Dokumen tersebut membahas proyek perubahan sederhana di SMPN 103 Jakarta untuk mengatasi dua permasalahan yaitu (1) pendidik yang belum memahami perbedaan antara kurikulum lama dan baru dan (2) siswa yang merasa tertinggal. Proyek yang diusulkan adalah membuat modul pembelajaran baru dengan mengikuti kurikulum terbaru serta menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan siswa yang lebih maju memb
8. sma kelas xi rpp kd 3.7;4.7 fluida dinamis (karlina 1308233)eli priyatna laidan
1. Rencana pembelajaran mata pelajaran fisika tentang fluida dinamik untuk siswa kelas XI semester 1 SMAN 1 Cikembar.
2. Materi pokok yang diajarkan adalah fluida ideal dan persamaan kontinuitas yang disampaikan melalui percobaan dan diskusi kelompok.
3. Pembelajaran dilaksanakan dalam 3 pertemuan dengan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fisika tentang listrik statis ini membahas:
1) Materi pembelajaran tentang konsep-konsep dasar listrik statis selama 8 pertemuan.
2) Pendekatan saintifik dan model pembelajaran kooperatif untuk mencapai kompetensi siswa.
3) Rencana kegiatan pembelajaran yang meliputi pendahuluan, inti, penutup, dan penilaian.
Dokumen tersebut berisi soal-soal tentang struktur kristal padat, termasuk struktur kubik, bcc, dan fcc. Pertanyaan meliputi penentuan sudut antara arah kristal, hitung jumlah atom per mm^2, representasi indeks Miller, gambaran struktur kristal, jumlah tetangga terdekat, tingkat kepadatan, dan identifikasi struktur kristal berdasarkan difraksi sinar-X.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian penelitian komparatif dan teknik analisis komparatif serta beberapa jenis uji statistik yang digunakan dalam penelitian komparatif seperti uji t, uji chi kuadrat, uji F dan uji Bartlett beserta contoh penerapannya."
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kognitif yang merupakan proses belajar yang membutuhkan pemahaman dan pengertian serta sebagai jembatan antara pengetahuan lama dan baru, dari yang sederhana ke abstrak. Beberapa teori belajar seperti Piaget, Bruner, dan Ausubel juga dibahas dalam rangka mendukung penerapan pembelajaran kognitif.
Dokumen tersebut membahas proyek perubahan sederhana di SMPN 103 Jakarta untuk mengatasi dua permasalahan yaitu (1) pendidik yang belum memahami perbedaan antara kurikulum lama dan baru dan (2) siswa yang merasa tertinggal. Proyek yang diusulkan adalah membuat modul pembelajaran baru dengan mengikuti kurikulum terbaru serta menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan siswa yang lebih maju memb
8. sma kelas xi rpp kd 3.7;4.7 fluida dinamis (karlina 1308233)eli priyatna laidan
1. Rencana pembelajaran mata pelajaran fisika tentang fluida dinamik untuk siswa kelas XI semester 1 SMAN 1 Cikembar.
2. Materi pokok yang diajarkan adalah fluida ideal dan persamaan kontinuitas yang disampaikan melalui percobaan dan diskusi kelompok.
3. Pembelajaran dilaksanakan dalam 3 pertemuan dengan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fisika tentang listrik statis ini membahas:
1) Materi pembelajaran tentang konsep-konsep dasar listrik statis selama 8 pertemuan.
2) Pendekatan saintifik dan model pembelajaran kooperatif untuk mencapai kompetensi siswa.
3) Rencana kegiatan pembelajaran yang meliputi pendahuluan, inti, penutup, dan penilaian.
Dokumen tersebut berisi soal-soal tentang struktur kristal padat, termasuk struktur kubik, bcc, dan fcc. Pertanyaan meliputi penentuan sudut antara arah kristal, hitung jumlah atom per mm^2, representasi indeks Miller, gambaran struktur kristal, jumlah tetangga terdekat, tingkat kepadatan, dan identifikasi struktur kristal berdasarkan difraksi sinar-X.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian penelitian komparatif dan teknik analisis komparatif serta beberapa jenis uji statistik yang digunakan dalam penelitian komparatif seperti uji t, uji chi kuadrat, uji F dan uji Bartlett beserta contoh penerapannya."
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kognitif yang merupakan proses belajar yang membutuhkan pemahaman dan pengertian serta sebagai jembatan antara pengetahuan lama dan baru, dari yang sederhana ke abstrak. Beberapa teori belajar seperti Piaget, Bruner, dan Ausubel juga dibahas dalam rangka mendukung penerapan pembelajaran kognitif.
Radiasi benda hitam adalah konsep penting dalam mekanika kuantum dimana benda menyerap dan memancarkan kembali semua frekuensi cahaya sesuai dengan suhunya. Teori awal oleh Rayleigh dan Jeans tidak sesuai dengan data eksperimen, namun Planck menjelaskan dengan baik dengan mengusulkan bahwa energi hanya dapat berupa paket diskrit. Prinsip ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa tidak mungkin men
Persamaan Schrodinger digunakan untuk menemukan fungsi gelombang partikel. Persamaan ini harus memenuhi tiga kriteria: konsisten dengan hukum kekekalan energi, konsisten dengan persamaan de Broglie, dan berharga tunggal. Untuk partikel bebas dalam satu dimensi, fungsi gelombang berbentuk sinusoidal yang bergantung pada momentum dan energi partikel. Dalam tiga dimensi, persamaan Schrodinger meliputi ketiga arah dimensi terse
10. sma kelas x rpp kd 3.7;4.1;4.7 fluida statis (karlina 1308233) finaleli priyatna laidan
(1) Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fisika tentang fluida statis membahas tentang tekanan hidrostatis dan hukum-hukum yang melandasinya. (2) Pembelajaran dilakukan melalui demonstrasi, percobaan, dan diskusi kelompok untuk memahami konsep dan aplikasi tekanan hidrostatis. (3) Penilaian dilakukan terhadap sikap dan kinerja siswa dalam melakukan percobaan.
