Teks tersebut merupakan bagian pendahuluan dari makalah tentang struktur bunga. Teks ini menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan isi ringkasan makalah tersebut.
ebook ini berisi ringkasan materi IPA SMP kelas VIII. diperuntukkan untuk tambahan materi mengajar bagi guru IPA SMP juga sebagai materi pengayaan bagi siswa SMP khususnya kelas VIII, hanya Rp. 20.000,- (hub : 08161914675 atau rmt_publish@yahoo.co.id - https://www.facebook.com/rmt.publish)
ebook ini berisi ringkasan materi IPA SMP kelas VIII. diperuntukkan untuk tambahan materi mengajar bagi guru IPA SMP juga sebagai materi pengayaan bagi siswa SMP khususnya kelas VIII, hanya Rp. 20.000,- (hub : 08161914675 atau rmt_publish@yahoo.co.id - https://www.facebook.com/rmt.publish)
1. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Struktur Bunga ini.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Tumbuhan .
Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari beberapa pihak
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan makalah
ini untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Namun kami menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca makalah ini demi kesempurnaan makalah
selanjutnya.
1
2. DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................
Daftar isi ....................................................................................
BAB I Pendahuluan ....................................................................................
A. Latar belakang ....................................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................................
C. Maksud dan Tujuan ....................................................................................
BAB II Pembahasan ....................................................................................
“ Struktur Bunga ”
BAB III Penutup ....................................................................................
A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran .........................................................................................
Daftar Pustaka ....................................................................................
2
3. BAB 1
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae. Masalah
homologi dan evolusi morfologi bunga diteliti oleh Wolff dan goethe pada abad 18 dan
19. Para peneliti lain menyatakan bahwa organ bunga merupakan turunan langsung dari
helaian daun. Dan pendapat sekarang daun dan batang merupakan unit tunggal disebut
shoot.
Bunga terdiri atas aksis (sumbu), dan muncul organ bunga. Bagian sumbu yang
mempunyai ruas (internodus) terdapat tangkai bunag yang disebut pedisel. Bunga
mempunyai macam organ.
Pada makalah ini, diharapkan dapat menjelaskan berbagai bagian bunga,
perkembangbiakan dan mengetahui berbagai tipe kantong embrio.
B. Rumusan Masalah
1.Apa yang di maksud dengan bunga ?
2.Tentang Struktur bunga !
3. Apa saja bagian – bagian dari bunga?
4. Apa fungsi bunga?
5.Bagaimana klasifikasi bunga ?
6. Bagaimana perkembangan dan pembentukan pada bunga?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bunga serta strukturnya
2. Untuk mengetahui bagian-bagian bunga serta fungsinya
3. Untuk mengtahui klasifikasi bunga
4. Untuk mengetahui perkembangan dan pembentukan bunga
4. BAB II
PEMBAHASAN
4
A. Pengertian Bunga
Bunga atau kembang (bahasa Latin: flos) adalah alat reproduksi seksual pada tumbuhan
berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup").
Pada bunga terdapat organ reproduksi, yaitu benang sari dan putik.
Bunga dapat muncul secara tunggal maupun bersama-sama dalam satu rangkaian. Bunga
yang muncul secara bersama-sama disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence.
Pada beberapa spesies, bunga majemuk dapat dianggap awam sebagai bunga (tunggal),
misalnya pada Anthurium dan bunga matahari. Satuan bunga yang menyusun bunga
majemuk disebut floret.
Secara botani, bunga adalah bagian tanaman untuk
menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah
pembuahan, bunga akan berkembang lebih lanjut membentuk buah. Pada tumbuhan
berbunga, buah adalah struktur yang membawa dan melindungi biji.
Bunga adalah daun dan batang di sekitarnya yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh
sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan
secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu,
seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat
bagianBunga:Pembentukan bunga).
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri
suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasarsimetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk
bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak
dijumpai.
