Makalah ini membahas tentang proses terjadinya manusia menurut Al-Quran dan tugas manusia sebagai khalifah di bumi. Ia menjelaskan bahwa manusia diciptakan melalui proses dari nutfah, 'alaqah, hingga menjadi daging, dan mengutip pendapat ahli kedokteran bahwa penjelasan Al-Quran selaras dengan ilmu pengetahuan modern. Makalah ini juga menjelaskan bahwa ayat Al-Baqar
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Makalah manusia dan tugasnya
1. ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia diciptakan untuk menjadi Khalifah fil Ard (Pemimpin dimuka
bumi ini). Oleh karenanya, sudah selayaknya manusia memperbagus amal
kebajikan dan berusaha menjadi yang terbaik serta bermanfaat bagi orang lain.
Bahwa dalam menjadi khalifah tentu banyak ujian di alam dunia ini.
Keberhasilan dalam menghadapi ujian tentu tergantung dari pribadi masing-
masing. Apabila berhasil melalui ujian tentu Allah SWT janjikan di Jannah-
Nya. Diangkat derajatnya setelah mengarungi ujian dari Sang Empunya Hidup
(Mudjadi, 2010).
Lebih lanjut dicontohkan layaknya makhluk Allah SWT berupa kayu
yang diuji oleh manusia. Banyak kayu yang tidak teruji, berada dilumpur yang
kotor, dipotong untuk kayu bakar, dibakar karena tidak berguna atau lapuk,
atau bahkan dibuang karena tidak bermanfaat. Sebaliknya kayu yang teruji,
ditempa, dibentuk dengan aturan yang ditetapkan manusia. Maka kayu
tersebut akan menjadi kursi, meja, meubelir yang bagus untuk selanjutnya
memiliki nilai jual yang tinggi. Layaknya barang terbaik, tentunya si empunya
barang akan menempatkannya di tempat yang baik, rumah yang meewah dan
bagus, dan tentu akan diteempatkan di ruangan bagian depan.
Sebagai manusia, hamba Sang Khalik, tentu perintah Allah SWT harus
kita laksanakan. Dan teentu tak luput dari ujian dari Allah SWT. Bagi orang
yang bersungguh-sungguh pastilah dunia ini tidak akan menyusahkan atau
akan mengatakan bahwa dunia itu sempit. Mereka berusaha seoptimal
mungkin menggapai ridho-Nya, menyadari bahwa dunia adalah tempat
berperih, tempat berjuang dan tempat yang tidak mengenakkan (sebentar).
Ada tempat kesempurnaan yang telah Sang Maha Janjikan. Mereka itulah
hamba Allah SWT yang mengikhlaskan diri akan hidupnya yang sebentar ini
untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT dengan beribadah dan selalu
berusaha dalam jalan kebaikan.
2. ii
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka rumusan dalam makalah ini yaitu ;
1. Bagaimana proses terjadinya manusia?
2. Apa isi kandungan ayat-ayat Alquran tentang manusia dan tugasnya
yang terdapat dalam Qur’an surat Al-Baqarah?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan
makalah ini yaitu ;
1. Untuk mengetahui proses terjadinya manusia.
2. Untuk mengetahui isi kandungan ayat-ayat Alquran tentang manusia
dan tugasnya yang terdapat dalam surat Al-Baqarah.
3. Sebagai tugas mata pelajaran PAI.
3. ii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Terjadinya Manusia
Dapat kita ketahui bahwa proses terjadinya manusia menurut Al-
Qur’an Surat Al-Mu’minun yaitu sebagai berikut:
1. Nuthfah adalah hasil pertemuan antara satu sel atau lebih dari sperma laki-
laki yang memancar dan ovum atau sel telur dirahim perempuan. Menurut
ilmu kedokteran, dari ribuan sel mani yang dipancarkan biasanya hanya
satu sel yang mampu menerobos dan bertemu dengan ovum. Jika sel yang
berhasil bertemu dengan ovum itu lebih dari satu, maka akan terjadi bayi
kembar. Para ulama’ dahulu memaknai ‘alaqah sebagai segumpal darah,
tetapi penelitan ilmiah yang dilakuakan cenderung mengartikan al-‘alaq
sebagai sesuatau yang bergantung atau menempel didinding rahim.