Laporan refleksi ini membahas temuan dan rencana perbaikan selama pelaksanaan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) untuk meningkatkan kompetensi menjadi guru yang profesional. Diskusi meliputi 8 pertemuan pembelajaran di semester 3 dan 4 yang meliputi berbagai mata pelajaran. Temuan utama adalah keterbatasan sumber belajar dan alokasi waktu, namun kekuatan pengelolaan kelas dan pilihan metode pembelajaran. Rencana perbaikan
3. sma kelas xii rpp kd 3.2;4.2 rangkaian arus searah (karlina 1308233)eli priyatna laidan
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran membahas materi rangkaian arus searah untuk kelas XII semester 1.
2. Terdiri dari empat kompetensi inti, beberapa kompetensi dasar dan indikator, serta kegiatan pembelajaran yang meliputi demonstrasi, percobaan, dan diskusi.
3. Materi akan diajarkan dalam dua pertemuan melalui berbagai metode dan media pembelajaran interaktif.
Struktur kristal adalah susunan atom-atom dalam zat padat yang tertata secara teratur dan periodik. Struktur kristal terdiri atas kisi dan basis, dimana kisi menentukan posisi atom secara periodik sedangkan basis menentukan jenis atom yang menempati tiap posisi kisi. Terdapat beberapa jenis kisi Bravais seperti kubik sederhana, kubik pusat badan, dan kubik wajah terpusat.
Dokumen ini membahas tentang uji Z, yaitu salah satu uji statistika yang menggunakan distribusi normal. Uji Z digunakan untuk menguji hipotesis dengan sampel besar dan varians yang diketahui. Dokumen ini menjelaskan pengertian, kriteria penggunaan, rumus, dan contoh soal uji Z dua pihak dan satu pihak beserta analisisnya.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik dan bentuk instrumen penilaian sikap berdasarkan Kurikulum 2013. Terdapat empat teknik penilaian sikap yaitu observasi, penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, dan jurnal. Observasi dilakukan secara langsung maupun tidak langsung menggunakan pedoman berupa daftar cek atau skala penilaian. Penilaian diri menggunakan lembar penilaian diri berupa daftar cek atau sk
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian moral, perkembangan moral menurut Piaget dan Kohlberg, serta pengaruh teori perkembangan moral tersebut dalam dunia pendidikan. Piaget membagi perkembangan moral menjadi tahap pra-operasional, konkret, dan formal. Sedangkan Kohlberg membaginya menjadi tingkat prekonvensional, konvensional, dan postkonvensional. Kedua teori tersebut berpengaruh dalam pendidikan dengan menekankan pengemb
Bab ini membahas tentang elektron bebas dalam logam. Elektron dapat dibedakan menjadi elektron terikat dan elektron bebas. Elektron bebas dapat bergerak secara bebas di seluruh kristal dan menyebabkan logam memiliki sifat sebagai penghantar listrik dan panas. Elektron bebas dalam logam dapat dijelaskan secara klasik maupun kuantum.
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah dua atau lebih kelompok sampel berasal dari populasi yang sama. Terdapat dua jenis uji homogenitas, yaitu Uji Fisher untuk dua kelompok dan Uji Bartlett untuk lebih dari dua kelompok. Kedua uji menghitung nilai statistik dan membandingkannya dengan nilai kritis untuk menentukan apakah varian antar kelompok berbeda secara signifikan. Contoh menunjukkan b
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganDevia Titania
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pertumbuhan adalah perubahan fisik secara kuantitatif, sedangkan perkembangan adalah perubahan kualitatif. Terdapat tiga aliran yang mempengaruhi perkembangan yaitu nativisme, empirisme, dan konvergensi. Prinsip-prinsip perkembangan manusia meliputi kematangan, kesatuan, tempo dan
Norm Reference Test and Criterion Referenced TestDina Azmi Imada
Dokumen tersebut membahas tentang Norm Referenced Test (PAN) dan Criterion Referenced Test (PAP). PAN adalah penilaian yang membandingkan prestasi siswa dengan rata-rata kelompoknya, sedangkan PAP membandingkan prestasi siswa dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kedua jenis penilaian ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga perlu dipertimbangkan dengan bijak saat digunakan oleh sekolah
Radiasi benda hitam adalah konsep penting dalam mekanika kuantum dimana benda menyerap dan memancarkan kembali semua frekuensi cahaya sesuai dengan suhunya. Teori awal oleh Rayleigh dan Jeans tidak sesuai dengan data eksperimen, namun Planck menjelaskan dengan baik dengan mengusulkan bahwa energi hanya dapat berupa paket diskrit. Prinsip ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa tidak mungkin men
Persamaan Schrodinger digunakan untuk menemukan fungsi gelombang partikel. Persamaan ini harus memenuhi tiga kriteria: konsisten dengan hukum kekekalan energi, konsisten dengan persamaan de Broglie, dan berharga tunggal. Untuk partikel bebas dalam satu dimensi, fungsi gelombang berbentuk sinusoidal yang bergantung pada momentum dan energi partikel. Dalam tiga dimensi, persamaan Schrodinger meliputi ketiga arah dimensi terse
10. sma kelas x rpp kd 3.7;4.1;4.7 fluida statis (karlina 1308233) finaleli priyatna laidan
(1) Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fisika tentang fluida statis membahas tentang tekanan hidrostatis dan hukum-hukum yang melandasinya. (2) Pembelajaran dilakukan melalui demonstrasi, percobaan, dan diskusi kelompok untuk memahami konsep dan aplikasi tekanan hidrostatis. (3) Penilaian dilakukan terhadap sikap dan kinerja siswa dalam melakukan percobaan.
