnya kekuatan
kaki tolak, dan pelompat harus
meluruskan kaki tumpu selurus-
lurusnya dan secepat-cepatnya.
52. Mendarat
Untuk menghindarkan pendaratan
pada pantat, kepala ditundukkan
dan lengan diayunkan ke depan
sewaktu kaki menyentuh pasir.
Titik berat badan akan melampaui
titik pendaratan kaki di pasir. Kaki
tidak kaku dan tegang, melainkan
lemas-lentur. Maka sendi lutut
harus siap menekuk pada saat
yang tepat. Gerakan ini
memerlukan waktu (timing) yang
tepat.
53. Awalan yaitu dengan gerakan langkah
dengan kecepatan yang konstan 3 langkah,
5 langkah dan 7 langkah dan sebagainya,
serta langkah yang terakhir panjang dan
berat badan dibelakang
Sikap badan saat berada di atas mistar.
disesuaikan dengan gaya/style yang
digunakan
Sikap badan saat waktu jatuh dan
mendarat jika menggunakan matras yang
standar maka mendarat tidak
membahayakan si pelompat/atlit, tetapi
apabila mendarat pada bak pasir harus
diperhatikan cara mendarat yang benar
agar tidak terjadi cidera.
54. Macam macam gaya pada lompat tinggi
1. Gaya Gunting (Scissors)
Gaya gunting atau gaya Swenney. Terjadi pada tahun
1880 – permulaan abad ke 20. maka antara tahun
1896 swenny mengubahnya dari gaya jongkok itu
menjadi gaya gunting. Karena gaya jongkok kurang
ekonomis.
2. gaya guling sisi (Western Roll)
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu
tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki
kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan,
bisa dari tengah tapi dari samping. Gaya Guling
(Straddle)
55. Gerakan lompat jangkit memproyeksikan
pusat gaya berat tubuh si pelompat di
udara ke arah depan dengan melalui tiga
tahapan lompatan atau tumpuan. Yaitu
Hop-Step-Jump. Menurut ketentuan si
pelompat harus melakukan tiga kali
menumpu, menumpu dua kali dengan kaki
yang sama yang disebut step dan diakhiri
dengan gerakan jump atau lompat. Hasil
dari suatu lompatan sangat tegantung dari
kecepatan horizontal dan kekuatan pada
ketiga tahapan tumpuan tesebut. Jarak
antara hop, step, jump bervariasi
tergantung dari kecepatan, kekuatan, dan
kelentukan otot. Sudut tumpuan yang tepat
sangat membantu menjaga kecepatan.
56. Lompat tinggi galah merupakan Suatu
lompatan yang dilakukan dengan bantuan
galah untuk mencapai tujuan lompatan yang
setinggi-tingginya. Belanda adalah negeri
pesisir pantai yang sebagian besar wilayahnya
berada di bawah permukaan laut. Hal ini
menyebabkan di negara ini terdapat banyak
sungai dan danau. Karena itu sebagian warga
Belanda jika akan bepergian ke tempat lain
harus menyeberangi sungai atau danau.
lebih jauh dari panjang galah yang dimiliki.
Perbahasa itu berarti jangan bertindak lebih
jauh dari kemampuan yang dimiliki. (YNI)
57. Untuk menyiasati sungai dan danau yang menjadi
hambatan perjalanan, warga Belanda menggunakan
Fierljeppen atau lompat galah danau. Pada abad ke-13,
cara ini kerap digunakan petani di Norwegia.
Seiring perkembangan zaman, Fierljeppen mulai
dipertandingkan. Dan siapa sangka bila Fierljeppen
menjadi cikal bakal lompat galah saat ini. Bedanya dengan
lompat galah, peserta Fierljeppen harus memanjat galah
setinggi mungkin supaya bisa jatuh dengan posisi terjauh.
Belum lama ini di negeri Kincir Angin digelar kompetisi
Fierljeppen. Peminatnya cukup banyak. Mereka
diharuskan menyeberangi danau dengan menggunakan
galah aluminum sepanjang 11 meter. Tentunya peserta
yang mencapai jarak terjauh akan keluar sebagai
pemenang. Selain menjadi cikal bakal olahraga,
Fierljeppen juga melahirkan peribahasa jangan melompat