SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang 
terdapat dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. 
Imunoglobulin termasuk dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur 
dasar sama, terdiri dari 82-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen 
polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi 
mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi 
fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast. 
Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai 
perbedaan sifat fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen 
spesifik dan aktivitas biologik berlainan. Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 
2 macam rantai polipeptida yang tersusun dari rangkaian asam amino yang 
dikenal sebagai rantai H (rantai berat) dengan berat molekul 55.000 dan rantai L 
(rantai ringan) dengan berat molekul 22.000. Tiap rantai dasar imunoglobulin 
(satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu 
ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. 
Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris 
rangkaian asam amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari 
rantai H atau rantai L, yang terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh 
ikatan disulfid interchain, sedangkan ikatan antara 2 rantai dihubungkan oleh 
ikatan disulfidinterchain. Rantai L mempunyai 2 tipe yaitu kappa dan lambda, 
sedangkan rantai H terdiri dari 5 kelas, yaitu rantai G (γ), rantai A (α), rantai M 
(μ), rantai E (ε) dan rantai D (δ). Setiap rantai mempunyai jumlah domain 
berbeda. Rantai pendek L mempunyai 2 domain; sedang rantai G, A dan D 
masing-masing 4 domain, dan rantai M dan E masing-masing 5 domain. 
1.2 Tujuan 
Adapun tujuan yang akan dicapai adalah : 
1. Untuk mengetahui Pengertian Imunoglobulin 
2. Untuk mengetahui Struktur Dasar Immunoglobulin 
3. Untuk mengetahui Kelas Imunoglobulin
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Pengertian Immunoglobulin 
Immunoglobulin atau Antibodi merupakan suatu fraksi plasma (serum) yang 
bereaksi secara khusus dengan antigen yang merangsang produksinya. Berat 
molekulnya dari terendah sekitar 150.000 (angka sedimentasi 7S) 
untuk komponen IgG hingga fraksi dengan berat molekul 900.000 (19S) untuk 
IgM. Immunoglobulin termasuk kedalam kelompok glikoprotein yang mempunyai 
struktur dasar yang sama,terdiri dari 83-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. 
Komponen polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. 
Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik 
dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast. 
Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. 
2.2 Struktur Dasar Immunoglobulin 
Imunoglobulin merupakan rangkaian 4 rantai polipeptida yang terdiri dari 2 rantai 
“berat” (Heavy Chain =H) dan 2 rantai “ringan” (Light Chain = L) yang tersusun 
secara simetris dan saling berhubungan satu sama lainnya melalui ikatan disulfida 
(Interchain Disulfide Bonds). Struktur dasar ini ditemukan oleh Porter. 
Molekul Imunoglobulin dapat dipecah oleh enzim Papain menjadi 3 fragmen. Dua 
fragmen adalah identik dan dapat mengikat antigen untuk membentuk kompleks 
yang larut dan bervalensi satu (Univalen), disebut Fab (Fragment Antigen 
Binding). Sedangkan untuk fragmen ketiga tidak dapat mengikat antigen dan 
membentuk kristal Fc (Fragment Crytallizable). 
Disamping itu, enzim proteolitik Pepsin juga dapat memecah antibodi pada 
tempat Fc sehingga tertinggal satu fragmen besar yang masih dapat 