Laporan refleksi ini membahas temuan dan rencana perbaikan selama pelaksanaan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) untuk meningkatkan kompetensi menjadi guru yang profesional. Diskusi meliputi 8 pertemuan pembelajaran di semester 3 dan 4 yang meliputi berbagai mata pelajaran. Temuan utama adalah keterbatasan sumber belajar dan alokasi waktu, namun kekuatan pengelolaan kelas dan pilihan metode pembelajaran. Rencana perbaikan
3. sma kelas xii rpp kd 3.2;4.2 rangkaian arus searah (karlina 1308233)eli priyatna laidan
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran membahas materi rangkaian arus searah untuk kelas XII semester 1.
2. Terdiri dari empat kompetensi inti, beberapa kompetensi dasar dan indikator, serta kegiatan pembelajaran yang meliputi demonstrasi, percobaan, dan diskusi.
3. Materi akan diajarkan dalam dua pertemuan melalui berbagai metode dan media pembelajaran interaktif.
Struktur kristal adalah susunan atom-atom dalam zat padat yang tertata secara teratur dan periodik. Struktur kristal terdiri atas kisi dan basis, dimana kisi menentukan posisi atom secara periodik sedangkan basis menentukan jenis atom yang menempati tiap posisi kisi. Terdapat beberapa jenis kisi Bravais seperti kubik sederhana, kubik pusat badan, dan kubik wajah terpusat.
Dokumen ini membahas tentang uji Z, yaitu salah satu uji statistika yang menggunakan distribusi normal. Uji Z digunakan untuk menguji hipotesis dengan sampel besar dan varians yang diketahui. Dokumen ini menjelaskan pengertian, kriteria penggunaan, rumus, dan contoh soal uji Z dua pihak dan satu pihak beserta analisisnya.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik dan bentuk instrumen penilaian sikap berdasarkan Kurikulum 2013. Terdapat empat teknik penilaian sikap yaitu observasi, penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, dan jurnal. Observasi dilakukan secara langsung maupun tidak langsung menggunakan pedoman berupa daftar cek atau skala penilaian. Penilaian diri menggunakan lembar penilaian diri berupa daftar cek atau sk
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian moral, perkembangan moral menurut Piaget dan Kohlberg, serta pengaruh teori perkembangan moral tersebut dalam dunia pendidikan. Piaget membagi perkembangan moral menjadi tahap pra-operasional, konkret, dan formal. Sedangkan Kohlberg membaginya menjadi tingkat prekonvensional, konvensional, dan postkonvensional. Kedua teori tersebut berpengaruh dalam pendidikan dengan menekankan pengemb
Bab ini membahas tentang elektron bebas dalam logam. Elektron dapat dibedakan menjadi elektron terikat dan elektron bebas. Elektron bebas dapat bergerak secara bebas di seluruh kristal dan menyebabkan logam memiliki sifat sebagai penghantar listrik dan panas. Elektron bebas dalam logam dapat dijelaskan secara klasik maupun kuantum.
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah dua atau lebih kelompok sampel berasal dari populasi yang sama. Terdapat dua jenis uji homogenitas, yaitu Uji Fisher untuk dua kelompok dan Uji Bartlett untuk lebih dari dua kelompok. Kedua uji menghitung nilai statistik dan membandingkannya dengan nilai kritis untuk menentukan apakah varian antar kelompok berbeda secara signifikan. Contoh menunjukkan b
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganDevia Titania
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pertumbuhan adalah perubahan fisik secara kuantitatif, sedangkan perkembangan adalah perubahan kualitatif. Terdapat tiga aliran yang mempengaruhi perkembangan yaitu nativisme, empirisme, dan konvergensi. Prinsip-prinsip perkembangan manusia meliputi kematangan, kesatuan, tempo dan
Norm Reference Test and Criterion Referenced TestDina Azmi Imada
Dokumen tersebut membahas tentang Norm Referenced Test (PAN) dan Criterion Referenced Test (PAP). PAN adalah penilaian yang membandingkan prestasi siswa dengan rata-rata kelompoknya, sedangkan PAP membandingkan prestasi siswa dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kedua jenis penilaian ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga perlu dipertimbangkan dengan bijak saat digunakan oleh sekolah
Makalah ini membahas tentang Pendekatan dalam Penilaian yang terdiri dari dua pendekatan yaitu Pendekatan Acuan Norma dan Pendekatan Acuan Patokan. Pendekatan Acuan Norma adalah penilaian yang membandingkan skor siswa dengan norma kelompok sedangkan Pendekatan Acuan Patokan membandingkan skor siswa dengan kriteria pencapaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Makalah ini juga menjelaskan perbedaan dan keunggulan masing-m
Teknik pemberian skor pada tes meliputi penskoran dan pengolahan nilai-nilai yang dihasilkan menjadi angka atau huruf. Ada dua pendekatan utama yaitu pendekatan acuan patokan (ideal) yang membandingkan skor siswa dengan kriteria ideal dan pendekatan acuan normatif (PAN) yang membandingkan prestasi siswa dengan peserta tes lainnya.
Modul ini membahas tentang prinsip-prinsip pemberian nilai dan tindak lanjut hasil penilaian. Terdapat penjelasan mengenai tujuan penilaian kelas, fungsi penilaian, prinsip-prinsipnya, prosedur penilaian, pedoman penilaian di berbagai jenjang pendidikan termasuk perguruan tinggi, serta ketentuan kenaikan kelas dan kelulusan.
