Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri atau jamur. Gejala utamanya nyeri telinga dan keluarnya cairan. Penatalaksanaannya meliputi antiseptik, antibiotik topikal atau oral, tergantung berat ringannya. Komplikasinya dapat berupa perikondritis, selulitis, atau otitis eksterna berat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pasien perempuan usia 24 tahun datang dengan keluhan bentol merah yang gatal di berbagai bagian tubuh sejak 3 hari.
2. Pemeriksaan menemukan makula eritem dan urtika yang diduga urtikaria akut.
3. Terapi yang diberikan adalah loratadine tablet dan bedak untuk menghilangkan gejala.
Meningitis adalah peradangan pada lapisan selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Meningitis dapat menyerang dengan cepat dan membahayakan jiwa bila tidak ditangani segera dengan perawatan medis. Gejala meningitis meliputi nyeri kepala, demam tinggi, leher kaku, dan kejang.
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Dokumen tersebut merupakan daftar pemeriksaan modul neurologi yang mencakup pemeriksaan motorik, refleks fisiologis dan patologis, serta sensoris umum. Pemeriksaan motorik meliputi inspeksi sikap dan gerakan anggota gerak, tonus otot, dan kekuatan otot. Pemeriksaan refleks meliputi refleks tendon, kulit perut, dan refleks patologis seperti Babinski. Pemeriksaan sensoris meliputi pemeriksaan
Demam tifoid disebabkan oleh infeksi Salmonella Typhi dan memiliki gejala demam tinggi, lidah berlapis, dan hepatomegali. Diagnosis didasarkan pada trias klinis, kultur darah minggu pertama, dan tes serologi. Pengobatan lini pertama adalah antibiotik seperti kloramfenikol selama 10-14 hari. Pencegahan melalui vaksinasi dan meningkatkan sanitasi dan kebersihan.
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri atau jamur. Gejala utamanya nyeri telinga dan keluarnya cairan. Penatalaksanaannya meliputi antiseptik, antibiotik topikal atau oral, tergantung berat ringannya. Komplikasinya dapat berupa perikondritis, selulitis, atau otitis eksterna berat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pasien perempuan usia 24 tahun datang dengan keluhan bentol merah yang gatal di berbagai bagian tubuh sejak 3 hari.
2. Pemeriksaan menemukan makula eritem dan urtika yang diduga urtikaria akut.
3. Terapi yang diberikan adalah loratadine tablet dan bedak untuk menghilangkan gejala.
Meningitis adalah peradangan pada lapisan selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Meningitis dapat menyerang dengan cepat dan membahayakan jiwa bila tidak ditangani segera dengan perawatan medis. Gejala meningitis meliputi nyeri kepala, demam tinggi, leher kaku, dan kejang.
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Dokumen tersebut merupakan daftar pemeriksaan modul neurologi yang mencakup pemeriksaan motorik, refleks fisiologis dan patologis, serta sensoris umum. Pemeriksaan motorik meliputi inspeksi sikap dan gerakan anggota gerak, tonus otot, dan kekuatan otot. Pemeriksaan refleks meliputi refleks tendon, kulit perut, dan refleks patologis seperti Babinski. Pemeriksaan sensoris meliputi pemeriksaan
Demam tifoid disebabkan oleh infeksi Salmonella Typhi dan memiliki gejala demam tinggi, lidah berlapis, dan hepatomegali. Diagnosis didasarkan pada trias klinis, kultur darah minggu pertama, dan tes serologi. Pengobatan lini pertama adalah antibiotik seperti kloramfenikol selama 10-14 hari. Pencegahan melalui vaksinasi dan meningkatkan sanitasi dan kebersihan.
Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan fisik thorax (paru dan jantung) yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan dimulai dengan memperkenalkan diri kepada pasien dan meminta persetujuan, kemudian dilanjutkan dengan inspeksi bentuk dada dan pergerakannya. Palpasi dilakukan untuk merasakan fremitus dan pergerakan dada. Perkusi digunakan untuk menentukan
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Low back pain adalah nyeri punggung bawah yang umumnya terjadi pada diskus intervertebralis L4-L5 dan L5-S1.
2. Terdapat berbagai penyebab low back pain seperti degenerasi, inflamasi, osteoporosis, dan faktor psikologis.
3. Diagnosis low back pain didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti ront
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang delirium, gangguan mental organik yang ditandai dengan gangguan kesadaran dan perubahan kognitif yang berlangsung secara akut dan fluktuatif.
2. Delirium disebabkan oleh kondisi medis akut seperti infeksi, cedera kepala, atau penggunaan obat-obatan tertentu dan memiliki berbagai gejala klinis seperti disorientasi dan gangguan persepsi.
3. Diagnosis delirium membutuhkan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teknik pemeriksaan fisik abdomen yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mendeteksi kelainan pada organ dalam perut.
