SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
MAKALAH
MATERI ATLETIK
Guru Pembimbing :
Bapak
Nama :
Kelas :
Absen :
SMK KESEHATAN BALI DEWATA
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul "Materi Atletik". Atas dukungan moral dan materi yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
Bapak ..... selaku Guru Penjas Orkes saya, yang banyak memberikan materi
pendukung, masukan, dan bimbingan kepada saya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah
ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
A.Pengertian Atletik.................................................................................
B. Macam-macam Cabang Atletik............................................................
C.Penjelasan Cabang Atletik.....................................................................
D.Sejarah Atletik.......................................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran....................................................................................................
Daftar Pustaka ……………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cabang Atletik adalah ibu jari atau sebagian besar cabang olahraga , dimana gerakan
gerakan yang ada di dalam atletik seperti : lari,loncat,lompat dan lempar sebagian besar ada
pada olharga lainnya,sehingga tak heran pemerintah menetapkan cabang olhraga atletik sebagai
pembhasan di dalam mata pelajaran di bidang study study sekolah dari sekolah dasar sampai
sekolah menengah atas.
Nomor yang diperlombakan dalam atletik ada beberapa macam, diantaranya adalah lari,
lempar, lompat, dan tolak.Nomor lari jarak pendek adalah 100, 200, 400 m, sedangkan jarak
menengah yang dilombakan adalah 800 m dan 1500 m. Untuk jarak jauh adalah 300, 5000,
10000 m, dan marathon (42,195 km).
Sedangkan untuk lempar adalah lempar cakram, lempar martil, untuk tolak adalah tolak
peluru, dan lompat adalah lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah, lompat jangkit.
Dalam perlombaan lari jarak menengah, pelari menggunakan start melayang. Yang bukan
merupakan faktor penting dalam berlatih lari jarak menengah adalah gaya. Lebar lintasan
lempar lembing adalah 4 meter.
Dengan mempelajari cabang olahrga atletik ini di harapkan siswa-siswi tidak hanya
mengikuti pola hidup sehat tetapi bias mengembangkan minat dan potensi diri di dalam atletik
itu sendiri
A. Rumusal Masalah
A. Apa Pengertian Atletik?
B. Apa saja Cabang Cabang Atletik ?
C. Bagai mana Penjelasan Cabang Atletik?
D. Bagaimana Sejarah Atletik?
B. Tujuan
A. Mengetahui Pengertian Atletik
B. Memahami Cabang Cabang Atletik
C. Mengetahui penjelasan cabang Atletik
D. Mengetahui Sejarah Atletik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Atletik
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain,
Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari-
hari seperti contoh : Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut
adalah gerakan alami.
Melihat dari hal diatas jadi sewajarnya apabila Atletik menjadi Induk dari semua cabang
olahraga, karena dicabang cabang lain sudah mengandung unsur-unsur gerakan pada Atletik.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan
cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi
untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
B. Macam-Macam Cabang Atletik
 Lari
 Lompat, Loncat
 Lempar,dan
 Tolak.
C. Penjelasan Cabang Atletik
1. LARI
Macam-macam lari :
 Jarak pendek
 Jarak Menengah
 jarak Jauh.
 Halang Rintang
 Estafet
a. Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang harus
ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan.
Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara teknis sama. yang
membedakan hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang
harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus
dibutuhkan.
Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star, gerakan lari cepat (sprint),
gerakan finis.
Start
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah :
- star berdiri (standing start)
- star jongkok (crouching start)
- start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet 4
x 100 m.
b. Lari Jarak Menengah
Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari
jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-
ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan
dengan cara berdiri.
Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:
 badan harus selalu rilaks atau santai.
 Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek
 Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.
 Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan, panjang langkah
harus sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak
pendek).
Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta daya tahan tubuh yang
baik.
Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki
diayunkan ke depan seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang
masuk garis finis.
c. Lari Jarak Jauh
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m, 10.000m,
sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan
finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan
gerakan kaki dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin
rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.
d. Lari Halang Rintang
Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui rintangan-
rintangan.
Rintangan itu ada dua macam;
 Rintangan Gawang
 Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga harus
memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran khusus dalam
melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah :
1. Seperti lari gawang biasa,
2. Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.
1. Cara Lari Gawang Biasa
Cara seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh pelari-pelari yang memang memiliki
kemahiran dalam lari gawang dan oleh pelari-pelari yang jangkung yang dengan mudah dapat
melangkahi rintangan gawang. Yang penting adalah setelah pelari melampaui gawang dapat
menjaga keseimbangan sebaik-baiknya untuk melanjutkan larinya. Sangat dianjurkan agar
dapat bertumpu dengan kaki manapun.
2. Cara untuk melampaui rintangan air pada garis besarnya adalah sebagai berikut :
a. Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang rintangan air. Lalu melompat ke
atas atas depan, setelah kakinya menapak di atas gawang pada ujung kaki.
b. Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada gawang menolak
sekuatnya, kaki lainnya diayunkan ke depan sejauh-jauhnya, dan badan masih dalam
sikap sedikit condong ke depan, sehingga menjadi gerakan melompat.
c. Pada saat melayang, tangan digunakan untuk menjaga keseimbangan badan dan kaki
tumpu melakukan gerakan permulaan untuk persiapan melangkah waktu kaki ayun
mendarat.
d. Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai ujung bak air, dan sedikit
mungkin masuk dalam air. Kaki yang mendarat sedikit di tekuk, dan badan tetap dalam
keadaan sedikit condong ke depan. Kaki lainnya diangkat untuk melangkah ke depan.
e. Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat
orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada
kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat
sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4
x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi
pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan
kecepatan dari setiap pelari.
2. LOMPAT
Macam-macam lopat :
a. Lompat tinggi
Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di
kedua tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari
kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-masing atlet. adapun gaya straddledimana
ketiga badan melewati mistar dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap badan di
mistar telengkup.
b. Lompat galah
Lompat yang memakai tongkat,Tiang galah adalah sebuah acara di lapangan atletik
yang menggunakan orang yang panjang, fleksibel sebagai tiang bantuan melompat ke atas
sebuah bar. Tiang jumping kompetisi yang dikenal dengan Yunani kuno, serta Cretans dan
Celt. Sudah penuh medali di event Olimpiade sejak 1896 untuk laki-laki dan perempuan sejak
2000.
c. Lompat Jauh
Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai lompatan yg
sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok tumpuan
45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar
2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed),
Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan (acuration).
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan
daripada awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki kemampuan sprint
yang baik harus didukung juga dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.
Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti gaya jongkok, Gaya
Menggantung, Gaya jalan di udara.
d. Loncat
Loncat merupakan cabang olahraga yang menggunakan pendaratan dua kaki,arah geraknya
kedepan,
Loncat adalah apapun kontinyu melompat atau melompat. Latihan loncat biasanya
membutuhkan kaki tunggal loncat, double-kaki berlari, atau beberapa variasi dari dua. Fokus
latihan loncat biasanya untuk menghabiskan waktu kurang di tanah mungkin dan bekerja pada
akurasi teknis, fluiditas, dan melompat daya tahan dan kekuatan.Secara teknis, loncat adalah
bagian dari pliometrik, sebagai bentuk latihan berjalan seperti lutut tinggi dan kicks butt.
Contoh : Loncar jauh
3. LEMPAR
Macam-macam Lempar
a) Lempar Lembing
b) Lempar Cakram
a) Lempar Lembing
Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan panjang
2,70 m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.
Lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam
 Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr
 Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr
Cara memegang lembing
 Dipegang di atas bahu, ujung lembing ke atas
 Dipegang di depan dada , ujung lembing ke bawah
 Dipegang di belakang, menempel pada tangan yang memegang lembing diluruskan
Hak melempar
a. Mempunyai hak melempar 3 kali
b. Melempar harus dengan 1 tangan
Diskualifikasi
a. Lembing tidak dipegang pada pembalutnya
b. 2 menit dipanggil belum melempar
c. Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
d. keluar lewat garis sektor lempar setelah melempar
e. Lembing jatuh di luar garis sektor lempar
f. Ujung lembing tidak membekas pada tanah
b) Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik.Cakram yang dilempar
berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan.Lempar
cakram diperlombakan sejak olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang
cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan
ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar
ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan
cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan,
lepasnya cakram diikuti badan condong kedepan. Latihan dasar menggunakan ring karet atu
rotan
 Diawali dgn sikap tegap
 langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan
 lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang ring tetap
lurus dan berada dibawah ketinggian bahu
 langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti gerakan pinggul dan
dada ke depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan tangan ke atas dan langkahkan kaki
belakang ke depan
Cara memegang cakram
Pegang dgn buku ujung jari2 tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian
pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam Mengayunkan cakram Ayunkan cakram dgn ring
ke depan dan ke belakang di samping tubuh.pada saat mengayunkan cakram,tangan yg
memegang cakram direntangkan sampai lurus.jangan sampai lepas
Gerakan lempar cakram
Ada 3 tahap dalam melempar cakram
1. Persiapan - berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram dgn tangan
kanan.ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri,kemudian ke kanan
secara berulang2.saat cakram diayun ke kiri, Bantu tangan kiri dgn cara menyangganya
2. pelaksanaan - ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat cakram di
belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut
40o ) - lepaskan cakram pada saat berada di depan muka
3. penutup - Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah
sehingga b adan melonjak ke depan-atas - langkahkan kaki kanan ke depan untuk
menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat rileks untuk menjaga keseimbangan badan
4. TOLAK
1. Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola
besi yang berat sejauh mungkin . Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan utk
mencapai lemparan atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi
berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter.
Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan
maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki.
karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.
a. Teknik-teknik Tolak peluru
Cara memegang
Peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari pertama, kedua dan ketiga (telunjuk,
jari tengah dan kelingking) merupakan titik-titik utama untuk membantu melontar. Jari-jari
berdekatan. Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tegeser ke samping. Peluru
harus tetap berada di posisi di bawah rahang.
Latihan Yang pertama, gerakan menolak dari lengan. Peluru harus didorong dari
tempatnya bertopang di leher. Pada waktu menolak, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti
terus di belakang peluru, ketika peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan
tertujuh dibawah peluru atau terburu-buru ditarik. kedua kaki sejajar berdampingan,
menghadap ke arah sasaran lemparan dan jarak antara kaki ini lebih lebar sedikit dai lebar
pinggul.Berat peluru:
 Untuk senior putra = 7.257 kg
 Untuk senior putri = 4 kg
 Untuk yunior putra = 5 kg
 Untuk yunior putri = 3 kg
D. SEJARAH ATLETIK
1. Perkembangan dan Kemajuan Atletik di Indonesia
Perkembangan atletik di Indonesia diperkenalkan oleh bangsa Belanda, pada tanggal 12
Juli 1917 dengan didirikannya perkumpulan atletik, dan diberi nama NIAU (Nederland
Indische Atletiek Unie). Pengurus dan atlit-atlitnya sebahagian besar terdiri dari pemuda-
pemudi bangsa Belanda atau Indo-Belanda. Atlit-atlit pribumi yang bermunculan pada saat
itu antara lain Muhammad Noerbambang pelari 100 meter, yang pernah mencapai waktu 10,8
detik dan Harun Al-Rasyid atlit lompat tinggi dengan prestasi lompatan mencapai 1,80 meter
dan juga menjuarai nomor lompat jauh dengan prestasi lompatan mendekati 7,00 meter (PB
PASI, 1988 : 5). Pada tanggal 3 September 1950 didirikan organisasi atletik yang diberi nama
dengan PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di kota Semarang. Tujuan didirikannya
PASI ini adalah untuk mengembangkan olahraga atletik agar seluruh masyarakat Indonesia
dapat merasakan dan menikmati serta menyumbangkan pemikiran yang konstuktif untuk
pembinaan cabang olahraga tersebut.
Sebelum pembentukan PASI, pada bulan Januari 1946 di kota Solo diselenggarakan
kongres yang bertujuan untuk menghidupkan kembali keolahragaan di Indonesia. Hasil
kongres tersebut terbentuk Persatuan Olahraga Republik Indonesia, yang kemudian disingkat