Menurut para pakar embriologi, sesudah terjadi pembuahan yaitu
bertemunya sperma dan ovum dalam rahim, membentuk nutfah, kemudian
terjadi proses dimana nutfah membelah diri menjadi dua, empat dan
seterusnya. Dan kemudian bergerak menuju dinding rahim, dan pada
akihrnya menempel atau bergantung disana, inilah yang disebut ‘alaqah
dalam Al-Qur’an. Dalam fase ini menurut para pakar embriologi sama
sekali belum ditemukan unsur darah, karena itu tidak tepat menurut
mereka mengartikan ‘alaqah dengan segumpal darah.
2. Mudgah yang dimaksud dalam ayat ini adalah ‘alaqah yang berubah
bentuknya pada fase berikutnya menjadi segumpal daging. Kata mudgah
terulang dua kali dalam Al-Qur’an. Al Qur’an satu satunya kitab suci yang
menjelaskan secara rinci tetang proses kejadian manusia, ketika Al Qur’an
diterima oleh nabi Muhammad SAW bias dipastikan bahwa ilmu
ginekologi (ilmu kandungan) tidak semaju sekarang, pengetahuan mereka
pada saat itu berkaitan dengan reproduksi manusia sangatlah terbatas,
tidak ada alat yang dapat meneropong kedalam rahim.
4. ii
Beberapa ahli kandungan menyebutkan bahwa ilmu kandungan
modern selaras dengan apa yang dijelaskan didalam Al qur’an, dan ini satu-
satunya sumber agama yang menjelaskan tentang prose situ, sebut saja Keith
Moor.
Inilah doktor ahli kandungan nomor satu di dunia, doktor
berkebangsaan Kanada, Keith Moore. Dia memiliki sebuah buku yang
diterjemahkan ke dalam delapan bahasa; dipelajari di sebagian besar
universitas-universitas di dunia. Dia menyampaikan pidato dengan tema
“Keselarasan Ilmu Kandungan dengan Apa yang Terdapat dalam Al-Qur’an
dan As-Sunnah” di Universitas Al-Malik Faishal. Dia berkata, “Sungguh ilmu
pengetahuan ini, yang terdapat dalam Al-Qur’an, membuktikan kepada saya
bahwa Al-Qur’an yang dibawa oleh Muhammad datang dari sisi Allah,
sebagaimana juga membuktikan bahwa Muhammad adalah seorang rasul yang
diutus oleh Allah.”
Dia juga berkata dalam pidatonya, “Manusia ketika pertama kali
diciptakan dalam perut ibunya berbentuk segumpal darah. Kemudian setelah
itu ciptaannya meningkat menjadi segumpal daging. Kemudian berubah
menjadi tulang-belulang. Dan kemudian dibungkus dengan daging.” Dan
katanya, “Semua yang kami dapatkan dalam penelitian-penelitian kami, kami
mendapatkannya tertera dalam Al-Qur’an.”
Seorang doktor lain berkebangsaan Amerika, profesor dalam bidang
ilmu kandungan, berkata pada muktamar yang diselenggarakan oleh Kerajaan
Saudi Arabia di Riyadh, “Nash-nash Al-Qur’an memaparkan rincian yang
lengkap tentang proses pertumbuhan manusia, dimulai dari tahap tetesan mani
sampai pada tahap pertumbuhan menjadi tulang dan tubuh.” Dan katanya,
“Belum ada dalam sejarah manusia, ditemukan paparan tentang peroses
pertumbuhan manusia yang gamblang seperti ini.”
5. ii
B. Ayat-ayat Al Qur’an Tentang Manusia dan Tugasnya
1. Qur'an Surat Al-Baqarah Aya 30
a. Arti surat Al-Baqarah ayat 30
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat, “ Aku hendak menjadikan khalifah*) di bumi “ Mereka
berkata, “ Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak
dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-
Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “ Sungguh, Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”
*) Khalifah bermakna pengganti, pemimpin atau penguasa
b. Kandungan Ayat
Kandungan Al-Qur’an Surat Al Baqarah ayat 30 adalah :
1) Allah mengabarkan kepada Malaikat tentang rencananya
menciptakan makhluk yang dinamakan manusia menjadi khalifah
di bumi.
2) Para Malaikat ingin mengetahui secara pasti dengan mengajukan
pertanyaan “ Apakah Allah akan menciptakan makhluk di bumi
yang akan berbuat kerusakan dan pertumpahan darah?” Padahal
mereka (Para Malaikat ) merupakan makhluk yang senantiasa
bertasbih, menyucikan Allah, mentaati perintah-Nya dan tidak
mendurhakai-Nya.