5. Tumbuhan Crateva religiosa berbunga sempurna: memiliki stamen dan pistillum.
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina
(putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga
banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua
bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai
berikut:
Kelopak bunga atau calyx;
Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat
berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu
proses penyerbukan;
Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa
Yunani andros oikia: rumah pria) berupabenang sari;
Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa
Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya
terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlahbakal biji (ovulum, jamak ovula)
yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala
putik atau stigmauntuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai
putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
5
6. Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur
tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat
bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan
yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga
dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5
organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau
kelipatannya.
6
B. Struktur Bunga
Secara anatomi, daun mahkota dan daun kelopak mempunyai struktur yang sama yaitu
terdapat sel-sel parenkimatis. Parenkim ini juga disebut mesofil. Parenkim ini terletak di
antara epidermis atas dan bawah. Daun kelopak umumnya mempunyai struktur
sederhana. Epidermis daun kalopak pada bagian luarnya dilapisi kutin, stomata, dan
trikomata. Seperti struktur pada daun. Sel-sel daun kelopak ini juga mengandung
klorofil. Struktur daun mahkota sel-selnya mempunyai satu atau banyak berkas
pengangkut yang kecil-kecil. Daun mahkota mempunyai epidermis berbentuk khusus,
yaitu berupa tonjolan yang disebut papila dan dilapisi kutikula.
Sementara itu, benang sari dan putik mempunyai struktur sangat berbeda. Secara umum,
benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan
dasar, yaitu sel-sel parenkimatis yang mempunyai vakuola tanpa ruang antarsel. Pada
epidermis tangkai sari terdapat kutikula, trikomata, atau mungkin juga stomata.
Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks, terdiri atas dinding yang berlapis-lapis,
dan di bagian terdalam terdapat lokulus (ruang sari) yang berisi butir-butir serbuk sari.
Jumlah lapisan dinding kepala sari untuk setiap jenis tumbuhan berbeda.
7. Kepala sari mempunyai beberapa lapisan dinding sebagai berikut.
1. Epidermis adalah lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel. Epidermis
menjadi memipih dan membentuk papila pada kepala sari yang masak
dan berfungsi sebagai pelindung epidermis.
2. Endotesium adalah lapisan yang terletak di sebelah dalam epidermis.
3. Lapisan tengah adalah lapisan yang terletak di sebelah dalam endotesium dan
terdiri dari 2–3 lapis sel atau lebih tergantung jenis tumbuhannya.
4. Tapetum adalah dinding terdalam dari antera dan berkembang mencapai
maksimum pada saat terbentuk serbuk sari tetrad.
Bagian perhiasan bunga (mahkota dan kelopak) pada tanaman Dicotyledoneae biasanya
berjumlah 2, 4, 5, atau kelipatannya, sedangkan pada tumbuhan
Monocotyledoneae berjumlah 3 atau kelipatannya. Perhatikan Gambar 2. dan 3.
7
8. Gambar 2. Bunga tumbuhan dikotil
Gambar 3. Bunga tumbuhan monokotil.
8
9. 9
C. Bagian – Bagian Bunga
Bunga terdiri dari bagian steril dan fertil. Bagian steril terdiri dari ibu tangkai bunga
(pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptacle), daun
pelindung (brachtea), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga. Perhiasan bunga
terdiri dari daun kelopak (sepal) dan daun mahkota (petal). Perhatikan Gambar 1.
Bagian bunga fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan makrosporofil
sebagai putik (pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya. Cobalah cermati
penjelasan berikut ini agar Anda lebih mengetahui bagian bagian bunga.
1) Tangkai induk atau ibu tangkai bunga (rachis, pedunculus, pedunculus communis)
merupakan aksis perbungaan sebagai lanjutan dari batang atau cabang.
2) Tangkai bunga (pedicellus) merupakan cabang terakhir yang mendukung bunga.
3) Dasar bunga (receptacle) merupakan ujung tangkai bunga sebagai tempat bertumpunya
bagian-bagian bunga yang lain (batang).