PORI. Tugas pertama PORI adalah menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON).
PON yang pertama diselenggarakan di kota Solo pada tanggal 12 September 1948, yang
dibuka langsung oleh Bapak Presiden Republik Indonesia I (Ir. Soekarno) dan juga dihadiri
oleh Wakil Presiden beserta para Menteri Kabinetnya.
Cabang olahraga atletik merupakan dasar-dasar setiap cabang olahraga lain. Hal ini
terlihat dari gerakan-gerakan yang terdapat dalam nomor-nomor atletik. Berdasarkan asumsi
tersebut maka cabang olahraga atletik dapat dipandang sebagai Ibu semua cabang olahraga
atau lebih dikenal dengan istilah "Mother of Sport". Sehubungan dengan asumsi yang telah
dikemukakan, Jonath dkk (1987 : 1) menjelaskan sebagai berikut : Atletik yang sedang
berkembang sekarang merupakan inti dari pesta Olympiade dan merupakan cabang olahraga
yang menjadi dasar bagi kebanyakan cabang olahraga lain. Latihan atletik juga merupakan
sarana yang baik untuk meningkatkan kemampuan fisik dalam mencapai prestasi yang
optimal. Dengan latihan atletik dapat mengembangkan dan meningkatkan sistem jantung-
paru, peredaran darah, dan sistem saraf maupun komponen-komponen yang menjadi dasar
untuk fisik seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan, stamina, daya ledak otot, dan koordinasi.
Merujuk pada penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa latihan-latihan cabang
olahraga atletik selain mencapai prestasi yang tinggi, juga dapat meningkatkan sistem
metabolisme tubuh, sistem pernafasan dan sistem pensarafan.
Atletik merupakan aktivitas jasmani yang kompetitif atau dapat diadu, dan meliputi
beberapa nomor lomba yang terpisah berdasarkan kemampuan gerak dasar manusia seperti
berjalan, berlari, melompat dan melempar. Pada awal mula bentuk atletik yang mulai
terorganisir/teratur umumnya diakui telah terjadi sejak zaman Yunani Kuno dan dikenal
dalam Olimpiade Purba. Selain membantu memelihara keadaan kesegaran jasmani dan
mempertajam prestasi pribadi individu, atletik juga memberikan lahan riset tentang gerak
tubuh manusia, yang memiliki keuntungan sebagai sarana yang tepat dalam proses
pengukuran khususnya waktu dan jarak (PASI, 1993 :1).
Sebagai olahraga yang mendasari cabang olahraga lainnya, atletik merupakan cabang
olahraga yang paling tua yaitu olahraga yang terlahir bersamaan dengan adanya manusia di
muka bumi ini. Dalam hal ini Arma (1985 : 39) menjelaskan :Atletik yang meliputi jalan, lari,
lompat dan lempar boleh dikatakan sebagai cabang olahraga paling tua, karena umur atletik
sama tuanya dengan mulai adanya manusia di permukaan bumi ini. Jalan, lari, lompat dan
lempar adalah bentuk-bentuk gerakan yang paling asli dan paling wajar dari manusia, dalam
mempertahankan proses kehidupan sehari-hari.
Atletik yang berisikan gerak-gerak dasar (alamiah) tersebut disamping merupakan
salah satu cabang olahraga yang mendasari cabang olahraga lainnya dan disebut juga sebagai
induk dari semua cabang olahraga (mother of sport), juga unsur gerak atletik tersebut adalah
unsur gerak yang sangat penting dan tidak ternilai harganya bagi proses kehidupan manusia
pada zaman purba maupun pada zaman modern ini. Unsur gerak tersebut digunakan oleh
manusia purba sebagai upaya mempertahankan diri dari lingkungan alam yang kurang
bersahabat pada waktu itu. Manusia purba melakukan gerak lari, lompat dan lempar hanya
untuk menghindari serangan bahaya binatang buas dan untuk mendapatkan binatang buruan
demi kelangsungan hidupnya.
Sedangkan pada manusia zaman modern ini gerak-gerak atletik selain dipergunakan
untuk proses-proses kelangsungan hidupnya, juga sudah dipergunakan untuk proses pencapaian
prestasi olahraga atletik. Prestasi yang diperoleh juga akan mendapatkan suatu prestise bagi
dirinya maupun bagi negara naungannya. Disamping itu juga akan diperoleh keuntungan-
keuntungan moril maupun material lainnya.
2. Sejarah Atletik Di Dunia
Atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon,Atlun yang berarti pertandingan
atau perjuangan. Jadi atletik menurut Ensoklopedi Indonesia berarti Pertandingan dan
Olah raga pada Atletik. Atletik yaitu suatu Cabang olah raga mempertandingkan
Lari,Lompat,Jalan dan Lempar. Olah raga Atletik mula-mula di Populerkan oleh bangsa
Yunani kira-kira pada Abad ke-6 SM. Orang yang berjasa mempopulerkannya adalah
Iccus dan Herodicus.
Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan oleh bangsa
Yunani dulu. Tetapi walaupun demikian dasarnya tetap sama yaitu Berjalan, lari,
lompat dan lempar. Karena mempunyai berbagai unsur inilah atletik dikatakan sebagai
ibu dari segala cabang Olah raga. Mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari.
Pada zaman Primitif sangat penting artinya untuk mencari nafkah dan mempertahankan
hidup. Mereka hidup dengan berburu binatang liar, diperlukan ketangkasan, kecepatan
dan kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu adalah yang kuat;yang berkuasa
sehingga untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan diri mereka harus berlatih
jasmani.
Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah latihan jasmani. Istilah
atletik ini juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris
Athletic, dalam bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam
bahasa Jerman Athletik. Untuk dapat memahami pengertian tentang Atletik, tidaklah
lengkap jika tidak diketahui sejarah atau riwayat istilah atletik serta perkembangannya
sebagai salah satu cabang olahraga mulai zaman purbakala sampai zaman modern ini.
Memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk pengertian dan pengetahuan tetapi
mengetahui dan mengikuti perkembangan atletik sejak zaman kuno sampai dengan
zaman sekarang. Dengan mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau, dapat
diambil hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa yang akan datang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain,
Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari-
hari seperti contoh : Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut
adalah gerakan alami.
Cabang Atletik
1. Lari
2. Lompat
3. Lempar
4. Tolak
B. Saran
Upaya menuju keberhasilan Atletik dalam menanamkan nilai-nilai karakter dan
sportivitas, seorang pelatih maupun praktisi olahraga harus memahami bagaimana cara
yang tepat untuk melatihkan hal tersebut kepada anak latihnya. Apabila ketiga konsep di
atas telah tertanam dalam diri seseorang, maka dalam bertanding maupun kelak hidup di
tengah-tengah masyarakat persoalan-persoalan yang ada akan dengan mudah diatasi dan
dapat menjalani hidup dengan harmonis.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A. 1985. Olahraga untuk Pembina, Pelatih, dan Penggemar. PT. Sastra Hudaya : Jakarta
Adisasmita, Y. 1989. Hakekat Filsafat dan Peranan Pendidikan Jasmani dalam Masyarakat. Dep. P &
K. Dirjen Dikti LP2TK : Jakarta
Askas, R.A. 1971. Pedoman Latihan Atletik. PT. Enka Parahiyangan : Jakarta
Benhard, G. 1986. Atletik, Prinsip Dasar Latihan Loncat Tinggi, Jauh, Jangkit dan Loncat
Galah. Cetakan Pertama, Effhar Offset : Semarang
Hamidsyah. 1993. Kepelatihan Dasar. Dep. P & K. : Jakarta
Jarver, J. 1986. Belajar dan Berlatih Atletik untuk Coach, Atlet, Guru Olahraga dan Umum. Pioneer :
Bandung
Jonath, U dkk. 1987. Atletik I, Lari, Loncat (Latihan Teknik dan Taktik). Rosda Jaya Putra : Jakarta
Mane, F. Mc. 1986. Dasar-dasar Atletik. Angkasa : Bandung
Nossek, J. 1982. General Theory of Training. National Institute for Sports, Pan African Press Ltd :
Logos
Sudarno. 1991. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi : Jakarta