Dokumen tersebut membahas lokasi dan pola gangguan pergerakan yang disebabkan oleh berbagai jenis lesi sistem saraf pusat dan perifer. Lesi pada Upper Motor Neurone, Lower Motor Neurone, Neuromuscular Junction, otot, basal ganglia dan cerebellum dapat menyebabkan kelemahan, gangguan pergerakan, dan gangguan sensasi dengan karakteristik yang berbeda untuk setiap lokasi lesi. Dokumen ini berguna untuk mendiagnosis lokasi le
Buku ini berisi pedoman dosis obat yang sering digunakan untuk anak, mulai dari antimikroba, obat kemoterapi, hingga obat di ruang gawat darurat dan rawat intensif. Buku ini disusun oleh Satuan Tugas Farmasi Pediatri Ikatan Dokter Anak Indonesia berdasarkan rekomendasi dari unit kerja terkait untuk membantu dokter anak dalam praktik sehari-hari.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang cedera kepala dan penanganannya di gawat darurat. Beberapa poin pentingnya adalah menjaga jalur nafas dan ventilasi pasien, menstabilkan sirkulasi darah, melakukan pemeriksaan neurologis seperti GCS dan pupil, mencegah terjadinya cedera otak sekunder, mencari kemungkinan cedera lain, dan melakukan penilaian lanjut serta konsultasi spesialis jika
MODUL DISEASE AFFECTING SPINAL CORD (Bahasa Indonesia)aditya romadhon
Dokumen tersebut membahas penyakit yang mempengaruhi sumsum tulang belakang seperti multiple sclerosis, amyotrophic lateral sclerosis, dan cedera sumsum tulang belakang yang dapat menyebabkan berbagai sindrom motorik seperti paraparesis, tetraparesis, dan Brown-Sequard syndrome. Tanda-tanda kerusakan saraf atas dan bawah dijelaskan beserta penyebab-penyebab dan gejalanya.
Cairan intravena terdiri dari cairan kristaloid dan koloid yang digunakan untuk resusitasi akut dan terapi rumatan. Cairan kristaloid meliputi cairan hipotonik, isotonik, dan hipertonik yang berbeda dalam distribusi dan penggunaannya, sementara cairan koloid seperti albumin dan HES berperan sebagai ekspander volume. Prinsip terapi cairan meliputi penggantian kehilangan harian dan abnormal untuk memelihara hidrasi dan elektrolit tub
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya asepsis dan pencegahan infeksi dalam proses bedah. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain persiapan lingkungan operasi, personil, dan peralatan yang steril untuk mencegah penularan infeksi dari luar maupun antar pasien. Tindakan antiseptik seperti pencucian tangan dan desinfeksi area bedah sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi.
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan yang disebabkan oleh virus dan bakteri, menyebabkan nyeri saat menelan. Asuhan keperawatan meliputi membersihkan jalan napas untuk mengeluarkan sekret, memastikan nutrisi cukup meski sulit menelan, serta mengelola nyeri dan demam.
Furunkel (bisulan) merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi nanah yang terbentuk dibawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan menyebabkan inflamasi pada satu atau lebih folikel rambut. Furunkel juga merupakan infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus disekitarnya. (Richard E. Behrman)
Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan fisik thorax (paru dan jantung) yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan dimulai dengan memperkenalkan diri kepada pasien dan meminta persetujuan, kemudian dilanjutkan dengan inspeksi bentuk dada dan pergerakannya. Palpasi dilakukan untuk merasakan fremitus dan pergerakan dada. Perkusi digunakan untuk menentukan
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Low back pain adalah nyeri punggung bawah yang umumnya terjadi pada diskus intervertebralis L4-L5 dan L5-S1.
2. Terdapat berbagai penyebab low back pain seperti degenerasi, inflamasi, osteoporosis, dan faktor psikologis.
3. Diagnosis low back pain didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti ront
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang delirium, gangguan mental organik yang ditandai dengan gangguan kesadaran dan perubahan kognitif yang berlangsung secara akut dan fluktuatif.
2. Delirium disebabkan oleh kondisi medis akut seperti infeksi, cedera kepala, atau penggunaan obat-obatan tertentu dan memiliki berbagai gejala klinis seperti disorientasi dan gangguan persepsi.
3. Diagnosis delirium membutuhkan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teknik pemeriksaan fisik abdomen yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mendeteksi kelainan pada organ dalam perut.
Dokumen tersebut membahas lokasi dan pola gangguan pergerakan yang disebabkan oleh berbagai jenis lesi sistem saraf pusat dan perifer. Lesi pada Upper Motor Neurone, Lower Motor Neurone, Neuromuscular Junction, otot, basal ganglia dan cerebellum dapat menyebabkan kelemahan, gangguan pergerakan, dan gangguan sensasi dengan karakteristik yang berbeda untuk setiap lokasi lesi. Dokumen ini berguna untuk mendiagnosis lokasi le
Buku ini berisi pedoman dosis obat yang sering digunakan untuk anak, mulai dari antimikroba, obat kemoterapi, hingga obat di ruang gawat darurat dan rawat intensif. Buku ini disusun oleh Satuan Tugas Farmasi Pediatri Ikatan Dokter Anak Indonesia berdasarkan rekomendasi dari unit kerja terkait untuk membantu dokter anak dalam praktik sehari-hari.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang cedera kepala dan penanganannya di gawat darurat. Beberapa poin pentingnya adalah menjaga jalur nafas dan ventilasi pasien, menstabilkan sirkulasi darah, melakukan pemeriksaan neurologis seperti GCS dan pupil, mencegah terjadinya cedera otak sekunder, mencari kemungkinan cedera lain, dan melakukan penilaian lanjut serta konsultasi spesialis jika
MODUL DISEASE AFFECTING SPINAL CORD (Bahasa Indonesia)aditya romadhon
Dokumen tersebut membahas penyakit yang mempengaruhi sumsum tulang belakang seperti multiple sclerosis, amyotrophic lateral sclerosis, dan cedera sumsum tulang belakang yang dapat menyebabkan berbagai sindrom motorik seperti paraparesis, tetraparesis, dan Brown-Sequard syndrome. Tanda-tanda kerusakan saraf atas dan bawah dijelaskan beserta penyebab-penyebab dan gejalanya.