10. 4) Daun pelindung (brachtea) merupakan daun terakhir yang di ketiaknya tumbuh bunga.
5) Daun tangkai (brachteola) merupakan daun pelindung yang letaknya di pangkal
tangkai bunga.
6) Daun kelopak (sepal) merupakan daun perhiasan bunga yang paling pangkal,
umumnya berwarna hijau dan berkelompok membentuk kelopak bunga (calyx).
7) Daun mahkota atau daun tajuk (petal) merupakan daun perhiasan bunga yang
berwarna-warni. Daun mahkota ini berkelompok membentuk mahkota bunga (corolla).
8) Benang sari (stamen) adalah daun fertil yang terdiri dari kepala sari (anthera), berisi
serbuk sari (polen), tangkai sari (filamen), dan pendukung kepala sari.
9) Daun buah (carpell) adalah daun fertil pendukung makrospora berupa bakal biji
(ovalum) yang secara kolektif membentuk putik (pistill).
10
D. Fungsi Bunga
Fungsi biologi bunga adalah organ seksual, sebagai wadah menyatunya gamet jantan
(mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Bahwa bunga adalah
analog dengan organ seksual pada hewan baru disadari secara ilmiah pada abad ke-17
di Eropa.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi sebagai pemikat hewan
pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma
yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
Bunga juga dapat dianggap sebagai organ untuk bertahan pada kondisi kurang
menguntungkan bagi pertumbuhan. Sejumlah tumbuhan akan segera membentuk
bunga apabila mengalami kekurangan air atau suhu rendah. Contoh yang paling
dikenal adalah bunga kertas Bougainvillea. Bunga mengurangi metabolisme dan
apabila tumbuhan mati, biji diharapkan telah terbentuk sebagai usaha sintasan
(survival).
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni sehingga
memiliki arti kultural. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan
sebagai tanaman hias.
11. Proses ini diistilahkan sebagai pembungaan. Banyak bunga bergantung kepada angin
untuk Fungsi bunga ialah untuk menjadi perantara bagi penyatuan gamet jantan dan
gamet betina. menggerakkan benang sari antara bunga-bunga spesies yang sama. Ada
juga yang bergantung kepada hewan, khususnya serangga.
Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan maka pada bunga terdapat sifat-sifat
yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan fungsinya sebagai penghasil
alat perkembangbiakan. Pada umumnya, bunga mempunyai sifat-sifat seperti berikut.
1. Mempunyai warna menarik.
2. Biasanya berbau harum.
3. Bentuknya bermacam-macam.
4. Biasanya mengandung madu.
11
E. Klasifikasi Bunga
Banyak parameter berbeda yang digunakan dalam klasifikasi bunga diantaranya
dengan melihat anatomi pada susunan bunga yang dikenal dengan nama
morfologi bunga.
Berdasarkan klasifikasi mahkota bunga
1.Sympetalous – bunga yang masuk dalam grup ini memiliki kelopak
bunga yang menempel, baik sebagian ataupun seluruhnya.
2.Polypetalous – bunga yang masuk dalam grup ini memiliki kelopak bunga
yang terpisah.
3.Actinomorphic - bunga yang datang dalam grup ini memiliki karakteristik
radial simetri. Bunga dapat dibagi menjadi dua bagian identik sepanjang
poros imajiner apapun melalui pusat. Ini adalah lanjutan diklasifikasikan
12. sebagai saluran berbentuk, berbentuk tabung dan berbentuk lonceng (sempit
daripada berbentuk tabung, yang berbentuk seperti lonceng).
4.Zygomorphic - menampilkan bunga simetri bilateral. Bunganya berbibir
dua, bibir atas merupakan gabungan dua kelopak, dan bibir bawah gabungan
tiga kelopak.
12
Berdasarkan klasifikasi posisi
1.Terminal - Dalam grup ini, bunga atau kelompok bunga muncul pada
ujung sumbu atau cabang, seperti Magnolia grandiflora (Magnolia selatan)
dan Nerium oleander.