More Related Content

Similar to MAKALAH Atletik.docx

Similar to MAKALAH Atletik.docx (20)

Penelitian pend. lari aji kurniansyah
Penelitian pend. lari aji kurniansyahPenelitian pend. lari aji kurniansyah
Penelitian pend. lari aji kurniansyah
 
Makalah lompat jauh
Makalah lompat jauhMakalah lompat jauh
Makalah lompat jauh
 
Soalan spot
Soalan spotSoalan spot
Soalan spot
 
Acara Lari Jarak Sederhana
Acara Lari Jarak SederhanaAcara Lari Jarak Sederhana
Acara Lari Jarak Sederhana
 
ATLETIK
ATLETIKATLETIK
ATLETIK
 
Olahraga Lari Jarak Menengah
Olahraga Lari Jarak MenengahOlahraga Lari Jarak Menengah
Olahraga Lari Jarak Menengah
 
Atletik
AtletikAtletik
Atletik
 
Makalah lari cepat
Makalah lari cepatMakalah lari cepat
Makalah lari cepat
 
Bab 5 akt. atletik
Bab 5  akt. atletikBab 5  akt. atletik
Bab 5 akt. atletik
 
Materi diskusi 1 penjaskesor
Materi diskusi 1 penjaskesorMateri diskusi 1 penjaskesor
Materi diskusi 1 penjaskesor
 
