SlideShare a Scribd company logo
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat 
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Struktur Bunga ini. 
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Tumbuhan . 
Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari beberapa pihak 
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu. Untuk itu kami 
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga 
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. 
Kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan makalah 
ini untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Namun kami menyadari 
bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami mengharapkan 
kritik dan saran dari pembaca makalah ini demi kesempurnaan makalah 
selanjutnya. 
1
DAFTAR ISI 
Kata Pengantar .................................................................................... 
Daftar isi .................................................................................... 
BAB I Pendahuluan .................................................................................... 
A. Latar belakang .................................................................................... 
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 
C. Maksud dan Tujuan .................................................................................... 
BAB II Pembahasan .................................................................................... 
“ Struktur Bunga ” 
BAB III Penutup .................................................................................... 
A. Kesimpulan .......................................................................................... 
B. Saran ......................................................................................... 
Daftar Pustaka .................................................................................... 
2
BAB 1 
PENDAHULUAN 
3 
A. Latar Belakang 
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae. Masalah 
homologi dan evolusi morfologi bunga diteliti oleh Wolff dan goethe pada abad 18 dan 
19. Para peneliti lain menyatakan bahwa organ bunga merupakan turunan langsung dari 
helaian daun. Dan pendapat sekarang daun dan batang merupakan unit tunggal disebut 
shoot. 
Bunga terdiri atas aksis (sumbu), dan muncul organ bunga. Bagian sumbu yang 
mempunyai ruas (internodus) terdapat tangkai bunag yang disebut pedisel. Bunga 
mempunyai macam organ. 
Pada makalah ini, diharapkan dapat menjelaskan berbagai bagian bunga, 
perkembangbiakan dan mengetahui berbagai tipe kantong embrio. 
B. Rumusan Masalah 
1.Apa yang di maksud dengan bunga ? 
2.Tentang Struktur bunga ! 
3. Apa saja bagian – bagian dari bunga? 
4. Apa fungsi bunga? 
5.Bagaimana klasifikasi bunga ? 
6. Bagaimana perkembangan dan pembentukan pada bunga? 
C. Tujuan 
1. Untuk mengetahui pengertian bunga serta strukturnya 
2. Untuk mengetahui bagian-bagian bunga serta fungsinya 
3. Untuk mengtahui klasifikasi bunga 
4. Untuk mengetahui perkembangan dan pembentukan bunga
BAB II 
PEMBAHASAN 
4 
A. Pengertian Bunga 
Bunga atau kembang (bahasa Latin: flos) adalah alat reproduksi seksual pada tumbuhan 
berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). 
Pada bunga terdapat organ reproduksi, yaitu benang sari dan putik. 
Bunga dapat muncul secara tunggal maupun bersama-sama dalam satu rangkaian. Bunga 
yang muncul secara bersama-sama disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. 
Pada beberapa spesies, bunga majemuk dapat dianggap awam sebagai bunga (tunggal), 
misalnya pada Anthurium dan bunga matahari. Satuan bunga yang menyusun bunga 
majemuk disebut floret. 
Secara botani, bunga adalah bagian tanaman untuk 
menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah 
pembuahan, bunga akan berkembang lebih lanjut membentuk buah. Pada tumbuhan 
berbunga, buah adalah struktur yang membawa dan melindungi biji. 
Bunga adalah daun dan batang di sekitarnya yang termodifikasi. Modifikasi ini 
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh 
sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan 
secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, 
seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat 
bagianBunga:Pembentukan bunga). 
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri 
suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasarsimetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk 
bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak 
dijumpai.
Tumbuhan Crateva religiosa berbunga sempurna: memiliki stamen dan pistillum. 
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina 
(putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga 
banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua 
bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai 
berikut: 
 Kelopak bunga atau calyx; 
 Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat 
berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu 
proses penyerbukan; 
 Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa 
Yunani andros oikia: rumah pria) berupabenang sari; 
 Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa 
Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik. 
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya 
terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlahbakal biji (ovulum, jamak ovula) 
yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala 
putik atau stigmauntuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai 
putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah. 
5
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur 
tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat 
bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan 
yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga 
dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 
organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau 
kelipatannya. 
6 
B. Struktur Bunga 
Secara anatomi, daun mahkota dan daun kelopak mempunyai struktur yang sama yaitu 
terdapat sel-sel parenkimatis. Parenkim ini juga disebut mesofil. Parenkim ini terletak di 
antara epidermis atas dan bawah. Daun kelopak umumnya mempunyai struktur 
sederhana. Epidermis daun kalopak pada bagian luarnya dilapisi kutin, stomata, dan 
trikomata. Seperti struktur pada daun. Sel-sel daun kelopak ini juga mengandung 
klorofil. Struktur daun mahkota sel-selnya mempunyai satu atau banyak berkas 
pengangkut yang kecil-kecil. Daun mahkota mempunyai epidermis berbentuk khusus, 
yaitu berupa tonjolan yang disebut papila dan dilapisi kutikula. 