Cairan intravena terdiri dari cairan kristaloid dan koloid yang digunakan untuk resusitasi akut dan terapi rumatan. Cairan kristaloid meliputi cairan hipotonik, isotonik, dan hipertonik yang berbeda dalam distribusi dan penggunaannya, sementara cairan koloid seperti albumin dan HES berperan sebagai ekspander volume. Prinsip terapi cairan meliputi penggantian kehilangan harian dan abnormal untuk memelihara hidrasi dan elektrolit tub
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya asepsis dan pencegahan infeksi dalam proses bedah. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain persiapan lingkungan operasi, personil, dan peralatan yang steril untuk mencegah penularan infeksi dari luar maupun antar pasien. Tindakan antiseptik seperti pencucian tangan dan desinfeksi area bedah sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi.
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan yang disebabkan oleh virus dan bakteri, menyebabkan nyeri saat menelan. Asuhan keperawatan meliputi membersihkan jalan napas untuk mengeluarkan sekret, memastikan nutrisi cukup meski sulit menelan, serta mengelola nyeri dan demam.
Furunkel (bisulan) merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi nanah yang terbentuk dibawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan menyebabkan inflamasi pada satu atau lebih folikel rambut. Furunkel juga merupakan infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus disekitarnya. (Richard E. Behrman)
Dokumen tersebut membahas tentang furunkel (bisul), yang merupakan peradangan folikel rambut dan jaringan sekitarnya yang biasanya terjadi di bagian bokong, leher, ketiak, badan, dan kaki. Furunkel disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus dan faktor risikonya adalah kebersihan kulit yang kurang, daya tahan tubuh rendah, dan lingkungan tropis. Gejalanya berupa benjolan merah dan nyeri yang mengelu
Bisul adalah akumulasi nanah yang terbentuk di jaringan setelah terinfeksi oleh bakteri atau barang asing, dan merupakan respon pertahanan tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi. Struktur terakhir bisul adalah dinding yang membatasi penyebaran infeksi dan mencegah sel imun menyerang infeksi di dalam bisul.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang konsep medis dan keperawatan askep morbili pada anak, meliputi definisi, etiologi, epidemiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pencegahan, pengobatan, pemeriksaan diagnostik, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk anak dengan morbili.
Perempuan berusia 20 tahun datang ke apotek untuk membeli obat bisul besar di betisnya. Bisul disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus dan gejalanya berupa benjolan merah yang membesar dan berisi nanah.
Materi ini membahas mengenai bakteri patogen yang menyebabkan terjadinya infeksi pada kulit dan jaringan yang umumnya menginfeksi manusia. Dalam materi ini juga menyertakan bagaimana cara mengidentifikasi bakteri secara konvensional.
Furunkel adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus pada kelenjar keringat atau folikel rambut yang menyebabkan bengkak dan peradangan. Furunkel hidung umumnya disebabkan oleh iritasi atau infeksi bakteri yang masuk melalui luka atau robekan kulit. Gejalanya berupa nyeri dan bengkak di hidung. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik. Pengobatannya meliputi antibiotik, kompres hangat, dan insisi jika
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada gangguan sistem integumen yang mencakup infeksi bakteri seperti folikulitis, furunkel, karbunkel, dan selulitis, akne vulgaris, dermatitis, serta kusta. Dibahas pula pengertian, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan intervensi keperawatan yang relevan untuk setiap kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan dan pengobatan penyakit tuberkulosis (TBC). TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan menyerang paru-paru dan organ lain. Upaya pencegahan meliputi pola makan seimbang, olahraga, istirahat cukup, menjaga kebersihan, dan menghindari merokok. Pengobatan TBC dilakukan dengan mengonsumsi obat anti-TB secara teratur selama 6 bulan untuk memastikan bakterinya
Tinjauan teoritis ini membahas konsep dasar tentang tuberkulosis paru, meliputi definisi, anatomi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan, dan prognosis. Diagnosa keperawatan yang diidentifikasi meliputi gangguan bersihan saluran napas, hipertermia, dan gangguan pola tidur. Intervensi keperawatan dirancang untuk mengatasi diagnosa-diagnosa tersebut.