Teknik evaluasi pembelajaran mencakup penilaian kuantitatif dan kualitatif. Ada dua teknik utama penilaian yaitu tes dan non-tes. Tes digunakan untuk menilai pengetahuan, keterampilan, dan bakat siswa, sedangkan non-tes digunakan untuk menilai sikap dan kepribadian. Penilaian formatif dan sumatif digunakan untuk memberikan umpan balik dan menilai pencapaian siswa. Standar mutlak dan relatif digunakan
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
Modul ini mencakup 3 bahasan yaitu:
1. Prinsip-prinsip pemberian nilai
2. Penilaian diberbagai jenjang pendidikan
3. Tindak lanjut penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAN mengukur prestasi siswa secara relatif dengan siswa lain, sedangkan PAP mengukur prestasi siswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Keduanya memiliki persamaan seperti menggunakan tujuan evaluasi dan sampel yang sama, namun PAN cenderung mengukur banyak perilaku dengan sedikit soal, sedangkan PAP
2022_ANALISIS PENILAIAN HASIL BELAJAR.pptxMaskurRivai1
Dokumen tersebut membahas tentang analisis penilaian hasil belajar yang meliputi pengertian penilaian, tujuan penilaian, kriteria ketuntasan minimal, predikat nilai, remedial, dan analisis soal. Dokumen ini menjelaskan proses penilaian hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi dan program perbaikan bagi siswa yang belum mencapai standar minimum.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan fungsi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (KKTP), perbedaan KKTP dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM), pendekatan dalam merumuskan KKTP, contoh KKTP, serta umpan balik mengenai pentingnya menentukan KKTP.
Nota Padat EDUP3063 - Pentaksiran Dalam PendidikanAhmad Fahmi
Dokumen tersebut membahas mengenai konsep asas pentaksiran bilik darjah, termasuk tujuan pentaksiran, jenis alat pentaksiran, dan prinsip-prinsip pentaksiran seperti kesahan, kebolehpercayaan, dan keobjektifan.
Evaluasi acuan patokan (Kawasan Penilaian Teknologi Pendidikan)Della Gita Van Gobel
Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah model penilaian yang menggunakan kriteria pencapaian tujuan untuk menentukan kelulusan siswa dengan menilai apakah siswa telah memenuhi patokan-patokan yang ditetapkan. PAP dilaksanakan pada ujian tengah dan akhir semester untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi pelajaran berdasarkan nilai standar yang ditetapkan.
Dokumen tersebut memberikan panduan cara menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (KKTP) dalam kurikulum merdeka. Ada beberapa cara yang disebutkan yaitu menggunakan deskripsi kriteria, rubrik, skala interval nilai, atau kombinasi antara rubrik dan interval nilai. KKTP digunakan untuk menilai pencapaian hasil belajar siswa dengan membandingkannya terhadap kriteria yang telah ditetapkan.
7. KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptxLetsstudy26
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) dalam Kurikulum Merdeka. Ada beberapa cara untuk menentukan KKTP, yaitu menggunakan deskripsi kriteria, rubrik, interval nilai, atau interval nilai yang diolah dari rubrik. Guru dapat menentukan KKTP dengan salah satu cara tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran dan jenis asesmen.
Evaluasi pembelajaran merupakan kemampuan dasar bagi pendidik untuk mengukur kemampuan peserta didik. Pendidik perlu menyusun kisi-kisi dan butir soal berdasarkan kompetensi dasar untuk mengevaluasi pembelajaran secara tepat. Langkah-langkah penyusunan kisi-kisi dan butir soal meliputi penentuan tujuan, kompetensi, indikator, dan penyusunan soal sesuai kisi-kisi.
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi belajar dan masalah-masalah belajar. Kondisi belajar adalah keadaan yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, seperti faktor internal seperti kesehatan dan motivasi, dan faktor eksternal seperti lingkungan belajar. Masalah-masalah belajar termasuk masalah internal seperti kemampuan intelektual dan masalah eksternal seperti kualitas proses mengajar. Dokumen ini menj
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, dan perubahan sosial dalam masyarakat. Objek kajian sosiologi adalah hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari interaksi sosial. Bidang kajian sosiologi meliputi sosiologi industri, hukum, pendidikan, dan lainnya. Masalah sosial dapat diatasi dengan pengendalian sosial seperti persuasi, sanksi, sosialis
Qus bin Saa'idah adalah seorang orator Arab Jahiliyah yang terkenal dengan kemampuan berkhotbahnya. Ia menganut tauhid dan menyeru masyarakatnya untuk meninggalkan penyembahan berhala. Ia dianggap sebagai orang pertama yang menggunakan ungkapan "amma ba'du" dalam khotbah dan menulis silsilah seseorang "dari fulan ke fulan". Khotbahnya yang diucapkan di pasar Ukaz sangat dip
Laporan ini merangkum observasi pengenalan lapangan dan keterampilan mengajar di Madrasah Tsanawiyah Negeri 20 Jakarta yang dilakukan oleh lima mahasiswa Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta sebagai salah satu tugas kuliah Program Pengalaman Lapangan semester ganjil tahun 2011.
Dokumen tersebut membahas latar belakang program pengalaman lapangan (PPL) untuk mahasiswa pendidikan dan persyaratan untuk menyelesaikannya. Juga dibahas mengenai upaya membangun profesionalisme guru dan aspek-aspek kompetensi yang harus dimiliki guru profesional seperti kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial.