Sementara itu, benang sari dan putik mempunyai struktur sangat berbeda. Secara umum, 
benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan 
dasar, yaitu sel-sel parenkimatis yang mempunyai vakuola tanpa ruang antarsel. Pada 
epidermis tangkai sari terdapat kutikula, trikomata, atau mungkin juga stomata. 
Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks, terdiri atas dinding yang berlapis-lapis, 
dan di bagian terdalam terdapat lokulus (ruang sari) yang berisi butir-butir serbuk sari. 
Jumlah lapisan dinding kepala sari untuk setiap jenis tumbuhan berbeda.
Kepala sari mempunyai beberapa lapisan dinding sebagai berikut. 
1. Epidermis adalah lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel. Epidermis 
menjadi memipih dan membentuk papila pada kepala sari yang masak 
dan berfungsi sebagai pelindung epidermis. 
2. Endotesium adalah lapisan yang terletak di sebelah dalam epidermis. 
3. Lapisan tengah adalah lapisan yang terletak di sebelah dalam endotesium dan 
terdiri dari 2–3 lapis sel atau lebih tergantung jenis tumbuhannya. 
4. Tapetum adalah dinding terdalam dari antera dan berkembang mencapai 
maksimum pada saat terbentuk serbuk sari tetrad. 
Bagian perhiasan bunga (mahkota dan kelopak) pada tanaman Dicotyledoneae biasanya 
berjumlah 2, 4, 5, atau kelipatannya, sedangkan pada tumbuhan 
Monocotyledoneae berjumlah 3 atau kelipatannya. Perhatikan Gambar 2. dan 3. 
7
Gambar 2. Bunga tumbuhan dikotil 
Gambar 3. Bunga tumbuhan monokotil. 
8
9 
C. Bagian – Bagian Bunga 
Bunga terdiri dari bagian steril dan fertil. Bagian steril terdiri dari ibu tangkai bunga 
(pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptacle), daun 
pelindung (brachtea), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga. Perhiasan bunga 
terdiri dari daun kelopak (sepal) dan daun mahkota (petal). Perhatikan Gambar 1. 
Bagian bunga fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan makrosporofil 
sebagai putik (pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya. Cobalah cermati 
penjelasan berikut ini agar Anda lebih mengetahui bagian bagian bunga. 
1) Tangkai induk atau ibu tangkai bunga (rachis, pedunculus, pedunculus communis) 
merupakan aksis perbungaan sebagai lanjutan dari batang atau cabang. 
2) Tangkai bunga (pedicellus) merupakan cabang terakhir yang mendukung bunga. 
3) Dasar bunga (receptacle) merupakan ujung tangkai bunga sebagai tempat bertumpunya 
bagian-bagian bunga yang lain (batang).
4) Daun pelindung (brachtea) merupakan daun terakhir yang di ketiaknya tumbuh bunga. 
5) Daun tangkai (brachteola) merupakan daun pelindung yang letaknya di pangkal 
tangkai bunga. 
6) Daun kelopak (sepal) merupakan daun perhiasan bunga yang paling pangkal, 
umumnya berwarna hijau dan berkelompok membentuk kelopak bunga (calyx). 
7) Daun mahkota atau daun tajuk (petal) merupakan daun perhiasan bunga yang 
berwarna-warni. Daun mahkota ini berkelompok membentuk mahkota bunga (corolla). 
8) Benang sari (stamen) adalah daun fertil yang terdiri dari kepala sari (anthera), berisi 
serbuk sari (polen), tangkai sari (filamen), dan pendukung kepala sari. 
9) Daun buah (carpell) adalah daun fertil pendukung makrospora berupa bakal biji 
(ovalum) yang secara kolektif membentuk putik (pistill). 
10 
D. Fungsi Bunga 
Fungsi biologi bunga adalah organ seksual, sebagai wadah menyatunya gamet jantan 
(mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Bahwa bunga adalah 
analog dengan organ seksual pada hewan baru disadari secara ilmiah pada abad ke-17 
di Eropa. 
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi sebagai pemikat hewan 
pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma 
yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan. 
Bunga juga dapat dianggap sebagai organ untuk bertahan pada kondisi kurang 
menguntungkan bagi pertumbuhan. Sejumlah tumbuhan akan segera membentuk 
bunga apabila mengalami kekurangan air atau suhu rendah. Contoh yang paling 
dikenal adalah bunga kertas Bougainvillea. Bunga mengurangi metabolisme dan 
apabila tumbuhan mati, biji diharapkan telah terbentuk sebagai usaha sintasan 
(survival). 
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni sehingga 
memiliki arti kultural. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan 
sebagai tanaman hias.
Proses ini diistilahkan sebagai pembungaan. Banyak bunga bergantung kepada angin 
untuk Fungsi bunga ialah untuk menjadi perantara bagi penyatuan gamet jantan dan 
gamet betina. menggerakkan benang sari antara bunga-bunga spesies yang sama. Ada 
juga yang bergantung kepada hewan, khususnya serangga. 
Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan maka pada bunga terdapat sifat-sifat 
yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan fungsinya sebagai penghasil 
alat perkembangbiakan. Pada umumnya, bunga mempunyai sifat-sifat seperti berikut. 
1. Mempunyai warna menarik. 
2. Biasanya berbau harum. 
3. Bentuknya bermacam-macam. 
4. Biasanya mengandung madu. 
11 
E. Klasifikasi Bunga 
Banyak parameter berbeda yang digunakan dalam klasifikasi bunga diantaranya 
dengan melihat anatomi pada susunan bunga yang dikenal dengan nama 
morfologi bunga. 
Berdasarkan klasifikasi mahkota bunga 
1.Sympetalous – bunga yang masuk dalam grup ini memiliki kelopak 
bunga yang menempel, baik sebagian ataupun seluruhnya. 
2.Polypetalous – bunga yang masuk dalam grup ini memiliki kelopak bunga 
yang terpisah. 
3.Actinomorphic - bunga yang datang dalam grup ini memiliki karakteristik 
radial simetri. Bunga dapat dibagi menjadi dua bagian identik sepanjang 
poros imajiner apapun melalui pusat. Ini adalah lanjutan diklasifikasikan
sebagai saluran berbentuk, berbentuk tabung dan berbentuk lonceng (sempit 
daripada berbentuk tabung, yang berbentuk seperti lonceng). 
4.Zygomorphic - menampilkan bunga simetri bilateral. Bunganya berbibir 
dua, bibir atas merupakan gabungan dua kelopak, dan bibir bawah gabungan 
tiga kelopak. 
12 
Berdasarkan klasifikasi posisi 
1.Terminal - Dalam grup ini, bunga atau kelompok bunga muncul pada 
ujung sumbu atau cabang, seperti Magnolia grandiflora (Magnolia selatan) 
dan Nerium oleander. 
2.Axillary - bunga atau kelompok bunga yang dibawa di persimpangan dari 
batang atau poros dan daun, seperti Catharanthus roseus (periwinkle), 
Callicarpa mericana (beautyberry), dan kembang sepatu rosa-sinensis 
(bunga raya) 
Berdasarkan klasifikasi Cabang dan Susunan Bunga 
1.Tunggal - Dalam grup ini, satu bunga hadir di ujung gagang bunga, 
tangkai yang panjang atau cabang dari sumbu utama tanaman. Contohnya 
seperti tulip dan Magnolia grandiflora (selatan magnolia). 
2.Cluster - Dalam hal ini, tiga atau lebih bunga berkumpul bersama-sama 