2.Axillary - bunga atau kelompok bunga yang dibawa di persimpangan dari
batang atau poros dan daun, seperti Catharanthus roseus (periwinkle),
Callicarpa mericana (beautyberry), dan kembang sepatu rosa-sinensis
(bunga raya)
Berdasarkan klasifikasi Cabang dan Susunan Bunga
1.Tunggal - Dalam grup ini, satu bunga hadir di ujung gagang bunga,
tangkai yang panjang atau cabang dari sumbu utama tanaman. Contohnya
seperti tulip dan Magnolia grandiflora (selatan magnolia).
2.Cluster - Dalam hal ini, tiga atau lebih bunga berkumpul bersama-sama
dalam formasi sederhana atau dengan cara bercabang. Contohnya adalah
Ligustrum japonicum (ligustrum), Pentas spp. (Pentas), Mangifera indica
(mango), Pyracantha coccinea (firethorn), dan Dianthus barbatus (sweet
William).
3.Inflorescence (susunan bunga) - istilah umum yang digunakan untuk
rangkaian bunga atau kelompok bunga . Ada bermacam-macam tampilan di
antara berbagai jenis bunga, tapi tetap beberapa karakteristik yang sama
untuk jenis tertentu dan mereka sangat berguna dalam identifikasi spesies.
Mereka diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam jenis racemose dan jenis
cymose.
13. * a. Racemose Inflorescences – Susunan bunga terus tumbuh pada
bagian poros bunga , bunga yang lebih tua akan berada di paling bawa
dan bunga terbaru tumbuh di ujung atau pangkal.
b. Cymose Inflorescences - Pengembangan bunga berhenti
bertumbuh pada saat tiba di pangkal sumbu bunga. Bunga tertua
berada diujung atas dan bunga yang lebih muda berada lebih
rendah. Sekali bunga pertama terbuka maka panjang poros bunga
pun akan terhenti, sehingga susunan bunga ini disebut susunan bunga
tetap.
Berdasarkan klasifikasi mekarnya bunga :
1. Annual Flowers (Berbunga satu tahun sekali).
2. Biennial Flowers (Berbunga dua kali dalam setahun)
F. Perkembangan Anatomi Bunga
1.Pembentukan Endosperm dan Embrio
Endosperm adalah cadangan makanan untuk embrio. Embrio adalah calon tumbuhan
muda. Proses pembentukan endosperm dan embrio meliputi proses fertilisasi atau
pembuahan yang dapat terjadi setelah proses polinasi atau penyerbukan. Polinasi adalah
peristiwa menempelnya butir serbuk sari di atas kepala putik. Polinasi tidak selalu di
ikuti dengan proses fertilisasi.
Fertilisasi dapat terjadi jika: (a) butir serbuk sari dan kepala putik berasal dari jenis
yang sama, dan (b) butir serbuk sari dan kepala putik sama-sama dalam keadaan masak,
siap untuk fertisasi.
13
14. 2.Pembuahan
Butir serbuk sari berkecambah menghasilkan buluh serbuk sari pada stigma. Di dalam
buluh serbuk terdapat dua gamet jantan yang menembus stilus dan mencapai ovulum.
Pada kebanyakan tumbuhan, buluh serbuk sari memantak ke dalam ovulum melalui
mikropil.
Pada beberapa tumbuhan buluh serbuk sari memantak melalui khalaza, dan disebut
khalazogami. Sifat ini terjadi pada Casurina dan spesies dari Pistacia. Setelah masuk ke
dalam ovulum , butir serbuk sari memantak ke dalam kantong embrio melalui sinergid.
Dengan adanya pemantakan buluh serbuk sari, biasanya satu dari sinergid rusak.
Selanjutnya ujung buluh serbuk sari robek dan dua gamet jantan bersama dengan sel
vegetatif masuk ke dalam sitoplasma kantong embrio. Satu dari gamet jantan melebur
dengan sel telur. Gamet jantan yang kedua melebur dengan inti sekunder. Pembuahan
seperti ini disebut fertilisasi ganda. Hasil peleburan gamet jantan dengan sel telur
adalah zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio. Hasil peleburan gamet jantan
dengan inti sekunder akan membentuk endosperm.