Rangkuman Lompat Jauh
Rangkuman Lompat JauhRangkuman Lompat Jauh
Rangkuman Lompat Jauh
 
Makalah Lompat jauh
Makalah Lompat jauhMakalah Lompat jauh
Makalah Lompat jauh
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Lari jarak 1500 meter
Lari jarak 1500 meterLari jarak 1500 meter
Lari jarak 1500 meter
 
Makalah Lari
Makalah LariMakalah Lari
Makalah Lari
 
Pjok kelas 7. bab 3. atletik
Pjok kelas 7. bab 3. atletikPjok kelas 7. bab 3. atletik
Pjok kelas 7. bab 3. atletik
 
Lari jarak jauh
Lari jarak jauhLari jarak jauh
Lari jarak jauh
 
Lari jarak menegah
Lari jarak menegahLari jarak menegah
Lari jarak menegah
 
Artikel Olahraga Lari
Artikel Olahraga LariArtikel Olahraga Lari
Artikel Olahraga Lari
 
Olahraga
OlahragaOlahraga
Olahraga
 

More from 26DityaDwiCahyani

More from 26DityaDwiCahyani (7)

PRESENTASI SEJARAH.pptx
PRESENTASI SEJARAH.pptxPRESENTASI SEJARAH.pptx
PRESENTASI SEJARAH.pptx
 
PPT Ditya Dwi Cahyani.pptx
PPT Ditya Dwi Cahyani.pptxPPT Ditya Dwi Cahyani.pptx
PPT Ditya Dwi Cahyani.pptx
 
PRESENTASI SEJARAH.pptx
PRESENTASI SEJARAH.pptxPRESENTASI SEJARAH.pptx
PRESENTASI SEJARAH.pptx
 
BAB 9 KLMP MATAHARI.pptx
BAB 9 KLMP MATAHARI.pptxBAB 9 KLMP MATAHARI.pptx
BAB 9 KLMP MATAHARI.pptx
 
PRESENTASI SEJARAH.pptx
PRESENTASI SEJARAH.pptxPRESENTASI SEJARAH.pptx
PRESENTASI SEJARAH.pptx
 
MAKALAH Atletik.docx
MAKALAH Atletik.docxMAKALAH Atletik.docx
MAKALAH Atletik.docx
 
Non Fiksi.docx
Non Fiksi.docxNon Fiksi.docx
Non Fiksi.docx
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