dalam formasi sederhana atau dengan cara bercabang. Contohnya adalah 
Ligustrum japonicum (ligustrum), Pentas spp. (Pentas), Mangifera indica 
(mango), Pyracantha coccinea (firethorn), dan Dianthus barbatus (sweet 
William). 
3.Inflorescence (susunan bunga) - istilah umum yang digunakan untuk 
rangkaian bunga atau kelompok bunga . Ada bermacam-macam tampilan di 
antara berbagai jenis bunga, tapi tetap beberapa karakteristik yang sama 
untuk jenis tertentu dan mereka sangat berguna dalam identifikasi spesies. 
Mereka diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam jenis racemose dan jenis 
cymose.
* a. Racemose Inflorescences – Susunan bunga terus tumbuh pada 
bagian poros bunga , bunga yang lebih tua akan berada di paling bawa 
dan bunga terbaru tumbuh di ujung atau pangkal. 
b. Cymose Inflorescences - Pengembangan bunga berhenti 
bertumbuh pada saat tiba di pangkal sumbu bunga. Bunga tertua 
berada diujung atas dan bunga yang lebih muda berada lebih 
rendah. Sekali bunga pertama terbuka maka panjang poros bunga 
pun akan terhenti, sehingga susunan bunga ini disebut susunan bunga 
tetap. 
Berdasarkan klasifikasi mekarnya bunga : 
1. Annual Flowers (Berbunga satu tahun sekali). 
2. Biennial Flowers (Berbunga dua kali dalam setahun) 
F. Perkembangan Anatomi Bunga 
1.Pembentukan Endosperm dan Embrio 
Endosperm adalah cadangan makanan untuk embrio. Embrio adalah calon tumbuhan 
muda. Proses pembentukan endosperm dan embrio meliputi proses fertilisasi atau 
pembuahan yang dapat terjadi setelah proses polinasi atau penyerbukan. Polinasi adalah 
peristiwa menempelnya butir serbuk sari di atas kepala putik. Polinasi tidak selalu di 
ikuti dengan proses fertilisasi. 
Fertilisasi dapat terjadi jika: (a) butir serbuk sari dan kepala putik berasal dari jenis 
yang sama, dan (b) butir serbuk sari dan kepala putik sama-sama dalam keadaan masak, 
siap untuk fertisasi. 
13
2.Pembuahan 
Butir serbuk sari berkecambah menghasilkan buluh serbuk sari pada stigma. Di dalam 
buluh serbuk terdapat dua gamet jantan yang menembus stilus dan mencapai ovulum. 
Pada kebanyakan tumbuhan, buluh serbuk sari memantak ke dalam ovulum melalui 
mikropil. 
Pada beberapa tumbuhan buluh serbuk sari memantak melalui khalaza, dan disebut 
khalazogami. Sifat ini terjadi pada Casurina dan spesies dari Pistacia. Setelah masuk ke 
dalam ovulum , butir serbuk sari memantak ke dalam kantong embrio melalui sinergid. 
Dengan adanya pemantakan buluh serbuk sari, biasanya satu dari sinergid rusak. 
Selanjutnya ujung buluh serbuk sari robek dan dua gamet jantan bersama dengan sel 
vegetatif masuk ke dalam sitoplasma kantong embrio. Satu dari gamet jantan melebur 
dengan sel telur. Gamet jantan yang kedua melebur dengan inti sekunder. Pembuahan 
seperti ini disebut fertilisasi ganda. Hasil peleburan gamet jantan dengan sel telur 
adalah zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio. Hasil peleburan gamet jantan 
dengan inti sekunder akan membentuk endosperm. 
3.Perkembangan Embrio 
Setelah fertilisasi, zigot terbentuk. Selanjutnya, zigot mengalami dorman selama 
periode tertentu. Pada saat yang sama, vokuola besar yang terdapat dalam telur 
menghilang dan sitoplasma menjadi homogen. Zigot kemudian membelah setelah 
pembelahan inti endo. 
14
15 
G. Pembentukan bunga 
Terbentuknya bunga sejak lama menjadi perhatian orang, karena banyak nilai 
ekonomi tanaman budidaya bergantung pada pembentukan bunga. Bunga tidak akan 
terbentuk sebelumjaringan tempat ia akan muncul telah mencapai tahap kematangan 
(maturity) tetapi belum terlalu tua (senile). 
Pada tumbuhan berbentuk pohon, jaringan yang baru terbentuk atau masih berkembang 
(juvenile) akan sangat sulit membentuk bunga. Jaringan yang mencapai tahap 
kematangan sering kali ditandai dengan nisbah karbon-nitrogen (nisbah C-N) yang tinggi. 
Kandungan karbon tinggi karena telah banyak metabolit tertimbun dalam 
bentuk polisakarida dalam jaringan tersebut. Pembentukan bunga memerlukan energi 
yang besar. 
Nisbah C-N yang tinggi biasanya cukup sebagai pendorong terbentuknya bunga. Namun 
demikian, banyak ditemukan jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan pemicu agar bunga 
muncul. Pemicu ini dapat berupa suhu rendah selama beberapa waktu (vernalisasi), 
panjang (durasi) penyinaran (fotoperiodisme), dan kekurangan air (kekeringan). Gandum 
roti tipe winter (musim dingin, karena ditanam menjelang musim dingin) tidak akan 
berbunga jika tidak mengalami musim dingin dalam 
tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Anggrek merpatimemunculkan bunga apabila 
mengalami malam yang dingin. Berbagai kultivar yute bersifat fotoperiodik sehingga 
waktu tanam sangat vital dalam menentukan hasil panen. Tanaman kopidikenal 
memerlukan periode kering sekitar dua bulan dan diikuti oleh hujan secukupnya untuk 
memicu terbentuknya bunga. 
Kajian yang dilakukan pada Arabidopsis thaliana, suatu tumbuhan model, menunjukkan 
bekerjanya Teori ABC dalam pembentukan bunga. Substansi A diperlukan untuk 
membentuk daunkelopak (sepal) dan daun mahkota (petal). Substansi B diperlukan 
dalam pembentukan daun mahkota dan benang sari (stamen). Substansi C diperlukan 
untuk terbentuknya benang sari dan daun buah (carpellum, sebagai penyusun putik)
BAB III 
PENUTUP 
16 
1. Kesimpulan 
Bunga adalah daun dan batang di sekitarnya yang termodifikasi. Modifikasi ini 
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh 
sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan 
secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, 
seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat 
bagianBunga:Pembentukan bunga). 
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri 
suatu takson. Ada dua bentuk bunga 
berdasarsimetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) 
dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai. 
2. Saran 
Jika ada kesalahan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami nantikan saran 
dan kritik yang membangun. Terima kasih atas segala perhatiannya.
Daftar Pustaka 
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/struktur- fungsi-gambar-dan-bagian-bunga. 
17 
html#ixzz2kjYdctGE 
http://www.anneahira.com/bunga/jenis-jenis-bunga.htm 
Diposkan oleh Dunia Bunga di 16.11 
http://tumbuhanbunga.blogspot.com/2011/03/klasifikasi-bunga.html 
http://www.kamuslife.com/2013/01/bagian-bagian-dan- fungsinya.html
ANATOMI TUMBUHAN 
( Struktur Bunga ) 
Disusun oleh Kelompok 10 : 
1. Karlina Timporok 
2. Novia Runtu 
3. Septia Pontoh 
UNIVERSITAS NEGERI MANADO 
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
JURUSAN BIOLOGI 
2013 
18