3) Ketidak tahuan para Malaikat dan kekhawatirannya setelah
mendapatkan penjelasan dari Allah, bahwa Allah lebih mengetahui
dari apa yang telah di ketahui para Malaikat.
6. ii
c. Penjelasan Ayat
Qur’an surat Al Baqarah adalah surat yang ke 2 terdiri atas 286
ayat diturunkan di Madinah yang sebagian besar diturunkan pada
permulaan tahun Hijriyah, kecuali ayat ke 281 diturunkan di Mina
pada Hajji Wada’ (Haji Nabi Muhammad yang terakhir).
Surat Al Baqarah termasuk golongan ayat-ayat Madaniyyah,
merupakan surat yang terpanjang diantara surat-surat yang ada dalam
Al Qur’an, dan di dalamnya terdapat pula ayat yang paling panjang
yaitu ayat yang ke 282. Dinamakan “Al Baqarah” yang berarti “ sapi
betina” karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi
betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Isra’il (lihat ayat yang ke
67 s/d 74), dimana dijelaskan bagaimana watak orang Yahudi pada
umumnya.
Pada ayat ke 30 dalam surat ini menjelaskan kedudukan
manusia sebagai khalifah di muka bumi yaitu manusia diberi tugas
untuk memelihara dan melestarikan alam, menggali, mengelola, dan
mengolah kekayaan alam untuk dimanfaatkan demi kesejahteraan
segenap manusia dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.
Untuk mewujudkan tugas yang mulia tersebut, manusia selama
hidup di dunia diwajibkan meningkatkan kemampuannya baik fisik
maupun rohaninya kearah yang lebih maju baik dalam bidang ilmu
pengetahuan maupun teknologi.
Dalam menjalankan tugas hidupnya manusia diharuskan
menjauhi sifat-sifat yang buruk yang menjadi penyebab kerusakan tata
hubungan antara manusia seperti pertumpahan darah maupun
kerusakan alam. Oleh karena itu senantiasa manusia dianjurkan selalu
ingat kepada Allah dengan berzikir, bertasbih, dan selalu menjalankan
perintah-perintah-Nya dan menjahui segala larangan-larangan-Nya.
2. Contoh Perilaku Yang Menggambarkan Q.S. Al-Baqarah ayat 30
a. Senantiasa berbakti kepada Allah swt. dengan menaati perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya.
b. Selalu Menjunjung tinggi perdamaian dan persaudaraan.
7. ii
c. Selalu Menjaga dan melestarikan bumi dari kehidupan yang dapat
merusak penghuninya.
d. Selalu berkeinginan untuk meraih kehidupan yang lebih maju dengan
cara yang baik dan benar.
3. Peranan Manusia Sebagai Khalifah
Ketika memerankan fungsinya sebagai khalifah Allah di muka
bumi, ada dua peranan penting yang diamanahkan dan dilaksanakan
manusia sampai hari kiamat. Pertama, memakmurkan bumi (al ‘imarah).
Kedua, memelihara bumi dari upaya-upaya perusakan yang datang dari
pihak manapun (ar ri’ayah).
a. Memakmurkan Bumi. Manusia mempunyai kewajiban kolektif yang
dibebankan Allah SWT. Manusia harus mengeksplorasi kekayaan
bumi bagi kemanfaatan seluas-luasnya umat manusia. Maka
sepatutnyalah hasil eksplorasi itu dapat dinikmati secara adil dan
merata, dengan tetap menjaga kekayaan agar tidak punah. Sehingga
generasi selanjutnya dapat melanjutkan eksplorasi itu.
b. Memelihara Bumi. Melihara bumi dalam arti luas termasuk juga
memelihara akidah dan akhlak manusianya sebagai SDM (sumber
daya manusia). Memelihara dari kebiasaan jahiliyah, yaitu merusak
dan menghancurkan alam demi kepentingan sesaat. Karena sumber
daya manusia yang rusak akan sangata potensial merusak alam. Oleh
karena itu, hal semacam itu perlu dihindari. Allah menciptakan alam
semesta ini tidak sia-sia. Penciptaan manusia mempunyai tujuan yang
jelas, yakni dijadikan sebagai khalifah atau penguasa (pengatur) bumi.
Maksudnya, manusia diciptakan oleh Allah agar memakmurkan
kehidupan di bumi sesuai dengan petunjukNya. Petunjuk yang
dimaksud adalah agama (Islam).