MAKALAH Atletik.docx

  • 1. MAKALAH MATERI ATLETIK Guru Pembimbing : Bapak Nama : Kelas : Absen : SMK KESEHATAN BALI DEWATA TAHUN AJARAN 2022/2023
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul "Materi Atletik". Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka saya mengucapkan banyak terima kasih kepada : Bapak ..... selaku Guru Penjas Orkes saya, yang banyak memberikan materi pendukung, masukan, dan bimbingan kepada saya. Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. DAFTAR ISI
  • 3. KATA PENGANTAR......................................................................................... DAFTAR ISI........................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. A.Pengertian Atletik................................................................................. B. Macam-macam Cabang Atletik............................................................ C.Penjelasan Cabang Atletik..................................................................... D.Sejarah Atletik....................................................................................... BAB III PENUTUP........................................................................................... A. Kesimpulan.......................................................................................... B. Saran.................................................................................................... Daftar Pustaka ………………………………………………………………. BAB I
  • 4. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cabang Atletik adalah ibu jari atau sebagian besar cabang olahraga , dimana gerakan gerakan yang ada di dalam atletik seperti : lari,loncat,lompat dan lempar sebagian besar ada pada olharga lainnya,sehingga tak heran pemerintah menetapkan cabang olhraga atletik sebagai pembhasan di dalam mata pelajaran di bidang study study sekolah dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Nomor yang diperlombakan dalam atletik ada beberapa macam, diantaranya adalah lari, lempar, lompat, dan tolak.Nomor lari jarak pendek adalah 100, 200, 400 m, sedangkan jarak menengah yang dilombakan adalah 800 m dan 1500 m. Untuk jarak jauh adalah 300, 5000, 10000 m, dan marathon (42,195 km). Sedangkan untuk lempar adalah lempar cakram, lempar martil, untuk tolak adalah tolak peluru, dan lompat adalah lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah, lompat jangkit. Dalam perlombaan lari jarak menengah, pelari menggunakan start melayang. Yang bukan merupakan faktor penting dalam berlatih lari jarak menengah adalah gaya. Lebar lintasan lempar lembing adalah 4 meter. Dengan mempelajari cabang olahrga atletik ini di harapkan siswa-siswi tidak hanya mengikuti pola hidup sehat tetapi bias mengembangkan minat dan potensi diri di dalam atletik itu sendiri A. Rumusal Masalah A. Apa Pengertian Atletik? B. Apa saja Cabang Cabang Atletik ? C. Bagai mana Penjelasan Cabang Atletik? D. Bagaimana Sejarah Atletik? B. Tujuan
  • 5. A. Mengetahui Pengertian Atletik B. Memahami Cabang Cabang Atletik C. Mengetahui penjelasan cabang Atletik D. Mengetahui Sejarah Atletik BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Atletik Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain, Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari- hari seperti contoh : Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan alami.
  • 6. Melihat dari hal diatas jadi sewajarnya apabila Atletik menjadi Induk dari semua cabang olahraga, karena dicabang cabang lain sudah mengandung unsur-unsur gerakan pada Atletik. Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). B. Macam-Macam Cabang Atletik  Lari  Lompat, Loncat  Lempar,dan  Tolak. C. Penjelasan Cabang Atletik 1. LARI Macam-macam lari :  Jarak pendek  Jarak Menengah  jarak Jauh.  Halang Rintang  Estafet a. Lari Jarak Pendek Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang harus ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan. Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara teknis sama. yang membedakan hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan.
  • 7. Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star, gerakan lari cepat (sprint), gerakan finis. Start Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah : - star berdiri (standing start) - star jongkok (crouching start) - start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m. b. Lari Jarak Menengah Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell- ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri. Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:  badan harus selalu rilaks atau santai.  Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek  Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.  Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan, panjang langkah harus sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak pendek). Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta daya tahan tubuh yang baik. Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis. c. Lari Jarak Jauh Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m, 10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan
  • 8. gerakan kaki dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil. d. Lari Halang Rintang Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui rintangan- rintangan. Rintangan itu ada dua macam;  Rintangan Gawang  Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump) Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran khusus dalam melewati rintangan-rintangan tersebut. Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah : 1. Seperti lari gawang biasa, 2. Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang. 1. Cara Lari Gawang Biasa Cara seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh pelari-pelari yang memang memiliki kemahiran dalam lari gawang dan oleh pelari-pelari yang jangkung yang dengan mudah dapat melangkahi rintangan gawang. Yang penting adalah setelah pelari melampaui gawang dapat menjaga keseimbangan sebaik-baiknya untuk melanjutkan larinya. Sangat dianjurkan agar dapat bertumpu dengan kaki manapun. 2. Cara untuk melampaui rintangan air pada garis besarnya adalah sebagai berikut : a. Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang rintangan air. Lalu melompat ke atas atas depan, setelah kakinya menapak di atas gawang pada ujung kaki. b. Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada gawang menolak sekuatnya, kaki lainnya diayunkan ke depan sejauh-jauhnya, dan badan masih dalam sikap sedikit condong ke depan, sehingga menjadi gerakan melompat.
  • 9. c. Pada saat melayang, tangan digunakan untuk menjaga keseimbangan badan dan kaki tumpu melakukan gerakan permulaan untuk persiapan melangkah waktu kaki ayun mendarat. d. Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai ujung bak air, dan sedikit mungkin masuk dalam air. Kaki yang mendarat sedikit di tekuk, dan badan tetap dalam keadaan sedikit condong ke depan. Kaki lainnya diangkat untuk melangkah ke depan. e. Lari Estafet Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari. 2. LOMPAT Macam-macam lopat : a. Lompat tinggi Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di kedua tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-masing atlet. adapun gaya straddledimana ketiga badan melewati mistar dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap badan di mistar telengkup. b. Lompat galah Lompat yang memakai tongkat,Tiang galah adalah sebuah acara di lapangan atletik yang menggunakan orang yang panjang, fleksibel sebagai tiang bantuan melompat ke atas sebuah bar. Tiang jumping kompetisi yang dikenal dengan Yunani kuno, serta Cretans dan