1. Pengetian Globalisasi
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi Dampak Globalisasi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai alat musik tradisional Indonesia beserta asal daerah dan cara memainkannya. Terdapat 20 alat musik yang dijelaskan masing-masing memiliki jenis bunyi yang berbeda seperti aerofon, membranofon, kordofon, dan ideofon. Alat-alat musik tersebut berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.
Cerita ini menceritakan tentang Hang Tuah, seorang pemuda yang membela diri dari pemberontak dengan kapaknya. Ia kemudian menjadi pahlawan setelah membunuh pemberontak tersebut. Namun Tumenggung dan pegawai lain merasa iri dan menghasut raja dengan mengatakan Hang Tuah berkhianat. Akhirnya Hang Tuah diusir dari istana.
This document outlines the family tree of Drs. H.M Gaffar Hamid. It details his ancestors and their marriages which produced children. Specifically, it notes that:
1) P. Beddu married P. Nini and they had a son named Dupa
2) Dupa first married M. Said and they had a daughter named Habasiah
3) Dupa second married H. M. Said and they had a son named H. M. Sanusi Said
4) The Supreme Court ruled in 1983 that Habasiah Hamid and H. M. Sanusi Said were the rightful heirs in the inheritance case.
Makalah ini membahas tentang haji dan umrah dengan menjelaskan pengertian, syarat, rukun, dan tahapan pelaksanaan masing-masing ibadah. Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan sekali seumur hidup, sedangkan umrah adalah ibadah sunnah. Kedua ibadah tersebut memerlukan pemenuhan syarat-syarat dan pelaksanaan rukun-rukun tertentu agar sah.
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
Dokumen ini berisi tentang manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny. "W" di RSUD Kabupaten Muna. Ibu melahirkan anak ketiga pada tanggal 21 Februari 2017. Pemeriksaan menunjukkan ibu dalam kondisi baik namun mengeluhkan nyeri perut bagian bawah. Diagnosa yang ditegakkan adalah post partum hari pertama dengan masalah nyeri perut bagian bawah. Rencana asuhan dirancang untuk memastikan ke
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisul merupakan satu jangkitan kulit yang biasa terjadi kepada semua
orang. Bisul sendiri dalam bahasa kedokteran disebut furunkel, yakni radang atau
infeksi yang disebabkan kuman atau bakteri staphylococcus aureus. Bila ada gatal
pada kulit lalu digaruk, sedangkan kebersihan kurang dijaga, sehingga bakteri
masuk dan terjadi infeksi dan timbul bisul.
Bisul mungkin saja muncul sejak bayi, bahkan bayi baru lahir. Ibu-ibu,
terutama yang baru punya anak pertama, umumnya takut memandikan dan
mengeramasi bayinya. Padahal bayi juga sudah berkeringat. Terlebih kalau bayi
dibubuhi dengan segala macam minyak penghangat yang tentu jadi lahan subur
untuk berkembangbiaknya kuman. Dan kondisi kulit yang seperti ini juga bisa
menjadi penyebab bisulan.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi furunkel
2. Untuk mengetahui etiologi furunkel
3. Untuk mengetahui patofisiologi furunkel
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala furunkel
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan furunkel
2. BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Furunkel (bisul) adalah nodul nyeri hebat yang terbentuk dalam kulit oleh
peradangan terbatas dari korium dan jaringan subkutis, mengelilingi nekrotis
sentral atau inti disebabkan oleh stapholococcus yang memasukinkuli memasuki
kulit melalui folikel rambut. S. aureus adalah penyebab infeksi piogenik kulit
yang paling sering, ia dapat juga menyebabkan furunkel, karbunkel, osteomelitis,
artritis septik, infeksi luka, abses, pneumonia, empiema, endokarditis, meningitis
dan penyakit yang diperantarai toksin, termasuk keracunan makanan.
Bisul merupakan nanah yang terkumpul dalam satu rongga yang sangat
menyakitkan. Kelompok bisul biasa dipanggi pekung (carbuncles) tetapi
perubahan pada kulit seperti ini tidak biasa berlaku pada kanak-kanak.
Secara medis, bisul adalah infeksi kuman pada folikel rambut dan kelenjar
minyak kulit. Bisul merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh
kuman. Penyakit ini sering dijumpai pada anak karena daya tahan kulitnya
terhadap invasi kuman belum sesempurna orang dewasa. Kelainan berupa masa
padat kemerahan berbentuk kerucut, ditengahnya terdapat gelembung bernanah.
Kemudian melunak menjadi abses lalu pecah. Biasanya mengeras dan terdapat
pada bokong, kuduk, belakang bagian leher, dibawah ketiak, badan dan tungkai,
dan sekeliling pinggang, pangkal paha, atas kaki, punggung
3. Furunkel (boil atau bisul) adalah peradangan pada folikel rambut, kulit,
dan jaringan sekitarnya yang sering terjadi pada daerah bokong, kuduk, aksila,
badan, dan tungkai. Furunkel dapat terbentuk pada lebih dari satu tempat
yang biasa disebut sebagai furunkulosis.
Furunkel merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi nanah yang terbentuk
dibawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan menyebabkan inflamasi pada satu
atau lebih folikel rambut. Furunkel juga merupakan infeksi kulit yang meliputi
seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus disekitarnya.