mengendapkan antigen, sehingga masih bervalensi dua (divalen), disebut F(ab’)2. 
Analisa asam amino menunjukkan bahwa terminal-N dari rantai L maupun rantai- 
H sehingga urutan asam amino yang ditemukan tidak konstan yang
disebut Variabel. Sisa dari rantai ternyata menunjukkan struktur yang relatif 
konstan yang disebut Konstan. Bagian variabel dari rantai-L dan rantai-H, yang 
membentuk ujung dari Fab menentukan sifat khas antibodi. Oleh karena itu, setiap 
molekul Imunoglobulin dapat mengikat 2 determinan antigen. 
Untuk bagian yang konstan, sama sekali tidak berpengaruh langsung terhadap 
antigen, tetapi kemungkinan besar bagian Fc dari Imunoglobulin menentukan 
aktivitas biologis dari antibodi tersebut. Selain itu, bagian Fc juga meningkatkan 
aktivitas tertentu setelah antibodi bergabung dengan antigen, misalnya 
kemampuan mengikat zat Komplemen, perlekatan dengan sel Makrofag atau 
menyebabkan degranulasi Mast Cell. Fungsi biologis dari bagian Fc pada 
berbagai jenis Imunoglobulin berbeda satu sama lain, tergantung dari struktur 
primer molekul dan mungkin memerlukan ikatan dengan antigen sebelum fungsi 
menjadi aktif. 
Rantai-L (Light Chain) 
Dengan pemeriksaan Bence-Jones menggunakan air kemih penderita Myeloma, 
ditemukan 2 macam rantai-L, yaitu rantai-κ (Kappa) dan rantai-λ (Labda). 
Pengklasifikasian tersebut dibuat berdasarkan perbedaan asam amino di daerah 
tetapnya. Kedua jenis ini terdapat pada semua kelas Imunoglobulin, tetapi tiap 
molekul Imunoglobulin hanya mengandung satu jenis rantai-L saja. Bagian ujung 
amino pada tiap rantai-L berisi bagian tempat pengikatan antigen. 
Rantai-H (Heavy Chain) 
Rantai Berat merupakan dasar pengklasifikasian kelas Imunoglobulin. Bagian 
ujung amino tiap rantai-H ikut serta dalam tempat pengikatan antigen, ujung 
lainnya (karboksi) membentuk fragmen Fc, yang mempunyai berbagai aktivitas 
biologik.
2.3 Kelas Imunoglobulin 
Berdasarkan jenis rantai-H yang dimiliki, maka pengklasifikasian kelas 
Imunoglobulin adalah sebagai berikut : 
1. ImunoglobulinG (IgG) 
Adalah reaksi imun yang diproduksi terbanyak sebagai antibodi utama 
dalam proses sekunder dan merupakan pertahanan inang yang penting terhadap 
bakteri yang terbungkus dan virus. Mampu menyebar dengan mudah ke dalam 
celah ekstravaskuler dan mempunyai peranan penting menetralisir toksin kuman, 
serta melekat pada kuman sebagai persiapan fagositosis. 
Merupakan proteksi utama pada bayi terhadap infeksi selama beberapa minggu 
pertama setelah lahir, dikarenakan mampu menembus jaringan plasenta. IgG yang 
dikeluarkan melalui cairan kolostrum dapat menembus mukosa usus bayi dan 
menambah daya kekebalan. 
IgG mempunyai dua tempat pengikatan antigen yang sama (divalen) dan dikenal 4 
subkelas, yaitu IgG1 IgG1, IgG2, IgG3 dan IgG4. Perbedaannya terletak pada 
rantai-H dengan beberapa fungsi biologis serta jumlah dan lokasi ikatan disulfida. 
IgG1 merupakan 65% dari keseluruhan IgG. IgG2 berguna untuk melawan 
antigen polisakarida dan menjadi pertahanan yang penting bagi inang untuk 
melawan bakteri yang terbungkus. 
2. Imunoglobulin A (IgA) 
Adalah Imunoglobulin utama dalam sekresi selektif, misalnya pada susu, 
air liur, air mata dan dalam sekresi pernapasan, saluran genital serta saluran 
pencernaan atau usus (Corpo Antibodies). Imunoglobulin ini melindungi selaput 
mukosa dari serangan bakteri dan virus. Ditemukan pula sinergisme antara IgA 
dengan lisozim dan komplemen untuk mematikan kuman koliform. Juga 
kemampuan IgA melekat pada sel polimorf dan kemudian melancarkan reaksi 
komplemen melalui jalan metabolisme alternatif. 