Mengapa Allah memerintahkan umat nabi Muhammad SAW untuk
memelihara bumi dari kerusakan? Karena sesungguhnya manusia lebih
banyak yang membangkang dibanding yang benar-benar berbuat shaleh
sehingga manusia akan cenderung untuk berbuat kerusakan, hal ini sudah
terjadi pada masa nabi – nabi sebelum nabi Muhammad SAW dimana
8. ii
umat para nabi tersebut lebih senang berbuat kerusakan dari pada berbuat
kebaikan, misalnya saja kaum bani Israil. Sebagai seorang muslim dan
hamba Allah yang taat tentu kita akan menjalankan fungsi sebagai khalifah
dimuka bumi dengan tidak melakukan pengrusakan terhadap Alam yang
diciptakan oleh Allah SWT karena sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.
9. ii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk sempurna yang
memiliki dua tugas, yaitu sebagai khalifah di bumi. Khalifah artinya seseorang
yang dijadikan pengganti atau sesesorang yang diberi wewenang untuk
bertindak sebagai pengatur atau wakil Allah SWT. Fungsi khalifah di bumi
yaitu menjadi pemimpin, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang orang lain
dalam upaya mencari ridha Allah SWT. Memelihara, memakmurkan,
melestarikan alam, mengambil manfaatnya, menggali, mengelola alam demi
terwujudnya dan kesejahteraan segenap umat manusia.
Ayat-ayat Al Qur’an tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di
bumi yaitu salah satunya terdapat dalam Qur'an Surat Al-Baqarah Aya 30
yang artinya an (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, “
Aku hendak menjadikan khalifah*) di bumi “ Mereka berkata, “ Apakah
Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di
sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia
berfirman, “ Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”
B. Saran
Demikianlah makalah yang telah penulis sampaikan, semoga
bermanfaat bagi semuapembaca. Penulis menyadari bahwa ini jauh dari
sempurna. oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar penulis dapat menghasilkan karya yang lebih baik.
Semua hal yang baik dilakukan dan hal-hal yang jelek ditinggalkan
untuk menunjukkan ketaatannya kepada Allah SWT agar hidup di alam dunia
mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan yang diridhoi Allah SWT.
10. ii
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim. T, Darsono. H, 2008. Al-Qur’an dan Hadits. Solo : PT. Tiga Serangkai
Putra Mandiri.
Departemen Agama, 2009. Alqur’an dan Tafsirnya. Jakarta : CV. Duta Grafika.
MAN 3 Malang, Proses Terjadinya Manusia. www.man3malang.com
Margiono, dkk, Pendidikan Agama Islam 1, Jakarta: Yudhistira, 2007, h.12
Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari (16),
Jakarta:Pustaka Azzam, 2009, h.248-249
http://netraliz.blogspot.com/2017/02/ayat-ayat-al-quran-tentang-manusia-dan-
tugasnya-sebagai-khalifah-di-bumi.html
http://astiepd.blogspot.com/2016/01/makalah-aqidah-akhlak-manusia-
dan_96.html
http://cintailmuku1.blogspot.com/2011/12/qs-nahl-78-anugerah-allah-kepada.html
11. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3
A. Proses Terjadinya Manusia ................................................................. 3
B. Ayat-ayat Alqur’an tentang Manusia dan Tugasnya ........................... 5
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 9
A. Kesimpulan .......................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10
12. ii
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, Penulis memanjatkan puji
syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunia-Nya yang telah
dilimpahkan, taufiq dan hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah
diberikan sehingga penyusunan makalahyang berjudul “Ayat – ayat Al-Quran
Tentang Manusia dan Tugasnya” ini dapat terselesaikan.
Shalawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang
pembawa risalah kebenaran yakni baginda Muhammad SAW, keluarga dan
sahabat-sahabat, serta para pengikutnya, dan Semoga syafa’atnya selalu menyertai
kehidupan ini.
Makalah ini berisi ulasan-ulasan yang membahas tentang Kajian
mengenai ayat-ayat Al-Quran tentang manusia dan tugasnya serta peranan
manusia dibumi ini.
Setitik harapan dari kami sebagai penulis, semoga makalah ini dapat
bermanfaat serta bisa menjadi wacana yang berguna. Penulis menyadari
keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk itu, penulis mengharapkan dan
menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah berikutnya.
Banjarsari, Agustus 2018