3.Perkembangan Embrio
Setelah fertilisasi, zigot terbentuk. Selanjutnya, zigot mengalami dorman selama
periode tertentu. Pada saat yang sama, vokuola besar yang terdapat dalam telur
menghilang dan sitoplasma menjadi homogen. Zigot kemudian membelah setelah
pembelahan inti endo.
14
15. 15
G. Pembentukan bunga
Terbentuknya bunga sejak lama menjadi perhatian orang, karena banyak nilai
ekonomi tanaman budidaya bergantung pada pembentukan bunga. Bunga tidak akan
terbentuk sebelumjaringan tempat ia akan muncul telah mencapai tahap kematangan
(maturity) tetapi belum terlalu tua (senile).
Pada tumbuhan berbentuk pohon, jaringan yang baru terbentuk atau masih berkembang
(juvenile) akan sangat sulit membentuk bunga. Jaringan yang mencapai tahap
kematangan sering kali ditandai dengan nisbah karbon-nitrogen (nisbah C-N) yang tinggi.
Kandungan karbon tinggi karena telah banyak metabolit tertimbun dalam
bentuk polisakarida dalam jaringan tersebut. Pembentukan bunga memerlukan energi
yang besar.
Nisbah C-N yang tinggi biasanya cukup sebagai pendorong terbentuknya bunga. Namun
demikian, banyak ditemukan jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan pemicu agar bunga
muncul. Pemicu ini dapat berupa suhu rendah selama beberapa waktu (vernalisasi),
panjang (durasi) penyinaran (fotoperiodisme), dan kekurangan air (kekeringan). Gandum
roti tipe winter (musim dingin, karena ditanam menjelang musim dingin) tidak akan
berbunga jika tidak mengalami musim dingin dalam
tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Anggrek merpatimemunculkan bunga apabila
mengalami malam yang dingin. Berbagai kultivar yute bersifat fotoperiodik sehingga
waktu tanam sangat vital dalam menentukan hasil panen. Tanaman kopidikenal
memerlukan periode kering sekitar dua bulan dan diikuti oleh hujan secukupnya untuk
memicu terbentuknya bunga.
Kajian yang dilakukan pada Arabidopsis thaliana, suatu tumbuhan model, menunjukkan
bekerjanya Teori ABC dalam pembentukan bunga. Substansi A diperlukan untuk
membentuk daunkelopak (sepal) dan daun mahkota (petal). Substansi B diperlukan
dalam pembentukan daun mahkota dan benang sari (stamen). Substansi C diperlukan
untuk terbentuknya benang sari dan daun buah (carpellum, sebagai penyusun putik)
16. BAB III
PENUTUP
16
1. Kesimpulan
Bunga adalah daun dan batang di sekitarnya yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh
sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan
secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu,
seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat
bagianBunga:Pembentukan bunga).
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri
suatu takson. Ada dua bentuk bunga
berdasarsimetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial)
dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
2. Saran
Jika ada kesalahan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami nantikan saran
dan kritik yang membangun. Terima kasih atas segala perhatiannya.
17. Daftar Pustaka
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/struktur- fungsi-gambar-dan-bagian-bunga.
17
html#ixzz2kjYdctGE
http://www.anneahira.com/bunga/jenis-jenis-bunga.htm
Diposkan oleh Dunia Bunga di 16.11
http://tumbuhanbunga.blogspot.com/2011/03/klasifikasi-bunga.html
http://www.kamuslife.com/2013/01/bagian-bagian-dan- fungsinya.html
18. ANATOMI TUMBUHAN
( Struktur Bunga )
Disusun oleh Kelompok 10 :
1. Karlina Timporok
2. Novia Runtu
3. Septia Pontoh
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
2013
18