Alih kode terjadi ketika penutur beralih antara bahasa atau ragam bahasa dalam satu bahasa, biasanya karena faktor pembicara, lawan bicara, perubahan situasi, atau topik. Campur kode terjadi ketika penutur menggunakan satu bahasa sebagai bahasa utama dengan unsur-unsur bahasa lain yang disisipkan. Alih kode melibatkan peralihan antar bahasa yang memiliki otonomi sendiri, sedangkan campur k
Dokumen tersebut membahas enam komponen utama pendidikan, yaitu tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, interaksi antara pendidik dan peserta didik, isi pendidikan, dan lingkungan pendidikan. Komponen-komponen ini saling berhubungan dan memungkinkan terjadinya proses pendidikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Riset aksi bertujuan untuk meningkatkan kualitas situasi sosial melalui evaluasi dan refleksi terhadap tindakan. Metode ini melibatkan kolaborasi antarpihak, melalui siklus rencana-tindakan-observasi-refleksi guna meningkatkan kualitas proses pendidikan. Riset aksi dapat mencakup berbagai jenis seperti diagnostik, empiris, eksperimental, teknikal, dan praktikal.
1. Penafsiran Hasil Ujian
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 1
BAB I Pendahuluan......................................................................................................... 2
BAB II A. Pengertian penafsiran hasil ujian.......................................................... 3
B. Macam-macam Pendekatan Hasil Ujian............................................. 3
1). Penilaian Acuan Patokan (PAP)....................................................... 3
2). Penilaian Acuan Norma (PAN)......................................................... 6
BAB III A. Sesi Tanya Jawab.......................................................................................... 13
B. Kesimpulan...................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 16
1
2. Penafsiran Hasil Ujian
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk membantu para pendidik dalam memilih pendekatan penilaian yang cocok
untuk mata pelajarannya sehingga pengambilan keputusan seorang peserta didik
dinyatakan lulus atau tidak lulus benar-benar sesuai dengan prestasi yang dicapainya.
Maka setiap pendidik perlu mengetahui dasar-dasar standar penentapan nilai tersebut.
Pengambilan keputusan yang tepat oleh seorang pendidik di dalam menentukan tingkat
keberhasilan mahasiswa dalam mata kuliah tertentu akan menentukan indeks prestasi
mahasiswa tersebut dan ini akan berdampak terhadap peningkatan indeks prestasi
mahasiswa secara umum.
Dalam makalah ini akan dijelaskan secara singkat tentang jenis pendekatan, tujuan,
keuntungan dan kerugian dari dua metode pendekatan standar penilaian yang banyak
dianut.
2
3. Penafsiran Hasil Ujian
BAB II
PENAFSIRAN HASIL UJIAN
A. Pengertian penafsiran hasil ujian
Penafsiran hasil ujian atau pemberian nilai adalah usaha pemberian arti kepada skor
resik dan taraf penguasaan kompetensi yang didapat dari suatu ujian. Sebagaimana telah
disinggung dalam bab 1 bahwa skor-skor dari hasil suatu ujian yang dilambangkan dengan
angka-angka belum memberikan arti apa-apa sebelum ditafsirkan atau diberi arti atau
dinilai. Pemberian arti dapat dilakukan dengan cara membandingkan skor yang diperoleh
sebagai hasil ujian itu dengan suatu bahan pembanding tertentu. Dalam hal ini ada dua
pendekatan yang ditempuh yaitu Penilaian Acuan Patokan(PAP) dan Penilaian Acuan
Norma(PAN).
B. Macam-macam Pendekatan Hasil Ujian
1). Penilaian Acuan Patokan(PAP)
PAP (Criterion Referenced Evaluation) mencoba menafsirkan hasil tes yang
diperoleh siswa dengan membandingkannya dengan pembanding yang berupa patokan
atau norma tertentu. Apabila dalam suatu ujian atau tes belajar akan diselenggarakan,
maka sebagian guru ada yang berpikir “untuk dinyatakan lulus atau berhasil, sampai
seberapa jauhkah sebaiknya seorang siswa itu harus, mencapai taraf penguasaan
kompetensi, setelah ia selesai mengikuti ujian nanti”. Dengan demikian, para guru harus
mengambil keputusan mengenai taraf penguasaan kompetensi yang akan dijadikan
patokan lulus atau tidak lulus. Setelah patokan ditetapkan, maka patokan tersebut menjadi
norma yang absolut artinya tidak boleh diubah. Karena patokan tersebut biasanya
dilambangkan dengan angka, maka akan timbul suatu masalah. Yaitu apakah angka-angka
yang terletak lebih dekat dengan angka yang menjadi patokan itu. Dengan timbulnya
masalah tersebut maka guru perlu membuat keputusan mangenai pedoman penilaian.
Proses pemikiran seperti dilukiskan di atas menggambarkan suatu pendekatan yang
menggunakan pendekatan semacam ini disebut Penilaian Acuan Patokan.
3
4. Penafsiran Hasil Ujian
Dengan PAP ini, pada dasarnya penilaian dilakukan dengan membandingkan hasil
belajar siswa dengan suatu patokan yang telah ditetapakan terlebih dahulu sebelum ujian,
patokan ini bioasanya disebut “batas lulus” yang merupakan taraf penguasaan minimum.
Dalam PAP tidak diperlukan skala nilai tetapi yang diperlukan adalah persentasi
kompetensi yang dikuasai.
Hubungan antara derajat atau taraf kompetensi dengan nilai yang diberikan dapat
dilihat pada pedoman penilaian yang telah ditetapkan, misalnya seperti yang terlihat pada
tabel : 5 dihalaman berikut.