More Related Content

What's hot

PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
Agustin Dian Kartikasari
 
Bunga
Bunga Bunga
Bunga
dian safitri
 
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bungaMakalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bungaFirlita Nurul Kharisma
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buah
Indah Asrida
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
Agustin Dian Kartikasari
 
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )Rona Lastikasari
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Dokter Tekno
 
Bab 2 mortum
Bab 2 mortumBab 2 mortum
Bab 2 mortumDedi Pase
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, biji
Budi Setiyawan
 
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Rina Riannur
 
Anatomi bunga dan kelenjar
Anatomi bunga dan kelenjarAnatomi bunga dan kelenjar
Anatomi bunga dan kelenjar
Nisrina tama
 
Ebook ringkasan ipa smp kelas viii
Ebook ringkasan ipa smp kelas viiiEbook ringkasan ipa smp kelas viii
Ebook ringkasan ipa smp kelas viii
Esti Widiawati
 
2. tumbuhan berkormus
2. tumbuhan berkormus2. tumbuhan berkormus
2. tumbuhan berkormus
Nike Triwahyuningsih
 

What's hot (20)

PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
 
Bunga
Bunga Bunga
Bunga
 
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bungaMakalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buah
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
 
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
 
Bunga
BungaBunga
Bunga
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
 
Bab 2 mortum
Bab 2 mortumBab 2 mortum
Bab 2 mortum
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, biji
 
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
 
Anatomi bunga dan kelenjar
Anatomi bunga dan kelenjarAnatomi bunga dan kelenjar
Anatomi bunga dan kelenjar
 
Ebook ringkasan ipa smp kelas viii
Ebook ringkasan ipa smp kelas viiiEbook ringkasan ipa smp kelas viii
Ebook ringkasan ipa smp kelas viii
 
Buah (fructus)
Buah (fructus)Buah (fructus)
Buah (fructus)
 
Bunga xi ipa 1
Bunga xi ipa 1Bunga xi ipa 1
Bunga xi ipa 1
 
2. tumbuhan berkormus
2. tumbuhan berkormus2. tumbuhan berkormus
2. tumbuhan berkormus
 

Viewers also liked

Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan
Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang MenyehatkanKarya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan
Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang MenyehatkanIk-kH
 
Anatomi daun puring mutiara
Anatomi daun puring mutiaraAnatomi daun puring mutiara
Anatomi daun puring mutiara
Ranie Khoerunnisa
 
Anatomi organ tumbuhan
Anatomi organ tumbuhan Anatomi organ tumbuhan
Anatomi organ tumbuhan
ymusli
 
Fungsi dan manfaat tumbuhan berdaun lebar bagi lingkungan
Fungsi dan manfaat tumbuhan berdaun lebar bagi lingkunganFungsi dan manfaat tumbuhan berdaun lebar bagi lingkungan
Fungsi dan manfaat tumbuhan berdaun lebar bagi lingkunganAndri Endianto
 
Organ daun dan bunga pada tumbuhan
Organ daun dan bunga pada tumbuhanOrgan daun dan bunga pada tumbuhan
Organ daun dan bunga pada tumbuhanIs Wanto
 
Menetapkan desain dan pengemasan produk budidaya tanaman hias
Menetapkan desain dan  pengemasan produk budidaya tanaman hiasMenetapkan desain dan  pengemasan produk budidaya tanaman hias
Menetapkan desain dan pengemasan produk budidaya tanaman hias
Feri Andrian
 
Materi biologi x bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Materi biologi x  bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanMateri biologi x  bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Materi biologi x bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
eli priyatna laidan
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Agustin Dian Kartikasari
 
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisisfahmiganteng
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
Agustin Dian Kartikasari
 
Struktur Biji dan Bagian-bagiannya
Struktur Biji dan Bagian-bagiannyaStruktur Biji dan Bagian-bagiannya
Struktur Biji dan Bagian-bagiannya
Stella Bakti Lakka
 
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasionalBab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
eli priyatna laidan
 
dinding sel
dinding seldinding sel
dinding sel
Abror Abrori
 
Tanaman Hias Bougenville
Tanaman Hias BougenvilleTanaman Hias Bougenville
Tanaman Hias Bougenville
Fanny Putri
 

Viewers also liked (20)

Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan
Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang MenyehatkanKarya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan
Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan
 
Anatomi daun puring mutiara
Anatomi daun puring mutiaraAnatomi daun puring mutiara
Anatomi daun puring mutiara
 
Buku cetak!
Buku cetak!Buku cetak!
Buku cetak!
 