  • 10. Celt. Sudah penuh medali di event Olimpiade sejak 1896 untuk laki-laki dan perempuan sejak 2000. c. Lompat Jauh Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai lompatan yg sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed), Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan (acuration). Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki kemampuan sprint yang baik harus didukung juga dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan. Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti gaya jongkok, Gaya Menggantung, Gaya jalan di udara. d. Loncat Loncat merupakan cabang olahraga yang menggunakan pendaratan dua kaki,arah geraknya kedepan, Loncat adalah apapun kontinyu melompat atau melompat. Latihan loncat biasanya membutuhkan kaki tunggal loncat, double-kaki berlari, atau beberapa variasi dari dua. Fokus latihan loncat biasanya untuk menghabiskan waktu kurang di tanah mungkin dan bekerja pada akurasi teknis, fluiditas, dan melompat daya tahan dan kekuatan.Secara teknis, loncat adalah bagian dari pliometrik, sebagai bentuk latihan berjalan seperti lutut tinggi dan kicks butt. Contoh : Loncar jauh 3. LEMPAR Macam-macam Lempar
  • 11. a) Lempar Lembing b) Lempar Cakram a) Lempar Lembing Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan panjang 2,70 m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m. Lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam  Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr  Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr Cara memegang lembing  Dipegang di atas bahu, ujung lembing ke atas  Dipegang di depan dada , ujung lembing ke bawah  Dipegang di belakang, menempel pada tangan yang memegang lembing diluruskan Hak melempar a. Mempunyai hak melempar 3 kali b. Melempar harus dengan 1 tangan Diskualifikasi a. Lembing tidak dipegang pada pembalutnya b. 2 menit dipanggil belum melempar c. Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas d. keluar lewat garis sektor lempar setelah melempar e. Lembing jatuh di luar garis sektor lempar f. Ujung lembing tidak membekas pada tanah b) Lempar Cakram
  • 12. Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik.Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan.Lempar cakram diperlombakan sejak olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani. Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong kedepan. Latihan dasar menggunakan ring karet atu rotan  Diawali dgn sikap tegap  langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan  lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang ring tetap lurus dan berada dibawah ketinggian bahu  langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti gerakan pinggul dan dada ke depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan tangan ke atas dan langkahkan kaki belakang ke depan Cara memegang cakram Pegang dgn buku ujung jari2 tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam Mengayunkan cakram Ayunkan cakram dgn ring ke depan dan ke belakang di samping tubuh.pada saat mengayunkan cakram,tangan yg memegang cakram direntangkan sampai lurus.jangan sampai lepas Gerakan lempar cakram Ada 3 tahap dalam melempar cakram 1. Persiapan - berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram dgn tangan kanan.ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri,kemudian ke kanan secara berulang2.saat cakram diayun ke kiri, Bantu tangan kiri dgn cara menyangganya
  • 13. 2. pelaksanaan - ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut 40o ) - lepaskan cakram pada saat berada di depan muka 3. penutup - Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah sehingga b adan melonjak ke depan-atas - langkahkan kaki kanan ke depan untuk menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat rileks untuk menjaga keseimbangan badan 4. TOLAK 1. Tolak Peluru Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin . Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan utk mencapai lemparan atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter. Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan. a. Teknik-teknik Tolak peluru Cara memegang Peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari pertama, kedua dan ketiga (telunjuk, jari tengah dan kelingking) merupakan titik-titik utama untuk membantu melontar. Jari-jari berdekatan. Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tegeser ke samping. Peluru harus tetap berada di posisi di bawah rahang. Latihan Yang pertama, gerakan menolak dari lengan. Peluru harus didorong dari tempatnya bertopang di leher. Pada waktu menolak, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang peluru, ketika peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertujuh dibawah peluru atau terburu-buru ditarik. kedua kaki sejajar berdampingan,
  • 14. menghadap ke arah sasaran lemparan dan jarak antara kaki ini lebih lebar sedikit dai lebar pinggul.Berat peluru:  Untuk senior putra = 7.257 kg  Untuk senior putri = 4 kg  Untuk yunior putra = 5 kg  Untuk yunior putri = 3 kg D. SEJARAH ATLETIK 1. Perkembangan dan Kemajuan Atletik di Indonesia Perkembangan atletik di Indonesia diperkenalkan oleh bangsa Belanda, pada tanggal 12 Juli 1917 dengan didirikannya perkumpulan atletik, dan diberi nama NIAU (Nederland Indische Atletiek Unie). Pengurus dan atlit-atlitnya sebahagian besar terdiri dari pemuda- pemudi bangsa Belanda atau Indo-Belanda. Atlit-atlit pribumi yang bermunculan pada saat itu antara lain Muhammad Noerbambang pelari 100 meter, yang pernah mencapai waktu 10,8 detik dan Harun Al-Rasyid atlit lompat tinggi dengan prestasi lompatan mencapai 1,80 meter dan juga menjuarai nomor lompat jauh dengan prestasi lompatan mendekati 7,00 meter (PB PASI, 1988 : 5). Pada tanggal 3 September 1950 didirikan organisasi atletik yang diberi nama dengan PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di kota Semarang. Tujuan didirikannya PASI ini adalah untuk mengembangkan olahraga atletik agar seluruh masyarakat Indonesia dapat merasakan dan menikmati serta menyumbangkan pemikiran yang konstuktif untuk pembinaan cabang olahraga tersebut. Sebelum pembentukan PASI, pada bulan Januari 1946 di kota Solo diselenggarakan kongres yang bertujuan untuk menghidupkan kembali keolahragaan di Indonesia. Hasil kongres tersebut terbentuk Persatuan Olahraga Republik Indonesia, yang kemudian disingkat PORI. Tugas pertama PORI adalah menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON). PON yang pertama diselenggarakan di kota Solo pada tanggal 12 September 1948, yang dibuka langsung oleh Bapak Presiden Republik Indonesia I (Ir. Soekarno) dan juga dihadiri oleh Wakil Presiden beserta para Menteri Kabinetnya.