Tiap molekul IgA sekretorik berbobot molekul 400.000 terdiri atas dua unit 
polipeptida dan satu molekul rantai-J serta komponen sekretorik. Sekurang-kurangnya 
dalam serum terdapat dua subkelas IgA1 dan IgA2. Terdapat dalam 
serum terutama sebagai monomer 7S tetapi cenderung membentuk polimer
dengan perantaraan polipeptida yang disintesis oleh sel epitel untuk 
memungkinkan IgA melewati permukaan epitel, disebut rantai-J. Pada sekresi ini 
IgA ditemukan dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis berkat 
kombinasi dengan suatu protein khusus, disebut Secretory Component yang 
disintesa oleh sel epitel lokal dan juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma. 
3. Imunoglobulin M (IgM) 
Imunoglobulin utama yang pertama dihasilkan dalam respon imun primer. 
IgM terdapat pada semua permukaan sel B yang tidak terikat. Struktur polimer 
IgM menurut Hilschman adalah lima subunit molekul 4-peptida yang 
dihubungkan oleh rantai-J. Pentamer berbobot molekul 900.000 ini secara 
keseluruhan memiliki sepuluh tempat pengikatan antigen Fab sehingga bervalensi 
10, yang dapat dibuktikan dengan reaksi Hapten. Polimernya berbentuk bintang, 
tetapi apabila terikat pada permukaan sel akan berbentuk kepiting. 
Disebabkan bervalensi tinggi, maka antibodi ini paling sering bereaksi di antara 
semua Imunoglobulin, sangat efisien untuk reaksi aglutinasi dan reaksi sitolitik, 
pengikatan komplemen, reaksi antibodi-antigen yang lain dan karena timbulnya 
cepat setelah terjadi infeksi dan tetap tinggal dalam darah, maka IgM merupakan 
daya tahan tubuh yang penting untuk bakteremia dan virus. Antibodi ini dapat 
diproduksi oleh janin yang terinfeksi. 
4. ImunoglobulinE (IgE) 
Didalam serum ditemukan dalam konsentrasi sangat rendah. IgE apabila 
disuntikkan ke dalam kulit akan terikat pada Mast Cells dan Basofil. Kontak 
dengan antigen akan menyebabkan degranulasi dari Mast Cells dengan 
pengeluaran zat amin yang vasoaktif. IgE yang terikat ini berlaku sebagai reseptor 
yang merangsang produksinya dan kompleks antigen-antibodi yang dihasilkan 
memicu respon alergi Anafilaktik melalui pelepasan zat perantara. 
Pada orang dengan hipersensitivitas alergi berperantara antibodi, konsentrasi IgE 
akan meningkat dan dapat muncul pada sekresi luar. IgE serum secara khas juga 
meningkat selama infeksi parasit cacing.
5. ImunoglobulinD (IgD) 
Antibodi ini fungsi keseluruhannya belum diketahui secara jelas. Dalam serum 
IgD ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit dan IgD merupakan antibodi inti 
sel. Zat ini juga terdapat pada sel penderita leukemia getah bening. 
Telah dibuktikan pula bahwa IgD dapat bertindak sebagai reseptor antigen apabila 
berada pada permukaan limfosit B tertentu dalam darah tali pusar janin dan 
mungkin merupakan reseptor pertama dalam permulaan kehidupan sebelum 
diambil alih fungsinya IgM dan Imunoglobulin lainnya, setelah sel tubuh 
berdiferensiasi lebih jauh.
BAB III 
PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 
Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang 
terdapat dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. 
Imunoglobulin termasuk dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur 
dasar sama, terdiri dari 82-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen 
polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi 
mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi 
fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast. 
Adapun klasifikasi immunoglobulin dibagi menjadi dua sub kelas yakni : 
 Immunoglobulin A 
 Immunoglobulin E 
 Immunoglobulin M 