Anatomi organ tumbuhan
Anatomi organ tumbuhan Anatomi organ tumbuhan
Anatomi organ tumbuhan
 
Fungsi dan manfaat tumbuhan berdaun lebar bagi lingkungan
Fungsi dan manfaat tumbuhan berdaun lebar bagi lingkunganFungsi dan manfaat tumbuhan berdaun lebar bagi lingkungan
Fungsi dan manfaat tumbuhan berdaun lebar bagi lingkungan
 
Organ daun dan bunga pada tumbuhan
Organ daun dan bunga pada tumbuhanOrgan daun dan bunga pada tumbuhan
Organ daun dan bunga pada tumbuhan
 
Kingdom plantae
Kingdom plantae Kingdom plantae
Kingdom plantae
 
Menetapkan desain dan pengemasan produk budidaya tanaman hias
Menetapkan desain dan  pengemasan produk budidaya tanaman hiasMenetapkan desain dan  pengemasan produk budidaya tanaman hias
Menetapkan desain dan pengemasan produk budidaya tanaman hias
 
Materi biologi x bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Materi biologi x  bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanMateri biologi x  bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Materi biologi x bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
 
Anmorfistum
AnmorfistumAnmorfistum
Anmorfistum
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
 
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisis
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
 
Struktur Biji dan Bagian-bagiannya
Struktur Biji dan Bagian-bagiannyaStruktur Biji dan Bagian-bagiannya
Struktur Biji dan Bagian-bagiannya
 
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasionalBab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
 
dinding sel
dinding seldinding sel
dinding sel
 
Tanaman Hias Bougenville
Tanaman Hias BougenvilleTanaman Hias Bougenville
Tanaman Hias Bougenville
 
Makalah fitokrom
Makalah fitokromMakalah fitokrom
Makalah fitokrom
 

Similar to Makalah klpk 10

ORGANUM REPRODUCTIVUM (Bag 1. Bunga).pptx
ORGANUM REPRODUCTIVUM (Bag 1. Bunga).pptxORGANUM REPRODUCTIVUM (Bag 1. Bunga).pptx
ORGANUM REPRODUCTIVUM (Bag 1. Bunga).pptx
ulyriwukaho
 
uas.pptx
uas.pptxuas.pptx
uas.pptx
OjaKaswara
 
Struktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptx
Struktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptxStruktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptx
Struktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptx
AnitaNurRohma
 
MARFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN.pptx
MARFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN.pptxMARFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN.pptx
MARFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN.pptx
ssuser61bd70
 
Handout mortum 3
Handout mortum 3Handout mortum 3
Handout mortum 3Anjar Lulu
 
Bunga dan buah Kelas XI
Bunga dan buah Kelas XIBunga dan buah Kelas XI
Bunga dan buah Kelas XI
Tiara Neysa Amadea
 
Bagian 2.pptx
Bagian 2.pptxBagian 2.pptx
Bagian 2.pptx
titiwahyuni10
 
MODUL 3_ORGAN_SISTEM ORGAN_PDGK4103.pptx
MODUL 3_ORGAN_SISTEM ORGAN_PDGK4103.pptxMODUL 3_ORGAN_SISTEM ORGAN_PDGK4103.pptx
MODUL 3_ORGAN_SISTEM ORGAN_PDGK4103.pptx
famela161
 
Organ Tumbuhan
Organ TumbuhanOrgan Tumbuhan
Organ Tumbuhan
Deybi Wasida
 
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptxTUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
selvivanlith21
 
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptxSTRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
AstiKasari4
 
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptxSTRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
HamizanSubandi
 
Fungsi Tumbuhan
Fungsi TumbuhanFungsi Tumbuhan
Fungsi Tumbuhan
boim007
 
Biologi sel
Biologi selBiologi sel
Biologi sel
Nur Huda
 
Struktur Dan Fungsi Bunga
Struktur Dan Fungsi BungaStruktur Dan Fungsi Bunga
Struktur Dan Fungsi Bunga
keysia waani
 
Anatomi dan morfologi tumbuhan
Anatomi dan morfologi tumbuhanAnatomi dan morfologi tumbuhan
Anatomi dan morfologi tumbuhan
Aliefresah El-fazri
 
Tugas makalah botani umum yani
Tugas makalah botani umum yaniTugas makalah botani umum yani
Tugas makalah botani umum yani
Septian Muna Barakati
 
PPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptx
PPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptxPPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptx
PPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptx
MayaFadhillah3
 
BAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptx
BAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptxBAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptx
BAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptx
Ibnuanwar5
 

Similar to Makalah klpk 10 (20)

ORGANUM REPRODUCTIVUM (Bag 1. Bunga).pptx
ORGANUM REPRODUCTIVUM (Bag 1. Bunga).pptxORGANUM REPRODUCTIVUM (Bag 1. Bunga).pptx
ORGANUM REPRODUCTIVUM (Bag 1. Bunga).pptx
 
uas.pptx
uas.pptxuas.pptx
uas.pptx
 
Struktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptx
Struktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptxStruktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptx
Struktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptx
 
MARFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN.pptx
MARFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN.pptxMARFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN.pptx
MARFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN.pptx
 
Bungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatuBungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatu
 
Handout mortum 3
Handout mortum 3Handout mortum 3
Handout mortum 3
 
Bunga dan buah Kelas XI
Bunga dan buah Kelas XIBunga dan buah Kelas XI
Bunga dan buah Kelas XI
 
Bagian 2.pptx
Bagian 2.pptxBagian 2.pptx
Bagian 2.pptx
 
MODUL 3_ORGAN_SISTEM ORGAN_PDGK4103.pptx
MODUL 3_ORGAN_SISTEM ORGAN_PDGK4103.pptxMODUL 3_ORGAN_SISTEM ORGAN_PDGK4103.pptx
MODUL 3_ORGAN_SISTEM ORGAN_PDGK4103.pptx
 
Organ Tumbuhan
Organ TumbuhanOrgan Tumbuhan
Organ Tumbuhan
 
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptxTUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
 
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptxSTRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
 
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptxSTRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
 