B. Etiologi
Furunkel dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah
sebagai berikut :
1. Iritasi pada kulit
2. Kebersihan kulit yang kurang terjaga
3. Daya tahan tubuh yang rendah
4. Infeksi oleh staphylococcus aureus. Berbentuk bulat (coccus), diameter 0,5-
1,5µm, susunan bergerombol seperti anggur, tidak mempunyai kapsul,
nonmotil, katalase positif, pada pewarnaan gram tampak berwarna ungu.
5. Bakteri lain atau jamur. Paling sering ditemukan didaerah tengkuk, axial, paha
dan bokong. Akan terasa sangat nyeri jika timbul didaerah sekitar hidung,
telinga, atau jari-jari tangan.
4. C. Patofisiologi
Infeksi dimulai dari peradangan pada folikel rambut dikulit (folikulitis)
yang menyebar pada jaringan sekitarnya. Radang pus (nanah) yang dekat sekali
dengan kulit disebut pustula. Pustula ini menyebabkan kulit diatasnya sangat tipis,
sehingga pus di dalam dapat dengan mudah mengalir keluar. Sementara itu,
bisulnya (furunkel) sendiri berada pada daerah kulit yang lebih dalam. Terkadang
pus yang berada di dalam bisul diserap sendiri oleh tubuh, tetapi lebih sering
mengalir sendiri melalui lubang yang ada di kulit.
Bakteri stafilokokus aureus umumnya masuk melalui luka, goresan atau
robekan pada kulit. Respon primer host terhadap infeksi stafilokokus aureus
adalah mengerahkan sel PMN ketempat masuknya kuman tersebut untuk
melawan infeksi yang terjadi. Sel PMN ini ditarik ketempat infeksi oleh
komponen bakteri seperti formylated peptides atau peptidoglikan dan sitokolin
TNF (tumor necrosis factor) dan IL (interleukin) yang dikeluarkan oleh sel
endotel dan makrofak yang teraktivasi, hal tersebut menyebabkan inflamasi dan
terbentuklah pus (gab sel darah putih, bakteri, dan sel kulit mati).
D. Tanda dan Gejala
Gejala yang timbul dari adanya furunkel bervariasi, bergantung pada
beratnya penyakit. Gejala yang sering ditemui pada furunkel adalah sebagai
berikut :
5. 1. Nyeri pada daerah ruam. Muncul tonjolan yang nyeri, berbentuk halus,
berbentuk kubah dan bewarna merah disekitarnya
2. Ruam pada daerah kulit berupa nodus eritematosa yang berbentuk kerucut dan
memiliki pustule
3. Nodul dapat melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik
yang dapat pecah membentuk fistel lalu keluar melalui lobus minoris
resistensiae
4. Setelah seminggu, umumnya furunkel akan pecah sendiri dan sebagian dapat
menghilang dengan sendirinya
5. Ukuran tonjolan meningkat dalam beberapa hari dan dapat mencapai 3-10 cm
atau bahkan lebih
6. Demam dan malaise sering muncul dan pasien tampak sakit berat
7. Jika pecah spontan atau disengaja, akan mongering dan membentuk lubang
yang kuning keabuan pada bagian tengah dan sembuh perlahan dengan
granulasi
8. Waktu penyembuhan kurang lebih 2 mg
9. Jaringan parut permanen yang terbentuk biasanya tebal dan jelas.
E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang diberikan pada neonatus dengan furunkel
bergantung pada keadaan penyakit yang dialaminya. Asuhan yang biasanya
diberikan adalah sebagai berikut :
6. 1. Kebanyakan furunkel tidak membutuhkan pengobatan dan akan sembuh
dengan sendirinya
2. Jaga kebersihan daerah yang mengalami furunkel serta daerah sekitarnya
3. Berikan pengobatan topikal dengan kompres hangat untuk mengurangi nyeri
dan melunakan nodul. Kompres hangat dapat dilakukan sambil menutup ruam
untuk mencegah penularan ke daerah lainnya
4. Jangan memijit furunkel, terutama yang letaknya di daerah hidung dan bibir
atas karena dapat menyebabkan penyebaran kuman secara hematogen
5. Bila furunkel terjadi di daerah yang tidak umum, seperti pada hidung atau
telinga, maka brkolaborasilah dengan dokter untuk melakukan insisi
6. Jika memungkinkan untuk membuka furunkel, maka lakukanlah dengan cara
berikut :
a. Beri penjelasan pada keluarga mengenai tindakan yang akan dilakukan
atau berikan informed consent
b. Minta seseorang untuk memegangi anak
c. Ambillah sebuah pisau bedah steril dan insisi furunkel dengan segera pada
puncaknya saja. Kemudian masukkan penjepit dalam luka dan bukalah
penjepitnya untuk membuat jalan keluar bagi pus. Dengan cara ini, pus
akan keluar tanpa mengganggu sesuatu. Perhatikan pisau bedah, jangan
sampai masuk ke dalam karena dapat melukai pembuluh darah saraf
d. Berikan analgesik, misalnya aspirin atau parasetamol untuk mengatasi
nyeri
7. e. Tutuplah luka dengan kasa kering, usahakan agar satu sudut dari kasa
dimasukkan, agar jalan tetap terbuka, sehingga pus dapat keluar
f. Bersihkan alat-alat
g. Ingatkan keluarga untuk mengganti perbannya secara periodic
h. Terapi antibiotik dan antiseptik diberikan bergantung pada luas dan
beratnya penyakit, misalnya dengan pemberian achromycin 250 mg
sebanyak 3 atau 4 kali per hari
i. Bila furunkel terjadi secara menetap atau berulang atau dalam jumlah
yang banyak, maka kaji faktor predisposisi adanya diabetes mellitus
j. Bila furunkel disertai demam berikan antibiotic sistemik.