 Immunogloblulin D 
 Immunoglobulin G 
3.2 Kritik dan Saran 
saran dan kritik yang bersifat membangun baik bagi saya maupun masyarakat 
pada umumnya demi kesempurnaan pemyusunan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA 
1. Ernets, Jawetz. 1996. “Mikrobiologi Kedokteran Edisi 20”. Penerbit Buku 
Kedokteran EGC. Jakarta 
2. Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1994. “Buku Ajar 
Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi”. Penerbit Binarupa Aksara. Jakarta 
3. Handout Kuliah Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 
2004
KATA PENGANTAR 
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena 
atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah 
karya tulis dengan tepat waktu. 
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul 
“ IMUNOGLOBULIN” 
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon 
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang 
saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. 
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima 
kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat 
memberikan manfaat. 
Raha, November 2013 
Penulis
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i 
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1 
1.2 Tujuan................................................................................................................ 1 
BAB II PEMBAHASAN 
2.1 pengertian imunoglobulin ................................................................................ 2 
2.2 struktur dasar imunoglobulin.............................................................................. 2 
2.3 Kelas imunoglobulin .......................................................................................... 4 
BAB III PENUTUP 
3.1Kesimpulan........................................................................................................7 
3.2 Saran.................................................................................................................7 
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................8 
DAFTAR TABEL 
DAFTAR GAMBAR
TUGAS : INDIVIDU 
MAKALAH 
IMUNOGLOBULIN 
DI SUSUN OLEH: 
NAMA : SINAR HASRI 
NIM : 2013.IB.0034 
TINGKAT : I A. 
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA 
KABUPATEN MUNA 
2013
Tabel Sifat-sifat fisika dari lima kelas utama immunoglobulin 
Nama (WHO) IgG IgA IgM IgD IgE 
Angka sedimentasi 7S 7S,9S, 11S 19S 7S 8S 
Berat molekul 
150.000 
160.000 
dan 
dimmer 
900.000 185.000 200.000 
Jumlah unit 4- 
peptida dasar 
1 1, 2* 5 1 1 
Rantai berat (H) γ α μ Δ ε 
Rantai ringan κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ 
Susunan molekul 
γ2κ2 
γ2κ2 
(α2κ2)1-2 
(α2λ2) 1-2 
(α2κ2) 2S* 
(α2λ2) 2S* 
(μ2κ2)5 
(μ2λ2)5 
δ2κ2 
δ2λ 2 (?) 
ε 2κ2 
ε2λ 2 
Valensi untuk 
mengikat antigen 
2 2, 4 10 2 2 
Konsentrasi serum 
normal (mg/ml) 
8-16 1,4-4 0,5-2 0-0,4 
17-450 
** 
% imunoglobulin 
total 
80 13 6 0-1 0,002 
% karbohidrat 3 8 12 13 12 
* = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S 
** = 1ng = 10-9 g
Tabel Sifat-sifat biologi lima kelas utama immunoglobulin manusia 
IgG IgA IgM IgD IgE 
Sifat utama 
Ig 
terbanyak 
dalam 
cairan 
tubuh 
Ig utama 
dalam 
sekresi 
Aglutinin 
efektif 
produksi 
dini reaksi 
imun 
Terdapat 
pada 
permukaan 
limfosit 
bayi 
Timbul 
pada 
infeksi 
parasit, 
penyebab 
atopic 
allergy 
Ikatan 
komplemen 
+ - + - - 
Tembus 
plasenta 
+ - - - - 
Melekat 
pada mast 
cell dan sel 
basofil 
- - - - + 
Daya 
pelekatan 
pada 
makrofag 
+ +/- - - -
GAMBAR JENIS-JENIS IMMUNOGLOBULIN