Fungsi Tumbuhan
Fungsi TumbuhanFungsi Tumbuhan
Fungsi Tumbuhan
 
Biologi sel
Biologi selBiologi sel
Biologi sel
 
Struktur Dan Fungsi Bunga
Struktur Dan Fungsi BungaStruktur Dan Fungsi Bunga
Struktur Dan Fungsi Bunga
 
Anatomi dan morfologi tumbuhan
Anatomi dan morfologi tumbuhanAnatomi dan morfologi tumbuhan
Anatomi dan morfologi tumbuhan
 
Tugas makalah botani umum yani
Tugas makalah botani umum yaniTugas makalah botani umum yani
Tugas makalah botani umum yani
 
PPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptx
PPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptxPPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptx
PPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptx
 
BAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptx
BAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptxBAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptx
BAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptx
 

Makalah klpk 10

  • 1. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Struktur Bunga ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Tumbuhan . Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari beberapa pihak yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan makalah ini untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Namun kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca makalah ini demi kesempurnaan makalah selanjutnya. 1
  • 2. DAFTAR ISI Kata Pengantar .................................................................................... Daftar isi .................................................................................... BAB I Pendahuluan .................................................................................... A. Latar belakang .................................................................................... B. Rumusan Masalah .................................................................................... C. Maksud dan Tujuan .................................................................................... BAB II Pembahasan .................................................................................... “ Struktur Bunga ” BAB III Penutup .................................................................................... A. Kesimpulan .......................................................................................... B. Saran ......................................................................................... Daftar Pustaka .................................................................................... 2
  • 3. BAB 1 PENDAHULUAN 3 A. Latar Belakang Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae. Masalah homologi dan evolusi morfologi bunga diteliti oleh Wolff dan goethe pada abad 18 dan 19. Para peneliti lain menyatakan bahwa organ bunga merupakan turunan langsung dari helaian daun. Dan pendapat sekarang daun dan batang merupakan unit tunggal disebut shoot. Bunga terdiri atas aksis (sumbu), dan muncul organ bunga. Bagian sumbu yang mempunyai ruas (internodus) terdapat tangkai bunag yang disebut pedisel. Bunga mempunyai macam organ. Pada makalah ini, diharapkan dapat menjelaskan berbagai bagian bunga, perkembangbiakan dan mengetahui berbagai tipe kantong embrio. B. Rumusan Masalah 1.Apa yang di maksud dengan bunga ? 2.Tentang Struktur bunga ! 3. Apa saja bagian – bagian dari bunga? 4. Apa fungsi bunga? 5.Bagaimana klasifikasi bunga ? 6. Bagaimana perkembangan dan pembentukan pada bunga? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian bunga serta strukturnya 2. Untuk mengetahui bagian-bagian bunga serta fungsinya 3. Untuk mengtahui klasifikasi bunga 4. Untuk mengetahui perkembangan dan pembentukan bunga
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 4 A. Pengertian Bunga Bunga atau kembang (bahasa Latin: flos) adalah alat reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi, yaitu benang sari dan putik. Bunga dapat muncul secara tunggal maupun bersama-sama dalam satu rangkaian. Bunga yang muncul secara bersama-sama disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Pada beberapa spesies, bunga majemuk dapat dianggap awam sebagai bunga (tunggal), misalnya pada Anthurium dan bunga matahari. Satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret. Secara botani, bunga adalah bagian tanaman untuk menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang lebih lanjut membentuk buah. Pada tumbuhan berbunga, buah adalah struktur yang membawa dan melindungi biji. Bunga adalah daun dan batang di sekitarnya yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat bagianBunga:Pembentukan bunga). Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasarsimetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
  • 5. Tumbuhan Crateva religiosa berbunga sempurna: memiliki stamen dan pistillum. Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:  Kelopak bunga atau calyx;  Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;  Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupabenang sari;  Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik. Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlahbakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigmauntuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah. 5
  • 6. Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya. 6 B. Struktur Bunga Secara anatomi, daun mahkota dan daun kelopak mempunyai struktur yang sama yaitu terdapat sel-sel parenkimatis. Parenkim ini juga disebut mesofil. Parenkim ini terletak di antara epidermis atas dan bawah. Daun kelopak umumnya mempunyai struktur sederhana. Epidermis daun kalopak pada bagian luarnya dilapisi kutin, stomata, dan trikomata. Seperti struktur pada daun. Sel-sel daun kelopak ini juga mengandung klorofil. Struktur daun mahkota sel-selnya mempunyai satu atau banyak berkas pengangkut yang kecil-kecil. Daun mahkota mempunyai epidermis berbentuk khusus, yaitu berupa tonjolan yang disebut papila dan dilapisi kutikula. Sementara itu, benang sari dan putik mempunyai struktur sangat berbeda. Secara umum, benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar, yaitu sel-sel parenkimatis yang mempunyai vakuola tanpa ruang antarsel. Pada epidermis tangkai sari terdapat kutikula, trikomata, atau mungkin juga stomata. Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks, terdiri atas dinding yang berlapis-lapis, dan di bagian terdalam terdapat lokulus (ruang sari) yang berisi butir-butir serbuk sari. Jumlah lapisan dinding kepala sari untuk setiap jenis tumbuhan berbeda.