k. Jika infeksi berat atau pada area berbahaya dosis antibiotik maximal harus
diberikan dalam bentuk parenteral.
l. Bila lesi besar, nyeri dan fluktuasi, insisi dan drainase sangat diperlukan.
m. Jika infeksi berulang atau ada komplikasi, periksa kultur perlu dilakukan.
n. Terapi antimicrobial harus dilanjutkan sampai semua bukti inflamasi
berkurang dan berubah.
8. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN FURUNKEL
1. Pengkajian
Pengumpulan data
a. Data Demografi
1) Biodata
- Nama :
- Usia :
- Jenis kelamin :
- Alamat :
- Suku / bangsa :
- Status pernikahan :
- Agama / keyakinan :
- Pekerjaan :
- Diagnosa medik :
- No. medical record :
- Tanggal masuk :
- Tanggal pengkajian :
2) Penanggung jawab
- Nama :
- Usia :
- Jenis kelamin :
- Pekerjaan :
- Hubungan dengan klien :
b. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Mengkaji data subjektif yaitu data yang didapatkan dari klien, meliputi:
9. a) Alasan masuk rumah sakit
Pasien mengatakan terasa nyeri di leher dan mengatakan sakit saat
menelan.
b) Keluhan utama:
- Pasien mengatakan nyeri dan merasa tidak nyaman pada daerah
leher
- Pasien mengatakan mual dan muntah.
- Pasien mengatakan sakit saat menelan
Kronologis keluhan: Pasien mengeluh nyeri di leher
2) Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Mengkaji apakah sebelumnya pasien pernah mengalami sakit yang sama
atau yang berhubungan dengan penyakit yang saat ini diderita. Misalnya,
sebelumnya pasien mengatakan pernah mengalami infeksi pada saluran
tenggorokan dan pernah menjalani perawatan di RS
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Mengkaji apakah dalam keluarga pasien ada/tidak yang mengalami
penyakit yang sama.
4) Riwayat Psikososial dan Spiritual
Mengkaji orang terdekat dengan pasien, interaksi dalam keluarga, dampak
penyakit pasien terhadap keluarga, masalah yang mempengaruhi pasien,
mekanisme koping terhadap stres, persepsi pasien terhadap penyakitnya,
tugas perkembangan menurut usia saat ini, dan sistem nilai kepercayaan.
c. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum klien : Baik atau tidak
Kesadaran :
Tanda-tanda vital :
Suhu :
Nadi :
Pernafasan :
10. Tekanan darah :
d. Pengkajian Fungsional Gordon
1) Pola Persepsi Kesehatan manajemen Kesehatan
Tanyakan pada klien bagaimana pandangannya tentang penyakit yang
dideritanya dan pentingnya kesehatan bagi klien? Biasanya klien yang
datang ke rumah sakit sudah mengalami gejala pada stadium lanjut, klien
biasanya kurang mengetahui penyebab terjadinya serta penanganannya
dengan cepat.
2) Pola Nutrisi Metabolic
Kaji kebiasaan diit buruk ( rendah serat, aditif, bahan pengawet),
anoreksia, mual/muntah, mulut rasa kering,
intoleransi makanan, perubahan berat badan, perubahan
kelembaban/turgor kulit. Biasanya klien akan mengalami penurunan berat
badan akibat inflamasi penyakit dan proses pengobatan kanker.
3) Pola Eliminasi
Kaji bagaimana pola defekasi konstipasi atau diare, perubahan eliminasi
urin, perubahan bising usus, distensi abdomen. Biasanya klien tidak
mengalami gangguan eliminasi.
4) Pola aktivas latihan
Kaji bagaimana klien menjalani aktivitas sehari-hari. Biasanya klien
mengalami kelemahan atau keletihan akibat inflamasi penyakit.
11. 5) Pola istirahat tidur
Kaji perubahan pola tidur klien selama sehat dan sakit, berapa lama klien
tidur dalam sehari? Biasanya klien mengalami perubahan pada pola
istirahat; adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur seperti nyeri,
ansietas.
6) Pola kognitif persepsi
Kaji tingkat kesadaran klien, apakah klien mengalami gangguan
penglihatan,pendengaran, perabaan, penciuman,perabaan dan kaji
bagaimana klien dalam berkomunikasi?