More Related Content

What's hot (9)

Imunoglobulin 4
Imunoglobulin 4Imunoglobulin 4
Imunoglobulin 4
 
Makalah imunoglobin wa ida
Makalah imunoglobin wa idaMakalah imunoglobin wa ida
Makalah imunoglobin wa ida
 
Makalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minartiMakalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minarti
 
Makalah imunoglobilin 3
Makalah imunoglobilin 3Makalah imunoglobilin 3
Makalah imunoglobilin 3
 
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawatiMakalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
 
Makalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safiaMakalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safia
 
Bab i immunoglobulin12
Bab i immunoglobulin12Bab i immunoglobulin12
Bab i immunoglobulin12
 
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaMakalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
 
Makalah imunoglobin
Makalah imunoglobinMakalah imunoglobin
Makalah imunoglobin
 

Viewers also liked (19)

Kapal layar
Kapal layarKapal layar
Kapal layar
 
Gunawan
GunawanGunawan
Gunawan
 
Tekstil
TekstilTekstil
Tekstil
 
Shamm makalah sampel dahak
Shamm makalah sampel dahakShamm makalah sampel dahak
Shamm makalah sampel dahak
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Awal mds ( tugas sekolah )
Awal mds ( tugas sekolah )Awal mds ( tugas sekolah )
Awal mds ( tugas sekolah )
 
Makalah epidemiological
Makalah epidemiologicalMakalah epidemiological
Makalah epidemiological
 
Makalah imunoglobilin 3
Makalah imunoglobilin 3Makalah imunoglobilin 3
Makalah imunoglobilin 3
 
Badan informasi geospasial
Badan informasi geospasialBadan informasi geospasial
Badan informasi geospasial
 
Kolom
KolomKolom
Kolom
 
Tugas makalah kimia
Tugas makalah kimiaTugas makalah kimia
Tugas makalah kimia
 
Gambar tektis
Gambar tektisGambar tektis
Gambar tektis
 
Kafe runiversita terbuka
Kafe runiversita terbukaKafe runiversita terbuka
Kafe runiversita terbuka
 
Makalah pegadaian
Makalah pegadaianMakalah pegadaian
Makalah pegadaian
 
Kti akbid raha
Kti akbid rahaKti akbid raha
Kti akbid raha
 
Makalah hujan asam
Makalah hujan asamMakalah hujan asam
Makalah hujan asam
 
Makalah identitas nasional akbid paramata
Makalah identitas nasional akbid paramataMakalah identitas nasional akbid paramata
Makalah identitas nasional akbid paramata
 
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
Makalah konsep dasar  keperawatan  keluargaMakalah konsep dasar  keperawatan  keluarga
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
 

Similar to Imunoglobulin

Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiSeptian Muna Barakati
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiWarnet Raha
 
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaMakalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaWarnet Raha
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findraSeptian Muna Barakati
 

Similar to Imunoglobulin (20)

Makalah imunoglobin 9
Makalah imunoglobin 9Makalah imunoglobin 9
Makalah imunoglobin 9
 
Makalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayantiMakalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayanti
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin
Struktur dan fungsi imunoglobulinStruktur dan fungsi imunoglobulin
Struktur dan fungsi imunoglobulin
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
 
Makalah imunoglobin 11
Makalah imunoglobin 11Makalah imunoglobin 11
Makalah imunoglobin 11
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
 
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaMakalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
 
Makalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayantiMakalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayanti
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8
 
Makalah imunoglobin wa ida
Makalah imunoglobin wa idaMakalah imunoglobin wa ida
Makalah imunoglobin wa ida
 
Funsgsi hemglobiln11111
Funsgsi hemglobiln11111Funsgsi hemglobiln11111
Funsgsi hemglobiln11111
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Makalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minartiMakalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minarti
 
Makalah imunogobulin siti aisa
Makalah imunogobulin siti aisaMakalah imunogobulin siti aisa
Makalah imunogobulin siti aisa
 
Makalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safiaMakalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safia
 
Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8
 
Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 

Recently uploaded (8)