Contoh yang terdapat pada Bab V, seorang Mahasiswa yang bernama Amir mencapai
standar penguasaan kompetensi sebesar 49 %, maka dalam raportnya amir akan mendapat
nilai yang berbobot 49 dalam skala 1-10, atau Amir akan mendapat nilai 49 dalam skala 1-
100, dan jika digunakan abjad maka Amir akan mendapatkan nilai E. Dengan demikian
berarti Amir gagal atau tidak lulus. Namun apabila tingkat penguasaan kompetensinya
89%, maka Amir akan mendapat nilai yang berbobot 8,9 dalam skala 1-10, atau Amir
mendapat nilai 89 dalam skala 1-100 atau A dalam huruf. Berarti Amir lulus dengan sangat
memuaskan. Dan apabila tingkat penguasaan kompetensinya 52%, maka Amir akan
mendapat nilai yang berbobot 5,2 dalam skala 1-10 atau Amir akan mendapat nilai 52
dalam skala 100 atau dalam huruf, Ini artinya bahwa Amir lulus dengan syarat. Syarat
yang dimaksudkan ialah bahwa nilai mata pelajaran yang lain harus mengimbangi, artinya
harus mencapai nilai yang lebih tinggi dari C, agar nantinya ia akan tetap mencapai IP
komulatif yang berada dalam kedudukan “tidak gawat” dalam suatu program belajar yang
menggunakan SKS atau Sistem Kredit Semester. IP (Indeks Prestasi ) yang berarti nilai
rata-rata itu merupakan satuan nilai akhir yang menggambarkan suatu penyelesaian suatu
program belajar. Jadi dengan sendirinya ada IP semester (untuk suatu program satu
semester) dan IP komulatif/lengkap untuk stu program studi lengkap. IP ini dihitung dari
jumlah perkalian bobot nilai harga SKS dibagi jumlah harga SKS. Jika dirumuskan sebagai
berikut :
IP = (Bn x K) Keterangan
K IP = Indeks Prestasi
Bn = Bobot Nilai
K = Harga Sks
4
5. Penafsiran Hasil Ujian
Pemakaian pedoman ini sangat mudah, karena tidak perlu menggunakan perhitungan
statistik.
Tabel : 5
Pedoman Pemberian Nilai
Taraf penguasaan Nilai Arti
kompetensi
Skala Skala Huruf
0-10 0-4
85 – 100 % 8,5 - 10 4 A Lulus dengan Baik sekali
70 – 84 % 7,0 – 8,4 3 B Lulus dengan baik
55 - 69 % 5,5 – 6,9 2 C Cukup
5,0 - 54 % 5,0 - 5,4 1 D Tidak Lulus/ Lulus dengan
Syarat
00 - 49 % 0,0 - 4,9 0 E Tidak Lulus
Penggunaan PAP
PAP pada umumnya digunakan untuk menguji tingkat penguasaan bahan
pelajaran.Pengujian tingkat penguasaan bahan biasanya dilaksanakan pada pengajaran
yang berorientasi pada tujuan dan strategi belajar tuntas. Oleh karena itu nilai seorang
siswa yang ditafsirkan dengan standar mutlak, sekaligus menunjukkan tingkat penguasaan
riilnya
terhadap bahan pelajaran dan juga merupakan standar pencapaian indicator sesuai
dengan standar ketuntasan belajar.
Agar nilai yang diperoleh siswa dapat berfungsi seperti yang diharapkan, yaitu
mencerminkan tingkat penguasaan siswa, maka alat tes yang dipergunakan harus dapat
diper-tanggungjawabkan, baik dari segi kelayakan, kesahihan, maupun keterpercayaannya.
Butir-butir tes yang disusun harus sesuai dengan tujuan dan deskripsi bahan pelajaran
yang diberikan.
Kelebihan PAP, yaitu :
5
6. Penafsiran Hasil Ujian
1) Hasil PAP merupakan umpan balik yang dapat diguna-kan guru sebagai introspeksi
tentang program pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2) Hasil PAP dapat membantu guru dalam pengambilan keputusan tentang perlu atau
tidaknya penyajian ulang topik/materi tertentu.
3) Hasil PAP dapat pula membantu guru merancang pelaksanaan program remidial.
2). Penilaian Acuan Norma (PAN)
Penilaian Acuan Norma (PAN) pada dasarnya penilaian yang berusaha
membandingkan angka hasil belajar (biji) dengan suatu pembanding yang membandingkan
angka hasil belajar muncul dalam kelompok peserta ujian/testi pada saat penilaian itu
berlangsung. Berbeda dengan PAP yang mengambil dengan pembanding dari patokan atau
kriteria (sebelum ujian/pelajaran dimulai) di luar kelompok testi. Yang dimaksud di luar
kelompok adalah bahwa patokan itu berada pada derajat/tingkat/taraf tertentu dari
penguasaan kompetensi sebagaimana dikehendaki oleh tujuan-tujuan pengajaran. Sudah
cukup bagi kita bahwa kompetensi-kompetensi yang dikehendaki dikuasai oleh siswa itu
terjabar dalam tujuan pengajaran, terutama dalam Tujuan Khusus Pengajaran (TKP).
Pendekatan dalam PAN dikatakan sebagai pendekatan “apa adanya”. Karena patokan
pembanding yang dianggap sebagai “batas lulus” itu, diambil dari apa yang ada atau dari
kenyataan yang ada dalam kelompok siswa itu sendiri pada saat penilaian berlangsung.
“Apa adanya” di situ nampaknya mengandung pengertian bahwa siswa dibiarkan belajar
apa adanya juga, tanpa ada pengarahan untuk menuju pencapaian tingkat penguasaan
kompetensi dengan pendekatan PAN siswa belajar apa adanya, dan dengan pendekatan
PAP siswa belajar terarah menuju tingkat penguasaan kompetensi tertentu.
Pada dasarnya “batas lulus” itu dikaitkan dengan data statistik yang diperoleh dari
penyebarab angka dengan data statistik yang diperolah dari penyebaran skor atau biji,
yaitu skor rata-rata atau mean yang diberi lambang x dan angka simpangan baku atau
Deviasi standar (Ds). Nilai akan diberikan berdasarkan penyimpangan skor terhadap mean.