7) Pola persepsi diri dan konsep diri
Kaji bagaimana klien memandang dirinya dengan penyakit yang
dideritanya? Apakah klien merasa rendah diri? Biasanya klien akan
merasa sedih dan rendah diri karena penyakit yang dideritanya.
8) Pola peran hubungan
Kaji bagaimana peran fungsi klien dalam keluarga sebelum dan selama
dirawat di Rumah Sakit? Dan bagaimana hubungan social klien dengan
masyarakat sekitarnya?
9) Pola reproduksi dan seksualitas
Kaji apakah ada masalah hubungan dengan pasangan? Apakah ada
perubahan kepuasan pada klien?.
12. 10) Pola koping dan toleransi stress
Kaji apa yang biasa dilakukan klien saat ada masalah? Apakah klien
menggunakan obat-obatan untuk menghilangkan stres?
11) Pola nilai dan kepercayaan
Kaji bagaimana pengaruh agama terhadap klien menghadapi penyakitnya?
Apakah ada pantangan agama dalam proses penyembuhan klien? Biasanya
klien lebih mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa
a. Data subyektif :
Pasien mengeluh nyeri, badan terasa panas, mual muntah, gatal-gatal pada
kulit, terdapat luka pada kulit, tidak bisa tidur/kurang tidur, malu dengan
kondisi sakitnya, dan mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya.
b. Data obyektif :
Suhu tubuh meningkat melebihi 38 derajat celcius, ekspresi wajah meeringis,
menggaruk-garuk di kulit, gelisah tidak bias tidur, menutup diri/menarik diri,
porsi makan tidak dihabiskan, kulit tampak lecet/luka, mual-muntah, pasien
bertanya tentang penyakitnya
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit
b. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan lesi kulit
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik
13. e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
perawatan kulit dan cara menangani kelainan kulit
f. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
g. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Rencana Keperawatan
a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit
Hasil yang diharapkan : pasien dapat mempertahankan integritas kulit
Rencana tindakan keperawatan
- Kaji/catat ukuran atau warna, kedalaman luka dan kondisi sekitar luka
Rasional : Memberikan informasi dasar tentang kebutuhan dan petunjuk
tentang sirkulasi
- Anjurkan pasien untuk menjaga kebersihan kulit dengan cara mandi sehari
2 kali
Rasional :Menjaga kebersihan kulit dan mencegah komplikasi
- Lindungi kulit yang sehat terhadap kemungkinan maserasi
Rasional : Maserasi pada kulit yang sehat dapat menyebabkan pecahnya
kulit dan perluasan kelainan primer
- Kolaborasi dalam pemberian obat topical
Rasional : Mencegah atau mengontrol infeksi
14. b. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan lesi kulit
Hasil yang diharapkan : nyeri terkontrol/teratasi
Rencana tindakan keperawatan :
- Kaji skala nyeri
Rasional : Perubahan karakter, lokasi, intensitas nyeri dapt
mengindikasikan komplikasi
- Dorong ekspresi, perasaan tentang nyeri
Rasional : Pernyataan memungkinkan pengungkapan emosi dan dapat
meningkatkan mekanisme koping
- Ajarkan teknik relaksasi, distraksi, massage, guiding imajenery
Rasional : Memfokuskan kembali pehatian, meningkatkan relaksasi dan
meningkatkan rasa control yang dapat menurunkan ketergantungan
farmakologis
- Berikan aktivitas terapeutik tepat sesuai dengan kondisi dan usia pasien
Rasional : Membantu mengurangi konsentrasi nyeri yang dialami dan
memfokuskan kembali perhatian
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi
Rasional : Perubahan metode untuk penghilangan nyeri
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus
Hasil yang diharapkan : kebutuhan tidur pasien terpenuhi
Rencana tindakan :
15. - Kaji tingkat tidur pasien
Rasional : Untuk mengetahui kualitas tidur pasien
- Anjurkan pasien untuk menghindari minuman yang mengandung cafein
menjelang tidur malam hari
Rasional : Cafein memiliki efek puncak 2-4 jam sesudah dikonsumsi
- Anjurkan pasien untuk melakukan gerak badan secara teratur
Rasional : Memberikan efek yang menguntungkan untuk tidur jika
dilakukan pada sore hari
- Anjurkan melakukan hal-hal ritual rutin menjelang tidur
Rasional : Tindakan ini memudahkan peralihan dari keadaan terjaga
menjadi keadaan tidur
- Kolaborasi pemberian obat antihistamin
Rasional : Memberikan obat diharapkan pasien dapat tidur
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik
Hasil yang diharapkan : pengembangan peningkatan penerimaan diri
Rencana tindakan keperawatan :
- Kaji adanya gangguan pada citra diri pasien
Rasional : Gangguan citra diri akan menyertai setiap penyakit atau
keadaan yang tampak nyata bagi pasien. Kesan seseorang terhadap dirinya
sendiri akan berpengaruh pada konsep diri
- Berikan kesempatan untuk pengungkapan, dengarkan dengan cara terbuka
dan tidak menghakimi untuk mengekspresikan perasaan.