  • 7. Kepala sari mempunyai beberapa lapisan dinding sebagai berikut. 1. Epidermis adalah lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel. Epidermis menjadi memipih dan membentuk papila pada kepala sari yang masak dan berfungsi sebagai pelindung epidermis. 2. Endotesium adalah lapisan yang terletak di sebelah dalam epidermis. 3. Lapisan tengah adalah lapisan yang terletak di sebelah dalam endotesium dan terdiri dari 2–3 lapis sel atau lebih tergantung jenis tumbuhannya. 4. Tapetum adalah dinding terdalam dari antera dan berkembang mencapai maksimum pada saat terbentuk serbuk sari tetrad. Bagian perhiasan bunga (mahkota dan kelopak) pada tanaman Dicotyledoneae biasanya berjumlah 2, 4, 5, atau kelipatannya, sedangkan pada tumbuhan Monocotyledoneae berjumlah 3 atau kelipatannya. Perhatikan Gambar 2. dan 3. 7
  • 8. Gambar 2. Bunga tumbuhan dikotil Gambar 3. Bunga tumbuhan monokotil. 8
  • 9. 9 C. Bagian – Bagian Bunga Bunga terdiri dari bagian steril dan fertil. Bagian steril terdiri dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptacle), daun pelindung (brachtea), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga. Perhiasan bunga terdiri dari daun kelopak (sepal) dan daun mahkota (petal). Perhatikan Gambar 1. Bagian bunga fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan makrosporofil sebagai putik (pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya. Cobalah cermati penjelasan berikut ini agar Anda lebih mengetahui bagian bagian bunga. 1) Tangkai induk atau ibu tangkai bunga (rachis, pedunculus, pedunculus communis) merupakan aksis perbungaan sebagai lanjutan dari batang atau cabang. 2) Tangkai bunga (pedicellus) merupakan cabang terakhir yang mendukung bunga. 3) Dasar bunga (receptacle) merupakan ujung tangkai bunga sebagai tempat bertumpunya bagian-bagian bunga yang lain (batang).
  • 10. 4) Daun pelindung (brachtea) merupakan daun terakhir yang di ketiaknya tumbuh bunga. 5) Daun tangkai (brachteola) merupakan daun pelindung yang letaknya di pangkal tangkai bunga. 6) Daun kelopak (sepal) merupakan daun perhiasan bunga yang paling pangkal, umumnya berwarna hijau dan berkelompok membentuk kelopak bunga (calyx). 7) Daun mahkota atau daun tajuk (petal) merupakan daun perhiasan bunga yang berwarna-warni. Daun mahkota ini berkelompok membentuk mahkota bunga (corolla). 8) Benang sari (stamen) adalah daun fertil yang terdiri dari kepala sari (anthera), berisi serbuk sari (polen), tangkai sari (filamen), dan pendukung kepala sari. 9) Daun buah (carpell) adalah daun fertil pendukung makrospora berupa bakal biji (ovalum) yang secara kolektif membentuk putik (pistill). 10 D. Fungsi Bunga Fungsi biologi bunga adalah organ seksual, sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Bahwa bunga adalah analog dengan organ seksual pada hewan baru disadari secara ilmiah pada abad ke-17 di Eropa. Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan. Bunga juga dapat dianggap sebagai organ untuk bertahan pada kondisi kurang menguntungkan bagi pertumbuhan. Sejumlah tumbuhan akan segera membentuk bunga apabila mengalami kekurangan air atau suhu rendah. Contoh yang paling dikenal adalah bunga kertas Bougainvillea. Bunga mengurangi metabolisme dan apabila tumbuhan mati, biji diharapkan telah terbentuk sebagai usaha sintasan (survival). Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni sehingga memiliki arti kultural. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.
  • 11. Proses ini diistilahkan sebagai pembungaan. Banyak bunga bergantung kepada angin untuk Fungsi bunga ialah untuk menjadi perantara bagi penyatuan gamet jantan dan gamet betina. menggerakkan benang sari antara bunga-bunga spesies yang sama. Ada juga yang bergantung kepada hewan, khususnya serangga. Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan maka pada bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan fungsinya sebagai penghasil alat perkembangbiakan. Pada umumnya, bunga mempunyai sifat-sifat seperti berikut. 1. Mempunyai warna menarik. 2. Biasanya berbau harum. 3. Bentuknya bermacam-macam. 4. Biasanya mengandung madu. 11 E. Klasifikasi Bunga Banyak parameter berbeda yang digunakan dalam klasifikasi bunga diantaranya dengan melihat anatomi pada susunan bunga yang dikenal dengan nama morfologi bunga. Berdasarkan klasifikasi mahkota bunga 1.Sympetalous – bunga yang masuk dalam grup ini memiliki kelopak bunga yang menempel, baik sebagian ataupun seluruhnya. 2.Polypetalous – bunga yang masuk dalam grup ini memiliki kelopak bunga yang terpisah. 3.Actinomorphic - bunga yang datang dalam grup ini memiliki karakteristik radial simetri. Bunga dapat dibagi menjadi dua bagian identik sepanjang poros imajiner apapun melalui pusat. Ini adalah lanjutan diklasifikasikan
  • 12. sebagai saluran berbentuk, berbentuk tabung dan berbentuk lonceng (sempit daripada berbentuk tabung, yang berbentuk seperti lonceng). 4.Zygomorphic - menampilkan bunga simetri bilateral. Bunganya berbibir dua, bibir atas merupakan gabungan dua kelopak, dan bibir bawah gabungan tiga kelopak. 12 Berdasarkan klasifikasi posisi 1.Terminal - Dalam grup ini, bunga atau kelompok bunga muncul pada ujung sumbu atau cabang, seperti Magnolia grandiflora (Magnolia selatan) dan Nerium oleander. 2.Axillary - bunga atau kelompok bunga yang dibawa di persimpangan dari batang atau poros dan daun, seperti Catharanthus roseus (periwinkle), Callicarpa mericana (beautyberry), dan kembang sepatu rosa-sinensis (bunga raya) Berdasarkan klasifikasi Cabang dan Susunan Bunga 1.Tunggal - Dalam grup ini, satu bunga hadir di ujung gagang bunga, tangkai yang panjang atau cabang dari sumbu utama tanaman. Contohnya seperti tulip dan Magnolia grandiflora (selatan magnolia). 2.Cluster - Dalam hal ini, tiga atau lebih bunga berkumpul bersama-sama dalam formasi sederhana atau dengan cara bercabang. Contohnya adalah Ligustrum japonicum (ligustrum), Pentas spp. (Pentas), Mangifera indica (mango), Pyracantha coccinea (firethorn), dan Dianthus barbatus (sweet William). 3.Inflorescence (susunan bunga) - istilah umum yang digunakan untuk rangkaian bunga atau kelompok bunga . Ada bermacam-macam tampilan di antara berbagai jenis bunga, tapi tetap beberapa karakteristik yang sama untuk jenis tertentu dan mereka sangat berguna dalam identifikasi spesies. Mereka diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam jenis racemose dan jenis cymose.