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 

Imunoglobulin

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Imunoglobulin termasuk dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast. Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologik berlainan. Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat) dengan berat molekul 55.000 dan rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul 22.000. Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, yang terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain, sedangkan ikatan antara 2 rantai dihubungkan oleh ikatan disulfidinterchain. Rantai L mempunyai 2 tipe yaitu kappa dan lambda, sedangkan rantai H terdiri dari 5 kelas, yaitu rantai G (γ), rantai A (α), rantai M (μ), rantai E (ε) dan rantai D (δ). Setiap rantai mempunyai jumlah domain berbeda. Rantai pendek L mempunyai 2 domain; sedang rantai G, A dan D masing-masing 4 domain, dan rantai M dan E masing-masing 5 domain. 1.2 Tujuan Adapun tujuan yang akan dicapai adalah : 1. Untuk mengetahui Pengertian Imunoglobulin 2. Untuk mengetahui Struktur Dasar Immunoglobulin 3. Untuk mengetahui Kelas Imunoglobulin
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Immunoglobulin Immunoglobulin atau Antibodi merupakan suatu fraksi plasma (serum) yang bereaksi secara khusus dengan antigen yang merangsang produksinya. Berat molekulnya dari terendah sekitar 150.000 (angka sedimentasi 7S) untuk komponen IgG hingga fraksi dengan berat molekul 900.000 (19S) untuk IgM. Immunoglobulin termasuk kedalam kelompok glikoprotein yang mempunyai struktur dasar yang sama,terdiri dari 83-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast. Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. 2.2 Struktur Dasar Immunoglobulin Imunoglobulin merupakan rangkaian 4 rantai polipeptida yang terdiri dari 2 rantai “berat” (Heavy Chain =H) dan 2 rantai “ringan” (Light Chain = L) yang tersusun secara simetris dan saling berhubungan satu sama lainnya melalui ikatan disulfida (Interchain Disulfide Bonds). Struktur dasar ini ditemukan oleh Porter. Molekul Imunoglobulin dapat dipecah oleh enzim Papain menjadi 3 fragmen. Dua fragmen adalah identik dan dapat mengikat antigen untuk membentuk kompleks yang larut dan bervalensi satu (Univalen), disebut Fab (Fragment Antigen Binding). Sedangkan untuk fragmen ketiga tidak dapat mengikat antigen dan membentuk kristal Fc (Fragment Crytallizable). Disamping itu, enzim proteolitik Pepsin juga dapat memecah antibodi pada tempat Fc sehingga tertinggal satu fragmen besar yang masih dapat mengendapkan antigen, sehingga masih bervalensi dua (divalen), disebut F(ab’)2. Analisa asam amino menunjukkan bahwa terminal-N dari rantai L maupun rantai- H sehingga urutan asam amino yang ditemukan tidak konstan yang
  • 3. disebut Variabel. Sisa dari rantai ternyata menunjukkan struktur yang relatif konstan yang disebut Konstan. Bagian variabel dari rantai-L dan rantai-H, yang membentuk ujung dari Fab menentukan sifat khas antibodi. Oleh karena itu, setiap molekul Imunoglobulin dapat mengikat 2 determinan antigen. Untuk bagian yang konstan, sama sekali tidak berpengaruh langsung terhadap antigen, tetapi kemungkinan besar bagian Fc dari Imunoglobulin menentukan aktivitas biologis dari antibodi tersebut. Selain itu, bagian Fc juga meningkatkan aktivitas tertentu setelah antibodi bergabung dengan antigen, misalnya kemampuan mengikat zat Komplemen, perlekatan dengan sel Makrofag atau menyebabkan degranulasi Mast Cell. Fungsi biologis dari bagian Fc pada berbagai jenis Imunoglobulin berbeda satu sama lain, tergantung dari struktur primer molekul dan mungkin memerlukan ikatan dengan antigen sebelum fungsi menjadi aktif. Rantai-L (Light Chain) Dengan pemeriksaan Bence-Jones menggunakan air kemih penderita Myeloma, ditemukan 2 macam rantai-L, yaitu rantai-κ (Kappa) dan rantai-λ (Labda). Pengklasifikasian tersebut dibuat berdasarkan perbedaan asam amino di daerah tetapnya. Kedua jenis ini terdapat pada semua kelas Imunoglobulin, tetapi tiap molekul Imunoglobulin hanya mengandung satu jenis rantai-L saja. Bagian ujung amino pada tiap rantai-L berisi bagian tempat pengikatan antigen. Rantai-H (Heavy Chain) Rantai Berat merupakan dasar pengklasifikasian kelas Imunoglobulin. Bagian ujung amino tiap rantai-H ikut serta dalam tempat pengikatan antigen, ujung lainnya (karboksi) membentuk fragmen Fc, yang mempunyai berbagai aktivitas biologik.