16. Rasional : Pasien membutuhkan pengalaman didengarkan dan dipahami
- Bantu pasien yang cemas dalam mengembangkan kemampuan untuk
menilai diri dan mengenali diri serta mengatasi masalah.
Rasional : Menetralkan kecemasan yang tidak perlu terjadi dan
memulihkan realitas situasi
- Dorong pasien untuk bersosialisasi dengan orang lain dan Bantu pasien
kea rah penerimaan diri
Rasional : Membantu dalam meningkatkan sosialisasi dan penerimaan diri
e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
perawatan kulit dan cara menangani kelainan kulit
Hasil yang diharapkan : pasien mampu mengungkapkan pemahaman tentang
penyakitnya, pasien memahami tentang perawatan kulit.
Rencana tindakan keperawatan :
- Kaji tingkat pengetahuan pasien
Rasional : Memberikan data dasar untuk mengetahi tingkat pemahaman
pasien
- Jaga agar pasien mendapat informasi yang benar, memperbaiki kesalahan
informasi
Rasional : Pasien memiliki perasaan ada sesuatu yang mereka perbuat dan
merasakan manfaatnya
- Beri nasehat kepada pasien untuk menjaga agar kulit tetap lembab dan
fleksibel dengan pengolesan cream atau lotion
17. Rasional : memerlukan air agar fleksibelitas kulit tetap terjaga.
Pengolesan cream atau lotion untuk mencegah agar kulit tidak menjadi
kasar, retak dan bersisik
- Peragakan penerapan terapi yang diprogramkan : obat topical
Rasional : Memungkinkan pasien untuk memperoleh kesempatan untuk
menunjukkan cara yang tepat untuk melakukan terapi
f. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
Hasil yang diharapkan : peningkatan suhu tubuh diatas rentang dermal
Rencana tindakan keperawatan :
- Pantau suhu pasien ( derajat dan pola )
Rasional : Suhu 38,9-41o
C menunjukkan proses infeksius
- Berikan kompres hangat
Rasional : Membantu mengurangi demam
- Anjurkan pasien untuk banyak minum
Rasional : Membantu mengurangi demam
- Berikan antipiretik
Rasional : Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya
pada hipotalamus
g. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Hasil yang diharapkan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Rencana tindakan keperawatan :
18. - Kaji status nutrisi secara kontinu
Rasional : Memberikan pilihan intervensi
- Timbang berat badan setiap hari dan bandingkan dengan berat badan saat
penerimaan
Rasional : Memantau kecenderungan dalam penurunan/penambahan berat
badan
- Dokumentasikan pemasukan oral selama 24 jam
Rasional : Mengidentifikasi ketidakseimbangan antara perkiraan
kebutuhan nutrisi dan masukan actual
- Rujuk pada ahli gizi
Rasional : Membantu dalam identifikasi defisit nutrisi
19. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bisul merupakan nanah yang terkumpul dalam satu rongga yang sangat
menyakitkan. Kelompok bisul biasa dipanggi pekung (carbuncles) tetapi
perubahan pada kulit seperti ini tidak biasa berlaku pada kanak-kanak.
Infeksi dimulai dari peradangan pada folikel rambut dikulit (folikulitis)
yang menyebar pada jaringan sekitarnya. Gejala yang timbul dari adanya furunkel
bervariasi, bergantung pada beratnya penyakit.
Furunkel dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah
sebagai berikut :
1. Iritasi pada kulit
2. Kebersihan kulit yang kurang terjaga
3. Daya tahan tubuh yang rendah
4. Infeksi oleh staphylococcus aureus
5. Bakteri lain atau jamur
20. DAFTAR PUSTAKA
Ilmu kesehatan anak nelson. Vol 2/editor, Richard E. Behrman, robert M.
Kliegman, ann M. Arvin ; editor edisi bahasa indonesia : A. samik wahab –ed.
15–. Jakarta : EGC, 1999
Kamus Saku Kedokteran Dorlan/Alih Bahasa, Poppy Kumala...[Et Al.] : Copy
Editor Edisi Bahasa Indonesia, Dyah Nuswantari. –Ed. 25–. Jakarta : EGC
Nanny Lia Dewi, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Jakarta :
Salemba Medika
http://azhyanha.blogspot.com/2010/03/37-c.html
http://www.ibudananak.com/index.php?
21. KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan
hidayatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini, makalah ini berjudul tentang
“penumpukan serumkel” Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah.
Raha, september 2012
Penulis
22. DAFTAR ISI
Halaman………………………………………………………………………………………
Kata Pengantar………………………………………………………………………….....
Daftar Isi………………………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………..……….
B. Rumusan masalah……………………………………………………….…………..
C. Tujuan………………………………………………………………..…………...…........
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian furunkel……………………………………………………
B .Etiologi........................................................................……………
C. Manifestasi Klinik................................................................................................
D. Asuhan Keperawatan.........................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
23. TUGAS MAKALAH :KMB I
DOSEN :NS,MUSRIANI S,KEP .M.KES
KELOMPOK I
*EKA PRATIWI RUSLAN
* WD.JULIANTI
*LD ALMAN RAHMAD
*FITRA YANI
*ANDI SARMA
*IRWAN BUDIUTOMO