  • 13. * a. Racemose Inflorescences – Susunan bunga terus tumbuh pada bagian poros bunga , bunga yang lebih tua akan berada di paling bawa dan bunga terbaru tumbuh di ujung atau pangkal. b. Cymose Inflorescences - Pengembangan bunga berhenti bertumbuh pada saat tiba di pangkal sumbu bunga. Bunga tertua berada diujung atas dan bunga yang lebih muda berada lebih rendah. Sekali bunga pertama terbuka maka panjang poros bunga pun akan terhenti, sehingga susunan bunga ini disebut susunan bunga tetap. Berdasarkan klasifikasi mekarnya bunga : 1. Annual Flowers (Berbunga satu tahun sekali). 2. Biennial Flowers (Berbunga dua kali dalam setahun) F. Perkembangan Anatomi Bunga 1.Pembentukan Endosperm dan Embrio Endosperm adalah cadangan makanan untuk embrio. Embrio adalah calon tumbuhan muda. Proses pembentukan endosperm dan embrio meliputi proses fertilisasi atau pembuahan yang dapat terjadi setelah proses polinasi atau penyerbukan. Polinasi adalah peristiwa menempelnya butir serbuk sari di atas kepala putik. Polinasi tidak selalu di ikuti dengan proses fertilisasi. Fertilisasi dapat terjadi jika: (a) butir serbuk sari dan kepala putik berasal dari jenis yang sama, dan (b) butir serbuk sari dan kepala putik sama-sama dalam keadaan masak, siap untuk fertisasi. 13
  • 14. 2.Pembuahan Butir serbuk sari berkecambah menghasilkan buluh serbuk sari pada stigma. Di dalam buluh serbuk terdapat dua gamet jantan yang menembus stilus dan mencapai ovulum. Pada kebanyakan tumbuhan, buluh serbuk sari memantak ke dalam ovulum melalui mikropil. Pada beberapa tumbuhan buluh serbuk sari memantak melalui khalaza, dan disebut khalazogami. Sifat ini terjadi pada Casurina dan spesies dari Pistacia. Setelah masuk ke dalam ovulum , butir serbuk sari memantak ke dalam kantong embrio melalui sinergid. Dengan adanya pemantakan buluh serbuk sari, biasanya satu dari sinergid rusak. Selanjutnya ujung buluh serbuk sari robek dan dua gamet jantan bersama dengan sel vegetatif masuk ke dalam sitoplasma kantong embrio. Satu dari gamet jantan melebur dengan sel telur. Gamet jantan yang kedua melebur dengan inti sekunder. Pembuahan seperti ini disebut fertilisasi ganda. Hasil peleburan gamet jantan dengan sel telur adalah zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio. Hasil peleburan gamet jantan dengan inti sekunder akan membentuk endosperm. 3.Perkembangan Embrio Setelah fertilisasi, zigot terbentuk. Selanjutnya, zigot mengalami dorman selama periode tertentu. Pada saat yang sama, vokuola besar yang terdapat dalam telur menghilang dan sitoplasma menjadi homogen. Zigot kemudian membelah setelah pembelahan inti endo. 14
  • 15. 15 G. Pembentukan bunga Terbentuknya bunga sejak lama menjadi perhatian orang, karena banyak nilai ekonomi tanaman budidaya bergantung pada pembentukan bunga. Bunga tidak akan terbentuk sebelumjaringan tempat ia akan muncul telah mencapai tahap kematangan (maturity) tetapi belum terlalu tua (senile). Pada tumbuhan berbentuk pohon, jaringan yang baru terbentuk atau masih berkembang (juvenile) akan sangat sulit membentuk bunga. Jaringan yang mencapai tahap kematangan sering kali ditandai dengan nisbah karbon-nitrogen (nisbah C-N) yang tinggi. Kandungan karbon tinggi karena telah banyak metabolit tertimbun dalam bentuk polisakarida dalam jaringan tersebut. Pembentukan bunga memerlukan energi yang besar. Nisbah C-N yang tinggi biasanya cukup sebagai pendorong terbentuknya bunga. Namun demikian, banyak ditemukan jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan pemicu agar bunga muncul. Pemicu ini dapat berupa suhu rendah selama beberapa waktu (vernalisasi), panjang (durasi) penyinaran (fotoperiodisme), dan kekurangan air (kekeringan). Gandum roti tipe winter (musim dingin, karena ditanam menjelang musim dingin) tidak akan berbunga jika tidak mengalami musim dingin dalam tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Anggrek merpatimemunculkan bunga apabila mengalami malam yang dingin. Berbagai kultivar yute bersifat fotoperiodik sehingga waktu tanam sangat vital dalam menentukan hasil panen. Tanaman kopidikenal memerlukan periode kering sekitar dua bulan dan diikuti oleh hujan secukupnya untuk memicu terbentuknya bunga. Kajian yang dilakukan pada Arabidopsis thaliana, suatu tumbuhan model, menunjukkan bekerjanya Teori ABC dalam pembentukan bunga. Substansi A diperlukan untuk membentuk daunkelopak (sepal) dan daun mahkota (petal). Substansi B diperlukan dalam pembentukan daun mahkota dan benang sari (stamen). Substansi C diperlukan untuk terbentuknya benang sari dan daun buah (carpellum, sebagai penyusun putik)
  • 16. BAB III PENUTUP 16 1. Kesimpulan Bunga adalah daun dan batang di sekitarnya yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat bagianBunga:Pembentukan bunga). Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasarsimetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai. 2. Saran Jika ada kesalahan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami nantikan saran dan kritik yang membangun. Terima kasih atas segala perhatiannya.
  • 17. Daftar Pustaka http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/struktur- fungsi-gambar-dan-bagian-bunga. 17 html#ixzz2kjYdctGE http://www.anneahira.com/bunga/jenis-jenis-bunga.htm Diposkan oleh Dunia Bunga di 16.11 http://tumbuhanbunga.blogspot.com/2011/03/klasifikasi-bunga.html http://www.kamuslife.com/2013/01/bagian-bagian-dan- fungsinya.html
  • 18. ANATOMI TUMBUHAN ( Struktur Bunga ) Disusun oleh Kelompok 10 : 1. Karlina Timporok 2. Novia Runtu 3. Septia Pontoh UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI 2013 18