Mean merupakan patokan yang mantap untuk menentukan kedudukan biji yang
kedudukannya di sekitar mean, ia dianggap memiliki penguasaan kompetensi yang
diujikan dengan mutu rata-rata dalam kelompoknya. Angka/biji yang persis sama dengan
mean, disebut mempunyai penyimpangan 0 (nol), dan yang lebih besar disebut
6
7. Penafsiran Hasil Ujian
penyimpangan positif, dan yantg lebih kecil disebut penyimpangan negatif. Dari berbagai
penyimpangan yang ada pada sekolompok biji itulah nantinya akan dicari penyimpangan
rata-ratanya yang disebut “penyimpangan/simbangan baku”. Di samping mean, simbangan
baku ini merupakan patokan yang paling bagus untuk menetukan kedudukan sutau biji
dalam kelompok tertentu. Demikianlah, mean dan simpangan baku, keduanya merupakan
patokan yang dipakai untuk menafsirkan/menilai hasil pengukuran dari sekelompok siswa
yang mengguanakan PAN. Nilai akhir diberikan berdasarkan penyimpangan skor terhadap
mean.
Dari uraian di atas tampak adanya langkah pokok dalam kegiatan pemberian nilai,
yaitu :
1. Langkah persiapan
2. Menentukan mean
3. Menetukan simpangan baku
4. Penilaian
Berikut ini adalah uraian langkah-langkah pokok kegiatan pemberian nilai di atas :
1. Langkah persiapan
Sebagai langkah persiapan perlu dilakukan penyusunan skor-skor hasil ujian dengan
urutan dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah. Misalnya dari hasil ujian bahasa
Arab sekelompok siswa yang terdiri dari 50 anak sebagai berikut :
AA = 25 CC = 34 EB = 33 GA = 35 IB = 46
AB = 33 CD = 29 EC = 42 GB = 27 IC = 54
AC = 35 CE = 44 ED = 35 GC = 27 ID = 21
AD = 37 CF = 36 EE = 36 GD = 33 IE = 26
AE = 56 CG = 22 EF = 41 GE = 46 IF = 36
BB = 27 DA = 51 FA = 20 HA = 11 KB = 35
BC = 40 DB = 29 FB = 25 HB = 35 KC = 24
BD = 33 DF = 21 FC = 38 HC = 34 KD = 21
BE = 39 DG = 28 FD = 47 HD = 36 KE = 27
BF = 28 DH = 29 FE = 32 HE = 16 KF = 35
Dari daftar skor-skor tersebut diatas maka dapat kita susun rankingnya sebagai berikut :
7
8. Penafsiran Hasil Ujian
Tabel 6 :
Rangking hasil tes bahasa (50) testi
1. 56 11. 93 21. 35 31. 29 41. 25
2. 54 12. 38 22. 35 32. 29 42. 25
3. 51 13. 37 23. 35 33. 29 43. 24
4. 47 14. 36 24. 35 34. 28 44. 22
5. 46 15. 36 25. 34 35. 28 45. 21
6. 46 16. 36 26. 34 36. 27 46. 21
7. 44 17. 36 27. 33 37. 27 47. 21
8. 42 18. 35 28. 33 38. 27 48. 20
9. 41 19. 35 29. 33 39. 27 49. 16
10. 40 20. 35 30. 32 40. 26 50. 11
Skor-skor tersebut setelah dirangking kemudian disusun didistribusikan
frekuensinya. Ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu :
1. Apabila variabel yang dipakai tidak terlalu besar cukup dengan distribusi tunggal.
Misalnya hasil ujian 25 siswa didistribusikan seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 7 :
Distribusi Frekuensi Tunggal
Biji/angka hasil ujian (x) Turus/tally Frek (f) fx
7 IIII 5 35
6 IIII IIII 10 60
5 IIII II 7 35
4 II 2 8
3 I 1 3
0 = 25 Fx = 141
Kedua, apabila variable yang dihadapi terlalu besar, maka dapat ditempuh dengan
cara menyusun tabel distribusi frekuensi berkelas. Tidak seperti dalam distribusi frekuensi
tunggal, dalam cara ini kita dapat memperhatikan beberapa hal, yaitu:
8
9. Penafsiran Hasil Ujian
(a) Besarnya interval kelas,
(b) Banyaknya interval kelas,
(c) Titik permulaan kelas,
(d) Titik tengah interval kelas.
Besarnya interval kelas sebaiknya, seperti yang dianjurkan oleh Guidford adalah 1, 2,
3, 4, 5, 10, dan 20. Sedang banyaknya interval kelas, Guidford menganjurkan 10-15. Untuk
menentukan titik permulaan, kebanyakan oreang lebih suka menggunakan skor terendah.
Titik tengah sebenarnya dapat diletakkan secara sembarang, tetapi biasanya diletakkan
pada interval yang mempunyai frekuensi tertinggi. Untuk menyusun distribusi frekuensi
dari data-data biji yang dicantum dalam daftar rangking pada tabel 6, kita buatkan kolom-
kolomnya yang terdiri : (a)Nomor, (b) Interval kelas skor, (c)Turus/tally, dan (d)Frekuensi.