  • 4. 2.3 Kelas Imunoglobulin Berdasarkan jenis rantai-H yang dimiliki, maka pengklasifikasian kelas Imunoglobulin adalah sebagai berikut : 1. ImunoglobulinG (IgG) Adalah reaksi imun yang diproduksi terbanyak sebagai antibodi utama dalam proses sekunder dan merupakan pertahanan inang yang penting terhadap bakteri yang terbungkus dan virus. Mampu menyebar dengan mudah ke dalam celah ekstravaskuler dan mempunyai peranan penting menetralisir toksin kuman, serta melekat pada kuman sebagai persiapan fagositosis. Merupakan proteksi utama pada bayi terhadap infeksi selama beberapa minggu pertama setelah lahir, dikarenakan mampu menembus jaringan plasenta. IgG yang dikeluarkan melalui cairan kolostrum dapat menembus mukosa usus bayi dan menambah daya kekebalan. IgG mempunyai dua tempat pengikatan antigen yang sama (divalen) dan dikenal 4 subkelas, yaitu IgG1 IgG1, IgG2, IgG3 dan IgG4. Perbedaannya terletak pada rantai-H dengan beberapa fungsi biologis serta jumlah dan lokasi ikatan disulfida. IgG1 merupakan 65% dari keseluruhan IgG. IgG2 berguna untuk melawan antigen polisakarida dan menjadi pertahanan yang penting bagi inang untuk melawan bakteri yang terbungkus. 2. Imunoglobulin A (IgA) Adalah Imunoglobulin utama dalam sekresi selektif, misalnya pada susu, air liur, air mata dan dalam sekresi pernapasan, saluran genital serta saluran pencernaan atau usus (Corpo Antibodies). Imunoglobulin ini melindungi selaput mukosa dari serangan bakteri dan virus. Ditemukan pula sinergisme antara IgA dengan lisozim dan komplemen untuk mematikan kuman koliform. Juga kemampuan IgA melekat pada sel polimorf dan kemudian melancarkan reaksi komplemen melalui jalan metabolisme alternatif. Tiap molekul IgA sekretorik berbobot molekul 400.000 terdiri atas dua unit polipeptida dan satu molekul rantai-J serta komponen sekretorik. Sekurang-kurangnya dalam serum terdapat dua subkelas IgA1 dan IgA2. Terdapat dalam serum terutama sebagai monomer 7S tetapi cenderung membentuk polimer
  • 5. dengan perantaraan polipeptida yang disintesis oleh sel epitel untuk memungkinkan IgA melewati permukaan epitel, disebut rantai-J. Pada sekresi ini IgA ditemukan dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis berkat kombinasi dengan suatu protein khusus, disebut Secretory Component yang disintesa oleh sel epitel lokal dan juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma. 3. Imunoglobulin M (IgM) Imunoglobulin utama yang pertama dihasilkan dalam respon imun primer. IgM terdapat pada semua permukaan sel B yang tidak terikat. Struktur polimer IgM menurut Hilschman adalah lima subunit molekul 4-peptida yang dihubungkan oleh rantai-J. Pentamer berbobot molekul 900.000 ini secara keseluruhan memiliki sepuluh tempat pengikatan antigen Fab sehingga bervalensi 10, yang dapat dibuktikan dengan reaksi Hapten. Polimernya berbentuk bintang, tetapi apabila terikat pada permukaan sel akan berbentuk kepiting. Disebabkan bervalensi tinggi, maka antibodi ini paling sering bereaksi di antara semua Imunoglobulin, sangat efisien untuk reaksi aglutinasi dan reaksi sitolitik, pengikatan komplemen, reaksi antibodi-antigen yang lain dan karena timbulnya cepat setelah terjadi infeksi dan tetap tinggal dalam darah, maka IgM merupakan daya tahan tubuh yang penting untuk bakteremia dan virus. Antibodi ini dapat diproduksi oleh janin yang terinfeksi. 4. ImunoglobulinE (IgE) Didalam serum ditemukan dalam konsentrasi sangat rendah. IgE apabila disuntikkan ke dalam kulit akan terikat pada Mast Cells dan Basofil. Kontak dengan antigen akan menyebabkan degranulasi dari Mast Cells dengan pengeluaran zat amin yang vasoaktif. IgE yang terikat ini berlaku sebagai reseptor yang merangsang produksinya dan kompleks antigen-antibodi yang dihasilkan memicu respon alergi Anafilaktik melalui pelepasan zat perantara. Pada orang dengan hipersensitivitas alergi berperantara antibodi, konsentrasi IgE akan meningkat dan dapat muncul pada sekresi luar. IgE serum secara khas juga meningkat selama infeksi parasit cacing.