  • 15. Cabang olahraga atletik merupakan dasar-dasar setiap cabang olahraga lain. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan yang terdapat dalam nomor-nomor atletik. Berdasarkan asumsi tersebut maka cabang olahraga atletik dapat dipandang sebagai Ibu semua cabang olahraga atau lebih dikenal dengan istilah "Mother of Sport". Sehubungan dengan asumsi yang telah dikemukakan, Jonath dkk (1987 : 1) menjelaskan sebagai berikut : Atletik yang sedang berkembang sekarang merupakan inti dari pesta Olympiade dan merupakan cabang olahraga yang menjadi dasar bagi kebanyakan cabang olahraga lain. Latihan atletik juga merupakan sarana yang baik untuk meningkatkan kemampuan fisik dalam mencapai prestasi yang optimal. Dengan latihan atletik dapat mengembangkan dan meningkatkan sistem jantung- paru, peredaran darah, dan sistem saraf maupun komponen-komponen yang menjadi dasar untuk fisik seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan, stamina, daya ledak otot, dan koordinasi. Merujuk pada penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa latihan-latihan cabang olahraga atletik selain mencapai prestasi yang tinggi, juga dapat meningkatkan sistem metabolisme tubuh, sistem pernafasan dan sistem pensarafan. Atletik merupakan aktivitas jasmani yang kompetitif atau dapat diadu, dan meliputi beberapa nomor lomba yang terpisah berdasarkan kemampuan gerak dasar manusia seperti berjalan, berlari, melompat dan melempar. Pada awal mula bentuk atletik yang mulai terorganisir/teratur umumnya diakui telah terjadi sejak zaman Yunani Kuno dan dikenal dalam Olimpiade Purba. Selain membantu memelihara keadaan kesegaran jasmani dan mempertajam prestasi pribadi individu, atletik juga memberikan lahan riset tentang gerak tubuh manusia, yang memiliki keuntungan sebagai sarana yang tepat dalam proses pengukuran khususnya waktu dan jarak (PASI, 1993 :1). Sebagai olahraga yang mendasari cabang olahraga lainnya, atletik merupakan cabang olahraga yang paling tua yaitu olahraga yang terlahir bersamaan dengan adanya manusia di muka bumi ini. Dalam hal ini Arma (1985 : 39) menjelaskan :Atletik yang meliputi jalan, lari, lompat dan lempar boleh dikatakan sebagai cabang olahraga paling tua, karena umur atletik sama tuanya dengan mulai adanya manusia di permukaan bumi ini. Jalan, lari, lompat dan
  • 16. lempar adalah bentuk-bentuk gerakan yang paling asli dan paling wajar dari manusia, dalam mempertahankan proses kehidupan sehari-hari. Atletik yang berisikan gerak-gerak dasar (alamiah) tersebut disamping merupakan salah satu cabang olahraga yang mendasari cabang olahraga lainnya dan disebut juga sebagai induk dari semua cabang olahraga (mother of sport), juga unsur gerak atletik tersebut adalah unsur gerak yang sangat penting dan tidak ternilai harganya bagi proses kehidupan manusia pada zaman purba maupun pada zaman modern ini. Unsur gerak tersebut digunakan oleh manusia purba sebagai upaya mempertahankan diri dari lingkungan alam yang kurang bersahabat pada waktu itu. Manusia purba melakukan gerak lari, lompat dan lempar hanya untuk menghindari serangan bahaya binatang buas dan untuk mendapatkan binatang buruan demi kelangsungan hidupnya. Sedangkan pada manusia zaman modern ini gerak-gerak atletik selain dipergunakan untuk proses-proses kelangsungan hidupnya, juga sudah dipergunakan untuk proses pencapaian prestasi olahraga atletik. Prestasi yang diperoleh juga akan mendapatkan suatu prestise bagi dirinya maupun bagi negara naungannya. Disamping itu juga akan diperoleh keuntungan- keuntungan moril maupun material lainnya. 2. Sejarah Atletik Di Dunia Atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon,Atlun yang berarti pertandingan atau perjuangan. Jadi atletik menurut Ensoklopedi Indonesia berarti Pertandingan dan Olah raga pada Atletik. Atletik yaitu suatu Cabang olah raga mempertandingkan Lari,Lompat,Jalan dan Lempar. Olah raga Atletik mula-mula di Populerkan oleh bangsa Yunani kira-kira pada Abad ke-6 SM. Orang yang berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan Herodicus. Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan oleh bangsa Yunani dulu. Tetapi walaupun demikian dasarnya tetap sama yaitu Berjalan, lari, lompat dan lempar. Karena mempunyai berbagai unsur inilah atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang Olah raga. Mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari.
  • 17. Pada zaman Primitif sangat penting artinya untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup. Mereka hidup dengan berburu binatang liar, diperlukan ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu adalah yang kuat;yang berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan diri mereka harus berlatih jasmani. Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah latihan jasmani. Istilah atletik ini juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris Athletic, dalam bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam bahasa Jerman Athletik. Untuk dapat memahami pengertian tentang Atletik, tidaklah lengkap jika tidak diketahui sejarah atau riwayat istilah atletik serta perkembangannya sebagai salah satu cabang olahraga mulai zaman purbakala sampai zaman modern ini. Memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk pengertian dan pengetahuan tetapi mengetahui dan mengikuti perkembangan atletik sejak zaman kuno sampai dengan zaman sekarang. Dengan mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau, dapat diambil hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa yang akan datang. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain, Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari- hari seperti contoh : Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan alami.
  • 18. Cabang Atletik 1. Lari 2. Lompat 3. Lempar 4. Tolak B. Saran Upaya menuju keberhasilan Atletik dalam menanamkan nilai-nilai karakter dan sportivitas, seorang pelatih maupun praktisi olahraga harus memahami bagaimana cara yang tepat untuk melatihkan hal tersebut kepada anak latihnya. Apabila ketiga konsep di atas telah tertanam dalam diri seseorang, maka dalam bertanding maupun kelak hidup di tengah-tengah masyarakat persoalan-persoalan yang ada akan dengan mudah diatasi dan dapat menjalani hidup dengan harmonis. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, A. 1985. Olahraga untuk Pembina, Pelatih, dan Penggemar. PT. Sastra Hudaya : Jakarta Adisasmita, Y. 1989. Hakekat Filsafat dan Peranan Pendidikan Jasmani dalam Masyarakat. Dep. P & K. Dirjen Dikti LP2TK : Jakarta Askas, R.A. 1971. Pedoman Latihan Atletik. PT. Enka Parahiyangan : Jakarta Benhard, G. 1986. Atletik, Prinsip Dasar Latihan Loncat Tinggi, Jauh, Jangkit dan Loncat Galah. Cetakan Pertama, Effhar Offset : Semarang Hamidsyah. 1993. Kepelatihan Dasar. Dep. P & K. : Jakarta
  • 19. Jarver, J. 1986. Belajar dan Berlatih Atletik untuk Coach, Atlet, Guru Olahraga dan Umum. Pioneer : Bandung Jonath, U dkk. 1987. Atletik I, Lari, Loncat (Latihan Teknik dan Taktik). Rosda Jaya Putra : Jakarta Mane, F. Mc. 1986. Dasar-dasar Atletik. Angkasa : Bandung Nossek, J. 1982. General Theory of Training. National Institute for Sports, Pan African Press Ltd : Logos Sudarno. 1991. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi : Jakarta