Di sebelah kanan kolom frekuensi (f) sebaiknya disisakan untuk tiga kolom lagi yang akan
digunakan bagi perhitungan selanjutnya. Apabila pembuatan kolom-kolom ini selesai,
setelah intervalnya, kita mulai menulis interval kelas itu dari bawah dengan titik
permulaan skor terendah samapi dengan skor tertinggi. Setelah itu baru kita hitumng
frekuensi masing-masing kelas. Setelah jadi. Kita dapat melihat seperti tabel : 8 berikut ini
Tabel : 8
Distribusi Frekuensi
No. Interval Kelas Turus/Tally Frekuensi
1. 56-60 I 1
2. 51-55 II 2
3. 46-50 III 3
4. 41-45 IIII 3
5. 36-40 IIII III 8
6. 31-35 IIII IIII III 13
7. 26-30 IIII IIII 10
8. 21-25 IIII II 7
9. 16-20 II 2
10. 11-15 I 1
9
10. Penafsiran Hasil Ujian
Bagian sebelah kolom (f) yang disisakan, kita bagi menjadi tiga kolom, masing-masing
berurutan untuk simpangan atau deviasi dugaan (d), hasil perkalian f dan d (fd), dan skor
akhir untuk hasil perkalian f dan d2 (fd 2). Setelah pengisian kolom-kolom itu terselesaikan
semua (lihat tabel berikut) data-data dalam tabel itu sudah siap digunakan untuk mencari
mean dan simpangan bakunya.
Tabel : 9
Distribusi dan perhitungan d, fd, dan fd2
No. Interval Kelas Turus/Tally Frekuensi Deviasi Hasil f x d Hasil f x d2 (fd2)
(d)
1. 56 - 60 I 1 5 5 25
2. 51 - 55 II 2 4 8 32
3. 46 - 50 III 3 3 9 27
4. 41 - 45 IIII 3 2 6 12
5. 36 - 40 IIII III 8 1 8 8
6. 31 - 35 IIII IIII III 13 0 0 0
7. 26 - 30 IIII IIII 10 1 -10 10
8. 21 - 25 IIII II 7 2 -14 28
9. 16 - 20 II 2 3 -6 18
10. 11 - 15 I 1 4 -4 16
2. Menentukan Mean atau Rata-rata
Mencari mean dari data-data yang disusun dalam distribusi tunggal menggunakan
rumus sebagai berikut :
X = fX Keterangan :
n n = jumlah populasi yang besarnya sama dengan besar jumlah frekuensi
misalnya kita akan mencari mean dari data-data yang termuat dalam tabel 7, maka dapat
dihitung sebagai berikut :
X = fX = 141 = 5,64
n 25
10
11. Penafsiran Hasil Ujian
Apabila mean itu dicari dari data-data yang berdistribusi berkelas, maka digunakan rumus
sebagai berikut :
X = Xo + i ( fd )
n
Keterangan :
X = mean
d = simpangan dugaan
Xo = mean dugaan yang biasanya terletak pada titik dengan interval yang f-nya terbesar
I = besar interval
n = jumlah populasi
dengan menggunakan rumus di atas maka mean dapat ditemukan sebagai berikut :
X = Xo + i ( fd )
n
= 33 + 5 (20)
50
= 33 + 0,20
= 33,20
3. Menentukan simpangan Baku/ Deviasi Standard
Deviasi standard dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Ds = i √∑ fd2 (fd)2 Atau dengan rumus berikut: SD = i√∑ fx 1 2 (∑ f x 1 )2
n n n n
Apabila kita hendak mencari simpangan baku dari data-data pada tabel 9 maka
dengan menggunakan rumus-rumus tersebut di atas maka akan diperoleh angka sebagai
berikut :
Ds = i √∑ fd2 (fd)2 Atau SD = i√∑ fx 2 (∑ f x )2
n n n n
= 5 x 1,88 = 5 x 1,88
= 9,38 = 9,38
11
12. Penafsiran Hasil Ujian
4. Penilaian
Penilaian atau pemberian nilai diartikan juga sebagai penafsiran atau pemberian
makna/arti. Sejauh proses yang sudah kita tempuh, kita masih belum memperoleh nilai,
tetapi masih terbatas pada skor atau sekelompok skor. Angka 56 yang diperoleh AE belum
memberikan arti apa-apa sebelum diberi makna/arti. Kegiatan pemberian arti terhadap
angka 56 ini tidak lain adalah merupakan usaha membandingkan angka 56 itu dengan
angka pembanding tertentu.
Nilai diberikan berdasarkan angka penyimpangan skor terhadap mean, misalnya
dengan menggunakan pedoman sebagai berikut :
Pedoman 1 :
Tabel : 10
Batas daerah dalam kurva Nilai %
Lebih dari X + 1, 50 s A 6,68
Antara X + 0,50 s dan X + 1,50 S B 24,17
Antara X - 0,50 s dan X + 1,50 s C 38,30
Antara X - 0,50 s dan X - 0,50 s D 24,17
Kurang dari X - 0,50 s E 6,68
Keterangan :
X = angka rata-rata
S = simpangan baku
penghitungan Skala 0 - 10
X + 2,25 s 10
X + 1,75 s 9
X + 1,25 s 8
X + 0,75 s 7
X + 0,25 s 6
X – 0,25 s 5
X – 0,75 s 4
X – 1,25 s 3
X – 1,75 s 2
12
15. Penafsiran Hasil Ujian
BAB III
KESIMPULAN
Pengukuran tingkat pencapaian belajar mahasiswa dan penentuan standar nilai
(grading) dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan Penilaian Acuan Norma
(PAN) atau norm-referenced methods dan Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau criterion-
referenced methods, dimana keduanya memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing.
Untuk itu pendidik diharapkan mampu memilih standar penilaian apa yang akan
digunakan disesuaikan dengan tujuan dari ujian tersebut. Pemilihan pendekatan yang
kurang tepat bisa berdampak kurang baik bagi peserta didik, pendidik dan institusi
pendidikan.
15
16. Penafsiran Hasil Ujian
DAFTAR PUSTAKA
Djalal, Fachruddin dkk,. 1991/1992. “Penilaian dalam pengajaran Bahasa Arab”.
Nurgiyastoro, Burhan,. 1998. “Evaluasi Pendidikan dan penerapannya dalam
pengajaran Bahasa Indonesia”.
16