  • 6. 5. ImunoglobulinD (IgD) Antibodi ini fungsi keseluruhannya belum diketahui secara jelas. Dalam serum IgD ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit dan IgD merupakan antibodi inti sel. Zat ini juga terdapat pada sel penderita leukemia getah bening. Telah dibuktikan pula bahwa IgD dapat bertindak sebagai reseptor antigen apabila berada pada permukaan limfosit B tertentu dalam darah tali pusar janin dan mungkin merupakan reseptor pertama dalam permulaan kehidupan sebelum diambil alih fungsinya IgM dan Imunoglobulin lainnya, setelah sel tubuh berdiferensiasi lebih jauh.
  • 7. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Imunoglobulin termasuk dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast. Adapun klasifikasi immunoglobulin dibagi menjadi dua sub kelas yakni :  Immunoglobulin A  Immunoglobulin E  Immunoglobulin M  Immunogloblulin D  Immunoglobulin G 3.2 Kritik dan Saran saran dan kritik yang bersifat membangun baik bagi saya maupun masyarakat pada umumnya demi kesempurnaan pemyusunan makalah selanjutnya.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA 1. Ernets, Jawetz. 1996. “Mikrobiologi Kedokteran Edisi 20”. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta 2. Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1994. “Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi”. Penerbit Binarupa Aksara. Jakarta 3. Handout Kuliah Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 2004
  • 9. KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “ IMUNOGLOBULIN” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Raha, November 2013 Penulis
  • 10. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1 1.2 Tujuan................................................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 pengertian imunoglobulin ................................................................................ 2 2.2 struktur dasar imunoglobulin.............................................................................. 2 2.3 Kelas imunoglobulin .......................................................................................... 4 BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan........................................................................................................7 3.2 Saran.................................................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................8 DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
  • 11. TUGAS : INDIVIDU MAKALAH IMUNOGLOBULIN DI SUSUN OLEH: NAMA : SINAR HASRI NIM : 2013.IB.0034 TINGKAT : I A. AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2013
  • 12. Tabel Sifat-sifat fisika dari lima kelas utama immunoglobulin Nama (WHO) IgG IgA IgM IgD IgE Angka sedimentasi 7S 7S,9S, 11S 19S 7S 8S Berat molekul 150.000 160.000 dan dimmer 900.000 185.000 200.000 Jumlah unit 4- peptida dasar 1 1, 2* 5 1 1 Rantai berat (H) γ α μ Δ ε Rantai ringan κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ Susunan molekul γ2κ2 γ2κ2 (α2κ2)1-2 (α2λ2) 1-2 (α2κ2) 2S* (α2λ2) 2S* (μ2κ2)5 (μ2λ2)5 δ2κ2 δ2λ 2 (?) ε 2κ2 ε2λ 2 Valensi untuk mengikat antigen 2 2, 4 10 2 2 Konsentrasi serum normal (mg/ml) 8-16 1,4-4 0,5-2 0-0,4 17-450 ** % imunoglobulin total 80 13 6 0-1 0,002 % karbohidrat 3 8 12 13 12 * = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S ** = 1ng = 10-9 g
  • 13. Tabel Sifat-sifat biologi lima kelas utama immunoglobulin manusia IgG IgA IgM IgD IgE Sifat utama Ig terbanyak dalam cairan tubuh Ig utama dalam sekresi Aglutinin efektif produksi dini reaksi imun Terdapat pada permukaan limfosit bayi Timbul pada infeksi parasit, penyebab atopic allergy Ikatan komplemen + - + - - Tembus plasenta + - - - - Melekat pada mast cell dan sel basofil - - - - + Daya pelekatan pada makrofag + +/- - - -